Di Partai politik yang punya sistim jenjang yang pasti dan tterencana adalah
PKS.
Pemipin mereka rata rata masih 40-an dan ada juga 30-an. Pengkaderan meraka
berjalan melalui halaqah halaqah. Krenanya dapat dikatakan tidak ada 'kutu
loncat"
di partai dakwah ini,

Disclaimer: Saya hanya pengamat pinggiran. Bukan bagian dari paartai
tertentu.

2010/5/26 Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>

>   Waalaikumsalam w.w. Sanak Bandarost dan para sanak sapalanta,
>
>
> Rasanya memang benar bahwa militer mempunyai sistem pembinaan personil --
> termasuk pembinaan karir ('binkar') -- yang termasuk rapi. Namun perlu
> diingat bahwa tak seluruh lulusan akademi militer menjadi jenderal, dan tak
> seluruh jenderal menjadi panglima. Pada taraf terakhir, tongkat komando
> hanya akan dipegang oleh 'the best among the best'. Yang lain harus puas
> sebagai staf -- seperti saya -- atau sebagai pelaksana lapangan.
>
>
> Saya melihat bahwa dalam dunia bisnis kelihatannya pembinaan personil ini
> secara relatif juga sudah berjalan baik, tidak kalah dengan dunia militer.
>
>
> Hanya dalam bidang politik, saya garis bawahi kritik bung IJP. Sistemnya
> sangat personalistik sekali, belum melembaga.
>
> Wassalam,
> Saafroedin Bahar
> (Laki-laki, Tanjung, masuk 73 th, Jakarta)
>
>
>
> --- On *Thu, 5/27/10, bandarost <epybuch...@gmail.com>* wrote:
>
>
> From: bandarost <epybuch...@gmail.com>
> Subject: Re: Bls: [...@ntau-net] Koran Tempo: "Sampai Kapan Kami Bersabar?"
> To: "RantauNet" <rantaunet@googlegroups.com>
> Date: Thursday, May 27, 2010, 10:01 AM
>
>
> Assalamu'alaikumWrWb,
>
> Sanak sapalanta yang ambo hormati,
>
> Ini topik menarik karena menyangkut kehidupan kita berbangsa dan
> bernegara, dan berlaku pada semua tingkatan kehidupan di negeri ini.
>
> Menurut pendapat saya, secara umum  ini adalah permasalahan proses dan
> kriteria seleksi yang tidak jelas. Secara organisatoris ini adalah
> permasalahan 'career planning' yang sering tidak jelas di sejumlah
> organisasi di negara kita. Proses pemilihannya sendiri mungkin sudah
> sangat jelas, tapi proses kaderisasinya yang tidak jelas, atau tidak
> diikuti secara konsisten & konsekuen.
>
> Salah satu (atau mungkin satu-satunya) organisasi besar yang punya
> 'career planning' yang jelas menurut saya adalah Tentara Nasional
> Indonesia (TNI). Proses kaderisasi pemimpin di mereka jelas, mulai
> dari pimpinan regu, pleton, batalion, kompi, resimen, dan seterusnya
> secara bertahap.
> Penilaian kualifikasi juga prosesnya jelas karena dilakukan oleh suatu
> tim yang berwenang untuk itu.
> Karier merekapun dimulai dari lapangan secara berjenjang, sehingga
> secara bertahap mereka punya kemampuan pengenalan, pemahaman,  dan
> penguasaan wilayah yang memadai.
> Peningkatan kulifikasi kemudian didasarkan pula pada pendidikan &
> latihan yang juga berjenjang.
> Di sini saya hanya melihat dari sisi 'career planning' semata, bukan
> militerismenya.Saya kira pak Saaf lebih tepat untuk menjelaskan hal
> ini.
>
> Sejak zaman ORBA ada suatu kebiasaan untuk menjadikan mantan TNI
> memegang suatu posisi puncak sesuatu organisasi. Jika dilihat dari
> pemahaman mereka mengenai prinsip 'career planning' tadi, mungkin
> salah satu yang diharapkan secara ideal adalah pembinaan tentang hal
> ini di organisasi yang bersangkutan. Tapi seperti biasa, hal yang baik
> ini bisa menjadi tertutup oleh beragam praktik buruk pada aspek-aspek
> lainnya.
>
> 'Career planning' yang terpola, terarah, dan terencana baik ini jarang
> kelihatan di organisasi sipil di negeri kita. Mungkin ada di beberapa
> organisasi yang sudah mulai bersentuhan dengan manajemen moderen
> seperti perbankan umpamanya.
>
> Jadi menurut saya permasalahan ini tidak semata permasalahan bahwa
> orang tua harus digantikan oleh kaum muda. Yang lebih penting adalah
> adanya proses berjenjang untuk menyiapkan para calon pemimpin, serta
> kriteria yang jelas untuk menentukan kualifikasi berdasarkan
> pendidikan, pengalaman, sikap mental, dan lain sebagainya.
> Disamping itu tentunya juga ada kriteria yang jelas menyangkut kapan
> saatnya seorang pemimpin harus digantikan, atau minimal 'tau diri'
> untuk siap digantikan.
> Hal ini seyogianya dimiliki dan diterapkan oleh setiap organisasi pada
> bidang apapun, atau minimal sekarang mulai dijadikan perhatian dan
> pemikiran.
>
> Tentang sebagian besar pemimpin atau bapak bangsa yang sudah menjadi
> pemimpin pada usia muda pada tahun 40an, saya kira ini disebabkan
> politik etis dari kerajaan Belanda yang antara lain menyediakan
> fasilitas pendidikan untuk negeri jajahannya  baru dimulai efektif
> pada awal abad ke 20. Pada saat kemerdekaan diproklamirkan, kaum
> terdidik yang berjiwa patriot ini memang masih berusia muda. Situasi
> dan kondisi sekarang tentunya sudah sangat berbeda. Yang sekadar
> terdidik sudah sangat berjibun, tapi yang berjiwa patriot ?
>
> Secara pribadi, bertolak dari pengalaman menjalani berbagai perubahan
> politik di negeri ini, saya masih sangat optimis melihat rahmat Allah
> kepada bangsa ini. Kita tidak stagnant, proses perubahan sedang
> berjalan secara relatif lebih cepat dan terarah dari masa-masa
> sebelumnya.
> Dalam waktu relatif dekat, insyaallah  generasi bung IJP, Anas
> Urbaningrum, Anis Baswedan, Budiman Sujatmoko, dll akan segera
> menggantikan generasi yang lebih tua.
>
> Maaf dan wassalam,
>
> Epy Buchari
> L-67, Ciputat Timur
>
>
>
>
> --
> .
> Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
> lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
>
>
> --
> .
> Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat
> lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan
> keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
>



-- 
Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta, sekarang
Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------
"menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada menjadi
sebatang lidi"

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

Kirim email ke