Re: [budaya_tionghua] Re: MAU IKUTAN CAP GO MEH?
To Yth Bung Erik, Anda diundang untuk hadiri teknikal meeting Cap Go Meh hari Selasa 16 Februari 2010 pukul 14.00 WIB ruang Bromo, Gedung Niaga Lantai 6 Arena PRJ untuk membicarakan persoalan sumbangan bung Erik, mereka menyambutnya antusias. Keterangan lebih lanjut bisa anda hubungi Ibu Liana 087877132922. Demikian. PS: Bagi mereka yg mau menyumbang acara lainnya, silahkan hadir di pertemuan Selasa nanti. RGDS.TG --- On Tue, 2/9/10, Erik rsn...@yahoo.com wrote: From: Erik rsn...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Re: MAU IKUTAN CAP GO MEH? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, February 9, 2010, 4:00 PM Dear Pak Tjandra: kalo mau sumbang acara bisa ga? kami ga minta bayaran, cuma ingin partisipasi aja. tapi juga jangan disuruh bayar! saya bisa hadirkan grup musik tradisional Tionghua dan juga tarian tradisional Tionghua, atau bisa juga demo kaligtafi dan Chinese painting. Tinggal diperintah aja pak, kami siap tiap saat! Salam Erik
[budaya_tionghua] UNDANGAN PERTEMUAN CAP GO MEH
To Yth Bung Erik, Anda diundang untuk hadiri teknikal meeting Cap Go Meh hari Selasa 16 Februari 2010 pukul 14.00 WIB ruang Bromo, Gedung Niaga Lantai 6 Arena PRJ untuk membicarakan persoalan sumbangan bung Erik, mereka menyambutnya antusias. Keterangan lebih lanjut bisa anda hubungi Ibu Liana 087877132922. Demikian. PS: Bagi mereka yg mau menyumbang acara lainnya, silahkan hadir di pertemuan Selasa nanti. RGDS.TG
[budaya_tionghua] Re: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Sdr. sdr. Victor Jaya dan Zhoufy yang budiman, Pertama-tama trima kasih atas bantuan Sdr. C.T. Chan yang menforwardkan email-email yang ditujuhkan pada saya. Ini karena saya punya mailbox sering penuh dan tidak bisa trima e-mail lagi, lalu distop pengirimannya oleh Yahoo. Maka maaf kalau ada teman-teman yang menulis pada saya, tidak saya balas, Saya ucapkan trima kasih atas respons dari Sdr. Sdr. Victor dan Zhoufy Kiriman e-mail dari sdr. Victor Jaya menunjukkan bahwa tanah air kita ini kekurangan dokter. Juga pengalaman di RS-RS partikelir tidak ada dokter spesialis chusus yang bekerja di umpamanya RS. Tionghoa Ie-Wan di Surabaya. mereka ada bantuan (consultants) dari spesialis-spesialis dari RS dari Universitas setempat. Medetailnya pernah saya tulis tentang ini. Saya punya famili ada yang menjadi direktur dari RS yang besar, pula teman-teman saya yang memimpin RS partikulir yang besar, setiap hari sangat sibuk, dan penuh-sesak dengan pasiën, maka kita dapat simpulkan bagaimana RS dan dokternya bisa mengatur atau memberikan services dengan baik kalau kerjaan terlalu sibuk Mungkin yang kita simpulkan dari pandangan dan pengalaman kita sebagai seorang kelas menengah dengan kemampuan finasiil yang cukup, meskipun tidak berkelebihan. Coba anda lihat didesa-desa dan chususnya diluar Jawa. Apakah kita pernah menyelidiki pengalaman dari orang-orang yang tergolong The have not, karena mayoritas dari rakyat sedunia adalah dari golongan ini ? Tetapi bagi kita yang terpenting ialah : 1. bagaimana agar para penderita dapat pengobatan yang baik, meringankan kesengsaraan,kesulitan keluhan mereka 2. menghindari keluarnya divisa keluar negeri Sekianlah salam hangat Han Hwie-Song
Re: [budaya_tionghua] Foto-foto klenteng tua di Bangka Belitung facebook
Terima kasih Pak Irawan. salam, BUKJAM 2010/2/8 Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Apakah butuh foto klenteng yang ada di Los Angeles ? Kalau perlu saya cariin. salam, Dr.Irawan 2010/2/7 bukjam buk...@bukjam.com Rekan-rekan sekalian, Sekadar informasi dari BUKJAM, bila ada yang membutuhkan foto-foto klenteng Tao Bangka Belitung silahkan join ke group facebook sejarah bangka belitung indonesia foto-foto di sana cukup lengkap. Sekian informasi dari BUKJAM. salam, Bukjam
Re: [budaya_tionghua] Foto-foto klenteng tua di Bangka Belitung facebook [1 Attachment]
Meja sembayang yang didatangkan dari china th 1867 masih ada hingga sekarang... adanya di Pangkalpinang - Bangka 2010/2/10 bukjam buk...@bukjam.com Terima kasih Pak Irawan. salam, BUKJAM 2010/2/8 Dr. Irawan drira...@indonesiamedia.com Apakah butuh foto klenteng yang ada di Los Angeles ? Kalau perlu saya cariin. salam, Dr.Irawan 2010/2/7 bukjam buk...@bukjam.com Rekan-rekan sekalian, Sekadar informasi dari BUKJAM, bila ada yang membutuhkan foto-foto klenteng Tao Bangka Belitung silahkan join ke group facebook sejarah bangka belitung indonesia foto-foto di sana cukup lengkap. Sekian informasi dari BUKJAM. salam, Bukjam
[budaya_tionghua] Re:Tanya Kue
iya.. dari deskripsi uda tao.. cuma lupa itu namanya apa.. tar tanya mama dl ya. jonathan
[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Apa yang diungkap oleh Bung Tirta memang ada benarnya. Sekalipun banyak lulusan dokter tapi kalau manajemen dan kebijakan soal kebijakan dalam medicare bagi rakyat ya inilah yang terjadi. Yang punya duit ber-obat ke LN, tinggal yang berani berobat di Indonesia dengan pelbagai alasan,misalnya duit pas2an maka berobat di RS setempat.dengan resiko di permainkan soal perawatannya. Ini ada cerita, menjaga agar aku tidak di gait seperti Prita maka aku tidak sebut2 RS mana yang memperlakukan patient-nya seperti tersebut dibawah. Aku kenal dengan patient ybs, seorang ibu dari seorang kawanku. Sang ibu suatu hari ber-keluh menggigil kedinginan, ngak bisa kencing dan berak. Dibawa ke RS X. Setiba disana, diambil darah- dan diharapkan tidak pulang dulu, alias nginap di RS. Besoknya entah dengan alasan apa, kembali sang ibu diambil darahnya lagi, tanpa ada hasil alias tidak diberi tahu kenapa dan penyakit apa yang mengganggu kesehatannya. Menjelang hari ketiga, kembali diambil darah sekalian juga di X-ray. Lama2 sanak pamilinya ngak betah, ini dikarenakan/ dipicu, dihari ketiga belum ada yang tahu soal ibunya itu sakit apa rekening RS sudah disodorkan untuk segera dilunasi/dibayar. Bukan seribu/ sepuluh ribu tapi sampai jutaan rupiah untuk... ...nginap tiga hari di RS keparat itu tanpa ada yang tahu kenapa sang ibu itu sakit. Setelah dibayar, buru2 sanak pamilinya melalui dokter lain , masuk ke RS lain, dan ...alhamdulilah setelah diperiksa..ternyata ada infeksi yang diderita ibu kawanku ini. Sekarang sang ibu sudah balik rumah mengasuh cucu2-nya sehat walafiat, setelah cuman dua hari di rawat di RS ini. Jadi ber-obat di Indonesia ibaratnya main di Casinobisa untung ya bisa buntung...karena RS X ini adalah contoh dimana dunia kesehatan di Indonesia telah di-ubah jadi tempat ber-business. Apa2 koq dijadikan..obyek business ya! Dari itu pruduksilah berjibun dokter2, tapi kalai manajemen dan kebijakan itu langka di tanah air ya ...celaka-lah sang patient. Jadi anjuranku hati2 aja ber-obat di Indonesia. Tanya2 dulu diluaran dan buru2 minta second opinion ke dokter lain kalau kelihatannya dokter atau RS dirasakan mulai ...ber-business. Dari itu apa yang sering aku sodorkan...negara tanpa menghormati hukum dan aturan ya achirnya semua pihak bisa deldel duwel...dalam hal ini manajemen, kebijakan soal pemeliharaan kesehatan dibuat mainan business ya inilah yang terjadi. Harry Adinegara --- On Wed, 10/2/10, Tirta Telaga smarand...@gmail.com wrote: From: Tirta Telaga smarand...@gmail.com Subject: Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia To: tionghoa-...@yahoogroups.com Cc: ur...@googlegroups.com, gelor...@yahoogroups.com, Budaya Tionghua budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasional-list nasional-l...@yahoogroups.com Received: Wednesday, 10 February, 2010, 4:10 PM Sungguh miris mendengar kondisi perawatan kesehatan di negeri ini. Padahal di beberapa kampus untuk bidang/jurusan yang berkaitan dengan kesehatan telah dibuka kelas khusus mahasiswa dari Malaysia, seperti: Kelas khusus bagi mahasiswa malaysia di jurusan Farmasi di ITB Kelas khusus bagi mahasiswa malaysia di jurusan kedokteran di Universitas Padjajaran. Masalahnya sepertinya lebih pada manajemen atau kebijakan di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Pada 9 Februari 2010 03:32, H.S. Han hanhwiesong@ planet.nl menulis: Kawan-kawan semilis yang baik, Saya membaca banyaknya WNI yang berobat ke luar negeri, ke Malaisia saja sudah ada seperempat juta orang.Tentang ini saya sudah menulis banyak artikel. 1. meskipun penderita bisa membayar toq sebagai orang sakit pergi keluar negeri adalah tour yang memakan banyak kesulitan, badan lemah, nyeri, tumpah2, diare tidak bisa istirahat (tiduran) etc.etc. 2. Bagi negara turis medis ini merugikan devisen negara yang tidak sedikit 3. Menunjukkan kemunduran dari ilmu pengetahuan Indonesia chususnya dalam bidang kedokteran. 4. Mengapa tidak diadakan reformasi managemen dari pendidikan kedokteran untuk meringankan penderita umumnya dan chususnya bagi The Have Not ? 5. Berdirikanlah lebih banyak fakultas kedokteran, dan pendidikan spesialisme. Spesialis yang datang ke Indonesia, permudalah atau mengurangi waktu untuk adaptasi. 6. Permudalah ijin mendirikan fakultas kedokteran yang kenyataan negara Indonesia kekurangan dokter. Saya akan bersedia membantu sekuat tenaga saya untuk membantu sedikitnya guru-guru besar dari Eropa, mumpung saya masih bisa membantu,meskipun saya menderita penyakit cancer yang sudah late case. Salam, Han Hwie-Song [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] __ Yahoo!7: Catch-up on your favourite Channel 7 TV shows easily, legally, and for free at PLUS7. www.tv.yahoo.com.au/plus7
[budaya_tionghua] fw: baby herbal soup update
http://ethicalmartini.wordpress.com/2009/02/04/baby-herbal-soup-update/ Baby herbal soup update I’ve been watching my stats for sometime now and one of the most viewed posts and one of the most frequent google searches that brings folk to EM is “Baby Herbal Soup”. My most recent update – 21 October 2009 – is here Baby herbal soup: the Internet for sick fc*ks, this time the email hoax has been published on a (semi)reputable news site, The Seoul Times. My original post on this cruel and quite disgusting email hoax is currently sitting fourth on my top posts list. I’m actually quite stunned that the hoax is still in circulation and that someone (or someones) has gone to a lot of trouble to perpetuate it through a variety of websites. [EM's original Baby Herbal Soup post] So, to set the record straight and in the interests of stopping gullible websurfers from falling for the simple three card trick, here’s the definitive post on why “baby herbal soup” is a hoax. To save you the trouble, EM has re-investigated this story and prepared the following from a list of organic ingredients. No babies were harmed in the writing of this post. This email hoax has a very offensive content describing a gruesome practice in Canton, China. People there supposedly use baby fetuses as the main ingredient of an herbal soup. Locally referred to as a sparerib soup, it is believed to improve health and sexual performance. In a pseudo-reportorial manner, the email originator tells of a factory manager’s account of how his frequent consumption of the soup resulted in an enhanced sexual stamina. It also notes the prices of the dead fetuses, ranging from a few hundred to 4,000 U.S. dollars, with those babies who died naturally costing more than the aborted fetuses. A horrid slide show featuring how the baby is prepared, cooked and eaten accompanies the message. Aside from the arguable pictures it presents, there have been no other proofs to validate the veracity of this email message. Trend advises all email users to delete this email and not to propagate it anymore. [Trend Micro] Trend Micro is a reputable internet security company. I also came across a new site, not the original Handy Lanka wierdness, that purports to show actual pictures of the soup being prepared. I strongly advise you not to look at it, but the link is provided.CharonBoat is absolutely sick. Do not go there. Feel free to disregard my advice, but IMHO this is a feeder site for porn and God-knows-what. However, my trawl there did elicit one piece of information that seems to confirm the hoax and give some explanation of its origins. According to a comment, the images that accompany the hoax were part of a series by Chinese artist Zhu Yu that were meant to highlight issues around religion and cannibalism. According to the Wikipedia entry on Zhu the hoax emails began circulating in 2001. The entry also suggests that the images are of a doll’s head attached to the “body” of a duck. Zhu always claimed it was a real fetus stolen from a Chinese medical school. In case you’re still not convinced About.com has also posted on this hoax and says that it is a form of “blood libel” in which various ethnic groups – in this case Cantonese – are slandered with a cannibalism tag. Who knows why some jerks get off on this shit, but in an age of racist ignorance (ie: the world today), such viral nastiness does find a certain fucked-up audience. This sample of comment from CharonBoat certainly seems to confirm such an analysis. OMG THIS IS SICK I KNEW THEY ATE DOGS BUT BABIES YUCK FOU! 2009-02-03 00:05:03 I tell you something. I wish I was God and have the power to destroy China, India, Quebec and South Asia, the world would be much better.. 2009-02-01 00:27:20 that looks pretty real to me and i wouldn’t put nothing past those chinese ppl. anything walking on four legs and now two legs if fair game. disgusting bastards! 2009-01-08 23:18:54 Yes, these are real comments from the website, complete with typos. This stuff is sitting there even though, right above most of these appalling comments, there is someone who’s pointing out the Zhu Yu link etc. Some people are really stupid, it seems. When a documentary about Zhu Yu and other “transgressive” Chinese artists was screened in the UK in 2003, people complained in terribly upset tones. A Channel 4 spokesman said that while it takes all comments and complaints seriously, it stands by its decision to broadcast the programme. The artist, Zhu Yu, was quoted as saying: “No religion forbids cannibalism. Zhu Yu “Nor can I find any law which prevents us from eating people. I took advantage of the space between morality and the law and based my work on it.” Mr Yu, who is a Christian, claims religion plays a major role in his work. But before seeing the show, [Conservative MP] Anne Widdecombe said: “This programme sounds hideous.” [BBC] OK, that’s enough. You get the point. This is a hoax. However,
[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama ditinggalkan. Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti cadangan darah di PMI. Salam, Anton W
[budaya_tionghua] sms Imlek
Cari ucapan Imlek malahan dapat link seperti ini, sangat mengesalkan !!! ainuamri.wordpress.com/.../*sms*-*imlek*-kumpulan-*sms* -ucapan-selamat-tahun-baru-*imlek*-lucu-unik-romantis-gaul-mesra-*sms* -ucapan-sela. -- Salam, Tantono Subagyo
Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
boss di sini pengobatan maha sekali. Di malaysia / singapur kan murah sekali. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: pempekd9 pempe...@yahoo.com Date: Wed, 10 Feb 2010 22:25:17 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama ditinggalkan. Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti cadangan darah di PMI. Salam, Anton W
Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Ada dumping tidak yah? Jangan-jangan tarif di Malaysia dan Singapura dibuat murah agar banyak orang Indonesia datang berkunjung dan melihat biaya pengobatannya murah, padahal ciri khas orang kitakan senang belanja. Sehingga mungkin saja keuntungan yang didapat dari kebiasaan kita yang suka belanja dapat menutupi subsidi pengobatan. Kan biaya belanja biasanya tidak ikut disebar luaskan pada saat membicarakan pengobatan. Atau mungkin institusi pengobatan kita yang sama seperti industri kita yang cenderung untuk mendapatkan untung besar sehingga segalanya menjadi mahal dan tak kompetitif dengan produk impor. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Thu, 11 Feb 2010 00:21:25 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia boss di sini pengobatan maha sekali. Di malaysia / singapur kan murah sekali. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: pempekd9 pempe...@yahoo.com Date: Wed, 10 Feb 2010 22:25:17 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama ditinggalkan. Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti cadangan darah di PMI. Salam, Anton W
[budaya_tionghua] Gong Xi [1 Attachment]
Gong Xi Gong Xi - Sin Nyen Khuai Le - Wan Sie Yu Ie Selamat Tahun Baru Imlek 2561 Regard, A Haw
[budaya_tionghua] Selamat Tahun Baru Imlek
gongxi xin nian... zhu ni shenti hen jian kang semoga tahun macan ini membawa kedamaian bagi semuanya
Re: [budaya_tionghua] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Kemarin anak saya mendapatkan info, bahwa teman sekolahnya yang telah dirawat di RS sejak Nov 09, koma dan tadi pagi mendapat info lagi bahwa temannya telah dipanggil oleh Bapa di Surga. Anak tersebut adalah seorang remaja perempuan yang duduk di kelas 11, Pada liburan kenaikan kelas akhir tahun lalu, beliau mengunjungi Neneknya untuk berlibur yang berada di Lampung, pada kesempatan itu beliau main2 ke Pantai. Dipantai tersebut dia mendapatkan kecelakaan dan lukanya hanya lecet di dengkul nya. Seperti biasa kalau lecet ya dianggap luka ringan dan setelah sampai dirumah neneknya baru diobati. Setelah balik dari liburan, ya seperti biasa beliau masuk sekolah. Beberapa waktu kemudian, dia merasakah sakit didalam dengkulnya sampai2 tidak bisa loncat pada saat olahraga. Menurut Dokter itu disebabkan oleh Virus, dan sampai2 Virus tersebut telah menyerang di Otaknya sehingga terdapat cairan di Otaknya. Anak tersebut sempat di Rawat di 3 RS, 2 bertaraf internasinal, dan sempat menjalani Operasi untuk mengeluarkan Cairan yang ada di Kepala. Pasca Operasi memang ada perbaikan, tapi setelah itu kondisin drop sampai2 matanya sudah tidak bisa bergerak. Orang tuanya sudah berusaha, tapi tetap tidak tertolong. dan yang masih misteri Virus apakah itu ??? atau ada penyebab lainnya. dan saya secara pribadi juga merasakah Prihatin mendengar cerita itu. Bulan Desember lalu, saya juga kehilangan keponakan dalam usia yang sangat muda, Haji Ekky. Beliau dipanggil Allah SWT setelah lama bergulat dengan kanker yang diindapnya. Dalam kedua kasus itu, saya melihat ada perbedaan, keponakan saya jelas penyakitnya. Tapi teman anak saya tidak jelas penyebab utamanya dan Apa yang salah ??? . Salam, Budiman 2010/2/11 pempekd9 pempe...@yahoo.com Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama ditinggalkan. Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti cadangan darah di PMI. Salam, Anton W
[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Dear all, Saya Rasa Masalah ini Bukan hal yang gampang. Dalam kesempatan ini saya memaparkan Analisa saya yang mesti dibenahi dalam rumah sakit: 1. Biaya rawat inap di Rumah sakit di Indonesia semahal hotel berbintang. 2. Pajak dan regulasi Terhadap rumah sakit yang cukup tinggi. 3. Sulitnya alat - alat kedokteran masuk Indonesia terutama pengurusan Bea Cukai. 4. Harga Obat. Dan manufakturing Obat Di Indonesia masih Kurang, sehingga Obat -obatan masih dalam bentuk import. 5 Teknologi Alat kesehatan masih bentuk import, 6 Harga bersaing, Contoh anda mau Radiologi atau cek up kesehatan di Rumah sakti di Indonesia untuk satu badan itu perkiraan harganya sekisar 4-5 Juta rupiah. Sementara Di Malaysia dan singapura harganya bisa sekitar 2-3 juta.. 7. Harga obat-obatan, tarif dokter dan makanan di kafetaria. Tidak dipungkiri untuk obat dan makan di kantin rumah sakit mahal. Contoh anda beli panadol Rp 7000 diluar rumah sakit seperti supermarket, toko obat, bahkan apotik, sementara di rumah sakit anda beli panadol saja bisa Rp 10.000,- bisa bahkan lebih. 8. Profesionalitas Dokter. Masih adanya Dokter Rumah sakit bersifat komersil, dan rumah sakit bersifat komersil, perlu adanya regulasi dan aturan main baru dari pemerintah, untuk mengatur Rumah sakit menjadi pelayanan Publik Servis. 9. Rumah sakit Swasta dan pemerintah perlu adanya pembenahan ruang kesehatan atau kamar rawat inap, Anda pernah dengar istilah kelas kambing. Kalau anda lihat kelas kambing itu sungguh menyedihkan kondisi kamarnya dibanding kelas rawat inap lain. Jujur saja saya pernah melihat kelas Kambing untuk masyarakat, tak bedakan ras atau suku yang membedakan anda adalah uang, selama ada uang anda bisa mendapatkan ruang kelas rawat inap lebih baik, ini harus diperbaiki, terutama kelas kambing, agar bisa lebih sehat lagi dan tidak ditumpuk ruangannya seperti ruangan ikan asin kata masyarakat. 10. Regulasi kembali Alih fungsikan Rumah sakit sebagai Tempat pelayanan Publik bukan mencari Komersil, karena selama ini lebih kearah komersil daripada pelayanan publik dibanding malaysia dan Singapura. Maka itu perlu kerjasama setiap departemen dari akses masuk obat, teknologi, pajak, servis, pendidikan kedokteran dan sebagainya.
Re: [budaya_tionghua] sms Imlek
Pak. Tantono, Saya sudah coba masuk, tapi halamannya kosong. mungkin linknya tidak lengkap. salam, Budiman 2010/2/11 Tantono Subagyo tant...@gmail.com Cari ucapan Imlek malahan dapat link seperti ini, sangat mengesalkan !!! ainuamri.wordpress.com/.../*sms*-*imlek*-kumpulan-*sms* -ucapan-selamat-tahun-baru-*imlek*-lucu-unik-romantis-gaul-mesra-*sms* -ucapan-sela. -- Salam, Tantono Subagyo
[budaya_tionghua] informasi buku baru
RSS, Menjelang Imlek,beberapa buku baru diluncurkan di beberapa tempat.2 Minggu yang lalu saya mendapatkan buku berjudul Chinese houses: a pictorial tour of China's traditional dwellings by Chen Congzhou,Pan Hongxuan dan Lu Bingjie penerbitnya Reader Digest. Saya dapatkan di toko buku Border (Orchard road) dan kebetulan ada discount yang cukup signifikan,he..he..heMinggu yang lalu saya diundang sebagai salah satu pembedah buku yang diluncurkan oleh Penerbit buku Erlangga,sebuah buku terjemahan yang judulnya Cina,sebuah potret Bangsa,alam dan budaya.Sayangnya kedua buku tersebut melengkapi bukunya R.Knapp yang lalu sebagai informasi para touris.Banyak foto yang bagus tetapi miskin informasi yang dalam untuk para akademisi atau peneliti tentang arsitektur Tionghoa.Memang buku yang terakhir (terbitan ERlangga) mungkin satu-satunya buku yang menggunakan bahasa Indonesia sehingga lebih mudah dibaca orang.SEdangkan yang terbitan Reader Digest, karena ditulis oleh orang2 Tionghoa,yang salah satunya yaitu Lu Bingjie adalah profesor architecture di Tongji UNiversity Shanghai maka bahasannya lebih dalam sedikit dibanding kepunyaan R.Knapp. Kalau ada yang berminat silahkan mencarinyasebab nggak bisa dicopy sebab banyak foto-foto yang berwarna. salam loek's
[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
Bukan begitu persoalannya sehingga banyak pasien berobat di Singapore atau Malaysia? Dari segi pasien, yg. menarik adalah bagaimana pasien dilayani dgn. baik oleh dokter, perawat dll. dan oleh rumah sakitnya. Misalnya, apakah dokter mau menerangkan atau berdiskusi dgn. sabar ttg. penyakitnya, pengobatannya, efek sampingnya dll. Apakah dokter menunjukan mempunyai empati, compassion thd. pasien. Setahu saya, masalah yg. ada di Indonesia adalah pasien sepertinya tidak dianggap penting kecuali uangnya. Yg. lebih tidak diketahui oleh pasien dan masyarakat banyak adalah kualitas pelayanan medis (diagnose dan terapi) secara objektif karena pasien dan masyarakat tidak mempunyai pengetahuan ttg. pelayanan medis dgn. baik secara ilmiah. Ini adalah masalah yg. lebih serius dari pelayan yg. baik tsb. diatas (kesabaran dari dokter, empati, compassion dll.) sebab bukan saja mendongkol tetapi kesehatannya bisa mendapat kerugian. Masalah medis di Indonesia sangat komplex dan universal antara lain: 1) pendidikan kedokteran di Indonesia tidak memenuhi standard international dan tidak di-akui di LN dibanyak negara. Misalnya: pendidikan kedokteran yg. diakui di Singapore seperti dibawah ini dimana Indonesia tidak termasuk negara yg. diakui. http://www.smc.gov.sg/html/MungoBlobs/538/37/List%20of%20Registrable%20Basic%20Medical%20Qualifications.pdf 2) tidak ada kemajuan ilmu kedokteran di Indonesia yg. berarti. Saya tidak pernah membaca atau melihat publikasi kedokteran atau ilmiah dari Indonesia di majalah ilmiah internasional. Malahan textbook2 yg. dipakai di Indonesia, majoritas, adalah textbook dari LN, terutama dari AS. Apalagi pembuatan riset boleh dikata tidak ada/nol dari Indonesia yg. bisa dipublikasikan dimajalah riset/ilmiah internasional. Sebagai contoh putra saya yg. waktu masih belajar di universitas sudah diberi kesempatan utk. membuat riset bertaraf internasional sbb., yg. banyak dikutip di LN: http://lib.bioinfo.pl/auid:87489 http://aac.asm.org/cgi/content/full/47/3/1101?maxtoshow=RESULTFORMAT=1author1=Jo%2C+Jamestitleabstract=aminoglycoside+effluxsearchid=1FIRSTINDEX=0sortspec=relevancefdate=//resourcetype=HWCIT Juga putri saya yg. baru tingkat II di universitas sudah diberi kesempatan utk. memulai membuat riset. 3) pengawasan kualitas dari dokter2 oleh Depkes kurang ketat sehingga kualitasnya tidak cukup (tidak memenuhi standard of care) dan tidak jarang terjadi malpraktek yg. serius. Juga terjadinya kolusi antara pabrik obat dan dokter2. Jadi secara teori obat yg. tidak efektif, bisa diresepkan oleh dokter kpd. pasien2-nya karena dokter2 mendapat insentif dari pabrik2 obat utk. menggunakan obat2-nya. 4) tidak ada pemisahan antara wewenang dari Depkes dan IDI yg. jelas jadi sepertinya ada kolusi juga. Depkes sebagai pelindung pasien atau kesehatan masyarakat tetapi didalam Depkes banyak dokter yg. bekerja di Depkes. Didalam Depkes seharusnya tidak boleh ada dokter yg. bekerja disana kecuali dokter itu tidak berpraktek sebagai dokter (lagi) sebab ini akan menjadikan adanya conflict of interest, yg. bisa merugikan pasien. IDI adalah organisasi dokter, yg. seharusnya cuma melindungi kepentingan dokter. Yg. aneh lagi, setahu saya, presiden dari IDI pernah menduduki kedudukan Dirjen di Depkes pd. waktu yg. sama, jadi disini juga ada conflict of interest, yg. bisa merugikan pasien dan masyarakat. 5) saya pernah membaca dimana pegawai/dokter di Depkes mempunyai saham langsung dari pabrik obat. Menkes yg. lama menerima sumbangan ratusan juta Rp. atau miljar Rp. utk. perkawinan anaknya. Ini bisa sangat merugikan pasien dan masyarakat sebab adanya conflict of interest juga. Ini bisa menyebabkan obat yg. tidak manjur atau yg. mempunyai efek samping berbahaya bisa diedarkan atau tidak dicabut karena akan merugikan orang2 yg. mempunyai saham ini di Depkes. Kalau tidak salah pernah ada obat vaksinasi yg. tidak efektif tidak dicabut oleh Depkes dgn. segera, ada faktor conflict of interest? Jadi bukan saja software-nya (pendidikannya dll.) tetapi juga hardware-nya (struktur dari Depkes, IDI) yg. menjadi masalah. Jadi masalah medik sangat komplex dan meluas, yg. sangat susah utk. diperbaiki. Penambahan jumlah falkutas kedokteran utk. menambah kekurangan jumlah dokter, tidak akan memperbaiki pelayanan medis tetapi cuma menambah kuantitas dari dokter yg. bermasalah tetapi bukan menambah dokter yg. berkualitas. Beng-Hoey Jo --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, yuan...@... wrote: Ada dumping tidak yah? Jangan-jangan tarif di Malaysia dan Singapura dibuat murah agar banyak orang Indonesia datang berkunjung dan melihat biaya pengobatannya murah, padahal ciri khas orang kitakan senang belanja. Sehingga mungkin saja keuntungan yang didapat dari kebiasaan kita yang suka belanja dapat menutupi subsidi pengobatan. Kan biaya belanja biasanya tidak ikut disebar luaskan pada saat membicarakan pengobatan. Atau mungkin institusi pengobatan kita yang sama