Bos, tdk perlu komentar senegatif itu. Polisi dan tentara memang melarang warga utk masuk, apalagi sampai membantu. Wartawannya saja yg tdk paham.
Bbrp relawan yg bekerja di dlm juga kehausan dan kelaparan, kurang koordinasi. Berani beda, berani benar, berani pulang! -----Original Message----- From: ARIEF <ariefb...@gmail.com> Date: Tue, 6 Oct 2009 14:37:58 To: Milis RantauNet<RantauNet@googlegroups.com>; Sikola Rajo<iasma-bir...@yahoogroups.com>; UPBM MANIA<upbm_ma...@yahoogroups.com>; wstb<w...@googlegroups.com>; cadiak-pandai<cadiak-pan...@googlegroups.com>; taragak-basuo<taragak-ba...@yahoogroups.com> Subject: [West Sumatra Tourism Board] KALAKUAN URANG AWAK : Nagari Tandikek Jadi 'Obyek Wisata" IKOLAH KALAKUAN URANG AWAK, BUKANNYO MAMBANTU, TAPI BAPOTO. Antah lahhhhh Selasa, 06/10/2009 14:11 WIB Gempa 7,6 SR di Sumbar Nagari Tandikek Jadi 'Obyek Wisata" *Chaidir Anwar Tanjung* - detikNews * Padang* - Setelah mengalami kerusakan parah akibat gempa, Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, ramai dikunjungi orang. Wilayah yang kini luluh lantak itu tak ubahnya 'obyek wisata' baru. Nagari Tandikek kini tersohor ke seluruh dunia. Puluhan wartawan dari media nasional dan internasional berdatangan ke lokasi tanah longsor untuk memberitakan nasib ratusan nyawa warga yang tertimbun longsoran tiga gunung yang mengapit desa itu. Kabar duka inipun terus menyebar. Jadi tak guna heran, bila lokasi tanah longsor itu kini menjadi ramai dikunjungi orang pascagempa. Padahal desa ini dulunya hanya perkampungan kecil yang ada di lereng perbukitan. Tak ada yang istimewa dari perkampungan itu. Masyarakatnya hidup dari pertanian padi di sawah. Namun kini desa-desa itu rata dengan tanah. Tak ada lagi sisa rumah yang terlihat. Timbunan tanah longsor mencapai ketinggian 10 meter. Desa-desa itu laksana lapangan dengan lebar 400 meter dan panjang 30 km. Tiga desa itu adalah, Pulau Air, Lareh Nan Panjang dan Lubuk Laweh yang dibelah dengan sungai. Kini saban hari minimal ribuan orang berkunjung ke sana. Mereka bukan mau memberi pertolongan pada korban gempa, melainkan ingin melihat sisa-sia hancurnya perkampungan itu. Mereka datang dari berbagai daerah termasuk luar provinsi Sumbar. Para 'wisatawan' itu cuma mejeng sembari berfoto ria di lokasi perkampungan yang rata dengan tanah. Mulai pagi sampai sore hari, ada saja warga yang berkunjung. Padahal banyaknya warga yang 'berwisata' ini membuat repot petugas. Jalan kecil yang beraspal ala kadarnya itu menjadi sempit dan mempersulit kerja tim evakuasi saat menemukan jasad yang terkubur. Pihak kepolisian memang sudah memberi batas dalam radius 3 km dari lokasi tanah longsor. Warga tidak boleh membawa kendaraan roda dua, terkecuali tim evakuasi. Namun hal itu tidak menyurutkan warga untuk tetap berwisata. "Masyarakat datang ke kampung kami ini bukan ingin memberikan sumbangan, tapi hanya melihat-lihat saja. Mereka cuma pinik ke mari. Buktinya kotak amal yang kami sediakan, tak juga ada isinya," keluh Imron (45) warga Tandikek kepada detikcom. * (cha/djo)* -- Arief Rangkayo Mulia.... 39 Th/ Asa Pakan Kamih /Tilatang Kamang / Agam Perwakilan Bukittinggi TV - JAKARTA HP : 0813 1600 7756 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---