Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing vs American Fabricated
Amerika mencari-cari kesalahan China China mencari-cari keburukan Amerika Fanatik Tiongkok mencela fanatik Indonesia Fanatik Indonesia mencerca fanatik Tiongkok Pendukung sayur bilang sapi adalah ibu-nya Pendukung daging bilang bayam adalah nenek-nya. Kita semua memang bersaudara One World One Dream PS. Jangan lupa besok, hari Minggu, 24 Agustus 2008, jam 8 malam waktu Beijing atau pukul 19:00 WIB, siaran langsung upacara penutupan Olimpiade Beijing 2008. Kabarnya David Beckham dan Leona Lewis akan muncul dalam segmen 8 menit sebagai ikon penyerahan penyelenggaraan Olimpiade kepada tuan rumah Olimpiade London 2012. Berita: http://sports.espn.go.com/espn/wire?section=olyid=3546684 --- On Fri, 8/22/08, extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] wrote: From: extrim_bluesky [EMAIL PROTECTED] Subject: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing vs American Fabricated To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, August 22, 2008, 12:09 AM fakery yg dibesar-besarkan oleh media barat terhadap Beijing Olympic adalah salah 1 cara barat untuk mendeskreditkan Tiongkok. i was amazed at the opening ceremonies so some of it was computer generated??? so what??? im sure the people in the birdsnest did not care... so the little girl was miming??? so what... so did luciano pavoratti when he appeared on tv... did china falsify the passports of the gymnastics team??? so what??? who was the american runner who had to give her medals back not that long ago??? my only disappointment was the 12 girls did not perform... oh well... maybe for the closing let me remind you that USA is the biggest fakery factory in the world. 1. The war on terrorism is fake: isu ini adalah fabrikasi pemerintah USA untuk memantapkan rasa takut warga amerika sehingga tidak sadar bahwa kebebasan mereka dicuri oleh elite penguasa USA. 2. The mainstream media is fake: Berita-berita yg disebar-luaskan kantor berita USA adalah hasil fabrikasi atau selectively edited untuk mencuci otak para konsumen amerika agar mengira bahwa mereka hidup di FREE COUNTRY. press release yg dibuat perusahaan-perusaha an besar USA dijadikan semacam berita dan berita-berita yg berdasarkan fakta tetapi mengancam iklan-iklan besar selalu disensor secara rutin. contohnya, kasus ad-buster. 3. The money supply is fake: Pemerintah USA memblow up kebohongan di masalah moneter. Faktnya, Amerika berhutang triliunan dollar kepada negara-negara seperti Tiongkok yg memiliki REAL MONEY. Disaat bersamaan, US Govt menyatakan bahwa hutang USA doesn't matter anymore. 4. The housing bubble was fake: Seperti yg pernah diberitakan oleh NaturalNews 2 thn yg lalu, masalah housing bubble adalah penipuan. Tujuannya menciptakan false wealth yg berguna untuk menciptakan impresi bahwa ekonomi amerika berjalan dengan baik. 5. Health care is fake: Mayoritas warga USA setuju dengan statement NO HEALTH IN HEALTH CARE, dan seluruh disease industry di amerika bekerja berdasarkan proyek keeping people sick, ignorant dan bangkrut. 6. The corporate green movement is fake: bagitu banyak perusahaan amerika suka berpura-pura bahwa mereka benar-benar green sambil trus memompa polusi ke planet kita. 7. Even the breasts are fake! Amerika Serikat adalah IBUKOTA operasi plastik dunia. Saat ini, para ibu memberi hadiah operasi plastik payudara kepada putri-putri mereka sebagai hadiah kelulusan SMA. what a big fact?! thank you.
[budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Prejudice, kalo tidak ada satupun orang Tionghoa di sini yang setuju dengan pendapatnya, maka di katain pantang untuk mengeritik apaupun yang dilakukan orang Tionghoa, apalagi yang dilakukan nenek moyang. Sebenarnya kalau anda baca jawaban Yongde tentang masalah ini, kita sudah sepakat untuk tidak sepakat. Dari semua tanggapan nampak offensive tidak argumentative, nampak galak-galaki, saya di judge, pemaksaan budaya, sok suci lah, suruh makan sabun lah. Rasanya memang saya harus minta maaf untuk ketersinggungan anda-anda. Namun tidak bagi kesadisan menghisap otak monyet hidup-hidup. Sementara saya menyimpulkan perbedaan pendapat ini merupakan salah satu bukti perbedaan pola pikir Totok dan Babah. Memang budaya berempati dengan binatang bukanlah budaya Tionghoa, tetapi budaya barat (bukan vegetarian). Anda mungkin tidak tersentuh melihat anjing menuntun orang buta menyeberang jalan, atau monyet capuccine, memberi tahu air mendidih, karena tuannya tuna rungu, atau pantung anjing di stasiun di Jepang. Kalo di pikir2 juga apa anda kaga kejem? Sapi di jagal, Ayam di sembelih anda makan, lalu apa bedanya monyet, anjing, babi dengan sapi , ayam? Sama2 binatang kan? Sama2 mahluk hidup kan? Lalu knapa anda mendiskriminasikan antara sapi dengan binatang lainnya? Anda doyan Lele? Tau cara Lele di masak? Anda doyan Lobster? Tau cara lobster di masak? Saya memilih untuk tidak makan sapi kalau harus menjagal dengan tangan saya sendiri, saya memilih untuk tidak makan ayam kalau harus menyembelih dengan tangan sendiri. Pengecut bukan? Bagaimana anda punya stong nerve, saya salut lagi Saya tidak pernah makan lele atau lobster (ngak kebeli) hidup-hidup di goreng, tapi kalau ngerebus kerang bisa jadi, tetapi `kan tetep saja kejem. Jangan sok suci deh kalo masih doyan!!! Uupsss, ntar saya dikatain, ga boleh di kritik oleh anda lagi, refooot berurusan dengan anda, kalo ga sepaham, di katain He he sering memang apa yang kita tuduhkan, sebenarnya ada pada kita sendiri (prejudice) Bolehkan saya berada di antara Pemakan Segala dengan Vegetarian. Pernah dengar anekdot, kalau pemerintah menijinkan kaupun kumakan. Katanya Coca cola (kau ke kau le)di RRC, artinya enak di mulut senang di hati. Untung ada Green Peace dan WWF. Salam, Dedy
[budaya_tionghua] Re: Naga atau Ular apa Cacing ?--Ananta Darma
Dear Saudara Ananta Darma yb, Dikatakan bahwa FLG mengajarkan postif thinking. Maka dikesempatan kali ini, saya mau mengingatkan hal tersebut untuk Sdr. Darma Ananta yg gemar memfitnah pemerintah RRT dan Tiongkok. Coba dong, gunakan positif thinking dalam memahami mengapa FLG dibanned di Tiongkok. Sebab-sebab merusak apa saja yg menjadi pertimbangan Pemerintah RRT untuk melarang FLG. Demi apa langkah-langkah keras itu diberlakukan oleh Pemerintah. Bukankah ada kepentingan bersama, negara, rakyat Tiongkok yg berjumlah 1,3 milyar orang dibalik pelarangan ajaran sesat FLG. setau saya, klaim kesehatan yg diperoleh para praktisi Da Fa adalah akibat latihan FLG itu bertentangan dgn kata-kata Master Li sendiri. Master Li pernah bilang begini: We are here not to eliminate your diseases or to build up your health or to give you some message to heal your diseases. We do not do these things. Your diseases will be eliminated directly by me Jadi, menurut sabda Sang Master yg mengaku telah mencapai enlightenment dan memposisikan diri sejajar dgn Jesus Christ dan Lord Budha, Kesehatan para praktisi Da Fa karena diberikan secara langsung oleh Master Li. Saya blum mengetahui bagaimana persepsi umat Budhis terhadap klaim Master Li Hongshi yg menyatakan bahwa dirinya itu adalah manifestasi dari Trikaya Budha. saya cuma bisa bilang: WOW KEREN sekalipun, klaim sbg trikaya budha ini tidak sekeren klaim bahwa tanpa Li Hongzhi, Alam Semesta tidak akan ada. Li Hongzhi akan sangat didukung kaum anti-homo radikal spt KKK apabila saya ingat sabda Master Li terkait masalah kaum gay dan homosexual. Master Li berkata: The disgusting homosexuality shows the dirty abnormal psychology of the gay who has lost his ability of reasoning at the present time di seminar Swiss tahun 1998, Master Li berkata: gay people would be 'eliminated' by 'the gods' OMG deh, kaum gay akan dibinasakan oleh para dewa kata Master Li. selain menjadi cultic guru, Tampaknya Li Hongzhi sangat berbakat menjadi konsultan film X-Files. Menimbang pengetahuan Master Li yg amat luas berkaitan dgn Aliens, Transformer, Universe, Startrek dsb. Semoga dgn keseriusan latihan dan praktek dafa, Sdr. Ananta Darma bisa lekas menjadi dewa. seperti yg dijanjikan oleh Master Li dgn kalimat: ...I will also offer you salvation and turn you into Gods... Saya sbg sodara anda, cuma bisa berharap dan berpesan, hendaknya Sdr. Ananta Darma tidak ikut-ikutan menjadi militan dgn membakar diri di depan kedutaan besar RRT di kuningan. atau ikut-ikutan digebukin oleh para pedagang glodok yg merasa terganggu kenyamannya akibat dipaksa-paksa ikut-ikutan politik FLG untuk menghujat Tiongkok. setiap kali saya ke Glodok, selalu saya menemukan orang-orang muda FLG yg bagi-bagi famlet dan kutukan terhadap orang Tionghoa, PKT dan Tiongkok. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ananta_darma [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung JT, Saya heran, kenapa setiap kali ada penilaian yang negatif tentang pemerintah China termasuk dalam masalah Olimpiade Beijing, selalu dikaitkan dengan Falun Gong. Padahal setahu saya, Falun Gong bukanlah gerakan politik. Ia sepenuhnya berkultivasi jiwa dan raga dengan senam dan meditasi, serta meningkatkan moralitas. Kalaupun mereka harus mengungkap kejahatan penguasa China dengan aksi di depan Kedutaan, itu karena mereka adalah korban dari sebuah sistem komunis yang menindas. Selama ini, mereka difitnah, mereka ditahan, disiksa dan dibunuh, bahkan diambil organ tubuhnya untuk kepentingan transplantasi. Kalau pelanggaran HAM ini dibiarkan terus, PKC tentu akan semakin buas dan bringas. Penindasan yang semakin intensif dilakukan rejim komunis China menjelang dan selama Olimpiade, tentu harus diungkap supaya masyarakat dunia mengetahui, agar kejahatan PKC bisa dikekang. Saya kira masalah pelanggaran HAM ini, tidak ada kaitannya dengan dikotomi Barat atau Timur. Sebagai seorang aktivis dan jurnalis, saya berpikir universal saja, segala bentuk penindasan dimuka bumi ini harus dihapuskan. Kalaupun praktisi Falun Gong dianggap berpolitik, itu terserah penilaian Anda. Selama mereka sebagai korban bisa menggunakan jalur atau cara yang damai dan bersahaja dalam mengungkapkan kebenaran dan fakta yang terjadi, saya kira itu sah-sah saja. Justru orang yang melihat penindasan ini sebagai sesuatu yang buruk, patut dipertanyakan hati nuraninya. Toh, buktinya banyak orang diseluruh dunia yang simpatik terhadap perjuangan pengikut Falun Gong yang damai tanpa kekerasan. salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jt2x00 jt2x00@ wrote: Apa nada2 sumbang tentang pembukaan olimpiade Beijing ini bukan disebarluaskan oleh para pengikut Fa Lun Gong yang anti RRT, yang tidak suka melihat kesuksesan RRT menggelar pembukaan olimpiade yang sangat spektakuler tsb? Bisa juga nada sumbang tsb disebarkan oleh pihak2 yang pro Taiwan, khususnya para simpatisan Chen Sui Bian yang tergeser. Padahal
[budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng
Susah sih diskusi sama front pembela mamalia .. pikirnya , semua binatang harus di elus2 ketika di tangkap .. fokus bahasannya seputar mahluk yg identik dengan sahabat manusia , anjing dll , jadi terlihat baginya kejam lupa dia kalau nelayan menangkap ikan itu gimana caranya , terus klo mancing ikan dipanggil getu yah datang sendiri? terus lele di olahnya gimana? tapi malah bahasan lari ke arah penyiksaanmonyet , anjing , dll yang sudah OOT .dan lari lagi ke nenek moyang ribet deh lagian apa hubungannya vegetarian lebih hebat dari yang non..apakah bisa berlari lebih cepat , berpikir lebih cepat . hehehehe terus yang lebih parah lagi , dia sendiri non vegetarian , kok bisa2nya menghimbau yg lain jd vegetarian ..ibarat perokok melarang yg lain merokok? ??? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] wrote: Prejudice, kalo tidak ada satupun orang Tionghoa di sini yang setuju dengan pendapatnya, maka di katain pantang untuk mengeritik apaupun yang dilakukan orang Tionghoa, apalagi yang dilakukan nenek moyang. Kalo di pikir2 juga apa anda kaga kejem? Sapi di jagal, Ayam di sembelih anda makan, lalu apa bedanya monyet, anjing, babi dengan sapi , ayam? Sama2 binatang kan? Sama2 mahluk hidup kan? Lalu knapa anda mendiskriminasikan antara sapi dengan binatang lainnya? Anda doyan Lele? Tau cara Lele di masak? Anda doyan Lobster? Tau cara lobster di masak? Jangan sok suci deh kalo masih doyan!!! Uupsss, ntar saya dikatain, ga boleh di kritik oleh anda lagi, refooot berurusan dengan anda, kalo ga sepaham, di katain - Original Message - From: hartantodedy [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, 22 August, 2008 11:45 Subject: [budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dada hisashi.mitshui@ wrote: Dear All, He he he. rupanya tidak ada satupun orang Tionghoa di sini yang setuju dengan pendapat saya. Mungkin karena ini Forum Budaya Tionghoa, maka pantang untuk mengeritik apaupun yang dilakukan orang Tionghoa, apalagi yang dilakukan nenek moyang. Dada : Kenapa dengan makan anjing? Jadi saya nilai anda sangat diskriminatif terhadap tumbuhan hehehe , masak hanya tumbuhan saja yang boleh dimakan. Dan jika dalil ketegaan anda itu itu berlaku universal dan di laksanakan secara diktator , maka orang eskimo akan punah seperti DODO . Saya salut pada anda sekalian yang punya syaraf yang kuat untuk melihat monyet dihisap otaknya hidup-hidup, anjing dipukul hidungnya di dalam karung, babi ditusuk jantungnya, sungguh saya salut. Dada : Kalau teman saya yang JAIM sih pernah bilang bahwa menjadi vegetarian adalah moonwalk evolusi manusia , bahwa manusia melangkah mundur kembali menjadi monyet. Sementara temen anda yang JAIN itu juga tidak pernah bercermin melihat susunan giginya , barangkali gigi taring itu ada kebetulan di mulutnya , dan evolusi alam hanya iseng saja mendekorasi susunan giginya. === Bukankah susunan gigi manusia , susunan gigi herbivore, silahkan lihat dikaca banyak orang taringnya sudah tidak tajam. Gorilla bertaring bukan karena carnivore, bukan ? (Gigi taring memang bukan pajangan, mungkin dulunya untuk menghisap darah) Dada : Betul sekali , Sapi adalah ibu kita. Itu lebih romantis daripada saya menyebut Bayam adalah nenek saya . Barangkali Popeye itu seorang Jain. == Tumbuhan kalau dipangkas, malah tambah rimbun. Biji buah justru tumbuh kalau daging buahnya sudah dimakan. Apakah sebagai orang Tionghoa tidak malu, dimana-mana kalau ada pembantaian binatang langka secara illegal (jadi jangan ngomong climate change segala dah), ujung-ujungnya di ekspor ke RRC Dada : Tidak ada korelasi , Anda boleh makan sabun sebanyak2nya , jangan khawatir Tapi memang kayanya faham marx lebih laku di antara kaum petani , apa pendapat anda?. Saya bukan vegetarian, tetapi bisa `kan mengakui orang yang vegetarian lebih hebat dari saya, minimal mereka bisa menahan selera makannya, yang saya tidak/ belum mampu melaksanakannya. Begitu sajah kira-kira no hard feeling, Okeh Salam, Dedy ..: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. ..: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. ..: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. ..: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links
[budaya_tionghua] RE: {URECA} Fw: Re: Kata Owe (Was: Kosakata Hokkian)
Sdr.Sdr. Milis yang baik Bicara tentang bahasa gua, uwe, saya pernah menganalisa mungkin setengah tahun yang lalu dimilis URECA. Gua atau Wa (Minnan) dan Ngua (Hokjia) adalah dari dialek bahasa mandarin Wo. Jadi perkataan gua adalah dari dialek Minnan (selatan dari sungai Min di Hokkian diantara Xiamen. Uwe menurut saya dipakai bahasa WenYen (Tiongkok kuno) yang dulu dipakai oleh orang yang terpelajar dari bahasa Oe atau Wu (tulisannya ialah diatas lima dibawa mulut) yang artinya ialah saya Ini adalah analisa saya, karena bahasa Putonghua, dulu namanya Bai Hua Wen ialah bahasa rakyat yang pada masa permulaan abad keduapuluh dianjurkan oleh Lu Xun, Dr. Hu Shih, Liang Chi Chao dan lain-lainnya agar dipakai bahasa Bai-Hua, bahasa yang dipakai oleh rakyat umum. Ini juga demikian dalam bahasa Indonesia, yang dipakai bukan bahasa mayoritas yaitu bahasa Jawa, tetapi mahasa minoritas Melayu. Tentang ini juga sudah sudah saya bahas dalam artikel-artikel saya dengan judul bahasa Melayu Tionghoa. Bahasa Melayu sudah dipakai secara luas dalam perdagangan, dan pers-pers yang terutama didirikan oleh intelektuil -intelektuil Tionghoa dan banyaknya certita-cerita dan esai-asai yang dibuat oleh mereka. Dan jangan lupa cerita silatnya yang digemari oleh segala etnis yang ada di Nusantara Tempo Doeloe. Mungkin ini memberi pencerahan. Salam bahagia, Han Hwie-song _ Van: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Namens Tjing Siauw Verzonden: zaterdag, augustus 2008 1:26 Aan: URECA Onderwerp: {URECA} Fw: Re: Kata Owe (Was: Kosakata Hokkian) Gunakan code UTF-8 - Original Message - From: David mailto:[EMAIL PROTECTED] Kwa To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, August 22, 2008 9:00 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Kata Owe (Was: Kosakata Hokkian) Rekan Didi yth, Memang soal kata “owe” ini jarang dibahas atau bahkan kurang diketahui asal-usulnya. Bahkan, sejauh yang saya ketahui, Nio Joe Lan yang banyak membahas budaya peranakan pun tidak, hingga timbul pandangan kata “owe” berasal dari dialek Kheh (?). Atau, ada juga orang (Jakarta) yang mengaitkan kata “owe” dengan orang Tionghoa Tangerang (Cina Benteng) semata-mata karena orang Cina Benteng mati- matian mempertahankan penggunaan kata ini sebagai tanda hormat, padahal kata ini dikenal luas tidak hanya di Tangerang, bukan? Dan fenomena kata “owe” ini khas peranakan Indonesia, setidaknya Jawa, dari Barat sampai ke Timur. Kaum peranakan Singapura-Malaysia tidak mengenalnya; dalam bahasa Melayu Baba (Baba Malay) mereka menggunakan kata “gua” yang, dalam bahasa Melayu Betawi maupun Melayu Tionghoa, dianggap kasar. Saya patut bersyukur karena saya termasuk kaum peranakan yang “beruntung” karena masih dididik “in the true Baba way”―kata orang “sana”―sebab saya amati banyak kaum peranakan yang tidak lagi memahami akar budayanya: mengapa kami berbahasa Melayu dan/atau bahasa daerah Indonesia, bukan bahasa Tionghoa, mengapa kami suka gambang kromong-wayang cokek, mengapa perempuan kami di masa lalu bersarung-kebaya Nyonya, mengunyah sirih dsb, memiliki tradisi unik khas peranakan (misalnya, chniou-thau), mengapa kami memiliki furniture, barang-barang perak, sulaman-manik- manik dll. Di Singapura baru-baru lama ini dibuka Museum Peranakan yang baru, yang sebagian koleksinya―terus-terang―berasal dari Indonesia juga, yang mereka beli dari para pedagang kita dan dengan bangganya mereka pamerkan di sana. Kita sendiri tidak menghargainya... Salam, DK Rekan2 David, JT dll yth, Menarik sekali soal kata “owe” ini, yang mungkin unik khas peranakan. Terima kasih buat pencerahan rekan2 semua. Nio Joe Lan sudah membahas soal kata 'owe' dalam Indonesia: Madjalah kebudajaan No 1 (VI), Januari 1955, h. 20-22. Kembali soal kata 'owe' utk mengiyakan seperti yang ditulis rekan JT, ada anekdot menarik dari alm. Oey Hay Djoen yg baru saja wafat, yg ditulis dalam obituari tulisan Hilmar Farid: Setahun kemudian keluarga Oey pindah ke Jakarta, karena Oey ditarik ke sekretariat pusat LEKRA. Rumahnya di Jl Cidurian 19 di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, ditawarkannya menjadi sekretariat. Pasalnya, kantor sebelumnya di Jl Dr Wahidin tidak memadai lagi. Tawaran itu langsung disambut oleh organisasi dan seiring dengan kemajuan organisasi pengunjung tetap dan tidak tetap semakin bertambah. DN Aidit, Oloan Hutapea, Njoto, Djokosudjono kerap mampir di tempatnya, untuk berdiskusi atau sekadar ngobrol dan minum bir Tabrakan budaya pun tidak jarang terjadi. Oey yang berasal dari keluarga Tionghoa yang sangat menghargai orang lebih tua, kalau mendengarkan orang bicara sering manggut-manggut sambil mengiyakan dengan dialek Khek, owe, owe (saya, saya). Suatu hari Aidit mendampratnya, apa kamu owe, owe. Seperti feodal saja! Tapi disini Hilmar kayaknya kurang tepat, karena dikatakan owe adalah dialek Khek, mestinya Hokkian. Salam hangat, didi --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, David Kwa [EMAIL PROTECTED]:
[budaya_tionghua] Din Syamsuddin berharap dengan memegang kekuasaan bisa berbuat lebih banyak untuk kemajuan rakyat.
Din Syamsuddin berharap dengan memegang kekuasaan bisa berbuat lebih banyak untuk kemajuan rakyat. http://www.detiknews.com/kanal/158/wawancara Nah, kalau pemimpin-peminpin kita berpikiran dan berbuat seperti ini, apa gak hebat bangsa dan negara kita ? Bravo paaakkk saya dukung harapan bapak... John Siswanto
Re: [budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian
oh disitu... kalau pulang Medan sering ke Medan Mall..medan fair...Sun Plaza umur saya sih...53 thn...kamu umurnya berapa??...masih muda yaaa kalau ngak salahdulu di sana ada pabrik baterei ABC y tapi sekarang di Medan banyak perubahanya kasih alamatnya...nanti pulang Medan boleh mampir ke Chen Kuang Eddy Lim --- Smart einstein [EMAIL PROTECTED] schrieb am Fr, 22.8.2008: Von: Smart einstein [EMAIL PROTECTED] Betreff: Re: [budaya_tionghua] Re: Kosakata Hokkian An: budaya_tionghua@yahoogroups.com Datum: Freitag, 22. August 2008, 18:47 memang kalau untuk generasi kesekian mmg hokkiennya udah banyak yg campur ini dikarenakan beberapa kata hokkien sudah terlupakan oleh gebnerasi muda,hanya etnis tionghua generasi tua (kira-kira diatas usia 70 ) bisa berbahasa hokkien asli jln sekip dekat dgn pasar petisah, apakah anda masih ingat dengan daerah Medan Fair (jalan utama menuju kota Binjai), dulunya adalah sekolah IKIP Pak Eddy, kalau anda udah 35 thn tdk diMedan, berarti anda tentunya umur 60 tahun lebih bukan ? Rgds Chen Kuang __ Do You Yahoo!? Sie sind Spam leid? Yahoo! Mail verfügt über einen herausragenden Schutz gegen Massenmails. http://mail.yahoo.com
[budaya_tionghua] Kolom IBRAHIM ISA - PASPOR Bagi 'ORANG TERHALANG PULANG'
*Kolom IBRAHIM ISA * *Sabtu, 23 Agustus 2008* - PASPOR Bagi 'ORANG TERHALANG PULANG' KEMARIN, aku kirim 2 e-mail. Masing-masing kepada Salim dan Gunardito, kawan-kawan lama yang berdomisili di Cuba. Email untuk Salim berisi ucapan SELAMAT berhubung diperolehnya (kembali) paspor RI yang lebih 40^th yang lalu, secara sewenang-wenang dicabut oleh KBRI. Meskipun ketika itu (1965/66) kepala negara dan kepala pemerintah formalnya adalah Presiden Sukarno, tetapi kekuasaan riil, termasuk di Deparlu RI, sudah ada di tangan militer di bawah Jendral Suharto. Kini, semua teman-teman Indonesia yang terdampar di Havana karena paspornya dicabut Orba, semuanya sudah memperoleh (kembali) paspor mereka masing-masing. Keistimewaan kasus Salim: Ia memperoleh kembali paspor RI, pas pada tanggal 17 Agustus 2008, Hari Nasional Indonesia. Istimewanya, hal itu berlangsung di wilayah Republik Indonesia pula. Langsung diumumkan oleh Dubes Manik sendiri, seusai upacara Upacara Peringatan 17 Agustus di KBRI Havana. Memang, peristiwa itu bagi Salim, mengandung arti simbolik. Apakah itu suatu permulaan r e h a b i l i t a si bagi semua korban pelanggaran HAM Orba? Siapa tau! Apakah suatu ilusi mengharapkan direhabilitasinya semua korban pelanggaran HAM oleh Orba, khususnya para korban Peristiwa 1965? Untuk mengambil satu contoh saja: Trikoyo Ramidjo, 82^th , eks tapol P. Buru, sampai detik ini, KTP-nya masih setiap kali harus diperbaharui. Padahal menurut aturan pemerintah penduduk yang berumur diatas 60^th , otomatis mendapat KTP Seumur Hidup. Tetapi Trikoyo tidak dapat, karena dia eks-Tapol. Belumlagi stigmatisasi dan diskriminasi yang berlangsung terus terhadap para korban Peristiwa 1965. Mengharapkan REHABILITASI semua korban Peristiwa 965, bukanlah suatu ilusi! Syaratnya ialah diteruskannya tanpa kendur sedikitpun usaha dan kegiatan oleh semua kekuatan pro demokrasi dan pro HAM, agar masalah pelanggaran HAM oleh Orba di masa lalu, ditangani dan diurus sampai tuntas. Urusan tsb tidak bisa dipercayakan kepada pemerintah atau lembaga negara lainnya. Hanyalah melalui kegiatan, usaha dan perjuangan dari yang bersangkutan sendiri, plus solidaritas kekuatan-kekuatan masyarakat lainnya, maka harapan REHABILITASI itu akan menjadi kenyataan. Hanya sesudah REHABILITASI semua korban pelanggaran HAM Orba, barulah kita bisa bicara tentang REKONSILIASI NASIONAL. Insya Allah! * * * Salah satu warisan Orba yang menjadi beban pemerintah pasca-Suharto, kecuali kasus pembantaian masal Peristiwa 1965, utang dalam dan luarnegeri yang bertumpuk-tumpuk, budaya KKN yang masih merajalela, dan keadaan finek yang amburadul, s-- elain itu, -- adalah dosa-dosa pelanggaran HAM kasus pencabutan paspor. Ratusan Mahid (mahasiswa ikatan dinas) yang dikirim ke luarnegeri oleh pemerintah Presiden Sukarno, termasuk juga mereka-mereka yang mendapat beasiswa dari pelbagai organisasi, dsb, untuk menempuh studi pada perguruan tinggi di pelbagai negeri sosialis ketika itu, -- seperti Uni Sovyet, Republik Rakyat Tiongkok, Vietam Utara, Korea Utara, Cuba, Bulgaria, Rumania, Polandia dan Tjekoslowakia telah DICABUT PASPORNYA. Alasan? Karena para mahasiswa itu menolak mengutuk Presiden Sukarno yang wewenang dan kedudukannya sedang digoyang oleh fihak militer, juga karena mereka menolak menyatakan kepatuhan pada kekuasaan militer di Jakarta ketika itu. Selain itu masih ada ratusan lagi warganegara Indonesia, --- yaitu mereka- mereka yang kebetulan sedang bertugas di luarnegeri, atau sedang mengadakan kunjungan kenegaraan, dsb, - - - - yang dicabut paspornya, tanpa alasan hukum apapun. Semata-mata karena mereka dituduh PKI atau simpatisan PKI, pendukung Presiden Sukarno dan difitnah melakukan subversi terhadap RI di luarnegeri. * * * Menyampaikan percakapannya dengan Dubes RI di Cuba, Manik, Salim menulis dalam e-mailnya kepadaku: *sebelum penyerahan paspor itu de facto saya adalah wni, dan setelah penerimaan paspor de facto dan de jure wni. At last justice is restored, kata saya. Demikian Salim.* *Sekali lagi kuucapkan SELAMAT kepada Salim dengan paspor RI yang baru diterimanya (kembali). *Bagi teman-teman Indonesia lainnya di Cuba seperti Gunardito, Widodo dan Kusrini, paspor RI telah lebih dulu disampaikan. Kepada merekapun telah kusampaikan ucapan selamat. Keadaan teman-teman di Cuba jelas berbeda dengan situasi banyak 'orang terhalang pulang' lainnya yang kemudian berdomisili di Eropah dan sementara negeri lainnya. Karena, sejak paspor mereka dicabut secara sewenang-wenang oleh rezim Orba (1965/1966), status teman-teman di Cuba adalah 'stateless'. Sedangkan bagi banyak teman-teman Indonesia lainnya, yang mengajukan permintaan dan memperoleh suaka di Eropah dan sementara negeri lainnya, atas dasar situasi kongkrit masing-masing, -- a.l. demi keamanan pribadi dan perlindungan hukum dan politik
[budaya_tionghua] Iklan terselubung? (Re: Naga atau Ular apa Cacing ? )
Sdr Henry dan para moderator yang baik, Saat saya menanggapi pernyataan sdr Darma ttg FLG, saya benar2 sadar menggunakan istilah2 yang merendahkan, ini saya lakukan dng pertimbangan sbb: - saya memang tidak berniat melakukan diskusi serius mengenai masalah FLG yang diutarakan Darma. Karena semua tulisan dan pernyataannya sama sekali tak ada yang baru! semua adalah pengulangan2 yang sudah ber-kali2 dia posting ke millis ini! dan sudah pernah ditanggapi secara ramai2 dan berulang2. Jika kita tanggapi lagi, akan membuang energi percuma! pengulangan2 ini akan membuat millis tak menarik lagi. - Sdr Darma selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk memposting satu paket pernyataan ttg Flg , ini dilakukan secara periodik, apakah ini bukan merupakan Iklan terselubung? yang saya heran, moderator tutup mata saja terhadap praktek semacam ini. - jangan salah paham, saya bukan suruh moderator menyensor seluruh tulisan mengenai FLG, tapi hanya menyensor tulisan2 propaganda basi yang isinya cuman pengulangan2 ! jika mereka memposting perkembangan baru ttg konflik FLG dan RRT, ok saja kita tanggapi dng baik! sikap yang sama tentu juga bisa dipakai untuk menilai posting lain yang tak ada hubungan dng FLG! Salam anggota ZFy
[budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Dada [EMAIL PROTECTED] wrote: Susah sih diskusi sama front pembela mamalia .. pikirnya , semua binatang harus di elus2 ketika di tangkap .. fokus bahasannya seputar mahluk yg identik dengan sahabat manusia , anjing dll , jadi terlihat baginya kejam lupa dia kalau nelayan menangkap ikan itu gimana caranya , terus klo mancing ikan dipanggil getu yah datang sendiri? terus lele di olahnya gimana? Saya juga susah diskusi sama Raja Tega, responsenya sengak-sengak. tapi malah bahasan lari ke arah penyiksaanmonyet , anjing , dll yang sudah OOT .dan lari lagi ke nenek moyang ribet deh Kalau mau ngikutin Thread jangan sepotong-sepotong maen nuduh OOT segala, Dari awal juga yang dibahas kesadisannya bukan soal vegetarian lagian apa hubungannya vegetarian lebih hebat dari yang non..apakah bisa berlari lebih cepat , berpikir lebih cepat . hehehehe Lah, kan pendeta Siauw Lim hebat, larinya juga kenceng terus yang lebih parah lagi , dia sendiri non vegetarian , kok bisa2nya menghimbau yg lain jd vegetarian ..ibarat perokok melarang yg lain merokok? Ada ya? saya menghimbau, saya cuma respek sama para vegie Hehe, Biar penjahat juga ngak mau anaknya jadi penjahat, yang main mahyong, main ke Bar apa anaknya dimodalin Coba deh jelasin ngapain kalau punya keperluan khusus disuruh Cia Cai, kalau makan segala itu baik. Note OOT : Tegaan memang bikin orang jadi kaya, tapi coba perhatikan di Malaysia atau di Indonesia, kalau ada pembantu disiksa atau mati coba orang apa juragannya? Heran koq ngak pernah belajar, bikin susah orang lain sajah. Salam, Dedy
RE: [budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng
Barat seh emang bela banget ma binatang, mereka cuma makan manusia n kehidupannya kok coba aja liat US n sekutunya sampe skrg bunuh kehidupan rakyat di negara lemah lewat kaki tangannya kyk imf n world bank. Emang mantaff tuh bule2 binatang dijagain lewat wwf n green peace tp rakyatnya dibunuh pelan2 lewat wb n imf. Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: hartantodedy [EMAIL PROTECTED] Date: Sat, 23 Aug 2008 04:08:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Canine cuisine = Cia Hopeng --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Liquid Yahoo [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear All, Prejudice, kalo tidak ada satupun orang Tionghoa di sini yang setuju dengan pendapatnya, maka di katain pantang untuk mengeritik apaupun yang dilakukan orang Tionghoa, apalagi yang dilakukan nenek moyang. Sebenarnya kalau anda baca jawaban Yongde tentang masalah ini, kita sudah sepakat untuk tidak sepakat. Dari semua tanggapan nampak offensive tidak argumentative, nampak galak-galaki, saya di judge, pemaksaan budaya, sok suci lah, suruh makan sabun lah. Rasanya memang saya harus minta maaf untuk ketersinggungan anda-anda. Namun tidak bagi kesadisan menghisap otak monyet hidup-hidup. Sementara saya menyimpulkan perbedaan pendapat ini merupakan salah satu bukti perbedaan pola pikir Totok dan Babah. Memang budaya berempati dengan binatang bukanlah budaya Tionghoa, tetapi budaya barat (bukan vegetarian). Anda mungkin tidak tersentuh melihat anjing menuntun orang buta menyeberang jalan, atau monyet capuccine, memberi tahu air mendidih, karena tuannya tuna rungu, atau pantung anjing di stasiun di Jepang. Kalo di pikir2 juga apa anda kaga kejem? Sapi di jagal, Ayam di sembelih anda makan, lalu apa bedanya monyet, anjing, babi dengan sapi , ayam? Sama2 binatang kan? Sama2 mahluk hidup kan? Lalu knapa anda mendiskriminasikan antara sapi dengan binatang lainnya? Anda doyan Lele? Tau cara Lele di masak? Anda doyan Lobster? Tau cara lobster di masak? Saya memilih untuk tidak makan sapi kalau harus menjagal dengan tangan saya sendiri, saya memilih untuk tidak makan ayam kalau harus menyembelih dengan tangan sendiri. Pengecut bukan? Bagaimana anda punya stong nerve, saya salut lagi Saya tidak pernah makan lele atau lobster (ngak kebeli) hidup-hidup di goreng, tapi kalau ngerebus kerang bisa jadi, tetapi `kan tetep saja kejem. Jangan sok suci deh kalo masih doyan!!! Uupsss, ntar saya dikatain, ga boleh di kritik oleh anda lagi, refooot berurusan dengan anda, kalo ga sepaham, di katain He he sering memang apa yang kita tuduhkan, sebenarnya ada pada kita sendiri (prejudice) Bolehkan saya berada di antara Pemakan Segala dengan Vegetarian. Pernah dengar anekdot, kalau pemerintah menijinkan kaupun kumakan. Katanya Coca cola (kau ke kau le)di RRC, artinya enak di mulut senang di hati. Untung ada Green Peace dan WWF. Salam, Dedy
Re: [budaya_tionghua] Naga atau Ular apa Cacing ?--bung JT
Saya ingatkan FLG itu mirip gerombolan yellow turban dalam kisah tiga negara. gerakan yang menyehatkan itu ternyata sempat membesar dan merongrong dinasti han pada saat itu FLG pun sama , gerombolan yang doyan meditasi ini seakan-akan bukan gerakan politik , tapi nyata sekali anggota mereka di mana-mana melakukan propaganda anti RRT , sudah menjurus pada makar... robby wirdja 2008/8/22 ananta_darma [EMAIL PROTECTED] Bung JT, Saya heran, kenapa setiap kali ada penilaian yang negatif tentang pemerintah China termasuk dalam masalah Olimpiade Beijing, selalu dikaitkan dengan Falun Gong. Padahal setahu saya, Falun Gong bukanlah gerakan politik. Ia sepenuhnya berkultivasi jiwa dan raga dengan senam dan meditasi, serta meningkatkan moralitas. Kalaupun mereka harus mengungkap kejahatan penguasa China dengan aksi di depan Kedutaan, itu karena mereka adalah korban dari sebuah sistem komunis yang menindas. Selama ini, mereka difitnah, mereka ditahan, disiksa dan dibunuh, bahkan diambil organ tubuhnya untuk kepentingan transplantasi. Kalau pelanggaran HAM ini dibiarkan terus, PKC tentu akan semakin buas dan bringas. Penindasan yang semakin intensif dilakukan rejim komunis China menjelang dan selama Olimpiade, tentu harus diungkap supaya masyarakat dunia mengetahui, agar kejahatan PKC bisa dikekang. Saya kira masalah pelanggaran HAM ini, tidak ada kaitannya dengan dikotomi Barat atau Timur. Sebagai seorang aktivis dan jurnalis, saya berpikir universal saja, segala bentuk penindasan dimuka bumi ini harus dihapuskan. Kalaupun praktisi Falun Gong dianggap berpolitik, itu terserah penilaian Anda. Selama mereka sebagai korban bisa menggunakan jalur atau cara yang damai dan bersahaja dalam mengungkapkan kebenaran dan fakta yang terjadi, saya kira itu sah-sah saja. Justru orang yang melihat penindasan ini sebagai sesuatu yang buruk, patut dipertanyakan hati nuraninya. Toh, buktinya banyak orang diseluruh dunia yang simpatik terhadap perjuangan pengikut Falun Gong yang damai tanpa kekerasan. salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, jt2x00 [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa nada2 sumbang tentang pembukaan olimpiade Beijing ini bukan disebarluaskan oleh para pengikut Fa Lun Gong yang anti RRT, yang tidak suka melihat kesuksesan RRT menggelar pembukaan olimpiade yang sangat spektakuler tsb? Bisa juga nada sumbang tsb disebarkan oleh pihak2 yang pro Taiwan, khususnya para simpatisan Chen Sui Bian yang tergeser. Padahal hubungan RRT dan Taiwan sekarang sudah membaik, dan dalam olimpiade tsb RRT juga mengijinkan Taiwan untuk berpartisipasi, sehingga tidak selayaknya dirusak kembali. Acara pembukaan itu mirip dengan acara teater raksasa yang melibatkan puluhan ribu orang, sehingga perlu menggunakan sutradara terkenal Amerika, Stephen Spilberg (?) yang kemudian meninggalkannya di tengah jalan dengan alasan pelanggaran HAM di Tibet. Memang susah kalau sudah disusupi kepentingan politik. Ternyata tanpa bantuan sutradara Amerika pun pertunjukkan bisa sukses dan sekaligus menunjukkan bahwa kemampuan bangsa Timur, khususnya RRT tidak kalah dengan Barat, khususnya Amerika. Mungkin saja nada sumbang ini dilontarkan oleh simpatisan sutradara Amerika tsb, yang bo kam gwan melihat kesuksesan RRT. Salam JT --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Fy Zhou zhoufy@ wrote: Kekurangan, Kesalahan, Kecurangan, ini bisa terjadi dimana saja, tidak monopoli satu negara saja. Tapi yang sangat menarik, tehadap negara yang dinamakan RRT atau PRC ini massmedia Internsional memperlakukannya sangat istimewa. Bagaimana istimewanya? istimewanya adalah, sebelum suatu hal terbukti benar, telah dilemparkan desas desus negatif, misalnya desas desus dopping tim olahraga RRT di masa lalu, dan desas desus polusi udara Beijing di masa sekarang! Padahal, negara olahraga besar seperti Amerika yang tim atletiknya banyak terkena kasus dopping, tak pernah dilanda desas desus sebelum peristiwanya terbukti benar. Desas desus tentang polusi bahkan membuat seorang atlit Afrika yan punya potensi meraih mendali urung berangkat ke Beijing, rombongan atlit Amerika(kalau tak salah balap sepeda) bahkan sangat demontratif, mereka semua memakai masker saat mendarat di Beijing! yang ajaib, seorang atlit putri Indonesiapun ikut kena imbas psiklogis, dia merasa kurang enak badan karena alergi thd polusi udara Beijing! seorang teman terbahak : wah, lucu, apa udara Jakarta kurang polusinya? langitnya saja tak pernah biru, orang Indonesia mestinya sudah kebal. orang Indonesia adalah orang yang paling kebal, atlit luar saat minum es batu di Indonesia sering mencret2, padahal kita tak apa2. Semua desas desus ini memang harus dibuktikan kebenarannya, mungkin ada yang benar mungkin ada yang salah, Jika memang benar ya tak
[budaya_tionghua] Re: Naga atau Ular apa Cacing ?--bung JT
Mengherankan, kenapa agama2 seperti Konghucu, Tao, Buddha, Kristen, Katolik, Islam, dsb, yang kadar contra nya terhadap atheisme yang identik dengan komunisme demikian tinggi, masih diijinkan beredar di RRT. Sebaliknya FLG yang konon menurut para pengikutnya hanya sekedar gerakan spiritual untuk kesehatan lahir dan batin, yang kadar contranya terhadap atheisme hampir2 tidak ada, kenapa harus dilarang di RRT? Menurut engko yang punya rumah makan di dekat rumah saya, barangkali ada udang di balik bakmi katanya. Atau menurut bung Fy Zhou ada iklan terselubung. Mungkin benar ada iklan terselubung dari pedagang senjata dan kampiun tukang ngacak2 dunia yang di packing nya berlabel democrazy ala Republik Mimpi, dengan slogannya yang sangat terkenal : SING ORA DUKUNG AKU IS MY ENEMY. Salam JT --- --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Robby Wirdja [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya ingatkan FLG itu mirip gerombolan yellow turban dalam kisah tiga negara. gerakan yang menyehatkan itu ternyata sempat membesar dan merongrong dinasti han pada saat itu FLG pun sama , gerombolan yang doyan meditasi ini seakan-akan bukan gerakan politik , tapi nyata sekali anggota mereka di mana-mana melakukan propaganda anti RRT , sudah menjurus pada makar... robby wirdja 2008/8/22 ananta_darma [EMAIL PROTECTED] Bung JT, Saya heran, kenapa setiap kali ada penilaian yang negatif tentang pemerintah China termasuk dalam masalah Olimpiade Beijing, selalu dikaitkan dengan Falun Gong. Padahal setahu saya, Falun Gong bukanlah gerakan politik. Ia sepenuhnya berkultivasi jiwa dan raga dengan senam dan meditasi, serta meningkatkan moralitas. Kalaupun mereka harus mengungkap kejahatan penguasa China dengan aksi di depan Kedutaan, itu karena mereka adalah korban dari sebuah sistem komunis yang menindas. Selama ini, mereka difitnah, mereka ditahan, disiksa dan dibunuh, bahkan diambil organ tubuhnya untuk kepentingan transplantasi. Kalau pelanggaran HAM ini dibiarkan terus, PKC tentu akan semakin buas dan bringas. Penindasan yang semakin intensif dilakukan rejim komunis China menjelang dan selama Olimpiade, tentu harus diungkap supaya masyarakat dunia mengetahui, agar kejahatan PKC bisa dikekang. Saya kira masalah pelanggaran HAM ini, tidak ada kaitannya dengan dikotomi Barat atau Timur. Sebagai seorang aktivis dan jurnalis, saya berpikir universal saja, segala bentuk penindasan dimuka bumi ini harus dihapuskan. Kalaupun praktisi Falun Gong dianggap berpolitik, itu terserah penilaian Anda. Selama mereka sebagai korban bisa menggunakan jalur atau cara yang damai dan bersahaja dalam mengungkapkan kebenaran dan fakta yang terjadi, saya kira itu sah-sah saja. Justru orang yang melihat penindasan ini sebagai sesuatu yang buruk, patut dipertanyakan hati nuraninya. Toh, buktinya banyak orang diseluruh dunia yang simpatik terhadap perjuangan pengikut Falun Gong yang damai tanpa kekerasan. salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, jt2x00 jt2x00@ wrote: Apa nada2 sumbang tentang pembukaan olimpiade Beijing ini bukan disebarluaskan oleh para pengikut Fa Lun Gong yang anti RRT, yang tidak suka melihat kesuksesan RRT menggelar pembukaan olimpiade yang sangat spektakuler tsb? Bisa juga nada sumbang tsb disebarkan oleh pihak2 yang pro Taiwan, khususnya para simpatisan Chen Sui Bian yang tergeser. Padahal hubungan RRT dan Taiwan sekarang sudah membaik, dan dalam olimpiade tsb RRT juga mengijinkan Taiwan untuk berpartisipasi, sehingga tidak selayaknya dirusak kembali. Acara pembukaan itu mirip dengan acara teater raksasa yang melibatkan puluhan ribu orang, sehingga perlu menggunakan sutradara terkenal Amerika, Stephen Spilberg (?) yang kemudian meninggalkannya di tengah jalan dengan alasan pelanggaran HAM di Tibet. Memang susah kalau sudah disusupi kepentingan politik. Ternyata tanpa bantuan sutradara Amerika pun pertunjukkan bisa sukses dan sekaligus menunjukkan bahwa kemampuan bangsa Timur, khususnya RRT tidak kalah dengan Barat, khususnya Amerika. Mungkin saja nada sumbang ini dilontarkan oleh simpatisan sutradara Amerika tsb, yang bo kam gwan melihat kesuksesan RRT. Salam JT --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com, Fy Zhou zhoufy@ wrote: Kekurangan, Kesalahan, Kecurangan, ini bisa terjadi dimana saja, tidak monopoli satu negara saja. Tapi yang sangat menarik, tehadap negara yang dinamakan RRT atau PRC ini massmedia Internsional memperlakukannya sangat istimewa. Bagaimana istimewanya? istimewanya adalah, sebelum suatu hal terbukti benar, telah dilemparkan desas desus negatif, misalnya desas desus dopping tim olahraga RRT di masa lalu, dan desas desus polusi udara Beijing di masa sekarang! Padahal,