RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Membaca pengalaman buruk dari beberapa rekan milis, saya juga turut prihatin shg langsung saya print cerita ibu2 dan saya berikan ke tetangga saya untuk disampaikan ke manajemen RSAB HarKit. Kebetulan tetangga saya adalah bidan/suster di bag. periksa kehamilan (poli kebidanan). Beliau sendiri sudah mendengar kalau ada keluhan2 ttg pelayanan RSABHK dan turut menyesal, dan sebagai salah seorang suster senior juga sering menegur suster2/rekan/oknum2 yg kurang baik melayani pasien. Prinsip dasar RS tsb sebetulnya sama dgn RS lain yaitu mengutamakan keselamatan melayani pasien, tapi sayangnya ada saja oknum2 yg mengabaikan prinsip tsb. Jadi menurutnya kesalahan itu memang krn oknum2 tertentu, krn nggak semua memperlakukan pasien/calon pasien seperti itu. Bahkan ibu itu cerita ada kasus bayi yg sakit muntaber udah gawat kelihatan spt dari keluarga kurang mampu, lalu ada suster yg tanya ke dokternya (Dr. Onto), mau ditolong nggak nih dok, administrasinya belum beres. Langsung dia dibentak sama dokter tsb disuruh bantu u/ kasih pertolongan secepatnya sampai akhirnya bayi itu selamat. Saya sendiri dari mulai hamil sampai melahirkan selalu di RS tsb bersyukur sekali lancar2 aja. Memang sih ada juga suster2 yg agak judes kurang helpful, tapi saya coba terus berbaik2 sama mereka dan minta pengertian kalo memang saya benar2 butuh bantuan dan cuma mereka harapan saya, kadang sambil ajak bercanda/ngobrol. Lama2 mereka jadi baik juga walau masih ada yg tetap judes... yah akhirnya sih saya cuek aja. Dokter2 yg pernah saya temui juga baik helpful. Jadi, saya pikir terlepas dari perlunya RS itu memperbaiki manajemen mereka, ada benarnya kalau itu juga tergantung dari orangnya. Kita harapkan dan doakan saja semua semoga keluhan2 itu mendapat tanggapan yg baik, sebab sekarang RS itu juga sedang direnovasi besar2-an, biar sekalian reformasi pelayan thd pasien agar kembali ke prinsip yg benar. Salam, Mamanya Michelle -Original Message- From: Sandra [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, April 02, 2002 1:51 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject:Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Kalo boleh usul, ke YLKI saja [EMAIL PROTECTED] perihal Pelayanan Medik Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Oke deh, thanks ! untuk semua-semua masukannya regards Emmy Saftari -Original Message- From: Sandra [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 02 April 2002 13:51 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Kalo boleh usul, ke YLKI saja [EMAIL PROTECTED] perihal Pelayanan Medik Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Saya mau berbagi cerita, saya pernah mengalami hal buruk juga dengan RS Harapan Kita. Waktu umur anak saya 10 bln, terserang ISPA akut. Sebenernya Dr. Anak saya di RSPI, jadi waktu terserang ISPA kami segera membawanya ke UGD RSPI, tapi menurut DSAnya anak saya harus masuk ICU anak. Ternyata di RSPI penuh. Hanya ada satu rumah sakit yang masih available, RS Harapan Kita. Anak kami segera dilarikan kesana. Sampai disana kami harus membawanya dulu ke UGD dengan mamberikan deposit uang 8 juta. Karena dalam keadaan darurat kami tidak bawa uang sebanyak itu, kami sempat dicuekin, tapi untungnya kami diantar oleh perawat RSPI, dia langsung bilang bahwa anak kami harus segera masuk ke ICU karena harus segera mendapatkan pertolongan, biaya tanggungan RSPI, barulah meraka mengurus anak kami. Alhamdulilah anak kami hanya 1 malam di ICU, besoknya anak saya boleh dirawat diruang biasa, saya minta kamar sendiri karena anak saya masih bayi, mereka bilang penuh dan akhirnya anak saya dijadikan satu dengan anak lain yang umurnya sudah diatas 5 tahun mengidap penyakit demam berdarah, dll, Saya putuskan untuk membawa kembali anak saya ake RSPI karena DSA nya disana. DSA Harapan Kita mengijinkan, tapi kami harus mengurus sendiri semuanya, karena para perawat disana begitu mendengar saya mau membawa kembali anak saya ke RSPI, mereka tidak mau lagi menolong bahkan waktu saya minta air panas untuk bukin susu, harus berapa kali diminta. Ambulance pun kami harus mencari sendiri, akhirnya kami sewa dari 119, karena katanya di RS Harapan Kita ambulancenya dipakai semua. Uang deposit yang sebesar Rp 8 jt, ternyata hanya terpakai 1,5 juta. Bayangkan untuk orang-orang yang tidak mampu, apa harus menunggu sampai uangnya ada sedangkan sakitnya bertambah parah??. Kebetulan ada orangtua yang anaknya sempat sama sama di ICU dengan anak saya, tapi kemudian meninggal, karena terlambat penanganannya akibat dia tidak bisa menyanggupi biaya yang diberikan oleh RS Harapan Kita. Memprihatinkan sekali kalau RS di Indonesia, hanya untuk orang-orang yang memilki uang. Tri Indriyati S Corporate Communication Department PT Kustodian Sentral Efek Indonesia % (62-21) 52991015 * [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, April 01, 2002 5:01 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject:[balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Sekedar info, Benar kah? Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu, mengecewakan, tidak manusiawi dan Diskriminasi. Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak rumah sakit Harapan Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk melakukan perawatan terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat. Pada hari Selasa malam (12 Maret 2002) pukul 08.00 kami membawa anak kami Rafi Akbar yang berumur baru 4 hari ke rumah sakit Harapan Kita untuk mendapat pertolongan. Anak kami mengalami sakit badan kuning mendadak. Saat kami tiba di rumah sakit tersebut kami sudah mendapat sambutan yang tidak sesuai dengan tempatnya yaitu UGD ANAK, anak kami boleh masuk setelah kami menyelesaikan segala tete bengek yang makan waktu lebih dari 30 menit. Setelah kami masuk (walaupun itu dengan sedikit memaksa) kami tetap tidak dilayani seakan-akan kami tidak kelihatan perawat dan dokter hanya lalulalang padahal saat itu hanya ada satu pasien lain selain kami. Setelah menunggu lebih dari satu setengah jam kami baru dihampiri oleh seorang perawat pria (kami masih hapal wajahnya) dia hanya menanyakan nama alamat dan dilahirkan di mana anak kami. Setelah kami jawab dia meninggalkan kami dan berkasak-kusuk dengan beberapa orang temannya. Sesaat kemudian kemudian perawat tersebut menelpon entah kemana dan kami mendengar pembicaraan mereka sebagai berikut Ini ada pasien kuning tapi bukan lahir di sini gimana? Apa bilang aja nggak ada kamar kan nggak lahir di sini kami mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, berarti sebenarnya masih ada kamar namun tidak diberikan. Dokter jaga yang ada pada saat itu hanya bersantai dan tidak melakukan tindakan apapun seakan dokter berpangkat lebih rendah dari perawat, kami juga melihat pasien y! ang datang setelah kami (kurang lebih satu jam setelah kami) langsung diberi pelayanan sebab anak mereka lahir di situ. Apakah pantas sebuah rumah sakit besar dan memiliki nama besar memberlakukan calon pasiennya
RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Dear Mbak Sari Liza, Yap, memang demikian, secara pribadi saya sendiri pernah ngalamin 8 November 2001, sewaktu anak saya (waktu itu umur 2 bulan) jatuh dari tempat ganti pakaian, saat itu jam 23.00, dengan keadaan panik saya dan suami langsung bawa baby ke sana (UGD RSAB Harapan KITA) dgn harapan rumah sakit YANG SESUAI HARAPAN KITA (saya suami saya) , artinya lengkap, tercover , cepat dan terbiasa oleh layanan yang seperti seharusnya mereka lakukan, ya ampun...pas nyampe sana, UGD-nya didalam pula (, jauh pula kedalamnya, jalan menuju kedalamnya gelap pula, bayar administrasi duluan pula, yang lucu, udah tau anak saya masih baby belum bisa ngomongehhh dibiarin selama 30 menitan (keadaan persis yang seperti diceritakan : tanpa terlihat ada kesibukan orang-orang UGD yg seharusnya standby disitu) nyantai dan tenaangg/damaii banget , malah mereka periksa anak gede usia 10-12 tahunan yang kena demam berdarah, bayangin disaat kondisi lagi begitu (ya itungannya bukan sok penting) dilihat dari tingkat gawat, anak saya perlu diduluin karena dia shock/kaget (kondisi baby saya sat itu diem nggak nangis tapi no refleks respon, matanya diem aja, kan ngeri), belum bisa ngomong apa yg sakit karena belum bisa bicara (orang baru 2 bulan), nggak dicek prosedural standart, asalll banget. Tanpa obat tanpa apa. Dengan bener2 hati yg super kecewa, saya sambil ngomel langsung bawa anak saya ke GRAHA MEDIKA, disana 180 derajat banget bedanya, tiba disana langsung datang,lokasi di-depan pula, sign/tanpa masuk jelas, penangannan cepat, pas saya datang langsung 6 suster ngerubutin langsung cek ini-itu, sedangkan suami saya ngurusin standart pendataan (tanpa minta duit duluan) dgn cepat tanpa ba-bi-bu, tindakan medis susternya minta diceritakan kronologis kejadian ,pencek-an suhu bdn, berat, tinggi, semua baju dibuka, langsung ditempatin ke tempat pemeriksaan hanya 2 menit dokter datang, dan dicek satu persatu bagian tubuh anak saya, juga kontrol refleksnya. Terakhir saya disuruh memberikan ASI, dan mereka nungguin reaksi anak saya, kalau enggak muntah artinya nggak ada masalah. Dan setelah nunggu diberi ASI nggak apa, akhirnya doketrnya kasih resep obat. Dan pesen2. Cukup komunikatif dan enak. Walo saya musti ekstra bayar lebih mahal 50% dari RS Harapan kita. Tapi saya puas untuk serve-nya, karena ini nyangkut nyawa anak saya.Alhamdulillah impact musibah itu tidak ada (semoga !!). Semula saya nggak mau open ke publik masalah ini, cuman cerita dibawah bikin saya kesal, apa nggak cukup kejadian di UGD seperti itu dialamin oleh hanya 1 pasien saja , apa yang ditulis di email itu memang BENAR karena saya ngalamin (saya masih nyimpan bon2/dll untuk arsip saya karena dalam hati saya sempat bertanya ...Kok begitu sih, naluri kemanusiaannya ada di mana ?, ya kalau nggak mampu ya jangan komit untuk membaktikan diri dibidang kemanusiaan dong, yang mereka hadapin itu manusia kecil yang punya nyawa yang bener2 datang kesitu dengan tidak berdaya,, TRAGIS bener !!. Harapan saya semoga apa yang saya kemukakan diatas ada hikmahnya buat yang sempet baca, dan nentuin sikap supaya jangan jadi korban seperti keluarga saya. Buat RSAB Harapan Kita, jangan jauh-jauh belajar ke pelayanan yang lebih baik, tapi belajar dulu deh hal kecil untuk tahu diri apa arti sebuah nama, malu ! mampangin merek rumah sakit gede-gede, tapi realita apa yang seharusnya dilakukan dengan sikap dan tindakan sebagai seorang pengabdi kemanusiaan NOL GEDE. Terima kasih Emmy Saftari Note : Sebagai bukti saya sertakan data kwitansi UGD RSAB Harapan kita : No Poli : 032 Jam 23:28:16 (8 November 2001) Data lengkapnya ada disaya -Original Message- From: Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 01 April 2002 17:01 To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Sekedar info, Benar kah? Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu, mengecewakan, tidak manusiawi dan Diskriminasi. Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak rumah sakit Harapan Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk melakukan perawatan terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat. Pada hari Selasa malam (12 Maret 2002) pukul 08.00 kami membawa anak kami Rafi Akbar yang berumur baru 4 hari ke rumah sakit Harapan Kita untuk mendapat pertolongan. Anak kami mengalami sakit badan kuning mendadak. Saat kami tiba di rumah sakit tersebut kami sudah mendapat sambutan yang tidak sesuai dengan tempatnya yaitu UGD ANAK, anak kami boleh masuk setelah kami menyelesaikan segala tete bengek yang makan waktu lebih dari 30 menit. Setelah kami masuk (walaupun itu dengan sedikit memaksa) kami tetap tidak dilayani seakan-akan kami tidak kelihatan perawat dan dokter hanya lalulalang padahal saat itu hanya ada satu pasien lain selain kami. Setelah menunggu lebih dari satu setengah jam kami baru dihampiri oleh seorang perawat pria (kami masih hapal wajahnya) dia hanya menanyakan nama alamat
RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Yang prihatin dengan cerita tentang RSHK, Kalau pengalaman yang diceritakan para ibu di RSHK tsb memang merupakan 'kebiasaan/standard' RSHK dalam menangani pasien UGD maka sangat diragukan sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh di RSHK. Apakah RSHK menghargai arti sebuah nyawa kalau standard seperti itu? Mudah2an itu hanya sikap beberapa oknum di RSHK saja dan bukan standard buruk yg mereka anut! Dan mudah2an oknum seperti mereka hanya sedikit saja. Terimakasih buat member yang share pengalaman2 pribadinya. Penting untuk antisipasi para orangtua yg lain. salam,rossy -Original Message- From: Emmy Saftari [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, April 02, 2002 11:53 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Dear Mbak Sari Liza, Yap, memang demikian, secara pribadi saya sendiri pernah ngalamin 8 November 2001, sewaktu anak saya (waktu itu umur 2 bulan) jatuh dari tempat ganti pakaian, saat itu jam 23.00, dengan keadaan panik saya dan suami langsung bawa baby ke sana (UGD RSAB Harapan KITA) dgn harapan rumah sakit YANG SESUAI HARAPAN KITA (saya suami saya) , artinya lengkap, tercover , cepat dan terbiasa oleh layanan yang seperti seharusnya mereka lakukan, ya ampun...pas nyampe sana, UGD-nya didalam pula (, jauh pula kedalamnya, jalan menuju kedalamnya gelap pula, bayar administrasi duluan pula, yang lucu, udah tau anak saya masih baby belum bisa ngomongehhh dibiarin selama 30 menitan (keadaan persis yang seperti diceritakan : tanpa terlihat ada kesibukan orang-orang UGD yg seharusnya standby disitu) nyantai dan tenaangg/damaii banget , malah mereka periksa anak gede usia 10-12 tahunan yang kena demam berdarah, bayangin disaat kondisi lagi begitu (ya itungannya bukan sok penting) dilihat dari tingkat gawat, anak saya perlu diduluin karena dia shock/kaget (kondisi baby saya sat itu diem nggak nangis tapi no refleks respon, matanya diem aja, kan ngeri), belum bisa ngomong apa yg sakit karena belum bisa bicara (orang baru 2 bulan), nggak dicek prosedural standart, asalll banget. Tanpa obat tanpa apa. Dengan bener2 hati yg super kecewa, saya sambil ngomel langsung bawa anak saya ke GRAHA MEDIKA, disana 180 derajat banget bedanya, tiba disana langsung datang,lokasi di-depan pula, sign/tanpa masuk jelas, penangannan cepat, pas saya datang langsung 6 suster ngerubutin langsung cek ini-itu, sedangkan suami saya ngurusin standart pendataan (tanpa minta duit duluan) dgn cepat tanpa ba-bi-bu, tindakan medis susternya minta diceritakan kronologis kejadian ,pencek-an suhu bdn, berat, tinggi, semua baju dibuka, langsung ditempatin ke tempat pemeriksaan hanya 2 menit dokter datang, dan dicek satu persatu bagian tubuh anak saya, juga kontrol refleksnya. Terakhir saya disuruh memberikan ASI, dan mereka nungguin reaksi anak saya, kalau enggak muntah artinya nggak ada masalah. Dan setelah nunggu diberi ASI nggak apa, akhirnya doketrnya kasih resep obat. Dan pesen2. Cukup komunikatif dan enak. Walo saya musti ekstra bayar lebih mahal 50% dari RS Harapan kita. Tapi saya puas untuk serve-nya, karena ini nyangkut nyawa anak saya.Alhamdulillah impact musibah itu tidak ada (semoga !!). Semula saya nggak mau open ke publik masalah ini, cuman cerita dibawah bikin saya kesal, apa nggak cukup kejadian di UGD seperti itu dialamin oleh hanya 1 pasien saja , apa yang ditulis di email itu memang BENAR karena saya ngalamin (saya masih nyimpan bon2/dll untuk arsip saya karena dalam hati saya sempat bertanya ...Kok begitu sih, naluri kemanusiaannya ada di mana ?, ya kalau nggak mampu ya jangan komit untuk membaktikan diri dibidang kemanusiaan dong, yang mereka hadapin itu manusia kecil yang punya nyawa yang bener2 datang kesitu dengan tidak berdaya,, TRAGIS bener !!. Harapan saya semoga apa yang saya kemukakan diatas ada hikmahnya buat yang sempet baca, dan nentuin sikap supaya jangan jadi korban seperti keluarga saya. Buat RSAB Harapan Kita, jangan jauh-jauh belajar ke pelayanan yang lebih baik, tapi belajar dulu deh hal kecil untuk tahu diri apa arti sebuah nama, malu ! mampangin merek rumah sakit gede-gede, tapi realita apa yang seharusnya dilakukan dengan sikap dan tindakan sebagai seorang pengabdi kemanusiaan NOL GEDE. Terima kasih Emmy Saftari Note : Sebagai bukti saya sertakan data kwitansi UGD RSAB Harapan kita : No Poli : 032 Jam 23:28:16 (8 November 2001) Data lengkapnya ada disaya -Original Message- From: Sari, Liza [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 01 April 2002 17:01 To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Sekedar info, Benar kah? Pelayanan Rumah Sakit HARAPAN KITA Tidak bermutu, mengecewakan, tidak manusiawi dan Diskriminasi. Kami merasa dirugikan dan dipermainkan oleh pihak rumah sakit Harapan Kita, sebab rumah sakit tersebut telah menolak untuk melakukan perawatan terhadap anak kami dengan alas an yang dibuat-buat. Pada hari Selasa malam (12 Maret 2002
Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Sesungguhnya saya tidak mau menanggapi masalah ini. Tapi akhirnya tangan kok rasanya gatel juga yah ? hehehe. Saya pribadi alhamdulillah sampai sekarang belum pernah mengalami pengalaman buruk dengan rumah sakit (baca: pelayanan). Saya prihatin sekali membaca pengalaman rekan2 dengan RSHK, keliatannya kejadian ini terjadi lebih dari satu kali ya ? Seandainya hal ini dilakukan oleh oknum saja, saya rasa kejadian ini tidak akan terjadi berulang kali. Mudah2an dugaan saya salah. Mudah2an dengan cerita kejadian2 ini, RSHK mau merubah habit menjadi benar2 rumah sakit yang menolong manusia. Mungkin ada di antara rekan2 yang tau imel RSHK (humas) ? Jika ada yang tau, mungkin email2 dari rekan2 bisa di forwardkan ke sana. Terima kasih Ayah Fia - Original Message - From: Rosalie Helena [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Yang prihatin dengan cerita tentang RSHK, Kalau pengalaman yang diceritakan para ibu di RSHK tsb memang merupakan 'kebiasaan/standard' RSHK dalam menangani pasien UGD maka sangat diragukan sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh di RSHK. Apakah RSHK menghargai arti sebuah nyawa kalau standard seperti itu? Mudah2an itu hanya sikap beberapa oknum di RSHK saja dan bukan standard buruk yg mereka anut! Dan mudah2an oknum seperti mereka hanya sedikit saja. Terimakasih buat member yang share pengalaman2 pribadinya. Penting untuk antisipasi para orangtua yg lain. salam,rossy -- deleted -- Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA
Kalo boleh usul, ke YLKI saja [EMAIL PROTECTED] perihal Pelayanan Medik - Original Message - From: Wiryawan E. Suwadi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 02, 2002 12:42 PM Subject: Re: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Sesungguhnya saya tidak mau menanggapi masalah ini. Tapi akhirnya tangan kok rasanya gatel juga yah ? hehehe. Saya pribadi alhamdulillah sampai sekarang belum pernah mengalami pengalaman buruk dengan rumah sakit (baca: pelayanan). Saya prihatin sekali membaca pengalaman rekan2 dengan RSHK, keliatannya kejadian ini terjadi lebih dari satu kali ya ? Seandainya hal ini dilakukan oleh oknum saja, saya rasa kejadian ini tidak akan terjadi berulang kali. Mudah2an dugaan saya salah. Mudah2an dengan cerita kejadian2 ini, RSHK mau merubah habit menjadi benar2 rumah sakit yang menolong manusia. Mungkin ada di antara rekan2 yang tau imel RSHK (humas) ? Jika ada yang tau, mungkin email2 dari rekan2 bisa di forwardkan ke sana. Terima kasih Ayah Fia - Original Message - From: Rosalie Helena [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [balita-anda] Hati-Hati dengan rumah sakit HARAPAN KITA Yang prihatin dengan cerita tentang RSHK, Kalau pengalaman yang diceritakan para ibu di RSHK tsb memang merupakan 'kebiasaan/standard' RSHK dalam menangani pasien UGD maka sangat diragukan sistem pelayanan kesehatan secara menyeluruh di RSHK. Apakah RSHK menghargai arti sebuah nyawa kalau standard seperti itu? Mudah2an itu hanya sikap beberapa oknum di RSHK saja dan bukan standard buruk yg mereka anut! Dan mudah2an oknum seperti mereka hanya sedikit saja. Terimakasih buat member yang share pengalaman2 pribadinya. Penting untuk antisipasi para orangtua yg lain. salam,rossy -- deleted -- Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Kirim bunga ke kota2 di Indonesia dan mancanegara? Klik, http://www.indokado.com/ Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]