Wa'alaikum salam. w.w.
 
Ini, Muljadi yang Datuk (pangulu kaum), atau bukan ya ?... maaf bila saya 
panggil bapak saja.

Saya agak tercegang dengan komen pak Muljadi, seperti orang bangun tidur... lalu
baturo-turo. 
Memang tidak semua yang dari barat itu buruk dan haram pak, kami tidak 
mengatakan
begitu. Justru yang sedang didiskusikan adalah buruk baik diantara kedua sistem 
tersebut.
Kedua sistem yang sangat mempengaruhi hidup orang banyak, ummat atau rakyat.
Didiskusikan  ditimbang buruk baiknya berdasarkan keyakinan yang kita punya 
(Islam),
dan dipilih atau direkomendasikan mana yang baik untuk dipakai oleh para 
pemimpin 
nantinya. (Saya sangka pak Mujadi mengikutinya dari awal....???? ).
Atau memang sudah sifat orang zaman sekarang yang selalu ingin tampil beda lalu
berkata "Saya tidak sependapat", tanpa tela'ah dan inap renung lebih dulu.
Maaf pak Mujadi bila tidak berkenan 
(Kok Muljadi nan pangulu kaum ko, ...ndeh bari maaf ambo).
 
Wassalam
 
St. Sinaro



 
Assalamualaikum Wr.Wb. yth. Bapak Sutan Sinaro, Bapak Datuak Endang.


Bapak Sutan Sinaro :
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
>   Kini baliak ka kito, kito mamiliah ala barat atau nan dibaok dek
> Rasulullah ?.

Menurut pendapat saya pribadi, , selama tidak mementingkan ego dengan kata lain
demi menguntungkan/berfaedah untuk pihak yang MURNI untuk rakyat, mau pakai ala
manapun terserah. Karena tidak semua ALA BARAT itu buruk dan atau haram menurut
Islam.
Jangan tergiur dengan slogan cliché orang orient yang bersabda semua dari Barat
itu buruk dan atau haram.



Bapak Datuak Endang:
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Malah caronyo labiah
> ekstrim lai, kalau ado surang nan indak setuju, mako indak tercapai mufakat
> dalam musyawarah, karono masiah ado rantiang nan badatak murai nan bakicau;
> buleknyo masih basagi, indak dapek dilayangkan. Antau kalau caro iko nan ka
> diganti, supayo sampai pado "perubahan", raso-rasonyo alah hilang kita
> ba-Minang.

Maaf beribu maaf Bapak Datuak, ini secara tidak langsung VETO yang Bapak
maksudkan, seperti di PBB "only The Big Five" mempunyai HAK VETO. Apakah ini
bagus ataupun mendekati ideal? (Ingat kenapa Soeharto tidak bakal bisa digugat
di Den Haag)

Menurut saya pribadi, selama menguntungkan pihak Rakyat (MURNI lho... bukan ada
udang dibalik batu, untuk sebagian kelompok ataupun lobby) dan tidak
bertentangan dengan Islam, yah silahkan saja jalan.
Faktor waktu ini parameter dimensi yang doeloe kurang diperhatikan. Menanti
beberapa gelintir person yang argumentnya tidak/kurang relevan serta menghambat
kemajuan, disamping itu jarum jam berputar pesat.
Yach itulah tugas pemimpin yang MULIA sebagai decision maker, bukan
menguntungkan diri sendiri, kelompok ataupun donaturnya.
(live and let live)


Maaf kalau sekiranya tidak/kurang sependapat,

Wassalam,


 


      

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke