Pak Saaf yang terhormat dan dunsanak di palanta yang ambo hormat, Seperti dikatakan oleh Pak Saaf, jika buku Drakard itu diterjemahkan, mungkin akan banyak peminatnya. Jelas akan ada sisi lain dari masa lalu MInangkabau yang dapat kita simak dalam buku itu, yg beda dg cara pandang Dobbin. Akan lebih baik jika sebuah penerbit (atau pribadi yang tertarik) mencarikan biaya penerjemahannya, kemudian minta izin kepada penulisnya di Australia. Coba tawarkan, misalnya, ke komunitas Bambu atau penerbit lain. Cuma yang penting, dicari penerjemah yg handal. Pak Saaf, ambo mintak maaf dek alun sempat menerjemahkan buku tu. Tapi..taruih tarang sajo, memang dek indak jaleh apokoh ado efek finansialnyo ka ambo he he. Tantu rancak pokok Padang dijalehan. Wassalam, Suryadi
--- Pada Jum, 13/2/09, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> menulis: Dari: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> Topik: [...@ntau-net] Re: bukti historis lebih dari cukup ----> TENTANG RAJA-RAJA MINANGKABAU Kepada: RantauNet@googlegroups.com Cc: "Martina Martina" <komunitasba...@yahoo.com> Tanggal: Jumat, 13 Februari, 2009, 5:46 PM Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta, Dek karano alah Sanak Suryadi bana nan menegaskan ko, indak ado nan paralu ambo komentari lai. Kok ado juo para sanak nan maragukan atau indak satuju jo pandangan Sanak Suryadi ko, iyo paralu bana baliau nan ragu dan indak sauju tu mambuek buku baru surang, nan akan kito simak nanti sacaro takzim.. Untuak Sanak Suryadi, baa kok Sanak nan menerjemahkan buku Jane Drakard tu ? Sabagai mantan anggota TNI -- dan kini ambo jadi dosen di S2 Lemhannas -- rasonyo hebat juo ado kerajaan nan modalnyo hanyo kato-kato sajo tanpa ado tentara. Takana dek ambo karangan Sun Tzu. ******** Mbak Martina yth dari Komunitas Bambu, kalimat saya di atas menyarankan penerjemahan buku Jane Drakard, A Kingdom of Words: Language and Power in Sumatra (Shah Alam [etc.]: Oxford University Press, 1999), ke dalam bahasa Indonesia, sebagai 'pasangan dari buku Christine Dobbin. Secara pribadi saya merasa buku Drakard ini akan menarik publik, karena merupakan contoh adanya negara tanpa tentara. Hebat, ndak ? Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak". Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com; saafroedin.ba...@rantaunet.org From: Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id> To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Friday, February 13, 2009 4:47:07 PM Subject: [...@ntau-net] bukti historis lebih dari cukup Dunsanak sekalian, Soal raja2 di Minangkabau (Pagaruyung) dan raja2 kecil di pantai barat saya kira bukti2 historis lebih dari cukup. Bukankan Thomas Diaz, orang Eropa pertama yang masuk ke pedalaman Minangkabau pada pertengahan abad ke-17 bertemu dengan raja Pagaruyung yang istananya berkilau oleh emas? Lihat: Timothy P. Barnard. “Mestizos as Middlemen: Tomas Días and his Travels in Eastern Sumatra” in Iberians in the Singapore-Melaka Area (16th to 18th Century), ed. Peter Borschberg (Weisbaden: Harrassowitz, 2004), pp. 147-60. Tentu tak ada salahnya juga jika kita membaca buku Jane Drakard: A Kingdom of Words: Language and Power in Sumatra (Shah Alam [etc.]: Oxford University Press, 1999), sebuah buku yang menarik yang, sayang sekali, tak ada orang kaya Minangkabau yang tertarik untuk membiayai penerjemahannya ke dalam Bahasa Indonesia. Seperti terefleksi dalam judul buku itu: modal raja2 Minangkabau dulu hanyo muncuang sajo (ibarat tukang galeh ubek); tantara indak ado, paliang punyo dubalang gak salusin, kuaso yg terpusat indak ado. Kerajaan tanpa pasukan militer: itulah Pagaruyung. Buku Dobbin (1983) yang sudah sering dibicarakan dan sudah 2 x diterjemahkan ke dalam Bhasa Indonesia banyak mengungkapkan hubungan raja Pagaruyung dengan raja2 kecil di pantai barat Sumatra. Raja-raja kecil di pantai barat dalam periode tertentu memberi semacam 'pasalaman' --untuk tidak mengatakan upeti--kepada Pagaruyung sebagai tanda respek, bukan sebagai tanda tunduk. Akan tetapi hubungan itu menjadi merenggang setelah kedatangan pedagang2 Aceh dan kemudian Barat di pantai barat Sumatra. Raja2 kecil itu menjadi lebih independen dan banyak berdagang dengan orang2 Barat (Portugis, Inggris, dan Belanda). Dalam pada itu muncul pula apa yang oleh Dobbin disebut sebagai 'pialang' yang mendominasi dan menentukan transaksi2 dagang di entrepot2 pantai barat itu, sejak dari Inderapura sampai ke Katiagan. Lama-lama hubungan batin dan perasaan respek raja2 kecil di pantai barat itu makin renggang dengan kuasa di Pagaruyung. Ekspansi famili2 raja2 kecil di pantai barat Sumatra ke daerah2 utara juga sudah cukup jelas terungkap dalam beberapa kajian yg cukup mendalam.. Dalam kaitannya dengan hal ini, satu buku lain suntingan Drakard tentu bermanfaat juga kita baca. Buku tersebut adalah Sejarah Raja-raja Barus: Dua Naskah dari Barus (Jakarta & Bandung: Ecole francaise d'Éxtreme-Orient, 1988). Wassalam, Suryadi Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah muda Nikmati chatting lebih sering di blog dan situs web. Gunakan Wizard Pembuat Pingbox Online. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---