Re: [assunnah] Tentang MENGHAPUS DOSA dan PENGAKUAN DOSA

2008-08-02 Terurut Topik Khayla Rahma
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Ada artikel yang terkait dengan taubat dan pengakuan dosa yang telah
diterjemahkan secara bebas dari sub bab yang terdapat dalam buku versi
Bahasa Inggris I Want To Repent, But... (Aku Ingin Bertaubat, Tetapi...)
karya *Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid.* Buku ini sendiri telah
diterjemahkan seluruhnya namun belum dipublikasikan di Maktabah Raudhah
al-Muhibbin, karena menunggu untuk diperiksa terlebih dahulu. Karenanya,
jika ada ikhwah yang bersedia membantu atau mengenal seseorang yang mampu
dan bersedia untuk memuraja'ah terjemahan itu, mohon menghubungi via japri
ke [EMAIL PROTECTED]




Taubat Menghapus Apa Saja yang Datang Sebelumnya







S

eseorang mungkin berkata, Saya ingin bertaubat, tetapi siapa yang menjamin
bahwa Allah mengampuniku jika aku melakukannya? Aku ingin mengikuti jalan
yang lurus, namun aku sangat ragu. Jika aku mengetahui dengan yakin bahwa
Allah akan mengampuniku, aku tentu akan bertaubat.



Saya berkata sebagai jawaban bahwa perasaan-perasaan keraguan ini sama
dengan apa yang dialami oleh para Sahabat sendiri. Jika engkau memikirkannya
dengan serius mengenai dua riwayat berikut, keraguan yang engkau rasakan
akan sirna, insya Allah.



Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan kisah bagaimana 'Amr bin Al-'Ash
tmasuk Islam. …Ketika Allah menempatkan rasa cinta terhadap Islam
dalam
hatiku, aku datang kepada Nabi r dan berkata, Ulurkan tanganmu agar aku
dapat berbai'at kepadamu. Beliau mengulurkan tangannya namun aku menarik
kembali tanganku. Beliau bertanya, Ada apa wahai 'Amr? Aku berkata, Ada
sebuah syarat. Beliau bertanya. Apa itu? Aku berkata, Dosa-dosaku
diampuni. Beliau berkata, Tidakkah engkau mengetahui, wahai 'Amr, Islam
menghapus apa yang datang sebelumnya, hijrah menghapus apa yang datang
sebelumnya, dan Haji menghapus apa yang datang sebelumnya?



Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas t bahwa sebagian orang dari kaum
musyrikin membunuh, dan banyak melakukan pembunuhan, berzina dan banyak
melakukan perzinahan. Kemudian mereka datang kepada Muhammad r dan berkata,
Apa yang engkau katakan dan engkau anjurkan adalah baik. Jika saja engkau
dapat memberitahu kami bahwa ada penjelasan dari apa yang telah kami
lakukan. Kemudian Allah menurunkan wahyu:



*وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ
النَّفْسَ** **الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ
وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ** **يَلْقَ أَثَاماً***



Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang
demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (QS Al-Furqan
[25] : 68)



*قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا
مِن** **رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ
هُوَ** **الْغَفُورُ الرَّحِيمُ***



Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS Az-Zumar [39] : 53)





Haruskah Aku Mengaku Dosa?







S

eseorang berkata dengan penuh kesedihan, Aku ingin bertaubat, namun apakah
aku harus pergi dan mengakui dosa-dosa yang telah aku lakukan? Apakah ini
syarat untuk bertaubat bahwa aku harus memberitahu hakim (*qadhi*) di
pengadilan mengenai segala hal yang telah aku lakukan, dan memintanya untuk
melaksanakan hukuman yang pantas kepadaku? Apa makna dari kisah yang baru
saja aku baca mengenai taubat Ma'iz dan wanita Ghamidi dan tentang laki-laki
yang mencium seorang wanita di sebuah taman?



Jawabanku terhadapmu adalah bahwa seorang hamba berhubungan langsung dengan
Allah, tanpa perantara, merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam
iman terhadap Tauhid yang dengannya Allah ridhai. Allah berfirman:



*وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ
** **إِذَا دَعَا***



Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a
apabila ia memohon kepada-Ku, (QS Al-Baqarah [2] : 186)



Jika kita meyakini bahwa taubat hanya kepada Allah, maka pengakuan pun hanya
kepada Allah. Bahkan Nabi r mengucapkan dalam doanya memohon ampunan:



*أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي*



…aku mengakui kepada-Mu nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosaku
kepada-Mu… (HR Bukhari). Ini adalah pengakuan kepada Allah.



Demi kemuliaan Allah, kita tidak seperti orang-orang Kristen, dengan
pendeta, tempat pengakuan dosa, dokumen pengampunan, dan lain-lain.



Sungguh, Allah telah berfirman:



*أَلَمْ يَعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ***



Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya… (QS At-Taubah [9] : 104)



Dia 

RE: [assunnah] Tentang MENGHAPUS DOSA dan PENGAKUAN DOSA

2008-08-02 Terurut Topik Dr . Salamun Sastra
Assalamualaikum
Saya mohon menegaskan bahwa inti dari pendapat yang saya kemukakan adalah bahwa 
kebesaran agama Islam adalah bahwa kita langsung dapat mohon kepada Allah, 
segala apapun dan apapun yang kita inginkan, tidak melalui siapapun, demikian 
adanya.
Wassalam
Dr.Salamun


To: assunnah@yahoogroups.com
From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Wed, 23 Jul 2008 21:43:55 -0700
Subject: [assunnah] Tentang MENGHAPUS DOSA dan PENGAKUAN DOSA

Assalamu'alaikum...

Menanggapi tulisan pak dokter Salamun, mohon dikoreksi...

Tentang Menghapus Dosa, dalam Islam ada ibadah-ibadah yang menjadi SEBAB 
dihapuskannya dosa. Di dalam Islam, ibadah seseorang yang dilakukan dengan 
ikhlas liLLAAH dan Ittibaa-us Sunnah (untuk yang bentuknya ritual) akan 
mendapatkan ganjaran/pahala (jika Alloh menghendaki). Bentuk ganjaran itu 
bermacam-macam; ada yang untuk memberatkan timbangan amal, ada yang untuk 
meningkatkan derajat, meraih cinta Alloh yang dengannya diraih cinta 
makhluk-Nya, dan ada juga yang untuk menghapuskan dosa (seperti merangkai umrah 
ke umrah berikutnya, berwudhu lalu shalat dua rakaat, dsb). Para ulama juga 
banyak yang menulis tentang hal ini. Dalam Islam juga dianjurkan bertaubat 
untuk memohon pengampunan dosa. Di surat Ali 'Imran ayat 135, Alloh Ta'ala 
menyebutkan tentang orang-orang yang telah berbuat keburukan dan kezhaliman 
lalu, fastaghfaruu lidzunuubihim, yaitu mereka beristighfar (memohon ampun) 
atas dosa-dosa mereka.
Ada juga dalil lainnya, suatu saat ada seseorang yang akan masuk Islam dan 
membai'at Nabi alaihish shalaatu was salaam. Ketika tangannya hendak menjabat 
tangan Nabi, ia kembali menariknya. Lalu ia memberi syarat agar dosa-dosanya 
yang lalu diampuni. Nabi pun menjelaskan bahwa masuk Islam, hijrah, dan haji 
adalah amalan-amalan yang dapat menghapuskan dosa. (HR. Muslim dari 'Amr bin 
'Ash) Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.

Tentang Pengakuan Dosa, wallaahu a'lam, hal ini pun terdapat dalam Islam. 
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim tentang doa 
dan dzikir disebutkan tentang pertanyaan Abu Bakar kepada Nabi 'alaihish 
shalaatu was salaam, Wahai Rasulullullaah, ajarkanlah kepadaku sebuah do'a 
yang akan aku akan berdoa dengannya dalam shalatku. Beliau pun menjawab, 
Allaahuma innii zhalamtu nafsi zhulman katsiira (Ya Alloh, sungguh aku telah 
menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang besar/banyak) walaa yaghfirudz 
dzubuuba illa Anta... (dan tiada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu).. dst. 
Dalam doa tersebut terdapat pengakuan dosa seorang hamba kepada Rabb-nya atas 
dosa-dosanya. Pengakuan dosa ini juga didapati dalam doa Sayyidul Istighfaar 
yang sudah kita hafal. Atau pada kisah seorang Shahabat yang bersetubuh dengan 
isterinya di bulan Ramadhan lantas ia mengakui dosanya di hadapan Nabi alaihish 
shalaatu was salaam, yang kemudian beliau memberikan syari'at/amalan untuk 
menebus dosanya. Kiranya masih banyak dalil-dalil yang lain.

Lebih kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamu'alaikum...

Abu Fadhli di Bogor


-
Share your beautiful moments with Photo Gallery. Windows Live Photo Gallery



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios2/aturanmilis.php
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[assunnah] Tentang MENGHAPUS DOSA dan PENGAKUAN DOSA

2008-07-28 Terurut Topik Abu Fadhli
Assalamu'alaikum...



   Menanggapi tulisan pak dokter Salamun, mohon dikoreksi...



Tentang Menghapus Dosa, dalam
Islam ada ibadah-ibadah yang menjadi SEBAB dihapuskannya dosa. Di dalam
Islam, ibadah seseorang yang dilakukan dengan ikhlas liLLAAH dan Ittibaa-us 
Sunnah
(untuk yang bentuknya ritual) akan mendapatkan ganjaran/pahala (jika
Alloh menghendaki). Bentuk ganjaran itu bermacam-macam; ada yang untuk
memberatkan timbangan amal, ada yang untuk meningkatkan derajat, meraih
cinta Alloh yang dengannya diraih cinta makhluk-Nya, dan ada juga yang
untuk menghapuskan dosa (seperti merangkai umrah ke umrah berikutnya,
berwudhu lalu shalat dua rakaat, dsb). Para ulama juga banyak yang
menulis tentang hal ini. Dalam Islam juga dianjurkan bertaubat untuk
memohon pengampunan dosa. Di surat Ali 'Imran ayat 135, Alloh Ta'ala
menyebutkan tentang orang-orang yang telah berbuat keburukan dan
kezhaliman lalu, fastaghfaruu lidzunuubihim, yaitu mereka beristighfar (memohon 
ampun) atas dosa-dosa mereka. 

 Ada juga dalil lainnya, suatu saat ada seseorang yang akan masuk Islam dan 
membai'at Nabi alaihish shalaatu was salaam. Ketika
tangannya hendak menjabat tangan Nabi, ia kembali menariknya. Lalu ia
memberi syarat agar dosa-dosanya yang lalu diampuni. Nabi pun
menjelaskan bahwa masuk Islam, hijrah, dan haji adalah amalan-amalan
yang dapat menghapuskan dosa. (HR. Muslim dari 'Amr bin 'Ash) Dan masih
banyak dalil-dalil lainnya.



Tentang Pengakuan Dosa, wallaahu a'lam,
hal ini pun terdapat dalam Islam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan Muslim tentang doa dan dzikir disebutkan tentang
pertanyaan Abu Bakar kepada Nabi 'alaihish shalaatu was salaam, Wahai
Rasulullullaah, ajarkanlah kepadaku sebuah do'a yang akan aku akan
berdoa dengannya dalam shalatku. Beliau pun menjawab, Allaahuma innii zhalamtu 
nafsi zhulman katsiira (Ya Alloh, sungguh aku telah menzhalimi diriku dengan 
kezhaliman yang besar/banyak) walaa yaghfirudz dzubuuba illa Anta... (dan tiada 
yang dapat mengampuni dosa selain-Mu).. dst. Dalam doa tersebut terdapat 
pengakuan dosa seorang hamba kepada Rabb-nya atas dosa-dosanya. Pengakuan dosa 
ini juga didapati dalam doa Sayyidul Istighfaar
yang sudah kita hafal. Atau pada kisah seorang Shahabat yang bersetubuh
dengan isterinya di bulan Ramadhan lantas ia mengakui dosanya di
hadapan Nabi alaihish shalaatu was salaam, yang kemudian beliau memberikan 
syari'at/amalan untuk menebus dosanya. Kiranya masih banyak dalil-dalil yang 
lain.



Lebih kurangnya mohon dimaafkan.



Wassalamu'alaikum...



Abu Fadhli di Bogor