[balita-anda] Artikel.

2002-04-23 Terurut Topik Erwan Mosra


Beberapa artikel menarik, semoga bermanfaat dan maaf jika kurang berkenan, 

Wass, 

Menanamkan Disiplin Pada Anak

Apa yang dilakukan orang tua saat ini akan sangat mempengaruhi apakah
seorang anak menjadi rajin atau malas. Dan bahkan, sopan atau keterlaluan.

Cara Anda merespon perilaku anak Anda akan membentuk tingkah laku anak Anda.
Saat ini, langkah yang perlu dipupuk adalah bagaimana kita sebagai orang tua
mengajarkan kepada anak yang belum rasional agar bertingkah laku baik dan
mengerti kosep yang baik dalam tingkah laku. Mulailah dengan kesabaran,
berikan latihan dan Anda bisa memberikan beberapa aturan untuk kedisiplinan
mereka sehingga kekolotan anak Anda akan menjadikanya sosok anak-anak yang
menyenangkan. Aturan yang bisa Anda terapkan tersebut antara lain:

Aturan 1: Menonjolkan Sikap positif

Akan mudah menjadi kebiasaan, jika Anda bereaksi pada saat terlihat perilaku
anak Anda yang kurang benar. Anda harus selalu mencampuri dan mengkoreksi
setiap kali anak Anda melakukan suatu kesalahan. Akan tetapi, Anda akan
menjadi lebih berhasil jika Anda secara aktif menekankan perilaku yang baik,
selama anak Anda menghargai ijin Anda di atas segalanya. 

Berikan pendekatan yang baik dan halus ketika mereka berperilaku keliru,
karena hal itu akan membuat mereka lebih menghormati Anda. Hargai mereka
dengan ucapan seperti, Ayah atau Ibu akan sangat gembira apabila kamu
meletakkan barang-barang yang telah selesai kamu gunakan ketempat semula. 

Kata-kata itu akan membuat mereka akan lebih senang melakukan hal tersebut
dengan suka rela daripada jika Anda memarahi mereka.

Aturan 2: Mencegah Masalah 

Menjauhkan dan memindah benda tajam, mudah pecah, dan tanaman yang menggoda
dari lingkungan sekitar anak Anda akan menghilangkan kesalahan perilaku yang
tidak Anda inginkan. Selain itu, hindarkan situasi yang akan menyebabkan
masalah. Cobalah untuk menyuruh cepat tidur ketika waktu tidur malam telah
tiba, atau menyuruh makan saat waktu makan telah lewat.

Cara lain untuk meminimalkan kepusingan Anda terhadap tingkahnya adalah,
ingatkan dia sebelum sesuatu menjadi kesalahan. Sebagai contoh, setiap akan
tidur, Anda sebaiknya mengingatkannya, Buang air dulu sebelum tidur supaya
tidak ngompol.

Aturan 3: Atur Batasan 

Semua anak butuh kejelasan, batas konsistensi untuk membatasi suatu prilaku
itu bisa diterima atau tidak dapat diterima. Pada kenyataannya, hal itu akan
membuat mereka merasa aman di dunia mereka, yakni pada setiap aktivitas yang
mereka lakukan.

Kadang-kadang, memberikan batasan yang memaksa tampak tidak perlu. Seberapa
penting atau berbahayanya sebuah masalah, Anda harus bertanya pada diri Anda
sendiri. Misalnya, jika anak Anda yang berumur 12 bulan menarik buku atau
mengacaukan buku Anda yang ada dirak. Contoh lain, anak Anda yang berumur
1,5 tahun lupa mengucapkan kata #8216;tolong#8217; saat meminta.

Jika Anda tidak segera memperbaiki perilaku itu sekarang #8211; meski anak
Anda terlihat begitu lucu dan manis saat menantang Anda dengan perilaku
itu #8211; Anda tetap tidak akan menyukainya jika hal itu dilakukan
berkali-kali. Mereka terus mencoba membentuk apa yang baik dan apa yang
tidak baik. Adalah tugas Anda untuk memberitahukan kepada mereka.

Memang, sangat mudah untuk memaafkan kesalahan anak kecil dengan mengatakan,
Oh, dia 'kan masih kecil, atau Dia tetap tidak akan mengerti meski saya
bilang jangan. Akan tetapi, anak Anda lebih cerdas dari apa yang Anda
fikirkan terhadap mereka. Dengan bantuan dan kesabaran Anda, mereka mampu
belajar membedakan sesuatu yang salah dan benar.

Aturan 4: Tetap Tegas

Jika Anda terlalu lunak, putra Anda juga akan suka membantah Anda. Dia akan
segera menemukan mana tombol yang ditekan untuk mendapatkan respon yang dia
inginkan. Dan anda dapat memastikan dia akan menekan dan menekan tombol itu
kembali. Lebih baik membuat hal itu jelas bahwa anda yang punya
#8216;kuasa#8217; bukan putra anda. Kekurangtegasan akan cenderung
menyulitkan Anda sendiri. Jika Anda tidak menekankan batasan yang boleh
mereka lakukan, Anda merampas anak Anda untuk mengerti bagaimana dia
bertingkah laku seperti apa yang Anda harapan. Hal tersebut akan membuat
mereka akan menjadi liberal dan menjurus untuk melawan.

Aturan 5: Tetapkan Harapan Anda Agar Perilaku Mereka Terus Realistis

Jika hal itu tidak Anda lakukan, Anda harus bersiap untuk menerima
kegagalan. Lakukan peningkatan harapan Anda sebagaimana anak Anda tumbuh.
Sebagai contoh, sementara anak berumur setahun tidak diharapkan untuk
menggunakan kata #8216;tolong#8217; dan #8216;terima kasih,#8217; anak
yang berumur 1,5 tahun dengan kosa kata lebih dari 50 kata memiliki
kemampuan untuk belajar mengucapkan kata-kata itu.

Aturan 6: Tetaplah Konsisten

Sekali Anda buat aturan, tekankan hal itu pada mereka. Sikap tidak konsisten
membingungkan anak untuk belajar berperilaku. Jika Anda membenarkan dia
tatkala menumpahkan pasir dari wadahnya minggu lalu, kenapa Anda marah saat
ini?Cobalah memperkirakan aturan yang Anda terapkan 

[balita-anda] FW:

2002-02-26 Terurut Topik Erwan Mosra

Dear all, 
Bacaan ringan, semoga bermanfaat dan maaf jika kurang berkenan. 

Wass, 


Subject:Perlukah Anak Mendapat Hukuman Badan?

Perlukah Anak Mendapat Hukuman Badan?
Melihat anak berbuat salah, orang tua ataupun guru sering tak kuasa untuk
tidak memberikan hukuman badan pada si anak. Padahal, hukuman fisik itu
belum tentu perlu. Sebab, hukuman macam ini justru sering berdampak buruk.
Ada cara lain yang lebih baik dan patut dianut.
Kita masih ingat, pada tahun 1960-an atau 1970-an, masih banyak orang tua
yang menghukum anak dengan sabetan gagang kemucing atau sapu, hanya
gara-gara anak memecahkan piring murahan, tidak mau disuruh ke warung atau
mengerjakan PR. Atau kalau di sekolah, ada guru yang menghukum anak push up
sampai pucat pasi lantaran terlambat datang. Pikir mereka, si anak bakal
jera melakukan kesalahan yang sama. 
Kini, hukuman badan justru sering digugat efektivitasnya oleh kalangan orang
tua, para pendidik, maupun psikolog. Hukuman badan ada kalanya memang
berdampak positif. Namun, terbuka pula peluang untuk melahirkan dampak
negatif. 
Secara filosofis, orang tua merasa bertanggung jawab untuk mendisiplinkan
dan menghukum anak demi kebaikan si anak sekarang dan kelak. Bahkan, secara
tradisional pun, hukuman badan telah diterima sebagai salah satu metode
sangat efektif untuk mengendalikan dan mendisiplinkan anak. Hal ini didukung
oleh masyarakat yang percaya bahwa hukuman badan penting untuk mencegah
degradasi moral, baik dalam kalangan rumah tangga maupun masyarakat. 
Di sekolah, hukuman badan masih sering digunakan. Banyak guru atau para
pendidik berpendapat, ketakutan murid pada hukuman fisik akan menambah
kekuatan atau kewibawaan guru. Dengan demikian sang murid akan lebih mudah
dikendalikan. Namun, ini bukanlah satu-satunya cara untuk mengendalikan
murid atau anak. Ada banyak metode yang bisa dipilih untuk menumbuhkan
kepatuhan atau kedisiplinan. Namun, jika semua metode tersebut sudah tidak
mempan, hukuman badan bisa dijadikan jalan terakhir untuk menumbuhkan
kepatuhan.
Bisa berakibat buruk 
Terhadap hukuman yang diterima, si anak bakal memberikan reaksi aktif atau
pasif. Rekasi aktif dapat dilihat saat hukuman berlangsung. Umpamanya,
berteriak, mengentak-entakkan kaki, dll. Sedangkan reaksi pasif pada umumnya
tidak ditunjukkan di depan orang tuanya. Contohnya, menyalurkan kemarahan
kepada adiknya atau pembantu rumah tangganya. 
Sebenarnya secara psikologis, manusia mempunyai kapasitas dan kemampuan
untuk berbuat baik atau buruk. Hukuman badan mungkin akan mendukung
perbaikan perilaku buruk mereka. Jika digunakan secara tepat, hukuman badan
akan menjadi cara paling tepat untuk menurunkan atau mengurangi kelakuan
yang tidak bisa diterima. 
Contohnya, acap kali orang tua memberikan hukuman badan bila anak tidak mau
melakukan aktivitas tertentu macam membuat PR atau melakukan latihan-latihan
lain. Dalam kasus ini, hukuman badan dapat merusak keinginan atau motivasi
anak untuk mengerjakan aktivitas tersebut. Sehingga aktivitas berikutnya
dilakukan karena paksaan atau rasa takut, bukan karena keinginannya sendiri,
dan dilaksanakan semata-mata hanya untuk menghindari hukuman. Pekerjaan yang
demikian akan dirasakan anak tidak nikmat. 
Hukuman fisik, menurut Neil A.S. Summerheil asal AS dalam bukunya A Radical
Approach to Children Rearing, merupakan suatu usaha untuk memaksakan
kehendak. Walaupun tujuan utamanya untuk menegakkan disiplin anak, tindakan
ini dapat berakibat sebaliknya. Anak menjadi frustrasi. Selanjutnya, anak
hanya merespons pada tujuan hukuman itu sendiri. Banyak anak merasa bahwa
menerima hukuman badan tidak terhindarkan, sehingga mereka menjadi resisten
(kebal) terhadap hukuman tersebut. Hukuman badan tidak membuat mereka
melaksanakan suatu aktivitas dengan baik. Sebaliknya, anak akan cenderung
membiarkan dirinya dihukum daripada melakukannya. 
James Dobson asal Illinois, AS, dalam bukunya Dare to Dicipline menekankan,
hukuman badan tidak akan mencegah atau menghentikan anak melakukan tindakan
yang salah. Ganjaran fisik ini justru bisa berakibat buruk. Bahkan, dapat
mendorong anak untuk meneruskan dan meningkatkan tingkah lakunya yang salah.
Riset ahli lain, Leonard D. Eron, menunjukkan hukuman fisik dikhawatirkan
malah mendorong anak untuk bertingkah laku agresif. Celakanya, orang tua
sering kali malah bereaksi terhadap agresivitas ini dengan menggunakan cara
yang salah, misalnya dengan meningkatkan intensitas serta frekuensi hukuman
badan. Tidak heran kalau anak kemudian malah meniru tingkah laku agresif
orang tua atau orang dewasa yang menghukumnya. Di sini secara tidak sadar
orang tua telah mengajarkan anak untuk berperilaku agresif.
Gunakan hukuman variatif 
Hukuman badan secara fisiologis dan psikologis memiliki dampak jangka pendek
dan panjang. Efek fisik jangka pendek misalnya luka memar, bengkak, dll.
Sedangkan dampak fisik jangka panjang misalnya cacat seumur hidup. Efek
psikologis jangka pendek, misalnya merasa marah, sakit hati, jengkel untuk

[balita-anda] FW: [Pelita] IQ Tinggi Bukan Jaminan

2002-02-03 Terurut Topik Erwan Mosra

Sekedar bacaan penambah wawasan ,semoga bermanfaat dan maaf jika kurang
berkenan. 
Salam, 

-~-

http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/01/04/kes02.html
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/01/04/kes02.html 
IQ Tinggi Bukan Jaminan
Diasuh Oleh Tim Dokter RS Mediros
Tanya :
Anak laki-laki saya berumur 11 tahun duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Nilai
rapornya pada Catur Wulan petama ini menurun lagi dibandingkan dengan
nilai-nilai rapor sebelumnya. Memang anak saya tidak pernah masuk ranking di
kelasnya, namun saya tetap berharap agar nilainya bisa lebih baik dari
biasanya.
Beberapa bulan lalu diadakan tes IQ di sekolah anak saya itu. Menurut wali
kelas, anak saya termasuk sangat cerdas karena IQ-nya 129 itu tergolong
superior. Yang saya herankan, mengapa nilai-nilai sekolahnya tidak sesuai
dengan taraf kecerdasannya..
Perlu saya jelaskan bahwa anak ini tidak pernah tekun belajar. Kalau
dibandingkan dengan kakak-kakaknya dulu sewaktu SD yang cara belajarnya
diulang-ulang dan selalu mau kalau saya bantu belajar dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan, anak ini kalau belajar cukup sekali baca. Tampaknya
dia lebih suka menghabiskan waktu untuk kegiatan-kegiatan ekstra
kurikulernya (olahraga) dan bermain dengan kawan-kawan sebayanya daripada
memegang buku pelajaran sekolah.
Setiap tahun ajaran saya selalu waswas karena setiap Cawu pertama pasti
nilainya pas-pasan. Cawu ke-2 nilai-nilainya tetap rata-rata sekitar 61/2.
Saya selalu khawatir kalau waktu kenaikan kelas nilai turun dan tidak naik
kelas. Kalau saya minta untuk mengurangi kegiatan ekstra kurikuler atau
mengurangi waktu bermain, baca buku dan nonton tv, dia akan 'ngambek'. Untuk
membiarkannya dengan gaya belajarnya saya khawatir. Tetapi kalau dikerasi,
dia malah lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya bermain
bola kaki, bersepeda keliling kompleks, atau main play station di rumah
teman walaupun temannya itu sedang belajar. Kadang-kadang anak ini belajar
bersama temannya, tapi temannya masih belajar dia sudah main, atau baca
buku. Nah, ini juga yang membuat saya pusing, kalau diajak pergi selalu
minta dibelikan buku bacaan, majalah atau cerita bergambar. Sekali beli
tidak pernah kurang dari 3 buku, tapi belum sehari sudah selesai dibaca.
Majalah dan buku bacaannya ini disimpan di rak dan akan dibacanya lagi
berulang-ulang. Koleksi buku bacaannya memang banyak, jadi kalau dimarahi
dia akan 'bertapa' di kamarnya baca buku-buku itu.
Di sekolah anak saya ini sering dipindahkan oleh guru dari tempat duduknya
sendiri ke bangku dekat guru hampir di bawah papan tulis agar anak ini tidak
bercanda dengan teman-teman sekitarnya. Bila guru menerangkan, kadang-kadang
dia tidak tampak menyimak karena sambil menggambar, namun bila dikageti
dengan pertanyaan oleh guru anak ini bisa menjawab dengan baik apa yang
sudah diterangkan oleh guru.
Mohon advis bagaimana saya harus bersikap terhadap anak ini ? 
Ny. Wijaya, Bekasi
Ny. Tresno, Yogyakarta 
(dengan pertanyaan yang mirip)


Jawab :
IQ 129, menurut Skala Stanford Binet tergolong taraf kecerdasan superior.
Seseorang dengan tingkatan inteligensi demikian diharapkan dapat mengikuti
pendidikan tanpa kesulitan yang berarti. Namun, intelligensi tinggi saja
belum menjamin keberhasilan seseorang dalam mengikuti kegiatan akademis,
karena perkembangan dan kematangan sosial serta emosionalnya juga berperan.
Selain itu, pola kepribadian anak juga ikut memberi pengaruh pada sikap anak
terhadap tugas. 
Dalam lingkungan belajar, di samping kecerdasan, anak harus bisa memusatkan
perhatian pada pusat informasi, apakah itu berupa penjelasan guru atau buku
yang dibacanya, untuk suatu jangka waktu tertentu guna menyerap informasi
tersebut dengan baik. Kemudian proses yang terjadi dalam diri anak adalah
menyimpan informasi yang diterimanya dalam memory-nya dan kemudian
menuangkan kembali isi ingatannya tadi, misalnya waktu kuis, ulangan dsb.
Bila anak masih menampilkan suasana bermain dalam dirinya, suasana belajar
pun dianggapnya sebagai arena bermain, maka hasil yang diharapkan
kemungkinan besar tidak sesuai dengan harapan orang tua maupun gurunya. 
Masalahnya di sini adalah harapan orang tua dan guru menjadikan anak cerdas
menduduki ranking atas di sekolah yang tidak sesuai dengan pengembangan
pribadi si anak yang masih ingin menikmati suasana bermain semasa
kanak-kanak.
Orang tua pada umumnya akan bangga mempunyai anak yang cerdas dan dibuktikan
dengan nilai rapor yang tinggi dan anak termasuk ranking atas di sekolah,
kemudian setelah lulus suatu jenjang sekolah akan mudah diterima di sekolah
lanjutannya, terutama sekolah favorit. 
Kekhawatiran Ibu bisa dimengerti, namun hendaknya Ibu mencoba untuk bersikap
lebih persuasif agar maksud baik Ibu jangan malah ditolak oleh anak.
Sebaiknya Ibu dengan tenang menelaah dahulu satu persatu kondisi yang ada
pada anak Ibu. 
Pertama : apakah anak Ibu tidak peduli bila mendapat nilai buruk ? 

RE: [balita-anda] Operasi Bayi

2002-01-21 Terurut Topik Erwan Mosra

Kalau ada gejala seperti yang ibu tulis di bawah, periksanya ke dokter
spesialis apa ya bu ? karena anak saya juga sering susah BAB dan menurut DSA
itu mungkin hanya karena psikis karena sebelumnya sering susah BAB, sehingga
dia jadi takut. Kalau ke dokter, obat yang dikasih ya seperti mikrolax dan
laxadin. Atau mungkin ibu bisa referensian dokter tertentu. 

-Original Message-
From:   Nila [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   21 Januari 2002 15:57
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:RE: [balita-anda] Operasi Bayi

Waduuhhh maaf ya...baru sekarang bisa sharingnya.
Klu anak saya (sekarang 4 bln)... waktu usia 2 bln pernah
mengalami hal yang
sama dengan anaknya P. Chandra. Awalnya sich saya kasi
mikrolax (biar
gampang BABnya)tapi lama2x kepikir juga kalo terlalu
sering dikasi obat
itu efeknya jelas ga baik. Makanya aku sgr bawa ke
DSA.kata beliau yang
membuat gak bisa BAB sampe berhari2x itu karna cara kerja
usus besarnya
(syarafnya) kurang sempurna.lalu beliau kasi obat puyer
(racikan) untuk
merangsang syaraf usus besar...setelah obatnya habis...maka
sampe sekarang
BABnya lancar2x aja...malahan rutin tiap hari.
Bersyukur dech anak saya bisa sembuh dan ga sampe
dioperasi.




 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Minta informasi....

2001-11-12 Terurut Topik Erwan Mosra

Ibu Yosi, 
Putra saya dulu mengalami hal yang mirip dengan ciri yang anak ibu alami.
Waktu itu saya bawa ke RS Gatot Subroto karena DSA anak saya kebetulan juga
praktek disana dan dia minta untuk dibawa ke sana. Setelah di rontgen,
dibawa ke bagian ortopedi dan menurut dokter itu tergolong deviasi normal.
Lalu dibuatkan sepatu khusus/correction shoes dan di pakai sesering mungkin.
Alhamdulillah, kaki anak saya sekarang (3,5 tahun) normal. Oh ya, waktu
dibuatkan sepatu tsb, anak saya belum bisa jalan, namun tetap dianjurkan
pakai sepatu. 

Mudah-mudahan membantu, salam
Erwan M

-Original Message-
From:   Yosi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   12 Nopember 2001 16:16
To: balita-anda mailing list
Subject:[balita-anda] Minta informasi

4 bulan lalu saya melahirkan anak kembar 2, salah satu dari
mereka ada
kelainan pada kakinya. Telapak kaki sebelah kanannya agak
kebawah
(seperti orang jinjit)dan menghadap ke dalam. Sejak umurnya
3 hari saya
konsult ke dokter ahli bedah tulang dan tindakan yang
diambil kaki anak
saya harus di gips.Setelah 4 kali buka pasang gips, akhirnya
dokter
menyatakan sudah cukup, dan saya harus melakukan terapi
pijat di rumah.
Yang saya khawatirkan kaki anak saya akan kembali seperti ia
baru lahir.
Saya baca dimajalah Ayah bunda No.22 bahwa kelainan kaki
pada anak saya
tidak bisa di koreksi, tapi jalan keluarnya harus dioperasi
pada usia
2-3bulan.
Kepada anggota milling list apakah ada anaknya yang
mengalami kelainan
yang sama dengan anak saya?. Ataukah ada yang mereferensikan
kemana saya
harus konsultasi.
Terima kasih atas perhatiannya




 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]



 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Minta informasi....

2001-11-12 Terurut Topik Erwan Mosra

Ibu Yosi, 
Saya lupa nama dokternya, karena waktu itu langsung diantar keruang dokter
tsb oleh dsa anak saya, jadi saya tidak begitu memperhatikannya. 
Dan saya juga tidak tahu apakah correction shoes yang saya maksud itu sama
dengan sepatu besi.
Waktu itu anak saya umur sekitar 1 tahun + dan dia sering pakai sampai umur
sekitar 2 thn
Di Gatot subroto tsb ada bengkel khusus untuk pembuatan alat-alat bantu,
seperti sepatu, dll. 

-Original Message-
From:   Yosi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   13 Nopember 2001 8:09
To: [EMAIL PROTECTED]; Erwan Mosra
Subject:Re: [balita-anda] Minta informasi

Pak Mosra, terima kasih atas replynya
Saya pernah mendengar tentang sepatu itu, kalau tidak salah
yang disebut sepatu besi.
Apakah sepatu itu yang dimaksud?
kalau boleh tahu nama dr. orthopedi nya siapa?
Dan waktu memakai sepatu itu usianya berapa?
Dan berapa lama pemakaiannya?

Maaf ya banyak pertanyaan Thx.

Erwan Mosra wrote:

 Ibu Yosi,
 Putra saya dulu mengalami hal yang mirip dengan ciri yang
anak ibu alami.
 Waktu itu saya bawa ke RS Gatot Subroto karena DSA anak
saya kebetulan juga
 praktek disana dan dia minta untuk dibawa ke sana. Setelah
di rontgen,
 dibawa ke bagian ortopedi dan menurut dokter itu tergolong
deviasi normal.
 Lalu dibuatkan sepatu khusus/correction shoes dan di pakai
sesering mungkin.
 Alhamdulillah, kaki anak saya sekarang (3,5 tahun) normal.
Oh ya, waktu
 dibuatkan sepatu tsb, anak saya belum bisa jalan, namun
tetap dianjurkan
 pakai sepatu.

 Mudah-mudahan membantu, salam
 Erwan M

 -Original Message-
 From:   Yosi
[mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent:   12 Nopember 2001 16:16
 To: balita-anda mailing list
 Subject:[balita-anda] Minta
informasi

 4 bulan lalu saya melahirkan anak kembar
2, salah satu dari
 mereka ada
 kelainan pada kakinya. Telapak kaki
sebelah kanannya agak
 kebawah
 (seperti orang jinjit)dan menghadap ke
dalam. Sejak umurnya
 3 hari saya
 konsult ke dokter ahli bedah tulang dan
tindakan yang
 diambil kaki anak
 saya harus di gips.Setelah 4 kali buka
pasang gips, akhirnya
 dokter
 menyatakan sudah cukup, dan saya harus
melakukan terapi
 pijat di rumah.
 Yang saya khawatirkan kaki anak saya akan
kembali seperti ia
 baru lahir.
 Saya baca dimajalah Ayah bunda No.22 bahwa
kelainan kaki
 pada anak saya
 tidak bisa di koreksi, tapi jalan
keluarnya harus dioperasi
 pada usia
 2-3bulan.
 Kepada anggota milling list apakah ada
anaknya yang
 mengalami kelainan
 yang sama dengan anak saya?. Ataukah ada
yang mereferensikan
 kemana saya
 harus konsultasi.
 Terima kasih atas perhatiannya

  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan
mancanegara? Klik,
 http://www.indokado.com/
  Info balita,
http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke:
 [EMAIL PROTECTED]


  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara?
Klik, http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]


 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





[balita-anda] Tanya Playgroup

2001-09-30 Terurut Topik Erwan Mosra

Dear netters, 

Saya membutuhkan informasi tentang playgroup di Taman Harapan Indah, Pondok
ungu, Bekasi. Khususnya yang nuansa islami, yang lain juga nggak apa-apa. 
Terima kasih sebelumnya, 

Salam, 

 Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, 
http://www.indokado.com/international/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]










[balita-anda] FW: [Pelita] Simposium Awam : Mempersiapkan si kecil sukses di sekolah

2001-07-12 Terurut Topik Erwan Mosra

Just FYI, 
Mungkin Ibu/Bapak ada yang berminat, 

Salam, 
Erwan 

-Original Message-
Subject:[Pelita] Simposium Awam : Mempersiapkan si kecil sukses di
sekolah

Khawatir anak Anda Gagal di sekolah ?
Atau anak Anda sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah ?
Bagaimana sih agar si kecil sukses di sekolah ?
Dunia sekolah adalah dunia baru bagi seorang anak, yang jauh berbeda dengan
dunia yang dikenalnya yaitu dunia rumah.  Pengalaman-pengalaman baru akan
menjadi pengalaman menarik atau sebaliknya malah membuat si kecil menjadi
stress.  Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar si kecil dapat lebih
siap menghadapi dunia barunya. Apa saja yang harus dipersiapkan si kecil?
Jika Anda tergelitik dan ingin tahu lebih lanjut, ikutilah Seminar dan
Workshop yang diadakan oleh klinik Anakku yang membahas tentang :
MEMPERSIAPKAN SI KECIL SUKSES DI SEKOLAH
Seminar Bersama :
dr Tjhin Wiguna, Sp.KJ
Psikiater Anak Klinik Anakku Greenville
Ike R. Sugianto, Psi.
Psikolog Klinik anakku Greenville

Waktu  tempat :
Sabtu, 21 Juli 2001
09.30 - 13.00 WIB
Klinik Anakku Greenville
Komp. Greenville Blok BG 14-15
Tanjung Duren , Jak- Bar.

Atau
Bersama :
Dr Noorhana S.WI, Sp.KJ
Psikiater klinik Anakku Bekasi
Sherly Saragih Turnip, Psi.
Psikolog Klinik anakku Bekasi

Waktu dan tempat
Sabtu, 28 Julli 2001
09.30 - 13.00 WIB
Klinik Anakku Bekasi
Pusat Niaga Kali Malang  Blok A-6 No. 1-2
Jl. A. Yani- Bekasi.

Informasi lebih lanjut hubungi :
Sdri. Dewi/Vonny - Telp. 7397069 atau 7200981 ext 325
Klinik Anakku [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] 



 Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, 
http://www.indokado.com/kueultah.html
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]








[balita-anda] Gigi Copot.

2001-03-15 Terurut Topik Erwan Mosra


Bapak  Ibu Sekalian, 
Saya punya putra yang berumur 2 tahun 10 bulan. Tadi pagi putra saya
tersebut jatuh selagi bermain, sehingga gigi depannya copot. Saya mohon
saran sebaiknya harus diperiksa ke DSA atau ke dokter gigi ?, jika ke dokter
gigi apakah sama dengan dokter gigi orang dewasa ? 
Terima kasih sebelumnya 

Salam 
Erwan M



 kirim bunga, pesan cake  balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com  
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]























RE: [balita-anda] pernel dan sarung tangan/kaki

1999-05-05 Terurut Topik Erwan Mosra

Supaya tidak terlalu cepat atau lambat, umur berapa sebaiknya anak
digendong dengan cara di "pekeh".

Terima kasih sebelumnya. 

-Original Message-
From: Veronica Minto Yuwono Ning [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Wednesday, May 05, 1999 1:20 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [balita-anda] pernel dan sarung tangan/kaki


Betul, krn saya sdh mencobanya sendiri. Anak saya dari bayi tdk setiap
saat
saya beri sarung tangan dan kaki hanya pada waktu udara dingin saja. Dan
pemakaian pernell ( bedong mungkin?) anak saya hanya dibedong sampai
puput
puser ( sekitar 10 hari) saja. 
Menurut ibu saya , kalau kita terlalu cepat atau terlalu lambat merubah
cara
gendong anak (di"pekeh" /kaki anak di silangkan di pinggang). Maaf saya
tdk
tau bahasa Indonesianya.) maka kaki anak bisa berbentuk O atau X.  (
Terlalu
cepat bentuk X kalau terlalu lambat bentuk O)



-Original Message-
From: Iyus Darusiam [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: 05 Mei 1999 11:58
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] pernel dan sarung tangan/kaki


Assalamualaikum,Wr,Wb
Memang benar menurut DSA bayi saya,tangan itu nggak perlu di kasih
sarung
tangan karena kulit telapak tangannya akan mengelupas,kalau nyakar
potong
aja kukunya tapi hati2 melukai tangannya. Pernel juga nggak perlu kok,
insya allah kakinya nggak bakalan berbentuk o.
Wassalam



Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/


--
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di
Internet



Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/


--
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:
[EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di
Internet




Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik:
http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/

--
"Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat  cerdas"
Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Berhenti berlangganan, e-mail ke:  [EMAIL PROTECTED]
http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet