Mano Nomor HP pak Menteri Negara Bappenas tu Ddn. Sur? Ambo baru sampai ucapan 
salamaiek melalui milis ko sajo. Kok ado nan absah tolong juo wak dikirimkan 
ciek saijin Pak Menteri tu yo.
Wass. Haasma Depok



Pada Rabu, 29 Oktober 2014 21:01, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> 
menulis:
 



Kegigihan dan ketekunan yang terlatih sejak kecil dalam situasi
      keterbatasan  memang seringkali membawa kepada kesuksesan dalam
      hidup. Sanak Andrinof telah membuktikannya dan bisa kita jadikan
      referensi dalam mendidik anak cucu kita.  Untuk itu sudah
      sepatutnya kita warga RantauNet mengucapkan selamat kepadanya.

Ado urang awak dari Batam mangatokan ibu Siti Nurbaya juo barasa
      dari Kota Padang. Baitu pulo ibu Nina F. Muluk. Apo nakan Nopen
      St.Mudo ado info tantang kaduonyo? Kalau bana tantu kito ucapkan
      pulo Selamat kapado baliau2 tu..

Wassalam,
AA



On 28/10/2014 09:54, Nofend St. Mudo wrote:

MASA KECIL MENJAJAKAN KUE
Senin, 27 Oktober 2014 22:43

Anak yang dulu rajin menjajakan kue bikinan ibu itu
                sekarang sudah jadi menteri. Bukan saja men­jual kue,
                proses pembuatan kue yang dijajakan juga turut
                ditekuninya setiap hari. Mulai dari memarut ubi, membuat
                paduan sampai menyusun kue yang sudah jadi ke atas
                talam. Semuanya dilakukan de­ngan hati riang. Bermain
                sambil belajar dan bekerja adalah moto masa kecilnya.

Sekelumit cerita tentang masa kecil Menteri Perencanaan
                Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago
                itu, dikisahkan oleh kakak kandung­nya, Siti Fatimah,
                saat diwawan­carai Haluan via telfon geng­gamnya, sore
                kemnarin. Meskipun sedang menunggu pesawat take off ke
                Jakarta untuk menemui sang adik, Siti Fatimah tetap
                bersuka hati bercerita tentang adiknya.

“Selain ucapan syukur, kami keluarga juga beristigfar
                meminta perlindungan Tuhan. Karena jabatan yang
                disematkan pada Andri adalah titipan tanggung jawab yang
                amat besar. Semoga Andri selalu konsisten, idealis dan
                amanah dalam melak­sanakan tugasnya,” harap Siti.

Siti Fatimah meneruskan, revolusi mental yang berdengung
                akhir-akhir ini sudah diterapkan oleh Andrinof sejak
                tamat sekolah dasar. Umur 10 tahun Andrinof sudah
                dihadapi kenyataan bahwa ayahnya telah tiada. Tampuk
                pimpinan keluarga yang beralih pada sang ibu ditanggapi
                Andrinof dengan memposisikan dirinya sebagai pendamping
                dalam usaha meringankan beban ekonomi yang mendera
                keluarga.

“Menjual kue, keluar masuk kampung di Mata Air, Padang.
                Baginya bekerja seperti itu bukan semata-mata tuntutan,
                melainkan kewajiban dari hati untuk meringankan beban
                yang dipikul Ibu. Hidup susah bagi Andri bukan untuk
                diratapi, tapi diatasi. Meskipun seperti anak kecil lain
                yang kadang nakal dan bandel, membantu ibu serta tekun
                belajar adalah dua hal yang selalu dipegang teguh oleh
                Andri,” ujar Siti lagi.

Siti melanjutkan, saat dirinya dan Andrinof berada di
                masa-masa sekolah, perhatian ibu mereka pada pendidikan
                adalah hal yang paling utama. Meskipun dalam keadaan
                bekerja, buku tetap dibuka dan dibaca selama tidak
                membahayakan kesela­matan bekerja. Bahkan, menulis
                adalah rutinitas yang ditekuni oleh Andrinof sejak tamat
                sekolah dasar.

“Andri sekolah di Madrasah Ibtidayah Swasta (MIS) Mata
                Air, Padang, lalu Tsanawiyah di Parak Laweh, Padang.
                Melanjutkan pendidikan di ibukota, tepatnya di SMA 56
                Cengkareng. Kemu­dian Andri memilih jurusan Hubungan
                Internasional UI (Universitas Indonesia) sebagai labuhan
                akademisnya. Di waktu yang sama juga diterima di IKIP
                dan Unand (Universitas Andalas), tapi Andri lebih
                memilih masuk UI. Pada awalnya keluarga agak keberatan
                dengan keputusan tersebut karena masalah biaya. Tapi
                waktu itu saya menyanggupi membantu biaya dengan
                me­ngam­bil honor mengajar di Jakarta,” tutur Siti lagi
                panjang lebar.

Siti Fatimah mengakui, menjadi menteri adalah realisasi
                dari cita-cita masa kecil adiknya. Cita-cita untuk
                menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara, ikut
                serta membangun dan memajukan negara. Masa kecil serba
                susah bukan halangan untuk terdidik. Dan kengototan
                dalam menempuh pendidikanlah yang menjadikan Andrinof
                Chaniago sampai pada posisinya saat ini.

Namanya telah ditahbiskan dalam formasi Kabinet Kerja
                yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada hari
                Minggu (26/10). Tidak banyak yang kaget atas
                penunjukkannya sebagai Menteri Perencanaan
                Pemb­angunan/Kepala Bappenas.

Andrinof  Chaniago yang lahir di Padang 3 November 1962
                selain seorang akademisi, peneliti, dan pengamat
                kebijakan publik, juga Ketua Umum Perhimpunan Survei
                Opini Publik Indonesia dan pendiri sekaligus direktur
                eksekutif Cirus Surveyors Group. Andrinof juga seorang
                penggagas Visi Indonesia 2033, yang mena­warkan konsep
                pembangunan Indonesia menuju negara maju pada tahun 2033
                mendatang. Semoga sukses menjalankan amanah. ***

Oleh: Juli Ishaq Putra 
 
 
 
http://harianhaluan.com/index.php/feature/35205-masa-kecil-menjajakan-kue

-- 


Wassalam

 
Nofend St. Mudo
37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok
                Selatan
Tweet: @nofend | YM: rankmarola 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di
      tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama
      & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting
      keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di
      Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
      ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke