Ini sumber websitenya: https://www.merdeka.com/dunia/ini-kronologi-lengkap-kekerasan-terhadap-muslim-rohingya-di-myanmar-splitnews-2.html
-- MakNgah Sjamsir Sjarif On Monday, November 21, 2016 at 3:53:21 PM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote: > > Dari Merdeka.com: > > > Ini kronologi lengkap kekerasan terhadap muslim Rohingya di Myanmar > Reporter : Pandasurya Wijaya > <https://www.merdeka.com/reporter/pandasurya-wijaya/> | Selasa, 22 > November 2016 06:09 > > - > - > - > - 4SHARES > > [image: Ini kronologi lengkap kekerasan terhadap muslim Rohingya di > Myanmar] > Potret gizi buruk Muslim Rohingya di Myanmar. ©REUTERS/Minzayar > > Tiket pesawat Rp 699,000 bayar Rp 600,000 aja! Pergi.com yuk > <https://www.pergi.com/promo/november/nowornever?utm_source=kln&utm_medium=InternalAds&utm_content=MobileReadMore>*Merdeka.com > > - *Awal bulan lalu polisi Myanmar mengatakan kelompok militan Islam > menyerang tiga pos penjaga di perbatasan Bangladesh hingga menewaskan > sembilan aparat. Sejak peristiwa itu hingga kini sudah lebih dari seratus > orang tewas dan ratusan lainnya ditahan oleh militer Myanmar. Sekitar 150 > ribu warga tidak mendapat bantuan pasokan pangan dan obat-obatan, puluhan > wanita mengaku diperkosa dan lebih dari 1.200 rumah warga dibumihanguskan. > Sekitar 30 ribu warga mengungsi. > > Militer Myanmar kini melarang para relawan kemanusiaan dan jurnalis > independen memasuki wilayah konflik di Negara Bagian Arakan atau lebih > dikenal Rakhine yang dihuni mayoritas warga muslim etnis Rohingya. > > Dikutip dari Time, Senin 921/11), berikut kronologi kekerasan terhadap > muslim Rohingya sejak bulan lalu: > > *9 Oktober:* Polisi mengatakan, tiga pos penjaga di perbatasan diserang > oleh ratusan militan Islam, menewaskan sembilan aparat. Delapan penyerang > dilaporkan kemudian tewas dibunuh aparat. Polisi segera mengatakan pra > penyerang punya hubungan dengan kelompok bernama Organisasi Solidaritas > Rohingya, kelompok militan yang sudah puluhan tahun tidak terdengar. > Wilayah itu langsung dinyatakan dalam operasi militer kontraterorisme. > > *Muslim Rohingya 2016 Merdeka.com* > > *10 Oktober:* Bantuan kemanusiaan secara resmi ditunda. Pasukan militer > dikerahkan ke wilayah Maungdaw, Buthidaung, dan Rathedaung di Negara Bagian > Rakhine. Di wilayah itu diperkirakan ada sekitar 162 ribu jiwa yang selama > ini bergantung dari bantuan kemanusiaan PBB. > > Dalam beberapa hari kemudian lebih dari 800 warga Buddha tiba di Ibu Kota > Negara Bagian Sittwe. Lebih dari 1.200 warga muslim mengungsi dari desa > mereka dan mencari > selanjutnya > <https://www.merdeka.com/dunia/ini-kronologi-lengkap-kekerasan-terhadap-muslim-rohingya-di-myanmar-splitnews-2.html> > > > > > On Monday, November 21, 2016 at 1:39:22 AM UTC-8, Sjamsir Sjarif wrote: >> >> Berita internasinal ini kita masukkan ke Rantaunet untuk mengingatkan >> kita kepada Nasib Derita Beruntun yang dialami oleh Kaum Muslimin di >> Rohingya, Negara Myanmar. >> >> Salam, >> -- MakNgah >> > Sjamsir Sjarif > >> >> >> Senin 21 Nov 2016, 14:43 WIB >> Lebih dari Seribu Rumah Warga Rohingya Hancur Sejak Operasi Militer >> Myanmar >> Rita Uli Hutapea - detikNews >> Share *0* >> <http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#> >> Tweet >> >> <http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#> >> Share >> *0* >> <http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#> >> 5 >> komentar >> <http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#> >> >> [image: Lebih dari Seribu Rumah Warga Rohingya Hancur Sejak Operasi >> Militer Myanmar] pengungsi Rohingya (Foto: BBC World) >> >> <http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#> >> >> <http://news.detik.com/internasional/3350443/lebih-dari-seribu-rumah-warga-rohingya-hancur-sejak-operasi-militer-myanmar#> >> >> *Yangon,* - Memprihatinkan! Lebih dari seribu rumah di desa-desa >> Rohingya di wilayah Myanmar barat laut dilaporkan telah hancur selama >> operasi militer sejak Oktober lalu. >> >> Laporan tersebut berdasarkan analisis citra satelit dari kelompok hak >> asasi manusia, *Human Rights Watch* (HRW) yang dirilis hari ini, seperti >> dilansir kantor berita *AFP,* Senin (21/11/2016). >> >> Pasukan Myanmar telah diturunkan ke wilayah negara bagian Rakhine di >> sepanjang perbatasan Bangladesh, yang banyak dihuni oleh warga muslim >> Rohingya, sejak serangkaian serangan mematikan oleh terhadap pos-pos polisi >> perbatasan bulan lalu. >> >> Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga 30 ribu orang >> telah kehilangan tempat tinggal selama kekerasan yang terjadi sejak >> penyerangan pos-pos polisi pada Oktober tersebut. Pasukan Myanmar telah >> menewaskan hampir 70 orang dan menangkap lebih dari 400 warga Rohingya >> sejak kekerasan yang dimulai enam pekan lalu itu. Demikian data yang >> disampaikan media pemerintah Myanmar, namun menurut para aktivis, angka >> sebenarnya jauh lebih tinggi. >> >> Ratusan warga Rohingya yang telah lama mengalami penindasan oleh >> pemerintah Myanmar, telah mencoba kabur ke negara tetangga Bangladesh sejak >> kekerasan tersebut. >> >> Para saksi mata dan aktivis melaporkan, pasukan Myanmar telah membunuh >> warga Rohingya, memperkosa kaum wanita dan menjarah serta membakar >> rumah-rumah mereka. Namun pemerintah Myanmar membantah hal tersebut dan >> tidak mengizinkan para pengamat internasional menyelidiki hal tersebut. >> >> Bahkan pemerintahan baru Myanmar yang dipimpin oleh peraih Nobel >> Perdamaian, Aung San Suu Kyi, telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. >> Disebutkan bahwa tudingan tersebut sebagai bagian dari kampanye penyebaran >> informasi keliru oleh para "teroris". >> >> Upaya verifikasi secara independen di lokasi pun tak bisa dilakukan, >> karena adanya larangan bagi para jurnalis untuk meliput dan susahnya >> badan-badan kemanusiaan menjangkau wilayah tersebut. >> >> Menurut HRW, pihaknya telah mengidentifikasi 820 bangunan dihancurkan di >> lima desa Rohingya antara 10-18 November, dengan menggunakan citra satelit. >> Secara total, menurut HRW, analisis satelitnya menunjukkan 1.250 bangunan >> rata dengan tanah selama operasi militer Myanmar sejak Oktober lalu. >> >> Namun pemerintah Myanmar menyatakan, hanya kurang dari 300 rumah yang >> hancur dalam serangan para militan yang ingin "menebar bibit kesalahpahaman >> antara pasukan pemerintah dan rakyat". >> >> Maraknya kembali kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar barat ini >> mengingatkan kembali pada gelombang kekerasan di wilayah itu pada tahun >> 2012 silam. Saat itu, lebih dari 100 orang tewas dalam berbagai bentrokan >> antara warga mayoritas Buddha dan warga minoritas Rohingya. Konflik itu >> juga menyebabkan puluhan ribu warga Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi. >> >> >> *(ita/ita)* >> > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.