Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Duh... Lg ngomongin apa she? Makin hari makin aneh nih milis Sent from my BlackBerry®powered by INDOSAT M2 + + + + + + + Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. + + + + + + +Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: obrolan-bandar-dig...@yahoogroups.com obrolan-bandar-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: obrolan-bandar-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Stop2. Jadi Debat kusir Di negara manapun, ekonom kalah ama politikus -Original Message- From: **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com Date: Sun, 7 Mar 2010 07:48:38 To: Obrolan Bandarobrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Udah case closed pak wong cilik... Soale itu masuk ke ranah politik. Salah jadi bener, bener jadi salah... Yg penting terbukti apa kagak di mata hukum... Best Regards **bLi iNdRa** ==cuan ga cuan yg penting happy== powered by obrolan-ban...@yahoogroups.com® -Original Message- From: Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com Date: Sun, 7 Mar 2010 17:44:35 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR. Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya biarkan saja terus terbakar. Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu? 2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com Ikut satu, Simpel aja: Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga bisa terbakar kan? So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga dipademin?? I'm with u prof
Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Yang ane gak habis pikir dengan yang anti bailout, kenapa dikesankan seolah olah kalo tidak ada bailout, maka tidak akan ada kerugian. Padahal kalau tidak ada bailout akan ada kerugian sekitar 5 T untuk bayar dana nasabah sd 2M. Data ini sudah dipublish. Jadi opsi apapun dipilih akan ada dana keluar setidak-tidaknya 5T. So apakah selisih 1,7 T itu cukup worthed untuk dipersoalkan guna mengatasi indikasi sistemik yang terjadi karena dampak krisis global yang terjadi saat itu ? Kalo soal aliran dana bailout, rasanya tidak ada yang menolak untuk diselidiki lebih lanjut apakah ada pelanggaran hukumnya (termasuk semua partai di DPR dan juga Demokrat). --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bagus Putra Perdana disclosure@... wrote: gak skak-skak an lah. ko. for everything that's worth. we all come out from the vortex live and alive. not all the way unscratched but we do come out good and alive. saya sharing aja bahwa saya bersyukur melewati semua ini. wajar mungkin ada yang tidak puas dan kecewa sama keputusan century.kalo saya sendiri lebih ngerasa berterimakasih, respek dan bersyukur kepada mereka2 yang berada di posisi kunci ekonomi dan mengambil kebijakan pada saat-saat sulit itu. toh sebenernya mo yang setuju or gak setuju sama century. kita semua bisa sama-sama memperbaiki dan membuat segalanya jadi lebih baik dan lebih produktif. dengan kontribusi yang lebih nyata dan lebih berarti. yg jelas jgn sampe jadinya lupa aja. buat semua yang udah ikut di pasar modal dan finansial Indonesia pada saat itu mungkin akan kerasa lebih nyata. if we can only be fair and true to our heart. we all glad that its over. and we come out stronger after the storm. 2010/3/7 kokol...@... Giliran BW yang di skak mati ama kang bagus prof...kita tunggu penjelasan BW aja..paling hari senin kali yak baru jawab..googling dulu dia..he..he Sent from my BlackBerry® not powered by Bakrie Group -- *From: * JT jsxtra...@... *Date: *Sun, 7 Mar 2010 00:52:10 +0700 *To: *obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject: *RE: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hehe.., skak mat dari manee ? .., panik tuh si BW ., segala laporan BPK dibawa-bawa , die mau coba-coba giring gua masuk jebakan .., kagak bisa boss , issue awalnya bukan itu , kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg menang jelas OPSI C koq ., apalagi yg mau didebat .. hehehe . yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke Partai, sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur akumulasi dan distribusi segala itu yg gua bantah dan ngga bisa die jawab, mangkanya die coba giring gua .. ya kagak gua ladenin lah . hehe Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *dwianto_f...@... *Sent:* 07 Maret 2010 0:29 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: *Bwijaya emailkes...@... *Date: *Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700 *To: *obobrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject: *Last Round Re: masih berani? RE: [ob] ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century
Re: Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Kang, kalo boleh di share, gimana kondisi saat ini, apakah para bigshots ini sudah tidak panik lagi? atau jangan2 udah cuan gede :)) Thanks, kang. 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure.inc@ gmail.comdisclosure@gmail.com bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that be not severely threatening? ! Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome problems. saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global) saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia kepada kondisi yang lebih buruk. Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words. saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED SHITLESS at the time. masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu. yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan kebijakan ekonomi saat itu. saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People. I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the end justify the means. DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and they live up to their promise.
Re: Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Nyengir semua kayanya sekarang om dean, klo lingkungan dp malah ada bbrp org dp yg suka bengong gara2 terlalu panik pas 2008 dulu jadi nyetok barangnya gak terlalu banyak. buat yg suka maen Fixed Income malah puyeng nya beda sekarang puyeng cari placement. terlalu banyak liquidity dengan aset yg terlalu jual-mahal. untuk asset management commercial asing tone-nya malah lebih optimis lagi. mereka bisa bragging sama counterpart pusatnya di europe en amerika yg performancenya rugi dan outlooknya jelek, sementara unit di indonesia perform sangat baik. in a way, kayanya kita semua patut bangga dan bersyukur atas semua ini, But to take a slightly cautious view., We all agree Another Bubble Is Already In The Making !. 2010/3/8 Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com Kang, kalo boleh di share, gimana kondisi saat ini, apakah para bigshots ini sudah tidak panik lagi? atau jangan2 udah cuan gede :)) Thanks, kang. 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure.inc@ gmail.comdisclosure@gmail.com bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that be not severely threatening? ! Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome problems. saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global) saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia kepada kondisi yang lebih buruk. Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words. saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED SHITLESS at the time. masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu. yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan kebijakan ekonomi saat itu. saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People. I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the end justify the means. DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and they live up to their promise. -- Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. - Richard Feynman
Re: Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
O.. oo :( Dijelasin lebih rinci lagi Kang .. Indikator apa yang harus kita perhatikan supaya bisa terhindari dari Bubble ini .. Thanks Kang .. FH in a way, kayanya kita semua patut bangga dan bersyukur atas semua ini, But to take a slightly cautious view., We all agree Another Bubble Is Already In The Making !.
Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke perbankan nasional karena ada transaksi interbank, sehingga bila century gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir 2008. 4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik, tapi DPR waktu itu tidak setuju karena dananya besar , dan akhirnya indover dilikuidasi, gak ada tuh sistemik, berarti penilaian pak B salah dong tentang masalah sistemik ini hehehe 5. DPR gak setuju indover dibail out karena butuh dana besar yaitu 7 T, tapi DPR periode itu setuju untuk bailout century karena DPR dikasih data oleh BI (yang
Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
saya ikutan nimbrung, sebenernya krn dah bosan. pengen cerita century ga dibahas terus mungkin Mbah akhirnya yg turun tangan :D tapi sebelumnya.. hasil dari kopas ya? inget sebetulnya awal tulisan anda ttg dana nasabah yg belum dibayar (buktinya?, sebab saudara boss saya tenang2 aja nasabah di century), juga aliran dana ke parpol atau boediono dan sri mulyani (sama spt alasan awal angket century), tapi akhirnya sama aja anda ga beda sama pansus, muter ke mana2. saya ikutan bahas : 1. persyaratan pasti diubah, ceritanya mau diselamatkan, ingat yg diselamatin itu nasabah. 2. PT. AJP seandainya ga nyumbang pun menurut saya dana kampanye demokrat tetap ada, hal lainnya PT. AJP nyumbang tidak melanggar ketentuan. 3. dana aliran yg anda sebut TIDAK TERBUKTI mengalir secara ilegal ke parpol yg saya mau tanya, tanggapan anda, asset century yg di hongkong berpindah kepemilikan itu pegimane? konspirasi? terakhir, lebih baik anda kalau ga ada bukti dana masuk Boediono dan Sri Mulyani atau ke demokrat lebih baik janan lanjutin, buang waktu udah bosan dan udah basi udah banyak cerita. tapi pemindahan aset century di luar negeri itu yg belum banyak dibahas. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bwijaya emailkes...@... wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
wah bakal rame lagi nih!!:) 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke perbankan nasional karena ada transaksi interbank, sehingga bila century gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir 2008. 4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik, tapi DPR waktu itu tidak setuju karena dananya besar , dan akhirnya indover dilikuidasi, gak ada tuh sistemik, berarti penilaian pak B salah dong tentang masalah sistemik ini hehehe 5. DPR gak setuju indover dibail out karena butuh dana besar yaitu 7 T, tapi DPR
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Lailahhailallah ., panjang amat bo pantes dari tadi gua tunggu KAGAK NONGOL-NONGOL . rupanya ente cari bahan dulu ya? hahaha,. kemaren lu bilang gitu aja kok repot .., sekarang malah ente yg repot-repot amat sih ?? Ente mau debat ape nulis buku tong ? .., qeqeqeqe Gini yeee , ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh , kemaren yg kita omongin Cuma satu , APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ??? kalo yg ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru atu dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, Hasil temuan Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK , artinya apa? , artinya pansus menemukan NOTHING !!! Sdh lah tong ., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini , kalo Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nungguin lu seharian , kalo Cuma itu doang, semua orang juga dah tau . Hehe . Ok lah tong ., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin .., soalnya nunggu respond ente kelamaannn ibarat orang tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe JT Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bwijaya Sent: 06 Maret 2010 21:49 To: ob Subject: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Pak Bwijaya. Seperti yg bapak ungkapkan di awalnya : * orang nasabah bank centurynya sendiri banyak yg belom kebagian dana bailoutnya kok? jadi kemana dong dana triliunan itu?* Bisakah bapak ungkapkan data nya Saya dapat membantu mencairkan , tapi rasanya sudah cair semua. kecuali yg beli antaboga. Salam Lukman 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke perbankan nasional karena ada transaksi interbank, sehingga bila century gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir 2008. 4. pak B sebelumnya juga akan membailout
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Boss, Pakai identitas asli dong. Nama Asli siapa, alamat dimana sama Foto. jadi kalau ada yg nuntut karena memberi informasi yg salah, ketahuan harus nuntut kemana ! to JT: Jangan dilayanin, nanti ente salah ngomong bisa di SUE to Mbah: Thread ditutup aja. Misleading Information On 3/6/10, Bwijaya emailkes...@gmail.com wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke perbankan nasional karena ada transaksi interbank, sehingga bila century gak bisa bayar maka bank lain akan terganggu... faktanya adalah cuma ada 3 bank yg ada kaitan dengan transaksi interbank century dan jumlahnya cuma Rp 300 miliar . bandingkan dengan bank indover yg tidak dibailout(tp dilikuidasi) ada 43 bank yg terkait transaksi interbank dengan jumlah 1,3 T jauh lebih besar dari century kok tidak terjadi dampak sistemik, padahal kasus indover dengan kasus century terjadi disaat bersamaan yaitu akhir 2008. 4. pak B sebelumnya juga akan membailout indover dengan alasan sistemik, tapi DPR
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Nah itu die Kang, ini orang udah ngga bisa jawab malah ngalor-ngidul, melenceng dari issue awal (highlight below) jadi percuma kang dijabanin, yg die posting itu bukan argument, Cuma copas doang, kalo itu mah tiap hari juga udah kite denger ., hehehe Kagak salah dah.., si BW ini Obsesi Pansus..., woiii BW, Obsesi sih jadi apa kek.., jangan jadi angota pansus, tong ., hehe Naik beca ke cipete , cape d... Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader -Original Message- From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of kangduren Sent: 06 Maret 2010 22:13 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] saya ikutan nimbrung, sebenernya krn dah bosan. pengen cerita century ga dibahas terus mungkin Mbah akhirnya yg turun tangan :D tapi sebelumnya.. hasil dari kopas ya? inget sebetulnya awal tulisan anda ttg dana nasabah yg belum dibayar (buktinya?, sebab saudara boss saya tenang2 aja nasabah di century), juga aliran dana ke parpol atau boediono dan sri mulyani (sama spt alasan awal angket century), tapi akhirnya sama aja anda ga beda sama pansus, muter ke mana2. saya ikutan bahas : 1. persyaratan pasti diubah, ceritanya mau diselamatkan, ingat yg diselamatin itu nasabah. 2. PT. AJP seandainya ga nyumbang pun menurut saya dana kampanye demokrat tetap ada, hal lainnya PT. AJP nyumbang tidak melanggar ketentuan. 3. dana aliran yg anda sebut TIDAK TERBUKTI mengalir secara ilegal ke parpol yg saya mau tanya, tanggapan anda, asset century yg di hongkong berpindah kepemilikan itu pegimane? konspirasi? terakhir, lebih baik anda kalau ga ada bukti dana masuk Boediono dan Sri Mulyani atau ke demokrat lebih baik janan lanjutin, buang waktu udah bosan dan udah basi udah banyak cerita. tapi pemindahan aset century di luar negeri itu yg belum banyak dibahas. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bwijaya emailkes...@... wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Jadi baeknya gimana kang? 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Bos Bwijaya, ikut komentar yah... :-) data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang kuat untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan itu berita lama pak... hehe tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau tidaknya century kurang matang (/anda menyebutkan perlunya analisa kuantitatif bukan kualitatif saja/), dalam hal keilmuan manajemen risiko mungkin bapak pernah mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api yang ada dieliminasi secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran. manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk preventionnya udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah indover, itu kan apinya di luar rumah pak sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk mengkritisi pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia merdeka! Bwijaya wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? 3. menurut mereka kalau century gak dibailout maka akan berdampak luas ke perbankan nasional karena ada
Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
keknya c mending ganti fokus dulu, kite dah sampein poin2 nya, kalo Bwijaya memang ada bukti yg silahkan diposting lagi. urusan century dagangan sepi, hampir 2 bulan belon 'gajian' di bursa nih :D --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, JT jsxtra...@... wrote: Nah itu die Kang, ini orang udah ngga bisa jawab malah ngalor-ngidul, melenceng dari issue awal (highlight below) jadi percuma kang dijabanin, yg die posting itu bukan argument, Cuma copas doang, kalo itu mah tiap hari juga udah kite denger ., hehehe Kagak salah dah.., si BW ini Obsesi Pansus..., woiii BW, Obsesi sih jadi apa kek.., jangan jadi angota pansus, tong ., hehe Naik beca ke cipete , cape d... Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader -Original Message- From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of kangduren Sent: 06 Maret 2010 22:13 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] saya ikutan nimbrung, sebenernya krn dah bosan. pengen cerita century ga dibahas terus mungkin Mbah akhirnya yg turun tangan :D tapi sebelumnya.. hasil dari kopas ya? inget sebetulnya awal tulisan anda ttg dana nasabah yg belum dibayar (buktinya?, sebab saudara boss saya tenang2 aja nasabah di century), juga aliran dana ke parpol atau boediono dan sri mulyani (sama spt alasan awal angket century), tapi akhirnya sama aja anda ga beda sama pansus, muter ke mana2. saya ikutan bahas : 1. persyaratan pasti diubah, ceritanya mau diselamatkan, ingat yg diselamatin itu nasabah. 2. PT. AJP seandainya ga nyumbang pun menurut saya dana kampanye demokrat tetap ada, hal lainnya PT. AJP nyumbang tidak melanggar ketentuan. 3. dana aliran yg anda sebut TIDAK TERBUKTI mengalir secara ilegal ke parpol yg saya mau tanya, tanggapan anda, asset century yg di hongkong berpindah kepemilikan itu pegimane? konspirasi? terakhir, lebih baik anda kalau ga ada bukti dana masuk Boediono dan Sri Mulyani atau ke demokrat lebih baik janan lanjutin, buang waktu udah bosan dan udah basi udah banyak cerita. tapi pemindahan aset century di luar negeri itu yg belum banyak dibahas. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Bwijaya emailkesatu@ wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan
Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang 1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan dan sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh ditelusuri emang malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener aja... udah gue kasih analogi di email pertama gak ngerti juga 2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama bukan masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana mah tugas utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi gak nothing lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap penyelewengan itu harus dikritisi supaya tidak jadi diktator dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh argumen dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio perbankan dst, dan belom ada yg counter masalah ini... nah kirain ente bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue udah beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah bukan diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas data, gue udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p B dan bu SMI yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data kuantitatif, beliau cuma counter dengan cara kualitatif yaitu efek psikologis, nah kirain ente yang biasa kerja dengan fakta dan data kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya jawabannya bukan counter argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan diskusi ini kalo jawabnnya cuma gitu mah tong btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu ma keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah, gue tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup = Gini yeee., ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh., kemaren yg kita omongin Cuma satu., APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ??? kalo yg ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru atu.. dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, Hasil temuan Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK.., artinya apa?., artinya pansus menemukan NOTHING !!! Sdh lah tong.., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini.., kalo Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu'in lu seharian., kalo Cuma itu doang, semua orang juga dah tau.. Hehe.. Ok lah tong.., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin..., soalnya nunggu respond ente kelamaannn.. ibarat orang tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe.. JT = ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas,
Bls: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
wah jgn ditutup dulu neh bos, kita tanya para obers setuju tidak kalo ditutup diskusinya... soale RIM nya lagi maintenance.. jadi yg bukanya pake bb belum pada tau ... hehehe.. [herry] Dari: Bwijaya emailkes...@gmail.com Kepada: ob obrolan-bandar@yahoogroups.com Terkirim: Sab, 6 Maret, 2010 22:58:50 Judul: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang 1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan dan sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh ditelusuri emang malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener aja... udah gue kasih analogi di email pertama gak ngerti juga 2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama bukan masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana mah tugas utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi gak nothing lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap penyelewengan itu harus dikritisi supaya tidak jadi diktator dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh argumen dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio perbankan dst, dan belom ada yg counter masalah ini... nah kirain ente bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue udah beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah bukan diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas data, gue udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p B dan bu SMI yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data kuantitatif, beliau cuma counter dengan cara kualitatif yaitu efek psikologis, nah kirain ente yang biasa kerja dengan fakta dan data kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya jawabannya bukan counter argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan diskusi ini kalo jawabnnya cuma gitu mah tong btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu ma keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah, gue tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup = Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ??? kalo yg ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru atu…… dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan NOTHING !!! Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……, kalo Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo Cuma itu doang, semua orang juga dah tau…. Hehe…. Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn…… ibarat orang tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe…… JT = ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000. 000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Pak Bwijaya, Lebih baik anda bantu Pak Lukman memberikan data dana nasabah Century yg belum dikembalikan Bank Mutiara (negara) aja mumpung beliau sudah bersedia membantu, japri juga mungkin gak apa, daripada balas membalas thread e-mail yg sebetulnya saya yakin masing2 dari warga OB sudah punya sikap dan pandangan sendiri-sendiri mengenai kasus Century ini. salam From: lkm jkt lkm...@gmail.com To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Sat, March 6, 2010 10:32:04 PM Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Pak Bwijaya. Seperti yg bapak ungkapkan di awalnya : orang nasabah bank centurynya sendiri banyak yg belom kebagian dana bailoutnya kok? jadi kemana dong dana triliunan itu? Bisakah bapak ungkapkan data nya Saya dapat membantu mencairkan , tapi rasanya sudah cair semua. kecuali yg beli antaboga. Salam Lukman 2010/3/6 Bwijaya emailkesatu@ gmail.com ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000. 000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonom ian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru misalnya CAR harus diatas 8%, yang anehnya tiba-tiba diruubah menjadi 0,1 saja (asal positif) demi sebuah bank kecil bernama century . coba tanya kenapa kalau tidak karena ada kepentingan politis sesaat? 3. menurut mereka kalau
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Ikut komentar juga, Saya setuju dengan analisi manajemen resiko anda bung Abodemen, dan juga saya setuju dengan SEMANGAT BWIJAYA. Dan saya kira semangat itu telah terpuaskan dengan keputusan politik yang diambil DPR dengan memilih opsi C, betul?. Saya rasa kita tidak perlu diskusi mundur lagi, yang harus kita khawatirkan bersama dan menjadi point diskusi adalah APAKAH OPSI C akan berujung pada instabilitas politik? Apakah partai demokrat dan kepresidenan punya langkah antisipasi? Apakah akan ada inisiator konsolidasi dalam century gate ini? Kemarin nonton tv lagi: ada running text, SBY minta masalah LC bodong century, agar diproses secara hukum demi keadilan, .bakal DENDAM TAK SUDAHKAH? GJ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of abodemen Sent: Saturday, March 06, 2010 10:52 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Bos Bwijaya, ikut komentar yah... :-) data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang kuat untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan itu berita lama pak... hehe tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau tidaknya century kurang matang (anda menyebutkan perlunya analisa kuantitatif bukan kualitatif saja), dalam hal keilmuan manajemen risiko mungkin bapak pernah mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api yang ada dieliminasi secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran. manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk preventionnya udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah indover, itu kan apinya di luar rumah pak sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk mengkritisi pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia merdeka! Bwijaya wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Nah ini yg bener nih , mestinya itu yg kita coba diskusikan (highlighted dibawah), akur pak ., itu yg mesti diomongin, karena akan berdampak langsung ke bursa kita . Jangan malah balik kebelakang dan ngarang-ngarang ada dana yg ngalir ke partai ., itu BASI dan itu jelas-jelas ngga kebukti kok , si BW dimintaain bukti dugaan aliran dana tsb eh malah ngoceh ke thema-thema lainnya .. hehe Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of ghazian Sent: 06 Maret 2010 23:36 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: RE: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Ikut komentar juga, Saya setuju dengan analisi manajemen resiko anda bung Abodemen, dan juga saya setuju dengan SEMANGAT BWIJAYA. Dan saya kira semangat itu telah terpuaskan dengan keputusan politik yang diambil DPR dengan memilih opsi C, betul?. Saya rasa kita tidak perlu diskusi mundur lagi, yang harus kita khawatirkan bersama dan menjadi point diskusi adalah APAKAH OPSI C akan berujung pada instabilitas politik? Apakah partai demokrat dan kepresidenan punya langkah antisipasi? Apakah akan ada inisiator konsolidasi dalam century gate ini? Kemarin nonton tv lagi: ada running text, SBY minta masalah LC bodong century, agar diproses secara hukum demi keadilan, .bakal DENDAM TAK SUDAHKAH? GJ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of abodemen Sent: Saturday, March 06, 2010 10:52 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Bos Bwijaya, ikut komentar yah... :-) data dan fakta yang anda ungkap tentang laporan ppatk dan bpk kurang kuat untuk menyimpulkan terjadinya aliran dana ke partai tertentu, dan itu berita lama pak... hehe tapi, saya sependapat dengan bapak tentang pengujian sistemik atau tidaknya century kurang matang (anda menyebutkan perlunya analisa kuantitatif bukan kualitatif saja), dalam hal keilmuan manajemen risiko mungkin bapak pernah mendengar manajemen pemadam kebakaran, dimana api yang ada dieliminasi secara sigap untuk mencegah meluasnya kebakaran. manajemen kebakaran ini perlu dilakukan pak, krn tahapan risk preventionnya udah kelewat, api walaupun kecil udah masuk rumah, masalah indover, itu kan apinya di luar rumah pak sebagai penutup, saya setuju dan memihak semangat bapak untuk mengkritisi pelanggaran yang ada untuk kemajuan Indonesia merdeka! Bwijaya wrote: ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa T 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that be not severely threatening?! Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome problems. saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global) saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia kepada kondisi yang lebih buruk. Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words. saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED SHITLESS at the time. masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu. yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan kebijakan ekonomi saat itu. saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People. I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the end justify the means. DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and they live up to their promise. 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Baeknya kita maju lah. Bersyukur, sudah melewati semua ini dengan baik. coba aja diinget2 mengkeretnya kita semua saat itu. saya sendiri bersyukur kita semua bisa melewati kondisi saat itu. iya saya setuju 6.7 T diusut kalo banyak kejanggalan. tapi coba kita melihat segala sesuatunya secara objektif dan tidak tendensius. jangan lupa, sedikit banyak kita bener2 harus bersyukur kita bisa melewati semua ini dan bisa maju lebih baik lagi (harusnya) saat ini. 2010/3/6 Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com Jadi baeknya gimana kang? 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com -- Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. - Richard Feynman
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Hehe.., skak mat dari manee ? .., panik tuh si BW ., segala laporan BPK dibawa-bawa , die mau coba-coba giring gua masuk jebakan .., kagak bisa boss , issue awalnya bukan itu , kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg menang jelas OPSI C koq ., apalagi yg mau didebat .. hehehe . yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke Partai, sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur akumulasi dan distribusi segala itu yg gua bantah dan ngga bisa die jawab, mangkanya die coba giring gua .. ya kagak gua ladenin lah . hehe Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of dwianto_f...@yahoo.com Sent: 07 Maret 2010 0:29 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT _ From: Bwijaya emailkes...@gmail.com Date: Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700 To: obobrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII stabil di 9,3 T, jadi gimana mau dibilang berdampak luas ke perbankan nasional wong perbankan di dinonesia saat itu stabil kok, itu datanya... gak seperti tahun 98 banyak peneyelewengan di perbankan besar terutama penyaluran ke group sendiri, sehingga banyak kredit macet akibatnya NPL besar, CAR kecil bahkan negatif, sehingga ketika ada triger sedikit aja perbankan langsung goyang, barulah setelah itu dikeuarkan aturan-aturan perbankan baru
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Akur Kang..., masih seger dalam ingatan kondisinya waktu itu kayak apa , seharusnya kita semua BERSYUKUR.., bukan malah nyari-nyari cela kebijakan tsb. Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bagus Putra Perdana Sent: 07 Maret 2010 0:32 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Baeknya kita maju lah. Bersyukur, sudah melewati semua ini dengan baik. coba aja diinget2 mengkeretnya kita semua saat itu. saya sendiri bersyukur kita semua bisa melewati kondisi saat itu. iya saya setuju 6.7 T diusut kalo banyak kejanggalan. tapi coba kita melihat segala sesuatunya secara objektif dan tidak tendensius. jangan lupa, sedikit banyak kita bener2 harus bersyukur kita bisa melewati semua ini dan bisa maju lebih baik lagi (harusnya) saat ini. 2010/3/6 Dean Earwicker dean.earwic...@gmail.com Jadi baeknya gimana kang? 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com -- Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned again or, more likely, to be corrected...The test of all knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific truth. - Richard Feynman Tidak ada virus ditemukan dalam pesan masuk. Diperiksa oleh AVG - www.avg.com Versi: 9.0.733 / Basis Data Virus: 271.1.1/2725 - Tanggal Rilis: 03/06/10 14:39:00
Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Ini mah pelem 21 tahun ke atas, tengah malam baru mulai... anak ingusan udah pada tidur semua wwkwkwkwk... pelem parno...! Soimuk ah Salam, --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, kokol...@... wrote: Giliran BW yang di skak mati ama kang bagus prof...kita tunggu penjelasan BW aja..paling hari senin kali yak baru jawab..googling dulu dia..he..he Sent from my BlackBerry® not powered by Bakrie Group -Original Message- From: JT jsxtra...@... Date: Sun, 7 Mar 2010 00:52:10 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: RE: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hehe.., skak mat dari manee ? .., panik tuh si BW ., segala laporan BPK dibawa-bawa , die mau coba-coba giring gua masuk jebakan .., kagak bisa boss , issue awalnya bukan itu , kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg menang jelas OPSI C koq ., apalagi yg mau didebat .. hehehe . yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke Partai, sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur akumulasi dan distribusi segala itu yg gua bantah dan ngga bisa die jawab, mangkanya die coba giring gua .. ya kagak gua ladenin lah . hehe Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of dwianto_f...@... Sent: 07 Maret 2010 0:29 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT _ From: Bwijaya emailkes...@... Date: Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700 To: obobrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
gak skak-skak an lah. ko. for everything that's worth. we all come out from the vortex live and alive. not all the way unscratched but we do come out good and alive. saya sharing aja bahwa saya bersyukur melewati semua ini. wajar mungkin ada yang tidak puas dan kecewa sama keputusan century.kalo saya sendiri lebih ngerasa berterimakasih, respek dan bersyukur kepada mereka2 yang berada di posisi kunci ekonomi dan mengambil kebijakan pada saat-saat sulit itu. toh sebenernya mo yang setuju or gak setuju sama century. kita semua bisa sama-sama memperbaiki dan membuat segalanya jadi lebih baik dan lebih produktif. dengan kontribusi yang lebih nyata dan lebih berarti. yg jelas jgn sampe jadinya lupa aja. buat semua yang udah ikut di pasar modal dan finansial Indonesia pada saat itu mungkin akan kerasa lebih nyata. if we can only be fair and true to our heart. we all glad that its over. and we come out stronger after the storm. 2010/3/7 kokol...@yahoo.co.id Giliran BW yang di skak mati ama kang bagus prof...kita tunggu penjelasan BW aja..paling hari senin kali yak baru jawab..googling dulu dia..he..he Sent from my BlackBerry® not powered by Bakrie Group -- *From: * JT jsxtra...@yahoo.com *Date: *Sun, 7 Mar 2010 00:52:10 +0700 *To: *obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject: *RE: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hehe.., skak mat dari manee ?….., panik tuh si BW…., segala laporan BPK dibawa-bawa…, die mau coba-coba giring gua masuk jebakan….., kagak bisa boss…, issue awalnya bukan itu…, kalo yg die tulis mah udah jelas, wok yg menang jelas OPSI C koq…., apalagi yg mau didebat…….. hehehe…. yg diperdebatkan dari awal kan bukan itu, tapi Dugaan Aliran Dana ke Partai, sampe-sampe die pake teori bandarmology dan kasih analogy ngawur akumulasi dan distribusi segala…… itu yg gua bantah dan ngga bisa die jawab, mangkanya die coba giring gua…….. ya kagak gua ladenin lah…. hehe Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *dwianto_f...@yahoo.com *Sent:* 07 Maret 2010 0:29 *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Hahahaha skak mat dech si prof JT!! Ayo prof di tantangin tuh suruh kluarin data2 n fakta..masa gelar Profesor kalah ama anak S1 sih!! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -- *From: *Bwijaya emailkes...@gmail.com *Date: *Sat, 6 Mar 2010 21:48:37 +0700 *To: *obobrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject: *Last Round Re: masih berani? RE: [ob] ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
cool down!!! kita trading aja, urusan ini bukan urusan kita, mending kalo ada waktu luang kita ngupi aja 2010/3/6 JT jsxtra...@yahoo.com Lailahhailallah…., panjang amat bo…… pantes dari tadi gua tunggu KAGAK NONGOL-NONGOL……. rupanya ente cari bahan dulu ya? hahaha,. kemaren lu bilang “gitu aja kok repot”….., sekarang malah ente yg repot-repot amat sih ?? …… Ente mau debat ape nulis buku tong ?…….., qeqeqeqe… Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ??? kalo yg ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru atu…… dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan NOTHING !!! Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……, kalo Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo Cuma itu doang, semua orang juga dah tau…. Hehe…. Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn…… ibarat orang tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe…… JT Web : www.JsxTrader.com Tweet : @JT_jsxtrader *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: obrolan-ban...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *Bwijaya *Sent:* 06 Maret 2010 21:49 *To:* ob *Subject:* Last Round Re: masih berani? RE: [ob] ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan, karena bank-bank besar akan terseret transaksi interbank century , lalu bank besar akan kesulitan likuiditas, lalu bank besar akan dirush oleh masyarakat? lalu akan terjadi krisis perbankan hebat seperti 2008? coba mana data dan faktanya ada gak bahwa kalau gak dibailout akan membuat dampak sedemikian horor (sistemik)? ah pasti ente kagak bakalan bisa ungkapin data dan fakta? kalaupun ente punya pasti pendapat ente akan berbalik 180deg. nih ane bantu deh data dan faktanya : 1. ibu SMI dan pak B bilang kalau century gak dibailout maka akan membuat perbankan nasional dan perekonomian nasional hancur (sistemik) tapi hal ini tidak dibangun dengan argumen-arguen yang kuat, tidak dengan cara kuantitatif keilmuan ekonomi , tapi cuma secara kualitatif aja (efek psikologis), padahal sebetulnya bisa diukur secara kuantatif misalkan dengan metoda formulasi Linear Multiple Regression, diantaranya sudah dipaparkan oleh Dr. arkas viddy waktu itu di media-media nasional , hasilnya tidak ada tuh dampak sistemik pada perbankan/perekonomian nasional kalau century dilikuidasi. ane kira bu SMI dan p B tahu lah metoda-metoda kuantitatif ini cuma gakmau make aja... kenapa mungkin karena kebijakan ini gak murni, tapi karena ada kepentingan politisnya tadi. 2. saat terjadi krisis di amerika tahun 2008 semua CAR bank diindonesia dalam ratio 10% keatas (kecuali century) dan NPL perbankan nasional cuma 1,4%, NII
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Sepuluh jempol untuk BWijaya. Salut dah 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang 1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan dan sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh ditelusuri emang malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener aja... udah gue kasih analogi di email pertama gak ngerti juga 2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama bukan masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana mah tugas utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi gak nothing lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap penyelewengan itu harus dikritisi supaya tidak jadi diktator dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh argumen dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio perbankan dst, dan belom ada yg counter masalah ini... nah kirain ente bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue udah beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah bukan diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas data, gue udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p B dan bu SMI yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data kuantitatif, beliau cuma counter dengan cara kualitatif yaitu efek psikologis, nah kirain ente yang biasa kerja dengan fakta dan data kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya jawabannya bukan counter argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan diskusi ini kalo jawabnnya cuma gitu mah tong btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu ma keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah, gue tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup = Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ??? kalo yg ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru atu…… dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan NOTHING !!! Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……, kalo Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo Cuma itu doang, semua orang juga dah tau…. Hehe…. Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn…… ibarat orang tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe…… JT = ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan dan kepolisian, kita tunggu aja, yang jelas hasilnya gak nihil. tinggal sekarang lembaga hukum berani gak ngolah hasil temuan DPR? masih banyak data lain, sementara itu dulu deh, nah sekarang gantian, ane balik minta data dan fakta ke ente.. coba ente kaasih data bahwa kalau bank century gak dibailout akan terjadi krisis perbankan,
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Pak Bagus, ini pendapat saya pribadi yah Saya sama sekali gak merasa panik atau akan ada kondisi rush dan sistemik pada saat itu meskipun Century ditutup. Kenapa karena untuk nasabah kecil sampai 2M sudah dijamin pemerintah, dan itu sudah mencakup 99% rakyat indonesia. Jadi jels sekali gak akan ada rush kalau Century ditutup. Yang panik itu nasabah pasar saham dan juga nasabah bank yg kakap, dan ini semua menurut saya pribadi karena kesalahan kebijakan BI lainnya, seperti malah menaikkan BI rate pada saat bursa perlu ditolong, itu kan ibarat sudah jatuh ketimpa tangga, nasabah pasar saham jadi panik karena merasa ditinggalkan, apalagi malah nerbitkan SUN dengan yield sampai 19%, apa gak gila tuh BI? Malah bikin orang panik saja maka pendapat saya pribadi, copot saja tuh pejabat-2 BI karena gak becus nangani krisis. Satu-2nya kebijakan yg bagus dari pemerintah ya adanya penjaminan sampai 2M itu. Salam dan salut untuk BWijaya. 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure@gmail.com bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that be not severely threatening?! Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome problems. saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global) saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia kepada kondisi yang lebih buruk. Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words. saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED SHITLESS at the time. masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu. yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan kebijakan ekonomi saat itu. saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People. I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the end justify the means. DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and they live up to their promise. 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Setuju dgn pak ND, jumlah nasabah dgn dana 2M sangat banyak, tp tidak dengan jumlah dana yang ditempatkan. Akumulasi dana dr ratusan nasabah kecil mgkn hanya setara beberapa nasabah kakap (case century untuk yg cabang surabaya, 95% dr total dana pihak ketiga, hanya dimiliki oleh 1 orang) 50 orang nasabah spt saya dan pak Bambang (dana 2M) serentak narik dana-nya tidak akan memberikan efek yg berarti, lain halnya jika yg menarik dana-nya 5 perusahaan ato perorangan kakap yg dana-nya puluhan-ratusan M... Pak Bambang mgkn gak panik karna berpikir lha wong dijamin aja kok, ngapain bingung... Kalo seandainya bank tempat saya placement dana dinyatakan collapse dan 1-2 hari kemudian dana saya diganti, ya saya jg tdk akan panik, lha kalo harus berurusan dulu ama yg ribet2, kemudian di proses yg lama2, apa bisa tenang dan gak panik? Yg ada bisa rusuh lagi :) Spt kata kang Bagus dan prof JT, bersyukur aja-lah, toh kita masih bisa dagang... :) On 3/7/10, ND nyariduit...@gmail.com wrote: Yang 99 % jumlah nasabah boss.. Bukan jumlah dana.. Kalo dana 2 M sangat besar, 40-50 % dari total dana.. Nah kalo ini yang panik, gimana nggak colaps, mana ada duit segede itu jika rush.. Tolong diditambahkan data real jika ada yang punya, berapa total dana kelolaan dana perbankan, berapa besar 2 M dan berapa yang 2M. Pernyataan 99% dari JK menurut saya juga bisa missleading. Salam, ND Powered by NDBerry® -Original Message- From: Bangbang K W bangbang...@gmail.com Date: Sun, 7 Mar 2010 04:18:00 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Pak Bagus, ini pendapat saya pribadi yah Saya sama sekali gak merasa panik atau akan ada kondisi rush dan sistemik pada saat itu meskipun Century ditutup. Kenapa karena untuk nasabah kecil sampai 2M sudah dijamin pemerintah, dan itu sudah mencakup 99% rakyat indonesia. Jadi jels sekali gak akan ada rush kalau Century ditutup. Yang panik itu nasabah pasar saham dan juga nasabah bank yg kakap, dan ini semua menurut saya pribadi karena kesalahan kebijakan BI lainnya, seperti malah menaikkan BI rate pada saat bursa perlu ditolong, itu kan ibarat sudah jatuh ketimpa tangga, nasabah pasar saham jadi panik karena merasa ditinggalkan, apalagi malah nerbitkan SUN dengan yield sampai 19%, apa gak gila tuh BI? Malah bikin orang panik saja maka pendapat saya pribadi, copot saja tuh pejabat-2 BI karena gak becus nangani krisis. Satu-2nya kebijakan yg bagus dari pemerintah ya adanya penjaminan sampai 2M itu. Salam dan salut untuk BWijaya. 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure@gmail.com bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that be not severely threatening?! Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome problems. saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global) saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia kepada kondisi yang lebih buruk. Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words. saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED SHITLESS at the time
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Wow...cerita yang sangat bagus dari pak Bagus Jadi lebih terbuka tentang apa yang terjadi saat itu. Saya sih tidak tahu arti kata Sistemik yang dimaksud pemerintah/DPR itu bagaimana. Tapi yang saya lihat waktu itu. (Sep-Jan 2009) - Banyak nasabah pada takut taruh uang di bank kecil.. termasuk saya sendiri. - Tanya kepada diri sendiri.. pada periode itu.. apa berani taruh duit di securitas ? Kembali ke masalah century. Saya lihat sih keputusan sudah benar lah... mau diapaain kalau bank kecil kena rush. Salah satu bank kecil dengan NPL 0.1% aja waktu itu bisa kasih nasabah bunga sampai 15% karena kesulitan likuiditas. Nah soal implementasi mungkin ada yang gak beres.. wajarlah.. bank-nya dari dulu gak beres.. pengawasannya gak beres.. bagaimana berharap pelaksanaan mau beres ? Kalau mau usut mustinya sih kenapa pelaksanaan sampai cawut mawut seperti itu.. dalam hal ini periksa direksi Century pada saat periode tersebut. Tiger 2010/3/7 Bagus Putra Perdana disclosure@gmail.com bapak Bwijaya Yth. kalo waktu itu kondisinya dibilang gak sistemik saya asli gak setuju. asli se-asli aslinya saya secara pribadi gak setuju. saya ngalamin sendiri berkeringat dingin berhari2 setiap pulang kantor nerima laporan kekayaan Institusi saya menyusut 20% (1.6 Tn) dalam tempo sangat singkat karena aset finansial dari mulai yang paling aman sampe level resiko moderat kehantam gelombang panik tanpa terkecuali. bapak bwijaya adalah orang yang akrab dengan ekonomi sekaligus mungkin pelaku pasar di pasar modal Indonesia. tentu bapak juga mengerti Jika Sovereign Riskfree Negara Indonesia sampe bisa kasih Yield 19% itu artinya apa? , saya ulangi lagi. Riskfree Asset Sovereign Indonesia bisa dibeli di Yield 19% (Saya sampai sekarang masih simpan data transaksi pembelian SUN pada saat pre lehman, untuk mengingatkan fear dan panic bisa terjadi sampai titik bagaimana.) saat itu CDS Indonesia berada di level diatas level Iceland yang memang bangkrut saat itu. Riskfree Indonesia disamain sama JunkBond, how could that be not severely threatening?! Pada saat itu saya ingat betul, entah pak Bwijaya ikut juga atu tidak. beberapa saat sebelum Century, saat kondisi sedang panik-paniknya. semua pelaku pasar dari Institusi (BigShots) dikumpulkan di satu forum oleh Ibu Ani, dan diberikan pemahaman yang intinya seperti ini ; * Jangan ada yang mengambil keuntungan dari mengail di air keruh (spekulasi mata uang, panik dan menyebarkan rumor berlebihan ) * Percayakan bahwa Tim Ekonomi Indonesia would do any means necessary (ANY MEANS NECESSARY) to ensure stability and swift reaction to overcome problems. saat itu bu ani bahkan kasih detail komitmen pendanaan yang standby pada kondisi terburuk yang dia berhasil secured di pertemuan G20 (dan betapa rapuhnya bahkan sama paniknya situasi di level global) saya kira, terlepas sistemik gak sistemik. kondisi saat itu TIDAK memungkinkan ada kesalahan sekecil apapun, yang beresiko dapat membawaa kepanikan dan dampak ketidaktenangan yang ujungnya bisa nyeret Indonesia kepada kondisi yang lebih buruk. Pelaku pasar stay tough and keep the faith on Ibu Ani's words. saya rasa banyak dari kami saat itu sadar bahwa sekecil apapun resikonya, TIDAK BOLEH ADA RESIKO yang tidak dimitigasi saat itu. we were SCARED SHITLESS at the time. masalah bocornya dana 6.7 T itu saya juga tidak tahu. yang jelas saya secara personal berterima kasih dan merasa amat bersyukur IBU ANI dan Prof Boed adalah Orang2 yang menjalankan kewenangan dan kebijakan ekonomi saat itu. saya amat berterima kasih kepada keputusan dan komitmen Ibu Ani menjaga keyakinan kami semua saat itu. it could have been worse, it could have been worse to me, it could have been worse to more than 50,000 Peserta Pensiunan di institusi saya, it could have been worse to all of Indonesian People. I Glad it was Sri Mulyani and Prof Boed at the helm. We were safe now and can keep goin on advancing. that should be the only matter that matters. the end justify the means. DPR tidak pernah memanggil kesaksian pelaku pasar. tapi saya masih ingat semua wajah2 pelaku pasar saat itu yg pucat dan penuh kecemasan di saat2 genting dan mempercayakan sepenuhnya Tim ekonomi Indonesia akan mengawal kami semua keluar dari situasi itu dengan seminimal mungkin kerusakan. and they live up to their promise.
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Jarinya JEMPOL semua ya pak. ANDA punya kelainan ? Samakah dgn kelainan di bibir anda ? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Bangbang K W bangbang...@gmail.com Date: Sun, 7 Mar 2010 03:51:44 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Sepuluh jempol untuk BWijaya. Salut dah 2010/3/6 Bwijaya emailkes...@gmail.com tuh kan ente gak bisa ngasih ane data dan fakta cuma bisanya ngeles doang 1. soal aliran dana : ada sebagian yg via transaksi perbankan yg bisa ditelusuri lewat laporan ppatk, dan ini pun dipersulit dengan dalih uu kerahasiaan perbankan, tapi ini pun sudah diteruskan ke kpk, dan kejaksaan dan sedang dalam proses hukum.. nah untuk dana yg diamplopin suruh ditelusuri emang malaikat bisa tahu aliran dana lewat amplop? yang bener aja... udah gue kasih analogi di email pertama gak ngerti juga 2. ente bilang pansus nothing, ente kudu tahu tugas dpr tuh yang utama bukan masalah aliran dana, tapi ngusut masalah kebijakan, kalau aliran dana mah tugas utama PPATK kalau DPR mah masalah kebijakan, ngerti dong coy jadi gak nothing lah... ada manfaat buat kemjuan bangsa bahwa setiap penyelewengan itu harus dikritisi supaya tidak jadi diktator dan setelah di stress test ternyata bu smi dan pak B gak bisa jawab tuh argumen dan data-data yg ada, seperti argumen kuantitatif, ratio-ratio perbankan dst, dan belom ada yg counter masalah ini... nah kirain ente bisa bantu jawab masalah ini ternyata gak bisa juga . gue udah beberkan banyak fakta-dan data ente cuman cingcong aja, yang begini mah bukan diskusi tong... diskusi tuh argumen dibalas argumen, data dibalas data, gue udah keluarin argumen data tapi gak ente counter tuh , sama spt p B dan bu SMI yg gak bisa counter ketika di stress test dengan data kuantitatif, beliau cuma counter dengan cara kualitatif yaitu efek psikologis, nah kirain ente yang biasa kerja dengan fakta dan data kuantitiatif bisa diskusi bener ehhh tahunya jawabannya bukan counter argumen dan data ane..tapi cuman ngeles doang, bukan diskusi ini kalo jawabnnya cuma gitu mah tong btw. kalo weekend ane gak terus-terusan depan komputer tapi ngabisin waktu ma keluarga, baru bisa buka komputer lagi malam coy..jangan asal nuduh ah, gue tungguin argumen, data dan fakta dari ente, atau ente nyerah aja gak mau nerusin diskusi ini, yah udah kalo nyerah...selesai, diskusi ditutup = Gini yeee…, ente jangan plintat-plintut kemane-mane deh…, kemaren yg kita omongin Cuma satu…, APAKAH ADA DANA YG MENGALIR KE DEMOKRAT ??? kalo yg ente sebutin dibawah mah tiap hari, gue ulang.., TIAP HARI udah bosen ane denger dari Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Maruarar Sirait, dll, kagak ada yg baru atu…… dan lu tau kan, semua juga udah ada dilaporan BPK, bahkan terakhir salah satu pentolan/inisiator pansus bilang, “ Hasil temuan Pansus Mengkonfirmasi temuan BPK……”, artinya apa?…, artinya pansus menemukan NOTHING !!! Sdh lah tong…., penonton juga dah males ngikutin perdebatan ini……, kalo Cuma ngeluarin tulisan dibawah, SIA-SIA gua nunggu’in lu seharian…, kalo Cuma itu doang, semua orang juga dah tau…. Hehe…. Ok lah tong…., ngga usah refot-refot dibales, ane juga dah males nerusin….., soalnya nunggu respond ente kelamaannn…… ibarat orang tinju, tiap ronde ente molor dulu, hehe…… JT = ane baru buka komputer lagi, tadi siang weekend biasa waktu untuk keluarga , wah ternyata thread nya rame sayang jawaban dari JT cuma seupil dan isinya gak ada argumen cuma celaan aja ane kira bakalan dapat lawan diskusi hebat ternyata isinya cuma segitu doang , gak mutu , bukannya ngasih argumen malah keukeuh minta data dan fakta , nih gue kasih datanya ada tuh di laporan PPATK dan audit BPK, udah baca belom audit BPK? pasti belom kan? belom baca kok udah BCC :)) ane kasih 1 poin aja 1. agar Bank Century dapat memperoleh FPJP maka BI pada pada tanggal 14 November 2008, mengubah ketentuan persyaratan CAR 8% menjadi CAR positif, bersamaan dengan itu mencairkan FPJP tahap 1, sebesar Rp 356.813.000.000 . padahal saat itu CAR bank century adalah negatif, ... jadi ada 2 pelanggaran merubah car dari 8 % dan memberikan fpjp ke bank yg car negatif. ini menurut BPK loh bukan menurut gue. 2. dari laporan PPATK ada 2 kali tarikan oleh PT. AJP sebesar 4 m dan 6 M, dan dibulan yg sama kemudian PT. AJP menyumbang untuk dana kampanye ke pasangan tertentu ... nah kalau Century gak dibailout maka PT. AJP gak bakal bisa nyumbang dana kampanye hehehe jadi bener nih kebijakan bail out itu murni karena ekonomi atau karena kepentingan politis sesaat ? hehehe 3. ditemukan banyak alamat fiktif penerima aliran dana century , seperty kasus ciputat, kasus makasar, kasus bali , kasus medan dll, jadi siapa bilang pansus century hasilnya nihil? ada dong hasilnya dan hasilnya ini diteruskan ke lembaga hukum yaitu kpk, kejaksaan
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR. Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya biarkan saja terus terbakar. Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu? 2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com Ikut satu, Simpel aja: Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga bisa terbakar kan? So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga dipademin?? I'm with u prof
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
trus logika AC gimana pak? Pada 7 Maret 2010 13:44, Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menulis: Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR. Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya biarkan saja terus terbakar. Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu? 2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com Ikut satu, Simpel aja: Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga bisa terbakar kan? So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga dipademin?? I'm with u prof
RE: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Wah, kalau saya Pak, kalau century ditutup, saya akan cabut semua dana saya dari Bank dan ditukarkan ke US$ karena berdasarkan berita dan pengalaman yg lalu2 dimana ada penutupan Bank atau Sekuritas, data di Bank atau Securitas tersebut bisa jadi ruwet dan prosedur pembayarannya bisa lama :(. Just My2Cent _ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Bagus Putra Perdana Sent: 07 Maret 2010 10:34 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Wah jujur aja. kalo BI Rate gak dinaikkin. namanya mancing HF dan spekulan ngekill rupiah... gak usah spekulan deh. BI Rate gak naik saya bisa terpaksa mau gak mau harus rekomen dump rupiah buy dollar. dan saya yakin semua FM juga gitu. kenapa dinaekkin? karena cadangan devisa gak berarti saat itu, disini saya yakin ada orang BI, bisa cerita saat itu nembakin devisa billion-an dollar gak ada efeknya nahan rupiah. langkah terbaiknya emang biar gak dispekulasiin dulu. kalo udah aman turunin lagi kan bisa langsung. dan toh bener langsung diturunin ketika aman. 2010/3/7 Bangbang K W bangbang...@gmail.com Pak Bagus, ini pendapat saya pribadi yah Saya sama sekali gak merasa panik atau akan ada kondisi rush dan sistemik pada saat itu meskipun Century ditutup. Kenapa karena untuk nasabah kecil sampai 2M sudah dijamin pemerintah, dan itu sudah mencakup 99% rakyat indonesia. Jadi jels sekali gak akan ada rush kalau Century ditutup. Yang panik itu nasabah pasar saham dan juga nasabah bank yg kakap, dan ini semua menurut saya pribadi karena kesalahan kebijakan BI lainnya, seperti malah menaikkan BI rate pada saat bursa perlu ditolong, itu kan ibarat sudah jatuh ketimpa tangga, nasabah pasar saham jadi panik karena merasa ditinggalkan, apalagi malah nerbitkan SUN dengan yield sampai 19%, apa gak gila tuh BI? Malah bikin orang panik saja maka pendapat saya pribadi, copot saja tuh pejabat-2 BI karena gak becus nangani krisis. Satu-2nya kebijakan yg bagus dari pemerintah ya adanya penjaminan sampai 2M itu. Salam dan salut untuk BWijaya.
Re: Last Round.... Re: masih berani? .... RE: [ob]
Udah case closed pak wong cilik... Soale itu masuk ke ranah politik. Salah jadi bener, bener jadi salah... Yg penting terbukti apa kagak di mata hukum... Best Regards **bLi iNdRa** ==cuan ga cuan yg penting happy== powered by obrolan-ban...@yahoogroups.com® -Original Message- From: Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com Date: Sun, 7 Mar 2010 17:44:35 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: Last Round Re: masih berani? RE: [ob] Setelah Api PADAM, maka TERBUKTI rumah tetangga TIDAK TERBAKAR. Maka menurut logika DPR, memadamkan rumah tersebut tidak perlu. Harusnya biarkan saja terus terbakar. Kalkulasi dan penulusuran sebab dan akibat memilih opsi C ya yang tersebut di atas. Lulus SD gak sih logika macam itu? 2010/3/7 **bLi iNdRa** bli_in...@yahoo.com Ikut satu, Simpel aja: Kl ada rumah terbakar trus kita pademin apinye krn takut rumah tetangga bisa terbakar kan? So apa bisa dibuktikan kl rumah tetangga bakal terbakar kl api ga dipademin?? I'm with u prof