Berita internasinal ini kita masukkan ke Rantaunet untuk mengingatkan kita 
kepada  Nasib Derita Beruntun yang dialami oleh Kaum Muslimin di Rohingya, 
Negara Myanmar.

Salam,
-- MakN



Senin 21 Nov 2016, 14:43 WIB
Lebih dari Seribu Rumah Warga Rohingya Hancur Sejak Operasi Militer Myanmar 
Rita Uli Hutapea - detikNews
Share *0* 
<http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#>
 Tweet 
<http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#>
 Share 
*0* 
<http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#>
 5 
komentar 
<http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#>
 
[image: Lebih dari Seribu Rumah Warga Rohingya Hancur Sejak Operasi Militer 
Myanmar] pengungsi Rohingya (Foto: BBC World) 
<http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#>
 
<http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#>
 
*Yangon,* - Memprihatinkan! Lebih dari seribu rumah di desa-desa Rohingya 
di wilayah Myanmar barat laut dilaporkan telah hancur selama operasi 
militer sejak Oktober lalu. 

Laporan tersebut berdasarkan analisis citra satelit dari kelompok hak asasi 
manusia, *Human Rights Watch* (HRW) yang dirilis hari ini, seperti dilansir 
kantor berita *AFP,* Senin (21/11/2016). 

Pasukan Myanmar telah diturunkan ke wilayah negara bagian Rakhine di 
sepanjang perbatasan Bangladesh, yang banyak dihuni oleh warga muslim 
Rohingya, sejak serangkaian serangan mematikan oleh terhadap pos-pos polisi 
perbatasan bulan lalu.

Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga 30 ribu orang telah 
kehilangan tempat tinggal selama kekerasan yang terjadi sejak penyerangan 
pos-pos polisi pada Oktober tersebut. Pasukan Myanmar telah menewaskan 
hampir 70 orang dan menangkap lebih dari 400 warga Rohingya sejak kekerasan 
yang dimulai enam pekan lalu itu. Demikian data yang disampaikan media 
pemerintah Myanmar, namun menurut para aktivis, angka sebenarnya jauh lebih 
tinggi. 

Ratusan warga Rohingya yang telah lama mengalami penindasan oleh pemerintah 
Myanmar, telah mencoba kabur ke negara tetangga Bangladesh sejak kekerasan 
tersebut.

Para saksi mata dan aktivis melaporkan, pasukan Myanmar telah membunuh 
warga Rohingya, memperkosa kaum wanita dan menjarah serta membakar 
rumah-rumah mereka. Namun pemerintah Myanmar membantah hal tersebut dan 
tidak mengizinkan para pengamat internasional menyelidiki hal tersebut.

Bahkan pemerintahan baru Myanmar yang dipimpin oleh peraih Nobel 
Perdamaian, Aung San Suu Kyi, telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. 
Disebutkan bahwa tudingan tersebut sebagai bagian dari kampanye penyebaran 
informasi keliru oleh para "teroris".

Upaya verifikasi secara independen di lokasi pun tak bisa dilakukan, karena 
adanya larangan bagi para jurnalis untuk meliput dan susahnya badan-badan 
kemanusiaan menjangkau wilayah tersebut.

Menurut HRW, pihaknya telah mengidentifikasi 820 bangunan dihancurkan di 
lima desa Rohingya antara 10-18 November, dengan menggunakan citra satelit. 
Secara total, menurut HRW, analisis satelitnya menunjukkan 1.250 bangunan 
rata dengan tanah selama operasi militer Myanmar sejak Oktober lalu.

Namun pemerintah Myanmar menyatakan, hanya kurang dari 300 rumah yang 
hancur dalam serangan para militan yang ingin "menebar bibit kesalahpahaman 
antara pasukan pemerintah dan rakyat".

Maraknya kembali kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar barat ini 
mengingatkan kembali pada gelombang kekerasan di wilayah itu pada tahun 
2012 silam. Saat itu, lebih dari 100 orang tewas dalam berbagai bentrokan 
antara warga mayoritas Buddha dan warga minoritas Rohingya. Konflik itu 
juga menyebabkan puluhan ribu warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi.


*(ita/ita)*

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke