Kalau ambo cuma dapek carito sajo dari ayah ambo, mamak dan kawan2nyo. Bukan masalah didukuang satangah2 namun PRRI waktu itu memang kalah di medan terbuka karena tidak memiliki Pesawat. Namun tidak kalah dalam peperangan, persenjataan PRRI tidak kalah. Namun pada saat pesawat bantuan Amerika datang hanya dalam keadaan belum dirakit. Dalam masa menunggu para inggener yang akan merakit pesawat yang telah masih berada diperairan selat malaka, Ahmad Husen menyatakan kembali kepangkuan ibu pertiwi. Mereka merasa dikhiatati oleh Ahmad Husen. Dengan yakinnya ayah saya bercerita "Bilo Ahmad Husen indak kembali kepangkuan Ibu Pertiwi dalam waktu indak lamo kami akan menguasai jawa itu". Antahlah....

Wassalam
Zulidamel

----- Original Message ----- From: "Darwin" <dba...@indo.net.id>
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Sent: Tuesday, September 07, 2010 10:15 AM
Subject: Re: [...@ntau-net] 1000 Pepatah Petitih & Undang Adat Alam Minangkabau




Angku Abraham sarato Adidunsanak sa Palanta nan dirakhmati Allah SWT

Sato ambo sakaki.

Ketika pertama kali ke Manado tahun 1981, saya sempat berbincang-bincang dengan sopir taksi carteran yang membawa saya dan dua orang kawan menyusuri jalur Manado, Tondano, Kauditan, Bitung, Manado, mengenai kerasnya perlawaan Permesta terhadap Pemerintah Pusat di sana .

"Di sini rumput pun mendukung Permesta," jawab pak Sopir

Pertanyaannya, mengapa di Sumteng rumput tidak semua mendukung PRRI? Mengapa dukungan terhadap PRRI sepertinya dukungan setengah hati, sehingga PRRI relatif lebih mudah dijinakkan pemerintah pusat? Apakah orang Minang komunitas yang takut berperang?

Ketika peristiwa PRRI terjadi saya masih murid kelas II SMP, tetapi saya ketika itu sudah merasa tahu jawabannya, bahwa perang melawan Pemerintah Pusat adalah pereperangan yang mustahil dimenangkan.

Orang Minang tidak takut berperang asal jelas tujuannya---mengapa dan untuk apa---seperti yang diperlihatkan dalam perang kemerdekaan melawan Belanda. Pemerintah pusat di Yogya tidaklah akan menunjuk Bukittinggi sebagai ibukota PDRI kalau mereka tidak yakin bahwa yang menjaga Bukittinggi bukan para "induk itiek" .

Peristiwa PRRI, yang ayah saya---yang semasa hidupnya bergelar Dt Bandaro Bauban dan menjabat Ketua Masyumi Padangpanjang serta kenal secara pribadi dengan Pak Natsir---ikut masuk hutan selama tiga tahun---adalah pengalaman yang sangat pahit yang IMHO, semestinya dapat dihindari, namun dapat dijadikan pembelajaran ke depan.

Sejarah memang guru kehidupan yang tidak ternilai harganya.


Wassalam, HDB-SBK (L, 67), Depok


--- In rantau...@yahoogroups.com, Abraham Ilyas <abrahamil...@...> wrote:

*......dimasa pasca PRRI keberadaan buku Undang Adat Alam Minangkabau (UAAM)
banyak hilang di ranah minang sebab pasukan kodam Diponegoro banyak
melakukan penjarahan terhadap harta benda masyarakat minangkabau di Sumatera
Tengah ......*

Dunsanak di palanta nan ambo hormati.

Tentang *perusakan dan penjarahan* oleh tentara pusat itu, ambo alami secaro
pribadi.
Tahun 50 an pesawat radio penerima masih jarang dimiliki.



__________ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus signature 
database 5076 (20100430) __________

The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.

http://www.eset.com



--
.
Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan 
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke