RE: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-13 Terurut Topik selly
Makasih mama nayma, mba beatrix, mba irma, mba sylvia dan semuanya (maap yg
ga kesebut).
Baru sempet lagi baca mail BA, lagi mayan banyak nih kejaannya..
Ini enaknya ikutan milist BA, banyak nambah wawasan..:)

Salam,
Mama Deeja+
 

-Original Message-
From: Lif Rahayu [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 11, 2007 2:35 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya
keputihan ketika hamil -

QUESTION: Two of my patients have been diagnosed with giardiasis, and I
would like to treat them with the drug of choice for this infection,
metronidazole (Flagyl). One of them is 6 weeks pregnant and the other is
breastfeeding a 2-month-old infant, and I have received conflicting
information about the safety of this drug during pregnancy and
breastfeeding. What should I do? ANSWER: Although metronidazole has been on
the market for almost 40 years, its use remains controversial during
pregnancy and breastfeeding. Recent evidence has shown, however, that this
drug is not associated with adverse effects during either pregnancy or
breastfeeding.

Metronidazole is bactericidal against anerobic bacteria. It exerts
trichomonacidal activity and is also active against *Giardia lamblia* and
*Entamoeba histolytica*. Its exact mechanism of action is unknown. A
chemically reactive reduced form of metronidazole appears to be responsible
for the drugís activity.1

*Pregnancy*

Use of metronidazole during pregnancy has been controversial. The drug is
mutagenic in bacteria and carcinogenic in rodents, but has never, in almost
40 years of use, been shown to be associated with human cancer.2,3 These
concerns, together with some old case reports describing three cases of
midline facial defects, are probably the main reason this drug has not been
recommended for use during pregnancy.4

Adding to the fear and uncertainty is a passage in the product monograph
describing use of metronidazole during pregnancy: metronidazole crosses the
placental barrier; it should be withheld during the first trimester. In
addition, it is advisable that administration be avoided during the second
and third trimesters; however, if treatment is considered necessary, its use
requires that the potential benefits outweigh the possible risks.1 After
reading that, it is quite understandable that physicians would hesitate to
prescribe this drug to pregnant women, even when indicated.

The latest studies, which examined the cases of thousands of women exposed
to metronidazole during pregnancy, including a Medicaid cohort study, a
large case-control study, and two meta-analyses, have concluded that there
is no evidence that using metronidazole during pregnancy increases the rate
of major birth defects above the baseline rate of 1% to 3% or that there are
any detectable adverse effects on fetuses.5-8


InsyaAllah gak papa, jeng...flagylstatin itu nama generiknya metronidazole.

Mama Nayma



On 6/11/07, Selly Susanti [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Makasih artikelnya mom kavin dan mba lif rahayu..

 Btw mengenai fladystin yg sudah saya pakai gimana mba, pengaruh ke 
 baby ga?


 -Original Message-
 From: uci momkavin+ija [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, June 11, 2007 12:58 PM
 To: balita-anda@balita-anda.com
 Cc: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya 
 keputihan ketika hamil -



 Keputihan tuh normal..klo bening gak berbau, gak berwarna n gak 
 berlebihan.
 Klo wanita hamil smakin besar usia kehamilan makin banyak cairan yg 
 dikluarkan vagina..krn pelan2 mulut rahim melunak utk mempersiapkan 
 proses kelahiran normal..

 Ini artikel ttg keputihan yaaa

 Uci mamaKavin+Ija
 http://oetjipop.multiply.com

 6 FAKTA TENTANG KEPUTIHAN
 http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762
 http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762no=2



 Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si Upik pun, bisa 
 keputihan. Penyebabnya amat beragam.
 Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias pektay.

 Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, 
 tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini 
 berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan 
 dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.

 Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora 
 doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan 
 fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa 
 kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu.
 Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, 
 diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal 
 seperti pil KB,
 jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG.

 Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih.
 Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). Tapi 
 keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal 
 karena tidak ada

RE: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Selly Susanti
Makasih artikelnya mom kavin dan mba lif rahayu..

Btw mengenai fladystin yg sudah saya pakai gimana mba, pengaruh ke baby ga?


-Original Message-
From: uci momkavin+ija [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 11, 2007 12:58 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya
keputihan ketika hamil -



Keputihan tuh normal..klo bening gak berbau, gak berwarna n gak berlebihan.
Klo wanita hamil smakin besar usia kehamilan makin banyak cairan yg
dikluarkan vagina..krn pelan2 mulut rahim melunak utk mempersiapkan proses
kelahiran normal..

Ini artikel ttg keputihan yaaa

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

6 FAKTA TENTANG KEPUTIHAN
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762 
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762no=2 



Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si Upik pun, bisa
keputihan. Penyebabnya amat beragam.
Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias pektay. 

Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak
berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi
sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat
berjalan dan saat melakukan hubungan seksual. 

Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora
doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi
menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi hormonal,
keseimbangan itu terganggu.
Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat
terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB,
jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG. 

Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih.
Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). Tapi keputihan
akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada
perubahan warna, bau, atau rasa gatal, lanjutnya. 

Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman
penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala
yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan
hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana
dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal
atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina. 

Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan. Dokter
akan melakukan pemeriksaan laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan
untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak. 

1. JAMUR VS VIRUS
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau panty liner
berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur, bakteri, virus, dan
parasit: 

a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada
vagina. Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya,
kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya daya
tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular
keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan
ibunya yang menderita penyakit tersebut. 

b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset.
Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan
dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan gatal, tapi
liang vagina nyeri bila ditekan. 

c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu.
Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau amis. Beberapa jenis
bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan
gonorrhoea. 

d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin,
seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS.
Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan
berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes
ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di
sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala
keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim. 

2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang mengalami keputihan,
apalagi di Indonesia yang tingkat kelembapan udaranya tinggi. Untuk
mencegahnya, simak beberapa hal berikut: 

a. Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. Bulu
vagina (pubis) yang terlampau tebal bisa dijadikan tempat sembunyi kuman.
Jadi, jangan lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian obat
keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.
 
b. Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan
dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi. 

c. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan terlalu

Re: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Lif Rahayu

QUESTION: Two of my patients have been diagnosed with giardiasis, and I
would like to treat them with the drug of choice for this infection,
metronidazole (Flagyl). One of them is 6 weeks pregnant and the other is
breastfeeding a 2-month-old infant, and I have received conflicting
information about the safety of this drug during pregnancy and
breastfeeding. What should I do? ANSWER: Although metronidazole has been on
the market for almost 40 years, its use remains controversial during
pregnancy and breastfeeding. Recent evidence has shown, however, that this
drug is not associated with adverse effects during either pregnancy or
breastfeeding.

Metronidazole is bactericidal against anerobic bacteria. It exerts
trichomonacidal activity and is also active against *Giardia lamblia*
and *Entamoeba
histolytica*. Its exact mechanism of action is unknown. A chemically
reactive reduced form of metronidazole appears to be responsible for the
drugís activity.1

*Pregnancy*

Use of metronidazole during pregnancy has been controversial. The drug is
mutagenic in bacteria and carcinogenic in rodents, but has never, in almost
40 years of use, been shown to be associated with human cancer.2,3 These
concerns, together with some old case reports describing three cases of
midline facial defects, are probably the main reason this drug has not been
recommended for use during pregnancy.4

Adding to the fear and uncertainty is a passage in the product monograph
describing use of metronidazole during pregnancy: metronidazole crosses the
placental barrier; it should be withheld during the first trimester. In
addition, it is advisable that administration be avoided during the second
and third trimesters; however, if treatment is considered necessary, its use
requires that the potential benefits outweigh the possible risks.1 After
reading that, it is quite understandable that physicians would hesitate to
prescribe this drug to pregnant women, even when indicated.

The latest studies, which examined the cases of thousands of women exposed
to metronidazole during pregnancy, including a Medicaid cohort study, a
large case-control study, and two meta-analyses, have concluded that there
is no evidence that using metronidazole during pregnancy increases the rate
of major birth defects above the baseline rate of 1% to 3% or that there are
any detectable adverse effects on fetuses.5-8


InsyaAllah gak papa, jeng...flagylstatin itu nama generiknya metronidazole.

Mama Nayma



On 6/11/07, Selly Susanti [EMAIL PROTECTED] wrote:


Makasih artikelnya mom kavin dan mba lif rahayu..

Btw mengenai fladystin yg sudah saya pakai gimana mba, pengaruh ke baby
ga?


-Original Message-
From: uci momkavin+ija [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 11, 2007 12:58 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya
keputihan ketika hamil -



Keputihan tuh normal..klo bening gak berbau, gak berwarna n gak
berlebihan.
Klo wanita hamil smakin besar usia kehamilan makin banyak cairan yg
dikluarkan vagina..krn pelan2 mulut rahim melunak utk mempersiapkan proses
kelahiran normal..

Ini artikel ttg keputihan yaaa

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

6 FAKTA TENTANG KEPUTIHAN
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762no=2



Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si Upik pun, bisa
keputihan. Penyebabnya amat beragam.
Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias pektay.

Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening,
tidak
berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi
sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat
berjalan dan saat melakukan hubungan seksual.

Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora
doderleins). Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi
menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa kondisi
hormonal,
keseimbangan itu terganggu.
Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes,
saat
terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB,
jelas ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG.

Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih.
Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). Tapi keputihan
akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak
ada
perubahan warna, bau, atau rasa gatal, lanjutnya.

Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman
penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul
gejala-gejala
yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan
hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana
dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal
atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina.

Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi

RE: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Beatrix . Sudibyo




Mbak,

Flagystatin sih nggak apa2 buat ibu hamil, sejak kehamilan saya pertama dan
kedua saya udah langganan sama Flagystatin karena keputihan terus, malah
dosisnya udah 10 buah untuk 10 hari. Tapi terakhir karena masih keputihan
terus, akhirnya dikasih antibiotik sama dokternya nama obatnya Clinium 300.
Kata dokternya sih nggak apa2 karena kalau tidak diobati malah takut
ketubannya jadi pecah (kok bisa ya?).

Sekalian tanya deh, boleh nggak sih ibu hamil minum ab ini? Mohon
pencerahannya ya.

Terima kasih.

Tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Lif Rahayu

Mbak,

Clinium 300 itu nama generiknya klindamisin or clyndamycin. Lebih dahsyat
daripada flagylstatin yang cuma metronidazole. berikut ini artikel yg saya
dapet. Kalo masih bisa di-treatment pake flagyl atau metronidazole, kenapa
mesti pake AB yg lebih dahsyat ya...just my curiosity.

Hi, I'm 22 years old and ever since my puberty started and also after that
into the adulthood I had problems with
acnehttp://www.steadyhealth.com/Side_effects_of_clyndamycin_topical_gel_t53329.html#on
my face. I have tried different therapies and creams but all of them
had
a very limited success
http://www.steadyhealth.com/encyclopedia/Successand the acne kept on
coming back. Finally I went to my doctor to ask for
medical treatment of my acne and she recommended to me a few products, one
of them is clydamycin, the antibiotic used as topical
gelhttp://www.steadyhealth.com/encyclopedia/Gel.
Can you tell me more about this
medicinehttp://www.steadyhealth.com/Side_effects_of_clyndamycin_topical_gel_t53329.html#and
its benefits and side effects?

This is a very strong antibiotic and it is used in medical practice only to
treat severe bacterial infections that cannot be treated by any other
antibiotic. It can be used to treat skin, lung, pelvic and vaginal
infections. As a topical ointment or a gel it is used in 1 % concentration.
It is very effective against heavy forms of acne, it treats the bacterial
infections on the skin and it eases the symptoms of acne. The main
ingredient of the gel is alcohol and that's why gel itself is very
flammable, you shouldn't be using the gel near an open flame or if youre
smoking. When taking clyndamycin orally many side effects may appear, one of
the worst ones is pseudomembranous colitis, and other stomach and digestive
tract http://www.steadyhealth.com/encyclopedia/Digestive_tract problems.
Also if you are
breastfeedinghttp://www.steadyhealth.com/encyclopedia/Breastfeedingand
if you are pregnant you should take extra care, and you shouldn't take
clyndamycin in any form unless it is absolutely necessary. Although only a
small amount of the drug is absorbed into the blood when clyndamycin is
applied topically there is a slight chance that even that small amount may
damage the unborn or breastfeeding baby. If you have anymore questions or if
you experience some strange side effects during the use of this gel you
should report it immediately to your doctor.

SUmber
http://www.steadyhealth.com/Side_effects_of_clyndamycin_topical_gel_t53329.html

On 6/11/07, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:






Mbak,

Flagystatin sih nggak apa2 buat ibu hamil, sejak kehamilan saya pertama
dan
kedua saya udah langganan sama Flagystatin karena keputihan terus, malah
dosisnya udah 10 buah untuk 10 hari. Tapi terakhir karena masih keputihan
terus, akhirnya dikasih antibiotik sama dokternya nama obatnya Clinium
300.
Kata dokternya sih nggak apa2 karena kalau tidak diobati malah takut
ketubannya jadi pecah (kok bisa ya?).

Sekalian tanya deh, boleh nggak sih ibu hamil minum ab ini? Mohon
pencerahannya ya.

Terima kasih.

Tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




RE: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Irma Sri Aryani
Sependek pengetahuan saya, keputihan ato tidak itu hanya bisa ditegakkan
dgn cek lab melalui usap vagina.
Dr sini baru bisa diketahui sebabnya apa, bisa krn jamur, bakteri,
ato keputihan bawaan bumil yg lumrah dgn bertambahnya usia kehamilan.
Jd kl mo diberikan AB oleh dsog, hrsnya berdasar hasil lab ini.
Usap vagina akan memberikan hasil yg akurat, jika kita belum
mengkonsumsi obat2an utk tujuan pengobatan keputihan.
Jd seharusnya, sbl diberikan obat2an, mesti cek lab dulu.
Hati2 ya Say, penggunaan AB yg tdk tepat, terutama kl lg hamil :)
Semoga membantu.

Irma 



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Lif Rahayu

Betul banget, mbak Irma.
Saya dulu juga diusap vagina dulu sebelum dikasih Flagylstatin, waktu itu
udah melahirkan sih, tapi masih menyusui. Kata pak dokter juga, kalo bukan
bakteri penyebabnya, ya obatnya beda lagi
Cepet koq hasilnya, kayaknya saya dulu 3-4 hari ggitu deh hasil dari
labnya...

Mama Nayma


On 6/11/07, Irma Sri Aryani [EMAIL PROTECTED] wrote:


Sependek pengetahuan saya, keputihan ato tidak itu hanya bisa ditegakkan
dgn cek lab melalui usap vagina.
Dr sini baru bisa diketahui sebabnya apa, bisa krn jamur, bakteri,
ato keputihan bawaan bumil yg lumrah dgn bertambahnya usia kehamilan.
Jd kl mo diberikan AB oleh dsog, hrsnya berdasar hasil lab ini.
Usap vagina akan memberikan hasil yg akurat, jika kita belum
mengkonsumsi obat2an utk tujuan pengobatan keputihan.
Jd seharusnya, sbl diberikan obat2an, mesti cek lab dulu.
Hati2 ya Say, penggunaan AB yg tdk tepat, terutama kl lg hamil :)
Semoga membantu.

Irma



--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Beatrix . Sudibyo




Mbak,

terima kasih buat artikelnya ya. Kelihatannya ab clinium bahaya buat orang
hamil ya. Dikasih obat ini karena udah nggak mempan pake flagystatin. Tapi
seharusnya dokternya bisa tes lab dulu sebelum langsung ngebom dengan ab.

tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Beatrix . Sudibyo




Terima kasih Mbak Irma..

nanti saya akan periksa ke lab dan konsultasi dengan dsog yang biasa aku
kunjungi, secara yang memberi ab kemarin bukan dsog yg biasa aku kunjungi.

tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Irma Sri Aryani
Sama-sama, Mba Tike.
Semoga kehamilannya sehat selalu  dilancarkan persalinannya kelak.
Amiin... ^_^

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 11, 2007 4:02 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: RE: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -






Terima kasih Mbak Irma..

nanti saya akan periksa ke lab dan konsultasi dengan dsog yang biasa aku
kunjungi, secara yang memberi ab kemarin bukan dsog yg biasa aku
kunjungi.

tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi
admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Lif Rahayu

Iya, jeng. Sebaiknya begitu, mungkin gak mempan pake flagystatin karena
keputihannya karena jamur. Hehehehe...saya dulu juga pernah tuh keputihan
karena jamur, obatnya tentu saja bukan AB. Semoga cepat sembuh.

Best regards,

Mama Nayma


On 6/11/07, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:






Mbak,

terima kasih buat artikelnya ya. Kelihatannya ab clinium bahaya buat orang
hamil ya. Dikasih obat ini karena udah nggak mempan pake flagystatin. Tapi
seharusnya dokternya bisa tes lab dulu sebelum langsung ngebom dengan ab.

tike


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-11 Terurut Topik Sylvia Radjawane

Hi mbak Tike,

Hanya _Flagystatin_ selain mengandung Metronidazole juga ada anti
jamurnya (Nystatin).  Jadi mungkin DSOG nya meresepkan obat ini dengan
asumsi untuk membasmi bakteri tertentu atau jamur tertentu yang
menjadi penyebab keputihan.  Dan karena dianggap tidak manjur, diberi
jenis AB yang lebih 'berat' lagi  yang sayangnya, semuanya nggak
melalui hasil uji usap vagina.

Setuju banget dengan saran para moms lainnya, pemberian obat seperti
ini harus setelah uji usap vagina, supaya ketahuan bakteri 'tertentu'
dan/atau jamur 'tertentu' itu jenisnya apa. Karena _Flagystatin_
sendiri tidak membunuh 'semua jenis' bakteri dan kalau pun hasil akhir
uji usap ternyata 'hanya' jamur, biasanya diresepkan juga obat 'anti
jamur' lainnya.

cheers,
Sylvia - mum to Jovan  Rena


On 6/11/07, Lif Rahayu [EMAIL PROTECTED] wrote:
Iya, jeng. Sebaiknya begitu, mungkin gak mempan pake flagystatin
karena keputihannya karena jamur. Hehehehe...saya dulu juga pernah tuh
keputihan
karena jamur, obatnya tentu saja bukan AB. Semoga cepat sembuh.


On 6/11/07, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

terima kasih buat artikelnya ya. Kelihatannya ab clinium bahaya buat orang
hamil ya. Dikasih obat ini karena udah nggak mempan pake flagystatin. Tapi
seharusnya dokternya bisa tes lab dulu sebelum langsung ngebom dengan ab.

deleted

--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



RE: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-10 Terurut Topik Selly Susanti
Dr. Garini ramah mba saya dan suami sreg sama beliau.
Cuman yg jadi pikiran ini mba, saya pas hamil sekarang(usia 6 minggu)ada
keputihan ga banyak cuman gatel, waktu hamil pertama ga dan sebelumnya pun
blm pernah, baru kali ini.
Sama dokter garini dikasih Fladystin 3 buah untuk 3 hari, saya baca di
medica store ternyata fladystin ga boleh utk ibu hamil :(( padahal saya dah
pake 2 kali (malem minggu dan malem senin)..kira2 ada pengaruhnya ke baby ga
ya?

Mohon sharringannya parents semua..

Terimakasih sebelumnya,
Mama Deeja+

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, June 11, 2007 9:49 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] tanya DSOG

jadi hasilnya gimana di dr garini?

On 6/8/07, Selly Susanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Makasih mamanya alfin (gopina dan goham), mama2D, mba melisa, mba 
 irma, mba tprahayu dan semuanya untuk anggaota BA, saya tadi ga kuciwa 
 ko cuman miris aja ejejejej(kidding) :d Insyaallah besok jadinya mo ke 
 Dr. Garini aja :)(BA emang TOP)

 Sekali lagi makasih semuanya..:)

 Salam,
 Mama Deeja+


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita:
http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke:
[EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke:
[EMAIL PROTECTED]




--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-10 Terurut Topik Lif Rahayu

Mbak, keputihan penyebabnya macem2. Kalau flagystin itu engandung
antibiotika dan dikasih kalo keputihan itu penyebabnya bakteri. Gimana cara
caritahunya? Mesti diambil tuh cairan vaginanya, diusap gitu, terus dibawa
ke lab, untuk dicek. Saya dulu begitu pas keputihan, diusap cairan vagina
ama dr dachrial, terus dibawa ke lab. Kalo penyebabnya jamur, obatnya juga
beda, bukan flagylstin lagi.Better dicek cairannya deh...semoga membantu
ya.

Kalo lagi hamil, keputihan banyak biasanya wajar koq, produksi cairan vagina
jadi makin banyak...mom Kavin pasti punya artikelnya. Saya dlu juga
gitu...hihihihi...


On 6/11/07, Selly Susanti [EMAIL PROTECTED] wrote:


Dr. Garini ramah mba saya dan suami sreg sama beliau.
Cuman yg jadi pikiran ini mba, saya pas hamil sekarang(usia 6 minggu)ada
keputihan ga banyak cuman gatel, waktu hamil pertama ga dan sebelumnya pun
blm pernah, baru kali ini.
Sama dokter garini dikasih Fladystin 3 buah untuk 3 hari, saya baca di
medica store ternyata fladystin ga boleh utk ibu hamil :(( padahal saya
dah
pake 2 kali (malem minggu dan malem senin)..kira2 ada pengaruhnya ke baby
ga
ya?

Mohon sharringannya parents semua..

Terimakasih sebelumnya,
Mama Deeja+

-Original Message-
From: Gopina Goham [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 11, 2007 9:49 AM
To: balita-anda@balita-anda.com
Subject: Re: [balita-anda] tanya DSOG

jadi hasilnya gimana di dr garini?

On 6/8/07, Selly Susanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Makasih mamanya alfin (gopina dan goham), mama2D, mba melisa, mba
 irma, mba tprahayu dan semuanya untuk anggaota BA, saya tadi ga kuciwa
 ko cuman miris aja ejejejej(kidding) :d Insyaallah besok jadinya mo ke
 Dr. Garini aja :)(BA emang TOP)

 Sekali lagi makasih semuanya..:)

 Salam,
 Mama Deeja+


--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita:
http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke:
[EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke:
[EMAIL PROTECTED]




--
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]




[balita-anda] Balasan: Re: [balita-anda] tanya DSOG - tanya keputihan ketika hamil -

2007-06-10 Terurut Topik uci momkavin+ija


Keputihan tuh normal..klo bening gak berbau, gak
berwarna n gak berlebihan…
Klo wanita hamil smakin besar usia kehamilan makin
banyak cairan yg dikluarkan vagina..krn pelan2 mulut
rahim melunak utk mempersiapkan proses kelahiran
normal..

Ini artikel ttg keputihan yaaa

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

6 FAKTA TENTANG KEPUTIHAN
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762 
http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=8762no=2 



Hampir setiap wanita pernah mengalaminya. Bahkan, si
Upik pun, bisa keputihan. Penyebabnya amat beragam.
Simak fakta-fakta penting tentang keputihan alias
pektay. 

Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang
berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan
jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai
sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding
vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan
seksual. 

Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman
pelindung (flora doderleins). Pada keadaan normal,
jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga
keseimbangan ekosistem vagina. Nah, pada beberapa
kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu.
Misalnya, saat stres, menjelang dan setelah haid,
kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau
mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB, jelas
ginekolog dr. Arju Anita, Sp.OG. 

Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang
keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan
(lekore atau flour albus). Tapi keputihan akibat
perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal
karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa
gatal, lanjutnya. 

Lain hal dengan keputihan yang sifatnya abnormal yang
umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan
menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala
yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna
cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah
berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam,
kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa
sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di
daerah mulut vagina. 

Jika itu yang terjadi, lebih baik konsultasi ke dokter
kandungan. Dokter akan melakukan pemeriksaan
laboratorium dengan cara mengambil sedikit cairan
untuk diperiksa, mengandung kuman atau tidak. 

1. JAMUR VS VIRUS 
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka
pada vagina, kotoran 
dari lingkungan, air tak bersih, pemakaian tampon atau
panty liner berkesinambungan. Semua ini potensial
membawa jamur, bakteri, virus, dan parasit: 

a. Jamur Candidas atau Monilia 
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras,
disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya, mulut
vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya,
kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB,
dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi
yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat
Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan
cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut. 

b. Parasit Trichomonas Vaginalis 
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi,
atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat kental,
berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau
anyir. Keputihan karena parasit tidak menyebabkan
gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan. 

c. Bakteri Gardnella 
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu.
Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan berbau
amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu
munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan
gonorrhoea. 

d. Virus 
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan
penyakit kelamin, seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS.
Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat
banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula
menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes
ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti
luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina,
mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Gejala
keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu
kanker rahim. 

2. JANGAN LUPA GANTI TAMPON 
Tak perlu panik jika keputihan. Umumnya, wanita memang
mengalami keputihan, apalagi di Indonesia yang tingkat
kelembapan udaranya tinggi. Untuk mencegahnya, simak
beberapa hal berikut: 

a. Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan
alat kelamin. Bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal
bisa dijadikan tempat sembunyi kuman. Jadi, jangan
lupa menggunting atau membersihkannya agar pemberian
obat keputihan berupa salep lebih mudah menyerap.
 
b. Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar,
yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci
dengan air bersih setiap buang air dan mandi. 

c. Ganti tampon atau panty liner pada waktunya. Jangan
terlalu kelamaan agar bakteri tidak 
mengumpul. 

d. Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba
gunakan sabun atau 
larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan
gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora
nor mal vagina. Jika perlu, konsultasikan dulu ke
dokter. 

e. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di
sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan