Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh Masalah yang antum alami sama seperti ana, hanya bedanya ana tidak pernah membesar2kan masalah ini dan ana mencukupkan diri bertanya kepada adik ana yang mengenalkan manhaj salaf ini, alhamdulillah jawabannya menyejukkan hati ana, dan kedua tujuan ana untuk menuntut ilmu, jadi saat itu fokus untuk menuntut ilmu ana coba kasih jawaban buat antum - Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual jawaban ana: 1. mungkin antum bisa lebih mencari ilmu/mencari kajian yang sifatnya lebih struktural, yang membahas kitab tertentu, dimana disini sifatnya lebih sedikit jamaahnya, bukanlah tabligh akbar, keuntungan yang antum dapat adalah antum bisa mendapatkan kaidah2 dalam memahami kitab tersebut/atau pembahasan tersebut, sehingga antum bisa menjadi pribadi yang tidak asal serobot sana sini dengan mengatakan hal itu bid'ah, sesat atau apapun tanpa bisa memberikan dalil, namun tetap tegas di dalam Islam. 2. kata-kata eksklusif itu bisa jadi antum melihat sebagai diri antum, bisa saja orang katakan salafiyun itu keras, orang tersebut melihat dari kacamatanya sendiri, namun jika melihat dari kacamata islam, maka itu bukanlah hal yang keras namun tegas dalam menegakkan Islam. dan ke-eksklusifan yang antum lihat bisa juga karena kekurangan mereka dalam hal bagaimana bersosialisasi dengan orang yang masih awam, maka perlu point pertama untuk bisa menjadi salafiyun sejati. - Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong jawaban ana: bisa jadi ada beberapa dikalangan salafiyun yang seperti itu karena mereka bangga dengan posisinya yang telah mengerti dan berada di manhaj yang haq ini, namun kesalahan tersebut yang dibuat global bahwa semua salafiyun spt itu. PERLU UNTUK PARA SALAFIYUN MEMAHAMI AKAN INDAHNYA TERSENYUM. dan mengenai tidak bersalaman seusai sholat, memang tidak ada dalilnya, dan ada juga dikalangan salafiyun yang tegas untuk tidak menerima salaman tangan seusai sholat, dan mereka memiliki hujjah, ada kisah yang diceritakan oleh teman ana yang pernah pergi haji, bahwa ada seseorang dari kalangan bangsa arab yang memukul tangannya karena dia menyodorkan tangan untuk bersalaman seusai sholat. wallahu'alam bi showab. - Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana eksklusivenya. jawaban ana: membiasakan diri menggunakan istilah bahasa arab adalah mungkin itu dari para penuntut ilmu yang menuntut ilmu di negeri arab dan juga orang-orang keturunan arab yang ada di indonesia, dan mereka sudah terbiasa dengan istilah bahasa arab, maka jangan heran kadang ada ustadz atau salafiyun yang lupa bahasa indonesianya, contoh ada ustadz yang lupa bahasa indonesianya sapu tangan, dan beliau menyebutnya dengan mindilun. istilah antum, ana anti, akhi, ukhti, abi, ummi, dan sebagainya bisa juga karena kebiasaan dari para penuntut ilmu yang belajar di negeri arab juga. Pembiasaan diri menggunakan istilah bahasa arabpun sebaiknya dibiasakan, karena itu modal awal kita untuk bisa bahasa arab, yang nantinya sebagai modal kita untuk memahami isi dan makna al-qur'an. dan bahasa arablah yang sebetulnya bahasa kita sebagai orang islam. dan cobalah untuk tidak memojokkan salafiyun yang menggunakan istilah bahasa arab. - Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio Roja) ... jawaban ana: memang benar manhaj salaf adalah manhaj yang haq, yang paling benar, karena manhaj ini yang mengajak kita untuk bertauhid kepada Allah dengan sebenar-benarnya, beda dengan manhaj yang lain, manhaj ini adalah manhaj yang mengajak kita untuk menegakkan sunnah, membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah, menjalankannya, dan paling konsisten dalam mengikuti beliau. dan mengenai terlalu keras itu relatif juga, dipandang dari kacamata mana? coba kalau kita baca kisah-kisah nabi dan para sahabat, kita masih terlalu lembut ketimbang mereka, bagaimana syaikh muhammad bin abdul wahab dalam berdakwah? kita masih jauh dari beliau, dan banyak sekali yang bisa kita pelajari. kesimpulan: 1. teguhkan hati untuk menuntut ilmu 2. tersenyumlah 3. jangan malu-malu/ragu-ragu untuk mengingatkan saudara kita yang keliru, entah itu yang sudah memahami manhaj salaf ini dan terlebih yang belum 4. sampaikan dengan lemah lembut atau tegas atau bahkan keras, dengan melihat kondisi siapa yang antum ingatkan dan dalami ilmu dalam mengingatkan sesuatu, agar hujjah antum lebih kuat 5. tetap istiqomahlah di manhaj salaf ini 6. cobalah mencari ilmu mulai dari muqodimahnya, maksudnya kajilah kaidah-kaidah sebuah ilmu itu, insyaAllah dengan begitu antumpun tidak serta merta mengeluarkan hujjah-hujjah yang asal. dan masih banyak lagi Abu Tanisha Assalamualaykum Warrohmatullohiwaba rrokatuh Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan bantuan. Ana baru mengenal Ahlussu
RE: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
Wa'alaikum salam worohmatulloohi wabarokaatuh Pada dasarnya mungkin kebanyakan dari kita seperti itu pandangan pertama sama apa yang diungkapkan oleh ikhwan kita, dimana pandangan yang tidak bagus terhadap ikhwan yang sudah mengenal manhaj. Apalagi ada sebagian yang berpenampilan salafiyin tapi akhlaknya dimata kita tidak bagus. Tapi Alhamdulillah saya dan istri sudah bisa berbaur dengan ikhwan-ikhwan yang lain dan juga istri. Semoga penanya diberi kesabaran dan pemahaman dan kami tetap di istiqomahkan untuk terus belajar dan mempraktekkan tentang manhaj yang hak ini. Wassalaam Ruliy Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan bantuan. Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa kali mengunjungi pengajian komentar ana mungkin perlu menjadi pertimbangan : - Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah). - Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman. - Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana eksklusivenya. - Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh", "sesat", "jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat orang yang ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata yang baik dan lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar dari Ustad kita. - Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap diberikan keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan jazzakolloh khoir atas bantuan rekan2 sekalian Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ INFO: Saat ini domain assunnah.mine.nu telah diambil alih (direbut) oleh pihak yang tidak diketahui. Isi dan kandungannya tidak ada hubungannya dengan pengelola sebelumnya. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:assunnah-dig...@yahoogroups.com mailto:assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
Wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh Insya Allah lingkungan pengajian Salaf jauh dari kesan eksklusif. Kesan tersebut mungkin hanya perasaan Anda saja. Saya kasih gambaran tentang ini. Mungkin Anda pernah berjalan jalan dan melihat sekelompok anak anak punk yang berpakaian serba hitam, celana jins ketat warna hitam dan kaos nya juga hitam. Pakaiannya kumal, dengan atribut dan gaya rambut yang memang mencirikan mereka adalah anak punk. Tetapi tidak ada cap dari masyarakat bahwa mereka itu eksklusif. Walaupun sebenarnya mereka sangat eksklusif. Tetapi kalau melihat ada sekelompok orang yang celananya 'ngatung' tidak isbal, berjenggot, yang wanitanya jilbabnya sesuai aturan, bahkan sebagiannya ada yang warnanya gelap dan memakai cadar, maka sebagian orang langsung memberi cap bahwa mereka adalah eksklusif. Padahal mereka tidak eksklusif. Apa buktinya. Bukti yang jelas bila Anda ikut kajiannya Anda tidak akan diusir... Insya Allah mereka pun memahami bahwa Anda baru mengenal pengajian Salaf. Bisa jadi waktu pertama kali hadir Anda tidak disapa oleh siapapun. Ya, ini mudah dipahami karena Anda memang belum kenal siapa siapa. Makanya coba cari kenalan Insya Allah lain waktu kalau ketemu di kajian Anda juga akan disapa, bagaimana kabarnya, dan seterusnya. Karena memang sudah saling kenal. Dan ini jadi start awal komunikasi yang insya Allah baik dan menggembirakan. Tidak perlu menunggu orang lain untuk proaktif. Anda bisa memulai lebih dulu. Misalnya saling tuker nomor Hape untuk tahu jadwal kajian berikutnya. Untuk masalah muamalah ini terkadang tergantung orangnya juga. Kalau orangnya supel insya Allah lebih mudah diajak omong omong... Kemudian juga dengan penggunaan bahasa Arab insya Allah tidak mengentalkan nuansa eksklusifnya. Tidak. Sumber ilmu Islam adalah dari Arab, makanya wajar kalau banyak digunakan bahasa Arab. Karena tidak semua istilah dalam bahasa Arab itu punya padanannya yang pas dengan bahasa Indonesia. Contohnya 'dzikir'. Ini dari bahasa Arab. Kalau mau diterjemahkan ke Indonesia jadi apa?? Demikian juga dengan sangat banyak istilah istilah yang lainnya. Sama halnya dengan istilah istilah teknologi yang mengacu ke Eropa (Inggris). Misalnya 'Speaker', kalau diterjemahkan ke Indonesia mau jadi apa?? Jadi menurut hemat saya, penggunaan istilah Arab tidak mengentalkan nuansa eksklusifnya. Bahkan seharusnya seorang muslim mengedepankan bahasa Arab sebagai bahasa yang merupakan ciri khas Islam. Jadi ingat waktu jaman Jepang, di Indonesia dilarang secara ketat penggunaan bahasa Eropa oleh Jepang. Anda bisa mengambil hikmah mengapa Jepang melarang penggunaan bahasa Inggris dan Belanda di Indonesia saat itu Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh... Chandraleka [Semoga Yang Di Atas Langit mencintainya] - Original Message - 12. Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun Posted by: "udaukal" udau...@yahoo.com udaukal Fri Jan 9, 2009 8:10 pm (PST) Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan bantuan. Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa kali mengunjungi pengajian komentar ana mungkin perlu menjadi pertimbangan : - Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah). - Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman. - Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana eksklusivenya. - Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh", "sesat", "jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat orang yang ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata yang baik dan lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar dari Ustad kita. - Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap diberikan keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan jazzakolloh khoir atas bantuan rekan2 sekalian Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoo
Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
terlepas yang saudara rasakan benar atau tidak, ana teringat kata - kata Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat yang kurang lebih maknanya seperti ini : bahwa pembicaraan mengenai manhaj salaf yang haq ini jangan lah hanya semata mata melihat dari orang per orang yang menisbatkan dirinya dengan manhaj salaf, melainkan harus dari ilmu manhaj salaf itu sendiri. karena kalau kita melihat dari orang per orang maka akan banyak terdapat manhaj salaf versi (fulan) ini dan versi (fulan) itu. oleh karena itu menurut saya, pembicaraan manhaj adalah sangat luas dan jauh lebih penting dari pada hanya sekedar pembicaraan tingkah laku orang - orang (jamaah saat ini) yang menisbatkan dirinya salaf. jadi sebaiknya saudara jangan terlalu dipusingkan dengan syubhat terkait tingkah laku orang - orang yang sama dengan saudara yang ingin mempelajari Manhaj Salaf. Melainkan bersikap sungguh - sungguh mempelajari ilmunya serta berusaha mengamalkannya. mungkin Insya Allah itu yang jauh lebih penting bagi kita semua. udaukal wrote: Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan bantuan. Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa kali mengunjungi pengajian komentar ana mungkin perlu menjadi pertimbangan : - Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah). - Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman. - Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana eksklusivenya. - Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh", "sesat", "jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat orang yang ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata yang baik dan lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar dari Ustad kita. - Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap diberikan keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan jazzakolloh khoir atas bantuan rekan2 sekalian Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ INFO: Saat ini domain assunnah.mine.nu telah diambil alih (direbut) oleh pihak yang tidak diketahui. Isi dan kandungannya tidak ada hubungannya dengan pengelola sebelumnya. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:assunnah-dig...@yahoogroups.com mailto:assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
Wa’alaikum salam wa Rahmatullahi wa Barakatuh Ya saudaraku, Semoga hati antum dan istri selalu ditetapkan di dalam manhaj yang HAQ ini. Yang antum sampaikan mengenai manhaj ini adalah manhaj yang HAQ adalah 100% benar. Ana juga dulu merasa seperti antum, ketika hati ini mulai terbuka dengan kebenaran, ada beberapa hal yang terasa berat pada awalnya tapi insya ALLAH semakin antum mengenal manhaj salaf, hati antum akan merasa klik (bukan hanya dengan pokok ajarannya tapi juga dengan segala aspek yang berkaitan dengannya termasuk personal orang-orangnya dan juga lingkungan secara umum). Ana coba menjawab beberapa pertanyaan antum: 1. Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah) → BENAR sekali bahwa Kajian ini Kajian intelektual karena HANYA ORANG YANG BERFIKIR yang dapat memahami ini, seperti yang ALLAH firmankan di beberapa ayat. Dan yang harus antum camkan adalah dakwah salaf adalah BUKAN dakwah eksklusif…dakwah salaf adalah dakwah yang terbuka dan sangat menyambut orang-orang yang ingin berada di atas jalan yang lurus, bukan berarti antum masih isbal dan istri belum berhijab yang syar’i lantas antum menyimpulkan demikian. Tidakkah antum ingat sabda Nabi tentang bagaimana menumbuhkan rasa cinta antara sesama muslim dengan menebarkan salam? Sudahkan antum menerapkan ini? Sekedar sharing ana waktu datang ke Kajian salaf pertama kali juga merasa gharib (asing)…Tapi ana coba untuk membaur… perlahan namun pasti akhirnya ana kenal satu persatu orang yang ada di Kajian itu, dan ternyata setalah kenal dengan mereka ternyata ana berada di lingkaran yang tidak jauh dari orang-orang yang mereka kenal juga (si “ini” temennya si “anu”, dan si “anu” ternyata temennya si “ini”). coba antum bandingkan dengan dakwah selain dakwah salaf? Adakah mereka TERBUKA untuk setiap orang yang masuk ke dalam masjid duduk bersama dan mendengarkan Kajian secara terbuka??. ANTUM & ISTRI jangan berharap ketika datang ke lingkungan yang baru orang-orang disekitar antum akan mengenal antum dan berbaur seperti antum mengenal mereka sudah sekian lama. 2. Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman. → ya akhi, permasalahan ibadah adalah urusan ALLAH dan RASULnya, ALLAH menutup ruang untuk akal kita berkecimpung di ranah ini. Masalah bersalam-salaman adalah salah satu bentuk BID’AH yang tidak ada asalnya dari Rasulullah, saran ana…antum banyak membaca dan ikut Kajian, insya ALLAH semakin dalam antum mengetahui mengenai manhaj ini antum akan berperilaku dan ‘berpenampilan’ sesuai dengan yang diajarkan rasulullah. Antum juga harus tahu bahwa di luar sana KEJAHILAN (kebodohan) sangat merajalela, kalo antum sempat jelaskan kepada mereka bahwa bersalaman itu bid’ah yah antum sampaikan dengan kata-kata yang lembut dan dengan HIKMAH. Antum bisa saja tidak menolak bersalaman, tapi mungkin antum harus punya trik, di masjid tempat ana biasa sholat sampai sekarang mereka masih salam-salaman tapi karena setiap sehabis sholat ana selalu mundur ke shaf yang agak belakang, dan tidak menunjukkan sikap bahwa ana akan bersalaman setelah selesai sholat, akhirnya seiring dengan waktu, sekarang mereka tahu bahwa kalo ana sholat di situ mereka tidak menyalami ana, tapi setelah selesai sholat ana menyapa mereka dengan bersalaman tangan dan ngobrol. Alhamdulillah mereka sekarang mengerti, walaupun dengan selain ana masih tetap bersalaman setelah selesai sholat. 3. Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana eksklusivenya. → Tidakkah engkau tahu wahai saudaraku ternyata kosa kata bahasa Indonesia itu 60% berasal dari bahasa ARAB? Bagaimana jika pemerintah ARAB mem-patenkan bahwa bahasa mereka tidak boleh dipakai oleh kita? Antum mau berbicara pakai bahasa apa? Antum harus bangga dan bersyukur karena bahasa Arab adalah bahasa dien yang mulia ini, tentu tidak semerta-merta harus menggunakan bahasa arab, namun semua kitab shahih itu berbahasa arab. Jadi mau tidak mau itu akan terpakai, ana pernah mempelajari bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan subhanallah ternyata bahasa ARAB itu adalah bahasa yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi. Sekali lagi mengenai kesan exclusive, tidakkah antum ingat kabar dari Rasulullah bahwa Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing. Kalo antum s
Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
Wa'alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh Alhamdulillaah...wassholatu wassalamu alaa Rosulillaah Sebelumnya saya ucapkan ' Selamat ' dan ikut bahagian krn antum sudah mengenal manhaj yang Mulia ini, yaitu Manhaj Salaf ! Dan patut kiranya antum Bersyukur atas Karunia Nimat yang paling Utama , yaitu Hidayah Alaa Manhajin Nubuwwah ( CMIIW ) Caranya bersyukur adalah tetap istiqomah ikut ta'lim kajian salaf dan bersabar atas gejolak dari dalam ( hawa nafsu ) dan dari luar ( syetan laknatulloh ). Saya mencoba membantu sharing diskusi sama antum karena ana juga pernah sprti antum , hanya beda sedikit aja ! Bismillaah - Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah). Jawab : istilah eksklusif , memang benar adanya. Hanya saja bukan seperti eksklusif nya beberapa aliran sesat untuk memperlihatkan kekhususan mrk atas kebatilan manhaj mereka atou modus mrk untuk menggaet simpati agar menjadi anggotanya . contoh seperti LDII , Jamaah tabligh dsb. Akan tetapi ini adalah eksklusif yang Syar'i yang dicontohkan oleh Tauladan kita Rosulullooh shallallohu alaihi wasallam. karena antum blum bisa bercelana diatas mata kaki , saran saya antum gulung aja . Karena ini adalah perbuatan yang dibenci oleh beliau shallallohu alaihi wasallam. Janggut, yang penting mulai sekarang antum tidak mencukurnya barang sehelai pun, karena kewajibannya adalah memelihara jenggot , bukan harus panjang jenggot. Adapun istri antum belum berhijab benar , gpp asal bisa menutup aurot wanita jilbab menutupi dada dan baju dibawah ( maaf " pantat " ) dan kaus kaki seadanya aja, dan ini meruapakan adab berpakaian wanita di luar atou dalam majlis. sambil memperkuat pemahaman istri antum akan jilbab dan jika telah paham , maka gampang untuk berubah biidznillaah. smoga Alloh menguatkan HidayahNya buat antum berdua . - Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman. ini bukan sombong ya ...akhi.. akan tetapi karana itu merupakan bid'ah yang dilarang dalam agama. tetapi jika dikhawatirkan mrk akan memutuskan sillaturrahim maka gpp terima salamnya sambil didakwahi tidak boleh seprti ini ( jika antum mampu/sanggup ) atou berusaha mengghindar terjadinya salaman itu . wallohu a'lam. - Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana eksklusivenya. istilah mau arab atou pun inggris selama itu positif ... kan gak dilarang. Apalagi istilah arab mungkin bertujuan supaya kita bisa dekat dengan AL-qur'an atou hadist yang berbahasa Arab. Wallohu 'alam - Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh", "sesat", "jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat orang yang ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata yang baik dan lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar dari Ustad kita. insyaAlloh ini adalah statement yang shohih dan memang kita harus bangga dengan manhaj salaf ini yang paling benar dan afrod / orang perorangnya blum tentu selalu benar. Soal masalh KERAS... mengkin saja hati kita yang keras penuh dengan noda2 dosa sehingga ketika menerima sesuatu yang bertolakbelakang dengan hawanafsunya dikatakan keras dsb. Wallohu Alam - Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap diberikan keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan jazzakolloh khoir atas bantuan rekan2 sekalian Aamiin Baarokallohu fiikum... semoga Alloh memberkahimu Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh Wa'alaikumussalam warohmatullohi wabarokatu Mohon koreksi jika ada yang salah ... ( afwan tidak disertakan dalil , insyaAlloh dalilnya ada dan siap untuk diminta insyaAlloh ) salam bahagia Abu Syaima' = - Original Message - From: udaukal To: assunnah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 06, 2009 11:24 AM Subject: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan bantuan. Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa kali mengunjungi pengaj