Sanak Rahyussalim dan sanak sapalanta RN n a h

Menurut ambo, pengusaha urang awak agak talambek menyadari perubahan
paradigm tentang RS ko. Masih banyak yang menganggap rumah sakit itu
penyelenggara fungsi social bagi masyarakat. Pengusaha yang tajam
“penciumannya” melihatnya sebagai peluang bisnis. Itulah kelebihan JTR
dengan LG nya. Dimana mana dibangunnya RS , karena RS yang layak itu
merupakan kebutuhan masyarakat. Kalau pemerintah tidak bisa memenuhi
kebutuhan itu maka pengusaha masuk disitu sembari menanamkan modalnya dan
RS tsb akan menghasilkan keuntungan yang pasti setiap tahun, dengan
rentabilitas lebih  memadai dibanding investasi di bidang lain. Postingan
sanak Zorion Anas setidaknya mengindikasikan bahkan Klinik klinik kecil
swasta pun berkembang baik di Padang.  Bpk Haji Awaluddin di Pekanbaru
adalah pengusaha pompa bensin. Kebetulan anak atau mantu beliau seorang
dokter dan melihat peluang di bisnis RS ini, sehingga pada tahun 1994 pak
Awal mengajukan proposal ke bank untuk membangun RS Awal Bros di PBaru.
Poposal yang feasible itu disetujui, dan secara bertahap beliau membangun
RS Awal Bros di Batam dan Juga di Jakarta dan ketiga tiganya berjalan baik
sampai sekarang dan satu satunya RS milik orang pribumi yang bisa
menandingi RS Mitra Keluarga dan Siloan  dalam manajemen RS dan bahkan
memperoleh predikat ISO.
Tentang RSUD di Air Pacah , itu adalah milik Pemda. RS itu merupakan
pelaksana fungsi social dalam memenuhi kewajiban pemerintah kota. Kerjasama
swasta dengan pemerintah kota biasanya banyak kendala dan umumnya karena
ego Pemda dan rasa lebih tahu dan kuasa, menyebabkan partner swastanya
kurang nyaman. Paling baik bangun sajalah sendiri dari pada kerjasama
dengan Pemda.  Market masih terbuka. Andaikata izin RS Siloan tetap
diberikan dan RS itu tetap dibangun,  peluang untuk RS lain masih terbuka ,
target market bisa berbeda ,apalagi ada program pemerintah tentang BPJS
bidang kesehatan . Apakah ada pengusahanya, dan apakah pengusaha itu mau
invest di bidang RS/kesehatan , untuk pengusaha urang awak tentu masih jadi
tanda tanya

Wassalam
Dunil Zaid, 70 + 10/12. Kpg Ujuang Pandan Padrak Karambia, Pdg. Tingga di
Jakarta


2014/1/2 <rahyussa...@rantaunet.org>

> Assalamualaikum warahmatullah,
> Tuo tuo rn nan ambo hormati,
>
> Tarimo kasih banyak alah mananggapi topik iko.
> Ambo ingin maajak kito sadonyo bapiki janiah dalam mambangun fasilitas
> pelayanan kesehatan di ranah minang.
>
> Maa nan labiah elok untuak awak basamo pemkot Padang mambangun dan
> mengembangkan sarancak rancaknyo RSUD Nan di Aie Pacah daripado maagiah
> izin rs siloam tagak megah di jalan khatib Sulaiman?
>
> Awak bisa bayangkan apo nan tajadi pado psikologis dokter dokter nan
> bakarajo di kaduo tampek tadi 20 atau 30 tahun mendatang.
>
> Kalau pandapek ambo...jelas pemerintah Kota seharusnya mengembangbiakan
> RSUD daripado batere tere maagiah izin ka rs takah siloam tuw.
>
> Barangkali Pak Zaid Dunil bisa maagiah pandangan dari sisi bisnis yang
> menguntungkan urang ranah....
>
> Rahyussalim L43jkt
>
>
>   *From: *Hayatun Nismah Rumzy
> *Sent: *Thursday, January 2, 2014 04:40
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *Reply To: *rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] kondisi rumah sakit yang memprihatinkan
>
> RS Sloam di Jakarta melayani Askes dan RS Yos Sudarso melayani Askes
>
> @Hayatun Nismah Rumzy#
>
> On 1 Jan 2014, at 23.33, Zaid Dunil <zdu...@gmail.com> wrote:
>
> Pak Asmardi n a h
>
> RS Siloan itu RS Komersial. Motifasinya jelas mencari untung. Si JTR itu
> pengusaha. Dia bikin RS itu bukan sebagai pengabdian kepada kemanusiaan,
> tetapi untuk menanamkan modalnya supaya uangnya berkembang terus. RS adalah
> bisnis yang menguntungkan. RS yang dia buat adalah bisnis , walaupun pada
> tahap tahap awal dia tidak akan mengambil keuntungan yang besar, bahkan
> mungkin saja jual murah sebagai strategi awal. . . Karena itu pelayanan
> kesehatan yang dilakukan di RS Siloan itu akan dibungkus dengan 'pelayanan
> bisnis' . Dia akan pasang iklan tentang pelayanan pelayanan yang memuaskan
> yang bisa diperoleh di RS itu. Dia akan menarik pasien agar berobat ke
> rumah sakit tsb dengan berbagai cara (Bisnis marketing) antara lain
> menonjolkan peralatan peralatan canggih , keahlian para dokter nya
> (Spesialis dan super spesialis ), kenyamanan ruang perawatannya , keramah
> tamahan para dokter dan perawatnya dsb,nya. Pasien yang tidak berduit' yang
> 'nyasar' ke RS itu (umpama pasien yg terkena stroke) dengan segala teknik
> dan cara akan 'diajurkan' agar berobat ke RS Pemerintah.. Mereka tidak akan
> melayani pasien yang diperkirakan tidak akan mampu membayar . Seperti
> itulah kira kira mereka menjalankan bisnis RS Siloan itu.
>
> Wassalam
> Dunil Zaid. 70 + 10/12. Kpg Ujuang Pandan Parak Karanmbia Pdg. Tingga di
> Jkt.
>
>
> 2014/1/1 Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>
>
>>
>> Sanak Dunil Zaid n.a.h. Bagaimana kira2 pendapat sanak, apakah RS Siloam
>> LG siap untuk tidak mengambil keuntungan dan akan mengutamakan Pasien?
>> Kalau iya maka harus diwaspadai kemungkinan dia akan memperoleh keuntungan
>> di misinya yang lain bukan? Maaf kalau tidak berkenaan dengan komentar
>> saya..
>>
>> AA/010114
>>
>>
>>
>> On 01/01/2014 13:09, Zaid Dunil wrote:
>>
>> Dokter idealis sebagaimana sanak Rahyussalim sangat diperlukan
>> keberadaannya , setidaknya sebagai penyeimbang. Kesehatan dilihat sebagai
>> peluang bisnis terjadi karena Pemerintah tidak mampu menangani seluruhnya.
>> Ada aspek yang tidak tertangani. Keburuhan (Demand) melebihi supplay.
>> Disitulah pebisnis itu masuk . Itu kenyataan , dan kita tidak bisa
>> menghindar dari kenyataan. Kesenjangan antara kebutuhan  dan kesanggupan
>> Pemerintah akan selalu ada , dan suka atau tidak suka sah saja kalau orang
>> bisnis melihatnya sebagai kesempatan.. Orang swasta tidak akan mau
>> menanamkan modalnya pada Rumah Rumah sakit kalau tidak menguntungfkan.
>> Kenyataan pula bahwa biaya yang dikeluarkan seorang dokter untuk sampai
>> pada tingkatr keahlian tertentu tidaklah murah. Maka klop saja kalau dia
>> juga punya pandangan yang sama dengan RS Swasta tempatnya bekerja . Yang
>> baik tentu saja RS dan dokternya lebih mengutamakan pemulihan kesehatan
>> pasien dan suksesnya dalam memenuhi fungsi itu juga berbuah kesejahteraan
>> bagi dokter dan pegawai RS pada umumnya.
>>
>>  Wassalam.
>> Dunil Zaid.
>>
>>
>> 2014/1/1 <rahyussa...@rantaunet.org>
>>
>>>  Pak ZD nan ambo hormati,
>>> '....kesehatan menjadi ajang bisnis (murni)....'
>>> Seperti yang dilihat JTR di Padang dengan proyek siloamnya ambo raso
>>> sangat tidak tepat. Seyogyanya pendirian rumah sakit adalah dengan tujuan
>>> mengentaskan penyakit, bukan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar
>>> besarnya seperti yang dipraktekkan oleh banyak pengusaha dengan mendirikan
>>> 'monopoli' bisnis kesehatan yang menguasai perusahaan alkes, asuransi, rs
>>> dan karyawannya.
>>>
>>>  Memasukkan teori bisnis dibidang kesehatan justru akan 'memunculkan'
>>> penyakit sosial baru.
>>>
>>>  Ambo maliek urusan kesehatan biarlah 100% diatur pemerintah, kalau pun
>>> swasta mau mengurus maka sebaiknya dalam bentuk charity. Dengan demikian
>>> ketika seorang datang ke rumah sakit maka para petugs kesehatan bekerja
>>> tanpa beban dan memberikan pelayanan terbaiknya bagi penderita.
>>>
>>>  rahyussalim L43 jkt
>>>
>>>
>>
>>  --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke