assalamu'alaikum wr. wb.

secara teori....

di dunia pemasaran/bisnis... 
terkenal yang namanya product life cycle (daur hidup produk). produk dalam 
perjalanannya mengalami tahapan-tahapan, mulai dari kelahiran/new, 
pertumbuhan, matang, dan tenggelam.

di saat produk mengalami fase kematangan, ahli pemasaran biasanya melakukan 
pembaharuan produk dengan berbagai cara, ada yang mengubah kandungan, 
sasaran, kemasan, kegunaan dan lain-lain. maksudnya tidak lain agar produk 
tersebut tidak terjun ke fase tenggelam, tetapi ia memasuki fase baru lagi, 
dengan merek yang sama. dengan perubahan itu diharapkan produk dapat 
memperpanjang usianya. 

saat ini daur hidup produk itu berjalan semakin singkat, sehingga kita melihat 
perubahan yang sangat cepat terhadap merek-merek yang ada. bisa kita lihat 
misalnya merek kijang, yang dahulu sasarannya kelas middle down sekarang 
menjadi middle up.

di dunia peradaban...
seorang ilmuwan islam yang terkenal, ibnu khaldun, terkenal dengan bukunya 
Mukaddimah, menjelaskan proses yang serupa tentang lahir dan tenggelamnya 
sebuah peradaban. beliau sangat rinci menjelaskan tahapan-tahapannya hingga 
jangka waktu sebuah peradaban. oleh karena itulah buku beliau menjadi 
pegangan wajib orang barat dan dikaji benar.

saya tidak tahu bagaimana kaitannya, namun mungkin saja dari pemahaman 
terhadap buku mukaddimah itu, barat melakukan berbagai terobosan bagaimana 
agar mereka tidak memasuki fase tenggelam. salah satunya dengan 
mengkompetisikan calon-calon pemimpin mereka dalam suatu kompetisi yang 
dibuat sebaik mungkin, bahkan mungkin sesakral mungkin, yaitu dalam pemilihan 
umum. dengan demikian nampaknya barat selalu mendapatkan darah-darah baru 
yang segar dan sangat kompetitif untuk melanjutkan peradaban mereka.

di dunia islam...
nampaknya ketinggalan memahami buah karya anaknya sendiri. era diktator dan 
penguasa yang berkuasa bertahun-tahun, bahkan hingga mati, menyebabkan dunia 
islam stagnan.
untung saja, Allah SWT menjanjikan akan memunculkan seorang pembaharu islam 
setiap seratus tahun (maaf saya gak tahu kedudukan hadits ini). bagaimanapun 
islam masih mencari cara bagaimana agar tokoh-tokoh terbaik mereka yang 
memimpin umat, meskipun saat ini dinilai meniru cara barat.


di ranah...
kita sudah tahu apa yang terjadi. sementara di antara dua bapak kita di sini, 
yaitu Pak Chaidir (almarhum) dan Pak Saaf pun ada perbedaan melihat masa 
depan minang, yang satu pesimis dan yang satu masih ada harapan.
hanya Allah yang tahu bagaimana episode selanjutnya, dan waktu yang akan 
menjawabnya.



wassalam
erwin z




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke