Wa alaikum salam Pak Saaf
 
Memang alah masonyo 
nan mudo tu batandiang,
larinyo kancang,
angoknyo lapang,
tanagonyo kuat,
 
jan duduak juo di tapi galanggang,
Tan Malako sa isuak alah mangajuik Lenin di umua 39 tahun
Sutan Syahrir alah di galanggang sosialis nasionalis di 35 tahun
Hatta alah balari di tanah ulando kutiko umua 38 tahun,
 
aa juo lai,
balarilah,
jan ba manuang juo,
ambiek piala tu kini-kini,
nan tuo-tuo ko siap batapuak tangan
jo basorak ma agieh sumangaik
 
Bismillah
tongkat estafet tak pernah di berikan 
kecuali sedang berlari di jalur sprint 

Wassalaam,
Buya HMA
 
 
 


--- On Sun, 7/20/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Mochtar Naim - dan Media Indonesia--->untuk kita 
renungkan
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Sunday, July 20, 2008, 10:43 PM







Waalaikumsalam w.w. Buya dan para sanak sa palanta,
Saya dukung penuh himbauan Buya kepada para 'senior citizens' ini. Dan untuk 
yang muda-muda, jangan ragu, terjunlah ke gelanggang. 
Jangan minta dihadiahi piala. Rebut !
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]


--- On Mon, 7/21/08, Masoed Abidin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Masoed Abidin <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Mochtar Naim - dan Media Indonesia--->untuk kita 
renungkan
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Monday, July 21, 2008, 12:29 PM







Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa barakatuh,
 
Sebaiknya yang sudah tua 
dan sarat pengalaman 
bersedia duduk di bangku belakang 
rela berikan setir ke yang muda-muda. 
Dan, yang tua dan sarat pengalaman itu,
akan lebih bermanfaat dan didengar
ketika mau berikan pedoman
ke mana kemudi akan di arahkan.....
 
Wassalam
BuyaHMA



--- On Sun, 7/20/08, Boby Lukman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Boby Lukman <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Mochtar Naim - dan Media Indonesia--->untuk kita 
renungkan
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Sunday, July 20, 2008, 10:20 PM






Pagi tadi ambo manonton METRO TV manjalang barangkek ka lapau...

Mungkin editorial media indonesia ko bisa awak inap renungkan.

Makasih...


Salam 

Boby Lukman
32 thn

------------------

Senin, 21 Juli 2008 00:03 WIB
DPD Jadi Rumah Jompo

ARAH politisi dan institusi politik kita kian tidak jelas saja. Jarak mereka 
dengan rakyat pun makin jauh. Rakyat ingin ke utara, politisi dan institusi 
politik malah bergerak ke selatan. Rakyat ingin penguatan lembaga, politik 
malah mengisi lembaga dengan orang-orang yang menurut usia mulai loyo.

Ibarat penyakit, para politikus kita beserta lembaganya tengah mengidap 
autisme. Asyik dengan dunia mereka sendiri. Soal memperjuangkan aspirasi, itu 
hanya ada dalam panggung-panggung kampanye. Setelah kampanye selesai dan kursi 
diraih, mereka sibuk dengan agenda pribadi dan kepentingan partai.

Lebih parah lagi, ada lembaga politik yang malah mengalami penuaan di tengah 
arus besar desakan regenerasi politik. Itulah yang menimpa Dewan Perwakilan 
Daerah (DPD).

Lembaga yang keberadaannya dimaksudkan untuk memperkuat suara daerah itu kini 
menjadi 'rumah baru' bagi para politikus gaek. Mereka yang sudah lama malang 
melintang di dunia politik, baik sebagai anggota dewan maupun pejabat 
eksekutif, ramai-ramai mendaftar menjadi calon anggota DPD.

Itu setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan anggota partai politik boleh menjadi 
anggota DPD. Nama-nama seperti Soetardjo Soerjogoeritno, AM Fatwa, dan 
Patrialis Akbar yang saat ini masih tercatat sebagai anggota DPR periode 
2004-2009 pun berburu kursi di 'gedung sebelah' itu.

Selain mereka, sejumlah anggota DPRD dan parpol di daerah juga tergugah untuk 
menyalurkan hasrat politik kekuasaan yang masih menggebu-gebu. Jumlah mereka 
yang sudah kenyang makan asam garam politik dan berminat masuk DPD ini lebih 
dari 40%.

Mereka mencalonkan diri ke DPD karena tidak bisa lagi dicalonkan parpol mereka 
sebagai anggota dewan periode berikutnya. Nanti, jika mereka terpilih, DPD 
bakal berubah menjadi tempat berlabuh bagi para pensiunan. Ujung-ujungnya DPD 
bisa menjelma bak panti jompo, tempat para orang tua mengenang masa lalu.

DPD pun bukannya makin kuat, melainkan malah mengalami gerontologi atau 
penuaan. Itu artinya, DPD sedang mempersiapkan diri menjadi lembaga 
peristirahatan.

Hukum alam tak bisa dibantah bahwa menjadi tua berarti menjadi lemah. 
Fungsi-fungsi organ seperti pendengaran, penglihatan, dan ingatan pun jauh 
berkurang. Padahal, DPD seharusnya diisi oleh anggota yang mempunyai energi 
cukup untuk berjuang bagi daerah yang diwakilinya.

Untuk itu, DPD harus diisi orang-orang yang penglihatannya jelas sehingga mampu 
melihat ketidakberesan di daerah. Juga harus diisi orang yang pendengarannya 
tajam sehingga cepat menangkap aspirasi daerah. Selain itu, dipenuhi 
orang-orang dengan daya pikir dan daya ingat yang sangat kuat untuk 
memperjuangkan gagasan-gagasan cerdas bagi daerah yang diwakilinya. 
Dengan diisi mereka yang sudah uzur, DPD bakal menjadi lembaga politik yang 
lelah dan tidak gesit lagi. Jangan salahkan kalau ada pernyataan rakyat, 
misalnya, 'bagaimana mau memperjuangkan aspirasi daerah kalau berjuang 
menegakkan badan sendiri saja susah'.

Dalam sebuah sistem demokrasi yang sehat, lembaga politik harus terus-menerus 
diperkuat. Sirkulasi dan regenerasi di lembaga politik harus dipastikan 
berjalan lancar, agar fungsi-fungsi lembaga itu di mata rakyat kian bermanfaat.

Bukan malah sebaliknya, membiarkan lembaga-lembaga demokrasi kian menua dan 
melemah. Itu sama saja dengan membiarkan demokrasi sakit, lalu ambruk






















      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke