Oou, sekarang agendanya sudah berubah pula :); saya disuruh "membuat surat
terbuka menantang MUI" :) :).
Awalnya kutipan saya terhadap pernyataan GM bahwa `terang' adalah saat
Kartini menemukan identitasnya sebagai seorang muslimah" disolang dengan "Semua
agama adalah sama. Sehingga kita dianjurkan untuk Natal Bersama ?????"" yang
sampai sekarang tidak jelas bagi saya apa hubungannya dengan kutipan tersebut.
Setelah itu saya dituding "kura-kura dalam perahu", padahal saya benar-benar
tidak tahu (yang mulai siapa, tetapi saya yang dituding "bakaruak arang disiko"
:) :) )
Kalau sekarang saya tanggapi, entah apa pula lagi yang akan dituduhkan kepada
saya :) :).
Tetapi baiklah, saya kembali kepada pernyataan saya pada posting sebelum ini,
bahwa "mayoritas ummat dinegeri ini masih mematuhi fatwa MUI bisa
diperdebatkan". Saya akan berikan sebuah contoh.
Pada putaran pertama pemilihan ketua tanfidziah muktamar NUdi Makassar beberapa
waktu yang lalu "dedengkot" JIL Ulil Abshar Abdalla, memperoleh dukungan 22
suara, lebih tinggi daripada KH Ali Maschan Moesa (8 suara), dan KH Masdar F
Mas'udi (6 suara)
Dengan kata lain Ulil bukan saja tidak dilarang untuk mencalonkan diri, tetapi
mendapat dukungan yang lebih tinggi daripada mantan Ketua PWNU Jawa Timur KH
Ali Maschan Moesa.
Padahal kita tahu bahwa tahun 2005 yang lalu MUI mengeluarkan sebelas fatwa
yang antara lain mengaramkan `sekularisme', `pluralisme' dan liberalisme,
sedangkan NU merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia. Kecolongan kah?
Perhatikan penjelasan Ketua Komisi Rekomendasi/Tausiyah Muktamar Ke-32 NU
Masykuri Abdillah tanggal 26 Maret di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi
Selatan.[1].
"NU berpegang kepada prinsip al muhafadhah 'alal qadim al shalih wal akhdzu bil
jadid ashlahah, mempertahankan nilai-nilai lama yang masih relevan dan
mengambil nilai-nilai baru yang lebih relevan."
Terkait sejumlah anak muda NU yang menganut paham keagamaan liberal, Masykuri
menilai hal itu hanya merupakan fase perkembangan pemikiran mereka sebagai anak
muda. NU tidak akan memberikan tindakan apa pun kepada mereka dan berharap
mereka dapat kembali ke paham Islam ahlussunnah wal jamaah dengan dialog-dialog
yang akan dikembangkan.
Masykuri menambahkan, NU juga terus melakukan dinamisasi dalam pembaruan
teologinya. Pembaruan pemikiran juga harus ditopang oleh etika dan moral.
Selain itu, NU juga akan mengembangkan konsep Islam rahmatan lil alamin yang
damai untuk menghambat penyebaran gerakan Islam radikal yang umumnya berasal
dari luar negeri. Gerakan itu akan dihambat dengan mengembangkan nilai
keagamaan NU yang mengedepankan tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan
tasamuh (toleran).
[akhir kutipan]
Jadi pernyataan bahwa "mayoritas ummat dinegeri ini masih mematuhi fatwa MUI
bisa diperdebatkan" itu adalah fakta, dan daftar di atas bisa diperpanjang,
sehingga saya heran bukan alang kepalang ketika disuruh "membuat surat terbuka
menantang MUI" :) :) Apa urusannya?.
Bagi saya pribadi menghormati ulama-ulama di MUI adalah suatu hal, bertaklid
kepada beliau-beliau tersebut adalah hal yang lain pula. Saya menolak taklid,
dan saya tidak sendirian. Muhammadyah, organisasi Islam terbesar kedua di
Indonesia, menolak taklid. Gerakan pembaharuan di Minangkabau awal abad yang
lalu juga menolak taklid.
Ini merupakan tanggapan saya yang terakhir dalam thread ini. Kalau engku Taufiq
Rasjid masih menanggapi silakan saja.
Sebagai catatan akhir, saya berada di sini bukan untuk "bakaruak arang" dengan
siapapun, apa lagi, dengan anak-anak muda seperti engku Taufiq Rasjid, yang
saya tahu sangat mencintai Islam. Namun mencintai Islam hendaknya dengan cara
yang cerdas dan Islami pula. Kalau engku Taufiq Rasjid membaca dengan teliti
pendapat GM yang saya kutip, termasuk tulisan lengkap di Catatan Pinggirnya
yang URL-nya saya sertakan, "karuak arang" yang berlarut dan tak
"bakarunciengan" seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi.
Dulu saya suka dan terlatih "bakaruak arang", tetapi bukan di sini, dan jarang
sekali dengan sesama muslim. Dengan non-muslim bukan menyerang keyakinan
mereka, tetapi dengan kemampuan saya yang terbatas ini, mencoba meluruskan
pandangan mereka yang terdistorsi tentang Islam. Alhamdulillah ada yang tadinya
lawan jadi kawan. Termasuk Jusfiq Hajar St Marjo Lelo, lawan saya
bertahun-tahun sejak 2002, yang akhirnya melunak sendiri kepada saya. Tetapi
yang saya inginkan bukan itu. Salah satu doa saya di multazam adalah agar
Jusfiq Hajar dan Habe Proletar kembali ke pangkuan Islam. Mereka itu
orang-orang pintar dan potensial. Sampai hari ini doa tersebut rupanya belum
terkabul.
Sekian, lebih dan kurang mohon dimaafkan.
Wassalam, HDB-SBK (67-)
Asal Padangpanjang, tinggal di Depok, Jawa Barat
[1] "NU Tolak Liberal dan Radikal", Kompas, Sabtu, 27 Maret 2010,
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/27/02465921/nu.tolak.liberal.dan.radikal
--- In rantau...@yahoogroups.com, taufiqras...@... wrote:
>
> Kalau pak Darwin meragukan fatwa MUI tsb atau mereka yang mematuhinya
>
> Silakan buat surat terbuka menantang MUI tsb, bisa melalui media
> Nasional/Kompas-Media Indonesia atau media keagamaan semacam Sabili
>
> Saya rasa itu lebih bagus "bia jaleh jantan-batinonyo"
>
> Dari pado kito bakaruak arang disiko
>
> Wass
> TR
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: "Darwin" <dba...@...>
--
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe