[iagi-net-l] PSC term menanggapi Pak Andang - Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-18 Terurut Topik Harry Kusna
Pak Andang ysh., 
   
  Kalau berbicara ttg PSC term kita, dengan nilai bagi hasil dan pembiayaan yg 
ada sekarang ini, term tsb cenderung akan membuat para kontraktor bersikap 
boros, karena dari total biaya2 produksi yg dibelanjakan, 85% darinya (atau 
65%, bergantung dari kontraknya), akan ditanggung oleh pemerintah kita dlm 
bentuk cost recovery.  Padahal kita juga tahu, bahwa biaya2 tsb, sebagian akan 
berputar di lingkungan mereka juga, untuk membayar tenaga2 ahli2 mereka, 
perusahaan2 jasa mereka, riset, dlsb.
   
  Sebagai contoh, misalnya di lingkungan technical computing.  Dengan alasan 
efisiensi perusahaan secara global, biaya2 yg tadinya dikeluarkan untuk tenaga 
kerja kita untuk melakukan  pengoperasian/pengadministrasian system secara 
lokal (i.e. maintenance, support dsb), kini dibayarkan ke orang lain, karena 
skrg hal tsb dpt dilakukan secara remote oleh personnel lain dari affiliasi 
perusahaan multi nasional tsb di negara lain.  Secara global, biaya2 ini dari 
kacamata induk perusahaan menurun, tetapi secara lokal, disamping hilangnya 
kesempatan kerja bagi orang lokal, biaya yg harus ditanggung dan dibayarkan ke 
luar negeri sebagai kontribusi afiliate Indonesia ke induk perusahaan bisa 
meningkat. Jika dibandingkan, biaya system administrator orang lokal dng biaya 
system administrator org sana, akan jauh lebih murah orang lokal.  
   
  Secara global, kebijakan spt itu dari kacamata induk perusahaan, memang lebih 
efisien karena system admin yg dilakukan secara regional, akan dpt menangani 
beberapa afiliasi perusahaan di berbagai negara.  Tetapi jika kebijakan ini 
dikaitkan dng kebijakan data E&P kita yg tidak boleh di bawa keluar negara 
tanpa perijinan yg memadai, maka hal inipun akan berpotensi pelanggaran.  
Dengan system admin yg berada di luar negara kita, secara system, adalah hal yg 
mudah bagi mereka untuk mengambil data2 kita tanpa setahu kita, karena mereka 
mempunyai privilege yg tinggi di dalam system komputer kita, sehingga bisa 
melakukan apa saja.
   
  Tentang pembiayaan yg berputar-putar di lingkungan mereka ini, saya kira 
tidak hanya terjadi di lingkungan technical computing, tetapi juga di bidang2 
yg lain, spt drilling, geosains, engineering, dsb.
   
  Saya tidak tahu persis bgmn mengatasinya, tetapi mungkin jika suatu block itu 
di dalam PSC term-nya diberikan kepada suatu entity baru (perusahaan baru) yg 
terdiri dari minimal 2 (dua) perusahaan minyak, misalnya ExxonMobil dan Total, 
mungkin ke dua perusahaan besar tsb akan saling mengawasi, sehingga biaya2 yg 
dikeluarkan akan lebih murni untuk perusahaan gabungan tsb.  Disamping itu, 
merekapun akan berkepentingan untuk menjalankan operasi perusahaan secara 
effisien,  sehingga kalaupun manajemen perusahaan dilaksanakan oleh orang di 
luar kedua perusahaan tsb., katakanlah lebih oleh orang Indonesia sendiri, 
mereka juga berkepentingan untuk melakukan alih teknologi, untuk 
mengaplikasikan pola2 kerja mereka yg efisien di manajemen tsb.   Hasil akhir 
yg didapat adalah, kita nggak akan banyak dibohongin karena internally, mereka 
akan saling mengawasi, dan kita2 juga akan lebih pinter, karena mereka 
berkepentingan untuk mebuat kita pinter agar usaha mereka lebih menguntungkan di
  kita. 
 Tinggal sekarang, berapa nilai bagi hasil yg sesuai untuk itu semua, sehingga 
tetap menarik mereka.  Semoga.
   
  Wassalam,
  Harry Kusna
  
Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
   deleted ... .

Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir 2003 onward) TIDAK
OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk yang berkaitan dengan
plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan resources besar dan risk
kecil dapat term yang lebih bagus dari block dengan resources kecil dan risk
besar, dsb. Kunci pemecahannya ada pada analisis awal dari block-block
tersebut sebelum ditenderkan oleh pemerintah. Walaupun kawan-kawan dr
BPMigas (yang notabene lebih punya darah-daging operasional eksplorasi)
sudah terlibat dalam evaluasinya, tetapi tetap saja warna analisisnya lebih
berat pada academical & scientific background. Saya mendengar selentingan
ada usaha untuk membuat BPMigas lebih berperan dalam mengusulkan blok-blok
baru yang akan ditawarkan. Kalau benar demikian, saya yakin PSC Term kita
pasca keterlibatan aktif BPMigas akan jadi jauh lebih "sound" karena kawan2
BPMigaslah yang banyak tahu detail teknis dari asset geologi yang ada dalam
blok2 tsb, terutama yang sudah direlinquish oleh KPS2 terdahulu. Tetapi hal
ini tidak menutup kemungkinan juga meningkatkan peran dari kawan2 di ESDM
(baca: Direktorat Eksplorasi Ditjen Migas dan Lemigas dan BGESDM) dengan
cara menantang mereka untuk lebih tajam lagi menganalisis daerah2 terbuka
sebelum ditenderkan.
2.2 Perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah untuk membuat klasifikasi term
kontrak (KKS/PSC) berdasarkan kedalaman dan target play meskipun Blocknya
tetap. Contoh untuk zona dangkal yang playnya sudah proven term-nya 85-15,

Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-16 Terurut Topik Ben Sapiie
Negeri kita ini selalu perlu orang yang mau nyumbang dalam bentuk apapun 
termasuk melempar ide2 baru yang kelihatannya tidak memungkinkan.   Siapa 
tahu ada yang akan mencoba meneruskan dan bisa menghasilkan sesuatu. 
Sumbangan pikiran dapat dilakukan dari jauh termasuk dari teman2 kita yang 
mencangkul dinegeri orang (dengan berbagai alasannya...). Tapi harus diingat 
bahwa ...right or wrong is my country ... saya pikir adalah prinsip utama. 
Jadi semoga tidak lupa sama tanah air...memang untuk berjuang kita harus 
kenyang supaya pikiran lebih cemerlang. Negri ini akan lebih maju dengan 
sumbangan pengalaman2 dari temen2 diluar sana walaupun hanya sebatas ide, 
saran maupun pendapat sehingga kalau ini terjadi di semua bidang tidak 
perlu kirim anggota DPR untuk studi banding lagi..


Saya setuju dengan Andang harus ada yang mencoba melakukan salah satu ide2 
atau wacana2 yang dilontarkan kalau tidak akan jadi wacana terus. Sudah 
waktunya rekan2 yang mampu untuk terjun dalam dunia profesional yang lebih 
menantang dan nyata2 akan membawa bangsa ini lebih maju. Kita sambut saja 
niatnya Andang untuk menjadi koordinator untuk mengodok ide2 dan wacana2 
dari para profesional MIGAS.


Masalah yg harus didiskusikan dan mendesak antara lain: PSC term, Reserves 
dan Resources, Penalti bagi kumpeni yang ambil daerah tapi nggak 
melaksanakan komitmen, Cost recovery, open Block, Data MIGAS...


Salam,

Ben Sapiie

- Original Message - 
From: "Andang Bachtiar" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Thursday, December 15, 2005 1:47 PM
Subject: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real 
== Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY




Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
(Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain terwujud juga = jadi
penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi provokator IAGINET dan
minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang masa:-))

Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi laporan hasil 
pertemuan

itu adalah:

1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik, bersedia membangun negeri
sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang kondisinya sudah memungkinkan
tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke
Indonesia, Pak"

Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan para professional 
migas

di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk membuat kondisi Indonesia
membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia membaik, baru kemudian
akan ikut membangun (setelah kondisi membaik tersebut). Lho?!! Padahal
setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung, dan keterlibatan fisik
dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL tersebut MAMPU dan 
MAU

bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik. (Terus,... kenapa koq gak
pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali orang-orang macem Vicky dkk 
ini

ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia membaik HARUS ada yang
volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action. Saya sore ini juga ke
KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening talk, menawarkan cara
membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik seperti ini. Sukur2
kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai kerja babat alas 1
Januari 2005 mendatang.

Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di Indonesia (terutama yang
sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama melepaskan diri dari 
belenggu
kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah pergolakan kemerdekaan, 
untuk
membebaskan (minimal) migas Indonesia dari permasalahan penyakit 
kronisnya:

EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung (session) di Hotel
Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang jam 2 sampai tengah 
malam,

bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.

2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara dan sekaligus mampu
bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky ke SBY untuk
mempertimbangkan succes story dari konsep recycle explorationnya Petronas,
nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin task-force (IAGI/IATMI/HAGI
atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum siap) untuk menelorkan
konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang menyeimbangkan 
kepentingan

perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen Migas dan BPMigas).
Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga belum mampu bergerak
(mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya menawarkan diri untuk
jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut dimana kawan2 yang berminat
bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya bersama-sama dalam satu milis
khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam implementasi advokasinya,
nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky yang bisa ketemu
Presiden, atau Menteri, atau DPR.

Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir 2003 onward) TIDAK
OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk yang berkaitan dengan
plays yang ada dalam block ybs. Ada

RE: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik Achmad Luthfi
Yang betul nulisnya "BPMIGAS" bukan BP Migas.

LTH

-Original Message-
From: ismail [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, December 16, 2005 10:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets
Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

Memangnya ketinggian kalau Phd di BP Migas.

Ism

- Original Message - 
From: "Inaray, Jossy" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, December 16, 2005 9:38 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets
Get 
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY


Sayang Phd nya,.

 JCI

-Original Message-
From: hilman sobir [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 15, 2005 9:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets
Get 
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

Mestinya IAGI menjadikan Andang ini  sebagai ketua
BP MIgas, setelah berhasil menjadikan IAGI bergigi dan
bergensi...ayo siapa yang bisa ngaturnya...

Salam

Hilman Sobir

--- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
> (Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain
> terwujud juga = jadi
> penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi
> provokator IAGINET dan
> minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang
> masa:-))
>
> Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi
> laporan hasil pertemuan
> itu adalah:
>
> 1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik,
> bersedia membangun negeri
> sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang
> kondisinya sudah memungkinkan
> tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia
> membangun kembali ke
> Indonesia, Pak"
>
> Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan
> para professional migas
> di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk
> membuat kondisi Indonesia
> membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia
> membaik, baru kemudian
> akan ikut membangun (setelah kondisi membaik
> tersebut). Lho?!! Padahal
> setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung,
> dan keterlibatan fisik
> dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL
> tersebut MAMPU dan MAU
> bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik.
> (Terus,... kenapa koq gak
> pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali
> orang-orang macem Vicky dkk ini
> ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia
> membaik HARUS ada yang
> volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action.
> Saya sore ini juga ke
> KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening
> talk, menawarkan cara
> membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
> seperti ini. Sukur2
> kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
> kerja babat alas 1
> Januari 2005 mendatang.
>
> Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
> Indonesia (terutama yang
> sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
> melepaskan diri dari belenggu
> kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
> pergolakan kemerdekaan, untuk
> membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
> permasalahan penyakit kronisnya:
> EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
> (session) di Hotel
> Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
> jam 2 sampai tengah malam,
> bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.
>
> 2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
> dan sekaligus mampu
> bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
> ke SBY untuk
> mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
> explorationnya Petronas,
> nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
> task-force (IAGI/IATMI/HAGI
> atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
> siap) untuk menelorkan
> konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
> menyeimbangkan kepentingan
> perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
> Migas dan BPMigas).
> Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
> belum mampu bergerak
> (mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
> menawarkan diri untuk
> jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
> dimana kawan2 yang berminat
> bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
> bersama-sama dalam satu milis
> khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
> implementasi advokasinya,
> nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
> yang bisa ketemu
> Presiden, atau Menteri, atau DPR.
>
> Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
> 2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
> 2003 onward) TIDAK
> OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
> yang berkaitan dengan
> plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
> resources besar dan risk
> kecil dapat term yang lebi

RE: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik Hendra Baskara
Kalau jadi, nanti ada istilah mafia CSM di urusan energi dan sumber daya
alam seperi mafia Berkeley di urusan perekonomian indonesia8-)

-Original Message-
From: M Untung [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, December 16, 2005 10:52 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets
Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY


Kalau saya sangat optimis Sdr. Andang Bahtiar ini suatu ketika (tidak lama
lagi) dapat jadi menteri ESDM. Ini tidak guyon tapi betul kok (Saya ada rasa
begitu dan didoakan begitu).
M. Untung
- Original Message -
From: "hilman sobir" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 15, 2005 9:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY



***  Private and Confidential   ***
The information in this email is confidential and is intended only for the 
person(s) named. 
Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the 
intended recipient, 
please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 
7730 



Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik M Untung
Kalau saya sangat optimis Sdr. Andang Bahtiar ini suatu ketika (tidak lama
lagi) dapat jadi menteri ESDM. Ini tidak guyon tapi betul kok (Saya ada rasa
begitu dan didoakan begitu).
M. Untung
- Original Message -
From: "hilman sobir" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 15, 2005 9:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY


> Mestinya IAGI menjadikan Andang ini  sebagai ketua
> BP MIgas, setelah berhasil menjadikan IAGI bergigi dan
> bergensi...ayo siapa yang bisa ngaturnya...
>
> Salam
>
> Hilman Sobir
>
> --- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
> > (Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain
> > terwujud juga = jadi
> > penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi
> > provokator IAGINET dan
> > minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang
> > masa:-))
> >
> > Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi
> > laporan hasil pertemuan
> > itu adalah:
> >
> > 1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik,
> > bersedia membangun negeri
> > sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang
> > kondisinya sudah memungkinkan
> > tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia
> > membangun kembali ke
> > Indonesia, Pak"
> >
> > Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan
> > para professional migas
> > di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk
> > membuat kondisi Indonesia
> > membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia
> > membaik, baru kemudian
> > akan ikut membangun (setelah kondisi membaik
> > tersebut). Lho?!! Padahal
> > setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung,
> > dan keterlibatan fisik
> > dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL
> > tersebut MAMPU dan MAU
> > bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik.
> > (Terus,... kenapa koq gak
> > pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali
> > orang-orang macem Vicky dkk ini
> > ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia
> > membaik HARUS ada yang
> > volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action.
> > Saya sore ini juga ke
> > KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening
> > talk, menawarkan cara
> > membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
> > seperti ini. Sukur2
> > kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
> > kerja babat alas 1
> > Januari 2005 mendatang.
> >
> > Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
> > Indonesia (terutama yang
> > sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
> > melepaskan diri dari belenggu
> > kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
> > pergolakan kemerdekaan, untuk
> > membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
> > permasalahan penyakit kronisnya:
> > EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
> > (session) di Hotel
> > Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
> > jam 2 sampai tengah malam,
> > bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.
> >
> > 2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
> > dan sekaligus mampu
> > bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
> > ke SBY untuk
> > mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
> > explorationnya Petronas,
> > nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
> > task-force (IAGI/IATMI/HAGI
> > atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
> > siap) untuk menelorkan
> > konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
> > menyeimbangkan kepentingan
> > perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
> > Migas dan BPMigas).
> > Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
> > belum mampu bergerak
> > (mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
> > menawarkan diri untuk
> > jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
> > dimana kawan2 yang berminat
> > bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
> > bersama-sama dalam satu milis
> > khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
> > implementasi advokasinya,
> > nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
> > yang bisa ketemu
> > Presiden, atau Menteri, atau DPR.
> >
> > Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
> > 2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
> > 2003 onward) TIDAK
> > OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
> > yang berkaitan dengan
> > plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
> > resources

Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik yrsnki
aik,
>>> bersedia membangun negeri
>>> sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang
>>> kondisinya sudah memungkinkan
>>> tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia
>>> membangun kembali ke
>>> Indonesia, Pak"
>>>
>>> Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan
>>> para professional migas
>>> di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk
>>> membuat kondisi Indonesia
>>> membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia
>>> membaik, baru kemudian
>>> akan ikut membangun (setelah kondisi membaik
>>> tersebut). Lho?!! Padahal
>>> setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung,
>>> dan keterlibatan fisik
>>> dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL
>>> tersebut MAMPU dan MAU
>>> bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik.
>>> (Terus,... kenapa koq gak
>>> pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali
>>> orang-orang macem Vicky dkk ini
>>> ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia
>>> membaik HARUS ada yang
>>> volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action.
>>> Saya sore ini juga ke
>>> KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening
>>> talk, menawarkan cara
>>> membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
>>> seperti ini. Sukur2
>>> kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
>>> kerja babat alas 1
>>> Januari 2005 mendatang.
>>>
>>> Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
>>> Indonesia (terutama yang
>>> sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
>>> melepaskan diri dari belenggu
>>> kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
>>> pergolakan kemerdekaan, untuk
>>> membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
>>> permasalahan penyakit kronisnya:
>>> EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
>>> (session) di Hotel
>>> Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
>>> jam 2 sampai tengah malam,
>>> bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.
>>>
>>> 2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
>>> dan sekaligus mampu
>>> bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
>>> ke SBY untuk
>>> mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
>>> explorationnya Petronas,
>>> nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
>>> task-force (IAGI/IATMI/HAGI
>>> atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
>>> siap) untuk menelorkan
>>> konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
>>> menyeimbangkan kepentingan
>>> perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
>>> Migas dan BPMigas).
>>> Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
>>> belum mampu bergerak
>>> (mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
>>> menawarkan diri untuk
>>> jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
>>> dimana kawan2 yang berminat
>>> bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
>>> bersama-sama dalam satu milis
>>> khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
>>> implementasi advokasinya,
>>> nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
>>> yang bisa ketemu
>>> Presiden, atau Menteri, atau DPR.
>>>
>>> Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
>>> 2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
>>> 2003 onward) TIDAK
>>> OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
>>> yang berkaitan dengan
>>> plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
>>> resources besar dan risk
>>> kecil dapat term yang lebih bagus dari block dengan
>>> resources kecil dan risk
>>> besar, dsb. Kunci pemecahannya ada pada analisis
>>> awal dari block-block
>>> tersebut sebelum ditenderkan oleh pemerintah.
>>> Walaupun kawan-kawan dr
>>> BPMigas (yang notabene lebih punya darah-daging
>>> operasional eksplorasi)
>>> sudah terlibat dalam evaluasinya, tetapi tetap saja
>>> warna analisisnya lebih
>>> berat pada academical & scientific background. Saya
>>> mendengar selentingan
>>> ada usaha untuk membuat BPMigas lebih berperan dalam
>>> mengusulkan blok-blok
>>> baru yang akan ditawarkan. Kalau benar demikian,
>>> saya yakin PSC Term kita
>>> pasca keterlibatan aktif BPMigas akan jadi jauh
>>> lebih "sound" karena kawan2
>>> BPMigaslah yang banyak tahu detail t

Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik ismail

Memangnya ketinggian kalau Phd di BP Migas.

Ism

- Original Message - 
From: "Inaray, Jossy" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Friday, December 16, 2005 9:38 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get 
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY



Sayang Phd nya,.

JCI

-Original Message-
From: hilman sobir [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, December 15, 2005 9:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get 
Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY


Mestinya IAGI menjadikan Andang ini  sebagai ketua
BP MIgas, setelah berhasil menjadikan IAGI bergigi dan
bergensi...ayo siapa yang bisa ngaturnya...

Salam

Hilman Sobir

--- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
(Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain
terwujud juga = jadi
penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi
provokator IAGINET dan
minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang
masa:-))

Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi
laporan hasil pertemuan
itu adalah:

1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik,
bersedia membangun negeri
sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang
kondisinya sudah memungkinkan
tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia
membangun kembali ke
Indonesia, Pak"

Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan
para professional migas
di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk
membuat kondisi Indonesia
membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia
membaik, baru kemudian
akan ikut membangun (setelah kondisi membaik
tersebut). Lho?!! Padahal
setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung,
dan keterlibatan fisik
dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL
tersebut MAMPU dan MAU
bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik.
(Terus,... kenapa koq gak
pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali
orang-orang macem Vicky dkk ini
ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia
membaik HARUS ada yang
volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action.
Saya sore ini juga ke
KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening
talk, menawarkan cara
membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
seperti ini. Sukur2
kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
kerja babat alas 1
Januari 2005 mendatang.

Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
Indonesia (terutama yang
sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
melepaskan diri dari belenggu
kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
pergolakan kemerdekaan, untuk
membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
permasalahan penyakit kronisnya:
EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
(session) di Hotel
Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
jam 2 sampai tengah malam,
bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.

2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
dan sekaligus mampu
bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
ke SBY untuk
mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
explorationnya Petronas,
nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
task-force (IAGI/IATMI/HAGI
atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
siap) untuk menelorkan
konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
menyeimbangkan kepentingan
perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
Migas dan BPMigas).
Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
belum mampu bergerak
(mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
menawarkan diri untuk
jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
dimana kawan2 yang berminat
bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
bersama-sama dalam satu milis
khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
implementasi advokasinya,
nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
yang bisa ketemu
Presiden, atau Menteri, atau DPR.

Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
2003 onward) TIDAK
OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
yang berkaitan dengan
plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
resources besar dan risk
kecil dapat term yang lebih bagus dari block dengan
resources kecil dan risk
besar, dsb. Kunci pemecahannya ada pada analisis
awal dari block-block
tersebut sebelum ditenderkan oleh pemerintah.
Walaupun kawan-kawan dr
BPMigas (yang notabene lebih punya darah-daging
operasional eksplorasi)
sudah terlibat dalam evaluasinya, tetapi tetap saja
warna analisisnya lebih
berat pada academical & scientific background. Saya
mendengar selentingan
ada usaha untuk membuat BPMigas lebih berperan dalam
mengusulkan blok-blok
baru yang akan ditawarkan. Kalau benar demikian,
saya yakin PSC Term kita
pasca keterlibatan aktif BPMigas akan jadi jauh
lebih "sound" karena kawan2
BPMigaslah yang banyak tahu detail teknis dari asset
geologi yang ada dalam
blok2 tsb, terutama yang sudah direlinquish oleh
KPS2 terdahulu. Tetapi hal

Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik ismail
an2 di evening
talk, menawarkan cara
membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
seperti ini. Sukur2
kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
kerja babat alas 1
Januari 2005 mendatang.

Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
Indonesia (terutama yang
sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
melepaskan diri dari belenggu
kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
pergolakan kemerdekaan, untuk
membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
permasalahan penyakit kronisnya:
EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
(session) di Hotel
Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
jam 2 sampai tengah malam,
bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.

2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
dan sekaligus mampu
bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
ke SBY untuk
mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
explorationnya Petronas,
nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
task-force (IAGI/IATMI/HAGI
atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
siap) untuk menelorkan
konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
menyeimbangkan kepentingan
perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
Migas dan BPMigas).
Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
belum mampu bergerak
(mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
menawarkan diri untuk
jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
dimana kawan2 yang berminat
bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
bersama-sama dalam satu milis
khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
implementasi advokasinya,
nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
yang bisa ketemu
Presiden, atau Menteri, atau DPR.

Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
2003 onward) TIDAK
OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
yang berkaitan dengan
plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
resources besar dan risk
kecil dapat term yang lebih bagus dari block dengan
resources kecil dan risk
besar, dsb. Kunci pemecahannya ada pada analisis
awal dari block-block
tersebut sebelum ditenderkan oleh pemerintah.
Walaupun kawan-kawan dr
BPMigas (yang notabene lebih punya darah-daging
operasional eksplorasi)
sudah terlibat dalam evaluasinya, tetapi tetap saja
warna analisisnya lebih
berat pada academical & scientific background. Saya
mendengar selentingan
ada usaha untuk membuat BPMigas lebih berperan dalam
mengusulkan blok-blok
baru yang akan ditawarkan. Kalau benar demikian,
saya yakin PSC Term kita
pasca keterlibatan aktif BPMigas akan jadi jauh
lebih "sound" karena kawan2
BPMigaslah yang banyak tahu detail teknis dari asset
geologi yang ada dalam
blok2 tsb, terutama yang sudah direlinquish oleh
KPS2 terdahulu. Tetapi hal
ini tidak menutup kemungkinan juga meningkatkan
peran dari kawan2 di ESDM
(baca: Direktorat Eksplorasi Ditjen Migas dan
Lemigas dan BGESDM) dengan
cara menantang mereka untuk lebih tajam lagi
menganalisis daerah2 terbuka
sebelum ditenderkan.
2.2 Perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah untuk
membuat klasifikasi term
kontrak (KKS/PSC) berdasarkan kedalaman dan target
play meskipun Blocknya
tetap. Contoh untuk zona dangkal yang playnya sudah
proven term-nya 85-15,
untuk zona menengah yang playnya masih probable
termnya 75-25, dan untuk
zona dalam yang playnya masih possible termnya
60:40, dsb.

3 ...Silakan yang lain2 menyusul

ADB
Exploration Think-Tank Indonesia

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 15, 2005 11:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden
SBY


> > FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik
Perminyakan Indonesia
> > - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi
malam.
> > Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk
satu meja dengan beliau
> > ...
> >
> > Berikut uraian ringkasnya ...
> > sambungannya besok ya
> > Acara dinner
dengan Pak SBY aku ulas
> > sementara sekilas dulu, berhubung
> > aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
> >
> > Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL
sudah saya sampaikan ke
> > pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan
sangat-sangat serius. Surat yg
> > sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul
Hariprimadi sudah disampaikan
> > ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY
sendiri ketika "ngobrol"
> > sambil makan malam.
> >
> > Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya
memperkenalkan ttg keberadaan
> > IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang.
Beliau sangat mengerti
> > bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum
pulih sempurna
> > walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik.
>


___

> Vick
>
> Satement SBY ini menarik jadi saya ingin tanya :
Apakah menurut Anda
(dari
> body languange SBY) , SBY itu merasa 

RE: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik Inaray, Jossy
Sayang Phd nya,.

 JCI 

-Original Message-
From: hilman sobir [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 15, 2005 9:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real 
== Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

Mestinya IAGI menjadikan Andang ini  sebagai ketua
BP MIgas, setelah berhasil menjadikan IAGI bergigi dan
bergensi...ayo siapa yang bisa ngaturnya...

Salam

Hilman Sobir

--- Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
> (Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain
> terwujud juga = jadi
> penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi
> provokator IAGINET dan
> minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang
> masa:-))
> 
> Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi
> laporan hasil pertemuan
> itu adalah:
> 
> 1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik,
> bersedia membangun negeri
> sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang
> kondisinya sudah memungkinkan
> tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia
> membangun kembali ke
> Indonesia, Pak"
> 
> Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan
> para professional migas
> di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk
> membuat kondisi Indonesia
> membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia
> membaik, baru kemudian
> akan ikut membangun (setelah kondisi membaik
> tersebut). Lho?!! Padahal
> setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung,
> dan keterlibatan fisik
> dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL
> tersebut MAMPU dan MAU
> bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik.
> (Terus,... kenapa koq gak
> pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali
> orang-orang macem Vicky dkk ini
> ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia
> membaik HARUS ada yang
> volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action.
> Saya sore ini juga ke
> KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening
> talk, menawarkan cara
> membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik
> seperti ini. Sukur2
> kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai
> kerja babat alas 1
> Januari 2005 mendatang.
> 
> Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di
> Indonesia (terutama yang
> sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama
> melepaskan diri dari belenggu
> kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah
> pergolakan kemerdekaan, untuk
> membebaskan (minimal) migas Indonesia dari
> permasalahan penyakit kronisnya:
> EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung
> (session) di Hotel
> Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang
> jam 2 sampai tengah malam,
> bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.
> 
> 2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara
> dan sekaligus mampu
> bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky
> ke SBY untuk
> mempertimbangkan succes story dari konsep recycle
> explorationnya Petronas,
> nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin
> task-force (IAGI/IATMI/HAGI
> atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum
> siap) untuk menelorkan
> konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang
> menyeimbangkan kepentingan
> perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen
> Migas dan BPMigas).
> Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga
> belum mampu bergerak
> (mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya
> menawarkan diri untuk
> jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut
> dimana kawan2 yang berminat
> bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya
> bersama-sama dalam satu milis
> khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam
> implementasi advokasinya,
> nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky
> yang bisa ketemu
> Presiden, atau Menteri, atau DPR.
> 
> Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
> 2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir
> 2003 onward) TIDAK
> OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk
> yang berkaitan dengan
> plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan
> resources besar dan risk
> kecil dapat term yang lebih bagus dari block dengan
> resources kecil dan risk
> besar, dsb. Kunci pemecahannya ada pada analisis
> awal dari block-block
> tersebut sebelum ditenderkan oleh pemerintah.
> Walaupun kawan-kawan dr
> BPMigas (yang notabene lebih punya darah-daging
> operasional eksplorasi)
> sudah terlibat dalam evaluasinya, tetapi tetap saja
> warna analisisnya lebih
> berat pada academical & scientific background. Saya
> mendengar selentingan
> ada usaha untuk membuat BPMigas lebih berperan dalam
> mengusulkan blok-blok
> baru yang akan ditawarkan. Kalau benar demikian,
> saya yakin PSC Ter

Re: [iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-15 Terurut Topik hilman sobir
kinan juga meningkatkan
> peran dari kawan2 di ESDM
> (baca: Direktorat Eksplorasi Ditjen Migas dan
> Lemigas dan BGESDM) dengan
> cara menantang mereka untuk lebih tajam lagi
> menganalisis daerah2 terbuka
> sebelum ditenderkan.
> 2.2 Perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah untuk
> membuat klasifikasi term
> kontrak (KKS/PSC) berdasarkan kedalaman dan target
> play meskipun Blocknya
> tetap. Contoh untuk zona dangkal yang playnya sudah
> proven term-nya 85-15,
> untuk zona menengah yang playnya masih probable
> termnya 75-25, dan untuk
> zona dalam yang playnya masih possible termnya
> 60:40, dsb.
> 
> 3 ...Silakan yang lain2 menyusul
> 
> ADB
> Exploration Think-Tank Indonesia
> 
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Thursday, December 15, 2005 11:27 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden
> SBY
> 
> 
> > > FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik
> Perminyakan Indonesia
> > > - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi
> malam.
> > > Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk
> satu meja dengan beliau
> > > ...
> > >
> > > Berikut uraian ringkasnya ...
> > > sambungannya besok ya
> > > Acara dinner
> dengan Pak SBY aku ulas
> > > sementara sekilas dulu, berhubung
> > > aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
> > >
> > > Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL
> sudah saya sampaikan ke
> > > pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan
> sangat-sangat serius. Surat yg
> > > sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul
> Hariprimadi sudah disampaikan
> > > ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY
> sendiri ketika "ngobrol"
> > > sambil makan malam.
> > >
> > > Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya
> memperkenalkan ttg keberadaan
> > > IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang.
> Beliau sangat mengerti
> > > bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum
> pulih sempurna
> > > walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik.
> >
>
___
> > Vick
> >
> > Satement SBY ini menarik jadi saya ingin tanya :
> Apakah menurut Anda
> (dari
> > body languange SBY) , SBY itu merasa senang /
> bangga / dengan keberadaan
> > profesional Indonesia di KL ?
> >
> >
>
___
> >
> >
> >   Beliau akhirnya bertanya ke saya "Jadi nanti
> kalau Indonesia sudah
> > membaik bersedia membangun negeri sendiri kan ?".
> (duh njawab piye ya )
> 
=== message truncated ===


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Menarik kembali Vicky dkk ke Indonesia: Lets Get Real == Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-14 Terurut Topik Andang Bachtiar
Salut untuk Vicky, Salut untuk IATMI-KL
(Jangan lupa Vick, kalo "mimpi ni ye"nya yang lain terwujud juga = jadi
penasehat presiden dsb = ente HARUS tetap jadi provokator IAGINET dan
minimum jadi Dewan Penasehat IAGI sepanjang masa:-))

Beberapa poin yang perlu saya highlight dari narasi laporan hasil pertemuan
itu adalah:

1. "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik, bersedia membangun negeri
sendiri kan?" dijawab dengan "Kalau memang kondisinya sudah memungkinkan
tentunya banyak teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke
Indonesia, Pak"

Dari narasi tersebut terasa bahwa SBY mengasumsikan para professional migas
di KL tidak punya kemampuan dan kemauan untuk membuat kondisi Indonesia
membaik. Mereka hanya "menunggu" kondisi Indonesia membaik, baru kemudian
akan ikut membangun (setelah kondisi membaik tersebut). Lho?!! Padahal
setahu saya lewat korespondensi, diskusi langsung, dan keterlibatan fisik
dari jauh, kawan2 professional migas Indonesia di KL tersebut MAMPU dan MAU
bekerja untuk membuat kondisi Indonesia membaik. (Terus,... kenapa koq gak
pulang2). Nah, dalam rangka menarik kembali orang-orang macem Vicky dkk ini
ke Indonesia untuk ikut membuat kondisi Indonesia membaik HARUS ada yang
volunteer menerjemahkan wacana menjadi real action. Saya sore ini juga ke
KL, besok akan bicara dg Vicky & kawan2 di evening talk, menawarkan cara
membangun Indonesia pada saat kondisi belum membaik seperti ini. Sukur2
kalau ada yang langsung resign dari sana dan mulai kerja babat alas 1
Januari 2005 mendatang.

Tawaran saya ini berlaku juga untuk kawan2 di Indonesia (terutama yang
sering melontarkan wacana). Mari bersama-sama melepaskan diri dari belenggu
kemapanan pegawai perusahaan, masuk ke kancah pergolakan kemerdekaan, untuk
membebaskan (minimal) migas Indonesia dari permasalahan penyakit kronisnya:
EKSPLORASI berkelanjutan. Saya akan buka warung (session) di Hotel
Shangrilla JKT Minggu 18 Desember 2005 dari siang jam 2 sampai tengah malam,
bagi siapapun yang berminat untuk ketularan.

2. Tentang PSC term yang harus menguntungkan negara dan sekaligus mampu
bersaing mengundang investasi, serta hint dari Vicky ke SBY untuk
mempertimbangkan succes story dari konsep recycle explorationnya Petronas,
nampaknya perlu ditindak-lanjuti dengan bikin task-force (IAGI/IATMI/HAGI
atau IAGI sajalah kalau yang lain-lainnya belum siap) untuk menelorkan
konsep gabungan PROFESSIONAL MIGAS INDONESIA yang menyeimbangkan kepentingan
perusahaan/investor (IPA) ataupun birokrasi (Ditjen Migas dan BPMigas).
Kalau misalnya organisasi-organisasi profesi juga belum mampu bergerak
(mungkin masih sibuk dengan masalah internal), saya menawarkan diri untuk
jadi koordinator kelompok kerja bebas tersebut dimana kawan2 yang berminat
bisa mulai melemparkan ide dan menggodoknya bersama-sama dalam satu milis
khusus. Mau lewat IAGINET? Hayuuu... Nah, dalam implementasi advokasinya,
nanti hasilnya kita titipkan ke kawan2 seperti Vicky yang bisa ketemu
Presiden, atau Menteri, atau DPR.

Sebagai lemparan issue pertama dari saya:
2.1 PSC Term kita selama ini (termasuk yang terakhir 2003 onward) TIDAK
OPTIMUM mempertimbangkan nilai resources dan risk yang berkaitan dengan
plays yang ada dalam block ybs. Ada block dengan resources besar dan risk
kecil dapat term yang lebih bagus dari block dengan resources kecil dan risk
besar, dsb. Kunci pemecahannya ada pada analisis awal dari block-block
tersebut sebelum ditenderkan oleh pemerintah. Walaupun kawan-kawan dr
BPMigas (yang notabene lebih punya darah-daging operasional eksplorasi)
sudah terlibat dalam evaluasinya, tetapi tetap saja warna analisisnya lebih
berat pada academical & scientific background. Saya mendengar selentingan
ada usaha untuk membuat BPMigas lebih berperan dalam mengusulkan blok-blok
baru yang akan ditawarkan. Kalau benar demikian, saya yakin PSC Term kita
pasca keterlibatan aktif BPMigas akan jadi jauh lebih "sound" karena kawan2
BPMigaslah yang banyak tahu detail teknis dari asset geologi yang ada dalam
blok2 tsb, terutama yang sudah direlinquish oleh KPS2 terdahulu. Tetapi hal
ini tidak menutup kemungkinan juga meningkatkan peran dari kawan2 di ESDM
(baca: Direktorat Eksplorasi Ditjen Migas dan Lemigas dan BGESDM) dengan
cara menantang mereka untuk lebih tajam lagi menganalisis daerah2 terbuka
sebelum ditenderkan.
2.2 Perlu dipertimbangkan oleh Pemerintah untuk membuat klasifikasi term
kontrak (KKS/PSC) berdasarkan kedalaman dan target play meskipun Blocknya
tetap. Contoh untuk zona dangkal yang playnya sudah proven term-nya 85-15,
untuk zona menengah yang playnya masih probable termnya 75-25, dan untuk
zona dalam yang playnya masih possible termnya 60:40, dsb.

3 ...Silakan yang lain2 menyusul

ADB
Exploration Think-Tank Indonesia

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, December 15, 2005 11:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY


> >

RE: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-14 Terurut Topik Achmad Luthfi
Betul juga sih, kan sudah banyak kasus, salah satu contoh ahli fisika
(nuklir..?) setelah kembali ke Serpong dari Jepang malah dianggurkan,
waktu ybs menggali kreatifitasnya atasannya marah malah
bersitegang/rebut. Lain halnya dengan tetangga kita Singapore, mereka
tidak punya lahan utk menanam pohon karet tapi Singapore kirim tenaga2
muda yg smart ke luar negeri utk belajar tentang tanaman karet dan
bisnisnya, sekembali dari luar negeri pemerintahnya telah membangun
pusat penelitian tanaman karet dan pemanfaatannya dengan fasilitas mirip
dengan fasilitas kampus atau tempat kerja para tenaga muda tersebut,
sehingga waktu mereka kembali perubahan lingkugan kerja dan perubahan
prasarana/sarana kerja tidak banyak. Lha beda sekali dengan contoh
tenaga ahli fisika tsb.


Salam,
LTH

-Original Message-
From: Taufik Manan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, December 15, 2005 11:11 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

Suatu ajakan yang positif,

Namun seluruh infrastruktur dan penunjangnya harus
dipersiapkan secara optimal. Jangan sampai kejadian
dulu yang menimpa tenaga ahli Indonesia yang belajar
dan bekerja di luar negri ketika kembali ke Indonesia
kurang dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman di luar
negri karena sarananya tidak menunjang.

Ini hal yang klasik namun bisa dirubah asal punya
komitmen yang kuat untuk maju demi kesejahteraan
bangsa kita.

Bersama kita bisa membangun kesejahteraan bangsa kita.

TAM

--- Batara Sakti Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Bravo IATMI, bravo RDP, bravo profesionals !
> Mari berharap berbagai masukan tsb mendapat
> perhatian yang menerus...
> 
> bat
> 
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]
> Date: Thu, 15 Dec 2005 01:31:01 +0800
> Subject: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY
> 
> > FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik
> Perminyakan Indonesia
> > - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi
> malam.
> > Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk
> satu meja dengan
> > beliau ...
> > 
> > Berikut uraian ringkasnya ...
> > sambungannya besok ya
> > =
> > Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas sementara
> sekilas dulu, berhubung
> > aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
> > 
> > Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL
> sudah saya sampaikan ke
> > pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan
> sangat-sangat serius. Surat yg
> > sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi
> sudah disampaikan
> > ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY
> sendiri ketika "ngobrol"
> > sambil makan malam.
> > 
> > Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya
> memperkenalkan ttg keberadaan
> > IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang.
> Beliau sangat mengerti
> > bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum
> pulih sempurna
> > walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik.
> Beliau akhirnya
> > bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah
> membaik bersedia
> > membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye
> ya ) ... aku hanya
> > menjawab "Kalau memang kondisinya sudah
> memungkinkan tentunya banyak
> > teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke
> Indonesia, Pak".
> > Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli
> Indonesia. Hal ini
> > juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden)
> untuk mengundang
> > ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam
> satu meja ada juga
> > bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di
> kedirgantaraan di Malaysia.
> > 
> > - PSC Term
> > Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas
> dahulu belajar dr
> > Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term,
> Dan hasilnya cukup
> > bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg
> bekerja di Petronas.
> > Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini
> sedang mengalami
> > ujian di beberapa negara. hal ini terjadi
> sehubungan dengan
> > perkembangan harga minyak,  fiscal term dll. PSC
> term yg diadopsi juga
> > oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk
> dilihat lagi. Menurut
> > Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu
> harus. Namun juga
> > harus mampu untuk bersaing mengundang investasi.
> > Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah
> sistem relinguishment
> > sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya
> lebih maju.
> > 
> > - Pertamina.
> > Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak,
> apakah masih belum bisa
> > disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas
> belajar ke ki

RE: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-14 Terurut Topik Putrohari, Rovicky
> __
> Vick
> 
> Satement SBY ini menarik jadi saya ingin tanya : Apakah 
> menurut Anda  (dari body languange SBY) , SBY itu merasa 
> senang / bangga / dengan keberadaan profesional Indonesia di KL ?
> __

Prihatin  !
Beliau sangat sadar kenapa "hengkang"nya profesional2 ini, sepertinya
kondisi dalam negeri memang harus diperbaiki. Profesi ini tidak hanya
perminyakan namun juga profesi lain, termasuk dosen, dokter,
industrialis dll. Dan juga tidak hanya di KL, bu Ani bercerita juga dari
banyak negara lain. Bu Ani yg dengan jelas saya dengar bertanya, "nanti
mau kembali lagi, kan ?"
Saya menangkap sebagai sebuah ajakan dan tawaran. Namun jelas bukan
paksaan. Bahkan dalam pidato didepan masyarakat Indonesia beliau sempat
mengucapkan terimakasih kepada "pahlawan" devisa ini. Tentunya saya tahu
beliau sdikit "berbeda" ketika berhadapan dengan saya dan TKI, bukan sok
atau gimana, tentunya ngga bisa serta-merta disamaratakan. 

(Note : trus terang saya bingung ditanya Bu Ani, 
Dalam hati sih ... Kalau hanya masuk industri yg sama buatku kurang
menantang, Kalau ditawarin kerja sebagai penasehat presiden yg sesuai
bidang saya sih kenapa tidak ? ... Duh ngimpi maneeeh kiyi ...:)

Beliau menegaskan soal IPTN, bahwa sedang mempersiapkan membangun
kembali Industri pesawat terbang di Indonesia. CN235 dan dan CN250 masih
layak diteruskan. Sehingga dia juga mengajak kawan semeja (bekas pekerja
IPTN) untuk bersedia kembali ke Indonesia utk bersama mengembangkan
industri kedirgantaraan.

> __
> 
>   Vick
> 
>   Yang benar istilahnya bukan G to G tapi G satu nginjak G 
> yang lainnya ,
>   kemudian B to B , B yang satu bawa senapan yang B satunya cuma punya
>   bambu runcing dan B yang bawa bambu runcing ini direcoko-in 
> terus lagi
>   sama teman sekampungnya.
>   Opo ora melas ?
> 
>   Apa SBY tahu ndak ya ? (kalau PTM itu direcokin terus).
> 
>   Si Abah
> 
> __

G2G ... Wah ini yg saya sebut "beyond my knowledge", sayapun dahulu
hanya menduga-duga ketika beliau ke US dulu dan tiba-tiba ada perubahan
besar dengan Exxon. Dan sekarang saya tahu bahwa memang ada masalah
politis terkait didalamnya. Namun sisi positipnya adalah mengalirnya
minyak dari Cepu bisa dipercepat. Nah sekarang kan urusan b2b, dimana
disini berbicara soal keuntungan. Nah pinter2an Pertamina lah. Yg jelas
Pak Presiden mengerti kemampuan Pertamina kok. Kalau diproteksi terus
ngga berkembang seperti Petronas, tapi kalau didiemin ya langsung kalah
lah yaw ...!

Pak SBY bicara jelas tentang kesadaran beliau bahwa Pertamina memang
direcokin. Bahkan beliau tahu dengan banyaknya korupsi di Pertamina.
Beliau juga menyebut Pertamina salah urus dan diganggu kepentingan
partai, serta pihak lain termasuk "ini" (sambil memasukkan tangan disaku
baju, pertanda banyak yg koruptor yg memperkaya diri sendiri (Bu Ani
juga menunjukkan wajah prihatin ketika memperagakan tangan masuk ke
saku). Namun seperti yg selalu ditegaskan beliau adalah "proses hukum
harus dijalankan" dengan benar. Jelas beliau memerlukan bawahan yg
berani mengungkap penyelewengan. 
Beliau bersedia menerima laporan yg terperinci ttg penyelewengan
dimanapun, tapi jangan menyatakan "katanya si anu ada korupsi disana, Si
Anu juga lihat kok, katanya " kalau hanya 'katanya' sih banyak
laporan yg masuk, dan ini yg justru membingungkan dan kdg menghambat.

(my note: Saya kok ya lupa tanya, bagaimana dengan perlindungan pelapor.
Ini penting, kan?)

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-14 Terurut Topik yrsnki
> FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
> - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi malam.
> Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk satu meja dengan beliau
> ...
>
> Berikut uraian ringkasnya ...
> sambungannya besok ya
> Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas
> sementara sekilas dulu, berhubung
> aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
>
> Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL sudah saya sampaikan ke
> pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan sangat-sangat serius. Surat yg
> sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi sudah disampaikan
> ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY sendiri ketika "ngobrol"
> sambil makan malam.
>
> Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya memperkenalkan ttg keberadaan
> IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang. Beliau sangat mengerti
> bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum pulih sempurna
> walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik.
___
Vick

Satement SBY ini menarik jadi saya ingin tanya : Apakah menurut Anda  (dari
body languange SBY) , SBY itu merasa senang / bangga / dengan keberadaan
profesional Indonesia di KL ?

___


  Beliau akhirnya bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah 
membaik bersedia membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye ya )
... aku hanya
> menjawab "Kalau memang kondisinya sudah memungkinkan tentunya banyak
> teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke Indonesia, Pak".
> Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli Indonesia. Hal ini
> juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden) untuk mengundang
> ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam satu meja ada juga
> bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di kedirgantaraan di Malaysia.
>
> - PSC Term
> Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas dahulu belajar dr
> Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term, Dan hasilnya cukup
> bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg bekerja di Petronas.
> Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini sedang mengalami
> ujian di beberapa negara. hal ini terjadi sehubungan dengan
> perkembangan harga minyak,  fiscal term dll. PSC term yg diadopsi juga
> oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk dilihat lagi. Menurut
> Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu harus. Namun juga
> harus mampu untuk bersaing mengundang investasi.
> Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah sistem relinguishment
> sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya lebih maju.
>
> - Pertamina.
> Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak, apakah masih belum bisa
> disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas belajar ke kita kan ?
> Beliau menyatakan sudah memiliki sebuah policy tersendri untuk
> Pertamina. Policy beliau adalah dengan membuat play ground sesuai
> dengan kemampuan Pertamina dibanding dengan pesaing2nya. Beliau
> membuat sebuah strategy sehingga pertamina paling tidak didalam negeri
> mampu untuk bersaing dengan cara membuat regulasi (red perlindungan)
> sehingga kalau dipertandingkan dengan BP, Chevron, dll pertamina yg
> masih jauh dibawah ini tidak langsung mati. Beliau tahu bahwa
> Pertamina masih perlu proteksi, namun sulitnya jangan sampai keenakan.
> Proteksi ini harus bertahan dikurangi sampai pertamina mampu.
> Contoh tentang BBM yg diperbolehkan diusahakan oleh perusahan dr luar.
> Ini semestinya menjadi ajang Pertamina untuk belajar mandiri
> (tantangan nih buat Pertamina mas mBong !)
> Beliau juga tahu dan mengerti bahwa telah terjadi salah urus di
> Pertamina dimasa lampau. Termasuk beban-beban yg ditanggung Pertamina.
> Termasuk beban utk pemerintah, partai2, serta pribadi2 yang ...
> (sambil beliau memasukkan tangan ke saku .. maksudnya banyak koruptor
> di Pertamina, rdp). Beliau mengerti tetapi proses hukum merupakan
> prioritas dalam menangani kasus2 korupsi/penyelewengan seperti ini.
>
> (note: hampir selalu Pak SBY menyatakan segala sesuatu penyeleseian
> kasus pelangaran harus dengan proses hukum/peradilan, dalam dialog
> terbukanya beliau juga menyatakan tidak senang dengan laporan yg
> katanya si anu.)
>
> - Cepu.
> Saya memberitahukan bahwa potensi Cepu sangat besar. Lapangan disana
> mampu memproduksi 200 rb bph. Prosesnya sudah berlarut-larut sehingga
> produksi bisa tertunda lama.
> Beliau menanggapi --> Masalah cepu yang G to G (Government to
> Government) sudah selesei, sekarang tinggal masalah B to B (Bussines
> to Bussiness) . Beliau menyatakan juga bahwa kita saat ini Indonesia
> memerlukan income dari minyak tersebut. Sehingga masalah B to B harus
> diseleseikan secepatnya.
> (jadi bener dugaan saya bahwa dahulu diawali dialogue G to G, wich is
> beyond my knowledge).

___

  Vick

  Yang benar istilahnya bukan G to G tapi G satu nginjak G yang lainnya ,
 

Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-14 Terurut Topik Taufik Manan
Suatu ajakan yang positif,

Namun seluruh infrastruktur dan penunjangnya harus
dipersiapkan secara optimal. Jangan sampai kejadian
dulu yang menimpa tenaga ahli Indonesia yang belajar
dan bekerja di luar negri ketika kembali ke Indonesia
kurang dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman di luar
negri karena sarananya tidak menunjang.

Ini hal yang klasik namun bisa dirubah asal punya
komitmen yang kuat untuk maju demi kesejahteraan
bangsa kita.

Bersama kita bisa membangun kesejahteraan bangsa kita.

TAM

--- Batara Sakti Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Bravo IATMI, bravo RDP, bravo profesionals !
> Mari berharap berbagai masukan tsb mendapat
> perhatian yang menerus...
> 
> bat
> 
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
> To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]
> Date: Thu, 15 Dec 2005 01:31:01 +0800
> Subject: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY
> 
> > FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik
> Perminyakan Indonesia
> > - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi
> malam.
> > Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk
> satu meja dengan
> > beliau ...
> > 
> > Berikut uraian ringkasnya ...
> > sambungannya besok ya
> > =
> > Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas sementara
> sekilas dulu, berhubung
> > aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
> > 
> > Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL
> sudah saya sampaikan ke
> > pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan
> sangat-sangat serius. Surat yg
> > sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi
> sudah disampaikan
> > ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY
> sendiri ketika "ngobrol"
> > sambil makan malam.
> > 
> > Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya
> memperkenalkan ttg keberadaan
> > IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang.
> Beliau sangat mengerti
> > bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum
> pulih sempurna
> > walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik.
> Beliau akhirnya
> > bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah
> membaik bersedia
> > membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye
> ya ) ... aku hanya
> > menjawab "Kalau memang kondisinya sudah
> memungkinkan tentunya banyak
> > teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke
> Indonesia, Pak".
> > Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli
> Indonesia. Hal ini
> > juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden)
> untuk mengundang
> > ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam
> satu meja ada juga
> > bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di
> kedirgantaraan di Malaysia.
> > 
> > - PSC Term
> > Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas
> dahulu belajar dr
> > Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term,
> Dan hasilnya cukup
> > bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg
> bekerja di Petronas.
> > Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini
> sedang mengalami
> > ujian di beberapa negara. hal ini terjadi
> sehubungan dengan
> > perkembangan harga minyak,  fiscal term dll. PSC
> term yg diadopsi juga
> > oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk
> dilihat lagi. Menurut
> > Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu
> harus. Namun juga
> > harus mampu untuk bersaing mengundang investasi.
> > Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah
> sistem relinguishment
> > sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya
> lebih maju.
> > 
> > - Pertamina.
> > Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak,
> apakah masih belum bisa
> > disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas
> belajar ke kita kan ?
> > Beliau menyatakan sudah memiliki sebuah policy
> tersendri untuk
> > Pertamina. Policy beliau adalah dengan membuat
> play ground sesuai
> > dengan kemampuan Pertamina dibanding dengan
> pesaing2nya. Beliau
> > membuat sebuah strategy sehingga pertamina paling
> tidak didalam negeri
> > mampu untuk bersaing dengan cara membuat regulasi
> (red perlindungan)
> > sehingga kalau dipertandingkan dengan BP, Chevron,
> dll pertamina yg
> > masih jauh dibawah ini tidak langsung mati. Beliau
> tahu bahwa
> > Pertamina masih perlu proteksi, namun sulitnya
> jangan sampai keenakan.
> > Proteksi ini harus bertahan dikurangi sampai
> pertamina mampu.
> > Contoh tentang BBM yg diperbolehkan diusahakan
> oleh perusahan dr luar.
> > Ini semestinya menjadi ajang Pertamina untuk
> belajar mandiri
> > (tantangan nih buat Pertamina mas mBong !)
> > Beliau juga tahu dan mengerti bahwa telah terjadi
> salah urus di
> > Pertamina dimasa lampau. Termasuk beban-beban yg
> ditanggung Pertamina.
> > Termasuk beban utk pemerintah, partai2, serta
> pribadi2 yang ...
> > (sambil beliau memasukkan tangan ke saku ..
> maksudnya banyak koruptor
> > di Pertamina, rdp). Beliau mengerti tetapi proses
> hukum merupakan
> > prioritas dalam menangani kasus2
> korupsi/penyelewengan seperti ini.
> > 
> > (note: hampir selalu Pak SBY menyatakan segala
> sesuatu penyeleseian
> > kasus pelangaran harus dengan proses
> hukum/peradilan, dalam dialog
> > terbuk

Re: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

2005-12-14 Terurut Topik Batara Sakti Simanjuntak
Bravo IATMI, bravo RDP, bravo profesionals !
Mari berharap berbagai masukan tsb mendapat perhatian yang menerus...

bat

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id, [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 15 Dec 2005 01:31:01 +0800
Subject: [iagi-net-l] Dinner dengan Pak Presiden SBY

> FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
> - Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi malam.
> Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk satu meja dengan
> beliau ...
> 
> Berikut uraian ringkasnya ...
> sambungannya besok ya
> =
> Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas sementara sekilas dulu, berhubung
> aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.
> 
> Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL sudah saya sampaikan ke
> pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan sangat-sangat serius. Surat yg
> sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi sudah disampaikan
> ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY sendiri ketika "ngobrol"
> sambil makan malam.
> 
> Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya memperkenalkan ttg keberadaan
> IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang. Beliau sangat mengerti
> bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum pulih sempurna
> walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik. Beliau akhirnya
> bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik bersedia
> membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye ya ) ... aku hanya
> menjawab "Kalau memang kondisinya sudah memungkinkan tentunya banyak
> teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke Indonesia, Pak".
> Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli Indonesia. Hal ini
> juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden) untuk mengundang
> ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam satu meja ada juga
> bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di kedirgantaraan di Malaysia.
> 
> - PSC Term
> Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas dahulu belajar dr
> Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term, Dan hasilnya cukup
> bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg bekerja di Petronas.
> Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini sedang mengalami
> ujian di beberapa negara. hal ini terjadi sehubungan dengan
> perkembangan harga minyak,  fiscal term dll. PSC term yg diadopsi juga
> oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk dilihat lagi. Menurut
> Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu harus. Namun juga
> harus mampu untuk bersaing mengundang investasi.
> Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah sistem relinguishment
> sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya lebih maju.
> 
> - Pertamina.
> Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak, apakah masih belum bisa
> disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas belajar ke kita kan ?
> Beliau menyatakan sudah memiliki sebuah policy tersendri untuk
> Pertamina. Policy beliau adalah dengan membuat play ground sesuai
> dengan kemampuan Pertamina dibanding dengan pesaing2nya. Beliau
> membuat sebuah strategy sehingga pertamina paling tidak didalam negeri
> mampu untuk bersaing dengan cara membuat regulasi (red perlindungan)
> sehingga kalau dipertandingkan dengan BP, Chevron, dll pertamina yg
> masih jauh dibawah ini tidak langsung mati. Beliau tahu bahwa
> Pertamina masih perlu proteksi, namun sulitnya jangan sampai keenakan.
> Proteksi ini harus bertahan dikurangi sampai pertamina mampu.
> Contoh tentang BBM yg diperbolehkan diusahakan oleh perusahan dr luar.
> Ini semestinya menjadi ajang Pertamina untuk belajar mandiri
> (tantangan nih buat Pertamina mas mBong !)
> Beliau juga tahu dan mengerti bahwa telah terjadi salah urus di
> Pertamina dimasa lampau. Termasuk beban-beban yg ditanggung Pertamina.
> Termasuk beban utk pemerintah, partai2, serta pribadi2 yang ...
> (sambil beliau memasukkan tangan ke saku .. maksudnya banyak koruptor
> di Pertamina, rdp). Beliau mengerti tetapi proses hukum merupakan
> prioritas dalam menangani kasus2 korupsi/penyelewengan seperti ini.
> 
> (note: hampir selalu Pak SBY menyatakan segala sesuatu penyeleseian
> kasus pelangaran harus dengan proses hukum/peradilan, dalam dialog
> terbukanya beliau juga menyatakan tidak senang dengan laporan yg
> katanya si anu.)
> 
> - Cepu.
> Saya memberitahukan bahwa potensi Cepu sangat besar. Lapangan disana
> mampu memproduksi 200 rb bph. Prosesnya sudah berlarut-larut sehingga
> produksi bisa tertunda lama.
> Beliau menanggapi --> Masalah cepu yang G to G (Government to
> Government) sudah selesei, sekarang tinggal masalah B to B (Bussines
> to Bussiness) . Beliau menyatakan juga bahwa kita saat ini Indonesia
> memerlukan income dari minyak tersebut. Sehingga masalah B to B harus
> diseleseikan secepatnya.
> (jadi bener dugaan saya bahwa dahulu diawali dialogue G to G, wich is
> beyond my knowledge).
> Beliau juga menginginkan Jeruk Field (note: wah SBY tahu juga Jeruk
> discovery) serta beberapa lapangan baru untuk segera onstream. Wah ini
> tantangan ... p