Re: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
setojo On 3/14/06, Noni Mira Timotius [EMAIL PROTECTED] wrote: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP --- Oleh: Mula Harahap Tangan Tono masih di perut istrinya. Leher istrinya diciumnya lagi. Dibisikkannya beberapa kalimat di telinga istrinya. Istrinya tersenyum. Sambil bangkit dari pangkuan Tono, istrinya menyeretnya masuk ke balik tirai. Mereka mulai menanggalkan baju. Kemudian suara dua badan yang dihempaskan di tempat tidur terdengar bersama keriutnya besi-besi ranjang Tono merapatkan badan ke badan istrinya. Sesaat sentuhan kulit menggetarkan seluruh syaraf Tono. Dirabanya seluruh tubuh istrinya. Dicumnya istrinya dengan penuh keberahian. Oh, alangkah nikmatnya kebebasan, pikir Tono. Alangkah tahu terimakasih penderitaan itu. Dan waktu istrinya menanggapi dengan panasnya berahi yang sama, seonggok gelombang nafsu menggulung kedua tubuh itu Jam berdentang satu kali di kamar makan. Tono tersentak bangun. Istrinya masih tidur di sampingnya. Tubuhnya yang telanjang dan tergeletak dengan tenang itu mengingatkan Tono pada salah satu lukisan Gauguin... Tono mengangkat jaketnya. Seperti biasa dia cium dulu lengan-lengan jaketnya. Hidungnya menyengir sebentar. Bau mani kering menusuk hidungnya. Dia tersenyum. Istrinya tersenyum... Kalimat-kalimat di atas saya ambil dari cerpen Musim Gugur Kembali di Connecticut karya Umar Kayam. Dia bukan saya ambil dari sebuah buku stensilan konsumsi anak remaja. Siapa pun yang telah membaca cerpen ini pasti akan setuju bahwa di dalam berkarya tidak ada maksud dari Umar Kayam--sastrawan besar itu--untuk memancing selera rendah pembacanya. Kalimat-kalimat itu dipakainya sebagai simbol gairah seorang manusia terhadap kehidupan; manakala nalurinya telah mencium bau kematian. Musim Gugur Kembali di Connecticut bercerita tentang tragedi seorang intelektual bernama Tono yang dituduh terlibat PKI, dan yang kemudian digiring oleh sekelompok tentara ke sebuah kebun karet. Simbolisasi terhadap suatu hal, yang dilakukan lewat penggambaran aktivitas seksual, tentu saja akan kita temukan di banyak karya sastra. Dia ada di novel Ahmad Tohari, Pramoedya Ananta Toer, Somerset Maugham, Yukio Mishima, Fira Basuki, Guy de Maupassant, Ayu Utami dan lain sebagainya. Dia juga ada di filem-filem karya sutradara seperti Woody Allen, Bellini, Akira Kurosawa, Ingmar Bergman dsb. Lalu bagaimana kita harus mendamaikan penggambaran aktivitas seksual dalam karya sastra--sebagaimana yang telah diuraikan di atas--dengan kalimat-kalimat di bawah ini? Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik aktivitas orang dalam berhubungan seks atau melakukan aktivitas yang mengarah pada hubungan seks dengan pasangan berlawanan jenis Setiap orang dilarang menyiarkan, memperdengarkan, mempertontonkan atau menempelkan tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa melalui media massa cetak, media massa elektronik dan/atau alat komunikasi media Setiap orang dilarang menyiarkan, memperdengarkan, mempertontonkan atau menempelkan tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi aktivitas orang yang berciuman bibir melalui media massa cetak, media massa elektronik dan/atau alat komunikasi medio Setiap orang dilarang membuat, menyebarluaskan, dan menggunakan karya seni yang mengandung sifat pornografi di media massa cetak, media massa elektronik, atau alat komunikasi medio, dan yang berada di tempat-tempat umum yang bukan dimaksudkan sebagai tempat pertunjukan karya seni Kalimat-kalimat yang saya kutip kemudian ini adalah bunyi pasal-pasal--ada 11 bab dan 93 pasal banyaknya--dari RUU Antipornografi dan Pornoaksi yang sedang digodok di DPR. Para pembela RUU mungkin akan menuduh saya terlalu mengada-ada. Undang-undang tidak akan mengatur sampai sedemikian jauh, mungkin begitulah kata mereka. Tapi saya rasa, undang-undang tidak bisa bersifat permissive dan main kecuali-kecualian. Begitu ia diundangkan, ia harus dijalankan dengan tegas dan tak boleh di-multi-tafsirkan. (Atau--kalau tidak--pasal-pasal yang menyeramkan atau bisa di-multi-tafsirkan itu lebih baik dibuang). Kalau ia dibiarkan mengambang; maka ia akan membuka peluang bagi para law-enforcer dan preman-preman untuk melakukan pemerasan. Atau, para pembela RUU Pornografi itu mungkin akan berkata, Kalau tidak mau didakwa sebagai melanggar
Re: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
Terus terang ya..aku heran loh.. apa yg dicari orang2 yg buat RUU APP ini ?? Cari muka biar dibilang suci ?? padahal mereka sendiri belun tentu lebih baik dari orang2 yang mereka tuduh melakukan pornoaksi n pornografi ?? UU anti korupsi aja ga jalan.. yg ini mau dijalanin?? ya ga ??? hahahhaha Kalo aku liat2 si ya..negara kita emang korupsi abis2an.. korupsi ahlak, moral..yang ujung2nya sape ke korupsi harga diri dan duit!! Mama JJ - Original Message - From: BuNdA Uci [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Sent: Tuesday, March 14, 2006 9:16 AM Subject: Re: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP setojo On 3/14/06, Noni Mira Timotius [EMAIL PROTECTED] wrote: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP --- Oleh: Mula Harahap Tangan Tono masih di perut istrinya. Leher istrinya diciumnya lagi. Dibisikkannya beberapa kalimat di telinga istrinya. Istrinya tersenyum. Sambil bangkit dari pangkuan Tono, istrinya menyeretnya masuk ke balik tirai. Mereka mulai menanggalkan baju. Kemudian suara dua badan yang dihempaskan di tempat tidur terdengar bersama keriutnya besi-besi ranjang Tono merapatkan badan ke badan istrinya. Sesaat sentuhan kulit menggetarkan seluruh syaraf Tono. Dirabanya seluruh tubuh istrinya. Dicumnya istrinya dengan penuh keberahian. Oh, alangkah nikmatnya kebebasan, pikir Tono. Alangkah tahu terimakasih penderitaan itu. Dan waktu istrinya menanggapi dengan panasnya berahi yang sama, seonggok gelombang nafsu menggulung kedua tubuh itu Jam berdentang satu kali di kamar makan. Tono tersentak bangun. Istrinya masih tidur di sampingnya. Tubuhnya yang telanjang dan tergeletak dengan tenang itu mengingatkan Tono pada salah satu lukisan Gauguin... Tono mengangkat jaketnya. Seperti biasa dia cium dulu lengan-lengan jaketnya. Hidungnya menyengir sebentar. Bau mani kering menusuk hidungnya. Dia tersenyum. Istrinya tersenyum... Kalimat-kalimat di atas saya ambil dari cerpen Musim Gugur Kembali di Connecticut karya Umar Kayam. Dia bukan saya ambil dari sebuah buku stensilan konsumsi anak remaja. Siapa pun yang telah membaca cerpen ini pasti akan setuju bahwa di dalam berkarya tidak ada maksud dari Umar Kayam--sastrawan besar itu--untuk memancing selera rendah pembacanya. Kalimat-kalimat itu dipakainya sebagai simbol gairah seorang manusia terhadap kehidupan; manakala nalurinya telah mencium bau kematian. Musim Gugur Kembali di Connecticut bercerita tentang tragedi seorang intelektual bernama Tono yang dituduh terlibat PKI, dan yang kemudian digiring oleh sekelompok tentara ke sebuah kebun karet. Simbolisasi terhadap suatu hal, yang dilakukan lewat penggambaran aktivitas seksual, tentu saja akan kita temukan di banyak karya sastra. Dia ada di novel Ahmad Tohari, Pramoedya Ananta Toer, Somerset Maugham, Yukio Mishima, Fira Basuki, Guy de Maupassant, Ayu Utami dan lain sebagainya. Dia juga ada di filem-filem karya sutradara seperti Woody Allen, Bellini, Akira Kurosawa, Ingmar Bergman dsb. Lalu bagaimana kita harus mendamaikan penggambaran aktivitas seksual dalam karya sastra--sebagaimana yang telah diuraikan di atas--dengan kalimat-kalimat di bawah ini? Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik aktivitas orang dalam berhubungan seks atau melakukan aktivitas yang mengarah pada hubungan seks dengan pasangan berlawanan jenis Setiap orang dilarang menyiarkan, memperdengarkan, mempertontonkan atau menempelkan tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa melalui media massa cetak, media massa elektronik dan/atau alat komunikasi media Setiap orang dilarang menyiarkan, memperdengarkan, mempertontonkan atau menempelkan tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi aktivitas orang yang berciuman bibir melalui media massa cetak, media massa elektronik dan/atau alat komunikasi medio Setiap orang dilarang membuat, menyebarluaskan, dan menggunakan karya seni yang mengandung sifat pornografi di media massa cetak, media massa elektronik, atau alat komunikasi medio, dan yang berada di tempat-tempat umum yang bukan dimaksudkan sebagai tempat pertunjukan karya seni Kalimat-kalimat yang saya kutip kemudian ini adalah bunyi pasal-pasal--ada 11 bab dan 93 pasal banyaknya--dari RUU Antipornografi dan Pornoaksi yang sedang digodok di DPR. Para pembela RUU mungkin akan menuduh
RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
Pak Mods, ikut sumbang saran akan hal ini boleh dunk ya... Parents, Ini hanya pemikiranku saja, terlepas dari RUU APP, tapi aku merasa berat banget perjuangan kita jadi orang tua jaman sekarang, dana pendidikan yang semakin mahal, penyakit yang beragam, lingkungan yang sangat tidak bersahabat untuk pengembangan akhlak anak kita dsb-dsb.. Miris banget pas baca Koran, anak kecil memperkosa teman mainnya karena abis menonton VCD porno, tukang ojek memperkosa cewek sekolahan karena pakaiannya yang menonjolkan payudara dan paha sedemikian rupa, denger cerita guru ngaji yang teman2 anaknya yang SMP yang punya HP canggih saling memfoto kemaluan masing2 dan saling kirim2 MMS dan SMS dengan message kapan ya bisa ketemu anu kita? Belum lagi anak2 SMP nonton VCD porno bareng setelah itu melakukan pesta sex di rumahnya ketika orang tuanya tidka di rumah, ada lagi cerita teman yang stress berat karena anaknya yang kelas II SD nonton VCD porno sama mbaknya di rumah yang ternyata VCD porno tersebut di jual murah oleh pedagang di lingkungan rumahnya dengan harga 3 lima ribu rp. Nah kalau begini siapa yang mau disalahkan? Seandainya pemerintah bisa menertibkan para penjual VCD porno, bisa menertibkan media yang menampilkan gambar porno, para wanita juga bisa menjaga auratnya, aku rasa hal ini akan jauh berkurang, beban kita sebagai orang tua akan sedikit terasa lebih ringan. Semua orang secara naluriah menyukai dan menikmati sex, tapi segala sesuatunya termasuk aktivitas seksual ada aturan mainnya, ada ketentuannya, bukankah semuanya merupakan hubungan sebab akibat? Siapa yang bisa menjamin kalau katanya karya seni seperti tulisan dibawah tidak dibaca/dinikmati oleh generasi penerus kita? Kalau pemerintahan dinegara ini sudah sedemikian baiknya, tidak ada VCD porno murahan, tidak ada majalah porno yang bisa dibeli dengan harga 1000 perak, tidak dijual bebas di kaki 5, dan ada pula yang menjamin kalau anak2 kita TIDAK TERANGSANG melihat semuanya itu baru dech terserah semau kita.terserah mau berbuat apa saja dan dimana sajaTapi nyatanya di Negara kita ini semua sistemnya masih belum berjalan dengan baikkan? Anak2 harus mendapat perhatian ekstra keras dari kita, tapi dilain hal kita tidak selamanya kita bisa disamping anak2 untuk membatasi segala geraknya, Anak2 juga ke sekolah, berhubungan dengan orang luar, dan lingkungan.nah selain anak kita yang harus dibentengi imannya, lingkungannya juga harus mendukungini yang menjadi konsen aku sendiri, mungkin juga menjadi konsen orang tua yang lainsemua orang ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat dan berimangitu...menurut aku Maaf bagi yang tidak berkenan ini hanya sebatas pemikiranku saja..yang sangat khawatir akan jaman yang katanya semakin canggih ini Yenni *ygpunya3oranganaklaki2 3/14/06, Noni Mira Timotius [EMAIL PROTECTED] wrote: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP --- Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik aktivitas orang dalam berhubungan seks atau melakukan aktivitas yang mengarah pada hubungan seks dengan pasangan berlawanan jenis Setiap orang dilarang menyiarkan, memperdengarkan, mempertontonkan atau menempelkan tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa melalui media massa cetak, media massa elektronik dan/atau alat komunikasi media Setiap orang dilarang menyiarkan, memperdengarkan, mempertontonkan atau menempelkan tulisan, suara atau rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi aktivitas orang yang berciuman bibir melalui media massa cetak, media massa elektronik dan/atau alat komunikasi medio Setiap orang dilarang membuat, menyebarluaskan, dan menggunakan karya seni yang mengandung sifat pornografi di media massa cetak, media massa elektronik, atau alat komunikasi medio, dan yang berada di tempat-tempat umum yang bukan dimaksudkan sebagai tempat pertunjukan karya seni Kalimat-kalimat yang saya kutip kemudian ini adalah bunyi pasal-pasal--ada 11 bab dan 93 pasal banyaknya--dari RUU Antipornografi dan Pornoaksi yang sedang digodok di DPR.
RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
Setuju banget.. Bisa saja kita sebagai orang tua berkilah, yg penting kita membekali anak kita dengan iman moral yg kuat maka serusak apapun dunia luar, anak kita tidak akan terpengaruh secara negative.. Tapi seberapa dekat kita bisa mengawasi anak kita.. Seberapa kuat keteguhan iman yg kita ajarkan pada anak kita bisa mereka aplikasikan.. Sementara di luar sana, bahkan di dekat kita, di lampu2x merah, gambar wanita (nyaris) telanjang begitu gampang untuk dilihat.. Di pedagang2x kaki lima (yg mungkin mangkal dekat sekolah anak kita) cerita2x yg mengumbar syahwat begitu mudah untuk didapat.. Dirumah kita, tontonan dengan pemainnya yg berbaju minim sexy menyanyi dengan gaya yg aduhai atau bermain sinetron yg penuh adegan2x yg wow..setiap saat bisa ditonton.. Siapa yg bisa menjamin bahwa sopir jemputan sekolah anak kita tidak akan terangsang.. Siapa yg bisa menjamin bahwa tukang yg mungkin sedang bekerja di dekat rumah kita tidak melampiaskan nafsu bejat ke anak kita.. Atau mungkin pembantu, anak tetangga, sodara, atau bahkan orang lewat yg mungkin sedang lupa daratan akibat tontonan atau bacaan yg barusan dia nikmati.. Hm...ternyata minim sekali apa yg bisa kita lakukan untuk melindungi anak2x kita.. Menurut saya sebagai orang awam, negara bahkan dunia sudah sewajibnya melindungi warganya (sudah tentu termasuk di dalamnya anak2x) agar jangan sampai menjadi korban/pelaku pelecehan/kekerasan seksual dengan cara2x yg terbaik... Kalau RUU APP bukan cara yg terbaik menurut kita, mungkin kita bisa membantu dengan pemikiran ide2x yg lebih brilyan utk kemudian disalurkan melalui tulisan2x di media massa atau cara2x santun lainnya.. Saya yakin, tidak ada seorangpun ibu/bapak di milis ini bahkan di manapun yg rela anak nya menjadi korban.. (barangkali pelaku pun bisa kita sebut sebagai korban dari sistem ya??).. Ossi(BundaIbamGhazy) Ygprihatindgkondisijamanygharusdihadapianakanak -Original Message- From: Yenni Afrianti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:08 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Pak Mods, ikut sumbang saran akan hal ini boleh dunk ya... Parents, Ini hanya pemikiranku saja, terlepas dari RUU APP, tapi aku merasa berat banget perjuangan kita jadi orang tua jaman sekarang, dana pendidikan yang semakin mahal, penyakit yang beragam, lingkungan yang sangat tidak bersahabat untuk pengembangan akhlak anak kita dsb-dsb.. Miris banget pas baca Koran, anak kecil memperkosa teman mainnya karena abis menonton VCD porno, tukang ojek memperkosa cewek sekolahan karena pakaiannya yang menonjolkan payudara dan paha sedemikian rupa, denger cerita guru ngaji yang teman2 anaknya yang SMP yang punya HP canggih saling memfoto kemaluan masing2 dan saling kirim2 MMS dan SMS dengan message kapan ya bisa ketemu anu kita? Belum lagi anak2 SMP nonton VCD porno bareng setelah itu melakukan pesta sex di rumahnya ketika orang tuanya tidka di rumah, ada lagi cerita teman yang stress berat karena anaknya yang kelas II SD nonton VCD porno sama mbaknya di rumah yang ternyata VCD porno tersebut di jual murah oleh pedagang di lingkungan rumahnya dengan harga 3 lima ribu rp. Nah kalau begini siapa yang mau disalahkan? Seandainya pemerintah bisa menertibkan para penjual VCD porno, bisa menertibkan media yang menampilkan gambar porno, para wanita juga bisa menjaga auratnya, aku rasa hal ini akan jauh berkurang, beban kita sebagai orang tua akan sedikit terasa lebih ringan. Semua orang secara naluriah menyukai dan menikmati sex, tapi segala sesuatunya termasuk aktivitas seksual ada aturan mainnya, ada ketentuannya, bukankah semuanya merupakan hubungan sebab akibat? Siapa yang bisa menjamin kalau katanya karya seni seperti tulisan dibawah tidak dibaca/dinikmati oleh generasi penerus kita? Kalau pemerintahan dinegara ini sudah sedemikian baiknya, tidak ada VCD porno murahan, tidak ada majalah porno yang bisa dibeli dengan harga 1000 perak, tidak dijual bebas di kaki 5, dan ada pula yang menjamin kalau anak2 kita TIDAK TERANGSANG melihat semuanya itu baru dech terserah semau kita.terserah mau berbuat apa saja dan dimana sajaTapi nyatanya di Negara kita ini semua sistemnya masih belum berjalan dengan baikkan? Anak2 harus mendapat perhatian ekstra keras dari kita, tapi dilain hal kita tidak selamanya kita bisa disamping anak2 untuk membatasi segala geraknya, Anak2 juga ke sekolah, berhubungan dengan orang luar, dan lingkungan.nah selain anak kita yang harus dibentengi imannya, lingkungannya juga harus mendukungini yang menjadi konsen aku sendiri, mungkin juga menjadi konsen orang tua yang lainsemua orang ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat dan berimangitu...menurut aku Maaf bagi yang tidak berkenan ini hanya sebatas pemikiranku saja..yang sangat khawatir akan jaman yang katanya semakin canggih ini Yenni
RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
RUU APP HARUS SEGERA DISAHKAN !!! Ini usaha pemerintah untuk melindungi anak2 kita. Coba bayangkan, kalu tiba2 kita temukan anak kita sedang membulak balik gambar2 erotis, bagaimana perasaan kita ? Bicaralah pada hati kecil, ini hati yg paling suci. Rgds PENDUKUNG RUU APP Important Notice: This e-mail transmission is intended only for the use of the named addressee, and may contain material/information that is private, confidential or legally privileged. Any retransmission, dissemination or other use of, or the taking of any action in reliance upon this material/information by anyone other than the named addressee is prohibited. If it is received in error by anyone other than the named addressee, please immediately notify the sender at the address and telephone/telefax number or e-mail address set forth herein, delete the material/information from any computer and destroy any copies or print-outs that may have been made of this material/information. Thank you. -Original Message- From: Ossi Roswihati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:41 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Setuju banget.. Bisa saja kita sebagai orang tua berkilah, yg penting kita membekali anak kita dengan iman moral yg kuat maka serusak apapun dunia luar, anak kita tidak akan terpengaruh secara negative.. Tapi seberapa dekat kita bisa mengawasi anak kita.. Seberapa kuat keteguhan iman yg kita ajarkan pada anak kita bisa mereka aplikasikan.. Sementara di luar sana, bahkan di dekat kita, di lampu2x merah, gambar wanita (nyaris) telanjang begitu gampang untuk dilihat.. Di pedagang2x kaki lima (yg mungkin mangkal dekat sekolah anak kita) cerita2x yg mengumbar syahwat begitu mudah untuk didapat.. Dirumah kita, tontonan dengan pemainnya yg berbaju minim sexy menyanyi dengan gaya yg aduhai atau bermain sinetron yg penuh adegan2x yg wow..setiap saat bisa ditonton.. Siapa yg bisa menjamin bahwa sopir jemputan sekolah anak kita tidak akan terangsang.. Siapa yg bisa menjamin bahwa tukang yg mungkin sedang bekerja di dekat rumah kita tidak melampiaskan nafsu bejat ke anak kita.. Atau mungkin pembantu, anak tetangga, sodara, atau bahkan orang lewat yg mungkin sedang lupa daratan akibat tontonan atau bacaan yg barusan dia nikmati.. Hm...ternyata minim sekali apa yg bisa kita lakukan untuk melindungi anak2x kita.. Menurut saya sebagai orang awam, negara bahkan dunia sudah sewajibnya melindungi warganya (sudah tentu termasuk di dalamnya anak2x) agar jangan sampai menjadi korban/pelaku pelecehan/kekerasan seksual dengan cara2x yg terbaik... Kalau RUU APP bukan cara yg terbaik menurut kita, mungkin kita bisa membantu dengan pemikiran ide2x yg lebih brilyan utk kemudian disalurkan melalui tulisan2x di media massa atau cara2x santun lainnya.. Saya yakin, tidak ada seorangpun ibu/bapak di milis ini bahkan di manapun yg rela anak nya menjadi korban.. (barangkali pelaku pun bisa kita sebut sebagai korban dari sistem ya??).. Ossi(BundaIbamGhazy) Ygprihatindgkondisijamanygharusdihadapianakanak -Original Message- From: Yenni Afrianti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:08 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Pak Mods, ikut sumbang saran akan hal ini boleh dunk ya... Parents, Ini hanya pemikiranku saja, terlepas dari RUU APP, tapi aku merasa berat banget perjuangan kita jadi orang tua jaman sekarang, dana pendidikan yang semakin mahal, penyakit yang beragam, lingkungan yang sangat tidak bersahabat untuk pengembangan akhlak anak kita dsb-dsb.. Miris banget pas baca Koran, anak kecil memperkosa teman mainnya karena abis menonton VCD porno, tukang ojek memperkosa cewek sekolahan karena pakaiannya yang menonjolkan payudara dan paha sedemikian rupa, denger cerita guru ngaji yang teman2 anaknya yang SMP yang punya HP canggih saling memfoto kemaluan masing2 dan saling kirim2 MMS dan SMS dengan message kapan ya bisa ketemu anu kita? Belum lagi anak2 SMP nonton VCD porno bareng setelah itu melakukan pesta sex di rumahnya ketika orang tuanya tidka di rumah, ada lagi cerita teman yang stress berat karena anaknya yang kelas II SD nonton VCD porno sama mbaknya di rumah yang ternyata VCD porno tersebut di jual murah oleh pedagang di lingkungan rumahnya dengan harga 3 lima ribu rp. Nah kalau begini siapa yang mau disalahkan? Seandainya pemerintah bisa menertibkan para penjual VCD porno, bisa menertibkan media yang menampilkan gambar porno, para wanita juga bisa menjaga auratnya, aku rasa hal ini akan jauh berkurang, beban kita sebagai orang tua akan sedikit terasa lebih ringan. Semua orang secara naluriah menyukai dan menikmati sex, tapi segala sesuatunya termasuk aktivitas seksual ada aturan mainnya, ada ketentuannya, bukankah semuanya merupakan hubungan sebab akibat? Siapa yang bisa
RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
wah bang Rhoma dah kam bek. siang bang haji... kmana ajahkatanya mo ngirim gambar unyil * Sensor* Rgds, Pendukung Ruu App Juga!! Mulyadi [EMAIL PROTECTED] 03/14/2006 02:35 PM Please respond to balita-anda@balita-anda.com To balita-anda@balita-anda.com cc Subject RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP RUU APP HARUS SEGERA DISAHKAN !!! Ini usaha pemerintah untuk melindungi anak2 kita. Coba bayangkan, kalu tiba2 kita temukan anak kita sedang membulak balik gambar2 erotis, bagaimana perasaan kita ? Bicaralah pada hati kecil, ini hati yg paling suci. Rgds PENDUKUNG RUU APP Important Notice: This e-mail transmission is intended only for the use of the named addressee, and may contain material/information that is private, confidential or legally privileged. Any retransmission, dissemination or other use of, or the taking of any action in reliance upon this material/information by anyone other than the named addressee is prohibited. If it is received in error by anyone other than the named addressee, please immediately notify the sender at the address and telephone/telefax number or e-mail address set forth herein, delete the material/information from any computer and destroy any copies or print-outs that may have been made of this material/information. Thank you. -Original Message- From: Ossi Roswihati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:41 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Setuju banget.. Bisa saja kita sebagai orang tua berkilah, yg penting kita membekali anak kita dengan iman moral yg kuat maka serusak apapun dunia luar, anak kita tidak akan terpengaruh secara negative.. Tapi seberapa dekat kita bisa mengawasi anak kita.. Seberapa kuat keteguhan iman yg kita ajarkan pada anak kita bisa mereka aplikasikan.. Sementara di luar sana, bahkan di dekat kita, di lampu2x merah, gambar wanita (nyaris) telanjang begitu gampang untuk dilihat.. Di pedagang2x kaki lima (yg mungkin mangkal dekat sekolah anak kita) cerita2x yg mengumbar syahwat begitu mudah untuk didapat.. Dirumah kita, tontonan dengan pemainnya yg berbaju minim sexy menyanyi dengan gaya yg aduhai atau bermain sinetron yg penuh adegan2x yg wow..setiap saat bisa ditonton.. Siapa yg bisa menjamin bahwa sopir jemputan sekolah anak kita tidak akan terangsang.. Siapa yg bisa menjamin bahwa tukang yg mungkin sedang bekerja di dekat rumah kita tidak melampiaskan nafsu bejat ke anak kita.. Atau mungkin pembantu, anak tetangga, sodara, atau bahkan orang lewat yg mungkin sedang lupa daratan akibat tontonan atau bacaan yg barusan dia nikmati.. Hm...ternyata minim sekali apa yg bisa kita lakukan untuk melindungi anak2x kita.. Menurut saya sebagai orang awam, negara bahkan dunia sudah sewajibnya melindungi warganya (sudah tentu termasuk di dalamnya anak2x) agar jangan sampai menjadi korban/pelaku pelecehan/kekerasan seksual dengan cara2x yg terbaik... Kalau RUU APP bukan cara yg terbaik menurut kita, mungkin kita bisa membantu dengan pemikiran ide2x yg lebih brilyan utk kemudian disalurkan melalui tulisan2x di media massa atau cara2x santun lainnya.. Saya yakin, tidak ada seorangpun ibu/bapak di milis ini bahkan di manapun yg rela anak nya menjadi korban.. (barangkali pelaku pun bisa kita sebut sebagai korban dari sistem ya??).. Ossi(BundaIbamGhazy) Ygprihatindgkondisijamanygharusdihadapianakanak -Original Message- From: Yenni Afrianti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:08 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Pak Mods, ikut sumbang saran akan hal ini boleh dunk ya... Parents, Ini hanya pemikiranku saja, terlepas dari RUU APP, tapi aku merasa berat banget perjuangan kita jadi orang tua jaman sekarang, dana pendidikan yang semakin mahal, penyakit yang beragam, lingkungan yang sangat tidak bersahabat untuk pengembangan akhlak anak kita dsb-dsb.. Miris banget pas baca Koran, anak kecil memperkosa teman mainnya karena abis menonton VCD porno, tukang ojek memperkosa cewek sekolahan karena pakaiannya yang menonjolkan payudara dan paha sedemikian rupa, denger cerita guru ngaji yang teman2 anaknya yang SMP yang punya HP canggih saling memfoto kemaluan masing2 dan saling kirim2 MMS dan SMS dengan message kapan ya bisa ketemu anu kita? Belum lagi anak2 SMP nonton VCD porno bareng setelah itu melakukan pesta sex di rumahnya ketika orang tuanya tidka di rumah, ada lagi cerita teman yang stress berat karena anaknya yang kelas II SD nonton VCD porno sama mbaknya di rumah yang ternyata VCD porno tersebut di jual murah oleh pedagang di lingkungan rumahnya dengan harga 3 lima ribu rp. Nah kalau begini siapa yang mau disalahkan? Seandainya pemerintah bisa menertibkan para penjual VCD porno, bisa menertibkan media yang
RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP
Setuju dengan disahkan RUU ini... Karena majalah playboy mau terbit?..Iya Karena VCD porno? iya juga Bukan berkaca dari kasus Inul (cuman bagian kecil yang terlalu dibesar2kan),selayaknya perlu didukung ...berawal dari peraturan ini Insya Alloh moral bangsa diharapkan bisa lebih baik... Jangan naiflah dengan mengkaitkan tarian2 daerah dengan adanya RUU ini.. Pertanyaannya sekarang: - Siapa yang takut dengan RUU ini?... - Penerbit majalah dan tabloid kategori xx - Pelaku hiburan malam plus(bukan penari jaipong loh)banyak beritanya kok - Pengusaha tempat2 maksiat - Orang yang hanya memikirkan diri sendiri Selamatkan generasi penerus kita Regards Pendukung RUU APP -Original Message- From: Mulyadi [EMAIL PROTECTED] To: balita-anda@balita-anda.com Date: Tue, 14 Mar 2006 14:35:30 +0700 Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP RUU APP HARUS SEGERA DISAHKAN !!! Ini usaha pemerintah untuk melindungi anak2 kita. Coba bayangkan, kalu tiba2 kita temukan anak kita sedang membulak balik gambar2 erotis, bagaimana perasaan kita ? Bicaralah pada hati kecil, ini hati yg paling suci. Rgds PENDUKUNG RUU APP Important Notice: This e-mail transmission is intended only for the use of the named addressee, and may contain material/information that is private, confidential or legally privileged. Any retransmission, dissemination or other use of, or the taking of any action in reliance upon this material/information by anyone other than the named addressee is prohibited. If it is received in error by anyone other than the named addressee, please immediately notify the sender at the address and telephone/telefax number or e-mail address set forth herein, delete the material/information from any computer and destroy any copies or print-outs that may have been made of this material/information. Thank you. -Original Message- From: Ossi Roswihati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:41 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Setuju banget.. Bisa saja kita sebagai orang tua berkilah, yg penting kita membekali anak kita dengan iman moral yg kuat maka serusak apapun dunia luar, anak kita tidak akan terpengaruh secara negative.. Tapi seberapa dekat kita bisa mengawasi anak kita.. Seberapa kuat keteguhan iman yg kita ajarkan pada anak kita bisa mereka aplikasikan.. Sementara di luar sana, bahkan di dekat kita, di lampu2x merah, gambar wanita (nyaris) telanjang begitu gampang untuk dilihat.. Di pedagang2x kaki lima (yg mungkin mangkal dekat sekolah anak kita) cerita2x yg mengumbar syahwat begitu mudah untuk didapat.. Dirumah kita, tontonan dengan pemainnya yg berbaju minim sexy menyanyi dengan gaya yg aduhai atau bermain sinetron yg penuh adegan2x yg wow..setiap saat bisa ditonton.. Siapa yg bisa menjamin bahwa sopir jemputan sekolah anak kita tidak akan terangsang.. Siapa yg bisa menjamin bahwa tukang yg mungkin sedang bekerja di dekat rumah kita tidak melampiaskan nafsu bejat ke anak kita.. Atau mungkin pembantu, anak tetangga, sodara, atau bahkan orang lewat yg mungkin sedang lupa daratan akibat tontonan atau bacaan yg barusan dia nikmati.. Hm...ternyata minim sekali apa yg bisa kita lakukan untuk melindungi anak2x kita.. Menurut saya sebagai orang awam, negara bahkan dunia sudah sewajibnya melindungi warganya (sudah tentu termasuk di dalamnya anak2x) agar jangan sampai menjadi korban/pelaku pelecehan/kekerasan seksual dengan cara2x yg terbaik... Kalau RUU APP bukan cara yg terbaik menurut kita, mungkin kita bisa membantu dengan pemikiran ide2x yg lebih brilyan utk kemudian disalurkan melalui tulisan2x di media massa atau cara2x santun lainnya.. Saya yakin, tidak ada seorangpun ibu/bapak di milis ini bahkan di manapun yg rela anak nya menjadi korban.. (barangkali pelaku pun bisa kita sebut sebagai korban dari sistem ya??).. Ossi(BundaIbamGhazy) Ygprihatindgkondisijamanygharusdihadapianakanak -Original Message- From: Yenni Afrianti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 14, 2006 1:08 PM To: balita-anda@balita-anda.com Subject: RE: [balita-anda] Fw: Musim Gugur Kembali di Connecticut, Sastra Kita dan RUU APP Pak Mods, ikut sumbang saran akan hal ini boleh dunk ya... Parents, Ini hanya pemikiranku saja, terlepas dari RUU APP, tapi aku merasa berat banget perjuangan kita jadi orang tua jaman sekarang, dana pendidikan yang semakin mahal, penyakit yang beragam, lingkungan yang sangat tidak bersahabat untuk pengembangan akhlak anak kita dsb-dsb.. Miris banget pas baca Koran, anak kecil memperkosa teman mainnya karena abis menonton VCD porno, tukang ojek memperkosa cewek sekolahan karena pakaiannya yang menonjolkan payudara dan paha sedemikian rupa, denger cerita guru ngaji yang teman2 anaknya