-)Perlukah topik penyediaan dukungan beasiswa ini kita masukkan ke dalam Draft 17 Kesepakatan Bersama Kongres Kebudayaan Minangkabau?
+)Karena namanya "draft" tentu saja bisa diusulkan, Pak. Apalagi kalau dilihat dari skala prioritas, bahwa menyangkut SDM Minangkabau masa depan adalah suatu problema (yg perlu dicarikan solusi) dan SEYOGIANYA DARI HARI INI DIRANCANG BAGAIMANA MANUSIA INDONESIA SEKALIBER HAJI AGUS SALIM, MOHAMMAD HATA, MUHAMMAD YAMIN, SYAHRIR, MUHAMMAD NATSIR, TAN MALAKA, HAMKA dan lain-lain, dan seterusnya, akan lahir kembali dari ranah minang demi kemaslahatan ummat di dunia. Saya kira, masih ada 85 hari lagi bagi Panitia KKM-2010 untuk menyiapkan Draft 17. (Maaf, Pak Saaf. Saya --sejauh ini-- hanya bisa berkomnetar "dari jauh" dan posisi hari ini hanya sebatas "penonton" dalam hajatan besar Manusia Minangkabau yang sangat monumental ini). Salam.................., mm*** 0812 8033925 0811 1991354 ________________________________ From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> To: rantaunet rantaunet rantaunet <rantaunet@googlegroups.com> Cc: Dina Napitupulu <dna_napitup...@yahoo.co.id>; Ir. Raja Ermansyah YAMIN <hanni.ja...@gmail.com>; Mochtar Naim <mochtarn...@yahoo.com>; Farhan Muin DATUK BAGINDO <farhanm...@ymail.com>; Amri AZIZ <amri.a...@yahoo.com>; Emil Salim <emilsalim2...@yahoo.com> Sent: Thu, May 13, 2010 8:10:40 AM Subject: [...@ntau-net] Fw: [dm_group2] Jenius-jenius Indonesia [11 Attachments] Assalamualaikum w.w. para sanak sapalanta, Tidak dapat saya menahan diri untuk tidak mem-forward posting dari sahabat saya Dina Napitupulu di bawah ini, tentang tokoh-tokoh jenius Indonesia, sebagai bahan renungan bagi kita sekalian. Yang menjadi pertanyaan dalam diri saya adalah: mengapa TAK SEORANGPUN YANG BERASAL` DARI RANAH MINANG ? Saya tidak yakin tidak ada orang Minang yang jenius seperti mereka. Apa oleh karena si jenius Minang tidak bisa tampil karena tidak punya biaya sekolah ke perguruan tinggi ? Apa oleh karena kita yang tidak tahu ? Bukankah adat Minangkabau justru menyurruh kita agar ber-'alam talambang jadi guru' yang bisa diartakan secara canggi agar anak-anak Minang menjadi jagoan ilmu fisika, kimia, biologi dan teknologi tinggi ? Apa karena kita tidak menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya 'industri otak' seperti yang pernah disampaikan oleh Prof Dr Emil Salim ? Perlukah topik penyediaan dukungan beasiswa ini kita masukkan ke dalam Draft 17 Kesepakatan Bersama Kongres Kebudayaan Minangkabau ? Wassalam, Saafroedin Bahar (Laki-laki, masuk 73 th, Jakarta) --- On Wed, 5/12/10, dina napitupulu <dna_napitup...@yahoo.co.id> wrote: >From: dina napitupulu <dna_napitup...@yahoo.co.id> > >Jenius-jenius Indonesia. > > > > -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe