Bung Andrinof, kebetulan saya tidak bisa akses SUNTV. Bisa dilewakan di RN ini? 
Terima kasih.

Wassalam,

SB, Lk, 73 th, Jkt. Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: andri...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 26 May 2010 10:27:46 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [...@ntau-net] Koran Tempo: "Sampai Kapan Kami Bersabar?"

Nanti malam, pk 20, bagi yg bisa mengakses SUN TV, insya Allah,  akan saya 
tampilkkan data Tokoh-tokoh Muda bakal Capres hasil survei nasional CIRUS 
Surveyors Group, di acara Dialog Indonesia.
Selamat menyimak.
Andrinof A Chaniago (L, 47)

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Dr. Saafroedin Bahar" <saaf10...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 26 May 2010 08:52:46 
To: Rantau Net<rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [...@ntau-net] Koran Tempo: "Sampai Kapan Kami Bersabar?"

Setuju penuh, bung Indra. Pimpinan partai politik harus dijabat kaum muda yg 
lebih idealis (walau kelihatannya tidak semua).

Bidang lainnya masih bisa ditangani 'urang gaek-gaek'. Demikianlah, setelah 
pensiun dari tugas Negara th 2007 sebagai orang tua  saya konsentrasi jadi 
dosen, menulis artikel dan makalah, menerbitkan buku, dan kini 'tunggang 
tunggik' membantu mempersiapkan Kongres Kebudayaan Minangkabau.

 (Saya sudah lama ingin mundur dr tugas sebagai ketua MAPPAS, biar digantikan 
yg muda-muda yg lebih bersemangat.).

Wassalam,
SB, Lk, 73 th, Jkt. Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Indra Jaya Piliang <pi_li...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 26 May 2010 01:30:12 
To: <koran-digi...@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] Koran Tempo: "Sampai Kapan Kami Bersabar?"

Karena ada bbrp kalimat yg hilang di artikel sebelumnya, kami kirimkan naskah 
aslinya....

Koran Tempo, 26 Mei 2010
Sampai Kapan Kami Bersabar?
Oleh
Indra Jaya Piliang
Fungsionaris DPP Partai Golkar

Pada Musyawarah Nasional Partai Golkar di Pekanbaru pada 3-8 Oktober 2009, saya 
berperan menjadi manajer kampanye Yuddy Chrisnandi. Tema yang kami usung adalah 
regenerasi. Yuddy mendapatkan nilai 0 (nol) dari 538 suara. Itulah harga 
regenerasi di tubuh Partai Golkar. Usia Yuddy 42 tahun saat itu. 

Kemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres 
Bandung mengonfirmasi alasan majunya Yuddy di Partai Golkar. Regenerasi tidak 
bisa ditolak. Anas masih berusia 41 tahun. Gairah kehidupan politik di kalangan 
anak-anak muda membuncah. Sekalipun memiliki figur sentral, Susilo Bambang 
Yudhoyono, Partai Demokrat telah menyiapkan jenjang kepemimpinan nasional yang 
tangguh. 

Sekarang, bagaimana dengan partai-partai politik lain? Ketua Umum Partai 
Golkar, Aburizal Bakrie, berusia 63 tahun. Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati 
Soekarnoputri, berusia 63 tahun. Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, berusia 57 
tahun. Sementara Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, berusia 59 tahun. Partai 
Demokrat menjadi satu-satunya partai politik paling besar yang dipimpin oleh 
anak muda di negara demokrasi ketiga terbesar di dunia ini. 

Memang, di jajaran kepengurusan partai politik masih terdapat sejumlah anak 
muda. Tetapi relatif sedikit dibandingkan dengan keseluruhan fungsionaris. 
Terdapat nama Fadli Zon (39 tahun) di Partai Gerindra. Juga nama-nama lain, 
sepeti Bima Arya Sugiarto di DPP PAN atau Puan Maharani di DPP PDI Perjuangan. 
Namun, Budiman Sudjatmiko (40 tahun) gagal menjadi pengurus DPP PDI Perjuangan, 
sekalipun mewakili generasi paling otentik dalam riwayat perjuangan untuk 
kebebasan dan demokrasi. Jangankan untuk menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan, 
masih diperlukan lima tahun lagi bagi Budiman masuk DPP PDI Perjuangan. 

Reshuffle Kepengurusan
Apa yang bisa dilakukan dalam menatap kehidupan politik 2014-2019, termasuk 
dalam konteks regenerasi kepemimpinan nasional? Partai Demokrat telah selangkah 
di depan, namun partai lain bukan berarti ada dalam posisi tertinggal. Saya 
kira, inilah saat yang tepat bagi seluruh partai politik untuk menyusun ulang 
barisan kepemimpinan di tubuh masing-masing kepengurusan. Caranya, segera 
melakukan langkah reshuffle. Daun-daun yang berwarna coklat dan kuning 
sebaiknya dipangkas, agar udara tersedia bagi daun-daun hijau dalam pohon 
politik. 

Bukan berarti kami yang muda-muda diam. Saya mengikuti dengan dekat aktivitas 
kalangan muda di setiap partai politik. Dalam bentuk eksperimentasi, sejumlah 
politisi muda lintas partai menyusun Kabinet Indonesia Muda (KIM) yang kaya 
akan gagasan. KIM diisi oleh anak-anak muda lain dari kalangan ilmuwan, 
pengusaha, aktifis lembaga swadaya masyarakat, kaum profesional dan 
analis-analis handal. Gerak KIM bagi bangsa ini memang belum maksimal, tetapi 
sebagai komunitas yang heterogen dan dinamis sungguh terasa. Sekalipun tidak 
menggunakan nama KIM, pemikiran anggota-anggota KIM tersebar di banyak media. 

Pada level yang lain, dalam perjalanan ke banyak daerah, saya menemukan 
aktivitas kalangan muda politik itu. Sebagai generasi yang bergairah, tentu 
menjelajahi wilayah Indonesia yang luas adalah bagian dari semangat kami. 
Penjelajahan dunia pemikiran juga menjadi wajib. Setiap masalah bisa ditelisik 
dengan informasi yang lebih valid dan beragam. Di dunia maya, terutama twitter 
dan facebook, kaum muda politisi dan aktivis ini paling berisik. Semua hal bisa 
ditanggapi dengan posisi beragam, namun juga bisa berubah dalam semalam, tanpa 
harus merasa sakit hati atau misuh-misuh. 

Partai hakekatnya mencari talenta-talenta yang baik ini, lalu memasukkan ke 
dalam satu sistem organisasi yang lebih rapi. Partai selayaknya menampung upaya 
pengorganisasian pemikiran dan aktivitas, hingga berwujud menjadi program yang 
bertujuan bagi kepentingan rakyat dan negara. Dan partai tidak selamanya 
menjadi organ kekuasaan, mengingat pemilu tidak tiap hari digelar. Bagi saya, 
reshuffle kepengurusan di seluruh partai politik adalah cara agar terdapat 
dinamika politik yang lebih segar. 

Bukan Hanya Politisi
Ini juga bukan semata-mata di level politisi. Terlalu mengada-ada kalau 
regenerasi hanya soal politik. Saya menemukan banyak sekali nama tua dan lama 
di kalangan ilmuwan yang bicara di media, begitu juga di kalangan lembaga 
swadaya masyarakat dan bahkan dunia pengusaha. Mereka seperti Candi Borobudur 
yang merasa paling mampu menciptakan keindahan, ketika anak-anak muda justru 
mengoleksi benda-benda lain seperti komik atau piringan hitam. Mereka menjadi 
sosok yang nyinyir, ketika sumberdaya anak-anak muda lain menjadi gagu dalam 
jumlah banyak dan menumpuk. 

Saya tentu tidak menggugat, melainkan memaparkan realitas. Sejumlah kawan saya, 
bahkan yunior saya, sudah berhasil meraih gelar doktoral dan profesor di 
kampus. Namun, mereka seperti kehilangan elan akademis, ketika hanya 
beraktivitas di dunia kampus. Beberapa yang mengambil pilihan keluar dari dunia 
kampus itu, misalnya menjadi aktifis, lalu harus berhadapan dengan beragam 
peraturan akademik yang menyebabkan mereka harus memilih yang satu dan 
meninggalkan yang lain. Mereka tidak boleh menjalankan dua hal sekaligus, 
sekalipun mereka sangat mampu. 

Coba cek nama-nama pemimpin di banyak organisasi, mulai dari organisasi 
pengusaha, olahraga, kesenian, media massa, perguruan tinggi, lembaga swadaya 
masyarakat, sampai komentator dan analis. Yang muda-muda paling-paling terdapat 
di kalangan pengamat pasar atau ekonomi mikro. Sisanya, mereka yang 
terus-menerus tampil sejak saya masih anak sekolah menengah. 

Sampai kapan hal ini akan terus menjadi bagian dari realitas kepemimpinan di 
Indonesia? Kepala-kepala daerah, menteri, sampai presiden, adalah contoh lain. 
Jarang yang muda diberi kesempatan, mengingat yang tua memiliki segalanya. 
Padahal, dunia sudah banyak berubah. Apa bisa kalangan senior itu bermain di 
twitter selincah anak-anak muda yang mudah mengadopsi teknologi baru? 

Idealnya, usai menjadi pensiunan, seorang pemimpin masih bisa menjalankan 
aktivitas lain, seperti menulis buku atau memberikan pelatihan tentang 
kepemimpinan berdasarkan pengalaman. Yang terjadi di Indonesia bukan seperti 
itu, lebih banyak kita menemukan kabar-kabar sedih tentang seseorang yang baru 
saja melepaskan jabatan publik. Kalau bukan kabar tentang kematian, maka kabar 
lain adalah tidak ada kabar sama sekali. Untuk apa pengabdian yang lama itu, 
kalau tidak ada yang mereka tularkan setelah pensiun?

Sungguh, saya bertanya: sampai kapan kami bersabar? 

http://www.indrapiliang.com/2010/05/26/sampai-kapan-kami-bersabar/


      

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke