Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-08 Terurut Topik mediacare
Google dong Mas Harris..

Google tuh lebih ajaib dari kitab suci mana pun 
Tiada duanya



  - Original Message - 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 08, 2007 1:29 PM
  Subject: Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN


  buktikan donk tulisan anda?! 
  saya tunggu lho.. 




  mediacare [EMAIL PROTECTED] 
  Sent by: ppiindia@yahoogroups.com 
  11/08/2007 01:08 PM 
  Please respond to 
  ppiindia@yahoogroups.com 


  To 
  ppiindia@yahoogroups.com 
  cc 

  Subject 
  Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN 






  Pak Nizami, 

  Jauh ratusan tahun sebelum Masehi, ilmu dan teknologi sudah berkembang. Di 
  China, Egypt, Yunani, India dan sebagainya. Jadi kalau patokannya abad ke 
  7 Masehi dan itu adanya di Tanah Arab mah tidak lucu sama sekali. 

  - Original Message - 
  From: A Nizami 
  To: ppiindia@yahoogroups.com ; lisi 
  Sent: Thursday, November 08, 2007 11:39 AM 
  Subject: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN 

  Foto Fir'aun Ramses 2 ada di: 
  http://www.media-islam.or.id 
  Benar 
  kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, 
  ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di 
  mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu 
  rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan 
  modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia. 

  Sebagai contoh ayat di bawah: 

  “Dan 
  apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan 
  bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan 
  antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 
  mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30] 

  Saat 
  itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. 
  Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan 
  bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian 
  akhirnya pecah menjadi sekarang ini. 

  Kemudian 
  ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu 
  pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah 
  satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada 
  kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an. 

  Tatkala 
  merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa 
  masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. 

  “Dan 
  Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. 
  Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al 
  Qur’an, 21:33) 

  Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
  bergerak dalam garis edar tertentu: 

  “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang 
  Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38) 

  Langit yang mengembang (Expanding Universe) 

  Dalam 
  Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih 
  terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut 
  ini: 

  “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
  benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47) 

  Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
  dicapai ilmu pengetahuan masa kini. 

  Sejak 
  terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara 
  terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan 
  peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang 
  ditiup. 

  Hingga 
  awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia 
  ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada 
  sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan 
  perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa 
  alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus 
  “mengembang”. 

  Pada 
  awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli 
  kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan 
  menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. 

  Fakta 
  ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. 
  Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom 
  Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak 
  saling menjauhi. 

  Gunung yang Bergerak 

  “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
  padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88] 

  14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. 
  Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak. 

  Gerakan 
  gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka 
  berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang 
  lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam

Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-08 Terurut Topik hariss_ypmi
ya udah buktiin aja google lebih ajaib dr kitab suci manapun (baca 
AlQURAN).
silahkan..




mediacare [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com
11/08/2007 03:20 PM
Please respond to
ppiindia@yahoogroups.com


To
ppiindia@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN






Google dong Mas Harris..

Google tuh lebih ajaib dari kitab suci mana pun 
Tiada duanya

- Original Message - 
From: [EMAIL PROTECTED] 
To: ppiindia@yahoogroups.com 
Sent: Thursday, November 08, 2007 1:29 PM
Subject: Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

buktikan donk tulisan anda?! 
saya tunggu lho.. 

mediacare [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com 
11/08/2007 01:08 PM 
Please respond to 
ppiindia@yahoogroups.com 

To 
ppiindia@yahoogroups.com 
cc 

Subject 
Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN 

Pak Nizami, 

Jauh ratusan tahun sebelum Masehi, ilmu dan teknologi sudah berkembang. Di 

China, Egypt, Yunani, India dan sebagainya. Jadi kalau patokannya abad ke 
7 Masehi dan itu adanya di Tanah Arab mah tidak lucu sama sekali. 

- Original Message - 
From: A Nizami 
To: ppiindia@yahoogroups.com ; lisi 
Sent: Thursday, November 08, 2007 11:39 AM 
Subject: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN 

Foto Fir'aun Ramses 2 ada di: 
http://www.media-islam.or.id 
Benar 
kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, 
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di 
mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu 
rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan 
modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia. 

Sebagai contoh ayat di bawah: 

“Dan 
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan 
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan 
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 

mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30] 

Saat 
itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. 
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan 
bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian 
akhirnya pecah menjadi sekarang ini. 

Kemudian 
ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu 
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah 
satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada 
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an. 

Tatkala 
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa 
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. 

“Dan 
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. 
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al 
Qur’an, 21:33) 

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu: 

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang 
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38) 

Langit yang mengembang (Expanding Universe) 

Dalam 
Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih 
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut 
ini: 

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47) 

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini. 

Sejak 
terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara 
terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan 
peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang 
ditiup. 

Hingga 
awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia 
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada 
sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan 
perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa 
alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus 
“mengembang”. 

Pada 
awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli 
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan 
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. 

Fakta 
ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. 
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom 
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak 
saling menjauhi. 

Gunung yang Bergerak 

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88] 

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. 
Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak. 

Gerakan 
gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka 
berada. Kerak bumi

Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-08 Terurut Topik hariss_ypmi
buktikan donk tulisan anda?!
saya tunggu lho..




mediacare [EMAIL PROTECTED] 
Sent by: ppiindia@yahoogroups.com
11/08/2007 01:08 PM
Please respond to
ppiindia@yahoogroups.com


To
ppiindia@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN






Pak Nizami,

Jauh ratusan tahun sebelum Masehi, ilmu dan teknologi sudah berkembang. Di 
China, Egypt, Yunani, India dan sebagainya. Jadi kalau patokannya abad ke 
7 Masehi dan itu adanya di Tanah Arab mah tidak lucu sama sekali. 

- Original Message - 
From: A Nizami 
To: ppiindia@yahoogroups.com ; lisi 
Sent: Thursday, November 08, 2007 11:39 AM
Subject: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

Foto Fir'aun Ramses 2 ada di:
http://www.media-islam.or.id
Benar
kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak,
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di
mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu
rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 
mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

Saat
itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan
bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian
akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Kemudian
ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah
satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

Tatkala
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

“Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al
Qur’an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang 
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

Langit yang mengembang (Expanding Universe)

Dalam
Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut
ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Sejak
terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara
terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan
peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang
ditiup.

Hingga
awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada
sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan
perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa
alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus
“mengembang”.

Pada
awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta
ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929.
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak
saling menjauhi. 

Gunung yang Bergerak

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. 
Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan
gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang
lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah,
seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa
benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika
mereka bergerak saling menjauhi.

Para
ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun
1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah
dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915,
sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan
bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan

Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-08 Terurut Topik carla annamarie kneefel
: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

Foto Fir'aun Ramses 2 ada di:
http://www.media-islam.or.id
Benar
kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak,
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di
mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu
rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 
mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

Saat
itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan
bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian
akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Kemudian
ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah
satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

Tatkala
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

“Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al
Qur’an, 21:33)

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang 
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

Langit yang mengembang (Expanding Universe)

Dalam
Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut
ini:

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Sejak
terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara
terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan
peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang
ditiup.

Hingga
awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada
sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan
perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa
alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus
“mengembang”.

Pada
awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta
ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929.
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak
saling menjauhi. 

Gunung yang Bergerak

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun 
dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

Gerakan
gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang
lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah,
seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa
benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika
mereka bergerak saling menjauhi.

Para
ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun
1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah
dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915,
sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan
bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini
terletak di kutub selatan.

Sekitar
180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau
benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia,
Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri
dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun
setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi
daratan-daratan yang lebih kecil.

Benua-benua
yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada
permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa

Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-08 Terurut Topik mediacare
Dear Carla,

Memang begitulah kalau agama dijadikan ajang jual Kecap No 1. Jadinya lucu. 
Padahal orang awam pun sekarang bisa dengan mudah melacak data-data melalui 
mesin-mesin pencari yang bertebaran di internet.

Saya juga sering ketawa sendiri orang-orang yang seagama sama aku tetapi 
mengklaim ini itu, seperti hidup di zaman jahiliyah saja. Kalau itu dilakukan 
pada zaman dulu dimana alat komunikasi belum ada atau masih minim, bolehlah. 
Yang dibohongi akan kesulitan melacak kebenarannya. Tapi hari gini? Waduh, bisa 
malu sendiri.thx anyway buat Oom Google yang fungsinya kini melebihi kitab 
suci, karena terus terang lebih mencerahkan. 


salam canda,

rd


  - Original Message - 
  From: carla annamarie kneefel 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 08, 2007 4:36 PM
  Subject: Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN


  dear Pak Radityo,

  on the contrary, i found it kinda amusing, hillariously 
  funny the previous posting by pak Nizami.

  here are facts that re well-documented, abt inovations and science:

  BC.
  I. 8500 BC : A method of preserving numeric information in clay was invented 
by the Sumerians between 8000 and 3500 BC. around 1950 BC sexagesimal number 
system was fully developed at the beginning of the Old Babylonia period and 
became standard in Babylonia.

  This system was exported from Babylonia and used throughout Mesopotamia, and 
by every Mediterranean nation that used standard Babylonian units of measure 
and counting, including the Greeks, Romans and Egyptians. Babylonian-style 
sexagesimal numeration is still used in modern societies to measure time 
(minutes per hour) and angles (degrees).

  oldest GREEK system was attic numeral but in 4th century BC they began to use 
a quasidecimal alphabetic system. JEW began to use similar system (HEBREW 
numeral) with oldest examples known being coins around 100 BC.

  The most commonly used system of numerals is known as Hindu-Arabic numerals, 
and two great Indian mathematicians could be given credit for developing them. 
Aryabhatta of Kusumapura who lived during the 5th century developed the place 
value notation and Brahmagupta a century later introduced the symbol zero.

  from India, passed on to Muslim mathematicians, along with astronomical 
tables brought to Baghdad by an Indian ambassador around 773 AD.

  2. 3000 BC
  CHINESE invented : Abacus : A counting device: a mechanical device for making 
calculations consisting of a frame mounted with rods along which beads or balls 
are moved. 
  3. 2800 BC
  EQYPTIAN invented : the devised 12 month- 365 calendar. (it's so sad that the 
great cvilization as eqypt destroyed after the barbaric arabs invaded n 
conquered them..since then no great civilization anymore, piramids re the last 
that stand)
  4 .2737 BC
  CHINESE invented: Tea by Emperor Shen Nung
  5. 1550 BC
  EQYPTIAN : earliest surviving medical text book in Eqypt.
  6. 650 BC : standardized coins made by GREEK
  7. 512 BC: CHINESE produce cast iron from blast furnaces
  8. 400 BC: two GREEKS invent catapult, the first artilery weapon.
  9. 312 BC: the first great ROMAN road.
  10. 210 BC : Archimedes the GREEK scientist, invent the archimedean screw, 
for raising water, works out the theory of levers.
  11. 100 BC: Glassblowing invented in SYRIA (too bad this great civilization 
also destroyed after the invasion of barbaric arabs..)

  EARLY AD.
  1. 105 AD : paper invented in CHINA by Ts' ai lun
  2. 300 AD : Stirrups invented in China, enabling horse-riders to use weapons 
effectively.
  3. 475 AD : Horse collar invented in China.
  4. 600 AD : The heavy plow invented by the Slavs.
  5. 770 AD : Horseshoes come into use in Europe.
  6.1000 AD: CHINESE invented a weak from gunpowder.

  7.1100AD:Water power used for iron-making in Europe.
  8. 1286AD : eyeglasses invented in Europe.
  9. 1300 AD: Spinning wheels found in Europe.

  and since 14th - 2000th..
  johannes gutenberg, leonardo da vinci, michael angelo, blaise pascal, isaac 
newton, thomas edison, anton van leeuwenhoek, benjamin franklin, james watt, 
william watts, joseph and jacques montgolfier, alessandro volta, louise 
braille, michael faraday, samuel colt, ada lovelace, alexander bain, elisha 
graves otis, alfred nobel, henri nestle, sylvester roper, carl linde, alexander 
graham bell, seth wheeler, harley procter, george eastman, jhon dunlop, nikola 
tesla, wright brothers, charles taylor, marie curie, amadeo giannini, albert 
einstein, robert goddard, henry ford, john logie baird, alexander flemming, 
enrico fermi, bill gates..etc..

  there re more..but u can google by ur self..:)

  not to mention plato (428 BC), socrates (469 BC), aristotle (384 BC), 
phytagoras (582 BC), thales, democritus, , cicero, thomas aquinas, montaigne, 
kant, locke, george berkeley,and many many more. just googe by ur self ok..im 
just giving u a tiny glimpse...

  now...regarding the subject previously posted

Re: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-07 Terurut Topik mediacare
Pak Nizami,

Jauh ratusan tahun sebelum Masehi, ilmu dan teknologi sudah berkembang. Di 
China, Egypt, Yunani, India dan sebagainya. Jadi kalau patokannya abad ke 7 
Masehi dan itu adanya di Tanah Arab mah tidak lucu sama sekali. 



  - Original Message - 
  From: A Nizami 
  To: ppiindia@yahoogroups.com ; lisi 
  Sent: Thursday, November 08, 2007 11:39 AM
  Subject: [ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN


  Foto Fir'aun Ramses 2 ada di:
  http://www.media-islam.or.id
  Benar
  kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak,
  ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di
  mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu
  rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan
  modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.


  Sebagai contoh ayat di bawah:

  “Dan
  apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
  bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
  antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 
mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

  Saat
  itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
  Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan
  bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian
  akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

  Kemudian
  ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu
  pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah
  satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
  kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

  Tatkala
  merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa
  masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

  “Dan
  Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
  Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al
  Qur’an, 21:33)

  Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:

  “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang 
Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

  Langit yang mengembang (Expanding Universe)

  Dalam
  Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
  terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut
  ini:

  “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

  Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

  Sejak
  terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara
  terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan
  peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang
  ditiup.

  Hingga
  awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia
  ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada
  sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan
  perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa
  alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus
  “mengembang”.

  Pada
  awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
  kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
  menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

  Fakta
  ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929.
  Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom
  Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak
  saling menjauhi. 

  Gunung yang Bergerak

  “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, 
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

  14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. 
Namun dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

  Gerakan
  gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka
  berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang
  lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah,
  seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa
  benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
  kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika
  mereka bergerak saling menjauhi.

  Para
  ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun
  1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah
  dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915,
  sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan
  bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini
  terletak di kutub selatan.

  Sekitar
  180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang

[ppiindia] KEAJAIBAN AL QUR'AN DAN ILMU PENGETAHUAN MODERN

2007-11-07 Terurut Topik A Nizami
Foto Fir'aun Ramses 2 ada di:
http://www.media-islam.or.id
Benar
kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak,
ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di
mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu
rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan
modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.
 

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka 
mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

 

Saat
itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu.
Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang menyatakan
bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian
akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

 

Kemudian
ternyata benar segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu
pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah
satu indikasi adanya kehidupan di suatu planet. Tanpa air, mustahil ada
kehidupan. Inilah satu kebenaran ayat Al Qur’an.

 

Tatkala
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur’an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.

 

“Dan
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Al
Qur’an, 21:33)

 

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi 
bergerak dalam garis edar tertentu:

 

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha 
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

 

Langit yang mengembang (Expanding Universe)

 

Dalam
Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut
ini:

 

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami 
benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)

 

Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang 
dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

 

Sejak
terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara
terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan
peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang
ditiup.

 

Hingga
awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia
ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada
sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan
perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa
alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus
“mengembang”.

 

Pada
awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

 

Fakta
ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929.
Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom
Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak
saling menjauhi. 

 

Gunung yang Bergerak

 

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal 
ia berjalan sebagai jalannya awan.” [QS 27:88]

 

14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namun 
dalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.

 

Gerakan
gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka
berada. Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang
lebih rapat. Pada awal abad ke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah,
seorang ilmuwan Jerman bernama Alfred Wegener mengemukakan bahwa
benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun
kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika
mereka bergerak saling menjauhi.

 

Para
ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun
1980, yakni 50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah
dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915,
sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan
bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea. Daratan ini
terletak di kutub selatan.

 

Sekitar
180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang
masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau
benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia,
Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri
dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama 150 tahun
setelah pemisahan ini, Gondwana dan Laurasia terbagi menjadi
daratan-daratan yang lebih kecil.

 

Benua-benua
yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada
permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per
tahun. Peristiwa