Pak Bachtiar Muin Nan Budiman,
Alhamdulillah... Sudah mulai banyak muncul kesadaran yang sama para perantau kita seperti pak Bachtiar. Semoga cita2 dan idealisme yg bapak sampaikan bisa kita sinergikan untuk membangun sumatera barat ke depan. Untuk implementasi, tantangannya memang berat, bahkan bisa dikatakan sangat berat. Banyak orang rantau dan orang rantau yang pulang kampung hanya "MA HA HAN TUAH " ketika pulang kampung atau mau menetap di kampung. Tidak banyak yang serius dan mengerti dengan tantangan-tantangan yang ada. terlalu banyak kritik dan saran yang tidak konstruktif. Tidak banyak yang menyadari situasi sudah banyak berubah, sosio kultural kita sudah jauah bergeser. Harus mulai dan cicil dengan agenda-agenda kecil. tentu bagian dari agenda-agenda besar yang telah dirancang sebelumnya. Karnanya, ketika kita berdiskusi di restoran bumbu desa beberapa waktu lalu, saya tidak bisa berkomentar.Karna, sudah terlalu banyak cerita... Hemat ambo, mesti kito mulai .. .. Kami para Saudagar Muda Minangkabau Sumatera Barat, sedang dan akan terus berkarya serta siap bersinergi untuk masa depan Sumatera Barat di Sumatera Barat...Amin.. Teddy Alfonso Sikumbang Sekretaris Umum Saudagar Muda Sumatera Barat --- On Sat, 12/5/09, Bakhtiar Muin <bmsa...@gmail.com> wrote: From: Bakhtiar Muin <bmsa...@gmail.com> Subject: [...@ntau-net] Re: lapehnyo tanago terdidik ka lua nagari To: rantaunet@googlegroups.com Cc: bmsa...@gmail.com Date: Saturday, December 5, 2009, 11:04 AM Ass.wr.wb. BOS: kalau ado dunsanak mancaliek acara Kick Andy hari ko alangkah ruginya negara katiko mareka nan pulang mambao gelar keahklian ka indonesia, ndak dapek karajo alias menganggur lalu pulang ka tampek inyo baraja baliak. atau negara ndak pernah maraso rugi? apo komentar atau imbauan Angku Bakhtiar thd keadaan 'brain drain' di kampuang awak. BakhtiarM: Ini baru cita2, suatu idealisme dengan cukup banyak kendala. Promisenya begini: Culture orang Minang dalam memajukan keluarga hampir sama dengan Yahudi dan China Overseas. Sehingga rata2 pendidikan orang Minang prosentasenya lebih tinggi dari rata2 suku2 lain di Indonesia. Orang Minang ada bakat berdagang. Orang dagang itu sifatnya expansive. Hanya saja tingkat pendidikan pedagang Minang, jauh dibawah Yahudi dan China Overseas. Kelemahan orang Minang pada umumnya tidak tekun untuk bekerja dan kurang ramah dalam berbisnis. Tapi kalau ada kesadaran, kita harus maju, seperti yg sudah di contohkan oleh orang2 Johor di Malaysia. Kerjasama intelektual, pemerintahan Johor, pengusaha pribuminya, menghasilkan usaha yg luar biasa besarnya. Dalam berusaha intinya adalah pegang komitmen dan kejujuran. Jangan jadi orang pangicuah. Alam Minang yg begitu indah, nyaman utk hidup, berpendidikan, dan bakat dagang, modal utama untuk Sumbar Maju. Jadi dengan membangun infrastruktur yg bagus, pusat pendidikan yang bagus, sarana wisata yg bagus, cita2 ambo, Sumbar bisa jadi pusat kegiatan perekonomian Sumatera, bersaing dgn Sumatera Utara untuk daerah sumatera, seperti halnya Singapura, pusat magneet utama di Asia Tenggara. Brain drain tidak bisa dicegah dengan regulasi, tapi menciptakan suasana sehingga kita bisa bersaing, dan Sumbar jadi Magnet tersendiri buat Sumatera. Sumbar membutuhkan leader yg visioner, bisa melihat kedepan, dan mampu menerapkan idea2 itu sehingga bisa diterima orang banyak. Bayangkan, kalau Sumbar mempunyai sarana tranportasi yg canggih, komunikasi yg canggih, pusat2 pendidikan yg kompetitif dan berkwalitas, si dukung oleh alam yg indah, Sumbar akan menjadi daerah yg luar biasa, tempat permukinan bagi orang2 pintar yg sangat menyenangi alam yg indah. Bagi anda2 yg suka travel keliling Amerika, pantai barat Amerika, San Fransisco, Los Angeles, Silicon Valley, magnet Amerika di pantai barat. Kalau anda2 lihat, Baverly Hills, Hollywood, dan sepanjang highway 101, banyak istana2 orang kaya Amerika, kalau dibandingkan dengan gunung2 di Sumbar, Sumbar jauh lebih indah. Kalau kita bisa buat sarana yg bagus di Sumbar, nantinya Sumbar bisa jadi magnet bagi orang2 yg menguasai perekonomian dunia. Jangan jadikan Sumbar jadi Batam kedua. Jadikan Sumbar jadi pusat parawisata yg bergengsi- tidak kumuh, pusat perdagangan, pusat informasi, pusat pendidikan. Mudah2an ambo bisa di tarimo di kampuang, setelah 17 tahun di Amerika, 24 tahun di Jawa. Semoga bermanfaat, Wass.wr.wb. Bakhtiar Muin --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---