Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun

2009-01-18 Terurut Topik Abu Tanisha
wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh

Masalah yang antum alami sama seperti ana, hanya bedanya ana tidak pernah 
membesar2kan masalah ini dan ana mencukupkan diri bertanya kepada adik ana yang 
mengenalkan manhaj salaf ini, alhamdulillah jawabannya menyejukkan hati ana, 
dan kedua tujuan ana untuk menuntut ilmu, jadi saat itu fokus untuk menuntut 
ilmu

ana coba kasih jawaban buat antum

- Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual 
jawaban ana: 
1. mungkin antum bisa lebih mencari ilmu/mencari kajian yang sifatnya lebih 
struktural, yang membahas kitab tertentu, dimana disini sifatnya lebih sedikit 
jamaahnya, bukanlah tabligh akbar, keuntungan yang antum dapat adalah antum 
bisa mendapatkan kaidah2 dalam memahami kitab tersebut/atau pembahasan 
tersebut, sehingga antum bisa menjadi pribadi yang tidak asal serobot sana sini 
dengan mengatakan hal itu bid'ah, sesat atau apapun tanpa bisa memberikan 
dalil, namun tetap tegas di dalam Islam.
2. kata-kata eksklusif itu bisa jadi antum melihat sebagai diri antum, bisa 
saja orang katakan salafiyun itu keras, orang tersebut melihat dari kacamatanya 
sendiri, namun jika melihat dari kacamata islam, maka itu bukanlah hal yang 
keras namun tegas dalam menegakkan Islam. dan ke-eksklusifan yang antum lihat 
bisa juga karena kekurangan mereka dalam hal bagaimana bersosialisasi dengan 
orang yang masih awam, maka perlu point pertama untuk bisa menjadi salafiyun 
sejati.

- Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong
jawaban ana:
bisa jadi ada beberapa dikalangan salafiyun yang seperti itu karena mereka 
bangga dengan posisinya yang telah mengerti dan berada di manhaj yang haq ini, 
namun kesalahan tersebut yang dibuat global bahwa semua salafiyun spt itu. 
PERLU UNTUK PARA SALAFIYUN MEMAHAMI AKAN INDAHNYA TERSENYUM. dan mengenai tidak 
bersalaman seusai sholat, memang tidak ada dalilnya, dan ada juga dikalangan 
salafiyun yang tegas untuk tidak menerima salaman tangan seusai sholat, dan 
mereka memiliki hujjah, ada kisah yang diceritakan oleh teman ana yang pernah 
pergi haji, bahwa ada seseorang dari kalangan bangsa arab yang memukul 
tangannya karena dia menyodorkan tangan untuk bersalaman seusai sholat. 
wallahu'alam bi showab.

- Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan
diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana
eksklusivenya.
jawaban ana:
membiasakan diri menggunakan istilah bahasa arab adalah mungkin itu dari para 
penuntut ilmu yang menuntut ilmu di negeri arab dan juga orang-orang keturunan 
arab yang ada di indonesia, dan mereka sudah terbiasa dengan istilah bahasa 
arab, maka jangan heran kadang ada ustadz atau salafiyun yang lupa bahasa 
indonesianya, contoh ada ustadz yang lupa bahasa indonesianya sapu tangan, dan 
beliau menyebutnya dengan mindilun. istilah antum, ana anti, akhi, ukhti, abi, 
ummi, dan sebagainya bisa juga karena kebiasaan dari para penuntut ilmu yang 
belajar di negeri arab juga.
Pembiasaan diri menggunakan istilah bahasa arabpun sebaiknya dibiasakan, karena 
itu modal awal kita untuk bisa bahasa arab, yang nantinya sebagai modal kita 
untuk memahami isi dan makna al-qur'an. dan bahasa arablah yang sebetulnya 
bahasa kita sebagai orang islam. dan cobalah untuk tidak memojokkan salafiyun 
yang menggunakan istilah bahasa arab.

- Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio
Roja) ...
jawaban ana:
memang benar manhaj salaf adalah manhaj yang haq, yang paling benar, karena 
manhaj ini yang mengajak kita untuk bertauhid kepada Allah dengan 
sebenar-benarnya, beda dengan manhaj yang lain, manhaj ini adalah manhaj yang 
mengajak kita untuk menegakkan sunnah, membenarkan apa yang disampaikan oleh 
Rasulullah, menjalankannya, dan paling konsisten dalam mengikuti beliau. dan 
mengenai terlalu keras itu relatif juga, dipandang dari kacamata mana? coba 
kalau kita baca kisah-kisah nabi dan para sahabat, kita masih terlalu lembut 
ketimbang mereka, bagaimana syaikh muhammad bin abdul wahab dalam berdakwah? 
kita masih jauh dari beliau, dan banyak sekali yang bisa kita pelajari.

kesimpulan:
1. teguhkan hati untuk menuntut ilmu
2. tersenyumlah
3. jangan malu-malu/ragu-ragu untuk mengingatkan saudara kita yang keliru, 
entah itu yang sudah memahami manhaj salaf ini dan terlebih yang belum
4. sampaikan dengan lemah lembut atau tegas atau bahkan keras, dengan melihat 
kondisi siapa yang antum ingatkan dan dalami ilmu dalam mengingatkan sesuatu, 
agar hujjah antum lebih kuat
5. tetap istiqomahlah di manhaj salaf ini
6. cobalah mencari ilmu mulai dari muqodimahnya, maksudnya kajilah 
kaidah-kaidah sebuah ilmu itu, insyaAllah dengan begitu antumpun tidak serta 
merta mengeluarkan hujjah-hujjah yang asal.
dan masih banyak lagi


 
Abu Tanisha


Assalamualaykum Warrohmatullohiwaba rrokatuh

Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan
bantuan.
Ana baru mengenal Ahlussu

RE: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun

2009-01-18 Terurut Topik Ruliy
Wa'alaikum salam worohmatulloohi wabarokaatuh

Pada dasarnya mungkin kebanyakan dari kita seperti itu pandangan pertama sama 
apa yang diungkapkan oleh ikhwan kita, dimana pandangan yang tidak bagus 
terhadap ikhwan yang sudah mengenal manhaj. Apalagi ada sebagian yang 
berpenampilan salafiyin tapi akhlaknya dimata kita tidak bagus.
Tapi Alhamdulillah saya dan istri sudah bisa berbaur dengan ikhwan-ikhwan yang 
lain dan juga istri. Semoga penanya diberi kesabaran dan pemahaman dan kami 
tetap di istiqomahkan untuk terus belajar dan mempraktekkan tentang manhaj yang 
hak ini.

Wassalaam

Ruliy



Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh

Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan
bantuan.
Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa
kali mengunjungi pengajian komentar ana mungkin perlu menjadi
pertimbangan :
- Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual
sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal,
belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi
perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim
ada interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah
ilmu atau informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap
ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk
mengajak (belum perlu sampai berdakwah).
- Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya
mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat,
tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman.
- Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti
membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih
mengentalkan suasana eksklusivenya.
- Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di
Radio Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan
"bodoh", "sesat", "jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu
keras buat orang yang ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus
dilakukan dengan kata yang baik dan lemah lembut. Manhaj iya paling
benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk merasa paling benar
(mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar dari Ustad kita.
- Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap
diberikan keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan
jazzakolloh khoir atas bantuan rekan2 sekalian

Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/

INFO:
Saat ini domain assunnah.mine.nu telah diambil alih (direbut) oleh pihak yang 
tidak diketahui. Isi dan kandungannya tidak ada hubungannya dengan pengelola 
sebelumnya.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:assunnah-dig...@yahoogroups.com 
mailto:assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun

2009-01-14 Terurut Topik ... Chandraleka
Wa'alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh

Insya Allah lingkungan pengajian Salaf jauh dari kesan eksklusif. Kesan 
tersebut mungkin hanya perasaan Anda saja. Saya kasih gambaran tentang ini. 
Mungkin Anda pernah berjalan jalan dan melihat sekelompok anak anak punk yang 
berpakaian serba hitam, celana jins ketat warna hitam dan kaos nya juga hitam. 
Pakaiannya kumal, dengan atribut dan gaya rambut yang memang mencirikan mereka 
adalah anak punk. Tetapi tidak ada cap dari masyarakat bahwa mereka itu 
eksklusif. Walaupun sebenarnya mereka sangat eksklusif.
Tetapi kalau melihat ada sekelompok orang yang celananya 'ngatung' tidak isbal, 
berjenggot, yang wanitanya jilbabnya sesuai aturan, bahkan sebagiannya ada yang 
warnanya gelap dan memakai cadar, maka sebagian orang langsung memberi cap 
bahwa mereka adalah eksklusif. Padahal mereka tidak eksklusif. Apa buktinya. 
Bukti yang jelas bila Anda ikut kajiannya Anda tidak akan diusir...
Insya Allah mereka pun memahami bahwa Anda baru mengenal pengajian Salaf.
Bisa jadi waktu pertama kali hadir Anda tidak disapa oleh siapapun. Ya, ini 
mudah dipahami karena Anda memang belum kenal siapa siapa. Makanya coba cari 
kenalan Insya Allah lain waktu kalau ketemu di kajian Anda juga akan 
disapa, bagaimana kabarnya, dan seterusnya. Karena memang sudah saling kenal. 
Dan ini jadi start awal komunikasi yang insya Allah baik dan menggembirakan. 
Tidak perlu menunggu orang lain untuk proaktif. Anda bisa memulai lebih dulu. 
Misalnya saling tuker nomor Hape untuk tahu jadwal kajian berikutnya. Untuk 
masalah muamalah ini terkadang tergantung orangnya juga. Kalau orangnya supel 
insya Allah lebih mudah diajak omong omong...

Kemudian juga dengan penggunaan bahasa Arab insya Allah tidak mengentalkan 
nuansa eksklusifnya. Tidak. Sumber ilmu Islam adalah dari Arab, makanya wajar 
kalau banyak digunakan bahasa Arab. Karena tidak semua istilah dalam bahasa 
Arab itu punya padanannya yang pas dengan bahasa Indonesia. Contohnya 'dzikir'. 
Ini dari bahasa Arab. Kalau mau diterjemahkan ke Indonesia jadi apa?? Demikian 
juga dengan sangat banyak istilah istilah yang lainnya. Sama halnya dengan 
istilah istilah teknologi yang mengacu ke Eropa (Inggris). Misalnya 'Speaker', 
kalau diterjemahkan ke Indonesia mau jadi apa??

Jadi menurut hemat saya, penggunaan istilah Arab tidak mengentalkan nuansa 
eksklusifnya. Bahkan seharusnya seorang muslim mengedepankan bahasa Arab 
sebagai bahasa yang merupakan ciri khas Islam. Jadi ingat waktu jaman Jepang, 
di Indonesia dilarang secara ketat penggunaan bahasa Eropa oleh Jepang. Anda 
bisa mengambil hikmah mengapa Jepang melarang penggunaan bahasa Inggris dan 
Belanda di Indonesia saat itu

Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh...
Chandraleka
[Semoga Yang Di Atas Langit mencintainya]



- Original Message -
12. Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun
Posted by: "udaukal" udau...@yahoo.com   udaukal
Fri Jan 9, 2009 8:10 pm (PST)
Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh

Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan
bantuan.
Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa
kali mengunjungi pengajian komentar ana mungkin perlu menjadi pertimbangan :
- Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual
sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum
berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan
kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi
sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi
berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih
dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah).
- Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya
mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat,
tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman.
- Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti
membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan
suasana eksklusivenya.
- Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di
Radio Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh",
"sesat", "jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat
orang yang ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata
yang baik dan lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi
manusianya haram untuk merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul
menulisnya) itu yang ana dengar dari Ustad kita.
- Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap
diberikan keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan
jazzakolloh khoir atas bantuan rekan2 sekalian

Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoo

Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun

2009-01-14 Terurut Topik arie fajarsepta
terlepas yang saudara rasakan benar atau tidak, ana teringat kata - kata Ust. 
Abdul Hakim bin Amir Abdat yang kurang lebih maknanya seperti ini :

bahwa pembicaraan mengenai manhaj salaf yang haq ini jangan lah hanya semata 
mata melihat dari orang per orang yang menisbatkan dirinya dengan manhaj salaf, 
melainkan harus dari ilmu manhaj salaf itu sendiri. karena kalau kita melihat 
dari orang per orang maka akan banyak terdapat manhaj salaf versi (fulan) ini 
dan versi (fulan) itu.

oleh karena itu menurut saya, pembicaraan manhaj adalah sangat luas dan jauh 
lebih penting dari pada hanya sekedar pembicaraan tingkah laku orang - orang 
(jamaah saat ini) yang menisbatkan dirinya salaf.

jadi sebaiknya saudara jangan terlalu dipusingkan dengan syubhat terkait 
tingkah laku orang - orang yang sama dengan saudara yang ingin mempelajari 
Manhaj Salaf. Melainkan bersikap sungguh - sungguh mempelajari ilmunya serta 
berusaha mengamalkannya. mungkin Insya Allah itu yang jauh lebih penting bagi 
kita semua.



udaukal  wrote:
Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh

Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan 
bantuan.
Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa kali 
mengunjungi pengajian komentar ana mungkin perlu menjadi pertimbangan :
- Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga 
menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut 
dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan 
berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah 
) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. 
Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih 
proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah).
- Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin 
saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah 
harus menolak orang yang mengajak bersalaman.
- Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan 
diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana 
eksklusivenya.
- Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio 
Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh", "sesat", 
"jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat orang yang 
ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata yang baik dan 
lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk 
merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar 
dari Ustad kita.
- Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap diberikan 
keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan jazzakolloh khoir atas 
bantuan rekan2 sekalian

Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh



Website anda http://www.almanhaj.or.id
Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/

INFO:
Saat ini domain assunnah.mine.nu telah diambil alih (direbut) oleh pihak yang 
tidak diketahui. Isi dan kandungannya tidak ada hubungannya dengan pengelola 
sebelumnya.
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:assunnah-dig...@yahoogroups.com 
mailto:assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun

2009-01-13 Terurut Topik Yudha Tirtadani
Wa’alaikum salam wa Rahmatullahi wa Barakatuh



Ya saudaraku,



Semoga hati antum dan istri selalu ditetapkan di dalam manhaj yang HAQ ini.



Yang antum sampaikan mengenai manhaj ini adalah manhaj yang HAQ adalah 100%
benar. Ana juga dulu merasa seperti antum, ketika hati ini mulai terbuka
dengan kebenaran, ada beberapa hal yang terasa berat pada awalnya tapi insya
ALLAH semakin antum mengenal manhaj salaf, hati antum akan merasa klik
(bukan hanya dengan pokok ajarannya tapi juga dengan segala aspek yang
berkaitan dengannya termasuk personal orang-orangnya dan juga lingkungan
secara umum).



Ana coba menjawab beberapa pertanyaan antum:



1.   Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan
intelektual sehingga menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih
isbal, belum berjanggut dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi
perhatian dan kesulitan berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada
interaksi sosial ( muamalah ) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau
informasi berguna lainnya. Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang
sudah lebih dulu mengenal lebih proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai
berdakwah) → BENAR sekali bahwa Kajian ini Kajian intelektual karena HANYA
ORANG YANG BERFIKIR yang dapat memahami ini, seperti yang ALLAH firmankan di
beberapa ayat. Dan yang harus antum camkan adalah dakwah salaf adalah BUKAN
dakwah eksklusif…dakwah salaf adalah dakwah yang terbuka dan sangat
menyambut orang-orang yang ingin berada di atas jalan yang lurus, bukan
berarti antum masih isbal dan istri belum berhijab yang syar’i lantas antum
menyimpulkan demikian.  Tidakkah antum ingat sabda Nabi tentang bagaimana
menumbuhkan rasa cinta antara sesama muslim dengan menebarkan salam?
Sudahkan antum menerapkan ini? Sekedar sharing ana waktu datang ke Kajian
salaf pertama kali juga merasa gharib (asing)…Tapi ana coba untuk membaur…
perlahan namun pasti akhirnya ana kenal satu persatu orang yang ada di
Kajian itu, dan ternyata setalah kenal dengan mereka ternyata ana berada di
lingkaran yang tidak jauh dari orang-orang yang mereka kenal juga (si
“ini” temennya si “anu”, dan si “anu” ternyata temennya si “ini”).
coba antum bandingkan dengan  dakwah selain dakwah salaf? Adakah mereka
TERBUKA untuk setiap orang yang masuk ke dalam masjid duduk bersama dan
mendengarkan Kajian secara terbuka??. ANTUM & ISTRI jangan berharap ketika
datang ke lingkungan yang baru orang-orang disekitar antum akan mengenal
antum dan berbaur seperti antum mengenal mereka sudah sekian lama.



2.   Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena
katanya mungkin saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai
sholat, tapi apakah harus menolak orang yang mengajak bersalaman. → ya
akhi, permasalahan ibadah adalah urusan ALLAH dan RASULnya, ALLAH menutup
ruang untuk akal kita berkecimpung di ranah ini. Masalah bersalam-salaman
adalah salah satu bentuk BID’AH yang tidak ada asalnya dari Rasulullah,
saran ana…antum banyak membaca dan ikut Kajian, insya ALLAH semakin dalam
antum mengetahui mengenai manhaj ini antum akan berperilaku dan
‘berpenampilan’ sesuai dengan yang diajarkan rasulullah. Antum juga harus
tahu bahwa di luar sana KEJAHILAN (kebodohan) sangat merajalela, kalo antum
sempat jelaskan kepada mereka bahwa bersalaman itu bid’ah yah antum
sampaikan dengan kata-kata yang lembut dan dengan HIKMAH. Antum bisa saja
tidak menolak bersalaman, tapi mungkin antum harus punya trik, di masjid
tempat ana biasa sholat sampai sekarang mereka masih salam-salaman tapi
karena setiap sehabis sholat ana selalu mundur ke shaf yang agak belakang,
dan tidak menunjukkan sikap bahwa ana akan bersalaman setelah selesai
sholat, akhirnya seiring dengan waktu, sekarang mereka tahu bahwa kalo ana
sholat di situ  mereka tidak menyalami ana, tapi setelah selesai sholat ana
menyapa mereka dengan bersalaman tangan dan ngobrol. Alhamdulillah mereka
sekarang mengerti, walaupun dengan selain ana masih tetap bersalaman setelah
selesai sholat.



3.   Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti
membiasakan diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan
suasana eksklusivenya. → Tidakkah engkau tahu wahai saudaraku ternyata kosa
kata bahasa Indonesia itu 60% berasal dari bahasa ARAB? Bagaimana jika
pemerintah ARAB mem-patenkan bahwa bahasa mereka tidak boleh dipakai oleh
kita? Antum mau berbicara pakai bahasa apa? Antum harus bangga dan bersyukur
karena bahasa Arab adalah bahasa dien yang mulia ini, tentu tidak
semerta-merta harus menggunakan bahasa arab, namun semua kitab shahih itu
berbahasa arab. Jadi mau tidak mau itu akan terpakai, ana pernah mempelajari
bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan subhanallah ternyata bahasa ARAB itu
adalah bahasa yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi. Sekali lagi
mengenai kesan exclusive, tidakkah antum ingat kabar dari Rasulullah bahwa
Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing. Kalo
antum s

Re: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun

2009-01-11 Terurut Topik HASAN NURDIN
Wa'alaikumussalam warohmatullohi wabarokatuh

Alhamdulillaah...wassholatu wassalamu alaa Rosulillaah
Sebelumnya saya ucapkan ' Selamat ' dan ikut bahagian krn antum sudah mengenal 
manhaj yang Mulia ini, yaitu Manhaj Salaf !
Dan patut kiranya antum Bersyukur atas Karunia Nimat yang paling Utama , yaitu 
Hidayah Alaa Manhajin Nubuwwah ( CMIIW ) 
Caranya bersyukur adalah tetap istiqomah ikut ta'lim kajian salaf dan bersabar 
atas gejolak dari dalam ( hawa nafsu ) dan dari luar ( syetan laknatulloh ). 
Saya mencoba membantu sharing diskusi sama antum karena ana juga pernah sprti 
antum , hanya beda sedikit aja !

Bismillaah
- Ana merasa lingkungan pengajian salaf agak eksklusif dan intelektual sehingga 
menjadi agak 'minder'. Mungkin karena ana datang masih isbal, belum berjanggut 
dan istri belum berhijab dengan benar agak menjadi perhatian dan kesulitan 
berkomunikasi. Seharusnya sesama saudara muslim ada interaksi sosial ( muamalah 
) dimana mungkin mereka dapat menambah ilmu atau informasi berguna lainnya. 
Dalam hal ini ana berharap ikhwan/akhwat yang sudah lebih dulu mengenal lebih 
proaktif untuk mengajak (belum perlu sampai berdakwah).
Jawab : istilah eksklusif , memang benar adanya. Hanya saja bukan seperti 
eksklusif nya beberapa aliran sesat untuk memperlihatkan kekhususan mrk atas 
kebatilan manhaj mereka atou modus mrk untuk menggaet simpati agar menjadi 
anggotanya . contoh seperti LDII , Jamaah tabligh dsb. Akan tetapi ini adalah 
eksklusif  yang Syar'i yang dicontohkan oleh Tauladan kita Rosulullooh 
shallallohu alaihi wasallam. karena antum blum bisa bercelana diatas mata kaki 
, saran saya antum gulung aja . Karena ini adalah perbuatan yang dibenci oleh 
beliau shallallohu alaihi wasallam. Janggut, yang penting mulai sekarang antum 
tidak mencukurnya barang sehelai pun, karena kewajibannya adalah memelihara 
jenggot , bukan harus panjang jenggot. Adapun istri antum belum berhijab benar 
, gpp asal bisa menutup aurot wanita jilbab menutupi dada dan baju dibawah ( 
maaf " pantat " ) dan kaus kaki seadanya aja, dan ini meruapakan adab 
berpakaian wanita di luar atou dalam majlis. sambil memperkuat pemahaman istri 
antum akan jilbab dan jika telah paham , maka gampang untuk berubah 
biidznillaah. smoga Alloh menguatkan HidayahNya buat antum berdua .

- Ada teman ana menilai kalangan kita ini agak sombong. Karena katanya mungkin 
saja ada dalil bahwa tidak ada kaidah bersalaman selesai sholat, tapi apakah 
harus menolak orang yang mengajak bersalaman.
ini bukan sombong ya ...akhi.. akan tetapi karana itu merupakan bid'ah yang 
dilarang dalam agama. tetapi jika dikhawatirkan mrk akan memutuskan 
sillaturrahim maka gpp terima salamnya sambil didakwahi tidak boleh seprti ini 
( jika antum mampu/sanggup ) atou berusaha mengghindar terjadinya salaman itu . 
wallohu a'lam.
- Ada lagi yang mengatakan ; kita ini ada di Indonesia kenapa musti membiasakan 
diri dengan istilah istilah bahasa Arab jadi lebih mengentalkan suasana 
eksklusivenya. 
istilah mau arab atou pun inggris selama itu positif ... kan gak dilarang. 
Apalagi istilah arab mungkin bertujuan supaya kita bisa dekat dengan AL-qur'an 
atou hadist yang berbahasa Arab. Wallohu 'alam
- Ada juga yang mengatakan (dan ana juga pernah mendengar pertanyaan di Radio 
Roja) dakwah salaf merasa paling benar, diluar itu dikatakan "bodoh", "sesat", 
"jahil" atau "bathil" sehingga kata ini terasa terlalu keras buat orang yang 
ingin mengenal Salaf, bukankah dakwah harus dilakukan dengan kata yang baik dan 
lemah lembut. Manhaj iya paling benar atau "HAQ", tapi manusianya haram untuk 
merasa paling benar (mahsum, mudah2an betul menulisnya) itu yang ana dengar 
dari Ustad kita.
insyaAlloh ini adalah statement yang shohih dan memang kita harus bangga dengan 
manhaj salaf ini yang paling benar dan afrod / orang perorangnya blum tentu 
selalu benar. Soal masalh KERAS... mengkin saja hati kita yang keras penuh 
dengan noda2 dosa sehingga ketika menerima sesuatu yang bertolakbelakang dengan 
hawanafsunya dikatakan keras dsb. Wallohu Alam
- Semoga Alloh Azza wa Jalla membukakan hidayah kepada ana agar tetap diberikan 
keteguhan untuk tetap ada dalam Manhaj yang Haq ini. Dan jazzakolloh khoir atas 
bantuan rekan2 sekalian
Aamiin
Baarokallohu fiikum... semoga Alloh memberkahimu

Wassalamualaykum Warrohmatullohi wabarrokatuh
Wa'alaikumussalam warohmatullohi wabarokatu
Mohon koreksi jika ada yang salah ... 
( afwan tidak disertakan dalil , insyaAlloh dalilnya ada dan siap untuk diminta 
insyaAlloh ) 

salam bahagia
Abu Syaima'
=

  - Original Message - 
  From: udaukal 
  To: assunnah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 06, 2009 11:24 AM
  Subject: [assunnah] Mohon petunjuk untuk berinteraksi dengan para salaffiyun


  Assalamualaykum Warrohmatullohiwabarrokatuh

  Ikhwanulfidien, ana ada beberapa hal yang kiranya mohon dapat memberikan 
bantuan.
  Ana baru mengenal Ahlussunah wal jamaah dan kebetulan ana sudah beberapa kali 
mengunjungi pengaj