Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Thread Bayu Wirawan
hi all,

saya mendapat kesan bahwa ekonomi pancasila lebih merupakan gerakan moral
daripada merupakan sebuah bagian dari teori ekonomi...


regards,
bayu


2009/10/3 Poltak Hotradero 

>
>
> At 09:16 PM 10/2/2009, you wrote:
> >Bli,
> >Ya gak buka front-lah,ini kan diskusi biasa saja.Soal moral,sejauh
> >pernah sy baca,kapitalisme,atau katakan ilmu ekonomi,justru lahir
> >dari refleksi filsafat moral Smith. Hukum dan moral hemat sy tdk
> >bisa dipisah,krn thd hukum jg akan muncul masalah moral: mengapa
> >hukum harus ditaati?atau apa yg membuat hukum dapat memaksa?
> >Sy setuju dg hukum yg tegak,dan di tengah pluralitas nilai,justru
> >Pancasila makin relevan sbg nilai acuan. Sy tdk anti ekonomi
> >pasar,tp anti self-regulating market system.
>
> Apakah anti-self regulating market system berarti harus ada yang
> mengawasi SELURUH dan SEMUA kegiatan ekonomi? Pertanyaannya: Apa
> mungkin dilakukan?
>
> Bukankah itu mengorbankan efisiensi?
> Bukankah itu mengorbankan inisiatif?
> Bukankah itu mengorbankan inovasi?
> Bukankah itu menumpulkan mekanisme risk and reward?
>
> Ekonomi itu selalu terkait dengan trade-off.
> Bila suatu langkah diambil -- maka akan ada harga yang harus dibayar
> / dikorbankan.
> Kita mustahil dapat semua dan segala hal.
> Itu sebabnya disebut ilmu tentang kelangkaan.
> (Nggak seperti ilmu politik, yang nggak pernah memikirkan "biaya"
> semuanya dianggap gratis)
> Itu sebabnya politik itu titik berangkatnya adalah angan-angan -
> sementara ekonomi adalah kenyataan.
>
> Dan ngomong Pancasila tanpa ada hal konkrit untuk menegakkannya -
> menurut saya sama saja dengan omong kosong. Dan bila hal konkrit itu
> ternyata mengurangi kebebasan ekonomi masyarakat, sebelah mana yang
> akan dikurangi? Sejauh apa? Dan akan apa bedanya dengan sosialisme komunis?
>
> Itu sebabnya dari awal saya selalu tanya : Ekonomi Pancasila itu
> konkritnya APA...?
> Apa konsep yang berbeda dari Ekonomi Pancasila tentang PAJAK
> misalnya. Menuju setinggi-tingginya? atau serendah-rendahnya? Apa
> yang akan disubsidi?
>
> Selama hal tadi tak terjawab - selama itu juga Ekonomi Pancasila cuma
> ada di angan-angan. Dan segala konsep yang ada di kepala anda akan sia-sia.
>
> Seperti kencing melawan arah angin...
>
> >Ada di salah satu ekstrem,kapitalisme laissez-faire maupun ekonomi
> >komando adalah kekeliruan historis.
>
> Ekonomi global menjadi jauh lebih baik dengan tingkat taraf hidup
> yang meningkat adalah ketika perdagangan dunia meningkat AKIBAT
> kebebasan ekonomi berasas kapitalisme semakin meluas.
>
> Anda bilang kekeliruan historis? Bagaimana bisa anda mengatakan itu
> atas fakta 2 Milyar manusia yang terangkat dari garis kemiskinan
> absolut sejak 30 tahun terakhir..?
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] OOT - Ketemuan Ngopi2

2009-12-08 Thread Bayu Wirawan
Sorry, one-liner. Apakah acaranya terbatas untuk member aki yang sudah
aki-aki, atau saya boleh ikutan juga?

regards,
bayu

On 08/12/2009, Ryan Fitriyanto  wrote:
> Dear AKI-ers,
>
> Ada acara mendadak nie, beberapa member AKI yang sudah bisa dibilang aki-aki
> mau ketemuan di Pacific Place nanti sore jam 7 malem (sore kok malem?).
>
> Sekalian ketemu salah satu Owner dan Moderator non Aktif AKI, yakni Arry
> Kusnadi yang lagi ada di Jakarta, jauh2 datang dari OZ.
>
> Kalo ada yang ada di seputaran situ, dan bisa gabung, welcome tapi BS-BS
> ya :-)
>
> Ketemuannya di Seminyak Lantai 4.
>
> Kalo ada yang mau gabung dan gak tau muka aki-aki yang pada kumpul bisa call
> saya di nol lapan 12 lapan puluh 82 sembilan 37.
>
> Salam
>
> ryan
> or ym di Ryan_bierkof_seymour
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] [newbie] nanya ttg bentuk investasi nih

2010-02-11 Thread Bayu Wirawan
Hi,

investasinya di working capital, bukan di fixed assets. Karena
panennya berkala dalam jangka pendek, investor bisa keluar saat ternak
laku dijual.

bagi hasil, untuk investor sebenarnya lebih enak kalau berdasarkan
sales. Karena perhitungannya straight forward (hasil panen dikali
harga) dan transparan (harga ternak bisa di cek di market).
kalau seperti yang mas habibie mentioned di bawah, pengelola biosa
bermain dengan cost (depresiasi ditinggikan, gaji manajer gila-gilan,
biaya lain-lain melonjak). Akbirnya bagi hasil ke investor jadi tidak
sesuai.


regards,
bayu
-

On 11/02/2010, Ratno Putro Sulistiyono  wrote:
> Yang saya masih ragu adalah bagaimana aset yg umurnya bisa lama, lebih
> dari 5 tahun dikomparasi thd investasi yg punya masa pendek.
>
> Maksudnya gini, investor bisa menarik investasinya setelah setahun,
> artinya umur investasi bisa pendek, sedangkan aset spt tanah, mobil
> dan kandang itu bisa lebih dari 10 tahun. Apakah masih berlaku 91:80
> disini?
>
> Tks.
>
> Regards,
> Ratno
>
> On Feb 10, 2010, at 14:04, "prof.habi...@gmail.com"   > wrote:
>
>> Setahu saya, bagi hasil sesuai dengan perbandingan modal disetor,
>> dalam kasus anda 91:80.
>> Tetapi, bagi hasil dihitung setelah dikurangkan dengan semua biaya,
>> termasuk gaji dan bonus manajerial. Karena si pemilik 91 itu juga
>> berposisi sebagai manajer, maka seharusnya bukan 91:80, melainkan
>> lebih besar lagi untuk pengelola.
>> Jadi, berapa besar pembagian yang wajar? Tidak ada aturan reminya,
>> yang penting disepakati terlebih dahulu. Yang harus diingat, kalau
>> anda berposisi sebagai pengelola, biaya manajer harus anda hitung
>> sebagai penambah bagian anda.
>>
>> Salam
>>
>> Habibie Nugroho Wicaksono
>>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Thread Bayu Wirawan
Mas dani,

sebenarnya bisa disiasati dengan meminta customer untuk menyerahkan
surat referensi bank.


regards,
bayu

On 16/02/2010, sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com
 wrote:
> Mas Okeu.
>
> Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic
> industry.
>
> Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa
> customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan.
>
> Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke
> BI?
>
> Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK?
>
> Terimakasih
>
> Powered by Telkomsel BlackBerryŽ
>
> -Original Message-
> From: "oka" 
> Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07
> To: 
> Subject: Re: [Keuangan] Black list
>
> Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan.
>
> SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses
> oleh Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya
> yang disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut.
>
> Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit
> dibank lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh
> pengurus (management) perusahaan tersebut.
>
> Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun
> perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul
> :
> - Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka
> bisa saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya),
> akibatnya bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah
> - Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data
> SID belum diupdate oleh petugas Bank dll.
>
> Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi
> financepun sudah diintegrasikan dalam SID  (CMIIW).
>
> Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA,
> KMG, KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak
> tanda bukti lunas Anda harus simpan.
>
> Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank
> atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via
> forum ini.
>
> Oka
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA 
> wrote:
>>
>>
>>
>> --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo  wrote:
>>
>>
>> From: rifkianto aribowo 
>> Subject: [Keuangan] Black list
>> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
>> Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Dear ALL,
>>
>> kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X
>> yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank
>> Y. Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4
>> jt untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X
>> tidak bisa membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan
>> kerahasiaan bank.
>>
>> Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada
>> peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena
>> ketika ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair.
>>
>> Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y.
>> Apakah benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak
>> menannyakan kepada petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat
>> prihatin dengan rekanan tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan
>> dikarenakan dia menjalani bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan
>> kegigihan hingga menjadi besar seperti sekarang.
>>
>> Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan.
>>
>> Terima kasih
>>
>>
>> Balasan :
>> Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang
>> dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah
>> (tertunggak 2 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan
>> menampilkan informasi pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank
>> X, petugas bank X yang mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun
>> jika semua kewajiban ke bank Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs
>> terupdate kembali tanpa harus ada biaya apapun karena yang mengupdate info
>> pinjaman ybs adalah petugas bank Y.
>> jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an.
>> CMIIW
>> salam,
>> Theradina
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> -
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, pot

Re: [Keuangan] Research Question

2010-02-19 Thread Bayu Wirawan
Yang lebih licik ya temannya lae abren. Masa' mau jadi phd kok cari
jawaban di milis...:)



regards,
bayu

On 16/02/2010, Bali da Dave  wrote:
> Wah ceritanya menarik sekali  gak tau mau komen bagimana ya...
> Si nick itu licik like a fox...  gitu aja kali ya...
>
> Bisa dapet phd gak saya?  he he he...
>
> --- On Sat, 13/2/10, abren ginting  wrote:
>
> From: abren ginting 
> Subject: [Keuangan] Research Question
> To: Ahlikeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Received: Saturday, 13 February, 2010, 7:13 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>   Maaf Para Ahli Keuangan,
>
> Ada pertanyaan dari teman di Aussie untuk Case study Phd nya,
>
> mungkin ada yg bisa membantu (akan ada gift menarik)
>
> saya forward saja:
>
>
>
> Case Study: Do you understand this? Could you location and execute your own
> 10 bagger?
>
>
>
>
>
> The best unknown activist investment of 2009
>
>
>
>
>
> October 9, 2009 by greenbackd
>
>
>
>
>
>
>
> In keeping with our penchant for stories about idiosyncratic investors who
> trade in odd securities found off the beaten track, we bring you perhaps the
> best unknown activist investment of 2009. With a far away land, a young
> protagonist, an odd treasure, an unexpected twist and a narrow escape, it’s
> a bullwhip and a fedora short of being an Indiana Jones movie. In the role
> of young protagonist is Nicholas Bolton, a 27-year old investor who made
> A$4.5M ($4M) almost bringing down BrisConnections, the developer of a A$4.8B
> ($4.3B) Australian toll road. What’s most amazing is that he achieved this
> with an initial stake worth just A$47,000 ($42,000). In so doing, he became
> the bête noire of his fellow BrisConnections investors, attracted the
> attention of the Australia Securities and Investments Commission (similar to
> the SEC) and drew the ire of the Australian media.
>
>
>
> *BrisConnections: The Temple of Doom*
>
>
>
> Several unusual elements make the Nicholas Bolton versus BrisConnections
> story reasonably complex. Bear with us, to understand the story it’s
> necessary to understand the BrisConnections security in detail.
>
>
>
>
>
> BrisConnections, backed by Deutsche Bank, Credit Suisse Group, JPMorgan
> Chase & Co. and Macquarie Bank, raised A$1.23B ($1.16B) in July last year
> through the sale of an unusual equity security called a stapled unit. The
> BrisConnections stapled unit is a unit in the trust holding the toll road
> assets and a share in the corporate trustee. The trust unit and the share
> must trade together, and hence are said to be stapled. The reasons for
> creating such a security are beyond the scope of this post, but suffice it
> to say that stapled securities offer certain tax benefits. What really makes
> this story interesting is that the BrisConnections stapled units were issued
> on an installment basis. Installment means that on application purchasers
> paid A$1 ($0.90) for each stapled unit and were then obliged to make two
> further installments of A$1 ($0.90) each, payable nine months and 18 months
> after the IPO. In a world of rapidly rising stock prices, installment
>
>  securities present no problem. When stockmarkets are in decline, however,
> the securities can trade down dramatically as investors attempt to avoid
> paying further installments.
>
>
>
> 13IPO tanked spectacularly, dropping 60% on the first day of trading before
> falling into terminal decline. A few months before the first installment was
> to fall due, the units had traded down to A$0.001 (that’s 1/10th of a cent).
> At a unit price of $0.001, a BrisConnections unit became a very dangerous
> security for those not realising that the units came with two A$1.00
> installments for each $0.001 paid. That meant, for example, that a purchaser
> of $1,000 of the units owed $2M in installments and a purchaser of $10,000
> owed $20M. It seems that there were many purchasers at $0.001 who were
> unable to fulfil their obligations and then decided that they would rather
> not own BrisConnections units. Unfortunately for them, they had run out of
> greater fools. As Charlie Munger might say, they were like the mouse who
> cries, “Let me out of the trap, I’ve decided I don’t want the cheese.” A
> month out from the first installment, there were ~70M units on the
>
>  ask at $0.001 – the minimum price at which a security can trade on the
> Australian Stock Exchange – and no bids.
>
>
>
>
>
>
>
> Enter Nicholas Bolton.
>
>
>
> *Bolton: Raider of the Lost Ark*
>
>
>
> Bolton had started acquiring BrisConnections units through an investment
> company, Australian Style Investments, in November last year. Before too
> long, he’d spent A$47,000 to acquire a 15% stake and become BrisConnections
> largest unitholder. He’d also taken on a A$94M liability, money that he did
> not have. What he did next comes straight from the World Poker Tour. No, he
> didn’t fold. He went all in, upping his stake to 19.9%. Why 19.9%? Under
> Australian law, a purchaser of 20% of a company’s stock is 

Re: [Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Thread Bayu Wirawan
Hi,

cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell.

cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil
adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah
misil musuh).


regards,
bayu

On 02/03/2010, irmec  wrote:
> PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision
> relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg
> biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa.
>
> Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca
> report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal
> perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm
> (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut
> Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah.
>
> Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat
> ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain.
> Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana
> pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk.
> Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di
> pesawatnya untuk menghindari misil Irak.
>
> Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu
> lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi
> waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin
> cepat.
>
> AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan
> menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut
> runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata
> benda tsb memang misil Silkworm milik Irak.
>
> Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan.
>
> -Enda
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" 
> wrote:
>>
>> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning,  doing,
>> controlling, actuating (PDCA)
>> 1.   Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan
>> program dan sistim kerja, sasaran.
>> 2.   Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus
>> mengalokasikan anggaran
>> 3.   Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah
>> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning.
>> 4.   Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat
>> planning baru (perbaikan).
>>
>> Pada kasus century,
>> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR,
>> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan
>> alokasi anggaran.
>> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja
>> legislatif
>> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja
>> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3.
>> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA
>> ini.
>> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan).
>> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab
>> legislatif dan DPR.
>> Kontrol Bisa berupa:
>> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan)
>> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur)
>> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran
>> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable)
>> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi?
>>
>> Salam
>> Nazar
>> On: Tebo-Jambi
>>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] Re: Manajemen VS kasus century.

2010-03-02 Thread Bayu Wirawan
Hi,

cerita di bawah mengingatkan pada buku blink tulisan dari malcolm gladwell.

cuma, repotnya adalah, bagaimana kita bisa tahu keputusan yang diambil
adalah benar? (dalam kasus di bawah, terbukti benda terbangnya adalah
misil musuh).


regards,
bayu

On 02/03/2010, irmec  wrote:
> PDCA jalan dengan asumsi bhw variables relatif known, time horizon decision
> relatif long, dan outcomes relatif predictable. Kasus century bukan kasus yg
> biasa, penanganannya jg mesti ngak biasa.
>
> Tapi, aku pgn respond dgn cara yg lain. Beberapa saat yg lalu, aku baca
> report menarik ttg. seorang perwira marinir Inggris, yg bertugas di kapal
> perusak Gloucester, yg saat itu ditugaskan dalam operasi Desert Storm
> (kuwait) thn 1991. Kapal tsb fungsinya memonitor dan melindungi armada2 laut
> Sekutu yg ada di pelabuhan Ash Shuaybah.
>
> Tgl 24 Feb 1991, sang perwira sedang bertugas jam 5 pagi, ketika dia lihat
> ada blip tak terindentifikasi di radar. Tiba2 membuat dia ada perasaan lain.
> Ini teman atau lawan (missil musuh). Blip terbaca dalam frequensi dimana
> pesawat A-6 Amrik biasanya muncul jg ketika kembali ke kapal induk.
> Sialnya, para pilot yg pulang sering mematikan sistem identifikasi di
> pesawatnya untuk menghindari misil Irak.
>
> Menurut prosedur masih ada satu cara lagi untuk mengidentifikasi apakah itu
> lawan atau teman. Tapi scara itu pun tidak mungkin lakukan lagi. APalagi
> waktu sangat mepet, sementara benda yg terlihat diradar bergerak semakin
> cepat.
>
> AKhirnya sang perwira tsb, Michael Riley, memutuskan untuk memerintahkan
> menembakkan misil Sea Dart ke arah benda misterius tsb. Benda tersebut
> runtuh 300 meter dari kapal USS MIssouri. Temankah atau lawan? TRErnyata
> benda tsb memang misil Silkworm milik Irak.
>
> Apa yg membuat Riley bisa "benar"? Dia sendiri ngak bisa menerangkan.
>
> -Enda
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "nazarjb" 
> wrote:
>>
>> Dalam ilmu manajemen, dikenal empat proses, yaitu: planning,  doing,
>> controlling, actuating (PDCA)
>> 1.   Dalam tahap planning, biasanya dilakukan penganggaran dan penentuan
>> program dan sistim kerja, sasaran.
>> 2.   Tahap Doing, biasanya menjalankan program-program tersebut sekaligus
>> mengalokasikan anggaran
>> 3.   Controlling, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan (doing) apakah
>> sesuai atau terjadi penyimpangan dari planning.
>> 4.   Actuating, mengambil feedback dari proses controlling dan membuat
>> planning baru (perbaikan).
>>
>> Pada kasus century,
>> Tahap 1, planning di susun oleh legislatif atas persetujuan DPR,
>> Lalu tahap 2 doing, legislatif melaksanakan program-program tersebut dan
>> alokasi anggaran.
>> Tahap 3 controlling dilakukan oleh DPR atas proses dan hasil kerja
>> legislatif
>> Tahap 4 Actuating, DPR memberi penilaian dan rekomendasi atas kinerja
>> legislative tahap 1 sampai dengan tahap 2 berdasarkan tahap 3.
>> Nb: * pada dasarnya, legislatif juga (selayak dan biasanya) melakukan PDCA
>> ini.
>> Nah berarti, DPR hanya memiliki wewenang pada tahap 2 (doing/pelaksanaan).
>> Adapun pada tahap planning (pengambilan kebijakan) itu tanggung jawab
>> legislatif dan DPR.
>> Kontrol Bisa berupa:
>> 1.Planing A kok yang dikerjakan B (ada unsur kesengajaan)
>> 2.Paling A kok yang dilakukan A+a (ada kesalah pahaman prosedur)
>> 3.Palnning A dan yang dilakukan A tetapi kok tidak sesuai sasaran
>> (objek/sasaran memiliki kendala unforecaseable)
>> Bagai mana? Ada yang tidak setuju, atau mau menambahi?
>>
>> Salam
>> Nazar
>> On: Tebo-Jambi
>>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device


[Millis AKI- stop smoking] CPO & Pembebasan PPN

2010-04-17 Thread Bayu Wirawan
hi all,

would like to seek for an enlightment.
saya dapat sekilas info bahwa penjualan CPO melalui bonded zone tidak kena
PPN. apa benar?
kalau ya, apakah kondisinya si penjual juga harus berada di bonded zone,
ataukah boleh memasukkan CPO-nya dari luar (rasanya jarang ada pengolahan
CPO yang berada di bonded zone)?
dan juga, apakah minyak goreng-nya nanti harus di-ekspor, ataukah boleh
untuk dijual di dalam negeri?


regards,
bayu


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Wacana mengubah nilai rupiah

2010-05-05 Thread Bayu Wirawan
Sanering dong mas.
pernah di test di jaman soekarno, dengan hasil yang kacau balau (1000 jadi 1).

lagipula, apa added value-nya?


regards,
bayu

On 04/05/2010, ant34  wrote:
> Dear all member AKI
> Bagaimana pendapat kalian semua kalau nilai rupiah sekarang diubah seperti
> mata uang lainnya seperti USD SGD dll yang menggunakan sen sebagai nilai
> terkecilnya. Jadi kalau misalnya nilai barang terendah di Indonesia sekarang
> adalah Rp 25 maka bisa disetarakan dengan 1 sen. Jadi dengan demikian nilai
> Rp 1 nantinya akan sama dengan Rp 2500 sekarang. Dan kurs USD jadi Rp
> 9000/Rp 2500 = 1 USD = Rp 3,6.
> Ini sekedar wacana. Mohon tanggapannya.Tks
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] Wacana mengubah nilai rupiah

2010-05-06 Thread Bayu Wirawan
hi,

masalah terbesar adalah psikologi.
kalau sebelumnya biasa disebut miliarder karena punya uang IDR2.5 miliar,
nantinya akan disebut jutawan karena uangnya cuma sejuta.
kalau sebelumnya jual baju seharga IDR250ribu, nantinya (seharusnya) baju
akan ditukar dengan IDR100.

karena ada perasaan tidak rela menjadi miskin, maka harga akan naik. Baju
tidak dijual seharga IDR100, tapi bisa jadi IDR200. akhirnya bukan menjadi
deflasi, tapi malah menjadi inflasi.


regards,
bayu



2010/5/5 Oka Widana 

> Saya sih baru denger ada wacana ini. Apakah ada alasan tertentu yang
> mendasarinya?
>
> Karena merubah itu tak gampang. Ongkosnya harus difikirkan? A.l. merubah
> pecahan uang yang ada atau mencetak uang baru. Belum lagi ERP system, yg
> barangkali sudah dibuat untuk 15 digit akan sia-sia
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -Original Message-
> From: "ant34" 
> Date: Tue, 04 May 2010 11:07:49
> To: 
> Subject: [Keuangan] Wacana mengubah nilai rupiah
>
> Dear all member AKI
> Bagaimana pendapat kalian semua kalau nilai rupiah sekarang diubah seperti
> mata uang lainnya seperti USD SGD dll yang menggunakan sen sebagai nilai
> terkecilnya. Jadi kalau misalnya nilai barang terendah di Indonesia sekarang
> adalah Rp 25 maka bisa disetarakan dengan 1 sen. Jadi dengan demikian nilai
> Rp 1 nantinya akan sama dengan Rp 2500 sekarang. Dan kurs USD jadi Rp
> 9000/Rp 2500 = 1 USD = Rp 3,6.
> Ini sekedar wacana. Mohon tanggapannya.Tks
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Wacana mengubah nilai rupiah

2010-05-07 Thread Bayu Wirawan
Kenapa tidak ditambah 3 digit aja? Jadi orang yang punya uang sejuta
bisa merasakan jadi miliarder...:)


regards,
bayu
*khusus jumat boleh one-liner kan?

On 07/05/2010, madjmudin m  wrote:
> paling mudah sih 3 digit terakhir yg disederhanakan...daripada menilai Rp 1
> yg baru senilai = Rp 2.500 sekarang
>
> jadi misalnya nilai uang Rp 100.000 lama jadinya Rp 100.
> sehingga semula harga handphone yg Rp 1.000.000 tertulis jadi Rp 1.000
> kurs 1 dollar yg baru jadi Rp 10, uang 2 rebu jadi Rp 2. Naik metromini
> bayarnya 2 perak.
> pasti hal ini pun awalnya akan menimbulkan kekagokkan ya!
>
>
>
> --- On Thu, 6/5/10, Bayu Wirawan 
> wrote:
>
> From: Bayu Wirawan 
> Subject: Re: [Keuangan] Wacana mengubah nilai rupiah
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Thursday, 6 May, 2010, 23:29
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>   hi,
>
>
>
> masalah terbesar adalah psikologi.
>
> kalau sebelumnya biasa disebut miliarder karena punya uang IDR2.5 miliar,
>
> nantinya akan disebut jutawan karena uangnya cuma sejuta.
>
> kalau sebelumnya jual baju seharga IDR250ribu, nantinya (seharusnya) baju
>
> akan ditukar dengan IDR100.
>
>
>
> karena ada perasaan tidak rela menjadi miskin, maka harga akan naik. Baju
>
> tidak dijual seharga IDR100, tapi bisa jadi IDR200. akhirnya bukan menjadi
>
> deflasi, tapi malah menjadi inflasi.
>
>
>
> regards,
>
> bayu
>
>
>
> 2010/5/5 Oka Widana 
>
>
>
>> Saya sih baru denger ada wacana ini. Apakah ada alasan tertentu yang
>
>> mendasarinya?
>
>>
>
>> Karena merubah itu tak gampang. Ongkosnya harus difikirkan? A.l. merubah
>
>> pecahan uang yang ada atau mencetak uang baru. Belum lagi ERP system, yg
>
>> barangkali sudah dibuat untuk 15 digit akan sia-sia
>
>>
>
>>
>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>>
>
>> -Original Message-
>
>> From: "ant34" 
>
>> Date: Tue, 04 May 2010 11:07:49
>
>> To: 
>
>> Subject: [Keuangan] Wacana mengubah nilai rupiah
>
>>
>
>> Dear all member AKI
>
>> Bagaimana pendapat kalian semua kalau nilai rupiah sekarang diubah seperti
>
>> mata uang lainnya seperti USD SGD dll yang menggunakan sen sebagai nilai
>
>> terkecilnya. Jadi kalau misalnya nilai barang terendah di Indonesia
>> sekarang
>
>> adalah Rp 25 maka bisa disetarakan dengan 1 sen. Jadi dengan demikian
>> nilai
>
>> Rp 1 nantinya akan sama dengan Rp 2500 sekarang. Dan kurs USD jadi Rp
>
>> 9000/Rp 2500 = 1 USD = Rp 3,6.
>
>> Ini sekedar wacana. Mohon tanggapannya. Tks
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>  - - --
>
>>
>
>>  = 
>
>> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
>
>>  = 
>
>> Alamat penting terkait millis AKI
>
>> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan- indonesia. com
>
>> Facebook AKI: http://www.facebook .com/group. php?gid=62473030 45
>
>> Arsip Milis AKI online:
>
>> http://www.mail- archive.com/ ahlikeuangan- indonesia@ yahoogroups. com
>
>>  = 
>
>> Perhatian :
>
>> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
>
>> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
>
>> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
>> Anggota
>
>> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
>
>> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
>
>> ahlikeuangan- indonesia- ow...@yahoogroup s.comYahoo! Groups Links
>
>>
>
>>
>
>>
>
>>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] Jurnal Pembelian Mata Uang Asing??

2010-07-07 Thread Bayu Wirawan
saya orang finance. still, i amazed on the variety of the answers of this
simple question


Regards,
bayu


2010/7/7 Felix Purnomo 

> Bapak Sich Jerry YTH,
>
> Saya adalah penanya dalam milis ini, saya bukan orang accounting, namun
> saya bergerak dibidang software development dan saat ini sedang membangun
> sistem yang benar2 mudah bagi penggunannya.
>
> Pertanyaan saya didasarkan pada pendalaman saya ttg accounting yang sering
> kali tidak saya temukan jawabannya di buku.
>
> Saya sungguh kaget kalau pertanyaan tersebut ternyata memiliki beragam
> jawaban.
>
> Salam
>
> Felix
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: "Sich Jerry" 
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Wed, 07 Jul 2010 09:22:55
> To: 
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Jurnal Pembelian Mata Uang Asing??
>
> Saya cuma sekedar penasaran, transaksi pembelian mata uang asing yang
> dimaksud disini apakah mau dicatat dengan manual journal (manjur) atau
> jurnal automatic di system.. Kalau jurnal automatic, berarti transaksinya
> sering. Kalau manjur, transaksinya jarang.
>
> Saya curiga beliau si penanya bertanya di forum ini cuma mau ngetes
> keahlian akuntansi Anda-Anda, alias beliau sebenarnya sudah tau jawabannya..
> :) Peace.
>
> Pertanyaan saya, perlu diperjelas dulu apakah transaksi pembelian mata uang
> asing tsb, dilakukan tujuannya untuk motif menekan risiko fluktuasi mata
> uang (hedging); atau motif mencari keuntungan (trading gain); atau
> jangan-jangan pembukuan perusahaan (reporting currency) memang dilakukan
> dalam mata uang asing tsb, misalkan BUT di Indonesia sama-sama menggunakan
> mata uang pelaporan principal di luar negeri. Namun karena BUT di Indonesia,
> tetap butuh Rupiah untuk transaksi lokal. Btw, transaksi perusahaan
> sehari-hari apakah lebih sering pake Rupiah atau mata uang asing tsb?
>
> Beda substansi transaksinya, beda perlakuan pencatatannya.. Walaupun bentuk
> luar (form) transaksi tsb sami mawon alias setali tiga uang saja..
>
>
>
> SJY
>
>
>
>
>
>
>
> >>
> >
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> 
>
> =
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian : 
Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
- Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] laporan analisa kredit

2010-07-27 Thread Bayu Wirawan
Mas teddy,

wah, pertanyaannya susah-susah gampang. Tapi, pada intinya cuma
bermuara ke 2 hal: bisa bayar dan mau bayar.

kalau tools-nya, bisa pakai bermacam-macam. Kalau boleh kasih saran,
selalu mulai dari macro, turun ke mikro, lalu ke detail financing
structure.

khusus untuk financial analysis, saya sarankan untuk selalu lihat cash flow.


regards,
bayu

regards,
bayu

On 26/07/2010, Teddy  wrote:
> Guys
> ada yang tau bagaimana membuat laporan analisa kredit korporasi yang baik?
> apa aja sih yang harus dilihat? likuiditas, profitabilitas?
> EBITDA?? thanks...
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] harga CPO akan naik?

2010-08-12 Thread Bayu Wirawan
Hi pak teddy,

Just a guess. Jagung dan kedelai adalah substitusi gandum sebagai
makanan pokok, dan sekaligus substitusi kelapa sawit untuk
menghasilkan edible oil.

yang perlu dicermati adalah data-data penurunan prroduksi gandum dan
peningkatan konsumsi jagung/kedelai. Apakah mendukung rasional
tersebut, atau jangan-jangan cuma sekedar 'rasionale' dari para
spekulan.

regards,
bayu

On 12/08/2010, Teddy  wrote:
> harga CPO diprrediksikan akan naik.. ini gara-gara ada masalah dengan panen
> Gandum di Rusia... dan akhirnya Rusia mengehntikan ekspor gandum.
> Dan penghentian ekspor gandum ini akan memicu kenaikan harga kedelai dan
> jagung.. trus koneksi harga CPO naik dimana? ada yang bisa menjelaskan bapak
> bapak dan ibu-ibu sekalian?
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device


Re: [Keuangan] Bank Milik Negara Ikut Dalam Deretan BUMN Bermasalah Dalam Pelayanan

2010-09-07 Thread Bayu Wirawan
Hi,

sebenarnya nasabah bisa langsung melaporkan ke BI. Ada unit khusus
yang menampung keluhan nasabah untuk nantinya dimonitor penyelsaiannya
ke bank yang bersangkutan (ini ada PBI-nya tersendiri).

sayangnya saya belum dapat info efektifitas penyelesaian komplain
melalui jalur ini. Mungkin ada yang bisa share?


regards,
bayu

On 07/09/2010, Armansyah Burhan  wrote:
> Mau sharing juga nie,
>
>
>
> saya juga pernah mengalami hal yg seperti ini, hanya untuk kasus saya
> tepat nya pengisian pulsa HP GSM.
>
> saldo terdebet tapi pulsa tidak saya terima. komplain ke pihak operator
> GSM, dilempar ke pihak bank tlp ke cust care bank, dilempar lagi ke
> operator GSM. setelah saya ancam akan komplain ke surat pembaca Koran,
> baru pihak bank menyarankan saya utk datang langsung ke cust serv di
> bank tersebut (cabang mana saja katanya). akhirnya saya datang ke cust
> serv bank, dan diminta menunggu sampai 14 hari kerja, baru setelah itu
> saldo akan dikembalikan ke rekening.
>
> Tapi pada kenyataan nya sampai sekarang saldo tersebut tidak pernah
> kembali. ntah hilang tertelan bumi atau bagaimana lah..
>
>
>
>
>
>
>
> Best Regards,
>
>
>
> Arman
>
> 
>
> From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
> wa...@ahlikeuangan-indonesia.com
> Sent: Tuesday, September 07, 2010 1:36 PM
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Bank Milik Negara Ikut Dalam Deretan BUMN
> Bermasalah Dalam Pelayanan
>
>
>
>
>
>
> Betul ini SOP bank yang harusnya diperbaiki. Auditor BI yang gak bener
> atau bank yg gak bener?
>
> Anak buah saya pernah mengalami. Kebetulan dia sedang pergi dgn saya ke
> luar kota jadi saya tahu.
>
> Dia ambil ATM di bank jabar Rp. 200.000,- uang tidak keluar tapi sudah
> didebet. ATM dia bank mandiri.
> (Fasilitas ATM bersama).
>
> Padahal kejadian itu di ATM yng lokasinya didepan kantor cabang bank
> jabar jadi langsung menuju ke customer service dijawab menunggu 15 hari
> kerja dan dia harus buat surat resmi ke bank mandiri.
>
> SOP nya bank gak bener. Kepada siapa nasabah harus mengadu? Sudah jelas
> kejadian 5 menit yang lalu di depan kantor mereka kok disuruh tunggu 15
> hari kerja.
>
> Wass,
> Gede
>
> Sent from my BlackBerry(r)
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -Original Message-
> From: Yunizar Noor Milanta   >
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> 
> Date: Tue, 7 Sep 2010 08:46:05
> To:   >
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> 
> Subject: [Keuangan] Bank Milik Negara Ikut Dalam Deretan BUMN Bermasalah
> Dalam Pelayanan
>
> Selama ini saya jadi penikmat layanan publik badan usaha milik negara
> (BUMN) mulai dari PLN, PDAM dan Telkom. Baru sekitar 3 bulan ini, jadi
> penikmat pelayanan BUMN perbankan. Karena ada kebijakan entah dari mana
> bahwa gaji pegawai negeri sipil harus masuk ke rekening pegawai yang
> bersangkutan tidak lagi masuk dalam rekening bendaharawan. Sebenarnya
> masih boleh masuk ke rekening bendaharawan namun harus membuat surat
> pernyataan jika uang gaji tersebut hilang maka harus diganti oleh satker
> yang bersangkutan.
>
> Akhirnya dipilihlah Bank Rakyat Indonesia (BRI), bank ini dipilih karena
> memiliki jaringan yang luas, biasanya bank ini memiliki kantor unit
> disetiap kecamatan. Namun kenikmatan menikmati layanan Bank milik
> pemerintah ini, mulai menimbulkan masalah. Dua bulan yang lalu, ada
> beberapa pegawai yang gajinya baru masuk tanggal 7, sebagai pengelola
> keuangan saya agak nggak enak dengan teman-teman, terutama kepada guru
> senior, karena menurut beliau puluhan tahun jadi guru nggak pernah gaji
> diterima sampai tanggal 7. Kecuali memang berbenturan dengan hari libur
> yang panjang itupun tidak sampai harus menunggu hingga beberapa hari.
>
> Yang terakhir, saya yang dikerjai.. Pada siang hari ini saya ingin
> mengambil uang di ATM. Karena dekat dengan rumah saya pilih menggunakan
> ATM BNI, ternyata uangnya tidak keluar malah rekening saya terdebet.
> Setelah di konfirmasi ke call center BRI, mereka menyatakan memerlukan
> waktu selama 15 hari untuk bisa uang saya kembali. Kalau 15 hari kerja
> yang tidak termasuk hari libur dan hari libur nasional lainnya, berarti
> harus lewat hari raya Aidul Fitri.Padahal uang itu saya gunakan untuk
> keperluan lebaran anak saya.
>
> Saya sempat berlinang air mata, bagaimana dengan lebaran anak saya.
> Karena uang itulah yang saya rencanakan untuk membeli baju baru buat si
> kecil.
>
> Mudah-mudahan masalah ini bisa selesai cepat, padahal dalam hati saya
> berkata,
>
> Yang salah itu siapa ? Pihak BRI atau BNI ? Apakah saya salah pilih ATM
> ? Apakah kesalahan yang saya buat harus saya tanggung dengan tidak bisa
> dicairkan uangnya lebih cepat ? Lagi,.. Allah SWT mencoba kesaba

RE: [Keuangan] Analisa Kredit Sepeda Motor Di Indonesia

2006-09-22 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi pak ryan,
 
coba deh perhatikan, untuk yang DP-nya 500 rb, interest-nya bisa sampe
40% p.a. that's how they mitigate the risk.
untuk jo-fi, bank biasanya minta schema-nya with recourse ke
multifinance (ie. kalau konsumen tidak bayar, bank bisa tagih ke
multifinance-nya). hanya saja, skema seperti ini tidak favorable bagi
BI.
 
 
regards,
bayu




From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ryan
Anggara
Sent: Friday, September 22, 2006 11:25 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Analisa Kredit Sepeda Motor Di Indonesia



Dear,...

Saya rasa ini hal yang sangat menarik, konsumen saat ini bisa memiliki
sepeda motor hanya dengan uang 500 ribu rupiah plus mereka sudah bisa
mendapatkan hadiah hadiah menarik lainnya.

Bagaimana teknik analisa kredit konsumen ini? Apakah 5 C masih
berlaku...
Atau ada rekan-rekan yang memiliki pengalaman di bidang ini?

Coba kita bayangkan, joint finance antara multifinance dengan bank bisa
mencapai 5-95%. Jika perusahaan multifinance tetap jor2an memberi kredit
tanpa memperhatikan NPL yang mungkin muncul bisa jadi akan terjadi
krisis moneter part 2 akan menimpa Indonesia...

Mohon masukkannya

Thanks


-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call
rates.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



=
Moto: Email Kritik atau dikritiki?!? Hari gini, siapa Takut! 
-
FYI: Join Milis AKI di www.Friendster.com, caranya tinggal add email address 
[EMAIL PROTECTED] di bagian User Search. Anda bisa melihat profile Members, 
biodata dan komentar2 dari teman2 mereka.
-
Setting Milis AKI :

Digest: [EMAIL PROTECTED]
Normal: [EMAIL PROTECTED]

Untuk meminta bantuan, pertanyaan, perkenalan email kirim ke:
[EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [Keuangan] Analisa Kredit Sepeda Motor Di Indonesia

2006-09-26 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
wahsaya bukan ahlinya multifinance pak. cuma tahu kulitnya saja.
anyway, my response:
 
1. lending rate: flat 18% berarti efektif 36% (financing-nya ke
motorcycle ya? kalau ke mobil, tidak bisa sebesar ini). berarti margin
bisa 22% (though i doubt that multifinance company yang 2nd tier bisa
dapat 13.5% dari bank).
 
2. target financing: total dari 4 terbesar tersebut adalah idr 21T.
kalau rata-rata financing 10jt, berarti cukup untuk financing 2.1jt
unit. prediksi penjualan motor sekitar 4.5jt unit. berarti masih
reasonable dong ya (bahkan dengan asumsi ada 30% yang beli motor dengan
pembayaran tunai). jangan lupa, 4Q2005 dan 1H2006, banyak multifinance
2nd tier and below yang kesulitan jualan. pangsa pasar untuk top tier
makin membesar, walaupun secara size lebih kecil.
 
3. dalam joint financing, risiko bank adalah risiko customernya. bukan
risiko company. tapi saya setuju, risiko funder makin meningkat, karena
situasi sekarang banyak customer yang kemampuan bayarnya berkurang.
setau saya, beberapa bank sudah mulai membatasi exposure ke kredit
konsumen. 
 
4. biasanya, kick back ke dealer diambil dari uang muka. jadi kalau uang
muka 500 rb, berarti fee ke dealer tidak melebihi 500 rb. efeknya,
interest margin akan makin kecil. kalo hitungan kasarnya, 500rb dibagi
10 jt (amount financing) adalah sekitar 5%. berarti, margin maksimal
akan turun 5% (dari seharusnya yang 22%). masih cuan dongwalaupun
profitnya menipis...
 
5. income vs tenor: kok saya meragukan cara perhitungan yang menyebabkan
1-1.5 th merugi. nggak mungkinlah jual rugi... cost terbesar 'kan ke
dealer. asuransi dan biaya admin ditanggung customer. asalkan overhead
melebihi net interest income, masih tetap untunglah...
 
6. nature menggulung A/R: setuju. bisnis multifinance adalah minjemin
uang. kalo A/R sampai drop, berarti perusahaannya bakal mati. 
risiko multifinance besar: setuju juga. ini bisnis butuh orang-orang
lapangan. kalo kita-kita yang biasa kerja di depan komputer, mah, pasti
banyak ketipunya:)).
multifinance is a collection business. you cannot collect, you'll die. 
 
7. produsen sepeda motor: hmmmprodusen punya target penjualan.
multifinance punya target financing. semua punya kepentingan untuk
mem-push agar masyarakat beli motor. untuk multifinance, perlu punya
sistem agar tidak sembarangan kasih financing. kalau jor-joran, semua
orang bisa jadi customer, dalam maksimal 3-6 bulan NPL-nya pasti naik.
again. if you cannot collect, you'll die. jadi, setuju juga bahwa bisnis
ini tidak segampang (dan se-simple) yang kita kira.
 
 
regards,
bayu
 



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ryan
Anggara
Sent: Tuesday, September 26, 2006 11:05 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Analisa Kredit Sepeda Motor Di Indonesia



Dear all,...

Bayu dan Leti,...
Saat ini interest yang berlaku di pasar hanya berkisar 18% flat p.a,
pihak multifinance biasanya mendapatkan pinjaman dari bank dengan rate
berkisar 13,5% effektive.
Nah, kucuran dana yang diberika kepada multifinance pun sangat terkesan
jor joran, bayangkan target penjualan 2006:
- Adira berkisar 6 T
- FIF berkisar 6 T
- BAF berkisar 5 T
- WOm berkisar 4 T

Jika pihak bank memberikan Joint Finance sebesar 90% saja kita bisa
kalkulasikan berapa resiko yang akan dihadapi bank.

FYI, memang benar saat ini multifinance yang memberikan fee kepada
dealer dealer yang memberikan kontribusi penjualan kepada mereka, namun
jika kita kaji lebih lanjut, biaya ini sangatlah besar bisa mencapai 30%
dari biaya operational perusahaan keseluruhan.
Secara otomatis, profit yang diperoleh multifinance pun akan menipis.
Rata-rata profit yang diperoleh multifinance adalah :
- Tenor 1 - 1, 5th = rugi, karena fee dan administrasi lain ke dealer
serta perusahaan sangat besar
- Tenor 2 th = 1,5 - 2 jt per unit
- Tenor 3 - 4 th = >2 - 3 jt per unit

Lagi lagi bisa kita kalkulasikan berapa kesanggupan multifinance menahan
resiko yang mungkin terjadi. 
Nature dari bisnis ini adalah selalu menggulungkan a/r, jika tidak...
perusahaan akan mati.

Permasalahannya sekarang adalah, seolah olah produsen sepeda motor
"memaksakan" masyarakat untuk menyerap hasil produksinya.

Nb. Data dipersoleh dari salah satu perusahaan multifinance di Ina.

Thanks..

- Original Message - 
From: Leti 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  
Sent: Saturday, September 23, 2006 3:05 PM
Subject: Re: [Keuangan] Analisa Kredit Sepeda Motor Di Indonesia


Misalnya dari 1.000.000.000 dana dikucurkan, yg macet ada 10% = 100 
jt.

sisanya yg sehat maupun batuk batuk dikit = 900.000.000 (dan 
outstanding ini menurun terus karena ada penurunan pokok tiap 
bulannya).

Let say bahwa profit dari 900.000.000 x 20% saja = 180.000.000.
Dengan demikian profit kantor = 180.000.000-100.000.000 = 80.000.000

hal ini hanya gambaran kasar saja, seringkali perusahaan multi

OOT beras (was RE: [Keuangan] Re: FW: Spend vs Save

2006-10-03 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
just a thought.
kenapa meributkan beras ya? orang papua makan sagu, sulawesi selatan
makan jagung, ada yang makan tiwul. sumber karbohidrat banyak macamnya.
ini gara-gara obsesi 'kalo nggak makan nasi, berarti belum makan...':p
 
pernahkah terpikir; suatu ketika kita makan nasi, pake lauk perkedel,
mie goreng, dan kentang balado, serta pake krupuk. lha itu 'kan
karbohidrat semua...:))
 
diversifikasi pangan sepertinya salah satu solusi jitu: mengurangi impor
beras, tiap daerah menanam makanan pokok sesuai dengan kondisi tanah dan
penduduk di sekitarnya, mengurangi keruwetan distribusi pupuk, dan
menghindarkan dari impian menanam padi di tanah gambut. 
 
btw, ada yang pernah lihat tiwul instant-nya indofood? kalo tidak salah
indofood sudah me-launch prodk tersebut. tapi kok belum terlihat di toko
ya?
 
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of abugibral
Sent: Wednesday, October 04, 2006 11:54 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: FW: Spend vs Save



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 , "Poltak Hotradero"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Oka,
> 
> Ada beberapa poin yang hendak saya sorot:
> 
> 1 (...deleted...) > Itu berarti kita memberi insentif bagi petani
untuk menanam padi
> secara asal-asalan (toh pasti laku).
> 
> Dan karena kita tahu bahwa konsumen beras kualitas rendah adalah
> golongan masyarakat miskin -- maka kita secara tidak langsung
> "menganiaya" kaum miskin non petani. Mereka harus membeli beras jelek
> (dengan kandungan gizi yang lebih rendah) dengan harga yang tidak
> pantas (kemahalan). Ketiban sial dua kali.
> 
> Di sisi lain, lewat proteksi pertanian - kita juga tidak mendidik
> petani untuk memahami pasar. Ketika pasar pertanian diproteksi - maka
> yang muncul adalah petani yang mengkompensasi pertumbuhan
> pendapatannya dengan melakukan ekstensifikasi. Hasilnya? Beras-beras
> jelek akan banyak dan akan semakin membanjir! Hal ini akan ikut
> juga berpengaruh merusak harga pasar beras-beras kualitas bagus.
> Petani jelek mencelakai petani bagus... (dan kita akan tahu petani
> jenis apa yang akan tersisa...)
> 
> 2. Soal agregat nilai tambah. Saya setuju sepenuhnya. Dan karena
> saya melihat bahwa rakyat golongan rendah adalah yang paling sensitif
> terhadap harga bahan pangan, maka sepatutnya fokus kita ada pada
> masyarakat golongan tersebut. Karena jumlah mereka jauh lebih besar
> daripada golongan masyarakat lain -- maka bila kita bisa menurunkan
> cost biaya hidup mereka -- dampaknya terhadap seluruh ekonomi akan
> sangat besar sekali.
> 
> 3. Seorang teman pernah mengatakan pada saya: "Apa anda percaya
> Indonesia bisa memenuhi beras kebutuhannya sendiri?" Coba saja
> dihitung: Kapan Indonesia dinyatakan swasembada beras? Tahun 1984.
> Jadi 22 tahun yang lalu. Prestasi itu dicapai lewat intensifikasi dan
> ekstensifikasi lahan persawahan. Berapa penduduk Indonesia saat itu?
> Bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini? Ikut
> perhitungkan jutaan hektar lahan persawahan yang telah berubah menjadi
> pabrik ataupun perumahan. Tahun 1983, lahan persawahan beririgasi di
> Indonesia adalah 5,5 Juta Hektare. Tahun 1993? Turun menjadi 4,6
> Juta Hektare. Tahun 2000? Angka itu turun lagi menjadi cuma 3,4 Juta
> Hektare.
> Coba kita pikir lagi - apakah anda yakin Indonesia saat ini bisa
> mencukupi kebutuhan berasnya sendiri?? Benar-benar yakin? Atau
> statistik kita yang ngaco? Atau jangan-jangan praktek ABS ("Asal
> Bapak Senang") masih ada sampai sekarang?
> 
> 4. Soal Jepang dan Amerika memproteksi produk pertanian.
> Tentunya kita juga harus ikut dihitung Eropa dan Korea Selatan yang
> juga melaksanakan praktek proteksi pertanian. Pertanyaannya tentu
> menjadi: Seberapa besar pendapatan orang miskin non-petani di
> Amerika, Jepang, Eropa dan Korea Selatan?
> 
> Berdasarkan upah minum Amerika yang USD 5.15 per jam -- cuma
> diperlukan kerja kira-kira 30 menit bagi seorang miskin Amerika untuk
> membeli sepotong Big Mac.
> 
> Kita bandingkan dengan UMR Jakarta yang Rp. 816 ribu per bulan.
> (asumsikan 8 jam kerja dan 25 hari sebulan - maka diperoleh angka
> sekitar Rp. 4 ribu per jam). Berapa waktu yang harus dihabiskan hanya
> untuk satu kali makan? Sekitar 1-1,5 jam bekerja. (Itu kalau
> bujangan, bayangkan kalau harus membiayai istri dan anak)
> 
> (Saya tidak cukup tega mengasumsikan mereka beli Big Mac (karena akan
> setara dengan kerja 8 jam alias seharian hanya untuk sepotong Big
> Mac)).

Coba kita jangan berasumsi dengan Big Mac, itu kan tidak familiar
dengan kaum marjinal, coba asumsikan dengan nasi berikut lauk ikan
asin beserta tempenye yang kajian gizinya malah lebih bagus dan rendah
kolesterol.

Pada dasarnya pedebatan masalah ini memang tidak pernah selesai,
karena yang bermain disini adalah azas kepentingan dimana yang menjadi
korban adalah masyarakat awam dan le

RE: OOT beras (was RE: [Keuangan] Re: FW: Spend vs Save

2006-10-04 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
angkanya kok tidak match ya bang?
kalau perkapita dunia 110 kg, berarti konsumsi indonesia sekitar 27.5
juta ton (assumsi penduduk 250 jt). kalau indonesia pelahap nomer dua,
berarti konsumsi indonesia jauh di atas 27.5 jt ton. berarti benar bahwa
impor terigu lebih besar daripada impor beras...
 
regards,
bayu 



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Wednesday, October 04, 2006 6:12 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: OOT beras (was RE: [Keuangan] Re: FW: Spend vs Save



Masak sih nilai impor gandum kita lebih besar daripada impor beras?
ada angka pembanding?

Satu bungkus mie mengandung sekitar 80 gram gandum.
Indonesia mengkonsumsi 12,4 Milyar bungkus per tahun. Berarti untuk
mie - orang Indonesia menghabiskan 1 juta ton gandum. Harga gandum
adalah sekitar 1,7 Dollar per ton (di luar biaya angkut dll.)

produksi gandum dunia adaah 626 juta ton. per kapita dunia 110 kilogram.
produsen terbesar adalah china dan india.

On 10/4/06, Heri Setiono <[EMAIL PROTECTED]
 > wrote:
> Benar Bang Poltak,
> bangsa kita adalah pelahap mie dan ini lebih memprihatinkan.
> Masalahnya mie terbuat dari gandum yang belum bisa kita hasilkan
sendiri padahal nilai impornya sangat besar (lebih besar dari impor
beras?).
>
> Regards,
>
> Heri Setiono


 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



=
Moto: Email Kritik atau dikritiki?!? Hari gini, siapa Takut! 
-
FYI: Join Milis AKI di www.Friendster.com, caranya tinggal add email address 
[EMAIL PROTECTED] di bagian User Search. Anda bisa melihat profile Members, 
biodata dan komentar2 dari teman2 mereka.
-
Setting Milis AKI :

Digest: [EMAIL PROTECTED]
Normal: [EMAIL PROTECTED]

Untuk meminta bantuan, pertanyaan, perkenalan email kirim ke:
[EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [Keuangan] M. Yunus & Grameen Bank - memperoleh Nobel Perdamaian 2006

2006-10-13 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
hmm...agak aneh yayang diperbuat lebih ke arah perbaikan ekonomi,
tapi awarded-nya justru untuk perdamaian.
satu lagi, disebutkan bahwa keduanya adalah joint-winner. berarti, peran
founder dan lembaganya seolah-olah berbeda:)
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Friday, October 13, 2006 4:46 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] M. Yunus & Grameen Bank - memperoleh Nobel
Perdamaian 2006



Bangladeshi Muhammad Yunus and the bank he founded, Grameen Bank, were
awarded the Nobel Peace Prize for their efforts to spur economic and
social development by using innovative programs such as microcredit
lending.


 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



=
Moto: Email Kritik atau dikritiki?!? Hari gini, siapa Takut! 
-
FYI: Join Milis AKI di www.Friendster.com, caranya tinggal add email address 
[EMAIL PROTECTED] di bagian User Search. Anda bisa melihat profile Members, 
biodata dan komentar2 dari teman2 mereka.
-
Setting Milis AKI :

Digest: [EMAIL PROTECTED]
Normal: [EMAIL PROTECTED]

Untuk meminta bantuan, pertanyaan, perkenalan email kirim ke:
[EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



RE: [Keuangan] Grameen bank dan M Yusuf, dan Credit Union di YPK Kalimantan

2006-10-16 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
kalo bicara kredit bank ke sektor mikro, jangan lupakan BPR. mereka yang
banyak membiayai sektor mikro (selain Danamon Simpan Pinjam tentunya,
yang head-to-head dengan BPR). hanya saja, BPR:
- charge bunga tinggi (karena cost of fund dan risikonya juga tinggi)
- beberapa tidak well manage (beberapa lho, bukan semuanya)
- beberapa berkelakuan seperti lintah darat (again, beberapa. saya tau
ada banyak BPR yang bagus).
 
untuk point 2 dan 3, kalangan ekonomi lemah sangat sulit untuk
mengetahui apakah bpr tersebut ok atau tidak. ini jadi persoalan
tersendiri.
 
kalau bpr disupervisi dengan baik, risiko bpr akan lebih baik (GCG
berjalan baik), sehingga bisa mencari sumber dana yang lebih murah, pada
akhirnya suku bunga lending-nya turun. sepertinya bisa dijalankan ya?
 
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Triatmoko
NJ
Sent: Monday, October 16, 2006 4:38 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: RE: [Keuangan] Grameen bank dan M Yusuf, dan Credit Union di
YPK Kalimantan



Dear Bang Affan dan teman-teman lain di milis keuangan.. 

Credit Union di Kalimantan itu sebenarnya merupakan serapan dari Eropa
yang
memang di Indonesianya dikenal luas sebagai KOPERASI KREDIT.
Memang, studi beberapa rekan menyatakan bahwa KOPDIT sebagai salah satu
bentuk usaha koperasi (diambil dari Co-Operation) di Kalimantan Barat
itu
merupakan salah satu Kopdit yang terbesar - bahkan katanya sampai punya
beberapa perusahaan yang menjadi unit bisnis koperasi berdasarkan hasil
setiap kali Rapat Anggota Tahunan (RAT) dimana SHU ada yang dialokasikan
untuk men-generate pendapatan lain. Wow!!

Konsep koperasi kredit ini mungkin mirip sekali dengan mekanisme Grameen
Bank, slogannya adalah "dari anggota dan untuk kesejahteraan anggota"
Jadi
menghimpun dana dari masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat
(dengan bunga yang relative kecil) 
Di Koperasi Kredit (a.k.a Koperasi Simpan Pinjam) setiap akhir tahun ada
SHU
yang dibagikan berdasarkan saham anggota (termasuk di dalamnya akumulasi
dari keaktifan anggota dalam menyimpan DAN juga meminjam!!). 
Yang sangat disayangkan, banyak orang di kota besar yang seakan malu
bersinggungan dengan Koperasi. Kesannya kurang elit / tidak bergengsi..
Dulu
sewaktu saya kuliah, salah satu Dosen mata kuliah Perekonomian
Indonesia..
menyatakan bahwa koperasi ini benar2 merupakan satu hal yang bisa
membangkitkan ekonomi secara signifikan bila semua orang Sadar Koperasi.
Jadi saling membantu di antara masyarakat yang memiliki ("berpunya") dan
masyarakat yang membutuhkan. Hanya sayang, niat besar Bung Hatta dan
pelopor
Koperasi lainnya terlindas secara perlahan oleh gengsi masyarakat kita
sendiri untuk lebih mengenal Koperasi.


Recent Activity

*   
 5
New Members
 
*   
 1
New Links
 

Visit Your Group
 
SPONSORED LINKS

*   New york stock exchange tour


*   New york stock exchange ticker
  
*   New york stock exchange
  
*   New york stock exchange quote


RE: [Keuangan] Tanya tentang Pembuatan Bank Garansi dan Rolling Program

2006-12-25 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
sorry, cuma tau jawaban atas sebagian pertanyaan saja.
1. customer datang ke bank (eg. marketing/credit officer), membuat
permohonan pembukaan BG. bank akan analisa customer, (termasuk melihat
jaminan/collateral yang ditawarkan customer) dan kemudian memberikan
limit BG apabila bank comfortable dengan customer tersebut. pada saat
akan diterbitkan, customer menyerahkan draft BG ke bank, dan bank akan
me-review aspek legal dari draft BG tersebut. apabila wording draft BG
tersebut sudah sesuai dengan aspek legalitas, bank akan menerbitkan bank
garansi yang diminta tersebut. 
 
2. a. & b. terus terang, saya tidak tahu maksud pertanyaannya. anyway,
BG 'diterbitkan', bukan 'dijual'.
2. c. swift: pada dasarnya merupakan bentuk moderen dari telex. saya
assume pertanyaan tentang swift ini berhubungan dengan BG. jaminan bank
yang diterbitkan melalui swift berupa standby L/C. walaupun antara BG
dengan SBLC berbeda, tetapi pada intinya mirip yaitu bank penerbit
menjamin pemohon BG/SBLC atas wanprestasi yang mungkin dilakukannya atas
kewajibannya terhadap si penerima BG/SBLC. kalau diterbitkan bank lokal,
BG mengacu pada KUHPer dan biasanya (tidak selalu) dalam bentuk
pre-printed dengan ditandatangani petugas bank. sedangkan SBLC mengacu
pada UCPDC atau ISP (keduanya diterbitkan oleh ICC), dan berupa printed
dari electronic message.
 
3. BG palsu? wah...tricky question. BG ditandatangani oleh petugas bank.
mungkin bisa minta tolong bankers anda untuk verifikasi tandatangan si
petugas bank tersebut. kalau berupa SBLC melalui swift, anda musti yakin
juga dengan bankers anda, yang bertugas untuk memberitahukan bahwa swift
message-nya authentic. mungkin yang lain ada yang mau share? would like
to know also.
 
4. rolling: gak tau juga maksud pertanyaannya apa. sorry.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of maimun
muhammad
Sent: Monday, December 25, 2006 12:42 PM
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Tanya tentang Pembuatan Bank Garansi dan Rolling
Program



Mohon pencerahan dari teman-teman:
1. Bagaimanakah langkah-langkah pembuatan Bank Garansi?
2. Dalam penjualan Bank Garansi dikenal antara lain 2 cara: Bank to Bank
dan
Walk in.
a. Bagaimanakah langkah-langkah penjualan secara Bank to Bank
b. Bagaimanakah langkah-langkah penjualan secara Walkin.
c. Apakah yang dimaksud dengan swift dan ada berapa bentuk swift
tersebut?
3. Bagaimanakah teknik menandakan Bank Garansi Palsu?

Menyangkut dengan Rolling program.
1. Apakah Rolling program tersebut?
2. Bagaimanakah langkah-langkahnya?

Demikian terima kasih atas jawaban teman-teman semua.

Maimun

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Profesi Aktuaris

2007-01-03 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
MMUI (dulu) buka program S2 aktuaria. entah masih ada atau tidak.
kalau tidak salah, bang herman moderator milis ini adalah salah satu
lulusannya.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 04, 2007 10:38 AM
To: Ahlikeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Profesi Aktuaris



Dear Rekan Triagung,

Kebetulan Perusahaan saya memakai Jasa Aktuaria untuk menghitung Post 
Benefit Employement, yang berdasarakan PSAK No.24 (revisi 2004)
Perusahaan 
diwajibkan membuat cadangan imbalan kerja.

Dengan adanya UU Ketenagakerjaan No.13/2003 yang menjadi acuan dalam 
penghitungan manfaat imbalan kerja ini, serta banyaknya perusahaan yang 
sudah dan akan menerapkan pencadangan ini, saya rasa akan membuat
Profesi 
Aktuaris menjanjikan kedepannya.

Bulan Desember lalu saya menghadiri Seminar mengenai Pendanaan Imbalan 
Kerja dan menyadari bahwa pentingnya perusahaan dalam membuat cadangan 
ini. Kasus seperti Pabrik Sepatu di Tangerang yang tidak bisa membayar 
gaji apalagi pesangon karyawannya juga PT.DI yang masih berlarut-larut 
dalam memenuhi kewajiban pekerjanya menjadikan pencadangan ini sangat 
penting, terutama karena untuk memenuhi ketentuan PSAK 24 dan
UU.13/2003. 
Namun masih banyak pula perusahaan yang masih belum menerapkan
dikarenakan 
kurangnya kesadaran/kemampuan perush.sehingga menjadikan aktuaris akan 
dicari2 utk dimintai perhitungannya. 

Ada pembicaraan yang menarik keluar dalam seminar tersebut, yaitu
mengenai 
angka utk PNS Indonesia jika dihitung estimasi kewajiban pensiunnya,
maka 
negara harus mencadangkan sekian Triliun pertahun, karena Pemerintah 
membiayai Pensiunan lewat anggaran APBN pertahun, sehingga mulai tahun
ini 
Pemerintah dan DPR baru menyadari bahwa Beban Biaya Pensiun PNS akan 
sangat memberatkan APBN kedepannya, maka perlunya dicari alternatif 
pembiayaan imbalan kerja lainnya.

Mengenai Lembaga penyelenggara pendidikan ini, maaf saya kurang 
mengetahui.

Salam, 

Kiki Chandra

Posted by: "tri agung wibawa" [EMAIL PROTECTED]
  bowie_chip 

Tue Jan 2, 2007 4:42 pm (PST) 

Dear rekan-rekan milis,

Saya mahasiswa ekonomi yang sedang mengamati beberapa profesi terkait 
industri keuangan. Melalui email ini saya memohon informasi kepada rekan

milis, tentang profesi AKTUARIS.
Bagaimana perkembangan profesi ini, kemudian prospeknya di masa 
mendatang. Termasuk juga lembaga yang menyediakan program pendidikan
untuk 
aktuaria. 

Demikian, atas informasinya terima kasih.

Triagung W

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] REPO

2007-02-13 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
ke pegadaian saja pak. setahu saya, mereka sudah bisa terima gadai
saham.
 
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Mustafa
Kamil
Sent: Wednesday, February 14, 2007 2:46 PM
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] REPO



Ass. Wr. Wb.
Salam sejahtera,

Saya membantu seorang nasabah yang ingin meminjamkan dananya dengan
jaminan
(agunan) saham (REPO), jika ada rekan-rekan ada yang tertarik bisa japri
saya di email: [EMAIL PROTECTED]
 

-- 
Mustafa Kamil
http://www.mytechnicalanalysis.blogspot.com
 
http://www.linkedin.com/in/mustafakamil
 

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: minta bantuan - profitability ratios

2007-02-21 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
cuma agak bingung aja. 
kalau ratio-ratio lainnya sudah ada, berarti profitabilitinya sudah ada
juga dong (a.k.a., tidak perlu diprediksi lagi).
atau, kalaun maksud topiknya adalah ratio-ratio dari laporan keuangan
yang lalu untuk digunakan sebagai prediktor laba masa mendatang, berarti
masuknya ke sensitivity analysis...
mungkin bisa pake dupont analysis. alatnya sudah ada, tinggal cari
kasusnya saja..
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Arry
Kusnadi
Sent: Thursday, February 22, 2007 10:52 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: minta bantuan - profitability ratios



Ya harusnya di buku2 kuliah anda paling sedikit pasti pernah 
menjelaskan ratio2 dibawah ini. 
Liquidity Ratios
Efficiency Ratios
Profitability Ratios
Turnover Ratios
Leverage Ratios
Cash Flow Ratios
Sales Ratios
Income Ratios
Labour Ratios 
Discretionary Cost Ratios 
Foreign Risk Ratios 
Costs Per Employee 
Investment Ratios 
Dividend Ratios 

Selamat bertugas akhir
Arry


"rosmarine_muanez" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> halo teman-teman milis ahli keuangan-indonesia,
> 
> saya, mau meminta bantuan Anda semua. Saat ini saya sedang menulis 
> tugas ahkir yang mengangkat topik mngenai kegunanan rasio keuangan 
> sebagai prediktor laba. saya mengalami kendala dalam menentukan 
rasio-
> rasio apa yang paling bepotensi sebagai prediktor laba. oleh sebab 
itu, 
> saya mohon seandainya teman-teman milis ada yang memahami mengenai 
> topik yang saya ambil, saya mohon bantuannya.
> 
> saya haturkan terima kasih sebelumnya
> GBU
>



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] EVA & MVA

2007-02-27 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
hehehe...mungkin mbak melani takut disangka promosi
btw, as far as i know, there are 2 ppl in this milis that has built
thesis on EVA. the most recent one is pak heri setiono. perhaps you can
japri to him.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Irsal Imran
Sent: Tuesday, February 27, 2007 5:19 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] EVA & MVA



I think that's kind of interesting subject. If you do not mind, 
please do not hole up the discussion into japri:). Me 
and ,presumably, other members would like to hear that kind of stuff 
from the expert.

Regards,

-Irsal

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 , Melani Kartika 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear Vienna,
> 
> You may visit www.eva.com. Or contact me at 6818. If phone 
unanswered because I am in a meeting pls send sms. In what university 
are you studying, MBA in Finance?
> 
> Melani Harriman
> Managing Director
> Stern Stewart Indonesia
> 
> Ervienna Siahaan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Dear all,
> 



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Naik pesawat. Kenapa tidak?

2007-03-26 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi lai poltak,
 
bagaimana kalo jumlah kecelakaan per trip? apakah persentasenya lebih
tinggi pesawat atau metromini?
the reason is that the accident will happen to the whole plane/bus
instead of per passenger.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Monday, March 26, 2007 7:13 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Naik pesawat. Kenapa tidak?



Sejak rentetan kejadian insiden pesawat terbang di Indonesia --
tiba-tiba saja pamor penerbangan di Indonesia jadi sama suramnya
dengan prospek karir profesional penari perut penderita diabetes yang
sedang hamil 9 bulan. Paranoid massal.

Seolah-olah lebih gampang mati naik pesawat ketimbang overdosis obat
cacing.

Bukan sekadar ingin beda - tapi saya nggak merasa ada alasan cukup
waras buat takut naik pesawat. Andai saja ada angkutan pesawat trayek
Slipi-Semanggi, sejauh harga tiketnya rasional (diukur berdasarkan
km/orang - seperti tarif argo taksi) - saya akan lebih rela naik
pesawat pergi dan pulang kantor ketimbang naik kendaraan apapun. Adam
Air? Garuda? Lion Air? Batavia Air? Bouraq? Monggo.

Belagu? Nggak dong. Karena semua itu pake hitungan. Itu yang
membedakan duduk tenang versus terkencing-kencing di kursi pesawat...

Gimana hitungannya? Sederhana saja, saya pakai data dari Biro Pusat
Statistik yang memuat jumlah penumpang udara dalam negeri di Indonesia
setiap tahunnya. Di buku Statistik Indonesia edisi 2005/2006 ditulis
bahwa jumlah penumpang pesawat reguler berjadwal pada tahun 2004
adalah 22,8 Juta penumpang. Bandingkan dengan angka tahun 2000 yang
cuma 8,6 Juta penumpang. Itu belum memperhitungkan penumpang luar
negeri yang jumlahnya sekitar 5 juta orang. Secara umum volume
angkutan udara dalam negeri di Indonesia tahun 2004 adalah 42,8 Milyar
Kilometer-Orang. OK saya ngalah -- angka penumpang luar negeri kita
abaikan dulu untuk sementara...

Nah sekarang kita bandingkan angka penumpang tadi dengan jumlah korban
tewas akibat kecelakaan pesawat udara. Secara umum tahun 2004 membawa
korban 26 orang, tahun 2005 104 orang (seluruhnya dari kecelakaan
pesawat Mandala yang stall mungkin gara-gara 2,7 ton durian), tahun
2006 12 orang, dan tahun 2007 sejauh ini membawa korban 124 orang.

Andai kita menggunakan angka paling besar 124 orang korban dibagi
dengan angka jumlah penumpang tahun 2004 (yaitu 22,8 Juta orang -
padahal tiap tahun angka ini tumbuh rata-rata di atas 10%) maka kita
akan menemukan sesuatu. Hasilnya? Tingkat fatalitas angkutan udara di
Indonesia adalah: 5,43 per sejuta penumpang -- atau sama dengan
tingkat fatalitas 0,000543%.

Maksudnya? Andaikan anda tiap hari bolak-balik naik pesawat - maka
secara statistik anda baru akan mati karena kecelakaan udara setelah
503 tahun! Lebih lama dari jaman sebelum Jan Pieterszoon Coen mendarat
di Batavia sampai ke ulang tahun ke 100 Mbah Suharto... Pendek kata,
jauh lebih mungkin Angelina Sondakh menang Hadiah Nobel ketimbang anda
mati di pesawat dalam rentang umur manusia normal...

Anda pasti ngeyel dan bilang: si Poltak itu bodoh sekali... masak dia
nggak ikut memperhitungkan jarak tempuh...? Semakin jauh jarak tempuh
pasti semakin beresiko. Anda berjalan ke pagar depan rumah
dibandingkan dengan pergi ke kantor atau ke Nusa Kambangan -- pasti
tingkat resikonya berbeda-beda... (kecuali kalau anda sedang "berumah"
di Nusa Kambangan).

OK... OK Kita ikut perhitungkan jarak. Kita membagi angka
fatalitas dengan menggunakan satuan kilometer-penumpang.

Kalau menggunakan angka itu -- maka fatalitas transportasi udara
adalah 2,8 per semilyar km-orang. Gambarannya? Kalau anda naik pesawat
keliling dunia (40 ribu km) setiap bulan (angka di mana Phileas Fogg
jadi kelihatan terlalu udik alias kurang kosmopolitan) -- maka hidup
anda baru berakhir di dalam puing-puing pesawat setelah anda menjajal
naik pesawat dan keliling dunia selama 719 tahun!

Mengerikan? Ya tentu saja -- karena setiap kali melewati Jalan Tol Dr.
Ir. Sedyatmo menuju ke Bandara Sukarno-Hatta dan melihat papan korban
jiwa kecelakaan di dekat pintu tol - lalu membandingkannya dengan
angka fatalitas di atas - kemungkinan anda mati karena kecelakaan lalu
lintas saat menuju bandara - adalah puluhan ribuan kali lebih besar
daripada kemungkinan mati karena kecelakaan pesawat! Mengapa? Jalan
Tol ke Bandara cuma 14,3 kilometer - tetapi sejak awal tahun sampai
kemarin ini sudah makan korban 2 orang tewas...

Anda mau selamat? Sekali anda naik pesawat, jangan pernah turun!
Sekali di udara tetap di udara...!

(dan itu semua angka fatalitas Indonesia -- angka fatalitas negara
yang punya lusinan musuh seperti Amerika masih 10 kali lebih rendah -
sekalipun sudah memperhitungkan peristiwa 9-11)

Alamat permanen blog ini: http://hotradero.multiply.com/journal/item/44
 


 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of 

RE: [Keuangan] Naik pesawat. Kenapa tidak?

2007-03-26 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
baru kepikiran satu data statistik lagi yang mungkin bisa jadi
perbandingan menarik. the survival rate if the vehicle get the accident.
ie. berapa orang korban meninggal apabila pesawat/kendaraan mengalami
kecelakaan. i would, offcourse, prefer to be on the vehicle that has the
highest survival rate if i happen to cought in the accident.
 
anyway, these statistics will not prevent me to travel by air. simply
becouse traveling with plane has it's own advantages. it's just that i
will be more picky in choosing the airlines (though, sadly, there are no
good cherries to be pick).
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Tuesday, March 27, 2007 2:04 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: RE: [Keuangan] Naik pesawat. Kenapa tidak?



At 08:06 PM 3/26/2007, you wrote:

Hai Bayu,

Di kantor rasanya saya ada data tentang jumlah trip penerbangan nasional
-- 
nanti akan saya coba komparasi - supaya ketemu angka fatalitasnya. Juga 
ada data tentang jam terbang, yang tentunya bisa mengungkapkan realita 
lebih lanjut dari angka keselamatan penerbangan nasional.

Tapi untuk sementara bisa saja kita asumsikan bahwa satu trip pesawat 
berisi sekitar 70 penumpang - dengan berpatokan pada load factor pesawat
di 
Indonesia yang sekitar 70-80%. Kalau menggunakan angka itu -- maka 
seharusnya angka fatalitas transportasi udara nasional - masih tetap
lebih 
rendah daripada moda kendaraan darat apapun.

Hanya saja supaya fair - harus jelas dulu definisi "trip" untuk ukuran 
metromini supaya ukurannya apple-to-apple - karena penumpang Metromini
No. 
19 Tanah Abang-Ragunan misalnya -- sangat sangat sedikit yang naiknya di

Tanah Abang dan semata-mata baru akan turun di Ragunan. Kebanyakan cuma 
naik sekian kilometer. Jadi memang tujuan umumnya berhenti di tengah 
perjalanan.

Bisa dibandingkan dengan transportasi pesawat yang tentu saja nggak ada 
satupun penumpang yang minta berhenti di tengah perjalanan. ("Pak Pilot,

saya minta turun di sini aja ya...")

Jadi mana yang harus didefinisikan sebagai "satu trip"...?

>hi lai poltak,
>
>bagaimana kalo jumlah kecelakaan per trip? apakah persentasenya lebih
>tinggi pesawat atau metromini?
>the reason is that the accident will happen to the whole plane/bus
>instead of per passenger.
>
>
>regards,
>bayu
>
>



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Teladan Visi Pendidikan Kabupaten Jembrana

2007-04-08 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
pesimis amat bang
at least, uang yang tadinya untuk bayar SPP bisa untuk nambah gizi...
 
di bagian lain dari indonesia, masuk sekolah bukan menjadi pilihan,
karena si orang tua benar-benar tidak punya uang untuk bayar uang
sekolah. banyaknya peminat anak-anak untuk datang ke sekolah informal
yang dikelola teman-teman kita, rasanya bisa jadi indikasi adanya
korelasi antara uang sekolah dengan pergi bersekolah.
 
walaupun, juga setuju bahwa menggratiskan uang sekolah bukan
satu-satunya syarat pendidikan berkualitas. ilmu dari sekolah informal
mungkin hanya cukup untuk lulus ujian persamaan. bisa jadi eksekutif
masih terbiasa berpikir materi, jadi 'sasaran tembak'-nya adalah uang
sekolah. well, paling tidak mereka punya kepedulian dengan pendidikan.
 
 
regards,
bayu
 



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Tuesday, April 10, 2007 10:42 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Teladan Visi Pendidikan Kabupaten Jembrana



At 12:56 PM 4/8/2007, you wrote:

Kualitasnya gimana?
Menggratiskan pendidikan hanya SEBAGIAN dari upaya peningkatan kualitas
SDM.
Anak yang pergi sekolah dengan perut lapar atau kurang gizi ya tetap
saja 
tidak akan bisa perform.
Anak yang sekolah (gratis) tapi kehidupan keluarganya bermasalah - tetap

saja tidak bisa perform.

Pendidikan gratis di Arab Saudi -- tapi apa sih yang dihasilkan?
Dan pada banyak keadaan - sekolah yang paling mahal - juga menghasilkan 
lulusan yang kualitasnya di atas rata-rata.

Menggratiskan - tidak berarti masalah selesai.
Dan pada banyak keadaan - justru memulai masalah baru.

Semisal soal lapangan pekerjaan...

>Luar biasa. Meskipun bukan tergolong kabupaten kaya di Bali, Pemerintah

>Daerah Jembrana mampu menggratiskan sekolah di sana. Dalam skala
nasional 
>contoh sekolah gratis yang lain adalah IPDN yang mengambil dana dari
APBN 
>sebesar 150 milyar (Anggota DPR Andi Yulianda Paris sebagaimana 
>diberitakan dari Metro TV online) .
>
>SPP Gratis di Jembrana (dikutip dari website Pemda Jembrana)
>

Recent Activity

*   
 6
New Members
 

Visit Your Group
 
SPONSORED LINKS

*   New york stock exchange tour


*   New york stock exchange ticker
  
*   New york stock exchange
  
*   New york stock exchange quote
  

Y! Messenger

Make free calls
 

Call PC-to-PC

worldwide- free!

Yahoo! Mail

Get on board
 

You're invited to try

the all-new Mail Beta.

Y! GeoCities

Free Blogging


RE: [Keuangan] Teladan Visi Pendidikan Kabupaten Jembrana

2007-04-09 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
1. on a broader view, i think the roots of the problem are too many
bureaucracy and lack of leadership. walaupun, terakhir ngobrol dengan
pengurus sekolah anak saya, mereka berpandangan bahwa depdikbud sekarang
sudah mulai lebih open, dalam arti mereka mau mengundang sekolah-sekolah
swasta yang top untuk menggali 'resep sukses' sekolah2 tersebut dalam
mendidik siswanya. would like to see pembelajaran di SD negeri menjadi
setingkat high scope:). this is not to deny your points, but rather to
take it on a helicopter view.
 
2. i think the main goal should be creating students that has the will
and the basics to learn more. not to create students that knows more.
(if it's the latest, then we'll have a country full of einsteins:)).
hence, schooling should be open for anyone (ie. 'nggak ada biaya' should
not be an excuse anymore), with the notes that the curriculum should be
reflecting the goal (as you probably pointed out in your point 1) .
 
3. totally agree with you. alokasi dananya bukan dari hal-hal esensial
yang diperlukan masyarakat.
 
4. you know better than i do. however, i still stands at my point that
free schooling is one of the requirement to make our education world
better.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Monday, April 09, 2007 1:53 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Teladan Visi Pendidikan Kabupaten Jembrana



Mas Bayu,

Saya bukan pesimis -- tetapi saya selalu melihat segala sesuatu
melalui sudut pandang "apa cost yang belum saya lihat?". Sebagaimana
kita ketahui, segala keputusan ekonomi pasti berdasarkan prinsip trade
off.

1. Saya rasa masalah utama pendidikan Indonesia BUKAN masalah biaya --
tetapi masalah content / materi. Yang seharusnya dipikirkan adalah
simplifikasi, spesialisasi, dan menghilangkan redundansi. Banyak mata
pelajaran yang sebenarnya tidak perlu atau bersifat redundan,
sementara mata pelajaran yang bersifat praktis - malah sangat kurang.
Apa iya pelajaran Pancasila diperlukan? Apa iya pelajaran agama perlu
diformilkan pengajarannya di sekolah ? (tidakkah lebih baik di
rumah?). Tidakkah lebih baik sudah ada spesialisasi sejak pendidikan
menengah? Langkah-langkah tadi adalah langkah yang cost-nya relatif
rendah -- Mengapa tidak itu dulu yang dilakukan? Kenapa langsung
loncat ke penggratisan?

2. Penggratisan juga tidak menjawab masalah sumber daya manusia -
dalam hal ini guru. Untuk apa sekolah gratis (sehingga murid
oversupply) sementara guru malah undersupply...? Di sisi lain, kita
juga kekurangan ruang kelas dan yang ada pun banyak yang dalam keadaan
terbengkalai / nyaris roboh. Yang begitu masih mau dijejali lebih
banyak siswa? Apa iya mutunya bisa meningkat dengan cara seperti itu?
Ini belum mempertimbangkan hal-hal lain - semisal kewajiban
mengenakan seragam dan pelaksanaan upacara bendera, dll. - yang
memberi kontribusi sangat minimal pada pencerdasan manusia (entah lah
kalau untuk indoktrinasi dan pembodohan).

(Siapa di antara anda yang merasa bahwa 36 butir Pancasila yang dulu
harus kita hafalkan mati-matian waktu sekolah dulu -- membawa
perubahan dalam hidup?)

3A. Yang menanggung biaya pendidikan tentunya adalah pemerintah -
entah itu pemerintah pusat atau pemerintah daerah. Tetapi tentu kita
perlu melihat lebih dalam: Dari mana sumber pembiayaannya? Kalau
pembiayaannya datang dari perampingan birokrasi pemerintahan dan
efisiensi budget pemerintah -- maka saya 1000% akan setuju saja.
Tetapi kalau pembiayaannya datang dari pemotongan anggaran lainnya -
maka tentu kita harus hati-hati. Kalau proyek air bersih atau
pembuatan jalan dan jembatan atau dana kesehatan atau anggaran
imunisasi balita yang dipotong -- maka kita menyantuni murid sekolah -
tapi menyengsarakan dan mencelakai orang tua mereka...

3B. Mungkin ada yang berpendapat: "Naikkan saja pajak dan pungutan"
Lho pajak dan pungutan itu pada akhirnya yang membayar adalah...
konsumen...! Peningkatan pajak dan pungutan berarti pengurangan daya
beli. Lagi-lagi orang tua yang kena hantam. Pajak yang naik bisa
berarti:

- berkurangnya daya beli
- pabrik yang tidak jadi dibangun
- orang kaya yang memindahkan duitnya ke luar negeri
- pengangguran yang lebih tinggi
- penggelapan pajak yang meningkat

4. Dalam ekonomi -- tidak ada sesuatu yang namanya 'Harga NOL' --
pasti ada cost yang muncul baik secara langsung maupun tidak langsung,
sekarang atau suatu waktu nanti. Gratis itu adalah fenomena anomali
ekonomi -- karena kita akan sangat sulit menghitung elastisitas yang
muncul. Saya jauh lebih concern pada gagalnya hitungan ekonomis dari
fenomena ini -- ketimbang alasan-alasan popularitas terlebih yang
bermotif politik. Kita sudah kebanyakan selebritis. Itu sebabnya
kita jadi miskin.

Saya tunggu komentar teman-teman...

On 4/9/07, Yanindya Bayu Wirawan <[EMAIL PROTECTED]
<mailto:y

RE: [Keuangan] butuh bantuan... tentang karya tulis

2007-04-12 Thread Yanindya Bayu Wirawan
lho? kok pesimis dengan menfaatnya? hasil pikiran yang jadi buku itu
'kan ada manfaat bagi orang lain.
minimal bisa jadi referensi untuk orang-orang yang bikin karya tulis
selanjutnya...
 
 
regards,
bayu



From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ian
Sent: Thursday, April 12, 2007 8:04 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Keuangan] butuh bantuan... tentang karya tulis



Rekan milis...

saya mahasiswa akuntansi yang ingin membuat karya tulis dengan judul
"Perbandingan Analisis Rasio Laporan Keuangan saat Tahun Awal,
Ekspansi, dan Kejenuhan Pasar". Yang menjadi obyek tentunya perusahaan
yang bergerak di bidang industri sebagai produsen produk. Atau
alternatif lain "Perbandingan Pengakuan Pendapatan dan Pembebanan
Biaya Antara Operator Selular (XL dan Telkomsel)", isinya tentang
kepatuhan para operator dalam penerapan akuntansinya. Tapi, masih ada
satu yang mengganjal, apabila saya membuat tulisan tersebut akan
menyumbangkan manfaat apa ya? bila ada yang punya usul lain atau
tentang bahannya, boleh dikirimkan langsung kepada saya... Secepatnya
ya, hehehe...

thx, 

PA



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: Seberapa jauh perusahaan dapat dituntut? Re: [Keuangan] Sunarso Siap Mati Tangani Lumpur Sidoarjo

2007-04-18 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
bentuk badan hukumnya apa?
kalau PT, yang mana merupakan limited liabilities entity, kerugian
shareholder hanya sebesar saham yang dimasukkan ke dalam perusahaan
tersebut. kecuali, apabila terjadi kesalahan pengelolaan oleh para
pengurus, pengurus dapat dimintai pertanggung jawabannya (sesuai UUPT
no.1 th.95)
kalau bentuknya firma, cv, atau partnership, shareholder/para partner
menanggung kerugian secara tanggung renteng (sampe ke -maaf- kolornya
juga bisa disita untuk membayar kerugian tersebut)
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of iwangbk
Sent: Wednesday, April 18, 2007 3:49 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Seberapa jauh perusahaan dapat dituntut? Re: [Keuangan] Sunarso
Siap Mati Tangani Lumpur Sidoarjo



Member milis AKI yth,

Saya ingin tanya sedikit berkaitan dgn kasus seperti di Lapindo itu.
Misalkan
Suatu perusahaan didirikan dgn modal misalnya US $1000, kemudian dalam
10 tahun
berkembang menjadi US $24 juta.
Namun sayangnya di akhir tahun melakukan kesalahan yang bisa
mengakibatkan
bangkrut, bahkan kemungkinan tombok atau negatif (melebihi US$ 24 juta).

Seberapa jauh sebuah perusahaan dituntut untuk menanggung kerugian
karena
pekerjaannya yang salah?
Apakah owner dan pengelola perusahaan dapat dituntut sebesar kerugian
yang
ditimbulkan? Ataukah owner hanya akan kehilangan sebesar saham pada
perusahaan
tersebut?

Salam,

- Original Message -
From: "ardhi amirullah" <[EMAIL PROTECTED]
 >

> Ing ngarsa ngumbar swara (di depan sesumbar lantang)...:)
>



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Posting tentang Dressel di milis ini...

2007-05-02 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
just curious.
i have the impression that this kind of scheme, the money game, will
only last 2-3 years. max. they'll collapse after the new investors
growth rate falls below the repayment rate. but this dressel had
survived 9 (?) years. perhaps the story behind is not as mentioned in
the media?
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Heri
Setiono
Sent: Thursday, May 03, 2007 12:32 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Posting tentang Dressel di milis ini...



Saya tertarik mengikuti perkembangan Dressel ini setelah menonton acara
di ANTeve beberapa hari. Ternyata website Dressel masih aktif dengan
nama PT Wahana Bersama Globalindo. Menariknya dalam web site tersebut
ternyata perusahaan ini pernah menjadikan seminar Safir Senduk
(Penasihat Keuangan yang muncul di acara Talk Show di Metro TV) dalam
salah satu aktifitas kegiatannya. 

Selasa, 14 Nopember 2006 

Seminar Safir Senduk & Rekan

Di Jakarta diselenggarakan di Bapindo Tower pada hari Selasa, 5
September 2006 dan dibawakan oleh Bapak Safir Senduk, demikian juga
dengan penyelenggaraan di Medan yang mengambil tempat di Gedung Selecta,
Phoenix Room, L. 6, juga dibawakan oleh beliau. Bedanya antara
penyelenggaraan di Jakarta dan Medan adalah yang di Jakarta hanya
diperuntukkan kesemua marketer, sedangkan di Medan acara ini menjadi
salah satu mata acara dalam "Customer Gathering Nite". Walaupun pada
awalnya suasana agak sulit diarahkan, tetapi dengan gayanya yang khas,
Bpk. Safir berhasil merebut perhatian dan hati para Client, yaitu dengan
cara membagi-bagikan buku jika ada yang berhasil menjawab pertanyaannya
dengan tepat. Memang salah satu maksud dari penyelenggaraan di Medan
adalah dengan membuat satu acara dimana baik para Client dan para
Marketer sama-sama mendapatkan manfaatnya.
Road show berikut adalah dikota Malang, dikota ini acara dibawakan oleh
Bpk. M. Ichsan. Acara Seminar Financial Planner untuk para marketer WBG
Malang, tgl 18 September 2006 dimulai jam 13.30, yang berlangsung di
Hotel Kusuma Agrowisata, Batu

Training tersebut ternyata memang sangat bermanfaat, karena memberikan
pengetahuan dan wawasan baru bagi para marketer. Tanya jawab yang
dilakukan disela-sela pemberian materi maupun pada saat coffee break
yang disampaikan para marketer direspon dengan cukup baik oleh
pembicara. Intinya para marketer juga dapat menjadi konsultan keuangan
bagi baik untuk pribadi, maupun unuk calon client, atau client, dan
dapat memposisikan diri untuk lebih terarah dalam merencanakan keuangan.
Semula yang bermula dari pribadi yang terarah akan memberikan pengaruh
yang baik yang dapat diberikan kepada client/calon client dalam
kaitannya dengan eksistensinya di WBG. 


Recent Activity

*   
 5
New Members
 

Visit Your Group
 
SPONSORED LINKS

*   New york stock exchange tour


*   New york stock exchange ticker
  
*   New york stock exchange
  
*   New york stock exchange quote
  

Yahoo! Mail

Drag & drop


RE: [Keuangan] Lembar Saham

2007-05-14 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
pertanyaan: bagaimana kita meyakini bahwa broker sudah benar-benar
menginput order kita ke bursa? 
 
pertanyaan lain: apakah ada hubungannya antara perjanjian ekstradisi
indonesia & singapore dengan penguatan rupiah? 
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Tuesday, May 15, 2007 12:16 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Lembar Saham



Saudari Indah,

Perdagangan saham saat ini sudah menggunakan sistem scriptless (tanpa
warkat) - sehingga ditransaksikan lewat pemindah bukuan elektronik
pada lembaga kustodian.

Apa kegunaan hal ini...?
- Biaya transaksi bisa ditekan (karena broker tidak perlu lagi
penyimpanan fisik)
- Pemalsuan lembaran saham bisa ditiadakan.
- Saham curian tidak bisa ditransaksikan dengan mudah

Jadi secara keseluruhan -- sistem tanpa warkat ini JUSTRU lebih aman
dibanding dengan sistem yang masih tergantung pada lembaran-lembaran
kertas secara fisik.

Saham-saham yang ada semuanya dikumpulkan di KSEI dan kepemilikannya
dicatatkan dalam sistem komputer yang disharing dengan lembaga efek
lainnya. Selanjutnya, ada badan bernama KPEI yang berfungsi sebagai
pembayar transaksi.

Bila anda membeli saham -- maka broker akan memindah namakan pemilikan
saham dari pemilik sebelumnya - ke pembeli baru (anda). Nah karena
anda membayar saham yang anda beli -- dan pemilik lama berhak
memperoleh uang hasil penjualan sahamnya -- maka KPEI lah yang akan
membayarkan uang hasil penjualan saham - serta menerima uang hasil
pembelian.

Saat anda membuka rekening efek - tentu anda mengisi formulir yang
cukup panjang dan detail. Nah data anda tersebut tersimpan di KSEI
berikut dengan account saham-saham yang anda miliki. Dalam hal
menjual - broker hanya bisa bertindak atas nama nasabah berdasarkan
bukti pesanan / order nasabah. Broker pun wajib memberitahukan setiap
transaksi yang terjadi selambatnya 24 jam setelah transaksi
berlangsung.

Dan karena harta broker terpisah dari harta nasabah -- maka broker
tidak bisa seenaknya menjual saham milik nasabah. Dengan cara ini,
broker pun tidak bisa "kabur" / melarikan saham milik nasabah --
karena saham-saham tersebut tercatat BUKAN atas nama broker. Kalaupun
broker tersebut bangkrut -- karena harta nasabah sudah dipisahkan dari
harta perusahaan -- maka nasabah masih tetap bisa menarik sahamnya
(via broker lain).

Dengan sistem tersebut di atas - maka transaksi saham di pasar modal
-- menjadi lebih leluasa - dan semakin mendekati kemudahan transaksi
perbankan biasa.

BTW, coba anda perhatikan kembali, saat anda menyimpan dana di bank --
apakah anda menerima tanda secara fisik berbentuk kuitansi dan
bermeterai? Tentu tidak. Paling-paling cuma copy / tindasan form
penyetoran.

Hal yang serupa juga terjadi pada transaksi saham.
Jadi mengapa harus cemas?

On 5/15/07, indo_spider <[EMAIL PROTECTED]
 > wrote:
> Para ahli yth,
> saya baru saja membeli beberapa lot saham dari sebuah perusahaan
> sekuritas terkenal untuk PT XXY yg tercatat di BEJ. Mohon dimaklumi
> kalau pertanyaan saya ini mungkin terdengar konyol bagi para ahli.
> Karena kuatir dengan kasus semacam WBG dan SPI, maka saya ingin
> bertanya kepada para ahli sekalian yaitu:
>
> 1. Keabsahan lembar saham
> Setelah membeli lembar saham ini, saya hanya mendapat bukti transaksi
> yg dikirim melalui email dan pos, tapi saya tidak menemukan adanya
> "lembar" saham dari PT XXY yang sudah saya beli tersebut. Ketika saya
> tanyakan ke sekuritas ybs, katana skrg sudah tidak model kalau
> menerima kertas "lembar" saham karena transaksi hanya dicatat
> elektronik. Oh ya, kuitansi yg saya terima ternyata tidak ada
> meterainya. Saya maunya long term investment. Bagaimana pendapat para
> ahli?
>
> 2. Pindah sekuritas
> Terus terang saya kuatir uang saya dibawa kabur oleh sekuritas ybs
> seperti kasus WBG dan SPI. Seandainya demikian, apakah saya bisa
> menjual lembar saham (lagi2 mana buktinya, soalnya saya ndak menerima
> kertas "lmebar" saham). Jadi misalnya sekuritas tsb bangkrut, uangnya
> dilarikan dsb, apakah saya bisa menjual lot saham saya melalui
> sekuritas lain? Apa bukti keabsahannya? Apakah ada potongannya?
>
> Terima kasih. Saya menunggu pendapat para ahli yth.
>
> Salam,
> Indah S


 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Pencairan Dana Koru Sulit

2007-05-29 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
di otoritas keuangan amerika, ada yang namanya OFAC (ada website-nya
kok. www.ofac.gov.us, kalo gak salah). salah satu tugas ofac adalah
membatasi transaksi keuangan dari pihak-pihak yang 'berseberangan'
dengan pemerintahan us (eg. teroris, iran-related, dll). ofac ini punya
kuasa untuk mencegat settlement USD yang melibatkan pihak-pihak yang
telah masuk ke dalam daftar hitam. misalnya, ali topan masuk dalam
daftar hitam. setiap pengiriman uang (in USD) yang melibatkan ali topan
(baik sebagai pengirim maupun penerima), pengiriman uang tersebut akan
ter-hold (dan dipastikan tidak akan bisa diklaim lagi). hal ini bisa
dilakukan karena pengiriman uang dalam usd most likely akan dikliring di
us.
 
efek dari daftar hitam ofac tersebut adalah, seluruh bank di dunia tidak
akan berani mengirim usd apabila pada instruksi-nya melibatkan pihak
yang ada di dalam daftar tersebut. karena uangnya pasti akan hilang.
 
indonesia? ya bisa-bisa aja. setiap kliring idr yang ada namanya osama
bin laden bisa saja di-hold. tapi buat apa???
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of YurNalis
Sent: Wednesday, May 30, 2007 8:41 AM
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Pencairan Dana Koru Sulit



Hari ini di kompas halaman 8 dikatakan bahwa Banco Delta menolak
mengeluarkan dana 25 juta dollar AS milik Korut jika otoritas keuangan
AS
tidak mencabut nama bank itu dari "daftar hitam" AS..

Yang jadi pertanyaan saya yang masih awam mengenai perbankan
internasional
adalah

1. Kok bisa ya otoritas Amerika bersikap seperti itu ..
2.Memangnya kalau masuk daftar hitam otoritas keuangan AS punya pengaruh
yang besar terhadap china yang juga cukup besar...jadi implikasinya
terhadap
china apa ya atas hal ini
3.dan mungkin ada satu lagi pertanyaan bodoh yaitu bisa nggak Indonesia
bersikap seperti itu..

mohon pencerahannya..

Terimakasih..

Salam

YURNALIS

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Pencairan Dana Koru Sulit

2007-05-29 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
ada mas,
namanya local clearing. seumpama ada 2 atau lebih bank bikin kerjasama.
dimana pengiriman usd antar bank-bank tersebut akan di-settle secara
local, sehingga hanya netto debit/creditnya saja yang akan ditransfer
antarbank.
tapi, issue-nya tetap ada. bank-bank tersebut harus kliring netto
USD-nya. otoritas moneter us may exert their influence to make sure that
the local clearing also follows their ofac list.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ardi
Sent: Wednesday, May 30, 2007 10:58 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Pencairan Dana Koru Sulit



Tambah satu ya pertanyaan dari orang awam:
"hal ini bisa dilakukan karena pengiriman uang dalam usd most likely
akan dikliring di us."

Selain di US maka kliring USD dapat dilakukan di mana? Apakah itu bisa
dipilih dilakukan di luar US?

Ardi

- Original Message - 
From: Yanindya Bayu Wirawan 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
<mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com>  
Sent: Wednesday, May 30, 2007 10:09 AM
Subject: RE: [Keuangan] Pencairan Dana Koru Sulit

hi,

di otoritas keuangan amerika, ada yang namanya OFAC (ada website-nya
kok. www.ofac.gov.us, kalo gak salah). salah satu tugas ofac adalah
membatasi transaksi keuangan dari pihak-pihak yang 'berseberangan'
dengan pemerintahan us (eg. teroris, iran-related, dll). ofac ini punya
kuasa untuk mencegat settlement USD yang melibatkan pihak-pihak yang
telah masuk ke dalam daftar hitam. misalnya, ali topan masuk dalam
daftar hitam. setiap pengiriman uang (in USD) yang melibatkan ali topan
(baik sebagai pengirim maupun penerima), pengiriman uang tersebut akan
ter-hold (dan dipastikan tidak akan bisa diklaim lagi). hal ini bisa
dilakukan karena pengiriman uang dalam usd most likely akan dikliring di
us.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Buat pak arry - sutiyoso incident

2007-05-30 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi boss,
 
just curious on the australia's side of the story. i heard that the
coronary court (did i type it right?) is pretty much independent, that
the oz government has no authority over them. what's your view on this
case?
 
 
regards,
bayu


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Bagaimana cara membatasi strict credit limit cc?

2007-07-17 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi mas,
 
setau saya, approval excess limit ada di penerbit kartu kredit. bukan di
merchant.
feature ini berguna dalam keadaan darurat (contoh: untuk bayar UGD, atau
beli tiket pulang setelah kecopetan di luar negeri, dll). 
 
gila aja kalo merchant yang kasih approval untuk over limit. bisa jebol
tuh issuing bank-nya
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Amitz
Sekali
Sent: Tuesday, July 17, 2007 9:47 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Bagaimana cara membatasi strict credit limit cc?



Permisi,

Saya baru menelepon kartu kredit BCA, ternyata menurut CS-nya:

Penerapan kredit limit itu tidak benar2 tegas. Tergantung dari
merchant-nya (apapun itu maksudnya), kartu kredit bisa dicharge
_melebihi_ kredit limit.

Pertanyaan saya,
1. CS-nya BCA bilang kalau "feature menggunakan dana di atas credit
limit" ini tidak bisa dicabut. Keputusan approval penggunaan dana di
atas credit limit tergantung tergantung merchant-nya (apapun itu
maksudnya). Apakah klaim BCA yg seperti ini berlaku untuk cc BCA saja,
atau untuk semua provider cc?
2. Kalau ada provider cc yg bisa mencabut feature penggunaan di atas
limit ini, provider cc mana kah?
3. Kalau semua provider cc ternyata mengijinkan penggunaan di atas
credit limit based on merchant discretion, adakah tips dan triks
penggunaan cc maupun saat aplikasi agar vendor cc juga tidak
sembarangan meng-approve penggunaan over limit? 

Trim sebelumnya.



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



SBI-3mo (was RE: [Keuangan] tentang Suprime Mortgages (surat utang) di AS

2007-09-04 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
i like the below part. hehehetapi, greed is good 'kan bang. boleh
dong ribut kalo index anjlok segitu 'besar'.
 
btw, rekans, ada yang tau gak. sebenarnya SBI-3mo masih ada atau tidak
'kah? seharusnya di awal agustus ada lelang 'kan? tapi sepertinya tidak
ada yang diserap BI ya?
 
 
regards,
bayu

 


2. Betul IHSG sempat jeblok 22% setelah kasus sub-prime meledak -- 
tapi bukankah tahun 2006 IHSG sudah naik 60%? Bukankah tahun 
sebelumnya juga naik double digit? Masak dikasih gain 60% lantas 
diambil 22% saja sudah serasa mau kiamat?



.
 
 
 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] tentang Suprime Mortgages (surat utang) di AS

2007-09-13 Thread Yanindya Bayu Wirawan
bang poltak,
 
are you saying that US gov't should not bail out those who bear losses
in the subprime case?
 
dari diskusi dengan beberapa teman, ada 2 pendapat:
- no bail out should be provided to the investors. seharusnya investor
tahu bahwa investasi memiliki risiko (walaupun bundled securities-nya
triple-A rated). kalau di-bail out, maka akan ada moral hazard, ie.
investor beranggapan bahwa pemerintah 'menjamin' risiko investasi
(khususnya yang skala produknya sudah besar, jadi berpotensi menimbulkan
risiko sistemik)
- bail out should be provided, based on the systemic risk argument.
 
let me have your views.
 
 
regards,
bayu




From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Thursday, September 13, 2007 9:28 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] tentang Suprime Mortgages (surat utang) di AS



 (deleted...) 
Tugas pemerintah adalah menegakkan hukum dan menjamin penegakan hukum 
atas private property. Itu saja. Kalau pemerintah dikasih tugas 
lebih -- yang terjadi biasanya ya tugas utama tadi jadi berantakan - 
sementara tugas yang nggak perlu (baca: intervensi) malah lebih 
sering merusak ekonomi.

Pendeknya begini: "semakin besar suatu organisasi -- semakin payah 
kemampuannya dalam menangani resiko".

Sisa tulisan anda tidak saya bahas - karena anda memang punya hak 
buat ngedumel - tapi bukan kewajiban saya untuk memuaskan anda.

Seek and ye shall find.



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] tentang Suprime Mortgages (surat utang) di AS

2007-09-13 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi mas CD (or mbak?),
 
based on your comments below, i take that you are also against bail-out.

berkah ramadhan nih, bang poltak dan mas CD punya pendapat yang sama:))
 
 
regards,
bayu 



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
Contradictionary Antithesis
Sent: Thursday, September 13, 2007 8:38 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] tentang Suprime Mortgages (surat utang) di AS



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 , Poltak Hotradero
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Dear Mas Bayu,
>
> Yes. I think US Government should not bail out those who made
> reckless speculations by facilitating housing loans without
> sufficient credit profile. They should bear the cost from what they
> have done (some of them has gone bankrupt, anyway).

A view that did not even materialized here, 200 millions people (60% of
them
are below poverty line) are bailing out Bankers, Conglomerates,
Investors,
in the sums of over 600 trillions Rupiahs of BLBI and Recap Bonds. Of
which
most of them are either being theft, taken abroad and laundered, or
swapped
with over-valued assets, or even non-existent assets.

And this bail-out are still continued, in annual interest of over 60
trillions on the Recap Bonds. On expense of educational funds, oil
"subsidy", social welfare, etc.

> Yes, there are some people which unfortunately will lose their houses
> - BUT they are also the very same people who can't afford to have it
> in the first hand (remember the definition of sub-prime). If you
> can't even pay the interest - then technically you can't afford to
> have a home. If you can't afford it then it's natural for you to lose
it.

Darwinian view on universe, survival of the fittest :P Which is actually
acceptable, in ANIMAL WORLD (but try to talk that to PETA though :P).
Yet,
we are human, and in HUMAN WORLD we are not supposed to feel content
when
our neighbours EXTINCT.

> Yes there are systemic risk - and that's why The Feds for the moment
> only provides helping hands in the form of lower discount rate and
> time-extended facility in order to alleviate liquidity
> crunch. Lowering Fed Rate won't help much and even posing risk of
> inflation (because the bubble itself was triggered by Fed Rate that
> had been set too low (1%) for too long (18 month) by Alan
> Greenspan). You can't put off fire by fire.

When the climate is good and greed is everyone's God, government should
stay
away. But when climate worsened, staples decreasing and everyone are
threatened with starvation, government is welcomely invited. Help is
help,
small or big, effective or ineffective, but still expected right?

Kind of double standard, don't you think?

> The Fed maybe only set Fed Rate lower by 25 bps on the next FOMC
> meeting and that's it.
>
> Yes, there's a possibility of US economy sliding into recession - but
> it's already widely anticipated. The subprime debacle only make it
> happen sooner. After 5 years of economic boom - what you should expect
next?
>
> The very concept of "Business Cycle" is alive and well (even when
> people forgot it).

Booming, but with wider and wider humongous deficit every year. Wait
till
it's really explode like a "big bang", and you'll forget Black Monday
ever
happened.

Not even business cycle will help us then, when all hell freezes over.

BR,

-=Contradictionary=-

QOTD: Capitalism is the astounding belief that the most wickedest of men
will do the most wickedest of things for the greatest good of everyone.
- JM Keynes

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Fwd: Premi asuransi mobil

2007-11-15 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi pak,
 
sekedar koreksi, yang menentukan adalah ministry of finance.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agung Bayu
Purwoko
Sent: Thursday, November 15, 2007 7:08 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Fwd: Premi asuransi mobil



-- Forwarded message --
From: Agung Bayu Purwoko <[EMAIL PROTECTED]
 >
Date: Thu, 15 Nov 2007 07:06:02 +0700
Subject: Premi asuransi mobil
To: [EMAIL PROTECTED]  
Cc: [EMAIL PROTECTED]  

Rekans, mau nanya soal premi asuransi mobil. Benarkah premi asuransi
mobil naik ya? Tahun kemaren saya pake bumida kena 2,2%, sekarang mau
perpanjang kena 4%. Kata agen, semua naik karena DAI yg nentuin.
[EMAIL PROTECTED]  

-- 
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com

-- 
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com


 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Fwd: Premi asuransi mobil

2007-11-16 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
actually, this case can be use for those 'ahlikeuangan' to predict the
outcome on government regulating the pricing charged by private sector.
apakah campur tangan pemerintah dalam penentuan premi akan berakibat
baik, atau burukkah terhadap industri aasuransi?
 
so, please do share your views. kira-kira 6-12 bulan kemudian kita
lihat-lihat kembali deh, tebakan-tebakan kitaso that we can sharpen
our forecasting and modelling skills:))
 
yak. dimulai dari pak poltak duluan deh...:))
 
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Dikky
Zulfikar
Sent: Friday, November 16, 2007 7:38 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: RE: [Keuangan] Re: Fwd: Premi asuransi mobil



He he, kartel. Enak juga tuh didenger. Pak, menurut anda bisa tahan
nggak
nih aturan kartel tersebut. Kalau di airlines kan gagal terus aturan
harga
bawahnya. Soalnya pemain asuransi kan sudah bejibun. Mereka andalan
utamanya
saya yakin masih senjata lama, diskon. Menurut anda bagaimana?

Dz

Tinggalkan Inovasi, Mulailah dengan Meniru!

Dalam memulai maupun memperbesar pertumbuhan bisnis, strategi mee too
adalah
strategi jitu. Tidak usah lah berpikir tentang inovasi. Seringkali
inovasi
terlalu idealis dan tidak masuk dalam perhitungan bisnis. Bisnis tidak
selalu harus menciptakan yang baru, lain daripada yang lain, ataupun
produk
kreatif. Bisnis adalah apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil
terbaik saat ini. Sedangkan inovasi lebih mempunyai paradigma masa
depan,
padahal hanya yang bisa bertahan saat ini lah yang bisa mencapai masa
depan.

Berikutnya
http://dikkyz.blogspot.com/2007/11/tinggalkan-inovasi-mulai-lah-dengan.h
tml
 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
[mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 ] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]  
Sent: Thursday, November 15, 2007 4:39 PM
To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 
Subject: [Keuangan] Re: Fwd: Premi asuransi mobil

Sepertinya betul, pak.

saya dengar di tahun ini bahwa rapat kartel memutuskan semua anggota 
menaikkan rate-nya.
pertanggungan <150jt rate dinaikkan,
pertanggungan >150jt rate-nya diturunkan.

regards,
iwan

No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.15.32/1131 - Release Date:
11/14/2007
4:54 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah

2007-11-21 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi mas,  
 
imho, justru bank syariah lebih terstandar daripada conventional
banking. bank syariah (ie. islamic bank) selalu merujuk pada syariah
islam, sedangkan bank konvensional tergantung dari regulasi otoritas
moneter/bank sentral di negara masing-masing.
 
menurut saya, perbedaan utama bank syariah dengan conventional banking
adalah bank syariah menganut prinsip berbagi risiko (ie. kalau usaha
nasabah rugi, bank ikut menanggung kerugiannya). sedangkan bank umum
selalu berusaha meminimalkan risiko yang diterimanya.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
icepack_zero
Sent: Tuesday, November 20, 2007 10:20 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah



Teorinya sih syariah banking akan menurunkan jumlah credit yg default
karena bank ikut mengawasi penggunaan credit sebagai rekan usaha.
Dalam kenyataanya, kayaknya praktek banking konvensional di 'bungkus'
dan di 'cap' sebagai syariah.

Kekurangannya, yg paling jelas adalah tidak adanya standar antara 1
negara dengan negara lain. Mungkin ada yg lain, tapi yang kepikiran
baru itu.

Kalau utk insentif, saya kurang mengerti. Mungkin rekan2 yg lain bisa
menambahkan ?

ice-pack

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 , "cute_duckling"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Teman2 sekalian,
> 
> Saya sedang belajar tentang kegiatan perbankan syariah. Mohon 
> pencerahan dari teman2 mengenai kegiatan ini. 
> Sebenarnya apa saja ya kelebihan dan kekurangan dari kegiatan 
> perbankan syariah, baik secara teori maupun dalam praktik globalnya, 
> jika dibandingkan dengan perbankan konvensional? Apakah ada insentif 
> yang diberikan untuk kegiatan perbankan syariah saat ini? Jika ada, 
> apa akibatnya jika insentif tersebut dihapus?
> Apakah kegiatan ini competitive dengan perbankan konvensional?
> 
> Terima kasih atas bantuannya.
> 
> Regards,
> Novi
>



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah

2007-11-22 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
1. benar sekali ada banyak golongan dalam islam. bahwa definisi riba
'pun ada bermacam-macam, tergantung cara si ulama dalam menafsirkannya.
namun ajarannya tetap bersumber pada kitab suci dan hadits. bandingkan
dengan bank konvensional, yang mana regulasinya mengacu pada
masing-masing otoritas moneter negaranya. jadi, islamic bank lebih
terstandard daripada bank konvensional.
 
2. terus terang, yang dulu sering melempar topik islamic bank adalah pak
iwan pontjo. entah dimana beliau sekarang.
kalau saya tidak salah musyarakah itu yang mirip lease back? berarti si
bank beli barangnya, lalu dijual kembali dengan harga lebih tinggi ke si
nasabah? bisa jadi kepemilikan barang masih berada di bank, sampai si
nasabah melunasi pinjamannya. ini mungkin identik dengan collateral. 
 
3. islamic bank tidak menjanjikan bunga kepada depositornya. berarti,
tiap bulan si penabung bisa dapat bagi hasil, bisa juga jeblok. in
anyway, risk sharing bukan berarti semua risiko ditelan. pelemparan
kredit juga melalui proses due dilligence.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
icepack_zero
Sent: Wednesday, November 21, 2007 11:07 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah




> hi mas,
>
> imho, justru bank syariah lebih terstandar daripada conventional
> banking. bank syariah (ie. islamic bank) selalu merujuk pada syariah
> islam, sedangkan bank konvensional tergantung dari regulasi otoritas
> moneter/bank sentral di negara masing-masing.

Halo mas bayu

Karena penasaran saya nyempetin ngubek2 google utk topik ini. Quite an
eye opener.

Saya kurang setuju dengan pendapat anda yang menyatakan kalo bank
syariah lebih terstandar daripada bank konvensional. Setau saya, ada
banyak mazhab2 dalam Islam yang saling berbeda satu dengan yang lain
dalam urusan mana yg "syariah-compliant" dalam hal syariah banking.

Contohnya, di Malaysia, yang namanya musyarakah/profit sharing harus
pake collateral, padahal kebanyakan penulis literatur mengenai syariah
mensyaratkan bahwa dalam syariah banking tidak dibenarkan adanya
collateral/jaminan kredit.

Siapa yang berhak menyatakan praktek di Malaysia tidak
"syariah-compliant" atau sebaliknya, penulis literatur yang saya maksud
tidak "syariah-compliant" ?

>Bayu wrote:
>
> menurut saya, perbedaan utama bank syariah dengan conventional banking
> adalah bank syariah menganut prinsip berbagi risiko (ie. kalau usaha
> nasabah rugi, bank ikut menanggung kerugiannya). sedangkan bank umum
> selalu berusaha meminimalkan risiko yang diterimanya.

Yang menanggung resiko di sini adalah bank atau nasabah/penyimpan di
bank tersebut mas ? Kalau dalam syariah tidak dibenarkan adanya
collateral, ketika si peminjam default, bank harus bayar depositornya
pakai apa ?

regards
ice-pack

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
<mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> , "Yanindya Bayu
Wirawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> hi mas,
>
> imho, justru bank syariah lebih terstandar daripada conventional
> banking. bank syariah (ie. islamic bank) selalu merujuk pada syariah
> islam, sedangkan bank konvensional tergantung dari regulasi otoritas
> moneter/bank sentral di negara masing-masing.
>
> menurut saya, perbedaan utama bank syariah dengan conventional banking
> adalah bank syariah menganut prinsip berbagi risiko (ie. kalau usaha
> nasabah rugi, bank ikut menanggung kerugiannya). sedangkan bank umum
> selalu berusaha meminimalkan risiko yang diterimanya.
>
>
> regards,
> bayu
>
> 
>
> From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
<mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> 
> [mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
<mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> ] On Behalf Of
> icepack_zero
> Sent: Tuesday, November 20, 2007 10:20 PM
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
<mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> 
> Subject: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah
>
>
>
> Teorinya sih syariah banking akan menurunkan jumlah credit yg default
> karena bank ikut mengawasi penggunaan credit sebagai rekan usaha.
> Dalam kenyataanya, kayaknya praktek banking konvensional di 'bungkus'
> dan di 'cap' sebagai syariah.
>
> Kekurangannya, yg paling jelas adalah tidak adanya standar antara 1
> negara dengan negara lain. Mungkin ada yg lain, tapi yang kepikiran
> baru itu.
>
> Kalau utk insentif, saya kurang mengerti. Mungkin rekan2 yg lain bisa
> menambahkan ?
>
> ice-pack
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
<mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> 
> <mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com> , "cute_d

RE: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah

2007-11-25 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
justru itu mas, perbedaan utamanya. berbagi risiko. dari sisi penabung,
saya rasa motivasi terbesar dalam menabung di bank syariah adalah tidak
menerima riba/bunga. tentu saja, risiko si penabung perlu diketahui.
yang kebagian 'enak'-nya adalah si debitur. karena risiko dibagi dengan
bank (ie. penabung), maka kalau default tidak perlu lepas harta hingga
sisa celana kolor saja. menurut saya, management bank syariah lebih
tricky dibandingkan dengan bank konvensional, karena potensi moral
hazard-nya bisa lebih besar.
 
btw, kalau yang default hanya segelintir dari keseluruhan portfolio, ya
itu memang risiko bisnis. kalau sampai semua default, berarti bank-nya
yang gak beres. nasabah penabung juga (seharusnya) tahu bahwa
berinvestasi ada risikonya. musti pintar-pintar cari bank yang profil
risikonya acceptable. bahkan bank sekelas citibank saja bisa kena badai
subprime
 
 
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
icepack_zero
Sent: Saturday, November 24, 2007 8:28 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah



>>Bayu wrote:
> 3. islamic bank tidak menjanjikan bunga kepada depositornya. berarti,
> tiap bulan si penabung bisa dapat bagi hasil, bisa juga jeblok. in
> anyway, risk sharing bukan berarti semua risiko ditelan. pelemparan
> kredit juga melalui proses due dilligence.

Tentu saja tetap ada process due dilligence, tapi bahkan yg sudah lolos
due diligence pun bisa default bukan ? Jika itu terjadi, yang menanggung
adalah nasabah.

Apakah mayoritas penabung siap dengan resiko itu mas ?



Recent Activity

*   
 9
New Members
 
*   
 1
New Files
 

Visit Your Group
 
New business?

Get new customers.
 

List your web site

in Yahoo! Search.

Y! Messenger

Quick file sharing
 

Send up to 1GB of

files in an IM.

Women of Curves

on Yahoo! Groups
 

A positive group

to discuss Curves.

.
 
 
 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Perbankan Syariah

2007-11-25 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
beberapa tahun lalu saya dapat info bahwa treasury head-nya BNI syariah
adalah non-muslim.
i didn't check, as i myself don't see why a non-moslem cannot work at
islamic bank. sedangkan non-muslim yang jadi nasabah, banyak kok.
apalagi bagi untung-nya untuk penabung lumayan lebih tinggi daripada
bank konvensional (entah, apakah pernah ada kejadian bagi rugi).
 
btw, does anyone aware that jews also prohibit interest rate, and there
are verses in bible that despise taking interest on lended money?
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Wing Wahyu
Winarno
Sent: Monday, November 26, 2007 1:00 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: RE: [Keuangan] Perbankan Syariah



Oh boleh saja... boleh sekali. Sayangnya memang banyak istilah2 dalam BS
yang masih memakai bahasa arab, jadi kita mesti belajar lagi.


_ 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
[mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 ] On Behalf Of Amitz
Sekali
Sent: Monday, November 26, 2007 10:25 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 
Subject: Re: [Keuangan] Perbankan Syariah

Rekan2,

1. Apakah kalangan non-muslim boleh menggunakan produk syariah? 
2. Apakah ada hal2 yg harus diperhatikan oleh kalangan non-Islam agar
diijinkan menggunakan produk syariah?
3. Apakah kalangan non-Islam tidak dianjurkan untuk menggunakan produk
syariah? Apakah ada kebijaksanaan khusus untuk kalangan non-Islam yg
sebaiknya diketahui? Secara spesifik, pada prakteknya apakah
kemungkinan diijinkan menggunakan produks syariah (ijin pemberian
kredit misalnya) lebih kecil daripada ijin untuk muslim?

Trims sebelumnya. Saya bisa dihubungi via japri di [EMAIL PROTECTED]
 com. 

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah

2007-12-03 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
just to share. from discussion with someone from another bank, there is
this customer that came to the bank and said that he doesnot want the
bank to credit any interest in his account, being he's a moslem but he
needs the bank's network to run his business. on bank side, the branch
manager would not want to make a non-interest saving deposit, as it will
be against the bank's procedures. hence, she opened the customer's
account and manually deduct the monthly interest paid. once a while, she
would call the customer and informed him that he won a price from the
bank, in which it's actually the interest that was deducted from him.
 
quite a solution:)
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ice-pack
Sent: Monday, December 03, 2007 11:22 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Perbankan Syariah



Mas Wahyu, thanks penjelasannya, sori baru bisa reply.

Mengenai definisi riba, kalo memang definisinya masih beragam seperti
itu, jadinya boleh ada ekonomi syariah versi A, ekonomi syariah versi B,
dst, dan semuanya berhak make cap "syariah compliant" dong. It is really
confusing, and I don't think it will work if it stay that way.

Mengenai niat, kalo memang ukurannya niat, berarti praktek bank
konvensionalpun kalo bunga nya di berikan utk amal (di niatkan dari
awal) sebenernya masih masuk kategori syariah ga ?

Kalo iya, kenapa repot2 ngurusin bank syariah ? Pake perbankan
konvensional aja, tapi sebelumnya di niatkan bunga nya utk amal..

boleh ga ya ? :D

-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try
it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Minta Rekomendasi Toko Buku

2007-12-23 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
atau bisa coba di www.alibris.com . di sini juga jual buku second.
plus ongkos kirim, harganya tidak berbeda jauh dengan harga di jakarta
(apalagi kalau beli buku bekas). kelemahannya adalah, barangnya baru
diterima sekitar 3 minggu.
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anton m.
suryawardhana
Sent: Monday, December 24, 2007 10:42 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Re: Minta Rekomendasi Toko Buku



wa'alaykumsalaam wr wb,

Kalau yang diminta buku referensi finance/accounting/auditing asli
dalam bahasa inggris, saya rasa di toko buku besar macam Gramedia,
Gunung Agung, dan sejenisnya cukup lengkap.

Sebagai alternatif, coba cek ke TB Kusuma, Jl Tawakal I No. 24, Grogol
(kah? cmiiw), Jakbar 
Kalo bingung, patokannya belakang Univ Trisakti ajah deh
atau coba telp dulu ke 021-5660960

salam & semoga ketemu bukunya, ari ams


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 , "habibie_nw"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum.
> Saat ini saya baru lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Karena 
> saya adalah mahasiswa ikatan dinas, saya terbiasa mendapatkan pinjaman

> buku-buku kuliah dari kampus. Setelah saya lulus, saya ingin membeli 
> beberapa buku akuntansi, ekonomi, dan keuangan sebagai referensi saya 
> saat bekerja.
> Jadi, saya ingin meminta rekomendasi dari rekan-rekan semua, dimanakah

> toko yang menjual buku-buku asing yang asli (berbahasa inggris)? Saya 
> saat ini sangat kesulitan dalam mencari toko yang menyediakan buku-
> buku yang benar-benar saya perlukan. Terima kasih saya ucapkan.
> 
> Habibie Nugroho Wicaksono
>



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] oot - indeks cuaca dan emisi gas buang

2008-01-10 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
hari ini di koran bisnis diberitakan bahwa UBS punya produk indeks cuaca
dan emisi gas buang.
interesting. kira-kira valuation-nya gimana ya?
 
 
regards,
bayu


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] oot - indeks cuaca dan emisi gas buang

2008-01-10 Thread Yanindya Bayu Wirawan
hi,
 
masalah kegunaan juga sepertinya menarik.
untuk underlying - misalnya - saham, tentu saja ada yang berminat untuk
jual (investor yang berekspektasi harga saham sudah maksimal) dan beli
(ekspektasinya kebalikan). kalau cuaca, siapa yang tertarik dengan
underlying-nya? mungkin petani dan umumnya bisnis lebih senang cuaca
cerah. tapi siapa yang mau taruh uangnya di cuaca buruk? asuransi tentu
mau hedging untuk risiko banjir. tapi siapa yang mau hedging untuk
risiko tidak banjir? komunitas aksi cepat tanggap? (yang terakhir cuma
becanda ya. bukan bermaksud bilang kalau ACT lebih senang kalau ada
banjir:)))
 
 
regards,
bayu



From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: Friday, January 11, 2008 10:00 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] oot - indeks cuaca dan emisi gas buang



 (deleted...) 
Siapa yang bakal berminat terlibat? Tentu setidaknya perusahaan 
asuransi (untuk sarana hedging) dan perusahaan properti. Kalau pasar 
"banjir" ini bisa likuid - maka akan dimungkinkan coveran asuransi 
banjir yang lebih murah dan lebih luas, karena perusahaan asuransi 
bisa meng-hedging resiko mereka. Masak sih Jakarta nggak kapok-kapok 
juga kebanjiran? Masak kerugian lebih dari Rp. 7 Trilyun akibat 
Banjir Februari 2007 masih juga mau diulang?



 


CONFIDENTIAL NOTE: The information contained in this email is intended only for 
the use of the individual or entity named above and may contain information 
that is privileged, confidential and exempt from disclosure under applicable 
law. If the reader of this message is not the intended recipient, you are 
hereby notified that any dissemination, distribution or copying of this 
communication is strictly prohibited. If you have received this message in 
error, please immediately notify the sender and delete the mail.
Thank you.


[Non-text portions of this message have been removed]