Re: [iagi-net-l] 3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!!

2011-05-28 Thread rahmawan helmi
alhamdulillah sing akur . . . .
urung rembug

Pada 28 Mei 2011 09:22,  menulis:

> Pakde Karwo, ini saya Andang Bachtiar, IAGI. Mugo sampeyan tansah diberkahi
> Gusti Allah iman, islam, dan sehat. Amiin.
>
> Sbg slh satu geologist yg usul & mndukung pelaksanaan seismik 3D di kawasan
> lumpur Lapindo, sy ingin klarifikasi berita/pemahaman keliru ttg bhw seismik
> 3D ini bs memverifikasi 45 RT yg sdh disurvei Tim Independen Prov
> (ITS-Unair) 2010. Itu sama sekali tdk benar.
>
> Tdk mungkin seismik 3D memverifikasi daerah permukaan tanah yg orangnya
> sakit krn kondisi lingkungan yg berbahaya, yg air tanahnya tercemar, yg
> penduduknya stress dsb. Bahkan u/memverifikasi rembesan2 gas yg keluar di 45
> RT itu saja tdk mungkin dilakukan dr data seismik 3D ini nanti (karena
> trlalu dangkal, diluar cakupan kedalaman survei seismik).
>
> Kalau BAKAL MEMPERLUAS daerah yg akan terdampak sangat mungkin. Justru
> itulah SALAH SATU TUJUAN dilakukannya seismik 3D ini. Digabungkan dg data
> pengamatan subsidence dr GPS survei yg sdh ada dan akan dilakukan, maka data
> geometri lapisan dan retakan/patahan di bawah Lumpur Lapindo akan bs dipakai
> memodelkan sampai dimana area yg akan terdampak tahun2 ke depan sampai
> berakhirnya proses semburan-penurunan.
>
> Mohon bantuan juga Prof Hardi Prasetyo dan Ir Soffian Hadi dr BPLS yg
> notabene adlh geologist u/meluruskan pemahaman keliru tsb. Bahkan humas BPLS
> sndiri sering menyebutkan hal yg keliru tsb pd masy dan media.
>
> Salam #ANDANGBACHTIAR#
>
> cc: mas Pras, cak Soffian, cak Amin ITS, Bang Lambok IAGI, cak Saiful IAGI,
> kang Yudi IAGI, Cak Pardan dkk IAGI Jatim, mas Yosi HAGI, bang Martinus
> HAGI,..
> Powered by Telkomsel BlackBerry®


[iagi-net-l] 5 tahun Lapindo dan opini personal

2011-05-28 Thread bosman batubara
Halo,

ya. besok lima tahun lumpur lapindo. banyak yang sudah dikerjakan dan banyak 
yang belum terkerjakan. saya sendiri sudah menganggap diri saya pensiun 
(setidaknya untuk sementara) dari isu ini, jelas dalam kerja2 seperti ini 
pensiun sepenuhnya itu boleh dikatakan mustahil. selama hampir dua tahun di 
Porong dulu telah saya berikan yang terbaik yang saya bisa. mulai dari secara 
gagap membaca makalah2 berat, advokasi, mendirikan koperasi perempuan korban 
lumpur, sampai menulis. tak ada lagi yang dapat saya katakan soal lumpur ini. 
terlalu banyak. 


bagi yang masih terlibat dalam isu ini, selamat berjuang. saya salut dengan Cak 
Andang misalnya, yang terus bersuara sesuai dengan kapasitasnya soal lumur 
Lapindo. 


salah satu poin refleksi yang mungkin dapat saya sampaikan, meskipun saya yakin 
tak banyak gunanya, ternyata industri yang kita punya sekarang belum bisa 
menyejahterakan orang banyak. itu tampaknya yang perlu menjadi bahan pikiran 
kita bersama.

Untungnya dulu, saya cukup disiplin mencatat banyak hal soal lumpur lapindo, 
sehingga jadilah sebuah draft. draft itu sekarang berada di salah satu 
penerbitan buku di Jogja, semoga mereka mau menerbitkannya. kalau tidak ada 
yang 
mau menerbitkannya, mau saya share saja filenya secara terbuka. 


di bawah ini, sekedar berbagi informasi, saya kopikan pengantar yang kami tulis 
menyertai draft tersebut. selamat membaca dan merenung.  



tabik
bosman batubara 


Catatan Penulis untuk (draft):
KRONIK LUMPUR LAPINDO: Skandal Bencana Industri Pemboran Migas di Sidoarjo

Ide penulisan buku ini datang begitu saja menghampiri kami. Sudah tidak jelas 
kapan pertama kalinya pikiran seperti itu datang. Mungkin di sekitar tahun 
2009. 
Sebelumnya, kami sudah terlibat sangat jauh dalam permasalahan bencana industri 
lumpur Lapindo. Jadi, boleh disebut sebenarnya penulisan buku ini adalah 
sesuatu 
yang berjalan, hidup di kepala kami, sekaligus memberikan energinya yang 
ternyata sampai saat ini, dengan tanpa memikirkan betapa besar ataupun kecilnya 
ia, juga turut serta menyemangati kami.

Menulis tentang lumpur Lapindo kadang-kadang tak ada bedanya dengan menulis 
biografi orang yang masih hidup. Dalam menulis sebuah biografi orang yang masih 
hidup, seringkali penulisnya merasa terbebani dengan ketakutan bahwa si tokoh 
yang sedang ia garap bisa saja kelak melakukan sebuah perbuatan tercela 
sementara di buku yang sedang ia garap bertabur puja-puji. Demikian juga dengan 
lumpur. Walaupun miskin puja-puji, tetapi harus kami sadari bahwa bencana ini 
sedang berlangsung. Kejadian-kejadian begitu cepat dan dinamis. Kondisi kemarin 
sore begitu cepat berubah pagi ini. Dan kamipun, mau tak mau harus menyesuaikan 
ritme menulis kami dengan dinamika lapangan yang terjadi di Porong. 



Permasalahan kedua adalah perihal data. Data begitu banyak, pemberitaan soal 
lumpur Lapindo begitu masif, dan isu yang di-cover juga begitu luasnya. Dalam 
sebuah obrolan dengan seorang kawan yang tertarik melakukan studi tematik soal 
lumpur Lapindo, kami hanya sanggup mengatakan bahwa buku yang kami tulis ini 
pada dasarnya sangatlah jauh dari kesempurnaan. Benar, kami mengcover wilayah 
yang sangat luas, mulai dari dimensi keteknikan yang mencakup ribuan meter di 
bawah permukaan Bumi sana, sampai ke wilayah psike korban yang tentu saja tidak 
akan pernah dapat kita ukur kedalamannya. Dengan demikian, buku ini hanyalah 
semacam milestone yang menjadi palka akan apa yang telah kami jalani selama 
beberapa tahun terakhir. Mustahil kami membabat semua tema soal lumpur Lapindo 
yang, selain karena luas, beragam dan multidimensi itu tadi, juga karena kami 
bukanlah Superman. Oleh karenanya kami selalu berharap apabila suatu saat entah 
kapan ada “junior” yang meneruskan pekerjaan ini ke tingkat yang lebih detil, 
karena dari situlah kita semua dapat belajar. 



Di tengah-tengah cuaca Porong yang panas dan aroma methane yang tak pernah 
putus, tanpa berniat membanggakan diri, harus kami katakan bahwa bukanlah hal 
yang mudah untuk tetap melakukan kerja-kerja pengorganisasian sembari 
pelan-pelan mengumpulkan data baik skunder maupun primer. Kami tertolong dengan 
berbagai proyek insidental yang membuat kami bekerja pendek dan cepat. 


Kerja-kerja insidental itulah yang pada dasarnya menjadi embrio buku ini. 
Sebuah 
riset lapangan yang dipercayakan oleh Social Emergency Response Pengurus 
Wilayah 
Nahdlatul Ulama Jawa Timur kepada kami pada pertengahan tahun 2009, bolehlah 
kami sebut sebagai salah satu tonggak awal dimana kami memiliki kesempatan 
untuk 
mengumpulkan dan mengorganisir segala apa yang kami punya dan ketahui 
sehubungan 
dengan lumpur Lapindo. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih.

Selain itu, tulisan-tulisan pendek untuk media, kebutuhan advokasi, dan 
riset-riset yang kami lakukan bersama Lafadl Initiatives dan Desantara 
Foundation, juga sangat membantu kami untuk semakin masuk lebih dalam ke 
akar-akar permasalahan yang ada sekaligus, pada saat yang bersamaa

Re: [iagi-net-l] 3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!!

2011-05-28 Thread yahdi zaim
Ass.w.w.Cak Andang,
Kalau 3D seismic bisa u/verifikasi orang stress dan sakit,maka akan menyaingi 
alat CT-Scan Rumah Sakit?,Masya Allah mudah2an masyarakat kita tidak terbodohi 
oleh berita menysatkan ini...kasihani mereka...
Wslm,
Zaim/Geologi ITB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Sat, 28 May 2011 02:22:00 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] 3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!!
Pakde Karwo, ini saya Andang Bachtiar, IAGI. Mugo sampeyan tansah diberkahi 
Gusti Allah iman, islam, dan sehat. Amiin.

Sbg slh satu geologist yg usul & mndukung pelaksanaan seismik 3D di kawasan 
lumpur Lapindo, sy ingin klarifikasi berita/pemahaman keliru ttg bhw seismik 3D 
ini bs memverifikasi 45 RT yg sdh disurvei Tim Independen Prov (ITS-Unair) 
2010. Itu sama sekali tdk benar. 

Tdk mungkin seismik 3D memverifikasi daerah permukaan tanah yg orangnya sakit 
krn kondisi lingkungan yg berbahaya, yg air tanahnya tercemar, yg penduduknya 
stress dsb. Bahkan u/memverifikasi rembesan2 gas yg keluar di 45 RT itu saja 
tdk mungkin dilakukan dr data seismik 3D ini nanti (karena trlalu dangkal, 
diluar cakupan kedalaman survei seismik).

Kalau BAKAL MEMPERLUAS daerah yg akan terdampak sangat mungkin. Justru itulah 
SALAH SATU TUJUAN dilakukannya seismik 3D ini. Digabungkan dg data pengamatan 
subsidence dr GPS survei yg sdh ada dan akan dilakukan, maka data geometri 
lapisan dan retakan/patahan di bawah Lumpur Lapindo akan bs dipakai memodelkan 
sampai dimana area yg akan terdampak tahun2 ke depan sampai berakhirnya proses 
semburan-penurunan.

Mohon bantuan juga Prof Hardi Prasetyo dan Ir Soffian Hadi dr BPLS yg notabene 
adlh geologist u/meluruskan pemahaman keliru tsb. Bahkan humas BPLS sndiri 
sering menyebutkan hal yg keliru tsb pd masy dan media.

Salam #ANDANGBACHTIAR#

cc: mas Pras, cak Soffian, cak Amin ITS, Bang Lambok IAGI, cak Saiful IAGI, 
kang Yudi IAGI, Cak Pardan dkk IAGI Jatim, mas Yosi HAGI, bang Martinus HAGI,..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-28 Thread rahmawan helmi
Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi

RH
3541
On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo"  wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
>
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa
dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan
>
> 2011/5/23 Awang Satyana 
>
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari *menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief
Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" ,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: *Djuni Pristiyanto* http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang
Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>> >
>>
>>
>> Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan
kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan
magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum
lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan
data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama
ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi
yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan
Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti
di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian
mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak
mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya,
terbukti
>> tidak efektif.
>>
>> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
>> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang
>> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan
tim
>> khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi
ESDM
>> sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk
>> Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa.
>>
>> “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian
>> atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan
>> Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), maka atasan kedua
>> pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya.
>>
>> Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga itu
>> mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan
Asia
>> Tenggara tahun 2007-2008. Dalam risetnya, USGS memperkirakan Selat Sunda
>> berpotensi mengalami gempa yang lebih besar 8,7 Skala Richter.
>>
>> Studi yang dilakukan USGS ini , kata Andi Arief lagi, pasti tidak
>> dimaksudkan untuk membuat masyarakat panik. Sebaliknya untuk membuat
semua
>> pihak, masyarakat dan pemerintah, waspada dan mengambil langkah yang
>> dibutuhkan untuk memperkecil kerusakan

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-28 Thread Gantok Subiyantoro
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia 
rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya. 
Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu 
terjadinya 
gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah banyak ahli yang 
meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info di Padang pernah 
ada 
simulasi). Wallahu'alam bishawab.

Gantok




From: rahmawan helmi 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara 
tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta


Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi
RH
3541
On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo"  wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
> 
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan
> 
> 2011/5/23 Awang Satyana 
> 
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari *menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" ,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: *Djuni Pristiyanto* 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>>
>> >
>>
>>
>>   Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti
>> tidak efektif.
>>
>> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
>> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang
>> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan tim
>> khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi ESDM
>> sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk
>> Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa.
>>
>> “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian
>> atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan
>> Koo

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi AriefBicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-28 Thread koesoema
Ya kita harus maklum, Andi Arief itu kan sarjana politik, dan ternyata gempa 
dahsyat itu memang terjadi dengan epicentrumnya di Jl. Kramat Raya, dengah 
shock waves ke seluruh nusantara, bahkan imbasnya ke Singapura. Jadi yg 
dimaksudnya itu tentu gempa politik. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: rahmawan helmi 
Date: Sat, 28 May 2011 19:43:44 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief
 Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi

RH
3541
On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo"  wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
>
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa
dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan
>
> 2011/5/23 Awang Satyana 
>
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari *menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief
Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" ,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: *Djuni Pristiyanto* http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang
Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>> >
>>
>>
>> Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan
kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan
magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum
lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan
data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama
ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi
yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan
Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti
di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian
mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak
mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya,
terbukti
>> tidak efektif.
>>
>> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
>> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang
>> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan
tim
>> khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi
ESDM
>> sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk
>> Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa.
>>
>> “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian
>> atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan
>> Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), maka atasan kedua
>> pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya.
>>
>> Hal lain yang membuat Andi gerah ada

[iagi-net-l] Solusi bagi Penolakan Terhadap Survei Seismik di Porong

2011-05-28 Thread bosman batubara
tulisan berikut sayacopas dari note saya di FB:

***

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta warga di 45 RT di sekitar  lokasi Lumpur 
Lapindo untuk bersabar dan menerima uji seismik yang akan  dilakukan oleh 
kementerian ESDM di kawasan mereka. Namun, warga menolak  dengan alasan 
khawatir 
bahwa hasil uji seismik akan dipakai sebagai  basis bagi pengambilan kebijakan 
sehubungan dengan daerah mereka  (Tempointeraktif, 31 Maret 2011).
 
Pada dasarnya uji  seismik sangat penting dilakukan di Porong untuk mengetahui 
kondisi  bawah permukaan. Melalui rekaman seismik para ahli akan dapat  
menginterpretasi struktur bawah permukaan di sekitar semburan. Struktur  bawah 
permukaan ini, misalnya saja, berupa patahan-patahan yang ada di  sana yang, 
kalau mengikuti kerangka berfikir geolog, pasti sudah sangat  banyak, terutama 
karena terjadinya amblesan di beberapa tempat. Logika  sederhananya, sebuah 
amblesan akan diikuti oleh patahan.
 
Dalam  kasus Lumpur Lapindo uji seismik menjadi sangat penting karena data ini  
termasuk langka terutama pasca semburan. Berdasarkan publikasi ilmiah  tentang 
Lumpur Lapindo yang dapat saya ikuti, kondisi bawah permukaan  ini menjadi 
salah 
satu lubang karena minimnya data seismik yang  tersedia. Sementara, untuk 
menghasilkan model bawah permukaan yang  bagus, data seismik adalah salah satu 
hal yang sangat dibutuhkan.
 
Data  seismik banyak digunakan oleh para geolog yang bekerja di industri  
minyak 
dan gas untuk memprediksi perangkap-perangkap hidrokarbon yang  ada di bawah 
permukaan. Ini bukan berarti bahwa data seismik hanya dapat  digunakan untuk 
mencari perangkap minyak dan gas, tetap bisa juga untuk  hal yang lain. Salah 
satunya adalah untuk modelling bawah permukaan seperti yang dibutuhkan di 
Porong.
 
Lantas,  seperti apa kita harus memposisikan permintaan Pakdhe Karwo dan  
penolakan warga dalam kasus ini? Benar, dari perspektif sains, saya  percaya 
setiap orang yang belajar geologi akan sangat mendukung  dilakukannya survei 
seismik tersebut. Akan tetapi, perlu kita ingat juga  bahwa kenyataan hidup ini 
bukanlah masalah sains belaka. Banyak hal  lain yang juga perlu 
dipertimbangkan, 
apalagi dalam mengambil sebuah  kebijakan yang menyangkut orang banyak seperti 
korban lumpur.
 
Bagi  saya penolakan yang dilakukan warga sangat masuk akal. Terutama mungkin  
karena mereka belajar dari pengalaman warga dari beberapa Desa yang  sudah 
memiliki payung hukum sebelumnya. Dari tiga generasi Perpres yang  sudah 
dikeluarkan sehubungan dengan Lumpur Lapindo, yaitu Perpres  14/2007, Perpres 
48/2008, dan Perpres 49/2009, belum ada satu pun yang  tuntas dilaksanakan.
 
Untuk Perpres 14/2007, kondisi umum  per Januari 2011, dari sekitar 13.000 
warga 
korban Lumpur Lapindo yang  berada di bawah payung hukum ini, baru sekitar 55% 
yang sudah lunas  dalam artian menerima dana kompensasi untuk jual beli aset 
mereka.  Dengan catatan, mereka yang sudah dilunasi kebanyakan adalah bekas 
warga  Perumtas yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang kecil kalau  
dibandingkan dengan mereka yang berasal dari desa (non-perumahan) yang  
rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang besar.
 
Lebih  jauh, karena adanya skema pembayaran cicilan yang diciptakan oleh PT  
Minarak Lapindo Jaya, ada korban Lumpur yang dana kompensasinya baru  akan 
lunas 
dalam 38 tahun ke depan. Itupun dengan catatan pembayaran  cicilan lancar 
setiap 
bulannya. Kalau pembayaran cicilan macet-macet  seperti yang sering terjadi, 
maka jangka waktu pelunasan itu akan  semakin lama. Padahal, dalam redaksi 
Perpres 14/2007 Pasal 15 Ayat (2)  dinyatakan bahwa pembayaran dilakukan 
selambat-lambatnya sebulan sebelum  masa kontrak rumah dua tahun habis. Mengacu 
ke waktu pemberian uang  kontrak rumah yang didapatkan oleh korban Lumpur 
Lapindo, maka  seharusnya pembayaran ini sudah selesai pada sekitar akhir tahun 
2008  yang lalu.
 
Bagi warga yang berada di bawah payung hukum  Perpres 48/2008 (Desa Besuki 
sebelah barat tol, Desa Pejarakan dan Desa  Kedungcangkring) nasib mereka tidak 
jauh berbeda. Karena Pasal 15B ayat  (5) Perpres 48/2008 mensyaratkan pelunasan 
dilakukan apabila PT Lapindo  Brantas Inc., (LBI) telah melunasi  
tanggungjawabnya terhadap pembayaran  dana kompensasi bagi korban Lumpur 
Lapindo 
yang tertera dalam Perpres  14/2007. Artinya, selama urusan dalam Perpres 
14/2007 belum tuntas, maka  urusan dalam Perpres 48/2008 juga akan ikut 
terbengkalai.
 
Sementara  bagi warga yang berada di bawah payung hukum Perpres 40/2009 (3 RT 
di  
Desa Mindi, Desa Siring Barat dan Desa Jatirejo Barat), nasib mereka  malah 
lebih buruk lagi. Karena pada saat ini tuntutan mereka baru pada  tahap 
merealisasikan Perpres 40/2009. Sampai saat ini warga belum  menerima dana 
kompensasi atas aset mereka.
 
Berdasarkan  rekam jejak penegakan hukum yang payah pada seputaran kasus Lumpur 
 
Lapindo ini, maka penolakan warga di 45 RT ini sangat dapat dipahami.  
Kekhawatiran mereka bahwa nantinya data seism

Re: [iagi-net-l] Simposium Peringatan 5 Tahun Lusi (was Andang Protes)

2011-05-28 Thread Rovicky Dwi Putrohari
1. Terus terang menurut saya Mark Tingay sudah "lebay" kalau mengaku
mampu menentukan dating (timing) pergerakan patahan hingga skala
menit. Kecuali ini hanya "interpretasi" atau bahkan "spekulasi",
supaya mendukung hipotesa. Mnurut saya mekanisme pengambilan
kesimpulannya sangat tidak valid secara ilmiah karena tidak ada data
yg mendukung dating (timing) ini. Kalau ada datanya yg mampu
mendeteksi hingga skala menit, wah ini penemuan baru !
Kalau memang benar ada datanya, jangan-jangan watukosek
penyebab/triger gempa jogja :(  nah disini Kang Danny Hilman bisa
sorak-sorak karena mendapatkan ilmu baru utk mendapatkan warning gempa
:D

2. Bisa jadi secara timing/genetic atau umur karbonat di BPJ dan
Porong-1 berbeda, tapi seismic data menunjukkan jelas bahwa tubuh
karbonat ini "menyatu". Walapun ternyata tidak seumur, dan diketahui
setelah dibor. Dan saya kira pernah ada diskusi "apakah BPJ menembus
gamping ?". Menurut saya entah gamping itu seumur atau tidak, namun
prediksi bahwa akan menembus gamping pada kedalam itu sudah
diperkirakan sebelum pemboran. Bahkan drilling proposal/predicted
sectionnya sendiri sudah memperkirakannya. Sehingga fakta ditembus
atau tidaknya karbonat "kujung" bukan alasan bahwa pengeboran masih
aman pada saat itu.

3.  Kalau memang tubuh karbonat yang menyatu dari Porong dan BPJ, saya
kira sumber air disitu akan sangat melimpah.

Sebagai sebuah mekanisme fluid flow, terjadinya semburan ini, kalau
memang alamiah, dapat menunjukkan bukti aktual bahwa "quick fluid
flow" dalam proses migrasi minyak juga dapat terjadi secara instant.
Migrasi minyak selama ini diperkirakan memakan waktu jutaan atau
ribuah tahun, terutama dalam model migrasi migas.
Bayangkan saja kalau satu juta barrel mengalir dalam waktu setahun.
Kalau dalam waktu geologi namanya "instant fluid migration".

Salam nyaintifik

Rdp

On 27/05/2011, Awang Satyana  wrote:
> Pak Rovicky,
>
> 1. Dari presentasi Mark Tingay: (1) mekanisme EQ trigger: sesar Watukosek
> bergerak sebelum erupsi lumpur, bahkan Tingay mencantumkan kapan waktu mulai
> bergeraknya: 27 Mei 2006 pukul 06:02 WIB, (2) mekanisme drilling trigger:
> sesar Watukosek bergerak sebelum erupsi lumpur, yaitu sesaat setelah BOP di
> BJP-1 well ditutup, atau pada 28 Mei 2006 pukul 07.50+ WIB. Jadi pada kedua
> mekanisme itu, sesar Watukosek bergerak sebelum erupsi lumpur, hanya
> trigger-nya saja yang berbeda.
>
> Apakah selama erupsi lumpur Sesar Watukosek bergerak juga: Ya. Banyak
> buktinya berdasarkan banyak data yang telah diambil di sini seperti GPR,
> microgravity, dll.
>
> 2. Davies menyebutkan Kujung ditembus BJP-1, dikoreksi oleh Tingay bahwa
> Kujung tidak ditembus, yang ditembus adalah Prupuh yang berumur mid-Miosen
> yang ekivalen dengan Tuban.
>
> Pendapat saya, tak ada Kujung atau Prupuh yang ditembus BJP-1. Ini masalah
> terminologi. Lihat disertasi Pak Harsono Pringgroprawiro (1983) untuk
> stratigrafi Jawa Timur, Prupuh adalah ekivalen dengan Kujung I yang dinamai
> Cities Service (1968) untuk offshore NE Java Sea. Karena tak ada Kujung
> ditembus, maka Prupuh pun tak ada. Ini akan lebih nyata secara absolut kalau
> kita lihat dating umur karbonat yang ditembus Porong-1.
>
> Seismic interpretation Porong to BJP baik yang diajukan oleh Lapindo
> saat pengusulan sumur dulu, maupun yang muncul di paper Arse Kusumastuti
> dan para pembimbingnya di AAPG Bull 2002, masih berekspektasi bahwa sekuen
> Porong dan BJP bersamaan, hanya Porong tumbuh stage lebih tinggi daripada
> BJP. Ini wajar sebab pengetahuan regional kita untuk semua reefs isolated
> platform di Jawa
> Timur memang begitu karena ridge-nya miring ke BD, sehingga akan terjadi
> backstepping ke TL dan reef paling tinggi akan di timur laut dan reef
> paling rendah stage-nya alias yang paling low relief akan di sisi BD.
> Itu kalau semuanya Kujung I, bagaimana kalau yang duduk di situ ekivalen
> Wonosari ? Belum pernah kita definisikan..
>
> Apakah gamping di cutting 9283 ft di BJP ekivalen dengan gamping yang
> ditembus Porong-1 ? Dulu SWC gamping di Porong pernah diperiksa
> paleontologinya, tetapi tak ada age-diagnostic fossils yang ditemukan. Ada
> long-ranging nannofossils,
> coralline red algae, coral fragments, dan traces encrusting foram,
> tetapi umurnya tak meyakinkan.
>
> Hanya, kelebihannya, isotop Strontium pernah dilakukan untuk SWC
> Porong-1 pada red algal fragment di kedalaman 8487 ft. hasil 87Sr/86
> Sr-nya menghasilkan rasio 0.708548 yang kalau dikonversikan ke umur
> absolute menjadi 16 Ma berdasarkan kurva isotop Sr dari Koepnick et al.
> (1985). Sebuah SWC di shales di atas gamping Porong (Kalibeng) pada
> kedalaman 8478 ft menghasilkan umur isotop 3 Ma. Nah...loncat 13 juta
> tahun (!) -menarik sekali.
>
> Apakah gamping Porong berumur 16 Ma itu Kujung-I yang ekivalen dengan
> Kujung-I lain di Jawa Timur yang produktif itu ? Bukan. Stratigrafi Jawa
> Timur terbaru yang sudah menggunakan umur standar
> absolute berdasarkan 87Sr/86Sr and micropaleontology age dating.
> Beb

Re: [iagi-net-l] Solusi bagi Penolakan Terhadap Survei Seismik di Porong

2011-05-28 Thread kartiko samodro
Bung Bosman,

apakah memang secara hukum untuk memutuskan kompensasi yang dibayarkan ke
masyarakat yang menjadi korban lumpur lapindo harus menunggu penelitian
geoscience tentang penyebab lumpur lapindo ini ?
karena kalau menunggu keputusan geoscience mungkin masih butuh bertahun
tahun lagi ( ijin dan biaya shot 3  D seismic dan procesingnya, lalu siapa
yang boleh menginterpretasi, dan saya kira objective 3D seismic ini lebih ke
upaya pencegahan perluasan dari lumpur lapindo dan bukan menentukan
penyebab dari lumpur lapindo ini).

Saya setuju dengan anda bahwa pihak lapindo dan pemerintah harus segera
memberikan kompensasi atas lahan masyarakat dan bukan lari dari masalah
dengan alasan mencari sebabnya dulu apakah ini disebabkan gempa / drilling.
Dan saya kira dana untuk membayar kompensasi ini sangat rendah dibandingkan
kekayaan grup lapindo.

Karena kalau situasi ini tidak cepat ditangani oleh pemerintah secara bijak,
bukan tidak mungkin akan makin banyak saja penolakan masyarakat terhadap
proyek energi pemerintah ( baik migas, geothermal, batu bara, nuklir  dsb).
Saya kira masyarakat tidak akan peduli apakah penyebabnya karena gempa bumi/
drilling, yang pasti bahwa setelah drilling banjar panji, mereka kehilangan
rumah, pekerjaan dan seakan semua pihak tidak ada yang mau bertanggung
jawab.


2011/5/29 bosman batubara 

>  tulisan berikut sayacopas dari note saya di FB:
>
> ***
>
> Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta warga di 45 RT di sekitar lokasi
> Lumpur Lapindo untuk bersabar dan menerima uji seismik yang akan dilakukan
> oleh kementerian ESDM di kawasan mereka. Namun, warga menolak dengan alasan
> khawatir bahwa hasil uji seismik akan dipakai sebagai basis bagi pengambilan
> kebijakan sehubungan dengan daerah mereka (Tempointeraktif, 31 Maret 2011).
>
>
>
> Pada dasarnya uji seismik sangat penting dilakukan di Porong untuk
> mengetahui kondisi bawah permukaan. Melalui rekaman seismik para ahli akan
> dapat menginterpretasi struktur bawah permukaan di sekitar semburan.
> Struktur bawah permukaan ini, misalnya saja, berupa patahan-patahan yang ada
> di sana yang, kalau mengikuti kerangka berfikir geolog, pasti sudah sangat
> banyak, terutama karena terjadinya amblesan di beberapa tempat. Logika
> sederhananya, sebuah amblesan akan diikuti oleh patahan.
>
>
>
> Dalam kasus Lumpur Lapindo uji seismik menjadi sangat penting karena data
> ini termasuk langka terutama pasca semburan. Berdasarkan publikasi ilmiah
> tentang Lumpur Lapindo yang dapat saya ikuti, kondisi bawah permukaan ini
> menjadi salah satu lubang karena minimnya data seismik yang tersedia.
> Sementara, untuk menghasilkan model bawah permukaan yang bagus, data seismik
> adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan.
>
>
>
> Data seismik banyak digunakan oleh para geolog yang bekerja di industri
> minyak dan gas untuk memprediksi perangkap-perangkap hidrokarbon yang ada di
> bawah permukaan. Ini bukan berarti bahwa data seismik hanya dapat digunakan
> untuk mencari perangkap minyak dan gas, tetap bisa juga untuk hal yang lain.
> Salah satunya adalah untuk *modelling* bawah permukaan seperti yang
> dibutuhkan di Porong.
>
>
>
> Lantas, seperti apa kita harus memposisikan permintaan Pakdhe Karwo dan
> penolakan warga dalam kasus ini? Benar, dari perspektif sains, saya percaya
> setiap orang yang belajar geologi akan sangat mendukung dilakukannya survei
> seismik tersebut. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa kenyataan hidup
> ini bukanlah masalah sains belaka. Banyak hal lain yang juga perlu
> dipertimbangkan, apalagi dalam mengambil sebuah kebijakan yang menyangkut
> orang banyak seperti korban lumpur.
>
>
>
> Bagi saya penolakan yang dilakukan warga sangat masuk akal. Terutama
> mungkin karena mereka belajar dari pengalaman warga dari beberapa Desa yang
> sudah memiliki payung hukum sebelumnya. Dari tiga generasi Perpres yang
> sudah dikeluarkan sehubungan dengan Lumpur Lapindo, yaitu Perpres 14/2007,
> Perpres 48/2008, dan Perpres 49/2009, belum ada satu pun yang tuntas
> dilaksanakan.
>
>
>
> Untuk Perpres 14/2007, kondisi umum per Januari 2011, dari sekitar 13.000
> warga korban Lumpur Lapindo yang berada di bawah payung hukum ini, baru
> sekitar 55% yang sudah lunas dalam artian menerima dana kompensasi untuk
> jual beli aset mereka. Dengan catatan, mereka yang sudah dilunasi kebanyakan
> adalah bekas warga Perumtas yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang
> kecil kalau dibandingkan dengan mereka yang berasal dari desa
> (non-perumahan) yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang besar.
>
>
>
> Lebih jauh, karena adanya skema pembayaran cicilan yang diciptakan oleh PT
> Minarak Lapindo Jaya, ada korban Lumpur yang dana kompensasinya baru akan
> lunas dalam 38 tahun ke depan. Itupun dengan catatan pembayaran cicilan
> lancar setiap bulannya. Kalau pembayaran cicilan macet-macet seperti yang
> sering terjadi, maka jangka waktu pelunasan itu akan semakin lama. Padahal,
> dalam redaksi Perpres 14/2007 Pasal 15 Ayat (2) dinya

Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]

2011-05-28 Thread apwidodo
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data.
> b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin
> menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data  Apakah tidak sebaiknya "
> sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat)"
> c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT,
> pemerintahlah ‎​♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ‎​♈ªʼnĝ diterima pemerintah
> benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai
> supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data
> Manager.  Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak
> menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder data.
> (KKKS,MIGAS,BPMIGAS,PUSDATIN,SERVICES COMPANY, DATA EXPERT Etc) (etc itu
> termasuk PND he..he...he)
>
> (I3) :
> PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi lebih baik,
> karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu ttg
> keadaannya. dst
>
> (K3) : perjuangan panjang meraih kepercayaan industri sdh sejak lama kami
> lakukan sejak 1998!, INAMETA Desktop dibuat 1999, thn 2002 mendapat Merit
> Best Industrial Application , Asia Pasific ICT Award, 2003 digunakan oleh
> lebih dari 10 perusahaan minyak worldwide, 2010 utk meningkatkan security
> level of info dan kemudahan user kami deliver melalui WEB GIS aplication.!!!
> Alhamdulillah, sekarang sudah ada 3 member. Ide pak HK memang sangat baik,
> namun hal ini pernah kami sampaikan juga ke JSC meeting  ..(Kebetulan 2x
> jadi guest speaker, sepertinya belum mendapat tanggapan, krn masing2 punya
> priority ‎​♈ªʼnĝ berbeda2?!). Namun kami tetap berusaha membumikan wacana
> tersebut. Thx pak HK.
>
> (I4): Dengan melibatkan KPS secara demikian, untuk pendanaan pengembangan
> "Inameta" ini, nampaknya tidaklah akan menjadi sulit,.dst
>
> (A4) alhamdulillah utk pendanaan, sebagai entity bisnis kami siap. Namun
> ‎​♈ªʼnĝ lebih penting lagi adalah keberpihakan terhadap produk dalam negeri
> ‎​♈ªʼnĝ terus kita perjuangkan, agar data conten kita tidak kalah uptodate!!
> Allah tidak memberikan langsung apayang kita inginkan, tapi memberikan
> apayang kita perlukan.
> Perjuangan masih panjang.!!!
> Selamat bekerja!!!
>
> Thx pak HK, boleh minta no hpnya.
> GU 0811983285.
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Harry Kusna 
> Date: Fri, 27 May 2011 01:13:28
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?
> Pak Agung dan rekan2 IAGI ysh.,
>
> Mungkin idea di bawah ini bisa dipertimbangkan untuk memajukan dunia
> Manajemen
> Data Migas di Indonesia, terutama untuk PND:
>
> Untuk meringankan pembiayaan dan beban kerja PND,
> 1) Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P Migas
> tsb.,
> karena selama inipun, kebanyakan KPS sudah mempunyai system data management
> yg
> baik.  Yang mungkin PND perlu kerjakan, adalah bekerja sama dengan KPS
> sehingga
> PND tahu persis data apa yg tersedia di KPS, terutama data2 yg sudah
> "Open".   Hal ini akan mengurangi biaya operasional PND, karena data fisik
> tetap
> dibawah beban KPS.
>
>
> 2) Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan
> secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja,
> karena untuk keperluan studi wilayah, mungkin data2 tsb masih diperlukan
> oleh
> KPS yg bersangkutan

Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]

2011-05-28 Thread abachtiar
Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia. 
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data.
> b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin
> menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data  Apakah tidak sebaiknya "
> sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat)"
> c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT,
> pemerintahlah ‎​♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ‎​♈ªʼnĝ diterima pemerintah
> benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai
> supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data
> Manager.  Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak
> menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder data.
> (KKKS,MIGAS,BPMIGAS,PUSDATIN,SERVICES COMPANY, DATA EXPERT Etc) (etc itu
> termasuk PND he..he...he)
>
> (I3) :
> PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat "Inameta" menjadi lebih baik,
> karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu ttg
> keadaannya. dst
>
> (K3) : perjuangan panjang meraih kepercayaan industri sdh sejak lama kami
> lakukan sejak 1998!, INAMETA Desktop dibuat 1999, thn 2002 mendapat Merit
> Best Industrial Application , Asia Pasific ICT Award, 2003 digunakan oleh
> lebih dari 10 perusahaan minyak worldwide, 2010 utk meningkatkan security
> level of info dan kemudahan user kami deliver melalui WEB GIS aplication.!!!
> Alhamdulillah, sekarang suda

Re: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)

2011-05-28 Thread totokymt
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Date: Sat, 28 May 2011 10:01:32 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)
Kemarin di TV One , ada acara menarik tentang Indonesia Gemilang..Di acara
tersebut ditampilkan salah satu karya dari murid SMKN 10 Malang yang menang
kejuaraan olympiade inovasi di Ankara. SMKN 10 ini sekolah yang menarik
karena muridnya banyak berasal dari kalangan kurang mampu yang dibiayai baik
pendidikan dan hidupnya selama bersekolah. Penemuannya berupa sepeda pegas.
Prinsip kerjanya seperti jam pegas...yang diputar pagi hari dan terus
berputar seharian. Di sepeda pegas tersebut untuk menempuh jarak 1 km hanya
dibutuhkan 20 kayuhan sementara untuk sepeda biasa dibutuhkan 160 kayuhan (
rasio penghematan bisa 7-8 kali). Kalau sepeda pegas ini dikembangkan secara
industri dan effesiensinya ditingkatkan bukan tidak mungkin akan merubah
sistem berkendara yang akan menghemat banyak sekali energi...
Dan kalau dipatenkan secara internasional bisa membuat Indonesia terkenal.

Sekali lagi,  hebat memang anak Indonesia dan arek malang pada khususnya



Re: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)

2011-05-28 Thread totokymt
R
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Date: Sat, 28 May 2011 10:01:32 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)
Kemarin di TV One , ada acara menarik tentang Indonesia Gemilang..Di acara
tersebut ditampilkan salah satu karya dari murid SMKN 10 Malang yang menang
kejuaraan olympiade inovasi di Ankara. SMKN 10 ini sekolah yang menarik
karena muridnya banyak berasal dari kalangan kurang mampu yang dibiayai baik
pendidikan dan hidupnya selama bersekolah. Penemuannya berupa sepeda pegas.
Prinsip kerjanya seperti jam pegas...yang diputar pagi hari dan terus
berputar seharian. Di sepeda pegas tersebut untuk menempuh jarak 1 km hanya
dibutuhkan 20 kayuhan sementara untuk sepeda biasa dibutuhkan 160 kayuhan (
rasio penghematan bisa 7-8 kali). Kalau sepeda pegas ini dikembangkan secara
industri dan effesiensinya ditingkatkan bukan tidak mungkin akan merubah
sistem berkendara yang akan menghemat banyak sekali energi...
Dan kalau dipatenkan secara internasional bisa membuat Indonesia terkenal.

Sekali lagi,  hebat memang anak Indonesia dan arek malang pada khususnya



Re: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)

2011-05-28 Thread totokymt
R
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: kartiko samodro 
Date: Sat, 28 May 2011 10:01:32 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)
Kemarin di TV One , ada acara menarik tentang Indonesia Gemilang..Di acara
tersebut ditampilkan salah satu karya dari murid SMKN 10 Malang yang menang
kejuaraan olympiade inovasi di Ankara. SMKN 10 ini sekolah yang menarik
karena muridnya banyak berasal dari kalangan kurang mampu yang dibiayai baik
pendidikan dan hidupnya selama bersekolah. Penemuannya berupa sepeda pegas.
Prinsip kerjanya seperti jam pegas...yang diputar pagi hari dan terus
berputar seharian. Di sepeda pegas tersebut untuk menempuh jarak 1 km hanya
dibutuhkan 20 kayuhan sementara untuk sepeda biasa dibutuhkan 160 kayuhan (
rasio penghematan bisa 7-8 kali). Kalau sepeda pegas ini dikembangkan secara
industri dan effesiensinya ditingkatkan bukan tidak mungkin akan merubah
sistem berkendara yang akan menghemat banyak sekali energi...
Dan kalau dipatenkan secara internasional bisa membuat Indonesia terkenal.

Sekali lagi,  hebat memang anak Indonesia dan arek malang pada khususnya



Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]

2011-05-28 Thread schayat
Mas ADB, 

Implementasi dari penyerahan data, cost-nya pasti tidak sedikit?

Apa pemerintah sudah bersedia menanggung cost -nya? Padahal sisi lain lagi 
diusahakan meminim-kan cost dan meningkatkan produksi...?

Belum lagi masalah jaminan kerahasiaan data aktif (versinya operator?) 

Jd mungkin bkn tidak ada 'niat', tp masih dipikirkan banyak hal implikasinya... 
?

Salam,
SCH



Regards,
Chandra

Sent from Ochan's BlackBerry® 

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Sun, 29 May 2011 02:42:29 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia. 
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data.
> b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin
> menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data  Apakah tidak sebaiknya "
> sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat)"
> c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT,
> pemerintahlah ‎​♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ‎​♈ªʼnĝ diterima pemerintah
> benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai
> supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data
> Manager.  Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak
> menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder data.
> (KKKS,MIGAS,BPMIGAS,PUSDATIN,SERVICES COMPANY, DATA EXPERT Etc) (etc itu
> termasu

[iagi-net-l] Re: DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]

2011-05-28 Thread Rovicky Dwi Putrohari
Cost utk apa chandra ?
Biaya mengkopi satu tape saya kira tidak seberapa dibandingkan harga
datanya. Walaupun memang tidak gratis. Dan sepengetahuanku itu juga
sudah pasti masuk cost recovery, utk producing PSC. Yang perlu
dilakukan terutama utk daerah-daerah yg masih dalam tahap eksplorasi.
Daerah-daerah ini banyak yg sudah ditinggalkan (relinguished) tapi
datanya belom diserahkan ke Migas. Ini rasanya  yg sering terlewatkan.
Juga data-sumur tua (>30tahun) masih sulit diperoleh.
Saya kira PND perlu berbicara di forum IAGI nih.

Rdp

On 29/05/2011, scha...@gmail.com  wrote:
> Mas ADB,
>
> Implementasi dari penyerahan data, cost-nya pasti tidak sedikit?
>
> Apa pemerintah sudah bersedia menanggung cost -nya? Padahal sisi lain lagi
> diusahakan meminim-kan cost dan meningkatkan produksi...?
>
> Belum lagi masalah jaminan kerahasiaan data aktif (versinya operator?)
>
> Jd mungkin bkn tidak ada 'niat', tp masih dipikirkan banyak hal
> implikasinya... ?
>
> Salam,
> SCH
>
>
>
> Regards,
> Chandra
>
> Sent from Ochan's BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: abacht...@cbn.net.id
> Date: Sun, 29 May 2011 02:42:29
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
> Kedaulatan Indonesia?]
> Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan
> Peraturan yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau
> memang berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin
> juklak untuk monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi
> data, minimal pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau
> DIPROSES, dan atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei
> pemetaan geologi, geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data
> pemboran: mudlog, drilling report, mechanical log, test data, well
> completion report, dsb. Juga lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema
> WAKTU dr semua proyek yg berkaitan dg processing dan interpretasi GGRE data.
> Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs
> ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak mengirimkan data (mentah, olahan,
> interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr ditjen Migas langsung
> diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. Itulah
> interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di
> Indonesia.
> --
> Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan
> Data hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3
> bulan sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data
>
> Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik,
> maka dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah,
> tidak seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect
> the open data after termination/relinquishment sometime data is not complete
> anymore. Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling
> menghargai Hak dan Kewajiban masing2
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: apwid...@patranusa.com
> Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam
> Kedaulatan Indonesia?]
> Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53
> To: 
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan
> Indonesia?]
> Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
> Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
> - Klasifikasi data (data type and classification)
> - Kerahasiaan data (confidentiality).
> - Keterbukaan (open file vs closed file policy).
> - Data accessability. Akses data.
> - Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
> - dll
>
> Mungkin IAGI dapat menjebatani ?
>
> Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
> "kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
> proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
> (research), publication.
> Salam
> Rdp
>
>
> On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
>> YTH Pak HK,
>> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data
>> E&P
>> Migas tsb ...dst
>>
>> Komentar (K1) :
>> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di
>> PDT
>> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
>> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah
>> compliance
>> dengan aturan hukum yg berlaku.
>>
>> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
>> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ...
>> Dst.
>>
>> (K2) :
>> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
>> menyerahkan data itu, secara aturan setelah

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-28 Thread rendra . amirin
Lulusan sarjana sosial, ngompreng jd pembantu penanggulangan benjana alam, di 
depsos...koar sanasini karena di order...ya hrp maklum..tanyain aja skala SR 
pasti gak ngerti...!!!


Regards,


Rendra Amirin
mobile:  +62811806595

-Original Message-
From: Gantok Subiyantoro 
Date: Sat, 28 May 2011 07:27:45 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia 
rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya. 
Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu 
terjadinya 
gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah banyak ahli yang 
meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info di Padang pernah 
ada 
simulasi). Wallahu'alam bishawab.

Gantok




From: rahmawan helmi 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara 
tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta


Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi
RH
3541
On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo"  wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
> 
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan
> 
> 2011/5/23 Awang Satyana 
> 
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari *menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" ,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: *Djuni Pristiyanto* 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>>
>> >
>>
>>
>>   Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti
>> tidak efektif.
>>
>> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
>> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus y

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-28 Thread Lobo_gMail
Baru ngeh.dulu juga ada "blue energy"...juga dari muncul dari "ring" 
sama..udh gak perlu di ugreg lagi.. LB
Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: Gantok Subiyantoro 
Date: Sat, 28 May 2011 07:27:45 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia 
rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya. 
Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu 
terjadinya 
gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah banyak ahli yang 
meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info di Padang pernah 
ada 
simulasi). Wallahu'alam bishawab.

Gantok




From: rahmawan helmi 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara 
tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta


Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi
RH
3541
On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo"  wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
> 
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan
> 
> 2011/5/23 Awang Satyana 
> 
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari *menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" ,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: *Djuni Pristiyanto* 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>>
>> >
>>
>>
>>   Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti
>> tidak efektif.
>>
>> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
>> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang
>> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan tim
>> khus

Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta

2011-05-28 Thread apwidodo
SETUJU  gak usah di ugreg lagi!! GU
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Lobo_gMail" 
Date: Sun, 29 May 2011 05:47:06 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Baru ngeh.dulu juga ada "blue energy"...juga dari muncul dari "ring" 
sama..udh gak perlu di ugreg lagi.. LB
Sent from my BlackBerry®

-Original Message-
From: Gantok Subiyantoro 
Date: Sat, 28 May 2011 07:27:45 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia 
rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya. 
Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu 
terjadinya 
gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah banyak ahli yang 
meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info di Padang pernah 
ada 
simulasi). Wallahu'alam bishawab.

Gantok




From: rahmawan helmi 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief 
Bicara 
tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta


Masa Allah
Siapa yang menebar
Dia yang menuai
Budaya malu kayaknya semakin menipis
Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
Bertafakur akan membuat qt bijak.
Salam iagi
RH
3541
On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo"  wrote:
> Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
> 
> yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan
> berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan
> 
> 2011/5/23 Awang Satyana 
> 
>> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
>> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
>> pernyataan provokatif itu.
>>
>>
>> salam,
>> Awang
>>
>> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari *menulis:
>>
>>
>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari 
>> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara
>> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> Kepada: "IAGI" , "Forum HAGI" ,
>> geologi...@googlegroups.com
>> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
>>
>>
>> oooh ini to alasannya :(
>> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
>>
>> RDP
>>
>> -- Forwarded message --
>> From: *Djuni Pristiyanto* 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
>>
>> >
>> Date: 2011/5/23
>> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi
>> Gempa 8,7 SR di Jakarta
>> To: Milis Bencana 
>>http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
>>
>> >
>>
>>
>>   Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
>> Jakarta
>> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
>> Laporan: Teguh Santosa
>>
>> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
>> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja
>> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
>> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
>>
>> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
>> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
>> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma
>> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah
>> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
>> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
>> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
>> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data.
>>
>> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini
>> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
>> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang
>> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial,
>> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
>>
>> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
>> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
>> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
>> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di
>> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai
>> potensi bencana di Indonesia.
>>
>> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,”
>> ujarnya lagi.
>>
>> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
>> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
>> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua bada

Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]

2011-05-28 Thread apwidodo
YTH pak SCH;
Q1 :Implementasi dari penyerahan data, cost-nya pasti tidak sedikit?
Dst

K1 :sepengetahuan saya, kalau KKKS survey seismic ada final 3 output (tolong 
dikoreksi kalau salah ..). Satu utk Operator, satu utk Partner(backup), satu 
utk pemerintah. Andaikan 3 output di kelola  dgn USD 3,  kan tetep saja 
costnya. Namun penguasaan 1 set sudah di pemerintah. 
 
Q2 :Belum lagi masalah jaminan kerahasiaan data aktif (versinya operator?)

K2 :bang, mungkin bisa di elaborate lagi???.

Salam
GU
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: scha...@gmail.com
Date: Sun, 29 May 2011 03:37:56 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Mas ADB, 

Implementasi dari penyerahan data, cost-nya pasti tidak sedikit?

Apa pemerintah sudah bersedia menanggung cost -nya? Padahal sisi lain lagi 
diusahakan meminim-kan cost dan meningkatkan produksi...?

Belum lagi masalah jaminan kerahasiaan data aktif (versinya operator?) 

Jd mungkin bkn tidak ada 'niat', tp masih dipikirkan banyak hal implikasinya... 
?

Salam,
SCH



Regards,
Chandra

Sent from Ochan's BlackBerry® 

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Sun, 29 May 2011 02:42:29 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan 
yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang 
berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk 
monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal 
pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan 
atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, 
geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, 
drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga 
lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan 
dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah 
itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak 
mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr 
ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. 
Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di 
Indonesia. 
--
Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data 
hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan 
sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data

Komentar Cak Agung: Apabila pasal  ini dapat teriplementasi dengan baik, maka 
dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak 
seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open 
data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. 
Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan 
Kewajiban masing2
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: apwid...@patranusa.com
Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ...
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan 
Indonesia?]
Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini.
Saya melihat masih banyak kerancuan antara :
- Klasifikasi data (data type and classification)
- Kerahasiaan data (confidentiality).
- Keterbukaan (open file vs closed file policy).
- Data accessability. Akses data.
- Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas.
- dll

Mungkin IAGI dapat menjebatani ?

Seringkali kita terjebak diskusi antara "kemudahan" akses data serta
"kerahasiaan". Juga ada yg disebut "knowledge" yang merupakan
proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report
(research), publication.
Salam
Rdp


On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com  wrote:
> YTH Pak HK,
> Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data E&P
> Migas tsb ...dst
>
> Komentar (K1) :
> a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT
> maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya),
> b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance
> dengan aturan hukum yg berlaku.
>
> (I2) :Data2 untuk area yg sudah di"relinquished" mungkin tidak perlu
> dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst.
>
> (K2) :
> a. aturan relinq.  harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban
> menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perol