CiKEAS Omar Dhani Memilih Mengubur Rahasia G30S Dalam Mysteri

2009-07-25 Terurut Topik Hafsah Salim
Omar Dhani Memilih Mengubur Rahasia G30S Dalam Mysteri
 
Omar Dhani tidak merasa perlu sakit hati atas perlakuan Suharto kepada dirinya. 
 Karena menurut dia, Suharto juga akhirnya dipaksa lengser dengan cara2 yang 
persis sama seperti yang dialami Sukarno.

Banyak yang tidak diketahui umum, bahwa sebenarnya Omar Dhani sebelum kejadian 
G30S sudah ditawari sebagai pelaksana kontrak borongan ini, namun Omar Dhani 
menolaknya tanpa kata2.  Tolakan Omar Dhani inilah yang memberi keberuntungan 
kepada Suharto.

Kalo saja Omar Dhani tidak menolak tawaran ini, beliau lah yang dalam sejarah 
RI menjadi seorang pengemban SP 11 Maret bukan Suharto, bahkan Suharto akan 
dipenjara oleh Omar Dhani sebagai pelaku makar yang nasibnya mungkin bisa lebih 
jelek dari Omar Dhani sendiri.

 heri latief herilat...@... wrote:
 turut berduka, smoga keluarga yg
 ditinggalkan tabah menghadapi cobaan.
 

Inilah saksi utama dan saksi terakhir tentang rahasia G30S/PKI yang paling 
mengetahui tentang gerakan ini selain otaknya pelaku yang berasal dari luar 
negeri itu.

Omar Dhani mengungkapkan cuma satu hal yang penting, bahwa otak dan pelaku G30S 
ini bukan Suharto, bukan orang Indonesia, dan belum ada satupun orang Indonesia 
yang mampu melakukan hal seperti ini.

G30S MERUPAKAN SERANGAN KOMANDO MILITER yang menakjubkan yang tidak mungkin 
dilakukan oleh Komando Militer dari negeri kita karena setiap gerakan militer 
ataupun perintah militer berada secara hirarkis dibawah jenderal2 yang justru 
terbunuh itu.  Pasukan Komando yang menculik jenderal2 dengan mudah dan sukses 
sebenarnya juga berhasil menculik presiden RI karena gerakan ini utamanya 
adalah menculik presiden RI bukan menculik jenderal2nya.

Terbayangkah anda bahwa pasukan berseragam Diponegoro, berseragam Kopasus, atau 
berseragam Cakrabirawa kesemuanya bukan orang Indonesia, bukan warganegara 
Indonesia melainkan pasukan komando khusus dari luar Indonesia yang masuk ke 
Indonesia dengan perlengkapan yang ultra modern, semua jalur komunikasi dengan 
mudah di jammed.

Sukarno diculik dibawa kelubang buaya untuk menyaksikan pembunuhan 
jenderal2nya, kepada Sukarno diberi petunjuk untuk melakukan persiapan 
penyerahan kekuasaan kepada yang lain, kemudian para penculik ini menelepon 
Omar Dhani untuk menjemput Bung Karno.  Dan sejak detik ini dan selanjutnya 
Sukarno sudah tercengkeram tidak lagi bebas hingga berakhirnya kekuasaan, semua 
pengawalnya berganti pakaian menjadi seragam Kopasus bukan lagi Cakrabirawa.

Ada dua jenderal penting yang pernah menyatakan kesediaannya menggulingkan 
Sukarno dan mereka telah menerima dana jutaan dollar untuk melakukan gerakan 
penggulingan ini.  Mereka itu adalah Jendral Nasution dan Jendral Ahmad Yani, 
tetapi kedua jendral ini akhirnya juga berhasil dibujuk Bung Karno.  Omar Dhani 
adalah yang terakhir untuk diminta melaksanakan tugas penggulingan ini, namun 
Omar Dhani tidak menerima dan juga tidak menolaknya.  Tapi Omar Dhani menolak 
menerima dana yang dikirimkan kepadanya.  Kesemuanya ini diketahui Bung Karno.

Kalo saja Omar Dhani bersedia melaksanakan tugas penggulingan Bung Karno, maka 
pengemban SP 11 Maret itu bukanlah Suharto tetapi Omar Dhani.  Dan pada saat 
itu Omar Dhani akan mengadili Suharto seperti yang dialami oleh Omar Dhani yang 
diadili oleh Suharto.

Anda harus ingat, akhirnya Suharto juga digulingkan dengan cara2 yang sama 
seperti Sukarno digulingkan.  Sukarno sudah di- warning untuk lengser dan 
menyiapkan suksesi-nya tapi Sukarno keras kepala seperti halnya Sadam Hussein.  
Sebaliknya Suharto malah belajar dari pengalaman, tidak mau keras kepala, lebih 
baik lengser ke prabon dan hidup bahagia di Istananya Cendana.  Sukarno jadi 
buruk nasibnya, dipaksa mundur berakhir di Rumah Sakit Gatot Subroto sementara 
Sadam Hussein yang tidak suka sejarah akhirnya berakhir hidupnya ditiang 
gantungan.

Memang sebuah kekuasaan tertinggi seharusnya adalagi yang mengontrolnya agar 
tidak menjadi tyrani, dan kekuatan itu berasal dari sebuah system Demokrasi.

Harga diri pribadi Sukarno, Suharto dan Omar Dhani memaksa dirinya untuk 
mengubur rahasia ini salam sebuah mysteri katimbang mengungkapkannya sebagai 
kenyataan yang memalukan bangsa ini.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS Keterlibatan Asing Diusut

2009-07-25 Terurut Topik sunny
Refleksi : Barangkali lebih mudah dikaitkan dengan asing , supaya tidak 
diselesaikan, ibarat kumang di seberang lautan nampak, tetapi gajah dipelapah 
mata tidak kelihatan. hehehehe

http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=9380

2009-07-24 
Keterlibatan Asing Diusut



[JAKARTA] Kepolisian menyelidiki kemungkinan keterlibatan asing sebagai otak 
serangan bom bunuh diri di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, kawasan Mega 
Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/7) silam, yang menewaskan sembilan orang. 

Sumber SP di Jakarta, Jumat (24/7) menyebutkan, pengalaman Polri mengungkap 
kasus bom yang melibatkan WNA pernah dilakukan pada penanganan sejumlah 
peristiwa pengeboman, antara lain Bom Bali I, Bom Bali II, JW Marriott I, dan 
Kedubes Australia.

Data SP menunjukkan adanya indikasi kasus bom Bali I di kawasan Legian, 
dikendalikan oleh aktor di luar negeri. Sebelum pengeboman pada 12 Oktober 
2002, sejumlah tokoh Jamaah Islamiyah (JI) menggelar pertemuan di Thailand.

Sejumlah pentolan JI, antara lain, Muklas alias Ali Gufron, Hambali, dan Faiz 
Abubakar Bafana, dikabarkan menghadiri rapat akbar JI pada Februari 2002 itu. 
Faiz Abubakar Bafana akhirnya ditangkap Kepolisian Singapura. Pertemuan itu 
disinyalir membahas pengeboman yang dilakukan secara bertahap dari tahun ke 
tahun, terutama dengan sasaran objek asing, yang berkaitan dengan kepentingan 
Amerika Serikat.

Kejahatan transnasional yang dilakukan di Indonesia, menurut sumber tersebut, 
dibalut dengan isu agama dengan memanfaatkan jaringan terorisme. Salah satu 
targetnya adalah menghancurkan perekonomian Indonesia, ujarnya.

Perlu diketahui, Indonesia merupakan satu dari tiga negara di Asia yang kinerja 
ekonominya cukup positif. Bersama India dan Tiongkok, Indonesia diperkirakan 
mencatat pertumbuhan ekonomi positif, di tengah pertumbuhan negatif yang 
dialami sejumlah macan ekonomi di dunia. Dengan demikian, Indonesia 
diharapkan bisa menjadi salah satu lokomotif pemulihan ekonomi di Asia.

Sementara itu, Mabes Polri berencana membuka kembali Hotel JW Marriott dan Ritz 
Carlton, Sabtu (25/7). Rencananya, besok kami akan membuka lokasi TKP 
peledakan bom. Sejak kemarin, beberapa sudut yang dijadikan sasaran peledakan 
di dalam hotel memang sudah dibersihkan, kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen 
Pol Nanan Soekarna di media center Bellagio Mall Jakarta, Jumat (24/7).

Selama delapan hari pasca peledakan bom, kedua hotel tersebut memang otomatis 
ditutup dan dijaga ketat oleh ratusan aparat kepolisian. Hingga hari ini, 
kegiatan pra rekonstruksi tim Puslabfor Polri masih dilakukan di dalam dan di 
luar lokasi ledakan. Dalam perkembangan penyelidikan, kita juga masih terus 
berupaya mengidentifikasi para pelaku, ujar Nanan.


Ditangkap 

Sementara itu, Tim Anti Teror Densus 88 Mabes Polri dan Polda Jateng menangkap 
Achmady, anak buah Noordin M Top. Achmady disebut-sebut sebagai calon pelaku 
bom bunuh diri. Dia merupakan teman dekat Bahridin Latif (60), warga Dusun 
Mlela Desa Pasuruan Binangun Cilacap, mertua gembong teroris Noordin M Top. 
Noordin disebut-sebut telah menikahi Arina, putri Bahridin. 

Menurut keterangan yang dihimpun SP, Achmady ditangkap Densus 88 Mabes Polri 
dan Polda Jateng pada hari Rabu (22/7) lalu. Sebelum dibawa ke Mabes Polri, 
Achmady dibawa ke sebuah hotel di kawasan Candi Semarang untuk diperiksa secara 
intensif. Pemeriksaan intensif terhadap Achmady untuk mengetahui keterlibatan 
dirinya dalam jaringan Noordin M Top. 

Achmady merupakan buronan Densus 88 karena sempat lolos dalam penggrebekan di 
sebuah rumah di Dusun Binangun, Desa Wringinanom, Kecamatan Kertek, Kabupaten 
Wonosobo, akhir April 2006. Dalam penggrebekan itu dua anggota jaringan Noordin 
M Top, yakni Abdul Hadi dan Jabir, ditembak mati. 


Tim Bom Bali I

Secara terpisah, pengamat Kepolisian, Upa Labuhari mengusulkan, Polri merekrut 
kembali tim penyidik kasus Bom Bali I. Agar bisa cepat, sebaiknya tim penyidik 
Bom Bali I dikumpulkan kembali dan didayagunakan. Sebab, mereka terbukti punya 
pengalaman mengungkap pengeboman di Bali, dan cukup memahami pola pergerakan 
Noordin M Top, ujarnya.

Sejumlah perwira Polri yang dulu mengusut Bom Bali I, di antaranya Komjen 
Gorris Mere (Kelakhar BNN), Brigjen Pol (Purn) Suryadharma Salim (mantan Kepala 
Densus 88 Antiteror Mabes Polri), Kombes Carlo Brix Tewu (Wakil Direktur I 
Bareskrim Polri), Kombes Benny Jozua Mamoto (Wakil Sekretaris NCB-Interpol 
Indonesia), Kombes Rycko Amelza Dahniel (Kapolres Jakarta Utara), dan Kombes 
Tito Karnavian (Kasubden Intel Densus 88).

Terkait aksi teror bom, cendekiawan Muslim dari UIN Syarif Hidayatullah 
Jakarta, Chaider S Bamualim mengatakan, melihat motif dan tujuannya, teror 
patut dikecam sebagai tindakan terlaknat dan tercela, kejahatan ekstra keji 
yang harus dilawan. Teroris adalah manusia tanpa kemanusiaan, akal tanpa nalar, 
jasad tanpa jiwa, dan hati tanpa perasaan, tindakan tanpa budi dan moral. 

Islam mengharamkan kekerasan, apalagi 

CiKEAS Jurnalis Dituntut Setahun Penjara

2009-07-25 Terurut Topik sunny
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=9398

2009-07-24 
Jurnalis Dituntut Setahun Penjara


SP/M Kiblat Said

Wartawan melakukan aksi damai di depan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Kamis 
(23/7) untuk memberikan dukungan kepada terdakwa Upi Asmaradana, Koordinator 
Koalisi Jurnalis Anti Kriminalisasi Pers yang digugat mantan Kapolda Sulawesi 
Selatan dan Barat (Sulselbar) Irjen Pol Sisno Adiwinoto.

[MAKASSAR] Koordinator Koalisi Jurnalis Anti Kriminalisasi Pers, Upi Asmaradana 
terdakwa yang digugat oleh mantan Kepala Polisi Daerah Sulawesi Selatan dan 
Barat ( Kapolda Sulselbar) Irjen Pol Sisno Adiwinoto dengan tuduhan melakukan 
pencemaran nama baik, Kamis (23/7) sore dituntut hukuman 1 tahun penjara oleh 
Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Makassar.

Tuntutan setebal 40 halaman yang dibacakan bergantian Jaksa Penuntut Umum (JPU) 
Imran dan Wayan Ekaputra, menyebutkan bahwa terdakwa Upi Asmaradana melanggar 
Pasal 317 Ayat (1) KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), melakukan pengaduan 
dan atau pemberitahuan palsu kepada penguasa, baik secara tertulis maupun 
dituliskan tentang seseorang, sehingga kehormatan dan nama baik Sisno diserang. 
Untuk itu, JPU menuntut terdakwa dengan hukuman penjara selama satu tahun.


Meminta Presiden

Sidang ke-23 terdakwa Upi menarik perhatian publik, khususnya puluhan wartawan 
yang sejak pagi telah memenuhi halaman PN Makassar, mereka bergantian orasi dan 
mementaskan musik perdamaian sebagai bentuk dukungan terhadap Upi yang dianggap 
telah memperjuangkan kebebasan pers.

Aksi tersebut diikuti anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, 
Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia ( 
IJTI) Sulsel, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi 
nonpemerintah. 

Koalisi mengirim surat resmi ke berbagai institusi terkait, meminta Presiden RI 
untuk menegur dan menindak seluruh pejabat negara di tingkat pusat hingga 
daerah yang berupaya melakukan pembungkaman terhadap kerja jurnalis, termasuk 
memidanakan jurnalis. 

Selain itu, mendesak seluruh penegak hukum untuk menggunakan Undang-Undang Pers 
Nomor 40 Tahun 1999 sebagai lex specialis dalam menyelesaikan setiap kasus 
karena sengketa pers. Menyerukan kepada pihak yang dirugikan oleh isi 
pemberitaan untuk menempuh mekanisme yang diatur dalam UU Pers. [148]



CiKEAS Kemiskinan Pemicu Eksploitasi Anak

2009-07-25 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Apa ada faedahnya  negara yang hanya menciptakan kemiskinan?

http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=9345

2009-07-22 
Kemiskinan Pemicu Eksploitasi Anak


SP/Luther Ulag

Empat anak menghitung uang hasil mengamen di pinggir Jalan Raya Cililitan, 
Jakarta Timur, Rabu (22/7). Mereka adalah anak-anak putus sekolah dan terpaksa 
mengamen untuk sekadar uang jajan dan membantu orangtua. Dalam sehari, mereka 
memperoleh penghasilan sekitar Rp 10.000 hingga Rp 30.000.

[JAKARTA] Faktor kemiskinan membuat keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan dan 
melindungi anak. Akibatnya, eksploitasi anak meningkat. Pada tahun 2008, 
sebanyak 6,5 juta anak terpaksa bekerja. Sebanyak 2,1 juta di antaranya bekerja 
dalam kondisi terburuk, dan 1,5 juta anak bekerja sebagai pekerja rumah tangga 
tersembunyi. Selebihnya, anak-anak bekerja di sentra industri pertanian, 
perikanan, perkebunan, bahkan bekerja dan hidup di jalanan.

Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait 
mengutarakan hal itu dalam Kongres Anak Indonesia VIII, yang dibuka Menteri 
Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta, Selasa (21/7) di Depok. Kongres bertema 
Keluarga Bertanggung Jawab, Anak Terlindungi dan Terbebas dari Kekerasan, 
Eksploitasi, Penelantaran, dan Diskriminasi. 

Menurut dia, Departemen Sosial tahun 2008 mencatat, terdapat 5.406.246 anak 
berusia 0-10 tahun hidup dalam situasi telantar, dan 12.287.600 dalam situasi 
hampir telantar. Ia juga menyoroti keberadaan panti yang menampung anak-anak 
telantar. Pasalnya, panti-panti tersebut ternyata mengurus anak yang masih 
memiliki orangtua secara utuh. 

Tepatnya, 63 persen penghuni panti masih memiliki orangtua, dan 73 persen 
berasal dari keluarga sekitar panti. Menurut Arist, hal ini tak tepat, karena 
membuat orangtua anak melepas tanggung jawab, dan menyerahkannya pada pengelola 
panti. Padahal, panti diperuntukkan bagi anak yang tak jelas orangtuanya, anak 
yang dalam keadaan krisis, seperti anak korban bencana.

Ditegaskan, agar anak tak dieksploitasi, dan keluarga mampu memenuhi kebutuhan 
serta melindungi anak, maka perlu meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga, 
dengan cara pemerintah membuka lapangan pekerjaan. Bukan memberi bantuan 
langsung tunai (BLT). Selain motif ekonomi atau kemiskinan, yang membuat anak 
dieksploitasi dan mengalami kekerasan oleh orang terdekat (orangtua, saudara), 
adalah disfungsi keluarga dan budaya. Disfungsi keluarga terjadi, karena 
suami-istri sering bertengkar yang berdampak pada anak. Dampaknya, anak merasa 
tidak nyaman, cenderung mencari ketenangan di luar rumah, seperti bekerja 
sambil bertemu teman-teman. 


Segi Budaya

Dari segi budaya, keinginan atau obsesi orangtua membuat anak tidak merasa 
nyaman. Orangtua juga perlu meningkatkan kapasitas dalam mendidik anak, 
termasuk menguasai teknologi yang berkembang saat ini, katanya.

Lebih lanjut dikatakan, kekerasan terhadap anak juga meningkat dari 1.626 kasus 
pada semester I tahun 2008, menjadi 1.891 pada semester I tahun 2009. Negara, 
tegas Arist, secara politik dan yuridis harus mengambil alih persoalan anak 
dalam situasi eksploitatif, kekerasan dan diskriminasi. Anak-anak harus bebas 
dari eksploitasi, diskriminasi, kekerasan. Presiden harus fokus, karena 
kekerasan pada anak sudah tak bisa ditoleransi. Pemerintah jangan hanya 
mengevakuasi saja, tambahnya.

Menurut Meutia, kesejahteraan dan perlindungan anak merupakan isu lintas 
sektor, maka untuk mewujudkannya, perlu kerja sama antarpemerintah, masyarakat, 
dunia usaha, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. [N-4] 



CiKEAS Pendidikan yang (Tak) Membebaskan

2009-07-25 Terurut Topik sunny
Refleksi : Apakah NKRI membutuhkan pendidikan yang membebaskan dari 
keterbelakangan, ketidakadilanl dan kemiskinan?  Bukankah pendidikan berintikan 
pembebasan  sangat berbahaya bagi kepentingan kaum berkuasa?


http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=newsdetail=trueid=9386

2009-07-24 
Pendidikan yang (Tak) Membebaskan


Maxi A Perajaka
Akhir-akhir ini, biaya kuliah di perguruan tinggi menjadi beban bagi para 
orangtua. Ironisnya, pendidikan yang sejatinya menjadi pranata sosial yang 
membebaskan justru tampil bagai pecundang yang menggerus banyak uang sembari 
menggiring kaum muda menjadi penganggur berijazah. 

Gerah dengan masalah kemiskinan dan angka pengangguran terdidik yang yang tak 
kunjung menyusut-terutama di negara berkembang seperti Indonesia-pakar 
investasi Rober T Kiyosaki sempat membuat pernyataan provokatif, kalau mau 
berhasil Anda harus selekas mungkin meninggalkan sekolah.

Pernyataan itu terkesan seakan hendak melunturkan motivasi para orangtua yang 
berjuang mengirimkan putra-putri mereka ke perguruan tinggi. Tapi, kesan 
seperti itu boleh dibilang salah. Sebab, melalui pernyataan itu, Kiyosaki 
hendak mengkritisi peran dan fungsi institusi pendidikan. Di samping semakin 
dikomersialisasikan, ternyata institusi pendidikan gagal membebaskan anak 
manusia dari perangkap kemelaratan. 

Pakar perencanaan keuangan berkebangsaan Kanada, Edward Jones, mengatakan, 
idealnya dalam urusan biaya kuliah putra-putrinya, orangtua membuat rencana 
tabungan pendidikan atau asuransi sejak dini. Tapi, bila ternyata dana tabungan 
tak mencukupi maka para orangtua dapat berpaling pada bantuan keluarga atau 
mencari sumber pendanan lain, seperti beasiswa, grants, kredit pendidikan dari 
bank, atau program yang lain. 

Selanjutnya, Jones mengimbau, agar para orangtua senantiasa menanggulangi biaya 
kuliah anaknya sembari memperhatikan beberapa prinsip keuangan berikut. 
Pertama, jangan sampai biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk sang anak justru 
merusak seluruh posisi dan skema perencanaan keuangan keluarga. Artinya, 
orangtua sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mengirimkan putra-putrinya ke 
jenjang pendidikan tinggi jika ternyata kondisi keuangan keluarga tidak dalam 
posisi kuat.

Kedua, kalaupun mampu secara keuangan, para orangtua perlu membuat kalkulasi 
apakah investasi dalam wujud pendidikan tinggi itu berpotensi memberikan nilai 
tambah bagi kehidupan putra-putri mereka atau tidak? Berkaitan dengan ini, para 
orangtua tak perlu ragu menetapkan target. Artinya, melalui pendidikan tinggi 
sang anak mesti dapat menjadi pribadi yang makin matang, baik secara fisik, 
intelektual, emosional, spiritual, moral, sosial, maupun kultural. Secara lebih 
khusus, orangtua perlu menargetkan bahwa setelah tamat kuliah sang anak mesti 
memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai, siap menjalani kehidupan 
secara kreatif dan produktif sehingga bisa mandiri secara ekonomi.


Sebuah peringatan

Para orangtua di Indonesia rupanya perlu menuruti imbauan Edward Jones itu. 
Sebab, pada kenyataan, hingga sekarang sistem pendidikan tinggi yang diterapkan 
di Tanah Air kita sama sekali tak menjamin kepastian masa depan bagi para 
peserta didik. Peran pendidikan telah begitu merosot sehingga tak mampu 
membebaskan peserta didik dari perangkap ketakcerdasan berpikir, ketakmampuan 
berkomunikasi-sosial secara efektif, dan ketakberdayaan untuk berkreasi dan 
berproduksi. Makanya, tak mengherankan bila setiap tahun lulusan pendidikan 
tinggi terus menambah angka pengangguran nasional. 

Coba cermati laporan BPS berikut ini. Per tahun 2008, 10,45% atau 11,19 juta 
dari 107,08 juta angkatan kerja kita berstatus penganggur. Belum lagi kalau 
ditambah dengan mereka yang menganggur secara terselubung. Jumlahnya bisa 
mencapai 40-an juta. Ironisnya, sebagian dari yang 40-an juta itu adalah mereka 
yang tamat dari bangku perguruan tinggi.

Mungkin kita tidak perlu serta-merta menyesalkan sistem pendidikan nasional. 
Dan, kiranya tak ada gunanya pula kalau kita mengemis agar pemerintah segera 
memperluas kesempatan kerja dengan meningkatkan investasi di sektor riil. Bukan 
apa-apa! Pemerintah toh akan berkilah -seperti yang selalu didengungkan pada 
musim kampanye pilpres belum lama ini - bahwa angka pengangguran telah menurun 
secara signifikan, karena kondisi ekonomi kita sudah lebih baik. 

Tentu saja, terlalu ekstrem jika ada yang bersikap antipati terhadap pendidikan 
tinggi formal. Ya, barangkali sikap antipati itu dipengaruhi oleh provokasi 
Kiyosaki sebagaimana disebut di atas. Kiyosaki memang berkeyakinan bahwa 
kebebasan finansial hampir tak ada kaitannya dengan gelar akademis yang diraih 
melalui lembaga pendidikan tinggi, tapi ditentukan oleh kerja keras mengelola 
perusahaan serta memanfaatkan jaringan sosial. Makanya, Kiyosaki agak sinis 
dengan kaum pekerja kantoran yang biasanya ditempati oleh mereka yang tamat 
dari bangku kuliah.

Apa yang disampaikan pakar keuangan dari Jepang itu tentu tak benar 

CiKEAS Inside The Papuan Resistance

2009-07-25 Terurut Topik sunny
http://online.wsj.com/article/BT-CO-20090717-713841.html

  a.. JULY 17, 2009, 8:10 P.M. ET 
FEER(7/3) Inside The Papuan Resistance 

The Indonesian presidential election on July 8 seems likely to give Susilo 
Bambang Yudhoyono another five years in office. He is ahead of other candidates 
in opinion polls, and his Democratic Party emerged as the country's largest in 
the parliamentary elections in April. A high degree of normality and stability 
has returned to Indonesia after years of political and social turmoil. Only a 
decade ago, many feared that Indonesia would break up along ethnic lines and 
become a Southeast Asian Yugoslavia. 

In the end, only East Timor went its own way. But that was a special case, 
according to the official line from Jakarta and also foreign governments. When 
Indonesia was proclaimed an independent state in 1945, it laid claims to all 
the territories of the former Dutch East Indies, which did not include the 
then-Portuguese colony on the eastern half of Timor island. It was invaded in 
1975 and formally annexed by Indonesia the following year -- a move that was 
not recognized by the international community. East Timor remained on the 
United Nations' international list of territories that still had to be 
decolonized, which made it possible for the world body to intervene in 1998 and 
supervise a referendum on independence in 1999. East Timor became a fully 
independent republic in 2002.

Aceh on the northern tip of Sumatra had a far more complicated, internal 
insurgency. But, in August 2005, an accord was reached between the Indonesian 
government and the previously separatist Free Aceh Movement, or Gerakan Aceh 
Merdeka, ending decades of strife in that troubled territory by granting it 
autonomy. Less powerful centrifugal forces as well as sectarian violence in 
other parts of Sumatra, in the South Moluccas, or Maluku, Borneo and elsewhere, 
appear to have faded away.

Only one major separatist issue remains a thorn in President Yudhoyono's side: 
the long-simmering conflict in the western Indonesian part of the island of New 
Guinea. Since 2003, the area has been divided into two provinces -- Papua and 
West Papua, but referred to by the resistance only as West Papua -- and is 
almost constantly rocked by antigovernment protests, and the hoisting of the 
Morning Star independence flag, which is a crime in Indonesia.

In the most recent incident, demonstrators and security forces clashed in 
Nabire on April 6, just a few days before Indonesia's parliamentary election. 
According to the Australia-based NGO Institute for Papuan Advocacy and Human 
Rights, nine people were shot by security forces and at least one policeman was 
injured by traditional arrows fired by the protesters. In April 2008, several 
hundred demonstrators took to the streets of Jayapura, the capital of the 
province of Papua and previously of the entire Indonesian-held New Guinea. And 
in January this year, hundreds of protesters, some armed with machetes and 
other crude weapons, besieged a police station in the coastal Papuan town of 
Timika after hearing that a man had been shot during a fight between off-duty 
officers and local tribesmen. The police opened fire wounding at least four 
people.

The Indonesian English-language daily Jakarta Globe reported in its January 28 
issue: The [Indonesian] National Human Rights Commission has been monitoring 
the Timika police because of numerous cases of officers as well as military 
personnel allegedly shooting civilians, many of which remain unresolved. Last 
year, a 40-year-old man was shot and killed while attending a festival said to 
have been linked to the outlawed Free Papua Movement. The report continued: 
Pro-independence sentiment in Papua has increased in recent years, fueled in 
part by discontent that profits from its natural resources are being siphoned 
out of the province with the assistance of the central government. U.S.-based 
Freeport McMoran Copper and Gold Co. operates mines in Papua.

Also in January this year, 11 West Papuans were found guilty of subversion and 
sentenced to three and three-and-a-half year prison sentences. In March last 
year, they had taken part in a demonstration in the town of Manokwari, where 
the Morning Star flag had been displayed. According to a report from the 
Institute for Papuan Advocacy and Human Rights: The panel of judges led by 
Elsa Mutiara Napitupulu said that the men had posed a threat to the integrity 
of the Indonesian state in seeking the separation of West Papua. The judgment 
said that there had been an increase in separatist activities in the recent 
past throughout the whole of West Papua which were being organized from abroad.

In today's world, that is not far-fetched. The Free Papua Movement, Organisasi 
Papua Merdeka, maintains an office in Stockholm, Sweden, from where they are in 
regular e-mail contact with activists in the territory, halfway around the 
globe. And for the 

CiKEAS Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???

2009-07-25 Terurut Topik Hafsah Salim
Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???
   
Adalah naif kalo menganggap Amrozy bukan beragama Islam padahal yang jelas2 
bangga mengakui agama Islam sebagai kepercayaannya dan jihad sebagai 
kewajibannya untuk perbuatan terror2 biadab yang melanggar nilai2 kemanusiaan 
ini.

Sebagai umat Islam kita tak perlu malu untuk mengakui hal ini, tak perlu 
menyangkal bahwa memang Islam adalah ajaran terror, apalagi ayat2 terror dalam 
Quran bisa dibaca setiap orang tanpa harus masuk agama Islam.  Untuk membeli 
sebuah Quran anda tak perlu masuk Islam, anda tak perlu shalat 5 waktu, anda 
tak perlu shalat jum'at, tak perlu berpuasa, tak perlu naik haji.  Yang anda 
perlukan untuk memiliki dan bisa membaca Quran hanyalah uang secukupnya.  
Kemudian bacalah ayat2nya dimana Shahadah adalah kewajiban setiap umat Islam 
untuk mengulanginya setiap hari:

Aku percaya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya

Bacaan ini saja telah banyak menjadi penyebab saling bunuh antara sesama Islam, 
masing2 Islam saling menuduh Islam lainnya menuhankan selain Allah.  Satu Islam 
menganggap tidak ada Tuhan dan hanya Allah yang ada, tetapi dibantah oleh Islam 
yang lain yang menganggap bahwa Allah itulah nama Tuhan kita dan Muhammad 
adalah nama utusannya.

Padahal setelah dilakukan study yang mendalam ternyata nama Muhammad bukanlah 
nama tetapi sebuah gelar bagi seorang pemimpin yang dihormati.  Muhammad 
artinya Yang Mulia, atau Yang Dipermuliakan, atau Baginda, atau Dia yang 
Adil bijaksana, dll.

Nama Muhammad bisa disamakan dengan gelar Khan di India.  Jadi tidak jelas 
dan tidak diketahui siapakah Muhammad yang dimaksudkan, tetapi bisa dipastikan 
bahwa Muhammad yang menikahi Aisyah berbeda orangnya dengan Muhammad yang 
menikahi Siti Khadijah.

Demikian rumitnya kepercayaan Islam ini sehingga satu sama lain hanya 
menghabiskan waktu cuma untuk saling membantai untuk membenarkan apa yang 
dipercayainya. Namun umat diluar Islam ikut2 menjadi korbannya karena sebutan 
kafir, murtad, penyembah berhala, dan Yahudi yang kesemuanya sudah 
dinominasikan sebagai musuh2 Islam yang harus dibasmi.  Dan pembasmian inilah 
yang merupakan kewajiban dalam Terror Jihad yang berlangsung sekarang ini.

Namun masih saja ada segelintir umat Islam mau men-coba2 menyangkalnya karena 
mengira umat diluar Islam tidak bisa membaca Quran, mereka mengira umat diluar 
Islam dilarang membaca Quran.

AlQuran Surah 9:123 berkata:  Hai orang-orang yang beriman, perangilah 
orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui 
kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang 
bertaqwa.

AlQuran Surah 9:5 berkata:  Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka 
bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan 
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika 
mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah 
kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi 
maha Penyayang.

QS 4 : 89, Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah 
menjadi kafir, Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka dimana 
saja kamu menemuinya, 

QS 9 : 73, Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang 
munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka 
jahanam. 

Al Anfaal, 8:55: Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi 
Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka tidak beriman.

Apakah dengan kenyataan ayat2 diatas masih bisa anda berkilah bahwa Islam 
melarang terror ???  Sementara umat Islam dilapangan membela terrorist sebagai 
fitnah ???

Yang mengakui bahwa Islam sebagai agama terror itu adalah terrorisnya sendiri, 
mereka yang tertangkap semuanya mengaku mengejar pahala dengan melaksanakan 
kewajiban agamanya.

Terrorist yang tertangkap tentunya harus di interogasi siapa yang mendorongnya, 
dan jawaban merekalah yang dijadikan acuan.

Tertangkapnya terrorist tentunya yang diperiksa dan diInterogasi adalah si 
terrorist-nya bukan si pendeta dari gereja yang diperiksa dan di Interogasi.

Dan kalo si terrorist mengaku Islam, kita tidak bisa kemudian menyatakan bahwa 
dia bukan Islam.  Agama apa dan kepercayaan apa yang dianut para terrorist itu 
adalah yang diakuinya bukan yang diakui oleh orang lain bukan yang diakui oleh 
Imam di Mesjid, atau uztad yang berdakwah.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






CiKEAS Re: Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???

2009-07-25 Terurut Topik Hafsah Salim
 selarasmilis selarasmi...@... wrote:
 kata-katanya yg tepat lebih ngaco lagi
 Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh
 Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
 wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh
 dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah
 Rasul / utusan Allah.
 coba tanya yang islam, bagaimana dia bisa
 bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
 dan bisa bersaksi mohammad adalah rasul?
 


Anda 100% benar, saya yang salah menterjemahkannya karena ter-buru2 dengan apa 
yang ada diotak saya waktu nulis.

Mengaku bersaksi padahal tidak menyaksikan namanya kesaksian bohong dan 
dipengadilan pasti dihukum terhadap saksi2 bohong ini.

Islam mewajibkan umatnya berbohong pada kalimat ucapan pertamanya.  Itulah 
sebabnya tidak bisa disalahkan kalo Islam terkenal sebagai agama bohong.  
Peradaban dunia kita sekarang mengutuk kesaksian bohong apalagi dibawah sumpah. 
 Ini fatal, ini biadab, ini tak bisa dimaafkan, dan ini merupakan bimbingan 
terror.

Memang ada beberapa ulama yang berusaha menafsirkan arti Kesaksian dalam 
syahadat ini sebagai kepercayaan, sebagai bukan penglihatan dengan mata kepala 
sendiri.  Namun tafsir2 seperti ini tidak menjadi kenyataan, apalagi kata 
kesaksian inipun digunakan untuk menghukum pencuri, merajam pezinah, dll.

Apakah seorang pencuri boleh dipotong tangan dengan cara2 kesaksian yang 
ditafsirkan para ulama seperti halnya kesaksian dalam bersyahadat ???

Kesaksian rasul Ali yang menyaksikan Aisyah berzinah dengan jelas dimaksudkan 
menyaksikannya dengan mata kepala sendiri bukan menyaksikannya dengan mata 
hati.  Ali bersama 12 orang pengikutnya menyaksikan perzinahan Aizah ini.  
Tetapi yang mati seminggu kemudian bukanlah Aisyah tetapi nabi Muhammad yang 
sebelum mati katanya mendapat wahyu Allah bahwa Aisyah itu masih suci.  Sebelum 
nabi Muhammad mati, katanya pesan tentang kesucian Aisyah itu telah disampaikan 
kepada Abu Bakar 

Padahal kalo memang betul ada pesan nabi Muhammad bahwa dia mendapat wahyu 
Allah yang menyatakan Aisyah suci bersih tidak bersalah, maka pesan itu 
harusnya disampaikan sendiri oleh nabi Muhammad kepada Ali menantunya, bukan 
kepada Abu Bakar yang justru sebenarnya adalah musuh dalam selimut.

Masalah inilah yang menjadi pertumpahan darah sepanjang sejarah Islam yang 
menjadi warisan terakhir nabi Muhammad kepada umatnya untuk saling membunuh.

Ali menantu nabi Muhammad akhirnya diusir atau terusir dari tanah airnya, dan 
nasibnya persis sama dengan umat Islam Ahmadiah di Indonesia yang akibat adanya 
HAM gagal untuk dibantai seperti yang dialami Ali pada akhir hidupnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:

 Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???

 Adalah naif kalo menganggap Amrozy bukan beragama Islam padahal yang jelas2 
 bangga mengakui agama Islam sebagai kepercayaannya dan jihad sebagai 
 kewajibannya untuk perbuatan terror2 biadab yang melanggar nilai2 kemanusiaan 
 ini.
 
 Sebagai umat Islam kita tak perlu malu untuk mengakui hal ini, tak perlu 
 menyangkal bahwa memang Islam adalah ajaran terror, apalagi ayat2 terror 
 dalam Quran bisa dibaca setiap orang tanpa harus masuk agama Islam.  Untuk 
 membeli sebuah Quran anda tak perlu masuk Islam, anda tak perlu shalat 5 
 waktu, anda tak perlu shalat jum'at, tak perlu berpuasa, tak perlu naik haji. 
  Yang anda perlukan untuk memiliki dan bisa membaca Quran hanyalah uang 
 secukupnya.  Kemudian bacalah ayat2nya dimana Shahadah adalah kewajiban 
 setiap umat Islam untuk mengulanginya setiap hari:
 
 Aku percaya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya
 
 Bacaan ini saja telah banyak menjadi penyebab saling bunuh antara sesama 
 Islam, masing2 Islam saling menuduh Islam lainnya menuhankan selain Allah.  
 Satu Islam menganggap tidak ada Tuhan dan hanya Allah yang ada, tetapi 
 dibantah oleh Islam yang lain yang menganggap bahwa Allah itulah nama Tuhan 
 kita dan Muhammad adalah nama utusannya.
 
 Padahal setelah dilakukan study yang mendalam ternyata nama Muhammad 
 bukanlah nama tetapi sebuah gelar bagi seorang pemimpin yang dihormati.  
 Muhammad artinya Yang Mulia, atau Yang Dipermuliakan, atau Baginda, 
 atau Dia yang Adil bijaksana, dll.
 
 Nama Muhammad bisa disamakan dengan gelar Khan di India.  Jadi tidak 
 jelas dan tidak diketahui siapakah Muhammad yang dimaksudkan, tetapi bisa 
 dipastikan bahwa Muhammad yang menikahi Aisyah berbeda orangnya dengan 
 Muhammad yang menikahi Siti Khadijah.
 
 Demikian rumitnya kepercayaan Islam ini sehingga satu sama lain hanya 
 menghabiskan waktu cuma untuk saling membantai untuk membenarkan apa yang 
 dipercayainya. Namun umat diluar Islam ikut2 menjadi korbannya karena sebutan 
 kafir, murtad, penyembah berhala, dan Yahudi yang kesemuanya sudah 
 dinominasikan sebagai musuh2 Islam yang harus dibasmi.  Dan pembasmian inilah 
 yang merupakan kewajiban dalam Terror Jihad yang berlangsung sekarang ini.
 
 

CiKEAS Let us help our worship teams in Nias Island, Indonesia

2009-07-25 Terurut Topik Awal Anugerah
Saudara saudara terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
 
Team pelayanan kami di pulau Nias pada saat ini (26 Juli 2009 jam 03:00 WIB) 
sedang diserang oleh kuasa kuasa kegelapan, marilah kita panjatkan doa bersama 
di seluruh dunia, agar kuasa kuasa kegelapan itu dapat diikat dan dihancurkan 
dalam NAMA TUHAN YESUS KRISTUS.
 
(Dear brothers and sisters in the name of our Lord JESUS CHRIST
 
Our worshipteam in Nias Island, Indonesia is today 26th. July 2009, 03:00 a.m. 
West Indonesian means time  under attack by the Demon power, let us help them 
in our prayer from all over the world, that that black power should be 
destroyed by the power of Holy Spirit and our Lord Jesus Christ)
 
Salam dalam kasihNYA
 
Ir. H.L. Njoo
Ketua Dewan Pimpinan Komisariat
PARTAI DAMAI SEJAHTERA
di Seoul, Republik Korea


FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
 
Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)


  

CiKEAS Karena ada yg tidak dapat membuka lampiran, jadi saya kirim ulang

2009-07-25 Terurut Topik Awal Anugerah
WISMA INDONESIA
Dari Stasiun Uijeongbu (Line 1) keluar melalui Exit 1, kemudian turun ke 
pertokoan dibawah tanah, dan keluar melalui exit 13, setelah itu kita akan 
berhadapan dengan Gedung TRUE FRIEND, lalu belok ke kanan ke arah HANA BANK, di 
depan itu ada pertigaan lalu ke kiri dan akan terlihat di perempatan ada toko 
MINI STOP, lurus terus sampai MOTEL MIRAYU, kemudian di perempatan yang banyak 
rumah makannya ke kanan, disebelah kanan atas akan terlihat papan nama 
INDONESIA dengan warna MERAH PUTIH, disitulah lokasinya di lantai lima 
Alamat surat adalah: WISMA INDONESIA, Uijeongbu Indonesian Migrantworkers Church
(480-841) UIJEONGBU SI, UIJEONGBU 3 Dong, Dan Bi 1 gil 133 - 3, 
Yerim Building 5th. Floor
E mail: wismaindone...@yahoo.com
Telepon: 01086973897
 

Bertolong tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum 
Kristus (Galatia 6 : 2)
 
Dalam kitab Galatia 6 : 1 – 10 telah dituliskan agar kita mau saling tolong 
menolong, terutama pada saat kita semua ini tinggal jauh dari orang tua kita, 
bahkan ada yang tinggal tanpa dokumentasi sama sekali di Republik Korea dan 
tinggal tanpa orang tua sama sekali di dunia ini. 
 
Maksud dari tolong menolong ini bukan menolong dalam bidang keuangan saja, 
tetapi menolong dalam doa bersama dll., karena tanpa bantuan dari TUHAN YESUS 
KRISTUS, kita ini sebenarnya tidak mampu bisa saling tolong menolong tanpa 
pamprih sedikitpun karena kita tetap adalah manusia biasa yang masih mengandung 
dosa asal dan tak layak ke Sorga tanpa melalui Tuhan Yesus Kristus (Injil 
Yohanes 14 : 6). 
 
Untuk melaksanakan permasalahan seperti itu, kita harus memiliki pedoman yang 
sama, yaitu kita harus mau tunduk terhadap FIRMAN TUHAN yang telah dituliskan 
di ALKITAB (ALLAH KITA TETAP AMAT BERKUASA) atau BIBLE (BASIC INFORMATION 
BEFORE LEAVING EARTH).
 
Kita tidak boleh berpura pura menolong, tetapi bahkan menjerumuskan kawan kita 
sendiri, kalau kita tidak tahu untuk mengatasi suatu permasalahan, katakan saja 
dengan jelas dan tidak perlu malu malu, atau kita bawakan permasalahan itu 
dalam doa dan puasa kita bersama, dengan demikian kita akan memenuhi hukum 
Kristus.
 
Kita harus mampu menasihati seorang akan yang lain dan saling membangun iman 
kita seperti yang selalu kita lakukan, baik di Gereja maupun di luar Gereja. (1 
Tesalonika 5 : 1 – 11)
 
Kita harus mau bekerja, dengan konotasi “bekerja” bukan hanya seperti bekerja 
di dalam pabrik saja, tetapi setiap saat kita harus bekerja untuk memuliakan 
nama Tuhan Yesus Kristus, baik dia itu TKI/TKW atau HAMBA HAMBA TUHAN, orang 
kaya atau miskin, terdidik atau tidak dll, mereka harus aktif bekerja di 
bidangnya masing masing, bukan maunya hanya duduk diam saja dan membuang buang 
waktu, serta yang terpenting jangan menyesatkan orang lain.
 
Memang ada orang yang seolah olah taat untuk bersembahyang, yang mana dikiranya 
kalau mereka bersambahyang pasti mereka akan menerima pahala yang besar dari 
ALLAH BAPA DI SORGA, pandangan seperti ini harus kita perjelas, karena walaupun 
kita bersembahyang, tetapi tidak ke jurusan yang benar, maka sembahyang itu 
adalah sia sia belaka.
 
Ada yang berpendapat bahwa kalau sudah Sekolah Theologi, maka kita sudah dapat 
dikatakan amat akhli dalam bidang itu, pandangan seperti ini juga tidak bisa 
kita benarkan, karena apa yang kita peroleh di Sekolah Theologi itu hanya 
merupakan Dasar iman pengetahuan BIBLE (BASIC INFORMATION BEFORE LEAVING EARTH) 
untuk menuju ke Sorga melalui Tuhan Yesus Kristus saja, sedangkan Kerajaan 
Sorga itu luasnya tidak dapat terukurkan oleh semua manusia yang tinggal di 
atas bumi ini. Bahkan Cakrawala yang dapat kita Lihat setiap hari itu pun belum 
dapat dibuat Skalanya oleh seluruh umat manusia di muka bumi ini yang sudah 
memiliki peralatan yang amat canggih seperti teropong Spitzer, teropong HUBEL 
dll.
 
Ada juga orang yang berpura pura menjadi SAKSI ALLAH BAPA DI SORGA, yang mana 
mereka itu seolah olah adalah orang yang maha suci, sehingga bisa menjadi salah 
seorang saksi Allah Bapa di Sorga. Hal semacam ini adalah suatu penyelewengan 
dari isi INJIL, karena Allah Bapa di Sorga tidak pernah meminta kita untuk 
menjadi SaksiNYA walaupun tidak ada larangannya yang ditulis di dalam KITAB 
SUCI untuk menjadi Saksi Allah Bapa di Sorga (Matius 23:8)
 
Memang kita bukan mengikuti dongeng dongeng isapan jempol manusia, ketika kita 
memberitahukan kepada sesama kita tentang kuasa dan kedatangan Tuhan kita, 
Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kita adalah saksi mata dari kebesaranNYA, 
seperti yang telah tertulis “INILAH ANAK YANG KUKASIHI, KEPADANYALAH AKU 
BERKENAN” Itulah kesaksian Allah Bapa untuk AnakNYA yang dikasihi, dan Nubuat 
dari Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak kita sendiri, sebab 
tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh 
Kudus orang orang berbicara atas nama Allah (2 Petrus 1 : 16 – 21)
Kirimkanlah sebuah e mail tanpa berita ke 
peacecreat...@yahoogroups.com
agar anda dapat 

CiKEAS BOOK REVIEW: Islam past and present -by Khaled Ahmed

2009-07-25 Terurut Topik sunny
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2009\07\26\story_26-7-2009_pg3_4

Sunday, July 26, 2009

BOOK REVIEW: Islam past and present -by Khaled Ahmed

 Encyclopaedia of Islamic Civilisation and Religion; 
Edited by Ian Richard Netton; Routledge 2008; 
Pp846; Special Price £95; 
Available at bookstores in Pakistan



Peter Clark, a former officer of the British Council, has contributed a 
fascinating account of Marmaduke Pickthall whose career followed the same kind 
of trajectory as Muhammad Asad, who has not been allotted a separate note

This is a book mostly based on Islamic research in the seats of Islamic 
learning in the United Kingdom. Professor Netton of the University of Leeds has 
accomplished a difficult job with great caution, allowing into the volume an 
enormous amount of information without being controversial, which is another 
way of saying that he has presented the work without offending an increasingly 
narrow-minded, bigoted and divided Muslim community.

For instance, Kulayni's Shia hadith Al-Kafi has been given the space it 
deserves but no reference has been made to the content, perhaps knowing that 
Kulayni's work figures in the Sunni fatwas of apostatisation of the Shia today. 
And the other Shia collector Majlisi has been ignored! For instance, Goddard of 
the University of Nottingham avoids telling us that Ahmad Sirhindi also viewed 
the Shia as a threat together with Sikhism and Akbar's Din-e-Ilahi.

Professor Hulme of Durham University who has done a lot of entries in the book 
has given us a very good article on Abu Sufyan, an opponent of Prophet Muhammad 
PBUH, who converted after the Prophet's entry into Mecca. He notes that it was 
Abu Sufyan's son Muawiya who later became caliph of Islam, but leaves out the 
fact that his daughter Umme Habiba was also one of the Prophet's wives. Rippen 
of the University of Victoria in Canada, has given a brief but able note on 
Hafsa, daughter of Umar, who became the Prophet's wife as a widow and became 
famous for preserving the most authentic copy of the Quran, which enabled 
Caliph Abubakr to preserve the true revealed text. At the Lal Masjid of 
Islamabad, the madrassa that taught the Quran to girls was named after her.

Kafur is given a terse explanation by Newman of the University of Edinburgh: a 
well in paradise. One can't say it is wrong because there can be diverse 
interpretations of a Quranic reference, but exegetes in South Asia take kafur 
from a verse of the Quran defining two types of wine in paradise: one with a 
'downer' ingredient described as kafur and an 'upper' described as zanjbeel 
(ginger).

Verse 76:5 explains the quality of the wine in Paradise: it will smell of 
kafur. We know the word camphor in English. Some etymologists derive it from 
the Arabic root 'kfr'. If Kafur was selected, why not zanjbeel too? The great 
Indian scholar Syed Suleiman Nadvi wrote about the two paradisal 'additives' in 
his book Arab-o-Hind kay Ta'aluqaat (Indo-Arab Relations) but he is not 
included as an entry. Considering that the Encyclopaedia will be mostly read in 
South Asia, this is an omission.

The note on the Ibadis (read as Ibazi in Pakistan) is interesting and adds to 
the importance of the book as does the long note on the concept of the imam and 
those who follow Shia and Sunni imams in our day. Ibadis are old kharijis 
although in Oman they deny the label. They are found in Oman (57 percent) and 
Algeria (42 percent) but in Oman, Ibadism is the official religion accepting 
the mutazila tradition of considering the Quran as created, much like the Shia, 
and have their own hadith, again like the Shia. But the Zaidis of Yemen are not 
like the Shia although they follow the imamate of Zaid bin Ali, a great 
grandson of Ali. (The book doesn't tell us the name of Zaid's father, but it 
was Ali the son of Hussain bin Ali, the martyr of Karbala.) The Zaidis of Yemen 
were not accepted as Shia by Iran and therefore not supported, but these days, 
as they stage their uprising against the Yemeni government, they are.

The Encyclopaedia is strong on explaining movements and individuals of great 
religious significance in the world of Islam, and no less in South Asia too. 
The note on Barelvism by McLoughlin is of great value because it explains the 
fundamental beliefs of Ahmad Raza Khan Barelvi, who didn't mind the mysticism 
of the wali, while carefully separating it from Syed Ahmad of Rae Bareilly who 
led a jihad against the British and hated the Sufis. The note tells us about 
the anti-Shia faith of Ahmad Raza Khan - which explains why he figures in the 
apostatising fatwas against the Shia from the Deobandis in Pakistan. Yet it is 
a fact that Barelvism in Pakistan is not hostile to the Shia because of the 
Sufi link and the Barlevi leaders have been suicide-bombed in the context of 
the sectarian war in Pakistan. It is rightly noted that the Barelvi ulema don't 
call themselves Barelvi, but Ahle-e-Sunnat.

Without 

Re: CiKEAS Re: Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???

2009-07-25 Terurut Topik am021n
Ya allah, ampunilah segala fitnah yang disampaikan hafsiah dan keturunannya 
baik anak dan keluarga terdekat jika mereka sejahat hafsiah,, ya allah tunjukan 
kebesaranmu agar hafsiah kembali menjadi orang yang tidak suka memfitnah... 
.dan menyesatkan di forum ini.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Hafsah Salim muskitaw...@yahoo.com

Date: Sat, 25 Jul 2009 17:04:31 
To: CIKEAS@yahoogroups.com
Subject: CiKEAS Re: Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???


 selarasmilis selarasmi...@... wrote:
 kata-katanya yg tepat lebih ngaco lagi
 Asyhadu An-Laa Ilâha Illallâh
 Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
 wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullâh
 dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah
 Rasul / utusan Allah.
 coba tanya yang islam, bagaimana dia bisa
 bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
 dan bisa bersaksi mohammad adalah rasul?
 


Anda 100% benar, saya yang salah menterjemahkannya karena ter-buru2 dengan apa 
yang ada diotak saya waktu nulis.

Mengaku bersaksi padahal tidak menyaksikan namanya kesaksian bohong dan 
dipengadilan pasti dihukum terhadap saksi2 bohong ini.

Islam mewajibkan umatnya berbohong pada kalimat ucapan pertamanya.  Itulah 
sebabnya tidak bisa disalahkan kalo Islam terkenal sebagai agama bohong.  
Peradaban dunia kita sekarang mengutuk kesaksian bohong apalagi dibawah sumpah. 
 Ini fatal, ini biadab, ini tak bisa dimaafkan, dan ini merupakan bimbingan 
terror.

Memang ada beberapa ulama yang berusaha menafsirkan arti Kesaksian dalam 
syahadat ini sebagai kepercayaan, sebagai bukan penglihatan dengan mata kepala 
sendiri.  Namun tafsir2 seperti ini tidak menjadi kenyataan, apalagi kata 
kesaksian inipun digunakan untuk menghukum pencuri, merajam pezinah, dll.

Apakah seorang pencuri boleh dipotong tangan dengan cara2 kesaksian yang 
ditafsirkan para ulama seperti halnya kesaksian dalam bersyahadat ???

Kesaksian rasul Ali yang menyaksikan Aisyah berzinah dengan jelas dimaksudkan 
menyaksikannya dengan mata kepala sendiri bukan menyaksikannya dengan mata 
hati.  Ali bersama 12 orang pengikutnya menyaksikan perzinahan Aizah ini.  
Tetapi yang mati seminggu kemudian bukanlah Aisyah tetapi nabi Muhammad yang 
sebelum mati katanya mendapat wahyu Allah bahwa Aisyah itu masih suci.  Sebelum 
nabi Muhammad mati, katanya pesan tentang kesucian Aisyah itu telah disampaikan 
kepada Abu Bakar 

Padahal kalo memang betul ada pesan nabi Muhammad bahwa dia mendapat wahyu 
Allah yang menyatakan Aisyah suci bersih tidak bersalah, maka pesan itu 
harusnya disampaikan sendiri oleh nabi Muhammad kepada Ali menantunya, bukan 
kepada Abu Bakar yang justru sebenarnya adalah musuh dalam selimut.

Masalah inilah yang menjadi pertumpahan darah sepanjang sejarah Islam yang 
menjadi warisan terakhir nabi Muhammad kepada umatnya untuk saling membunuh.

Ali menantu nabi Muhammad akhirnya diusir atau terusir dari tanah airnya, dan 
nasibnya persis sama dengan umat Islam Ahmadiah di Indonesia yang akibat adanya 
HAM gagal untuk dibantai seperti yang dialami Ali pada akhir hidupnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.







--- In CIKEAS@yahoogroups.com, Hafsah Salim muskitaw...@... wrote:

 Bisakah Amrozy Kita Sebut Umat Hindu Buddha ???

 Adalah naif kalo menganggap Amrozy bukan beragama Islam padahal yang jelas2 
 bangga mengakui agama Islam sebagai kepercayaannya dan jihad sebagai 
 kewajibannya untuk perbuatan terror2 biadab yang melanggar nilai2 kemanusiaan 
 ini.
 
 Sebagai umat Islam kita tak perlu malu untuk mengakui hal ini, tak perlu 
 menyangkal bahwa memang Islam adalah ajaran terror, apalagi ayat2 terror 
 dalam Quran bisa dibaca setiap orang tanpa harus masuk agama Islam.  Untuk 
 membeli sebuah Quran anda tak perlu masuk Islam, anda tak perlu shalat 5 
 waktu, anda tak perlu shalat jum'at, tak perlu berpuasa, tak perlu naik haji. 
  Yang anda perlukan untuk memiliki dan bisa membaca Quran hanyalah uang 
 secukupnya.  Kemudian bacalah ayat2nya dimana Shahadah adalah kewajiban 
 setiap umat Islam untuk mengulanginya setiap hari:
 
 Aku percaya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusannya
 
 Bacaan ini saja telah banyak menjadi penyebab saling bunuh antara sesama 
 Islam, masing2 Islam saling menuduh Islam lainnya menuhankan selain Allah.  
 Satu Islam menganggap tidak ada Tuhan dan hanya Allah yang ada, tetapi 
 dibantah oleh Islam yang lain yang menganggap bahwa Allah itulah nama Tuhan 
 kita dan Muhammad adalah nama utusannya.
 
 Padahal setelah dilakukan study yang mendalam ternyata nama Muhammad 
 bukanlah nama tetapi sebuah gelar bagi seorang pemimpin yang dihormati.  
 Muhammad artinya Yang Mulia, atau Yang Dipermuliakan, atau Baginda, 
 atau Dia yang Adil bijaksana, dll.
 
 Nama Muhammad bisa disamakan dengan gelar Khan di India.  Jadi tidak 
 jelas dan tidak diketahui siapakah Muhammad yang dimaksudkan, tetapi bisa 
 dipastikan bahwa Muhammad yang menikahi Aisyah 

CiKEAS Penawaran Layanan Lawyer Pribadi Untruk Konsultasi Keluarga

2009-07-25 Terurut Topik andi justeriah
Kami marketing dari Lawyer Pribadi Untuk Konsultasi Hukum Keluarga, layanan
On Call 24 Jam Sehari, 7 Hari Sepekan, layanan ini di persembahkan oleh AOS
“ Asmar Oemar Saleh  Patners “ Advocates  Counssellor At Law. Menawarkan
layanan :



Layanan/Services



   1. Perkawinan
   2. Perceraian/Perselisihan Keluarga
   3. Kewarisan
   4. Hibah
   5. Wasiat
   6. Adopsi/Pengangkatan anak
   7. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
   8. Tanah
   9. Perlindungan Konsumen
   10. Narkoba
   11. Kontrak
   12. Pidana



Keluarga anda dilayani melalui saluran kapan saja anda membutuhkan : email,
telepon dan langsung kekantor kami dan atau tempat yang telah disepakati.



Layanan hukum-keluarga ini menggunakan system langganan/kontrak untuk
wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangeran dan Bekasi, dengan biaya Rp.
1000.000,- (satu juta rupiah) per tahun dan dapat diperpanjang.



Pendaftaran melalui marketing kami : Andi Justeriah, alamat kantor Komplek
Triloka Jl Triloka I no 18 Pancoran Jakarta Selatan HP 085310458782



PATNERS:

   1. Teguh Sri Rahardjo, SH
   2. Yudhi Wibisana, SH
   3. Jamhur, SH, MH
   4. Aprilda Fiona Sidabutar, SH
   5. Abd Muin Dh, SH, MH
   6. Romy Leo Rinaldo, SH
   7. Galih Iman Hidayat, SH
   8. Abdul Hadi Lubis, SH
   9. M Herdiono Sam,udera, SH
   10. Syarifudin Yusuf, SH
   11. Suparwan Parakesit, SH
   12. Tajuddin Rahman, SH,MH
   13. Abustan, SH,MH
   14. Finarto, SH
   15. Winarno, SH
   16. Agus Bintoro, SH
   17. M Ibrahim Fatah, SH
   18. Nuraman Aribe, SH, KN



Hormat kami,



Tim Marketing

AOS “ Asmar Oemar Saleh  Patners “ Advocates  Counssellor At Law





Andi Justeriah

HP 085310458782