[balita-anda] Artikel.
Beberapa artikel menarik, semoga bermanfaat dan maaf jika kurang berkenan, Wass, Menanamkan Disiplin Pada Anak Apa yang dilakukan orang tua saat ini akan sangat mempengaruhi apakah seorang anak menjadi rajin atau malas. Dan bahkan, sopan atau keterlaluan. Cara Anda merespon perilaku anak Anda akan membentuk tingkah laku anak Anda. Saat ini, langkah yang perlu dipupuk adalah bagaimana kita sebagai orang tua mengajarkan kepada anak yang belum rasional agar bertingkah laku baik dan mengerti kosep yang baik dalam tingkah laku. Mulailah dengan kesabaran, berikan latihan dan Anda bisa memberikan beberapa aturan untuk kedisiplinan mereka sehingga kekolotan anak Anda akan menjadikanya sosok anak-anak yang menyenangkan. Aturan yang bisa Anda terapkan tersebut antara lain: Aturan 1: Menonjolkan Sikap positif Akan mudah menjadi kebiasaan, jika Anda bereaksi pada saat terlihat perilaku anak Anda yang kurang benar. Anda harus selalu mencampuri dan mengkoreksi setiap kali anak Anda melakukan suatu kesalahan. Akan tetapi, Anda akan menjadi lebih berhasil jika Anda secara aktif menekankan perilaku yang baik, selama anak Anda menghargai ijin Anda di atas segalanya. Berikan pendekatan yang baik dan halus ketika mereka berperilaku keliru, karena hal itu akan membuat mereka lebih menghormati Anda. Hargai mereka dengan ucapan seperti, Ayah atau Ibu akan sangat gembira apabila kamu meletakkan barang-barang yang telah selesai kamu gunakan ketempat semula. Kata-kata itu akan membuat mereka akan lebih senang melakukan hal tersebut dengan suka rela daripada jika Anda memarahi mereka. Aturan 2: Mencegah Masalah Menjauhkan dan memindah benda tajam, mudah pecah, dan tanaman yang menggoda dari lingkungan sekitar anak Anda akan menghilangkan kesalahan perilaku yang tidak Anda inginkan. Selain itu, hindarkan situasi yang akan menyebabkan masalah. Cobalah untuk menyuruh cepat tidur ketika waktu tidur malam telah tiba, atau menyuruh makan saat waktu makan telah lewat. Cara lain untuk meminimalkan kepusingan Anda terhadap tingkahnya adalah, ingatkan dia sebelum sesuatu menjadi kesalahan. Sebagai contoh, setiap akan tidur, Anda sebaiknya mengingatkannya, Buang air dulu sebelum tidur supaya tidak ngompol. Aturan 3: Atur Batasan Semua anak butuh kejelasan, batas konsistensi untuk membatasi suatu prilaku itu bisa diterima atau tidak dapat diterima. Pada kenyataannya, hal itu akan membuat mereka merasa aman di dunia mereka, yakni pada setiap aktivitas yang mereka lakukan. Kadang-kadang, memberikan batasan yang memaksa tampak tidak perlu. Seberapa penting atau berbahayanya sebuah masalah, Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri. Misalnya, jika anak Anda yang berumur 12 bulan menarik buku atau mengacaukan buku Anda yang ada dirak. Contoh lain, anak Anda yang berumur 1,5 tahun lupa mengucapkan kata #8216;tolong#8217; saat meminta. Jika Anda tidak segera memperbaiki perilaku itu sekarang #8211; meski anak Anda terlihat begitu lucu dan manis saat menantang Anda dengan perilaku itu #8211; Anda tetap tidak akan menyukainya jika hal itu dilakukan berkali-kali. Mereka terus mencoba membentuk apa yang baik dan apa yang tidak baik. Adalah tugas Anda untuk memberitahukan kepada mereka. Memang, sangat mudah untuk memaafkan kesalahan anak kecil dengan mengatakan, Oh, dia 'kan masih kecil, atau Dia tetap tidak akan mengerti meski saya bilang jangan. Akan tetapi, anak Anda lebih cerdas dari apa yang Anda fikirkan terhadap mereka. Dengan bantuan dan kesabaran Anda, mereka mampu belajar membedakan sesuatu yang salah dan benar. Aturan 4: Tetap Tegas Jika Anda terlalu lunak, putra Anda juga akan suka membantah Anda. Dia akan segera menemukan mana tombol yang ditekan untuk mendapatkan respon yang dia inginkan. Dan anda dapat memastikan dia akan menekan dan menekan tombol itu kembali. Lebih baik membuat hal itu jelas bahwa anda yang punya #8216;kuasa#8217; bukan putra anda. Kekurangtegasan akan cenderung menyulitkan Anda sendiri. Jika Anda tidak menekankan batasan yang boleh mereka lakukan, Anda merampas anak Anda untuk mengerti bagaimana dia bertingkah laku seperti apa yang Anda harapan. Hal tersebut akan membuat mereka akan menjadi liberal dan menjurus untuk melawan. Aturan 5: Tetapkan Harapan Anda Agar Perilaku Mereka Terus Realistis Jika hal itu tidak Anda lakukan, Anda harus bersiap untuk menerima kegagalan. Lakukan peningkatan harapan Anda sebagaimana anak Anda tumbuh. Sebagai contoh, sementara anak berumur setahun tidak diharapkan untuk menggunakan kata #8216;tolong#8217; dan #8216;terima kasih,#8217; anak yang berumur 1,5 tahun dengan kosa kata lebih dari 50 kata memiliki kemampuan untuk belajar mengucapkan kata-kata itu. Aturan 6: Tetaplah Konsisten Sekali Anda buat aturan, tekankan hal itu pada mereka. Sikap tidak konsisten membingungkan anak untuk belajar berperilaku. Jika Anda membenarkan dia tatkala menumpahkan pasir dari wadahnya minggu lalu, kenapa Anda marah saat ini?Cobalah memperkirakan aturan yang Anda terapkan
[balita-anda] FW:
Dear all, Bacaan ringan, semoga bermanfaat dan maaf jika kurang berkenan. Wass, Subject:Perlukah Anak Mendapat Hukuman Badan? Perlukah Anak Mendapat Hukuman Badan? Melihat anak berbuat salah, orang tua ataupun guru sering tak kuasa untuk tidak memberikan hukuman badan pada si anak. Padahal, hukuman fisik itu belum tentu perlu. Sebab, hukuman macam ini justru sering berdampak buruk. Ada cara lain yang lebih baik dan patut dianut. Kita masih ingat, pada tahun 1960-an atau 1970-an, masih banyak orang tua yang menghukum anak dengan sabetan gagang kemucing atau sapu, hanya gara-gara anak memecahkan piring murahan, tidak mau disuruh ke warung atau mengerjakan PR. Atau kalau di sekolah, ada guru yang menghukum anak push up sampai pucat pasi lantaran terlambat datang. Pikir mereka, si anak bakal jera melakukan kesalahan yang sama. Kini, hukuman badan justru sering digugat efektivitasnya oleh kalangan orang tua, para pendidik, maupun psikolog. Hukuman badan ada kalanya memang berdampak positif. Namun, terbuka pula peluang untuk melahirkan dampak negatif. Secara filosofis, orang tua merasa bertanggung jawab untuk mendisiplinkan dan menghukum anak demi kebaikan si anak sekarang dan kelak. Bahkan, secara tradisional pun, hukuman badan telah diterima sebagai salah satu metode sangat efektif untuk mengendalikan dan mendisiplinkan anak. Hal ini didukung oleh masyarakat yang percaya bahwa hukuman badan penting untuk mencegah degradasi moral, baik dalam kalangan rumah tangga maupun masyarakat. Di sekolah, hukuman badan masih sering digunakan. Banyak guru atau para pendidik berpendapat, ketakutan murid pada hukuman fisik akan menambah kekuatan atau kewibawaan guru. Dengan demikian sang murid akan lebih mudah dikendalikan. Namun, ini bukanlah satu-satunya cara untuk mengendalikan murid atau anak. Ada banyak metode yang bisa dipilih untuk menumbuhkan kepatuhan atau kedisiplinan. Namun, jika semua metode tersebut sudah tidak mempan, hukuman badan bisa dijadikan jalan terakhir untuk menumbuhkan kepatuhan. Bisa berakibat buruk Terhadap hukuman yang diterima, si anak bakal memberikan reaksi aktif atau pasif. Rekasi aktif dapat dilihat saat hukuman berlangsung. Umpamanya, berteriak, mengentak-entakkan kaki, dll. Sedangkan reaksi pasif pada umumnya tidak ditunjukkan di depan orang tuanya. Contohnya, menyalurkan kemarahan kepada adiknya atau pembantu rumah tangganya. Sebenarnya secara psikologis, manusia mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk berbuat baik atau buruk. Hukuman badan mungkin akan mendukung perbaikan perilaku buruk mereka. Jika digunakan secara tepat, hukuman badan akan menjadi cara paling tepat untuk menurunkan atau mengurangi kelakuan yang tidak bisa diterima. Contohnya, acap kali orang tua memberikan hukuman badan bila anak tidak mau melakukan aktivitas tertentu macam membuat PR atau melakukan latihan-latihan lain. Dalam kasus ini, hukuman badan dapat merusak keinginan atau motivasi anak untuk mengerjakan aktivitas tersebut. Sehingga aktivitas berikutnya dilakukan karena paksaan atau rasa takut, bukan karena keinginannya sendiri, dan dilaksanakan semata-mata hanya untuk menghindari hukuman. Pekerjaan yang demikian akan dirasakan anak tidak nikmat. Hukuman fisik, menurut Neil A.S. Summerheil asal AS dalam bukunya A Radical Approach to Children Rearing, merupakan suatu usaha untuk memaksakan kehendak. Walaupun tujuan utamanya untuk menegakkan disiplin anak, tindakan ini dapat berakibat sebaliknya. Anak menjadi frustrasi. Selanjutnya, anak hanya merespons pada tujuan hukuman itu sendiri. Banyak anak merasa bahwa menerima hukuman badan tidak terhindarkan, sehingga mereka menjadi resisten (kebal) terhadap hukuman tersebut. Hukuman badan tidak membuat mereka melaksanakan suatu aktivitas dengan baik. Sebaliknya, anak akan cenderung membiarkan dirinya dihukum daripada melakukannya. James Dobson asal Illinois, AS, dalam bukunya Dare to Dicipline menekankan, hukuman badan tidak akan mencegah atau menghentikan anak melakukan tindakan yang salah. Ganjaran fisik ini justru bisa berakibat buruk. Bahkan, dapat mendorong anak untuk meneruskan dan meningkatkan tingkah lakunya yang salah. Riset ahli lain, Leonard D. Eron, menunjukkan hukuman fisik dikhawatirkan malah mendorong anak untuk bertingkah laku agresif. Celakanya, orang tua sering kali malah bereaksi terhadap agresivitas ini dengan menggunakan cara yang salah, misalnya dengan meningkatkan intensitas serta frekuensi hukuman badan. Tidak heran kalau anak kemudian malah meniru tingkah laku agresif orang tua atau orang dewasa yang menghukumnya. Di sini secara tidak sadar orang tua telah mengajarkan anak untuk berperilaku agresif. Gunakan hukuman variatif Hukuman badan secara fisiologis dan psikologis memiliki dampak jangka pendek dan panjang. Efek fisik jangka pendek misalnya luka memar, bengkak, dll. Sedangkan dampak fisik jangka panjang misalnya cacat seumur hidup. Efek psikologis jangka pendek, misalnya merasa marah, sakit hati, jengkel untuk
[balita-anda] FW: [Pelita] IQ Tinggi Bukan Jaminan
Sekedar bacaan penambah wawasan ,semoga bermanfaat dan maaf jika kurang berkenan. Salam, -~- http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/01/04/kes02.html http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/01/04/kes02.html IQ Tinggi Bukan Jaminan Diasuh Oleh Tim Dokter RS Mediros Tanya : Anak laki-laki saya berumur 11 tahun duduk di kelas 5 Sekolah Dasar. Nilai rapornya pada Catur Wulan petama ini menurun lagi dibandingkan dengan nilai-nilai rapor sebelumnya. Memang anak saya tidak pernah masuk ranking di kelasnya, namun saya tetap berharap agar nilainya bisa lebih baik dari biasanya. Beberapa bulan lalu diadakan tes IQ di sekolah anak saya itu. Menurut wali kelas, anak saya termasuk sangat cerdas karena IQ-nya 129 itu tergolong superior. Yang saya herankan, mengapa nilai-nilai sekolahnya tidak sesuai dengan taraf kecerdasannya.. Perlu saya jelaskan bahwa anak ini tidak pernah tekun belajar. Kalau dibandingkan dengan kakak-kakaknya dulu sewaktu SD yang cara belajarnya diulang-ulang dan selalu mau kalau saya bantu belajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, anak ini kalau belajar cukup sekali baca. Tampaknya dia lebih suka menghabiskan waktu untuk kegiatan-kegiatan ekstra kurikulernya (olahraga) dan bermain dengan kawan-kawan sebayanya daripada memegang buku pelajaran sekolah. Setiap tahun ajaran saya selalu waswas karena setiap Cawu pertama pasti nilainya pas-pasan. Cawu ke-2 nilai-nilainya tetap rata-rata sekitar 61/2. Saya selalu khawatir kalau waktu kenaikan kelas nilai turun dan tidak naik kelas. Kalau saya minta untuk mengurangi kegiatan ekstra kurikuler atau mengurangi waktu bermain, baca buku dan nonton tv, dia akan 'ngambek'. Untuk membiarkannya dengan gaya belajarnya saya khawatir. Tetapi kalau dikerasi, dia malah lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya bermain bola kaki, bersepeda keliling kompleks, atau main play station di rumah teman walaupun temannya itu sedang belajar. Kadang-kadang anak ini belajar bersama temannya, tapi temannya masih belajar dia sudah main, atau baca buku. Nah, ini juga yang membuat saya pusing, kalau diajak pergi selalu minta dibelikan buku bacaan, majalah atau cerita bergambar. Sekali beli tidak pernah kurang dari 3 buku, tapi belum sehari sudah selesai dibaca. Majalah dan buku bacaannya ini disimpan di rak dan akan dibacanya lagi berulang-ulang. Koleksi buku bacaannya memang banyak, jadi kalau dimarahi dia akan 'bertapa' di kamarnya baca buku-buku itu. Di sekolah anak saya ini sering dipindahkan oleh guru dari tempat duduknya sendiri ke bangku dekat guru hampir di bawah papan tulis agar anak ini tidak bercanda dengan teman-teman sekitarnya. Bila guru menerangkan, kadang-kadang dia tidak tampak menyimak karena sambil menggambar, namun bila dikageti dengan pertanyaan oleh guru anak ini bisa menjawab dengan baik apa yang sudah diterangkan oleh guru. Mohon advis bagaimana saya harus bersikap terhadap anak ini ? Ny. Wijaya, Bekasi Ny. Tresno, Yogyakarta (dengan pertanyaan yang mirip) Jawab : IQ 129, menurut Skala Stanford Binet tergolong taraf kecerdasan superior. Seseorang dengan tingkatan inteligensi demikian diharapkan dapat mengikuti pendidikan tanpa kesulitan yang berarti. Namun, intelligensi tinggi saja belum menjamin keberhasilan seseorang dalam mengikuti kegiatan akademis, karena perkembangan dan kematangan sosial serta emosionalnya juga berperan. Selain itu, pola kepribadian anak juga ikut memberi pengaruh pada sikap anak terhadap tugas. Dalam lingkungan belajar, di samping kecerdasan, anak harus bisa memusatkan perhatian pada pusat informasi, apakah itu berupa penjelasan guru atau buku yang dibacanya, untuk suatu jangka waktu tertentu guna menyerap informasi tersebut dengan baik. Kemudian proses yang terjadi dalam diri anak adalah menyimpan informasi yang diterimanya dalam memory-nya dan kemudian menuangkan kembali isi ingatannya tadi, misalnya waktu kuis, ulangan dsb. Bila anak masih menampilkan suasana bermain dalam dirinya, suasana belajar pun dianggapnya sebagai arena bermain, maka hasil yang diharapkan kemungkinan besar tidak sesuai dengan harapan orang tua maupun gurunya. Masalahnya di sini adalah harapan orang tua dan guru menjadikan anak cerdas menduduki ranking atas di sekolah yang tidak sesuai dengan pengembangan pribadi si anak yang masih ingin menikmati suasana bermain semasa kanak-kanak. Orang tua pada umumnya akan bangga mempunyai anak yang cerdas dan dibuktikan dengan nilai rapor yang tinggi dan anak termasuk ranking atas di sekolah, kemudian setelah lulus suatu jenjang sekolah akan mudah diterima di sekolah lanjutannya, terutama sekolah favorit. Kekhawatiran Ibu bisa dimengerti, namun hendaknya Ibu mencoba untuk bersikap lebih persuasif agar maksud baik Ibu jangan malah ditolak oleh anak. Sebaiknya Ibu dengan tenang menelaah dahulu satu persatu kondisi yang ada pada anak Ibu. Pertama : apakah anak Ibu tidak peduli bila mendapat nilai buruk ?
RE: [balita-anda] Operasi Bayi
Kalau ada gejala seperti yang ibu tulis di bawah, periksanya ke dokter spesialis apa ya bu ? karena anak saya juga sering susah BAB dan menurut DSA itu mungkin hanya karena psikis karena sebelumnya sering susah BAB, sehingga dia jadi takut. Kalau ke dokter, obat yang dikasih ya seperti mikrolax dan laxadin. Atau mungkin ibu bisa referensian dokter tertentu. -Original Message- From: Nila [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 21 Januari 2002 15:57 To: [EMAIL PROTECTED] Subject:RE: [balita-anda] Operasi Bayi Waduuhhh maaf ya...baru sekarang bisa sharingnya. Klu anak saya (sekarang 4 bln)... waktu usia 2 bln pernah mengalami hal yang sama dengan anaknya P. Chandra. Awalnya sich saya kasi mikrolax (biar gampang BABnya)tapi lama2x kepikir juga kalo terlalu sering dikasi obat itu efeknya jelas ga baik. Makanya aku sgr bawa ke DSA.kata beliau yang membuat gak bisa BAB sampe berhari2x itu karna cara kerja usus besarnya (syarafnya) kurang sempurna.lalu beliau kasi obat puyer (racikan) untuk merangsang syaraf usus besar...setelah obatnya habis...maka sampe sekarang BABnya lancar2x aja...malahan rutin tiap hari. Bersyukur dech anak saya bisa sembuh dan ga sampe dioperasi. Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Minta informasi....
Ibu Yosi, Putra saya dulu mengalami hal yang mirip dengan ciri yang anak ibu alami. Waktu itu saya bawa ke RS Gatot Subroto karena DSA anak saya kebetulan juga praktek disana dan dia minta untuk dibawa ke sana. Setelah di rontgen, dibawa ke bagian ortopedi dan menurut dokter itu tergolong deviasi normal. Lalu dibuatkan sepatu khusus/correction shoes dan di pakai sesering mungkin. Alhamdulillah, kaki anak saya sekarang (3,5 tahun) normal. Oh ya, waktu dibuatkan sepatu tsb, anak saya belum bisa jalan, namun tetap dianjurkan pakai sepatu. Mudah-mudahan membantu, salam Erwan M -Original Message- From: Yosi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 12 Nopember 2001 16:16 To: balita-anda mailing list Subject:[balita-anda] Minta informasi 4 bulan lalu saya melahirkan anak kembar 2, salah satu dari mereka ada kelainan pada kakinya. Telapak kaki sebelah kanannya agak kebawah (seperti orang jinjit)dan menghadap ke dalam. Sejak umurnya 3 hari saya konsult ke dokter ahli bedah tulang dan tindakan yang diambil kaki anak saya harus di gips.Setelah 4 kali buka pasang gips, akhirnya dokter menyatakan sudah cukup, dan saya harus melakukan terapi pijat di rumah. Yang saya khawatirkan kaki anak saya akan kembali seperti ia baru lahir. Saya baca dimajalah Ayah bunda No.22 bahwa kelainan kaki pada anak saya tidak bisa di koreksi, tapi jalan keluarnya harus dioperasi pada usia 2-3bulan. Kepada anggota milling list apakah ada anaknya yang mengalami kelainan yang sama dengan anak saya?. Ataukah ada yang mereferensikan kemana saya harus konsultasi. Terima kasih atas perhatiannya Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Minta informasi....
Ibu Yosi, Saya lupa nama dokternya, karena waktu itu langsung diantar keruang dokter tsb oleh dsa anak saya, jadi saya tidak begitu memperhatikannya. Dan saya juga tidak tahu apakah correction shoes yang saya maksud itu sama dengan sepatu besi. Waktu itu anak saya umur sekitar 1 tahun + dan dia sering pakai sampai umur sekitar 2 thn Di Gatot subroto tsb ada bengkel khusus untuk pembuatan alat-alat bantu, seperti sepatu, dll. -Original Message- From: Yosi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 13 Nopember 2001 8:09 To: [EMAIL PROTECTED]; Erwan Mosra Subject:Re: [balita-anda] Minta informasi Pak Mosra, terima kasih atas replynya Saya pernah mendengar tentang sepatu itu, kalau tidak salah yang disebut sepatu besi. Apakah sepatu itu yang dimaksud? kalau boleh tahu nama dr. orthopedi nya siapa? Dan waktu memakai sepatu itu usianya berapa? Dan berapa lama pemakaiannya? Maaf ya banyak pertanyaan Thx. Erwan Mosra wrote: Ibu Yosi, Putra saya dulu mengalami hal yang mirip dengan ciri yang anak ibu alami. Waktu itu saya bawa ke RS Gatot Subroto karena DSA anak saya kebetulan juga praktek disana dan dia minta untuk dibawa ke sana. Setelah di rontgen, dibawa ke bagian ortopedi dan menurut dokter itu tergolong deviasi normal. Lalu dibuatkan sepatu khusus/correction shoes dan di pakai sesering mungkin. Alhamdulillah, kaki anak saya sekarang (3,5 tahun) normal. Oh ya, waktu dibuatkan sepatu tsb, anak saya belum bisa jalan, namun tetap dianjurkan pakai sepatu. Mudah-mudahan membantu, salam Erwan M -Original Message- From: Yosi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 12 Nopember 2001 16:16 To: balita-anda mailing list Subject:[balita-anda] Minta informasi 4 bulan lalu saya melahirkan anak kembar 2, salah satu dari mereka ada kelainan pada kakinya. Telapak kaki sebelah kanannya agak kebawah (seperti orang jinjit)dan menghadap ke dalam. Sejak umurnya 3 hari saya konsult ke dokter ahli bedah tulang dan tindakan yang diambil kaki anak saya harus di gips.Setelah 4 kali buka pasang gips, akhirnya dokter menyatakan sudah cukup, dan saya harus melakukan terapi pijat di rumah. Yang saya khawatirkan kaki anak saya akan kembali seperti ia baru lahir. Saya baca dimajalah Ayah bunda No.22 bahwa kelainan kaki pada anak saya tidak bisa di koreksi, tapi jalan keluarnya harus dioperasi pada usia 2-3bulan. Kepada anggota milling list apakah ada anaknya yang mengalami kelainan yang sama dengan anak saya?. Ataukah ada yang mereferensikan kemana saya harus konsultasi. Terima kasih atas perhatiannya Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Tanya Playgroup
Dear netters, Saya membutuhkan informasi tentang playgroup di Taman Harapan Indah, Pondok ungu, Bekasi. Khususnya yang nuansa islami, yang lain juga nggak apa-apa. Terima kasih sebelumnya, Salam, Kirim bunga dukacita, ucapan selamat dll ke mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/international/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] FW: [Pelita] Simposium Awam : Mempersiapkan si kecil sukses di sekolah
Just FYI, Mungkin Ibu/Bapak ada yang berminat, Salam, Erwan -Original Message- Subject:[Pelita] Simposium Awam : Mempersiapkan si kecil sukses di sekolah Khawatir anak Anda Gagal di sekolah ? Atau anak Anda sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah ? Bagaimana sih agar si kecil sukses di sekolah ? Dunia sekolah adalah dunia baru bagi seorang anak, yang jauh berbeda dengan dunia yang dikenalnya yaitu dunia rumah. Pengalaman-pengalaman baru akan menjadi pengalaman menarik atau sebaliknya malah membuat si kecil menjadi stress. Ada beberapa hal yang perlu diketahui agar si kecil dapat lebih siap menghadapi dunia barunya. Apa saja yang harus dipersiapkan si kecil? Jika Anda tergelitik dan ingin tahu lebih lanjut, ikutilah Seminar dan Workshop yang diadakan oleh klinik Anakku yang membahas tentang : MEMPERSIAPKAN SI KECIL SUKSES DI SEKOLAH Seminar Bersama : dr Tjhin Wiguna, Sp.KJ Psikiater Anak Klinik Anakku Greenville Ike R. Sugianto, Psi. Psikolog Klinik anakku Greenville Waktu tempat : Sabtu, 21 Juli 2001 09.30 - 13.00 WIB Klinik Anakku Greenville Komp. Greenville Blok BG 14-15 Tanjung Duren , Jak- Bar. Atau Bersama : Dr Noorhana S.WI, Sp.KJ Psikiater klinik Anakku Bekasi Sherly Saragih Turnip, Psi. Psikolog Klinik anakku Bekasi Waktu dan tempat Sabtu, 28 Julli 2001 09.30 - 13.00 WIB Klinik Anakku Bekasi Pusat Niaga Kali Malang Blok A-6 No. 1-2 Jl. A. Yani- Bekasi. Informasi lebih lanjut hubungi : Sdri. Dewi/Vonny - Telp. 7397069 atau 7200981 ext 325 Klinik Anakku [EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] Rayakan ultah putra/i Anda dengan kue Teletubbies dll! Klik, http://www.indokado.com/kueultah.html Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Gigi Copot.
Bapak Ibu Sekalian, Saya punya putra yang berumur 2 tahun 10 bulan. Tadi pagi putra saya tersebut jatuh selagi bermain, sehingga gigi depannya copot. Saya mohon saran sebaiknya harus diperiksa ke DSA atau ke dokter gigi ?, jika ke dokter gigi apakah sama dengan dokter gigi orang dewasa ? Terima kasih sebelumnya Salam Erwan M kirim bunga, pesan cake balon ulangtahun? klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] pernel dan sarung tangan/kaki
Supaya tidak terlalu cepat atau lambat, umur berapa sebaiknya anak digendong dengan cara di "pekeh". Terima kasih sebelumnya. -Original Message- From: Veronica Minto Yuwono Ning [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Wednesday, May 05, 1999 1:20 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [balita-anda] pernel dan sarung tangan/kaki Betul, krn saya sdh mencobanya sendiri. Anak saya dari bayi tdk setiap saat saya beri sarung tangan dan kaki hanya pada waktu udara dingin saja. Dan pemakaian pernell ( bedong mungkin?) anak saya hanya dibedong sampai puput puser ( sekitar 10 hari) saja. Menurut ibu saya , kalau kita terlalu cepat atau terlalu lambat merubah cara gendong anak (di"pekeh" /kaki anak di silangkan di pinggang). Maaf saya tdk tau bahasa Indonesianya.) maka kaki anak bisa berbentuk O atau X. ( Terlalu cepat bentuk X kalau terlalu lambat bentuk O) -Original Message- From: Iyus Darusiam [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 05 Mei 1999 11:58 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] pernel dan sarung tangan/kaki Assalamualaikum,Wr,Wb Memang benar menurut DSA bayi saya,tangan itu nggak perlu di kasih sarung tangan karena kulit telapak tangannya akan mengelupas,kalau nyakar potong aja kukunya tapi hati2 melukai tangannya. Pernel juga nggak perlu kok, insya allah kakinya nggak bakalan berbentuk o. Wassalam Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik: http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/ -- "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik: http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/ -- "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Untuk melihat diskusi milis ini sebelumnya, klik: http://www.mail-archive.com/balita-anda%40indoglobal.com/ -- "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat cerdas" Berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet