Fwd: Fwd: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi Arabia

2009-11-11 Terurut Topik Wibi Widagdo Prod.
Bung Oka,
ini ada pencerahan dari kenalan saya yang bekerja di NCB, Bank di Jeddah..
Semoga bermanfaat..

-- Forwarded message --
From: Raimy Masrun raimysof...@yahoo.com
Date: 2009/11/11
Subject: Re: Fwd: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi
Arabia
To: Wibi Widagdo Prod. wibi.a...@gmail.com


Wibi,
Benar bahwa ATM Saudi Arabia hanya memerlukan 4-digit PIN seperti yang saya
punya dari NCB.

Tapi kalo nggak salah beberapa bank seperti BNI dan BRI telah bekerja sama
dengan NCB (The National Commercial Bank tempat saya bekerja) menyediakan
ATM yang memfasilitasi pemegang kartu ATM BNI dan BRI.

Ada kemungkinan Bank Mandiri juga kerja sama dengan bank Al Rajhi di Saudi
Arabia.

Ada baiknya nasabah tsb menanyakan ke bank masing-masing tentang apa yang
tersedia dan yang belum tersedia.

--- On *Wed, 11/11/09, Wibi Widagdo Prod. wibi.a...@gmail.com* wrote:


From: Wibi Widagdo Prod. wibi.a...@gmail.com
Subject: Fwd: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi
Arabia
To: Raimy Masrun raimysof...@yahoo.com
Date: Wednesday, November 11, 2009, 11:00 AM


Om Raimy, saya dapet diskusi ini dari milis keuangan..
Mungkin Om Raimy bisa bantu untuk memberikan saran dan masukan?

Terimakasih

-- Forwarded message --
From: oka 
oka.wid...@indosat.net.idhttp://us.mc456.mail.yahoo.com/mc/compose?to=oka.wid...@indosat.net.id

Date: 2009/11/11
Subject: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi Arabia
To: 
AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comhttp://us.mc456.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com



 Kawan2,
Ada yang tanya sama saya -karena akan pergi Haji minggu ini- berapa digit
PIN ATM yang umum di Saudi Arabia (terutama di Mekkah dan Madinah)?

Seperti diketahui, umumnya bank di Indonesia, saat ini sudah menggunakan PIN
6 digit. Konon menurut khabar, di Saudi Arabia, PIN ATM masih 4 digit.
konsekwensinya ybs harus membawa lebih banyak uang tunai, karena ybs
khawatir kartu ATMnya tidak bisa dipakai disana.

Mohon bantuan.

Oka





-- 
regards,
Wibi Arie Rismanto
WIDAGDO production
Jl.Kurdi 1 no.22 D Bandung, Jawa Barat
Telp. 022 5207461
0812 241 4438
022 911 81425
www.jabrig.co.cc
www.wibiarie.wordpress.com




-- 
regards,
Wibi Arie Rismanto
WIDAGDO production
Jl.Kurdi 1 no.22 D Bandung, Jawa Barat
Telp. 022 5207461
0812 241 4438
022 911 81425
www.jabrig.co.cc
www.wibiarie.wordpress.com


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Isni
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=11682

Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang Bersayap

Kwik Kian Gie

Untuk pertama kalinya, Boediono, yang begitu erat keterkaitannya dengan 
kasus Bank Century (BC) dan sekarang wakil presiden, memberikan keterangan 
tentang BC seusai salat Jumat, 6 November yang lalu. Jelas saja dia harus 
membela bahwa suntikan dana yang demikian besar untuk bank yang demikian 
kecil memang diperlukan, karena dia dalam kedudukan sebagai Gubernur Bank 
Indonesia (BI) adalah tokoh kunci ketika bail out yang kontroversial 
dilakukan.

Dikatakan bahwa bail out dilakukan untuk menghindari efek domino yang 
sistemik, tidak untuk menyelamatkan bank, dan juga tidak untuk menyelamatkan 
kepentingan deposan besar. Dikatakan juga, harus dibedakan antara tindak 
kejahatan dan tindakan penyelamatan. Dan penyelamatan itu tidak untuk 
kepentingan eksistensi bank-nya, tidak untuk kepentingan deposan besar, 
tetapi untuk menghindari kerusakan dunia perbankan secara sistemik.

Wapres Boediono tidak mengemukakan data dan fakta dalam pernyataannya. Kalau 
dia boleh membentuk opini publik dengan cara demikian, saya merasa juga 
boleh mengemukakan data dan fakta yang termuat dalam berbagai media massa 
dan yang termuat dalam Laporan Kemajuan Pemeriksaan Investigasi atas Kasus 
Bank Century yang ditulis oleh BPK dan ditandatangani pada tanggal 26 
September 2009 oleh Suryo Ekawoto Suryadi selaku Penanggung Jawab 
Pemeriksaan. Apa semua data dan fakta tersebut? Antara lain sebagai berikut.

Kelahiran BC yang sangat bermasalah beserta keseluruhan proses kerusakannya 
dibiarkan secara sistemik oleh BI. Laporan Keuangan Bank Pikko dan Bank CIC, 
yang dinyatakan disclaimer oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), dijadikan dasar 
merger. Pemegang saham pengendali yang tidak memenuhi fit and proper test 
tetap dipertahankan. Pengurus bank, yaitu direksi dan komisaris, ditunjuk 
tanpa melalui fit and proper test. Oleh karena kesulitan likuiditas yang 
dihadapinya, BC mengajukan permohonan fasilitas pinjaman jangka pendek 
(FPJP) kepada BI pada tanggal 30 Oktober 2008 sebesar Rp 1 triliun. 
Permohonan tersebut diulangi pada 3 November 2008. Karena pada saat 
mengajukan permohonan FPJP, posisi CAR BC menurut analisis BI adalah positif 
2,35% (posisi 30 September 2008), sedangkan persyaratan untuk memperoleh 
FPJP sesuai dengan PBI No. 10/26/PB/2008 tentang FPJP Bank Umum, CAR-nya 
minimal harus 8%, BC tidak memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP.

Secara sistemik, pada 14 November 2008, BI mengubah Peraturan Bank Indonesia 
(PBI) mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula CAR minimal 8% menjadi 
CAR minimal positif (asalkan di atas 0%). Dengan perubahan ketentuan 
tersebut dan dengan menggunakan posisi CAR per 30 September 2008 sebesar 
positif 2,35%, BI menyatakan bahwa BC memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP.

Sementara itu, hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa CAR BC pada 
31 Oktober 2008 sudah negatif 3,53%, sehingga seharusnya BC tidak memenuhi 
syarat untuk memperoleh FPJP. Selain itu, sebagian jaminan FPJP yang 
diperjanjikan sebesar Rp. 469,99 miliar ternyata tidak secured.

Berdasarkan perubahan PBI tersebut, pada 14 November 2008, BI menyetujui 
pemberian FPJP kepada BC. Jumlah FPJP yang telah disalurkan kepada BC adalah 
Rp 689,39 miliar yang dicairkan pada 14 November 2008 sebesar Rp 356,81 
miliar, 17 November 2008 sebesar Rp 145,26 miliar, dan 18 November 2008 
sebesar Rp. 187,32 miliar.


Digerogoti Pemilik

Secara sistemik, BC digerogoti oleh pemilik dan atau manajemennya sendiri, 
yang secara sistemik pula dibiarkan oleh BI. Faktanya sebagai berikut. 
Setelah BC ditempatkan dalam pengawasan khusus pada 6 November 2008, BI 
tidak mengizinkan penarikan dana dari pihak terkait yang tersimpan dalam BC. 
(PBI No. 6/9/PBI/2004 yang diubah dengan PBI No. 7/38/PBI/2005 tentang 
Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank). Namun, setelah itu toh 
ada penarikan dana oleh pihak terkait sebagai berikut.

- Rp. 454,898 miliar

- USD 2,22 juta

- AUD 164,81 ribu

- SGD 41,28 ribu.

Pada 14 November 2008, Robert Tantular (RT) memerintahkan BC Cabang Surabaya 
memindahkan deposito milik salah satu nasabah BC senilai USD 96 juta dari 
kantor Cabang Surabaya-Kertajaya ke Kantor Pusat Operasional (KPO) Senayan. 
Setelah itu, Dewi Tantular (DT) dan RT mencairkan deposito tersebut senilai 
USD 18 juta tanggal 15 November 2008 yang digunakan oleh DT (Kepala Divisi 
Bank Notes) untuk menutupi kekurangan bank notes yang telah digunakan untuk 
keperluan pribadi DT; DT telah menjual bank notes ke luar negeri dengan 
jumlah yang melebihi jumlah yang tercatat, sehingga secara akumulatif 
terjadi selisih kurang antara fisik bank notes dan catatan akuntansi. 
Deposito milik nasabah tersebut kemudian diganti oleh BC dengan dana yang 
berasal dari FPJP.

Suntikan dana sebesar Rp 6,72 triliun kepada BC, dinyatakan untuk 
menghindari kerusakan sistem perbankan Indonesia secara sistemik. Mari 

Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote:

Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk.
Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada 
bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.

Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya 
akuntansi BUKAN ekonomi makro.
(Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah 
saya nggak tau siapa yang salah)
Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan.

Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis 
moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan 
deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya 
terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran 
di berbagai bank.

Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab.

(atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?)



http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=11682http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=11682

Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang Bersayap

Kwik Kian Gie

Untuk pertama kalinya, Boediono, yang begitu erat keterkaitannya dengan
kasus Bank Century (BC) dan sekarang wakil presiden, memberikan keterangan
tentang BC seusai salat Jumat, 6 November yang lalu. Jelas saja dia harus
membela bahwa suntikan dana yang demikian besar untuk bank yang demikian
kecil memang diperlukan, karena dia dalam kedudukan sebagai Gubernur Bank
Indonesia (BI) adalah tokoh kunci ketika bail out yang kontroversial
dilakukan.

Dikatakan bahwa bail out dilakukan untuk menghindari efek domino yang
sistemik, tidak untuk menyelamatkan bank, dan juga tidak untuk menyelamatkan
kepentingan deposan besar. Dikatakan juga, harus dibedakan antara tindak
kejahatan dan tindakan penyelamatan. Dan penyelamatan itu tidak untuk
kepentingan eksistensi bank-nya, tidak untuk kepentingan deposan besar,
tetapi untuk menghindari kerusakan dunia perbankan secara sistemik.

Wapres Boediono tidak mengemukakan data dan fakta dalam pernyataannya. Kalau
dia boleh membentuk opini publik dengan cara demikian, saya merasa juga
boleh mengemukakan data dan fakta yang termuat dalam berbagai media massa
dan yang termuat dalam Laporan Kemajuan Pemeriksaan Investigasi atas Kasus
Bank Century yang ditulis oleh BPK dan ditandatangani pada tanggal 26
September 2009 oleh Suryo Ekawoto Suryadi selaku Penanggung Jawab
Pemeriksaan. Apa semua data dan fakta tersebut? Antara lain sebagai berikut.

Kelahiran BC yang sangat bermasalah beserta keseluruhan proses kerusakannya
dibiarkan secara sistemik oleh BI. Laporan Keuangan Bank Pikko dan Bank CIC,
yang dinyatakan disclaimer oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), dijadikan dasar
merger. Pemegang saham pengendali yang tidak memenuhi fit and proper test
tetap dipertahankan. Pengurus bank, yaitu direksi dan komisaris, ditunjuk
tanpa melalui fit and proper test. Oleh karena kesulitan likuiditas yang
dihadapinya, BC mengajukan permohonan fasilitas pinjaman jangka pendek
(FPJP) kepada BI pada tanggal 30 Oktober 2008 sebesar Rp 1 triliun.
Permohonan tersebut diulangi pada 3 November 2008. Karena pada saat
mengajukan permohonan FPJP, posisi CAR BC menurut analisis BI adalah positif
2,35% (posisi 30 September 2008), sedangkan persyaratan untuk memperoleh
FPJP sesuai dengan PBI No. 10/26/PB/2008 tentang FPJP Bank Umum, CAR-nya
minimal harus 8%, BC tidak memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP.



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif  yg dipakai
pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable.


  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG



  At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote:

  Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk.
  Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada 
  bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.

  Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya 
  akuntansi BUKAN ekonomi makro.
  (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah 
  saya nggak tau siapa yang salah)
  Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan.

  Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis 
  moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan 
  deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya 
  terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran 
  di berbagai bank.

  Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab.

  (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?)



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:

Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan 
BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko 
sistemik.   Karena pada akhir 2008 anda tentu 
tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.

- Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
- Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
- Nilai tukar rupiah melemah.
- Nilai ekspor jeblok.
- CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.

Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar 
seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan 
rugi yang cukup besar akibat exposure di 
atas.  Belum lagi beberapa bank kecil dan 
menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.

Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat 
mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat 
kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan 
mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya 
hal itu tidak perlu dilakukan?

Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen 
dengan emosi masyarakat?  Di saat surat utang 
pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?

Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit 
siapa -- itu soal sekunder.  Bisa diselidiki dan 
diperiksa belakangan.  Yang jauh lebih penting 
adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan 
tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya 
juga kritis.   Dan menurut saya Pak Boediono 
sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.





yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan 
apakah fakta kuantitatif yg dipakai
pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable.

- Original Message -
From: Poltak Hotradero
To: 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 

Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM
Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: 
Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote:

Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk.
Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada
bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.

Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya
akuntansi BUKAN ekonomi makro.
(Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah
saya nggak tau siapa yang salah)
Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan.

Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis
moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan
deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya
terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran
di berbagai bank.

Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab.

(atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?)

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.

[Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi
riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro,
meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan.

  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG



  At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:

  Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan 
  BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko 
  sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu 
  tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.

  - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
  - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
  - Nilai tukar rupiah melemah.
  - Nilai ekspor jeblok.
  - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.

  Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar 
  seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan 
  rugi yang cukup besar akibat exposure di 
  atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan 
  menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.

  Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat 
  mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat 
  kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan 
  mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya 
  hal itu tidak perlu dilakukan?

  Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen 
  dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang 
  pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?

  Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit 
  siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan 
  diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting 
  adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan 
  tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya 
  juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono 
  sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.

  yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan 
  apakah fakta kuantitatif yg dipakai
  pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg 
debatable.
  
  - Original Message -
  From: Poltak Hotradero
  To: 
  
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
  
  Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: 
  Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
  
  At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote:
  
  Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk.
  Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada
  bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.
  
  Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya
  akuntansi BUKAN ekonomi makro.
  (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah
  saya nggak tau siapa yang salah)
  Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan.
  
  Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis
  moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan
  deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya
  terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran
  di berbagai bank.
  
  Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab.
  
  (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John 
Perkins?)
  
  PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:
  
  This email and any files transmitted with it are confidential and
  intended solely for the use of the individual or entity to whom they
  are addressed. If you have received this email in error please notify
  the system manager. This message contains confidential information
  and is intended only for the individual named. If you are not the
  named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
  e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
  received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
  system. If you are not the intended recipient you are notified that
  disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
  the contents of this information is strictly prohibited.
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this 

Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Wong Cilik
menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu.
Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan
kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis
97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita
selamat.

tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan
situasi, mancing dalam kekeruhan...  barangkali perlu juga diteliti.

2009/11/12 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com

 At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:

 Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
 BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
 sistemik.   Karena pada akhir 2008 anda tentu
 tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.

 - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
 - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
 - Nilai tukar rupiah melemah.
 - Nilai ekspor jeblok.
 - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.

 Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
 seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
 rugi yang cukup besar akibat exposure di
 atas.  Belum lagi beberapa bank kecil dan
 menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.

 Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
 mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
 kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
 mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
 hal itu tidak perlu dilakukan?

 Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
 dengan emosi masyarakat?  Di saat surat utang
 pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?

 Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
 siapa -- itu soal sekunder.  Bisa diselidiki dan
 diperiksa belakangan.  Yang jauh lebih penting
 adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
 tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
 juga kritis.   Dan menurut saya Pak Boediono
 sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.





 yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
 apakah fakta kuantitatif yg dipakai
 pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg
 debatable.
 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini.
apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono
bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali

  - Original Message - 
  From: Wong Cilik 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 1:11 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG



  menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu.
  Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan
  kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis
  97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita
  selamat.

  tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan
  situasi, mancing dalam kekeruhan... barangkali perlu juga diteliti.

  2009/11/12 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com

   At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:
  
   Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
   BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
   sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu
   tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.
  
   - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
   - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
   - Nilai tukar rupiah melemah.
   - Nilai ekspor jeblok.
   - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.
  
   Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
   seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
   rugi yang cukup besar akibat exposure di
   atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan
   menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.
  
   Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
   mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
   kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
   mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
   hal itu tidak perlu dilakukan?
  
   Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
   dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang
   pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?
  
   Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
   siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan
   diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting
   adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
   tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
   juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono
   sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.
  
  
  
  
  
   yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
   apakah fakta kuantitatif yg dipakai
   pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg
   debatable.
   
  

  [Non-text portions of this message have been removed]



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Wong Cilik
O ya, dan menurut saya barangkali kesalahannya adalah dalam detil pengucuran
FPinjaman Jangka Pendeknya. FPJP ini ditujukan untuk mengatasi masalah
likuiditas SESAAT. Ini berarti memang seharusnya CAR 8% yang menunjukkan
bank masih sehat dan profitable ini perlu digukanan untuk menyalurkan FPJP
ini.

Detail rusak atau jeleknya kredit (NPL) BC saya kurang jelas. Dan kalau dari
indikator CAR seharusnya memang tidak bagus. Nah masalahnya sekarang, dalam
situasi krisis, Bank Indonesia punya cara apa untuk mencegah panik dari
penutupan bank (yang seharusnya ditutup), mengubahnya menjadi tidak ditutup,
ada kesempatan untuk disehatkan? Dari sistem proseduralnya sih mustinya
bukan menggunakan FPJP ini. Ini menurut saya.

Jadi pertanyaannya, selain FPJP Bank Indonesia ini, cara apa BI ataupun
pemerintah bisa mencegah kepanikan ? Prosedur penyelamatan/bankrupsi yang
tidak membuat panik rakyat/deposan harusnya seperti apa? Apakah Pemerintah
sudah membuat prosedur ini (dalam kondisi ekonomi sehat dan juga bila
kondisi ekonomi tidak sehat?) Apakah ada prosedurnya? Kalau dari kasus BC
ini, sepertinya BELUM ada, makanya kelabakan langsung pakai FPJP.

2009/11/12 Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com

 menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu.
 Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan
 kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis
 97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita
 selamat.

 tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan
 situasi, mancing dalam kekeruhan...  barangkali perlu juga diteliti.

 2009/11/12 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com

 At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:

 Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
 BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
 sistemik.   Karena pada akhir 2008 anda tentu
 tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.

 - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
 - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
 - Nilai tukar rupiah melemah.
 - Nilai ekspor jeblok.
 - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.

 Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
 seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
 rugi yang cukup besar akibat exposure di
 atas.  Belum lagi beberapa bank kecil dan
 menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.

 Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
 mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
 kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
 mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
 hal itu tidak perlu dilakukan?

 Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
 dengan emosi masyarakat?  Di saat surat utang
 pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?

 Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
 siapa -- itu soal sekunder.  Bisa diselidiki dan
 diperiksa belakangan.  Yang jauh lebih penting
 adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
 tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
 juga kritis.   Dan menurut saya Pak Boediono
 sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.





 yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
 apakah fakta kuantitatif yg dipakai
 pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg
 debatable.
 





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 01:20 PM 11/12/2009, you wrote:

Saya rasa yang menjadi masalah sekarang adalah yang primer malah disekunderkan.

Bila bereksperimen dengan sistem perbankan dan emosi masyarakat di 
saat keuangan global goncang adalah sesuatu yang boleh dianggap 
sekunder - maka saya tidak tahu lagi apa yang bisa dianggap primer.

Ini bukan bicara soal variabel rush semata - tetapi menyangkut psyche 
masyarakat yang menyimpan uangnya di sistem perbankan.  Dan menurut 
saya itu bukan barang mainan ataupun obyek coba-coba...

Atau menurut anda tidak begitu?




klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi
riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro,
meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan.

- Original Message -
From: Poltak Hotradero
To: 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 

Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM
Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang 
bersayap - KKG

At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:

Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu
tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.

- Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
- Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
- Nilai tukar rupiah melemah.
- Nilai ekspor jeblok.
- CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.

Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
rugi yang cukup besar akibat exposure di
atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan
menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.

Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
hal itu tidak perlu dilakukan?

Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang
pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?

Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan
diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting
adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono
sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.

 yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
 apakah fakta kuantitatif yg dipakai
 pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik 
 yg debatable.
 
 - Original Message -
 From: Poltak Hotradero
 To:
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.commailto:AhliKeuang 
 an-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
 Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM
 Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century:
 Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
 
 At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote:
 
 Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk.
 Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada
 bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.
 



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Wong Cilik
Dari pertanyaain ini saya rasa anda belum mengerti apa artinya efek domino
perbankan.

Bank asing yang buka cabang di indonesia banyak. Bank indonesia yang simpan
devisa asing juga banyak. Kalau bank luar banyak bangkrut dan mereka ingin
ambil uang mereka yang ada di Indonesia lalu cadangan devisa melorot (yang
katanya 10% dalam 3 bulan) lalu investor maupun pemegang SUN maupun lainnya
mulai rame-rame pengen pegang uang cash semua...  maka resiko berantai Bank
yang berasal dari luar negeri ini bisa saja terjadi.

Krisis 97-98 ada kaitannya dengan krisis Rusia, merembet ke Thailand,
akhirnya kena semua Asia. Kalau yang asalnya dari Rusia saja bikin kita
merana satu dekade (barangkali ada yang ketawa dan bilang kita tidak merana
satu dekade karena mereka masih kecil...  ya silahkan saja  ) Kita
bayangkan kalau krisisnya berasal dari Amerika yang notabene ekonominya
lebih signifikan dari Rusia...???


2009/11/12 EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id

 emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini.
 apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono
 bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali

  - Origina



[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Reza P
Menarik kalau kasus seperti Bank Century dijadikan materi case study 
kelas-kelas ekonomi (atau kelas politik/hukum untuk soal sekundernya hehehe) 

Anyway, saya hanya penasaran saja bagaimana cara mengkalkulasi korelasi 
kemungkinan rush dengan terpuruknya kondisi Bank Century pada waktu itu.
IMHO, 6,7 triliun rupiah bukan jumlah yang kecil. Apakah jumlah tersebut adalah 
harga yang cukup untuk menjaga emosi masyarakat? atau kepanikan pemegang 
kebijakan?
 





Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 12 November, 2009 15:20:02
Judul: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi
riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro,
meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan.

  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG


    
  At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:

  Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan 
  BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko 
  sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu 
  tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.

  - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
  - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
  - Nilai tukar rupiah melemah.
  - Nilai ekspor jeblok.
  - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.

  Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar 
  seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan 
  rugi yang cukup besar akibat exposure di 
  atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan 
  menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.

  Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat 
  mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat 
  kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan 
  mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya 
  hal itu tidak perlu dilakukan?

  Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen 
  dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang 
  pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?

  Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit 
  siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan 
  diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting 
  adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan 
  tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya 
  juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono 
  sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.

  yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan 
  apakah fakta kuantitatif yg dipakai
  pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg 
debatable.
  
  - Original Message -
  From: Poltak Hotradero
  To: 
  
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
  
  Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: 
  Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
  
  At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote:
  
  Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk.
  Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada
  bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.
  
  Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya
  akuntansi BUKAN ekonomi makro.
  (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah
  saya nggak tau siapa yang salah)
  Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan.
  
  Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis
  moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan
  deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya
  terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran
  di berbagai bank.
  
  Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab.
  
  (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John 
Perkins?)
  
  PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:
  
  This email and any files transmitted with it are confidential and
  intended solely for the use of the individual or entity to whom they
  are addressed. If you have received this email in error please notify
  the system manager. This message contains confidential information
  and is intended only for the individual named. If you are not the
  named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
  e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
  received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
  system. If you are not the intended recipient you are notified that
  disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
  the contents of this information is strictly prohibited.
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
  
  



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are 

Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
faktanya indikator camel century pra dan paska akuisisi layak bank ini
ditutup.
jika fakta ini dinafikan utk hal2 yg tdk jelas parameternya, pak budionolah
yg sedang bereksperimen dan main coba2.


  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 1:27 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG



  At 01:20 PM 11/12/2009, you wrote:

  Saya rasa yang menjadi masalah sekarang adalah yang primer malah 
disekunderkan.

  Bila bereksperimen dengan sistem perbankan dan emosi masyarakat di 
  saat keuangan global goncang adalah sesuatu yang boleh dianggap 
  sekunder - maka saya tidak tahu lagi apa yang bisa dianggap primer.

  Ini bukan bicara soal variabel rush semata - tetapi menyangkut psyche 
  masyarakat yang menyimpan uangnya di sistem perbankan. Dan menurut 
  saya itu bukan barang mainan ataupun obyek coba-coba...

  Atau menurut anda tidak begitu?

  
  
  klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi
  riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro,
  meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan.
  
  - Original Message -
  From: Poltak Hotradero
  To: 
  
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
  
  Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang 
  bersayap - KKG
  
  At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:
  
  Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
  BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
  sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu
  tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.
  
  - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
  - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
  - Nilai tukar rupiah melemah.
  - Nilai ekspor jeblok.
  - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.
  
  Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
  seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
  rugi yang cukup besar akibat exposure di
  atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan
  menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.
  
  Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat
  mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat
  kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan
  mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya
  hal itu tidak perlu dilakukan?
  
  Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen
  dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang
  pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...?
  
  Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit
  siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan
  diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting
  adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan
  tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya
  juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono
  sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis.
  
   yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan
   apakah fakta kuantitatif yg dipakai
   pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik 
   yg debatable.
   
   

  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
kemukakan data, fakta, statistik etc, bukan asumsi belaka.
dari situ suatu kebijakan bisa dinilai, terutama thd century.

  - Original Message - 
  From: Wong Cilik 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 1:31 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG



  Dari pertanyaain ini saya rasa anda belum mengerti apa artinya efek domino
  perbankan.

  Bank asing yang buka cabang di indonesia banyak. Bank indonesia yang simpan
  devisa asing juga banyak. Kalau bank luar banyak bangkrut dan mereka ingin
  ambil uang mereka yang ada di Indonesia lalu cadangan devisa melorot (yang
  katanya 10% dalam 3 bulan) lalu investor maupun pemegang SUN maupun lainnya
  mulai rame-rame pengen pegang uang cash semua... maka resiko berantai Bank
  yang berasal dari luar negeri ini bisa saja terjadi.

  Krisis 97-98 ada kaitannya dengan krisis Rusia, merembet ke Thailand,
  akhirnya kena semua Asia. Kalau yang asalnya dari Rusia saja bikin kita
  merana satu dekade (barangkali ada yang ketawa dan bilang kita tidak merana
  satu dekade karena mereka masih kecil... ya silahkan saja ) Kita
  bayangkan kalau krisisnya berasal dari Amerika yang notabene ekonominya
  lebih signifikan dari Rusia...???

  2009/11/12 EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id

   emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini.
   apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono
   bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali
  
   - Origina
  

  [Non-text portions of this message have been removed]



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik EKO KERTAJAYA
tdk ada data valid rasionalitas nasabah di indonesia.
oleh krn itu shrsnya tdk ada eksperimen irrasional macam
bail out century.


  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, November 12, 2009 1:40 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap 
- KKG



  At 01:33 PM 11/12/2009, you wrote:

  Anomali di Indonesia lebih sering ke arah negatif daripada positif.

  Nah bila pada tahun 2008 kemarin saja perbankan Inggris mengalami 
  rush luar biasa besar (di Northern Rock) sementara Bank RBS sempat 
  cuma punya sisa likuiditas dalam hitungan jam karena di-rush 
  (berdasarkan catatan yang dirilis sebulan lalu oleh FSA Inggris) -- 
  apa anda masih berani berandai-andai bahwa nasabah di Indonesia lebih 
  rasional daripada nasabah di Inggris?

  Mervyn King bilang: Pemicu aksi rush bisa saja sesuatu yang 
  irrasional -- TETAPI melakukan ikut dalam rush saat sebuah bank 
  diancam rush -- adalah tindakan yang sepenuhnya rasional.

  Atau menurut anda kita boleh bereksperimen dengan rasionalitas (atau 
  irrasionalitas) nasabah bank di Indonesia?

  Bagaimana kalau kita coba dulu dengan Bank Artha Graha, misalnya?

  emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini.
  apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono
  bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali
  
  - Original Message -
  From: Wong Cilik
  To: 
  
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
  
  Sent: Thursday, November 12, 2009 1:11 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang 
  bersayap - KKG
  
  menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu.
  Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan
  kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis
  97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita
  selamat.
  
  tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan
  situasi, mancing dalam kekeruhan... barangkali perlu juga diteliti.
  
  2009/11/12 Poltak Hotradero 
  mailto:hotradero%40gmail.comhotrad...@gmail.com
  
At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote:
   
Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan
BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko
sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu
tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan.
   
- Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%.
- Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan.
- Nilai tukar rupiah melemah.
- Nilai ekspor jeblok.
- CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor.
   
Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar
seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan
rugi yang cukup besar akibat exposure di
atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan
menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah.
   



  
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER:

This email and any files transmitted with it are confidential and
intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information
and is intended only for the individual named. If you are not the
named addressee you should not disseminate, distribute or copy this
e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have
received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your
system. If you are not the intended recipient you are notified that
disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on
the contents of this information is strictly prohibited.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG

2009-11-11 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 02:32 PM 11/12/2009, you wrote:

Menutup bank (apapun) pada keadaan seperti akhir 2008 lalu - adalah 
bereksperimen dengan psikologi masyarakat.

Masalah Camel bisa diurus belakangan - tetapi prioritas seorang 
pengambil keputusan adalah melakukan minimalisasi resiko dan harus 
dilakukan dengan sesegera mungkin.

Justru dengan tidak menutup Bank Century - maka resiko sudah 
dikurangi BUKAN ditambah.
Masak pengurangan resiko malah dianggap sebagai eksperimen atau coba-coba?

Logika anda terbalik.



faktanya indikator camel century pra dan paska akuisisi layak bank ini
ditutup.
jika fakta ini dinafikan utk hal2 yg tdk jelas parameternya, pak budionolah
yg sedang bereksperimen dan main coba2.

- Original Message -
From: Poltak Hotradero
To: 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 

Sent: Thursday, November 12, 2009 1:27 PM
Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang 
bersayap - KKG

At 01:20 PM 11/12/2009, you wrote:

Saya rasa yang menjadi masalah sekarang adalah yang primer malah 
disekunderkan.

Bila bereksperimen dengan sistem perbankan dan emosi masyarakat di
saat keuangan global goncang adalah sesuatu yang boleh dianggap
sekunder - maka saya tidak tahu lagi apa yang bisa dianggap primer.

Ini bukan bicara soal variabel rush semata - tetapi menyangkut psyche
masyarakat yang menyimpan uangnya di sistem perbankan. Dan menurut
saya itu bukan barang mainan ataupun obyek coba-coba...

Atau menurut anda tidak begitu?

 
 
 klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi
 riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro,
 meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan.