Dunsanak nan ambo hormati,

Banyak posting nan ndak sempat tabaco di ambo. Tapi thread nan di lewakkan dek 
Pak Darwin ko dan disolang lo dek Engku TR yo ndak pernah ambo lewatkan.

Kok dapek Pak Darwin, jan capek bana di terminated.  Manuruik ambo ikolah 
contoh "bakaruak arang" nan bermutu. 
Apo lai dek Bapak lawan diskusi Sutan Jusfiq Hajar St Marjo Lelo, "urang 
kareh", tantu samakin manambah daya tarik untuak diikuti dan ditukuak-i lo dek 
Engku TR jo suduik pandangnyo nan tajam.

Salam kenal Pak Darwin
Wassalam,
 
Sent from my BlackBerry®Bold powered by ZulTan, L, 49+, Bogor

-----Original Message-----
From: "Darwin" <dba...@indo.net.id>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 19 May 2010 11:00:38 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [...@ntau-net] Kutipan Hari Ini





Oou, sekarang agendanya sudah berubah pula :); saya disuruh "membuat surat  
terbuka menantang MUI"  :) :).

Awalnya kutipan saya terhadap pernyataan GM bahwa   `terang' adalah saat 
Kartini menemukan identitasnya sebagai seorang muslimah" disolang dengan "Semua 
agama adalah sama. Sehingga kita dianjurkan untuk Natal Bersama ?????"" yang 
sampai sekarang tidak jelas bagi saya apa hubungannya dengan kutipan tersebut. 
Setelah itu saya dituding "kura-kura dalam perahu", padahal saya benar-benar 
tidak tahu (yang mulai siapa, tetapi saya yang dituding "bakaruak arang disiko" 
:) :) )

Kalau sekarang saya tanggapi, entah apa pula  lagi yang akan dituduhkan kepada 
saya  :) :).

Tetapi baiklah, saya kembali kepada pernyataan saya pada posting sebelum ini, 
bahwa "mayoritas ummat dinegeri ini masih mematuhi fatwa MUI bisa 
diperdebatkan". Saya akan berikan sebuah contoh.

Pada putaran pertama pemilihan ketua tanfidziah muktamar NUdi Makassar beberapa 
waktu yang lalu "dedengkot" JIL Ulil Abshar Abdalla, memperoleh dukungan  22 
suara, lebih tinggi daripada KH Ali Maschan Moesa (8 suara), dan KH Masdar F 
Mas'udi (6 suara)

Dengan kata lain Ulil bukan saja tidak dilarang untuk mencalonkan diri, tetapi 
mendapat dukungan yang lebih tinggi daripada mantan Ketua PWNU Jawa Timur  KH 
Ali Maschan Moesa.

Padahal kita tahu bahwa tahun 2005 yang lalu MUI mengeluarkan sebelas fatwa 
yang antara lain mengaramkan `sekularisme', `pluralisme' dan liberalisme, 
sedangkan NU merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia. Kecolongan kah?

Perhatikan penjelasan  Ketua Komisi Rekomendasi/Tausiyah Muktamar Ke-32 NU 
Masykuri Abdillah tanggal 26 Maret di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi 
Selatan.[1].

"NU berpegang kepada prinsip al muhafadhah 'alal qadim al shalih wal akhdzu bil 
jadid ashlahah, mempertahankan nilai-nilai lama yang masih relevan dan 
mengambil nilai-nilai baru yang lebih relevan." 

Terkait sejumlah anak muda NU yang menganut paham keagamaan liberal, Masykuri 
menilai hal itu hanya merupakan fase perkembangan pemikiran mereka sebagai anak 
muda. NU tidak akan memberikan tindakan apa pun kepada mereka dan berharap 
mereka dapat kembali ke paham Islam ahlussunnah wal jamaah dengan dialog-dialog 
yang akan dikembangkan.

Masykuri menambahkan, NU juga terus melakukan dinamisasi dalam pembaruan 
teologinya. Pembaruan pemikiran juga harus ditopang oleh etika dan moral.

Selain itu, NU juga akan mengembangkan konsep Islam rahmatan lil alamin yang 
damai untuk menghambat penyebaran gerakan Islam radikal yang umumnya berasal 
dari luar negeri. Gerakan itu akan dihambat dengan mengembangkan nilai 
keagamaan NU yang mengedepankan tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan 
tasamuh (toleran).

[akhir kutipan]

Jadi pernyataan bahwa "mayoritas ummat dinegeri ini masih mematuhi fatwa MUI 
bisa diperdebatkan" itu adalah fakta, dan daftar di atas bisa diperpanjang, 
sehingga saya heran bukan alang kepalang ketika disuruh "membuat surat  terbuka 
menantang MUI"  :) :) Apa urusannya?.

Bagi saya pribadi menghormati ulama-ulama di MUI adalah suatu hal, bertaklid 
kepada beliau-beliau tersebut adalah hal yang lain pula. Saya menolak taklid, 
dan saya tidak sendirian. Muhammadyah, organisasi Islam terbesar kedua di 
Indonesia, menolak taklid. Gerakan pembaharuan di Minangkabau awal abad yang 
lalu juga menolak taklid.

Ini merupakan tanggapan saya yang terakhir dalam thread ini. Kalau engku Taufiq 
Rasjid masih menanggapi silakan saja.

Sebagai catatan akhir, saya berada di sini bukan untuk "bakaruak arang" dengan 
siapapun, apa lagi, dengan anak-anak muda seperti engku Taufiq Rasjid, yang 
saya tahu  sangat mencintai Islam. Namun mencintai Islam hendaknya dengan cara 
yang cerdas dan Islami pula. Kalau engku Taufiq Rasjid membaca dengan teliti 
pendapat GM yang saya kutip, termasuk tulisan lengkap di Catatan Pinggirnya 
yang URL-nya saya sertakan, "karuak arang" yang berlarut dan tak 
"bakarunciengan" seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi.

Dulu saya suka dan terlatih  "bakaruak arang", tetapi bukan di sini, dan jarang 
sekali dengan sesama muslim. Dengan non-muslim bukan menyerang keyakinan 
mereka, tetapi dengan kemampuan saya yang terbatas ini, mencoba meluruskan 
pandangan mereka yang terdistorsi tentang Islam. Alhamdulillah ada yang tadinya 
lawan jadi kawan. Termasuk Jusfiq Hajar St Marjo Lelo, lawan saya 
bertahun-tahun sejak 2002, yang akhirnya melunak sendiri kepada saya. Tetapi 
yang saya inginkan bukan itu. Salah satu doa saya di multazam adalah agar 
Jusfiq Hajar dan Habe Proletar kembali ke pangkuan Islam. Mereka itu 
orang-orang pintar dan potensial. Sampai hari ini doa tersebut rupanya belum 
terkabul.

Sekian, lebih dan kurang mohon dimaafkan.

Wassalam, HDB-SBK (67-) 
Asal Padangpanjang, tinggal di Depok, Jawa Barat 

[1] "NU Tolak Liberal dan Radikal", Kompas, Sabtu, 27 Maret 2010, 
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/03/27/02465921/nu.tolak.liberal.dan.radikal


--- In rantau...@yahoogroups.com, taufiqras...@... wrote:
>
> Kalau pak Darwin meragukan fatwa MUI tsb atau mereka yang mematuhinya
> 
> Silakan buat surat terbuka menantang MUI tsb, bisa melalui media 
> Nasional/Kompas-Media Indonesia atau media  keagamaan semacam Sabili
> 
> Saya rasa itu lebih bagus "bia jaleh jantan-batinonyo"
> 
> Dari pado kito bakaruak arang disiko
> 
> Wass
> TR
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -----Original Message-----
> From: "Darwin" <dba...@...>


-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke