[ac-i] Komunitas musik klasik Indonesia terbesar di internet

2008-10-11 Terurut Topik chendra panatan

Dear all,
 
   Kami ingin mengundang anda untuk menjadi member dari group Ananda 
Sukarlan's friends di facebook. Kami harapkan group ini dapat menjadi ajang 
utk diskusi, debat dan saling bertukar pikiran tentang musik klasik (terutama 
yang menyangkut Indonesia) . Siapa saja -- pecinta musik, musikus, pengamat 
musik -- bebas untuk mengutarakan opini, post messages dan berdebat di sana. 
 
    Group ini saya buat akhir September lalu, dan sampai saat ini, jumlah 
anggota telah mencapai 2000 lebih. Kami harap group ini dapat sedikit 
kontribusi terhadap musik klasik Indonesia untuk menjadi tuan rumah di negeri 
kita sendiri. Opini dan suara anda sangat kita butuhkan ! 
 
  Salam musik,
 
Chendra Panatan 




  

[ac-i] big bang, big bahasa

2008-10-11 Terurut Topik Hudan Hidayat

agus mustofa adalah insinyur jurusan tehnik nuklir ugm kelahiran malang. ia 
dilahirkan di dalam iklim tasauf di lingkungan keluarganya. sungguh indah apa 
yang terjadi di dalam diri lelaki ini: agama bertemu sains.

sudah lama saya membeli bukunya (ternyata akhirat tidak kekal). 

judulnya menarik hati saya, sangat menyolok dari tumpukan buku buku yang 
terhampar itu. tapi lama buku ini terpendam saja di tumpukan buku buku saya: 
saya meletakkannya ke dalam rak dengan tema astronomi - tempat manusia manusia 
unggul tuhan seperti newton, galileo, einstein, bohr, hawking, atau gazali dan 
rusyd. tapi entah mengapa baru hari ini saya membaca bukunya dengan tekun. 

agus memang tidak berambisi menjelaskan apa yang tidak dijelaskan atau 
terjelaskan oleh nama nama hebat dunia itu. misalnya ruang dan waktu semacam 
apakah yang menjadi setting bagi big bang? darimanakah ruang dan waktu itu yang 
menjadi latar big bang itu? dan darimana gas yang kelak meledak dan berpecahan 
membentuk semesta yang kita kenal ini?

tapi bisa kita katakan: buku agus itu keistimewaannya menghidupkan isyu isyu 
dramatis di dalam kitab itu, isyu yang telah menimbulkan pro dan kontra 
berkepanjangan di antara para pendukung sains dan pendukung agama.

dalam hal ini agus jago: ia mampu menerjemahkan bahasa kiasan kitab ke dalam 
bahasa sains yang jelas dan terang, serta sangat masuk akal. dan lagi: cara 
penjelasannya mirip orang bermain pingpong. tidak melintir lintir tapi seolah 
dalam dialog lisan: 

benarkah adam dari kera? 

tidak. 

bagaimana menjelaskannya?

adam lahir seperti manusia lain lahir: dari rahim.

siapakah ibunya?

mahluk yang mungkin setengah manusia yang pernah hidup di bumi.

memang masih dugaan. tapi dugaan yang sangat masuk akal.

satu demi satu kandungan kitab itu terpreteli ke dalam bahasa yang sangat mudah 
dimengerti. dapat dirasakan kebenarannya dan dapat pula ditangkap oleh indera.

tapi memang ada satu hal yang tak dielaborasi oleh agus, walau dia sudah sampai 
ke tepinya dengan menyebutkannya. satu hal yang saya cari selama ini. tetapi 
tak apa. kelak pastilah ketemu juga. mengikuti matahari yang katanya masih akan 
bersinar 5 milyar lagi, pastilah di sepanjang rentang itu apa yang saya cari 
akan turun juga dengan sendiri. mungkin saya tidak mengalaminya. mungkin turun 
di zaman zaman yang lain.

saya mengerti dunia ini sebagaimana saya mengerti kitabnya yang jauh di sana: 
semua sudah terpetakan. akan dikeluarkannya satu demi satu sampai tak ada lagi 
yang tersisa dalam catatan di kitab itu. tuhan seolah seorang tuan rumah dalam 
sebuah jamuan sejarah semesta: ia hidangkan semua makannan dan semua orang 
memakannya. semua orang mengambil bagiannya masing masing.

atau seperti dalam sebuah lapangan bola atau di layar film. begitu pertandingan 
habis atau film usai, maka digulunglah sejarah semesta ini dan berhentilah 
segalanya.

kiamat kata agama. matahari kehabisan energinya kata sains. 

betapa menakjubkan kehidupan. kuncorongingrat saja bilang: manusia tertua 
indonesia telah ada di daratan sunda sekitar sejuta tahun yang lalu. sejuta 
tahun! bayangkanlah. diri ini hanya debu semata. debu yang berkehendak ikut 
menggoreskan layar raksasa kertas tuhan di dunia. sebagaimana tiap orang 
menggoreskannya dengan cara mereka sendiri sendiri dan pilihannya sendiri 
sendiri.

sangat mengharukan kesan ratih sanggarwaty di belakang cover buku. 

bukan karena best sellernya yang membuat saya kagum pada buku ini, melainkan 
karena isinya yang bisa mempengaruhi pembaca untuk merubah hidupnya. ketika 
saya sampai halaman 158, penulis mengatakan betapa kita ini sebenarnya terendam 
di dalam allah, malamnya saya sholatul lail, dan tersungkur dalam tangis yang 
panjang...

saya percaya ratih berkata benar. itulah pengalaman batinnya. 

betapa menakjubkan hidup ini. dari titik ledakan besar kita akan kembali ke 
titik ledakan besar kembali. di situ kita bermulai dan di situ pulalah kita 
akan bermulai kembali.

titik itulah yang saya ingin ambil sebagai kiasan dalam bahasa: titik yang 
menjadi huruf.

kalau kalau tuhan membentuk dunia benda dan makna, maka pengarang pun membentuk 
dunia benda dan makna pula. tapi dengan huruf kecil.

sains mengubah alam melalui kenyataan. seni mengubah alam melalui dunia lambang.

keduanya stabil sesuai dengan ruang dan waktu. keduanya memiliki kepastian di 
dalam dirinya sendiri.

kepastian dalam konteks ruang dan waktu. 

sains dan seni alias relatif. tak ada yang abadi. semua berubah dan mengubah 
diri.

maha suci kamu tuhanku.

hudan



  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/


[ac-i] GRK Hemas dan RUU APP

2008-10-11 Terurut Topik imam
Melihat GRK Hemas, permaisuri Sultan HB IX, mau susah payah ikut arak-arakan
HAMPIR 9 KM menentang RUU 'porno', TERHARU rasanya. Alhamdulillah, masih ada
petinggi yang mau all-out dengan aksi nyata menolak RUU ini. Sebagai istri
Sultan HB IX, Gubernur DIY dan capres SOKSI, tentunya pengaruh keikutsertaan
GRK Hemas yang juga anggota DPD tidak bisa diremehkan dan akan membuka mata
sekelompok orang pro yang selama ini gencar memblow-up pentingnya RUU porno.

 

Sebagai penggiat sektor riil, saya hanya bisa bertanya; kita sekarang lagi
diancam rembetan krisis keuangan global, bursa saham suspended, dolar tembus
10 ribu, kok tega-teganya kelompok pro itu terus menggerecoki rakyat dengan
RUU porno? Apa urgensinya RUU porno bagi rakyat? Apa rakyat bisa sejahtera
karena pakaiannya, tontonannya, majalahnya diatur-atur? Kenapa di belahan
bumi tertentu banyak TKI yang menjadi korban pemerkosaan padahal pornografi
nyaris tidak ada di sana? Apa sektor keuangan bisa pulih karena RUU ini?
SELURUH DUNIA, TERMASUK INDONESIA, INI TENGAH DIANCAM KRISIS KEUANGAN, BUKAN
KRISIS PORNOGRAFI. Kok yang dijunjung tinggi RUU porno melulu? Kita saja
yang kritis pada RUU porno ini sampai bosan. Ada hidden agenda apa dibalik
kengototan menggolkan RUU porno ini?

 

Oh ya, sikap GRK Hemas ini membuat saya insya Allah BULAT TEKAD UNTUK
MEMILIH SULTAN HB IX, seandainya beliau maju di pilpres.

 

Wassalam,

Imam

 

PS. Tertarik membaca komentar aktivis kelompok pro yang mengajak untuk
menyalurkan pendapat ke DPR. Kenapa, gamang ya karena tokoh sekaliber GRK
Hemas terbuka menolak RUU ini? Dulu mereka mencibirkan suara penolakan,
mencap penolak sebagai kelompok amoral, sok main paksa akan mengesahkan,
mengklaim 99% setuju. Sekarang istri Gubernur DIY yang juga anggota DPD itu
terang-terangan menolak kayaknya mereka keder akan efek dominonya ke rakyat



Re: [ac-i] MARILAH BERSINERGI

2008-10-11 Terurut Topik luluk sumiarso
Mas Nurcahyo,

Terima kasih komentarnya. Saya sudah buka *brangwetan.wordpress.com*. Wah,
bagus sekali dan lengkap sekali (untuk Jawa Timur, lho. Mudah2-an untuk
propinsi lain juga ada yang bikin seperti ini). Sayangnya, info bagus
seperti ini belum banyak diketahui para pemangku kepentingan pada tingkat
nasional (untuk Jawa Timur, saya yakin sudah banyak yang tahu).
Saya semakin yakin bahwa permasalahan kita adalah dalam *networking *(yang
masih kurang) untuk menyinergikan semua potensi yang ada (termasuk yang
telah dibuat mas Nurcahyo ini).padahal sarana teknologi (internet sudah
ada). Jadi kelihatannya, permasalahannya adalah karena belum adanya
manajemen budaya untuk menggalang semua potensi yang ada. Memang sudah
banyak organisasi, tetapi tanpa ada kesamaan visi dan tanpa adanya agenda
bersama, kalau meminjam judul sebuah sinetron, *ibarat Serpihan Mutiara
Retak*, atau ibarat orchestra, masing-masing  pemain hebat tapi main
sendiri-sendiri  tanpa ada patitur dan Dirigen. (he..he...,guyon juga, lho.
Aku yo wong Jawa Timur ,rek ! Wah, aku menyesal, padahal minggu lalu saya
seminggu di Surabaya/malang. Tahu gitu, kita bisa ketemu dan ngobrol-ngobrol
tentang agenda budaya.

Tadi sore saya jadi ketemu dengan teman2 di Bandung (a.l. mas Roch Basoeki,
Group IACI dan beberapa teman lagi). Mereka sependapat perlunya Forum
Kebudayaan bandung, antara lain ya untuk menyinergikan berbagai upaya yang
ada. Prof Gde raka dari ITB tidak hadir, tapi setuju dengan pembentukan
Forum Kebudayaan Bandung.

Apa yang dibuat mas Nurcahyo sudah bagus sekali. FYI, kami tidak akan
membuat situs sampai detail, tetapi kami hanya akan membuat semacam *
Directory* (Peta Konstelasi tentang semua parameter Budaya dan Penunjuk arah
agar konteks-nya kelihatan). *Kalau diijinkan, situs brangwetan akan kami
hyperlink di situs kami, agar dengan mudah dapat lebih diketahui pemangku
budaya di brangkulon dan branglain**.  *Cukup kami tambahkan kotak *Forum
Kebudayaan Daerah*, dan untuk jawa Timur di address ke situs brangwetan,
sehingga apa yang sudah sampeyan buat, kami tidak perlu membuat lagi. dan
kalau sampeyan berkenan, di situs sampeyan, ditambahkan/hyperlink ke *Forum
Kebudayaan Indonesia* *www.forumbudaya.org.*Inilah namanya sinergi.

Kalau saya boleh menyarankan, ada baiknya dibentuk Forum Kebudayaan
Surabaya, dengan *core team* grupnya mas Nurcahyo. Nanti tinggal memperluas
jaringannya. Saya akan kirimkan Draft Agenda Budaya yang kami buat, untuk
dapat kita sempurnakan bersama dan nanti kalau sudah banyak yang sepakat
(tidak perlu semua sepakat, kalau sulit), kita tingkatkan menjadi Gerakan
Budaya.

Acara Kongres Budaya di Bali, saya diundang dan diminta untuk menjadi
pembicara. walaupun yang diminta adalah topik tentang *creative
economy*/industri
budaya, tapi akan kami lengkapi dalam konteks Revitalisasi Budaya Bangsa,
termasuk Visi, Misi dan Agendanya. Dan alangkah baiknya kalau pada saat
kongres nanti, Forum Kebudayaan Bandung dan Forum Kebudayaan Surabaya sudah
terbentuk, sehingga jaringan kita akan semakin kuat, dan kami bisa
menyampaikan keinginan dari teman-teman.

Sudah dulu, tabik !

salam,
Luluk Sumiarso






2008/10/10 henri nurcahyo [EMAIL PROTECTED]

   OK, kalau Pak Luluk menyiapkan Revitalisasi Budaya Bangsa dan menuju
 Gerakan Budaya, itu saya sangat setuju dan mendukung. Itulah yang saya
 maksud berbasis kinerja dan bukan menjadikan lembaga sebagai tujuan.
 Seperti kata Halim HD (ah, lagi-lagi kok ngutip Halim) bahwa sudah sangat
 banyak lembaga seni budaya di negeri ini yang siap digerakkan untuk membuat
 gerakan budaya. Dan untuk melakukan hal itu, tidak perlu membuat lembaga
 baru yang cenderung feodalistik-birokratis. Apa yang dilakukan Pak Luluk di
 situs budaya itu juga sudah saya lakukan di lingkup Jatim, coba buka:
 brangwetan.wordpress.com. Sekarang saya sedang menyiapkan monografi
 kesenian jawa timur (versi cetak, CD dan juga online)
 Sementara itu, salut buat semangatnya.
 BTW, sebentar lagi ada Kongres Kesenian dan Kebudayaan, mngkin kita bisa
 merancang untuk forum itu. Kalau mereka tidak mengapresiasi, ya kita bikin
 tandingan saja.. haha... (belum-belum kok curiga yaa , maaf, guyonan
 suroboyoan)

 salam
 henri nurcahyo
 --- Pada *Kam, 9/10/08, luluk sumiarso [EMAIL PROTECTED]* menulis:

 Dari: luluk sumiarso [EMAIL PROTECTED]
 Topik: Re: [ac-i] DIPERLUKAN LSM KEBUDAYAAN TINGKAT NASIONAL
 Kepada: mangoenpoerojo roch basoeki [EMAIL PROTECTED],
 artculture-indonesia@yahoogroups.com
 Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 9:12 AM

  Terima kasih, masa Basoeki. Saya telah mengikuti pemikiran2 sampeyan
 di media massa sejak sampeyan meninggalkan dunia militer. Ya, memang
 demikianlah adanya keadaan kita. Saya yang cukup lama di birokrasi
 (bukan birokrasi budaya, lho, tapi pernah menangani Sektor Listrik dan
 kemudian Sektor Migas), mengalami seperti apa yang dihadapi mas Parni,
 yaitu budaya birokrasi dan sinisme, tapi alhamdulillah setahap demi
 setahap bisa mengembangkan civil society di bidang 

[ac-i] Mohon pengiriman buku baru

2008-10-11 Terurut Topik donatus

mat jumpa

Sebelumnya saya ucapkan selamat lebaran, mohon maaf lahir dan batin.

Lewat email ini saya memohon kepada pihak penerbit untuk mengirimkan
buku-buku yang baru diterbitkan itu. Dijamin, semua buku yang dikirim akan
dipromosikan di kolom Galeri Buku Batu Koran Seputar Indonesia.

Akhirnya, saya haturkan ganda terima kasih.

ttd

donatus (pengasuh rubrik resensi dan galeri buku)



 Telah terbit buku baru kami


 Judul      : Antara Ketambe dan Suak Belimbing [Antologi Puisi]
 Penulis   : Basri Emka [mantan pj bupati Aceh Jaya] - Darwin Baharuddin
 [bandung/bangkok-thailand]
 Editor     : Doel CP Allisah
 Cover     : Erwinsyah
 Percetakan : Mitra Media - jakarta
 Penerbit : Aliansi Sastrawan Aceh, September 2008
 ISBN : 978-979-16308-4-9


 Sila kunjungi,

 http://aliansisastrawanaceh.wordpress.com
 http://doelcpallisah.blogspot.com


 Salam Hormat,
 Mira Miranda [humas asa]



   
 ___
 Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang
 juga.
 http://id.toolbar.yahoo.com/




[ac-i] Fw: Silahkan gabung di Konferensi Kotakota Pusaka Euroasia di Solo

2008-10-11 Terurut Topik mediacare

- Original Message - 
From: W H C Conference 
To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] 
Sent: Sunday, October 12, 2008 8:18 AM
Subject: Silahkan gabung di Konferensi Kotakota Pusaka Euroasia di Solo


Yth. Rekan-rekan Pecinta Pusaka Indonesia

Bila anda berminat untuk mengikuti acara Conreference  Expo, World Heritage 
Cities Euroasia Region,  yang akan diselenggarakan pada tanggal 25-30 Oktober 
2008 di kota Solo, silahkan mengisi formulir regristrasi di bawah ini. Berikut 
ini informasi yang berkenaan dengan event tersebut.
 
Tema Konferensi  
 
 “Perlindungan Pusaka Tak Teraga   Pembangunan Kota Berkelanjutan’
 
Pada konferensi ini, Organisasi Kota-kota Pusaka Dunia (OWHC) untuk pertama 
kalinya mengangkat isu perlindungan pusaka tak teraga dan pemanfaatannya dalam 
meningkatkan pembangunan ekonomi kota.
Konsep pusaka budaya tak teraga (intangible cultural heritage) meliputi adat 
istiadat dan upacara, perayaan, tradisi oral dan ketrampilan atau kerajinan 
dikenal sebagai bagian dari pusaka budaya dan diwariskan dari generasi ke 
generasi.
  Dewasa ini seiring perkembangan kota dan globalisasi tradisi unik setiap 
kebudayaan ini menghadapi risiko kepunahan padahal mereka bisa menjadi 
sumberdaya peningkatan ekonomi. Salah satu contoh pusaka tak teraga paling 
terkenal di dunia adalah karnaval tahunan di Rio de Janeiro. Peristiwa ini 
menyedot perhatian dari ratusan ribu pengunjung ke Brasil setiap tahun. Ada 
pula tradisi kultural yang tidak asing lagi seperti matador di Spanyol, teater 
Jepang kabuki, dan lain sebagainya. Selain menyimbolkan keunikan setiap budaya, 
mereka juga mengembangkan ekonomi dengan meningkatkan arus kedatangan 
pengunjung. Interaksi antara pusaka budaya dan ekonomi menghasilkan berbagai 
peluang serta tantangan baru bagi pembangunan. Oleh sebab itu, masalah 
perlindungan dan pemanfaatan pusaka tak teraga ini sangatlah mendesak dewasa 
ini. 
Konvensi internasional yang diadopsi oleh UNESCO pada tahun 2003, yaitu 
”Konvensi untuk Perlindungan Pusaka Budaya Tak Teraga” (Convention for the 
Safeguarding of Intangible Cultural Heritage) membawa isu pelestarian pusaka 
semacam ini ke tingkat global. Perlindungan pusaka budaya meliputi 
tindakan-tindakan yang mampu menjamin vitalitas dan dapat memfasilitasi 
kelangsungannya dalam berbagai aspek.
Implementasi Konvensi ini ditujukan pada terarahnya perhatian 
publik terhadap masalah ini, terbukanya berbagai metode dan cara pelestarian 
pusaka tak teraga serta terkumpulnya dana yang dapat mendukung 
kegiatan-kegiatan dalam hal ini. Bersamaan dengan Konvensi ini, UNESCO juga 
mengadopsi tiga dokumen penting lain, yaitu Proclamations of Masterpieces of 
the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Dokumen-dokumen ini berisi 90 
fenomena kultural yang diakui sebagai pusaka tak teraga kemanusiaan. Dengan 
bangga kami sampaikan bahwa 35 di antaranya mewakili keragaman kultural dari 
wilayah EuroAsia.
 
 
Advisory Committee of the Conference
Rieks Smeets 
  David Throsby 
Eugenio Yunis 
Denis Ricard 
Rassikh Sagitov
 
Program Konferensi
 
Tempat:
The Sunan Hotel
Jl. Ahmad Yani 40, Surakarta 57143, Jawa Tengah, INDONESIA

Waktu Konferensi:
25 – 28 Oktober 2008

Tema:  ‘Perlindungan Pusaka Tak Teraga dan Pembangunan Kota Berkelanjutan’
· Pusaka Tak Teraga Eurasia 
· Cara dan Metode Perlindungan Pusaka 
Budaya-Sejarah Kota 
· Pariwisata dan Kawasan Euroasia: Ciri-ciri 
Umum dan Keunikan 
· Bagaimana mengembangkan suatu kota menjadi 
pusat pariwisata yang besar: pengalaman pengembangan pariwisata. 
· Pengembangan pariwisata di kota-kota 
bersejarah di kawasan Euroasia. 
· Pariwisata dan Pengangguran: pengembangan 
pariwisata mengurangi angka pengangguran. 
· Pariwisata dan Kaum Muda: partisipasi dan 
peranan kaum muda dalam pengembangan pariwisata. 
· Trend baru dalam industri pariwisata budaya. 
· Bagaimana membuat pariwisata dapat diperoleh 
oleh tiap orang?
 
AGENDA KONFERENSI
.
Sabtu, 25 Oktober 2008
Upacara Pembukaan Konferensi
 
Senin, 27 Oktober 2008
Sesi 1: Topik: Perlindungan warisan budaya takbenda: tantangan dan prospeknya”
Pembicara: Rieks Smeets (Sekretaris Pertama Konvensi UNESCO mengenai 
Perlindungan Warisan Budaya Takbenda)
Pembicara: Simon Legrand (Penasihat Seksi Kreativitas Tradisional, Ekspresi 
Kultural dan
Warisan Takbenda, United Nations World Intellectual Property Organization UN
WIPO)
Pembicara: A. Zen Umar Purba