RE: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
Syallom juga Merry, Setahu saya dari info dokter , setiap pemberian obat antibiotic memang diharuskan dihabiskan, kalau tidak virusnya cumab pingsan bukan mati, kalo tidak dihabiskan bisa kemungkinan terulang penyakit yg sama dalam waktu berdekatan dan lebih parah. GBU Kimmy's mom -Original Message- From: MERRY SURABAYA [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 21, 2006 10:02 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik. Syallom Mom kimmy, Iya mbak, sekarang ini banyak apotik - apotik baru bermunculan maka perlu dihati-hati dan pada kesempatan ini pula saya ingin bertanya untuk pemberian antibiotik ini yang diberikan terus menerus berhubung anak tersebut batuk dan pilek apa tidak apa-apa thx GBU Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Saya mau menginformasikan pengalaman saya membeli obat di apotik hari ini. Baby saya Allan 9 bulan sudah batuk and pilek selama hampir 2 minggu (katanya lagi musim) Sudah ke DSA and obat pun sudah habis dikonsumsi , tetapi tidak sembuh2 jua, malahan si kecil demam memasuki awal minggu ke 2. Kemudian saya membawa ke DSA satunya lagi, yang kemudian diberi resep obat batuk pilek (berupa bubuk racikan) dan plus antibiotic sirup. Resep DSA yg kedua ini saya tebus diapotik yg sama (apotik langganan dekat rumah) dimana resep bisa di pick up and obat di delivery. Singkat kata , dalam waktu 1 jam, obat diantar kerumah, Sebelum saya memberi minum obat si kecil, saya terbiasa selalu mencoba sedikit obat tersebut dimulut sendiri dan membaca aturan pemberian obat dan kadarnya. Obat bubuk batuk pilek tertera 2 kali sehari x 1 bungkus. Dan obat antibiotic 2 kali sehari x 2.5 sendok teh. Secara naluri ibu yang selalu memberi minum obat kepada anak, saya membayangkan betapa susahnya meminumkan 2,5 sendok teh (1 sendok teh = 5 ml) obat kepada bayi berumur 9 bulan. Dan tiba2 saya baru ngeh, kok kayaknya banyak banget yach, Perasaan batita saya yg pertama 3 tahun aja selama ini enggak pernah minum obat sampai 2 sendok teh (paling-paling ½ sendok teh atau maksimal 1 sendok the kalau memang kadar obat sirup khusus anak). Karena penasaran , saya telp ke apotik, bener ngak sich minumya 2 ½ sendok teh, Apoteker menjawab, benar mbak, 2 ½ sendok teh, begitu mantap dia menjawab. Tapi saya bersikeras bertanya, bisa di check ngak ya , antibiotic dari DSA nya terlalu keras enggak kadarnya untuk bayi 9 bulan? Apoteker kembali menjawab , sebentar yach, saya coba liat resepnya lagi. Dan dalam hitungan 5 detik, dia menjawab , mbak iya seharusnya 2 ½ ml, bukan 2 ½ sendok teh. Saya segera mencari copy resep obat di dalam plastic, ternyata DSA tidak salah, tertulis 2.5 ml. Aduch , puji Tuhan, obat belum saya suapkan kepada anak. Obat yg seharusnya 2 ½ ml , di tulis apoteker diobatnya 2 ½ sendok the (5 x 2.5ml = 12,5 ml) Artinya 5 KALI dosis seharusnya!!! Saya sempat marah terhadap apoteker tsb, karena kecerobohannya dapat mengakibatkan over dosis obat terhadap anak . Dan apoteker tsb mengirim courier kemabli dalam waktu 5 menit utk mengambil obat dan mengganti struk yg benar. Terkadang saya berpikir , bagaimana saya bisa percaya kepada apoteker yg meracik obat campuran yg saya tidak dapat mencek dan melihat? Saran saya, terutama sekarang banyak sekali bermunculan apotik2 baru , dimana Profesionalisme dan ketelitian apoteker dan asisten sangat mutlak diperlukan, Bacalah petunjuk obat secara jelas, jangan ragu untuk meminta copy resep (bukan untuk mengulang obat, tetapi memeriksa ulang instruksi dan dosis), Karena terkadang anak yg sedang demam dapat mebuat orang tua panick dan mencekoki obat dengan segera, pemberian obat deman yg terlalu banyak dapat merusak fungsi hati. Semoga informasi dan pengalaman saya dapat berguna untuk orangtua yg lain. Salam , Kimmy and Allans mom - Yahoo! Mail Use Photomail to share photos without annoying attachments. Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
ya kalo virus dihajar ama antibiotik mah emang gak bakalan mati, biarpun ngasihnya seumur hidup. pingsan pun enggak. lha wong antibiotika emang bukan buat basmi virus, tapi buat basmi bakteri. nah, kalau antibiotika memang sudah benar diperuntukkan u/ penyakit karena bakteri (c/o TBC), ya memang harus sampai tuntas pengobatannya. justru kalu penyakit karena virus dibombardir dengan antibiotika, yang ada bakteri baik jadi jahat karena termutasi. atau bakteri yang jahat jadi resisten. akibatnya ya si anak akan sakit2an. cheers, =listi= On 3/22/06, Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Syallom juga Merry, Setahu saya dari info dokter , setiap pemberian obat antibiotic memang diharuskan dihabiskan, kalau tidak virusnya cumab pingsan bukan mati, kalo tidak dihabiskan bisa kemungkinan terulang penyakit yg sama dalam waktu berdekatan dan lebih parah. GBU Kimmy's mom
RE: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
Dear Mbak Listi, Thanx sharingya, Memang benar , antibiotic itu untuk meransang antibody kita, Dalam hal batuk pilek yg lagi musim ini, memang dayatahan tubuh and stamina adalah factor utamanya. Kebetulan dalam hal ini, yg batuk pilek adalah baby ku yg baru 9 bulan (dan ketularan kakaknya 3 tahun yg juga batuk pilek, juga notabene tertular dari temen-temen preschoolnya). Jadi aku terus terang kebingungan juga untuk menjaga daya tahan tubuh baby, maklum kalo yg sikecil 3 tahun mungkin obat/vitamin menjaga daya tahan tubuh lebih banyak pilihannya, ketimbang vitamin utk daya tahan tubuh baby yg saya rasa harus konsultasi ke dsa dulu untuk dosisnya dan tidak gampang membeli secara bebas diapotik. Home treatment u/batuk pilek? Wah interest banget mbak, bisa aku brows dimana yach artikel lamanya? Tks/Kimmy Allan's mom -Original Message- From: Alfin Agung [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 21, 2006 10:15 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik. Dear mbak, ada 2 pelajaran penting, yang aku bisa lihat di sharing mbak ini. 1. mengenai batuk pilek Kebanyakan batuk pilek itu disebabkan oleh virus. Virus ini bukan makhluk hidup. Jadi ndak akan mempan dibom dengan antibiotik (antibiotik dari kata anti dan bios, kehidupan). Jadi antibiotik bisa u/ memusnahkan makhluk hidup, dalam hal ini bakteri (c/o penyakit TBC, tifus) atau jamur. Karena disebabkan o/ virus, yang bisa menyembuhkan adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Gimana caranya meningkatkan daya tahan tubuh? Ya dengan hidup sehat, makan makanan yang bergizi. Dan karena disebabkan o/ virus dan hanya bisa ditangkal o/ daya tahan tubuh kita, maka masa penyembuhannya ya relatif, tergantung kondisi tubuh kita. Umumnya siy antara 5 hari sampai 2 minggu. Kalau mbak anggota milis lama, tentunya bisa dilihat lagi di e-mail2 lama mengenai home treatment u/ batuk pilek. 2. membaca resep dokter Memang seringkali tulisan dokter itu ajaib ya...hehehehe... Perlu ketelitian tersendiri u/ membacanya. Memang alangkah baiknya jika resep dokter ini ditulis ulang, kita bisa minta ke apotekernya. Kemudian dari resep itu, kita juga bisa tahu obat apa siy yang diberikan ke anak kita. Ini bagusnya u/ menghindari pemberian obat yang tidak perlu (mis. AB u/ batuk pilek), obat yang tumpang tindih (mis. obat batuk + asma + radang tenggorokan), kesalahan pembacaan dosis (mis. kasus apotik mbak ini). Ya bandingkan saja kalau kita beli HP. Pasti akan pilih2 dan cari tahu kan. Sudah seharusnya dengan obat juga begitu. Bukan berarti kita meremehkan/tidak mempercayai dokter kita, lho. Cuma ya ndak ada salahnya dan banyak untungnya kan, kalau kita tahu. Bahkan kita juga bisa ajak diskusi dokternya dan menanyakan mengenai alasan pemberian obat itu. Benar kata mbak, obat yang berlebihan dosisnya dapat merusak hati. Tapi obat yang salah sasaran, walaupun dosisnya tepat, juga tidak benar, kan... Sori kalo kepanjangan...hehehehe cheers, =listi= http://jarangtulis.blogspot.com PS: mbak Merry capslocknya dah mati yeee...heheheheh On 3/21/06, Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Saya mau menginformasikan pengalaman saya membeli obat di apotik hari ini. Baby saya Allan 9 bulan sudah batuk and pilek selama hampir 2 minggu (katanya lagi musim) Sudah ke DSA and obat pun sudah habis dikonsumsi , tetapi tidak sembuh2 jua, malahan si kecil demam memasuki awal minggu ke 2. Kemudian saya membawa ke DSA satunya lagi, yang kemudian diberi resep obat batuk pilek (berupa bubuk racikan) dan plus antibiotic sirup. Resep DSA yg kedua ini saya tebus diapotik yg sama (apotik langganan dekat rumah) dimana resep bisa di pick up and obat di delivery. Singkat kata , dalam waktu 1 jam, obat diantar kerumah, Sebelum saya memberi minum obat si kecil, saya terbiasa selalu mencoba sedikit obat tersebut dimulut sendiri dan membaca aturan pemberian obat dan kadarnya. Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
hehehe..mbak, aku boleh koreksi dikt lagi? antibiotik itu juga BUKAN u/ merangsang antibodi tubuh kita. antibiotik ya u/ membunuh bakteri, titik. u/ daya tahan tubuh, ya salah satunya dengan mengkonsumsi gizi yang baik dan benar. kalau itu dah benar, ya ndak perlu juga yang namanya multivitamin, suplemen, dll. hal yang sama juga berlaku u/ kakaknya, kita semua. *Tatalaksana:* v Yang paling dibutuhkan adalah cairan, sering minum meski sedikit2. v Supaya ingus tidak kental dan menyumbat jalan nafas, berikan *air garam steril* *sebagai tetes hidung*. Air garam steril ini tidak akan menimbulkan efek samping. Bisa gunakan Breathy (merk dagangnya). Menghirup uap air panas juga banyak membantu saat mengalami colds flu. v Apabila pada malam hari tiak dapat tidur karena hidung tersumbat, beri tetes hidung untuk menghilangkan pembengkakan di dalam hidung (Breathy). v Humid environment, jangan kering seperti dalam ruangan berAC. Kalau perlu, taruh satu ember berisi air mendidih setelah anak tidur. v Paracetamol – bila bayi/anak uncomfortable atau high fever (38.5) v Di lain pihak, kita sering mengacaukan alergi dengan flu. Pada alergi yg mengenai hidung, anak juga akan meler tetapi anak tidak demam, tetap aktif bermain. Bukan berarti juga anak menderita infeksi virus flu. *Pencegahan: * v Sering cuci tangan v Hindari kontak erat dengan penderita flu v Jaga kebersihan rumah seperti di kamar mandi, dapur, dsb. Kapan menghubungi dokter? v Persistent cough, fever 72 hours v Sesak nafas, kuku dan bibir tampak biru v Luar biasa rewel, atau luar biasa mengantuk (sangat sulit dibangunkan) On 3/22/06, Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Mbak Listi, Thanx sharingya, Memang benar , antibiotic itu untuk meransang antibody kita, Dalam hal batuk pilek yg lagi musim ini, memang dayatahan tubuh and stamina adalah factor utamanya. Kebetulan dalam hal ini, yg batuk pilek adalah baby ku yg baru 9 bulan (dan ketularan kakaknya 3 tahun yg juga batuk pilek, juga notabene tertular dari temen-temen preschoolnya). Jadi aku terus terang kebingungan juga untuk menjaga daya tahan tubuh baby, maklum kalo yg sikecil 3 tahun mungkin obat/vitamin menjaga daya tahan tubuh lebih banyak pilihannya, ketimbang vitamin utk daya tahan tubuh baby yg saya rasa harus konsultasi ke dsa dulu untuk dosisnya dan tidak gampang membeli secara bebas diapotik. Home treatment u/batuk pilek? Wah interest banget mbak, bisa aku brows dimana yach artikel lamanya? Tks/Kimmy Allan's mom
[balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
Dear Parents, Saya mau menginformasikan pengalaman saya membeli obat di apotik hari ini. Baby saya Allan 9 bulan sudah batuk and pilek selama hampir 2 minggu (katanya lagi musim) Sudah ke DSA and obat pun sudah habis dikonsumsi , tetapi tidak sembuh2 jua, malahan si kecil demam memasuki awal minggu ke 2. Kemudian saya membawa ke DSA satunya lagi, yang kemudian diberi resep obat batuk pilek (berupa bubuk racikan) dan plus antibiotic sirup. Resep DSA yg kedua ini saya tebus diapotik yg sama (apotik langganan dekat rumah) dimana resep bisa di pick up and obat di delivery. Singkat kata , dalam waktu 1 jam, obat diantar kerumah, Sebelum saya memberi minum obat si kecil, saya terbiasa selalu mencoba sedikit obat tersebut dimulut sendiri dan membaca aturan pemberian obat dan kadarnya. Obat bubuk batuk pilek tertera 2 kali sehari x 1 bungkus. Dan obat antibiotic 2 kali sehari x 2.5 sendok teh. Secara naluri ibu yang selalu memberi minum obat kepada anak, saya membayangkan betapa susahnya meminumkan 2,5 sendok teh (1 sendok teh = 5 ml) obat kepada bayi berumur 9 bulan. Dan tiba2 saya baru ngeh, kok kayaknya banyak banget yach, Perasaan batita saya yg pertama 3 tahun aja selama ini enggak pernah minum obat sampai 2 sendok teh (paling-paling ½ sendok teh atau maksimal 1 sendok the kalau memang kadar obat sirup khusus anak). Karena penasaran , saya telp ke apotik, bener ngak sich minumya 2 ½ sendok teh, Apoteker menjawab, benar mbak, 2 ½ sendok teh, begitu mantap dia menjawab. Tapi saya bersikeras bertanya, bisa di check ngak ya , antibiotic dari DSA nya terlalu keras enggak kadarnya untuk bayi 9 bulan? Apoteker kembali menjawab , sebentar yach, saya coba liat resepnya lagi. Dan dalam hitungan 5 detik, dia menjawab , mbak iya seharusnya 2 ½ ml, bukan 2 ½ sendok teh. Saya segera mencari copy resep obat di dalam plastic, ternyata DSA tidak salah, tertulis 2.5 ml. Aduch , puji Tuhan, obat belum saya suapkan kepada anak. Obat yg seharusnya 2 ½ ml , di tulis apoteker diobatnya 2 ½ sendok the (5 x 2.5ml = 12,5 ml) Artinya 5 KALI dosis seharusnya!!! Saya sempat marah terhadap apoteker tsb, karena kecerobohannya dapat mengakibatkan over dosis obat terhadap anak . Dan apoteker tsb mengirim courier kemabli dalam waktu 5 menit utk mengambil obat dan mengganti struk yg benar. Terkadang saya berpikir , bagaimana saya bisa percaya kepada apoteker yg meracik obat campuran yg saya tidak dapat mencek dan melihat? Saran saya, terutama sekarang banyak sekali bermunculan apotik2 baru , dimana Profesionalisme dan ketelitian apoteker dan asisten sangat mutlak diperlukan, Bacalah petunjuk obat secara jelas, jangan ragu untuk meminta copy resep (bukan untuk mengulang obat, tetapi memeriksa ulang instruksi dan dosis), Karena terkadang anak yg sedang demam dapat mebuat orang tua panick dan mencekoki obat dengan segera, pemberian obat deman yg terlalu banyak dapat merusak fungsi hati. Semoga informasi dan pengalaman saya dapat berguna untuk orangtua yg lain. Salam , Kimmy and Allans mom
Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
Syallom Mom kimmy, Iya mbak, sekarang ini banyak apotik - apotik baru bermunculan maka perlu dihati-hati dan pada kesempatan ini pula saya ingin bertanya untuk pemberian antibiotik ini yang diberikan terus menerus berhubung anak tersebut batuk dan pilek apa tidak apa-apa thx GBU Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Saya mau menginformasikan pengalaman saya membeli obat di apotik hari ini. Baby saya Allan 9 bulan sudah batuk and pilek selama hampir 2 minggu (katanya lagi musim) Sudah ke DSA and obat pun sudah habis dikonsumsi , tetapi tidak sembuh2 jua, malahan si kecil demam memasuki awal minggu ke 2. Kemudian saya membawa ke DSA satunya lagi, yang kemudian diberi resep obat batuk pilek (berupa bubuk racikan) dan plus antibiotic sirup. Resep DSA yg kedua ini saya tebus diapotik yg sama (apotik langganan dekat rumah) dimana resep bisa di pick up and obat di delivery. Singkat kata , dalam waktu 1 jam, obat diantar kerumah, Sebelum saya memberi minum obat si kecil, saya terbiasa selalu mencoba sedikit obat tersebut dimulut sendiri dan membaca aturan pemberian obat dan kadarnya. Obat bubuk batuk pilek tertera 2 kali sehari x 1 bungkus. Dan obat antibiotic 2 kali sehari x 2.5 sendok teh. Secara naluri ibu yang selalu memberi minum obat kepada anak, saya membayangkan betapa susahnya meminumkan 2,5 sendok teh (1 sendok teh = 5 ml) obat kepada bayi berumur 9 bulan. Dan tiba2 saya baru ngeh, kok kayaknya banyak banget yach, Perasaan batita saya yg pertama 3 tahun aja selama ini enggak pernah minum obat sampai 2 sendok teh (paling-paling ½ sendok teh atau maksimal 1 sendok the kalau memang kadar obat sirup khusus anak). Karena penasaran , saya telp ke apotik, bener ngak sich minumya 2 ½ sendok teh, Apoteker menjawab, benar mbak, 2 ½ sendok teh, begitu mantap dia menjawab. Tapi saya bersikeras bertanya, bisa di check ngak ya , antibiotic dari DSA nya terlalu keras enggak kadarnya untuk bayi 9 bulan? Apoteker kembali menjawab , sebentar yach, saya coba liat resepnya lagi. Dan dalam hitungan 5 detik, dia menjawab , mbak iya seharusnya 2 ½ ml, bukan 2 ½ sendok teh. Saya segera mencari copy resep obat di dalam plastic, ternyata DSA tidak salah, tertulis 2.5 ml. Aduch , puji Tuhan, obat belum saya suapkan kepada anak. Obat yg seharusnya 2 ½ ml , di tulis apoteker diobatnya 2 ½ sendok the (5 x 2.5ml = 12,5 ml) Artinya 5 KALI dosis seharusnya!!! Saya sempat marah terhadap apoteker tsb, karena kecerobohannya dapat mengakibatkan over dosis obat terhadap anak . Dan apoteker tsb mengirim courier kemabli dalam waktu 5 menit utk mengambil obat dan mengganti struk yg benar. Terkadang saya berpikir , bagaimana saya bisa percaya kepada apoteker yg meracik obat campuran yg saya tidak dapat mencek dan melihat? Saran saya, terutama sekarang banyak sekali bermunculan apotik2 baru , dimana Profesionalisme dan ketelitian apoteker dan asisten sangat mutlak diperlukan, Bacalah petunjuk obat secara jelas, jangan ragu untuk meminta copy resep (bukan untuk mengulang obat, tetapi memeriksa ulang instruksi dan dosis), Karena terkadang anak yg sedang demam dapat mebuat orang tua panick dan mencekoki obat dengan segera, pemberian obat deman yg terlalu banyak dapat merusak fungsi hati. Semoga informasi dan pengalaman saya dapat berguna untuk orangtua yg lain. Salam , Kimmy and Allans mom - Yahoo! Mail Use Photomail to share photos without annoying attachments.
Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
Dear mbak, ada 2 pelajaran penting, yang aku bisa lihat di sharing mbak ini. 1. mengenai batuk pilek Kebanyakan batuk pilek itu disebabkan oleh virus. Virus ini bukan makhluk hidup. Jadi ndak akan mempan dibom dengan antibiotik (antibiotik dari kata anti dan bios, kehidupan). Jadi antibiotik bisa u/ memusnahkan makhluk hidup, dalam hal ini bakteri (c/o penyakit TBC, tifus) atau jamur. Karena disebabkan o/ virus, yang bisa menyembuhkan adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Gimana caranya meningkatkan daya tahan tubuh? Ya dengan hidup sehat, makan makanan yang bergizi. Dan karena disebabkan o/ virus dan hanya bisa ditangkal o/ daya tahan tubuh kita, maka masa penyembuhannya ya relatif, tergantung kondisi tubuh kita. Umumnya siy antara 5 hari sampai 2 minggu. Kalau mbak anggota milis lama, tentunya bisa dilihat lagi di e-mail2 lama mengenai home treatment u/ batuk pilek. 2. membaca resep dokter Memang seringkali tulisan dokter itu ajaib ya...hehehehe... Perlu ketelitian tersendiri u/ membacanya. Memang alangkah baiknya jika resep dokter ini ditulis ulang, kita bisa minta ke apotekernya. Kemudian dari resep itu, kita juga bisa tahu obat apa siy yang diberikan ke anak kita. Ini bagusnya u/ menghindari pemberian obat yang tidak perlu (mis. AB u/ batuk pilek), obat yang tumpang tindih (mis. obat batuk + asma + radang tenggorokan), kesalahan pembacaan dosis (mis. kasus apotik mbak ini). Ya bandingkan saja kalau kita beli HP. Pasti akan pilih2 dan cari tahu kan. Sudah seharusnya dengan obat juga begitu. Bukan berarti kita meremehkan/tidak mempercayai dokter kita, lho. Cuma ya ndak ada salahnya dan banyak untungnya kan, kalau kita tahu. Bahkan kita juga bisa ajak diskusi dokternya dan menanyakan mengenai alasan pemberian obat itu. Benar kata mbak, obat yang berlebihan dosisnya dapat merusak hati. Tapi obat yang salah sasaran, walaupun dosisnya tepat, juga tidak benar, kan... Sori kalo kepanjangan...hehehehe cheers, =listi= http://jarangtulis.blogspot.com PS: mbak Merry capslocknya dah mati yeee...heheheheh On 3/21/06, Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Saya mau menginformasikan pengalaman saya membeli obat di apotik hari ini. Baby saya Allan 9 bulan sudah batuk and pilek selama hampir 2 minggu (katanya lagi musim) Sudah ke DSA and obat pun sudah habis dikonsumsi , tetapi tidak sembuh2 jua, malahan si kecil demam memasuki awal minggu ke 2. Kemudian saya membawa ke DSA satunya lagi, yang kemudian diberi resep obat batuk pilek (berupa bubuk racikan) dan plus antibiotic sirup. Resep DSA yg kedua ini saya tebus diapotik yg sama (apotik langganan dekat rumah) dimana resep bisa di pick up and obat di delivery. Singkat kata , dalam waktu 1 jam, obat diantar kerumah, Sebelum saya memberi minum obat si kecil, saya terbiasa selalu mencoba sedikit obat tersebut dimulut sendiri dan membaca aturan pemberian obat dan kadarnya.
Re: [balita-anda] Hati-Hati membeli obat di apotik.
Saya sendiri juga agak khawatir sama resep dr yang tulisannya (sengaja atau tidak) agak susah dibacanya (tulisannya jelek). Terus terang dengan tulisan seperti itu kemungkinan orang apotik salah membaca jadi besar. Sudah pernah kejadian orang apotik salah memberi obat pada pasien, seperti waktu saya SMP dulu pernah ada anak ABG jadi idiot gara-gara obat yang diberikan salah akibat orang apotik salah membaca obat. Beberapa hari yang lalu di surat pembaca ada ibu hamil yang keguguran karena orang apotiknya salah memberikan obat krn salah membaca resep. Mana kehamilannya sudah ditunggu selama 10 th. Seharusnya tulisan dr pada resep itu harus jelas untuk dibaca, apalagi obat-obatan semakin banyak, dan banyak obat yg namanya hampir mirip, apalagi obat-obat dg resep itu biasanya obat2 keras. Apa susahnya dr menulis resep dengan jelas. Salah membaca obat bisa fatal akibatnya buat pasien. Hanifa Dear mbak, ada 2 pelajaran penting, yang aku bisa lihat di sharing mbak ini. 1. mengenai batuk pilek Kebanyakan batuk pilek itu disebabkan oleh virus. Virus ini bukan makhluk hidup. Jadi ndak akan mempan dibom dengan antibiotik (antibiotik dari kata anti dan bios, kehidupan). Jadi antibiotik bisa u/ memusnahkan makhluk hidup, dalam hal ini bakteri (c/o penyakit TBC, tifus) atau jamur. Karena disebabkan o/ virus, yang bisa menyembuhkan adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Gimana caranya meningkatkan daya tahan tubuh? Ya dengan hidup sehat, makan makanan yang bergizi. Dan karena disebabkan o/ virus dan hanya bisa ditangkal o/ daya tahan tubuh kita, maka masa penyembuhannya ya relatif, tergantung kondisi tubuh kita. Umumnya siy antara 5 hari sampai 2 minggu. Kalau mbak anggota milis lama, tentunya bisa dilihat lagi di e-mail2 lama mengenai home treatment u/ batuk pilek. 2. membaca resep dokter Memang seringkali tulisan dokter itu ajaib ya...hehehehe... Perlu ketelitia= n tersendiri u/ membacanya. Memang alangkah baiknya jika resep dokter ini ditulis ulang, kita bisa minta ke apotekernya. Kemudian dari resep itu, kit= a juga bisa tahu obat apa siy yang diberikan ke anak kita. Ini bagusnya u/ menghindari pemberian obat yang tidak perlu (mis. AB u/ batuk pilek), obat yang tumpang tindih (mis. obat batuk + asma + radang tenggorokan), kesalaha= n pembacaan dosis (mis. kasus apotik mbak ini). Ya bandingkan saja kalau kita beli HP. Pasti akan pilih2 dan cari tahu kan. Sudah seharusnya dengan obat juga begitu. Bukan berarti kita meremehkan/tidak mempercayai dokter kita, lho. Cuma ya ndak ada salahnya da= n banyak untungnya kan, kalau kita tahu. Bahkan kita juga bisa ajak diskusi dokternya dan menanyakan mengenai alasan pemberian obat itu. Benar kata mbak, obat yang berlebihan dosisnya dapat merusak hati. Tapi oba= t yang salah sasaran, walaupun dosisnya tepat, juga tidak benar, kan... Sori kalo kepanjangan...hehehehe cheers, =3Dlisti=3D http://jarangtulis.blogspot.com PS: mbak Merry capslocknya dah mati yeee...heheheheh On 3/21/06, Nick [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Parents, Saya mau menginformasikan pengalaman saya membeli obat di apotik hari ini= .. Baby saya Allan 9 bulan sudah batuk and pilek selama hampir 2 minggu (katanya lagi musim) Sudah ke DSA and obat pun sudah habis dikonsumsi , tetapi tidak sembuh2 jua, malahan si kecil demam memasuki awal minggu ke 2. Kemudian saya membawa ke DSA satunya lagi, yang kemudian diberi resep oba= t batuk pilek (berupa bubuk racikan) dan plus antibiotic sirup. Resep DSA yg kedua ini saya tebus diapotik yg sama (apotik langganan deka= t rumah) dimana resep bisa di pick up and obat di delivery. Singkat kata , dalam waktu 1 jam, obat diantar kerumah, Sebelum saya memberi minum obat si kecil, saya terbiasa selalu mencoba sedikit obat tersebut dimulut sendiri dan membaca aturan pemberian obat dan kadarnya. Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]