Fwd: Fwd: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi Arabia
Bung Oka, ini ada pencerahan dari kenalan saya yang bekerja di NCB, Bank di Jeddah.. Semoga bermanfaat.. -- Forwarded message -- From: Raimy Masrun raimysof...@yahoo.com Date: 2009/11/11 Subject: Re: Fwd: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi Arabia To: Wibi Widagdo Prod. wibi.a...@gmail.com Wibi, Benar bahwa ATM Saudi Arabia hanya memerlukan 4-digit PIN seperti yang saya punya dari NCB. Tapi kalo nggak salah beberapa bank seperti BNI dan BRI telah bekerja sama dengan NCB (The National Commercial Bank tempat saya bekerja) menyediakan ATM yang memfasilitasi pemegang kartu ATM BNI dan BRI. Ada kemungkinan Bank Mandiri juga kerja sama dengan bank Al Rajhi di Saudi Arabia. Ada baiknya nasabah tsb menanyakan ke bank masing-masing tentang apa yang tersedia dan yang belum tersedia. --- On *Wed, 11/11/09, Wibi Widagdo Prod. wibi.a...@gmail.com* wrote: From: Wibi Widagdo Prod. wibi.a...@gmail.com Subject: Fwd: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi Arabia To: Raimy Masrun raimysof...@yahoo.com Date: Wednesday, November 11, 2009, 11:00 AM Om Raimy, saya dapet diskusi ini dari milis keuangan.. Mungkin Om Raimy bisa bantu untuk memberikan saran dan masukan? Terimakasih -- Forwarded message -- From: oka oka.wid...@indosat.net.idhttp://us.mc456.mail.yahoo.com/mc/compose?to=oka.wid...@indosat.net.id Date: 2009/11/11 Subject: [Keuangan] (OOT) Need info: berapa digit PIN ATM di Saudi Arabia To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comhttp://us.mc456.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com Kawan2, Ada yang tanya sama saya -karena akan pergi Haji minggu ini- berapa digit PIN ATM yang umum di Saudi Arabia (terutama di Mekkah dan Madinah)? Seperti diketahui, umumnya bank di Indonesia, saat ini sudah menggunakan PIN 6 digit. Konon menurut khabar, di Saudi Arabia, PIN ATM masih 4 digit. konsekwensinya ybs harus membawa lebih banyak uang tunai, karena ybs khawatir kartu ATMnya tidak bisa dipakai disana. Mohon bantuan. Oka -- regards, Wibi Arie Rismanto WIDAGDO production Jl.Kurdi 1 no.22 D Bandung, Jawa Barat Telp. 022 5207461 0812 241 4438 022 911 81425 www.jabrig.co.cc www.wibiarie.wordpress.com -- regards, Wibi Arie Rismanto WIDAGDO production Jl.Kurdi 1 no.22 D Bandung, Jawa Barat Telp. 022 5207461 0812 241 4438 022 911 81425 www.jabrig.co.cc www.wibiarie.wordpress.com [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=11682 Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang Bersayap Kwik Kian Gie Untuk pertama kalinya, Boediono, yang begitu erat keterkaitannya dengan kasus Bank Century (BC) dan sekarang wakil presiden, memberikan keterangan tentang BC seusai salat Jumat, 6 November yang lalu. Jelas saja dia harus membela bahwa suntikan dana yang demikian besar untuk bank yang demikian kecil memang diperlukan, karena dia dalam kedudukan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) adalah tokoh kunci ketika bail out yang kontroversial dilakukan. Dikatakan bahwa bail out dilakukan untuk menghindari efek domino yang sistemik, tidak untuk menyelamatkan bank, dan juga tidak untuk menyelamatkan kepentingan deposan besar. Dikatakan juga, harus dibedakan antara tindak kejahatan dan tindakan penyelamatan. Dan penyelamatan itu tidak untuk kepentingan eksistensi bank-nya, tidak untuk kepentingan deposan besar, tetapi untuk menghindari kerusakan dunia perbankan secara sistemik. Wapres Boediono tidak mengemukakan data dan fakta dalam pernyataannya. Kalau dia boleh membentuk opini publik dengan cara demikian, saya merasa juga boleh mengemukakan data dan fakta yang termuat dalam berbagai media massa dan yang termuat dalam Laporan Kemajuan Pemeriksaan Investigasi atas Kasus Bank Century yang ditulis oleh BPK dan ditandatangani pada tanggal 26 September 2009 oleh Suryo Ekawoto Suryadi selaku Penanggung Jawab Pemeriksaan. Apa semua data dan fakta tersebut? Antara lain sebagai berikut. Kelahiran BC yang sangat bermasalah beserta keseluruhan proses kerusakannya dibiarkan secara sistemik oleh BI. Laporan Keuangan Bank Pikko dan Bank CIC, yang dinyatakan disclaimer oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), dijadikan dasar merger. Pemegang saham pengendali yang tidak memenuhi fit and proper test tetap dipertahankan. Pengurus bank, yaitu direksi dan komisaris, ditunjuk tanpa melalui fit and proper test. Oleh karena kesulitan likuiditas yang dihadapinya, BC mengajukan permohonan fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) kepada BI pada tanggal 30 Oktober 2008 sebesar Rp 1 triliun. Permohonan tersebut diulangi pada 3 November 2008. Karena pada saat mengajukan permohonan FPJP, posisi CAR BC menurut analisis BI adalah positif 2,35% (posisi 30 September 2008), sedangkan persyaratan untuk memperoleh FPJP sesuai dengan PBI No. 10/26/PB/2008 tentang FPJP Bank Umum, CAR-nya minimal harus 8%, BC tidak memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP. Secara sistemik, pada 14 November 2008, BI mengubah Peraturan Bank Indonesia (PBI) mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula CAR minimal 8% menjadi CAR minimal positif (asalkan di atas 0%). Dengan perubahan ketentuan tersebut dan dengan menggunakan posisi CAR per 30 September 2008 sebesar positif 2,35%, BI menyatakan bahwa BC memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP. Sementara itu, hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa CAR BC pada 31 Oktober 2008 sudah negatif 3,53%, sehingga seharusnya BC tidak memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP. Selain itu, sebagian jaminan FPJP yang diperjanjikan sebesar Rp. 469,99 miliar ternyata tidak secured. Berdasarkan perubahan PBI tersebut, pada 14 November 2008, BI menyetujui pemberian FPJP kepada BC. Jumlah FPJP yang telah disalurkan kepada BC adalah Rp 689,39 miliar yang dicairkan pada 14 November 2008 sebesar Rp 356,81 miliar, 17 November 2008 sebesar Rp 145,26 miliar, dan 18 November 2008 sebesar Rp. 187,32 miliar. Digerogoti Pemilik Secara sistemik, BC digerogoti oleh pemilik dan atau manajemennya sendiri, yang secara sistemik pula dibiarkan oleh BI. Faktanya sebagai berikut. Setelah BC ditempatkan dalam pengawasan khusus pada 6 November 2008, BI tidak mengizinkan penarikan dana dari pihak terkait yang tersimpan dalam BC. (PBI No. 6/9/PBI/2004 yang diubah dengan PBI No. 7/38/PBI/2005 tentang Tindak Lanjut Pengawasan dan Penetapan Status Bank). Namun, setelah itu toh ada penarikan dana oleh pihak terkait sebagai berikut. - Rp. 454,898 miliar - USD 2,22 juta - AUD 164,81 ribu - SGD 41,28 ribu. Pada 14 November 2008, Robert Tantular (RT) memerintahkan BC Cabang Surabaya memindahkan deposito milik salah satu nasabah BC senilai USD 96 juta dari kantor Cabang Surabaya-Kertajaya ke Kantor Pusat Operasional (KPO) Senayan. Setelah itu, Dewi Tantular (DT) dan RT mencairkan deposito tersebut senilai USD 18 juta tanggal 15 November 2008 yang digunakan oleh DT (Kepala Divisi Bank Notes) untuk menutupi kekurangan bank notes yang telah digunakan untuk keperluan pribadi DT; DT telah menjual bank notes ke luar negeri dengan jumlah yang melebihi jumlah yang tercatat, sehingga secara akumulatif terjadi selisih kurang antara fisik bank notes dan catatan akuntansi. Deposito milik nasabah tersebut kemudian diganti oleh BC dengan dana yang berasal dari FPJP. Suntikan dana sebesar Rp 6,72 triliun kepada BC, dinyatakan untuk menghindari kerusakan sistem perbankan Indonesia secara sistemik. Mari
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote: Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk. Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti. Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya akuntansi BUKAN ekonomi makro. (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah saya nggak tau siapa yang salah) Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan. Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran di berbagai bank. Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab. (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?) http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=11682http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=Newsid=11682 Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang Bersayap Kwik Kian Gie Untuk pertama kalinya, Boediono, yang begitu erat keterkaitannya dengan kasus Bank Century (BC) dan sekarang wakil presiden, memberikan keterangan tentang BC seusai salat Jumat, 6 November yang lalu. Jelas saja dia harus membela bahwa suntikan dana yang demikian besar untuk bank yang demikian kecil memang diperlukan, karena dia dalam kedudukan sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) adalah tokoh kunci ketika bail out yang kontroversial dilakukan. Dikatakan bahwa bail out dilakukan untuk menghindari efek domino yang sistemik, tidak untuk menyelamatkan bank, dan juga tidak untuk menyelamatkan kepentingan deposan besar. Dikatakan juga, harus dibedakan antara tindak kejahatan dan tindakan penyelamatan. Dan penyelamatan itu tidak untuk kepentingan eksistensi bank-nya, tidak untuk kepentingan deposan besar, tetapi untuk menghindari kerusakan dunia perbankan secara sistemik. Wapres Boediono tidak mengemukakan data dan fakta dalam pernyataannya. Kalau dia boleh membentuk opini publik dengan cara demikian, saya merasa juga boleh mengemukakan data dan fakta yang termuat dalam berbagai media massa dan yang termuat dalam Laporan Kemajuan Pemeriksaan Investigasi atas Kasus Bank Century yang ditulis oleh BPK dan ditandatangani pada tanggal 26 September 2009 oleh Suryo Ekawoto Suryadi selaku Penanggung Jawab Pemeriksaan. Apa semua data dan fakta tersebut? Antara lain sebagai berikut. Kelahiran BC yang sangat bermasalah beserta keseluruhan proses kerusakannya dibiarkan secara sistemik oleh BI. Laporan Keuangan Bank Pikko dan Bank CIC, yang dinyatakan disclaimer oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), dijadikan dasar merger. Pemegang saham pengendali yang tidak memenuhi fit and proper test tetap dipertahankan. Pengurus bank, yaitu direksi dan komisaris, ditunjuk tanpa melalui fit and proper test. Oleh karena kesulitan likuiditas yang dihadapinya, BC mengajukan permohonan fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP) kepada BI pada tanggal 30 Oktober 2008 sebesar Rp 1 triliun. Permohonan tersebut diulangi pada 3 November 2008. Karena pada saat mengajukan permohonan FPJP, posisi CAR BC menurut analisis BI adalah positif 2,35% (posisi 30 September 2008), sedangkan persyaratan untuk memperoleh FPJP sesuai dengan PBI No. 10/26/PB/2008 tentang FPJP Bank Umum, CAR-nya minimal harus 8%, BC tidak memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP.
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote: Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk. Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti. Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya akuntansi BUKAN ekonomi makro. (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah saya nggak tau siapa yang salah) Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan. Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran di berbagai bank. Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab. (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?) PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote: Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk. Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti. Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya akuntansi BUKAN ekonomi makro. (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah saya nggak tau siapa yang salah) Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan. Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran di berbagai bank. Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab. (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?) PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro, meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote: Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk. Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti. Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya akuntansi BUKAN ekonomi makro. (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah saya nggak tau siapa yang salah) Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan. Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran di berbagai bank. Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab. (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?) PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed] PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu. Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis 97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita selamat. tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan situasi, mancing dalam kekeruhan... barangkali perlu juga diteliti. 2009/11/12 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini. apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali - Original Message - From: Wong Cilik To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 1:11 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu. Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis 97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita selamat. tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan situasi, mancing dalam kekeruhan... barangkali perlu juga diteliti. 2009/11/12 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. [Non-text portions of this message have been removed] PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
O ya, dan menurut saya barangkali kesalahannya adalah dalam detil pengucuran FPinjaman Jangka Pendeknya. FPJP ini ditujukan untuk mengatasi masalah likuiditas SESAAT. Ini berarti memang seharusnya CAR 8% yang menunjukkan bank masih sehat dan profitable ini perlu digukanan untuk menyalurkan FPJP ini. Detail rusak atau jeleknya kredit (NPL) BC saya kurang jelas. Dan kalau dari indikator CAR seharusnya memang tidak bagus. Nah masalahnya sekarang, dalam situasi krisis, Bank Indonesia punya cara apa untuk mencegah panik dari penutupan bank (yang seharusnya ditutup), mengubahnya menjadi tidak ditutup, ada kesempatan untuk disehatkan? Dari sistem proseduralnya sih mustinya bukan menggunakan FPJP ini. Ini menurut saya. Jadi pertanyaannya, selain FPJP Bank Indonesia ini, cara apa BI ataupun pemerintah bisa mencegah kepanikan ? Prosedur penyelamatan/bankrupsi yang tidak membuat panik rakyat/deposan harusnya seperti apa? Apakah Pemerintah sudah membuat prosedur ini (dalam kondisi ekonomi sehat dan juga bila kondisi ekonomi tidak sehat?) Apakah ada prosedurnya? Kalau dari kasus BC ini, sepertinya BELUM ada, makanya kelabakan langsung pakai FPJP. 2009/11/12 Wong Cilik gajahpelan...@gmail.com menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu. Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis 97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita selamat. tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan situasi, mancing dalam kekeruhan... barangkali perlu juga diteliti. 2009/11/12 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
At 01:20 PM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang menjadi masalah sekarang adalah yang primer malah disekunderkan. Bila bereksperimen dengan sistem perbankan dan emosi masyarakat di saat keuangan global goncang adalah sesuatu yang boleh dianggap sekunder - maka saya tidak tahu lagi apa yang bisa dianggap primer. Ini bukan bicara soal variabel rush semata - tetapi menyangkut psyche masyarakat yang menyimpan uangnya di sistem perbankan. Dan menurut saya itu bukan barang mainan ataupun obyek coba-coba... Atau menurut anda tidak begitu? klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro, meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.commailto:AhliKeuang an-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote: Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk. Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti.
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
Dari pertanyaain ini saya rasa anda belum mengerti apa artinya efek domino perbankan. Bank asing yang buka cabang di indonesia banyak. Bank indonesia yang simpan devisa asing juga banyak. Kalau bank luar banyak bangkrut dan mereka ingin ambil uang mereka yang ada di Indonesia lalu cadangan devisa melorot (yang katanya 10% dalam 3 bulan) lalu investor maupun pemegang SUN maupun lainnya mulai rame-rame pengen pegang uang cash semua... maka resiko berantai Bank yang berasal dari luar negeri ini bisa saja terjadi. Krisis 97-98 ada kaitannya dengan krisis Rusia, merembet ke Thailand, akhirnya kena semua Asia. Kalau yang asalnya dari Rusia saja bikin kita merana satu dekade (barangkali ada yang ketawa dan bilang kita tidak merana satu dekade karena mereka masih kecil... ya silahkan saja ) Kita bayangkan kalau krisisnya berasal dari Amerika yang notabene ekonominya lebih signifikan dari Rusia...??? 2009/11/12 EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini. apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali - Origina [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
Menarik kalau kasus seperti Bank Century dijadikan materi case study kelas-kelas ekonomi (atau kelas politik/hukum untuk soal sekundernya hehehe) Anyway, saya hanya penasaran saja bagaimana cara mengkalkulasi korelasi kemungkinan rush dengan terpuruknya kondisi Bank Century pada waktu itu. IMHO, 6,7 triliun rupiah bukan jumlah yang kecil. Apakah jumlah tersebut adalah harga yang cukup untuk menjaga emosi masyarakat? atau kepanikan pemegang kebijakan? Dari: EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Kam, 12 November, 2009 15:20:02 Judul: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro, meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 9:19 AM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 08:20 AM 11/12/2009, you wrote: Mantan Menko Ekuin ini mungkin lupa soal Herstatt Risk. Beliau juga mungkin lupa soal efek apa saja yang terjadi saat ada bank yang ditutup di tengah iklim ekonomi yang tidak pasti. Soal Herstatt Risk ya boleh saja lupa, toh beliau belajarnya akuntansi BUKAN ekonomi makro. (Kalau masih ada yang dengar beliau komentar soal ekonomi makro, wah saya nggak tau siapa yang salah) Tetapi kalau sampai lupa soal efek penutupan bank -- itu namanya keterlaluan. Dan bukankah Mantan Menko Ekuin ini juga yang dulu saat krisis moneter - sempat menakut-nakuti masyarakat dengan mengatakan deposito masyarakat akan diganti dengan obligasi sehingga akhirnya terjadi panik massal dan masyarakat melakukan penarikan besar-besaran di berbagai bank. Sungguh Mantan Menko Ekuin yang tidak bertanggung jawab. (atau mungkin karena mabuk akibat terlalu banyak baca buku-buku John Perkins?) PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed] PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
faktanya indikator camel century pra dan paska akuisisi layak bank ini ditutup. jika fakta ini dinafikan utk hal2 yg tdk jelas parameternya, pak budionolah yg sedang bereksperimen dan main coba2. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 1:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 01:20 PM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang menjadi masalah sekarang adalah yang primer malah disekunderkan. Bila bereksperimen dengan sistem perbankan dan emosi masyarakat di saat keuangan global goncang adalah sesuatu yang boleh dianggap sekunder - maka saya tidak tahu lagi apa yang bisa dianggap primer. Ini bukan bicara soal variabel rush semata - tetapi menyangkut psyche masyarakat yang menyimpan uangnya di sistem perbankan. Dan menurut saya itu bukan barang mainan ataupun obyek coba-coba... Atau menurut anda tidak begitu? klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro, meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 12:35 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. Kalau memang menyelamatkan Bank Century dapat mencegah terjadinya rush dan menjaga tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan dan mencegah terjadinya rush - lantas apa alasannya hal itu tidak perlu dilakukan? Atau memang kita boleh-boleh saja bereksperimen dengan emosi masyarakat? Di saat surat utang pemerintah saja terdiskon sampai hampir 30%...? Masalah apakah di dalam Bank Century isinya duit siapa -- itu soal sekunder. Bisa diselidiki dan diperiksa belakangan. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana agar masalah terisolasi dan tidak merembet ke bank-bank lain yang posisinya juga kritis. Dan menurut saya Pak Boediono sudah melakukan hal yang benar dalam mencegah perluasan resiko sistemis. yg tersirat dari pak kwik adalah pertanyaan apakah fakta kuantitatif yg dipakai pak budiono ttg century reliabel utk sampai pd konklusi sistemik yg debatable. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
kemukakan data, fakta, statistik etc, bukan asumsi belaka. dari situ suatu kebijakan bisa dinilai, terutama thd century. - Original Message - From: Wong Cilik To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 1:31 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG Dari pertanyaain ini saya rasa anda belum mengerti apa artinya efek domino perbankan. Bank asing yang buka cabang di indonesia banyak. Bank indonesia yang simpan devisa asing juga banyak. Kalau bank luar banyak bangkrut dan mereka ingin ambil uang mereka yang ada di Indonesia lalu cadangan devisa melorot (yang katanya 10% dalam 3 bulan) lalu investor maupun pemegang SUN maupun lainnya mulai rame-rame pengen pegang uang cash semua... maka resiko berantai Bank yang berasal dari luar negeri ini bisa saja terjadi. Krisis 97-98 ada kaitannya dengan krisis Rusia, merembet ke Thailand, akhirnya kena semua Asia. Kalau yang asalnya dari Rusia saja bikin kita merana satu dekade (barangkali ada yang ketawa dan bilang kita tidak merana satu dekade karena mereka masih kecil... ya silahkan saja ) Kita bayangkan kalau krisisnya berasal dari Amerika yang notabene ekonominya lebih signifikan dari Rusia...??? 2009/11/12 EKO KERTAJAYA id050_...@ag.co.id emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini. apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali - Origina [Non-text portions of this message have been removed] PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
tdk ada data valid rasionalitas nasabah di indonesia. oleh krn itu shrsnya tdk ada eksperimen irrasional macam bail out century. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 1:40 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 01:33 PM 11/12/2009, you wrote: Anomali di Indonesia lebih sering ke arah negatif daripada positif. Nah bila pada tahun 2008 kemarin saja perbankan Inggris mengalami rush luar biasa besar (di Northern Rock) sementara Bank RBS sempat cuma punya sisa likuiditas dalam hitungan jam karena di-rush (berdasarkan catatan yang dirilis sebulan lalu oleh FSA Inggris) -- apa anda masih berani berandai-andai bahwa nasabah di Indonesia lebih rasional daripada nasabah di Inggris? Mervyn King bilang: Pemicu aksi rush bisa saja sesuatu yang irrasional -- TETAPI melakukan ikut dalam rush saat sebuah bank diancam rush -- adalah tindakan yang sepenuhnya rasional. Atau menurut anda kita boleh bereksperimen dengan rasionalitas (atau irrasionalitas) nasabah bank di Indonesia? Bagaimana kalau kita coba dulu dengan Bank Artha Graha, misalnya? emang ada data relevansi kondisi bank di sono dng potensi rush di sini. apa krisis 97-98 efek dari kondisi bank di sono bukannya statistik sering merujuk bahwa kita adalah penghobi anomali - Original Message - From: Wong Cilik To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 1:11 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG menurut saya resiko panik memang besar bila ada bank yang ditutup saat itu. Yang namanya bank di amerika dan inggris mulai pada hancur-hancuran. Dan kalau sampai ada bank di indonesia yang ditutup, ingatan masa lampau krisis 97-98 bisa terkuak. luka lama bisa terbuka lagi. Untung sekarang kita selamat. tapi kalau ada transaksi-transaksi pribadi yang kesannya menyalahgunakan situasi, mancing dalam kekeruhan... barangkali perlu juga diteliti. 2009/11/12 Poltak Hotradero mailto:hotradero%40gmail.comhotrad...@gmail.com At 10:04 AM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang dilakukan oleh Pak Boediono (dan BI) adalah untuk MENCEGAH meluasnya resiko sistemik. Karena pada akhir 2008 anda tentu tahu sendiri seperti apa tekanan di sektor perbankan. - Harga SUN saja sampai terdepresiasi hampir 30%. - Cadangan devisa turun 12% hanya dalam waktu 3 bulan. - Nilai tukar rupiah melemah. - Nilai ekspor jeblok. - CDS Indonesia naik tajam mencapai rekor. Dan kita tahu selanjutnya bahwa bank besar seperti Bank Danamon dan Bank Panin membukukan rugi yang cukup besar akibat exposure di atas. Belum lagi beberapa bank kecil dan menengah lainnya yang juga mengalami penarikan oleh nasabah. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK. DISCLAIMER: This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail. Please notify the sender immediately by e-mail if you have received this e-mail by mistake and delete this e-mail from your system. If you are not the intended recipient you are notified that disclosing, copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG
At 02:32 PM 11/12/2009, you wrote: Menutup bank (apapun) pada keadaan seperti akhir 2008 lalu - adalah bereksperimen dengan psikologi masyarakat. Masalah Camel bisa diurus belakangan - tetapi prioritas seorang pengambil keputusan adalah melakukan minimalisasi resiko dan harus dilakukan dengan sesegera mungkin. Justru dengan tidak menutup Bank Century - maka resiko sudah dikurangi BUKAN ditambah. Masak pengurangan resiko malah dianggap sebagai eksperimen atau coba-coba? Logika anda terbalik. faktanya indikator camel century pra dan paska akuisisi layak bank ini ditutup. jika fakta ini dinafikan utk hal2 yg tdk jelas parameternya, pak budionolah yg sedang bereksperimen dan main coba2. - Original Message - From: Poltak Hotradero To: mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 12, 2009 1:27 PM Subject: Re: [Keuangan] Kasus Bank Century: Istilah Sistemik yang bersayap - KKG At 01:20 PM 11/12/2009, you wrote: Saya rasa yang menjadi masalah sekarang adalah yang primer malah disekunderkan. Bila bereksperimen dengan sistem perbankan dan emosi masyarakat di saat keuangan global goncang adalah sesuatu yang boleh dianggap sekunder - maka saya tidak tahu lagi apa yang bisa dianggap primer. Ini bukan bicara soal variabel rush semata - tetapi menyangkut psyche masyarakat yang menyimpan uangnya di sistem perbankan. Dan menurut saya itu bukan barang mainan ataupun obyek coba-coba... Atau menurut anda tidak begitu? klo benar begitu, berarti sah2 saja mensekunderkan kondisi riil apapun century, utk mengkover memburuknya indikator makro, meski relevansinyapun dng variabel rush blm tentu signifikan.