RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-04 Terurut Topik Jenny Dethan

Membaca pengalaman buruk dari beberapa rekan milis, saya juga turut
prihatin shg langsung saya print cerita ibu2 dan saya berikan ke tetangga
saya untuk disampaikan ke manajemen RSAB HarKit.  Kebetulan tetangga saya
adalah bidan/suster di bag. periksa kehamilan (poli kebidanan).  Beliau
sendiri sudah mendengar kalau ada keluhan2 ttg pelayanan RSABHK dan turut
menyesal, dan sebagai salah seorang suster senior juga sering menegur
suster2/rekan/oknum2 yg kurang baik melayani pasien.  

Prinsip dasar RS tsb sebetulnya sama dgn RS lain yaitu mengutamakan
keselamatan  melayani pasien, tapi sayangnya ada saja oknum2 yg
mengabaikan prinsip tsb.  Jadi menurutnya kesalahan itu memang krn oknum2
tertentu, krn nggak semua memperlakukan pasien/calon pasien seperti itu. 
Bahkan ibu itu cerita ada kasus bayi yg sakit muntaber udah gawat 
kelihatan spt dari keluarga kurang mampu, lalu ada suster yg tanya ke
dokternya (Dr. Onto), mau ditolong nggak nih dok, administrasinya belum
beres. Langsung dia dibentak sama dokter tsb  disuruh bantu u/ kasih
pertolongan secepatnya sampai akhirnya bayi itu selamat.

Saya sendiri dari mulai hamil sampai melahirkan selalu di RS tsb 
bersyukur sekali lancar2 aja.  Memang sih ada juga suster2 yg agak judes 
kurang helpful, tapi saya coba terus berbaik2 sama mereka dan minta
pengertian kalo memang saya benar2 butuh bantuan dan cuma mereka harapan
saya, kadang sambil ajak bercanda/ngobrol.  Lama2 mereka jadi baik juga
walau masih ada yg tetap judes... yah akhirnya sih saya cuek aja.  Dokter2
yg pernah saya temui juga baik  helpful.  Jadi, saya pikir terlepas dari
perlunya RS itu memperbaiki manajemen mereka, ada benarnya kalau itu juga
tergantung dari orangnya.

Kita harapkan dan doakan saja semua semoga keluhan2 itu mendapat tanggapan
yg baik, sebab sekarang RS itu juga sedang direnovasi besar2-an, biar
sekalian reformasi pelayan thd pasien agar kembali ke prinsip yg benar.

Salam,
Mamanya Michelle
 
-Original Message-
From:   Sandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, April 02, 2002 1:51 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

Kalo boleh usul, ke YLKI saja [EMAIL PROTECTED] perihal Pelayanan Medik


 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-02 Terurut Topik Emmy Saftari

Oke deh, thanks ! untuk semua-semua masukannya

regards
Emmy Saftari


-Original Message-
From: Sandra [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: 02 April 2002 13:51
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA


Kalo boleh usul, ke YLKI saja [EMAIL PROTECTED] perihal Pelayanan Medik




 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-01 Terurut Topik Tri Indriyati S.


Saya mau berbagi cerita, saya pernah mengalami hal buruk juga dengan RS
Harapan Kita. Waktu umur anak saya 10 bln, terserang ISPA akut.
Sebenernya Dr. Anak saya di RSPI, jadi waktu terserang ISPA kami segera
membawanya ke UGD RSPI, tapi menurut DSAnya anak saya harus masuk ICU
anak. Ternyata di RSPI penuh. Hanya ada satu rumah sakit yang masih
available, RS Harapan Kita. Anak kami segera dilarikan kesana. Sampai
disana kami harus membawanya dulu ke UGD dengan mamberikan deposit uang
8 juta. Karena dalam keadaan darurat kami tidak bawa uang sebanyak itu,
kami sempat dicuekin, tapi untungnya kami diantar oleh perawat RSPI,
dia langsung bilang bahwa anak kami harus segera masuk ke ICU karena
harus segera mendapatkan pertolongan, biaya tanggungan RSPI, barulah
meraka mengurus anak kami. Alhamdulilah anak kami hanya 1 malam di ICU,
besoknya anak saya boleh dirawat diruang biasa, saya minta kamar sendiri
karena anak saya masih bayi, mereka bilang penuh dan akhirnya anak saya
dijadikan satu dengan anak lain yang umurnya sudah diatas 5 tahun
mengidap penyakit demam berdarah, dll, Saya putuskan untuk membawa
kembali anak saya ake RSPI karena DSA nya disana. DSA Harapan Kita
mengijinkan, tapi kami harus mengurus sendiri semuanya, karena para
perawat disana begitu mendengar saya mau membawa kembali anak saya ke
RSPI, mereka tidak mau lagi menolong bahkan waktu saya minta air panas
untuk bukin susu, harus berapa kali diminta. Ambulance pun kami harus
mencari sendiri, akhirnya kami sewa dari 119, karena katanya di RS
Harapan Kita ambulancenya dipakai semua. 


Uang deposit yang sebesar Rp 8 jt, ternyata hanya terpakai 1,5 juta.
Bayangkan untuk orang-orang yang tidak mampu, apa harus menunggu sampai
uangnya ada sedangkan sakitnya bertambah parah??. Kebetulan ada orangtua
yang anaknya sempat sama sama di ICU dengan anak saya, tapi kemudian
meninggal, karena terlambat penanganannya akibat dia tidak bisa
menyanggupi biaya yang diberikan oleh RS Harapan Kita.

Memprihatinkan sekali kalau RS di Indonesia, hanya untuk orang-orang
yang memilki uang.

Tri Indriyati S
Corporate Communication Department
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
 % (62-21) 52991015
* [EMAIL PROTECTED]


-Original Message-
From:   Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Monday, April 01, 2002 5:01 PM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject:[balita-anda] Hati-Hati dengan rumah
sakit HARAPAN KITA

Sekedar info, Benar kah?


 Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu,
mengecewakan, tidak
 manusiawi dan Diskriminasi.
 
 Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak
rumah sakit Harapan
 Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk
melakukan perawatan
 terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat.
 Pada hari Selasa malam (12 Maret 2002) pukul 08.00
kami membawa anak kami
 Rafi Akbar yang berumur baru 4 hari ke rumah sakit
Harapan Kita untuk
 mendapat pertolongan. Anak kami mengalami sakit badan
kuning mendadak.
 Saat kami tiba di rumah sakit tersebut kami sudah
mendapat sambutan yang
 tidak sesuai dengan tempatnya yaitu UGD ANAK, anak
kami boleh masuk
 setelah kami menyelesaikan segala tete bengek yang
makan waktu lebih dari
 30 menit.
 Setelah kami masuk (walaupun itu dengan sedikit
memaksa) kami tetap tidak
 dilayani seakan-akan kami tidak kelihatan perawat dan
dokter hanya
 lalulalang padahal saat itu hanya ada satu pasien lain
selain kami.
 Setelah menunggu lebih dari satu setengah jam kami
baru dihampiri oleh
 seorang perawat pria (kami masih hapal wajahnya) dia
hanya menanyakan nama
 alamat dan dilahirkan di mana anak kami. Setelah kami
jawab dia
 meninggalkan kami dan berkasak-kusuk dengan beberapa
orang temannya.
 Sesaat kemudian kemudian perawat tersebut menelpon
entah kemana dan kami
 mendengar pembicaraan mereka sebagai berikut Ini ada
pasien kuning tapi
 bukan lahir di sini gimana? Apa bilang aja nggak ada
kamar kan nggak lahir
 di sini kami mendengar dengan jelas pembicaraan
mereka, berarti
 sebenarnya masih ada kamar namun tidak diberikan.
Dokter jaga yang ada
 pada saat itu hanya bersantai dan tidak melakukan
tindakan apapun seakan
 dokter berpangkat lebih rendah dari perawat, kami juga
melihat pasien y!
 ang datang setelah kami (kurang lebih satu jam setelah
kami) langsung
 diberi pelayanan sebab anak mereka lahir di situ.
Apakah pantas sebuah
 rumah sakit besar dan memiliki nama besar
memberlakukan calon pasiennya

RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-01 Terurut Topik Emmy Saftari




Dear Mbak Sari Liza,

Yap, memang demikian, secara pribadi saya sendiri pernah ngalamin 8
November 2001, sewaktu anak saya (waktu itu umur 2 bulan) jatuh dari
tempat ganti pakaian, saat itu jam 23.00, dengan keadaan panik saya dan
suami langsung bawa baby ke sana (UGD RSAB Harapan KITA)  dgn harapan
rumah sakit YANG SESUAI HARAPAN KITA (saya  suami saya) , artinya
lengkap, tercover , cepat dan terbiasa oleh layanan yang seperti
seharusnya mereka lakukan, ya ampun...pas nyampe sana, UGD-nya didalam
pula (, jauh pula kedalamnya, jalan menuju kedalamnya gelap pula, bayar
administrasi duluan pula, yang lucu, udah tau anak saya masih baby belum
bisa ngomongehhh dibiarin selama 30 menitan (keadaan persis yang
seperti diceritakan : tanpa terlihat ada kesibukan orang-orang UGD yg
seharusnya standby disitu)  nyantai dan tenaangg/damaii banget ,  malah
mereka periksa anak gede usia 10-12 tahunan yang kena demam berdarah,
bayangin disaat kondisi lagi begitu (ya itungannya bukan sok penting)
dilihat dari tingkat gawat, anak saya perlu diduluin karena dia
shock/kaget (kondisi baby saya sat itu diem nggak nangis tapi no refleks
respon, matanya diem aja, kan ngeri), belum bisa ngomong apa yg sakit
karena belum bisa bicara (orang baru 2 bulan), nggak dicek prosedural
standart, asalll banget. Tanpa obat tanpa apa. Dengan bener2 hati yg
super kecewa, saya sambil ngomel langsung bawa anak saya ke GRAHA
MEDIKA, disana 180 derajat banget bedanya, tiba disana langsung
datang,lokasi di-depan pula, sign/tanpa masuk jelas, penangannan cepat,
pas saya datang langsung 6 suster ngerubutin langsung cek ini-itu,
sedangkan suami saya ngurusin standart pendataan (tanpa minta duit
duluan) dgn cepat tanpa ba-bi-bu, tindakan medis susternya minta
diceritakan kronologis kejadian ,pencek-an suhu bdn, berat, tinggi,
semua baju dibuka, langsung ditempatin ke  tempat pemeriksaan  hanya 2
menit dokter datang, dan dicek satu persatu bagian tubuh anak saya, juga
kontrol refleksnya. Terakhir saya disuruh memberikan ASI, dan mereka
nungguin reaksi anak saya, kalau enggak muntah artinya nggak ada
masalah. Dan setelah nunggu diberi ASI nggak apa, akhirnya doketrnya
kasih resep obat. Dan pesen2. Cukup komunikatif dan enak. Walo saya
musti ekstra bayar lebih mahal 50% dari RS Harapan kita. Tapi saya puas
untuk serve-nya, karena ini nyangkut nyawa anak saya.Alhamdulillah
impact musibah itu tidak ada (semoga !!).

Semula saya nggak mau open ke publik masalah ini, cuman cerita dibawah
bikin saya kesal, apa nggak cukup kejadian di UGD seperti itu dialamin
oleh hanya 1 pasien saja , apa yang ditulis di email itu memang BENAR
karena saya ngalamin (saya masih nyimpan bon2/dll untuk arsip saya
karena dalam hati saya sempat bertanya ...Kok begitu sih, naluri
kemanusiaannya ada di mana ?, ya kalau nggak mampu ya jangan komit untuk
membaktikan diri dibidang kemanusiaan dong, yang mereka hadapin itu
manusia kecil yang punya nyawa yang bener2 datang kesitu dengan tidak
berdaya,, TRAGIS bener !!. 

Harapan saya semoga apa yang saya kemukakan diatas ada hikmahnya buat
yang sempet baca, dan nentuin sikap supaya jangan jadi korban seperti
keluarga saya. Buat RSAB Harapan Kita, jangan jauh-jauh belajar ke
pelayanan yang lebih baik, tapi belajar dulu deh hal kecil  untuk tahu
diri apa arti sebuah nama, malu ! mampangin merek rumah sakit
gede-gede, tapi realita apa yang seharusnya dilakukan dengan sikap dan
tindakan sebagai seorang pengabdi kemanusiaan NOL GEDE.

Terima kasih
Emmy Saftari

Note : 
Sebagai bukti saya sertakan data kwitansi UGD RSAB Harapan kita : No
Poli : 032 
Jam 23:28:16 (8 November 2001)
Data lengkapnya ada disaya


-Original Message-
From: Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: 01 April 2002 17:01
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA


Sekedar info, Benar kah?


 Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu, mengecewakan, tidak
 manusiawi dan Diskriminasi.
 
 Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak rumah sakit Harapan
 Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk melakukan 
 perawatan terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat. Pada 
 hari Selasa malam (12 Maret 2002) pukul 08.00 kami membawa anak kami 
 Rafi Akbar yang berumur baru 4 hari ke rumah sakit Harapan Kita untuk 
 mendapat pertolongan. Anak kami mengalami sakit badan kuning mendadak.

 Saat kami tiba di rumah sakit tersebut kami sudah mendapat sambutan 
 yang tidak sesuai dengan tempatnya yaitu UGD ANAK, anak kami boleh 
 masuk setelah kami menyelesaikan segala tete bengek yang makan waktu 
 lebih dari 30 menit. Setelah kami masuk (walaupun itu dengan sedikit 
 memaksa) kami tetap tidak dilayani seakan-akan kami tidak kelihatan 
 perawat dan dokter hanya lalulalang padahal saat itu hanya ada satu 
 pasien lain selain kami. Setelah menunggu lebih dari satu setengah jam

 kami baru dihampiri oleh seorang perawat pria (kami masih hapal 
 wajahnya) dia hanya menanyakan nama alamat 

RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-01 Terurut Topik Rosalie Helena

Yang prihatin dengan cerita tentang RSHK,
Kalau pengalaman yang diceritakan para ibu di RSHK tsb memang merupakan
'kebiasaan/standard' RSHK dalam menangani pasien UGD maka sangat diragukan
sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh di RSHK. Apakah RSHK menghargai
arti sebuah nyawa kalau standard seperti itu?
Mudah2an itu hanya sikap beberapa oknum di RSHK saja dan bukan standard
buruk yg mereka anut!
Dan mudah2an oknum seperti mereka hanya sedikit saja.
Terimakasih buat member yang share pengalaman2 pribadinya. Penting untuk
antisipasi para orangtua yg lain.

salam,rossy


-Original Message-
From: Emmy Saftari [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
Sent: Tuesday, April 02, 2002 11:53 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA





Dear Mbak Sari Liza,

Yap, memang demikian, secara pribadi saya sendiri pernah ngalamin 8
November 2001, sewaktu anak saya (waktu itu umur 2 bulan) jatuh dari
tempat ganti pakaian, saat itu jam 23.00, dengan keadaan panik saya dan
suami langsung bawa baby ke sana (UGD RSAB Harapan KITA)  dgn harapan
rumah sakit YANG SESUAI HARAPAN KITA (saya  suami saya) , artinya
lengkap, tercover , cepat dan terbiasa oleh layanan yang seperti
seharusnya mereka lakukan, ya ampun...pas nyampe sana, UGD-nya didalam
pula (, jauh pula kedalamnya, jalan menuju kedalamnya gelap pula, bayar
administrasi duluan pula, yang lucu, udah tau anak saya masih baby belum
bisa ngomongehhh dibiarin selama 30 menitan (keadaan persis yang
seperti diceritakan : tanpa terlihat ada kesibukan orang-orang UGD yg
seharusnya standby disitu)  nyantai dan tenaangg/damaii banget ,  malah
mereka periksa anak gede usia 10-12 tahunan yang kena demam berdarah,
bayangin disaat kondisi lagi begitu (ya itungannya bukan sok penting)
dilihat dari tingkat gawat, anak saya perlu diduluin karena dia
shock/kaget (kondisi baby saya sat itu diem nggak nangis tapi no refleks
respon, matanya diem aja, kan ngeri), belum bisa ngomong apa yg sakit
karena belum bisa bicara (orang baru 2 bulan), nggak dicek prosedural
standart, asalll banget. Tanpa obat tanpa apa. Dengan bener2 hati yg
super kecewa, saya sambil ngomel langsung bawa anak saya ke GRAHA
MEDIKA, disana 180 derajat banget bedanya, tiba disana langsung
datang,lokasi di-depan pula, sign/tanpa masuk jelas, penangannan cepat,
pas saya datang langsung 6 suster ngerubutin langsung cek ini-itu,
sedangkan suami saya ngurusin standart pendataan (tanpa minta duit
duluan) dgn cepat tanpa ba-bi-bu, tindakan medis susternya minta
diceritakan kronologis kejadian ,pencek-an suhu bdn, berat, tinggi,
semua baju dibuka, langsung ditempatin ke  tempat pemeriksaan  hanya 2
menit dokter datang, dan dicek satu persatu bagian tubuh anak saya, juga
kontrol refleksnya. Terakhir saya disuruh memberikan ASI, dan mereka
nungguin reaksi anak saya, kalau enggak muntah artinya nggak ada
masalah. Dan setelah nunggu diberi ASI nggak apa, akhirnya doketrnya
kasih resep obat. Dan pesen2. Cukup komunikatif dan enak. Walo saya
musti ekstra bayar lebih mahal 50% dari RS Harapan kita. Tapi saya puas
untuk serve-nya, karena ini nyangkut nyawa anak saya.Alhamdulillah
impact musibah itu tidak ada (semoga !!).

Semula saya nggak mau open ke publik masalah ini, cuman cerita dibawah
bikin saya kesal, apa nggak cukup kejadian di UGD seperti itu dialamin
oleh hanya 1 pasien saja , apa yang ditulis di email itu memang BENAR
karena saya ngalamin (saya masih nyimpan bon2/dll untuk arsip saya
karena dalam hati saya sempat bertanya ...Kok begitu sih, naluri
kemanusiaannya ada di mana ?, ya kalau nggak mampu ya jangan komit untuk
membaktikan diri dibidang kemanusiaan dong, yang mereka hadapin itu
manusia kecil yang punya nyawa yang bener2 datang kesitu dengan tidak
berdaya,, TRAGIS bener !!. 

Harapan saya semoga apa yang saya kemukakan diatas ada hikmahnya buat
yang sempet baca, dan nentuin sikap supaya jangan jadi korban seperti
keluarga saya. Buat RSAB Harapan Kita, jangan jauh-jauh belajar ke
pelayanan yang lebih baik, tapi belajar dulu deh hal kecil  untuk tahu
diri apa arti sebuah nama, malu ! mampangin merek rumah sakit
gede-gede, tapi realita apa yang seharusnya dilakukan dengan sikap dan
tindakan sebagai seorang pengabdi kemanusiaan NOL GEDE.

Terima kasih
Emmy Saftari

Note : 
Sebagai bukti saya sertakan data kwitansi UGD RSAB Harapan kita : No
Poli : 032 
Jam 23:28:16 (8 November 2001)
Data lengkapnya ada disaya


-Original Message-
From: Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: 01 April 2002 17:01
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA


Sekedar info, Benar kah?


 Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu, mengecewakan, tidak
 manusiawi dan Diskriminasi.
 
 Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak rumah sakit Harapan
 Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk melakukan 
 perawatan terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat. Pada 
 hari Selasa malam (12 Maret 2002

Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-01 Terurut Topik Wiryawan E. Suwadi

Sesungguhnya saya tidak mau menanggapi masalah ini. Tapi akhirnya tangan kok
rasanya gatel juga yah ? hehehe. Saya pribadi alhamdulillah sampai sekarang
belum pernah mengalami pengalaman buruk dengan rumah sakit (baca:
pelayanan). Saya prihatin sekali membaca pengalaman rekan2 dengan RSHK,
keliatannya kejadian ini terjadi lebih dari satu kali ya ? Seandainya hal
ini dilakukan oleh oknum saja, saya rasa kejadian ini tidak akan terjadi
berulang kali. Mudah2an dugaan saya salah. Mudah2an dengan cerita kejadian2
ini, RSHK mau merubah habit menjadi benar2 rumah sakit yang menolong
manusia. Mungkin ada di antara rekan2 yang tau imel RSHK (humas) ? Jika ada
yang tau, mungkin email2 dari rekan2 bisa di forwardkan ke sana.

Terima kasih
Ayah Fia


- Original Message -
From: Rosalie Helena [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA


 Yang prihatin dengan cerita tentang RSHK,
 Kalau pengalaman yang diceritakan para ibu di RSHK tsb memang merupakan
 'kebiasaan/standard' RSHK dalam menangani pasien UGD maka sangat diragukan
 sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh di RSHK. Apakah RSHK
menghargai
 arti sebuah nyawa kalau standard seperti itu?
 Mudah2an itu hanya sikap beberapa oknum di RSHK saja dan bukan standard
 buruk yg mereka anut!
 Dan mudah2an oknum seperti mereka hanya sedikit saja.
 Terimakasih buat member yang share pengalaman2 pribadinya. Penting untuk
 antisipasi para orangtua yg lain.

 salam,rossy

-- deleted --



 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]





Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA

2002-04-01 Terurut Topik Sandra

Kalo boleh usul, ke YLKI saja [EMAIL PROTECTED] perihal Pelayanan Medik

- Original Message -
From: Wiryawan E. Suwadi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 02, 2002 12:42 PM
Subject: Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA


 Sesungguhnya saya tidak mau menanggapi masalah ini. Tapi akhirnya tangan
kok
 rasanya gatel juga yah ? hehehe. Saya pribadi alhamdulillah sampai
sekarang
 belum pernah mengalami pengalaman buruk dengan rumah sakit (baca:
 pelayanan). Saya prihatin sekali membaca pengalaman rekan2 dengan RSHK,
 keliatannya kejadian ini terjadi lebih dari satu kali ya ? Seandainya hal
 ini dilakukan oleh oknum saja, saya rasa kejadian ini tidak akan terjadi
 berulang kali. Mudah2an dugaan saya salah. Mudah2an dengan cerita
kejadian2
 ini, RSHK mau merubah habit menjadi benar2 rumah sakit yang menolong
 manusia. Mungkin ada di antara rekan2 yang tau imel RSHK (humas) ? Jika
ada
 yang tau, mungkin email2 dari rekan2 bisa di forwardkan ke sana.

 Terima kasih
 Ayah Fia


 - Original Message -
 From: Rosalie Helena [EMAIL PROTECTED]
 Subject: RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA


  Yang prihatin dengan cerita tentang RSHK,
  Kalau pengalaman yang diceritakan para ibu di RSHK tsb memang merupakan
  'kebiasaan/standard' RSHK dalam menangani pasien UGD maka sangat
diragukan
  sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh di RSHK. Apakah RSHK
 menghargai
  arti sebuah nyawa kalau standard seperti itu?
  Mudah2an itu hanya sikap beberapa oknum di RSHK saja dan bukan standard
  buruk yg mereka anut!
  Dan mudah2an oknum seperti mereka hanya sedikit saja.
  Terimakasih buat member yang share pengalaman2 pribadinya. Penting untuk
  antisipasi para orangtua yg lain.
 
  salam,rossy

 -- deleted --



  Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik,
http://www.indokado.com/
  Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
 Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]






 Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/
 Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]