Re: [balita-anda] Re: Autisme
Yth. Ibu Reni (Bundanya Resa dan Ersal), Untuk menjawab berapa lama terapi untuk autisme, tentunya tergantung dari metode yang mereka gunakan. Selain ABA (Applied Behavior Analysis / Metode Lovaas), belum ada metode yang sedemikian terdokumentasi dan melalui berbagai penelitian. Pada Metode Lovaas, program typically selesai dalam 2 tahun, namun ada anak yang bisa lebih cepat (1 - 1,5 tahun) ada yang lebih lambat (butuh 3-4 tahun). Pada penelitian Lovaas, keberhasilannya mencapai 89% yang terbagi 47% berhasil dengan baik dan 42% dengan berbagai tingkat keberhasilan, sedangkan 11% tidak mengalami perbaikan. Taman bermain sebaiknya ditunda dulu. Menurut Lovaas, setelah dilakukan intervensi dini yang intensif dan optimal selama 6-12 bulan, baru dimasukkan ke kelompok kecil kemudian kelompok besar. Itupun dengan tehnik shadow. Demikian semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: reni [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 12 Januari 2001 22:33 Subject: Re: [balita-anda] Re: Autisme Terimakasih Banyak Dr. Rudy, Membaca penjelasan Dokter, berarti fatal dong pengertian saya selama ini.., saya masih ingat betul saat saya bertanya apakah Resa termasuk penderita Autis, dan dijawab tidak.. hanya berada di border line. Saat konsultasi pertama memang saya masih awam sekali mengenai autisme, jadi terus terang bingung juga .. apa lagi yang harus saya tanya/ketahui tentang kondisi Resa saat itu. Insya Allah pada konsultasi berikutnya saya bisa minta penjelasan lebih detil untuk hal ini dan mengerti program mereka, kan sudah banyak belajar ke Dr. Rudi .. :) Beberapa pertanyaan lagi Pak Dokter, - kalau kasus seperti Resa, yang berada di borderline-autism ini biasanya butuh waktu terapi berapa lama.. , - persentase keberhasilannya untuk bergeser dari 'border line' ke normal - saya juga sudah memasukkan Resa ke Taman Bermain.. apakah ini juga cukup baik bagi dia ? Jangan bosan yach Pak Dokter untuk selalu diskusi dan memberi penjelasan ke kita semua, dengan begini saya bisa lebih siap bekal untuk membantu anak saya dan yang jelas tambah pinter deh..sekali lagi terimnakasih Dok. wassalam http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Re: Autisme
Terimakasih Banyak Dr. Rudy, Membaca penjelasan Dokter, berarti fatal dong pengertian saya selama ini.., saya masih ingat betul saat saya bertanya apakah Resa termasuk penderita Autis, dan dijawab tidak.. hanya berada di border line. Saat konsultasi pertama memang saya masih awam sekali mengenai autisme, jadi terus terang bingung juga .. apa lagi yang harus saya tanya/ketahui tentang kondisi Resa saat itu. Insya Allah pada konsultasi berikutnya saya bisa minta penjelasan lebih detil untuk hal ini dan mengerti program mereka, kan sudah banyak belajar ke Dr. Rudi .. :) Beberapa pertanyaan lagi Pak Dokter, - kalau kasus seperti Resa, yang berada di borderline-autism ini biasanya butuh waktu terapi berapa lama.. , - persentase keberhasilannya untuk bergeser dari 'border line' ke normal - saya juga sudah memasukkan Resa ke Taman Bermain.. apakah ini juga cukup baik bagi dia ? Jangan bosan yach Pak Dokter untuk selalu diskusi dan memberi penjelasan ke kita semua, dengan begini saya bisa lebih siap bekal untuk membantu anak saya dan yang jelas tambah pinter deh..sekali lagi terimnakasih Dok. wassalam -Original Message- From: Rudy Sutadi, MD [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Friday, December 22, 2000 9:19 PM Subject: Re: [balita-anda] Re: Autisme Yth. Ibu Reni (Bundanya Resa dan Ersal), Resa di-skor dan memperoleh nilai 28. Berdasarkan hal ini dikatakan bukan autistik. Saya tidak tahu apakah memang mereka yang di RSPI mengatakan demikian atau Ibu Reni yang tidak ingat pasti. Karena kemungkinan sistem skoring itu menggunakan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Nah, CARS digunakan setelah anak didiagnosis Autisme. Diagnosis autisme dengan menggunakan kriteria yang ada di DSM-IV atau ICD-X, bukannya dengan CARS. Sedangkan CARS sendiri digunakan untuk menetapkan jenjang ringan/sedang/berat dari autisme (walaupun tidak tepat, akan saya terangkan di bawah). Jadi, dengan kata lain, kita tidak utak-atik nilai CARS-nya bila belum dinyatakan autisme terlebih dahulu. Sebagai contoh, untuk kanker payudara ada stadium 1/2/3/4. Kita tidak akan membagi apakah derajat 1 atau 2 atau 3 atau 4, bila belum didiagnosis kanker payudara. Jadi aneh kan bila misalnya dikatakan si-anu bukan kanker payudara karena stadium-1 pun tidak terpenuhi, benjolan itu hanya bisul saja. Jadi logikanya: - Ini kanker payudara atau bukan, dok? + Oh ini hanya bisul saja. - Stadium berapa dok? + Lho, bisul itu tidak ada stadium-stadiumnya, kalau kanker payudara baru kita lakukan gradasi. - Tapi kan kelenjar ketiak saya juga membesar dok, seperti juga pada kanker payudara ada pembesaran kelenjar ketiak? + Iya, pembesaran kelenjar ketiak pada kanker payudara karena kankernya sudah mulai menjalar/menyebar ke kelenjar tersebut. Kalau bisul sih tidak ada istilah penyebaran ke kelenjar ketiak. Kalau bisul kemudian ada pembesaran kelenjar ketiak, orang Amerika bilang itu "sekelan" (eh, bukan orang amerika tapi ameriki). Jadi, mungkin yang mereka katakan Resa adalah borderline-autism. Keinginan Ibu agar Resa bisa-ini bisa-itu, pada penyandang autisme memang anak tidak bisa dengan sendirinya. Mereka harus diajarkan satu-per-satu, kemudian dilakukan program-generalisasi. Ibu sampaikan saja kepada tim terapis anak Ibu. Saya tidak tahu mereka menggunakan metode apa. Kalau menggunakan ABA (Applied Behavior Analysis) / Metode Lovaas, sebenarnya ada kurikulumnya untuk mengajarkan itu semua. Ibu bisa baca di buku berjudul "Behavior intervention for young children with autism. A manual for parents and professionals", editor Catherine Maurice, penerbit Pro-Ed. Mengenai CARS. Autisme sendiri per definisi : "Gangguan perkembangan *berat* .dst." Nah, per definisi sendiri sudah ada pengertian _berat_nya, kok dikatakan ringan/sedang/berat lagi. Itu kan bisa menyesatkan, ah anak saya autisme-nya ringan. Padahal autisme itu sendiri -*berat*-. Kalau mau ya dibilang berat-ringan, berat-sedang, berat-berat. Jadi kaya kelasnya petinju gitu. Karena itu, pembagian yang sekarang diajukan adalah severe, less-severe, dan more-severe (berat, kurang-berat, dan lebih-berat). Jadi jelas bahwa semuanya berat, supaya tidak menyesatkan orangtua. Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA --- deleted --- http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Re: Autisme
Dokter Rudy yth, Terima kasih atas penjelasan dokter. Satu lagi nih dok, saya minta rekomendasi dari dokter Rudy ttg dokter yg kompeten dalam hal ini. Apakah dokter syaraf, or dokter 'kid development' (ada gak dok..?), atau dokter ' fisio/speech therapy' dan dimana tempat prakteknya? Terima kasih Pak dokter Imelda -Original Message- From: Rudy Sutadi, MD [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, December 22, 2000 8:06 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Re: Autisme Yth. Ibu Imelda, Dari keterangan Ibu, jelas bahwa keponakan Ibu mempunyai keterlambatan di bidang motorik (delayed motoric development) dan keterlambatan di bidang bicara/bahasa (delayed speech). Jadi yang paling penting saat ini adalah mendapat *diagnosis*. Setelah didiagnosis apa, maka tatalaksana lebih lanjut adalah sesuai dengan diagnosis yang didapat. Istilah kedokterannya working-diagnosis (diagnosis-kerja). Sebaiknya saudara Ibu _segera_ mencari second-opinion. Bila perlu third-opinion, fourth, fifthetc. Dalam arti sampai ketemu dokter/profesional yang bisa secara tegas melabel apa masalah anak tersebut. Kita memang harus membanding-bandingkan. Kalau tidak dibandingkan bagaimana tahu bahwa anak ini terlambat atau cepat atau dalam batas normal? Dalam semua hal kita membandingkan, contoh sederhananya bagaimana kita bisa katakan seseorang kurang-darah (anemi)? Tentunya dengan cara membandingkan dengan standar yang ada. Untuk perkembangan anakpun ada kriteria/standar perkembangan yang kita bilang development-milestones (patokan-patokan perkembangan). Bila anak sudah bisa sebelum patokan umur tertentu, kita katakan cepat. Bila sesuai dengan patokan (ada rentang/kisarannya), kita katakan masih dalam batas normal. Bila jauh melampaui patokan yang ada, ya kita katakan terlambat. Keponakan Ibu sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan *Intervensi-Dini* (early intervention). (Istilah anda, belum dilakukan hal yang cukup "radikal"). Intervensi dini yaitu tindakan yang dilakukan pada bayi dan anak balita dengan berbagai gangguan/masalah Yang membutuhkan intervensi dini, adalah anak di bawah 3 tahun dengan disability atau developmental delay. Disability yaitu terdapat kondisi fisik atau mental yang mengarah ke masalah perkembangan. Misalnya: Sindrom Down, cerebral palsy, gangguan penglihatan/pendengaran Developmental delay yaitu terdapat keterlambatan paling tidak pada 1 bidang perkembangan (fisik / kognitif / komunikasi / sosial-emosional / adaptif) - Perkembangan fisik : Kemampuan motorik kasar dan halus - Perkembangan kognitif : Belajar dan berpikir - Komunikasi : Pengertian dan penggunaan kata-kata - Perkembangan sosial-emosional : Berhubungan dengan orang lain - Perkembangan adaptif : Kemampuan bantu diri, bermain Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA -- Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Re: Autisme
Yth. Ibu Imelda, Pertama sekali, keponakan anda perlu didiagnosis. Penanganan selanjutnya apa/bagaimana/kemana/dll tentunya tergantung diagnosis, mis. OT, ABA, obat, AIT, RM, speech therapy, hearing aid, dll. Ibu bisa konsultasi dengan : - Dr. Hardiono D. Pusponegoro, SpAK di Kelapa Gading - Dr. Melly Budhiman, SpKJ di RS MMC - Dr. Ika Widiawaty, SpKJ di RS Pondok Indah - Dr. Sasanti Yuniar, SpKJ di Surabaya Saya sendiri juga menangani di Klinik JMC, Jl. Buncit Raya No.15, Jak-Sel, 7940836/7 (dengan perjanjian). Untuk keterangan lain, bisa menghubungi Yayasan Autisma Indonesia, Jl. Buncit Raya No.55, Jak-Sel, 7971945. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Imelda, Pasni [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 03 Januari 2001 10:19 Subject: RE: [balita-anda] Re: Autisme Dokter Rudy yth, Terima kasih atas penjelasan dokter. Satu lagi nih dok, saya minta rekomendasi dari dokter Rudy ttg dokter yg kompeten dalam hal ini. Apakah dokter syaraf, or dokter 'kid development' (ada gak dok..?), atau dokter ' fisio/speech therapy' dan dimana tempat prakteknya? Terima kasih Pak dokter Imelda -Original Message- From: Rudy Sutadi, MD [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Friday, December 22, 2000 8:06 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Re: Autisme Yth. Ibu Imelda, Dari keterangan Ibu, jelas bahwa keponakan Ibu mempunyai keterlambatan di bidang motorik (delayed motoric development) dan keterlambatan di bidang bicara/bahasa (delayed speech). Jadi yang paling penting saat ini adalah mendapat *diagnosis*. Setelah didiagnosis apa, maka tatalaksana lebih lanjut adalah sesuai dengan diagnosis yang didapat. Istilah kedokterannya working-diagnosis (diagnosis-kerja). Sebaiknya saudara Ibu _segera_ mencari second-opinion. Bila perlu third-opinion, fourth, fifthetc. Dalam arti sampai ketemu dokter/profesional yang bisa secara tegas melabel apa masalah anak tersebut. Kita memang harus membanding-bandingkan. Kalau tidak dibandingkan bagaimana tahu bahwa anak ini terlambat atau cepat atau dalam batas normal? Dalam semua hal kita membandingkan, contoh sederhananya bagaimana kita bisa katakan seseorang kurang-darah (anemi)? Tentunya dengan cara membandingkan dengan standar yang ada. Untuk perkembangan anakpun ada kriteria/standar perkembangan yang kita bilang development-milestones (patokan-patokan perkembangan). Bila anak sudah bisa sebelum patokan umur tertentu, kita katakan cepat. Bila sesuai dengan patokan (ada rentang/kisarannya), kita katakan masih dalam batas normal. Bila jauh melampaui patokan yang ada, ya kita katakan terlambat. Keponakan Ibu sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan *Intervensi-Dini* (early intervention). (Istilah anda, belum dilakukan hal yang cukup "radikal"). Intervensi dini yaitu tindakan yang dilakukan pada bayi dan anak balita dengan berbagai gangguan/masalah Yang membutuhkan intervensi dini, adalah anak di bawah 3 tahun dengan disability atau developmental delay. Disability yaitu terdapat kondisi fisik atau mental yang mengarah ke masalah perkembangan. Misalnya: Sindrom Down, cerebral palsy, gangguan penglihatan/pendengaran Developmental delay yaitu terdapat keterlambatan paling tidak pada 1 bidang perkembangan (fisik / kognitif / komunikasi / sosial-emosional / adaptif) - Perkembangan fisik : Kemampuan motorik kasar dan halus - Perkembangan kognitif : Belajar dan berpikir - Komunikasi : Pengertian dan penggunaan kata-kata - Perkembangan sosial-emosional : Berhubungan dengan orang lain - Perkembangan adaptif : Kemampuan bantu diri, bermain Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA -- Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.indokado.com - kirim cake bunga ke 20 kota di Indonesia Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Re: Autisme
Yth. Ibu Reni (Bundanya Resa dan Ersal), Resa di-skor dan memperoleh nilai 28. Berdasarkan hal ini dikatakan bukan autistik. Saya tidak tahu apakah memang mereka yang di RSPI mengatakan demikian atau Ibu Reni yang tidak ingat pasti. Karena kemungkinan sistem skoring itu menggunakan CARS (Childhood Autism Rating Scale). Nah, CARS digunakan setelah anak didiagnosis Autisme. Diagnosis autisme dengan menggunakan kriteria yang ada di DSM-IV atau ICD-X, bukannya dengan CARS. Sedangkan CARS sendiri digunakan untuk menetapkan jenjang ringan/sedang/berat dari autisme (walaupun tidak tepat, akan saya terangkan di bawah). Jadi, dengan kata lain, kita tidak utak-atik nilai CARS-nya bila belum dinyatakan autisme terlebih dahulu. Sebagai contoh, untuk kanker payudara ada stadium 1/2/3/4. Kita tidak akan membagi apakah derajat 1 atau 2 atau 3 atau 4, bila belum didiagnosis kanker payudara. Jadi aneh kan bila misalnya dikatakan si-anu bukan kanker payudara karena stadium-1 pun tidak terpenuhi, benjolan itu hanya bisul saja. Jadi logikanya: - Ini kanker payudara atau bukan, dok? + Oh ini hanya bisul saja. - Stadium berapa dok? + Lho, bisul itu tidak ada stadium-stadiumnya, kalau kanker payudara baru kita lakukan gradasi. - Tapi kan kelenjar ketiak saya juga membesar dok, seperti juga pada kanker payudara ada pembesaran kelenjar ketiak? + Iya, pembesaran kelenjar ketiak pada kanker payudara karena kankernya sudah mulai menjalar/menyebar ke kelenjar tersebut. Kalau bisul sih tidak ada istilah penyebaran ke kelenjar ketiak. Kalau bisul kemudian ada pembesaran kelenjar ketiak, orang Amerika bilang itu "sekelan" (eh, bukan orang amerika tapi ameriki). Jadi, mungkin yang mereka katakan Resa adalah borderline-autism. Keinginan Ibu agar Resa bisa-ini bisa-itu, pada penyandang autisme memang anak tidak bisa dengan sendirinya. Mereka harus diajarkan satu-per-satu, kemudian dilakukan program-generalisasi. Ibu sampaikan saja kepada tim terapis anak Ibu. Saya tidak tahu mereka menggunakan metode apa. Kalau menggunakan ABA (Applied Behavior Analysis) / Metode Lovaas, sebenarnya ada kurikulumnya untuk mengajarkan itu semua. Ibu bisa baca di buku berjudul "Behavior intervention for young children with autism. A manual for parents and professionals", editor Catherine Maurice, penerbit Pro-Ed. Mengenai CARS. Autisme sendiri per definisi : "Gangguan perkembangan *berat* .dst." Nah, per definisi sendiri sudah ada pengertian _berat_nya, kok dikatakan ringan/sedang/berat lagi. Itu kan bisa menyesatkan, ah anak saya autisme-nya ringan. Padahal autisme itu sendiri -*berat*-. Kalau mau ya dibilang berat-ringan, berat-sedang, berat-berat. Jadi kaya kelasnya petinju gitu. Karena itu, pembagian yang sekarang diajukan adalah severe, less-severe, dan more-severe (berat, kurang-berat, dan lebih-berat). Jadi jelas bahwa semuanya berat, supaya tidak menyesatkan orangtua. Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: reni [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 22 Desember 2000 21:33 Subject: Re: [balita-anda] Re: Autisme Yth Dokter Rudi. Setelah membaca posting dokter, saya ingin bertanya sehubungan dengan anak saya Resa (3th 1bl). Setelah menjalani pemeriksaan saraf (BAEP) dan observasi oleh tim medis (Psikiater, Psikolog dan ahli Therapi) di Tumbuh Kembang RSPI, dinyatakan bahwa Resa tidak menderita Autisme tapi berada di 'Border line' karena score berdasarkan pengukuran yang digunakan Resa memperoleh 28, sedangkan nilai untuk penderita Autis mulai 30. Untuk itu Resa mengikuti Terapai Individu (3 bl) Terapi Keluarga (6bl) dan terapai bicara sampai saat ini (sudah sekitar 7 bl). Sampai saat ini menurut pengamatan awam saya, Resa sudah mengalami cukup banyak kemajuan disisi perbendaharaan kata, tapi masih sangat terlihat echolali nya (spontan). Dan Resa masih belum dapat menceritakan kembali sesuatu yang dialaminya atau dilakukannya, misal Resa nonton apa ?, Resa main apa ?, meskipun Resa sudah bisa mengkomunikasikan keinginannya, seperti Resa mau makan kue, Resa mau nonton TV, Resa mau menggambar/menulis. Pertanyaan saya, 1. Apakah cara menilai Resa diatas , menurut dokter sudah optimal, karena saya tidak tau pasti point yang digunakan untuk pengukuran Resa.. dan apakah sesuai dengan penjelasan Dokter Rudi (sesuai CHAT atau DSM-IV) 2. Apakah betul Resa tidak termasuk Autisme ? Saya khawatir apa yang kami lakukan kurang memadai atau mungkin masih ada cara lain untuk mengatasi keadaan ini. Saya sangat berterimakasih Dr. Rudi mau menjawab pertanyaan peserta milis selama ini, sehingga kita semua semakin mengerti tentang Autisme atau hal lain. Semoga doter masih cukup waktu untuk menjawab pertanyaan saya ini ya Dok ...:):) Terimakasih sebelumnya BundaResa dan Ersal Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.c
Re: [balita-anda] Re: Autisme
Yth. Ibu Imelda, Dari keterangan Ibu, jelas bahwa keponakan Ibu mempunyai keterlambatan di bidang motorik (delayed motoric development) dan keterlambatan di bidang bicara/bahasa (delayed speech). Jadi yang paling penting saat ini adalah mendapat *diagnosis*. Setelah didiagnosis apa, maka tatalaksana lebih lanjut adalah sesuai dengan diagnosis yang didapat. Istilah kedokterannya working-diagnosis (diagnosis-kerja). Sebaiknya saudara Ibu _segera_ mencari second-opinion. Bila perlu third-opinion, fourth, fifthetc. Dalam arti sampai ketemu dokter/profesional yang bisa secara tegas melabel apa masalah anak tersebut. Kita memang harus membanding-bandingkan. Kalau tidak dibandingkan bagaimana tahu bahwa anak ini terlambat atau cepat atau dalam batas normal? Dalam semua hal kita membandingkan, contoh sederhananya bagaimana kita bisa katakan seseorang kurang-darah (anemi)? Tentunya dengan cara membandingkan dengan standar yang ada. Untuk perkembangan anakpun ada kriteria/standar perkembangan yang kita bilang development-milestones (patokan-patokan perkembangan). Bila anak sudah bisa sebelum patokan umur tertentu, kita katakan cepat. Bila sesuai dengan patokan (ada rentang/kisarannya), kita katakan masih dalam batas normal. Bila jauh melampaui patokan yang ada, ya kita katakan terlambat. Keponakan Ibu sudah memenuhi kriteria untuk dilakukan *Intervensi-Dini* (early intervention). (Istilah anda, belum dilakukan hal yang cukup "radikal"). Intervensi dini yaitu tindakan yang dilakukan pada bayi dan anak balita dengan berbagai gangguan/masalah Yang membutuhkan intervensi dini, adalah anak di bawah 3 tahun dengan disability atau developmental delay. Disability yaitu terdapat kondisi fisik atau mental yang mengarah ke masalah perkembangan. Misalnya: Sindrom Down, cerebral palsy, gangguan penglihatan/pendengaran Developmental delay yaitu terdapat keterlambatan paling tidak pada 1 bidang perkembangan (fisik / kognitif / komunikasi / sosial-emosional / adaptif) - Perkembangan fisik : Kemampuan motorik kasar dan halus - Perkembangan kognitif : Belajar dan berpikir - Komunikasi : Pengertian dan penggunaan kata-kata - Perkembangan sosial-emosional : Berhubungan dengan orang lain - Perkembangan adaptif : Kemampuan bantu diri, bermain Demikian sementara ini. Semoga bermanfaat. Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Imelda, Pasni [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 22 Desember 2000 7:34 Subject: RE: [balita-anda] Re: Autisme Yth. Bp. Dr. Rudy, Setelah membaca uraian ttg autisme dokter di posting yg terdahulu, saya jadi teringat keponakan saya (laki-laki) yg sekarang berusia tiga setengah tahun. Dia belum bisa berbicara, dalam arti tidak bisa melafalkan apa yg dikehendakinya. Tapi kalo diajak ngomong atau diperintah bisa nyambung. Dan juga, keponakan saya ini baru bisa jalan pada umur sekitar dua tahun. Perkembangannya memang terlihat berbeda dengan kedua kakak perempuannya yg pintar-pintar (juara kelas). Kenapa ya dok? Kakak saya pernah berkonsultasi dg ahli syaraf anak, katanya syarafnya baik-baik aja, hanya memang anak ini mengalami keterlambatan perkembangan. "Tenang aja, Bu... nanti juga bisa kok. Jangan dibanding-bandingin dengan anak lain, nanti malah stress. Bla...bla..." kata dokter itu. Sementara ini kakak saya belum melakukan hal yg cukup "radikal" (menurut saya) untuk mencari solusi masalah ini. Kakak saya cenderung membiarkan dengan berpegang pada kata-kata dokter ahli syaraf tadi seraya memberikan air putih yg telah didoakan orang pintar. Dok, mungkin gak ini ada kaitannya dg peristiwa jatuh saat belajar jalan? Sebab menurut kakak saya si anak pernah jatuh dg posisi tertelentang saat baru bisa jalan pada usia sekitar 11 bulan, dan sejak itu tidak mau jalan lagi. Atau mungkin ada kaitannya dg si ibu yg tetap menyusui kakaknya saat ia masih dalam kandungan? Bagiamana ini Dok? Saya kasian melihat keponakan yg satu ini. Mohon tanggapan dan saran dari dokter dan rekan netters yg lain. Terima kasih Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Re: Autisme
Yth. Ibu Diah Patria (Bundanya Sulthan), Mohon maaf e-mail-nya baru dijawab sekarang. Soalnya e-mail yang masuk ke saya dalam 1 hari minimal 100 email. Jadi tidak sengaja terlupakan karena tertumpuk oleh e-mail lain yang juga perlu dijawab. Waktu itu saya baca e-mail Ibu di [balita-anda]. Menirukan kata-kata dan bisa bernyanyi, belum tentu bukan kelainan. Pada autisme-pun anak bisa menirukan kata-kata dan bernyanyi satu lagu penuh (bahkan dengan nada/irama yang persis), yang kita sebut sebagai ekolali (membeo). Bedanya kalau ekolali (segera maupun delayed-echolaly), anak hanya sekedar mengulang-ulang kata tanpa makna. Bila ditanya maka anak akan diam/tidak menjawab. Misalnya kalau si kecil menyanyi: "Cucu caya, cucu bendeya". Kalau kita tanya "Apa susunya?", anak autistik cuek saja, anak non-autistik akan menjawab "bendeya" / "cucu bendeya" / "bendeya mah..." / "ini." sambil nunjukkin / dlsb. Jadi yang perlu diperhatikan, bicara/menyebutkan kata-kata pada anak non-autistik merupakan komunikasi, dia mengerti makna/isinya. Istilahnya "nyambung" gitu. Kalau anak bisa diperintah untuk meletakkan atau mengambilkan sesuatu, apalagi kalau perintahnya tanpa bantuan visual (mimik kita, atau anak misalnya tidak sedang melihat wajah kita) dan/atau gestural (misalnya menunjuk, dll.), apalagi bila benda yang disuruh ambil berada di ruangan lain, maka berarti reseptif (penangkapannya), kognitif (pemprosesannya) dan responsnya tidak ada kelainan. Namun yang dikuatirkan adalah timbulnya berputar-putar (spinning) dan berjalan jinjit (toe-walking). Pada anak non-autistik pun, ada suatu fase anak melakukan hal ini. Bedanya pada penyandang autisme hal ini berlangsung dengan frekuensi/intensitas yang tinggi dan berlangsung terus (tidak menghilang). Untuk mendiagnosis autisme, diperlukan paling tidak 6 kelompok gejala dari 12 kelompok yang ada di DSM-IV. Jadi ada/tidaknya satu gejala tidak dapat dikatakan seorang anak autistik atau non-autistik. Ibu bisa mencoba skrining dengan CHAT (Checklist for Autism in Toddler) yang pernah saya post. Bila tidak ada arsipnya, akan saya forwardkan. Selain itu, coba saja cocokkan dengan kriteria yang ada di DSM-IV (pernah juga saya post, akan saya forwardkan bila tidak punya arsipnya). Secara sederhana, anak autistik tidak mempunyai/menunjukkan : - Kontak mata (yang lekat) - Declarative pointing (menunjuk-nunjuk benda-benda yang menarik perhatiannya) - Joint attention (mempunyai perhatian yang sama dengan kita, misalnya sama- sama menengok ke arah munculnya kembang-api, ada baliho/balon-udara besar dan yang sangat mencolok/menarik perhatian) - Pretend play (bermain pura-pura dengan imajinasinya) - Lebih tertarik pada orang dibanding barang - dll Demikian sementara yang bisa saya jawab untuk Bundanya Sulthan yang sedang khawatir. Kita sama berdoa, Insya Allah, Sulthan baik-baik saja. Amin! Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Patria, Diah [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Desember 2000 11:38 Subject: Autisme Dokter Rudy Yth: Saya sudah kirimkan pertanyaan ttg autisme tapi tidak ada jawabannya, gimana nich pak dokter. Kalau gitu say ulangi lagi aja yak dok pertanyaanya, mudah-mudahan yang ini dokter bersedia jawab..soalnya kalau orang lain nanya koq cepet banget jawabnya.Anak saya Sulthan 17 bln, sudah bicara banyak sekali hampir semua kata-kata dia dapat menirukannya dan sudah bisa mengikuti lagu dan dia sudah mengerti kalau diperintah untuk meletakan atau mengambilkan sesuatu, yang jadi pertanyaan saya akhir-akhir ini kalau mendengarlagu dia gemar sekali berputar-putar dan berjalan jinjit, saya jadi khawatir ini ada hubungannya dengan gejala autisme..apakah saya harus tunggu sampai usia 18 bln..? apakah bisa terjadi dia berhenti berbicara di usia 18bln..saya jadi khawatir sekali karena Sulthan sudah imunisasi MMR, apakah ini berpengaruh, tolong saya ya dok..terimakasih sebelumnya. Salam Bundanya Sulthan Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Re: Autisme
Pak Rudy, saya mau donk di forwarkan arsip ttg CHAT SDM-IV Terima kasih, Pak -Elida BS- -Original Message- From: Rudy Sutadi, MD [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 21 Desember 2000 14:01 To: Patria, Diah; [EMAIL PROTECTED] Subject:[balita-anda] Re: Autisme Yth. Ibu Diah Patria (Bundanya Sulthan), Mohon maaf e-mail-nya baru dijawab sekarang. Soalnya e-mail yang masuk ke saya dalam 1 hari minimal 100 email. Jadi tidak sengaja terlupakan karena tertumpuk oleh e-mail lain yang juga perlu dijawab. Waktu itu saya baca e-mail Ibu di [balita-anda]. Menirukan kata-kata dan bisa bernyanyi, belum tentu bukan kelainan. Pada autisme-pun anak bisa menirukan kata-kata dan bernyanyi satu lagu penuh (bahkan dengan nada/irama yang persis), yang kita sebut sebagai ekolali (membeo). Bedanya kalau ekolali (segera maupun delayed-echolaly), anak hanya sekedar mengulang-ulang kata tanpa makna. Bila ditanya maka anak akan diam/tidak menjawab. Misalnya kalau si kecil menyanyi: "Cucu caya, cucu bendeya". Kalau kita tanya "Apa susunya?", anak autistik cuek saja, anak non-autistik akan menjawab "bendeya" / "cucu bendeya" / "bendeya mah..." / "ini." sambil nunjukkin / dlsb. Jadi yang perlu diperhatikan, bicara/menyebutkan kata-kata pada anak non-autistik merupakan komunikasi, dia mengerti makna/isinya. Istilahnya "nyambung" gitu. Kalau anak bisa diperintah untuk meletakkan atau mengambilkan sesuatu, apalagi kalau perintahnya tanpa bantuan visual (mimik kita, atau anak misalnya tidak sedang melihat wajah kita) dan/atau gestural (misalnya menunjuk, dll.), apalagi bila benda yang disuruh ambil berada di ruangan lain, maka berarti reseptif (penangkapannya), kognitif (pemprosesannya) dan responsnya tidak ada kelainan. Namun yang dikuatirkan adalah timbulnya berputar-putar (spinning) dan berjalan jinjit (toe-walking). Pada anak non-autistik pun, ada suatu fase anak melakukan hal ini. Bedanya pada penyandang autisme hal ini berlangsung dengan frekuensi/intensitas yang tinggi dan berlangsung terus (tidak menghilang). Untuk mendiagnosis autisme, diperlukan paling tidak 6 kelompok gejala dari 12 kelompok yang ada di DSM-IV. Jadi ada/tidaknya satu gejala tidak dapat dikatakan seorang anak autistik atau non-autistik. Ibu bisa mencoba skrining dengan CHAT (Checklist for Autism in Toddler) yang pernah saya post. Bila tidak ada arsipnya, akan saya forwardkan. Selain itu, coba saja cocokkan dengan kriteria yang ada di DSM-IV (pernah juga saya post, akan saya forwardkan bila tidak punya arsipnya). Secara sederhana, anak autistik tidak mempunyai/menunjukkan : - Kontak mata (yang lekat) - Declarative pointing (menunjuk-nunjuk benda-benda yang menarik perhatiannya) - Joint attention (mempunyai perhatian yang sama dengan kita, misalnya sama- sama menengok ke arah munculnya kembang-api, ada baliho/balon-udara besar dan yang sangat mencolok/menarik perhatian) - Pretend play (bermain pura-pura dengan imajinasinya) - Lebih tertarik pada orang dibanding barang - dll Demikian sementara yang bisa saya jawab untuk Bundanya Sulthan yang sedang khawatir. Kita sama berdoa, Insya Allah, Sulthan baik-baik saja. Amin! Dr. Rudy Sutadi, SpA - Original Message - From: Patria, Diah [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 21 Desember 2000 11:38 Subject: Autisme Dokter Rudy Yth: Saya sudah kirimkan pertanyaan ttg autisme tapi tidak ada jawabannya, gimana nich pak dokter. Kalau gitu say ulangi lagi aja yak dok pertanyaanya, mudah-mudahan yang ini dokter bersedia jawab..soalnya kalau orang lain nanya koq cepet banget jawabnya.Anak saya Sulthan 17 bln, sudah bicara banyak sekali hampir semua kata-kata dia dapat menirukannya dan sudah bisa mengikuti lagu dan dia sudah mengerti kalau diperintah untuk meletakan atau mengambilkan sesuatu, yang jadi pertanyaan saya akhir-akhir ini kalau mendengarlagu dia gemar sekali berputar-putar dan berjalan jinjit, saya jadi khawatir ini ada hubungannya dengan gejala autisme..apakah saya harus tunggu sampai usia 18 bln..? apakah bisa terjadi dia berhenti berbicara di usia 18bln..saya jadi khawatir sekali karena Sulthan sudah imunisasi MMR, apakah ini berpengaruh, tolong saya ya dok..terimakasih sebelumnya. Salam Bundanya Sulthan Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Re: Autisme
Yth. Bp. Dr. Rudy, Setelah membaca uraian ttg autisme dokter di posting yg terdahulu, saya jadi teringat keponakan saya (laki-laki) yg sekarang berusia tiga setengah tahun. Dia belum bisa berbicara, dalam arti tidak bisa melafalkan apa yg dikehendakinya. Tapi kalo diajak ngomong atau diperintah bisa nyambung. Dan juga, keponakan saya ini baru bisa jalan pada umur sekitar dua tahun. Perkembangannya memang terlihat berbeda dengan kedua kakak perempuannya yg pintar-pintar (juara kelas). Kenapa ya dok? Kakak saya pernah berkonsultasi dg ahli syaraf anak, katanya syarafnya baik-baik aja, hanya memang anak ini mengalami keterlambatan perkembangan. "Tenang aja, Bu... nanti juga bisa kok. Jangan dibanding-bandingin dengan anak lain, nanti malah stress. Bla...bla..." kata dokter itu. Sementara ini kakak saya belum melakukan hal yg cukup "radikal" (menurut saya) untuk mencari solusi masalah ini. Kakak saya cenderung membiarkan dengan berpegang pada kata-kata dokter ahli syaraf tadi seraya memberikan air putih yg telah didoakan orang pintar. Dok, mungkin gak ini ada kaitannya dg peristiwa jatuh saat belajar jalan? Sebab menurut kakak saya si anak pernah jatuh dg posisi tertelentang saat baru bisa jalan pada usia sekitar 11 bulan, dan sejak itu tidak mau jalan lagi. Atau mungkin ada kaitannya dg si ibu yg tetap menyusui kakaknya saat ia masih dalam kandungan? Bagiamana ini Dok? Saya kasian melihat keponakan yg satu ini. Mohon tanggapan dan saran dari dokter dan rekan netters yg lain. Terima kasih Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Re: Autisme
Yth Dokter Rudi. Setelah membaca posting dokter, saya ingin bertanya sehubungan dengan anak saya Resa (3th 1bl). Setelah menjalani pemeriksaan saraf (BAEP) dan observasi oleh tim medis (Psikiater, Psikolog dan ahli Therapi) di Tumbuh Kembang RSPI, dinyatakan bahwa Resa tidak menderita Autisme tapi berada di 'Border line' karena score berdasarkan pengukuran yang digunakan Resa memperoleh 28, sedangkan nilai untuk penderita Autis mulai 30. Untuk itu Resa mengikuti Terapai Individu (3 bl) Terapi Keluarga (6bl) dan terapai bicara sampai saat ini (sudah sekitar 7 bl). Sampai saat ini menurut pengamatan awam saya, Resa sudah mengalami cukup banyak kemajuan disisi perbendaharaan kata, tapi masih sangat terlihat echolali nya (spontan). Dan Resa masih belum dapat menceritakan kembali sesuatu yang dialaminya atau dilakukannya, misal Resa nonton apa ?, Resa main apa ?, meskipun Resa sudah bisa mengkomunikasikan keinginannya, seperti Resa mau makan kue, Resa mau nonton TV, Resa mau menggambar/menulis. Pertanyaan saya, 1. Apakah cara menilai Resa diatas , menurut dokter sudah optimal, karena saya tidak tau pasti point yang digunakan untuk pengukuran Resa.. dan apakah sesuai dengan penjelasan Dokter Rudi (sesuai CHAT atau DSM-IV) 2. Apakah betul Resa tidak termasuk Autisme ? Saya khawatir apa yang kami lakukan kurang memadai atau mungkin masih ada cara lain untuk mengatasi keadaan ini. Saya sangat berterimakasih Dr. Rudi mau menjawab pertanyaan peserta milis selama ini, sehingga kita semua semakin mengerti tentang Autisme atau hal lain. Semoga doter masih cukup waktu untuk menjawab pertanyaan saya ini ya Dok ...:):) Terimakasih sebelumnya BundaResa dan Ersal Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
[balita-anda] Re: Autisme
Yth. Dr. Rudy Sutadi SpA. Bolehkah saya dapat arsip tentang CHAT DSM - IV ? Kami kuatir juga dok, karena cucu saya sekarang berumur 18 bulan, tapi malas betul ngomong. Waktu DJ berumur 6 bln. sudah tau panggil mama, papa, mam, ndak, setelah berumur 1 thn sudah banyak kata-katanya, tapi kalau ndak disuruh, ndak mau ngomong. Kalau dikasih belajar, cepat betul nangkapnya. Ump. di kasih lihat gambar2 (binatang, buah2, huruf, etc.) tau semua, kalau ditanya mana hidung, mulut, etc. tau, suruh nyanyi mau tapi ndak mau pake kata-kata. Sekarang, nambah deh malas ngomongnya. Kalau ndak dipaksa, ndak mau tuh. Paling-paling cuma mau ujung tokh. Kalau ingin sesuatu hanya nunjuk dengan kata ni, na atau tuh. Lincah betul, ndak pernah mau berenti kalau main, tapi cepat bosan dengan satu mainan. Makannya biasa, sekarang bb. nya 14 kg. Untuk imun. sudah lengkap, juga MMR., tinggal Hep. A, schedule sebenarnya bulan desember ini, tapi belum disuntik karena beberapa bulan yang lalu banyak di bahas di milis ini mengenai Hap A. tidak baik untuk anak di bawah umur 2 th. Pernah jatuh dari tempat tidur (telentang) dan waktu belajar jalan. Dibawah ke dsa. di rongen tidak apa-apa. Lahir dengan bb. 3,4 kg, tinggi 49 cm dengan cesar. Minum ASI hanya seminggu. Sekarang minum Susu chil.kid. Pertanyaan saya dok, 1. Apakah ada pengaruh atau kaitannya dengan jatuh telentang (pada otaknya) dari tempat tidur dan waktu belajar jalan ? 2. Atau karena di imun. MMR ? 3. Atau yang lain ? Tolong yah dok. Terima kasih atas perhatiannya, mohon tanggapan dan saran dari dokter dan milis lainnya. Salam, Omanya DJ Cake, parcel lebaran bunga2 Natal? Klik, http://www.indokado.com Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED] Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]