Wa’alykum salam warahmatullaah,
Jgn khawatir jangan galau klu urusan dunia mah. Ilmu dunia bisa disiasati kalau
mmg ingin serius. Pengalaman keponakan ana yg plg dari LN gak bs apa2 ketika
melihat soal-soal ujian UMPTN sampai mau nangis katanya saking susahnya (pdhl
di LN dia belajar di sekol
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Wa 'alaikum salaam wa rahmatullah wa barakaatuh,
Mungkin pesantren yang di maksud Pesantren Islam Al-Irsyad (PIA) Tengaran ya?
ana kebetulan wali santri, ingin sedikit berbagi pengalaman disini, semoga bisa
di ambil manfaatnya.
Sebenarnya kalau di bilang PIA pav
wa'alaikumussalaam,
kalo baca dari tulisan antum, yang menginginkan masuk jur. IPA adalah ortu
(ayah),
sedang anaknya sudah merasa enjoy...
Apakah harus dipaksakan ke IPA sementara anaknya sdh enjoy di pesantren tsb?
Pendidikan kita, terutama yang pernah di SMU se-olah2 kalo IPA adalah
hebat/jago,
orang tua yang baik dan bijak adalah yang tahu dan mau memahami potensi
anaknya, bukan memaksakan keinginan orang tuanya...jika sang anak memang
sudah enjoy untuk belajar ilmu syarií, maka lanjutkanlah, mudah2an kelak ia
menjadi seorang ulama yang alim dan mengamalkan ilmunya, mendakwahkan
ilmunya,