Kalau teori Ibnu Khaldun -- sang bapak Sosiologi, Historiografi, dan
Ekonomi modern -- dalam *Muqaddimah* (Prolegomena)  itu mau dijadikan
acuan, harapan yang bisa disandangkan kepada para menteri baru, wa bil
khusus yang berdarah Minang adalah:

1. Pemerintahan (al-mulk) yang baik hanya bisa dicapai dengan adanya
masyarakat (al-rijal) yang kompeten.
2. Masyarakat yang kompeten hanya bisa dicapai dengan kemakmuran
(al-mal/al-amwal) yang terpenuhi.
3. Kemakmuran yang cukup/terpenuhi hanya bisa terjadi berkat pembangunan
(al-'imarah) yang terencana dan efektif.
4. Pembangunan yang terencana dan efektif hanya bisa berlangsung jika
didasari atas prinsip keadilan (al-'adl) yang merupakan cerminan Asmaul
Husna, *Al 'Adl.*
Tanpa menempatkan keadilan sebagai prinsip pembangunan, seluruh proses
selanjutnya akan rapuh meski terlihat gemerlap.

Itu sebabnya ekonom kawakan seperti Schumpeter pun memuji teori Ibnu
Khaldun, meski (sayangnya) Schumpeter baru membaca *Muqaddimah* beberapa
saat menjelang ajalnya datang sehingga dia tidak sempat "mempromosikan"
kehebatan teori Khaldun lebih jauh lagi.

Saatnya para pejabat kita (dari pusat sampai daerah) melihat lagi referensi
dari para ilmuwan muslim terdahulu yang jauh mendahului jamannya, karena
memposisikan pembangunan bukan hanya menyangkut masalah ekonomi dan materi
semata. Pembangunan harus diarahkan untuk mencapai *falah*, keunggulan
dunia-akhirat yang jauh lebih bermakna ketimbang *economic growth* (yang
tak jarang *ersatz* juga, semu).

"*Falah*" terdengar puluhan kali sehari semalam oleh telinga muslim melalui
azan dan iqomah, tapi seberapa jauh "*falah*" sudah maujud dalam kebijakan
makro pembangunan selama ini?

In syaa Allah para menteri baru kita yang semakin terbiasa mendalami
syariah, seperti da Andrinof (yang mendalami pendidikan awal via ibtidaiyah
dan tsanawiyah, kalau tidak keliru) bisa kembali melakukan reorientasi
pembangunan yang lebih memanusiakan manusia sebagai sebenar hamba Tuhan,
bukan hamba World Bank* wa* IMF.

Salam,

ANB




Pada 31 Oktober 2014 16.03, 'edia...@yahoo.com' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Apa harApan kita kepada menteri yg berasal dari Minang ?
>
> Dikirim dari Yahoo Mail pada Android
> <https://id.overview.mail.yahoo.com/mobile/?.src=Android>
>
>  ------------------------------
> * From: * Muchwardi Muchtar <muchwa...@rantaunet.org>;
> * To: * rantaunet@googlegroups.com <rantaunet@googlegroups.com>;
> * Subject: * Fwd: [R@ntau-Net] Kepada pemilih dan non-pemilih Jokowi
> * Sent: * Mon, Oct 20, 2014 2:24:25 PM
>
>   *Kriteria Pemimpin Menurut Islam :*
>
> Setiap manusia yang terlahir dibumi dari yang pertama hingga yang terakhir
> adalah seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya
> sendiri. Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang
> dipimpin olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus
> dilaksanakan dan dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut,karena kelak
> Allah akan meminta pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. Dalam
> Islam sudah ada aturan-aturan yang berkaitan tentang pemimpin yang baik
> diantaranya :
>
> 1. Beriman dan Beramal Shaleh
> Ini sudah pasti tentunya. Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman,
> bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini
> merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai,
> tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang
> mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.
>
> 2. Niat yang Lurus
> “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan
> sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa
> yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan
> Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin
> digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka
> hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”
>
> Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari
> keridhoan ALLAH saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah
> tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.
>
> 3. Laki-Laki
> Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki
> adalah pemimpin dari kaum wanita.
> “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
> telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain
> (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
> harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada
> Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang
> serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada,
> oleh karena Allah telah memelihara “
>
> “Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan)
> mereka kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur
> Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).
>
> 4. Tidak Meminta Jabatan
> Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,
> ”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi
> pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena
> permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika
> kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu
> akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
>
> 5. Berpegang pada Hukum Allah
> Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.
> Allah berfirman,
> ”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang
> diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.”
> (al-Maaidah:49).
>
> 6. Memutuskan Perkara Dengan Adil
> Rasulullah bersabda,
> ”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang
> dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan
> diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.”
> (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
>
> 7. Menasihati rakyat
> Rasulullah bersabda,
> ”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia
> tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasihati mereka, kecuali pemimpin itu
> tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
>
> 8. Tidak Menerima Hadiah
> Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti
> mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil
> hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah
> dari rakyatnya. Rasulullah bersabda,
> ” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat
> Thabrani).
>
> 9. Tegas
> ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh
> rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang
> benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan
> hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
>
> 10. Lemah Lembut
> Doa Rasullullah :
> "Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia
> mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu
> perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah
> lembutlah kepadanya"
>
>
> Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik
> bila ia memiliki STAF. STAF disini bukanlah staf dari pemimpin, melainkan
> sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. STAF yang dimaksud di
> sini adalah Sidiq (jujur), Tablig (menyampaikan), Amanah (dapat dipercaya),
> Fatanah cerdas)
>
>  Bila seorang pemimpin itu jujur maka tidak ada lagi KPK karena tidak ada
> lagi korupsi yang terjadi dan jujur itu membawa ketenangan, kitapun
> diperintahkan jujur walaupun itu menyakitkan.
>
> Presiden Republik Indonesia (2014-2019) Ir. H. Joko Widodo ---sebagai anak
> manusia yang di KTP-nya tertulis agama : Islam--- tentu beliau mengetahui
> sebagian ciri- ciri pemimpin menurut Islam di atas. Mudah-mudahan beliau
> bisa menjadi Pemimpin yang mempunyai perilaku seperti pemimpin seperti di
> atas. Amin Ya Rabbal Alamin.
>
> Salam……………………….,
>
> *mm****
>
>
>
>
> ---------- Pesan terusan ----------
> Dari: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
> Tanggal: 20 Oktober 2014 19.37
> Subjek: [R@ntau-Net] Kepada pemilih dan non-pemilih Jokowi
> Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com>
>
>
> <https://www.facebook.com/akmal.n.basral?fref=nf>
> Akmal Nasery Basral <https://www.facebook.com/akmal.n.basral?fref=nf>
> 8 hrs <https://www.facebook.com/akmal.n.basral/posts/10152871473392780> ·
>
> Bagi pemilih Jokowi, berharaplah sang presiden terpilih sebaik yang
> dikira.
> Bagi non-pemilih Jokowi, berharaplah sang presiden lebih baik dari yang
> diduga.
> Bagi pemilih Jokowi, bersikap kritislah terhadap kelemahan-kelemahannya.
> Bagi non-pemilih Jokowi, bersikap sportiflah terhadap
> kelebihan-kelebihannya.
> Bagi pemilih dan non-pemilih Jokowi, bersikap adil lah. "Karena adil itu
> lebih dekat kepada takwa." (QS: 5:8).
>
> Jangan biarkan kekaguman membutakan nurani, seperti juga kebencian
> membusukkan hati.
>
>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to