MD: Kita minta MUI mengeluarkan fatwa agar berbisnis sekarang ini darurat bagi orang islam, agar sogok menyogok dalam bisnis *dibolehkan*. Fatwa itu belum keluar (memang tak mungkin keluar).
ANB: ????? Lai indak salah manulih Mak MD? Kalau indak salah manulih, *na'udzubillah tsumma na'udzubillahi min dzalik*. Di bulan puaso pulo. I. *Hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma:* Diriwayatkan oleh *Abu Daud* (275H) *rahimahullah* dalam kitabnya “ *As-Sunan*” 4/10 no.3580, dan *At-Tirmidziy* (279H) *rahimahullah* dalam kitabnya “*Al-Jaami’*” 3/401 no.1337: عن ابْن أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: «لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي» Dari Ibni Abi Dzi’b, dari Al-Harits bin Abdirrahman, dari Abi Salamah, dari Abdillah bin ‘Amr, ia berkata: *Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap*. At-Tirmidziy mengatakan: Hadits ini hasan shahih. Al-Hakim dan Adz-Dzahabiy mengatakan: Sanadnya sahih. [*Al-Mustadrak* 4/102] As-Suyuthiy meng-hasan-kan hadits ini dalam kitabnya “*Al-Jami’ Ash-Shagiir*” no.7251. II. Fatwa MUI tentang Risywah/Suap (2000). "Memberikan dan menerima *risywah* hukumnya *haram*": http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/23.-Risywah-suap-Ghulul-korupsi-dan-hadiah-kepada-pejab1.pdf Wassalam, ANB Pada 27 Juni 2015 11.54, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis: > Dd ZD, Ajo Duta (AD) dan sanak dipalanta n.a.h > > Sesuai UU Koperasi, permodalan koperasi model sekarang dengan segala > kegiatannya bisa berjalan dengan baik untuk rakyat Indonesia termasuk > Sumbar dengan syarat: > > Suka atau tidak, pemerintah harus meproteksi koperasi dengan cara: > > 1. Predator (konglomerat), operasinya hanya sampai daerah tingkat I > > 2. Daerah tingak II dan III ( Kabupaten dan kecamatan) adalah daerah > operasinya koperasi. > > Kalau predator ini masuk sampai ke kecamatan, Nagari, jorong/desa, bentuk > apapun koperasi akan tertatih terus malah sulit berkembang. > > Sekarang yang kita alami, predator itu sudah masuk ke kecamatan , didaerah > kami di Riau sudah ada Alfamart dan sebangsanya, perpanjangan tangan > Jakarta juga. > > Akibat predator ini, 60 tahun koperasi berjalan tetap saja tersot-seot. > > Untuk Sumbar memang proteksi ini harus ada dan Sumbar harus berani, untuk > melindungi daerahnya. > > Untuk Indonesia, kedepan kita tak tahulah, tapi banyak yang meramalkan > negara ini akan terjual lebih parah dari pak Harto tempohari. > > Untuk kita minang, kita usahakan membentuk DIM untuk menyelamatkan minang, > minimal antaranya mencegah leluasanya predator beroperasi di minang. Ini > usaha, final yang menentukan memang yang diatas juga. > > Yang menjadi kendala berat bagi umat islam dalam berusaha di bidang apa > saja termasuk koperasi adalah masalah sogok menyogok. > > Sekarang, kalau kita bebisnis jang bergesekan dengan pemerintah atau > perusahaan besar dibawah kendali atau dapat restu pemerintah, kalau tidak > dengan sogok agak sulit melancarkan bisnis dengan badan-badan tersebut. > > Sementara sebagian besar orang islam yang berbisnis enggan memberikan > sogok, sebagian karena terdesak, terpaksa melakukan penyogokan itu meskipun > ada rasa berdosa. > > Disinilah predator mengambil kesempatan. > > Pengalaman saya di koperasi selama 3 tahun, disuguhi dengan kondisi sogok > menyogok ini. Kemudian karena merasa berdosa, daripada diteruskan juga, > lebih baik keluar dari lingkungan itu, menarik diri. > > Inilah ironi yang dihadapi dalam berbisnis sekarang ini. > > Kita minta MUI mengeluarkan fatwa agar berbisnis sekarang ini darurat bagi > orang islam, agar sogok menyogok dalam bisnis dibolehkan. Fatwa itu belum > keluar (memang tak mungkin keluar). > > Posisi bisnis muslim yang keluar dari gelanggang sogok menyogok itu > digantikan oleh predator. > > Baa jalan kaluanyo kiro-kiro dd ZD dan dd AD > > > > Wass, > > > > Maturidi > > > > > > > > Pada 27 Juni 2015 07.52, ajo duta <ajod...@gmail.com> menulis: > >> Sebagaimana biaso ide Pak MN sangat ideal. Namun akan selalu sampai ka >> pameo >> "Rumah tampak, jalan tak tantu" >> >> Wassalaamu'alaikum WW >> >> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), >> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo >> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - >> Jakarta - Sterling, Virginia USA >> ------------------------------------------------------------ >> >> 2015-06-26 8:04 GMT-04:00 Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>: >> >>> Bpk Mochtar Naim n a h dan sanak sapalanta RN n a h pulo >>> >>> Ass ww >>> >>> Pak MN menulis : “ Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap Nagari di DIM >>> memiliki BUMNagari, sama seperti Negara juga memiliki BUMNegara. Dengan >>> berbasis Koperasi Syariah di Nagari, maka potensi ekonomi apapun yang >>> dimiliki oleh Nagari di Nagari bersangkutan dapat kita kembangkan seoptimal >>> mungkin. Kita berpijak tentu saja pada potensi SDA (Sumberdaya Alam) dan >>> SDM (Sumberdaya Manusia) serta SDB (Sumberdaya Budaya) yang dimiliki di >>> setiap Nagari yang dapat kita manfaatkan dan kembangkan. >>> >>> Sendirinya BUMNagari yang berbentuk Koperasi Syariah Nagari (KSN) itu >>> ada di bawah pengawasan dan penguasaan pemerintah Nagari yang juga diawasi >>> oleh DPRNagari “ >>> >>> >>> Membaca kutipan yang dicuplik dari tulisan pak MN pada tanggal 24 Juni >>> 2015, >>> >>> Saya menyimpulkan sbb: >>> >>> Nagari itu adalah bentuk kecil dari Negara. >>> >>> Negara punya BUMNegara , maka Nagari punya BUM Nagari. >>> >>> Negara punya perangkat DPR maka Nagari pun punya perangkat DPR Nagari. >>> >>> Dalam pemahaman saya selama ini (mohon maaf kalau pemahaman saya keliru) >>> , Nagari itu merupakan unit pemerintahan terendah dalam propinsi Sumbar >>> (DIM yad), Tingkatannya sbb: >>> >>> Pemda Tk I : Propinsi (DIM) >>> >>> Pemda TK II : Kabupaten/Kota >>> >>> Pemerintahan Kecamatan >>> >>> Pemerintahan Nagari >>> >>> Selama ini Dewan Perwakilan Rakyat hanya ada sampai dengan TK II. >>> >>> Berarti nanti dalam DIM , DPR Itu juga ada di Kecamatan dan di Nagari. >>> >>> Konsekwensi dari itu , Kecamatan dan Nagari juga punya Anggaran >>> Pendapatan dan Belanja Kecamatan/ Nagari (APBK/APBNagari ) sendiri. Dan >>> kalau Nagari membentuk Badan Usaha Milik Nagari, tentulah modalnya berasal >>> dari kekayaan Nagari yang disisihkan, sebagaimana pembentukan suatu BUM >>> Negara, yang modalnya berasal dari kekayaan negara yang disisihkan. >>> >>> Walau Nagari itu di ibaratkan Negara dalam format yang kecil, namun >>> setiap perangkat Negara tentu harus ada pula dalam Nagari itu. Jadi supaya >>> kita tidak terlanjur rancu dan kemudian bingung sendiri dalam penerapannya >>> sebaiknyalah diberikan definisi tentang Nagari yang dimaksud oleh Pak MN. >>> Lalu perangkat apa saja yang harus ada dalam suatu Nagari itu serta >>> fungsinya. >>> >>> Kalau DPR punya 3 fungsi (Legislasi, Anggaran , dan Pengawasan terhadap >>> Eksekutif) , apa kira kira fungsi dari DPR Nagari nan pak MN maksud selain >>> fungsi pengawasan terhadap Pemerintahan Nagari . >>> >>> Tentang pembentukan BUM Nagari yang berbasis koperasi syariah : >>> >>> Kalau mengacu pada Undang Undang yang berlaku , saya ingin memberikan >>> catatan sbb: >>> >>> - # BUMNegara tunduk pada Undang Undang tentang BUMN dan kalau >>> bentuknya Perseroan dia juga tunduk pada U U tentang Perseroan Terbatas. >>> >>> # Koperasi tunduk pada Undang Undang tentang Koperasi Kedua badan >>> usaha berbadan hukum itu tidak bisa digabungkan atau dicampur, karena >>> masing masing punya tujuan berbeda , aturan berbeda dan filosofi dasar yang >>> berbeda. Jadi menurut saya istilah >>> >>> “ BUM Nagari berbentuk koperasi syariah Nagari (KSN) ” tidak tepat. >>> >>> >>> >>> Negara (dalam konteks ini Nagari) tidak boleh memiliki koperasi. Begitu >>> juga BUMN tidak boleh memiliki atau menjadi pemilik dari koperasi. >>> >>> Dalam Undang Undang No 25 tahun 1992 tentang Koperasi , diberikan >>> definisi tentang Koperasi sbb: “ Koperasi adalah Badan Usaha yang >>> beranggotakan orang – seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan >>> kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi >>> rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.” >>> >>> - Adapun Modal Koperasi itu , sesuai Undang undang yang berlaku >>> terdiri dari : >>> >>> (1) >>> >>> . Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. >>> >>> >>> >>> >>> >>> (2) >>> >>> Modal sendiri dapat berasal dari : >>> >>> a. >>> >>> simpanan pokok; >>> >>> b. >>> >>> simpanan wajib; >>> >>> c. >>> >>> dana cadangan; >>> >>> d. >>> >>> hibah. >>> >>> (3) >>> >>> Modal pinjaman dapat berasal dari ; >>> >>> a. >>> >>> anggota; >>> >>> b. >>> >>> Koperasi lainnya dan/atau anggotanya; >>> >>> c. >>> >>> bank dan lembaga keuangan lainnya; >>> >>> d. >>> >>> penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; >>> >>> e. >>> >>> sumber lain yang sah. >>> >>> - Jadi jelas bahwa tidak ada modal dari Negara >>> (Nagari) dalam koperasi itu,karenanya tidak ada alasan kalau Negara atau >>> Nagari boleh atau dapat menguasai Koperasi. >>> >>> - Keterlibatan pemerintah dalam kiperasi hanya dalam >>> pembinaan saja agar koperasi itu berkembang sesuai dengan maksud >>> pendiriannya. >>> >>> - BUMN (Negara –Nagari) bisa dikuasai Pemerintah, karena >>> Modal BUMN itu berasal dari keuangan Negara/Nagari yang disisihkan (Mengacu >>> pada UU tentang BUM Negara). Penguasaan oleh pemerintah dimungkinkan karena >>> posisi pemerintah adalah sebagai pemegang saham mayoritas dalam BUMN. >>> >>> Demikian sekedar catatan saya mengenai gagasan Bpk MN tentang >>> pengembangan ekonomi DIM yang akan dibentuk itu. >>> >>> >>> Wass >>> >>> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg. Tingga di Jkt. >>> >>> >>> >>> >>> >>> 2015-06-26 11:14 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet < >>> rantaunet@googlegroups.com>: >>> >>>> Sdr Amri Aziz yth, >>>> Eksekutornyo adolah awak basamo sacaro sistemik, terstruktur dan >>>> integral sarato dimuloi dan digerakkan dari ateh, dari tangah dan dari >>>> bawah, malalui proses musyawarah. Co kito pacaliakkan, kalau urang bisa, >>>> awak pun bisa. >>>> MN >>>> >>>> >>>> >>>> On Friday, June 26, 2015 10:00 AM, AMRI AZIZ <amri.a...@yahoo.com> >>>> wrote: >>>> >>>> >>>> Konsepsional jnya sangat jelas dan penjabaran teknis sangat mudah jika >>>> kita mau. >>>> Masalahnya adalah siapa eksekutor DIM ini??????????? >>>> Allahualam bissawab.. belum ada tanda2 yang mau "pasang badan!!!". >>>> mdh2an ada aamiin yaa rabb >>>> tks amri aziz >>>> >>>> >>>> >>>> Pada Kamis, 25 Juni 2015 11:17, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com> >>>> menulis: >>>> >>>> >>>> >>>> *DENGAN DIM MEMBANGUN BUMNagari* >>>> *YANG BERBENTUK KOPERASI SYARIAH NAGARI (KSN)* >>>> *DI SETIAP NAGARI* >>>> >>>> *Mochtar Naim* >>>> *24 Juni 2015* >>>> >>>> S >>>> AMBIL menunggu reaksi dari kawan-kawan para ahli ekonomi dan >>>> pembangunan lainnya, baik di ranah maupun di rantau, dalam menanggapi >>>> tulisan saya: "Dengan DIM Kita Membangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis >>>> Koperasi Syariah di Nagari" (21 Juni 2015), ada baiknya jika saya tambahkan >>>> lagi dengan tulisan ini. >>>> Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap Nagari di DIM >>>> memiliki BUMNagari, sama seperti Negara juga memiliki BUMNegara. Dengan >>>> berbasis Koperasi Syariah di Nagari, maka potensi ekonomi apapun yang >>>> dimiliki oleh Nagari di Nagari bersangkutan dapat kita kembangkan seoptimal >>>> mungkin. Kita berpijak tentu saja pada potensi SDA (Sumberdaya Alam) dan >>>> SDM (Sumberdaya Manusia) serta SDB (Sumberdaya Budaya) yang dimiliki di >>>> setiap Nagari yang dapat kita manfaatkan dan kembangkan. >>>> Sendirinya BUMNagari yang berbentuk Koperasi Syariah >>>> Nagari (KSN) itu ada di bawah pengawasan dan penguasaan pemerintah Nagari >>>> yang juga diawasi oleh DPRNagari. Dan sendirinya juga betapapun banyaknya >>>> unit usaha Koperasi Syariah Nagari (KSN) di Nagari bersangkutan akan >>>> tergantung kepada potensi ekonomi yang ada di Nagari itu. Yang jelas, >>>> selain dari Koperasi Syariah Nagari (KSN) yang ada di Nagari itu, >>>> masing-masingnya ada yang sama ada di setiap Nagari dan ada yang tergantung >>>> keberadaannya pada potensi ekonomi yang ada di Nagari itu yang bisa dan >>>> perlu dikembangkan. Unit usaha Koperasi di bidang Simpan-Pinjam tentu saja >>>> sewajarnya ada di setiap Koperasi Syariah Nagari (KSN). Sementara unit >>>> usaha yang lain-lainnya tergantung keberadaannya kepada potensi usaha yang >>>> ada dan bisa dikembangkan di Nagari itu. Misalnya, Nagari-nagari yang >>>> basisnya adalah Pertanian, dan ataupun Perkebunan, Peternakan, Perikanan, >>>> Industri Rumah Tangga, dsb, masing-masing Koperasi Syariah Nagari (KSN) itu >>>> bisa membentuk dan membangun unit usaha-unit usaha yang terkait dengan >>>> cabang-cabang usaha tersebut. Dengan demikian, dalam satu Koperasi Syariah >>>> Nagari (KSN), di samping unit usaha Simpan-Pinjam yang ada di setiap >>>> Koperasi Syariah Nagari (KSN) juga bisa ada beberapa unit usaha yang >>>> potensinya ada dan dikembangkan di Nagari itu, seperti Unit Usaha Koperasi >>>> Syariah Pertanian, Unit Usaha Koperasi Syariah Perkebunan / Peternakan / >>>> Perikanan / Industri Rumah Tangga / Pasar dan Pertokoan, dsb. >>>> Kerjasama yang saling menguntungkan dengan sekian banyak >>>> Bank-bank Syariah pemerintah maupun swasta sebagai sumber penyediaan dana >>>> yang ada di tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi maupun Pusat sendirinya perlu >>>> diusahakan, terutama dalam rangka usaha menumbuhkan obyek-obyek usaha yang >>>> bisa dan perlu dikembangkan di Nagari bersangkutan. Kecuali itu, adalah >>>> juga potensial jika kerjasama yang saling menguntungkan dengan kelompok >>>> usaha swasta yang bidang usahanya sama dengan yang digarap oleh Koperasi >>>> Syariah Nagari (KSN) di Nagari itu dibentangkan. Dengan demikian juga, >>>> kerjasama antar KSN dari Nagari-nagari se Kabupaten/Kota dan se Provinsi >>>> juga diciptakan. >>>> Dengan basis kerjasama kooperatif yang kita kembangkan di >>>> Nagari itu kita mengharapkan agar kekuatan ekonomi kerakyatan ada dan >>>> dimulai di tingkat Nagari itu sendiri. Seperti pada tulisan sebelumnya, >>>> kekuatan ekonomi kerakyatan berbentuk Koperasi inilah yang menjadi senjata >>>> pamungkas yang dipakai di negara2 Asia Timur (Jepang, Korea, Cina), yang >>>> kemudian diikuti oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara (Viet Nam, >>>> Thailand, Malaysia, Brunei) dalam membentengi perekonomian negara secara >>>> makro, massal dan optimal. Dengan itu maka sumber kekayaan >>>> alam/manusia/budaya yang ada pada kita, kita yang memanfaatkan untuk >>>> kesejahteraan kita bersama secara bernegara dan bernagari. Dan di atas itu >>>> tidak ada masalah jika kitapun membentangkan kerjasama-kerjasama yang >>>> saling menguntungkan dengan siapapun dan dari manapun. >>>> Saya mengharapkan agar ide dan cita-cita yang saya >>>> sampaikan ini ditanggapi dan diterima oleh kawan-kawan para intelektual dan >>>> pemikir bangsa, di ranah dan di rantau di mana saja, yang juga didukung >>>> oleh tokoh-tokoh tungku nan tigo sajarangan dari kelompok kepemimpinan >>>> adat, syarak dan cerdik-pandai, dalam kita membangun Nagari dan Negara yang >>>> kita cintai ini. >>>> Serentetan diskusi, FGD, seminar dan apapun namanya, perlu kita >>>> lakukan, dengan dukungan dari pemerintah provinsi/Kabupaten/Kota/Nagari dan >>>> masyarakat Minang sendiri, di ranah dan di rantau. >>>> Semoga Allah membukakan jalan dan memberkati, amin. *** >>>> >>>> >>>> >>>> >>>> >>>> -- >>>> . >>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>>> =========================================================== >>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>>> * DILARANG: >>>> 1. Email besar dari 200KB; >>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>>> 3. Email One Liner. >>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) >>>> serta mengirimkan biodata! >>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>>> mengganti subjeknya. >>>> =========================================================== >>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>>> --- >>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>>> Grup. >>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>>> >>> >>> -- >>> . >>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >>> =========================================================== >>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >>> * DILARANG: >>> 1. Email besar dari 200KB; >>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >>> 3. Email One Liner. >>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >>> mengirimkan biodata! >>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >>> mengganti subjeknya. >>> =========================================================== >>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan >>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ >>> --- >>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >>> Grup. >>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >>> >> >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat >> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> =========================================================== >> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: >> * DILARANG: >> 1. Email besar dari 200KB; >> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. Email One Liner. >> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta >> mengirimkan biodata! >> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> =========================================================== >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> --- >> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google >> Grup. >> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, >> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. >> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. >> > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.