[assunnah] Kajian Umum untuk Muslimah,,“Kado Terindah untuk Saudariku Muslimah” di Yogyakarta
*Kajian Umum untuk Muslimah* */“Kado Terindah untuk Saudariku Muslimah”/* *Hari dan Tanggal : * Hari Sabtu, Ahad, Selasa, Sabtu tanggal 14, 15, 17, 21 Mei 2011. *Waktu :* 08.00 – 11.30 WIB *Tempat :* Masjid Ibnu Sina, Fakultas Kedokteran UGM *Pemateri :* Sabtu, 14 Mei 2011 : Ustadz Abdussalam, tema: Pentingnya Menuntut Ilmu Syar’i bagi Muslimah Ahad, 15 Mei 2011 : Ustadz Abu Sa’ad, tema : Memahami Islam dengan Pemahaman para Shahabat Selasa, 17 Mei 2011 : Ustadzah Ummu Yasir, tema : Muslimah Penggenggam Bara Api Sabtu, 21 Mei 2011 : Ustadzah Ummu Hindun, tema : Peran Muslimah dalam Dakwah *Sifat Kajian :* Gratis, dan Khusus bagi Muslimah *Penyelenggara :* Forum Kegiatan Kemuslimahan Al-Atsary (FKKA) Sekretariat: Wisma Roudhotul Ilmi Pogung Dalangan SIA XVI RT 10/50 No 27A Sinduadi Mlati Sleman Yogyakarta. CP: 0852 2801 6597 / 0852 9299 5015 Info Lengkap: http://muslim.or.id/info-dauroh-dan-kajian/kajian-umum-untuk-muslimah-%E2%80%9Ckado-terindah-untuk-saudariku-muslimah%E2%80%9D-yogyakarta-mei-2011.html
[assunnah] >>Perbedaan Yang Wajib Diimani<
PERBEDAAN YANG WAJIB DIIMANI Oleh Syaikh Bakar Abu Zaid http://almanhaj.or.id/content/3059/slash/0 Laki-laki dan perempuan, menurut kodrat, syari’at, indra dan akal, jelas-jelas berbeda. Baik secara fisik, nilai-nilai maupun ketetapan syari’at untuk masing-masingnya. Mengapa? Sebab Allah Azza wa Jalla telah menciptakan jenis manusia menjadi dua jenis, laki-laki dan perempuan. وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَاْلأُنثَى Dan bahwasanya Dialah (Allah) yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. [An Najm : 45]. Keduanya sama-sama berhak menghuni dunia, tetapi menurut kekhususan masing-masing. Keduanya sama-sama berhak meramaikan bumi dengan peribadatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dalam hal ini, secara umum tidak ada perbedaan antara laki-laki dan wanita. Tentang tauhid, aqidah, iman, Islam, pahala dan siksa. Begitu pula tentang hak dan kewajiban syari’at secara umum. وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. [Adz Dzariyat : 56]. مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. [An Nahl : 97]. Akan tetapi, Allah Azza wa Jalla juga telah menetapkan takdir bahwa laki-laki tidak sama dengan perempuan. Mulai dari bentuk fisik, gerak-gerik sampai sifat-sifatnya. Dalam diri laki-laki ada pembawaan kekuatan fisik yang lebih sempurna. Sementara pada diri perempuan tidak sekuat laki-laki. Sebab perempuan harus mengalami haid, hamil, melahirkan, menyusui, mengurusi anak yang disusuinya dan melakukan pendidikan bagi lahirnya generasi masa depan. Itulah, mengapa wanita dicipta dari tulang rusuk Adam Alaihissallam. Jadi wanita adalah bagian dari laki-laki, pengikut laki-laki dan merupakan nikmat bagi laki-laki. Sementara laki-laki mendapat kepercayaan mengurus kebutuhan wanita, menjaga dan memberikan nafkah kepadanya dan kepada keturunannya. Perbedaan secara fisik ini berakibat pada perbedaan kemampuan, baik fisik, akal, pemikiran, perasaan, kemauan, pekerjaan maupun daya kerjanya. Dari perbedaan dalam banyak hal di atas, melahirkan sejumlah besar konsekuensi hukum syari’at bagi keduanya. Dengan hikmah Allah Yang Maha Mengetahui, ada beberapa perbedaan hukum berkaitan dengan tugas dan kewajiban bagi laki-laki dan wanita. Masing-masing disesuaikan dengan keadaannya. Sehingga hidup menjadi sempurna, utuh dan masing-masing dapat melaksanakan tugasnya. Secara khusus Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan tugas kepada laki-laki dengan beberapa hukum yang sesuai dengan fisiknya, ototnya, kemampuannya, daya kerjanya, kesabarannya, keuletannya dan kekuatan kerjanya di luar rumah untuk mencari nafkah bagi orang yang ada di dalam rumah. Sedangkan kepada wanita, Allah Azza wa Jalla memberikan tugas-tugas khusus yang sesuai dengan fisik, kemampuan, keahlian, daya kerja dan daya tahan tubuhnya yang lebih lemah. Allah Subhanahu wa Ta'ala juga memberikan sejumlah pekerjaan kepada wanita untuk menyelesaikan urusan-urusan di dalam rumah serta mendidik generasi masa depan yang ada di rumahnya. Itulah kehendak kauniyah (ketetapan takdir) Allah dalam hal penciptaan dan pemberian anugerah terhadap laki-laki dan perempuan. Dari sana, kemudian Allah menetapkan kehendak syar’iyah (ketetapan syari’at)-Nya bagi masing-masing. Maka, bertemulah dua kehendak Allah tersebut bagi kemaslahatan hamba, keramaian dunia, dan teraturnya kehidupan individu manusia, rumah, jama’ah serta masyarakat. Berikut ini adalah beberapa contoh hukum yang dikhususkan bagi masing-masing. Contoh, hukum yang dikhususkan bagi laki-laki, di antaranya: laki-laki adalah pemimpin bagi rumahnya. Dia bertanggung jawab memelihara, menjaga dan mengontrol kehormatan rumah tangganya. Dia harus mencegah dan memberikan perlindungan agar tidak terjadi kehinaan serta kerusakan dalam rumah tangganya. Disamping bertanggung jawab mencari mata pencaharian untuk menafkahi semua penghuni rumahnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman. الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَآأَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yang shalih, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). [An Nisa’ : 34]. Bisa diperhatikan bagaimana al Qur’an al karim menggunakan bahasa “tahta (dibawah)” ketika mengukuhkan kepemimpinan laki-laki. FirmanNya. ضَرَبَ اللهُ مَثَلاً لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ ع
RE: [assunnah]>> Istilah "Bedah Buku".<
Alhamdulillah, masukan yang baik sekali, akan tetapi sebaiknya pengertian bedah buku yang antum simpulkan disebutkan sumbernya. Dari penulusuran yang saya dapatkan terjemahan dari bedah buku (Kamus Besar Bahasa Indonesia)adalah : Pembicaraan dan diskusi mengenai isi buku http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php Afwan, saya belum mendapat keterangan bahwa bentuk dari sebuah acara bedah buku harus seperti yang antum simpulkan. Wallahu a'lam To: assunnah@yahoogroups.com From: hary_priya...@yahoo.com Date: Fri, 6 May 2011 05:35:47 -0700 Subject: [assunnah] Istilah "Bedah Buku". Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Seringkali dalam acara tabliq Ustadz-ustadz, diberi embel-embel "bedah buku". Saya ada rasa mengganjal tentang pengertian "bedah buku". Beberapa definisi dan pemahaman menerangkan bahwa pengertian "bedah buku" disimpulkan sebagai berikut: "Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya". Dalam sebuah bedah buku yang bersifat ilmiah, biasanya sebuah buku/tulisan dikritisi oleh bukan penulisnya, baik yang berkaitan dengan gaya bahasa, isi/bobot tulisan, rujukan-rujukan yang diambil oleh sang penulis, dan lain-lain. Biasanya dari hasil bedah buku, akan ditarik kesimpulan tentang "kekuatan-kekuatan" dan "kelemahan-kelemahan" sebuah buku, berdasarkan pandangan pembedah. Jadi, kalau "bedah buku" dilakukan hanya oleh penulis, dengan menyampaikan isi buku dalam suatu forum/majelis, yang tidak ada kritisi terhadap buku tersebut, sebaiknya disebut "sosialisasi buku" atau tabliq dengan materi buku yang ditulis oleh pemateri. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Abu Faisal
RE: [assunnah] Istilah "Bedah Buku".
Saya setuju dengan pendapat antum, jadi kalau bedah buku adalah 'sosialisasi buku' yg otomatis akan mendongkrak penjualan buku tersebut, apakah layak acara bedah buku buku dilaksanakan di masjid ? -Original Message- From: Hary Priyatna Sent: 06-05-2011, 19.35 To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Istilah "Bedah Buku". Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Seringkali dalam acara tabliq Ustadz-ustadz, diberi embel-embel "bedah buku". Saya ada rasa mengganjal tentang pengertian "bedah buku". Beberapa definisi dan pemahaman menerangkan bahwa pengertian "bedah buku" disimpulkan sebagai berikut: "Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, adatokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkanlebih obyektif karena berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya". Dalam sebuah bedah buku yang bersifat ilmiah, biasanya sebuah buku/tulisan dikritisi oleh bukan penulisnya, baik yang berkaitan dengan gaya bahasa, isi/bobot tulisan, rujukan-rujukan yang diambil oleh sang penulis, dan lain-lain. Biasanya dari hasil bedah buku, akan ditarik kesimpulan tentang "kekuatan-kekuatan" dan "kelemahan-kelemahan" sebuah buku, berdasarkan pandangan pembedah. Jadi, kalau "bedah buku" dilakukan hanya oleh penulis, dengan menyampaikan isi buku dalam suatu forum/majelis, yang tidak ada kritisi terhadap buku tersebut, sebaiknya disebut "sosialisasi buku" atau tabliq dengan materi buku yang ditulis oleh pemateri. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Abu Faisal Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Istilah "Bedah Buku".
Menurut ana, Tidak mengapa kalau ada kritik. Sebagaimana yang menjadi ciri ahlus sunnah, bahwa kita menerima kritik ilmiah. Kalau sekiranya acara2 bedah buku yg sering kita adakan tidak tepat nama acaranya. Adalah hal yang gampang untuk merubahnya. Misalnya yang sedianya berjudul "Bedah buku " mungkin bisa diganti dengan judul "Tabligh Akbar/Kajian ...dikaji dari buku " Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: luthfi...@yahoo.com Date: Fri, 6 May 2011 15:15:31 Subject: Re: [assunnah] Istilah "Bedah Buku". AF, Itu kan pendapat antum tentang istilah 'bedah buku', ana tidak mempermasalahkan Istilah tersebut, mau 'bedah buku' atau apapun, bagi ana ketika ada undangan 'bedah buku', sudah menjadi kebiasaan ana utk datang karena penulisnya yg notabene adalah Ulama ahli sunnah akan menerangkan kandungan buku yg beliau tulis, karena itulah majelis ilmu yg sangat mulia, insyaAllah. Ilmu yg dimaksud, bukan ilmunya manusia yg bisa diperdebatkan sesuai hawa nafsu dan keterbatasan ilmu yg mendebat, tetapi ilmu yang menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. Jadi kesimpulannya, tidak sama antarÀ bedah buku yg biasa t erjadi di kampus2 dengan kajian ilmiah yg mendasarkan isinya dengan dalil. Ana sarankan, ketika mendapat undangan bedah buku tersebut, datanglah dengan niat mengikuti kajian/pengajian/bertablig akbar, dst. Tanpa terganjal dengan istilah yg antum persoalkan sendiri. Barokallahu fiq Luthfie Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Hary Priyatna Sender: assunnah@yahoogroups.com Date: Fri, 6 May 2011 05:35:47 To: Reply-To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Istilah "Bedah Buku". Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Seringkali dalam acara tabliq Ustadz-ustadz, diberi embel-embel "bedah buku". Saya ada rasa mengganjal tentang pengertian "bedah buku". Beberapa definisi dan pemahaman menerangkan bahwa pengertian "bedah buku" disimpulkan sebagai berikut: "Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, adatokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkanlebih obyektif karena berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya". Dalam sebuah bedah buku yang bersifat ilmiah, biasanya sebuah buku/tulisan dikritisi oleh bukan penulisnya, baik yang berkaitan dengan gaya bahasa, isi/bobot tulisan, rujukan-rujukan yang diambil oleh sang penulis, dan lain-lain. Biasanya dari hasil bedah buku, akan ditarik kesimpulan tentang "kekuatan-kekuatan" dan "kelemahan-kelemahan" sebuah buku, berdasarkan pandangan pembedah. Jadi, kalau "bedah buku" dilakukan hanya oleh penulis, dengan menyampaikan isi buku dalam suatu forum/majelis, yang tidak ada kritisi terhadap buku tersebut, sebaiknya disebut "sosialisasi buku" atau tabliq dengan materi buku yang ditulis oleh pemateri. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Abu Faisal Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Istilah "Bedah Buku".
AF, Itu kan pendapat antum tentang istilah 'bedah buku', ana tidak mempermasalahkan Istilah tersebut, mau 'bedah buku' atau apapun, bagi ana ketika ada undangan 'bedah buku', sudah menjadi kebiasaan ana utk datang karena penulisnya yg notabene adalah Ulama ahli sunnah akan menerangkan kandungan buku yg beliau tulis, karena itulah majelis ilmu yg sangat mulia, insyaAllah. Ilmu yg dimaksud, bukan ilmunya manusia yg bisa diperdebatkan sesuai hawa nafsu dan keterbatasan ilmu yg mendebat, tetapi ilmu yang menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. Jadi kesimpulannya, tidak sama antarÀ bedah buku yg biasa t erjadi di kampus2 dengan kajian ilmiah yg mendasarkan isinya dengan dalil. Ana sarankan, ketika mendapat undangan bedah buku tersebut, datanglah dengan niat mengikuti kajian/pengajian/bertablig akbar, dst. Tanpa terganjal dengan istilah yg antum persoalkan sendiri. Barokallahu fiq Luthfie Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Hary Priyatna Sender: assunnah@yahoogroups.com Date: Fri, 6 May 2011 05:35:47 To: Reply-To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Istilah "Bedah Buku". Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Seringkali dalam acara tabliq Ustadz-ustadz, diberi embel-embel "bedah buku". Saya ada rasa mengganjal tentang pengertian "bedah buku". Beberapa definisi dan pemahaman menerangkan bahwa pengertian "bedah buku" disimpulkan sebagai berikut: "Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, adatokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkanlebih obyektif karena berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya". Dalam sebuah bedah buku yang bersifat ilmiah, biasanya sebuah buku/tulisan dikritisi oleh bukan penulisnya, baik yang berkaitan dengan gaya bahasa, isi/bobot tulisan, rujukan-rujukan yang diambil oleh sang penulis, dan lain-lain. Biasanya dari hasil bedah buku, akan ditarik kesimpulan tentang "kekuatan-kekuatan" dan "kelemahan-kelemahan" sebuah buku, berdasarkan pandangan pembedah. Jadi, kalau "bedah buku" dilakukan hanya oleh penulis, dengan menyampaikan isi buku dalam suatu forum/majelis, yang tidak ada kritisi terhadap buku tersebut, sebaiknya disebut "sosialisasi buku" atau tabliq dengan materi buku yang ditulis oleh pemateri. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Abu Faisal Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Istilah "Bedah Buku".
Assalamu' alaikum warohmatullahi wabarakatuh, Seringkali dalam acara tabliq Ustadz-ustadz, diberi embel-embel "bedah buku". Saya ada rasa mengganjal tentang pengertian "bedah buku". Beberapa definisi dan pemahaman menerangkan bahwa pengertian "bedah buku" disimpulkan sebagai berikut: "Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, adatokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat/penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkanlebih obyektif karena berdasarkan pendapat para ahli di bidangnya". Dalam sebuah bedah buku yang bersifat ilmiah, biasanya sebuah buku/tulisan dikritisi oleh bukan penulisnya, baik yang berkaitan dengan gaya bahasa, isi/bobot tulisan, rujukan-rujukan yang diambil oleh sang penulis, dan lain-lain. Biasanya dari hasil bedah buku, akan ditarik kesimpulan tentang "kekuatan-kekuatan" dan "kelemahan-kelemahan" sebuah buku, berdasarkan pandangan pembedah. Jadi, kalau "bedah buku" dilakukan hanya oleh penulis, dengan menyampaikan isi buku dalam suatu forum/majelis, yang tidak ada kritisi terhadap buku tersebut, sebaiknya disebut "sosialisasi buku" atau tabliq dengan materi buku yang ditulis oleh pemateri. Wassalamu' alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Abu Faisal
Trs: [assunnah] re send....Dauroh 2 Hari Taman Wiladatika, Cibubur
assalamualaikum, afwan jidan, ana konfirm lg bhw dauroh tsb khusus untuk ikhwan - Pesan yang Diteruskan - Dari: SARJONO PRANOTO Kepada: "assunnah@yahoogroups.com" Dikirim: Jumat, 6 Mei 2011 9:05 Judul: [assunnah] re sendDauroh 2 Hari Taman Wiladatika, Cibubur assalamu'alaikum, Untuk ikhwan wa akhwat yang haus akan ilmu dien yang shahih, kabar gembira buat antum semua dengan akan diselenggarakannya Dauroh 2 Hari yg Insya Alloh diadakan : Waktu : 21 – 22 May 2011 Tempat : Taman Wiladatika, Cibubur Infaq : Rp 200,000/peserta Materi & Ustadz Pemateri: 1.Sifat sholat Nabi *Ustdaz Abu Yahya Badrussalam Lc. 2.Shalat Safar *Ustadz Abu Yahya Badrussalam Lc. 3.Sifat Sholat Sunnah Nabi *Ustadz Abdurrahim Ayyub. 4.Khusyu' dalam Shalat *Ustadz M. Nuzul Fikri Lc 5.Tata cara Wudhu Nabi *Ustadz Abu Qotadah Infaq sudah termasuk: - Akomodasi Kamar AC ( 2 orang ) - Makan 3X + coffebreak - Buku materi/makalah kajian + CD dauroh Olah Raga : - sepak bola - bulu tangkis (bagi yang ingin ikut kegiatan olah raga, dimohon membawa peralatan masing2) infaq dapat di transfer ke account berikut : - Bank Mandiri norek 120 000 203 1834 a/n Edy Purwanto - B C A norek 831 0030 521 a/n Edy Purwanto - Bank Syariah Mandiri norek 0200 1379 10 a/ n Edy Purwanto untuk informasi & pendaftaran : 1. akh Ari abu rangga / 0815 3034 976 2. akh Adit Abu Muhammad / 0815 9568 894 3. akh Dhoan abu raihana / 0812 9407 975 4. akh Hamdani (Dani) / 0811 961 041 Pendaftaran paling lambat hari Jum'at tgl 13 Mei 2011
[assunnah] Tanya berbela sungkawa dg teman non muslim
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Afwan ustadz... Ana Wahyudi...mau bertanya ttg hukum berbela sungkawa kepada teman non muslim (Nasrani) yg anggota keluarganya meninggal dunia. Ana pernah mendengar suatu kajian melaui Radio Rodja, bahwa terlarang seorang mukmin mendoakan seorang non muslim yg meninggal dunia, tetapi kita boleh melayat ke rumah duka dlm rangka muamalah saja. Tetapi bagaimana bila kita hanya mendengar berita kematian ini lewat milis, apakah kita boleh mengucapkan bela sungkawa kepada teman kita itu? Atau kita cukup diam saja. Dalam sebuah hadits yg ana lupa diriwayatkan oleh siapa, dikatakan bahwa ketika seorang kafir atau musyrik mati, maka seluruh mahluk Allah (pohon, hewan dll) akan mensyukurinya...jadi kenapa kita sebg manusia hrs ikut berduka ? Mohon pencerahannya ustadz. شُكْرًا كَثيْرًا Jazakallahu khairan وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Mohamad Wahyudi Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[assunnah] Kajian Ustadz Yazid Jawas, Sabtu, 7 Mei 2011 di Bekasi Utara
Bismillah, Hadirilah Tabligh Akbar & Bedah buku "Konsekuensi Cinta Kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi Wassalam " Karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas Bersama pemateri : Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas Insya Alloh hari Sabtu,7 mei 2011 Waktu. 09.00 s/d selesai Tempat : Masjid Jamii Harapan Jaya Komp.perumahan Harapan Jaya Bekasi Utara Jln krakatau Raya bekasi Rute: dr pulogadung naik angkot T33 turun didepan masjid Dr terminal bekasi naik angkot K31A turun didepan masjid Info: 087876633530 085218429399 Semoga bermanfaat Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] >>Tentang Buku "Meluruskan Kesalahpahaman"<
> From: "luthfi_fortuna_3654" > Date: Thu, 21 Apr 2011 22:30:24 > Assalamu'alaykum warohmatullloh wabarokaatuh.. > Alhamdulillah,semoga limpahan rahmat dan hidayah Allah senantiasa menerangi > setiap langkah dalam hidup kita. > Ana ingin bertanya ke pada antum semua perihal buku berjudul "Meluruskan > Kesalahpahaman" karya Dr.Muhammad Al-Maliki Al-Hasani. > Ana memperoleh buku itu dari seorang saudara, sebenernya tujuan utama ana > ingin mendakwahi dia, namun sebelum itu dia meminta ana membaca buku itu > terlebih dahulu. Bagaimana menurut antum sekalian tentang buku itu?Ana udah > baca sebagian dan menurut ana banyak hal2 meragukan didalamnya. Ana minta > tolong bantuan untuk menyingkap tabir syubhat didalam buku itu. Semoga > saudara ana bisa dilembutkan hatinya sehingga mempermudah baginya menerima > kebenaran dan hidayah dari Allah 'azza wa jalla..aamiin > wassalamu'alaykum warohmatulloh wabarokaatuh >> Dibawah ini penjelasan ringkas tentang penulis buku berjudul "Meluruskan Kesalahpahaman" karya Dr.Muhammad Al-Maliki Al-Hasani. Wallahu a'lam PENJELASAN RINGKAS PENYIMPANGAN MUHAMMAD ALAWI AL-MALIKI Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz http://almanhaj.or.id/content/128/slash/0 Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berserta keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang berpetunjuk dengan petunjuk beliau. Amma ba’du Saya sudah membaca seabrek kemungkaran di buku-buku Muhammad Alawi Maliki, terutama buku tercelanya, Adz-Dzakhair Al-Muhammadiyah. Dalam buku tersebut, ia menisbatkan sejumlah sifat Allah Ta’ala kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Misalnya, ucapan Maliki bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kunci-kunci langit dan bumi, berhak membagi lahan di Surga, mengetahui hal ghaib, ruh dan lima hal yang hanya diketahui Allah secara khusus, semua makhluk diciptakan karena beliau, dan malam kelahiran beliau lebih mulia dari Lailatul Qadar. Menurutnya lagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui segala sesuatu. Sebagai contoh, ia mengutip syair-syair berisi minta pertolongan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan dalih beliau tempat berlindung saat kondisi kritis terjadi, jika beliau tidak mengabulkan maka orang yang dilanda musibah berdo’a kepada siapa, dan hal-hal lain yang sebagiannya disebutkan dalam buku ini, karya Syaikh Abdullah bin Sulaiman bin Mani, Hakim Pengadilan Kasasi di wilayah barat dan salah satu anggota Haiah Kibar Al-Ulama. Buku ini berjudul Hiwar Ma’a Al-Maliki Fi Raddi Munkaraatihi Wa Dhalaalatihi. Saya bahagia dapat memberi kata pengantarnya. Jujur saja, saya merasa sangat terganggu dengan beredarnya banyak sekali kamungkaran dan sebagiannya kekafiran nyata dari Muhammad Alawi Maliki. Dalam bukunya, ia juga mempropagandakan kesesatan, syirik, bid’ah dan kemungkaran. Banyak ulama, terutama Haiah Kibar Al-Ulama, mengeluarkan pernyataan No. 86 tanggal 11/11/1401H, berisi pengingkaran atas ajakan Maliki kepada syirik kepada Allah, bid’ah, kemungkaran, kesesatan, dan jauh dari manhaj generasi Salaf, yaitu akidah yang bersih dan menyembah Allah dengan benar dalam uluhiyah, rububiyah, kesempurnaan dzat dan sifat-sifat-Nya. Sebelumnya, saya tidak hanya berniat beraprtisipasi dengan teman-teman Haiah Kibar Al-Ulama dalam mengeluarkan pernyataan yang menentang keyakinan kacau Maliki. Tapi juga bertekad memantau kerancuan dan kemungkaran Maliki, serta menyanggahnya berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi, setelah membaca buku karya Syaikh Abdullah bin Mani ini, saya memuji Allah yang membimbingnya hingga dapat menyanggah pembuat bid’ah dan orang sesat ini (Maliki). Saya pun tidak jadi menyanggah Maliki, karena Syaikh Abdullah punya kesiapan lebih banyak dari saya. Ia menghadapi hujjah dengan hujjah telak dan dalil dengan dalil yang kuat, ia jelaskan kepada manusia seluruh ketidakbenaran Maliki, misalnya akidah tidak benar, pola piker tidak sehat, dan jauh dari kebenaran. Semoga Allah memberi balasan kepada Syaikh Abdullah atas ghirahnya untuk Islam, penentangannya terhadap kemungkaran, dan upayanya membongkar kerancuan orang-orang sesat dengan bukti-bukti kuat dan hujjah-hujjah akurat dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Buku ini lengkap dan memadai bagi pencari kebenaran, karena dalil-dalilnya jelas, metodenya bagus dan obyektif terhadap Maliki berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Semoga Allah memberikan balasan kepada Syaikh Abdullah, menambah ilmu dan petunjuknya, menjadikan kita dan dia sebagai pembela-pembela kebenaran dan da'i kepadanya. Allah Mahamendengar dan Mahadekat. Kita juga berdoa kepada Allah agar Dia memberi petunjuk kepada Muhammad Alawi Maliki kepada kebanaran, mengembalikannya kepada jalan lurus, dan memberinya kesempatan bertaubat dengan taubat nasuha, karena Dia Mahadermawan dan Maha