Saya sambung sedikit Pak Jamaludin dan Dr. Abraham, Saya rasa sekarang ini saatnya secara bersama-sama untuk menuliskan dan meluruskan kembali sejarah PRRI, berhubung masih banyaknya para pelaku yang masih hidup dan kemungkinan catatan/manuskrip yang masih ada, serta rentang waktu yang relatif belum terlalu jauh.
Bila Pak Abraham dan praktisi IT lainnya bersedia, mungkin dapat menyiapkan website khusus yang merekam kejadian day-to-day serta circumstances pada masa berlangsungnya PRRI itu, seperti contoh Permesta itu. Penokohan hendaknya dapat secara obyektif, mengingat perjuangan tersebut dilakukan secara semesta. Sehingga tidak semata-mata tanggung jawab pada beberapa orang saja. Perangkuman sejarah model ini mudah-mudahan lebih mudah dicerna dan dipahami oleh generasi sekarang ini, sehingga dapat menghargai upaya dan peran yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu yang telah mengorbankan banyak hal. Perjuangan dan pengorbanan itu tidaklah sia-sia, dan telah membuahkan hasil beberapa generasi kemudian atau kita nikmati sekarang ini. Sehingga orang Minang, sebagaimana disebutkan seorang tokoh, bukanlah suku bangsa pecundang karena kalah (?) dalam PRRI; namun justru membangun dan meletakkan dasar-dasar yang kokoh dalam sistem "negara kesatuan" RI. Mohon dapat kita cermati korelasi PRRI-Permesta, yang berbeda dengan model-model "pemberontakan" lainnya, yang justru menghasilkan positive feedback bagi pembangunan bangsa. Saya menyarankan ke depan perlu dibangun aliansi positif antara Padang-Manado dalam rangka menjaga semangat Otda. Saya kira peran generasi muda cukup signifikan dalam memulai hal ini. Wassalam, -datuk endang --- On Thu, 5/15/08, jamaludin mohyiddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: jamaludin mohyiddin <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [EMAIL PROTECTED] Ulasan-Re:[EMAIL PROTECTED]:Peranan CIA dalam > sejarah PRRI > To: RantauNet@googlegroups.com > Date: Thursday, May 15, 2008, 8:33 AM > Terima kasih Datuk Endang dengan postangan ini. Menyegarkan > semula ingatan peristiwa PRRI yang bersejarah itu. > > Penulisan semula sejarah/historiographical (re)writing > boleh di katakan satu keperluan. Terutama untuk kepentingan > kelansungan suaatu masyarakat dan negara. Hanya, dalam > pelaksanaann dan peresmian penulisan semula ini kepentingan > pehak yang sedang berkuasa atau si gulungan pemerintah di > kuatkuasakan hinggakan mengenepikan kepentingan nasional. > Ini lah yang telah berlaku dalam zaman Orde Baru Suharto & > ABRI. > > Dalam penulisan sejarah resmi Orde Baru banyak sekali > penodaan fakta sejarah, penafsiran sejarah dan pemalsuan > sejarah telah berlaku. Maka oleh kerna itu untuk membangun > semula maruah, mertabat dan darajat Indonesia, selain dari > pembangunan ekonomi-yakni peningkatan kemakmuran dan > membasmi kemiskinan mutlaq > yang wajib di lakukan-Indonesia sendiri berkewajiban > membina semula penulisan dan penafsiran sejarah yang benar. > Tugas ini bukan tugas perorangan. Ianya tugas yang > melibatkan semua pehak terutama para > cendiakawan/intellectual, para sejarawan dan para cerdik > pandai/intelligentsia. Saya sengaja tidak memasukkan > perwakilan dari pehak pemerentah. Tugas penulisan (semula) > sejarah adalah tugas perwakilan dari rakyat. > > Satu ketika dahulu Pak Deliar Noer pernah menyatakan perlu > ada kajiaan semula atau penulisan aatau penafsiran semula > sejarah atau peristiwa Pemberontakan DI/TI pimpinan > Kartosuwiryo. Beliau berpendapat penafsiran resmi yang di > tulis di zaman Orde Baru banyak mengandungi fakta dan > tafsiran yang salah. Beliau menyarankan ada kajian semula > yang betul mencerminkan keadilan sejarah akan peristiwa > pemberontakan DI/TI ini. Saya berkeyakinan juga pandangan > Pak Deliar Noer ini bisa di kaitkan atau di perpanjangkan > dengan penulisan dan > penafsiran semula peristiwa pemberontakan PEMESTA pimpinan > Kahar Muzakar, DI/TI pimpinan Daud Bereueh, dan PPRI. > > Telah banyak buku buku kajian dan hasilan ilmiyyah tentang > peristiwa peristiwa bersejarah ini di tulis dan boleh di > baca oleh rakyat. Penulisan (semula) sejarah boleh di > kaitkan dengan menyuburkan dan mencambahkan minat membaca > rakyat. Budaya membaca/culture of reading boleh di mulakan > dengan usaha usaha sistematis dan berlanjutan dari > usahasama di kalangan para penggemar ilmu pengetahuan > sejarah, para sejarawan dan pengkaji sambilan dan penerbit > penerbit buku. Yang patut di beri perhatian dengan > sesungguhnya ialah bagaimana keragaman penulisan, > penafsiran dan fahaman tentang peristiwa sejarah ini > dimuatkan secara resmi untuk di jadikan bahan bacaan dan > rujukan di sistem pendidikan nasional. Yang Generasi muda > mesti didedahkan seluas luasnya dengan penulisan sejarah > yang benar mencerminkan perjalanan sejarah Indonesia. > Pendedahan > maksimal ini sangat membantu usaha generasi muda membekali > diri dan pengenalan jati diri dan penyerapan nilai nalai > keIndonesian mereka dengan mempelajari dan mendidik jiwa > mereka dengan historical figures and personalities dalam > pentas sejarah Indonesia. Peribadi peribadi nasional ini > boleh di ketengahkan kepada generasi muda sebagai > pembimbing yang hidup dalam proses pembentukan peribadi > mereka. Peranan role model ini tidak boleh di ketepikan > dengan begitu mudah. > > Department pengembangan kokurikulam/Co-curriculum extension > Sistem Pendidikan Indonesia mesti memahami aspek i'tibar > pendidikan sejarah ini. > > --- On Thu, 5/15/08, datuk_endang > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: datuk_endang <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Peranan CIA dalam sejarah PRRI > To: rantaunet@googlegroups.com > Date: > Thursday, May 15, 2008, 6:22 AM --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---