Mak MD,

Tanggapan ambo dari yang mudah dulu, soal pernikahan Bung Karno dengan
Ratna Sari Dewi, baru soal sogok menyogok:

1. Untuk akurasi data, pernikahan BK dengan RSD (lahir: Naoko Nemoto, lahir
6 Februari 1940) bukan tahun 1962-1963, tapi tahun 1959 ketika RSD berusia
19 tahun.

Ambo menulis juga soal iko di novel historis tentang Buya Hamka, "*Tadarus
Cinta Buya Pujangga*". Bahkan awal pertemuan BK dengan Naoko pada 16 Juni
1959 di Hotel Imperial Tokyo yang diatur oleh cukong bar Akasaka, Masao
Kubo, tempat Naoko bekerja, ambo tuliskan.

Dua bulan setelah pertemuan dengan Naoko yang nyata sekali "menyetrum" Bung
Karno itu, dua bulan kemudian BK sendiri yang MENGUNDANG Naoko ke Jakarta,
dan diperkenalkannya kepada Fatmawati, dan anak-anaknya seperti Guntur,
putra sulung BK yang usianya hanya lebih muda empat tahun dari Naoko. Lebih
luar biasa lagi karena tak lazim dalam aturan protokoler kenegaraan, Naoko
diizinkan tinggal di Istana selama beberapa saat. (*TCBP*, hal. 11).

2. Jika kemudian Mak MD mengatakan bahwa Menag Saifuddin Zuhri kemudian
karena "alasan darurat" menikahkan BK yang sudah beristri empat, ini juga
kurang tepat karena menyiratkan seolah-olah BK memiliki empat istri pada
waktu yang sama.

Yang benar BK sudah empat kali menikah saat menyunting Naoko, tetapi ketiga
istri pertamanya sudah lama diceraikan jauh sebelum BK bertemu Naoko. Istri
pertama beliau (Oetari Tjokroaminoto, hanya menjadi istri BK saat menjadi
murid HOS Tjokroaminoto di Surabaya, dinikahi tahun 1921, tapi kemudian
ketika BK masuk ITB beberapa tahun kemudian, Oetari diceraikan).

Begitu juga dengan istri kedua, Inggit Garnasih, yang dinikahi BK di
Bandung (saat menjadi mahasiswa ITB) tapi kemudian diceraikan tahun 1943
saat BK ditahan di Bengkulu dan bertemu Fatmawati.

Tetapi kemudian tak lama setelah Fatmawati melahirkan putra bungsu, Guruh,
hanya beberapa hari setelah itu BK mengatakan keinginannya menikahi Hartini
kepada Fatmawati yang masih tergolek di tempat tidur. "Aku cinta kau,
tetapi aku juga cinta Hartini, Fat," kejar Bung Karno seakan minta
pengertian. Tapi keputusan Fatmawati yang menolak dimadu sudah tak bisa
diubah lagi (TCBP, hal. 9). Dan sejak itu pula Fatmawati menolak tampil di
depan publik.

Dengan demikian, secara teknis saat BK menikahi Naoko/Dewi, istri resmi
beliau yang jelas masih terikat tali pernikahan adalah Hartini.

3. Adapun alasan faktor "alasan darurat" mengapa Saifuddin Zuhri menikahkan
BK dengan Naoko, menurut ambo justru alasan yang KELIRU jika melihat
kronologi sejak perkenalan sampai bermalamnya Naoko di Istana Presiden di
Jakarta, sementara Naoko bukan pejabat negara yang bisa bermalam di sana.

Bagaimana mungkin seorang kiai, menteri agama, yang paham syariat bisa
"berinisiatif" terhadap tindakan BK-Naoko yang seperti anak remaja kasmaran
dan lepas kontrol seperti itu?

Tetapi menurut ambo bukan hanya "salah" Saifuddin Zuhri saja, melainkan
seluruh pejabat Indonesia saat itu yang tahu skandal itu terjadi, bahkan
juga para cerdik cendekia Indonesia yang saat itu menyetujui begitu saja
hal tsb terjadi tanpa ada upaya penolakan sama sekali?

Bagaimana mungkin sebuah tindakan yang sangat potensial mengundang maksiat
tingkat tinggi di pusat pengelolaan negara terjadi begitu gamblang di depan
mata bangsa Indonesia, tetapi sebagian besar rakyat DIAM SAJA?

Kalau kejadian seperti itu terjadi saat ini, sudah pasti akan ada
demonstrasi besar-besaran  yang akan membuat presiden terjatuh dengan telak.

Aneh sekali bukan, bagaimana peristiwa yang "tidak masuk akal sehat" itu
justru terjadi di negeri dengan mayoritas penduduk muslim terbanyak di
dunia, tetapi nyaris tak ada reaksi penolakan sama sekali, dan justru
seakan-akan "DIMAKLUMI" karena keadaannya "DARURAT".

Darurat apanya? Justifikasi terhadap syahwat kok bisa diterima?

Barangkali, mohon maaf 10 jari 11 jo kapalo, Mak MD, inilah salah satu DOSA
TERBESAR GENERASI MAK MD TERHADAP BANGSA INI -- bukan dosa personal Mak MD,
tapi sekali lagi dosa kolektif Generasi Mak MD -- yang membiarkan  apa yang
seharusnya terlarang dalam syariat, justru DIBENARKAN dengan alasan
"darurat"?

4. Nah, yang lebih ajaib, bagi ambo, bagaimana kisah pernikahan BK-RSD itu
menjadi "illat" bagi Mak MD untuk berpikir bahwa jangan-jangan bisa
dilakukan "terobosan" agar umat Islam bisa "aman" dalam melakukan praktik
sogok-menyogok.

Benar-benar gagal paham ambo.

Apalagi karena selama ini ambo mendapat kesan bahwa Mak MD sebagai salah
seorang senior di palanta ko yang paling semangat (terutama tahun lalu)
meminta anggota palanta memilih partai Islam, dan tahun ini Mak MD begitu
bersemangat pulo mempromosikan ide Provinsi DIM.

Jadi pertanyaan ambo: sekiranya Allah memberikan kesempatan partai Islam
menang pemilu tahun lalu, atau DIM terbentuk tahun ini, apakah ide
"daruratnya kondisi sogok menyogok yang membuat muslim hanya menerima
recehan proyek (dalam hal DIM adalah APBD)" selama ini, akan juga
diperjuangkan oleh Mak MD agar bisa gol?

Kalau melihat penjelasan Mak MD di bawah, tampaknyo iyo.  Sebab apa yang
tertulis oleh tangan, itulah yang terlintas di hati, bukan?

Wassalam,

ANB


Pada 27 Juni 2015 21.38, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis:

> Nakan ANB  n.a.h
>
>
>
> Memang Nabi melaknat perbuatan sogok menyogok ini dan MUI melarangnya,
> keduanya ditujukan bagi kita umat islam. Bagi non muslim tak ada larangan
> ini entah kalau ada dalam taurat dan  injil tapi dilawan oleh penganutnya
>
> .
>
> Kalau pernyataan ambo diatas itu  menyalahi, ambo minta ampun kapado
> Allah swt.
>
>
>
> Tapi bagi kita dilapau perkenankan jugalah carito amboko.
>
> Dalam bisnis sekarang ini, yang utama diperebutkan adalah APBN,  karena
> volumenya besar dan untung besar.
>
> Bayangkan dari sekitar  2000 trilliun hampir semua dilibatkan dalam bisnis
>
> .
>
> Bisnis ini berlangsung dengan sogok menyogok.
>
>
>
> Yang banyak melakukan sogok, banyak juga dapat bagian kucuran APBN ini.
>
>
>
> Bagaimana dengan muslim yang tak melakukan sogok, tentu  tidak menerima
> limpahan APBN yang besar itu.
>
>
>
> Yang bisa didapat muslim mungkin remah-remahnya saja.
>
> Dengan kata lain limpahan yang besar dari APBN ke APBN tercurah ke non
> muslim.
>
>
>
> Akhirnya uang negara melalui APBN itu terakumulasi ke non Muslim.
>
> Ini mungkin yang terlihat diantara 10 orang terkaya di Indonesia  hannya
> 1 muslim,  9 lainnya non muslim.
>
> Yang satu ini apakah ikut pula berbisnis ala non muslim itu, entahlah.
>
>
>
> Saya sebenarnya ingin mencari celah, mana tahu,  kalau –kalau masih  ada
> pintu darurat  untuk keluar dari larangan sogok menyogok  dalam  berbisnis
> hari ini..
>
>
>
> Seandainya  semua pelaku bisnis di negeri ini berada dalam hukum islam,
> saya tidak akan mencari-cari celah lagi.
>
>
>
> Saya rasakan keadaan darurat dalam berbisnis bagi umat islam.
>
> Kenapa demikian, non muslim bisa mulus, untuk umat islam ada kendala,  namun
> harus ditempuh juga, hal ini keadaan saya angggap darurat bagi imat islam.
>
>
>
> Apakah tidak ada jalan lain agar keluar dari keadaan  darurat ini.
>
>
>
> Ada kejadian dimasa lalu, apa bisa dijadikan rujukan atau tidak terpulang
> kepada ahlinya:
>
>
>
> Sekitar 50 tahun yang lalu,r tahun 1962-63 –an. Presiden pertama kita
> (BK),sedang/ sudah beristri 4.
>
> Waktu beliau ke Jepang, terlibat amara dengan gadis Jepang. Heboh , di
> Jepang ramai sekali diberitakan juga ditanah air, mengalahkan berta
> tertembakny JFK Pres AS di Dallas, kebetulan tahunnya beriringan).
>
>
>
> Menteri Agama  pak KH Syaifuddin Zukhri (ayahanda pak  Lukman Hakim
> Syaifuddin Menag sekarang-Kabinet Joko Wi) dengan alasan darurat,  mengawinkan
> Bk dengan gadis itu  yang kemudia dikenal dengan Bu Dewi.
>
>
>
> Apakah  darurat  berbisnis untuk muslim dinegeri ini dengan darurat BK 50
> tahun yang lalu itu bisa diserupakan  walau tak sama.
>
>
>
> Wallahu ‘alam
>
>
>
> Wass,
>
>
>
> Maturidi
>
> Pada 27 Juni 2015 17.04, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
> menulis:
>
>>
>>
>> MD:
>>
>> Kita minta MUI mengeluarkan fatwa agar berbisnis sekarang ini darurat
>> bagi orang islam, agar sogok menyogok dalam bisnis *dibolehkan*. Fatwa
>> itu belum keluar (memang tak mungkin keluar).
>>
>> ANB:
>> ?????
>>
>> Lai indak salah manulih Mak MD?
>>
>> Kalau indak salah manulih, *na'udzubillah tsumma na'udzubillahi min
>> dzalik*. Di bulan puaso pulo.
>>
>> I.
>> *Hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma:*
>>
>> Diriwayatkan oleh *Abu Daud* (275H) *rahimahullah* dalam kitabnya “
>> *As-Sunan*” 4/10 no.3580, dan *At-Tirmidziy* (279H) *rahimahullah* dalam
>> kitabnya “*Al-Jaami’*” 3/401 no.1337:
>>
>> عن ابْن أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي
>>  سَلَمَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: «لَعَنَ رَسُولُ
>> اللَّهِصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِي وَالْمُرْتَشِي»
>>
>> Dari Ibni Abi Dzi’b, dari Al-Harits bin Abdirrahman, dari Abi Salamah,
>> dari Abdillah bin ‘Amr, ia berkata: *Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
>> sallam melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap*.
>>
>> At-Tirmidziy mengatakan: Hadits ini hasan shahih.
>> Al-Hakim dan Adz-Dzahabiy mengatakan: Sanadnya sahih. [*Al-Mustadrak*
>> 4/102]
>> As-Suyuthiy meng-hasan-kan hadits ini dalam kitabnya “*Al-Jami’
>> Ash-Shagiir*” no.7251.
>>
>> II.
>> Fatwa MUI tentang Risywah/Suap (2000). "Memberikan dan menerima *risywah*
>> hukumnya *haram*":
>>
>>
>> http://mui.or.id/wp-content/uploads/2014/11/23.-Risywah-suap-Ghulul-korupsi-dan-hadiah-kepada-pejab1.pdf
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>>
>>
>>
>> Pada 27 Juni 2015 11.54, Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> menulis:
>>
>>> Dd ZD, Ajo Duta (AD) dan sanak dipalanta n.a.h
>>>
>>> Sesuai UU Koperasi, permodalan koperasi model sekarang dengan segala
>>> kegiatannya bisa berjalan dengan baik untuk rakyat Indonesia termasuk
>>> Sumbar dengan syarat:
>>>
>>> Suka atau tidak, pemerintah harus meproteksi koperasi dengan cara:
>>>
>>> 1. Predator (konglomerat),  operasinya hanya  sampai daerah tingkat I
>>>
>>> 2. Daerah tingak II dan III ( Kabupaten dan kecamatan) adalah daerah
>>> operasinya koperasi.
>>>
>>> Kalau predator ini masuk sampai ke kecamatan, Nagari, jorong/desa,
>>> bentuk apapun koperasi akan tertatih terus malah sulit berkembang.
>>>
>>> Sekarang yang kita alami, predator itu sudah masuk ke kecamatan ,
>>> didaerah kami di Riau sudah ada Alfamart dan sebangsanya,  perpanjangan
>>> tangan Jakarta juga.
>>>
>>> Akibat predator ini, 60 tahun koperasi berjalan tetap saja tersot-seot.
>>>
>>> Untuk Sumbar memang proteksi ini harus ada dan Sumbar harus berani,
>>> untuk melindungi daerahnya.
>>>
>>> Untuk Indonesia, kedepan kita tak tahulah, tapi banyak yang meramalkan
>>> negara ini akan terjual lebih parah dari pak Harto tempohari.
>>>
>>> Untuk kita minang, kita usahakan membentuk DIM untuk menyelamatkan
>>> minang, minimal antaranya  mencegah leluasanya predator beroperasi di
>>> minang. Ini usaha, final yang  menentukan memang yang diatas juga.
>>>
>>> Yang menjadi kendala berat bagi umat islam dalam berusaha di bidang apa
>>> saja termasuk koperasi adalah masalah sogok menyogok.
>>>
>>> Sekarang, kalau kita bebisnis jang bergesekan dengan pemerintah atau
>>> perusahaan besar dibawah kendali atau dapat restu pemerintah, kalau tidak
>>> dengan sogok agak sulit melancarkan bisnis dengan badan-badan tersebut.
>>>
>>> Sementara sebagian besar orang islam yang berbisnis enggan memberikan
>>> sogok, sebagian karena terdesak, terpaksa melakukan penyogokan itu meskipun
>>> ada rasa berdosa.
>>>
>>> Disinilah predator mengambil kesempatan.
>>>
>>> Pengalaman saya di koperasi selama 3 tahun, disuguhi dengan kondisi
>>> sogok menyogok ini. Kemudian karena merasa berdosa, daripada diteruskan
>>> juga, lebih baik keluar dari lingkungan itu, menarik diri.
>>>
>>> Inilah ironi yang dihadapi dalam berbisnis sekarang ini.
>>>
>>> Kita minta MUI mengeluarkan fatwa agar berbisnis sekarang ini darurat
>>> bagi orang islam, agar sogok menyogok dalam bisnis dibolehkan. Fatwa itu
>>> belum keluar (memang tak mungkin keluar).
>>>
>>> Posisi bisnis muslim yang keluar dari gelanggang sogok menyogok itu
>>> digantikan oleh predator.
>>>
>>> Baa jalan kaluanyo kiro-kiro dd ZD dan dd AD
>>>
>>>
>>>
>>> Wass,
>>>
>>>
>>>
>>> Maturidi
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> Pada 27 Juni 2015 07.52, ajo duta <ajod...@gmail.com> menulis:
>>>
>>>> Sebagaimana biaso ide Pak MN sangat ideal. Namun akan selalu sampai ka
>>>> pameo
>>>> "Rumah tampak, jalan tak tantu"​
>>>>
>>>> Wassalaamu'alaikum WW
>>>>
>>>> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
>>>> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
>>>> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
>>>> Jakarta - Sterling, Virginia USA
>>>> ------------------------------------------------------------
>>>>
>>>> 2015-06-26 8:04 GMT-04:00 Zaid Dunil <zdu...@gmail.com>:
>>>>
>>>>> Bpk Mochtar Naim n a h dan sanak sapalanta RN  n  a  h  pulo
>>>>>
>>>>> Ass ww
>>>>>
>>>>> Pak MN menulis : “ Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap Nagari di DIM
>>>>> memiliki BUMNagari, sama seperti Negara juga memiliki BUMNegara. Dengan
>>>>> berbasis Koperasi Syariah di Nagari, maka potensi ekonomi apapun yang
>>>>> dimiliki oleh Nagari di Nagari bersangkutan dapat kita kembangkan 
>>>>> seoptimal
>>>>> mungkin. Kita berpijak tentu saja pada potensi SDA (Sumberdaya Alam) dan
>>>>> SDM (Sumberdaya Manusia) serta SDB (Sumberdaya Budaya) yang dimiliki di
>>>>> setiap Nagari yang dapat kita manfaatkan dan kembangkan.
>>>>>
>>>>> Sendirinya BUMNagari yang berbentuk Koperasi Syariah Nagari (KSN) itu
>>>>> ada di bawah pengawasan dan penguasaan pemerintah Nagari yang juga diawasi
>>>>> oleh DPRNagari “
>>>>>
>>>>>
>>>>> Membaca kutipan yang dicuplik dari tulisan pak MN pada tanggal 24 Juni
>>>>> 2015,
>>>>>
>>>>> Saya menyimpulkan sbb:
>>>>>
>>>>> Nagari itu adalah bentuk kecil dari Negara.
>>>>>
>>>>> Negara punya BUMNegara , maka Nagari punya BUM Nagari.
>>>>>
>>>>> Negara punya perangkat DPR maka Nagari pun punya perangkat  DPR Nagari.
>>>>>
>>>>> Dalam pemahaman saya selama ini (mohon maaf kalau pemahaman saya
>>>>> keliru) , Nagari itu merupakan unit pemerintahan terendah dalam propinsi
>>>>> Sumbar (DIM yad), Tingkatannya sbb:
>>>>>
>>>>> Pemda Tk I  : Propinsi (DIM)
>>>>>
>>>>> Pemda TK II : Kabupaten/Kota
>>>>>
>>>>> Pemerintahan Kecamatan
>>>>>
>>>>> Pemerintahan Nagari
>>>>>
>>>>> Selama ini Dewan Perwakilan Rakyat hanya ada sampai dengan TK II.
>>>>>
>>>>> Berarti nanti dalam DIM , DPR Itu juga ada di Kecamatan dan di Nagari.
>>>>>
>>>>> Konsekwensi dari itu , Kecamatan dan Nagari juga punya Anggaran
>>>>> Pendapatan dan Belanja Kecamatan/ Nagari (APBK/APBNagari ) sendiri. Dan
>>>>> kalau Nagari membentuk Badan Usaha Milik Nagari, tentulah modalnya berasal
>>>>> dari kekayaan Nagari yang disisihkan, sebagaimana pembentukan suatu BUM
>>>>> Negara, yang modalnya berasal dari kekayaan negara yang disisihkan.
>>>>>
>>>>> Walau Nagari itu di ibaratkan Negara dalam format yang kecil, namun
>>>>> setiap perangkat Negara tentu harus ada pula dalam Nagari itu. Jadi supaya
>>>>> kita tidak terlanjur rancu  dan kemudian bingung sendiri dalam 
>>>>> penerapannya
>>>>> sebaiknyalah diberikan definisi tentang Nagari yang dimaksud oleh Pak MN.
>>>>> Lalu perangkat apa saja yang harus ada dalam suatu Nagari itu serta
>>>>> fungsinya.
>>>>>
>>>>> Kalau DPR punya 3 fungsi (Legislasi, Anggaran , dan Pengawasan
>>>>> terhadap  Eksekutif) , apa kira kira fungsi dari DPR Nagari nan pak MN
>>>>> maksud selain fungsi pengawasan terhadap Pemerintahan Nagari .
>>>>>
>>>>> Tentang pembentukan BUM Nagari yang berbasis koperasi syariah  :
>>>>>
>>>>> Kalau mengacu pada Undang Undang yang berlaku , saya ingin memberikan
>>>>> catatan sbb:
>>>>>
>>>>> -    #     BUMNegara  tunduk pada Undang Undang tentang BUMN dan
>>>>> kalau bentuknya Perseroan dia juga tunduk pada U U tentang Perseroan
>>>>> Terbatas.
>>>>>
>>>>>     #   Koperasi tunduk pada Undang Undang tentang Koperasi Kedua
>>>>> badan usaha berbadan hukum itu tidak bisa digabungkan atau dicampur, 
>>>>> karena
>>>>> masing masing punya tujuan berbeda , aturan berbeda dan filosofi dasar 
>>>>> yang
>>>>> berbeda. Jadi menurut saya istilah
>>>>>
>>>>> “ BUM Nagari berbentuk koperasi syariah Nagari (KSN) ”    tidak tepat.
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>> Negara (dalam konteks ini Nagari) tidak boleh memiliki koperasi.
>>>>> Begitu juga BUMN tidak boleh memiliki atau menjadi pemilik dari koperasi.
>>>>>
>>>>> Dalam Undang Undang No 25 tahun 1992 tentang Koperasi , diberikan
>>>>> definisi tentang Koperasi sbb: “ Koperasi adalah Badan Usaha yang
>>>>> beranggotakan orang – seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
>>>>> kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
>>>>> rakyat yang berdasar asas kekeluargaan.”
>>>>>
>>>>> -         Adapun Modal Koperasi itu , sesuai Undang undang yang
>>>>> berlaku terdiri dari :
>>>>>
>>>>>       (1)
>>>>>
>>>>> . Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan  modal pinjaman.
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>> (2)
>>>>>
>>>>> Modal sendiri dapat berasal dari :
>>>>>
>>>>> a.
>>>>>
>>>>> simpanan pokok;
>>>>>
>>>>> b.
>>>>>
>>>>> simpanan wajib;
>>>>>
>>>>> c.
>>>>>
>>>>> dana cadangan;
>>>>>
>>>>> d.
>>>>>
>>>>> hibah.
>>>>>
>>>>> (3)
>>>>>
>>>>> Modal pinjaman dapat berasal dari ;
>>>>>
>>>>> a.
>>>>>
>>>>> anggota;
>>>>>
>>>>> b.
>>>>>
>>>>> Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
>>>>>
>>>>> c.
>>>>>
>>>>> bank dan lembaga keuangan lainnya;
>>>>>
>>>>> d.
>>>>>
>>>>> penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
>>>>>
>>>>> e.
>>>>>
>>>>> sumber lain yang sah.
>>>>>
>>>>> -                   Jadi jelas bahwa tidak ada modal dari Negara
>>>>> (Nagari) dalam koperasi itu,karenanya tidak ada alasan kalau Negara atau
>>>>> Nagari boleh atau dapat  menguasai Koperasi.
>>>>>
>>>>> -                   Keterlibatan pemerintah dalam kiperasi hanya
>>>>> dalam pembinaan saja agar koperasi itu berkembang sesuai dengan maksud
>>>>> pendiriannya.
>>>>>
>>>>> -               BUMN (Negara –Nagari) bisa dikuasai Pemerintah,
>>>>> karena Modal BUMN itu berasal dari keuangan Negara/Nagari yang disisihkan
>>>>> (Mengacu pada UU tentang BUM Negara). Penguasaan oleh pemerintah
>>>>> dimungkinkan karena posisi pemerintah adalah sebagai pemegang saham
>>>>> mayoritas dalam BUMN.
>>>>>
>>>>> Demikian sekedar catatan saya mengenai gagasan Bpk MN tentang
>>>>> pengembangan ekonomi DIM yang akan dibentuk itu.
>>>>>
>>>>>
>>>>> Wass
>>>>>
>>>>> Dunil Zaid, 72. Kpg Ujuang Pandan Parak Karambia Pdg. Tingga di Jkt.
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>> 2015-06-26 11:14 GMT+07:00 'Mochtar Naim' via RantauNet <
>>>>> rantaunet@googlegroups.com>:
>>>>>
>>>>>> Sdr Amri Aziz yth,
>>>>>> Eksekutornyo adolah awak basamo sacaro sistemik, terstruktur dan
>>>>>> integral sarato dimuloi dan digerakkan dari ateh, dari tangah dan dari
>>>>>> bawah, malalui proses musyawarah. Co kito pacaliakkan, kalau urang bisa,
>>>>>> awak pun bisa.
>>>>>> MN
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>   On Friday, June 26, 2015 10:00 AM, AMRI AZIZ <amri.a...@yahoo.com>
>>>>>> wrote:
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> Konsepsional jnya sangat jelas dan penjabaran teknis sangat mudah
>>>>>> jika kita mau.
>>>>>> Masalahnya adalah siapa eksekutor DIM ini???????????
>>>>>> Allahualam bissawab.. belum ada tanda2 yang mau "pasang badan!!!".
>>>>>> mdh2an ada aamiin yaa rabb
>>>>>> tks amri aziz
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>   Pada Kamis, 25 Juni 2015 11:17, Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com>
>>>>>> menulis:
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>> *DENGAN DIM MEMBANGUN BUMNagari*
>>>>>> *YANG BERBENTUK KOPERASI SYARIAH NAGARI (KSN)*
>>>>>> *DI SETIAP NAGARI*
>>>>>>
>>>>>> *Mochtar Naim*
>>>>>> *24 Juni 2015*
>>>>>>
>>>>>>    S
>>>>>>  AMBIL menunggu reaksi dari kawan-kawan para ahli ekonomi dan
>>>>>> pembangunan lainnya, baik di ranah maupun di rantau, dalam menanggapi
>>>>>> tulisan saya: "Dengan DIM Kita Membangun Ekonomi Kerakyatan Berbasis
>>>>>> Koperasi Syariah di Nagari" (21 Juni 2015), ada baiknya jika saya 
>>>>>> tambahkan
>>>>>> lagi dengan tulisan ini.
>>>>>>             Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap Nagari di DIM
>>>>>> memiliki BUMNagari, sama seperti Negara juga memiliki BUMNegara. Dengan
>>>>>> berbasis Koperasi Syariah di Nagari, maka potensi ekonomi apapun yang
>>>>>> dimiliki oleh Nagari di Nagari bersangkutan dapat kita kembangkan 
>>>>>> seoptimal
>>>>>> mungkin. Kita berpijak tentu saja pada potensi SDA (Sumberdaya Alam) dan
>>>>>> SDM (Sumberdaya Manusia) serta SDB (Sumberdaya Budaya) yang dimiliki di
>>>>>> setiap Nagari yang dapat kita manfaatkan dan kembangkan.
>>>>>>             Sendirinya BUMNagari yang berbentuk Koperasi Syariah
>>>>>> Nagari (KSN) itu ada di bawah pengawasan dan penguasaan pemerintah Nagari
>>>>>> yang juga diawasi oleh DPRNagari. Dan sendirinya juga betapapun banyaknya
>>>>>> unit usaha Koperasi Syariah Nagari (KSN) di Nagari bersangkutan akan
>>>>>> tergantung kepada potensi ekonomi yang ada di Nagari itu. Yang jelas,
>>>>>> selain dari Koperasi Syariah Nagari (KSN) yang ada di Nagari itu,
>>>>>> masing-masingnya ada yang sama ada di setiap Nagari dan ada yang 
>>>>>> tergantung
>>>>>> keberadaannya pada potensi ekonomi yang ada di Nagari itu yang bisa dan
>>>>>> perlu dikembangkan. Unit usaha Koperasi di bidang Simpan-Pinjam tentu 
>>>>>> saja
>>>>>> sewajarnya ada di setiap Koperasi Syariah Nagari (KSN). Sementara unit
>>>>>> usaha yang lain-lainnya tergantung keberadaannya kepada potensi usaha 
>>>>>> yang
>>>>>> ada dan bisa dikembangkan di Nagari itu. Misalnya, Nagari-nagari yang
>>>>>> basisnya adalah Pertanian, dan ataupun Perkebunan, Peternakan, Perikanan,
>>>>>> Industri Rumah Tangga, dsb, masing-masing Koperasi Syariah Nagari (KSN) 
>>>>>> itu
>>>>>> bisa membentuk dan membangun unit usaha-unit usaha yang terkait dengan
>>>>>> cabang-cabang usaha tersebut. Dengan demikian, dalam satu Koperasi 
>>>>>> Syariah
>>>>>> Nagari (KSN), di samping unit usaha Simpan-Pinjam yang ada di setiap
>>>>>> Koperasi Syariah Nagari (KSN) juga bisa ada beberapa unit usaha yang
>>>>>> potensinya ada dan dikembangkan di Nagari itu, seperti Unit Usaha 
>>>>>> Koperasi
>>>>>> Syariah Pertanian, Unit Usaha Koperasi Syariah Perkebunan / Peternakan /
>>>>>> Perikanan / Industri Rumah Tangga / Pasar dan Pertokoan, dsb.
>>>>>>             Kerjasama yang saling menguntungkan dengan sekian banyak
>>>>>> Bank-bank Syariah pemerintah maupun swasta sebagai sumber penyediaan dana
>>>>>> yang ada di tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi maupun Pusat sendirinya perlu
>>>>>> diusahakan, terutama dalam rangka usaha menumbuhkan obyek-obyek usaha 
>>>>>> yang
>>>>>> bisa dan perlu dikembangkan di Nagari bersangkutan. Kecuali itu, adalah
>>>>>> juga potensial jika kerjasama yang saling menguntungkan dengan kelompok
>>>>>> usaha swasta yang bidang usahanya sama dengan yang digarap oleh Koperasi
>>>>>> Syariah Nagari (KSN) di Nagari itu dibentangkan. Dengan demikian juga,
>>>>>> kerjasama antar KSN dari Nagari-nagari se Kabupaten/Kota dan se Provinsi
>>>>>> juga diciptakan.
>>>>>>             Dengan basis kerjasama kooperatif yang kita kembangkan
>>>>>> di Nagari itu kita mengharapkan agar kekuatan ekonomi kerakyatan ada dan
>>>>>> dimulai di tingkat Nagari itu sendiri. Seperti pada tulisan sebelumnya,
>>>>>> kekuatan ekonomi kerakyatan berbentuk Koperasi inilah yang menjadi 
>>>>>> senjata
>>>>>> pamungkas yang dipakai di negara2 Asia Timur (Jepang, Korea, Cina), yang
>>>>>> kemudian diikuti oleh negara-negara tetangga di Asia Tenggara (Viet Nam,
>>>>>> Thailand, Malaysia, Brunei) dalam membentengi perekonomian negara secara
>>>>>> makro, massal dan optimal. Dengan itu maka sumber kekayaan
>>>>>> alam/manusia/budaya yang ada pada kita, kita yang memanfaatkan untuk
>>>>>> kesejahteraan kita bersama secara bernegara dan bernagari. Dan di atas 
>>>>>> itu
>>>>>> tidak ada masalah jika kitapun membentangkan kerjasama-kerjasama yang
>>>>>> saling menguntungkan dengan siapapun dan dari manapun.
>>>>>>             Saya mengharapkan agar ide dan cita-cita yang saya
>>>>>> sampaikan ini ditanggapi dan diterima oleh kawan-kawan para intelektual 
>>>>>> dan
>>>>>> pemikir bangsa, di ranah dan di rantau di mana saja, yang juga didukung
>>>>>> oleh tokoh-tokoh tungku nan tigo sajarangan dari kelompok kepemimpinan
>>>>>> adat, syarak dan cerdik-pandai, dalam kita membangun Nagari dan Negara 
>>>>>> yang
>>>>>> kita cintai ini.
>>>>>> Serentetan diskusi, FGD, seminar dan apapun namanya, perlu kita
>>>>>> lakukan, dengan dukungan dari pemerintah provinsi/Kabupaten/Kota/Nagari 
>>>>>> dan
>>>>>> masyarakat Minang sendiri, di ranah dan di rantau.
>>>>>>             Semoga Allah membukakan jalan dan memberkati, amin. ***
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>   --
>>>>>> .
>>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>>>> ===========================================================
>>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>>>> * DILARANG:
>>>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>>>> 3. Email One Liner.
>>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>>>> mengganti subjeknya.
>>>>>> ===========================================================
>>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>>>> ---
>>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di
>>>>>> Google Grup.
>>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup
>>>>>> ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>>>
>>>>>
>>>>>  --
>>>>> .
>>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>>> ===========================================================
>>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>>> * DILARANG:
>>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>>> 3. Email One Liner.
>>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>>> mengganti subjeknya.
>>>>> ===========================================================
>>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>>> ---
>>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>>> Grup.
>>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>>
>>>>
>>>>  --
>>>> .
>>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>>> ===========================================================
>>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>>> * DILARANG:
>>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>>> 3. Email One Liner.
>>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7)
>>>> serta mengirimkan biodata!
>>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>>> mengganti subjeknya.
>>>> ===========================================================
>>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>> ---
>>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>>> Grup.
>>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>>
>>>
>>>  --
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>>> * DILARANG:
>>> 1. Email besar dari 200KB;
>>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>> 3. Email One Liner.
>>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>>> mengirimkan biodata!
>>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
>>> di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>> ---
>>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>>> Grup.
>>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>>
>>
>>  --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>> 1. Email besar dari 200KB;
>> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>> 3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
>> Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Reply via email to