Re: [budaya_tionghua] Re: Khong Kauw Hwee

2010-01-15 Thread King Hian
Bang Erik,
Khong Kauw Hwee memang ada jauh sebelum orba lahir, dan tidak sama dengan 
(bukan bagian dari) Sam Kauw Hwee nya Kwee Tek Hoay.

kutipan dari:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/31646
Berikut adalah perjalanan KKH menjadi Matakin:
1. Khong Kauw Hwee berdiri tahun 1918 di Solo, disusul di kota lain al:
Bandung, Bogor, Malang, Ciamis.
2. Tahun 1923 mulai diupayakan untuk membentuk badan pusat yang disebut Khong
Kauw Tjong Hwee, di mana Bandung terpilih sebagai pusat KKTH.
2. Setelah kemerdekaan, tahun 1955 di Solo didirikan Perserikatan Khung Chiao
Hui Indonesia. PKCHI ini beberapa kali melakukan kongres pada tahun 1956, 1957,
1959, 1961.
3. Pada kongres ke 4 (tahun 1961) nama PKCHI diganti menjadi Lembaga Sang
Khongcu Indonesia (Laski).
4. Tahun 1963 diadakan konverensi di Solo yang mengganti nama Laski menjadi
Gabungan Perkumpulan Agama Khonghucu se-Indonesia (Gapaksi)
5. Tahun 1964 pada kongres di Tasikmalaya, kepanjangan Gapaksi diganti menjadi
Gabungan Perhimpunan Agama Khonghucu se Indonesia (Gapaksi).
6. Pada kongres VI Gapaksi tahun 1967 di Solo, nama Gapaksi diganti menjadi
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia.

kiongchiu,
KH

 




From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 2:37:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (unknown)

  
Dear Lucia:
Sudah tepat sekali saran Dr. Irawan untuk berkonsultasi pada Pak Tjiong Thiam 
Siong perihal sejarah Pa Hoa dan THHK. Satu lagi tambahan nara sumber adalah 
pak Tan Swie Ling (alamat dan nomor kontaknya bisa dimintakan pada pak Tjiong), 
dan mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut setelah beliau berdua.
Tetapi kalau "Khong Kauw Hwee" sebagai lembaga (sosial maupun agama) apa ya 
adalah sejarahnya di Indonesia?  Setahu saya so call "MATAKIN" adalah produk 
baru di sekitar zaman Orde Baru. Mungkin akan lebih baik anda cari tahu tentang 
"Sam Kauw Hwee" yang kemudian berganti nama menjadi "TRIDHARMA" , pasti akan 
banyak sekali bahan yang bisa anda gali tentang pergerakan sosial dan agama 
Tionghoa sejak zaman Belanda sampai hari ini.
Salam,
Erik
 - - - - - - 
- - - - - - - - 
- --


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dr. Irawan"  wrote:
Lucia yb,
 Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah 
Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya Bapak 
Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan pengawas Pa 
Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia. com yang berjudul "Sekolah 
Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global".
> 
salam,
> Dr.Irawan
 - - - - - - 
- - - - - - - - 
- - - 
> 2010/1/14 lucia Herawati luciaherawati@ ...

Selamat pagi semua

Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw 
Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ... semakin lengkap 
semakin baik .. pendirian THHK ..KKH waktu , pendiri , alasan didirikan ... 
keadaan
pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini Terimakasih banyak bagi yang 
dapat membantu saya Semoga TIAN merakhmati

 Salam ,
Lucia
 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Khong Kauw Hwee

2010-01-15 Thread King Hian
Bang Erik,
Khong Kauw Hwee memang ada jauh sebelum orba lahir, dan tidak sama dengan 
(bukan bagian dari) Sam Kauw Hwee nya Kwee Tek Hoay.

kutipan dari:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/31646
Berikut adalah perjalanan KKH menjadi Matakin:
1. Khong Kauw Hwee berdiri tahun 1918 di Solo, disusul di kota lain al:
Bandung, Bogor, Malang, Ciamis.
2. Tahun 1923 mulai diupayakan untuk membentuk badan pusat yang disebut Khong
Kauw Tjong Hwee, di mana Bandung terpilih sebagai pusat KKTH.
2. Setelah kemerdekaan, tahun 1955 di Solo didirikan Perserikatan Khung Chiao
Hui Indonesia. PKCHI ini beberapa kali melakukan kongres pada tahun 1956, 1957,
1959, 1961.
3. Pada kongres ke 4 (tahun 1961) nama PKCHI diganti menjadi Lembaga Sang
Khongcu Indonesia (Laski).
4. Tahun 1963 diadakan konverensi di Solo yang mengganti nama Laski menjadi
Gabungan Perkumpulan Agama Khonghucu se-Indonesia (Gapaksi)
5. Tahun 1964 pada kongres di Tasikmalaya, kepanjangan Gapaksi diganti menjadi
Gabungan Perhimpunan Agama Khonghucu se Indonesia (Gapaksi).
6. Pada kongres VI Gapaksi tahun 1967 di Solo, nama Gapaksi diganti menjadi
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia.

kiongchiu,
KH

 




From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 2:37:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (unknown)

  
Dear Lucia:
Sudah tepat sekali saran Dr. Irawan untuk berkonsultasi pada Pak Tjiong Thiam 
Siong perihal sejarah Pa Hoa dan THHK. Satu lagi tambahan nara sumber adalah 
pak Tan Swie Ling (alamat dan nomor kontaknya bisa dimintakan pada pak Tjiong), 
dan mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut setelah beliau berdua.
Tetapi kalau "Khong Kauw Hwee" sebagai lembaga (sosial maupun agama) apa ya 
adalah sejarahnya di Indonesia?  Setahu saya so call "MATAKIN" adalah produk 
baru di sekitar zaman Orde Baru. Mungkin akan lebih baik anda cari tahu tentang 
"Sam Kauw Hwee" yang kemudian berganti nama menjadi "TRIDHARMA" , pasti akan 
banyak sekali bahan yang bisa anda gali tentang pergerakan sosial dan agama 
Tionghoa sejak zaman Belanda sampai hari ini.
Salam,
Erik
 - - - - - - 
- - - - - - - - 
- --


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dr. Irawan"  wrote:
Lucia yb,
 Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah 
Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya Bapak 
Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan pengawas Pa 
Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia. com yang berjudul "Sekolah 
Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global".
> 
salam,
> Dr.Irawan
 - - - - - - 
- - - - - - - - 
- - - 
> 2010/1/14 lucia Herawati luciaherawati@ ...

Selamat pagi semua

Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw 
Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ... semakin lengkap 
semakin baik .. pendirian THHK ..KKH waktu , pendiri , alasan didirikan ... 
keadaan
pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini Terimakasih banyak bagi yang 
dapat membantu saya Semoga TIAN merakhmati

 Salam ,
Lucia
 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Khong Kauw Hwee

2010-01-15 Thread King Hian
Bang Erik,
Khong Kauw Hwee memang ada jauh sebelum orba lahir, dan tidak sama dengan 
(bukan bagian dari) Sam Kauw Hwee nya Kwee Tek Hoay.

kutipan dari:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/31646
Berikut adalah perjalanan KKH menjadi Matakin:
1. Khong Kauw Hwee berdiri tahun 1918 di Solo, disusul di kota lain al:
Bandung, Bogor, Malang, Ciamis.
2. Tahun 1923 mulai diupayakan untuk membentuk badan pusat yang disebut Khong
Kauw Tjong Hwee, di mana Bandung terpilih sebagai pusat KKTH.
2. Setelah kemerdekaan, tahun 1955 di Solo didirikan Perserikatan Khung Chiao
Hui Indonesia. PKCHI ini beberapa kali melakukan kongres pada tahun 1956, 1957,
1959, 1961.
3. Pada kongres ke 4 (tahun 1961) nama PKCHI diganti menjadi Lembaga Sang
Khongcu Indonesia (Laski).
4. Tahun 1963 diadakan konverensi di Solo yang mengganti nama Laski menjadi
Gabungan Perkumpulan Agama Khonghucu se-Indonesia (Gapaksi)
5. Tahun 1964 pada kongres di Tasikmalaya, kepanjangan Gapaksi diganti menjadi
Gabungan Perhimpunan Agama Khonghucu se Indonesia (Gapaksi).
6. Pada kongres VI Gapaksi tahun 1967 di Solo, nama Gapaksi diganti menjadi
Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia.

kiongchiu,
KH

 




From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 2:37:31 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: (unknown)

  
Dear Lucia:
Sudah tepat sekali saran Dr. Irawan untuk berkonsultasi pada Pak Tjiong Thiam 
Siong perihal sejarah Pa Hoa dan THHK. Satu lagi tambahan nara sumber adalah 
pak Tan Swie Ling (alamat dan nomor kontaknya bisa dimintakan pada pak Tjiong), 
dan mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut setelah beliau berdua.
Tetapi kalau "Khong Kauw Hwee" sebagai lembaga (sosial maupun agama) apa ya 
adalah sejarahnya di Indonesia?  Setahu saya so call "MATAKIN" adalah produk 
baru di sekitar zaman Orde Baru. Mungkin akan lebih baik anda cari tahu tentang 
"Sam Kauw Hwee" yang kemudian berganti nama menjadi "TRIDHARMA" , pasti akan 
banyak sekali bahan yang bisa anda gali tentang pergerakan sosial dan agama 
Tionghoa sejak zaman Belanda sampai hari ini.
Salam,
Erik
 - - - - - - 
- - - - - - - - 
- --


--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dr. Irawan"  wrote:
Lucia yb,
 Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah 
Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya Bapak 
Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan pengawas Pa 
Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia. com yang berjudul "Sekolah 
Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global".
> 
salam,
> Dr.Irawan
 - - - - - - 
- - - - - - - - 
- - - 
> 2010/1/14 lucia Herawati luciaherawati@ ...

Selamat pagi semua

Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw 
Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ... semakin lengkap 
semakin baik .. pendirian THHK ..KKH waktu , pendiri , alasan didirikan ... 
keadaan
pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini Terimakasih banyak bagi yang 
dapat membantu saya Semoga TIAN merakhmati

 Salam ,
Lucia
 


  

[budaya_tionghua] Re: Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Thread ardian_c

ya lu liat aja pilem seri yg judulnya Taichi yg dimaenin si Wujing.

yg muter baling2 itu mah taiji apa ya, inget gak lu yg dari Chongqing ? Itu 
khan ada lompat sambil nendang muter.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, King Hian  wrote:
>
> Memang banyak yang percaya bhw Taijiquan diciptakan oleh Zhang Sanfeng. 
> Tetapi aliran taijiquan utama yang ada sekarang (Chen, Yang, Sun, Wu, Wuu), 
> semuanya bisa ditelusuri ke Chen Taiji dari Chenjiagou.
> 
> Saya percaya di Taiwan ada banyak guru taijiquan yang bisa dipakai utk 
> beladiri (bukan taiji senam). Saya pernah lihat dokumenter (kalo gak salah 
> dari Discovery, seharusnya bisa dicari di Youtube) ttg guru aliran neijia 
> (taiji, xingyi, bagua) di Taiwan, dan disitu ditunjukkan mereka berlatih utk 
> aplikasi beladiri, bukan untuk senam. Ada satu guru taijiquan asal Taiwan 
> yang sekarang mengajar di Amerika, yaitu Yang Jwing-ming (Pinyin: Yang 
> Zhenmin).
> 
> Yang disebut kunthao dari Hongkong, mungkin adalah Yongchunquan (Konghu: wing 
> chun kun). Banyak negara Eropa yang memberikan latihan Yongchun kepada 
> pasukan khususnya, cmiiw.
> 
> Saya bukan seorang ahli taijiquan, saya hanya pernah belajar sedikit 
> taijiquan Yang dan Chen. Selama belajar, saya tidak pernah diajarkan bahwa 
> badan dan tangan harus lemah tidak bertenaga.
> Benar bhw tenaga berasal dari kaki, kemudian ke pinggang, badan, dan ke 
> lengan/tangan. Tetapi badan dan lengan tetap harus bertenaga, tidak boleh 
> lemas.
> Dari 13 gerakan dasar taijiquan, yaitu: peng, lv, ji, an, cai, lie, zhou, 
> kao, gu, pan, jin, tui, ding, 
> 8 yang pertama berhubungan dengan badan dan tangan, semuanya harus 
> menggunakan tenaga pada badan dan tangan.
> menurut saya, "yong yi bu yong li" (menggunakan pikiran bukan menggunakan 
> tenaga) tidak bisa diartikan bhw kita sama sekali tidak menggunakan tenaga.
> 
> 5 gerak berikutnya berhubungan dengan langkah kaki: kiri, kanan, maju, 
> mundur, diam ditempat. 
> Saya tidak tahu bahwa jika taijiquan "dipakai" utk beladiri, orangnya akan 
> loncat dan berputar seperti baling2. Krn yang saya lihat dari guru saya, 
> mereka cuma melakukan sedikit gerakan, jarang sekali melompat atau berputar 
> seperti baling2.
> 
> Bagi yang belum pernah melihat aplikasi taijiquan utk beladiri, bisa melihat 
> film Cheng Long (Jacky Chan) yang berjudul Shen Hua (the Myths), penjahat di 
> film ini menggunakan jurus taijiquan.
> 
> kiongchiu,
> KH
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> From: ANDREAS MIHARDJA 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Fri, January 15, 2010 12:42:34 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
>   
> Taichi sejarahnya tidak jelas sebab sampai kini belum dpt dibuktikan kecuali  
> bahwa yg mulainya menurut dongeng adalah Chang San-feng seorang ahli dari 
> Wutang yg beragama Daochiao. Gerakannya memang mungkin berlainan sedikit dari 
> Wutang - itu saya tidak tahu. Yeh Chi-mei juga disebut sebagai penciptanya 
> [ini saya kira mungkin salah ???]
> Bedanya antara Wutang dan Siao Lin adalah didalam pemakaian kaki. Siao Lin 
> kaki adalah akar gerakan sedangkan utk Wudang yg asal dari utara kaki juga 
> adalah alat berkelahi. Ini dapat kita lihat perbedaannya antara Weitankung yg 
> memakai semacem kuda² dan Taichi yg kakinya juga turut bergerak. Chang 
> San-feng juga yg menciptakan latihan neikung. Bedanya antara Siao Lin dan Dao 
> neikung hanya pernapasan dibagian tantian. Kalau Dao  inhale tantian disedot 
> dan kalau exhale dbesarkan.  napas dgn "paru²"  bukan dgn perut
>  
> http://www.chebucto .ns.ca/Philosoph y/Taichi/ history.htmlhttp://www.damo- 
> qigong.net/ wudang/kungfu. htm
>  
>  
> Gie Say Hwee saya tahu asal Sukabumi dan kalau datang keBogor memang mereka 
> selalu ketemu dan sebaliknya kalau yg dari Bogor  keSukabumi juga harus 
> mengunjungi tempat mereka. Apakah ini Wutang atau SiaoLin saya juga tidak 
> tahu dgn jelas [lupa]. Tetapi pukulan naga adalah SiaoLin sebab wudang tidak 
> kenal nama ini. --  Didalam bertanding yg belajar Taichi asal dari Taiwan 
> tidak bisa mempergunakannya utk berkelahi dan pengetahuan mereka didalam 
> teknik tsb adalah minimal.  Teknik berkelahi didapat lebih banyk dari Siaolin 
> , Karate dan Taikwando.Kuntao dari HK lebih gesit memakai teknik utk 
> berkelahi dan lebih efficient dibanding dgn karate.
>  
> Andreas
>  
>  
> Didalam aliran Kungfu kita dpt melihat perbedaan teknik dari bagian badan yg 
> dipakai.
> Yg asal selatan penduduknya hidp didaerah sungai dan rawa² jadi kalau 
> kemanaâ†" pakai perahu. Jadi kuda² harus kekar agar jangan jatuh.  Kungfu 
> dari utara adalah utk mereka yg hidup diatas kuda jadi keangkeran kaki tidak 
> penting dan mereka mnya sebagai senjata.- Ini dpt kita lihat ekwando - utara 
> dan Karate - selatan. Ini hanya utk illustrasi. Didalam prakemua sudah 
> membaur.  [Kalau dibaur dgn Thai kungfu kita juga udah lebih bingung lai 
> sebab mereka mempergak

[budaya_tionghua] Re: Koan Kong

2010-01-15 Thread ardian_c
ya tergantung lu baca dimana hehehehehe kalu baca sanguo zhi seh gak getu tuh 
si Zhang Fei.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Kawaii_no_Shogetsu"  
wrote:
>
>  Keras sama Kasar beda Bung! Kalau anda bilang keras dan kasar itu Tio 
> Hui/Zhang Fei, saudara paling bungsu dari trio ini.
>  Salah satu budaya Tionghoa menghormati orang-orang yang dianggap berjasa 
> atau berkebajikan ya dibangunkan Kelenteng untuk mengenang jasa-jasanya.
>  Jadi inget obrolan kemarin di Milis ini soal Gus Dur, Hehehe...
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, djoko santoso  wrote:
> >
> > Kwan Kong, dulu waktu kecil saya sering diceritai mengenai kepahlawan Kwan 
> > Kong, Oleh Ie Po saya, Kwan Kong itu keras/kasar tapi sangat kesatria, 
> > punya dua saudara angkat, Tio Fie dan Lauw Pi, Kwan Kong brewoknya kasar 
> > matanya besar berwarna merah, dan kalau tidur melek, suatu ketika musuhnya 
> > mo membunuh Kwan Kong pada tengah malam, dia mengindap2 masuk, dengan 
> > tujuan membunuh Kwan Kong pada saat tidur, dia sangat terkejut dan menjadi 
> > takut, karena dilihatnya Kwan Kong, sedang duduk dengan mata melotot merah 
> > saga, sehingga dia lari ketakutan.
> > 
> > Kwan Kong, Tio Fie, dan Lau Pi,  saling mengasihi dan setia, padahal mereka 
> > cuma tiga saudara angkat, mereka terkenal, yg satu sangat pintar, yang satu 
> > sangat gagah kesatria, dan yang lain sangat welas asih, tiga serangkai yang 
> > saling mengenapi, dan sangat dihormati pada masanya, sehingga masyarakat 
> > membuat patung bagi ketiganya untuk dikenang. Ditaruh di Kelenteng2 dan 
> > dirumah2 tangga, itu yang saya ingat ceriteranya
> > 
> > Sifat2 baik mereka menurut Ie Po harus saya tiru, Sayang pada usia 9 tahun 
> > saya pindah ke Jakarta, menyusul orang tua kandung yang sudah di jakarta, 
> > sehingga jauh dari orang tua2 yang suka berceritera, kisah2 lama, seperti 
> > Sam kok, Cu Goan Ciang, Ma Pau Cuan, Cau Cau, dll.
> > 
> > Tapi yang tidak saya mengerti, mengapa tokoh2 seperti Kuan Kong itu disebut 
> > Toa Pe Kong?
> > 
> > salam sejahtera buat semua sdr2 di mailis Budaya Tiong Hua
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > From: liang u 
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Mon, 11 January, 2010 18:28:19
> > Subject: Re: [budaya_tionghua]  Koan Kong
> > 
> >   
> > Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang  nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong 
> > adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong  dihormati 
> > karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya 
> > pernah mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan 
> > dan kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen 
> > maupun supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda 
> > menyanggupi meskipun tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya. 
> > Ini yang disebut xinyong atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu 
> > mencoba mentaatinya, kalau tidak namanya hancur dan tak ada orang yang akan 
> > mempercayai lagi.  Sistim ini menjadi rumit karena sekarang pengusaha 
> > banyak sakali, sehingga kalau ada pengusha yang nakal, biarpun namanya 
> > rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, sehingga ia masih tetap hidup. 
> > Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat berhubungan, sistim 
> > xinyong ä¿¡ç"¨ ini masih
> >  berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di 
> > perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. 
> > Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah 
> > menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa 
> > tanda terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, pernah memberi tahu 
> > saya katanya pengusaha di Glodok, ditelpon saja barang dikirim kalau mereka 
> > saling kenal, waktu itu saya masih muda, tak mengerti saya katakan 
> > memangnya begitu koq. Belakangan baru tahu, bahwa itu hanya berlaku di 
> > antara orang Tionghoa. Kalau kita bisa bicara Mandarin ditambah dialek, 
> > kepercayaan itu lebih cepat kita dapat.
> > Pernah saya menulis di milis ini pengalaman di Singapura. Saya, mantu, anak 
> > dan seorang cucu pergi ke pasar, di pasar ini banyak toko-toko, ada juga 
> > pasat sayurnya. Putri saya langsung ke pasar sayur, sedang mantu 
> > menggendong cucu dan saya masuk ke toko penjual lagu-lagu. Saya coba 
> > memilih beberapa lagu lalu diserahkan kepada pemilik. Ketika saya mau 
> > membayar, baru saya tahu dompet tak ada di kantong. Sayapun berkata, minta 
> > maaf tunggu dulu saya cari mantu saya, sebab ternyata ia sudah keluar dari 
> > toko dan saya tak tahu. Keluar dari toko tengok kiri tengok kanan tak ada, 
> > saya segera balik lagi, minta maaf lagi karena batal membeli, saya tak 
> > membawa dompet, mantu pergi entah ke mana. Si penjual memaksa saya, ia 
> > bilang bayarnya kapan-kapan saja. Kata saya rumah saya di sana agak jauh, 
> > jarang datang ke sini,

[budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN

2010-01-15 Thread ardian_c
yg bener seh kite2 keenakan jadinya gak mikirin jangka panjang.
liat aja jalan tol , kita khan bisa dibilang pertama di asia kale ya bikin 
jalan tol. Tapi mandeg ditempat tuh.

Kereta api dah berpuluh2 taon tetep aja gak ada kemajuan, malah rel2nya banyak 
yg nganggur. Stasiun KA gak ada yg bagus lage.

Pertanian ? ya elah, dari taon 90an aja dah kalah ama Thailand. Itu burung 
perkutut aja mosok dari Thailand seh ?

So sekarang dah pada ribut2, padahal dari taon 90an itu dah ada ngomong2 soal 
AFTA yg sesama ASEAN belon masuk Tiongkok.
Nah negara2 ASEAN yg laen pada bersiap2 kayak Malaysia, Thailand trus jg 
Vietnam mulai gerak.
Lha kita ? kebanyakan mimpi ? Jargon upah buruh murah ? Jargon menarik 
investasi asing ? Jargon penduduk yg banyak alias pasar yg gede ? Jargon kaya 
akan hasil alam ?


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Banyak orang bicara ekonomi pakai kacamata ideologi politik. Jadi ingat dulu 
> Sukarno sangat tdk suka asing menanam modal di Indo, takut ekonominya 
> dikuasai asing, tapi lebih senang dpt pinjaman modal asing, krn asetnya tetap 
> milik indo.
> 
> Sekarang berbalik, kalau bisa jangan hutang, lebih baik suruh asing langsung 
> tanam modal. Meski asing pemiliknya, Toh usahanya ada di sini, tak mungkin 
> dibawa lari. Yg mengkhawatirkan adalah modal asing di bursa saham, bisa 
> sewaktu2 cabut. 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: "east_road" 
> Date: Fri, 15 Jan 2010 05:29:54 
> To: 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke 
> Sejumlah Negara di ASEAN
> 
> sebenarnya keuntungan apa yang dinikmati,kalau mau dibahas ?.Kalau ada yang 
> protes sih silakan, Sudah Pasti Indonesia dapat keuntungan juga, Kalo bukan 
> dari investor dari luar, darimana lagi, pake acara patriotik sementara 
> masyarakat di Indonesia sudah banyak penganguran butuh makan, silakan pilih 
> patriotisme atau pilih makan ?.
> 
> Jujur saja saya banyak melihat perusahaan dari negara tionghoa, mereka banyak 
> sekali merekrut pekerja Indonesia dimana perusahaan Eropa di Indonesia 
> mengalami penurunan drastis jumlah karyawannya, malahan yang menerima 
> Perusahaan Tionghoa, apa itu tidak menguntungkan.
> 
> Disisi lain, mereka bayar pajak negara ke Indonesia, secara harafiah 
> Indonesia dapat untung, rakyat Makmur, Gak sampe ngangur, saking jadi 
> penganguran banyak, cari kerjaannya di demontrasi, Jadi aktor Demontrasi dari 
> Partai tertentu demi mencari uang sesuap nasi, pilih mana Patriotisme tapi 
> mengangur cari kerja susah, mau makan pun susah atau Bisa makan tapi duitnya 
> dari luar ?. 
> 
> Gitu aja Repot Memilih. 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Oh, jangan keburu senang lho, nanti ada pemuda patriotik yg teriak ekonomi 
> > indo dikuasai investor asing, keuntungannya dinikmati orang luar.
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: "east_road" 
> > Date: Fri, 15 Jan 2010 03:20:50 
> > To: 
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke 
> > Sejumlah Negara di ASEAN
> > 
> > Bagus itu, Sangat aspiratif, daripada memasukan barangnya ke Indonesia, 
> > mendirikan pabrik Di Indonesia cara paling efektif sangat membantu 
> > perekonomian Indonesia dan masyarakat Indonesia, tandanya Tiongkok peduli 
> > ekonomi Indonesia, saya sangat mendukung ini, karena bisa mengurangi angka 
> > pengaguran.
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45"  wrote:
> > >
> > > http://jawapos.com/index.php?act=cetak&id=28
> > > [ Kamis, 14 Januari 2010 ] 
> > > Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN 
> > > 
> > > Indonesia Tujuan Utama 
> > > 
> > > BANDUNG - Tak selamanya pemberlakuan ASEAN - China Free Trade Agreement 
> > > (ACFTA) mendatangkan masalah. Pasar bebas ASEAN-Tiongkok tersebut juga 
> > > membuat Tiongkok bersiap memindahkan pabrik tekstilnya ke sejumlah negara 
> > > di ASEAN. Indonesia, adalah satu dari sejumlah negara yang dilirik 
> > > sebagai lokasi pabrik. 
> > > 
> > > Minister Cousellor Embassy of People's Republic of Cina Fang Qiuchen 
> > > mengatakan, relokasi panbrik ke negara-negara di ASEAN sudah dikaji dalam 
> > > beberapa tahun terakhir. "Kami terbentur persoalan tenaga kerja. 
> > > Sekaranag industri tekstil kami telah mulai memindahkan perusahaannya" 
> > > kata Fang Qiuchen di Bandung, kemarin (13/1). 
> > > 
> > > Fang Qiuchen datang ke Bandung menemani delegasi perdagangan negeri itu 
> > > menghadiri Bussines Meeting West Java di Hotel Hyatt Bandung. Pertemuan 
> > > itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. 
> > > 
> > > Menurut Qiuchen, negara yang dilirik untuk lokasi pabrik adalah Vietnam 
> > > dan Kamboja. Indonesia sendiri, rencananya akan dibidik setelah ACFTA 
> > > resmi diberlakukan. Salah satu lokasi pabrik di Indonesia, diantaranya di 
> > > Bandung, Ja

[budaya_tionghua] Re: Mohon Ide Tahun Baru

2010-01-15 Thread bebek_ceper
Kalo boleh tahu lokasinya dimana ya?
kalau memungkinkan, ide pertama tadi bagus, pengenalan budaya dan sejarah 
Tionghoa pada siswa-siswa tapi tidak berupa pelajaran, tapi dengan diajak 
jalan-jalan ke bangunan kuno dan diceritakan sejarahnya.
Digabung dengan beberapa permainan seperti di TV atau kuis. jadi tidak bosan 
dan menarik buat anak2 sekolah. 
> 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Lomba gunting kertas saja! Ini seni rakyat khas Tiongkok. Saat kecil saya 
> sangat gandrung membuat ini. Dan pernah dpt juara prakarya di sekolah indo 
> dng guntingan ini. 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: raharjo irawan 
> Date: Fri, 15 Jan 2010 06:34:35 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon Ide Tahun Baru
> 
> Semarang, 15 Januari 2010.
>  
>  
> Jika diperkenankan, saya usul:
> a. Lomba cerita tentang Imlek.
> b. Lomba gambar.
> c. Lomba merangkai / membuat lampion.
> d. Menyanyi mandarin.
>  
> Murah dan meriah.
>  
> salam,
> Irawan R
>  
>  
>  
>  
>  
>  
> 
> 
> --- On Fri, 15/1/10, Kawaii_no_Shogetsu  wrote:
> 
> 
> From: Kawaii_no_Shogetsu 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Ide Tahun Baru
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Friday, 15 January, 2010, 10:09
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> Mungkin Looheng bisa minta tolong sama pihal yayasan Kelenteng yang ada di 
> daerah sekitar tempat tinggal anda.
> 
> Perayaan di sekolah, bisa diadakan bazaar, pengenalan budaya dan sejarah 
> Tionghoa pada siswa-siswa, khususnya mengenai Imlek dan makna-maknanya.
> 
> Undang saja salah satu pakar di milis ini buat jadi nara sumber.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "pempekd9"  wrote:
> >
> > Di sekolah anak saya dari tahun ketahun dirayakan tahun baru Imlek. Murid 
> > sekolah itu campuran dari banyak suku dan agama, tetapi dominan Tionghoa 
> > yang orang tuanya berasal dari Bangka dan Medan. 
> > 
> > Apakah ada ide bagaimana merayakannya dengan biaya yang tidak terlalu 
> > mahal. Dan juga apakah ada group barongsay beneran yang tidak mahal 
> > tarifnya. 
> > 
> > Salam,
> > Anton W
> >
>




Re: [budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Pro bung Bukjam: IIstri Li Shimin)

2010-01-15 Thread bukjam
Thanks friend,apa ada info mengenai nama lengkap Zhangsun Hou?



2010/1/14 Kawaii_no_Shogetsu 

>
>
> Wu Zetian bukan keturunan marga Li. Ayahnya saudagar Kayu yang jadi sobat
> deket Tang Gaozu Li Yuan, yang sebelum jadi Kaisar pertama dinasti Tang
> beliau adalah Gubernur semasa pemerintahan Kaisar dinasti Sui terakhir.
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> bukjam  wrote:
> >
> > Halo Bung Erik Thanks ya buat replynya.Justru ini masalahnya data saya
> juga
> > cuma ada Zhangsun Hou. saya tanyakan ke teman-teman di luar negeri. Belum
> > ada juga siapa nama lengkap ZhangSun Hou (Permaisuri Zhangsun).
> >
> > Apa Wu Zhetian keturunan marga Li? Bukannya dia hanya selir saja?
> >
> > Salam,
> > Bukjam
> >
> >
> >
> >
> > 2010/1/12 Erik 
> >
> > >
> > >
> > > *Permaisuri Li Shimin dari keluarga Zhangsun (³¤Ëï)£¬merupakan salah
>
> > > seorang permaisuri ternama di Tiongkok. Beliau juga dicatat sebagai
> > > permaisuri yang berjasa dalam awal pelaksanaan politik Zhenguan
> > > (Õê¹ÛÕþ²ß) yang membawa kejayaan dan kemakmuran dinasti Tang. *
> > >
> > > *Adapun selir-selir Li Shimin antara lain Weigui Fei yang melahirkan
> > > Lizhen; Yang Fei yang melahirkan Lifu; Xuxian Fei yang kemudian dikubur
> > > bersama Li Shimin; Zhenxian Fei; Yande Fei; Yang Fei yang melahirkan Li
> > > You; Serta Wu Zetian si tokoh kontroversial itu.*
> > >
> > > *Salam,*
> > >
> > > *Erik*
> > >
> > > *
> > > --
> > > *
> > > ** 
>
> > >
> > > In budaya_tionghua@yahoogroups.com ,
> bukjam  wrote:
> > > >
> > > > Bung Erik, ada info nama lengkap isteri Li Shi Min siapa?Saya coba
> > > cari2 belum ketemu.
> > > >
> > > > salam,
> > > > Bukjam
> > >
> > >
> >
>
>  
>


[budaya_tionghua] Re: ini tampang si tukang ngaku2 cicitnya guang xu(Akulturasi Damai??)

2010-01-15 Thread Erik
Proses akulturasi memang selalu damai, bukan akulturasi kalau
berlangsung dengan penuh konflik. Dalam hal agama, proses akulturasi
adalah proses menerima, mengakui, menghargai dan meleburkan diri ke
dalam alam budaya dimana sebuah agama ingin dikembangkan.
Setiap agama selalu membawa serta akar-akar budaya asal tempat
kelahirannya. Agar  sebuah agama bisa diterima dan berkembang dalam
masyarakat dengan latar budaya yang berbeda dari budaya dimana agama itu
berasal, agama itu harus mengalami penafsiran kembali. Tapi awas, yang
dimaksud penafsiran di sini bukanlah penafsiran teologis, tetapi
penafsiran antropologis.
Sebagai sebuah bentuk atau produk budaya, agama pun memiliki 3 wujud
(yang oleh para antropolog budaya biasanya diilustrasikan dalam tiga
lingkaran mulai dari dalam, tengah dan luar). Lingkaran terdalam adalah
inti dari budaya (agama) itu, yakni seperangkat ide, pikiran, pandangan
yang diyakini kebenarannya. Lingkaran tengah adalah seperangkat pola
tingkah-laku manusia dalam upaya mewujudkan keyakinannya terhadap ide,
pikiran dan pandangan tadi. Sedangkan lingkaran luar adalah seperangkat
benda-benda konkret hasil ciptaan manusia melalui actus budayanya untuk
dan sebagai hasil penghayatan terhadap ide, pikiran dan pandangan yang
diyakininya.
Kalau dijabarkan dalam agama, lingkaran dalam adalah ajaran/teologi yang
diyakini kebenarannya (eq: Dharma/Dhamma, Firman Allah), lingkaran
tengah adalah tingkah laku manusia beragama dalam upaya penghayatan
terhadap keyakinannya tadi (eq: Bersujud, Bernamaskara, Membuat tanda
salib), sedangkan lingkaran luar adalah benda-benda konkret yang
diciptakan manusia sebagi sarana penghayatan keyakinannya tadi (eq:
Bangunan mesjid, gereja, vihara, pura, Budharupang, Patung Bunda Maria).
Nah, dalam proses inkulturasi yang mengalami penafsiran (antropologis)
adalah wujud budaya yang diilustrasikan sebagai lingkaran tengah (pola
tingkah laku manusia) dan lingkaran luar (benda-benda konkret).
Sedangkan lingkaran dalam yakni ajaran/teologi sebagai kompleksitas
ide,pikiran dan pandangan yang diyakini kebenarnnya relatif tidak pernah
disentuh dalam proses inkulturasi.
Demikianlah, agama Buddha Mahayana di Tiongkok yang telah mengalami
proses inkulturasi dalam alam budaya Tionghoa nampak sangat Chinese
ketimbang India dalam wujud bangunan vihara, Buddharupang, jubah para
bhiksu dll, serta dalam pola tingkah laku umat Buddha Tionghoa dalam hal
membacakan sutra, bernamaskara, beranjali dll. Namun, ajaran agama
Buddha (Dharma) relatif masih mempertahankan otentisitasnya sebagaimana
yang ada di India.

Salam,

Erik
\
---




In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000" 
wrote:

Akulturasi yang "damai" memang tak menjurus pada penolakan budaya asli
atau lokal. Buddha mahayana Tiongkok, yang tidak menampilkan
"Ke-India_an" sang Gautama, malah merubah rupang Buddha berwajah
Tionghoa. Awalokiteswara malah menjadi Guan Yin.
Contoh lain, adalah Hindu Bali, yang telah berakulturasi sedemikian
rupa, hingga lebih memunculkan nilai nilai lokal Bali dalam ritual
prersembahannya, walau pada intinya tetap mengimani Trimurti.
  Dalam agama agama samawi, memang agak lebih sulit "mengawinkan" ajaran
baru dengan nilai lokal pada tataran ajaran (kecuali sampai kekulit saja
seperti penggunaan gamelan pada katolik Jawa). Tionghoa Muslim akan
berperilaku 100% Muslim, dari berkhitan, mengharamkan daging babi, dan
menolak seluruh ritual tradisional Tionghoa. Ini logis, karena ajaran
Islam menuntut ke-comprehensive-an dalam beriman. Nothing wrong.
Juga dalam aliran aliran Nasrani, termasuk katolik, inti ajaran,
membatasi "ke-Tionghoa-an ritual dan tradisi, sejauh ajaran Kristiani
secara keseluruhan diimani. Disini tak ada re-inkarnasi, namun penebusan
oleh Kristus sang Juruselamat. Tak ada tawar menawar, ini juga nothing
wrong.
Ke-Yahudi-an, memang membentuk tulang punggung daripada semua keimanan
agama samawi, Yahudi, Nasrani dan Islam. Misalnya pengurbanan Ibrahim,
yang dalam Islam dirayakan pada hari Idul Kurban, dalam agama Nasrani
dalam ritual "Perjamuan Kudus".
Juga dalam ibadah Muslim diantara teman dari Jawa atau Minangkabau, kita
rasakan lebih banyak nuansa "Timur Tengah", baik dalam busana, lafal
doa, maupun keseluruhannya, daripada ke Jawaan, atau ke Minangkabau-an.
Ini juga logis. Dalam perayaan natal, diantara saudara saudara kita
Tionghoa, juga lebih terasa nuansa Eropa, dengan salju, pohon cemara dan
nyanyian nyanyian, daripada suasana Tionghoa seperti pada saat Imlek.
Patung Maria hampir selalu berwujud wanita bule, dan tak mirip Guanyin.
Yesus selalu berwajah Eropa.
  Jadi, mungkin, tanpa sengaja menekankan ke Yahudian, teman teman yang
beragama samawi, mau tak mau akan memanifestasikannya dalam wujud ritual
ritual.
Ini semua OK, dan logis. Ini terjadi di-mana mana. Afganistan, Iran,
Turki, Marokko, misalnya memiliki budaya yang sangat berbeda, namun
keluar kelihatan sa

[budaya_tionghua] Re: Dinasti Tang (Pro bung Bukjam: IIstri Li Shimin)

2010-01-15 Thread Erik
Tentu Wu Zetian  bukan turunan marga Li! Bagaimana mungkin Li Shimin
yang bermarga Li mengambil selir (yang kemudian diangkat menjadi
permaisuri) dari keluarga Li pula.
Sedikit tambahan informasi, dinasti yang didirikan oleh bapak-anak Li
Yuan dan Li Shimin diberi nama Tang, adalah untuk memuliakan kakek
moyang mereka yang pernah mendapat gelar Tang Guo Gong di zaman dinasti
Sui.
Mohon maaf koh Bukjam, saya belum sanggup menemukan nama lengkap
permaisuri Li Shimin. Rasa-rasanya pernah baca dalam salah satu buku
berjudul "Zhen Guan Zhi Zhi"(贞观之治), tapi sudah
dibolak-balik belum ketemu juga. Nanti kapan-kapan kalau sudah ditemukan
akan saya informasikan.

Salam,

Erik
\
-
  In budaya_tionghua@yahoogroups.com, bukjam  wrote:
Thanks friend,apa ada info mengenai nama lengkap Zhangsun Hou?
\
\
---
2010/1/14 Kawaii_no_Shogetsu fenghuan...@...
Wu Zetian bukan keturunan marga Li. Ayahnya saudagar Kayu yang jadi
sobat deket Tang Gaozu Li Yuan, yang sebelum jadi Kaisar pertama dinasti
Tang beliau adalah Gubernur semasa pemerintahan Kaisar dinasti Sui
terakhir.
\
\
> -- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
,
> > bukjam bukjam@ wrote:
Halo Bung Erik Thanks ya buat replynya.Justru ini masalahnya data saya
juga cuma ada Zhangsun Hou. saya tanyakan ke teman-teman di luar negeri.
Belum ada juga siapa nama lengkap ZhangSun Hou (Permaisuri Zhangsun).
Apa Wu Zhetian keturunan marga Li? Bukannya dia hanya selir saja?

  Salam,
  Bukjam


[budaya_tionghua] Re: (unknown)

2010-01-15 Thread dkhkwa
Sdri Lucia,

Khong Kauw Hwee sudah ada sejak jaman Belanda, bukan produk orde babe, sebagai 
“perluasan” dari Gerakan Tiong Hoa Hwee Koan. Khong Kauw Tjong Hwee 
(General Association of Confucian Societies) didirikan pada 1923 oleh Poey Kok 
Gwan di Bandung, tahun 1924 diadakan Konferensi Khong Kauw Tjong Hwee di kota 
yang sama. Kelenteng Boen Bio di Kapasan, Surabaya, pernah menjadi (salah 
satu?) pusat Khong Kauw Hwee. Datanya sendiri owe kurang jelas, harus 
ditanyakan ke pihak Khong Kauw Hwee yang sejak orde babe ganti nama tukar she 
jadi Matakin.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik"  wrote:

Dear Lucia:

Sudah tepat sekali saran Dr. Irawan untuk berkonsultasi pada Pak Tjiong Thiam 
Siong perihal sejarah Pa Hoa dan THHK. Satu lagi tambahan nara sumber adalah 
pak Tan Swie Ling (alamat dan nomor kontaknya bisa dimintakan pada pak Tjiong), 
dan mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut setelah beliau berdua.

Tetapi kalau "Khong Kauw Hwee" sebagai lembaga (sosial maupun agama) apa ya 
adalah sejarahnya di Indonesia?  Setahu saya so call "MATAKIN" adalah produk 
baru di sekitar zaman Orde Baru. Mungkin akan lebih baik anda cari tahu tentang 
"Sam Kauw Hwee" yang kemudian berganti nama menjadi "TRIDHARMA" , pasti akan 
banyak sekali bahan yang bisa anda gali tentang pergerakan sosial dan agama 
Tionghoa sejak zaman Belanda sampai hari ini.

Salam,
Erik

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dr. Irawan"  wrote:
Lucia yb,
Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah 
Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya Bapak 
Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan pengawas Pa 
Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia.com yang berjudul "Sekolah 
Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global".

salam,
Dr. Irawan

2010/1/14 lucia Herawati luciaherawati@

Selamat pagi semua

Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw 
Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ...semakin lengkap 
semakin baik .. pendirian THHK ..KKH waktu , pendiri , alasan didirikan ... 
keadaan pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini Terimakasih banyak 
bagi yang dapat membantu saya Semoga TIAN merakhmati.

Salam,
Lucia



Re: [budaya_tionghua] Re: Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Thread liang u
Negara  Wei yang disebut juga Beiwei adalah negara yang dibangun oleh suku 
Xianbei. Mula-mula ibukotanya di Datong Shanxi belakangan dipndah ke Luoyang di 
Henan. Ini bukan Wei yang didirikan oleh Cao Pi, anak  Cao Cao. Negara ini 
dalam sejarah ada pada zaman Dinasti Utara, karena letaknya di utara maka 
disebut Wei Utara oleh orang belakangan, saat itu namanya Wei.. 
Yang memerintah adalah orang Xianbei dengan sne Tuoba (dialek Hokkian Tokpuat) 
kemudian salah satu khan nya memelopori gerakan Han-ifikasi dengan merubah 
snenya mejadi Yuan.  
Setelah runtuhnya ke lima dinasti utara ini, suku Xianbei sudah hampir 
terasimilasi semua menjadi Han. Sekarang sudah tak ada seorangpun yang mengaku 
suku Xianbei di Tiongkok. 
Kiongchiu 





From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 3:32:10 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  
iye judulnye jg WUSHU

ya lumayan seh , btw itu pilem MULAN kok jadi org kerajaan WEI boekannya suku 
Xianbei ya hehehehehehehehe

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote:
>
> Oh kalau yg ini saya inget, ceritanya ttg kakak beradik, ada perlombaan wushu 
> segala kan? 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: agoeng_...@. ..
> Date: Fri, 15 Jan 2010 06:43:32 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
> Bukan, judulnya klo ga wushu yah kungfu, film baru ga lama, paling 1 taon. 
> Diputar di blitz kok. Painted skin kan film lama banget. 
> -Original Message-
> From: zho...@...
> Date: Fri, 15 Jan 2010 06:29:57 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
> Oh itu judulnya painted face, si xiaofu, mengisahkan masa kecil chenlong, 
> hungjinbao dll. Film ini dapat best film di festifal hongkong.
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: agoeng_...@. ..
> Date: Fri, 15 Jan 2010 05:18:46 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
> Film wushu diproduserin hung cing pao bagus juga tuh, cerita ttg anak2 yg 
> masuk ke sekolah wushu di tiongkok sampe dewasa. 
> -Original Message-
> From: King Hian 
> Date: Thu, 14 Jan 2010 20:33:35 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
> Ada film bagus ttg Yang Taiji yang dibintangi oleh Wu Jing (Jason Wu). 
> Seingat saya, film ini beredar hampir berbarengan dengan film Taichi 
> Masternya Jet Li.
> Selain film bioskop, juga ada film serialnya yang juga dibintangi oleh Wu 
> Jing. Gambarnya bisa dilihat di sini:
> http://www.martiald evelopment. com/blog/ jacky-wu- jing-the- tai-chi-master/
> 
> 
> kiongchiu,
> KH
> 
> 
> 
> 
>  _ _ __
> From: "zho...@..." 
> To: King Hian 
> Sent: Fri, January 15, 2010 10:34:06 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
> Saya pernah nonton film doku yg bercerita ttg praktek wushu di china daratan, 
> hampir semua aliran dibahas. Disitu ada adegan seorang kakek2 tua melawan 
> anak muda dng taijiquan, jelas sekali terlihat bgmn cara kerja taiji 
> mematikan lawan, yakni dng cara mengalihkan tenaga lawan!
> 
> Film hongkong yg menokohkan pesilat taiji, yg pernah nonton ada dua, yg satu 
> dibintangi Jet Lie, yg satu bintang baru yg lupa namanya. Yg Jet Lie kurang 
> berkesan, yg hebat justru yg bintang baru itu! Orangnya tinggi kurus, lemah 
> gemulai, persis spt tokoh2 pelajar lemah di cerita2 silat. Gerakan taijinya 
> juga benar2 luwes, dng lembut mengatasi yg keras.
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>  _ _ __
> 
> From: King Hian  
> Date: Thu, 14 Jan 2010 19:16:52 -0800 (PST)
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> Taiji.
> 
> Memang banyak yang percaya bhw Taijiquan diciptakan oleh Zhang Sanfeng. 
> Tetapi aliran taijiquan utama yang ada sekarang (Chen, Yang, Sun, Wu, Wuu), 
> semuanya bisa ditelusuri ke Chen Taiji dari Chenjiagou.
> 
> Saya percaya di Taiwan ada banyak guru taijiquan yang bisa dipakai utk 
> beladiri (bukan taiji senam). Saya pernah lihat dokumenter (kalo gak salah 
> dari Discovery, seharusnya bisa dicari di Youtube) ttg guru aliran neijia 
> (taiji, xingyi, bagua) di Taiwan, dan disitu ditunjukkan mereka berlatih utk 
> aplikasi beladiri, bukan untuk senam. Ada satu guru taijiquan asal Taiwan 
> yang sekarang mengajar di Amerika, yaitu Yang Jwing-ming (Pinyin: Yang 
> Zhenmin).
> 
> Yang disebut kunthao dari Hongkong, mungkin adalah Yongchunquan (Konghu: wing 
> chun kun). Banyak negara Eropa yang memberikan latihan Yongchun kepada 
> pasukan khususnya, cmiiw.
> 
> Saya bukan seorang ahli taijiquan, saya hanya pernah belajar sedikit 
> ta

[budaya_tionghua] Re: (unknown)

2010-01-15 Thread Erik
Maksud gw Vid, "Khong Kauw Hwee" waktu itu cuma lembaga yang bobotnya
jauh dibandingkan "Sam Kauw Hwee" dan THHK.  Kiprahnya dalam pergerakan
sosial budaya dan agama masyarakat Tionghoa pun tidak signifikan untuk
dijadikan bahan studi. Benderanya baru berkibar sekitar zaman orde Baru
gara-gara adanya isu diskriminasi, dan itu pun setelah bernama MATAKIN.
Tapi celakanya (dan juga herannya) Lucia cuma menyebut "Khong Kauw Hwee"
dan THHK, dua lembaga yang ingin dimintai bahan studinya. Dia sama
sekali tidak menyebut "Sam Kauw Hwee"! Kenapa? Karena tidak tahu, tidak
pernah dengar atau kenapa? Makanya gw merasa perlu mengingatkan dia,
kalau mau studi tentang pergerakan sosial budaya dan agama Tionghoa,
lebih baik prioritaskan pada "Sam Kauw Hwee" dan THHK ketimbang "Khong
Kauw Hwee:.

Salam,

Erik
\
\
---


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dkhkwa"  wrote:
>
> Sdri Lucia,
>
> Khong Kauw Hwee sudah ada sejak jaman Belanda, bukan produk orde babe,
sebagai “perluasan” dari Gerakan Tiong Hoa Hwee Koan.
Khong Kauw Tjong Hwee (General Association of Confucian Societies)
didirikan pada 1923 oleh Poey Kok Gwan di Bandung, tahun 1924 diadakan
Konferensi Khong Kauw Tjong Hwee di kota yang sama. Kelenteng Boen Bio
di Kapasan, Surabaya, pernah menjadi (salah satu?) pusat Khong Kauw
Hwee. Datanya sendiri owe kurang jelas, harus ditanyakan ke pihak Khong
Kauw Hwee yang sejak orde babe ganti nama tukar she jadi Matakin.
>
> Kiongchiu,
> DK
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" rsn_cc@ wrote:
>
> Dear Lucia:
>
> Sudah tepat sekali saran Dr. Irawan untuk berkonsultasi pada Pak
Tjiong Thiam Siong perihal sejarah Pa Hoa dan THHK. Satu lagi tambahan
nara sumber adalah pak Tan Swie Ling (alamat dan nomor kontaknya bisa
dimintakan pada pak Tjiong), dan mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut
setelah beliau berdua.
>
> Tetapi kalau "Khong Kauw Hwee" sebagai lembaga (sosial maupun agama)
apa ya adalah sejarahnya di Indonesia?  Setahu saya so call "MATAKIN"
adalah produk baru di sekitar zaman Orde Baru. Mungkin akan lebih baik
anda cari tahu tentang "Sam Kauw Hwee" yang kemudian berganti nama
menjadi "TRIDHARMA" , pasti akan banyak sekali bahan yang bisa anda gali
tentang pergerakan sosial dan agama Tionghoa sejak zaman Belanda sampai
hari ini.
>
> Salam,
> Erik
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dr. Irawan" drirawan@ wrote:
> Lucia yb,
> Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi
majalah Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu
redakturnya Bapak Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi
salah satu dewan pengawas Pa Hoa . Boleh baca juga artikel di
www.indonesiamedia.com yang berjudul "Sekolah Terpadu Pa Hoa menjawab
tantangan global".
>
> salam,
> Dr. Irawan
>
> 2010/1/14 lucia Herawati luciaherawati@
>
> Selamat pagi semua
>
> Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan
Khong Kauw Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja
...semakin lengkap semakin baik .. pendirian THHK ..KKH waktu , pendiri
, alasan didirikan ... keadaan pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan
saat ini Terimakasih banyak bagi yang dapat membantu saya Semoga TIAN
merakhmati.
>
> Salam,
> Lucia
>



[budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)

2010-01-15 Thread Erik
Hai, Ko Phoeng. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah
segala-galanya? Yang penting sudah dapet Cuan hari ini??
Sorry baru buka milis BT hari ini neh, jadi telat ngebalesnya.
Senang sekali kalo Ko Phoeng mau jadi pemandu buat kita. Jadi konform
semuanya ya? Soal tempat Ko Phoeng yang lebih berpengalaman yang nentuin
aja! Waktunya kapan? Seminggu setelah Sin Cia? Tempat di mana? Jakarta
or Bogor?
Hai, TTM lainnya, koh Budiman, Jackson Yahya, Agoeng, Ulyse, King Hian
(dan siapa lagi yang pernah nyatakan mau ikutan??) bgmana pendapatnya??
Tolong direspon donk, ini mumpung Ko Phoeng siap jadi pemandu kita!!

Salam,

Erik
\
--
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
>
Bung Budi Anto, Bung Erik dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
Hehehe. sorry, baru buka website milis lagi nih.
Bener kata Bung Anto, saya gak ambil hati soal itu. Cuma karena
penasaran ajah ama cerita soal boss yang semena-mena mau batalin order
cuma gara-gara sapaan ramah anak buah pemasoknya, maka saya ikut
nimbrung cerita panjang lebar.
  Buat saya mah, sepanjang kita punya niat dan itikad baik, ndak usah
digubris reaksi orang bagaimana pun. Kita berbuat sebaik yang kita bisa,
selanjutnya terserah sesiapa saja yang mau menilainya. Ya ndak?
Juga setuju banget kalau lantas bisa dilanjut makan-makan bareng, bagus
lagi kalau Bung Erik mau jadi sponsor traktir kita semua ya?
  Tapi, tentu saja ada baiknya kalau kita makan bareng-nya going Dutch
aka bayar masing-masing ajah dong. Bung Erik sudah berniat baik mau
ngumpulin temen-temen semua, tentu saja mesti disambut dengan baik,
dengan kedua tangan terbuka, jadi beban berat sama dipikul, kalau ringan
ya sama dijinjing ajah.
Kapan mau makan bareng-nya? Nah, ini yang jadi penyakit metropolitan
Jakarta. Susah ngatur dan cocokin waktu untuk ketemu. Kalau cuma
satu-dua orang saja mungkin gampang, tapi kalau sudah massal tentu agak
susah.
Mengenai tempatnya, kalau dipilih waktunya sekitaran Imlek, mungkin kita
bisa pilih menu ala Tionghua. Ini pun bisa kita pilih mau yang 'otentik'
atau 'baba' aka nonya - sudah terpengaruh gaya Belanda.
  Beberapa alternatip yang jadul bisa saya ajukan di sini:
  (1) RM Trio - Gondangdia Lama (nonya jadul), masakan Tionghua -
Belanda, tidak banyak lelemakan. Ruang makan ada sekitar 7 meja untuk
menampung sekitar 30-40 orang. Ada 45 menu spesial, semuanya enak.
Favorit orang-2: lunpia udang ala Trio, huzaren sla.
  (2) RM tan Goei (sudah ganti nama, apa lupa) di Menteng. Favorit: Steak
Lidah Sapi.
  (3) RM Paramount - Gondangdia Lama, masih kerabat RM Trio, menu hampir
sama, dengan tempat lebih luas, ber-ac.
  (4) RM Tjahaja Kota - KH Wakhid Hasyim, masakan Tionghua, lebih besar
dari RM Trio, agak lebih kecil dari Paramount.
  (5) RM Eka Ria (Jit Lok Jun) - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa
menampung ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit:
Haywong Hisit. - Lupa lagi, dah lama gak ke sana.
  (6) RM Angke - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa menampung
ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Ayam Garem,
Lindung Cah Fumak.
Kalau mau yang lebih baru, ada beberapa:
(7) RM New Happy (atau Happy), Muara karang, ndak yakin apakah bisa
minta set menu 'makan meja'. Menu favorit: ayam timah, ching du baikut.
  (8) RM Yung Kwang (Lestari), Hayam Wuruk, ndak yakin apakah bisa minta
set menu 'makan meja'. Menu favorit: sup gurame.
  (9) RM Hawaii, Sunter. Hampir semuanya enak-enak. Ada sup pie oh, tumis
paku, ikan jelawat.
  (10) RM Panggang Ayam Malang (mana ada ayam 'senang' kalau dipanggang
ya?), Pinangsia atau Mangga Dua, bisa pesan babi menyusui diguling,
menunya terbatas panggang ayam, panggang bebek dan babi. Sup-nya juga
cuma satu macam saja yang favorit.
  Ada satu yang katanya enak-enak, saya belum pernah coba, lokasinya di
Jalan Asemka, dekat Bank Mandiri(?) itu.
  Itu semua di Jakarta. Yang harganya masih bisa dianggap moderate. Kalau
mau yang fancy, tentu anda semua lebih tahu dari saya. Ada banyak muncul
resto baru yang adu menu aneh-aneh, seperti lidah bebek yang cuma
dijadikan appetizer ajah sudah berharga seratusan ribu. Kalau yang fancy
mahal-mahal gitu, saya mah cuma bisa icip-icip kalau pas diundang makan
ajah sih. Hehehe..
  Di Gajah Mada, dekat BCA, dulu ada resto aliran Sze-cuan, sederhana,
makanan-nya juga enak. Ndak tahu apakah masih ada atau tidak. Di Senen
ada juga resto Tionghua yang sederhana sekali, ala rumahan. Tapi
tempatnya kecil sekali.
Kalau di Bogor, saya ndak tahu sama sekali. Yang saya tahu dulu ada Tan
Ek Tjoan(?) yang resto-nya sudah direnovasi jadi bisa dipakai untuk
resepsi pesta perkawinan.
Kawasan BSD, jarang yang buka spesial masakan Tionghua dengan babi. Dulu
ada Siaw A Tjiap, tapi sudah gantung handuk balik kanan. Ora payu (gak
laku) kayaknya, sebab mereka buka ketika BSD masih sepi (sekitar
2003-an). Kalau mau ya paling Rico, itu pun kayaknya sud

Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)

2010-01-15 Thread King Hian
Kalo seminggu setelah sincnia (tgl 21/2) kelihatannya saya gak bisa. 
Bagaimana kalau tanggal 26/2 (hari Jumat, tapi hari libur nasional).
Mengenai tempat, karena mayoritas dari Jakarta, mungkin lebih baik di Jakarta 
saja.

kiongchiu,
KH






From: Erik 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 4:30:04 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 
'Sudah Makan'?)

  
Hai, Ko Phoeng. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah 
segala-galanya? Yang penting sudah dapet Cuan hari ini??
Sorry baru buka milis BT hari ini neh, jadi telat ngebalesnya.
Senang sekali kalo Ko Phoeng mau jadi pemandu buat kita. Jadi konform semuanya 
ya? Soal tempat Ko Phoeng yang lebih berpengalaman yang nentuin aja! Waktunya 
kapan? Seminggu setelah Sin Cia? Tempat di mana? Jakarta or Bogor? 
Hai, TTM lainnya, koh Budiman, Jackson Yahya, Agoeng, Ulyse, King Hian (dan 
siapa lagi yang pernah nyatakan mau ikutan??) bgmana pendapatnya? ? Tolong 
direspon donk, ini mumpung Ko Phoeng siap jadi pemandu kita!!

Salam,

Erik
 - - - - - - 
- - - - 
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Ophoeng"  wrote:
>
Bung Budi Anto, Bung Erik dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
Hehehe. sorry, baru buka website milis lagi nih.
Bener kata Bung Anto, saya gak ambil hati soal itu. Cuma karena penasaran ajah 
ama cerita soal boss yang semena-mena mau batalin order cuma gara-gara sapaan 
ramah anak buah pemasoknya, maka saya ikut nimbrung cerita panjang lebar.
 Buat saya mah, sepanjang kita punya niat dan itikad baik, ndak usah digubris 
reaksi orang bagaimana pun. Kita berbuat sebaik yang kita bisa, selanjutnya 
terserah sesiapa saja yang mau menilainya. Ya ndak?
Juga setuju banget kalau lantas bisa dilanjut makan-makan bareng, bagus lagi 
kalau Bung Erik mau jadi sponsor traktir kita semua ya?
 Tapi, tentu saja ada baiknya kalau kita makan bareng-nya going Dutch aka bayar 
masing-masing ajah dong. Bung Erik sudah berniat baik mau ngumpulin temen-temen 
semua, tentu saja mesti disambut dengan baik, dengan kedua tangan terbuka, jadi 
beban berat sama dipikul, kalau ringan ya sama dijinjing ajah.
Kapan mau makan bareng-nya? Nah, ini yang jadi penyakit metropolitan Jakarta. 
Susah ngatur dan cocokin waktu untuk ketemu. Kalau cuma satu-dua orang saja 
mungkin gampang, tapi kalau sudah massal tentu agak susah.
Mengenai tempatnya, kalau dipilih waktunya sekitaran Imlek, mungkin kita bisa 
pilih menu ala Tionghua. Ini pun bisa kita pilih mau yang 'otentik' atau 'baba' 
aka nonya - sudah terpengaruh gaya Belanda.
 Beberapa alternatip yang jadul bisa saya ajukan di sini:
 (1) RM Trio - Gondangdia Lama (nonya jadul), masakan Tionghua - Belanda, tidak 
banyak lelemakan. Ruang makan ada sekitar 7 meja untuk menampung sekitar 30-40 
orang. Ada 45 menu spesial, semuanya enak. Favorit orang-2: lunpia udang ala 
Trio, huzaren sla.
 (2) RM tan Goei (sudah ganti nama, apa lupa) di Menteng. Favorit: Steak Lidah 
Sapi.
 (3) RM Paramount - Gondangdia Lama, masih kerabat RM Trio, menu hampir sama, 
dengan tempat lebih luas, ber-ac.
 (4) RM Tjahaja Kota - KH Wakhid Hasyim, masakan Tionghua, lebih besar dari RM 
Trio, agak lebih kecil dari Paramount.
 (5) RM Eka Ria (Jit Lok Jun) - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa 
menampung ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Haywong 
Hisit. - Lupa lagi, dah lama gak ke sana.
 (6) RM Angke - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa menampung ratusan 
tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Ayam Garem, Lindung Cah Fumak.
Kalau mau yang lebih baru, ada beberapa:
(7) RM New Happy (atau Happy), Muara karang, ndak yakin apakah bisa minta set 
menu 'makan meja'. Menu favorit: ayam timah, ching du baikut.
 (8) RM Yung Kwang (Lestari), Hayam Wuruk, ndak yakin apakah bisa minta set 
menu 'makan meja'. Menu favorit: sup gurame.
 (9) RM Hawaii, Sunter. Hampir semuanya enak-enak. Ada sup pie oh, tumis paku, 
ikan jelawat.
 (10) RM Panggang Ayam Malang (mana ada ayam 'senang' kalau dipanggang ya?), 
Pinangsia atau Mangga Dua, bisa pesan babi menyusui diguling, menunya terbatas 
panggang ayam, panggang bebek dan babi. Sup-nya juga cuma satu macam saja yang 
favorit. 
 Ada satu yang katanya enak-enak, saya belum pernah coba, lokasinya di Jalan 
Asemka, dekat Bank Mandiri(?) itu.
 Itu semua di Jakarta. Yang harganya masih bisa dianggap moderate. Kalau mau 
yang fancy, tentu anda semua lebih tahu dari saya. Ada banyak muncul resto baru 
yang adu menu aneh-aneh, seperti lidah bebek yang cuma dijadikan appetizer ajah 
sudah berharga seratusan ribu. Kalau yang fancy mahal-mahal gitu, saya mah cuma 
bisa icip-icip kalau pas diundang makan ajah sih. Hehehe..
 Di Gajah Mada, dekat BCA, dulu ada resto aliran Sze-cuan, sederhana, 
makanan-nya juga enak. Ndak tahu apakah masih ada atau tidak. Di Senen ada juga 
resto T

[budaya_tionghua] Fwd: Sejarah Tionghua Indonesia Thong Ngin Bangka Be litung dan Tambang Timah 印尼客家邦加勿里洞历史 – 客家邦加錫採礦

2010-01-15 Thread bukjam
Xiongdi JieMei,

sekilas mengenai *Sejarah Tionghua Indonesia Bangka Belitung:Thong Ngin
Bangka Belitung dan Tambang Timah*. Diawali kedatangan penambang timah
orang-orang Khek (Hakka) ke pulau Bangka. Semenjak saat itu ribuan orang
khek (Hakka) dari Tiongkok Selatan datang ke Pulau Bangka dan Belitung.
Menjadi salah satu komunitas Hakka (Khek) terbesar di Asia tenggara dengan
ciri khas tersendiri. Mereka membuka lahan, menjadikannya tambang,
membuatnya menjadi kota dan memberikan nama Khek (Hakka) atas setiapnya.

http://bukjam.wordpress.com/2010/01/11/hakka-khek-indonesia-bangka-belitung-%E2%80%93-hakka-khek-dan-tambang-timah-bangka-1/

salam,
Bukjam


Re: [budaya_tionghua] (unknown)

2010-01-15 Thread lucia Herawati
Saya sangat berterimakasih atas semua informasinya 
Semoga bermanfaat bagi saya 

Salam ,

--- Pada Jum, 15/1/10, Dr. Irawan  menulis:

Dari: Dr. Irawan 
Judul: Re: [budaya_tionghua] (unknown)
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 10:32 AM







 



  



  
  
  Lucia yb,
Silahkan hubungi Pa Hoa di Gading Serpong. Tanyakan kebagian redaksi majalah 
Pancaran hidup atau Pioneer , atau kontak kepada salah satu redakturnya Bapak 
Tjiong Thiam Siong (Guru Pa Hoa ) sekarang menjadi salah satu dewan pengawas Pa 
Hoa . Boleh baca juga artikel di www.indonesiamedia. com yang berjudul "Sekolah 
Terpadu Pa Hoa menjawab tantangan global".


salam,
Dr.Irawan

2010/1/14 lucia Herawati 
















 



  



  
  
  
Selamat pagi semua 

Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw 
Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ... semakin lengkap 
semakin baik ..
pendirian THHK ..KKH   waktu , pendiri , alasan didirikan ... keadaan 
pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini 

Terimakasih banyak bagi yang dapat membantu  saya 
Semoga TIAN merakhmati 

Salam ,
Lucia


Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!


 









  











 





 



  






  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)

2010-01-15 Thread BUD'S 1
Kalau tanggal 21 aku tidak bisa.

Dengar2 Resto Cahaya Lestari yang di HW kokinya dah pindah lagi, sekarang
buka di Mangga Besar dekat pertigaan Lampu merah. Menang terakhir saya makan
yang di HW rasanya kurang mantap.

Salam,
Budiman

2010/1/15 Erik 

>
>
> Hai, Ko Phoeng. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah
> segala-galanya? Yang penting sudah dapet Cuan hari ini??
> Sorry baru buka milis BT hari ini neh, jadi telat ngebalesnya.
> Senang sekali kalo Ko Phoeng mau jadi pemandu buat kita. Jadi konform
> semuanya ya? Soal tempat Ko Phoeng yang lebih berpengalaman yang nentuin
> aja! Waktunya kapan? Seminggu setelah Sin Cia? Tempat di mana? Jakarta or
> Bogor?
> Hai, TTM lainnya, koh Budiman, Jackson Yahya, Agoeng, Ulyse, King Hian (dan
> siapa lagi yang pernah nyatakan mau ikutan??) bgmana pendapatnya?? Tolong
> direspon donk, ini mumpung Ko Phoeng siap jadi pemandu kita!!
>
> Salam,
>
> Erik
>
> --
> *--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> Bung Budi Anto, Bung Erik dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
> Hehehe. sorry, baru buka website milis lagi nih.
> Bener kata Bung Anto, saya gak ambil hati soal itu. Cuma karena penasaran
> ajah ama cerita soal boss yang semena-mena mau batalin order cuma gara-gara
> sapaan ramah anak buah pemasoknya, maka saya ikut nimbrung cerita panjang
> lebar.
>  Buat saya mah, sepanjang kita punya niat dan itikad baik, ndak usah
> digubris reaksi orang bagaimana pun. Kita berbuat sebaik yang kita bisa,
> selanjutnya terserah sesiapa saja yang mau menilainya. Ya ndak?
> Juga setuju banget kalau lantas bisa dilanjut makan-makan bareng, bagus
> lagi kalau Bung Erik mau jadi sponsor traktir kita semua ya?
>  Tapi, tentu saja ada baiknya kalau kita makan bareng-nya going Dutch aka
> bayar masing-masing ajah dong. Bung Erik sudah berniat baik mau ngumpulin
> temen-temen semua, tentu saja mesti disambut dengan baik, dengan kedua
> tangan terbuka, jadi beban berat sama dipikul, kalau ringan ya sama
> dijinjing ajah.
> Kapan mau makan bareng-nya? Nah, ini yang jadi penyakit metropolitan
> Jakarta. Susah ngatur dan cocokin waktu untuk ketemu. Kalau cuma satu-dua
> orang saja mungkin gampang, tapi kalau sudah massal tentu agak susah.
> Mengenai tempatnya, kalau dipilih waktunya sekitaran Imlek, mungkin kita
> bisa pilih menu ala Tionghua. Ini pun bisa kita pilih mau yang 'otentik'
> atau 'baba' aka nonya - sudah terpengaruh gaya Belanda.
>  Beberapa alternatip yang jadul bisa saya ajukan di sini:
>  (1) RM Trio - Gondangdia Lama (nonya jadul), masakan Tionghua - Belanda,
> tidak banyak lelemakan. Ruang makan ada sekitar 7 meja untuk menampung
> sekitar 30-40 orang. Ada 45 menu spesial, semuanya enak. Favorit orang-2:
> lunpia udang ala Trio, huzaren sla.
>  (2) RM tan Goei (sudah ganti nama, apa lupa) di Menteng. Favorit: Steak
> Lidah Sapi.
>  (3) RM Paramount - Gondangdia Lama, masih kerabat RM Trio, menu hampir
> sama, dengan tempat lebih luas, ber-ac.
>  (4) RM Tjahaja Kota - KH Wakhid Hasyim, masakan Tionghua, lebih besar dari
> RM Trio, agak lebih kecil dari Paramount.
>  (5) RM Eka Ria (Jit Lok Jun) - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa
> menampung ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Haywong
> Hisit. - Lupa lagi, dah lama gak ke sana.
>  (6) RM Angke - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa menampung ratusan
> tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Ayam Garem, Lindung Cah
> Fumak.
> Kalau mau yang lebih baru, ada beberapa:
> (7) RM New Happy (atau Happy), Muara karang, ndak yakin apakah bisa minta
> set menu 'makan meja'. Menu favorit: ayam timah, ching du baikut.
>  (8) RM Yung Kwang (Lestari), Hayam Wuruk, ndak yakin apakah bisa minta set
> menu 'makan meja'. Menu favorit: sup gurame.
>  (9) RM Hawaii, Sunter. Hampir semuanya enak-enak. Ada sup pie oh, tumis
> paku, ikan jelawat.
>  (10) RM Panggang Ayam Malang (mana ada ayam 'senang' kalau dipanggang
> ya?), Pinangsia atau Mangga Dua, bisa pesan babi menyusui diguling, menunya
> terbatas panggang ayam, panggang bebek dan babi. Sup-nya juga cuma satu
> macam saja yang favorit.
>  Ada satu yang katanya enak-enak, saya belum pernah coba, lokasinya di
> Jalan Asemka, dekat Bank Mandiri(?) itu.
>  Itu semua di Jakarta. Yang harganya masih bisa dianggap moderate. Kalau
> mau yang fancy, tentu anda semua lebih tahu dari saya. Ada banyak muncul
> resto baru yang adu menu aneh-aneh, seperti lidah bebek yang cuma dijadikan
> appetizer ajah sudah berharga seratusan ribu. Kalau yang fancy mahal-mahal
> gitu, saya mah cuma bisa icip-icip kalau pas diundang makan ajah sih.
> Hehehe..
>  Di Gajah Mada, dekat BCA, dulu ada resto aliran Sze-cuan, sederhana,
> makanan-nya juga enak. Ndak tahu apakah masih ada atau tidak. Di Senen ada
> juga resto Tionghua yang sederhana sekali, ala rumahan. Tapi tempatnya kecil
> sekali.
> Kalau di Bogor, saya ndak tahu

Re: [budaya_tionghua] Fwd: Sejarah Tionghua I ndonesia Thong Ngin Bangka Belitung dan Tamba ng Timah 印尼客家邦加勿里洞历史 – 客家邦加錫採礦

2010-01-15 Thread Steve Haryono
Bung Bukjam,

Apakah anda ada sedikit cerita mengenai keluarga Tjoeng Kim Sang. Mestinya dari 
Belitung ya ?
Ada beberapa saudara saya yang ingin mengetahui sedikit latar belakang 
leluhurnya (keluarga Tjoeng Kim Sang ini). Saya sendiri karena bukan dari 
daerah Bangka-Belitung kurang tau seluk beluknya.

Salam,
Steve Haryono





From: bukjam 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 9:49:47 AM
Subject: [budaya_tionghua] Fwd: Sejarah Tionghua Indonesia Thong Ngin Bangka 
Belitung dan Tambang Timah 印尼客家邦加勿里洞历史 – 客家邦加錫採礦

  

Xiongdi JieMei,

sekilas mengenai Sejarah Tionghua Indonesia Bangka Belitung:Thong Ngin Bangka 
Belitung dan Tambang Timah. Diawali kedatangan penambang timah orang-orang Khek 
(Hakka) ke pulau Bangka. Semenjak saat itu ribuan orang khek (Hakka) dari 
Tiongkok Selatan datang ke Pulau Bangka dan Belitung. Menjadi salah satu 
komunitas Hakka (Khek) terbesar di Asia tenggara dengan ciri khas tersendiri. 
Mereka membuka lahan, menjadikannya tambang, membuatnya menjadi kota dan 
memberikan nama Khek (Hakka) atas setiapnya.

http://bukjam. wordpress. com/2010/ 01/11/hakka- khek-indonesia- 
bangka-belitung- %E2%80%93- hakka-khek- dan-tambang- timah-bangka- 1/

salam,
Bukjam




 


  

Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)

2010-01-15 Thread agoeng_set
Restonya yg pindah, yg di HW sudah ganti nama tp yg jaga kayaknya tetap, 
sedangkan cahaya kota pindah ke mabes di atas apotik roxy yg deket lokasari. 
Dulu juga ada resto disana tp namanya saya lupa. Dim sumnya enak tp sayang 
tutup. Cahaya kota yg ditempat baru suasana lebih modern tp harga kayaknya sama 
atau naek dikit. Oh iya jam 2-5 tutup istirahat
-Original Message-
From: "BUD'S 1" 
Date: Fri, 15 Jan 2010 17:01:35 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal 
Sapaan 'Sudah Makan'?)

Kalau tanggal 21 aku tidak bisa.

Dengar2 Resto Cahaya Lestari yang di HW kokinya dah pindah lagi, sekarang
buka di Mangga Besar dekat pertigaan Lampu merah. Menang terakhir saya makan
yang di HW rasanya kurang mantap.

Salam,
Budiman

2010/1/15 Erik 

>
>
> Hai, Ko Phoeng. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah
> segala-galanya? Yang penting sudah dapet Cuan hari ini??
> Sorry baru buka milis BT hari ini neh, jadi telat ngebalesnya.
> Senang sekali kalo Ko Phoeng mau jadi pemandu buat kita. Jadi konform
> semuanya ya? Soal tempat Ko Phoeng yang lebih berpengalaman yang nentuin
> aja! Waktunya kapan? Seminggu setelah Sin Cia? Tempat di mana? Jakarta or
> Bogor?
> Hai, TTM lainnya, koh Budiman, Jackson Yahya, Agoeng, Ulyse, King Hian (dan
> siapa lagi yang pernah nyatakan mau ikutan??) bgmana pendapatnya?? Tolong
> direspon donk, ini mumpung Ko Phoeng siap jadi pemandu kita!!
>
> Salam,
>
> Erik
>
> --
> *--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> Bung Budi Anto, Bung Erik dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
> Hehehe. sorry, baru buka website milis lagi nih.
> Bener kata Bung Anto, saya gak ambil hati soal itu. Cuma karena penasaran
> ajah ama cerita soal boss yang semena-mena mau batalin order cuma gara-gara
> sapaan ramah anak buah pemasoknya, maka saya ikut nimbrung cerita panjang
> lebar.
>  Buat saya mah, sepanjang kita punya niat dan itikad baik, ndak usah
> digubris reaksi orang bagaimana pun. Kita berbuat sebaik yang kita bisa,
> selanjutnya terserah sesiapa saja yang mau menilainya. Ya ndak?
> Juga setuju banget kalau lantas bisa dilanjut makan-makan bareng, bagus
> lagi kalau Bung Erik mau jadi sponsor traktir kita semua ya?
>  Tapi, tentu saja ada baiknya kalau kita makan bareng-nya going Dutch aka
> bayar masing-masing ajah dong. Bung Erik sudah berniat baik mau ngumpulin
> temen-temen semua, tentu saja mesti disambut dengan baik, dengan kedua
> tangan terbuka, jadi beban berat sama dipikul, kalau ringan ya sama
> dijinjing ajah.
> Kapan mau makan bareng-nya? Nah, ini yang jadi penyakit metropolitan
> Jakarta. Susah ngatur dan cocokin waktu untuk ketemu. Kalau cuma satu-dua
> orang saja mungkin gampang, tapi kalau sudah massal tentu agak susah.
> Mengenai tempatnya, kalau dipilih waktunya sekitaran Imlek, mungkin kita
> bisa pilih menu ala Tionghua. Ini pun bisa kita pilih mau yang 'otentik'
> atau 'baba' aka nonya - sudah terpengaruh gaya Belanda.
>  Beberapa alternatip yang jadul bisa saya ajukan di sini:
>  (1) RM Trio - Gondangdia Lama (nonya jadul), masakan Tionghua - Belanda,
> tidak banyak lelemakan. Ruang makan ada sekitar 7 meja untuk menampung
> sekitar 30-40 orang. Ada 45 menu spesial, semuanya enak. Favorit orang-2:
> lunpia udang ala Trio, huzaren sla.
>  (2) RM tan Goei (sudah ganti nama, apa lupa) di Menteng. Favorit: Steak
> Lidah Sapi.
>  (3) RM Paramount - Gondangdia Lama, masih kerabat RM Trio, menu hampir
> sama, dengan tempat lebih luas, ber-ac.
>  (4) RM Tjahaja Kota - KH Wakhid Hasyim, masakan Tionghua, lebih besar dari
> RM Trio, agak lebih kecil dari Paramount.
>  (5) RM Eka Ria (Jit Lok Jun) - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa
> menampung ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Haywong
> Hisit. - Lupa lagi, dah lama gak ke sana.
>  (6) RM Angke - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa menampung ratusan
> tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Ayam Garem, Lindung Cah
> Fumak.
> Kalau mau yang lebih baru, ada beberapa:
> (7) RM New Happy (atau Happy), Muara karang, ndak yakin apakah bisa minta
> set menu 'makan meja'. Menu favorit: ayam timah, ching du baikut.
>  (8) RM Yung Kwang (Lestari), Hayam Wuruk, ndak yakin apakah bisa minta set
> menu 'makan meja'. Menu favorit: sup gurame.
>  (9) RM Hawaii, Sunter. Hampir semuanya enak-enak. Ada sup pie oh, tumis
> paku, ikan jelawat.
>  (10) RM Panggang Ayam Malang (mana ada ayam 'senang' kalau dipanggang
> ya?), Pinangsia atau Mangga Dua, bisa pesan babi menyusui diguling, menunya
> terbatas panggang ayam, panggang bebek dan babi. Sup-nya juga cuma satu
> macam saja yang favorit.
>  Ada satu yang katanya enak-enak, saya belum pernah coba, lokasinya di
> Jalan Asemka, dekat Bank Mandiri(?) itu.
>  Itu semua di Jakarta. Yang harganya masih bisa dianggap moderate. Kalau
> mau yang fancy, tentu anda semua leb

Re: [budaya_tionghua] MENCARI PENULIS TIONGHOA

2010-01-15 Thread Petrus Paryono
Pemuda pemudi Tionghoa sudah tidak pakai "3 nama" lagi, jadi nggak keliatan. 
Hanya pemuda pemudi? Ada batasan umurkah?

Salam,
Petrus Paryono




From: Tjandra Ghozalli 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 12:41:14 PM
Subject: [budaya_tionghua] MENCARI PENULIS TIONGHOA

  
Ternyata
mencari uang tidak identik dengan bisnis atau perdagangan semata.
Dahulu di kalangan warga Tionghoa dikenal penulis mahsyur seperti: Kwee
Tek Hoay, Thio Tjin Boen, Lie Kim Hok, Thio Ie Soei, Gouw Peng Liang,
dan puluhan lagi. Kini jarang ada pemuda pemudi Tionghoa yang berusaha
di bidang karya tulis - padahal mencari uang di bidang perdagangan kian sulit.  
Kami penerbit
majalah bulanan POST Family yang berkiblat ke warga Tionghoa membuka
peluang bagi Anda para penulis yang bergerak dalam bidang reportase,
keuangan, iptek, sosial, cerpen, novel, politik, kesehatan dan
sebagainya untuk menjadi kontributor di majalah kami. Bagi yang
berminat bisa kirim jawaban via e-mail saya ghozalli2002@ yahoo.com.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Salam, Tjandra Ghozalli
 

 


  

[budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN

2010-01-15 Thread iie_siang

suatu artikel koran...

benarkah upah buruh Tiongkok sudah tdk efisien dng penduduk bermilyar jiwa?

benarkah energi tiongkok sudah tdk effisien dengan batu baranya yang sudah 
mapan?

yang sebenernya aku rasa HANYA take balance neraca perdagangan yang udah sangat 
njomplang..

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45"  wrote:
>
> http://jawapos.com/index.php?act=cetak&id=28
> [ Kamis, 14 Januari 2010 ] 
> Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN 
> 
> Indonesia Tujuan Utama 
> 
> BANDUNG - Tak selamanya pemberlakuan ASEAN - China Free Trade Agreement 
> (ACFTA) mendatangkan masalah. Pasar bebas ASEAN-Tiongkok tersebut juga 
> membuat Tiongkok bersiap memindahkan pabrik tekstilnya ke sejumlah negara di 
> ASEAN. Indonesia, adalah satu dari sejumlah negara yang dilirik sebagai 
> lokasi pabrik. 
> 
> Minister Cousellor Embassy of People's Republic of Cina Fang Qiuchen 
> mengatakan, relokasi panbrik ke negara-negara di ASEAN sudah dikaji dalam 
> beberapa tahun terakhir. "Kami terbentur persoalan tenaga kerja. Sekaranag 
> industri tekstil kami telah mulai memindahkan perusahaannya" kata Fang 
> Qiuchen di Bandung, kemarin (13/1). 
> 
> Fang Qiuchen datang ke Bandung menemani delegasi perdagangan negeri itu 
> menghadiri Bussines Meeting West Java di Hotel Hyatt Bandung. Pertemuan itu 
> juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. 
> 
> Menurut Qiuchen, negara yang dilirik untuk lokasi pabrik adalah Vietnam dan 
> Kamboja. Indonesia sendiri, rencananya akan dibidik setelah ACFTA resmi 
> diberlakukan. Salah satu lokasi pabrik di Indonesia, diantaranya di Bandung, 
> Jawa Barat. 
> 
> Qiuchen memastikan, basis perusahaan tekstil di negaranya terbentur ongkos 
> tenaga kerja yang sudah mahal. Gaji buruh tekstil di Tiongkok saat ini 
> terhitung lebih mahal dibandingkan membayar buruh di Indonesia. 
> 
> Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Ade Sudrajat mengaku 
> sudah memperhitungkan kemungkinan bergesernya industri tekstil Tiongkok 
> menjadi industri yang lebih kompleks. Salah satunya karena gaji pekerja yang 
> mulai mahal. "Kami sudah lihat trennya, bahkan (gaji buruhnya) sudah lebih 
> mahal. Terus energi di sana juga lebih mahal dari kita," katanya. 
> 
> Menurut Ade, industri tekstil di Indonesia, minimal harus mempertahankan diri 
> dalam tiga tahun ini. Tapi ini bukan soal gampang. Yang dihadapi pada masa 
> transisi saat ini, tidak imbangnya barang masuk di antara dua negara. 
> Dicontohkanya, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Tiongkok hanya USD 200 juta, 
> sebaliknya impor barang Tiongkok totalnya  USD 1,2 miliar. 
> 
> Pada kesempatan terpisah, Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan 
> menyatakan, produk sepatu dan garmen (pakaian jadi) Indonesia telah siap 
> bersaing dengan produk-produk asing terkait pemberlakukan perdagangan bebas 
> ASEAN-Tiongkok. "Dari pengamatan di lapangan secara random, menunjukan produk 
> kita khususnya garmen dan sepatu siap bersaing menghadapi ACFTA," kata 
> Sjarifuddin Hasan di sela-sela kunjungan ke Pasar Tanah Abang Blok A, 
> Jakarta, kemarin. (and/ivn/jpnn/kim)
>




Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN

2010-01-15 Thread zhoufy
Benar, Tiongkok sangat luas, jika upah buruh di pesisir timur dan selatan sdh 
tinggi, masih bisa dialihkan ke pedalaman barat yg relatif masih terbelakang.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "iie_siang" 
Date: Fri, 15 Jan 2010 10:57:22 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah 
Negara di ASEAN


suatu artikel koran...

benarkah upah buruh Tiongkok sudah tdk efisien dng penduduk bermilyar jiwa?

benarkah energi tiongkok sudah tdk effisien dengan batu baranya yang sudah 
mapan?

yang sebenernya aku rasa HANYA take balance neraca perdagangan yang udah sangat 
njomplang..

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45"  wrote:
>
> http://jawapos.com/index.php?act=cetak&id=28
> [ Kamis, 14 Januari 2010 ] 
> Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN 
> 
> Indonesia Tujuan Utama 
> 
> BANDUNG - Tak selamanya pemberlakuan ASEAN - China Free Trade Agreement 
> (ACFTA) mendatangkan masalah. Pasar bebas ASEAN-Tiongkok tersebut juga 
> membuat Tiongkok bersiap memindahkan pabrik tekstilnya ke sejumlah negara di 
> ASEAN. Indonesia, adalah satu dari sejumlah negara yang dilirik sebagai 
> lokasi pabrik. 
> 
> Minister Cousellor Embassy of People's Republic of Cina Fang Qiuchen 
> mengatakan, relokasi panbrik ke negara-negara di ASEAN sudah dikaji dalam 
> beberapa tahun terakhir. "Kami terbentur persoalan tenaga kerja. Sekaranag 
> industri tekstil kami telah mulai memindahkan perusahaannya" kata Fang 
> Qiuchen di Bandung, kemarin (13/1). 
> 
> Fang Qiuchen datang ke Bandung menemani delegasi perdagangan negeri itu 
> menghadiri Bussines Meeting West Java di Hotel Hyatt Bandung. Pertemuan itu 
> juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. 
> 
> Menurut Qiuchen, negara yang dilirik untuk lokasi pabrik adalah Vietnam dan 
> Kamboja. Indonesia sendiri, rencananya akan dibidik setelah ACFTA resmi 
> diberlakukan. Salah satu lokasi pabrik di Indonesia, diantaranya di Bandung, 
> Jawa Barat. 
> 
> Qiuchen memastikan, basis perusahaan tekstil di negaranya terbentur ongkos 
> tenaga kerja yang sudah mahal. Gaji buruh tekstil di Tiongkok saat ini 
> terhitung lebih mahal dibandingkan membayar buruh di Indonesia. 
> 
> Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Ade Sudrajat mengaku 
> sudah memperhitungkan kemungkinan bergesernya industri tekstil Tiongkok 
> menjadi industri yang lebih kompleks. Salah satunya karena gaji pekerja yang 
> mulai mahal. "Kami sudah lihat trennya, bahkan (gaji buruhnya) sudah lebih 
> mahal. Terus energi di sana juga lebih mahal dari kita," katanya. 
> 
> Menurut Ade, industri tekstil di Indonesia, minimal harus mempertahankan diri 
> dalam tiga tahun ini. Tapi ini bukan soal gampang. Yang dihadapi pada masa 
> transisi saat ini, tidak imbangnya barang masuk di antara dua negara. 
> Dicontohkanya, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Tiongkok hanya USD 200 juta, 
> sebaliknya impor barang Tiongkok totalnya  USD 1,2 miliar. 
> 
> Pada kesempatan terpisah, Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan 
> menyatakan, produk sepatu dan garmen (pakaian jadi) Indonesia telah siap 
> bersaing dengan produk-produk asing terkait pemberlakukan perdagangan bebas 
> ASEAN-Tiongkok. "Dari pengamatan di lapangan secara random, menunjukan produk 
> kita khususnya garmen dan sepatu siap bersaing menghadapi ACFTA," kata 
> Sjarifuddin Hasan di sela-sela kunjungan ke Pasar Tanah Abang Blok A, 
> Jakarta, kemarin. (and/ivn/jpnn/kim)
>





Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN

2010-01-15 Thread ChanCT
Saya kira yang jadi pertimbangan Pemerintah Tiongkok bukan gaji buruh di 
Tiongkok sudah terlalu tinggi, jadi harus keluar mencari tenaga kerja lebih 
murah. Tapi adanya reaksi dari barang Made In China yang membanjiri pasar di 
Asean, yang katanya mematikan pabrik lokal dan membuat pengangguran melonjak 
tinggi dinegara-begara tetangga Tiongkok. Pemerintah Tiongkok tidak hendak 
melihat keadaan demikian berlangsung lebih lanjut. Jadi tidak hanya menjual; 
barang jadi, tapi juga membuka usaha untuk menampung tenaga kerja dinegara 
seberang.

Ada satu hal yang saya dengar dari seorang pejabat, pemerintah TIongkok 
menyimpulkan pengalaman politik pintu terbuka selama 30 tahun ini, salah 
satunya dinyatakan ada kesalahan dalam hubungan dititik beratkan pada 
Pemerintah dan Pemerintah, akhirnya yang lebih banyak diuntungkan hanya 
segelintir konglomerat saja, tapi tidak banyak dirasakan dan dinikmati 
mayoritas rakyatnya. Untuk memperbaiki kekurangan ini, akan dicoba kembangkan 
hubungan dagang dengan pengusaha menengah-bawah di TIongkok dengan pengusaha 
menengah-bawah di Indonesia, ... bagaimana realisasi kongkritnya, walahuallam. 
Tapi, kalau bisa berjalan tentu sangat membantu, maju dan berkembang bversama. 
Satu kebijaksanaan yanga bertolak belakang dengan cara imperialisme AS yang 
selama ini membuat Indodnesia hanya jadi budak dan kuli, membiarkan rakyat 
banyak tenggelam dalam kehidupan miskin.

Salam,
ChanCT


  - Original Message - 
  From: zho...@yahoo.com 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, January 15, 2010 10:01 PM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke 
Sejumlah Negara di ASEAN




  Benar, Tiongkok sangat luas, jika upah buruh di pesisir timur dan selatan sdh 
tinggi, masih bisa dialihkan ke pedalaman barat yg relatif masih terbelakang.

  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT


--

  From: "iie_siang"  
  Date: Fri, 15 Jan 2010 10:57:22 -
  To: 
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke 
Sejumlah Negara di ASEAN




  suatu artikel koran...

  benarkah upah buruh Tiongkok sudah tdk efisien dng penduduk bermilyar jiwa?

  benarkah energi tiongkok sudah tdk effisien dengan batu baranya yang sudah 
mapan?

  yang sebenernya aku rasa HANYA take balance neraca perdagangan yang udah 
sangat njomplang..

  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "GELORA45"  wrote:
  >
  > http://jawapos.com/index.php?act=cetak&id=28
  > [ Kamis, 14 Januari 2010 ] 
  > Tiongkok Pindahkan Pabrik Tekstilnya ke Sejumlah Negara di ASEAN 
  > 
  > Indonesia Tujuan Utama 
  > 
  > BANDUNG - Tak selamanya pemberlakuan ASEAN - China Free Trade Agreement 
(ACFTA) mendatangkan masalah. Pasar bebas ASEAN-Tiongkok tersebut juga membuat 
Tiongkok bersiap memindahkan pabrik tekstilnya ke sejumlah negara di ASEAN. 
Indonesia, adalah satu dari sejumlah negara yang dilirik sebagai lokasi pabrik. 
  > 
  > Minister Cousellor Embassy of People's Republic of Cina Fang Qiuchen 
mengatakan, relokasi panbrik ke negara-negara di ASEAN sudah dikaji dalam 
beberapa tahun terakhir. "Kami terbentur persoalan tenaga kerja. Sekaranag 
industri tekstil kami telah mulai memindahkan perusahaannya" kata Fang Qiuchen 
di Bandung, kemarin (13/1). 
  > 
  > Fang Qiuchen datang ke Bandung menemani delegasi perdagangan negeri itu 
menghadiri Bussines Meeting West Java di Hotel Hyatt Bandung. Pertemuan itu 
juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. 
  > 
  > Menurut Qiuchen, negara yang dilirik untuk lokasi pabrik adalah Vietnam dan 
Kamboja. Indonesia sendiri, rencananya akan dibidik setelah ACFTA resmi 
diberlakukan. Salah satu lokasi pabrik di Indonesia, diantaranya di Bandung, 
Jawa Barat. 
  > 
  > Qiuchen memastikan, basis perusahaan tekstil di negaranya terbentur ongkos 
tenaga kerja yang sudah mahal. Gaji buruh tekstil di Tiongkok saat ini 
terhitung lebih mahal dibandingkan membayar buruh di Indonesia. 
  > 
  > Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat Ade Sudrajat mengaku 
sudah memperhitungkan kemungkinan bergesernya industri tekstil Tiongkok menjadi 
industri yang lebih kompleks. Salah satunya karena gaji pekerja yang mulai 
mahal. "Kami sudah lihat trennya, bahkan (gaji buruhnya) sudah lebih mahal. 
Terus energi di sana juga lebih mahal dari kita," katanya. 
  > 
  > Menurut Ade, industri tekstil di Indonesia, minimal harus mempertahankan 
diri dalam tiga tahun ini. Tapi ini bukan soal gampang. Yang dihadapi pada masa 
transisi saat ini, tidak imbangnya barang masuk di antara dua negara. 
Dicontohkanya, nilai ekspor tekstil Indonesia ke Tiongkok hanya USD 200 juta, 
sebaliknya impor barang Tiongkok totalnya USD 1,2 miliar. 
  > 
  > Pada kesempatan terpisah, Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan 
menyatakan, produk sepatu dan garmen (pakaian jadi) Indonesia telah siap 
bersaing dengan produk-produk asing terkait pe

Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Thread Denny Tan
kosong tapi berisi
berisi tapi kosong

seperti daun jatuh melayang
entah di posisi mana dia akan jatuh

Belajar Tai Chi tidak melulu bergerak dalam kekosongan
tapi kita dilatih kosong isi kosing isi kosong isi
Sute saya suka bilang latihan tutup buka tutup buka
yaitu latihan rasa peka terhadap aliran tenaga lawan
kapan kita harus kosong dan kapan kita harus bertenaga
jika tepat lawan akan terlempar jauh tanpa susah payah mengeluarkan tenaga
demikian juga halnya dengan pukulan 1 inchinya jika tepat lawan akan terpukul 
jatuh

Pada awalnya saya berpikir Tai Chi bergerak seperlunya,
tapi Suhu Sie Fu Chuan menunjukan sisi Tai Chi yg lain
berputar, meloncat , turun ,naik .. kadang cepat dan kadang pelan

Untuk istilah naga mengumbak lautan
adalah jurus dari Wu Tang Pay
dulu kami sering bilang Boe Tong Pay
coba anda latihan Tai Chi kipas
akan ditemui kata naga

Tapi bukan pukulan Naga dari Siauw Liem Sie
ini adalah hal yg sangat berbeda

untuk latihan pernafasan
Suhu Sie Fu Chuan mengajarkan 2 macam.
1. Pernafasan dengan posisi diam, berdiri dengan pasang kuda-kuda selebar bahu.
2. Pernafasan Bangau, latihan nafas dengan gerakan Tai Chi (+/- 15 gerakan).

Jika setahun belum berhasil berarti ada yg keliru dalam latihan tersebut.


Wassalam.





From: King Hian 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 10:16:52 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  
Memang banyak yang percaya bhw Taijiquan diciptakan oleh Zhang Sanfeng. Tetapi 
aliran taijiquan utama yang ada sekarang (Chen, Yang, Sun, Wu, Wuu), semuanya 
bisa ditelusuri ke Chen Taiji dari Chenjiagou.

Saya percaya di Taiwan ada banyak guru taijiquan yang bisa dipakai utk beladiri 
(bukan taiji senam). Saya pernah lihat dokumenter (kalo gak salah dari 
Discovery, seharusnya bisa dicari di Youtube) ttg guru aliran neijia (taiji, 
xingyi, bagua) di Taiwan, dan disitu ditunjukkan mereka berlatih utk aplikasi 
beladiri, bukan untuk senam. Ada satu guru taijiquan asal Taiwan yang sekarang 
mengajar di Amerika, yaitu Yang Jwing-ming (Pinyin: Yang Zhenmin).

Yang disebut kunthao dari Hongkong, mungkin adalah Yongchunquan (Konghu: wing 
chun kun). Banyak negara Eropa yang memberikan latihan Yongchun kepada pasukan 
khususnya, cmiiw.

Saya bukan seorang ahli taijiquan, saya hanya pernah belajar sedikit taijiquan 
Yang dan Chen. Selama belajar, saya tidak pernah diajarkan bahwa badan dan 
tangan harus lemah tidak bertenaga.
Benar bhw tenaga berasal dari kaki, kemudian ke pinggang, badan, dan ke 
lengan/tangan. Tetapi badan dan lengan tetap harus bertenaga, tidak boleh lemas.
Dari 13 gerakan dasar taijiquan, yaitu: peng, lv, ji, an, cai, lie, zhou, kao, 
gu, pan, jin, tui, ding, 
8 yang pertama berhubungan dengan badan dan tangan, semuanya harus menggunakan 
tenaga pada badan dan tangan.
menurut saya, "yong yi bu yong li" (menggunakan pikiran bukan menggunakan 
tenaga) tidak bisa diartikan bhw kita sama sekali tidak menggunakan tenaga.

5 gerak berikutnya berhubungan dengan langkah kaki: kiri, kanan, maju, mundur, 
diam ditempat. 
Saya tidak tahu bahwa jika taijiquan "dipakai" utk beladiri, orangnya akan 
loncat dan berputar seperti baling2. Krn yang saya lihat dari guru saya, mereka 
cuma melakukan sedikit gerakan, jarang sekali melompat atau berputar seperti 
baling2.

Bagi yang belum pernah melihat aplikasi taijiquan utk beladiri, bisa melihat 
film Cheng Long (Jacky Chan) yang berjudul Shen Hua (the Myths), penjahat di 
film ini menggunakan jurus taijiquan.

kiongchiu,
KH











From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, January 15, 2010 12:42:34 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  
Taichi sejarahnya tidak jelas sebab sampai kini belum dpt dibuktikan kecuali  
bahwa yg mulainya menurut dongeng adalah Chang San-feng seorang ahli dari 
Wutang yg beragama Daochiao. Gerakannya memang mungkin berlainan sedikit dari 
Wutang - itu saya tidak tahu. Yeh Chi-mei juga disebut sebagai penciptanya [ini 
saya kira mungkin salah ???]
Bedanya antara Wutang dan Siao Lin adalah didalam pemakaian kaki. Siao Lin kaki 
adalah akar gerakan sedangkan utk Wudang yg asal dari utara kaki juga adalah 
alat berkelahi. Ini dapat kita lihat perbedaannya antara Weitankung yg memakai 
semacem kuda² dan Taichi yg kakinya juga turut bergerak. Chang San-feng juga yg 
menciptakan latihan neikung. Bedanya antara Siao Lin dan Dao neikung hanya 
pernapasan dibagian tantian. Kalau Dao  inhale tantian disedot dan kalau exhale 
dbesarkan.  napas dgn "paru²"  bukan dgn perut

http://www.chebucto .ns.ca/Philosoph y/Taichi/ history.htmlhttp://www.damo- 
qigong.net/ wudang/kungfu. htm


Gie Say Hwee saya tahu asal Sukabumi dan kalau datang keBogor memang mereka 
selalu ketemu dan sebaliknya kalau yg dari Bogor  keSukabumi juga harus 
mengunjungi tempat mereka. Apakah ini Wutang atau SiaoLin saya 

RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

2010-01-15 Thread ibcindon
Sdri Lucia,

 

Berbicara mengenai pendidikan , sekolah Tionghoa di  Indonesia, THHK  pada 
masanya merupakan  suatu jawaban masyarakat Tionghoa pada situasi  ketika 
pemerintah colonial Belanda mulai memberikan pendidikan pada masyarakat  
pribumi, dan masyarakat Belanda di Ned India.

 

Untuk kelompok etnik Tionghoa diabaikan, kasarnya dibodohkan tanpa fasilitas 
sekolahan . Anak-anak Tionghoa tidak diberi kesempatan untuk masuk pada salah 
satu diantara pilihan ini.  Para kleuarga Tionghoa kaya memberikan pendidikan 
pada anak-anak nya dengan memanggil tutor mengajar di keluarga. Dengan bahan 
utama budaya dan ajaran Konghucu.  Mungkin bagi keluarga kaya bisa juga masuk 
ke sistim sekolah Belanda , hanya bagi yang bisa mendapatkan setatus disamakan 
dengan warga Belanda. Biasanya hartawan kapten , letnan Tionghoa.

 

Pada saat yang sama , di Tiongkok dan di Asia Tenggara timbul kesadaran atas 
kemerosotan wibawa dan pengaruh pemerintah  dinasti  Manchu yang sangat mundur. 
 Pemuka masyarakat Tionghoa mulai berpaling pada keadaan masyarakat dan 
pendidikan barat,  dalam harapan untuk usaha merubah kondisi tsb.   Kegiatan 
revolusioner ini banyak dimulai di Asia tenggara, ( Sun Yat Sen mulai dengan 
pergerakannnya dengan ber promosi di Nanyang , ia seorang dokter  yang mendapat 
pendidikan di Inggris) .

 

 Berdirinya THHK  adalah dalam rangka menyediakan sistim pendidikan  bagi 
anak-anak masyarakat  Tionghoa dengan cara modern. Mengikuti sistim Barat.  
Mengundang guru-guru dari Tiongkok untuk mengajar secara formal di sekolahan.  
Gerakan ini berkembang sangat cepat, mencakup banyak kota-kota di Jawa, Ned 
India.  Pemerintahan Manchu juga membantu dengan mengirim inspektur untuk 
mengontrol sekolah yang ada. 

 

Suatu perkembangan pesat yang mengejutkan pemerintah colonial Belanda.  Mereka 
terpaksa membuka juga  HCS untuk memberikan pilihan bagi peranakan Tionghoa  
yang sudah mengenal budaya Belanda. Dalam rangka merebut kembali orientasi 
kelompok yang mulai sadar akan rootnya dan mulai berpaling  kembali pada budaya 
Tiongkok.

 

Kemudian hari ketika Sun Yat Sen  berhasil dengan revolusi Nasionalisnya, THHK  
pada sekolahan yang ada membawakan suara nasionalis KMT.  Menghadapi Perang 
dunia ke 2, Jepang menduduki   Ned India. Kegiatan THHK terputus. Sebab  
kegiatan sebelumnya yang sangat mendukung perlawanan KMT  melawan Jepang.

 

Pada saat Jepang menyerah  di Tiongkok , KMT kalah dari PKT , lalu berdiri RRT 
yang komunis, gerakan pendidikan Tionghoa di Indonesia terpecah menjadi 2 
orientasi  PKT dan KMT.

 

Ketika Indonesia membuka hubungan dan mendekat hanya dengan RRT, PKT 
sekolah-sekolah yang berhaluan KMT ditutup. Diantara penyebabnya terlibatnya 
KMT juga dalam pemberontakan di pulau-pulau luar Jawa.   Kemudian hari ketika 
kelompok-kelompok  politik nasional Indonesia bergerak dalam usaha mencari 
jalan pintas memajukan  pelaku ekonomi pribumi, terjadilah PP10, pemisahan 
pelajar WNI dari sekolah asing dst. Ahkhirnya dengan alasan  pergolakan G30S  
seluruh sekolah Tionghoa pun ditutup. Dan selanjutnya cerita yang kita semua 
sudah ketahui bersama.

Jadinya secara bertahap sistim pendidikan Tionghoa terhapus.

 

Sekolah berbahasa Tionghoa mulai lagi di zaman Babeh Harto secara bertahap 
kecil-kecil an ahirnya membesar lagi sekarang, tetapi agaknya dengan orientasi 
dan tujuan yang berbeda dibandingkan  masa abad 20 y.l.

 

Barangkali saja sedikit keterangan ini dapat membantu Anda memulai mencari tema 
untuk tesisnya.. Semoga.

 

Sukses,

 

 

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of lucia Herawati
Sent: Friday, January 15, 2010 10:35 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

 

  


Terimakasih informasinya 
Saya akan membuat tesis ... tentang pendidikan 
baru cari bahan dan tema bahasaannya 
setelah ada data data baru saya akan tentukan tema nya 
Tx

--- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon  menulis:


Dari: ibcindon 
Judul: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 10:25 AM

  

Lucia ,

 

Untuk bahan-bahan  THHK,  Mungkin bisa cari buku : 40 taon THHK. 1900-1939.   

Buku-buku Prof Leo Suryadinata. 

 Juga artikel-artikel  karangan ibu Claudine Salmon.  

 

Untuk rangka  apa Anda mencari  informasi ini ?

 

Salam,

 

 

 

From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of lucia Herawati
Sent: Friday, January 15, 2010 8:38 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: [budaya_tionghua] (unknown)

 

  


Selamat pagi semua 

Saya ingin mengumpulkan data tentang THHK Tionghoa Hwee Koan ..dan Khong Kauw 
Hwee tolong ..yang mempunyai tulisan  dimana aja ... semakin lengkap 
semakin baik ..
pendirian THHK ..KKH   waktu , pendiri , alasan didirikan ... keadaan 
pendidikan saat itu .. serta bgmn keadaan saat ini 
Terimakasih banyak bagi yang dapat membantu  say

Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Thread King Hian
Yang saya tidak mengerti, untuk apa Suhu Sie Fu Chuan "repot2" melakukan gerak 
melompat dan berputar seperti baling2, karena ternyata beliau terkena telak 
pukulan "Naga Mengumbak Lautan" dari Anda.
Apakah bisa disimpulkan bahwa ilmu Wudangpai yang Anda pelajari dari Mpe Tan 
Eng Liang lebih ampuh daripada Taijiquan-nya Suhu Sie Fu Chuan?

kiongchiu,
KH


 




From: Denny Tan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 10:10:58 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  
kosong tapi berisi
berisi tapi kosong
 
seperti daun jatuh melayang
entah di posisi mana dia akan jatuh
 
Belajar Tai Chi tidak melulu bergerak dalam kekosongan
tapi kita dilatih kosong isi kosing isi kosong isi
Sute saya suka bilang latihan tutup buka tutup buka
yaitu latihan rasa peka terhadap aliran tenaga lawan
kapan kita harus kosong dan kapan kita harus bertenaga
jika tepat lawan akan terlempar jauh tanpa susah payah mengeluarkan tenaga
demikian juga halnya dengan pukulan 1 inchinya jika tepat lawan akan terpukul 
jatuh
 
Pada awalnya saya berpikir Tai Chi bergerak seperlunya,
tapi Suhu Sie Fu Chuan menunjukan sisi Tai Chi yg lain
berputar, meloncat , turun ,naik .. kadang cepat dan kadang pelan
 
Untuk istilah naga mengumbak lautan
adalah jurus dari Wu Tang Pay
dulu kami sering bilang Boe Tong Pay
coba anda latihan Tai Chi kipas
akan ditemui kata naga
 
Tapi bukan pukulan Naga dari Siauw Liem Sie
ini adalah hal yg sangat berbeda
 
untuk latihan pernafasan
Suhu Sie Fu Chuan mengajarkan 2 macam.
1. Pernafasan dengan posisi diam, berdiri dengan pasang kuda-kuda selebar bahu.
2. Pernafasan Bangau, latihan nafas dengan gerakan Tai Chi (+/- 15 gerakan).
 
Jika setahun belum berhasil berarti ada yg keliru dalam latihan tersebut.
 
 
Wassalam.





 From: King Hian 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, January 15, 2010 10:16:52 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  
Memang banyak yang percaya bhw Taijiquan diciptakan oleh Zhang Sanfeng. Tetapi 
aliran taijiquan utama yang ada sekarang (Chen, Yang, Sun, Wu, Wuu), semuanya 
bisa ditelusuri ke Chen Taiji dari Chenjiagou.

Saya percaya di Taiwan ada banyak guru taijiquan yang bisa dipakai utk beladiri 
(bukan taiji senam). Saya pernah lihat dokumenter (kalo gak salah dari 
Discovery, seharusnya bisa dicari di Youtube) ttg guru aliran neijia (taiji, 
xingyi, bagua) di Taiwan, dan disitu ditunjukkan mereka berlatih utk aplikasi 
beladiri, bukan untuk senam. Ada satu guru taijiquan asal Taiwan yang sekarang 
mengajar di Amerika, yaitu Yang Jwing-ming (Pinyin: Yang Zhenmin).

Yang disebut kunthao dari Hongkong, mungkin adalah Yongchunquan (Konghu: wing 
chun kun). Banyak negara Eropa yang memberikan latihan Yongchun kepada pasukan 
khususnya, cmiiw.

Saya bukan seorang ahli taijiquan, saya hanya pernah belajar sedikit taijiquan 
Yang dan Chen. Selama belajar, saya tidak pernah diajarkan bahwa badan dan 
tangan harus lemah tidak bertenaga.
Benar bhw tenaga berasal dari kaki, kemudian ke pinggang, badan, dan ke 
lengan/tangan. Tetapi badan dan lengan tetap harus bertenaga, tidak boleh lemas.
Dari 13 gerakan dasar taijiquan, yaitu: peng, lv, ji, an, cai, lie, zhou, kao, 
gu, pan, jin, tui, ding, 
8 yang pertama berhubungan dengan badan dan tangan, semuanya harus menggunakan 
tenaga pada badan dan tangan.
menurut saya, "yong yi bu yong li" (menggunakan pikiran bukan menggunakan 
tenaga) tidak bisa diartikan bhw kita sama sekali tidak menggunakan tenaga.

5 gerak berikutnya berhubungan dengan langkah kaki: kiri, kanan, maju, mundur, 
diam ditempat. 
Saya tidak tahu bahwa jika taijiquan "dipakai" utk beladiri, orangnya akan 
loncat dan berputar seperti baling2. Krn yang saya lihat dari guru saya, mereka 
cuma melakukan sedikit gerakan, jarang sekali melompat atau berputar seperti 
baling2.

Bagi yang belum pernah melihat aplikasi taijiquan utk beladiri, bisa melihat 
film Cheng Long (Jacky Chan) yang berjudul Shen Hua (the Myths), penjahat di 
film ini menggunakan jurus taijiquan.

kiongchiu,
KH






 




 From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, January 15, 2010 12:42:34 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  
Taichi sejarahnya tidak jelas sebab sampai kini belum dpt dibuktikan kecuali  
bahwa yg mulainya menurut dongeng adalah Chang San-feng seorang ahli dari 
Wutang yg beragama Daochiao. Gerakannya memang mungkin berlainan sedikit dari 
Wutang - itu saya tidak tahu. Yeh Chi-mei juga disebut sebagai penciptanya [ini 
saya kira mungkin salah ???]
Bedanya antara Wutang dan Siao Lin adalah didalam pemakaian kaki. Siao Lin kaki 
adalah akar gerakan sedangkan utk Wudang yg asal dari utara kaki juga adalah 
alat berkelahi. Ini dapat kita lihat perbedaannya antara Weitankung yg memakai 
semacem kuda² dan Taichi 

[budaya_tionghua] Seni Gunting Kertas = Tiauw Zhe? (Was: Mohon Ide Tahun Baru)

2010-01-15 Thread Ophoeng
Bung Zhou dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Tertarik dengan istilah 'gunting kertas' ini, apakah yang anda maksud itu yang 
dulu kalau tak salah biasa disebut 'tiyaw zhe' - tiauw = ukir, zhe = kertas? 
Yang gambarnya saling menempel seperti pada seni kaca patri itu? Jadi si kertas 
akan membentuk suatu rupa, entah manusia atau hewan, yang ada tatahan 
kecil-kecil berupa hiasan, kertasnya berlubang-lubang membentuk rupa itu?

Waktu saya masih sekolah di SD THHK (gak tamat), pernah 'musim' kertas yang 
ditatah atau digunting begini, sudah jadi didatangkan dari RRT, kalau tak 
salah. tadinya saya pikir itu dicetak dengan mesin, tapi belakangan saya baru 
tahu kalau itu aslinya adalah secara individu, satu per satu dibuat dengan cara 
gunting dan tatah pakai tangan.

Saya pernah lihat film-nya buatan Discovery atau NG, di pedalaman Tiongkok 
pernah ada satu nenek yang lihai sekali memainkan guntingnya membuat aneka 
rupa. Dalam demo itu, beliau diminta membuat apa saja, tanpa pola, langsung 
guntang-gunting kertas (umumnya kertas 'lau-cuo' warna merah) dan tak lama 
muncul sudah bentuk yang diminta.

Saya pernah coba google cari hal-hal yang berkaitan dengan seni gunting kertas 
atau ukir kertas begitu, tapi hasilnya nihil. Barangkalai ada di antara anda 
yang tahu istilah resminya untuk seni tsb, baik dalam basa Tionghua maupun basa 
Inggris-nya?

Kalau benar yang dimaksud adalah yang begitu, saya setuju dengan anda, Bung 
Zhou. Kalau bisa digalakkan lagi seni gunting kertas begitu. Tapi, saya ndak 
yakin apakah anak-anak sekarang pernah diajarkan membuat prakarya seperti itu.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan

http://ophoeng.multiply.com/




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

Lomba gunting kertas saja! Ini seni rakyat khas Tiongkok. Saat kecil saya 
sangat gandrung membuat ini. Dan pernah dpt juara prakarya di sekolah indo dng 
guntingan ini. 
 
 




Re: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

2010-01-15 Thread Steve Haryono
Ko Sugiri,

Kalau saya boleh memberikan komentar, seharusnya anda memberikan sedikit 
tentang kapan pemerintah belanda memberikan pendidikan hanya untuk kaum pribumi 
dan masyarakat Belanda di Hindia Belanda. sebab seolah-olah kaum pribumi nya 
sudah mendapat pendidikan, sedangkan tionghoa nya belum.

Kayaknya waktu itu kaum pribumi juga sama-sama tidak dapat pendidikan dari 
pemerintah belanda. yang ada cuman sekolah belanda yang memang ada satu-dua 
anak pribumi yang sekolah disana, tetapi itu juga hari dari kalangan ningrat.
Orang tionghoa pun ada yang sekolah di sekolah belanda. Dan memang ini seperti 
yang anda sebutkan. hanya yang hartawan saja yang bisa/mau menyekolahkan 
anak-anaknya di sekolah belanda.
(Kalau orang miskin, anaknya malah suruh cepat kerja supaya bisa membantu 
mencari nafkah).

Seingat saya, memang HIS (Hollands Indicsche School) lebih dulu dibuka 
dibanding HCS (Hollands Chineese School), tetapi bedanya tidak berapa jauh toh 
? hanya beberapa tahun. Dan seingat saya semuanya terjadi setelah tahun 1900.

Kalau menurut saya, semua itu tergantung jaman nya. Jaman abad ke 19, dan 
sebelumnya, orang tionghoa kaya belum banyak. Karena itu ya secara logis 
kebanyakan orang tionghoa tidak memikirkan untuk menyekolahkan anaknya. Di awal 
abad 20, sudah banyak orang-orang tionghoa yang dulu nya miskin, keadaan 
hidupnya sudah mulai meningkat, sehingga mulai dirasakan untuk memberikan 
pendidikan yang cukup untuk anak-anaknya. 

Salam,
Steve





From: ibcindon 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 4:50:44 PM
Subject: RE: [budaya_tionghua] (unknown)  THHK

  
Sdri Lucia,
 
Berbicara mengenai pendidikan , sekolah Tionghoa di  Indonesia, THHK 
pada masanya merupakan  suatu jawaban masyarakat Tionghoa pada situasi  ketika
pemerintah colonial Belanda mulai memberikan pendidikan pada masyarakat 
pribumi, dan masyarakat Belanda di Ned India.
 
Untuk kelompok etnik Tionghoa diabaikan, kasarnya dibodohkan
tanpa fasilitas sekolahan . Anak-anak Tionghoa tidak diberi kesempatan untuk
masuk pada salah satu diantara pilihan ini.  Para kleuarga Tionghoa kaya
memberikan pendidikan pada anak-anak nya dengan memanggil tutor mengajar di
keluarga. Dengan bahan utama budaya dan ajaran Konghucu.  Mungkin bagi keluarga
kaya bisa juga masuk ke sistim sekolah Belanda , hanya bagi yang bisa
mendapatkan setatus disamakan dengan warga Belanda. Biasanya hartawan kapten ,
letnan Tionghoa.
 
Pada saat yang sama , di Tiongkok dan di Asia Tenggara timbul
kesadaran atas kemerosotan wibawa dan pengaruh pemerintah  dinasti  Manchu yang
sangat mundur.  Pemuka masyarakat Tionghoa mulai berpaling pada keadaan
masyarakat dan pendidikan barat,  dalam harapan untuk usaha merubah kondisi
tsb.   Kegiatan revolusioner ini banyak dimulai di Asia tenggara, ( Sun Yat Sen
mulai dengan pergerakannnya dengan ber promosi di Nanyang , ia seorang dokter 
yang mendapat pendidikan di Inggris) .
 
 Berdirinya THHK  adalah dalam rangka menyediakan sistim
pendidikan  bagi anak-anak masyarakat  Tionghoa dengan cara modern. Mengikuti
sistim Barat.  Mengundang guru-guru dari Tiongkok untuk mengajar secara formal
di sekolahan.  Gerakan ini berkembang sangat cepat, mencakup banyak kota-kota
di Jawa, Ned India.  Pemerintahan Manchu juga membantu dengan mengirim
inspektur untuk mengontrol sekolah yang ada. 
 
Suatu perkembangan pesat yang mengejutkan pemerintah colonial Belanda. 
Mereka terpaksa membuka juga  HCS untuk memberikan pilihan bagi peranakan 
Tionghoa 
yang sudah mengenal budaya Belanda. Dalam rangka merebut kembali orientasi 
kelompok
yang mulai sadar akan rootnya dan mulai berpaling  kembali pada budaya
Tiongkok.
 
Kemudian hari ketika Sun Yat Sen  berhasil dengan revolusi
Nasionalisnya, THHK  pada sekolahan yang ada membawakan suara nasionalis KMT. 
Menghadapi Perang dunia ke 2, Jepang menduduki   Ned India. Kegiatan THHK
terputus. Sebab  kegiatan sebelumnya yang sangat mendukung perlawanan KMT  
melawan
Jepang.
 
Pada saat Jepang menyerah  di Tiongkok , KMT kalah dari PKT , lalu
berdiri RRT yang komunis, gerakan pendidikan Tionghoa di Indonesia terpecah 
menjadi
2 orientasi  PKT dan KMT.
 
Ketika Indonesia membuka hubungan dan mendekat hanya dengan RRT,
PKT sekolah-sekolah yang berhaluan KMT ditutup. Diantara penyebabnya
terlibatnya KMT juga dalam pemberontakan di pulau-pulau luar Jawa.   Kemudian
hari ketika kelompok-kelompok  politik nasional Indonesia bergerak dalam usaha 
mencari
jalan pintas memajukan  pelaku ekonomi pribumi, terjadilah PP10, pemisahan
pelajar WNI dari sekolah asing dst. Ahkhirnya dengan alasan  pergolakan G30S 
seluruh sekolah Tionghoa pun ditutup. Dan selanjutnya cerita yang kita semua
sudah ketahui bersama.
Jadinya secara bertahap sistim pendidikan Tionghoa terhapus.
 
Sekolah berbahasa Tionghoa mulai lagi di zaman Babeh Harto
secara bertahap kecil-kecil an ahirnya membesar lagi sekarang, tetapi agaknya 
dengan
orientasi dan tujuan yang berbeda dibandingkan 

RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

2010-01-15 Thread lucia Herawati

Terimakasih  boleh khan kalau ada yg perlu saya tanyakan ..saya email anda 
,,,

--- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon  menulis:

Dari: ibcindon 
Judul: RE: [budaya_tionghua] (unknown)  THHK
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 10:50 PM







 



  



  
  
  







Sdri Lucia, 

   

Berbicara mengenai pendidikan , sekolah Tionghoa di  Indonesia, THHK 
pada masanya merupakan  suatu jawaban masyarakat Tionghoa pada situasi  ketika
pemerintah colonial Belanda mulai memberikan pendidikan pada masyarakat 
pribumi, dan masyarakat Belanda di Ned India. 

   

Untuk kelompok etnik Tionghoa diabaikan, kasarnya dibodohkan
tanpa fasilitas sekolahan . Anak-anak Tionghoa tidak diberi kesempatan untuk
masuk pada salah satu diantara pilihan ini.  Para kleuarga Tionghoa kaya
memberikan pendidikan pada anak-anak nya dengan memanggil tutor mengajar di
keluarga. Dengan bahan utama budaya dan ajaran Konghucu.  Mungkin bagi keluarga
kaya bisa juga masuk ke sistim sekolah Belanda , hanya bagi yang bisa
mendapatkan setatus disamakan dengan warga Belanda. Biasanya hartawan kapten ,
letnan Tionghoa. 

   

Pada saat yang sama , di Tiongkok dan di Asia Tenggara timbul
kesadaran atas kemerosotan wibawa dan pengaruh pemerintah  dinasti  Manchu yang
sangat mundur.  Pemuka masyarakat Tionghoa mulai berpaling pada keadaan
masyarakat dan pendidikan barat,  dalam harapan untuk usaha merubah kondisi
tsb.   Kegiatan revolusioner ini banyak dimulai di Asia tenggara, ( Sun Yat Sen
mulai dengan pergerakannnya dengan ber promosi di Nanyang , ia seorang dokter 
yang mendapat pendidikan di Inggris) . 

   

 Berdirinya THHK  adalah dalam rangka menyediakan sistim
pendidikan  bagi anak-anak masyarakat  Tionghoa dengan cara modern. Mengikuti
sistim Barat.  Mengundang guru-guru dari Tiongkok untuk mengajar secara formal
di sekolahan.  Gerakan ini berkembang sangat cepat, mencakup banyak kota-kota
di Jawa, Ned India.  Pemerintahan Manchu juga membantu dengan mengirim
inspektur untuk mengontrol sekolah yang ada.  

   

Suatu perkembangan pesat yang mengejutkan pemerintah colonial Belanda. 
Mereka terpaksa membuka juga  HCS untuk memberikan pilihan bagi peranakan 
Tionghoa 
yang sudah mengenal budaya Belanda. Dalam rangka merebut kembali orientasi 
kelompok
yang mulai sadar akan rootnya dan mulai berpaling  kembali pada budaya
Tiongkok. 

   

Kemudian hari ketika Sun Yat Sen  berhasil dengan revolusi
Nasionalisnya, THHK  pada sekolahan yang ada membawakan suara nasionalis KMT. 
Menghadapi Perang dunia ke 2, Jepang menduduki   Ned India. Kegiatan THHK
terputus. Sebab  kegiatan sebelumnya yang sangat mendukung perlawanan KMT  
melawan
Jepang. 

   

Pada saat Jepang menyerah  di Tiongkok , KMT kalah dari PKT , lalu
berdiri RRT yang komunis, gerakan pendidikan Tionghoa di Indonesia terpecah 
menjadi
2 orientasi  PKT dan KMT. 

   

Ketika Indonesia membuka hubungan dan mendekat hanya dengan RRT,
PKT sekolah-sekolah yang berhaluan KMT ditutup. Diantara penyebabnya
terlibatnya KMT juga dalam pemberontakan di pulau-pulau luar Jawa.   Kemudian
hari ketika kelompok-kelompok  politik nasional Indonesia bergerak dalam usaha 
mencari
jalan pintas memajukan  pelaku ekonomi pribumi, terjadilah PP10, pemisahan
pelajar WNI dari sekolah asing dst. Ahkhirnya dengan alasan  pergolakan G30S 
seluruh sekolah Tionghoa pun ditutup. Dan selanjutnya cerita yang kita semua
sudah ketahui bersama. 

Jadinya secara bertahap sistim pendidikan Tionghoa terhapus. 

   

Sekolah berbahasa Tionghoa mulai lagi di zaman Babeh Harto
secara bertahap kecil-kecil an ahirnya membesar lagi sekarang, tetapi agaknya 
dengan
orientasi dan tujuan yang berbeda dibandingkan  masa abad 20 y.l. 

   

Barangkali saja sedikit keterangan ini dapat membantu Anda
memulai mencari tema untuk tesisnya.. Semoga. 

   

Sukses, 

   

   

   





From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
[mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of lucia Herawati

Sent: Friday, January 15, 2010 10:35 AM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK 





   

   








 
  
  Terimakasih informasinya 

  Saya akan membuat tesis ... tentang pendidikan 

  baru cari bahan dan tema bahasaannya 

  setelah ada data data baru saya akan tentukan tema nya 

  Tx

  

  --- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon 
  menulis: 
  

  Dari: ibcindon 

  Judul: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

  Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

  Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 10:25 AM 
  
     
  
  
  Lucia , 
    
  Untuk bahan-bahan 
  THHK,  Mungkin bisa cari buku : 40 taon THHK. 1900-1939.    
  Buku-buku Prof Leo
  Suryadinata.  
   Juga artikel-artikel
   karangan ibu Claudine Salmon.   
    
  Untuk rangka  apa Anda
  mencari  informasi ini ? 
    
  Salam, 
    
    
    
  
  
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_
  tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of lucia Herawati

  Sent: Friday, January 15, 2010 8

RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

2010-01-15 Thread ibcindon
Hehehe, silahkan saja.

 

Kalau komunikasi di millist akan banyak yang membantu mengkoreksi bila ada 
informasi yang keliru, jadi Anda akan bisa mendapat bahan-bahan lebih cepat. 
Mungkinnya juga jauh lebih objektif, sebab akan timbul banyak sanggahan dan 
berkembang bahannya. Sambil mendiskusikan materinya.  Di milis ini banyak tokoh 
yang jauh lebih mumpuni pengetahuannya pasti.

 

Silahkan mana yang lebih nyaman saja,

 

Salam sukses.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of lucia Herawati
Sent: Friday, January 15, 2010 11:15 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

 

  



Terimakasih  boleh khan kalau ada yg perlu saya tanyakan ..saya email anda 
,,,

--- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon  menulis:


Dari: ibcindon 
Judul: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 10:50 PM

  

Sdri Lucia,

 

Berbicara mengenai pendidikan , sekolah Tionghoa di  Indonesia, THHK  pada 
masanya merupakan  suatu jawaban masyarakat Tionghoa pada situasi  ketika 
pemerintah colonial Belanda mulai memberikan pendidikan pada masyarakat  
pribumi, dan masyarakat Belanda di Ned India.

 

Untuk kelompok etnik Tionghoa diabaikan, kasarnya dibodohkan tanpa fasilitas 
sekolahan . Anak-anak Tionghoa tidak diberi kesempatan untuk masuk pada salah 
satu diantara pilihan ini.  Para kleuarga Tionghoa kaya memberikan pendidikan 
pada anak-anak nya dengan memanggil tutor mengajar di keluarga. Dengan bahan 
utama budaya dan ajaran Konghucu.  Mungkin bagi keluarga kaya bisa juga masuk 
ke sistim sekolah Belanda , hanya bagi yang bisa mendapatkan setatus disamakan 
dengan warga Belanda. Biasanya hartawan kapten , letnan Tionghoa.

 

Pada saat yang sama , di Tiongkok dan di Asia Tenggara timbul kesadaran atas 
kemerosotan wibawa dan pengaruh pemerintah  dinasti  Manchu yang sangat mundur. 
 Pemuka masyarakat Tionghoa mulai berpaling pada keadaan masyarakat dan 
pendidikan barat,  dalam harapan untuk usaha merubah kondisi tsb.   Kegiatan 
revolusioner ini banyak dimulai di Asia tenggara, ( Sun Yat Sen mulai dengan 
pergerakannnya dengan ber promosi di Nanyang , ia seorang dokter  yang mendapat 
pendidikan di Inggris) .

 

 Berdirinya THHK  adalah dalam rangka menyediakan sistim pendidikan  bagi 
anak-anak masyarakat  Tionghoa dengan cara modern. Mengikuti sistim Barat.  
Mengundang guru-guru dari Tiongkok untuk mengajar secara formal di sekolahan.  
Gerakan ini berkembang sangat cepat, mencakup banyak kota-kota di Jawa, Ned 
India.  Pemerintahan Manchu juga membantu dengan mengirim inspektur untuk 
mengontrol sekolah yang ada. 

 

Suatu perkembangan pesat yang mengejutkan pemerintah colonial Belanda.  Mereka 
terpaksa membuka juga  HCS untuk memberikan pilihan bagi peranakan Tionghoa  
yang sudah mengenal budaya Belanda. Dalam rangka merebut kembali orientasi 
kelompok yang mulai sadar akan rootnya dan mulai berpaling  kembali pada budaya 
Tiongkok.

 

Kemudian hari ketika Sun Yat Sen  berhasil dengan revolusi Nasionalisnya, THHK  
pada sekolahan yang ada membawakan suara nasionalis KMT.  Menghadapi Perang 
dunia ke 2, Jepang menduduki   Ned India. Kegiatan THHK terputus. Sebab  
kegiatan sebelumnya yang sangat mendukung perlawanan KMT  melawan Jepang.

 

Pada saat Jepang menyerah  di Tiongkok , KMT kalah dari PKT , lalu berdiri RRT 
yang komunis, gerakan pendidikan Tionghoa di Indonesia terpecah menjadi 2 
orientasi  PKT dan KMT.

 

Ketika Indonesia membuka hubungan dan mendekat hanya dengan RRT, PKT 
sekolah-sekolah yang berhaluan KMT ditutup. Diantara penyebabnya terlibatnya 
KMT juga dalam pemberontakan di pulau-pulau luar Jawa.   Kemudian hari ketika 
kelompok-kelompok  politik nasional Indonesia bergerak dalam usaha mencari 
jalan pintas memajukan  pelaku ekonomi pribumi, terjadilah PP10, pemisahan 
pelajar WNI dari sekolah asing dst. Ahkhirnya dengan alasan  pergolakan G30S  
seluruh sekolah Tionghoa pun ditutup. Dan selanjutnya cerita yang kita semua 
sudah ketahui bersama.

Jadinya secara bertahap sistim pendidikan Tionghoa terhapus.

 

Sekolah berbahasa Tionghoa mulai lagi di zaman Babeh Harto secara bertahap 
kecil-kecil an ahirnya membesar lagi sekarang, tetapi agaknya dengan orientasi 
dan tujuan yang berbeda dibandingkan  masa abad 20 y.l.

 

Barangkali saja sedikit keterangan ini dapat membantu Anda memulai mencari tema 
untuk tesisnya.. Semoga.

 

Sukses,

 

 

 

From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. 
com] On Behalf Of lucia Herawati
Sent: Friday, January 15, 2010 10:35 AM
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Subject: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

 

  


Terimakasih informasinya 
Saya akan membuat tesis ... tentang pendidikan 
baru cari bahan dan tema bahasaannya 
setelah ada data data baru saya akan tentukan tema nya 
Tx

--- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon  menulis:


Dari: ibcindon 
Judul: RE:

Re: [budaya_tionghua] Seni Gunting Kertas = Tiauw Zhe? (Was: Mohon Ide Tahun Baru)

2010-01-15 Thread zhoufy
Nama chinesenya: Jian zhi剪纸。
Artinya ya kertas yg digunting, bukan diukir. Inggrisnya kalau tak salah papper 
cut.

Grs besarnya ada dua jenis: yg satu kertasnya polos berwarna, yg satu kertasnya 
putih, setelah guntingannya jadi, diberi warna warni pakai cat air.

Motif guntingannya sangat kaya, bisa apa saja, setiap orang boleh berkreasi 
sendiri. Dan banyak yg menggunting berdasarkan legenda, atau lukisan terkenal. 

Utk menggunting harus pakai gunting khusus. Saya sendiri tdk punya dan tdk bisa 
pakai gunting, jadi mengakali pakai pisau/sillet. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ophoeng" 
Date: Fri, 15 Jan 2010 16:15:58 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Seni Gunting Kertas = Tiauw Zhe? (Was: Mohon Ide 
Tahun Baru)

Bung Zhou dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Tertarik dengan istilah 'gunting kertas' ini, apakah yang anda maksud itu yang 
dulu kalau tak salah biasa disebut 'tiyaw zhe' - tiauw = ukir, zhe = kertas? 
Yang gambarnya saling menempel seperti pada seni kaca patri itu? Jadi si kertas 
akan membentuk suatu rupa, entah manusia atau hewan, yang ada tatahan 
kecil-kecil berupa hiasan, kertasnya berlubang-lubang membentuk rupa itu?

Waktu saya masih sekolah di SD THHK (gak tamat), pernah 'musim' kertas yang 
ditatah atau digunting begini, sudah jadi didatangkan dari RRT, kalau tak 
salah. tadinya saya pikir itu dicetak dengan mesin, tapi belakangan saya baru 
tahu kalau itu aslinya adalah secara individu, satu per satu dibuat dengan cara 
gunting dan tatah pakai tangan.

Saya pernah lihat film-nya buatan Discovery atau NG, di pedalaman Tiongkok 
pernah ada satu nenek yang lihai sekali memainkan guntingnya membuat aneka 
rupa. Dalam demo itu, beliau diminta membuat apa saja, tanpa pola, langsung 
guntang-gunting kertas (umumnya kertas 'lau-cuo' warna merah) dan tak lama 
muncul sudah bentuk yang diminta.

Saya pernah coba google cari hal-hal yang berkaitan dengan seni gunting kertas 
atau ukir kertas begitu, tapi hasilnya nihil. Barangkalai ada di antara anda 
yang tahu istilah resminya untuk seni tsb, baik dalam basa Tionghua maupun basa 
Inggris-nya?

Kalau benar yang dimaksud adalah yang begitu, saya setuju dengan anda, Bung 
Zhou. Kalau bisa digalakkan lagi seni gunting kertas begitu. Tapi, saya ndak 
yakin apakah anak-anak sekarang pernah diajarkan membuat prakarya seperti itu.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan

http://ophoeng.multiply.com/




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

Lomba gunting kertas saja! Ini seni rakyat khas Tiongkok. Saat kecil saya 
sangat gandrung membuat ini. Dan pernah dpt juara prakarya di sekolah indo dng 
guntingan ini. 
 
 





Re: [budaya_tionghua] Re: Koan Kong

2010-01-15 Thread djoko santoso
Saudara2 mailiser Budaya Tionghua, maaf sebesar2 nya kalau ada kesalahan2 dalam 
saya menanggapi tentang Kwan Kong, maklum pada saat itu, saya masih berusia 7 - 
8 tahun , Jadi kira2 sdh lebih dari 50 th yg lalu diceriterakan oleh orang2 yg 
jauh lebuh tua, jadi ingat nya agak samar2, baru minggu2 kemarin saya baca lagi 
dari Wikipedia mengenai Sam Kok, tetapi saya banyak mendapat pengajaran yg 
berharga dari pihak yang menceriterakan, untuk selalu berbuat baik, bisa pegang 
janji dlsb.

Sekali lagi saya minta maaf yg se besar2nya dari para miliser BT, saya selalu 
di didik untuk belajar dari masa2 lampau, yang baik dipelihara, dan yang buruk 
dibuang.

Salam sejahtera DSantoso







From: ardian_c 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, 15 January, 2010 14:45:06
Subject: [budaya_tionghua] Re: Koan Kong

  
ya tergantung lu baca dimana hehehehehe kalu baca sanguo zhi seh gak getu tuh 
si Zhang Fei.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Kawaii_no_Shogetsu "  wrote:
>
>  Keras sama Kasar beda Bung! Kalau anda bilang keras dan kasar itu Tio 
> Hui/Zhang Fei, saudara paling bungsu dari trio ini.
>  Salah satu budaya Tionghoa menghormati orang-orang yang dianggap berjasa 
> atau berkebajikan ya dibangunkan Kelenteng untuk mengenang jasa-jasanya.
>  Jadi inget obrolan kemarin di Milis ini soal Gus Dur, Hehehe...
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, djoko santoso  wrote:
> >
> > Kwan Kong, dulu waktu kecil saya sering diceritai mengenai kepahlawan Kwan 
> > Kong, Oleh Ie Po saya, Kwan Kong itu keras/kasar tapi sangat kesatria, 
> > punya dua saudara angkat, Tio Fie dan Lauw Pi, Kwan Kong brewoknya kasar 
> > matanya besar berwarna merah, dan kalau tidur melek, suatu ketika musuhnya 
> > mo membunuh Kwan Kong pada tengah malam, dia mengindap2 masuk, dengan 
> > tujuan membunuh Kwan Kong pada saat tidur, dia sangat terkejut dan menjadi 
> > takut, karena dilihatnya Kwan Kong, sedang duduk dengan mata melotot merah 
> > saga, sehingga dia lari ketakutan.
> > 
> > Kwan Kong, Tio Fie, dan Lau Pi,  saling mengasihi dan setia, padahal mereka 
> > cuma tiga saudara angkat, mereka terkenal, yg satu sangat pintar, yang satu 
> > sangat gagah kesatria, dan yang lain sangat welas asih, tiga serangkai yang 
> > saling mengenapi, dan sangat dihormati pada masanya, sehingga masyarakat 
> > membuat patung bagi ketiganya untuk dikenang. Ditaruh di Kelenteng2 dan 
> > dirumah2 tangga, itu yang saya ingat ceriteranya
> > 
> > Sifat2 baik mereka menurut Ie Po harus saya tiru, Sayang pada usia 9 tahun 
> > saya pindah ke Jakarta, menyusul orang tua kandung yang sudah di jakarta, 
> > sehingga jauh dari orang tua2 yang suka berceritera, kisah2 lama, seperti 
> > Sam kok, Cu Goan Ciang, Ma Pau Cuan, Cau Cau, dll.
> > 
> > Tapi yang tidak saya mengerti, mengapa tokoh2 seperti Kuan Kong itu disebut 
> > Toa Pe Kong?
> > 
> > salam sejahtera buat semua sdr2 di mailis Budaya Tiong Hua
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >  _ _ __
> > From: liang u 
> > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > Sent: Mon, 11 January, 2010 18:28:19
> > Subject: Re: [budaya_tionghua]  Koan Kong
> > 
> > 
> > Kuan Kong (dulu Kwan Kong) yang  nama aslinya Kuan Yi (dulu Kwan Ie), kong 
> > adalah panggilan kehormatan, seperti hakim Pao Kong. Kuan Kong  dihormati 
> > karena sifatnya yang satria, jujur, setia dan moralnya yang tinggi. Saya 
> > pernah mendengar dari para pengusaha yang memuja Kuan Kong, kejujuran dan 
> > dan kesetiaan dalam bisnis penting. Kejujuran adalah tidak menipu konsumen 
> > maupun supplier, kesetiaan adalah etika bisnis, bila setelah anda 
> > menyanggupi meskipun tanpa bukti tertulis, anda tetap harus menepatinya. 
> > Ini yang disebut xinyong atau kepercayaan. Pengusaha tradisional selalu 
> > mencoba mentaatinya, kalau tidak namanya hancur dan tak ada orang yang akan 
> > mempercayai lagi.  Sistim ini menjadi rumit karena sekarang pengusaha 
> > banyak sakali, sehingga kalau ada pengusha yang nakal, biarpun namanya 
> > rusak, yang kenal dia cuma sebagian kecil, sehingga ia masih tetap hidup. 
> > Meskipun demikian, di antara pengusaha yang erat berhubungan, sistim 
> > xinyong ä¿¡ç"¨
 ini masih
> >  berlaku. Saya bukan pengusaha, tapi karena saya pernah bekerja di 
> > perusahaan, masih banyak orang diantara kita, yang melakukan hal demikian. 
> > Seorang pengamat barat, ketika mengadakan survey di Asia Tenggara, pernah 
> > menemui seorang pengusaha besar menyerahkan cheque satu juga dolar tanpa 
> > tanda terima. Seorang pejabat perusahaan yang pribumi, pernah memberi tahu 
> > saya katanya pengusaha di Glodok, ditelpon saja barang dikirim kalau mereka 
> > saling kenal, waktu itu saya masih muda, tak mengerti saya katakan 
> > memangnya begitu koq. Belakangan baru tahu, bahwa itu hanya berlaku di 
> > antara orang Tionghoa. Kalau kita bisa bicara Mandarin ditambah dialek, 
> > kepercayaan itu lebih cepat kita dapat.
> > Pern

RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

2010-01-15 Thread lucia Herawati
sekali lagi terimakasih ...  pasti saya via BT ini ..


--- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon  menulis:

Dari: ibcindon 
Judul: RE: [budaya_tionghua] (unknown)  THHK
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 11:48 PM







 



  



  
  
  







Hehehe, silahkan saja. 

   

Kalau komunikasi di millist akan banyak yang membantu
mengkoreksi bila ada informasi yang keliru, jadi Anda akan bisa mendapat
bahan-bahan lebih cepat. Mungkinnya juga jauh lebih objektif, sebab akan timbul
banyak sanggahan dan berkembang bahannya. Sambil mendiskusikan materinya.  Di
milis ini banyak tokoh yang jauh lebih mumpuni pengetahuannya, ,,, pasti. 

   

Silahkan mana yang lebih nyaman saja, 

   

Salam sukses. 

   





From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
[mailto:budaya_ tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of lucia Herawati

Sent: Friday, January 15, 2010 11:15 PM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK 





   

   








 
  
  

  Terimakasih  boleh khan kalau ada yg perlu saya tanyakan ..saya email
  anda ,,,

  

  --- Pada Jum, 15/1/10, ibcindon 
  menulis: 
  

  Dari: ibcindon 

  Judul: RE: [budaya_tionghua] (unknown) THHK

  Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

  Tanggal: Jumat, 15 Januari, 2010, 10:50 PM 
  
     
  
  
  Sdri Lucia, 
    
  Berbicara mengenai
  pendidikan , sekolah Tionghoa di  Indonesia, THHK  pada masanya
  merupakan  suatu jawaban masyarakat Tionghoa pada situasi  ketika
  pemerintah colonial Belanda mulai memberikan pendidikan pada masyarakat 
  pribumi, dan masyarakat Belanda di Ned India. 
    
  Untuk kelompok etnik
  Tionghoa diabaikan, kasarnya dibodohkan tanpa fasilitas sekolahan . Anak-anak
  Tionghoa tidak diberi kesempatan untuk masuk pada salah satu diantara pilihan
  ini.  Para kleuarga Tionghoa kaya memberikan pendidikan pada anak-anak
  nya dengan memanggil tutor mengajar di keluarga. Dengan bahan utama budaya
  dan ajaran Konghucu.  Mungkin bagi keluarga kaya bisa juga masuk ke
  sistim sekolah Belanda , hanya bagi yang bisa mendapatkan setatus disamakan
  dengan warga Belanda. Biasanya hartawan kapten , letnan Tionghoa. 
    
  Pada saat yang sama , di
  Tiongkok dan di Asia Tenggara timbul kesadaran atas kemerosotan wibawa dan
  pengaruh pemerintah  dinasti  Manchu yang sangat mundur. 
  Pemuka masyarakat Tionghoa mulai berpaling pada keadaan masyarakat dan
  pendidikan barat,  dalam harapan untuk usaha merubah kondisi
  tsb.   Kegiatan revolusioner ini banyak dimulai di Asia tenggara, (
  Sun Yat Sen mulai dengan pergerakannnya dengan ber promosi di Nanyang , ia
  seorang dokter  yang mendapat pendidikan di Inggris) . 
    
   Berdirinya THHK 
  adalah dalam rangka menyediakan sistim pendidikan  bagi anak-anak
  masyarakat  Tionghoa dengan cara modern. Mengikuti sistim Barat. 
  Mengundang guru-guru dari Tiongkok untuk mengajar secara formal di
  sekolahan.  Gerakan ini berkembang sangat cepat, mencakup banyak
  kota-kota di Jawa, Ned India.  Pemerintahan Manchu juga membantu dengan
  mengirim inspektur untuk mengontrol sekolah yang ada.  
    
  Suatu perkembangan pesat
  yang mengejutkan pemerintah colonial Belanda.  Mereka terpaksa membuka
  juga  HCS untuk memberikan pilihan bagi peranakan Tionghoa  yang
  sudah mengenal budaya Belanda. Dalam rangka merebut kembali orientasi
  kelompok yang mulai sadar akan rootnya dan mulai berpaling  kembali pada
  budaya Tiongkok. 
    
  Kemudian hari ketika Sun
  Yat Sen  berhasil dengan revolusi Nasionalisnya, THHK  pada
  sekolahan yang ada membawakan suara nasionalis KMT.  Menghadapi Perang
  dunia ke 2, Jepang menduduki   Ned India. Kegiatan THHK terputus.
  Sebab  kegiatan sebelumnya yang sangat mendukung perlawanan KMT 
  melawan Jepang. 
    
  Pada saat Jepang
  menyerah  di Tiongkok , KMT kalah dari PKT , lalu berdiri RRT yang
  komunis, gerakan pendidikan Tionghoa di Indonesia terpecah menjadi 2
  orientasi  PKT dan KMT. 
    
  Ketika Indonesia membuka
  hubungan dan mendekat hanya dengan RRT, PKT sekolah-sekolah yang berhaluan
  KMT ditutup. Diantara penyebabnya terlibatnya KMT juga dalam pemberontakan di
  pulau-pulau luar Jawa.   Kemudian hari ketika kelompok-kelompok
   politik nasional Indonesia bergerak dalam usaha mencari jalan pintas
  memajukan  pelaku ekonomi pribumi, terjadilah PP10, pemisahan pelajar
  WNI dari sekolah asing dst. Ahkhirnya dengan alasan  pergolakan
  G30S  seluruh sekolah Tionghoa pun ditutup. Dan selanjutnya cerita yang
  kita semua sudah ketahui bersama. 
  Jadinya secara bertahap
  sistim pendidikan Tionghoa terhapus. 
    
  Sekolah berbahasa Tionghoa
  mulai lagi di zaman Babeh Harto secara bertahap kecil-kecil an ahirnya 
membesar
  lagi sekarang, tetapi agaknya dengan orientasi dan tujuan yang berbeda
  dibandingkan  masa abad 20 y.l. 
    
  Barangkali saja sedikit
  keterangan ini dapat membantu Anda memulai mencari tema untuk tesisnya..
  Semoga. 
    
  Sukses, 
    
    

Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Thread ANDREAS MIHARDJA
Yang yg tinggal diMassachusetes/USA adalah guru silat aliran Siao Lin Memang 
dia asal Taiwan tetapi sbtulnya asal Manland.
Dia memang sekarang mengajar Taiji sebab pengikutnya lebih banyak - jadi more 
money.

--- On Thu, 1/14/10, King Hian  wrote:


From: King Hian 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 14, 2010, 7:16 PM











Memang banyak yang percaya bhw Taijiquan diciptakan oleh Zhang Sanfeng. Tetapi 
aliran taijiquan utama yang ada sekarang (Chen, Yang, Sun, Wu, Wuu), semuanya 
bisa ditelusuri ke Chen Taiji dari Chenjiagou.

Saya percaya di Taiwan ada banyak guru taijiquan yang bisa dipakai utk beladiri 
(bukan taiji senam). Saya pernah lihat dokumenter (kalo gak salah dari 
Discovery, seharusnya bisa dicari di Youtube) ttg guru aliran neijia (taiji, 
xingyi, bagua) di Taiwan, dan disitu ditunjukkan mereka berlatih utk aplikasi 
beladiri, bukan untuk senam. Ada satu guru taijiquan asal Taiwan yang sekarang 
mengajar di Amerika, yaitu Yang Jwing-ming (Pinyin: Yang Zhenmin).

Yang disebut kunthao dari Hongkong, mungkin adalah Yongchunquan (Konghu: wing 
chun kun). Banyak negara Eropa yang memberikan latihan Yongchun kepada pasukan 
khususnya, cmiiw.

Saya bukan seorang ahli taijiquan, saya hanya pernah belajar sedikit taijiquan 
Yang dan Chen. Selama belajar, saya tidak pernah diajarkan bahwa badan dan 
tangan harus lemah tidak bertenaga.
Benar bhw tenaga berasal dari kaki, kemudian ke pinggang, badan, dan ke 
lengan/tangan. Tetapi badan dan lengan tetap harus bertenaga, tidak boleh lemas.
Dari 13 gerakan dasar taijiquan, yaitu: peng, lv, ji, an, cai, lie, zhou, kao, 
gu, pan, jin, tui, ding, 
8 yang pertama berhubungan dengan badan dan tangan, semuanya harus menggunakan 
tenaga pada badan dan tangan.
menurut saya, "yong yi bu yong li" (menggunakan pikiran bukan menggunakan 
tenaga) tidak bisa diartikan bhw kita sama sekali tidak menggunakan tenaga.

5 gerak berikutnya berhubungan dengan langkah kaki: kiri, kanan, maju, mundur, 
diam ditempat. 
Saya tidak tahu bahwa jika taijiquan "dipakai" utk beladiri, orangnya akan 
loncat dan berputar seperti baling2. Krn yang saya lihat dari guru saya, mereka 
cuma melakukan sedikit gerakan, jarang sekali melompat atau berputar seperti 
baling2.

Bagi yang belum pernah melihat aplikasi taijiquan utk beladiri, bisa melihat 
film Cheng Long (Jacky Chan) yang berjudul Shen Hua (the Myths), penjahat di 
film ini menggunakan jurus taijiquan.

kiongchiu,
KH






 




From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Fri, January 15, 2010 12:42:34 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

  






Taichi sejarahnya tidak jelas sebab sampai kini belum dpt dibuktikan kecuali  
bahwa yg mulainya menurut dongeng adalah Chang San-feng seorang ahli dari 
Wutang yg beragama Daochiao. Gerakannya memang mungkin berlainan sedikit dari 
Wutang - itu saya tidak tahu. Yeh Chi-mei juga disebut sebagai penciptanya [ini 
saya kira mungkin salah ???]
Bedanya antara Wutang dan Siao Lin adalah didalam pemakaian kaki. Siao Lin kaki 
adalah akar gerakan sedangkan utk Wudang yg asal dari utara kaki juga adalah 
alat berkelahi. Ini dapat kita lihat perbedaannya antara Weitankung yg memakai 
semacem kuda² dan Taichi yg kakinya juga turut bergerak. Chang San-feng juga yg 
menciptakan latihan neikung. Bedanya antara Siao Lin dan Dao neikung hanya 
pernapasan dibagian tantian. Kalau Dao  inhale tantian disedot dan kalau exhale 
dbesarkan.  napas dgn "paru²"  bukan dgn perut
 
http://www.chebucto .ns.ca/Philosoph y/Taichi/ history.htmlhttp://www.damo- 
qigong.net/ wudang/kungfu. htm
 
 
Gie Say Hwee saya tahu asal Sukabumi dan kalau datang keBogor memang mereka 
selalu ketemu dan sebaliknya kalau yg dari Bogor  keSukabumi juga harus 
mengunjungi tempat mereka. Apakah ini Wutang atau SiaoLin saya juga tidak tahu 
dgn jelas [lupa]. Tetapi pukulan naga adalah SiaoLin sebab wudang tidak kenal 
nama ini. --  Didalam bertanding yg belajar Taichi asal dari Taiwan tidak 
bisa mempergunakannya utk berkelahi dan pengetahuan mereka didalam teknik tsb 
adalah minimal.  Teknik berkelahi didapat lebih banyk dari Siaolin , Karate dan 
Taikwando.Kuntao dari HK lebih gesit memakai teknik utk berkelahi dan lebih 
efficient dibanding dgn karate.
 
Andreas
 
 
Didalam aliran Kungfu kita dpt melihat perbedaan teknik dari bagian badan yg 
dipakai.
Yg asal selatan penduduknya hidp didaerah sungai dan rawa² jadi kalau kemana↓ 
pakai perahu. Jadi kuda² harus kekar agar jangan jatuh.  Kungfu dari utara 
adalah utk mereka yg hidup diatas kuda jadi keangkeran kaki tidak penting dan 
mereka mnya sebagai senjata.- Ini dpt kita lihat ekwando - utara dan Karate - 
selatan. Ini hanya utk illustrasi. Didalam prakemua sudah membaur.  [Kalau 
dibaur dgn Thai kungfu kita juga udah lebih bingung lai sebab mereka 
mempergakan kaki lebih gesit dari kungfu chiutara]

[budaya_tionghua] Re: Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak Taiji.

2010-01-15 Thread Kawaii_no_Shogetsu
 Si Suheng kumaha? Pan itu ceritanya Wei yang Tuoba Wei tea.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c"  wrote:
>
> iye judulnye jg WUSHU
> 
> ya lumayan seh , btw itu pilem MULAN kok jadi org kerajaan WEI boekannya suku 
> Xianbei ya hehehehehehehehe
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
> >
> > Oh kalau yg ini saya inget, ceritanya ttg kakak beradik, ada perlombaan 
> > wushu segala kan? 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: agoeng_set@
> > Date: Fri, 15 Jan 2010 06:43:32 
> > To: 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> > Taiji.
> > 
> > Bukan, judulnya klo ga wushu yah kungfu, film baru ga lama, paling 1 taon. 
> > Diputar di blitz kok. Painted skin kan film lama banget. 
> > -Original Message-
> > From: zhoufy@
> > Date: Fri, 15 Jan 2010 06:29:57 
> > To: 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> > Taiji.
> > 
> > Oh itu judulnya painted face, si xiaofu,   mengisahkan masa kecil chenlong, 
> > hungjinbao dll. Film ini dapat best film di festifal hongkong.
> > 
> >  
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -Original Message-
> > From: agoeng_set@
> > Date: Fri, 15 Jan 2010 05:18:46 
> > To: 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> > Taiji.
> > 
> > Film wushu diproduserin hung cing pao bagus juga tuh, cerita ttg anak2 yg 
> > masuk ke sekolah wushu di tiongkok sampe dewasa. 
> > -Original Message-
> > From: King Hian 
> > Date: Thu, 14 Jan 2010 20:33:35 
> > To: 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> > Taiji.
> > 
> > Ada film bagus ttg Yang Taiji yang dibintangi oleh Wu Jing (Jason Wu). 
> > Seingat saya, film ini beredar hampir berbarengan dengan film Taichi 
> > Masternya Jet Li.
> > Selain film bioskop, juga ada film serialnya yang juga dibintangi oleh Wu 
> > Jing. Gambarnya bisa dilihat di sini:
> > http://www.martialdevelopment.com/blog/jacky-wu-jing-the-tai-chi-master/
> > 
> > 
> > kiongchiu,
> > KH
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > From: "zhoufy@" 
> > To: King Hian 
> > Sent: Fri, January 15, 2010 10:34:06 AM
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> > Taiji.
> > 
> > Saya pernah nonton film doku yg bercerita ttg praktek wushu di china 
> > daratan, hampir semua aliran dibahas. Disitu ada adegan seorang kakek2 tua 
> > melawan anak muda dng taijiquan, jelas sekali terlihat bgmn cara kerja 
> > taiji mematikan lawan, yakni dng cara mengalihkan tenaga lawan!
> > 
> > Film hongkong yg menokohkan pesilat taiji, yg pernah nonton ada dua, yg 
> > satu dibintangi Jet Lie, yg satu bintang baru yg lupa namanya. Yg Jet Lie 
> > kurang berkesan, yg hebat justru yg bintang baru itu! Orangnya tinggi 
> > kurus, lemah gemulai, persis spt tokoh2 pelajar lemah di cerita2 silat. 
> > Gerakan taijinya juga benar2 luwes, dng lembut mengatasi yg keras.
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > 
> > From:  King Hian  
> > Date: Thu, 14 Jan 2010 19:16:52 -0800 (PST)
> > To: 
> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Ilmu tenaga dalam Shaolin dan silat lunak 
> > Taiji.
> >   
> > Memang banyak yang percaya bhw Taijiquan diciptakan oleh Zhang Sanfeng. 
> > Tetapi aliran taijiquan utama yang ada sekarang (Chen, Yang, Sun, Wu, Wuu), 
> > semuanya bisa ditelusuri ke Chen Taiji dari Chenjiagou.
> > 
> > Saya percaya di Taiwan ada banyak guru taijiquan yang bisa dipakai utk 
> > beladiri (bukan taiji senam). Saya pernah lihat dokumenter (kalo gak salah 
> > dari Discovery, seharusnya bisa dicari di Youtube) ttg guru aliran neijia 
> > (taiji, xingyi, bagua) di Taiwan, dan disitu ditunjukkan mereka berlatih 
> > utk aplikasi beladiri, bukan untuk senam. Ada satu guru taijiquan asal 
> > Taiwan yang sekarang mengajar di Amerika, yaitu Yang Jwing-ming (Pinyin: 
> > Yang Zhenmin).
> > 
> > Yang disebut kunthao dari Hongkong, mungkin adalah Yongchunquan (Konghu: 
> > wing chun kun). Banyak negara Eropa yang memberikan latihan Yongchun kepada 
> > pasukan khususnya, cmiiw.
> > 
> > Saya bukan seorang ahli taijiquan, saya hanya pernah belajar sedikit 
> > taijiquan Yang dan Chen. Selama belajar, saya tidak pernah diajarkan bahwa 
> > badan dan tangan harus lemah tidak bertenaga.
> > Benar bhw tenaga berasal dari kaki, kemudian ke pinggang, badan, dan ke 
> > lengan/tangan. Tetapi badan dan lengan tetap harus bertenaga, tidak boleh 
> > lemas.
> > Dari 13 gerakan dasar taijiquan, yaitu: peng, lv, ji, an, cai, lie, zhou, 
> > kao, gu, pan, jin, tui, ding, 
> > 8 yang pertama berhubungan dengan badan dan tangan, semuanya harus 
> > menggunakan tenaga pada badan dan tangan.
> > menurut saya, "yong yi bu yong li" (menggunakan pikiran bukan menggunakan 
> > tenaga) tidak bisa

[budaya_tionghua] Re: Mencari Keluarga

2010-01-15 Thread sumamihardja
Waaah, enggak dibaca nih. hehehehe.

Seperti yang saya sudah tulis, saya bukan dari garis Thung Tiang Mih (dan 
kemungkinan besar juga bukan dari garis Banten). Thung Tjoen Pok dan Tjoen Pauw 
adalah keturunan dari Thung Tiang Mih atuh.

Btw, Jiyan dari tiga garis marga Thung di Indonesia adalah cocok satu sama 
lain, karenanya meskipun dari kampung yang berbeda (dua garis dari Yunshan, 
satu dari Changtai), bisa dikatakan moyangnya sama. Apalagi kampung Yunshan di 
kabupaten Huaan, dengan kota Changtai (atau bisa jadi kabupaten) jaraknya cuma 
sekitar 100 km.

Kalau nama saya menggunakan Jiyan Djie (Ji, Ru), itu karena memang generasinya 
sama (saya sudah cocokkan dengan nama orang tua dan kakeknya). Tinggal nama 
Hauw-nya itu apa. Saya sendiri menggunakan Xiao, tapi entah yang lainnya. Bisa 
saja Hou, atau arti lain, meskipun bisa juga sama-sama Xiao Bakti. 

Juga untuk thread GS (kalau tidak salah), marga Thung di Makassar juga besar, 
lebih-lebih karena ada Majoor bermarga Thung di sana yang menjadi penilik 
berbagai kelenteng di Makassar. Saya sudah bertemu keturunan langsungnya dan 
bertukar Jiyan. Majoor Thung Liong Hwie (atau ada juga yang menulis Thoeng 
Liong Hwee) dibunuh Jepang tahun 1942 bersama dengan 4 anaknya karena melakukan 
perlawanan. Karena dia punya gelar bangsawan dari pemerintahan Qing dan 
kemudian pangkat dari Republik, didirikan monumen mengenang keberaniannya. 
Menurut beberapa orang, monumen itu sudah dihancurkan seiring pemindahan lokasi 
makam Tionghoa ke Gowa. Pada masa hidupnya, Thung Liong Hwie ini adalah sehabat 
karib Sultan Gowa dan Makassar. Rumahnya sering dikunjungi para bangsawan dari 
Gowa, Makassar dan Bone dan diadakan cara penerimaan adat. Banyak cerita unik 
mengenai keluarga Thung di Makassar, sebagaimana halnya Thung di Jawa Barat 
(dan Banten). Uniknya, tidak banyak dari marga ini yang menjadi pedagang atau 
pengusaha, kebanyakan lebih tertarik untuk aktif di bidang kemasyarakatan dan 
pendidikan. Tidak heran apabila ketemu dengan keturunan marga Thung di berbagai 
sektor non-bisnis.

Sebagai informasi, ketua dewan Rujia di Hongkong dan kepala departemen 
pendidikan tradisional Rujia di Shandong juga bermarga Thung.






--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Denny Tan  wrote:
>
> Dear Bung Suma Miharja
> 
> Dalam buku silsilah keluarga Thung ada 2 orang yg memakai nama Thung Djie 
> Hauw.
> Saya mengira-ngira jika usia Bung Suma sama dengan saya,
> maka saya menebak kakek anda bernama Thung Tjoen Pok dan nenek anda 
> bernama Tan Hok Nio. Atau kakek anda adalah Thung Tjoen Pauw dan nenek anda
> adalah Tan Hay Nio. Mohon ma'af jika semuanya keliru.
> 
> Sedang Kongcoco Thung Tiang Mie mempunyai nama lain yaitu Thung Liong Soey
> dan nama muslim Tubagus Abdullah Moestopa. Beliau biasa dipanggil babah Emboen
> dan memiliki isteri bernama Tee San Nio yg meninggal pada tahun 1853.
> 
> Sedangkan nama ayahanda Kongcoco bernama Pangeran Mustopa Atau Thung Siang Toh
> Atau Kiyai Tapa Atau Majoor Djangkung Atau Pangeran Purabaya Atau dengan 
> julukan
> Wali Allah Abdul Haj. Beliau beristerikan Ratu Neira atau di panggil Ma' 
> Bugis.
> Beliau lahir tahun 1750 dan tidak diketahui meninggalnya tahun berapa.
> 
> Saya tidak berani menuturkan lebih lanjut lebih keatas sampai tahun 1400 an 
> karena diluar garis leluhur saya. Biar garis keturunan Thung yg lebih banyak 
> bercerita. Karena ada leluhur Thung yg menikah dengan leluhur saya Tan maka 
> buku silsilah kami di gabung.
> 
> Wassalam.
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> From: H.S. Han 
> To: Budaya Tionghua 
> Sent: Sun, January 10, 2010 7:43:35 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Dr. Tio Oen Bik ==> Sdr. Koai Hiap
> 
>   
> Sdr. Koai Hiap yang budiman,
>  
> Maaf sekali agak lama baru membales e-mail anda.
> Saya tidak dapat menjawab tulisan-tuklisan anda,karena saya belum menyelidiki 
> sampai mendalam riwayathidup Dr. Tio Oen Bik.
> Mungkin sepengetahuan saya Sarikat Dagang Islam didirikan lebih dulu dari 
> Boedi Oetomo. Menurut buku-buku yang ada kedua kumpulan itu berdiri dan 
> anggaran dasarnya banyak bersamaan dengan THHK. Dimaksud terpengaru oleh 
> hasil yang gemilang dari THHK dalam pendidikan masyarakat Hua Yi jaman dulu 
> dan merobah pikiran manusia.
>  
> Kerepotan saya karena kesehatan dan sedang mempersiapkan memoir saya dalam 
> bahasa Indonesia, maka sementara ini saya tidak dapat mencurahkan pikiran 
> saya pada Dr. Tio O.B. Mohon pengertian anda.
>  
> Maaf dan trima kasih atas respons anda pada artikel saya
>  
> Hwie-Song
>




Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)

2010-01-15 Thread Tantono Subagyo
Aku ikuuuttt
.
Sojah, Tan Lookay

2010/1/15 Erik 

>
>
> Hai, Ko Phoeng. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah
> segala-galanya? Yang penting sudah dapet Cuan hari ini??
> Sorry baru buka milis BT hari ini neh, jadi telat ngebalesnya.
> Senang sekali kalo Ko Phoeng mau jadi pemandu buat kita. Jadi konform
> semuanya ya? Soal tempat Ko Phoeng yang lebih berpengalaman yang nentuin
> aja! Waktunya kapan? Seminggu setelah Sin Cia? Tempat di mana? Jakarta or
> Bogor?
> Hai, TTM lainnya, koh Budiman, Jackson Yahya, Agoeng, Ulyse, King Hian (dan
> siapa lagi yang pernah nyatakan mau ikutan??) bgmana pendapatnya?? Tolong
> direspon donk, ini mumpung Ko Phoeng siap jadi pemandu kita!!
>
> Salam,
>
> Erik
>
> --
> *--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
> >
> Bung Budi Anto, Bung Erik dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
> Hehehe. sorry, baru buka website milis lagi nih.
> Bener kata Bung Anto, saya gak ambil hati soal itu. Cuma karena penasaran
> ajah ama cerita soal boss yang semena-mena mau batalin order cuma gara-gara
> sapaan ramah anak buah pemasoknya, maka saya ikut nimbrung cerita panjang
> lebar.
>  Buat saya mah, sepanjang kita punya niat dan itikad baik, ndak usah
> digubris reaksi orang bagaimana pun. Kita berbuat sebaik yang kita bisa,
> selanjutnya terserah sesiapa saja yang mau menilainya. Ya ndak?
> Juga setuju banget kalau lantas bisa dilanjut makan-makan bareng, bagus
> lagi kalau Bung Erik mau jadi sponsor traktir kita semua ya?
>  Tapi, tentu saja ada baiknya kalau kita makan bareng-nya going Dutch aka
> bayar masing-masing ajah dong. Bung Erik sudah berniat baik mau ngumpulin
> temen-temen semua, tentu saja mesti disambut dengan baik, dengan kedua
> tangan terbuka, jadi beban berat sama dipikul, kalau ringan ya sama
> dijinjing ajah.
> Kapan mau makan bareng-nya? Nah, ini yang jadi penyakit metropolitan
> Jakarta. Susah ngatur dan cocokin waktu untuk ketemu. Kalau cuma satu-dua
> orang saja mungkin gampang, tapi kalau sudah massal tentu agak susah.
> Mengenai tempatnya, kalau dipilih waktunya sekitaran Imlek, mungkin kita
> bisa pilih menu ala Tionghua. Ini pun bisa kita pilih mau yang 'otentik'
> atau 'baba' aka nonya - sudah terpengaruh gaya Belanda.
>  Beberapa alternatip yang jadul bisa saya ajukan di sini:
>  (1) RM Trio - Gondangdia Lama (nonya jadul), masakan Tionghua - Belanda,
> tidak banyak lelemakan. Ruang makan ada sekitar 7 meja untuk menampung
> sekitar 30-40 orang. Ada 45 menu spesial, semuanya enak. Favorit orang-2:
> lunpia udang ala Trio, huzaren sla.
>  (2) RM tan Goei (sudah ganti nama, apa lupa) di Menteng. Favorit: Steak
> Lidah Sapi.
>  (3) RM Paramount - Gondangdia Lama, masih kerabat RM Trio, menu hampir
> sama, dengan tempat lebih luas, ber-ac.
>  (4) RM Tjahaja Kota - KH Wakhid Hasyim, masakan Tionghua, lebih besar dari
> RM Trio, agak lebih kecil dari Paramount.
>  (5) RM Eka Ria (Jit Lok Jun) - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa
> menampung ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Haywong
> Hisit. - Lupa lagi, dah lama gak ke sana.
>  (6) RM Angke - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa menampung ratusan
> tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Ayam Garem, Lindung Cah
> Fumak.
> Kalau mau yang lebih baru, ada beberapa:
> (7) RM New Happy (atau Happy), Muara karang, ndak yakin apakah bisa minta
> set menu 'makan meja'. Menu favorit: ayam timah, ching du baikut.
>  (8) RM Yung Kwang (Lestari), Hayam Wuruk, ndak yakin apakah bisa minta set
> menu 'makan meja'. Menu favorit: sup gurame.
>  (9) RM Hawaii, Sunter. Hampir semuanya enak-enak. Ada sup pie oh, tumis
> paku, ikan jelawat.
>  (10) RM Panggang Ayam Malang (mana ada ayam 'senang' kalau dipanggang
> ya?), Pinangsia atau Mangga Dua, bisa pesan babi menyusui diguling, menunya
> terbatas panggang ayam, panggang bebek dan babi. Sup-nya juga cuma satu
> macam saja yang favorit.
>  Ada satu yang katanya enak-enak, saya belum pernah coba, lokasinya di
> Jalan Asemka, dekat Bank Mandiri(?) itu.
>  Itu semua di Jakarta. Yang harganya masih bisa dianggap moderate. Kalau
> mau yang fancy, tentu anda semua lebih tahu dari saya. Ada banyak muncul
> resto baru yang adu menu aneh-aneh, seperti lidah bebek yang cuma dijadikan
> appetizer ajah sudah berharga seratusan ribu. Kalau yang fancy mahal-mahal
> gitu, saya mah cuma bisa icip-icip kalau pas diundang makan ajah sih.
> Hehehe..
>  Di Gajah Mada, dekat BCA, dulu ada resto aliran Sze-cuan, sederhana,
> makanan-nya juga enak. Ndak tahu apakah masih ada atau tidak. Di Senen ada
> juga resto Tionghua yang sederhana sekali, ala rumahan. Tapi tempatnya kecil
> sekali.
> Kalau di Bogor, saya ndak tahu sama sekali. Yang saya tahu dulu ada Tan Ek
> Tjoan(?) yang resto-nya sudah direnovasi jadi bisa dipakai 

Re: [budaya_tionghua] Seni Gunting Kertas = Tiauw Zhe? (Was: Mohon Ide Tahun Baru)

2010-01-15 Thread zhoufy
Koreksi: istilah inggrisnya Jian Zhi adalah chinese paper cutting, bisa dicari 
di web, datanya seabrek.


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: zho...@yahoo.com
Date: Fri, 15 Jan 2010 17:13:54 
To: 
Subject: Re: [budaya_tionghua] Seni Gunting Kertas = Tiauw Zhe? (Was: Mohon Ide 
Tahun Baru)

Nama chinesenya: Jian zhi剪纸。
Artinya ya kertas yg digunting, bukan diukir. Inggrisnya kalau tak salah papper 
cut.

Grs besarnya ada dua jenis: yg satu kertasnya polos berwarna, yg satu kertasnya 
putih, setelah guntingannya jadi, diberi warna warni pakai cat air.

Motif guntingannya sangat kaya, bisa apa saja, setiap orang boleh berkreasi 
sendiri. Dan banyak yg menggunting berdasarkan legenda, atau lukisan terkenal. 

Utk menggunting harus pakai gunting khusus. Saya sendiri tdk punya dan tdk bisa 
pakai gunting, jadi mengakali pakai pisau/sillet. 


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: "Ophoeng" 
Date: Fri, 15 Jan 2010 16:15:58 
To: 
Subject: [budaya_tionghua] Seni Gunting Kertas = Tiauw Zhe? (Was: Mohon Ide 
Tahun Baru)

Bung Zhou dan TTM semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Tertarik dengan istilah 'gunting kertas' ini, apakah yang anda maksud itu yang 
dulu kalau tak salah biasa disebut 'tiyaw zhe' - tiauw = ukir, zhe = kertas? 
Yang gambarnya saling menempel seperti pada seni kaca patri itu? Jadi si kertas 
akan membentuk suatu rupa, entah manusia atau hewan, yang ada tatahan 
kecil-kecil berupa hiasan, kertasnya berlubang-lubang membentuk rupa itu?

Waktu saya masih sekolah di SD THHK (gak tamat), pernah 'musim' kertas yang 
ditatah atau digunting begini, sudah jadi didatangkan dari RRT, kalau tak 
salah. tadinya saya pikir itu dicetak dengan mesin, tapi belakangan saya baru 
tahu kalau itu aslinya adalah secara individu, satu per satu dibuat dengan cara 
gunting dan tatah pakai tangan.

Saya pernah lihat film-nya buatan Discovery atau NG, di pedalaman Tiongkok 
pernah ada satu nenek yang lihai sekali memainkan guntingnya membuat aneka 
rupa. Dalam demo itu, beliau diminta membuat apa saja, tanpa pola, langsung 
guntang-gunting kertas (umumnya kertas 'lau-cuo' warna merah) dan tak lama 
muncul sudah bentuk yang diminta.

Saya pernah coba google cari hal-hal yang berkaitan dengan seni gunting kertas 
atau ukir kertas begitu, tapi hasilnya nihil. Barangkalai ada di antara anda 
yang tahu istilah resminya untuk seni tsb, baik dalam basa Tionghua maupun basa 
Inggris-nya?

Kalau benar yang dimaksud adalah yang begitu, saya setuju dengan anda, Bung 
Zhou. Kalau bisa digalakkan lagi seni gunting kertas begitu. Tapi, saya ndak 
yakin apakah anak-anak sekarang pernah diajarkan membuat prakarya seperti itu.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng
BSD City, Tangerang Selatan

http://ophoeng.multiply.com/




--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

Lomba gunting kertas saja! Ini seni rakyat khas Tiongkok. Saat kecil saya 
sangat gandrung membuat ini. Dan pernah dpt juara prakarya di sekolah indo dng 
guntingan ini. 
 
 





[budaya_tionghua] China Arogan? Nanti Dulu

2010-01-15 Thread GELORA45
http://www.inilah.com/news/read/celah/2010/01/14/279591/china-arogan-nanti-dulu/
14/01/2010 - 02:36
 
China Arogan? Nanti Dulu
A. Dahana

BARAT, pihak yang merasa tengah tersudut, selalu menganggap bahwa sikap China 
akhir-akhir ini sangat sombong.

Sikap itu diperlihatkan para pengamat Barat dalam melihat kemungkinan 
terjadinya peralihan perimbangan kekuatan ke Timur, khususnya China. Mereka 
memberikan beberapa contoh tentang bagaimana sikap China yang makin lama makin 
tak sudi tunduk pada tekanan Barat.

Perilaku China itu diperlihatkan misalnya ketika Ketua Bank Sentral China 
memunculkan isu untuk mengganti dolar sebagai alat tukar perdagangan 
internasional. Isu itu langsung ditimpali di Barat sebagai tak praktis karena 
untuk menciptakan alat tukar baru dalam perdagangan internasional diperlukan 
proses berbelit.

Dalam dua bulan terakhir ini sikap China yang tak mau tunduk pada pendiktean 
Barat diperlihatkan pada Konperensi Copenhagen tentang pengurangan emisi untuk 
mengatasi pemanasan global. Kemudian, dengan tak peduli atas protes dunia 
internasional (baca: Barat), Beijing menjatuhkan hukuman penjara 11 tahun atas 
Liu Xiaobo. Dialah pejuang demokrasi yang dengan terang-terangan berani 
mengritik sistem politik dan pemerintahan di China. Hukuman atas Li dijatuhkan 
persis pada hari Natal, saat suci untuk umat Kristen.

Langkah terakhir China yang membuat Barat meradang adalah eksekusi atas seorang 
warga Inggris bernama Akhmail Shaikh. Ia warganegara Inggris yang tertangkap 
lantaran mencoba menyelundupkan heroin ke China. Eksekusi dilakukan tanpa 
peduli akan permintaan ampun dari pemerintah Inggris dan keluarga terhukum. 
Alasan yang dipakai pemerintah Inggris dan keluarga terpidana, Shaikh orang 
yang mentalnya terganggu dan dia tertipu sindikat internasional untuk 
menyelundupkan barang haram itu ke China.

Langkah-langkah China itu dianggap para pengamat Barat sebagai sikap arogan dan 
percaya diri yang kelewat tinggi lantaran posisinya yang makin lama makin kuat. 
Itu dihubungkan dengan perkembangan ekonomi Beijing yang berada di atas 8% per 
tahun dalam 25 tahun terakhir ini. Tapi, juga bertentangan dengan propaganda 
China yang selalu mengumandangkan bahwa kebangkitan China dilandasi maksud 
damai. Itulah yang dikenal dalam propaganda China di dunia internasional 
sebagai peaceful rise.

Namun, sebenarnya sikap keras yang diperlihatkan China dalam beberapa bulan 
terakhir ini hendaknya dilihat dari dimensi politik domestik. China memang 
makin lama makin menjadi suatu adidaya, baik dalam politik, ekonomi, dan 
militer. Namun, langkah-langkah yang dilakukan di atas hendaknya dilihat dari 
dimensi politik domestik.

Malahan boleh dikatakan dia lebih mementingkan politik domestik ketimbang 
internasional. Sebagai suatu rezim otokrasi dengan demikian ia harus lebih 
mementingkan keamanan dan ketertiban dalam negeri. Dengan memainkan isu 
nasionalisme, ia harus memberikan kesan kepada rakyat bahwa ia tak tunduk 
kepada tekanan internasional.

Di samping itu, pada 2012 yang akan datang Partai Komunis China (PKC) akan 
melaksanakan pemilihan kepemimpinan baru, bukan saja partai tapi juga negeri. 
Sekarang saja ancang-ancang untuk perebutan kekuasaan sudah mulai kelihatan 
walaupun dengan sangat tersamar.

Kepemimpinan dalam PKC dewasa ini tengah diperebutkan antara faksi yang disebut 
kaum populis versus kaum elitis yang berasal dari propinsi-propinsi pantai. 
Golongan populis yang dipimpin Presiden RRC/Ketua PKC Hu Jintao dan Perdana 
Menteri Hu Jintao lebih mendambakan harmonisasi dalam masyarakat agar keamanan, 
ketertiban, dan posisi PKC sebagai penguasa tunggal, terjamin.

Untuk itu dana-dana besar yang dimiliki pemerintah hendaknya dikucurkan untuk 
membantu masyarakat yang tak mendapat kesempatan unuk menikmati kemakmuran di 
alam reformasi ekonomi. Sedangkan kaum elitis berpendapat, yang penting adalah 
membuat perekonomian China maju dulu. Itu merupakan contoh klasik konflik 
antara mereka yang ingin membesarkan kue pembangunan dan yang ingin membagi 
rata kue pembangunan itu.

Akhir-akhir ini golongan elitis banyak menyerang Hu sebagai pemimpin yang tak 
berani mengambil keputusan dan kurang efektif dalam perekonomian. Untuk melawan 
kritik itulah pendirian keras terhadap tekanan internasional dan diperlihatkan 
dengan sikapnya di Copenhagen, hukuman terhadap Liu Xiaobo, dan eksekusi 
terhadap Shaikh.

Alhasil, apa yang dilakuan China adalah sesuai dengan pemeo pouler, ?semua 
politik adalah lokal? (all politics are local). Atau teori klasik dalam Ilmu 
Hubungan internasional, bahwa tingkah laku sebuah negara di pentas 
internasional ditentukan oleh politik domestiknya. 

Penulis adalah pengamat China [mor]
<<279591.jpg>>

[budaya_tionghua] Re: MENCARI PENULIS TIONGHOA

2010-01-15 Thread younginheart5000
pemuda pemudi Jawa juga sudah nggak pakai lagi nama Jawa, tetapi nama Timur 
Tengah: Baroqah an Nur, Sitti Hajar, Khairunnisaa, dsb.. ha ha ha .. jadi nggak 
leiatan Jawa lagi..



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Petrus Paryono  
wrote:
>
> Pemuda pemudi Tionghoa sudah tidak pakai "3 nama" lagi, jadi nggak keliatan. 
> Hanya pemuda pemudi? Ada batasan umurkah?
> 
> Salam,
> Petrus Paryono
> 
> 
> 
> 
> From: Tjandra Ghozalli 
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Fri, January 15, 2010 12:41:14 PM
> Subject: [budaya_tionghua] MENCARI PENULIS TIONGHOA
> 
>   
> Ternyata
> mencari uang tidak identik dengan bisnis atau perdagangan semata.
> Dahulu di kalangan warga Tionghoa dikenal penulis mahsyur seperti: Kwee
> Tek Hoay, Thio Tjin Boen, Lie Kim Hok, Thio Ie Soei, Gouw Peng Liang,
> dan puluhan lagi. Kini jarang ada pemuda pemudi Tionghoa yang berusaha
> di bidang karya tulis - padahal mencari uang di bidang perdagangan kian 
> sulit.  Kami penerbit
> majalah bulanan POST Family yang berkiblat ke warga Tionghoa membuka
> peluang bagi Anda para penulis yang bergerak dalam bidang reportase,
> keuangan, iptek, sosial, cerpen, novel, politik, kesehatan dan
> sebagainya untuk menjadi kontributor di majalah kami. Bagi yang
> berminat bisa kirim jawaban via e-mail saya ghozalli2002@ yahoo.com.
> Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
> Salam, Tjandra Ghozalli
>




[budaya_tionghua] Re: Mohon Ide Tahun Baru

2010-01-15 Thread dkhkwa
Bagaimana dengan seni Simpul Tiongkok (Zhongguo Jie 中國結). Kan menjelang 
Tahun Baru Imlek sekarang banyak orang menjual Pernak-pernik Sincnia yang 
menggunakan simpul ini. Owe liat di Pertokoan Chandra, Pancoran, bukunya banyak 
dijual.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:
>
> Lomba gunting kertas saja! Ini seni rakyat khas Tiongkok. Saat kecil saya 
> sangat gandrung membuat ini. Dan pernah dpt juara prakarya di sekolah indo 
> dng guntingan ini. 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> 
> -Original Message-
> From: raharjo irawan 
> Date: Fri, 15 Jan 2010 06:34:35 
> To: 
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Mohon Ide Tahun Baru
> 
> Semarang, 15 Januari 2010.
>  
>  
> Jika diperkenankan, saya usul:
> a. Lomba cerita tentang Imlek.
> b. Lomba gambar.
> c. Lomba merangkai / membuat lampion.
> d. Menyanyi mandarin.
>  
> Murah dan meriah.
>  
> salam,
> Irawan R
>  
>  
>  
>  
>  
>  
> 
> 
> --- On Fri, 15/1/10, Kawaii_no_Shogetsu  wrote:
> 
> 
> From: Kawaii_no_Shogetsu 
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Ide Tahun Baru
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Friday, 15 January, 2010, 10:09
> 
> 
>   
> 
> 
> 
> Mungkin Looheng bisa minta tolong sama pihal yayasan Kelenteng yang ada di 
> daerah sekitar tempat tinggal anda.
> 
> Perayaan di sekolah, bisa diadakan bazaar, pengenalan budaya dan sejarah 
> Tionghoa pada siswa-siswa, khususnya mengenai Imlek dan makna-maknanya.
> 
> Undang saja salah satu pakar di milis ini buat jadi nara sumber.
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "pempekd9"  wrote:
> >
> > Di sekolah anak saya dari tahun ketahun dirayakan tahun baru Imlek. Murid 
> > sekolah itu campuran dari banyak suku dan agama, tetapi dominan Tionghoa 
> > yang orang tuanya berasal dari Bangka dan Medan. 
> > 
> > Apakah ada ide bagaimana merayakannya dengan biaya yang tidak terlalu 
> > mahal. Dan juga apakah ada group barongsay beneran yang tidak mahal 
> > tarifnya. 
> > 
> > Salam,
> > Anton W
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT - Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)

2010-01-15 Thread younginheart5000
Lampu merah? jangn suka main main ke distrik lampu merah Ko..



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "BUD'S 1"  wrote:
>
> Kalau tanggal 21 aku tidak bisa.
> 
> Dengar2 Resto Cahaya Lestari yang di HW kokinya dah pindah lagi, sekarang
> buka di Mangga Besar dekat pertigaan Lampu merah. Menang terakhir saya makan
> yang di HW rasanya kurang mantap.
> 
> Salam,
> Budiman
> 
> 2010/1/15 Erik 
> 
> >
> >
> > Hai, Ko Phoeng. Apa kabar? Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah
> > segala-galanya? Yang penting sudah dapet Cuan hari ini??
> > Sorry baru buka milis BT hari ini neh, jadi telat ngebalesnya.
> > Senang sekali kalo Ko Phoeng mau jadi pemandu buat kita. Jadi konform
> > semuanya ya? Soal tempat Ko Phoeng yang lebih berpengalaman yang nentuin
> > aja! Waktunya kapan? Seminggu setelah Sin Cia? Tempat di mana? Jakarta or
> > Bogor?
> > Hai, TTM lainnya, koh Budiman, Jackson Yahya, Agoeng, Ulyse, King Hian (dan
> > siapa lagi yang pernah nyatakan mau ikutan??) bgmana pendapatnya?? Tolong
> > direspon donk, ini mumpung Ko Phoeng siap jadi pemandu kita!!
> >
> > Salam,
> >
> > Erik
> >
> > --
> > *--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng"  wrote:
> > >
> > Bung Budi Anto, Bung Erik dan TTM semuah, Hai, apakabar? Sudah makan?
> > Hehehe. sorry, baru buka website milis lagi nih.
> > Bener kata Bung Anto, saya gak ambil hati soal itu. Cuma karena penasaran
> > ajah ama cerita soal boss yang semena-mena mau batalin order cuma gara-gara
> > sapaan ramah anak buah pemasoknya, maka saya ikut nimbrung cerita panjang
> > lebar.
> >  Buat saya mah, sepanjang kita punya niat dan itikad baik, ndak usah
> > digubris reaksi orang bagaimana pun. Kita berbuat sebaik yang kita bisa,
> > selanjutnya terserah sesiapa saja yang mau menilainya. Ya ndak?
> > Juga setuju banget kalau lantas bisa dilanjut makan-makan bareng, bagus
> > lagi kalau Bung Erik mau jadi sponsor traktir kita semua ya?
> >  Tapi, tentu saja ada baiknya kalau kita makan bareng-nya going Dutch aka
> > bayar masing-masing ajah dong. Bung Erik sudah berniat baik mau ngumpulin
> > temen-temen semua, tentu saja mesti disambut dengan baik, dengan kedua
> > tangan terbuka, jadi beban berat sama dipikul, kalau ringan ya sama
> > dijinjing ajah.
> > Kapan mau makan bareng-nya? Nah, ini yang jadi penyakit metropolitan
> > Jakarta. Susah ngatur dan cocokin waktu untuk ketemu. Kalau cuma satu-dua
> > orang saja mungkin gampang, tapi kalau sudah massal tentu agak susah.
> > Mengenai tempatnya, kalau dipilih waktunya sekitaran Imlek, mungkin kita
> > bisa pilih menu ala Tionghua. Ini pun bisa kita pilih mau yang 'otentik'
> > atau 'baba' aka nonya - sudah terpengaruh gaya Belanda.
> >  Beberapa alternatip yang jadul bisa saya ajukan di sini:
> >  (1) RM Trio - Gondangdia Lama (nonya jadul), masakan Tionghua - Belanda,
> > tidak banyak lelemakan. Ruang makan ada sekitar 7 meja untuk menampung
> > sekitar 30-40 orang. Ada 45 menu spesial, semuanya enak. Favorit orang-2:
> > lunpia udang ala Trio, huzaren sla.
> >  (2) RM tan Goei (sudah ganti nama, apa lupa) di Menteng. Favorit: Steak
> > Lidah Sapi.
> >  (3) RM Paramount - Gondangdia Lama, masih kerabat RM Trio, menu hampir
> > sama, dengan tempat lebih luas, ber-ac.
> >  (4) RM Tjahaja Kota - KH Wakhid Hasyim, masakan Tionghua, lebih besar dari
> > RM Trio, agak lebih kecil dari Paramount.
> >  (5) RM Eka Ria (Jit Lok Jun) - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa
> > menampung ratusan tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Haywong
> > Hisit. - Lupa lagi, dah lama gak ke sana.
> >  (6) RM Angke - KH Zainul Arifin, masakan Tionghua, bisa menampung ratusan
> > tamu, bisa pilih set menu 'makan meja'. Favorit: Ayam Garem, Lindung Cah
> > Fumak.
> > Kalau mau yang lebih baru, ada beberapa:
> > (7) RM New Happy (atau Happy), Muara karang, ndak yakin apakah bisa minta
> > set menu 'makan meja'. Menu favorit: ayam timah, ching du baikut.
> >  (8) RM Yung Kwang (Lestari), Hayam Wuruk, ndak yakin apakah bisa minta set
> > menu 'makan meja'. Menu favorit: sup gurame.
> >  (9) RM Hawaii, Sunter. Hampir semuanya enak-enak. Ada sup pie oh, tumis
> > paku, ikan jelawat.
> >  (10) RM Panggang Ayam Malang (mana ada ayam 'senang' kalau dipanggang
> > ya?), Pinangsia atau Mangga Dua, bisa pesan babi menyusui diguling, menunya
> > terbatas panggang ayam, panggang bebek dan babi. Sup-nya juga cuma satu
> > macam saja yang favorit.
> >  Ada satu yang katanya enak-enak, saya belum pernah coba, lokasinya di
> > Jalan Asemka, dekat Bank Mandiri(?) itu.
> >  Itu semua di Jakarta. Yang harganya masih bisa dianggap moderate. Kalau
> > mau yang fancy, tentu anda semua lebih tahu dari saya. Ada banyak muncul
> > resto baru yang adu menu aneh-aneh, seperti lidah bebek yang cuma dijadikan
> > appetizer ajah sudah berharga seratusan ribu. Kalau yang fancy mahal-mahal
> > gitu, saya mah cuma bisa icip-icip kalau pas diundang