Re: [balita-anda] santan dan kue
Dear Netters & Mamanya Jonathan, Boleh di-sharing resep pembuatan kue uantuk bayinya ??? Saya Ibu yang bekerja, jadi saya akan coba mengajari baby sitter saya, sehingga dia juga bisa membuatkan makanan sehat buat bayi saya. Thanks. - Original Message - From: Stella Martini <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Saturday, November 20, 1999 11:13 AM Subject: re: [balita-anda] santan dan kue > Mbak, > terima kasih kembali, saya malah tinggal sama mertua dan selalu berusaha menghindari ketegangan (seperti kata mbak). > > Terus terang saya belum berani memberikan makanan bersantan kepada putra saya, tapi rencananya saya mau mulai mencobanya besok-besok dalam bentuk bubur sumsum plus mau saya kasih gula merah cair. Mudah-mudahan suka dan perutnya engga protes. > > Untuk kue yang bergula dan berlemak, saya tidak memberinya terlalu banyak kok, lagipula sebagian besar saya membuat kue sendiri, jadi saya yakin bahannya tidak berbahaya dan manisnya dikurangi, sebab keluarga saya tidak terlalu suka manis-manis. Kue bolu keju, bolu kukus, makaroni skotel, pastel tutup biasanya satu iris kecil (1/2 iris orang dewasa) sudah cukup, saya cuma bermaksud memperkenalkan sebanyak mungkin macam makanan sedini mungkin. Jadi, asal nyobain saja. Kalau kue tart atau ice cream yang beli juga sama, sedikit saja, biasanya putra saya juga sudah cukup, tidak minta lebih. Sampai sekarang sih perutnya bisa terima tuh mbak. > > Kalau putra mbak mau cemilan, bisa belikan dia snack yang sehat seperti mari regal, corn flakes (macam-macam rasa). Putra saya juga suka sekali, engga banyak-banyak, hanya untuk cemilan saja. > > Semoga pengalaman saya berguna nih mbak, salam ! > > Mama Jonathan. > -- > > > > Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com > Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com > > Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com > "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" > > -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- > Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] > Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] > Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ > http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet > > > > > > > > Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
RE: [balita-anda] santan dan kue
Mbak Zulia, saat ini anak saya berumur 17 bulan, sejak usia setahun secara bertahap saya memperkenalkan makanan orang dewasa kepada dia. Untuk nasi saat ini dia makan nasi yang agak lembek. Menurut saya selagi makanan itu nggak pedas dan rasanya asam boleh-boleh saja kita berikan kepada si anak. DSAnya bilang bebas koq untuk anak seusia itu. Anak saya juga makan makanan yang bersantan, misalnya bubur kacang hijau, agar-agar yang dikasi santan, kolak labu kuning, kolak pisang, ataupun kolak ubi merah, kue lainnya seperti bolu kukus, cake labu kuning, kroket, dsb yang terjamin kebersihannya dan tidak mengandung bahan pengawet/pemanis juga sudah diberikan (biasanya untuk kue saya bikin sendiri). Untuk lauknya seperti sayur lodeh juga sudah dikonsumsi anak saya, selain itu untuk lauk lainnya seperti semur ayam/tahu, ikan bumbu kuning, tahu bacem, perkedel dia juga mau dan alhamdulillah nggak kenapa-kenapa.Kalau memang anak ibu belum mengkonsumsi makanan bersantan dapat dicoba dulu sedikit, kalau memang pencernaannya kuat dan nggak ada reaksi apa-apa volume pemberiannya dapat ditambahkan. OK selamat mencoba dan si buah hati seneng dengan makanan yang lebih bervariasi. Salam, Mamanya Naufal > -- > From: Zulia Saida[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Reply To: [EMAIL PROTECTED] > Sent: 19 Nopember 1999 15:24 > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: re: [balita-anda] santan dan kue > > > Mba' Stella, > > Terima kasih atas info pengalamannya. Dengan begini saya tidak perlu > terlalu kawatir (dan menghemat energi drpd harus 'bersitegang' dg ibu > mertua). Masih ada pertanyaan, apa Mba' pernah memberikan makanan > bersantan > (lodeh, opor dlsb)? Bagaimana reaksi anak Ibu? > > Tapi saya masih ragu dg kue-kue yg cukup berlemak dan bergula. Ada teman > yg > bisa beri saran atau input lainnya? Terima kasih, > > Zullia Saida > OFfice of Transition Initiative (OTI) > United States Agency for International Development (USAID) > American Embassy > Jl. Merdeka Selatan 3-5,Jakarta 10110 > Phone : (62-21) 344 2211 ext. 2356 > Fax : (62-21) 3483 0916 > e-mail: [EMAIL PROTECTED] > > > - > Original Text > From: "Stella Martini" <[EMAIL PROTECTED]>, on 11/19/99 11:36 > AM: > To: internet[<[EMAIL PROTECTED]>] > > Mbak, > > Saya tidak punya jawaban untuk semua pertanyaan mbak, tapi saya coba share > > yang pernah saya alami, ya. > > Putra saya juga hampir 16 bulan, selama ini masih makan nasi tim, belum > bisa makan nasi biasa seperti orang dewasa. Hanya, saja lauknya sering > saya > berikan sama dengan lauk saya, dengan catatan tidak pedas, asam dan harus > bergizi (kalo lauk seperti tumis labu siam atau orak-arik kol tentu tidak > saya kasih, kan gizinya sedikit sekali). Jadi, kalau saya bikin sop, > goreng > tahu, goreng ayam, cap cay, sering saya berikan juga buat putra saya, > setelah makanan tersebut dipotong hampir hancur. Dalam memasak makanan > untuk orang dewasa, saya tidak pernah memakai bumbu penyedap (seperti > masako, royco, dst)jadi putra saya bisa ikut mencicipi. Saya pernah > membaca > dan dapat info dari DSA bahwa setelah berumur 1 tahun, pencernaan anak > hampir sama dengan pencernaan orang dewasa, jadi sebenarnya dia sudah > boleh > makan apa saja yang dimakan orang tuanya. Paling kita perlu > memperkenalkannya pelan-pelan, supaya pencernaannya beradaptasi. > > Jadi, sekarang hampir semua makanan sudah pernah dicoba putra saya dan > untunglah pencernaannya pun bisa menerima. Kue-kue yang saya yakin > kebersihan dan keamanannya (tidak pake pewarna dan pengawet), seringnya > sih > saya bikin sendiri, seperti bolu kukus, poding, black forrest, kue lapis, > kue lumpur, macam-macam roti manis, cukup disukai oleh putra saya, apalagi > > kalo makaroni skotel. Walaupun tidak bisa makan banyak, yah asal dia tahu > rasanya saja. Begitu juga jenis lauk-pauk, sayur asempun suka saya > berikan, > paling 1 sdm sudah tidak mau lagi (mungkin kepedasan). > Jadi,saya rasa tidak apa-apa kalo anak mbak mulai diberi makanan-makanan > tersebut (FYI, putra saya mulai makan makanan kayak gitu sejak usia 6 > bulan, > lho) > > Mungkin putra Mbak lidahnya lecet/luka karena habis makan/minum sesuatu > yang agak panas. Berikan saja dulu makanan yang halus-halus dan > sering-sering berikan buah supaya cepat sembuh. Mudah-mudahan setelah > sembuh, nafsu makannya kembali normal ya , mbak. Salam ! > > > > > Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com > Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com > > Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com > "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas"
re: [balita-anda] santan dan kue
Mbak, terima kasih kembali, saya malah tinggal sama mertua dan selalu berusaha menghindari ketegangan (seperti kata mbak). Terus terang saya belum berani memberikan makanan bersantan kepada putra saya, tapi rencananya saya mau mulai mencobanya besok-besok dalam bentuk bubur sumsum plus mau saya kasih gula merah cair. Mudah-mudahan suka dan perutnya engga protes. Untuk kue yang bergula dan berlemak, saya tidak memberinya terlalu banyak kok, lagipula sebagian besar saya membuat kue sendiri, jadi saya yakin bahannya tidak berbahaya dan manisnya dikurangi, sebab keluarga saya tidak terlalu suka manis-manis. Kue bolu keju, bolu kukus, makaroni skotel, pastel tutup biasanya satu iris kecil (1/2 iris orang dewasa) sudah cukup, saya cuma bermaksud memperkenalkan sebanyak mungkin macam makanan sedini mungkin. Jadi, asal nyobain saja. Kalau kue tart atau ice cream yang beli juga sama, sedikit saja, biasanya putra saya juga sudah cukup, tidak minta lebih. Sampai sekarang sih perutnya bisa terima tuh mbak. Kalau putra mbak mau cemilan, bisa belikan dia snack yang sehat seperti mari regal, corn flakes (macam-macam rasa). Putra saya juga suka sekali, engga banyak-banyak, hanya untuk cemilan saja. Semoga pengalaman saya berguna nih mbak, salam ! Mama Jonathan. -- Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet
re: [balita-anda] santan dan kue
Mba' Stella, Terima kasih atas info pengalamannya. Dengan begini saya tidak perlu terlalu kawatir (dan menghemat energi drpd harus 'bersitegang' dg ibu mertua). Masih ada pertanyaan, apa Mba' pernah memberikan makanan bersantan (lodeh, opor dlsb)? Bagaimana reaksi anak Ibu? Tapi saya masih ragu dg kue-kue yg cukup berlemak dan bergula. Ada teman yg bisa beri saran atau input lainnya? Terima kasih, Zullia Saida OFfice of Transition Initiative (OTI) United States Agency for International Development (USAID) American Embassy Jl. Merdeka Selatan 3-5,Jakarta 10110 Phone : (62-21) 344 2211 ext. 2356 Fax : (62-21) 3483 0916 e-mail: [EMAIL PROTECTED] - Original Text From: "Stella Martini" <[EMAIL PROTECTED]>, on 11/19/99 11:36 AM: To: internet[<[EMAIL PROTECTED]>] Mbak, Saya tidak punya jawaban untuk semua pertanyaan mbak, tapi saya coba share yang pernah saya alami, ya. Putra saya juga hampir 16 bulan, selama ini masih makan nasi tim, belum bisa makan nasi biasa seperti orang dewasa. Hanya, saja lauknya sering saya berikan sama dengan lauk saya, dengan catatan tidak pedas, asam dan harus bergizi (kalo lauk seperti tumis labu siam atau orak-arik kol tentu tidak saya kasih, kan gizinya sedikit sekali). Jadi, kalau saya bikin sop, goreng tahu, goreng ayam, cap cay, sering saya berikan juga buat putra saya, setelah makanan tersebut dipotong hampir hancur. Dalam memasak makanan untuk orang dewasa, saya tidak pernah memakai bumbu penyedap (seperti masako, royco, dst)jadi putra saya bisa ikut mencicipi. Saya pernah membaca dan dapat info dari DSA bahwa setelah berumur 1 tahun, pencernaan anak hampir sama dengan pencernaan orang dewasa, jadi sebenarnya dia sudah boleh makan apa saja yang dimakan orang tuanya. Paling kita perlu memperkenalkannya pelan-pelan, supaya pencernaannya beradaptasi. Jadi, sekarang hampir semua makanan sudah pernah dicoba putra saya dan untunglah pencernaannya pun bisa menerima. Kue-kue yang saya yakin kebersihan dan keamanannya (tidak pake pewarna dan pengawet), seringnya sih saya bikin sendiri, seperti bolu kukus, poding, black forrest, kue lapis, kue lumpur, macam-macam roti manis, cukup disukai oleh putra saya, apalagi kalo makaroni skotel. Walaupun tidak bisa makan banyak, yah asal dia tahu rasanya saja. Begitu juga jenis lauk-pauk, sayur asempun suka saya berikan, paling 1 sdm sudah tidak mau lagi (mungkin kepedasan). Jadi,saya rasa tidak apa-apa kalo anak mbak mulai diberi makanan-makanan tersebut (FYI, putra saya mulai makan makanan kayak gitu sejak usia 6 bulan, lho) Mungkin putra Mbak lidahnya lecet/luka karena habis makan/minum sesuatu yang agak panas. Berikan saja dulu makanan yang halus-halus dan sering-sering berikan buah supaya cepat sembuh. Mudah-mudahan setelah sembuh, nafsu makannya kembali normal ya , mbak. Salam ! Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet Kunjungi: http://www.balita-anda.indoglobal.com "Untuk mereka yang mendambakan anak balitanya tumbuh sehat & cerdas" -= Dual T3 Webhosting on Dual Pentium III 450 - www.indoglobal.com =- Etika berinternet, kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Berhenti berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] EMERGENCY ONLY! Jika kesulitan unsubscribe, email: [EMAIL PROTECTED] Panduan Menulis Email yang Efektif http://hhh.indoglobal.com/email/ http://pencarian-informasi.or.id/ - Solusi Pencarian Informasi di Internet