Uda Taufiq dan Dunsanak Sadonyo,

Maaf kalau pandangan ambo terlalu umum, artinya tidak khusus tentang KKM,
karano - secara jujur ambo nearly 100% ndak mangarati soal adaik.

Pandapek ambo murni karano ambo lamo "disuoki" dan tentunya "tamakan" jo
konsep "substance over form". Yang lebih penting itu isinya, bukan
bentuknya.

Soal legitimasi, tergantung bagaimana kita mengartikan "legitimasi" itu.
Kalau diartikan itu adalah dalam bentuk hukum an sich, mungkin penyelenggara
sekarang memang tidak mempunyai legitimasi,  Tapi jika demikian, saya juga
bertanya, siapa/ badan apa yang mempunyai legitimasi (dalam konteks hukum)
untuk berkongres, berseminar, berlokakarya, ataupun ber "ota-ota-tangguang"
(meminjam istilah Jepe) tentang ABS SBK?

Jadi kalau saya, saya mencoba mengartikan "legitimasi" itu dalam arti yang
lebih luas. Kalau hasil dari acara itu menurut publik bagus, membuat orang
tertarik untuk memahami dan bahkan melaksanakan, itu juga legitimated.

Kemudian tentang istilah "Kongres".

Kalau dilihat di Kamus atau di Text Book, tentunya ada perbedaan antara
Kongres, Seminar, Workshop, Sarasehan dan yang belakangan ini banyak
terdengar - Round Table Discussion.

Tapi dalam prakteknya, sulit untuk membuat garis batas antara berbagai
istilah di atas. Beberapa waktu yang lalu teman saya berdebat, apakah yang
akan kami selenggarakan itu Seminar atau harus diubah menjadi Round Table
Discussion karena lay out ruangannya diubah?

Sekali lagi maaf, pendapat ini mungkin karena saya banyak "tamakan" jo
prinsip "substance over form".

Riri
48/l/bekasi




2010/8/28 <taufiqras...@gmail.com>

>
> Salain namo iko, sajak daulu ambo lah mananyokan Legitimasi Acara iko
>
> Siapo nan bisa memastikan bahwa keputusan acara iko akan diamini dan
> dilaksanakan seluruh masyarakat Minang
>
> Tamasuak disiko kok ado Forum nan ka man sinergykan kinerja LKAAM dan MUI
> Sumbar. Apa mereka memang mau dibegitukan ?
>
> Di Republik ini ada berbagai Forum yang juga tidak jelas performancenya.
>
> Termasuk forum yang digagas untuk memperkuat pemerintah dan dinakodai Ical.
>  Kelihatan cuma sekedar menyelamatkan posisi kelompok mereka saja tanpa
> imbas yang baik untuk rakyat
>
> Baitu juo bicara soal Minangkabau dan Sumatra Barat harus dijalehkan dulu
> kriterianyo. Baa kalau urang Minang nan di lua Sumbar (bukan perantau) baa
> pulo Non Minang nan ado di Sumbar
>
> --TR
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: jupardi...@yahoo.com
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Sat, 28 Aug 2010 08:58:56
> To: <rantaunet@googlegroups.com>
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [...@ntau-net] KKM2010; Manunggu Jawaban Sanak Edy Utama
>
> Waalaikumsallam wr wb
>
> Menarik juga apa yang disampaikan Boby, yang melihat apa dan bagaimana itu
> KONGRES yang harus menghasilkan sebuah RESOLUSI
>
> Apa yang disampaikan Boby bisa kita lihat misalnya sebuah KONGRES partai
> politik ada sebuah resolusi yang paling mendasar diambil (keputusan yang
> strategis, biasanya Kongres ini kan jarang dua hari paling tidak seminggu),
> sebuah resolusi yang tegas dan penuh tekad dan dukungan bersama yaitu "
> mendukung penuh kembali si A ketua umum partai, mendukung penuh Ketua Umum
> maju menjadi calon Presiden pada Pemilu tahun X
>
> Lalu jika saya perhatikan juga Kongres ini hanya dua hari artinya 2 hari
> ini secara matematis adalah 2 x 24 Jam = 48 Jam,  jika kongres dikatakan dua
> hari jika di mulai jam 8 Pagi maka akan berakhir jam 8 pagi dalam hitungan
> 48 jam itu nonstop tanpa istirahat dan tidur
>
> Mari kita lihat secara sederhana jika ritme kehidupan manusia normal maka
> dalam satu hari 24 jam itu di bagi tiga yaitu masing2 8 jam istirahat tidur,
> 8 jam istirahat bangun, 8 jam beraktivitas (bekerja baik dengan otak, tanpa
> otak dan atau dengan kekuatan fisik)
>
> Kita tarok KKM ini 10 Jam perhari maka dua hari ini adalah 20 jam ber KKM
>
> 1. 6 jam saya pikir akan habis waktu mulai dari seremonial guguah manggugah
> gong pembukaan dan penutupan dengan petinggi, penguasa dan orang penting di
> negeri ini,salaman cipika cipiki ha ha hi hi hi basa basi foto berdua,
> bertiga dst sampai rame-rame didepan podium, penyerahan cendra mata,
> standing coffe/tea break, makan pagi, makan siang, makan malam, dan
> acara-acara OOT dalam pengertian Out of Topic KKM sampai Ota Ota Tangguang
>
> 2. 2 jam kemungkinan seperti biasa yang namanya kongres, diskusi, serasehan
> apa ajalah yang kumpul2 sebuah acara adalah sering tidak tepat waktu alias
> jam karet
>
> 3. 1 Jam (ibarat menyusun biaya maka ada biaya tak terduga) maka disini ada
> juga waktu tak terduga terbuang sia sia
>
> Dari hal diatas tersisa yang secara "psikologi" membaca spanduk dan baliho
> "wah KKM 2 hari nih, sejatinya hanya 11 JAM !! saja membahas segala
> kesepakatan yang tertuang dalam KKM tersebut mulai dari masalah ABS SBK
> sampai masalah kehidupan seperti perekonomian, maritim, sosial, hukum dll
> (yang nota bene menurut saya ini adalah tugas dari penyelenggara Negara lah
> mereka mereka itu yang mengelola APBN dan APBD untuk melaksanakan
> pembangunan disegala bidang berdasarkanm undang2, peraturan yang berlaku)
>
> Kembali pengertian dari Boby tentang Kongres yang harus ada sebuah Resolusi
>
> Hanya dengan 11  JAM apakah  bisa diambil sebuah Resolusi yang strategis
> dan penuh dukungan ????
>
> Ada dunsanak yang bisa menjawabnya
>
>
> So KONGRES sudah dibahas sedikit banyak pengertiaannya, KEBUDAYAAN sudah
> juga lalu
>
> MINANGKABAU tentunya ini adalah sebuah suku atau masyarakat adat yang
> nerada di Nusantara ini dan secara Administratif pemerintahan (NKRI) masuk
> kedalam Propinsi Sumatera Barat, padahal KKM juga dalam kerangka NKRI lalu
> bagaimana suku lain yang berada di ranah minang (sumbar) sebut saja suku
> Mentawai, Mandailiang (di Air Bangis Pasaman) para pendatang yang telah
> berakar berurat dengan beberapa keturunan seperti suku Jawa,
>
> Ahhh bingung saya euyyyy
> Tapi saya pikir dengan waktu 11 jam saja seperti apa yang disampaikan Boby,
> betul2 tidak akan ada sebuah Resolusi yang sekiranya akan membuat ranah
> minang lebih maju lagi dari keaadaan sebelum KKM (apalagi ada pro dan kontra
> yang cukup tajam terjadi)
>
> Dari segi waktu minimal Kongres itu 1 Minggu atau 77 Jam bersih membahas
> berbagai topik
>
> (Sedangkan kongres partai saja yang terkadang tinggal ketok palu saja
> Resolusi strategisnya yaitu Ketua Umum dan pencalonan Presiden di Pemilu
> perlu berhari-hari mereka membahas disamping agenda kerja partai itu sendiri
> tapi ini sebuah Kongres Kebudayaa yang menyangkut tatanan hidup masyarakat
> banyak dari segala bidang masak hanya 11 Jam saja)
>
> Demikianlah sedikit pendapat saya yang awam ini, terlebih kurang mohon
> maaf, semoga akan lebih matang lagi persiapan dengan mempertimbangkan segala
> masukan baik yang pro maupun yang kontra (kalau begitu istilahnya jika
> berasal dari kata "baik yang mendukung maupun yang menolak KKM)
>
> Terima kasih
>
> Wass-Jepe
> 45 Thn, L, Pekanbaru
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
>
> --
>

-- 
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke