sanak ronal satantang analisa sanak, ambo yakin koalisi partai islam dan SBY rasonyo lai indak ka putuih bagai ditangah jalan... dek karano ambo yakin jo komitmen SBY untuak tagaknyo diantaro mitra koalisi nan ado. Dan apo nan tajadi di metro TV, itu adolah pancingan IJP se baa caronyo PD mandakek baliak ka PG... jiko iko panciangan ko manganai, PG tetap dalam lingkaran kekuasaann.... tapi iko khan ndak ditanggapi bana dek sekjen PD doh... Sarancaknyo lah PG membentuk koalisi di DPR dengan PDIP, melakukan checks and balances terhadap PD dan mitra koalisi di pemerintahan dan DPR, sahinggo dikudian hari nuansa demokrasi di Indonesia ko akan mengarah pada 2 kutub besar, pemerintahan atau oposisi, rakyat akan melihat pada "visi dan program partai saja", bukan lagi pada figur dan pencitraan saja. Tapi apakah PG akan seberani PDIP dalam menentukan sikap??? Itu yang jadi pertanyaan dan akan wak caliak nanti di munaslub PG nanti... demikiam sekadar palamak ota sambia mangopi..
ARYANDI 36 th, Jkt, ________________________________ From: Ronal Chandra <ronal_chan...@yahoo.com> To: RantauNet@googlegroups.com Cc: tasrilmo...@banuacitra.com; ynapi...@yahoo.com; saaf10...@yahoo.com Sent: Thursday, July 9, 2009 2:24:17 PM Subject: [...@ntau-net] Re: Catatan dan analisa pra sampai pasca pemilu/pilpres tentang Golkar Da Tan Ameh, Mantap analisa no. Semalam Hal iko juo alah sedikit diangkat oleh IJP di Metro TV tentang nafsu syahwat partai demokrat dan munaslub golkar. Inti masalahnya ; Bagi sebagian koalisi demokrat yang dikuasai dengan basis partai islam optimisme terbangun kuat apalagi tentu setelah pemilu ini di menangkan. Semoga analisa saya SALAH tapi ini bisa jadi potensial bencana rumit bagi demokrat dan kualisi nya terutama tentang porsi kue yang akan dibagi. belum lagi total parpol kualisi yang mayoritas didominasi partai agak menengah dan kecil akan membuat kualisi menjadi kuat diluar namun bisa rapuh didalam. Untuk itu Demokrat perlu atau Golkar saling lobi dan merapat untuk membentuk kualisi baru yang lebih kokoh dan sama sama nasionalis. Nah kalau hal ini terjadi maka yang ada adalah 'Selamat Tinggal kualisi partai Islam dan terima kasih atas semua jasa nya'. Tapi saya berharap analisa saya salah, apalagi SBY sudah sejak awal mengatakan politik yang beretika, sopan dan santun. Satu lagi point penting adalah salah satu alasan yang berputar dan dimedia massa saat pilpres adalah 'PKS enggan kualisa jika ada Golkar di dalamnya yang merupakan cerminan Orde Baru". Jadi jika Golkar Merapat ke Demokrat maka PKS akan ...... ? biarkan waktu yang menjawab. So emang semakin menarik untuk di simak dan di perhatikan. Salam Hormat Ronal Chandra --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---