Re: [budaya_tionghua] Mao Tanya

2009-11-10 Thread Hendri Irawan
Sudah coba ke dokter ahli kandungan ? 

Dalam hal ini di Indonesia dokter memiliki keunggulan karena ada
pendidikan yang teratur. Sinshe di sini masih banyak yang hanya
meneruskan pengetahuan dari generasi sebelumnya. Walaupun sudah mulai
ada sinshe yang belajar resmi ke luar negeri dan ada pendidikan khusus
sinshe di Ikatan Naturopatis Indonesia. Mohon maaf bagi yang tersinggung, saya 
hanya mengutarakan fakta yang saya tahu. Jangan terjebak dengan klinik-klinik 
"modern" yang bertebaran di iklan, karena tarif mereka mahal sekali 
dibandingkan dengan tarif di Tiongkok sana.

Kalau rahim dingin, ini berhubungan dengan kebiasaan pola makan dan pola hidup 
selama bertahun-tahun. Metode pengobatannya tentu saja ada, hanya saja kembali 
ke kemampuan individual sinshe tersebut. Obat yang biasa dipakai adalah 
donggui, duzhong, dihuang, ada banyak tergantung kondisi dan penyebab rahim 
dingin. Di samping obat juga bisa dibantu dengan titik-titik akupuntur, baik 
dengan jarum maupun moksibusi. Juga latihan fisik gerakan-gerakan tertentu. 
Sebaiknya anda berkonsultasi dengan sinshe yang kompeten. 

Hormat saya,

Yongde

--- On Wed, 11/11/09, Rosiana  wrote:

From: Rosiana 
Subject: [budaya_tionghua] Mao Tanya
To: "Budaya Budaya Tionghua Tionghua" 
Date: Wednesday, November 11, 2009, 10:49 AM







 



  



  
  
  halo semuanya...salam kenal yah...
ada yang tau ga yah..ada yang pernah ke sinshe dan dibilang rahimnya dingin ga 
sih( untuk perempuan) makanya susah punya anak?? ada yang pernah ngalamin ga? 
thx




New Email addresses available on Yahoo!  

Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.

Hurry before someone else does!


 





 



  






  

[budaya_tionghua] Foto Sumur Zhen Fei [1 Attachment]

2009-12-05 Thread Hendri Irawan
http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Consort_Zhen_Well.jpg





  

[budaya_tionghua] Fw: Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

2009-12-05 Thread Hendri Irawan
Diteruskan atas permintaan teman yang bersangkutan.




--- On Sat, 12/5/09, Imannuel  wrote:

From: Imannuel 
Subject: Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit 
Kaisar Guang Xu
To: "henyung" 
Date: Saturday, December 5, 2009, 11:51 PM

Makhota juga dipakai oleh para selir istana.Hanya berbeda bentuk dan 
ukurannya.Karena lewat makhotalah level seseorang perempuan dalam istana 
ketahuan apakah selir atau hanya dayang2 atau petugas rumah tangga 
kekaisaran.Bahkan seorang kaisar mempunyai hak untuk memberikan gelang 
kekaisaran yg telah turun temurun dipakai.Dan kadang2 permaisuri tidak memiliki 
gelag tsb judtru diberikan terhadap selir utama.Qian Long memiliki gelang giok 
pemberian Mamanya dan gelang tsb bukanlah diberikan terhadap permaisuri akan 
tetapi terhadap selir kesayangannya.Bahkan Kaisar Qian Long juga mempunyai anak 
seorang homoseksual yang seharusnya menjadi seoarang Kaisar penganti akan 
tetapi anak tsb dihilangkan dan tidak tercatat dalam sejarah masa kini.
Masalah Makhota,gelang dan Cincin adalah hal lumrah dalam sebuah kerajaan dan 
Hak seorang Kaisar diberuikan kepada siapa !.

Zhen Fei tidaklah mati karena sakit akan tetapi disuruh !.Matinyapun terpaksa 
karena sumur yang digunakan tidaklah mencukupi besarnya karena bobotnya terlalu 
besar dibandingkan besarnya lubang sumur tsb.Kesalahan terbesar nenek buyut 
saya hanyalah menjadi selir kesayangan dan menjual jabatan dalam istana.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "henyung"  wrote:
>
> Wajah dalam fotonya sama dengan yang di sini bukan ?
>
> http://en.wikipedia.org/wiki/Imperial_Concubine_Zhen
>
> Seingat saya kalau level selir, tidak memakai mahkota. Mahkota hanya untuk 
> level permaisuri / ratu. Banyak data yang tidak cocok, misalnya Zhen Fei 
> punya 8 anak. Sedangkan dia meninggal resminya pada usia 24 tahun. Dan 
> resminya sama sekali tidak ada catatan mengenai keturunan Qing Dezong 
> (nianhao Guangxu).
>
> Menurut beberapa catatan Zhen Fei meninggal karena dilempar ke dalam sumur di 
> belakang istana terlarang, sesuai perintah ibu suri Cixi ketika pasukan 8 
> negara menyerbu ke Beijing. Kalau tidak salah sumurnya masih ada. Nah apakah 
> benar kejadiannya begitu, ada yang berpendapat tidak demikian. Pendapat lain 
> itu adalah Zhen Fei dihabisi para kasim sendiri atau bunuh diri sendiri 
> dengan cara gantung diri demi menjaga kehormatan keluarga kekaisaran. Seorang 
> selir kaisar diperkosa adalah penghinaan yang tidak terkira, apalagi oleh 
> tentara asing.
>
> Tapi biar nanti kita bahas bersama nantinya.
>
>
>
> Hormat saya,
>
> Yongde
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "toyota_man"  wrote:
> >
> > Paman Liang U, terima kasih untuk responsnya yang santun.
> >
> > -Catatan yang dikemukakan pada saya adalah catatan harian yang dibuat saat 
> > nenek teman saya (Prince Lie Chen - Putri Sulung Selir Chen), berada di 
> > Indonesia. Nenek teman saya ini juga fasih berbahasa Indonesia dan catatan 
> > berbahasa Indonesia ejaan lama yang ditinggalkan dalam buku biru (buku 
> > tulis jaman dulu yang berwarna biru) berisi catatan mengenai sejarah yang 
> > almarhum ingin agar diingat oleh generasi2 setelah almarhum. Istilah teman 
> > saya, buku tersebut adalah "makanan sehari2" mereka para cucu-cicit Kaisar 
> > Guang Xu.
> >
> > -Belum saya tanyakan tentang peninggalan catatan berbahasa Manchu/ Mandarin.
> >
> > -Peninggalan yang dia miliki adalah:
> > 1. Lukisan Qian Long yang diduga hilang dan dicuri oleh salah satu kasim. 
> > Namun setelah dicek ke kasim tersebut pun tidak ditemukan. Itu karena ada 
> > dibawa oleh si nenek ke Indonesia.
> >
> > 2. Cincin Anggrek, atau cincin berukir yang berfungsi sebagai stempel 
> > dengan ludah sebagai tintanya (dipakai dengan cara dijilat dan distempelkan)
> > * cincin ini, adalah cincin Asli milik Guang Xu dan selir Chen.
> >
> > 3. Mahkota selir dengan bulu merak dan mutiara
> >
> > 4. Foto2 asli yang karena usia- maka sempat di-scan lalu disimpan dalam 
> > disket sebagai kenangan.
> >
> > - Lima di antara foto tersebut ada pada saya, dan waktu itu saya 
> > berinisiatif mengupload-nya ke moderator. Atas saran si cicit, hanya dua 
> > yang dia ingin saya upload ke moderator.
> > *(Namun, karena secara pribadi saya merasa cerita si cicit dikomentari 
> > dengan berbagai bantahan oleh beberapa member milis ini, saya berubah 
> > pikiran untuk membawanya HANYA PADA SAAT KOPDAR saja - lagi pula sangat 
> > mudah meng-copy-paste foto tersebut)
> >
> > - Dua dari foto tersebut adalah:
> > 1. gambar masa balita Putri Sulung Selir Chen (nenek si teman saya) yang 
> > dalam foto diapit 2 pembantu berpose duduk.
> > 2. gambar masa remaja Putri Sulung Selir Chen
> >
> > - Satu dari foto tersebut adalah:
> > 1. foto Selir Chen mengenakan mahkota yang SAMA dengan mahkota yang kini 
> > dimiliki teman saya di rumahnya di Indonesia.
> >
> > --
> >
> > Paman Liang U, saya minta alamat email Bapak untuk di-add. Mohon 
> > mengirimkan alamat em

[budaya_tionghua] Re: Istilah Tongsan untuk sdr. Liquid Yahoo dan rekan-rekan yang berminat

2007-11-18 Thread Hendri Irawan
Bung Prom,

Menurut catatan sejarah, daerah pengaruh Tang adalah kurang lebih
seperti daerah pengaruh Tiongkok daratan sekarang minus Tibet,
Mongolia dalam, Qinghai, Xinjiang. Ke sebelah barat melalui koridor
Gansu, pengaruh kekuasaan Tang meluas ke asia tengah sepanjang jalur
sutra sampai dengan daerah Afganistan. Pengaruh tersebut umumnya
berupa protektorat dan koloni perdagangan. Untuk melihat sekilas
pengaruh Tang di daerah jalur sutra melalui dunia film, silakan
menonton film Warriors of Heaven and Earth. Di sebelah tenggara,
kekuasaan Tang meluas sampai dengan daerah Vietnam utara.

Mengenai suku-sukunya, keluarga kekaisaran Tang sendiri adalah
campuran etnik Xianbei dan Han. Tang Taizong Li Shimin malah
digosipkan berrambut merah dan bermata biru. Jaman itu suku-suku utara
telah mengadopsi budaya Tiongguan alias ter-sinifikasi. Di daerah
tenggara, khususnya daerah Minyue (Fujian), sinifikasi juga terjadi.
Ini sebabnya rakyat daerah situ menyebut diri mereka Tnglang. 

Di daerah Nanyue (Guangdong, Guangxi) kekuasaan Tang-lah yang
benar-benar mengintegrasikan daerah Nanyue ke dalam pemerintahan
Tiongguan. Daerah Nanyue menurut catatan Shiji telah dikolonisasi
sejak jaman Qin. Namun di jaman Han, Nanyue sempat berdiri sendiri
sebagai kerajaan independen. Ini juga salah satu faktor terminologi
Thongyan, Tongngin dan Tongshan.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Prometheus"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> -Original Message-
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of liang u
> 
> Meskipun istilah orang Han ini resmi dipergunakan
> sampai sekarang, konon karena dinasti Han ini belum
> meliputi seluruh wilayah Tiongkok selatan, maka orang
> selatan tidak begitu merasa kejayaan dinasti Han, tapi
> merasakan kebanggaan dinasti Tang (Hokkian Tong ,
> Hakka Thong). Mereka lebih senang menamakan dirinya
> orang Tong atau dalam dialek Hokkian Tnglang (bunyi e
> antara T dan ng tak jelas), dalam dialek Tiociu
> Teungnang, dalam dialek Konghu Thongyan, dan dalam
> dialek Hakka Thongnyin. Negara Tiongkok mereka sebut
> Tngsnua (baca Tng+ sua dengan bunyi hidung) oleh orang
> Hokkian Teungsnua oleh orang Tiociu, Thongsan oleh
> orang Hakka. 
> 
> Jadi Thongsan adalah Tiongkok, di mana letaknya? yah
> kita tahu semua. Semua orang Tionghoa Indonesia
> leluhurnya berasal dari Thongsan, jadi bukan orang sne
> Liu saja. 
> 
> 
> Prom: 
> Nah, pengetahuan yang seperti ini yang menarik. 
> Daripada sibuk membagi-bagi kasta. 
> 
> Saya ada pertanyaan lanjutan. 
> Tngsnua (saya biasa mendengar istilah ini (dan zhongguo) daripada kata
> "tiongkok") berarti sebenarnya merujuk pada daerah masa dinasti Tang ?
> Seberapa besar cakupan dinasti Tang tersebut? Dan suku apa yang berkuasa
> saat itu ?
> 
> Terima kasih sebelumnya atas pencerahannya.  
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.16.0/1135 - Release Date:
16/11/2007
> 10:58 PM
>




[budaya_tionghua] [ADMIN] Jeda Diskusi Tionghoa Atau Cina

2007-11-19 Thread Hendri Irawan
Para anggota sekalian,

Karena diskusi Tionghoa atau Cina ini telah berkepanjangan dan tidak
memunculkan pemikiran baru, untuk sementara akan diberlakukan jeda
diskusi topik ini. Dengan ini diberitahukan agar masing-masing pihak
untuk menyiapkan kesimpulan penutupnya.

Tim moderator memberikan waktu 3x24 jam sebagai tenggang waktu bagi
yang masih mau terlibat. Setelah lewat waktu 3x24 jam, bagi siapa pun
yang melanggar jeda ini akan langsung ditolak postingannya. Apabila
yang melanggar adalah anggota yang tidak di-moderasi akan langsung
dirubah statusnya menjadi di-moderasi.

Jeda waktu ini akan berlaku selama 2 bulan ke depan.

Moderator,
Yongde





[budaya_tionghua] Fw: Fwd: Ciam Sie selayang pandang

2007-11-21 Thread Hendri Irawan

生為中華人,死為中華魂


- Forwarded Message 
From: Faustine <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 21, 2007 4:12:48 PM
Subject: Re: Fwd:  Ciam Sie selayang pandang


Ciamsi, qianshi, qiuqian adalah suatu cara mencari jawaban
> > atas permasalahan diri yang dihadapi oleh orang-orang.
> > Adapun isinya  adalah syair-syair yang merupakan cuplikan
> > dari kisah-kisah jaman  dahulu.
> > Seperti kisah Sanguo, Chunqiu, maupun kisah-kisah lainnya.
> > Ciamsie baru mulai ada dalam catatan sejarah pada masa
> > dinasti Tang.
> > Cara ini berasal dari Yuanyang daogoan, dimana daoshi disana
> > menggunakan cara ciamsie untuk memutuskan hubungan
> > yang bisa buruk  karena ada orang yang bertanya kepada daoshi.
> > Hubungan buruk ini adalah suatu bentuk manipulasi pikiran
> > oleh "oknum".
>
tanya:
1. ciamsi bukan kah salah satu 'hasil' dari taoisme?
2. ada yg mengemukakan bahwa ciamsi ditemukan pertama kali oleh zhang
dao ling (perumus agama dao).
3. saya baru pernah dengar bahwa syair2 ciamsi itu dimabil dari san
guo, chun qiu. karena selama ini saya mengetahuinya ciamsi berasal
dari kitab yijing.
4. dan mengapa syair2 ciamsi berbeda2? ada yang 100, 80, 90?
trims!!!








  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Kegiatan Bersama

2007-11-21 Thread Hendri Irawan
Rekan-rekan,

Bagi yang berada di Jakarta dan sekitarnya, milis ini sekarang
menyelenggarakan 2 kegiatan bersama dan di masa yang akan datang akan
ditambah lagi.

Kegiatan yang sedang berjalan:

1. Yangjia Taijiquan / bela diri taiji aliran keluarga Yang
   jadwal: setiap hari kamis malam pukul 19.00 WIB
   pelatih: Liao Kenghian 

2. Shufa / kaligrafi Tionghoa
   jadwal: setiap hari minggu siang pukul 13.00 WIB
   pengajar: Erik Eresen

Lokasi kegiatan: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46 No. D-14 di
sebelah gedung Honda Auto Plaza d/h Imora Plaza.

Bagi yang berminat silakan datang langsung.

Dengan ini juga, apabila ada yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk
menyebarluaskan kebudayaan Tionghoa dengan catatan non-komersial, tim
moderator mengundang anda-anda untuk turut serta menyumbangkan
pengetahuan anda itu. Silakan kirim email ke tim moderator melalui
[EMAIL PROTECTED] atau langsung ke
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] 

Hormat saya,
Yongde




[budaya_tionghua] Undangan Diskusi "Sekilas Budaya Tionghoa"

2007-11-25 Thread Hendri Irawan
Dengan hormat,

Forum diskusi sejarah Tiongkok dan budaya Tionghoa mengundang
rekan-rekan sekalian untuk menghadiri diskusi dengan tema:

"Sekilas Budaya Tionghoa, Pelurusan Persepsi Masyarakat Awam Terhadap
Kebudayaan Tionghoa"

pada hari minggu tanggal 2 Desember 2007 pukul 16.00 WIB s/d selesai

nara sumber: Ardian Changianto, seorang pengamat kebudayaan Tionghoa

yang bertempat di:

Sekretariat Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46, No. D-14
Jakarta

Untuk kemudahan penyelenggaran diskusi ini, peserta diharapkan
mendaftarkan diri terlebih dahulu ke email
[EMAIL PROTECTED] 

Terima kasih



[budaya_tionghua] Re: OOT: Dukungan Moril terhadap website www.budaya-Tionghoa.org

2007-11-25 Thread Hendri Irawan
Terima kasih sekali atas dukungannya. :)

Website itu memang sedang diupayakan untuk diganti. Engine yang
dipakai di website sekarang sangat rentan sekali dibobol. Sayangnya,
semua anggota tim moderator adalah mereka yang masih harus sibuk
mencari penghidupan di samping harus secara sukarela membagi waktu
mengurus berbagai kegiatan. 

Jadi kalau ada yang bersedia membantu untuk mengatasi masalah web ini,
akan disambut dengan senang hati. Silakan hubungi tim moderator di
[EMAIL PROTECTED]

Atas nama tim moderator,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear all member;
> saya menulis artikel ini menulis dukungan terhadap 
> website www.budaya-tionghoa.org
> kemarin ini saya melihat website tersebut ternyata website itu sudah 
> dihack sama orang yang tidak bertanggung jawab. Sungguh yang 
> melakukan ini sangatlah tidak bijaksana. Jika anda tidak senang 
> terhadap forum milis Tionghoa yang berada dimana saja. Ungkapkan 
> jangan menyerang secara tidak bermoral seperti menghack kirim spam 
> atau virus, lebih baik debat langsung. Jika tidak senang ya sudah 
> anda tidak perlu memaksa kehendak anda kepada orang lain dengan cara 
> tidak baik. Apalagi web site budaya tionghoa sangat berguna untuk 
> generasi seperti saya atau dibawah saya. Mereka yang bekerja 
> diwebsite ini sangat baik dan pekerja keras dan punya harapan yang 
> baik mengumpulkan semua kolektif data yang ada. Sungguh keji orang 
> tidak bertanggung jawab merusak website ini. tidak menghargai 
> pekerjaan orang lain yang bertujuan baik. Hal ini saya sudah 
> menginformasikan kepada saudara Rinto jiang dan Bapak Perfect 
> Harmony. Memang bapak Perfect menanyakan hal website budaya tionghoa 
> yang tidak user friendly. saya cek website ini baru saya ketahui 
> ternyata di hack Orang. sehinggga susah mencari data data kolektif 
> yang sudah dikumpulkan saya memperhitungkan kurang lebih ada 300 
> topik yang ada tidak dapat dilihat oleh masyrakat. hanya halaman 
> depan yang ada ketika anda ingin masuk tidak bisa. atau daftar baru.
> Kepada Teman - teman, dan Senior saya hormati mari kita beri 
> dukungan kepada www. budaya tionghoa.org
> sangatlah berguna web ini bagi semua generasi yang ingin belajar.
> Terima kasih
>




Re: [budaya_tionghua] Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan yang Original (2)

2007-11-27 Thread Hendri Irawan
Ci,

Sebagai pembanding, informasi yang saya terima mengenai "standarisasi" aksara 
Tionghua sebagai berikut:
- konfrensi standarisasi itu benar ada dan disponsori oleh semua yang 
berkepentingan, dalam hal ini  turut berpartisipasi ahli-ahli dari RRT, Taiwan, 
Hongkong, Macau, Singapore, Malaysia dan wakil komunitas Huaren lainnya juga 
dari Jepang dan Korea
- tujuannya adalah standarisasi, bukan penghapusan sistem jiantizi (huruf yang 
disederhanakan)
- maksud standarisasi itu adalah adalah sebagai win-win solution antara fantizi 
dan jiantizi
- huruf-huruf jiantizi yang dianalisa tidak sesuai kaidah budaya akan 
dikoreksi, namun bukan berarti semuanya kembali ke fantizi
- proyek standarisasi ini bersifat jangka menengah dengan jangka waktu sekitar 
20 tahun
- tidak ada upaya politisasi dalam rangka standarisasi ini, karena bekerja 
dalam rangka kebudayaan, coba bandingkan dengan isi berita dajiyuan / erabaru 
yang sudah penuh dengan politisasi

Hormat saya,
Yongde
 
生為中華人,死為中華魂


- Original Message 
From: Lim Wiss <[EMAIL PROTECTED]>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, November 28, 2007 9:04:49 AM
Subject: RE: [budaya_tionghua] Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan 
yang Original (2)










  



Berarti semua artikel dari erabaru itu tidak benar yach?



Sebelumnya artikel tentang telur palsu yg menyerupai asli itupun dari

erabaru :-)



Lalu artikel tentang Rencana Penyatuan Aksara Mandarin (1) & (2) juga tidak

benar :-)



Thanks atas koreksinya. Setidak-tidaknya kita bisa sadar kalau artikel dari

erabaru tidak benar adanya.



Tapi tujuannya apa yach? Khan jadi menyesatkan orang-orang awam.



-Lim Wiss-



_  



From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

[mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of peter liem

Sent: Tuesday, November 27, 2007 9:54 PM

To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com

Subject: Re: [budaya_tionghua] Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan

yang Original (2)



Bung Wiss yang budiman:

Artikel in saya nilai sangat tendentious karena

mencemooh dan memandang rendah usaha kulturil Repuplik

Rakjat Tiongkok. Contoh sbb. Penggunaan istilah

Zhengti(artinya: bentuk yang benar) dan bukan

Fanti(Bentuk compleks) yang kita biasa pakai.

Kritiknya terhadap penggunaan Jianti dan gagalnya

usaha menggunakan pingyin untuk menggantikan aksara

Tiongkok yang traditional, mengatakan usaha kulturil

Komunis Tiongkok bakrut dllnya.

Peter Liem

-









  

Get easy, one-click access to your favorites. 
Make Yahoo! your homepage.
http://www.yahoo.com/r/hs 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Rencana Penyatuan Aksara Mandarin Diutamakan yang Original (2)

2007-11-30 Thread Hendri Irawan
Bu Tanuwijaya,

Sedikit komentar saja, saya sendiri tidak pro gongchangdang ataupun
guomindang, itu sudah basi. 

Jiantizi sebenarnya bukanlah "buatan" ataupun "ciptaan" gongchangdang.
Jiantizi sudah eksis sejak jaman dulu dan dipakai di kalangan awam.
Sumber jiantizi ada yang berasal dari gaya caoshu. 

Contoh nyata yang saya pernah temui sendiri adalah huruf li (cantik,
meili). Huruf sederhana li lebih banyak dipakai bahkan di kalangan
orang tua. Satu orang tua yang saya temui bahkan tidak tahu bahwa
huruf li yang dia pakai itu adalah huruf jianti, karena memang dia
penganut sistem fantizi. Dia menganggap huruf li yang selama ini dia
pakai adalah huruf fanti. Huruf li dalam bentuk disederhanakan diambil
dari huruf li kompleks dengan cara hanya mengambil bagian atasnya saja. 

Contoh nyata kedua yang pernah saya temui sendiri adalah sebuah foto
karya kaligrafi dari jaman Tang yang jelas-jelas ada huruf men
(gerbang) dan turunan-turunannya semua dalam bentuk jianti.

Jadi huruf-huruf jianti telah lama beredar di masyarakat. Yang
dilakukan gongchangdang adalah melakukan standarisasi jianti dengan
peraturan negara. Yang tentu saja sesuai sifat politik gongchangdang
adalah wajib dilaksanakan tanpa protes, bahkan otoriter.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yunita.tanuwijaya"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yap betul, untuk pembanding, saya juga sudah mengecek mengenai
> keberadaan konferensi standarisasi ini  betul terjadi. Walaupun berita
> di erabaru ini ditulis dari sudut pandang pihak yang tidak setuju
> dengan system jiantizi karena yang membuat adalah partai komunis
> china. (termasuk berita telur palsu juga saya ingat di milis ini
> pernah dimuat, dan kalo ga salah waktu itu ada beberapa komentar dari
> anggota milis yg tinggal di RRC bahwa berita itu memang betul). Kalau
> pendapat saya pribadi, erabaru bukannya media berita bohong atau
> memberitakan anti-Tionghoa, melainkan pandangannya anti partai
> komunis, kelihatan dari berita-beritanya, banyak ngungkap apa-apa saja
> yg dilakukan partai komunis dari dulu sampai sekarang. Memang beda sih
> antara Tiongkok dan partai komunis China bukanlah satu hal yang sama
> (sama halnya bahwa rakyat Indonesia bukanlah sama dengan suatu partai
> politik tertentu). 
> Menurut papa saya dulu juga ada yg ga setuju dengan usaha kultural
> (pembakuan huruf jiantizi) dari partai komunis tiongkok ini, terutama
> dari para ahli kaligrafi, namun karena partai komunis yg memerintah
> saat itu, peraturan yg dibuatnya harus ditaati). Bagi yang lebih
> mencintai kebudayaan asli tionghoa, tentu tidak menerima didalam hati
>  (karena komunis adalah kebudayaan dari rusia/stalin yg masuk ke
> daratan pada akhir tahun 1940-an, bukan asli tiongkok, yang sejarahnya
> sudah 5000 tahun). Saya kira kalau orang bule/luar negeri juga lebih
> suka belajar mandarin dgn huruf jiantizi karena lebih gampang dihafal.
> Saya sendiri dulu belajar mandarin pake huruf jiantizi dan pinyin
> (karena buku buku dari Singapore, seperti yg dijual di glodok), dulu
> senang sih karena hurufnya gampang, nggak mau belajar yg susah.
> Setelah berberapa tahun belajar, ada teman kantor minta sebuah naskah
> berbahasa china diterjemahkan, saya tidak bisa karena hurufnya pake
> huruf fantizi. Wah, ternyata harus belajar ulang, harusnya dulu
> dua-duanya dipelajari, krn udah telanjur belajar yg gampang, utk
> belajar yg rumit jadi kerasa susah. Seandainya bisa dua-duanya, kalo
> ketemu orang /membaca/nonton /berpergian ke Beijing, Singapore,
> Taiwan, atau dari mana mana saja enggak masalah.  Baguslah ada
> standarisasi seperti ini, udah ada satu kesepakatan antara berbagai
> orang2 dan negara yang memakai bahasa ini(coba dari dulu :) jadi
> generasi selanjutnya bisa belajar dengan satu system saja. By the way,
> sejak era reformasi khan sekolah yg banyak keturunan Chinese-nya udah
> mulai ngadain belajar bahasa mandarin, baik sebagai pelajaran tetap
> maupun ekskul, bagi yg anak-anaknya di sekolahnya ada pelajaran
> mandarin dari sekolah, yg diajarin itu huruf apa ya? Anak saya mau
> saya masukkan ke sekolah yg ada pelajaran mandarinnya.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Hendri Irawan  wrote:
> >
> > Ci,
> > 
> > Sebagai pembanding, informasi yang saya terima mengenai
> "standarisasi" aksara Tionghua sebagai berikut:
> > - konfrensi standarisasi itu benar ada dan disponsori oleh semua
> yang berkepentingan, dalam hal ini  turut berpartisipasi ahli-ahli
> dari RRT, Taiwan, Hongkong, Macau, Singapore, Malaysia dan wakil
> komunitas Huaren lainnya juga dari Jepang dan Korea
> > - tujuannya adalah standarisasi, bukan penghapusan sistem jiantizi
> (huruf yang disederhanakan)
> > - maksud standarisasi itu adalah adalah sebagai win-win solutio

[budaya_tionghua] Undangan Diskusi "Sekilas Budaya Tionghoa"

2007-11-30 Thread Hendri Irawan
Dengan hormat,

Forum diskusi sejarah Tiongkok dan budaya Tionghoa mengundang
rekan-rekan sekalian untuk menghadiri diskusi dengan tema:

"Sekilas Budaya Tionghoa, Pelurusan Persepsi Masyarakat Awam Terhadap
Kebudayaan Tionghoa"

pada hari minggu tanggal 2 Desember 2007 pukul 16.00 WIB s/d selesai

nara sumber: Ardian Changianto, seorang pengamat kebudayaan Tionghoa

yang bertempat di:

Sekretariat Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46, No. D-14
Jakarta

Untuk kemudahan penyelenggaran diskusi ini, peserta diharapkan
mendaftarkan diri terlebih dahulu ke email
[EMAIL PROTECTED]

Terima kasih



[budaya_tionghua] Undangan Diskusi "Hak Atas Nama"

2007-12-03 Thread Hendri Irawan
Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa mengundang
saudara-saudari sekalian untuk menghadiri diskusi dengan topik:

"Hak Atas Nama: Refleksi Marga dan Nama sebagai salah satu
Pilar Budaya Tionghoa dalam Kaitannya dengan Pencatatan Sipil di
Indonesia."

Nara sumber:  

Suma Mihardja
Pakar kependudukan dan catatan sipil di DPR-RI dan Ketua Perancang
Undang-undang Konsorsium Catatan Sipil (mengawal UU Kewarganegaraan
no. 12 tahun 2006 dan UU Administrasi Kependudukan no. 23 tahun 2006
serta RUU Anti Diskriminasi), pakar HAM di Komisi Perlindungan Anak
Indonesia, staf ahli hukum dan HAM di Kementerian Pemberdayaan
Perempuan, dan juga pakar hukum di Komnas HAM.

Waktu: 

Hari Minggu tanggal 9 Desember 2007 pukul 16.00 WIB s/d selesai

Lokasi:

Sekretariat Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46, No. D-14
Jakarta 


Nama dan marga adalah pilar penting budaya Tionghoa. Dari nama yang
diberikan, diharapkan agar keselamatan dan kebahagiaan akan mewarnai
jalan hidup. Bagi kalangan Tionghoa, nama tidak bisa dimiliki atau
diberikan sembarangan. Satire Shakespeare "what's in a name" rasanya
tidak berlaku bagi kalangan Tionghoa. Nama adalah sebuah citra,
apalagi ketika ia terhubung kepada marga yang mengharuskannya
menjaga baik-baik warisannya itu. Anak, dalam konsepsi Tionghoa,
bukan sekedar titipan yang maha kuasa yang akan melesat sendiri
bagaikan anak panah sebagaimana digambarkan dalam puisi Kahlil
Gibran. Anak adalah pewaris generasi. Tapi seberapa banyak pemakaian
nama Tionghoa masih bertahan? Ada berbagai hambatan dan tantangan
dalam hak identitas tersebut. Banyak kalayak masyarakat yang
menyimpan pertanyaan mengenai aspek nama ini.

Anda baru atau akan segera punya anak? Nama apa yang akan diberikan
kepada anak itu? Atau anda sendiri merasa bermasalah dengan nama
yang ada dalam akte lahir anda sendiri?
Adakah larangan pemakaian nama Tionghoa? Masih adakah ketakutan
memakai nama Tionghoa? Apakah nama Tionghoa menjadikannya asing di
Indonesia ini? Nama macam apa yang sebaiknya dipakai? Mengapa ada
yang menginginkan nama marga, namun ditolak, tapi sebaliknya ada
yang berhasil menuliskan nama marga? Mengapa juga ada yang menolak
menuliskan nama marga, dan di Akte Lahirnya tidak tertera nama marga
tersebut namun tiba-tiba nama marganya muncul di KTP? Mengapa ada
anak Tionghoa yang memakai nama marga ibunya? Aturan apa yang perlu
diketahui tentang penamaan anak? Apakah prosedurnya rumit? Masih
dimintakah SBKRI dan bagaimana mengantisipasinya? Perlukah
mempergunakan calo? Berapa sebenarnya biaya pembuatan akte lahir?
Bagaimana cara menuntut hak anda untuk mendapatkan pelayanan prima?
Tentu masih ada pertanyaan lain yang perlu dijawab secara tuntas.

Harus diakui banyak orang Tionghoa yang masih tidak memahami mengenai
peraturan pencatatan sipil, terutama untuk pencatatan nama. Di milis
Budaya Tionghua selalu saja ada pertanyaan mengenai masalah nama
pencatatan sipil dari waktu ke waktu. 

Segala seluk beluk mengenai nama, hak identitas, nama Tionghoa,
konsep kependudukan dan Catatan Sipil, termasuk tips dan trik agar
pelayanan publik prima dapat anda peroleh dengan biaya minimal akan
dibahas oleh pakar yang menggeluti persoalan hukum, HAM dan budaya
ini sejak lama

Untuk kemudahan penyelenggaran diskusi ini, peserta diharapkan
mendaftarkan diri terlebih dahulu ke email
[EMAIL PROTECTED]

Terima kasih



[budaya_tionghua] Re: Buddhayana Indonesia

2007-12-04 Thread Hendri Irawan
Beliau sudah wafat. Tahun 2002.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Saat ini beliau lebih banyak berdiam di Vihara Sakyawanaram, Pacet.
> Bhante Ashin masih tetap hidup sederhana dibiliknya yang kecil di
> vihara tersebut. Di usianya yang sudah senja ini, beliau memang
> sudah tidak banyak membabarkan Dharma lagi. Namun beliau
> tetap `mengajarkan' kepada kita semua, umat Buddha Indonesia,
> melalui sikap dan tingkah laku beliau sehari-hari.
> 
> 
> The late *Bhante Ashin* passed into Nibbanic Bliss on Thursday 18
April 2002
> in Pluit
> 
> Bhante Ashin ini masih hidup atau sudah wafat sih ?.  Bingun deh. 
Salam,
> Tantono
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: pengaruh filsuf tiongkok dalam bidang politik di tiongkok

2007-12-04 Thread Hendri Irawan
Tambahan sedikit,

Legalisme / Fa Jia sebenarnya tidak pernah hilang dari sistem politk
Tiongkok. Dari jaman Han sampai dengan Qing, Fa Jia telah
diinkorporasi dalam sistem pemerintahan. Sejak dulu tidak pernah ada
pemerintahan yang benar-benar menerapkan Ru Jia secara murni. Namun
demi menentramkan rakyat, yang ditonjolkan adalah Ru Jia. Karena Fa
Jia sudah terlanjur dipersepsikan sebagai tirani Qin Shi Huang. Contoh
paling nyata adalah Han Wudi, seorang legalis secara pribadi, namun
karena prinsip legalisme lah dia bersedia mengadopsi Ru Jia sebagai
falsafah negara yang "resmi".

Mengenai pembakaran/pelarangan buku-buku Ru Jia, ada beberapa faktor
yang kurang diketahui orang.

1. Peristiwa pembakaran buku dan penguburan hidup-hidup sastrawan Ru
Jia adalah disebabkan oleh karena kaum Ru sendiri menjadi oposisi
terhadap seorang tiran secara terus menerus. Salah satu yang ditantang
adalah penyatuan sistem ukuran dan tulisan. Adalah wajar pemerintahan
otoriter membasmi pembangkangan budaya. Bisa dibayangkan kalao
standarisasi tulisan dan ukuran itu berhasil ditolak kaum Ru ?

2. Adanya catatan samping sejarah bahwa kaum Ru tidak berhasil
menyampaikan solusi terhadap keinginan Ying Zheng agar peresmian
dirinya sebagai Shi Huang Di diadakan di Taishan.

3. Jumlah buku yang dibakar dan jumlah sastrawan yang dikubur adalah
sangat marginal secara kuantitas terhadap keseluruhan jumlah buku dan
sastrawan yang hidup pada saat itu.

4. Buku-buku yang dibakar seluruhnya disalin terlebih dahulu untuk
kemudian disimpan rapat-rapat di perpustakaan kekaisaran. Sayangnya
perpustakaan ini justru dibakar oleh penentang Qin yaitu Xi Chu Ba
Wang, Xiang Yu.



Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "prometheus_promise"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Disamping melihat pengaruh ajaran filsuf tiongkok terhadap kehidupan 
> politik, ada baiknya juga mempelajari hal sebaliknya, yaitu  
> pengaruh politik/kekuasaan terhadap perkembangan filosofi di 
> tiongkok (i.e. kemenangan suatu dinasti/state mempengaruhi 
> perkembangan aliran filosofi tertentu) 
> 
> Saya pernah membaca bahwa kebanyakan aliran filosofi tiongkok 
> berkembang pada masa-masa chaos Chunqiu Shidai dan Zhanguo Shidai 
> (warring states, sebelum Qin Dinasty mempersatukan tiongkok). Masa-
> masa perkembangan filosofi ini dikenal juga dengan "Zhuzi Baijia"
> 
> Dimasa itu lah muncul Confusianisme/Rujia (Kongzi), Taoism (Laozi), 
> Legalism/Fajia (Han Feizi, Shang Yang), Mozi/Mojia, Logicism 
> (Gongsun Longzi), dll. Aliran-aliran tersebut mempunyai masa-nya 
> masing-masing. 
> 
> Salah satu yang menarik adalah pengaruh Legalism/Fajia yang sangat 
> kuat dalam pembentukan dinasty Qin dan juga kemudian kepada 
> pemikiran Mao Zedong. 
> 
> Shang Yang, seorang perdana menteri Qin, melakukan beberapa 
> perubahan pada negara Qin dengan pendekatan legalist. Salah satunya 
> yang fenomenal adalah melarang/membakar buku-buku confucian. 
> 
> Negara Qin kemudian menjadi lebih berkembang dibanding negara lain, 
> dan akhirnya menyatukan Tiongkok. 
> 
> Selepas dinasti Qin, confucianism mulai berkembang kembali, naik dan 
> turun, sampai kemudian terulang kejadian serupa pada masa Revolusi 
> Kebudayaan. 
> 
> Nah, mungkin dengan menelusuri kisah aliran-aliran filosofi tersebut 
> dan perkembangan dinasti-dinasti di Tiongkok, hingga menjadi RRC 
> sekarang, dapat membantu melihat hubungan antar filosofi dan politik 
> di Tiongkok. 
> 
> 
> Prometheus
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan  
> wrote:
> >
> > 
> > 
> > Siti Sarah Solihat  wrote:  Da jia 
> Hao,,,
> > 
> > aku mahasiswi Al-azhar jurusan bahasa mandarin tahun ke-4, aku 
> daoet tugas nich tentang filsuf-filsuf tiongkok. mao tanya dong, 
> pengaruh apa aja sich dari ajaran-ajaran kongzi, maozi, dan mengzi 
> terhadap politik di Tiongkok? klo ada yang bisa bantu, tolong 
> kelasin yaa, duo xie.
> > 
> > __
> > Get easy, one-click access to your favorites. 
> > Make Yahoo! your homepage.
> > http://www.yahoo.com/r/hs 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> > 
> > 
> >SARAH (hao mei de yi ge ming zi), Ni 
> hao !
> >
> >   Anda bertanya tentang apa saja pengaruh dari ajaran-ajaran 
> Kongzi dan Mengzi (KongMeng) terhadap politik di Zhongguo sekarang. 
> Ini sungguh sebuah pertanyaan yang besar dan berat untuk dijawab. 
> Sebab, kita harus memahami lebih dulu : 
> >
> >   1.  Apa itu POLITIK ?
> >   2.  Apa konsep politik dalam ajaran KongMeng ?
> >   3.  Zhongguo Gong-chan-dang (PKC) yang sedang MEMERINTAH 
> sekarang ini menjalankan konsep politik yang bagaimana ?
> >
> >   Setelah tiga pertanyaan itu terjawab, kita baru bisa tahu Ru-jia 
> Si-xiang (pemikiran KongMeng) memberi pengaruh apa saja dalam 
> perpolitikan Zhongguo sekarang ini.
> >
> >   1. Pengertian politik.
> >   Dengan sederhana kita menjawab, POLITIK adalah 

[budaya_tionghua] Undangan Diskusi "Hak Atas Nama"

2007-12-05 Thread Hendri Irawan
Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa mengundang
saudara-saudari sekalian untuk menghadiri diskusi dengan topik:

"Hak Atas Nama: Refleksi Marga dan Nama sebagai salah satu
Pilar Budaya Tionghoa dalam Kaitannya dengan Pencatatan Sipil di
Indonesia."

Nara sumber:

Suma Mihardja
Pakar kependudukan dan catatan sipil di DPR-RI dan Ketua Perancang
Undang-undang Konsorsium Catatan Sipil (mengawal UU Kewarganegaraan
no. 12 tahun 2006 dan UU Administrasi Kependudukan no. 23 tahun 2006
serta RUU Anti Diskriminasi), pakar HAM di Komisi Perlindungan Anak
Indonesia, staf ahli hukum dan HAM di Kementerian Pemberdayaan
Perempuan, dan juga pakar hukum di Komnas HAM.

Waktu:

Hari Minggu tanggal 9 Desember 2007 pukul 16.00 WIB s/d selesai

Lokasi:

Sekretariat Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46, No. D-14
Jakarta


Nama dan marga adalah pilar penting budaya Tionghoa. Dari nama yang
diberikan, diharapkan agar keselamatan dan kebahagiaan akan mewarnai
jalan hidup. Bagi kalangan Tionghoa, nama tidak bisa dimiliki atau
diberikan sembarangan. Satire Shakespeare "what's in a name" rasanya
tidak berlaku bagi kalangan Tionghoa. Nama adalah sebuah citra,
apalagi ketika ia terhubung kepada marga yang mengharuskannya
menjaga baik-baik warisannya itu. Anak, dalam konsepsi Tionghoa,
bukan sekedar titipan yang maha kuasa yang akan melesat sendiri
bagaikan anak panah sebagaimana digambarkan dalam puisi Kahlil
Gibran. Anak adalah pewaris generasi. Tapi seberapa banyak pemakaian
nama Tionghoa masih bertahan? Ada berbagai hambatan dan tantangan
dalam hak identitas tersebut. Banyak kalayak masyarakat yang
menyimpan pertanyaan mengenai aspek nama ini.

Anda baru atau akan segera punya anak? Nama apa yang akan diberikan
kepada anak itu? Atau anda sendiri merasa bermasalah dengan nama
yang ada dalam akte lahir anda sendiri?
Adakah larangan pemakaian nama Tionghoa? Masih adakah ketakutan
memakai nama Tionghoa? Apakah nama Tionghoa menjadikannya asing di
Indonesia ini? Nama macam apa yang sebaiknya dipakai? Mengapa ada
yang menginginkan nama marga, namun ditolak, tapi sebaliknya ada
yang berhasil menuliskan nama marga? Mengapa juga ada yang menolak
menuliskan nama marga, dan di Akte Lahirnya tidak tertera nama marga
tersebut namun tiba-tiba nama marganya muncul di KTP? Mengapa ada
anak Tionghoa yang memakai nama marga ibunya? Aturan apa yang perlu
diketahui tentang penamaan anak? Apakah prosedurnya rumit? Masih
dimintakah SBKRI dan bagaimana mengantisipasinya? Perlukah
mempergunakan calo? Berapa sebenarnya biaya pembuatan akte lahir?
Bagaimana cara menuntut hak anda untuk mendapatkan pelayanan prima?
Tentu masih ada pertanyaan lain yang perlu dijawab secara tuntas.

Harus diakui banyak orang Tionghoa yang masih tidak memahami mengenai
peraturan pencatatan sipil, terutama untuk pencatatan nama. Di milis
Budaya Tionghua selalu saja ada pertanyaan mengenai masalah nama
pencatatan sipil dari waktu ke waktu.

Segala seluk beluk mengenai nama, hak identitas, nama Tionghoa,
konsep kependudukan dan Catatan Sipil, termasuk tips dan trik agar
pelayanan publik prima dapat anda peroleh dengan biaya minimal akan
dibahas oleh pakar yang menggeluti persoalan hukum, HAM dan budaya
ini sejak lama

Untuk kemudahan penyelenggaran diskusi ini, peserta diharapkan
mendaftarkan diri terlebih dahulu ke email
[EMAIL PROTECTED]

Terima kasih



[budaya_tionghua] Re: Tokoh tokoh Pengobatan tionghoa

2007-12-06 Thread Hendri Irawan
Yang legenda itu adalah Hua Tuo mengobati Guan Gong tanpa obat bius.
Kalau tidak salah, nama tabib yang mengobati Guan Gong itu tidak
tercatat, namun dapat dipastikan bukan Hua Tuo karena perbedaan lokasi
dan waktu. Sedangkan Hua Tuo yang hendak mengoperasi Cao Cao itu ada
tercatat.

Hormat saya,
Yongde


Rene Chan:
 
> ** heee3x. kebetulan baru nonton Sam Kok, di ceritakan Hua Tao
> terkenal karena baru saja mengobati Kuan Kong tanpa obat bius dan
> berhasil sembuh, oleh karena itu Cao Cao memanggilnya, sakit kepala
> Cao Cao di diagnose sebagai tumor di kepala dan butuh di buka kepala
> nya utk mengeluarkan tumor tsb. , yg oleh Cao Cao dianggap Hua Tao
> ingin membunuh nya, maka nya di jebloskan di penjara dan di hukum mati.
> Untung buku2 nya sudah di selamatkan dan tidak sempat di bakar oleh
> Cao Cao :):)
> 
> Entah yg mana yg legenda .
> 
> 
> rgds. rc
> 




[budaya_tionghua] [ADMIN] Meminta saran dan kritik atas kegiatan dan diskusi reguler

2007-12-06 Thread Hendri Irawan
Para anggota sekalian,

Sejak forum ini berdiri, tim moderator terus menerus berupaya
menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktu demi mencapai tujuan yang
dicita-citakan yaitu pengembangan kebudayaan Tionghoa di Indonesia.
Salah satu bentuk upaya itu adalah mengadakan berbagai seminar dan
diskusi. Salah satu kendala utama adalah tidak adanya lokasi yang bisa
dipergunakan secara tetap dan harus menyewa atau meminjam lokasi lain. 

Melihat hal ini, beberapa waktu lalu ada anggota yang meminjamkan ruko
miliknya untuk dipakai untuk kegiatan-kegiatan forum ini di dunia
nyata. Beberapa kegiatan yang telah berjalan adalah latihan bela diri
Yangjia Taijiquan (taiji aliran keluarga Yang), seni melukis dan
menulis kaligrafi Tionghoa, dan diskusi mingguan reguler.

Menyadari akan segala kekurangan yang masih ada, tim moderator
bermaksud meminta para anggota sekalian untuk memberikan masukan,
saran maupun kritik terhadap kegiatan-kegiatan ini. 

Misalnya:
- masukan topik/tema diskusi apa yang diinginkan anggota
- jadwal kegiatan
- jenis-jenis kegiatan yang diinginkan

Semua masukan anggota akan sangat kami hargai. Jikalau tidak nyaman
untuk memberikan saran di tempat publik seperti forum ini, dapat
mengirimkan email ke [EMAIL PROTECTED]

Hormat kami,

Segenap tim moderator yang menantikan saran dan kritik anda.





[budaya_tionghua] Re: Debat ilmiah ato debat kusir?

2007-12-07 Thread Hendri Irawan
Saudara Heri,

Terima kasih atas masukannya. Memang seringkali prinsip kebebasan
berpendapat bertabrakan dengan kepentingan akan sebuah diskusi yang
berkualitas. Beberapa member memang terkenal suka melakukan debat
kusir. Baru saja saya harus menolak beberapa postingan yang memang
cuma isinya debat kusir tidak berkualitas. Tim moderator sebenarnya
berprinsip memberikan kebebasan berpendapat seluas mungkin dan
mengharapkan bahwa para anggota mampu bertanggung jawab. Namun, dunia
ini memang tidak pernah sempurna.

Hormat saya,
Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "HERI" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> salam moderator dan member semua
> 
> saya jarang sekali melihat posting di milis ini
> tapi beberapa hari ini saya melihat judul posting yg sama di reply 
> oleh banyak orang hingga menarik perhatian saya
> 
> saya tidak banyak tahu atau mengerti apa yang dibicarakan
> dan saya juga tidak membaca semua postingan member
> tapi dari apa yg saya baca, tulisan2 itu tidak ditulis dengan logika 
> dan hanya menggunakan perasaan saja
> 
> kalau ini semua hanya sekedar bercanda, yo wis, saya jg tidak 
> memikirkan sama sekali
> tapi sepertinya ada yg bila dijelaskan oleh member lain, dia akan 
> menanggapi dengan respon penolakan yang disertai tulisan yang tidak 
> simpatik, maka yang dibalas akan menanggapi dengan cara yang sama
> 
> saya tidak tahu apa kebijaksanaan moderator milis ini, mungkin pny 
> pandangan sendiri tentang apa yg ada dlm posting2 bbrp hari ini
> tp saya pribadi merasa tidak enak membaca posting2 tersebut, 
> sepertinya ada bbrp member yg masuk dengan tujuan sengaja untuk 
> menyulut pertikaian, seperti yg terjadi di milis2 lain
> 
> sayangnya, member2 lama ataupun baru tampaknya jg mudah tersulut dan 
> mengikuti apa yg memang diinginkan oleh para bullyer milis ini
> namun kalau ternyata semua ini cuma sekedar guyonan atau dagelan 
> alias pura2 debat kusir saja, maka saya telah tertipu tp msh bisa 
> tersenyum
> ada kalanya debat dan pertikaian itu baik, selama msh memakai logika 
> dan kepala dingin, semua saling terbuka dan bisa menerima perbedaan 
> tanpa prasangka bhw yg lain salah atau benar
> 
> kalaupun memang salah, bisa dikoreksi atau diverifikasi dgn cara 
> logis dan ilmiah, namun kalau tanggapan kedua belah pihak telah 
> mulai kehilangan logika, ini membuat suasana jd tidak nyaman
> 
> mudah2an moderator dan member yg bijak serta berwawasan luas 
> prihatin dgn keadaan di milis ini dan cepat mengambil tindakan bijak 
> bagi semua member termasuk saya. Harapan utama tentu pada moderator.
> 
> thks
> heri
>




[budaya_tionghua] Re: Bangsa China menemukan apa saja?

2007-12-10 Thread Hendri Irawan
Saudara Ang,

Sepanjang sejarah, banyak hal yang dirintis oleh ilmuwan dan
masyarakat Tiongkok. Beberapa yang lain misalnya:
- sistem pertanian: irigasi, bajak
- astronomi dan navigasi: konsep kutub magnetik,  konsep garis lintang
dan bujur, sistem kemudi kapal
- domestifikasi hewan: sistem tali kekang
- geologi: seismograf, klasifikasi mineral
- mekanikal: penanda waktu matahari, penanda waktu bertenaga air
- pengobatan
- metalurgi: campuran perunggu dan baja yang lebih unggul dibanding
masyarakat sejaman di daerah lain
- banyak lagi

Kalau mau membaca bahan akademis mengenai sejarah ilmu pengetahuan
Tiongkok dalam bahasa Inggris, silakan mencari seri buku:

"SCIENCE AND CIVILISATION IN CHINA SERIES"
karya almarhum Joseph Needham
diterbitkan mulai tahun 1954 oleh Universitas Cambridge
buku ini diterbitkan dalam bentuk seri menyerupai jurnal ilmiah dan
seharusnya belum selesai ditulis

Kalau anda lebih menyukai buku yang lebih mudah dicerna (non
akademis), silakan mencari buku:

"The Genius of China: 3,000 Years of Science, Discovery, and Invention"
kompilasi dari buku-buku Joseph Needham oleh Robert Temple

Mengenai masalah bangga-banggaan, cukup yang wajar-wajar saja. Dan
selalu ingat, salah satu faktor ketertinggalan Tiongkok sejak 5 abad
yang lalu adalah "terlalu bangga".

Hormat saya,
Yongde

 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson ang
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Para sesepuh Di Milis ini :
> 
> Bangsa Cina menemukan apa saja selain =
> - kertas
> -bahan peledak
> -pistol 
> -sidik jari
> 
> 
> Mungkin tidak begitu penting pertanyaan saya ini, tetapi setidaknya
bisa menimbulkan " kebanggaan" & pengetahuan
> 
> 
>   



[budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiongkok" menemukan apa saja?

2007-12-10 Thread Hendri Irawan
Bung Suryana,

Kalau yang dimaksud adalah pistol modern seperti Luger ataupun
revolver seperti Colt Peacemaker, jelas bukan inovasi Tiongkok. 

Akan tetapi kalau yang dimaksud adalah senapan sederhana seperti
meriam tangan, ini sudah dibuat dari jaman dinasti Song dan pemakaian
militernya meluad di jaman Ming. Jaman Qing, segala senjata api
direduksi pemakaiannya atas alasan dunia sudah damai dan alasan
ekonomis karena kartel bengkel senjata adalah para pangeran dan
keluarga kekaisaran yang tidak rela golok, tombak, panah buatannya
tidak laku.

Untuk melihat contoh senapan/meriam tangan ini bisa di film anime
"Mononoke Hime" / Princess Mononoke. 

Sedangkan untuk bahan referensi riset akademisnya dalam bahasa
Inggris, ada buku karya Liang Jieming dengan judul

Chinese Siege Warfare - Mechanical Artillery & Siege Weapons of Antiquity
ISBN 981-05-5380-3

Kalau tertarik mengenai buku ini, silakan menghubungi tim moderator.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "gsuryana" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Revisi.
> sur
> - Original Message - 
> From: "jackson ang" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> > Para sesepuh Di Milis ini :
> >
> > Bangsa Tionghoa/Tiongkok menemukan apa saja selain =
> > - kertas
> > -bahan peledak
> > -pistol
> > -sidik jari
> 
> > -Accupuncture
> > -Jamu jamu an/herbal
> > - Filsafat ( membumi )
> > - Kuntau, Taichi :o)
> 
> > Mungkin tidak begitu penting pertanyaan saya ini, tetapi
setidaknya bisa 
> > menimbulkan " kebanggaan" & pengetahuan
> +++
> Pistol sepertinya bukan penemuan dari bangsa Tiongkok deh...
> Mr Colt.
> 
> sur.
> >
>




[budaya_tionghua] [ADMIN] Jeda diskusi istilah Cina atau Tionghoa

2007-12-10 Thread Hendri Irawan
Rekan-rekan sekalian,

Merujuk ke http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/28712 
jeda diskusi istilah Cina atau Tionghoa masih berlaku sampai dengan 16
Januari 2008.

Jadi, mohon pengertiannya untuk bisa menahan diri. Barusan ada yang
mempertanyakan kenapa masih ada postingan yang bertendensi perdebatan
kedua istilah itu. Untuk itu, saya selaku moderator aktif mohon maaf
karena lalai.

Untuk yang masih penasaran, jangan kecil hati. Setelah
mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak maka:

Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa akan memfasilitasi
diskusi terbuka mengenai penamaan Cina atau Tionghoa !

Diskusi ini direncanakan akan diadakan bulan Januari 2008. Untuk
jadwal pastinya harap menunggu pengumuman lebih lanjut.

Jadi baik pihak-pihak yang selama ini berseteru mengenai kedua istilah
ini diundang untuk mempersiapkan diri dengan segala bahan-bahan
pendukung argumentasi pihak anda. Masih ada satu bulan sebagai
persiapan. Beberapa pihak telah mulai dihubungi dan menyatakan
keinginannya untuk ikut dalam diskusi terbuka ini. 

Harapan dari tim moderator adalah anda-anda yang selama ini sering
berdiskusi dan berdebat di dunia internet berani maju mempertahankan
keyakinan anda sendiri.

Hormat saya,
Yongde



[budaya_tionghua] Re: pengaruh filsuf tiongkok dalam bidang politik di tiongkok

2007-12-11 Thread Hendri Irawan
Bung Prom,

Seingat saya, Shang Yang tidak sampai melakukan pembakaran buku. Tidak
tahu kenapa di Wikipedia ditulis begitu, mungkin salah. Tetapi saya
periksa ulang kembali dulu di Shiji. Kalau sudah ketemu referensinya
entar saya koreksi kembali.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Prometheus"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sdr Liang U yb, 
> 
> Memang pembakaran buku Rujia yang terkenal adalah pada masa Qin Shi
Huang,
> sekitar tahun 200-an SM. 
> 
> Yang saya maksud dalam posting saya sebelumnya (berdasarkan apa yang
pernah
> saya dengar) adalah pelarangan (dan pembakaran?) buku Rujia yang
juga pernah
> dilakukan oleh Shang Yang, ketika dia mengabdi pada masa Qin Xiaogong.
> Berarti sekitar tahun 350-an SM, sebelum masa Qin Shi Huang. 
> 
> Nah, mungkin bisa dibantu klarifikasi apakah memang Shang Yang pada saat
> melakukan reform di negara bagian Qin, juga sudah mulai melakukan
pelarangan
> buku-buku Rujia ? (btw, terima kasih atas koreksinya. Istilah yang tepat
> memang negara bagian Qin, karena belum menjadi suatu negara pada
saat itu)
> 
> Terima kasih
> 
> Prometheus
>   
> 




[budaya_tionghua] Re: pengaruh filsuf tiongkok dalam bidang politik di tiongkok

2007-12-11 Thread Hendri Irawan
encoding: Big5

Bung Prom dan Bung Ardian,

Setelah bongkar-bongkar, akhirnya ketemu juga frase yang dimaksud bung
Prometheus di bab 13 buku Han Fei Zi. Ini saya cantumkan.

°Ó§g±Ð¯³§µ¤½¥H³s¤°¥î¡A³]§i§¤¤§¹L¡AêO¸Ö®Ñ¦Ó©úªk¥O¡A¶ë¨pªù¤§½Ð¦Ó¹E¤½®a¤§
³Ò¡A¸T´å«Æ¤§¥Á¦ÓÅã¯Ñ¾Ô¤§¤h.

Perhatikan êO¸Ö®Ñ: bakar Shijing dan Shujing.

Namun setelah jelajah lebih lanjut, ternyata memang banyak yang
berpendapat Qin Xiaogong kelihatannya memang tidak pernah melaksanakan
pembakaran buku-buku Rujia. Sehingga di Shiji tidak tercatat, harusnya
kalau memang ada peristiwa seheboh itu, Sima Qian tentu tidak akan
melewatkannya.

Mengenai pelarangan youshuo zhi shi saya malah ketemunya ini di bab
yang sama:

¥H©^¿ï½m¤§¤h

yifeng xuanlian zhi shi: memberikan penghargaan kepada mereka yang mau
menempuh jalur akademis/literati

dan

«hªk³N¤§¤h

meregulasi fashu zhi shi alias tukang magic !

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> dibuku Han Fei bab He Shi gak ditulis jelas seh gimana , tapi ada
> kemungkinan buku org2 Ru dibabat alias dibakar.
> Dibuku Han Fei gak ditulis yg dibabat itu org2 Ru tapi ditulis
> pelarangan Youshuo zhishi yg artinye kurang lebih omongan dari org2 yg
> berkelana.
> 
> Nah kata YOU itu yg mesti gw cek lage apa nunjuk ke org2 Ru. Kalu
> ngeliat buku yg lagi gw kebet sekarang seh nunjuknya ke org2 Ru.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Prometheus"
>  wrote:
> >
> > Kelihatannya di Shiji tidak ada cerita Shang Yang melarang(atau
> membakar)
> > buku Rujia. 
> > 
> > Mungkin ini berasal dari buku Han Feizi. 
> > Di buku tsb, disebutkan Shang Yang mengajarkan Qin Xiagong untuk
> membakar
> > Shi Jing dan Shu Jing (bisa di-cross check?). Apakah kemudian
ajaran tsb
> > dijalankan oleh Qin Xiagong, hal ini yang tidak begitu jelas.
> Mungkin dari
> > sinilah, muncul cerita bahwa Shang Yang melarang (dan membakar)
> buku-buku
> > Rujia. 
> > 
> > Silakan ditambahkan jika ada koreksi. 
> > 
> > 
> > Prometheus
> > 
> > 
> > -Original Message-
> > From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Hendri Irawan
> > Sent: Tuesday, 11 December, 2007 10:01 PM
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: [budaya_tionghua] Re: pengaruh filsuf tiongkok dalam bidang
> politik
> > di tiongkok
> > 
> > Bung Prom,
> > 
> > Seingat saya, Shang Yang tidak sampai melakukan pembakaran buku. Tidak
> > tahu kenapa di Wikipedia ditulis begitu, mungkin salah. Tetapi saya
> > periksa ulang kembali dulu di Shiji. Kalau sudah ketemu referensinya
> > entar saya koreksi kembali.
> > 
> > Hormat saya,
> > Yongde
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Prometheus"
> >  wrote:
> > >
> > > Sdr Liang U yb, 
> > > 
> > > Memang pembakaran buku Rujia yang terkenal adalah pada masa Qin Shi
> > Huang,
> > > sekitar tahun 200-an SM. 
> > > 
> > > Yang saya maksud dalam posting saya sebelumnya (berdasarkan apa yang
> > pernah
> > > saya dengar) adalah pelarangan (dan pembakaran?) buku Rujia yang
> > juga pernah
> > > dilakukan oleh Shang Yang, ketika dia mengabdi pada masa Qin
Xiaogong.
> > > Berarti sekitar tahun 350-an SM, sebelum masa Qin Shi Huang. 
> > > 
> > > Nah, mungkin bisa dibantu klarifikasi apakah memang Shang Yang
> pada saat
> > > melakukan reform di negara bagian Qin, juga sudah mulai melakukan
> > pelarangan
> > > buku-buku Rujia ? (btw, terima kasih atas koreksinya. Istilah yang
> tepat
> > > memang negara bagian Qin, karena belum menjadi suatu negara pada
> > saat itu)
> > > 
> > > Terima kasih
> > > 
> > > Prometheus
> > >   
> > > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> > 
> > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.
> > 
> > .: Pertanyaan? Ajukan di
> http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> > 
> > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
> > 
> >  
> > Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> > 
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG Free Edition. 
> > Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.17.0/1180 - Release Date:
> 10/12/2007
> > 2:51 PM
> >  
> > 
> > No virus found in this outgoing message.
> > Checked by AVG Free Edition. 
> > Version: 7.5.503 / Virus Database: 269.17.0/1180 - Release Date:
> 10/12/2007
> > 2:51 PM
> >
>




[budaya_tionghua] Re: notulen pangjay 9 desember

2007-12-12 Thread Hendri Irawan
Zhang xiong,

Jangan lupa rekaman diskusi catatan sipil dan pembabaran ko Suma yang
luar biasa itu masih ada, berikut juga file-file nya. Rencananya
memang mau dibuatkan notulensi oleh salah satu rekan kita. Semoga
nanti malam saya bisa mampir ke rumahnya untuk menitipkan bahan-bahan itu.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ini sih dibikin seingetnya aja , abis gak ada yg bikin notulen seh.
> padahal sy gak sempet catet2 tuh.
> 
> 1.tiongkok yg pertama kali memulai pencatatan sipil, ini dah dicatet
> dalem buku Liji.
> Jauh sebelon Roma adain.
> Cataten sipil Tiongkok itu dibuat dalem 2 bagian, 1 buku marga,
> satunya lagi dibuku catatan kepala desa ataw org yg dianggap pemimpin
> 
> 2.pentingnya ngerti UU ADMINDUKCATPIL (adminstrasi kependudukan dan
> catatan sipil ) biar kita2 gak dikerjain lage.
> 
> 3.ternyata banyak yg gak ngerti UU so bisa dikadalin ama oknum2.
> 
> 4.keputusan pemerintah buat ganti nama jg ternyata ada ya. Diwajibkan
> menggunakan nama yg bernuansa Indonesia. So yg lucu ada nama George,
> Adam, Michael en so on yg gak bernuansa Indonesia gak dipaksa ganti
> nama  jadi Paijo, Hutabarat en so on.
> 
> 5.marga itu bukan artinya ngerendahin derajat wanita getu lho.
> dijelasin panjang lebar dari mulai aksara ampe hukum Mendell.
> 
> 6. ada yg masih inget apa aja ?
>




[budaya_tionghua] Re: pengaruh filsuf tiongkok dalam bidang politik di tiongkok

2007-12-12 Thread Hendri Irawan
Pembahasan yang sangat menarik, inilah seharusnya sebuah forum budaya
yang saya impi-impikan. 

Tambahkan:

1. Kongzi, sang pendidik agung (bukan peran keagamaan). Semua yang
terjadi itu kalau ditelusuri lebih lanjut adalah bersumber dari budaya
dan pola pikir rakyat. Untuk mengubahnya menjadi lebih baik diperlukan
pendidikan. Pendidikan lah satu-satunya obat yang kekal dan abadi,
namun harus diingat hasil dari pendidikan itu baru akan kelihatan
dalam hitungan generasi, bukan instan !

2. Tao Zhugong Fan Li, sebagai acuan etika dan manajemen pelaku ekonomi.

3. Shi Naian / Luo Guanzhong, yang melalui karya populernya mampu
menyetir rasa nasionalisme dan perlawanan terhadap pemerintahan korup.

4. Shen Kuo sebagai perintis berbagai inovasi ilmu pengetahuan.

5. Liang Hongyu sebagai pengganti Mu Guiying yang setengah fiksi.

6. Yong Zheng sebagai contoh seorang pemimpin yang bekerja demi rakyat
dan mati karena itu, kebanyakan suplemen supaya tetap "on" bekerja.


Ada yang juga hendak menambahkan atau mengoreksi ? 

Hormat saya,
Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> uhuk uhuk jadi batuk dah 
> 
> kondisi Indonesia sih gak tau ya apa persis kayak Qin waktu jaman Qin
> Xiaogong ? Tapi yg pasti seh waktu itu Qin gak dianggep ama daerah2
> laen. Ngkale ada mirip2nya ya, Indonesia gak dianggep ama Malaysia
> hehehehehehe buktinya itu batik , lagu , reog aje bisa diaku  Malaysia
> seenaknya. Belon lage warga Indonesia di Malaysia diuber2 kayak anjing
> ama pasukan RELA yg maen sikat aja ampe bini konsulat, wasit karate
> aje digampar.
> 
> So disini kita liat satu hal, Qin Xiaogong mau berubah. Artinya
> pemimpinnya mesti punya ETIKA dan NIAT baik buat majuin negara. Kalu
> getu li zhi ala Ru bisa dipake khan. Tapi li doang alias etika gak
> bisa nata negara seutuhnya kalu gak ada Fa ataw hukum. Nah disini
> diperluin PEMIMPIN ataw PEJABAT yg berETIKA ataw poenja LI buat jadi
> landasan FA.
> 
> Balok yg dipasang sih banyak, misalnya pelapor tindak korupsi
> dilindungin, sayangnya balok dah diangkat tapi hadiah gak nongol alias
> program perlindungan saksi gak jalan. Artinya pemerintah GAGAL
> membuktikan niatnya dan meraih kepercayaan masyarakat.
> 
> Brain drain yg terus2an ngalir keluar, misalnye aja SINGAPORE yg bikin
> program beasiswa buat anak2 pinter diseluruh Indonesia tingkat SMP ama
> SMA aje gak dipikirin alias masa bodo tuh ama DEPDIKBUD. Napa gak mau
> diantipasi aja tindakan Singapore yg kayaknya niru Shang Yang buat
> embat SDM dinegara laen. Tjoema Singapore lebih lihay ataw ada Shang
> Yang modern disana ya ? Soalnya yg disikat itu dari anak masih bau
kencur.
> 
> Transportasi ala BUSWAY yg nyontek dari BOGOTA tapi gak mikir kalu
> BOGOTA itoe penduduknya tjoema sekitar 1 ampe 2 juta doang. belon lage
> jalur kendaraan dah minimal 3 lajur en jalur busway aje 2 lajur.
> Pertanian yg mestinya jadi tiang perekonomian malah babak belur
> abis2an dari mulai MONOPOLI CENGKEH, JERUK, pupuk tablet ampe pupuk
> palsu. Aih aih.
> 
> Tau ya kalu misalnya Shang Yang idup lage trus diundang SBY buat
> ngatur negara, ape Shang Yang sanggup ?
> Rasanya doi bisa puyeng juga neh. Ngkale mesti keroyokan ya buat
> benahin Indonesia
> 
> Nah kalu gw pikir2 , Indonesia perlu :
> 1.Shang Yang yg reformasi UU alias hukum
> 2.Liu Bang yg peringan UU yg memberatkan rakyat
> 3.Li Jing yg jago ngawal perbatasan
> 4.Bao Zheng sihakim jujur buat ngawal hukum biar gak diplintirin
> 5.Lin ZheXu yg berani sikat CANDU abis2an
> 6.Mu Guiying hehehehehe biar perempuan jg bisa ambil peran
> 7.Lu Jia buat benahin ekonomi
> 
> ada yg mo nambahin ?
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Prometheus"
>  wrote:
> >
> > Ehm. Akhirnya sampai juga ke sini :)
> > 
> > Bagaimana reformasi Shang Yang bisa digunakan/diadaptasi di
Indonesia ? 
> > Atau jangan-jangan masa reform seperti itu sebenarnya sudah pernah
kita
> > alami ? 
> > 
> > Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah menaruh balok di gerbang
> kota ... 
> > Atau sebenarnya balok sudah disana, tapi belum ada yang ambil ?  :)
> > 
> > Questions to ponder, indeed. 
> > 
> > Prometheus
> > 
> > 
> > 



[budaya_tionghua] Re: taiji fighting

2007-12-13 Thread Hendri Irawan
Bung Jupiter,

Yang dimaksud adalah latihan Taijiquan aliran keluarga Yang. Tempatnya
di Jl. Pangeran Jayakarta Komplek Ruko 46 No D-14 setiap hari kamis
malam pukul 19.00. Latihannya terbuka untuk umum. Biaya bulanan adalah
Rp. 50.000,-

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Jupiter Jazz
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> thx utk infonya. tp pangjay itu di mana ya? dan di sana perguruannya
terbuka untuk umum kah? atau hanya keluarga?
> 
> ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   bang King Hian seh latian
taiji fighting di pangjay tiap kamis malem tuh.
> 
> Ngkale kalu gurunya ikut dateng , bisa ngobrol2 bareng ama gurunya.
> itung2 tuker pikiran.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jimmy pualamsyah
>  wrote:
> >
> > halo juga , pak aditya, dulu ada tapi saya pernah cari
> > lagi ternyata sudah pindah, kalo yg sekarang hanya tai
> > chi, chen yg biasa saja, kalo hari sabtu banyak di
> > senayan, atau cari di tempat latihan wushu biasa, atau
> > mungkin rekan2 lain di milis ini ada yg lebih tau,
> > mohon infonya terima kasih
> > --- Jupiter Jazz  wrote:
> > 
> > > halo mas jimmy pualamsyah. saya aditya, sudah lama
> > > menyenangi dan mengikuti olahraga beladiri wushu dan
> > > sangat menyukai tai chi dan tenaga dalam. Jika saya
> > > boleh tahu, di jakarta ini ada tidak perguruan yg
> > > mengajarkan tai chi aliran chen atau yg melakuan
> > > penempaan tenaga dalam? karena saya sangat tertarik
> > > akan keduanya.
> > > terima kasih..
> > > 
> > > 
> > > -
> > > Be a better friend, newshound, and know-it-all with
> > > Yahoo! Mobile. Try it now.
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been
> > > removed]
> > > 
> > > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> __
> > Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
> > http://www.yahoo.com/r/hs
> >
> 
> 
> 
>  
> 
>
> -
> Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan apa saja?

2007-12-13 Thread Hendri Irawan
Saudara Zhou,

Menurut anda, apa penyebabnya ?

Kalau menurut saya kira-kira begini

- Dasar filsafat harmoni baik itu Dao Jia maupun Ru Jia
- Kecenderungan pemerintah untuk menyimpan rapat-rapat semua ilmu
pengetahuan, sekali lagi apakah ini berhubungan dengan falsafah
memerintah menurut Dao ? Bahwa pemerintahan yang baik tidak
menyebarkan pengetahuan yang bisa berakibat buruk bagi rakyat.
- Periode Tian Xia Tai Ping yang terjadi berulang kali setelah Luan di
Tiongkok. Kalau diperhatikan akselerasi ilmu pengetahuan selalu
beriringan dengan konflik dan kompetisi. Di Eropa, boleh dibilang
terjadi konflik yang relatif lebih berkepanjangan.

Ada pendapat lain ?

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang heran, meskipun penemuan2 teknologinya banyak yang mendahului
bangsa lain, bangsa Tiongkok tak berhasil mengembangkan sistem ilmu
pengetahuan alam atau Science secara komprefensif, sehingga
kemajuannya berhasil disalib oleh barat. 
> 
> Setiap membaca sejarah, begitu sampai di babak dimana Tionkok mulai
bersentuhan dng peradaban barat, seperti saat Kaisar kerajaan Qing
pertama kali dikenalkan dng ilmu matematika Barat, hati saya selalu
menangis
> 
> ZFy
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: dewa mabuk 
>   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, December 13, 2007 10:14 AM
>   Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan
apa saja?
> 
> 
>   Berikut ini merupakan informasi tambahan, yang diharapkan bukan
hanya membuat bangga terhadap prestasi masa-lalu (masa-lalu banget),
namun yang lebih penting adalah untuk bercermin, apa yang bisa kita
buat sekarang selain debat kusir.
> 
>   - teknik membuat api (jaman pra-sejarah)
>   - teknik membuat roda
>   - teknik membuat bangunan kayu dengan tingkat lebih dari 10 lantai
>   - teknik membuat sambungan melengkung pada konstruksi jembatan dan
konstruksi tembok (pintu rembulan)
- dipotong -



[budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan apa saja?

2007-12-13 Thread Hendri Irawan
Bung Purnama,

Saya tidak setuju kalau dikatakan "brengsek, curang, kagak mau
mengakui kalo ada penemuan mereka berasal dari tionghoa, dan diumpet
umpetin dengan makalah lainnya".

Pertama, anda harus tahu bahwa penyebaran teknologi itu bersifat
difusi. Adalah alamiah apabila ada hal-hal yang dirintis di Tiongkok
setelah berabad-abad kemudian sampai ke dunia barat. Nah, ketika
teknologi itu sampai ke dunia barat, tidak selalu mesti orang Tiongkok
yang membawanya. Kertas dan serikultur misalnya, dari Tiongkok
pengetahuan ini menyebar ke berbagai penjuru tanpa harus melalui
tangan Tiongkok langsung.

Kedua, mari kita telaah contoh yang anda bawa.

* Mengenai peta dunia pertama, buku navigasi Zhenghe dan dicolong oleh
Spanyol, saya asumsikan berasal dari teori Gavin Menzies. Hal ini
masih kontroversial dan pernah didiskusikan berkepanjangan di milis ini.

* Penggunaan bubuk mesiu untuk kepentingan militer, ini juga tersebar
lewat pengaruh ekspansi Mongol. 

Ketiga, asumsi bahwa bangsa barat cuma bisa menyolong ide orang saja
sungguh tidak berdasar. Walaupun memang sejarah ditulis oleh penguasa
(baca: barat), namun mereka juga memiliki inovasi tersendiri.

Keempat, mengenai hak intelektual, perlu saudara ketahui bahwa kita
tidak mungkin menuntut hak intelektual atas penemuan teknologi jaman
dulu. Karena hak intelektual itu mempunyai batas waktu. Mengenai hak
intelektual kontemporer (Microsoft misalnya), saya balik saja
posisinya untuk karya-karya dalam negeri. Mereka juga mati-matian
menuntut penegakan hukum atas tindakan pembajakan, karena memang itu
adalah dapur orang.

Kelima, bangga itu boleh. Tapi terlalu  bangga akan membuat lupa diri
dan mengulang kembali periode penghinaan terhadap bangsa Tionghoa.
Hasil dari periode penghinaan ini ya kita-kita yang tersebar ke
seluruh dunia karena mencari tempat hidup yang lebih baik.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya setuju pendapat dengan bapak skalaras;
> memang dunia barat brengsek,curang, kagak mau mengakui kalo ada 
> penemuan mereka berasal dari tionghoa, dan diumpet umpetin dengan 
> makalah lainnya. Sebagai contoh siapa yang buat peta dunia pertama 
> Tionghoa
> buku navigasi siapa buat Laksamana Cheng Ho. Ahsil dicolong ama 
> spanyol bikin sejarah nemu Amerika padahal dari mana taunya ?. Bubuk 
> senjata dicolong juga. kertas juga dicolong juga, Bangsa tionghoa 
> penemuannya dicolong diem aja. So jadi bangsa barat bisanya cuman 
> nyolong ide orang. Tapi kalo bangsa barat nemu dicolong langsung 
> marah-marah bawa kita ke pengadilan pake acara hak intelektual 
> contoh microsoft yah toh. Benerkan g bilang !!!. (jadi rasis g). 
> Kalo bisa ngak kita minta hak intelektual penemuan teknologi jaman 
> dulu tionghoa ke barat. Ngak mungkin !. 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras"  
> wrote:
> >
> > Yang heran, meskipun penemuan2 teknologinya banyak yang mendahului 
> bangsa lain, bangsa Tiongkok tak berhasil mengembangkan sistem ilmu 
> pengetahuan alam atau Science secara komprefensif, sehingga 
> kemajuannya berhasil disalib oleh barat. 
> > 
> > Setiap membaca sejarah, begitu sampai di babak dimana Tionkok 
> mulai bersentuhan dng peradaban barat, seperti saat Kaisar kerajaan 
> Qing pertama kali dikenalkan dng ilmu matematika Barat, hati saya 
> selalu menangis
> > 
> > ZFy
> > 
> > 
> 



[budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan apa saja?

2007-12-14 Thread Hendri Irawan
Gini loh bung Purnama,

Seperti yang pernah saya posting sebelumnya, telah ada referensi
akademis mengenai sejarah ilmu pengetahuan Tiongkok sejak tahun
1950-an yaitu oleh Joseph Needham, seorang guru besar di Cambridge
University. Nah antara dunia akademisi dan dunia orang awam itu yah
wajar kalau ada celah.

Sedangkan bagi kita di Indonesia, memang kita itu punya kekurangan
akses informasi. Terutama informasi dalam aksara non-latin. Punya
akses pun belum tentu bisa dibaca. Contoh saja, di bidang aritmatika
rumus Phytagoras dan segitiga Pascal di kalangan Huaren dikenal dengan
nama lain karena ada penemuan paralel kedua rumus itu. Jadi
perhitungan geometri dan aritmatika juga banyak dirintis Tiongkok.
Cuma kan bahan pelajaran kita di sekolah beda. Apa itu usaha
menutup-nutupi secara sengaja ? Yang wajar-wajar sajalah.

Kalau anda ingin mengakses informasi yang lebih akurat, lebih baik
mencari buku akademis baik itu beraksara latin maupun beraksara Tionghoa.

Hormat saya,
Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Coba kita jarang orang barat membahas penemuan orang tionghoa mereka 
> angkat itu juga hanya sedikit contoh t'sai lun hampir hampir dia 
> dibilang mitos kalo ngak diangkat oleh michael hart dengan bukunya 
> 100 tokoh bersejarah, buku ini paling laris di Indonesia. Seperti 
> Hua tuo nemu obat bius diangap orang ini mitos. g baru iseng lihat 
> wiki media internasional ranjau itu ternyata penemunya adalah zhuge 
> liang.sistem calender 365,25 hari dari tiongkok, banyak penemu 
> tionghoa ngak disebut. bahkan mie aja dibuat lagsana di italy. Terus 
> Bakpao cikal bakal hamburger. jadi inget inget film stephen chow 
> yang berjudul god of gabler 3. jualan bapao dengan merek plesetan MC 
> Donald untungnya kagak ditutut ama Mcdolnald (hua...hua...) 
> G hanya berpikir kalo jaman dulu ada hak intelektual asik juga tuk.
> Pada kaya semua penemu jaman dulu !!!!. 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" 
>  wrote:
> >
> > Bung Purnama,
> > 
> > Saya tidak setuju kalau dikatakan "brengsek, curang, kagak mau
> > mengakui kalo ada penemuan mereka berasal dari tionghoa, dan 
> diumpet
> > umpetin dengan makalah lainnya".
> > 
> > Pertama, anda harus tahu bahwa penyebaran teknologi itu bersifat
> > difusi. Adalah alamiah apabila ada hal-hal yang dirintis di 
> Tiongkok
> > setelah berabad-abad kemudian sampai ke dunia barat. Nah, ketika
> > teknologi itu sampai ke dunia barat, tidak selalu mesti orang 
> Tiongkok
> > yang membawanya. Kertas dan serikultur misalnya, dari Tiongkok
> > pengetahuan ini menyebar ke berbagai penjuru tanpa harus melalui
> > tangan Tiongkok langsung.
> > 
> > Kedua, mari kita telaah contoh yang anda bawa.
> > 
> > * Mengenai peta dunia pertama, buku navigasi Zhenghe dan dicolong 
> oleh
> > Spanyol, saya asumsikan berasal dari teori Gavin Menzies. Hal ini
> > masih kontroversial dan pernah didiskusikan berkepanjangan di 
> milis ini.
> > 
> > * Penggunaan bubuk mesiu untuk kepentingan militer, ini juga 
> tersebar
> > lewat pengaruh ekspansi Mongol. 
> > 
> > Ketiga, asumsi bahwa bangsa barat cuma bisa menyolong ide orang 
> saja
> > sungguh tidak berdasar. Walaupun memang sejarah ditulis oleh 
> penguasa
> > (baca: barat), namun mereka juga memiliki inovasi tersendiri.
> > 
> > Keempat, mengenai hak intelektual, perlu saudara ketahui bahwa kita
> > tidak mungkin menuntut hak intelektual atas penemuan teknologi 
> jaman
> > dulu. Karena hak intelektual itu mempunyai batas waktu. Mengenai 
> hak
> > intelektual kontemporer (Microsoft misalnya), saya balik saja
> > posisinya untuk karya-karya dalam negeri. Mereka juga mati-matian
> > menuntut penegakan hukum atas tindakan pembajakan, karena memang 
> itu
> > adalah dapur orang.
> > 
> > Kelima, bangga itu boleh. Tapi terlalu  bangga akan membuat lupa 
> diri
> > dan mengulang kembali periode penghinaan terhadap bangsa Tionghoa.
> > Hasil dari periode penghinaan ini ya kita-kita yang tersebar ke
> > seluruh dunia karena mencari tempat hidup yang lebih baik.
> > 
> > Hormat saya,
> > Yongde
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
> >  wrote:
> > >
> > > saya setuju pendapat dengan bapak skalaras;
> > > memang dunia barat brengsek,curang, kagak mau mengakui kalo ada 
> > > penemuan mereka berasal dari tionghoa, dan diumpet umpetin 
> dengan 
> > > makalah lainnya. Sebagai contoh siapa yang buat peta dunia 
> pertama 
> > > Tionghoa
> > > buku

[budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan apa saja?

2007-12-14 Thread Hendri Irawan
Tambahan sedikit,

Ketika pendeta jesuit Mateo Ricci kembali dari Tiongkok, beliau
membawa banyak bahan-bahan pengetahuan dan filsafat baru yang turut
memberikan sumbangan terhadap pengetahuan dan budaya Eropa. Di samping
itu ketika beliau berada di Tiongkok, juga turut memperkenalkan
berbagai inovasi di Eropa kepada kalangan istana. Jejak Mateo Ricci
ini diteruksan oleh pendeta-pendeta Jesuit setelahnya sampai dengan
timbulnya konflik di internal kalangan agama yang menyebabkan mereka
tersingkir ke Batavia :).

Jadi memang ada interaksi antar budaya.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Gini loh bung Purnama,
> 
> Seperti yang pernah saya posting sebelumnya, telah ada referensi
> akademis mengenai sejarah ilmu pengetahuan Tiongkok sejak tahun
> 1950-an yaitu oleh Joseph Needham, seorang guru besar di Cambridge
> University. Nah antara dunia akademisi dan dunia orang awam itu yah
> wajar kalau ada celah.
> 
> Sedangkan bagi kita di Indonesia, memang kita itu punya kekurangan
> akses informasi. Terutama informasi dalam aksara non-latin. Punya
> akses pun belum tentu bisa dibaca. Contoh saja, di bidang aritmatika
> rumus Phytagoras dan segitiga Pascal di kalangan Huaren dikenal dengan
> nama lain karena ada penemuan paralel kedua rumus itu. Jadi
> perhitungan geometri dan aritmatika juga banyak dirintis Tiongkok.
> Cuma kan bahan pelajaran kita di sekolah beda. Apa itu usaha
> menutup-nutupi secara sengaja ? Yang wajar-wajar sajalah.
> 
> Kalau anda ingin mengakses informasi yang lebih akurat, lebih baik
> mencari buku akademis baik itu beraksara latin maupun beraksara
Tionghoa.
> 
> Hormat saya,
> Yongde
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
>  wrote:
> >
> > Coba kita jarang orang barat membahas penemuan orang tionghoa mereka 
> > angkat itu juga hanya sedikit contoh t'sai lun hampir hampir dia 
> > dibilang mitos kalo ngak diangkat oleh michael hart dengan bukunya 
> > 100 tokoh bersejarah, buku ini paling laris di Indonesia. Seperti 
> > Hua tuo nemu obat bius diangap orang ini mitos. g baru iseng lihat 
> > wiki media internasional ranjau itu ternyata penemunya adalah zhuge 
> > liang.sistem calender 365,25 hari dari tiongkok, banyak penemu 
> > tionghoa ngak disebut. bahkan mie aja dibuat lagsana di italy. Terus 
> > Bakpao cikal bakal hamburger. jadi inget inget film stephen chow 
> > yang berjudul god of gabler 3. jualan bapao dengan merek plesetan MC 
> > Donald untungnya kagak ditutut ama Mcdolnald (hua...hua...) 
> > G hanya berpikir kalo jaman dulu ada hak intelektual asik juga tuk.
> > Pada kaya semua penemu jaman dulu . 
> > 
 dipotong ---



[budaya_tionghua] Re: UNDANGAN : DISKUSI TGL.16 DESEMBER 2007 "APA ITU CISWAK/TOLAK BALA"

2007-12-14 Thread Hendri Irawan
Saya buka kartu sedikit,

Di kalangan orang Tionghoa, sering terdengar istilah seperti:
- tahun ini chong taisui (chiong) dan an taisui mesti hati-hati
- bao yun, po un, baju dicap merah-merah
- pasang lentera di kelenteng atau vihara

Di film-film juga sering dilihat ada nenek-nenek yang memakai bakiak
memukul-mukul kertas bergambar.

Nah itu semua adalah sebagian dari budaya tolak bala. Sayangnya budaya
ini banyak yang telah mengalami degradasi. Orang tidak lagi mengerti
makna sebenarnya dari budaya tolak bala. Sepintas yang terlihat adalah
komersialisasi bala, bayar sekian uang/materi dengan harapan didoakan
agar tidak sial. 

Apa sebenarnya budaya tolak bala itu ? Kenapa banyak yang masih
menghabiskan sejumlah besar uang walaupun banyak yang tidak merasakan
manfaatnya sama sekali ? Untuk lebih mengerti akan hal ini, silakan
datang hari minggu, 16 desember 2007 pukul 16.00 di Jl. Pangeran
Jayakarta, Kompleks Ruko (di samping Honda Auto Plaza / Imora Plaza)
46 No. D-14.

Topik ini juga pernah dibawakan di kota Semarang dan mendapatkan
respon yang positif.

Sampai bertemu lagi,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kawan2 smua,
> 
> 
> kita adain diskusi yg rada2 berbau klenik neh pada hari minggu tgl.16
> desember jam 16:00 di jl.Pangeran Jayakarta no.46 /komplek ruko no.46
> blok D/14.
> 
> Diskusi yg dibawa itu judulnya "APA ITU CISWAK/TOLAK BALA".
> 
> Yg berminat bisa menghubungi moderator atau langsung datang aja en
> langsung masuk. Maklum tempat diskusinya di lantai 3 neh boekan
lantai 1.
>




[budaya_tionghua] Re: Bangsa "Tiong-hoa" menemukan apa saja?

2007-12-16 Thread Hendri Irawan
Bung Suryana,

Cerita Sam Kok (Sanguo Yanyi) memang sebuah cerita yang sangat
populer. Saya sendiri awalnya tertarik dengan sejarah dan budaya
Tionghua dari hasil membaca buku ini dan buku Batas Air (Shui Hu Zhuan).

Kebetulan 2-3 tahun yang lalu saya pernah mengumpulkan sedikit data
seputar cerita Sam Kok. Untuk jelasnya saya mulai dari awal saja.

Sejarah (dan catatan sejarah), menurut ungkapan adalah ditulis oleh
pemenang ataupun yang berkuasa. Hal ini berlaku untuk semua
kebudayaan. Nah begitu pula dengan sejarah Tiongkok. Namun ada
perbedaan signifikan dalam sejarah Tiongkok, yaitu generasi
selanjutnya akan merevisi sejarah yang mungkin telah dimanipulasi
generasi sebelumnya. Untuk kasus revisi ini sejarah Sam Kok juga
merupakan salah satu contoh terbaik catatan sejarah yang direvisi.

Catatan sejarah di Tiongkok bisa dikelompokkan menjadi dua bahagian
besar yaitu catatan resmi dan sejarah rakyat. Apa itu sejarah resmi
dan sejarah rakyat ? Kita persempit lingkup definisinya dengan
menggunakan contoh Sam Kok.

Berbicara sejarah Sam Kok, maka ada dua versi yang beredar yaitu:

1. roman sejarah Sam Kok (Sanguo Yanyi) karya Luo Guanzhong yang
sangat populer

2. catatan sejarah tiga kerajaan San Guo Zhi karya Chen Sou yang
direvisi / dianotasi oleh Pei Songzhi, yang oleh bung Suryana
dikatakan Sam Kok versi Sima Yi


San Guo Zhi

Pertama mari kita bahas San Guo Zhi. Sima Yi boleh dikatakan tidak
memiliki peranan dalam menulis catatan sejarah ini. Catatan sejarah
ini ditulis oleh Chen Sou di abad ketiga penanggalan umum pada masa
akhir kerajaan Wei dan awal dinasti Jin. 

Chen Sou lahir di daerah Sichuan dan menjadi pejabat kerajaan Shu Han,
kerajaan yang didirikan Liu Bei. Setelah Shu takluk, Chen Sou mengabdi
ke kerajaan Wei yang mengalami pergantian kekuasaan dari keturunan Cao
Cao ke keturunan Sima Yi yang mendirikan dinasti Jin. 

Catatan sejarah Chen Sou kemudian direvisi / dianotasi oleh Pei
Songzhi, seorang pejabat di masa dinasti utara dan selatan. Beberapa
revisi / anotasi Pei Songzhi sangat berlainan dengan catatan Chen Sou.
Hal ini menyebabkan para akademisi berkesimpulan bahwa San Guo Zhi
cukup valid untuk dijadian acuan sejarah resmi. Oleh karena itu San
Guo Zhi adalah salah satu dari 24 buku sejarah resmi.

Singkat kata, San Guo Zhi adalah catatan resmi sejarah.

Sanguo Yanyi / Sam Kok

Adalah sebuah fenomena umum di kalangan rakyat jelata Tiongkok untuk
memiliki versi sejarah yang tercampur dengan fiksi, legenda, mitos.
Sam Kok tidak luput dari pe-legenda-an ini. Boleh dikatakan proses
romanisasi Sam Kok dimulai oleh Cao Cao sendiri.

Ketika Guan Yunchang / Guan Yu / Guan Gong (Kwan Kong) dipenggal, Cao
Cao mengadakan sebuah upacara sembahyang yang selain memang memberikan
penghargaan atas jasa-jasanya juga bertujuan politis. Yakni agar emosi
Liu Bei bisa diarahkan sepenuhnya kepada kerajaan Wu dengan
menunjukkan bahwa Cao Cao tidak akan pernah memenggal Guan Yu karena
sangat menghargainya. Upacara penghargaan kepada Guan Yu ini kemudian
mulai diadopsi oleh rakyat jelata. Guan Yu dipandang sebagai lambang
kesetiaan dan keadilan.

Proses signifikan berikutnya terjadi ketika jaman kekacauan setelah
dinasti Jin bubar. Suku-suku utara menyerbu masuk ke dataran tengah
dan menyulut peperangan. Di masa ini rakyat jelata mendambakan
pemimpin yang mampu mengemban mandat langit (Tian Ming). Periode
kemakmuran sebelumnya terjadi pada masa dinasti Han. Oleh karena itu
rakyat jelata mulai mengubah pandangan dari mereka yang menang pada
jaman Sam Kok (Sima Yi, Wei, Cao Cao) sebagai pihak yang tidak berhak
terhadap Tian Ming. Liu Bei lah orang yang berhak menjalankan Tian
Ming karena masih keturunan keluarga kerajaan. 

Periode ini juga menyaksikan populernya Buddhisme Tiongkok. Ajaran
Ruisme (Khonghucu) dan Daoisme yang selama ini dipegang rakyat tidak
bisa menjawab penderitaan yang berkepanjangan akibat peperangan. Para
rohaniawan Buddhisme awalnya sangat sulit memasarkan ajarannya karena
perbedaan kebudayaan India dan Tiongkok. Pada masa ini para rohaniawan
itu mengubah cara pengajaran, melahirkan konsep Buddhisme Tiongkok
dengan mengadopsi budaya lokal. Salah satu hal penting yang
berhubungan dengan romanisasi sejarah Sam Kok adalah diangkatnya Guan
Yu sebagai Bodhisatva pelindung Dharma dengan nama Tionghoa Qielan
Pusa, nama sanserkerta Sangharama Bodhisatva. Pada dinasti Song (4-5
abad kemudian) kaum Daois yang tidak mau kalah dalam persaingan
penyebaran ajaran kemudian juga mengangkat Guan Yu sebagai salah satu
dewa dengan nama Guandi Shengjun. Jadilah Guan Yu terangkat statusnya
menjadi makhluk suci dan dewa.

Setelah masa kedamaian di dinasti Tang dan Song, kekacauan dan
peperangan kembali datang ke dataran tengah dan terakhir Tiongkok
dikuasai oleh bangsa Mongol yang mendirikan dinasti Yuan. Pada masa
dinasti Yuan ini terjadi revolusi besar-besaran terhadap sejarah Sam
Kok menjadi sejarah rakyat. 

Rakyat Tiongkok yang tidak rela dikuasai oleh bangsa Mongol kemudian
melihat kembali ke masa kejaya

[budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Bukti empiris sejarah menunjukkan bahwa pemenang adalah Wei, bukannya
Shu. Betapa pun saktinya (yang cenderung didramatisir) Zhuge Liang,
tidak bisa mengalahkan hukum logika, rasio, politik dan strategi
peperangan. 

Zhuge Liang di dalam sejarah tertulis sebenarnya adalah seorang ahli
strategis bukan ahli taktis. Bagi yang mempelajari bingfa tentu paham
akan bedanya strategis dan taktis. Sebagai ahli strategis dia juga
terlalu meremehkan kekuatan lawan dan memaksa Shu untuk melakukan
peperangan tiada henti. Negara sekuat apa pun kalau terus berperang
akan runtuh. Apalagi Shu yang merupakan kerajaan terlemah dibandingkan
dengan Wu dan Wei.

Jadi mau bazi, xuan gong, qimen dunjia apa kek tetap aja kalah sama
fakta !

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Oei"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya pikir, strategy Zhuge liang didukung dengan keahliannya dalam
> menganalisa bazi dan xuan gong (ini adalah ilmu metafisik kuno yg nota
> bene mengungkap rahasia langit dengan prediksi yang sangat akurat
terhadap
> watak, kondisi iklim, kejadian yang bakal terjadi, dll)
> 
> Dampaknya adalah usianya  menjadi pendek - dibanding dengan orang
sejamannya
> 
> Saya juga tidak terlalu hafal, karena terus terang saya membaca yang
masih
> ejaan kuno dg kertas yang sdh berwarna coklat, ada satu bagian
> cerita mendekati akhir terbentuknya 3 negara, dimana Zhuge Liang sudah
> meninggal dan menitipkan 3 surat yang hanya boleh dibuka saat kondisi
> tertentu
> Salah satunya adalah ketika ada seorang Panglima yang sombong (saya lupa
> siapa namanya) disuruh berteriak "Siapa yang berani melawan saya!" dan
> seorang ajudannya langsung menebas kepalanya
> Tanpa ketiga surat terakhir Zhuge Liang maka Tiga Negara tidak terbentuk
> 
> Dari cerita tsb terlihat kepiawaian Zhuge Liang membaca watak dan
> memprediksikan kejadian dimasa datang secara akurat
> 
> Pada tanggal 17/12/07, agung setiawan <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >   strategi bagi tiongkok jadi 3 negara, biar terjadi
> > keseimbangan, engga ada yg terlalu menonjol n terlalu
> > dominan. jadi segala sesuatu bisa dikontrol.
> >
> > --- Narpati Pradana <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> >
> > > Strategi Kota Kosong adalah strategi yang paling
> > > kusuka. Cara Zhuge Liang
> > > menebak dan mempermainkan pikiran orang itu
> > > benar-benar bisa dibilang klasik
> > > dan khas.
> > >
> > > Adalagi strategi Zhuge Liang yang juga memanfaatkan
> > > psikologi lawan, yakni
> > > memasang api di salah satu cabang jalan.
> > >
> > > Saat Cao Cao melarikan diri, ia dan pasukannya
> > > menemukan dua cabang dan di
> > > salah satunya, terlihat asap. Saat yang lain
> > > berpikir pasti ada pasukan
> > > lawan menunggu di cabang yang berasap, Cao Cao
> > > berpikir bahwa musuh cerdik
> > > dan sengaja menipu dengan memasang asap seakan-akan
> > > ada pasukan lawan di
> > > cabang tersebut padahal mereka menunggu di cabang
> > > lain. Sementara Zhuge
> > > Liang (yang memasang jebakan) sudah berpikir bahwa
> > > Cao Cao pasti berpikir
> > > seperti itu dan sengaja menyalakan api di tempat
> > > pasukan Guan Yu menunggu.
> > >
> > >
> > > Aku belum pernah menemukan strategi sejenis di
> > > budaya lain.
> > >
> > >
> > >
> > > On 12/17/07, RichardWu < [EMAIL PROTECTED] >
> > wrote:
> > > >
> > > > Bagi yang hobby cerita Samkok, manakah strategi
> > > Zhu Ge Liang yang paling
> > > > lihai?
> > > >
> > > > 1. ªÅ«°­p (strategi kota kosong), saya paling
> > > kagum dengan strategi
> > > > ini, saya pasang di urutan teratas karena strategi
> > > ini sangat berisiko
> > > > nyawa
> > > > dari seluruh pasukan ½Ñ¸¯«G akan dihabisi oleh
> > > pasukan ¥q°¨Åt yang sudah
> > > > sangat dekat, dengan memainkan kecapi dan memasang
> > > hio, dan orang2x yang
> > > > menyapu di dekat pintu gerbang, ¥q°¨Åt yang
> > > berwatak ¦hºÃ (penuh curiga)
> > > > mengurungkan niatnya untuk maju, mengira bahwa Zhu
> > > Ge Liang pasti sudah
> > > > menyiapkan jebakan yang sulit diprediksi, akhirnya
> > > saat senar kecapi Zhu
> > > > Ge
> > > > Liang putus, ¥q°¨Åt mengkomando seluruh pasukan
> > > mundur, padahal saat itu Zhu
> > > > Ge Liang pasti sudah berkeringat dingin mengucur
> > > :-)
> > > >
> >
> > 
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Bu Rene,

Ya, justru karena ia bagian dari sejarah, kita wajib menghormati dia
selayaknya. Bukan seperti tukang kwamia yang seenaknya
melebih-lebihkan Zhuge Liang dari sisi kwamianya. 

Zhuge Liang adalah seorang terpelajar yang mendalami dan mengandalkan
ilmu filsafat, ilmu sejarah, ilmu militer, ilmu perbintangan dan ilmu
pasti. Bukannya ilmu bazi, xuan gong, qimen dunjia yang masuk kategori
kwamia. Itu mah merendahkan sekali.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "rene chan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Zhuge Liang memaksakan perang terus karena janji ya pada Liu Bei utk
> merealisasi impian Liu Bei satu negara utk orang Han.
> Tetapi ke gagalan2 Shu tidak bisa di timpakan pada Zhuge semua, harus
> di ingat setelah meninggalnya Liu Bei, anaknya adalah pemimpin yg
> sangat lemah, plus banyak mendengar nasehat2 dari orang2 sipil istana
> lebih daripada orang2 militer.
> Sedangkan Suma dari militer sudah mengambil alih kekuasaan dari
> pewaris Cao Cao, utk melakukan expedisi2 militer.
> 
> Tactic Zhuge yg brilliant selalu dgn menggunakan alam setempat utk
> mengalahkan lawan, salah satunya dgn menggunakan suara angin di pantai
> sehingga lawan mengira sedang melawan setan. 
> Bgaimanapun kita menilai sakti atau lemahnya Zhuge, dia sudah
> merupakan bagian dari sejarah.
> 
> rgds. rc
> 
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" 
> wrote:
> >
> > Bukti empiris sejarah menunjukkan bahwa pemenang adalah Wei, bukannya
> > Shu. Betapa pun saktinya (yang cenderung didramatisir) Zhuge Liang,
> > tidak bisa mengalahkan hukum logika, rasio, politik dan strategi
> > peperangan. 
> > 
> > Zhuge Liang di dalam sejarah tertulis sebenarnya adalah seorang ahli
> > strategis bukan ahli taktis. Bagi yang mempelajari bingfa tentu paham
> > akan bedanya strategis dan taktis. Sebagai ahli strategis dia juga
> > terlalu meremehkan kekuatan lawan dan memaksa Shu untuk melakukan
> > peperangan tiada henti. Negara sekuat apa pun kalau terus berperang
> > akan runtuh. Apalagi Shu yang merupakan kerajaan terlemah dibandingkan
> > dengan Wu dan Wei.
> > 
> > Jadi mau bazi, xuan gong, qimen dunjia apa kek tetap aja kalah sama
> > fakta !
> > 
> > Hormat saya,
> > Yongde
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Oei"
> >  wrote:
> > >
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Ahmad lao-xiong,

Maksud saya adalah dalam lingkup sejarah dia sebenarnya lebih
menguasai strategi. Taktik-taktiknya yang terkenal mayoritas adalah
legenda. Tentu saja ini hanya opini dan bisa salah.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dari uraian Hendri-heng di bawah ini, dan dari contoh-contoh
ke-punsu-annya, 
> justru nampak bahwa Cukat Liang adalah seorang taktikus, bukan strateeg.
> 
> Taktik-taktik yang di-deploy-nya banyak sekali, banyak di antaranya
menjadi 
> termashyur, dalam legenda (bukan dalam sejarah lho). Seperti
"mengosongkan 
> kota", dsb., itu kan taktik (yang bisa memenangkan suatu
pertempuran), bukan 
> strategi (yang bisa menghasilkan kemenangan akhir pada suatu perang)
> 
> Sedangkan, seperti diuraikan di bawah ini, dalam hal strategi dia
lemah, 
> sehingga pilihan strateginya mengakibatkan akhirnya Shu kalah.
> 
> Wasalam.
> 
> --------- 
> 
> - Original Message - 
> From: Hendri Irawan
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, December 17, 2007 5:34 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?
> 
> > Bukti empiris sejarah menunjukkan bahwa pemenang adalah Wei,
> > bukannya Shu.
> > Betapa pun saktinya (yang cenderung didramatisir) Zhuge Liang,
> > tidak bisa mengalahkan hukum logika, rasio, politik dan strategi 
> > peperangan.
> 
> > Zhuge Liang di dalam sejarah tertulis sebenarnya adalah seorang ahli
> > strategis bukan ahli taktis.
> > Bagi yang mempelajari bingfa tentu paham akan bedanya strategis dan 
> > taktis. > Sebagai ahli strategis dia juga terlalu meremehkan kekuatan 
> > lawan
> > dan memaksa Shu untuk melakukan peperangan tiada henti.
> > Negara sekuat apa pun kalau terus berperang akan runtuh.
> > Apalagi Shu yang merupakan kerajaan terlemah dibandingkan dengan Wu
> > dan Wei.
>




[budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Sayangnya kebanyakan yang anda tulis hanyalah terjadi dalam buku.
Namun tidak mengapa, membaca cerita novel tentu lebih seru. Dalam hal
ini saya benar-benar kagum terhadap Luo Guanzhong yang mampu mengubah
dunia.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "my_album2002"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Zhuge Liang adalah seorang yang memahami strategi sekaligus taktis, 
> Pada waktu Liu Bei mengunjungi dirinya untuk merekrutnya pada kali 
> ke-3, Zhuge Liang sudah menjelaskan dan memperhitungkan pembagian 
> tiga negara secara cermat, yang kemudian terbukti di kemudian hari. 
> Gabungan strategi dan taktik yang paling sempurna adalah saat dia 
> memerangi Menghou, raja barbar yang dimana raja tersebut dikalahkan 
> sebanyak 7 kali, sehingga raja barbar tersebut takluk dengan sepenuh 
> hati dan mendukung kerajaan Shu, dan lagi-lagi terbukti pada suku 
> barbar taklukan Zhuge Liang, menjadi benteng terakhir yang gigih 
> mempertahankan kerajaan Shu, meskipun akhirnya kalah juga
> 
> Kekalahan Shu, tidak dapat ditimpakan kepada Zhuge Liang seorang, 
> karena secara taktik, bisa dikatakan taktiknya sangat sempurna, 
> sebagai contoh, pada saat Zhuge Liang menjebak Cao-cao yang hampir 
> saja mengakibatkan kematian Cao-Cao, satu-satunya kesalahan hanyalah 
> kelemahan hati Guan Yu yang menghindarkan kepala Cao-Cao dari Golok 
> Naganya. Padahal Zhuge Liang sudah mengingatkan untuk tidak 
> melepaskan kesempatan emas tersebut
> 
> Pada waktu kematian Guan Yu di tangan pasukan kerajaan Wu, Liu Bei 
> mengirimkan ratusan ribu tentaranya untuk membalas dendam tanpa 
> menunggu dan berunding dengan Zhuge Liang yang pada saat itu tidak 
> berada ditempat, pada saat Zhuge Liang mengetahui hal tersebut, dia 
> langsung dapat memperkirakan bahwa Liu Bei pasti kalah, lagi lagi 
> hal tersebut terbukti
> 
> Kehebatan Zhuge Liang menurut saya yang paling menakjubkan adalah 
> pada saat kematiannya. Bila strategi yang lain dilakukan pada saat 
> dia hidup, maka strategi ini dijalankan setelah dia mati. Bahkan 
> Sima Yi juga mengakui kalau dirinya kalah dengan Zhuge Liang dengan 
> mengucapkan "Bahkan seorang Sima Yi yang hidup, tidak dapat 
> mengalahkan seorang Zhuge Liang yang mati"
> 
> Zhou Yu, penasehat terhebat negara Wu juga, pada saat menjelang 
> ajalnya berteriak histeris, "Bila Tuhan menciptakan seorang Zhou, 
> kenapa harus menciptakan seorang Zhuge lagi?"
> 
> Negara Shu kalah, setelah beberapa puluh tahun kematiannya, lagi-
> lagi dia membuat takjub orang, pada bongkahan batu besar, tertulis 
> tulisan "Disini akan berlutut seorang panglima kerajaan Wei". Pada 
> saat panglima tersebut berhasil menguasai kerajaan Shu, dia 
> mendengar hal tersebut dan tertawa mengejek "Bagaimana mungkin yang 
> menang berlutut dihadapan yang kalah". Untuk membuktikan ucapannya 
> dia mengunjungi makan Zhuge Liang dengan memakai Jirah Perangnya 
> yang terbuat dari besi dengan angkuh, saat sampai di depan Bong Pai 
> tersebut, ada kekuatan yang menariknya kebawah, sekuat apapun dia 
> bertahan, akhirnya berlutut juga, setelah di periksa, ternyata di 
> dalam tanah di depan Bong Pai tersebut dipasang magnet.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Oei" 
>  wrote:
> >
> > Saya pikir, strategy Zhuge liang didukung dengan keahliannya dalam
> > menganalisa bazi dan xuan gong (ini adalah ilmu metafisik kuno yg 
> nota
> > bene mengungkap rahasia langit dengan prediksi yang sangat akurat 
> terhadap
> > watak, kondisi iklim, kejadian yang bakal terjadi, dll)
> > 
> > Dampaknya adalah usianya  menjadi pendek - dibanding dengan orang 
> sejamannya
> > 
> > Saya juga tidak terlalu hafal, karena terus terang saya membaca 
> yang masih
> > ejaan kuno dg kertas yang sdh berwarna coklat, ada satu bagian
> > cerita mendekati akhir terbentuknya 3 negara, dimana Zhuge Liang 
> sudah
> > meninggal dan menitipkan 3 surat yang hanya boleh dibuka saat 
> kondisi
> > tertentu
> > Salah satunya adalah ketika ada seorang Panglima yang sombong 
> (saya lupa
> > siapa namanya) disuruh berteriak "Siapa yang berani melawan saya!" 
> dan
> > seorang ajudannya langsung menebas kepalanya
> > Tanpa ketiga surat terakhir Zhuge Liang maka Tiga Negara tidak 
> terbentuk
> > 
> > Dari cerita tsb terlihat kepiawaian Zhuge Liang membaca watak dan
> > memprediksikan kejadian dimasa datang secara akurat
> > 




[budaya_tionghua] Re: Pengaruh filsuf Tiongkok dibidang politik

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Pak Tan,

Ada yang saya tidak mengerti mengenai kisah ini. Saya kutipkan yang
saya mau tanyakan.

Wenshi Indarto Tan:
Maka, saya mohon baginda
memutuskan, kecuali sejarah negeri Qin dan buku-buku berguna seperti
buku tentang pengobatan, pertanian, kitab meramal dan kitab
undang-undang, semua buku sanjak, buku-buku aliran lainnya dibakar.

hy:
Kitab meramal yang mana yang dianggap berguna oleh Li Si ? Setahu saya
paham Fa Jia paling mengharamkan hal-hal beginian. Namun bisa jadi
saya salah. Mohon pencerahannya.

Hormat saya,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> perfect_harmony2000 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Indarto xiong,
> 
> saya mau menambahkan beberapa point pada reformasi pertama dan ke dua.
> 
> Tambahan untuk reformasi pertama :
> 1. memecah atau membentuk keluarga baru. Jika dalam 1 keluarga ada
> lebih dari 2 pria dewasa, maka harus membentuk keluarga baru sehingga
> bisa menambah pendapatan pajak negara dan juga jumlah penduduk.
> 2. penduduk dari san jin ( cat: yang dimaksud adalah penduduk kerajaan
> Han, Zhao dan Wei ) yang beremigrasi ke kerajaan Qin dibebaskan dari
> kewajiban militer selama 3 generasi dan dibebaskan dari pajak selama
> sepuluh tahun. Tapi jika ada perang, mereka wajib membantu pangan
> untuk militer Qin.
> 
> Tambahan untuk reformasi ke dua adalah :
> 1.Shang Yang melakukan standarisasi alat ukur dan satuan ukuran, bisa
> dilihat di Museum Shanghai.
> 2.melarang para pejabat dan kaum kebiri mengundang dan menjamu serta
> menyediakan tempat tinggal untuk para pengelana ( cat: jaman dahulu
> para pejabat suka mengundang para pengelana untuk tinggal dan memberi
> mereka makanan hanya untuk memperkuat kekuatan mereka ), sehingga para
> pejabat tidak memiliki kekuatan atau menjadi lemah untuk memberontak
> atau melakukan tindakan makar.
> 3.melarang atau membakar buku-buku pelajar Ru dan melarang para
> peramal dan ahli-ahli ilmu gaib.
> 4.memperbaiki atau mereformasi budaya-budaya suku-suku asing ( cat:
> suku Di dan Rang ).
> 
> Hormat saya,
> 
> Xuan Tong
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan 
> wrote:
> >
> > Rekan-rekan B_T, Da-jia-hao !
> > Rupanya mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman
> Chun-qiu Zhan-guo memang menarik. Sesuai dengan alur perbincangan
> dalam millist ini, saya akan menyajikan cerita "Shang-yang Nam-men
> Li-mu" atau Shang-yang menegakkan tonggak kayu dipintu selatan.
> Kemudian "Fen-shu Kang-ru" atau membakar buku mengubur hidup-hidup
> pelajar Ru.
> > Kisah ini bersumber dari "Dong-Zhou Lie-guo Zhi" atau cirita
> berbagai negeri Kerajaan Zhou-timur.
> >
> > 
>   Rekan-rekan B_T, Da-jia-hao !
>   Trimakasih kepada Xian Tong Dao-you yang telah melengkapi kisah ini !
>   Inilah kisah "fen-shu kang-ru :
>   Dari buku "Dong-zhou lie-guo"  ada kisah tentang pembakaran
buku-buku dan penguburan hidup-hidup para siswa Ru.  Dalam sejarah
dikenal dengan istilah "fen-shu kang-ru". (sebenarnya saat itu belum
ada buku. Semua bahan text ditulis diatas bilah-bilah bambu yang
bernama "jian" atau "zhu-jian" dan  "bo", lembaran sutra)
> 
>   Tahun 213 sM, atau Qin Shi-huang 34 tahun, Qin Shi-huang yang
telah membagi teritori Tiongkok menjadi 36 "jun"(baca : cuin). Tahun
yang lalu tambah tiga "jun" lagi, yaitu Gui-lin jun, Xiang jun,
Nan-hai jun. Tahun ini, jenderal Meng-tian mengalahkan pasukan
Xiong-nu teritorinya meluas lagi dengan tambahan Su-fang jun. Dalam
tempo dua tahun wilayahnya bertambah empat jun, untuk itu istana
Xian-yang mengadakan pesta peringatan.
>   Para menteri pada memberi arak penghormatan, mengharap raja
panjang usia. Diantara para menteri itu ada satu yang bernama Zhou
Qing-chen sudah menyiapkan sebuah pidato.
>   Pidatonya kira-kira begini : "Dahulu negeri Qin cuma memiliki
teritori seribu Li, sekarang, atas kemuliaan baginda, seluruh negeri
telah menjadi negara kesatuan --- Yi-tong Tian-xia; wilayah-wilayah
zhu-hou telah dihapus menjadi Jun-xian (kabupaten); bangsa-bangsa Man
dan Yi diperbatasan juga sudah diusir; uandang-undang telah disatukan;
kereta dan ruas jalan telah distandarkan; huruf-huruh juga telah 
disatukan. Rakyat dikolong langit ini semua hidup tenteram, tidak lagi
sedih karena peperangan. Semenjak dahulukala, raja pemimpin mana yang
sanggup menyelesaikan usaha sebesar ini ?"
>   Mendengar itu semua, Qin Shi Huang sangat puas.
>   Saat itu, pimpinan siswa-siswa Ru adalah seorang dari negeri Qi
bernama Chun-yu Ye (marga Chun-yu, bernama Ye), dia berfikir, "Kalau
tidak didebat sekarang tunggu kapan lagi ?"
>   Dia berdiri, lalu berkata "Raja Zhou membagi-bagi tanah kepada
sanak keluarga dan menteri-menteri berjasa, menuntut mereka mengabdi
kapada negara. Kerajaan Zhou telah berkuasa selama 800 tahun. Sekarang
paduka telah menguasai negara ini, tetapi  sanak keluarga dan
menteri-menteri berjasa secuil tanahpun tidak mendapat, sekiranya
didalam Jun-xian (kabupaten) itu ada masalah, bagaimana

[budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Pak Tanaya,

Sebenarnya saya sendiri senang membahas Sam Kok dari segi fiksi juga.
Karena memang Sam Kok lah titik pertama saya belajar budaya dan
sejarah Tionghua. Namun kemarin hati sempat kesal karena ada yang
mengaitkan Zhuge Liang ke ilmu kwamia. Jujur saja, saya tidak rela
Zhuge Liang jadi tukang kwamia.

Hormat saya,
Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jimmy Tanaya"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak/Bu Album,
> 
> Minta ijin nanggepi sedikit ya dibawah tulisan Bapak/Ibu.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "my_album2002"
>  wrote:
> >
> > Kekalahan Shu, tidak dapat ditimpakan kepada Zhuge Liang seorang, 
> > karena secara taktik, bisa dikatakan taktiknya sangat sempurna, 
> > sebagai contoh, pada saat Zhuge Liang menjebak Cao-cao yang hampir 
> > saja mengakibatkan kematian Cao-Cao, satu-satunya kesalahan hanyalah 
> > kelemahan hati Guan Yu yang menghindarkan kepala Cao-Cao dari Golok 
> > Naganya. Padahal Zhuge Liang sudah mengingatkan untuk tidak 
> > melepaskan kesempatan emas tersebut
> 
> Hmm... sejauh yg saya ingat, hasil inipun bukan diluar dugaaan
> kongming. Justru (dalam tulisan luo guanzhong) kongming 'memberi' guan
> yu kesempatan utk membalas budi cao cao sehingga di masa depan antara
> guan yu dengan cao cao tidak ada ikatan lagi.
> 
> Memang sanguo yanyi mungkin terlalu banyak romanisasi sehingga lebih
> mirip novel/legenda; tapi justru legenda2 itulah yg menarik utk
> direnungkan. Misal nilai2 keluhuran budi diatas kekuatan otot semata
> (cf. lu bu), budi berbalas budi, dll, dll.
> 
> Kadang saya juga nggak habis pikir (dan agak 'gelo'/trenyuh), kok bisa
> liu bei akhirnya kalah. Dia punya 5 macan plus hidden dragon
> (kongming) dan phoenix (pangthong). Sayang beribu sayang.
> 
> Legenda sanguo a la luo guanzhong memang menarik utk dibaca. Sampai
> kapanpun. Tapi ya jangan dijadikan seolah2 sejarah yg sebenarnya. Itu
> yg saya kira maksud dari rekan yongde, xuantong, dll.
> 
> 
> salam,
> jimmy
>




[budaya_tionghua] Undangan Diskusi "Kontroversi Cina atau Tionghoa"

2007-12-17 Thread Hendri Irawan
Dengan hormat,

Istilah cina ataupun tionghoa telah lama menjadi bahan perdebatan yang
tidak berujung di mana-mana termasuk di forum ini. 

Untuk itu maka Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
mengundang rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam 

Diskusi "Kontroversi Cina Atau Tionghoa"

Jadwal: hari minggu tanggal 6 januari 2008 pukul 14.00 WIB s/d selesai
Tempat: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46 (sebelah Honda Auto
Plaza / Immora Plaza), No D-14

Harap dicatat bahwa undangan ini bukan cuma sekedar undangan supaya
hadir. Bawalah keyakinan, pilihan, argumentasi, dan referensi anda
jikalau ada selengkap mungkin. 

Jikalau hendak membawakan presentasi silakan hubungi tim moderator ke
[EMAIL PROTECTED]

Sementara ini sudah ada 1 pakar narasumber yang bersedia membawakan
presentasinya yaitu Suma Mihardja, seorang pakar hukum, adminduk dan
pejuang anti diskriminasi. Masih ada 1 slot yang terbuka bagi
rekan-rekan yang mau melakukan presentasi.

Tolong diingat, tim moderator mengharapkan agar diskusi yang terjadi
tetap berada di jalur logika dan kekerabatan. Bagaimanapun juga kita
semua adalah bersaudara.

Bagi yang mau hadir

Terima kasih.




[budaya_tionghua] Re: Undangan Diskusi "Kontroversi Cina atau Tionghoa"

2007-12-18 Thread Hendri Irawan
Bu Chan,

Yang masalah itu di interkoneksinya. Di lokasi tidak ada koneksi ke
internet. Akan tetapi kalau ada yang meminjamkan koneksi mobile
melalui 3.5 HSPDA dan alat-alat penunjangnya menurut saya gak ada
salahnya dicoba.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "rene chan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Boss Modie,
> 
> Untuk acara2 serious spt diskusi ini, bagaimana kalau yg di luar Jkt
> bisa di ikut sertakan melalui cyber dgn fasilitas Paltalk.com.
> 
> Jika ada interest dalam hal ini akan saya jelaskan bagaimana set up
> nya, yg di Jkt memerlukan satu laptop dan beberapa webcam, dan
> microphone, kalau mau keren boleh2 juga pakai large screen biar yg
> dari luar Jkt kalau mengeluarkan pendapat bisa ter-liat oleh seluruh
> yg hadir.
> 
> hanya ingin me manfaat kan technology demi mempermudah kehidupan :):)
> 
> rgds. rc
> 
> 
> 




[budaya_tionghua] Koreksi Undangan Diskusi "Kontroversi Cina atau Tionghoa"

2007-12-18 Thread Hendri Irawan
Mohon maaf ada yang kurang. Berikut saya posting lagi undangannya.

Dengan hormat,

Istilah cina ataupun tionghoa telah lama menjadi bahan perdebatan yang
tidak berujung di mana-mana termasuk di forum ini.

Untuk itu maka Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
mengundang rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam

Diskusi "Kontroversi Cina Atau Tionghoa"

Jadwal: hari minggu tanggal 6 januari 2008 pukul 14.00 WIB s/d selesai
Tempat: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46 (sebelah Honda Auto
Plaza / Immora Plaza), No D-14

Harap dicatat bahwa undangan ini bukan cuma sekedar undangan supaya
hadir. Bawalah keyakinan, pilihan, argumentasi, dan referensi anda
jikalau ada selengkap mungkin.

Jikalau hendak membawakan presentasi silakan hubungi tim moderator ke
[EMAIL PROTECTED]

Sementara ini sudah ada 1 pakar narasumber yang bersedia membawakan
presentasinya yaitu Suma Mihardja, seorang pakar hukum, adminduk dan
pejuang anti diskriminasi. Masih ada 1 slot yang terbuka bagi
rekan-rekan yang mau melakukan presentasi.

Tolong diingat, tim moderator mengharapkan agar diskusi yang terjadi
tetap berada di jalur logika dan kekerabatan. Bagaimanapun juga kita
semua adalah bersaudara.

Bagi yang mau hadir silakan datang langsung ke lokasi. Lebih bagus
lagi kalau mau mendaftar terlebih dahulu supaya lebih lancar acaranya.
Silakan kirim email pendaftaran ke [EMAIL PROTECTED]

Terima kasih.



[budaya_tionghua] Re: Undangan Diskusi "Kontroversi Cina atau Tionghoa"

2007-12-18 Thread Hendri Irawan
Pak Siswanto,

Terima kasih atas masukannya. Perlu diketahui bahwa diskusi ini
diselenggarakan karena memang banyak yang masih penasaran mengenai
cina atau tionghoa. Kalau kita mau membuka wawasan, harus diakui bahwa
di kalangan masyarakat cina atau tionghoa itu masih sangat relevan dan
jadi masalah sehari-hari. Namun itu bukan berarti ada
individu-individu yang telah lebih maju pemikirannya seperti bapak. 

Untuk diketahui, dalam diskusi ini tim moderator membatasi diri hanya
sebagai penyelenggara saja. Silakan bagi anda-anda yang selama ini
berdebat di forum melalui internet dan berdomisili di jabodetabek dan
sekitarnya hadir. Tunjukkan bahwa anda bukan hanya beraninya asal
ngetik saja.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Dear Hendri Irawan dan teman-teman yang lain,
> 
> Sebelumnya terima kasih atas info undangan ini.
> 
> Menurut pandangan saya diskusi istilah Cina dan
> Tionghoa sudah tidak relevan lagi...
> 
> Saya tidak percaya akan ada kesepakatan atas mengenai
> penggunaan istilah tersebut..
> 
> Apalagi, ada 2 kelompok besar yang sama-sama punya
> argumentasinya masing-masing. 
> 
> Menurut saya, sebaiknya pengunaan istilah Cina maupun
> Tionghoa, kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat
> Tionghoa itu sendiri, tidak usah diatur-atur atau
> dipaksakan. 
> 
> Kalau saya lebih senang menggunakan istilah Tionghoa,
> harap hormati sikap saya. 
> 
> Demikian juga kalau ada kelompok Tionghoa yang tidak
> biasa atau susah melafalkan kata Tionghoa atau lebih
> biasa menggunakan kata Cina, mau apa lagi, ya harus
> kita akomodir juga khan ?
> 
> Dalam hal ini lebih bijaksana kalau penggunaan istilah
> Tionghoa atau Cina, tidak diatur-atur atau
> dipaksakan...
> 
> Salam,
> 
> John Siswanto
> 
> 
> --- Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Dengan hormat,
> > 
> > Istilah cina ataupun tionghoa telah lama menjadi
> > bahan perdebatan yang
> > tidak berujung di mana-mana termasuk di forum ini. 
> > 
> > Untuk itu maka Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan
> > Budaya Tionghoa
> > mengundang rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam 
> > 
> > Diskusi "Kontroversi Cina Atau Tionghoa"
> > 
> > Jadwal: hari minggu tanggal 6 januari 2008 pukul
> > 14.00 WIB s/d selesai
> > Tempat: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46
> > (sebelah Honda Auto
> > Plaza / Immora Plaza), No D-14
> > 
> > Harap dicatat bahwa undangan ini bukan cuma sekedar
> > undangan supaya
> > hadir. Bawalah keyakinan, pilihan, argumentasi, dan
> > referensi anda
> > jikalau ada selengkap mungkin. 
> > 
> > Jikalau hendak membawakan presentasi silakan hubungi
> > tim moderator ke
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 
> > Sementara ini sudah ada 1 pakar narasumber yang
> > bersedia membawakan
> > presentasinya yaitu Suma Mihardja, seorang pakar
> > hukum, adminduk dan
> > pejuang anti diskriminasi. Masih ada 1 slot yang
> > terbuka bagi
> > rekan-rekan yang mau melakukan presentasi.
> > 
> > Tolong diingat, tim moderator mengharapkan agar
> > diskusi yang terjadi
> > tetap berada di jalur logika dan kekerabatan.
> > Bagaimanapun juga kita
> > semua adalah bersaudara.
> > 
> > Bagi yang mau hadir
> > 
> > Terima kasih.
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
>  

> Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
> http://www.yahoo.com/r/hs
>




[budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-18 Thread Hendri Irawan
Bung Arsat88,

Kalau saya hidup saat itu dan punya kemampuan, maka saya tidak akan
ragu mengabdi ke Wei. Faktor utama kuatnya Wei adalah karena Cao Cao
selalu menerima orang yang berbakat. Bukan seperti Liu Bei yang
pilih-pilih orang.

Lagi pula banyak orang suka membabi buta mengatakan penerus Shu lah
yang bertanggung jawab karena tidak becus. Kalau menurut saya, Liu Bei
saja sudah tidak memiliki kemampuan lebih. 

Cao Cao adalah seorang sastrawan dan terpelajar. Cao Mengde bahkan
memberikan penjelasan terhadap Sunzi Bingfa. Dibanding legenda Zhuge
Liang, saya berani bertaruh bahwa strategi Sunzi dan penjelasan Cao
Mengde lebih banyak dipakai dalam perang manapun. 

Sun Quan dari Wu meletakkan dasar perekonomian bagi daerah selatan
Jiangdong dan Jiangnan. Makanya selepas jaman tiga kerajaan,
daerah-daerah selatan berkembang pesat budaya dan ekonominya. Pusat
budaya yang dulunya berada di utara berpindah ke Jiangnan. Ini semua
adalah hasil dari pembangunan infrastruktur yang dirintis sejak jaman Wu.

Liu Bei ? No comment deh. Terlalu banyak yang mengidolakan Liu Bei,
jadi lebih baik saya diam saja.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "arsat88" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yah, bung Hendri, fakta itu datang nya belakangan. Saya yakin kalau 
> anda hidup saat zhuge liang masih ada, anda tidak akan bilang begitu.
> Banyak strategi perang nya yg di pake saat perang dunia.
> Kekalahan Shu hanya karena penerus kerajaannya yg tidak becus dan 
> takdir memang tidak bisa dilawan.
> 
> shimayi yg dikurung api saja bisa lolos karena dibantu hujan.
> 
> Perpanjangan usia 12 tahun gagal di hari terakhir karena jendral Wei 
> Yan yang kemudian Wei Yan membrontak dan di tebas leher nya oleh 
> jendral bermarga Ma (ma tai) kalo tidak salah
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" 
>  wrote:
> >
> > Bukti empiris sejarah menunjukkan bahwa pemenang adalah Wei, 
> bukannya
> > Shu. Betapa pun saktinya (yang cenderung didramatisir) Zhuge Liang,
> > tidak bisa mengalahkan hukum logika, rasio, politik dan strategi
> > peperangan. 
> > 
> > Zhuge Liang di dalam sejarah tertulis sebenarnya adalah seorang 
> ahli
> > strategis bukan ahli taktis. Bagi yang mempelajari bingfa tentu 
> paham
> > akan bedanya strategis dan taktis. Sebagai ahli strategis dia juga
> > terlalu meremehkan kekuatan lawan dan memaksa Shu untuk melakukan
> > peperangan tiada henti. Negara sekuat apa pun kalau terus berperang
> > akan runtuh. Apalagi Shu yang merupakan kerajaan terlemah 
> dibandingkan
> > dengan Wu dan Wei.
> > 
> > Jadi mau bazi, xuan gong, qimen dunjia apa kek tetap aja kalah sama
> > fakta !
> > 
> > Hormat saya,
> > Yongde
> > 




Re: [budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?

2007-12-18 Thread Hendri Irawan
Ahmad lao-xiong,

Dalam catatan sejarah (tidak tahu benar atau tidak), Zhuge Liang memang orang 
pintar dan hebat. Namun tidak terlalu dramatis. 

Contoh kemenangan brilian strategi Zhuge Liang yang tercatat adalah dalam 
ekspedisi daerah selatan menaklukkan Meng Huo. Meng Huo ini kalau dalam cerita 
adalah kepala suku non-Han, dalam catatan sejarah Meng Huo adalah orang Han. 
Daerahnya juga adalah masih tergolong didominasi budaya Han. Selain itu proses 
pendudukan daerah Jingzhou juga sebuah strategi yang brilian, sembari menunggu 
Wei dan Wu saling berperang menghabiskan tenaga, Zhuge Liang diam-diam 
menguasai hadiah pertarungan itu, daerah Jingzhou yang kaya dan luas. Strategi 
dalam merebut daerah Sichuan juga satu lagi contoh keberhasilan yang brilian.

Contoh lain adalah berbagai inovasi seperti lentera Kongming sebagai alat 
pemantau jarak jauh. Layang-layang Kongming yang sanggup mengirimkan mata-mata 
jauh ke garis belakang musuh. Modifikasi mekanisme busur silang (crossbow) yang 
telah ada sejak jaman zhanguo shidai (sebelum Qin). Busur silang ini kemudian 
diberi nama Zhuge-nu. Lainnya adalah modifikasi kereta dorong angkut barang 
(wheelbarow) dengan menambahkan mekanisme pengamanan tambahan. Luo Guanzhong 
yang mungkin tidak mendalami ilmu mekanik kemudian memodifikasi cerita ini 
menjadi "kerbau kayu" yang dipakai untuk mengangkut perbekalan, dan kalau tidak 
salah ingat "mekanisme kunci tambahan" itu dirubah menjadi harus memutar 
lidah/ekor si kerbau supaya bisa jalan, saya lupa pastinya.

Kejatuhan Zhuge Liang pertama kali dimulai dengan hilangnya Jingzhou, daerah 
kunci dalam perebutan kekuasaan di jaman itu. Catatan sejarah mencatat adanya 
persaingan pengaruh antara Zhuge Liang dan perwira/pejabat Shu lainnya. Guan Yu 
yang menjaga Jingzhou boleh dibilang termakan kepicikan Zhuge Liang dengan 
tidak mendapatkan dukungan baik itu tentara maupun perbekalan. Wei Yan seorang 
panglima yang berbakat (dibilang penghianat di Sam Kok) juga adalah ekses dari 
ketidakpercayaan Zhuge Liang. Contoh paling nyata kelemahan Zhuge Liang adalah 
kematiannya sendiri karena terlalu bekerja keras. Dia terkenal tidak percaya 
terhadap pendelegasian tugas dan selalu mengharapkan semuanya itu sesuai dengan 
perkiraaannya alias perfeksionis.

Hormat saya,

Yongde

Akhmad Bukhari Saleh <[EMAIL PROTECTED]> wrote:   
- Original Message - 
 From: Hendri Irawan
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, December 18, 2007 9:58 AM
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling lihai?
 
 > Ahmad lao-xiong,
 > Maksud saya adalah dalam lingkup sejarah dia sebenarnya lebih
 > menguasai strategi.
 > Taktik-taktiknya yang terkenal mayoritas adalah legenda.
 
 
 
 Oh begitu, Hendri-heng. Iya, saya setuju.
 Bahkan selain ke-lihay-an taktiknya yang hanya legenda, apakah bukannya 
 ke-punsu-an strateginya Cukat Liang juga hanya legenda saja?
 Yaitu pinter-pintarnya Lo Kuan-chung, sang pengarang Sam Kok, dalam 
 mengarang cerita.
 
 Wasalam.
 
 
 
 _



   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Kelenteng di Tanjung Kait yang Sangat Bersejarah

2007-12-18 Thread Hendri Irawan
Sebelumnya, masyarakat Tangerang dan Tanjung Kait didampingi rekan
Suma Mihardja sebagai penasehat hukum untuk memperoleh kembali hak
mengurus kelenteng ini. Ketika rekan-rekan berkunjung ke sana bersama
rekan Suma, kelenteng ini dalam keadaan yang menyedihkan sekali. 



http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0712/19/metro/4090194.htm

Situs Sejarah
Kelenteng di Tanjung Kait yang Sangat Bersejarah

Lebih dari dua abad berdiri, lolos dari terjangan tsunami pascaletusan
Krakatau 1883, itulah riwayat Kelenteng Tanjung Kait atau Kelenteng
Qing Shui Zhu Shi (Tjoe Soe Kong dalam dialek Hokkian) di ujung utara
Tangerang, sekitar 50 kilometer barat kota Jakarta. Ketua Yayasan Tjoe
Soe Kong, Lim Kin Siang (67), yang ditemui pada Jumat (14/12),
mengatakan, berapa persisnya usia Kelenteng Tjoe Soe Kong tidak
diketahui pasti.

"Yang jelas, tahun 1792 Andries Teisseire, seorang pelaut Barat,
mencatat adanya kelenteng ini. Kelenteng ini memiliki dewa tuan rumah,
yakni Kongco Tjoe Soe Kong, seorang tabib yang hidup di zaman Dinasti
Song. Beliau berasal dari Cuanciu di Provinsi Hokkian. Beliau kerap
menolong orang tanpa meminta imbalan. Sewaktu beliau wafat, orang pun
menghormati dengan memujanya untuk mengingat jasa-jasanya bagi
manusia," kata Lim Kin Siang. Tjoe Soe Kong yang terlahir sebagai Tan
Ciu Eng, lanjutnya, meninggal pada masa Kaisar Wi Cong pada Dinasti Song.

Penghormatan terhadap Tjoe Soe Kong dirintis oleh para petani tebu
Tionghoa yang kemudian bermukim di Mauk, Tangerang. "Zaman kakek saya
kuil ini masih berupa gubuk sederhana. Sudah ada pemujaan terhadap
Empe Dato dan Dewi Neng," kata Tan Kian Hok (69). Kelenteng Tjoe Soe
Kong sejak itu menjadi awal pusat komunitas masyarakat Tionghoa di Mauk.

Ketika Gunung Krakatau meletus, banyak warga yang mengungsi di sekitar
kelenteng. Mereka, lanjut Kin Siang, lolos dari maut. "Kisah kelenteng
yang luput dari tsunami Krakatau diabadikan dalam lagu Gambang Kramat
Karam yang masih dimainkan oleh kelompok gambang keromong hingga
sekarang," kata Kin Siang.

Kelenteng itu memiliki keunikan karena adanya tempat keramat yang
menjadi tempat pemujaan terhadap tokoh lokal, seperti Dewi Neng. Warga
Betawi dan Sunda pun kerap berziarah ke tempat itu.

Peneliti Perancis Clauine Salmon dan Denis Lombard dalam buku
Klenteng-klenteng dan Masyarakat Tionghoa di Jakarta mencatat, sosok
dewa-dewi lokal seperti Dewi Neng menjadi bagian penting dalam situs
kelenteng di Jakarta dan sekitarnya.

Cecep Ho (40), seorang umat, mengaku banyak orang dari pelbagai latar
belakang kerap mencari berkah di kelenteng itu. Kelenteng Tjoe Soe
Kong merupakan bagian dari bangunan ibadah Tri Dharma (Sam Kauw),
yakni Buddhisme, Taoisme, dan Khonghucu yang tergolong relatif asli di
tengah modernisasi Jakarta.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengatakan, Kelenteng Tjoe Soe Kong
harus dilestarikan sebagai bangunan cagar budaya. "Ini merupakan
kekayaan wisata Provinsi Banten. Banten terkenal agamais, tetapi
menjaga pluralitas," kata Atut. (ONG) 



[budaya_tionghua] [ADMIN] Hentikan Segera Debat Kusir

2007-12-21 Thread Hendri Irawan
Saudara Robby dan saudara Zhou serta saudari Ulysee,

Mohon segera hentikan debat kusir dan tidak berguna. Atau anda bertiga
terpaksa dikarantina kembali.

Moderator



Khong Beng Teng (Re: [budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling l

2007-12-23 Thread Hendri Irawan
Ahmad lao-xiong,

Setelah cek lagi referensi, ternyata memang saya juga korban Luo
Guanzhong. Ada beberapa fakta yang saya temukan:

1. Penggunaan Kongming Deng / Lentera Kongming oleh Zhuge Liang tidak
tercatat di Sanguozhi.

2. Menurut jurnal ilmiah Josep Needham, penggunaan balon udara panas
(lentera) sudah dimulai sejak tahun 300-an BCE / jaman Zhanguo (jaman
peperangan antar negara) sebagai alat militer. Penggunaannya terutama
sebagai alat bantu untuk memperkirakan kekuatan musuh di malam hari. 

3. Penamaan lentera Kongming adalah sejalan dengan tatacara orang
Tionghoa yang lebih suka menyatakan suatu penemuan sebagai hasil
penemuan tokoh-tokoh terkenal jaman dahulu.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Betul Hendri-heng, Cukat Liang alias Khong Beng memang cerdik dan hebat.
> 
> Tetapi point saya sama seperti keraguan Hendri-heng akan otentitas 
> kesejarahan Cukat Liang. Saya justru menganggap kecerdikan dan
kehebatan itu 
> sebetulnya hanya fiksi pengarang ceritanya. Bukan fakta sejarah.
> Jadi sebetulnya yang pintar dan hebat adalah sang pengarang...
> 
> Misalnya lampu sorot / lentera khong beng teng (å­"明灯) itu.
> Alat ini baru dibuat orang diakhir jaman Beng awal jaman Ming, lebih
seribu 
> tahun setelah jaman Cun Ciu.
> Jadi bukan inovasinya Khong Beng.
> 
> Malah ada yang bilang nama Khong Beng dipakai untuk alat itu, bukan
karena 
> ingenuity-nya a la Khong Beng, melainkan karena bentuk alat itu mirip 
> topinya Khong Beng...
> 
> Wasalam.
> 
> -------
> 
> - Original Message - 
> From: Hendri Irawan
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, December 19, 2007 9:11 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Strategi Zhu Ge Liang yang paling
lihai?
> 
> > Ahmad lao-xiong,
> > Dalam catatan sejarah (tidak tahu benar atau tidak), Zhuge Liang
> > memang orang pintar dan hebat. Namun tidak terlalu dramatis.
> - - - - - -
> > Contoh lain adalah berbagai inovasi seperti lentera Kongming
> > sebagai alat pemantau jarak jauh.
>




[budaya_tionghua] Undangan Diskusi "Kontroversi Cina Atau Tionghoa"

2007-12-24 Thread Hendri Irawan
Dengan hormat,

Istilah cina ataupun tionghoa telah lama menjadi bahan perdebatan yang
tidak berujung di mana-mana termasuk di forum ini.

Untuk itu maka Forum Diskusi Sejarah Tiongkok dan Budaya Tionghoa
mengundang rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam

Diskusi "Kontroversi Cina Atau Tionghoa"

Jadwal: hari minggu tanggal 6 januari 2008 pukul 14.00 WIB s/d selesai
Tempat: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46 (sebelah Honda Auto
Plaza / Immora Plaza), No D-14

Harap dicatat bahwa undangan ini bukan cuma sekedar undangan supaya
hadir. Bawalah keyakinan, pilihan, argumentasi, dan referensi anda
jikalau ada selengkap mungkin.

Jikalau hendak membawakan presentasi silakan hubungi tim moderator ke
[EMAIL PROTECTED]

Sementara ini sudah ada 1 pakar narasumber yang bersedia membawakan
presentasinya yaitu Suma Mihardja, seorang pakar hukum, adminduk dan
pejuang anti diskriminasi. Masih ada 1 slot yang terbuka bagi
rekan-rekan yang mau melakukan presentasi.

Tolong diingat, tim moderator mengharapkan agar diskusi yang terjadi
tetap berada di jalur logika dan kekerabatan. Bagaimanapun juga kita
semua adalah bersaudara.

Bagi yang mau hadir silakan datang langsung ke lokasi. Lebih bagus
lagi kalau mau mendaftar terlebih dahulu supaya lebih lancar acaranya.
Silakan kirim email pendaftaran ke [EMAIL PROTECTED]

Terima kasih.



[budaya_tionghua] Kegiatan Bersama

2007-12-24 Thread Hendri Irawan
Rekan-rekan,

Bagi yang berada di Jakarta dan sekitarnya, milis ini sekarang
menyelenggarakan 2 kegiatan bersama dan di masa yang akan datang akan
ditambah lagi.

Kegiatan yang sedang berjalan:

1. Latihan Yangjia Taijiquan / bela diri taiji aliran keluarga Yang
jadwal: setiap hari kamis malam pukul 19.00 WIB
pelatih: Liao Kenghian

2. Belajar Shufa / kaligrafi Tionghoa
jadwal: setiap hari minggu siang pukul 13.00 WIB
pengajar: Erik Eresen

Lokasi kegiatan: Jl. Pangeran Jayakarta, Kompleks Ruko 46 No. D-14 di
sebelah gedung Honda Auto Plaza d/h Imora Plaza.

Bagi yang berminat silakan datang langsung. Kegiatan sementara
diliburkan dalam rangka liburan Natal dan akhir tahun. Kegiatan akan
dimulai lagi pada tanggal 6 Januari 2008.

Dengan ini juga, apabila ada yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk
menyebarluaskan kebudayaan Tionghoa dengan catatan non-komersial, tim
moderator mengundang anda-anda untuk turut serta menyumbangkan
pengetahuan anda itu. Silakan kirim email ke tim moderator melalui
[EMAIL PROTECTED] atau langsung ke
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

Hormat saya,
Yongde




[budaya_tionghua] Re: Kelenteng di Tanjung Kait yang Sangat Bersejarah

2007-12-25 Thread Hendri Irawan
Bung Agoeng,

Setahu saya masalahnya sudah selesai. Kepengurusan kelenteng ini
kembali ke tangan masyarakat (umat). 

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> emang ada kasus apaan? 
> 
> sampe butuh penasehat hukum segala?
> 
> --- Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Sebelumnya, masyarakat Tangerang dan Tanjung Kait
> > didampingi rekan
> > Suma Mihardja sebagai penasehat hukum untuk
> > memperoleh kembali hak
> > mengurus kelenteng ini. Ketika rekan-rekan
> > berkunjung ke sana bersama
> > rekan Suma, kelenteng ini dalam keadaan yang
> > menyedihkan sekali. 
> > 
> >
> 
> > 
> >
> http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0712/19/metro/4090194.htm
> > 
> > Situs Sejarah
> > Kelenteng di Tanjung Kait yang Sangat Bersejarah
> > 
> > Lebih dari dua abad berdiri, lolos dari terjangan
> > tsunami pascaletusan
> > Krakatau 1883, itulah riwayat Kelenteng Tanjung Kait
> > atau Kelenteng
> 
> 
>  dipotong 
>




[budaya_tionghua] Re: RESUME hasil diskusi tgl 16 Desember 2007 "Mengenal Ciswak sekilas" di Pangj

2007-12-26 Thread Hendri Irawan
encoding: Big5

Mengenal Ciswak sekilas

Kata ciswak merupakan kata yang umum didengar terutama mereka yang
sering ke kelenteng.
Tapi banyak yang tidak mengerti mengenai makna dari kata ciswak
²½·Ù.

Kata ciswak atau jisha sering juga disebut zhi sha ¨î·Ù.

Untuk memahami arti ciswak tidak bisa diartikan dari kata-kata itu
saja tapi diperlukan pengertian filsafat Tionghoa yang mendalam dan
dipahami makna-makna ritualnya.

1. PENGERTIAN JI SHA dan ZHI SHA

JI ²½ =menyembayangi
SHA ·Ù=buruk, bencana, malapetaka, jahat
Secara umum Sha diartikan adalah hal yang buruk, malapetaka.
Zhi ¨î= mengontrol
Arti lain adalah ritual untuk menolak bencana
²½°e¤¿¯«´c·Ù menyembahyangi dan
mengantar
dewa malapetaka.
Pengertian lain adalah adanya ketidak seimbangan antara YIN YANG.
Kondisi ketidak seimbangan ini selalu ada dalam alam semesta.
Arti dari kata itu adalah menyembahyangi keburukan atau juga bisa
diartikan menghentikan atau mencegah keburukan.

Agama dan budaya manapun di dunia ini mengenal beragam macam ciswak
dengan berbagai sebutan yang berbeda tapi memiliki inti yang sama,
yaitu menolak bala, pemberkatan, perlindungan.

2. Ciri khas ciswak berdasarkan budaya Tionghoa dan filsafatnya

2.1 Sifat langsung : misalnya upacara pernikahan, kematian dan
lain-lain. Dalam hal ini ada beberapa yang berkaitan dengan masa dan
ruang.

2.2 Berdasarkan konsep ruang dan waktu
Karena adanya ke tidakseimbangan YinYang sehingga menyebabkan Qi Buruk
timbul.
Sifat waktu : periode waktu yang dihitung
Sifat Arah : posisi rumah, kuburan, posisi isi rumah berdasarkan masa
atau tanggal kelahiran
Qi buruk bisa timbul pada 2 kaitan yaitu :
a. Berkaitan dengan Nian Sha ¦~·Ù, YueSha¤ë·Ù,
RiSha¤é·Ù, ShiSha®É·Ù
atau waktu. Artinya adalah tahun, bulan, hari dan jam.
b.Berkaitan dengan TianSha¤Ñ·Ù, DiSha¦a·Ù atau
WuFang
Sha¤­¤è·Ù
atau bisa dikatakan berkaitan dengan ruang (·Ù¤è). Artinya
berkaitan
dengan arah.

Ketika kita membuka TongShu atau buku pintar, ada bagian yang
merupakan kalender atau sering disebut NongMin
Li¹A¥Á¾ä dan
juga
disebut sebagai XiaLi®L¾ä.
Didalam kalender itu ada hari-hari yang diperbolehkan untuk bertindak
dan tidak boleh bertindak.
Juga ada arah yang boleh ditempuh dan tidak boleh ditempuh.
Arah bangunan yang baik dan bangunan yang buruk.

3. Dasar yang melandasi prinsip ruang dan waktu

Kaitan yang mendasari hal2 diatas adalah konsep San Cai atau 3
keselarasan.
San Cai¤T¤~ meliputi :
a.Langit ( ³±¶§ Yin Yang ) Tian Cai
b.Bumi ( ¬X­è Lembut Keras ) Di Cai
c.Manusia ( ¤¯¸q Kemanusiaan Keadilan ) Ren Cai
Berdasarkan dari kitab YIJING ©ö¸g.

Banyak orang yang mengkaitkan SanCai itu bagaikan terpisah,
seolah-olah terpisah.
Misalnya dipercayai bahwa TianCai adalah faktor takdir, kehendak Ilahi
atau karma.
Di Cai adalah faktor lokasi dan RenCai adalah faktor manusia.

Sebenarnya SanCai adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan, Langit
meliputi alam semesta, galaxy, rasi bintang, tata surya.
Bumi adalah tempat kita berpijak.
Manusia adalah sekelompok yang hidup dalam lingkup Langit dan Bumi.
Untuk itu harus selaras dengan Langit dan Bumi.

Secara tidak langsung, San Cai adalah suatu HUKUM ALAM SEMESTA yang
berkaitan satu dengan yang lain.

Perhitungan San Cai berdasarkan ilmu peramalan :
_ Tian Cai : TianWen ¤Ñ¤å :Zhan Xing ¥e¬P,
melihat pergerakan bintang
_ DiCai : DiLi ¦a²z : FengShui ­·¤ô(
Angin Air
)KanYu³ôÁÖ ( Yang
mempertahankan posisi / keselarasan dengan alam )
_ RenCai : postur tubuh, karakter, usaha, Jin mian
ª÷­± (
melihat muka
) yuzhang¥É´x¡] melihat tangan ), MoGu
ºN°©¡]meraba tulang )

Disini ilmu peramalan Tiongkok menjadi 3 bagian besar yaitu :
_ Xiang ¬Û:
Jin mian ª÷­± ( melihat muka ) yuzhang¥É´x¡]
melihat tangan ) jia
xiang ®a¬Û ( ³ôÁÖ ¡^mu xiang
¹Ó¬Û (
cat: jaman dahulu dikenal
sebagai fengshui ) yin xiang ¦L¬Û ( stempel )
¥e¬P (
astrology ), MoGu
ºN°©¡]meraba tulang )
_ MING©R
ZiPing Tui Suan Shu ¤l¥­±Àºâ³N, Ziwei Doushu
µµÁ¨¤æ³N, GuiGu TuiShuan
Shu °­¨¦±Àºâ³N, ChengGu ºÙ°©
Bu¤R
TuDi ShengBei ¤g¦aÉoªM, KongMingShenGua
¤Õ©ú¯«¨ö, YiJing BuGua ©ö¸g¤R
¨ö, TaiYi ShenShu ¤Ó¤A¯«¼Æ, QiMen DunJia
©_ªù¹P¥Ò.


Orang Tiongkok jaman dahulu tidak pernah mengenal konsep Tuhan ala
samawi, tapi lebih mengarah ke konsep ALAM SEMESTA dan sifat-sifatnya,
seperti penghormatan Tian Di atau langit dan bumi sebagai representasi
dari sifat Yin Yang atau negatif dan positif. Dengan adanya yin dan
yang maka semua mahluk bisa lahir.
Mereka para filosof jaman dahulu tidak pernah mengkaitkan dengan Tuhan
atau kekuatan adikodrati sebagai pencipta yang mutlak. Semua dianggap
karena Yin dan Yang baru bisa lahirlah semua mahluk.

Konsep Yin Yang ini juga nantinya berkaitan dengan konsep2 ruang dan
waktu yang melandasi semua dasar filsafat dan ilmu2 yang berkembang,
seperti ilmu beladiri, pengobatan, siasat perang, peramalan dan lain-lain.
Jadi tidak salah jika dianggap semua berdasarkan kitab YiJing, walau
hanya sekitar 1%-10% saja yang berdasarkan YiJing, dan yang mayoritas
diambil adalah konsep Yin Yang nya itu.

Yang membedakan antara f

[budaya_tionghua] Re: Lima Cabang Ilmu Pengetahuan Tiongkok

2007-12-27 Thread Hendri Irawan
Tanya,

Ini bukannya lima kategori ilmu yang dipelajari para taois ?

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "dh4rm4duta" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Lima Cabang Ilmu Pengetahuan Tiongkok
> 
> Bagi yang berminat mempelajari mengenai lima cabang ilmu 
> pengetahuan Tiongkok berikut ini akan saya ringkaskan lima 
> cabangnya:
> 
> 1.Shan, mempelajari filsafat dan ajaran para filsuf terkemuka, 
> seperti: Laozi, Zhuangzi, Liezi, dan lain sebagainya.
> 2.Yi, mempelajari tentang pengobatan dan kesehatan. Jadi 
> yang menjadi bahan pelajaran adalah tusuk jarum (akupuntur), 
> pemijatan, ramuan tradisional Tiongkok, dan lain sebagainya. Secara 
> umum dewasa ini orang banyak mengenalnya sebagai Traditional 
> Chinese Medicine (TCM).
> 3.Ming, mempelajari tentang peramalan atau prediksi nasib. 
> Meskipun disebut sebagai ¡§ramalan,¡¨ cabang ilmu pengetahuan ini 
> jauh dari klenik. Adapun yang dipelajari cabang ini umpamanya bazi 
> (delapan karakter), ziweidoushu (metoda bintang ungu), Tiesuanpan 
> (ramalan papan besi), dan lain sebagainya. Semua itu sebenarnya 
> didasari oleh ilmu statistika Tiongkok yang sudah berlangsung selama 
> ribuan tahun.
> 4.Bu, mempelajari mengenai strategi. Xiang berbeda dengan 
> Ming, karena Xiang lebih menekankan pada langkah yang harus 
> diambil. Sebagai contoh adalah Qimendunjia yang dipelajari oleh 
> cabang ilmu ini. Salah satu kegunaan qimendunjia di zaman dahulu 
> adalah untuk menentukan arah yang tepat dalam menyerang musuh. 
> Seni perang Sunzi yang tersohor itu juga masuk ke dalam cabang ilmu 
> pengetahuan ini.
> 5.Xiang, mempelajari mengenai bentuk atau landskap. Apa 
> yang dimaksud bentuk atau lanskap itu misalnya fisiognomi tubuh 
> manusia serta bentukan alam. Dengan menggunakan fisiognomi tubuh 
> manusia, seperti bentuk wajah, garis tangan, dan lain sebagainya, 
> dapat diketahui karakter seseorang. Sedangkan ilmu yang mempelajari 
> bentukan alam adalah Fengshui. Ilmu yang secara harafiah berarti 
> ¡§angin dan air¡¨ itu mempelajari bagaimana interaksi atau kondisi 
> energi-energi alam (qi) dengan kehidupan manusia.
> 
> Lima cabang ilmu pengetahuan ini terkadang memang terkesan 
> tumpang tindih, karena kebanyakan sama-sama menggunakan batang 
> langit (tiangan) dan cabang bumi (dizi). Oleh karena itu, seseorang 
> hendaknya mempelajari dasarnya lebih dahulu, yakni kosmologi 
> Tiongkok. Selain itu, ada baiknya menguasai satu bidang terlebih 
> dahulu baru mempelajari bidang lainnya.
> 
> Mohon maaf jika ada yang kurang atau salah.
> 
> (Ivan Taniputera, Semarang, 27 Desember 2007)
>




[budaya_tionghua] Fwd: [taoisme_indonesia] Kapan saya boleh merenovasi rumah saya?

2007-12-30 Thread Hendri Irawan


dh4rm4duta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]
From: "dh4rm4duta" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sun, 30 Dec 2007 11:27:32 -
Subject: [taoisme_indonesia] Kapan saya boleh merenovasi rumah saya?

   Kapan saya boleh merenovasi rumah saya?
 
 Berikut ini adalah daftar arah Taishui pada setiap tahunnya. Rumah-
 rumah yang menghadap arah-arah tersebut hendaknya tidak direnovasi 
 saat tahun berlakunya Taishui yang bersangkutan. Dalam bahasa 
 Inggris Taishui sering disebut sebagai Tuan Besar atau Grand Duke.
 
 Pada tahun Tikus (Zi) Taishuinya berada di utara.
 Pada tahun Sapi (Chou) Taishuinya berada di timur laut (north east).
 Pada tahun Macan (Yin) Taishuinya berada di timur laut (north east).
 Pada tahun Kelinci (Mao). Taishuinya berada di timur (east).
 Pada tahun Naga (Chen) Taishuinya berada di tenggara (south east)
 Pada tahun Ular (Si) Taishuinya berada di tenggara (south east)
 Pada tahun Kuda (Wu) Taishuinya berada di selatan (south)
 Pada tahun Kambing (Wei) Taishuinya berada di barat daya (south 
 west)
 Pada tahun Kera (Shen) Taishuinya berada di barat daya (south west)
 Pada tahun Ayam (You) Taishuinya berada di barat (west)
 Pada tahun Anjing (Xu) Taishuinya berada di barat laut (north west)
 Pada tahun Babi (Hai) Taishuinya berada di barat laut (north west)
 
 Contoh: rumah saya menghadap utara. Apakah pada tahun 2008 boleh 
 direnovasi?
 Jawab: Tahun 2008 adalah Wuzi atau tahun tikus (dapat dilihat pada 
 almanac); jadi Taishuinya menghadap ke utara, karena itu rumah Anda 
 tidak boleh direnovasi. Arah lainnya BOLEH direnovasi.
 
 Pada zaman dahulu, para panglima perang menghindari berperang 
 menghadap arah Taishui tahun itu, karena berpotensi menimbulkan 
 kekalahan. Demikian semoga bermanfaat.
 
 (Ivan Taniputera, 30 Desember 2007)
 
 Sumber: Feng Shui For Beginners: Successful Living by Design karya 
 Richard Webster. Golden Books Centre SDN. BHD., Kuala Lumpur, 
 2005.
 
 
 
   


生為中華人,死為中華魂

   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Ladang birahi (Apa yang mau dihujat si penggubah puisi?)

2008-01-05 Thread Hendri Irawan
Ikutan ya,

Pengalamannya sama nih. Ketika jalan-jalan ke sana, tiap malam di
hotel selalu ada "tawaran". Lewat telepon bisa beberapa kali, kalau
ditawarkan langsung alias ketuk pintu semalam bisa dua kali pintunya
diketuk. Apa mungkin turis Indonesia sudah terkenal suka "belanja" ?
Gelap ahhh.

Mengenai film Hollywood, penasaran juga apa benar segampang itu ngajak
tidur cewek ? Soalnya saya sendiri tidak pernah ke amrik. Logikanya
sih tidak mungkin yah, kenanya malah entar sexual harassment hue hue...

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ardian_c" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> aih benernye khan gak cuma mei2 aje yg gentayangan di jkt, ada sis
> dari uzbek, vietcong dari vietnam, tigress dari thailand
> 
> LENGKAP POKOKNE
> en harganya mahal2 dibanding ce lokal soalnye barang import :D
> 
> alias buat GENGSI2AN doank maen cewe import tuh.
> 
> Emank di zhongguo jg dah bikin lieur ah, kebayang lage gw kelayapan
> sendirian bawa ransel disana, kalu gw tidur aje dihotel pasti kamar gw
> suka ada yg telpon nawarin cewe.
> Yang lebih gile lage di hotel tempat satu pusat keagamaan disono ada
> yg nawarin cewe kampung.
> Oentoenk gw bawa duit pas2an alias cekak,kalu gak gw gak tau dah iman
> gw kena goda gak ya hehehehehehehehe
> 
> Nah satu lage , disana kalu pacaran dikota besar kadang gak liat
> tempat tuh. Gw pernah ngeliat di jembatan penyebrangan ada co ame ce
> asik2an , gak peduli ame sekitarnye , seolah2 dunia milik ber2 aje.
> 
> Mo gimana lage ? KEMISKINAN tuh yg bikin getu.
> TERUS PEMERATAAN JG GAK RATA DISANA. Selaen itu ya budaya MC DONALD
> tuh. Ataw gara2 korban pilem2 BARAT ya ? Yg kalu dipilem kayaknya
> gampank banget tidur bareng. Padahal lu bisa digebotin diamrik kalu
> ngajak cewe yg baru kenal itu tidur bareng, kalu gak ya lu diseret ame
> polisi atas tuduhan SEXUAL HARRASMENT.
> 
> Toejoel bingung gw neh , loe ada petromak gak ?
> 




[budaya_tionghua] Re: bgmn feng shui berkembang?

2008-01-06 Thread Hendri Irawan
Saudara Narpati,

Sudah di-ban. Yang bersangkutan mengirimkan 2 posting. Posting pertama
langsung iklan pornografi dan ditolak. Postingan berikutnya disamarkan
sebagai balasan atas diskusi fengshui. Karena kurang teliti, iklan
yang disamarkan itu lolos dari meja sensor. Mohon maaf atas
keteledoran ini.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Narpati Pradana"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> BAN jual pusaka!
> gak usah tedeng aling-aling
> 
> On 1/7/08, jualpusakapusaka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> 
> 
> -- 
> help thy brother, just or unjust
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Gongchandang ? PKC ? (was: Re: THE TWO TALES OF FALUNGONG part 1)

2008-01-11 Thread Hendri Irawan
Tambahan,

Baru kali ini milis ini dikatakan pro-Gongchandang. Kayaknya titel
yang diusung milis ini makin bertambah :) 

Selama ini, biasanya malah dituduh antek Taiwan, pro-Guomindang, anti
agama-agama tertentu (termasuk anti agama tradisional Tionghoa).
Lumayan juga mengoleksi banyak julukan.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Saudara/i Yufei,
> 
> Lansung saja. Tolong kemukakan bukti-bukti bahwa milis ini digunakan
> Gongchandang sebagai arena anti Falun Gong. 
> 
> Untuk anda ketahui saja, milis ini mengusung kebebasan berpendapat.
> Maka karena itu, postingan pro Falun Gong JUGA DILOLOSKAN. Bagaimana
> kalau ada yang mengatakan milis ini pro Falun Gong ? Saya sarankan
> anda telaah dulu arsip milis ini sebelum banyak berkomentar. Sepanjang
> sejarah milis ini, selalu saja pihak Falun Gong yang memulai. Jikalau
> tidak siap dikomentari atau didebat orang lain, lebih baik anda dan
> pihak Falun Gong tidak mengirimkan postingan ke milis ini.
> 
> Itu saja. Saya tunggu bukti-buktinya.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yufei9" 
> wrote:
> >
> > Sdr.Xuan Tong,
> > Dalam hal ini, saya melihat ada unsur kesengajaan dalam penguploadan 
> > file panjang2 ini yg saya anggap memang cukup menghabiskan bandwith, 
> > sebelumnya Sdr. Xuan Tong sudah tahu bahwa mengupload file harus 
> > melalui moderator, terbukti dari posting pertama dan kedua yg saya 
> > copy dibawah ini. Setelah itu, barulah Sdr. Xuan Tong mengupload file 
> > tersebut ke Folder Files karena filenya terlalu besar menurutnya Sdr. 
> > Xuan Tong 
> > 
- dipotong 



[budaya_tionghua] Gongchandang ? PKC ? (was: Re: THE TWO TALES OF FALUNGONG part 1)

2008-01-11 Thread Hendri Irawan
Saudara/i Yufei,

Lansung saja. Tolong kemukakan bukti-bukti bahwa milis ini digunakan
Gongchandang sebagai arena anti Falun Gong. 

Untuk anda ketahui saja, milis ini mengusung kebebasan berpendapat.
Maka karena itu, postingan pro Falun Gong JUGA DILOLOSKAN. Bagaimana
kalau ada yang mengatakan milis ini pro Falun Gong ? Saya sarankan
anda telaah dulu arsip milis ini sebelum banyak berkomentar. Sepanjang
sejarah milis ini, selalu saja pihak Falun Gong yang memulai. Jikalau
tidak siap dikomentari atau didebat orang lain, lebih baik anda dan
pihak Falun Gong tidak mengirimkan postingan ke milis ini.

Itu saja. Saya tunggu bukti-buktinya.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yufei9" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Sdr.Xuan Tong,
> Dalam hal ini, saya melihat ada unsur kesengajaan dalam penguploadan 
> file panjang2 ini yg saya anggap memang cukup menghabiskan bandwith, 
> sebelumnya Sdr. Xuan Tong sudah tahu bahwa mengupload file harus 
> melalui moderator, terbukti dari posting pertama dan kedua yg saya 
> copy dibawah ini. Setelah itu, barulah Sdr. Xuan Tong mengupload file 
> tersebut ke Folder Files karena filenya terlalu besar menurutnya Sdr. 
> Xuan Tong 
> 
> THE TWO TALES OF FALUNGONG part 1 
> Posted by: "perfect_harmony2000" 
> Maaf, ternyata sekarang jika upload files harus melalui moderator. 
> Untuk itu saya posting ulang dan secara bersambung.
> THE TWO TALES OF FALUNGONG ( cat :  upload file ) 
> Posted by: "perfect_harmony2000" 
> karena filenya terlalu besar, jadi tulisan The Two Tales of Falungong
> itu saya upload ke folder files.
> 
> Sdr. Xuan Tong sudah pasti membaca permintaan milister BT untuk stop 
> debat Falun Gong,  tapi saya perhatikan Sdr. Xuan Tong malah sengaja 
> memperpanjang. Ini yg saya keberatan. Saya kurang setuju kalau Falun 
> Gong terus disalahkan tentang mereka yg dikatakan menggunakan milist 
> kita untuk menggambarkan baiknya mereka, tetapi kebalikannya, 
> bahwa PKC lah yang menggunakan milist ini untuk menyebarkan 
> propaganda tidak baik tentang Falun Gong. Disini saya bukan menuduh 
> Sdr. Xuan Tong adalah PKC, melainkan mengutip perkataan Sdr. Xuan 
> Tong sendiri," Anda tahu tidak bahwa tulisan mengenai PKC dari Falun 
> Gong saja diloloskan di milist ini".  Jadi Sdri. Yunita, tak perlu 
> heran mengapa di milis ini banyak yg salah faham tentang Falun Gong, 
> karena memang semua media termasuk internet telah dipergunakan untuk 
> mencapai keinginan PKC yg seperti Sdri bilang yakni menghancurkan 
> Falun Gong dalam 3 bulan, termasuk dilengkapi dengan sepaket cara 
> untuk menghancurkan reputasinya. 
> 
> Yang saya kurang setuju adalah cara cara demikian digunakan untuk 
> menjatuhkan reputasi seseorang atau sesuatu, dengan cara memposting 
> artikel seperti ini, kenapa Sdr. Xuan Tong tidak upload file saja dan 
> memberitahu kalau ada file terupload? Kenapa memakai cara posting 
> ulang bersambung? Disini ada maksud dan tujuan tentunya. Di awal 
> artikel panjang itu tertulis "Our research problem originates from 
> the two contradicting tales of Falungong. Each claims to be the only 
> appropriate understanding of Li Hongzhi's theory and the followers' 
> behaviors"  menyebabkan saya selanjutnya sudah tidak mau membaca 
> kelanjutannya karena akan buang-buang waktu aja.  Hanya orang kurang 
> kerjaan yg mau susah payah membaca tulisan opini ini, karena hanya 
> berisi klaim-klaim si penulis yg dengan angkuhnya berkata, : "Each 
> claims to be the only appropriate understanding of Li Hongzhi's 
> theory and the followers' behaviors".  Ya itu khan menurutnya, 
> memangnya pemahaman dialah yg  paling betul dan cocok? Kemudian dia 
> mau agar orang lain setuju versinya? Ah sudahlah saya tidak tertarik 
> membahas tentang artikel ini. Wasting Time and Wasting my mind.  Bagi 
> anda itu riset ilmiah, bagi saya itu propaganda, dari cara 
> mempostingnya saja sudah ketahuan.
> 
> Kalau boleh saya analogikan : Kalau saya mau tahu rasa nasi, tentu 
> saya akan tanya sama orang yg setiap  hari makan nasi, bukan sama 
> orang yg tidak pernah makan nasi dan tidak percaya nasi itu bagus 
> dimakan dan menulis segala macam argumen ala dirinya bahwa nasi itu 
> beracun. WHO sebagai badan independen yg dapat dipercaya serta tidak 
> memihak, atau badan penguji mandiri seperti Surveyor telah 
> membuktikan juga bahwa nasi itu tidak beracun dan baik dimakan.  Bila 
> ada seorang ilmuwan yg berkata " Klaim saya dalam makalah ini  adalah 
> satu satunya pendapat yg cocok tentang bahaya Nasi", buktinya 
> demikian demikian, yg memasak nasi itu orangnya bagaimana bagaimana, 
> pokoknya buktinya nasi itu tidak baikNyatanya, yg pada makan nasi 
> baik2 aja tuh, pada 
> sehat malah,, Hehehehe, lucu juga ya. 
> 
> Saya pun menonton CCTV, memang di awal penganiayaan Falun Gong 
> sekitar th. 99-2001 itu luar biasa propaganda anti Falun Gong yg 
> disiarkan di media2 Tiongkok.  Praktisi Falun Gong kemudian 
> klarifikasi fakta membuat dunia tahu apa 

[budaya_tionghua] [ADMIN] Tag Email {Disarmed}

2008-01-17 Thread Hendri Irawan
Rekan-rekan sekalian,

Akhir-akhir ini banyak muncul tag email {Disarmed}. Kepada yang
postingannya tiba-tiba ditambah tag {Disarmed}, itu berarti email
scanner Yahoo membuang sebagian isi postingannya yang kemungkinan
mengandung isi yang berbahaya, attachment virus misalnya. 

Jangan tunda lagi, install anti virus dan update ke yang terbaru lalu
scan komputer anda.

Moderator




[budaya_tionghua] Fwd: Mau tanya Nama...

2008-01-22 Thread Hendri Irawan
Email ini singgah di inbox moderator. Ada yang bisa membantu ? 

Terima kasih,

Yongde

ynt_rhy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Date: Wed, 23 Jan 2008 02:15:09 -
From: "ynt_rhy" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Mau tanya Nama...

 

Saya mau nanya nih tentang nama Tjauw...
Tolong kasih tau silsilahnya dan masih ada g keturunan/silsilah
keluarganya di Indonesia..
Terimakasih
http://gudang-kl.blogspot.com




生為中華人,死為中華魂

   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Pohon yang besar dan kuat

2008-01-22 Thread Hendri Irawan
Hanya untuk direnungkan,

Sebagai manusia, adalah wajar bagi kita untuk selalu berusaha untuk
menjadi yang terbaik, terbesar, terkuat, tertinggi. Usaha-usaha untuk
memperbaiki kehidupan adalah sangat manusiawi. Hal ini bisa
dianalogikan dengan pepohonan yang juga saling bersaing mendapatkan
sinar matahari, air dan unsur hara.

Menjadi pohon yang tinggi, besar dan kuat tentu adalah sesuatu yang
sangat baik. Karena pohon yang tinggi, besar dan kuat adalah pilihan
utama pohon yang akan ditebang. 

Hormat saya,

Yongde







[budaya_tionghua] Diagram Taiji

2008-01-22 Thread Hendri Irawan
Sekedar berbagi,

Diagram Taiji atau yang lebih dikenal dengan gambar Yin Yang sudah
banyak dikenal orang. Biasanya gambaran Yin Yang di diagram itu
digambarkan seimbang dan proporsi warnanya sama. Dikatakan, bahwa
diagram itu melambangkan unsur negatif dan positif yang selalu berubah
mencapai titik keseimbangan di dunia ini.

Banyak yang memahami diagram Taiji itu dengan sederhananya
menyimpulkan bahwa Yin dan Yang itu masing-masing proporsinya 50% dan
50%. Kalau diaplikasikan secara sederhana, maka konsep memandang dunia
ini adalah 50% baik, 50% jahat. 

Di sini, saya mengutarakan pendapat bahwa pandangan itu kurang tepat.
Yin Yang Hetong / berimbang bukanlah bisa disederhanakan menjadi 50% -
50%. Cobalah amati dunia ini dengan objektif, apa yang anda amati ?
Benarkah Yin Yang itu 50% - 50% ?

Menurut yang saya pahami, dalam kondisi yang ideal (Heyi / Hetong)
proporsi Yin Yang itu adalah Yang 3 bagian, Yin 7 bagian. Jadi dalam
keadaan harmonis saja proporsi Yin itu sudah 7 bagian. Nah, sekarang
apakah dunia ini dalam keadaan harmonis ? Jadi wajar saja kalau ada
pengamatan kalau dunia ini sekarang masa edan.

Kalau diaplikasikan 3:7 itu ke dunia spiritual, maka dalam kondisi
ideal cuma 30% guru yang sejati, 70% guru yang tidak jelas. Kalau
kondisi dunia sekarang ? 

Hormat saya,

Yongde



[budaya_tionghua] Pemahaman Dao antara Rujia dan Daojia, serta perbandingan sekilas San Jia

2008-01-22 Thread Hendri Irawan
http://groups.yahoo.com/group/taoisme_indonesia/message/565

Re: Pls help, my assignment on Taoism

encoding: Big5

Miss/Mrs. Lin nin hao,

Here are some resources to help your assignment.

Daoism view regarding of Dao is perhaps best representated by the very
core of Daoism, Dao De Jing itself. Here is the first chapter that may
give you some insights of Dao.

¹D¥i¹D¡A«D±`¹D¡C¦W¥i¦W¡A«D±`¦W¡CµL¦W¤Ñ¦a¤§©l¡F¦³¦W¸Uª«¤§¥À¡C¬G±`µL¡A±ý
¥HÆ[¨ä§®¡F±`¦³¡A±ý¥HÆ[¨äéu¡C¦¹¨âªÌ¡A¦P¥X¦Ó²§¦W¡A¦P¿×¤§¥È¡C¥È¤§¤S¥È¡A²³
§®¤§ªù¡C

translation from "The Tao Inspiration, Essence of Lao Zi's Wisdom"
book published by Asiapac, page 14

Tao, if articulable, is not the eternal Tao.
The name, if can be named, is not the eternal name.
Heaven and earth start with no name,
The named is the mother of everything under the sun.
Thus, with a detached mind, you see the secret,
With an interested mind, you see the appearances.
These two grow out of the same,
But they are named differently.
They are both mysterious.
Mysterious and ineffable,
They are the essence of all secrets

translation from Chinese Text Project
http://chinese.dsturgeon.net/text.pl?node=11591&if=en

The Dao that can be trodden is not the enduring and unchanging Dao.
The name that can be named is not the enduring and unchanging name.
(Conceived of as) having no name, it is the Originator of heaven and
earth; (conceived of as) having a name, it is the Mother of all things.
Always without desire we must be found,
If its deep mystery we would sound;
But if desire always within us be,
Its outer fringe is all that we shall see.
Under these two aspects, it is really the same; but as development
takes place, it receives the different names. Together we call them
the Mystery. Where the Mystery is the deepest is the gate of all that
is subtle and wonderful.

more translations of Dao De Jing in different languages (including
Indonesian) and versions of Dao De Jing can be found at
http://home.pages.at/onkellotus/





Ruism view of Dao is best representated by the first chapter of Zhong
Yong, translated to english (somewhat less satisfactory translation)
as the Doctrine of the Mean (common), The Mean (DC Lau), The Constant
Mean (James Legge), The Common Centrality (Du Weiming), The Perfect
Harmony, etc. Here is the first chapter;

¤Ñ©R¤§¿×©Ê¡A²v©Ê¤§¿×¹D¡A­×¹D¤§¿×±Ð¡C¹D¤]ªÌ¡A¤£¥i¶·ªØÂ÷¤]¡A¥iÂ÷«D¹D¤]¡C
[EMAIL PROTECTED]
¿W¤]¡C³ß«ã«s¼Ö¤§¥¼µo¡A¿×¤§¤¤¡Fµo¦Ó¬Ò¤¤¸`¡A¿×¤§©M¡F¤¤¤]ªÌ¡A¤Ñ¤U¤§¤j¥»
¤]¡F©M¤]ªÌ¡A¤Ñ¤U¤§¹F¹D¤]¡C­P¤¤©M¡A¤Ñ¦a¦ì²j¡A¸Uª«¨|²j¡C

translation of the first chapter:

http://en.wikisource.org/wiki/The_Doctrine_of_the_Mean

What Heaven has conferred is called The Nature; an accordance with
this nature is called The Path of duty; the regulation of this path is
called Instruction.

The path may not be left for an instant. If it could be left, it would
not be the path. On this account, the superior man does not wait till
he sees things, to be cautious, nor till he hears things, to be
apprehensive.

There is nothing more visible than what is secret, and nothing more
manifest than what is minute. Therefore the superior man is watchful
over himself, when he is alone.

While there are no stirrings of pleasure, anger, sorrow, or joy, the
mind may be said to be in the state of Equilibrium. When those
feelings have been stirred, and they act in their due degree, there
ensues what may be called the state of Harmony. This Equilibrium is
the great root from which grow all the human actings in the world, and
this Harmony is the universal path which they all should pursue.

Let the states of equilibrium and harmony exist in perfection, and a
happy order will prevail throughout heaven and earth, and all things
will be nourished and flourish.

http://san.beck.org/Chung-yung.html

What heaven gives to people is called human nature.
Following our nature is called the Way.
Cultivating the Way is called education.
The Way cannot be separated from us for a moment.
What can be separated is not the Way.
Therefore the best people are careful when they are unseen
and apprehensive when they are unheard.
Nothing is more visible than what is hidden,
and nothing more manifest than what is subtle.
Therefore the best people look into their hearts
when they are alone.

Before the feelings of pleasure, anger,
sorrow, and joy are aroused,
one is in what is called the center.
When these feelings are aroused,
and they each attain due measure and degree,
it is called harmony.
The center is the supreme foundation of the universe,
and harmony is its universal expression.
When the center and harmony are realized fully,
then order and happiness abound throughout heaven and earth,
and all things are nourished and flourish.

In Indonesian, Zhong Yong is translated by Matakin as "Tengah
Sempurna" or Perfect Centrality (lit.) / Perfect Harmony (cont.). Here
is the translation form "Li Ji" published by Matakin, page 584.
Warning: the Matakin translation below is based on Matakin view on
Ruism (Chistian-ized) which may not be 

[budaya_tionghua] Re: Diagram Taiji

2008-01-22 Thread Hendri Irawan
Bu Wiwin Dewi,

Memang kalau dilihat dari gambar diagram Taiji, secara "kuantitatif"
proporsi Yin Yang adalah 50 - 50. Yang saya maksudkan adalah proporsi
"kualitatif".

Menurut pemahaman saya kondisi Taiji / Yin Yang Hetong / Heyi itu
adalah 3 Yang 7 Yin. Dalam kondisi yang tidak harmonis proporsi Yin
bisa lebih dari 7, ataupun proporsi Yang lebih dari 3. Kelihatannya
lebih sering posisi Yin mendominasi Yang ketika keadaan tidak Heyi.

Namun bisa saja saya yang salah.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, wiwin dewi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> menurut saya 
> diagram yin dan yang porsinya emang 50 - 50
> di gambar itu dibagian putih ada setitik hitam, 
> di bagian hitampun ada setitik putih,
> gambar itu bukan tidak bermaksud
> namun hal itu ada maksudnya
> didalam hati yang putih, pasti ada setitik niat jahat
> dalam hatinya, begitu juga di dalam hati seorang yang
> jahat, pasti ada setitik kebaikan dalam hatinya,
> 
> 
> 
> --- Hendri Irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Sekedar berbagi,
> > 
> > Diagram Taiji atau yang lebih dikenal dengan gambar
> > Yin Yang sudah
> > banyak dikenal orang. Biasanya gambaran Yin Yang di
> > diagram itu
> > digambarkan seimbang dan proporsi warnanya sama.
> > Dikatakan, bahwa
> > diagram itu melambangkan unsur negatif dan positif
> > yang selalu berubah
> > mencapai titik keseimbangan di dunia ini.
> > 
> > Banyak yang memahami diagram Taiji itu dengan
> > sederhananya
> > menyimpulkan bahwa Yin dan Yang itu masing-masing
> > proporsinya 50% dan
> > 50%. Kalau diaplikasikan secara sederhana, maka
> > konsep memandang dunia
> > ini adalah 50% baik, 50% jahat. 
> > 
> > Di sini, saya mengutarakan pendapat bahwa pandangan
> > itu kurang tepat.
> > Yin Yang Hetong / berimbang bukanlah bisa
> > disederhanakan menjadi 50% -
> > 50%. Cobalah amati dunia ini dengan objektif, apa
> > yang anda amati ?
> > Benarkah Yin Yang itu 50% - 50% ?
> > 
> > Menurut yang saya pahami, dalam kondisi yang ideal
> > (Heyi / Hetong)
> > proporsi Yin Yang itu adalah Yang 3 bagian, Yin 7
> > bagian. Jadi dalam
> > keadaan harmonis saja proporsi Yin itu sudah 7
> > bagian. Nah, sekarang
> > apakah dunia ini dalam keadaan harmonis ? Jadi wajar
> > saja kalau ada
> > pengamatan kalau dunia ini sekarang masa edan.
> > 
> > Kalau diaplikasikan 3:7 itu ke dunia spiritual, maka
> > dalam kondisi
> > ideal cuma 30% guru yang sejati, 70% guru yang tidak
> > jelas. Kalau
> > kondisi dunia sekarang ? 
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
> > 
> > 
> 




[budaya_tionghua] Dewa Rejeki dan tahun baru Tionghoa

2008-01-24 Thread Hendri Irawan
Renungan dalam rangka menyambut tahun baru Tionghoa

Di kalangan masyarakat Tionghoa, dewa rejeki / Cai Shen Ye adalah
sosok yang amat sangat penting. Apalagi dalam rangka tahun baru
Tionghoa. Kepercayaan akan dewa dapur naik ke langit untuk memberikan
laporan tahunan bahkan banyak yang sudah bercampur aduk menjadi
naiknya semua dewa-dewi termasuk dewa rejeki. Beberapa kalangan malah
menyamakan dewa dapur dengan dewa rejeki. Tentu saja, selama
kepercayaan itu berpulang ke diri masing-masing.

Kalau dewa rejekinya naik ke langit tentu saja dia juga akan balik ke
rumah. Biasanya pada malam tahun baru ada ritual menyambut kembalinya
dewa rejeki masuk ke dalam rumah. Semua anggota keluarga diharapkan
hadir (begadang) untuk melakukan ritual penyambutan. Ada yang percaya
bahwa kalau tidak disambut, maka rejeki sekeluarga akan ludes tahun
ini. Ibaratnya pejabat resmi kalau tidak disambut dengan wah yah ngambek.

Di ritual penyambutan dewa rejeki ini sebenarnya ada hal penting yang
sudah banyak dilupakan atau malah tidak pernah diketahui orang.
Sebenarnya kalau ditelaah lebih lanjut, di tengah malam itu ada satu
proses perenungan atas apa saja yang telah dilakukan selama setahun
ini. Baik atau burukkah diri kita setahun ini ? Renungan ini
dilanjutkan dengan penyesalan dan janji pertobatan untuk menjadi
manusia yang lebih baik di tahun yang baru. Jadi kalau mau diambil
jalan tengahnya dalam bahasa sederhana, kita berjanji kepada dewa
rejeki dengan jaminan rejeki selama setahun. Boleh dikatakan bahwa
perenungan, penyesalan dan janji pertobatan inilah yang telah hilang. 

Daripada anda sekeluarga menghabiskan malam tahun baru Tionghoa secara
mewah dan meriah, lebih baik menghabiskan malam tahun baru dengan
makan bersama sekeluarga dan melakukan perenungan, penyesalan dan
janji pertobatan. Tentu saja agar rejeki anda lebih baik di tahun yang
baru. Bagi yang alergi terhadap dewa-dewi, abaikan saja ritual
sembahyangannya atau gantikan dewa-dewi itu dengan apa yang anda yakini.

Di hari-hari pertama tahun baru Tionghoa juga ada sebuah budaya yang
dikenal dengan nama "membeli dewa rejeki". Tentu saja budaya ini juga
banyak yang telah luntur makna luhurnya dan cenderung menjadi
benar-benar seperti menyogok sang dewa. 

Sebenarnya yang dimaksudkan dengan membeli dewa rejeki adalah seperti
berikut. Dalam minggu awal tahun baru Tionghoa biasanya ada anak-anak
kecil ataupun orang dewasa yang berasal dari kalangan kurang mampu
memberikan ucapan selamat tahun baru kepada mereka yang lebih mampu.
Yang menerima ucapan selamat lalu memberikan angpao sukarela kepada
mereka sebacai balasan ucapan selamat itu. Yang menerima angpao
kemudian menuliskan pujian atas kemurahan hati si penderma di atas
secarik kertas merah kecil. Kerta merah ini kemudian ditempelkan di
pintu depan rumah sang penderma. Di jaman dulu lebih heboh lagi, para
penerima angpao tersebut ada yang malah melakukan promosi gratis
dengan menyebarluaskan kemurahan hati sang penderma melalui omongan
mulut ke mulut, berteriak keras-keras di tengah jalan atau bahkan
menyanyi dan berpuisi seadanya. Inilah sebenarnya yang dimaksudkan
dengan "membeli dewa rejeki" itu. Jadi dewa rejeki itu adalah kalangan
tidak mampu. Bukannya dewa rejeki dalam bentuk gambar dan patung yang
notabene benda mati.

Selamat tahun baru Tionghoa, Gong Xi Fa DE.

Hormat saya,

Yongde





[budaya_tionghua] Re: Pekan Living In Harmony, The Chinese Heritage in Indonesia

2008-01-25 Thread Hendri Irawan
Kelihatannya acara yang berlangsung mayoritas bersangkutan dengan
Tionghoa di Jawa. Ayo rekan-rekan yang di luar Jawa lebih giat lagi
menggalang upaya supaya bisa ikutan dalam acara seperti ini.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lisa suroso <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
>   Living In Harmony, The Chinese Heritage in Indonesia
>   Mall Ciputra, Grogol Jakarta
>   23 Januari 2008-17 Februari 2008
>
>   Bagaimana harmoni & integrasi kehidupan etnis Indonesia Tionghoa
di Jakarta dan di Indonesia? Ternyata banyak hal-hal alamiah terjadi
membentuk kehidupan harmonis diantara etnis Tionghoa dan etnis-etnis
lainnya di Indonesia dan melahirkan budaya Tionghoa Peranakan. 
> Mall Ciputra menghadirkan potret kehidupan warga keturunan dan
milstone peran warga keturunan dalam sejarah perjuangan Indonesia
(dalam bentuk foto), menampilkan kekayaan kasanah budaya tionghoa di
Indonesia (kaligrafi, batik, arsitektur, wayang dll), talkshow
(fengsui, hongsui, peruntungan dll), fashion show, lomba karaoke
berhadiah dan lain sebagainya. 
>   Selain promo dan talkshow yang akan dilakukan, juga akan ada
selingan-selingan berita dan cerita mengenai imlek yang akan diakhiri
dengan ajakan untuk menyaksikan gebyar imlek di Mall Ciputra. Bagi
pelanggan yang berbelanja dengan nominal tertentu, bisa mengambil
amplop rejeki di Pohon Angpau dan menuliskan harapannya di Pohon
Berbuat Baik. Jumlah harapan yang tergantung di Pohon Berbuat Baik
akan dikalikan Rp. 5.000,- untuk disumbangkan bagi warga betawi dan
warga "cina" benteng Tangerang yang hidup di bawah garis kemiskinan.
> 
>  Sepanjang dua minggu ini Radio Sonora FM juga akan mencoba
mengangkat potret inkulturasi, integrasi, perjuangan Tionghoa di
Indonesia, mungkin juga akan mengangkat tokoh-tokoh tionghoa yang
telah banyak berperan dalam perjuangan politik ekonomi, sosial, budaya
dan lain sebagainya di negeri ini, termasuk mengangkat warga keturunan
yang telah menjadi muslim, atau mereka yang hidup terpinggirkan….untuk
menampilkan potret Living in Harmony….
>  
> Talkshow di Sonora FM
>   24 Januari 2008 16.00-17.00
>   Sugwantono Tanto (General Manager Mall Ciputra)
>   Iwan Santoso (Wartawan Harian Kompas)
>   Lisa Suroso (Pemimpin Redaksi Majalah Suara Baru, Media
Perhimpunan INTI)
>
>   Talk About Cina Peranakan
>   "Tionghoa Peranakan sebagai Pelangi Nusantara"
>   30 Januari 17.00
>   Pembicara Abdurrahman Wahid (Gus Dur )
>   Benny G. Setiono
>   Remy Silado
>
>   "Batik Lasem sebagai Bagian dari Kebudayaan Cin Peranakan"
>   31 Januari 2008 17.00
>   William Kwan
>   Sigit Witjaksono
>
>   "Menguak Budaya Cina Peranakan"
>   1 Februari 2008 17.00
>   Dwi Woro Mastuti
>   Ibnu Wahyudi
>   Iwan Santosa
>
>   COLORS OF CHINESE CULTURE 
>   "Prosesi Pernikahan Tradisional Cina Peranakan"
>   Grambang Kromong
>   25 Januari 2008 15.00
>   30 Januari 2008 17.00
>
>   Lenong
>   25 Januari 2008 15.00
>   9 Februari 2008 15.00
>
>   Demo & Lomba membuat Lumpia
>   26 Januari 2008 15.00
>
>   Wayang Potehi
>   26 Januari – 16 Februari
>   11.00 dan 19.00
>
>   MUSIC SHOW
>   Rani 25 Januari 2008 15.00
>   Four Seasons 2 Februari 2008 15.00
>
>   Barongsai Action
>   25 Januari 2008 15.00
>   1 Februari 2008 18.00
>   7 Februari 2008 16.00
>   8-10 Februari 2008 15.00
>
>   Wushu&Lion Dance
>   7 Februari 2008 15.00
>   8 Februari 2008 15.00
>
>   Classical Chinese Performance
>   Kaligrafi
>   25-27 Januari 2008 15.00
>   1-3, 5 Februari 2008 15.00
>
>   Musik Tradisional
>   27 Januari 2008 15.00
>
>   Opera Tradisional
>   6 & 10 Februari 15.00
>
>   Wushu dan Liong Dance
>   7 Februari 2008 15.00
>   8 Februari 2008 15.00
>
>   Fun Competition
>   Lomba Karaoke Lagu Mandarin
>   3 Februari 2008 15.00
>   Berhadiah uang tunai!!
>
>   Pameran Foto Kebudayaan Tionghoa Peranakan
>   Fotografer : Eric Satyadi
>
>   GRATIS! Makanan Peranakan Setiap Hari (syarat & ketentuan berlaku)
>   Didukung oleh KOMPAS, KONTAN, Sonora 92.0, Pas FM 92.4
>   
>
> -
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. 
Try it now.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] OOT: Fwd: Informasi Lowongan Pekerjaan PT. Astra International - Honda

2008-01-28 Thread Hendri Irawan


Rina Renata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: "Rina Renata" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Informasi Lowongan Pekerjaan PT. Astra International - Honda
Date: Mon, 28 Jan 2008 16:57:18 +0700

--
  
 rinare020540   rinare020540   3   19   2007-05-24T09:20:00Z   
2007-05-24T09:21:00Z   1   CIST   1   1   9.2720@font-face {  font-family: 
Trebuchet MS; } @page Section1 {size: 8.5in 11.0in; margin: 1.0in 1.25in 1.0in 
1.25in; mso-header-margin: .5in; mso-footer-margin: .5in; mso-paper-source: 0; 
} P.MsoNormal {  FONT-SIZE: 12pt; MARGIN: 0in 0in 0pt; FONT-FAMILY: "Times New 
Roman"; mso-style-parent: ""; mso-pagination: widow-orphan; 
mso-fareast-font-family: "Times New Roman" } LI.MsoNormal {  FONT-SIZE: 12pt; 
MARGIN: 0in 0in 0pt; FONT-FAMILY: "Times New Roman"; mso-style-parent: ""; 
mso-pagination: widow-orphan; mso-fareast-font-family: "Times New Roman" } 
DIV.MsoNormal {  FONT-SIZE: 12pt; MARGIN: 0in 0in 0pt; FONT-FAMILY: "Times New 
Roman"; mso-style-parent: ""; mso-pagination: widow-orphan; 
mso-fareast-font-family: "Times New Roman" } H1 {  FONT-SIZE: 9pt; MARGIN: 0in 
0in 0pt; COLOR: purple; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt; 
mso-pagination:
 widow-orphan; mso-style-next: Normal; mso-outline-level: 1; mso-font-kerning: 
0pt } P.MsoBodyText {  FONT-SIZE: 8pt; MARGIN: 0in 0in 0pt; COLOR: gray; 
FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-pagination: widow-orphan; 
mso-fareast-font-family: "Times New Roman" } LI.MsoBodyText {  FONT-SIZE: 8pt; 
MARGIN: 0in 0in 0pt; COLOR: gray; FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 
12.0pt; mso-pagination: widow-orphan; mso-fareast-font-family: "Times New 
Roman" } DIV.MsoBodyText {  FONT-SIZE: 8pt; MARGIN: 0in 0in 0pt; COLOR: gray; 
FONT-FAMILY: Arial; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-pagination: widow-orphan; 
mso-fareast-font-family: "Times New Roman" } DIV.Section1 {  page: Section1 }   
Dengan Hormat,
  
 Kami dari PT. Astra International  Tbk. - Honda, saat ini membutuhkan tenaga 
kerja untuk posisi  Part Account Executive. Untuk itu kami mohon kesediaan  
Bapak/Ibu owner milis budaya_tionghua@yahoogroups.com untuk  posting informasi 
lowongan pekerjaan ini pada milis Anda.
  
 Gambaran Tugas Part Account  Executive:
 - merencanakan &  menjalankan stategi penjualan Spare Part di jaringan toko
 - melakukan pembinaan terhadap jaringan  toko
  
 Kompensasi & fasilitas:
 Gaji pokok, insentif, kredit motor tanpa  bunga, tunjanga-tunjangan
  
 Persyaratan:
 - usia maksimal 26 tahun
 - pendidikan minimal SMA  sederajat
 - bisa berbahasa Mandarin
 - Memiliki sepeda motor dan SIM  C
  
 Bagi Anda yang berminat dan memenihi  persyaratan di atas dapat mengirimkan CV 
ke: [EMAIL PROTECTED]
 atau via pos ke:
 PT. Astra International Tbk. -  Honda
 Komplek Astra International Ged. B lt.  5
 Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter  II
 Jakarta 14330
  
 Terima kasih.
   
  
 Rina Renata [ Irin  ] Recruitment & Training  Support Adm.
Human Resources Department – Head Office
 PT Astra International Tbk –  Honda
Astra International -B-  Building, 5th floor
 Gaya  Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta 14330
 Phone  + 62 21 65310250  ext  3525
  


 The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.
 


生為中華人,死為中華魂

   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: Metro File

2008-01-28 Thread Hendri Irawan
Pak Wahyudi,

Kalau yang dimaksud adalah dokumenter "Naga Di Bumi Garuda", tim
moderator memiliki rekamannya dalam bentuk 2 keping DVD. Jikalau
tertarik, silakan hubungi tim moderator melalui
[EMAIL PROTECTED]

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Agus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saudaraku,
> 
> Kalau tidak salah lihat, Metro TV bakal menyiarkan program acara
Metro File 
> dengan judul Naga di Negeri Garuda, cerita tentang Tionghoa di
Indonesia, 
> pada hari Minggu 3 Februari 2008.
> Kalau nanti ada yang sempat merekamnya, bisa dibagi-bagi dong.
> Seperti biasanya,  sumber data acara tersebut bagus-bagus.
> 
> Semoga bermanfaat.
> 
> Salam budaya,
> Agus Wahyudi
> 
> SAVE BANDWITH!
> (hapus text yang tidak perlu)
>




[budaya_tionghua] Fwd: Re: [taoisme_indonesia] Tahun Baru Imlek, Chiong & Buang Sial

2008-01-29 Thread Hendri Irawan


Ony <[EMAIL PROTECTED]> wrote: To: [EMAIL PROTECTED]
From: Ony <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Wed, 30 Jan 2008 11:05:17 +0700
Subject: Re: [taoisme_indonesia] Tahun Baru Imlek, Chiong & Buang Sial

   selama ini yang kita kenal dalam upacara 
sembahyang imlek itu ada 12
 macam masakan dan 12 macam kue, namun kebanyakan sudah "sangat"
 indonesia masakannya dan juga tergantung dari suku seperti Hokian,
 Konghu, Khek, Tiociu, dll
 
 jika di tiongkok sendiri khususnya suku Han, apakah ada yang tau 12
 macam masakannya apa saja dan 12 kue nya apa saja ya?
 
 hanya untuk perbandingan saja dan pengetahuan umum, bukan maksud
 mengganti tradisi leluhur hoakiao di Indonesia
 
 lim_russ wrote:
 > 
 > 
 > *Tahun Baru Imlek, Chiong & Buang Sial*
 > *Oleh : Suhana Lim*
 > 
 > 25-Jan-2008, 21:59:21 WIB - [*www.kabarindonesia.com*]
 > 
 > */KabarIndonesia/* - Pergantian tahun Imlek sudah di depan mata. Pada
 > masa-masa seperti ini banyak sekali pembicaraan yang berkaitan dengan
 > tahun apa dan shio yang chiong apa. Aneka buku dan ramalan seputar tahun
 > mendatang ikut menyemarakan suasana. Tulisan ini adalah jawaban saya
 > bagi mereka yang sudah mengemail saya menanyakan soal nasib, hoki, 
 > peruntungan, jodoh dan lainnya di tahun baru mendatang. Mohon maaf saya
 > tidak dapat menjawab email anda semua  satu persatu karena penjelasannya
 > sama, jadi saya jawab secara terbuka saja melalui tulisan ini.
 > 
 > Pergantian tahun adalah sesuatu yang alami, yang pasti akan terjadi.
 > Dampaknya tentu saja ada bagi kita, ada yang bagus dan tentu saja ada
 > yang kurang. Coba saja amati, bukankah dalam pergantian musim ada flora
 > dan fauna yang diuntungkan dan dirugikan. Itulah hukum alam. Kalau anda
 > masih hobi mencari tahu mengenai apa yang akan terjadi bagi shio anda,
 > silahkan saja. Tapi jangan sampai di-brain wash sehingga membuat anda
 > menjadi cemas berlebihan atau sebaliknya.
 > 
 > Semua yang ditulis di buku-buku itu hanyalah secara garis besar saja.
 > Misalnya kalau dikatakan shio anda akan ada bahaya, belum tentu akan
 > terjadi. Kalau mau lebih akurat, harus dihitung dan dianalisa sampai ke
 > jam, hari bulan dan tahun. Nah, semua yang dikatakan di buku-buku hanya
 > menghitung dan analisa tahun saja. 
 > 
 > Kalau semua tadi benar,  bukankah berarti didunia ini hanya ada 12 (dua
 > belas) macam nasib saja? Kenyataannya kan tidak demikian. Sama-sama shio
 > macan misalnya, tetapi perbedaan jam, tanggal dan bulan akan membuat
 > antar individu berbeda perjalanan hidupnya. Tidak boleh dilupakan pula
 > faktor lingkungan dimana yang bersangkutan tinggal dan faktor pribadi
 > (pendidikan, karakter, dsbnya) ikut pula mempengaruhi nasib seseorang.
 > Thian, di dan ren!!
 > 
 > Urusan "membuang sial" juga cukup ramai dan rancu. Hal itu terkadang
 > diekspose dalam skala yang berlebihan, sehingga hanya menjadi ritual
 > yang membutuhkan biaya cukup besar.  *Sebenarnya teknik untuk "membuang
 > sial" yang paling jitu dan ampuh itu cukup mudah dan murah. Berbuatlah
 > kebajikan setiap hari. Membantu orang, berderma kepada yang membutuhkan,
 > atau hal-hal lain yang setiap hari bisa kita lakukan merupakan "jurus
 > nomor wahid" untuk membantu melancarkan jalan hidup kita. Jadi tidak
 > perlu menunggu saat tertentu dalam setahun untuk melakukan seremoni
 > "buang sial" atau apapun istilah lainnya.
 > 
 > *Akhir kata, sambutlah pergantian tahun (apaun shio tahunnya) dengan
 > pikiran dan perasaan yang positif. Kalau dibilang shio kita bagus atau
 > jelek yah terima saja, amini saja. Perjalanan hidup kita tidak
 > ditentukan oleh aneka "ramalan" yang ditulis dibuku-buku. Bagaimana kita
 > bersikap jauh lebih menentukan.
 > 
 > Xin Nian Guai Lo, Wan Se Ru Yi :) :)
 > 
 > 
 
 
   


·q¤Ñ¦a, «ô¯ª¥ý.
¥Í¬°µØ¤H, ¦º¬°µØ»î.
   
-
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] [ADMIN] Peringatan Cara Berdiskusi

2008-02-01 Thread Hendri Irawan
Bagi anda-anda semua yang doyang bersilat kata:

Jangan melakukan penyerangan terhadap pribadi ataupun tidak berdebat
kusir. Masalah pribadi ataupun pertikaian di tempat lain jangan dibawa
ke sini.

Moderator



[budaya_tionghua] Re: sdri Greysia: kelenteng dan masa reformasi

2008-02-09 Thread Hendri Irawan
Pak Tanaya,

Untuk point 1, saya baca bung Ardian sudah mejawabnya sendiri.

Untuk point 2, ada sedikit yang mau saya komentari:
SARA ? Tentu saja milis ini berkutat masalah SARA, selama SARA itu
Suku Agama Ras Antargolongan. Wong namanya milis Tionghoa. Kalau yang
anda maksud adalah saling cerca antara golongan/agama tertentu, maaf
saja. Anda coba lihat di arsip milis ini dari awal sudah bersifat
defensif terhadap serangan dari golongan tertentu yang dulunya gemar
mensetan-setankan budaya Tionghoa. Anehnya sekarang malah golongan ini
yang gembar-gembor memeluk budaya Tionghoa. Benar-benar cina ! Jadi
kalau ada sentimen tertentu, tolong anda lihat bahwa banyak anggota
lama adalah mereka-mereka yang dari dulu (ada yang bahkan sampai
sekarang) melakukan counter terhadap pemelintiran informasi (baca:
mensetan-setankan) kebudayaan Tionghoa.

Lalu, mengenai tulisan moderator. Perlu saya sampaikan bahwa dalam
sejarah milis ini ada moderator yang sampai harus di-ban karena
tulisannya yang dianggap terlalu keras. 

Terakhir, saya mau menyoroti sikap tidak dewasa dari beberapa member.
Setiap kali terjadi diskusi yang panas, ada saja member yang merasa
dirinya harus diistimewakan dengan mengirimkan japri kepada moderator
baik melalui jalur email moderator ataupun langsung ke moderator
tertentu. Yang paling lucu adalah beberapa bulan yang lalu,
masing-masing pihak yang berdebat saling mengirimkan email pribadi
yang intinya meminta agar pihak lawannya di-ban. Mungkin mereka merasa
kepentingannya terusik, sehingga merasa perlu memberikan email-email
tersebut. Sungguh lucu. 

Hormat saya,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Jimmy Tanaya"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Para moderators, terutama bung Ardian,
> 
> 1. Saya menunggu jawaban dari moderator mengenai protes saya dalam hal
> reply sdr Ardian (ada di bagian 'ekor' message ini).
> 2. Saya menanyakan kembali, apakah milis budaya_tionghua masih 'setia'
> pada rel-nya utk tidak mendiskusikan (apalagi menjelek2an) SARA?
> 
> Bung Ardian, menulis sebagai pribadi dan moderator itu memang beda.
> Saya juga moderator/owner di beberapa milis, maka, dalam batas2
> tertentu, saya juga mengerti pembedaan tersebut. Namun, sebagai
> moderator (dan penulis) ada 'kewajiban tidak tertulis' utk menjaga
> dengan amat sangat agar tulisan 'moderator/pribadi' tersebut tidak
> melanggar aturan milis. Lah kan jadinya lucu, masak moderator
> melanggar aturan milisnya sendiri? Bila pelanggar lain diberi sanksi,
> lalu apa sanksi bagi moderator yg melanggar? Nah, sekali lagi, karena
> kerumitan2 yg mungkin ditimbulkan oleh pelanggaran 'moderator' itulah;
> maka para moderator/owner sangat berhati2 dalam menulis.
> 
> Bila orang lain melakukan kesalahan, bukan berarti kita juga 'boleh'
> melakukan kesalahan yg sama. Bukankah demikian bung Ardian?
> 
> 
> salam,
> jimmy
> 




[budaya_tionghua] Re: Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)

2008-02-11 Thread Hendri Irawan
encoding: Big5

Sekalian koreksi karena salah ingatan, yang baris pertama itu

¾i¤£±Ð ¤÷¤§¹L

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Di rumah:
> 
> ¤l¤£±Ð ¤÷¤§¹L
> 
> Di sekolah:
> 
> ±Ð¤£ÄY ®v¤§´k
> 
> Bagi para orang tua, silahkan direnungkan. Jangan memakai alasan
> "mesti cari duit" untuk menghindari kewajiban yang paling mendasar
> sebagai orang tua.
> 
> Hormat saya,
> 
> Yongde
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan 
> wrote:
> >
> > Pak Raharjo, ni hao !
> >   Istilah "Xin-bu-xin-you-ni" adalah sebuah istilah yang santun,
> istilah yang dipakai dalam Budaya Tionghua untuk menunjukkan sikap
> skeptis terhadap keyakinan yang berbeda. Jelas istilah ini tidak akan
> menyakitkan hati siapapun.
> >   Tetapi, yang ini ceritanya jelas berbeda:
> >   Pada suatu hari, si Ibu tua, yang layak disebut
> >   emak, bersembahyang didepan alatar sang suami almahur. Tiba-tiba
> datang cucunya yang sekolah SD. Anak itu nyeletuk : Mak, engkongkan
> sudah meninggal, engkong tidak boleh disembahyangin lagi, foto itu
> isinya SETAN !!!
> > 
> >   Nah, apa yang dirasakan sang emak ?
> > 
> >   Salam dari Indarto.Tan
> > 
> > 
> > raharjo irawan  wrote:
> >   Biarlah jangan diributkan, khan ada pepatah:
> > 
> > ANJING MENGGONGGONG KAFILAH TETAP BERLALU
> > 
> > selain itu kita orang Tionghoa khan ada ungkapan:
> > 
> > XIN BU XIN YOU NI ( percaya atau tidak percaya ada
> > pada kamu sendiri )
> > 
> > Ini memang siasat dari orang agama lain untuk
> > menjatuhkan kepercayaan orang lain.
> > 
> > Salam,
> > Irawan
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Sang Murtad Membuka Rahasia KwaMia (Kesaksian Palsu)

2008-02-11 Thread Hendri Irawan
Di rumah:

¤l¤£±Ð ¤÷¤§¹L

Di sekolah:

±Ð¤£ÄY ®v¤§´k

Bagi para orang tua, silahkan direnungkan. Jangan memakai alasan
"mesti cari duit" untuk menghindari kewajiban yang paling mendasar
sebagai orang tua.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Pak Raharjo, ni hao !
>   Istilah "Xin-bu-xin-you-ni" adalah sebuah istilah yang santun,
istilah yang dipakai dalam Budaya Tionghua untuk menunjukkan sikap
skeptis terhadap keyakinan yang berbeda. Jelas istilah ini tidak akan
menyakitkan hati siapapun.
>   Tetapi, yang ini ceritanya jelas berbeda:
>   Pada suatu hari, si Ibu tua, yang layak disebut
>   emak, bersembahyang didepan alatar sang suami almahur. Tiba-tiba
datang cucunya yang sekolah SD. Anak itu nyeletuk : Mak, engkongkan
sudah meninggal, engkong tidak boleh disembahyangin lagi, foto itu
isinya SETAN !!!
> 
>   Nah, apa yang dirasakan sang emak ?
> 
>   Salam dari Indarto.Tan
> 
> 
> raharjo irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Biarlah jangan diributkan, khan ada pepatah:
> 
> ANJING MENGGONGGONG KAFILAH TETAP BERLALU
> 
> selain itu kita orang Tionghoa khan ada ungkapan:
> 
> XIN BU XIN YOU NI ( percaya atau tidak percaya ada
> pada kamu sendiri )
> 
> Ini memang siasat dari orang agama lain untuk
> menjatuhkan kepercayaan orang lain.
> 
> Salam,
> Irawan
>




[budaya_tionghua] Re: SHIO MACAN

2008-02-11 Thread Hendri Irawan
Setahu saya yang 2XXX itu dihitung dari kelahiran Kongzi. Sedangkan
yang 4XXX bisa dari Huangdi atau lebih tepatnya dihitung sejak jaman
Xia berdiri. Tolong dikoreksi kalau salah.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "feifei_fairy"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Silahkan anda pake paham lunisolar, yang pasti makna perayaan imlek apa
> bukan penggantian musim dingin ke musim semi?
> 
> Tolong ini jawab dulumenurut anda sendiri bagaimana
> 
> 2559 memakai perhitungan kelahiran buddha sedangkan yang satunya adalah
> kaisar pertama china huang di dan inilah yang dipake china china di
> berbagai belahan benua.
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000"
>  wrote:
> >
> > Sdr.Feifei,
> >
> >
> > saya rasa peramal juga ada yang meramalkan nasibnya sendiri, tentunya
> > jika meleset itu adalah urusan pribadi mereka.
> >




[budaya_tionghua] Re: Pertanyaan

2008-02-13 Thread Hendri Irawan
Bapak Thee,

Ada yang mengatakan bahwa afiliasi seorang individu itu merupakan
kombinasi dari:

1. Identifikasi / pengakuan oleh individu itu sendiri bahwa dia
termasuk golongan apa.
2. Ciri khas sosial kultural (misalnya: budaya) yang dihayati dan
dipraktekkan individu tersebut.
3. Ciri khas biologis dan fisik individu itu.
4. Adanya pengakuan / asumsi / pendapat dari masyarakat bahwa individu
tersebut termasuk golongan tertentu.

Kombinasi ke 4 faktor di atas bukanlah mutlak harus keempat-empatnya
dimiliki baru bisa dikatakan seseorang termasuk golongan apa. Bisa
saja orang yang secara biologis adalah termasuk golongan A, akan
tetapi dia menolak untuk dikategorikan sebagai golongan A dan lebih
memilih menjadi golongan B. Di samping itu perilaku dan budaya yang
dia anut juga adalah golongan B. Maka dia sebenarnya lebih termasuk
golongan B. Apalagi ditambah misalnya golongan B menerima dengan baik
individu itu dan golongan A juga memaklumi pilihan sang individu, maka
B lah dia.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Mr sanliong thee <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> Para Milis,
> Saya seorang Tionghoa turunan yang saya rasa sudah
> tidak murni lagi rasnya,kalau bahasa inggrisnya saya
> ini sudah bukan stamboom A tapi sudah campuran anjing
> kampung.Karena kakek saya 5 generasi sebelum saya
> datang ke Indonesia bersama kawan kawan nya lelaki
> semua dan tentu saja tidak bisa mereka itu saling
> menghamili masing masing, maka Kakek buyut saya
> menikah dengan nenek buyut saya yang orang Indonesia
> Jawa.cucunya kakek buyut saya juga menikah dengan
> orang jawa asli dan dari mereka lahirlah kakek saya
> yang melahirkan ayah saya dari ibu Tionghoa dan juga
> melahirkan saya dari ibu tionghoa juga yang mana ayah
> ibu saya tidak dapat berbahasa mandarin[sedikit
> sekali]tetapi tetap memiliki nama tionghoa.
> Sekarang pertanyan saya adalah : apakah saya ini
> termasuk tionghoa,pribumi atau setengah
> setengah.hehehehe kaya saya bilang stamboom kelas
> kambing.Soalnya ke tionghoa totok kagak diaku[sewaktu
> saya mau melamr istri saya yang turunan asli dari
> kuomintang generasi pertama di indo]ditanya dulu sam
> mertua saya keabsahan stamboom saya , ke golongan
> pribumi juga kagak resmi diaku.Terus sewaktu saya
> dolan ke chungkuo sono[kebetulan nemu ticket kapal
> dijalan], isne isne tanya sama ahli kebudayaan :apa
> saya ini bisa diaku sebagai orang chinese? jawabanya
> setelah ditanya jawab pelintir sana dan plintir
> sono,persis seperti sewaktu saya mau ambil pasport
> pertama kali, tuh si apak bilang: Iam so sorry mister,
> kamu ini bukan termasuk stamboom A.Nah lu.jadi gue
> nih apaan ya?Bini gue bilang,Ya ...lu mah anjing
> geladak...nyampur sana nyampur sini,sono di buang,
> sini kagak diaku,di belah sonoh di
> jepret...hahaha...nasib gue memang apes ya.Eit tapi
> nti dulu...pas gue periksa darah , gue bandingin sama
> orang yang kulitnya laen tuh , ade item,kuning,sawo
> mateng,putih.eh kok darahnya sama merah.
> Gimane nih pendapet sodare sodare yang pada pinter
> soal tionghoa, gue ini termasuk ras ape?herder,kampung
> chihuahua atawa ape ye?
> Salam
> Btw anak anak mantu gue sih gue ok aje tuh , ape gue
> nyang kurang kerjaan , nanya mulu?
> 
> 
> 
> 
> 
>   Get the name you always wanted with the new y7mail email address.
> www.yahoo7.com.au/y7mail
>




[budaya_tionghua] Catatan Moderator (Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: {Disarmed} Re: [budaya_ti

2008-02-13 Thread Hendri Irawan
Pak ABS,

Terima kasih atas kritikannya.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Catatan moderator untuk saudara Zhou dan saudari Yuliana:
> > Cukup sampai di sini saja.
> 
> 
> 
> Repotnya, yang nyontohin bermilis cara begini, moderator juga...
> 
> Wasalam.
>




[budaya_tionghua] Re: MITOS TARIAN NAGA

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
Bu Uly,

Maksudnya si Hendry (pelatih dari negeri jiran) itu bukannya
binatangnya bebek gitu loh. Tapi barongsai itu ada stylenya per daerah
asal. Misalnya dari daerah Foshan itu style nya begini, dari daerah
Fujian stylenya beda lagi. Nah kebetulan ada satu style barong yang
moncongnya agak nyolot, jadinya di Indonesia dikenal dengan julukan
"bebek" :) Persisnya asal dari daerah mana si "bebek" itu saya juga
sudah lupa.

Mengenai tai guofen, yah begitulah euphoria yang terjadi. Makan malam
sebelum tahun baru juga banyak yang rayain secara mewah di hotel-hotel
dan restoran. Padahal seharusnya makan malam bersama itu sesuatu yang
sakral dan harusnya dilakukan di rumah keluarga yang sudah sepuh. Apa
daya jaman sudah serba modern, jadinya yah kebablasan. Atau memang
saya yang terlalu kuno dan iri/sirik karena tidak mampu merayakannya
secara mewah ?

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sebuah email japri dari seorang miliser bikin gue teringat mau berkisah
> soal tahun baruan Imlek kemarin.
> 
> Ceritanya nhhh, mentang-mentang di Bandung jaman gue kecil dulu
> nggak pernah liat barongsai, kemaren gue jadi  semangat mau  lihat
> barongsai di kelenteng... mumpung ada, hehehehhehe. 
> 
> Pas malam tahunbaruan itu, barongsainya banyak, ada yang gede, ada yang
> kecil, 
> anak-anak kecil kesempatan unjuk kebolehan main barongsai, yaaa lumayan
> khan kalau ada yang  kasih angpau. 
> Yang gede juga dooonk, unjuk gaya gitu lhhh. Ada yang putih, ada
> yang hijau.
> Cuman ya, berhubung gathering milis Budaya Tionghoa tahun lalu kita
> dikasih petunjuk soal tarian barongsai, jadi agak ngerti
> sedikiii.. 
> gue malah jadi agak agak kecewa, sebab barongsai2 yang gue lihat
> dikelenteng terkesan asal goyang. Nggak menjiwai peranan dia jadi mahluk
> lucu itu. Yang kata guru barongsai kita kemarin, itu sebetulnya adalah
> bebek, huahahaha, blasteran bebek sama dogi kali yah
> gue masih bingung, barongsai itu binatang apa sebetulnya. 
> 
> (sekalian promosi, makanya kalau ada gathering milis tuh datng gitu
> lhoh! wakakaka)
> 
> Terus selain barongsai juga khan ada tarian naga tuh, yang naganya
> terdiri dari 12 tulang yang dipegang orang itu. Yailah kelenteng sekecil
> itu, naganya keluar sampai 4 lhoh. 
> Gue sih senang senang aja. tepuk tepuk tangan ikut meriah meriahin. 
> 
> Besokannya, habis sembayangan di kelenteng, ngobrol2lah sam tetua tetua
> disitu. Kongkow kongkow setelah berkionghi-kionghi ria. Hehehe, seru
> juga obrolannya kemana mana, 
> ada ngomong tentang PP 10 juga, itu yang tua tua pada berbagi cerita.
> Ada satu yang berkisah, waktu jaman sebelum PP 10 itu juga kayak
> sekarang, kalau imlek meriah, barongsai dimana mana. Malah biasa
> berkunjung ke rumah rumah. Biasanya hari2 sebelum imlek keluar barongsai
> item, terus masuk ke rumah katanya barongsai item itu untuk usir segala
> hawa jahat di rumah.  Dan pada hari tahun baru yang berkunjung biasa
> barongsai merah, maksudnya merah merah untuk mengundang dewa kebahagiaan
> dan dewa rejeki yang senang sama warna merah. Tarus ada yang nyahut
> juga, ya, jaman itu orang cina agak-agak tai kuo fen, yang membuat
> beberapa orang langsung naik alis, hihihi dia menjelaskan, perayaan2
> masa itu agak terlalu berlebihan, terlalu menonjolkan diri. 
> Malahan sampai ada istilah chung ing hao le, maksudnya cungkuo ren dan
> ingni ren punya hubungan baik, negara RRT dan negara Indonesia berkawan,
> lalu Sukarno bikin acara GANEFO besar besaran sehubungan dengan hal itu.
> Terlalu berlebihan, sehingga banyak pihak yang cemburu tidak senang mau
> merusak hubungan, membikin cerai, itilah Apek itu, dan terjadilah
> sesudahnya malah jadi musuhan.
> 
> Gue melongo, sebab seingat gue GANEFO tuh urusannya lain, bukan urusan
> sama RRT. Tapi gue nggak bawa buku jadi nggak bisa counter langsung di
> tempat, kalau salah khan malu, hihihi.
> 
> Lalu si Apek berkata lagi, kamu anak muda, harus mawas diri, lihat
> keadaan sekarang, di mall dimana semua pake lentera merah merah, mulai
> tai kuo fen lagi, segala sesuatu harus pikir masa depan, jangan
> berlebihan, terlalu cepat menanjak nanti gampang jatuh melorot. 
> Kayak kemarin tuh (dia menunjuk ke belakang, entah kemana, gue sampe
> bingung longok longok) it barongsai sama naga. ()
> 
> Apek cerita, dulu tarian naga itu kalau imlek paling keluar hanya satu -
> dua aja. Lalu menari berputar, itu lhoh yang gaya bergulung gulung
> seperti ombak, itu juga paling hanya beberapa kali saja. Sekarang ini
> mentang mentang anak muda yang main tidak mengerti maksud tujuan setiap
> gerakan tarian naga, dibikin lah naga bergulung gulung terus. 
> Hasilnya jangan heran kalau ombak lautan akan semakin ganas. 
> 
> Menurut si Apek, naga itu penguasa air/ lautan dan angin, keluarnya
> tarian naga, itu artinya memanggil keluar penguasa lautan. Naga itu bisa
> membikin ombak dengan gerakannya, gerakan tarian naga yang bergulu

[budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
Bu Uly,

Ti Kong (lafal minnan) atawa Tian Gong itu yang di langit. Yang di
bumi itu Tu Di Gong atau lafal minnan Te Cu Kong, gak tahu lafalnya
standar apa tidak.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hari ini hari sembayang Ti Kong nih. 
> Ti Kong itu dewa bumi khan yah? Jadi kira kira sembahyang syukuran
> kepada dewa bumi begetoh.
> Tanggalan imlek tanggal berape sih sekarang ? tanggal 8 bulan satu Imlek
> ya??? 
>  
> Kemaren udah dipesenin untuk beli 12 macem buah-buahan hasil bumi, 
> untuk keperluan sembayang, 
> ada dua buah nanas, 
> ada tiga buah delima, 
> ada tiga buah srikaya, 
> ada anggur
> ada duku
> ada sepasang jeruk bali/pomelo 
> ada jeruk 
> ada apel 
> ada tiga buah li kuning 
> ada tiga buah li hijau 
> ada sesisir pisang raja 
> satu macem lagi apa ya lupa.. hihihi
>  
> Masing masing mustinya ada artinya, tapi gue nggak tahu apa aja. Apa ada
> yang bisa kasih pencerahan?? 
>  
>  
>  
> 
> No virus found in this outgoing message.
> Checked by AVG Free Edition. 
> Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.4/1277 - Release Date:
> 2/13/2008 8:00 PM
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
Bu Rahadi,

Ini cerita mengenai ketika bangsa Manchu menaklukkan daerah selatan.
DuoDuo, seorang pangeran Manchu yang dikenal sebagai pembantai
(seperti pembantaian Yangzhou) menyerbu ke daerah Fujian. Penduduk
setempat kemudian melarikan diri dan bersembunyi di perkebunan tebu.
Sampai dengan hari ke-9 setelah tahun baru baru mereka kembali ke
rumah. Karena itu keturunan mereka kemudian setiap hari ke 9 bulan
pertama selalu mengadakan upacara sembahyangan dengan sepasang batang
tebu sebagai wujud ucapan terima kasih kepada tebu.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> tentang tebuklo ga salah pernah baca (udah lupa bukunya
apa)...orang Hokian pake tebu karena berterima kasih pada ladang2 tebu
yg menjadi tempat persembunyian perantauan Hokian yg lagi mudik dari
incaran perampok..bener bukan???tolong koreksi klo salahapa yg
saya baca itu bambu y??? lupa..udah lama bgt bacanya...
> 
> 
> - Original Message 
> From: perfect_harmony2000 <[EMAIL PROTECTED]>
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Friday, February 15, 2008 3:19:11 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG
> 
> Sdri. Siao Ling,
> 
> hanya orang Hokian yang menggunakan tebu, sub etnis lain tidak ada
> yang menggunakan tebu.
> 
> Penggunaan srikaya dan pepaya biasanya digunakan oleh kaum peranakan,
> kaum totok amat jarang menggunakan buah itu.
> 
> Hal ini dikarenakan adanya arti bunyi dalam bahasa Melayu atau
> Indonesia seperti srikaya menjadi kaya dan pepaya artinya menjadi
> payah. Di Tiongkok sendiri tidak ada hal seperti itu.
> 
> Inilah salah satu ciri khas budaya Tionghoa Indonesia.
> 
> Hormat saya,
> 
> Xuan Tong




Si pithoe lagi (Re: [budaya_tionghua] Apakah yang menentukan ras dan siapakah

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
Suadara Extrim Bluesky,

Terima kasih atas kritikannya.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "extrim_bluesky"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tanya ya Moderator: Apakah tulisan spt
> yg diposting si Ahmad Bukhari Saleh ini
> masuk kriteria layak tayang spt yg diminta
> pihak moderator beberapa kali belakangan
> ini??
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh" 
>  wrote:
> >
> > Ha ha ha... emang koq Tan Lookay, kalau belum bisa menclak ke 
> sana, menclik 
> > ke sini, menclok ke sono, seperti si pianhoa pithoe itu, buat dia 
> belum 
> > berasa Tionghoa.
> > 
> > Wasalam.
> > 
> > ---
> > 
> > - Original Message - 
> > From: Tantono Subagyo
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Sent: Thursday, February 14, 2008 4:28 PM
> > Subject: [budaya_tionghua] Apakah yang menentukan ras dan siapakah 
> yang 
> > berhak menentukannya ?
> > 
> > > Saya jadi heran, apakah yang menentukan seseorang itu
> > > Tionghua atau bukan.
> > > Atau lebih tepatnya apakah Sdr Kenken berhak menentukan
> > > bahwa si A itu Tionghua dan si B itu bukan Tionghua.
> > > Ucapan itu sungguh-sungguh chauvinist 
> > > EGP kalau ada yang bilang aku bukan Tionghua.
> > 
> > > Best regards, Tantono Subagyo
> > 
> > - - - - - - - -
> > 
> > > > Orang yg mengaku Tionghoa tetapi berkultur Barat
> > > > dan ber-life style Eropa karena menganut agama Kristen
> > > > sudah jelas bukan Tionghoa.
> > > >
> > > > best regards
> > > > Kenken
> >
>




[budaya_tionghua] Re: SEMBAYANG TI KONG

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
Saudari Rahadi,

Untuk kue bulan, ini berkaitan dengan festival Tiongciu / Zhongqiu.
Sebuah festival yang berasal dari kebudayaan petani yaitu festival
masa panen. Hal ini bisa disearch di arsip milis, banyak yang membahas
mengenai festival ini dan kue bulan.

Sebagai contohnya saya kutipkan pesan dari bung Jiang di bawah.

Hormat saya,

Yongde

http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/20839

*Legenda Kue Bulan*


Sumber : ftjenet.or.id


Masyarakat Cina menyantap dan membagikan kue ini sebagai tanda syukur
terhadap rejeki yang mereka terima sepanjang tahun ini. Dibalik rasa dan
penampilannya yang manis, kue ini ternyata menyimpan cerita yang
menarik. Versinya pun banyak sekali, hampir semuanya mengandung nilai
filsafat yang tinggi.


Versi Raja Ho Le

Raja Ho Le adalah seorang raja yang tamak dan senang memperkaya diri
sendiri. Rakyatnya sangat menderita, apalagi saat sang raja
memerintahkan tabib istana agar membuatkan dia obat untuk memperpanjang
umur. Ratu Jango sang permaisuri tidak setuju dengan permintaan sang
suami, maka dicurilah ramuan obat tersebut kemudian diminumnya. Beberapa
saat setelah meminum ramuan tersebut, ratu Jango menghilang dan muncul
dalam mimpi seorang suhu. Lewat mimpi tersebut sang ratu mengatakan
bahwa dirinya sekarang telah bersemayam di bulan dan menyebut dirinya
Dewi Bulan. Sejak saat itu setiap tahun menurut kalendar Cina,
masyarakat Cina selalu memperingati perjuangan ratu Jango dalam
menyelamatkan masyarakat dari ketamakan Raja Ho Le.


Versi perjuangan prajurit Cina

Kue bulan bermula ketika cina dibawah penjajahan Mongolia. Pada akhir
rejim mereka, pemerintahan sangatlah buruk. Raja hidup berhura-hura,
padahal rakyat mereka penuh penderitaan. Saat keadaan ekonomi negara
kacau, ada beberapa aktivis menyerukan revolusi. Sebuah revolusi
direncanakan. Namum, karena pengawasan yang ketat dari pemerintahan
mongolia, pesan dan surat dari para pemberontak tidak mungkin
disebarkan. Akhirnya seorang aktivis bernama Chu Yuen-chang, dan deputi
seniornya, Liu Po-wen memperkenalkan sejenis makanan yang disebut "kue
bulan". Ia mengatakan dengan memakan kue bulan saat festival terang
bulan (Chung Chiu festival) akan menjaga mereka dari penyakit dan segera
terbebas dari krisis. Liu berpakaian sebagai pendeta Tao membawa dan
membagikan kue bulan penduduk-penduduk kota.
Saat Chung Chiu festival tiba, rakyat membuka kue bulan dan mereka
menemukan secarik kertas dalam kue, "habisi orang-orang tartar tanggal
15 pada bulan ke delapan". Sebagai hasilnya semua rakyat bangkit
berevolusi melawan pemerintahan Mongolia dan mereka berhasil !!!. Sejak
saat itu kue bulan menjadi salah satu makanan tradisional saat terang
bulan.


Versi Hou Yi dan Chang-E

Jaman dahulu kala, dilangit terdapat 10 matahari menghangatkan langit.
Selama musim panas, Kesepuluh matahari bersinar sangat terik, yang
mengakibatkan kekeringan dimana-mana. Pohon-pohon pada mati. Kehidupan
menjadi sangat sulit untuk kaisar dan rakyatnya

Sang Kaisar kemudian memanggil pemanah terkenal yang dapat memanah
sangat jauh dengan ketepatan tinggi. Kaisar memerintahkan Hou Yi untuk
memanah sembilan dari sepuluh matahari dari langit. Dengan menggunakan
kesembilan panah saktinya, pemanah ini berhasil memanah kesembilan
matahari dan musim panas menjadi normal kembali. Rakyat menjadi
sejahtera kembali.

Kaisar menghadiahkan Hou Yi dengan uang dan perhiasan yang banyak. Hou
Yi menggambil uang tersebut untuk menikahi wanita yang sangat ia cintai
Chang Oh. Pernikahan ini sangat meriah dan keluarga dari Hou Yi dan
Chang Oh sangat bahagia. Kemudian Kaisar memanggil kembali Hou Yi untuk
membangun sebuah istana baru. Hou Yi bukan saja seorang pemanah
terhebat, ia juga arsitek terbaik kaisar. Istana yang paling indah dan
besar dibangun, didekorasi penuh emas permata dan diisi dengan sutra dan
kerajinan tangan yang sangat indah.

Kaisar sangat kagum dengan Kehebatan Hou Yi. Kali ini, Kaisar memilih
untuk tidak menghadiahkan Hou Yi emas permata, melainkan ia
menghadiahkan Hou Yi botol kecil yang berisi elixir keabadian. Kaisar
memperingatkan Hou Yi agar berhati-hati untuk tidak meminum keseluruhan
isi botol, melainkan dibagi bersama istrinya Chang Oh.

Hou Yi berlari segera kerumah untuk membagi hadiahnya bersama Chang Oh.
Chang Oh begitu gembira, dan langsung meminum keseluruh isi elixir
keabadian. Setelah menelan elixir tersebut, kepalanya berputar dengan
cepat dan iapun terjatuh. Tiba-tiba badannya menjadi sangat ringan dan
ia mulai melayang kelangit! iapun menjadi sangat frustasi dan
berpeganggan terhadap apa saja yang ia dapat raih, kursi, tumbuhan,
bahkan suaminya yang dapat mencegahnya melayang. Terakhir ia memegang
kandang kelinci yang berisi kelinci putihnya. Hou Yi berteriak dengan
putus asa melihat istrinya yang cantik Chang Oh melayang kebulan.

Chang Oh terjebak dibulan untuk hidup selamanya tanpa suaminya, ia hanya
ditemani kelinci putihnya. Hanya satu keajaiban muncul yaitu jembatan
bulan muncul malam hari, setahun sekali, sa

[budaya_tionghua] Sindiran

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
Saudara-saudari sekalian,

Pernah tahu lagu "Long De Chuan Ren" ? Artinya keturunan long (naga
Tionghoa). Nah lagu itu sesuai dengan pandangan filosofis Tionghoa
yang mengganggap bahwa orang Tionghoa adalah keturunan long.

Saya cuma mau nyindir yah

1 orang Tionghoa itu memang boleh dikatakan keturunan long kalau dia
menganggap dirinya begitu.

2 atau lebih orang Tionghoa itu mulai menurun derajatnya, seperti
sekumpulan ular yang saling berebut dan bertengkar, jadi dari long
turun derajat ke ular.

Lebih banyak orang Tionghoa lagi itu seperti sekumpulan cacing yang
mengeliat-geliat saling bergulung tidak jelas maunya apa. 

Sekian, semoga banyak yang tersinggung.

Yongde



[budaya_tionghua] Open House Kuntao Lo Banteng

2008-02-14 Thread Hendri Irawan
- Forwarded Message 
From: Thomas Chang <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, February 15, 2008 12:40:05 PM
Subject: ope

  Selamat siang,

  Kami dari 

  Perguruan Kuntao Aliran Lo Ban Teng
  Siauw Gok Bu Koan
  Lo Hak Loen Toan

  Akan mengadakan Open House yang akan dilaksanakan pada :

  Hari/ Tanggal:   Senin, 18 February 2008
  Alamat :   Perumahan Batu Ceper 
Permai, jalan Intan II blok 
  X no.1,  Batu 
Ceper Indah, Tangerang.
  Pukul:   17.00 s/d 20.00
  Contact person :   Iwanto (Koordinator Humas Perguruan)
  68748743 atau 085281218978
  Email:   [EMAIL PROTECTED]

  Sekian dan terima kasih.

  Line Age perguruan.

  Grand Master Maha Biksu He Yang --> Choa Giok Beng --> 10 macan Ngo Cho Kun 
(diantaranya Lim Koei Dji, Goei In lam, Yoe Tjoen Gan, dan Ong Tjian Pwee, 
keempat murid terbaik Choa Giok Beng inilah yang mewariskan seluruh ilmu 
rahasia aliran ini kepada Lo Ban Teng) --> Lo Ban Teng --> Lo Siauw Gok --> Lo 
Hak Loen 
   



  
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.





  

Looking for last minute shopping deals?  
Find them fast with Yahoo! Search.  
http://tools.search.yahoo.com/newsearch/category.php?category=shopping

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] Re: menjadi kristen-katulik bukan tionghua lagi

2008-02-17 Thread Hendri Irawan
Saudara Ma,

Bulan dan matahari walaupun berbeda namun bisa harmonis, inilah yang
disebut Taiji. Kalau bulan dan matahari tidak harmonis, maka semuanya
kacau. Terlalu bulan adalah tidak baik. Terlalu matahari juga tidak baik.

Saya jadi sedikit meragukan niat anda untuk "memilih budaya Tionghoa"
kalau masalah bulan dan matahari ini saja tidak dipahami.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "mayungcen" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> apa mungkin mempertemukan bulan dan matahari terbit bareng...
> silakan pilih aja jadi penerus/pewaris budaya tionghua ato 
> menjadi antek antek CIA/Vatikan ato superior kulit putih.
> ini perang budaya,bung!
> sodara-sodara ingat sebab terjadinya gerakan anti kristen/katulik di 
> tiongkok(dalam istilah barat=perang boxer).
> untuk pengkhianat, orang orang serigala berbulu musang ini cuma satu 
> kata: potong leher.Mati!
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Tantono Subagyo" 
>  wrote:
> >
> > Xuan Tong xiong,
> > Ban-ban kamsia, pantas jadi bahan perenungan kita semua, seorang 
> rekan
> > dalam milis mengajak saya untuk membuat kelompok Tionghua-Kristen
> > untuk memperluas pengertian Ke-Kristen-an dan Ke-Tionghua-an karena
> > prihatin  melihat Tionghua Kristen model Harun Jusuf, Teodorus
> > Tabaraka, Samuel Lee, JS Kwek dll yang menipu orang dengan 
> menjelekkan
> > orang lain dengan tujuan untuk mendapatkan fulus.  Saya sedang
> > merenungi apakah saya bisa melaksanakannya (cukup pengetahuan, 
> cukup
> > energi dan cukup waktu).  Banyaknya aliran dalam Kristen yang ada 
> di
> > dunia dan juga di Indonesia cukup menyulitkan, namun demikian bukan
> > tidak mungkin.  Gereja Kristen Jawa menggunakan gamelan dalam
> > kebaktian tertentu dan mensinkronkan antara "bersih desa" 
> dan "Harvest
> > Festival". Dan  mereka juga menyesuaikan kebaktian penghiburan 
> (untuk
> > menghibur keluarga yang kematian salah satu anggotanya) dengan 
> jadual
> > selamatan 3 hari, 7 hari, 40 hari dst.  Tetapi tetap mengharamkan
> > sesajen dan "memelihara keris".  Dan saya tidak melihat adanya
> > "ketegangan" antara Jawa Tradisi dan Jawa Kristen. Yang sangat 
> berat
> > adalah karena beda-beda tipisnya antara sinkretisme, pluralisme dan
> > toleransi.
> > Banyak tabik, Tan Loo Kay
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Arak2an Barongsai dilarang di Pontianak

2008-02-17 Thread Hendri Irawan
Saudari Rahadi,

Yang bersangkutan mengirimkan beberapa email yang isinya serupa. Email
pertama lolos karena saya tidak baca seluruh isinya berhubung masih
ngantuk. Email yang lain sudah ditolak.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, astri rahadi <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Pak moderator, 
> 
> knp posting sok tahu ini diloloskan? orang ini juga mengirimkan
email japri yang tidak bermutu. tolong moderator menindak orang2
seperti ini. Orang seperti ini hanya bisa mengacaukan saja.
> 
> FYI: Cheng Ho itu emang dari lahir sudah muslim dan dia dikebiri
karena dia seorang tahanan perang. Makanya klo belajar itu cari sumber
yg valid dan diakui secara ilmiah. Jangan cuma sekedar
"katanya"..ketahuan bgt bodohnya...Mungkin anda iri karena orang
dengan achievement yang sangat besar ini (dan diakui dunia) ternyata
seorang muslim..
> 
> ini artikel Zheng He dr Britannica Online
http://www.britannica.com/eb/article-9023815/Cheng-Ho?refresh=Y
> 
> born c. 1371, , K'unming, Yunnan Province, China
> died 1435, China
> 
> 
> 
> The voyages of Cheng Ho. 
> 
> Pinyin  Zheng He,  original name  (Wade–Giles romanization) Ma
San-pao  admiral and diplomat who helped to extend the Chinese
maritime and commercial influence throughout the regions bordering the
Indian Ocean. 
> Cheng Ho was the son of a hajji, a Muslim who had made the
pilgrimage to Mecca. His family claimed descent from an early Mongol
governor of Yunnan and a descendant of King Muhammad of Bukhara. The
family name Ma was derived from the Chinese rendition of Muhammad. In
1381, when he was about 10 years old, Yunnan, the last Mongol hold in
China, was reconquered by Chinese forces led by generals of the newly
established Ming dynasty. The young Ma Ho, as he was then known, was
among the boys who were captured, castrated, and sent into the army as
orderlies. By 1390, when these troops were placed under the command of
the Prince of Yen, Ma Ho had distinguished himself as a junior
officer, skilled in war and diplomacy; he also made influential
friends at court. 
> In 1400 the Prince of Yen revolted against his nephew, the Chien-wen
emperor, taking the throne in 1402. Under the Yung-lo administration
(1402–24), the war-devastated economy of China was soon restored. The
Ming court then sought to display its naval power to bring the
maritime states of South and Southeast Asia in line. 
> For 300 years the Chinese had been extending their power out to sea.
An extensive seaborne commerce developed to meet the taste of the
Chinese for spices and aromatics and the need for raw industrial
materials. Chinese travellers abroad, as well as Indian and Muslim
visitors, widened the geographic horizon of the Chinese. Technological
developments in shipbuilding and in the arts of seafaring reached new
heights by the beginning of the Ming. 
> The Emperor having conferred on Ma Ho, who had become a court eunuch
of great influence, the surname Cheng, he was henceforth known as
Cheng Ho. Selected by the Emperor to be commander in chief of the
missions to the "Western Oceans," he first set sail in 1405,
commanding 62 ships and 27,800 men. The fleet visited Champa (now
South Vietnam), Siam, Malacca, and Java; then through the Indian Ocean
to Calicut, Cochin, and Ceylon (now Sri Lanka). Cheng Ho returned to
China in 1407. 
> On his second voyage, in 1409, Cheng Ho encountered treachery from
King Alagonakkara of Ceylon. He defeated his forces and took the King
back to Nanking as a captive. In 1411 Cheng Ho set out on his third
voyage. This time, going beyond the seaports of India, he sailed to
Hormuz on the Persian Gulf. On his return he touched at Samudra, on
the northern tip of Sumatra. 
> On his fourth voyage Cheng Ho left China in 1413. After stopping at
the principal ports of Asia, he proceeded westward from India to
Hormuz. A detachment of the fleet cruised southward down the Arabian
coast, visiting Djofar and Aden. A Chinese mission visited Mecca and
continued to Egypt. The fleet visited Brava and Malindi and almost
reached the Mozambique Channel. On his return to China in 1415, Cheng
Ho brought the envoys of more than 30 states of South and Southeast
Asia to pay homage to the Chinese emperor. 
> During Cheng Ho's fifth voyage (1417–19), the Ming fleet revisited
the Persian Gulf and the east coast of Africa. A sixth voyage was
launched in 1421 to take home the foreign emissaries from China. Again
he visited Southeast Asia, India, Arabia, and Africa. In 1424 the
Yung-lo emperor died. In the shift of policy his successor, the
Hung-hsi emperor, suspended naval expeditions abroad. Cheng Ho was
appointed garrison commander in Nanking, with the task of disbanding
his troops. 
> Cheng Ho's seventh voyage left China in the winter of 1431, visiting
the states of Southeast Asia, the coast of India, the Persian Gulf,
the Red Sea, and the east coast of Africa. He returned to China in the
summer of 1433 and died in 1435. 
> Cheng Ho was the best known of the Yung-lo empe

[budaya_tionghua] Re: Apa kejahatan Katolik???

2008-02-17 Thread Hendri Irawan
Saudara Anthony,

Milis ini bukan milis debat agama. Dan di milis ini ada tim
moderatornya, termasuk saya. Namun isi postingan di milis sangat
tergantung dari tren para anggota. Kalau saudara Anthony tidak nyaman
dengan tren sekarang, kenapa tidak mencoba memulai topik baru ? Kalau
mengharapkan tim moderator terus menerus mendikte apa-apa saja yang
dibahas tentulah sangat tidak dewasa. Menyisihkan waktu untuk
memoderasi forum ini saja sudah susah, belum lagi kalau harus menulis
topik budaya dan sejarah, sangat menyita waktu.

Tema pembahasan topik ini masih relevan dengan milis yaitu tema
pemberangusan budaya Tionghoa. Mengenai bahasa yang dipakai, tim
moderator telah menyeleksi sebisa mungking postingan yang masih
santun. Untuk postingan yang tidak berhubungan dengan milis kalau
memungkinkan akan diberi label OOT, kalau sudah keterlaluan akan ditolak.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Luis Anthony" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Ini milis DEBAT AGAMA ya?
> Perasaan dulu join milis ini banyak ngebahas sam pek eng tay, shio,
kung fu,
> barongsai, liong, kok sekarang jadi kayak gini?
> 
> Aneh, gak ada moderator apa?
> 
> Luis
> 
> 2008/2/18 extrim_bluesky <[EMAIL PROTECTED]>:
> 
> >   --- In
budaya_tionghua@yahoogroups.com,
> > "Dada"  wrote:
> > > Dada :
> > >
> > > Kejahatan Agama
> > > Tolong seluruh member memperhatikan kata diatas dengan seksama .
> > antara
> > > pembahasan sejarah dan serangan terhadap sebuah agama. Point no
> > 3 "yg
> > > selalu mencoba menutupi kejahatan agama mereka di masa lalu " ,
> > merujuk
> > > pada agama , kejahatan agama , dan bisa dilihat tulisan dia
> > dibangun
> > > berdasarkan pondasi yang rapuh. Kejahatan Agama yang seperti apa ,
> > Agama
> > > yang jahatkah? Dengan kata lain disebutkan sebagai kejahatan
> > katolik sebagai
> > > sebuah agama , bukan kejahatan oknum katolik sebagai sebuah
> > pribadi yang
> > > harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
> > >
> > >
> >
> > Kenken:
> > Saudara seiman anda yg bernama Cau Lie dgn
> > jelas mengatakan Sri Pasu meminta maaf.
> >
> > logika sangat bodoh yg bisa dipahami oleh
> > orang biasa (kecuali oleh para idiot dan
> > downsindrom) mampu mengerti alasan mengapa
> > minta maaf.
> >
> > Tetapi saya jelaskan dikit saja ya. Seseorang
> > yg melakukan kesalahan sudah semestinya
> > meminta maaf. Seseorang yg tidak melakukan
> > kesalahan maka sudah barang tentu tidak akan
> > minta maaf.
> >
> > Anda pikir sendiri...
> >
> >  
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[budaya_tionghua] Re: Vatican minta maaf karena keliru

2008-02-17 Thread Hendri Irawan
Bung Purnama, Robby dan Kenken

Untuk bung Purnama, apa yang dimaksud debat agama ? Menurut saya masih
belum sampai level perdebatan agama. Yang ada lebih bisa dikategorikan
sebagai perdebatan politik budaya. Kalau debat agama itu yang didebat
yah konsep-konsep keagamaan. Maaf, sejauh ini saya belum melihat
konsep-konsep keagamaan itu diperdebatkan.

Untuk bung Robby dan Kenken, perdebatan anda telah memancing timbulnya
prasangka dan ketidaknyamanan untuk sebagian anggota. Mohon kiranya
bisa memberikan standing point yang jelas, tegas, tidak bertele-tele
dan berdebat kusir.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya setuju sama saudara Agoeng set dan Robby. Secara pribadi Saya
> sendiri juga agamanya Buddhis, Tapi saya sempat belajar agama katolik
> dan gereja Katolik. Setau saya agama katolik tidak pernah melarang
> atau memaksa agama seseorang apalagi sekolahannya. Memang secara garis
> besar sekolah pendidikan katolik di Indonesia. Kaulitas pendidikannya
> lebih bagus dibanding sekolah agama lainnya ( itu Saya akui memang
> kebenarannya).
> 
> Saya rasa kayaknya ini forum budaya kok bisa jadi jadi forum debat
> agama. Cukup membingungkan; saya rasa saya setuju sama roby; memangnya
> kenapa ngak boleh kalo seseorang agamanya kristen ngak boleh belajar
> kebudayaan tionghoa. Siapa yang larang memangnya jaman sekarang?. 
> 
> Belum tentu penganut agama yang katanya notabene berakar dari
> kebudayaan Tionghoa seperti Tao, Buddha mahayana, Kong fucu. Mengaku
> memiliki pengetahuan luar biasa tentang kebudayaan tionghoa
> kenyataannya adalah orang yang hanya pencari masalah atau tidak
> memiliki sifat orang yang berbudaya atau mengerti akan kasanah budaya
> tionghoa sendiri. Bagi saya pribadi orang yang berbudaya adalah orang
> mau menerima perbedaan orang lain dengan lapang dada, mau meningkatkan
> kualiatas dalam diri, membangun masa depan sendiri, Dan juga menjadi
> orang berguna dalam diri sendiri atau orang lain. Bukan Sifat
> egoissentris, fanatisme, atau Chauvanis, Dsb. Orang yang mengaku
> dirinya fanatisme dalam diri silakan anda hidup sendiri saja jangan
> mencari bantuan orang lain. Atau pun ditolong oleh orang yang beragama
> lain, suku lain, golongan lain, dan ras lain. Anda tidak bisa hidup
> Sendiri bung kalo tidak buka pikiran anda jaman sekarang jaman global. 
> 
> Bagi saya pribadi saya tidak membela agama tertentu dalam hal ini.
> Saya juga merasa juga mulai banyak gereja yang mau menerima konsep
> kebudayaan tionghoa di gereja mereka.
> Saya rasa kita musti belajar perbedaaan, dan keragaman dan bisa
> menerima orang lain
> Gitu aj Repot !
> 
> Kok aneh diributkan masalah agama toh y!
> 
> 
>  
> 





[budaya_tionghua] Re: Pengalaman saya menonton Chinese Spectacular 2008

2008-02-17 Thread Hendri Irawan
Saudara/i Yiphing,

Terlepas dari pemerintahan negara apa pun, mengkritik / mengecam suatu
pemerintahan negara lain secara konsisten dan terus menerus dilakukan,
apalagi dilakukan di luar negara itu saya kira sudah termasuk domain
politik.

Jadi ya acara Chinese Spectacular itu boleh dibilang sudah menjadi
acara politik atau dipolitisasi. Jadi wajar saja bila ada penonton
yang kecewa dan antipati. Kalau kita datang ke suatu acara yang
menurut kita ternyata tidak sesuai harapan, pasti kecewa toh ? 

Saran saya buat panitia acara tersebut kalau lain kali ingin
mengadakan acara sejenis, cantumkan juga isi detail jadwal acaranya
yang mengusung misi politik. Jadi pengunjung sudah diberitahu dahulu
kalau memang acara itu mengusung misi politik.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yiphing76" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth Bp. Irawan & rekan-rekan milis,
> 
> Thanks atas replynya, saya memang menunggu jika ada dari kawan-kawan
> yang memberikan respon atas pengalaman saya menonton. 
> Pertama, saya perlu memberikan sedikit info (yang mungkin Bp. Irawan
> tidak ketahui), bahwa saya bisa membaca huruf kanji (or han-zi),
> dikarenakan saya tinggal dan bekerja di jepang, yang tentunya
> menggunakan huruf kanji yang sama dengan China, ditambah saya juga
> pernah belajar bahasa mandarin & ortu saya fasih mandarin. (sekedar
> info supaya tidak ada kesan bahwa saya hanya membaca arti lirik lagu
> dari English program booknya saja). 
> Chinese Spectacular menyajikan tiga buah lagu, dan memang di layar
> backgroundnya diberikan lyrics berjalan (dalam bahasa mandarin dan
> jepang, tidak ada inggris) agar penonton memahami artinya. Perlu saya
> tekankan disini bahwa saya tidak menemukan satu pun kata-kata yang
> menghujat RRT (saya membaca arti dalam huruf Japanese, juga kanji
> mandarin-nya karena artinya sama). Apakah anda bisa membaca huruf
> han-zi? Apakah ada kesempatan bagi anda untuk  memperoleh program book
> berbahasa mandarin dari panitia (dari show yang anda tonton di Los
> Angeles) dan bacalah lirik lagu tersebut; apakah ada kata-kata yang
> menghujat pihak RRT. Saya yakin tidak ada. Bagaimana anda bisa membuat
> statement tanpa terlebih dahulu meneliti? 
> Dari tulisan anda sebelumnya yang mengatakan: 
> > Sebuah karya seni boleh saja menjadi kendaraan kritik kepada
> penguasa pada  
> > batas2 tertentu , tapi kalau sudah kelewat batas dan menginginkan
> negara 
> > menjadi hancur lebur, rasanya itu terlalu berlebihan.
> Bolehkan saya bertanya pada anda bagian mana yang menurut anda
> "kelewat batas dan menginginkan negara menjadi hancur lebur"? Salah
> satu tarian, mungkin? Atau lagu? Judulnya apa? Mungkin anda bisa
> menjelaskan sedikit? 
> Yang saya temukan justru sebaliknya, acara Chinese Spectacular ini
> memberikan angin baru bagi kebangkitan negara China yang terpuruk
> karena isu-isu tidak baik. Memang, kita tidak bisa mengatakan suatu
> negara adalah 100% bagus, atau 100% baik……seperti juga Indonesia, ada
> sisi buruk, ada juga sisi baik. Negara China sudah bersejarah sangat
> panjang, dinasti demi dinasti berlalu dengan kehancuran dan
> kebangkitan tiap pemerintahannya. Apa mungkin hancur lebur tak
> berbekas hanya karena acara Chinese Spectacular? Sepertinya anda
> mencampur-adukkan konteks "Negara China" dan "Pemerintahan"……….saya
> melihat acara Chinese Spectacular di dua adegan yang ada polisinya,
> mereka memang mengkritik pemerintahan China (yaitu partai komunis
> china) yang dinilai tidak memberikan kebebasan dalam berbicara
> (seperti anak kecil bawa-bawa bendera "Truthfulness Compassion
> Forbearance" aja langsung ditangkap polisi). Tetapi apakah kritik ini
> lalu disama-ratakan dengan "mengutuk negara supaya hancur lebur "?
> Mari kita bandingkan dengan Indonesia, sewaktu para mahasiswa
> mengkritik Bapak Soeharto… mereka pergi ke jalanan, mengolok-olok dan
> membakar foto Soeharto, apakah tindakan itu juga digolongkan sebagai
> "menghancurkan Negara Indonesia"? Soeharto hanyalah bagian dari
> sejarah Indonesia, sesudah ia lengser, pemerintahannya segera diganti
> dengan pemerintahan baru, bukan ORBA lagi tapi ORDE REFORMASI, dimana
> kita lebih bebas dalam menyatakan pendapat, juga merayakan hari imlek
> dan bersukacita dengan barongsai, dll. 
> Dari komersial acara Chinese Spectacular yang saya lihat di internet,
> penyelenggara acaranya itu bertujuan untuk "menghidupkan kembali
> budaya tradisional China", yang sebagian besar (kuil-kuil, patung
> Buddha, kepercayaan beragama, dll) dihancurkan sewaktu Revolusi Besar
> Kebudayaan karena partai komunis yang atheis dan tidak mempercayai
> keberadaan Tuhan. Sejarah Tiongkok yang begitu panjang selalu
> mempercayai keberadaan Tuhan dan Dewa. Namun saat komunis masuk ke
> China dari Uni Sovyet mereka menghancurkannya, menekan kebebasan
> beragama maupun kebebasan spiritual. Jika sekarang Chinese Spectacular
> mencoba untuk menghidupkan kembali sisi spiritualitas tersebut dan
> mengkiritik komunis China yang mengekan

[budaya_tionghua] Sekolah Katolik Re: Vatican minta maaf karena keliru

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Saudara Robby dan KenKen, juga yang lainnya,

Tema pemberangusan budaya Tionghoa ini saya kira sudah cukup dibahas.
Silahkan menyiapkan kesimpulan penutup. Postingan dari anda berdua
(Robby & KenKen) mengenai topik ini masih akan diterima dalam 1x24
jam. Setelah itu, mohon disimpan terlebih dahulu.

Untuk moderator lainnya, dimohon perhatiannya untuk menjaga batas
waktu 1x24 jam.

Hormat saya,

Yongde



Debat Agama Di Milis Ini (Re: [budaya_tionghua] Re: Vatican minta maaf karena

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Pak ABS,

Terima kasih atas kritikannya. Saya tetap berpendapat kalau ini masih
bukan debat agama . Yang ada hanya orang-orang yang kupingnya tipis,
dan matanya tidak tahan melihat kepentingannya diganggu. 

Saya kasih salah satu contoh debat lama yaitu mengenai pemelintiran
budaya yang juga berhubungan dengan salah satu agama. Hasilnya ada,
membuat orang sadar bahwa buku-buku itu ngaco.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> - Original Message - 
> From: Hendri Irawan
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, February 18, 2008 1:04 PM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Vatican minta maaf karena keliru
> 
> > apa yang dimaksud debat agama ?
> > Menurut saya masih belum sampai level perdebatan agama.
> > Yang ada lebih bisa dikategorikan sebagai perdebatan politik budaya.
> > Kalau debat agama itu yang didebat yah konsep-konsep keagamaan.
> > Maaf, sejauh ini saya belum melihat konsep-konsep keagamaan itu 
> > diperdebatkan.
> 
> 
> 
> He he he... "belum debat konsep keagamaan"...
> Memangnya mau debat sampai mana??
> 
> Sejak milis ini berdiri, debat di milis ini yang mulai menyinggung
aspek 
> keagamaan, biar aspek yang paling remeh, paling ringan, paling
periferi pun, 
> belum pernah terjadi, biar satu kali pun, ada yang berakhir dengan
manfaat 
> bagi pengembangan budaya tionghoa maupun ketionghoaan umumnya!
> 
> Jangankan berakhir dengan manfaat untuk budaya tionghoa, diskusinya
berakhir 
> dengan manfaat untuk agama yang bersangkutan dengan ketionghoaan
(Konghucu, 
> Laocu, Mahayana) pun belum pernah terjadi!
> 
> Jangankan berakhir dengan manfaat untuk agama ketionghoaan, diskusinya 
> berakhir dengan manfaat untuk agama lain yang dibahas pun belum pernah 
> terjadi!
> 
> Jangankan berakhir dengan manfaat untuk agama yang dibahas, diskusinya 
> berakhir dengan cara baik-baik, berakhir dengan suatu kesimpulan
jelas pun 
> belum pernah terjadi!
> 
> Jangankan berakhir dengan baik-baik, diskusinya berakhir dengan sepakat 
> untuk berbeda pun belum pernah terjadi!
> 
> Yang selalu terjadi adalah debatnya makin melebar, makin ngawur ke
sana ke 
> mari, sampai ditegur oleh salah satu moderator.
> Silahkan moderator menyebutkan satu saja debat di milis ini, yang
dimulai 
> dengan menyinggung aspek agama, yang tidak diakhiri dengan teguran 
> moderator. Kalau bisa, saya paykoei sama moderator!
> 
> Jadi apa yang dicari oleh moderator nih sekarang, untuk manfaat bagi 
> pengembangan budaya tionghoa dan ketionghoan, dengan mengatakan
silahkan 
> berdebat agama, asalkan jangan berdebat konsep agama??
> 
> Mungkin perlu dikemukakan kembali bagi moderator, bahwa berbagai
milis di 
> internet itu pada dasarnya adalah forum spesialis. Dan untuk setiap 
> spesialisasi, ada milisnya masing-masing, bahkan bukan satu tetapi
banyak.
> Jadi mereka yang memang ahli diskusi agama, yang memang menguasai betul 
> dasar-dasar agama yang didiskusikan, dan mampu berdiskusi dengan tajam, 
> cermat, tetapi dengan kepala dingin, bagi mereka ada banyak milis yang 
> khusus untuk hal itu. Dan ke sana lah mereka subscribe.
> 
> Nah, kalau di milis lain, ada orang memulai diskusi agama, mereka
sebetulnya 
> golongan residu, golongan sisa-sisa, yang kalau masuk di milis para
ahli 
> tidak akan terakui, jadi mereka memilih petantang-petenteng di milis
lain, 
> dengan segala kebodohan dan kekurangannya.
> Celakanya kepetantang-petentengan itu merugikan semua members
lainnya dan 
> merugikan upaya pencapaian maksud dan tujuan milis itu sendiri. Di
sinilah 
> moderator harus berperan!
> 
> Ada juga oknum petantang-petenteng itu yang sadar bahwa milis ini bukan 
> forum untuk debat agama. Tetapi mau masuk ke milis spesialisasi diskusi 
> agama, mereka sadar akan kekurangan dan kebodohannya, sehinga tidak
berani. 
> Akhirnya mereka kirim spam perang agama secara japri ke semua
members milis 
> ini, seperti yang dilakukan si fairy tale itu.
> Enaknya bagi para members, kiriman spam japri dari si fairy tale itu
mudah 
> saja diatasi dengan meng-click block-sender.
> Tetapi kalau posting di milis, mosok iya seluruh milis harus 
> di-block-sender? Di sinilah moderator harus berperan!
> 
> Catatan:
> Semua kata "agama" di atas ini, bisa diganti dengan kata "politik",
dengan 
> arti, makna, pemahaman dan konsekwensi yang tetap berlaku sama.
> 
> 
> Maaf, bukan saya mau menggurui moderator ini, walau saya moderator
milis 
> juga.
> Tetapi saya menyaksikan contoh maju berkembang pesatnya suatu milis
yang 
> lebih spesialis dari milis budaya tionghoa (yang sebetulnya juga sudah 
> sangat spesialis), tetapi mempunyai members yang jauh lebih banyak.
Dan itu 
> tidak lain karena kenyamanan suasana dan manfaat yang bisa dipetik dari 
> diskusi/debat di situ, berkat ketat dan tegasnya moderator.
> 
> Wasalam.
>




Debat Agama Di Milis Ini (Re: [budaya_tionghua] Re: Vatican minta maaf karena

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Saudara Robby,

Terima kasih atas kritikannya. Saya setuju dan menerima pendapat anda.
Tetap menurut pendapat saya, jangan terlalu cepat menjustifikasi bahwa
debat anda dengan saudara KenKen adalah debat agama. Sejauh ini saya
justrunya lebih dekat ke politik. 

Pendapat lawan anda adalah dalam konteks politik, bukannya masalah
agama. Lalu kalau ada orang yang mengatakan politik dilarang di milis
ini, kata siapa ? Segelintir member yang merasa sok senior ? Budaya ya
mencakup politik dan sejarah. Apalagi politik dan sejarah mengenai
pemberangusan budaya Tionghoa di Indonesia maupun di Tiongkok sana.
Tetapi kalau politik mengenai pemilu, jelas ini tidak berhubungan
dengan topik forum ini dan akan ditolak. Tentu saja kalau bahasa yang
dipakai tidak santun tetap akan ditolak walaupun topiknya relevan.

Kalau postingan si feifei, itu memang ditolak. Mungkin karena merasa
ditolak dia mengirimkannya melalui japri. Nah itu baru kategori "debat
agama".

Hormat saya,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dada" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Henyung
> 
> Tentu saya memahami kesulitan posisi anda sebagai moderator , harus
menjauhkan emosi dan harus menjaga rasio dalam memilah2 posting yang
masuk , 
> Tentu bukan hal yang mudah mensortir puluhan email dalam satu
hari.
> 
> Menurut saya pribadi , bisa saja salah
> 
> Perang agama tidak harus dimulai oleh perdebatan konsep - konsep
agama , tetapi juga bisa dimulai oleh provokasi - provokasi 
,generalisasi , stigmatisasi 
> Apa ciri2nya ? 
> Fakta kebobrokan sejarah gereja medieval adalah fakta sejarah
banyak orang2 yang kebetulan beragama katolik memulai langkah
bodoh , sepanjang ribuan tahun ini.  Tapi disisi lain banyak orang
yang kebetulan beragama katolik berjasa besar bagi kemanusiaan
,dimanapun selalu ada sisi terang dan gelap , dalam peradaban manapun
, termasuk Eropa , Timteng , Tiongkok dan seterusnya
> 
> Penyodoran tulisan tidak berimbang adalah contoh bentuk tulisan yang
mengarah pada propaganda , stigmatisasi , generalisasi dan sebagainya.
Disini sudah banyak contoh , seperti yang anda katakan pemelintiran
budaya yang berhubungan dengan salah satu aliran agama. atau yang
seperti saya katakan , pemelintiran atas nama fakta sejarah , tetapi
yang disodorkan adalah keburukan sejarah agama tertentu secara terus
menerus..
> 
> Fakta tetaplah sebagai sebuah fakta , tapi bisa diselewengkan
terhadap pemilahan informasi yang tidak berimbang ...
> 
> Demonstrasi tulisan yang objektif diperlihatkan oleh , contohnya
saudara perfect harmony , beliau mengajukan fakta tentang LPKB ,
Sindhunata dll , tetapi disisi lain beliau mengajukan fakta tentang
orang2 seperti father Zhang , dan tokoh2 katolik yang lain yang
berbeda sikap dari tulisan berimbang , dapat dihasilkan suatu
pembelajaran , kesalahan masa lalu di pelajari untuk diambil hikmahnya
 , dan kebaikan masa lampau tetap menjadi teladan.Dan dari
tulisan beliau , tidak ada satu bantahan apapun dari saya , tidak ada
usaha untuk menutupi dan menyangkal apa yang dinamakan fakta
sejarah...
> Berbeda halnya dengan tulisan tertentu yang cenderung sarat
kepentingan , tidak berimbang, dan secara konsisten terus menerus di
lakukan terhadap agama atau umat agama lain."
> 
> Sama seperti sikap anda terhadap Chinese Spectakuler , bahwa "
Terlepas dari pemerintahan negara apa pun, mengkritik / mengecam suatu
> pemerintahan negara lain secara konsisten dan terus menerus dilakukan,
> apalagi dilakukan di luar negara itu saya kira sudah termasuk domain
> politik.
> 
> Saya juga berpandangan bahwa , "terlepas dari agama apapun ,
mengkritik , mengecam suatu agama dan umat agama lain secara konsisten
dan terus menerus di lakukan itu juga sudah termasuk dalam domain
politik
> 
> Sekali lagi , perang agama tidak harus dimulai dari perdebatan
konsep agama , tapi kecaman terus menerus terhadap sebuah sejarah
agama , contoh seperti seperti tulisan fei2 , yang jelas2
memprovokasi..
> 
> Tanpa maksud mengajari moderator , tolong dipahami ini hanya
pendapat pribadi...
> 
> Robby Wirdja 
> 
> 
> 
> 




Debat Agama Di Milis Ini (Re: [budaya_tionghua] Re: Vatican minta maaf karena

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Pak ABS,

Sekali lagi terima kasih untuk kritik dan masukannya. Saran dan
pendapat anda akan menjadi masukan yang berharga bagi forum ini.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> - Original Message - 
> From: Hendri Irawan
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Monday, February 18, 2008 3:14 PM
> Subject: Debat Agama Di Milis Ini (Re: [budaya_tionghua] Re: Vatican
minta 
> maaf karena
> 
> > Terima kasih atas kritikannya.
> > Saya tetap berpendapat kalau ini masih bukan debat agama .
> > Yang ada hanya orang-orang yang kupingnya tipis,
> > dan matanya tidak tahan melihat kepentingannya diganggu.
> 
> Saya memang tidak bermaksud mempersoalkan pendapat moderator yang
menyatakan 
> bahwa itu bukan debat agama. Karena bisa membuka debat agama baru
lagi, he 
> he he...
> 
> Saya hanya ingin menekankan tipisnya perbedaan antara debat agama
debat yang 
> 'berbau' agama, sehingga mengambil risiko terkena mereka yang
Hendri-heng 
> bilang kupingnya tipis dan matanya tidak tahan diganggu.
> Karena untuk debat agama, mereka yang kupingnya tebal dan matanya tahan 
> sudah memperdebatkan hal itu di milis yang khusus untuk hal itu,
sehingga 
> yang tersisa di milis ini memang yang kuping tipis dan mata tidak tahan 
> sebagai mayoritas. Karena itu debat yang berbau agama selalu mengandung 
> risiko menjadi debat agama yang ngawur.
> 
> Lalu, untuk apa mengambil risiko itu, toh tidak ada manfaatnya bagi
budaya 
> tionghoa dan ketionghoaan, karena merupakan hal yang OOT. Mengapa tidak 
> tegas mengentikannya ketika baru mulai.
> (OOT di tiap milis, untuk sesekali, sih okay-okay saja, tetapi setiap 
> moderator tentu memilih-milih dengan mengijinkan hanya OOT yang tidak 
> berisiko).
> 
> - - - - - - - - - - - - -
> 
> > Saya kasih salah satu contoh debat lama
> > yaitu mengenai pemelintiran budaya
> > yang juga berhubungan dengan salah satu agama.
> > Hasilnya ada, membuat orang sadar bahwa buku-buku itu ngaco.
> 
> Terimakasih diingatkan.
> Tetapi seingat saya, debat tentang hal itu, di samping memberikan
pemahaman 
> tentang ngaconya buku-buku termaksud, tetapi sekaligus juga menimbulkan 
> debat sengit tentang agamanya itu sendiri. Jadi manfaat dari
pemahaman baru 
> tentang buku-buku ngaco itu terselaputi oleh debat panas tentang
agamanya.
> Lagi pula pemahaman tentang buku ngaco itu juga tidak ada, atau sangat 
> kecil, manfaatnya bagi pengembangan budaya tionghoa dan ketionghoaan.
> Maaf kalau saya salah ingat tentang detailnya.
> 
> Wasalam.
>




[budaya_tionghua] Aksara Tionghoa di Yahoogroups

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Untuk masalah aksara Tionghoa di yahoogroups ini ada 2 sisi yang harus
diperhatikan.

1. sisi pengirim

- sistem operasi pengirim harus memiliki dukungan terhadap font aksara
Tionghoa
- pengirim tidak boleh mengirimkan email dari program seperti Outlook
karena encoding (angka + tanda khusus) yang dipakai berbeda dengan
standar web, Outlook memakai standara Microsoft Office
- mengirim email yang mengandung karakter Tionghoa harus melalui
Internet Explorer, Mozilla Firefox ataupun browser lainnya
- sebelum mengetikkan isi email, rubah dahulu setting encoding di
browser, dari menu View => Encoding => pilih GB# untuk sistem
jiantizi atau Big5 untuk sistem Fantizi atau UTF-8 untuk unicode

2. sisi penerima
- sistem operasi penerima harus memiliki dukungan terhadap font aksara
Tionghoa
- buka email yang hendak dibaca
- rubah encoding sesuai encoding email, biasanya pengirim yang
berpengalaman selalu mencantumkan encoding apa yang dipakai
- cara ubah encoding, pilih View => Character Encoding => pilih sesuai
encoding 

Untuk menginstalasi font di Windows, masuk ke Control Panels dan buka
bagian Regional and Languages Option. Pilih tab Languages dan centang
pilihan dukungan terhadap east asian languages. Jangan lupa siapkan cd
instalasi Windows karena akan dibutuhkan.


Semoga membantu,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, indarto tan <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> 
> Ciao Lie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Catatan moderator untuk
Ciao Lie:
> Kalau mau berdebat kusir, silakan cari tempat lain. Kalau memang
seperti yang dijanjikan mau berdebat secara elegan dan ilmiah, silakan
saja asal masih relevan dengan tema forum ini. Semoga cara anda yang
elegan dan ilmiah akan menjadi teladan di forum ini dan jangan
sekali-kali merendahkan lawan diskusi anda, itu termasuk penyerangan
pribadi yang haram hukumnya di forum ini.
> =
>   ***
> Saudara exrtrim bluesky, saya terpaksa menyampaikan
> sebuah undangan istimewah buat anda untuk berdebat.
>   Pertama: Tolong pilih topic yang benar-benar anda
> butuhkan lalu memajukan topic itu ke forum ini dengan
> these, antithese dan sinthese.
>   ***
>   Rekan Ciao Lie, Ni hao !
>   Sebelumnya maaf pada rekan Extrim, saya mendahului dari anda yang
"diundang untuk berdebat" dalam topik  budaya Tionghua atau
agamaRu-Tao-Shi ?
>   Saya akan mengungkapkan beberapa pandangan pokok yang menyangkut
inti kerohanian budaya Tionghua, ajaran Ru khususnya.Inti  Budaya
Tionghua juga menyangkut ajaran Tao, sayang saya tidak layak dalam hal
ini. Rekan Xian tong bersedia membantu saya ? 
>   Saya hanya ingin tahu bagamana rekan Ciao Lie menanggapinya.
Tanggapan yang positiv maupun negativ tidak akan  saya debat. Saya
hanya menjawab/ memberi penjelasan  bila Anda salah mengerti saja.
>   ***
>   Kedua:
>Kalau boleh
> debat kita dalam bahasa Inggris supaya saya tahu anda
> memiliki referensi ilmih dari buku-buku yang bermutu
> atau hanya membaca koran dipinggir jalan, sampah
> jalanan atau hanya sebatas kata orang. 
>   
>   Karena ini adalah forum Budaya Tionghua, maka tidak relevan
menggunakan bahasa Inggris segala. Kita bertukar pikiran saja dengan
bahasa Tionghua semi Wen-yan atau Pai-hua-wen atau Pu-tong-hua, atau
bagasa Indonesia. Sumber informasi harus  otentik : Si-shu Wu-jing dan
Ta-de-jing !
>   Xin/jiu-yue-quan-shu juga OK ! 
>   **
>   Ketiga kepada
> Moderator: Tolong beri kami waktu, ruangan di forum
> ini untuk berdebat secara ilmiah, academis dan
> elegant. Hal ini perlu dan sangat penting, ini adalah
> bagian dari pendidikan bernalar dan berargumentasi. 
> Sekali lagi, saya akan undang saudara Extrim
> Bluesky untuk tampil secara briliant dan gagah
> perkasa. Selamat datang saudara Extrim Bluesky
>   **
>   Kepada moderator, bisakah millist ini memunculkan huruf Tionghua ?
>   Perlu penjelasan sebelumnya, saya bukan orang gagah perkasa, kalau
tidak mengerti atau wawasan kurang luas, saya akan akan angkat rekan
Ciao Lie sebagai guru !
>   Bisakah saya tunggu jawabannya ?
>Salam dari Indarto.Tan (Orang yang bahasa Inggrisnya kelas
jongkok dan tidak terlalu pintar walaupun (hahahaha...) bodohpun
mungkin tidak !
>
> 
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> 
>  
> 




[budaya_tionghua] Ming Shi Liezhuan Zheng He: Kumpulan biografi Sejarah Ming, Zheng He

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
encoding: Big5

Bagi yang tertarik secara akademis mengenai Zheng He, saya postingkan
biografi Zheng He dalam buku Sejarah Ming bagian biografi bab 192.
Ming Shi adalah bagian dari 24 buku sejarah resmi. Perlu diingat
biografi ini hanya satu sumber dari sekian sumber tertulis mengenai
Zheng He. 

Bagi yang lebih paham mengenai bahasa Tionghoa, saya akan sangat
berterima kasih bila bersedia meluangkan waktu untuk menerjemahkannya.

Paragraf pertama menyebutkan Zheng He orang Yunnan, juga dikenal
sebagai kasim San Bao. Hubungannya dengan kaisar Ming Chengzu. Adapun
ukuran kapal, dan jumlah prajurit dalam armadanya ada di paragraf kedua.

¾G ©M ¡A ¶³ «n ¤H ¡A ¥@ ©Ò ¿× ¤T «O ¤Ó ºÊ ªÌ ¤] ¡D ªì ¨Æ ¿P ¤ý ©ó ÿ
ªó ¡A ±q °_ §L ¦³ ¥\ ¡A ²Ö À ¤Ó ºÊ ¡D¦¨ ¯ª ºÃ ´f «Ò ¤` ®ü ¥~ ¡A ±ý ÂÜ
¸ñ ¤§ ¡A ¥B ±ý Ä£ §L ²§ °ì ¡A ¥Ü ¤¤ °ê ´I ±j ¡D ¥Ã ¼Ö ¤T ¦~ ¤» ¤ë ©R
©M ¤Î ¨ä

¾« ¤ý ´º ¥° µ¥ ³q ¨Ï ¦è ¬v ¡D ±N ¤h ¨ò ¤G ¸U ¤C ¤d ¤K ¦Ê ¾l ¤H ¡A ¦h
öÒ ª÷ ¹ô ¡D ³y ¤j ²í ¡A ­× ¥| ¤Q ¥| ¤V ¡B ¼s ¤Q ¤K ¤V ªÌ ¤» ¤Q ¤G ¡D
¦Û Ĭ ¦{ ¼B ®a ªe ªx ®ü ¦Ü ºÖ «Ø ¡A ´_ ¦Û ºÖ «Ø ¤­ ªê ªù ´­ ¦| ¡A ­º
¹F ¥e «° ¡A ¥H ¦¸ 璤 ¾ú ½Ñ µf °ê ¡A «Å ¤Ñ ¤l ¶@ ¡A ¦] µ¹ ½ç ¨ä §g ªø
¡A ¤£ ªA «h ¥H ªZ Äà ¤§ ¡D ¤­ ¦~ ¤E ¤ë ¡A ©M µ¥ ÁÙ ¡A ½Ñ °ê ¨Ï ªÌ ÀH
©M ´Â ¨£ ¡D ©M Äm ©Ò «R  ´ä ­© ªø ¡D «Ò ¤j ®® ¡A Àï ½à ¦³ ®t ¡D ÂÂ
´ä ªÌ ¡A ¬G ¤T ¦ò »ô °ê ¤] ¡A ¨ä ­© ³¯ ¯ª ¸q ¡A ¶Ñ ±° °Ó ®È ¡D ©M ¨Ï
¨Ï ©Û ¿Ù ¡A ¯ª ¸q ¶B ­° ¡A ¦Ó ¼ç ¿Ñ ÁÜ §T ¡D ©M ¤j ±Ñ ¨ä 红 ¡A ¾à ¯ª
¸q ¡A Äm «R ¡A ¼® ©ó ³£ ¥« ¡D

¤» ¦~ ¤E ¤ë ¦A ©¹ ¿ü Äõ ¤s ¡D °ê ¤ý ¨È ¯P ­W ÏU ¨à »¤ ©M ¦Ü °ê ¤¤ ¡A
¯Á ª÷ ¹ô ¡A µo §L §T ©M ¦à ¡D ©M ÛÑ ¸é ¤j 红 ¬J ¥X ¡A °ê ¤º µê ¡A ²v
©Ò ²Î ¤G ¤d ¾l ¤H ¡A ¥X ¤£ ·N §ð ¯} ¨ä «° ¡A ¥Í ¾à ¨È ¯P ­W ÏU ¨à ¤Î
¨ä ©d ¤l ©x ÄÝ ¡D §T ©M ¦à ªÌ »D ¤§ ¡A ÁÙ ¦Û ±Ï ¡A ©x ­x ´_ ¤j ¯} ¤§
¡D ¤E ¦~ ¤» ¤ë Äm «R ©ó ´Â ¡D «Ò ³j ¤£ ¸Ý ¡A ÄÀ Âk °ê ¡D ¬O ®É ¡A ¥æ
˯ ¤w ¯} ·À ¡A °p ¿¤ ¨ä ¦a ¡A ½Ñ ¨¹ ¯q ¾_ øB ¡A ¨Ó ªÌ ¤é ¦h ¡D

¤Q ¦~ ¤Q ¤@ ¤ë ´_ ©R ©M µ¥ ©¹ ¨Ï ¡A ¦Ü Ĭ ªù µª «f ¡D ¨ä «e °° ¤ý ¤l
Ĭ ·F «f ªÌ [EMAIL PROTECTED] ¿Ñ ·I ¥D ¦Û ¥ß ¡A «ã ©M ½ç ¤£ ¤Î ¤v ¡A ²v §L ÁÜ
À» ©x ­x ¡D ©M ¤O ¾Ô ¡A °l ¾à ¤§ ³ä ´ñ §Q ¡A ¨Ã «R ¨ä ©d ¤l ¡A ¥H ¤Q
¤T ¦~ ¤C ¤ë ÁÙ ´Â ¡D «Ò ¤j ³ß ¡A çì ½Ñ ±N ¤h ¦³ ®t ¡D

¤Q ¥| ¦~ ¥V ¡A º¡ «f ¥[ ¡B ¥j ¨½ µ¥ ¤Q ¤E °ê «w »º ¨Ï ´Â °^ ¡A Ãã ÁÙ
¡D ´_ ©R ©M µ¥ °º ©¹ ¡A ½ç ¨ä §g ªø ¡D ¤Q ¤C ¦~ ¤C ¤ë ÁÙ ¡D ¤Q ¤E ¦~
¬K ´_ ©¹ ¡A ©ú ¦~ ¤K ¤ë ÁÙ ¡D ¤G ¤Q ¤G ¦~ ¥¿ ¤ë ¡A  ´ä ­© ªø ¬I ÀÙ
®] ½Ð ŧ «Å ¼¢ ¨Ï ¾ ¡A ©M öÒ ±Õ ¦L ©¹ ½ç ¤§ ¡D ¤ñ ÁÙ ¡A ¦Ó ¦¨ ¯ª ¤w
®Ë ¾r ¡D ¬x º³ ¤¸ ¦~ ¤G ¤ë ¡A ¤¯ ©v ©R ©M ¥H ¤U µf ½Ñ ­x ¦u ³Æ «n ¨Ê ¡D

«n ¨Ê ³] ¦u ³Æ ¡A ¦Û ©M ©l ¤] ¡D[¤G]«Å ¼w ¤­ ¦~ ¤» ¤ë ¡A «Ò ¥H ½î ÍÚ
·³ ¤[ ¡A ¦Ó ½Ñ µf °ê »· ªÌ µS ¥¼ ´Â °^ ¡A ©ó ¬O ©M ¡B ´º ¥° ´_ ©^ ©R
¾ú ©¿ ¾| ÂÓ ´µ µ¥ ¤Q ¤C °ê ¦Ó ÁÙ ¡D[¤T]

©M ¸g ¨Æ ¤T ´Â ¡A ¥ý «á ¤C ©^ ¨Ï ¡A ©Ò ¾ú ¥e «° ¡B ¤ö «z ¡B ¯u þ ¡B
 ´ä ¡B ¾æ ù ¡B ¥j ¨½ ¡B º¡ «f ¥[ ¡B ´ñ ªd ¡B Ĭ ªù µª «f ¡B ªü ¾|
¡B ¬_ ªK ¡B ¤j ¸¯ Äõ ¡B ¤p ¸¯ Äõ ¡B ¦è ¬v º¾ ¨½ ¡B º¾ ¨½ ¡B ¥[ ²§ °Ç
¡B ªü ¼· §â ¤¦ ¡B «n §Å ¨½ ¡B ¥Ì §â ¨½ ¡B[¥|]¿ü Äõ ¤s ¡B ³ä ´ñ §Q ¡B
´^ ¦ë ¡B «æ Äõ ¤¦ ¡B ©¿ ¾| ÂÓ ´µ ¡B ¤ñ «f ¡B ·È ¤s ¡B ®] «f ¡B ¤ì °©
³£ §ô ¡B ³Â ªL ¡B «f ¼» ¡B ¯ª ªk ¨à ¡B ¨F ¨½ ÆW ªd ¡B ¦Ë ¨B ¡B º] ¸¯
«f ¡B ¤Ñ ¤è ¡B ¾¤ ¥ï ¡B ¨º ©t ¨à ¡A ¤Z ¤T ¤Q ¾l °ê ¡D ©Ò ¨ú µL ¦W Ä_
ª« ¡A ¤£ ¥i ³Ó ­p ¡A ¦Ó ¤¤ °ê ¯Ó ¼o ¥ç ¤£ ¸í ¡D ¦Û «Å ¼w ¥H ÁÙ ¡A »·
¤è ®É ¦³ ¦Ü ªÌ ¡A ­n ¤£ ¦p ¥Ã ¼Ö ®É ¡A ¦Ó ©M ¥ç ¦Ñ ¥B ¦º ¡D ¦Û ©M «á
¡A ¤Z ±N ©R ®ü ªí ªÌ ¡A ²ö ¤£ ²± ºÙ ©M ¥H ¦j ¥~ µf ¡A ¬G «U ¶Ç ¤T «O
¤Ó ºÊ ¤U ¦è ¬v ¡A ¬° ©ú ªì ²± ¨Æ ¤ª ¡D
·í ¦¨ ¯ª ®É ¡A ¾U ·N ³q ¥| ¦i ¡A ©^ ¨Ï ¦h ¥Î ¤¤ ¶Q ¡D ¦è ¬v «h ©M ¡B
´º ¥° ¡A ¦è °ì «h §õ ¹F ¡A ­£ ¥_ «h ®ü µ£ ¡A ¦Ó ¦è µf «h ²v ¨Ï «J Åã ¡D

«J Åã ªÌ ¡A ¥q § ¤Ö ºÊ ¡D «Ò »D ¯Q «ä Âà ¹¬ ©| ®v «¢ ¥ß ³Â ¦³ ¹D ³N
¡A µ½ ¤Û ¤Æ ¡A ±ý ­P ¤@ ¨£ ¡A ¦] ³q ­£ ¦è ½Ñ µf ¡D ¤D ©R Åã öÒ ®Ñ ¹ô
©¹ ÍÎ ¡A ¿ï §§ ¤h °· °¨ Å@ ¦æ ¡D ¤¸ ¦~ ¥| ¤ë ©^ ¨Ï ¡A[¤­]³° ¦æ ¼Æ ¸U
¨½ ¡A ¦Ü ¥| ¦~ ¤Q ¤G ¤ë ©l »P ¨ä ¹¬ °º ¨Ó ¡A ¶@ ¾t °¨ ³£ ±L ¨N ©ý ªï
¤§ ¡D «Ò ©µ ¨£ ©^ ¤Ñ ·µ ¡A Ãd çì Àu ´ì ¡A »ö ¥M ¾b °¨ ¤° ¾¹ ¦h ¥H ª÷
»È ¬° ¤§ ¡A ¹D ¸ô Òj »® ¡D ¤­ ¦~ ¤G ¤ë «Ø ´¶ «× ¤j ÂN ©ó ÆF ¨¦ ¦x ¡A
¬° °ª «Ò ¡B °ª ¦Z ÂË ºÖ ¡D ©Î ¨¥ ­ë ¶³ ¡B ¤Ñ ªá ¡B ¥Ì ÅS ¡B

¥Ì «B ¡B «C ³¾ ¡B «C ·à ¡B ¥Õ ¶H ¡B ¥Õ Åb ¤Î ªÙ §Q ²» ¥ú ¡A ³s ¤é ²¦
¨£ ¡A ¤S »D ±ë Ðù ¤Ñ ¼Ö ¦Û ªÅ ¦Ó ¤U ¡D «Ò ¯q ¤j ³ß ¡A §Ê ¦Ú ªí ¶P ¡A
¾Ç ¤h ­J ¼s µ¥ «w Äm ¸t §µ ·ç À³ ºq ¸Ö ¡D ¤D «Ê «¢ ¥ß ³Â ¸U ¦æ ¨ã ¨¬
¤Q ¤è ³Ì ³Ó ¶ê ı §® ´¼ ¼z µ½ ´¶ À³ ¯§ °ê ºt ±Ð ¦p ¨Ó ¤j Ä_ ªk ¤ý ¦è
¤Ñ ¤j µ½ ¦Û ¦b ¦ò ¡A »â ¤Ñ ¤U ÄÀ ±Ð ¡A µ¹ ¦L »¢ ¨î ¦p ½Ñ ¤ý ¡A ¨ä ®{
¤T ¤H ¥ç «Ê Äé ³» ¤j °ê ®v ¡A ¦A ®b ©^ ¤Ñ ·µ ¡D Åã ¥H ©^ ¨Ï ³Ò ¡A ÀÂ
¤Ó ºÊ ¡D

¤Q ¤@ ¦~ ¬K ´_ ©^ ©R ¡A ½ç ¦è µf ¥§ ¤K «f ¡B ¦a ´é ¶ð ¤G °ê ¡D ¥§ ¤K
«f ¤ý ¨F ªº ·s ¸¯ »º ¨Ï ÀH Åã ¤J ´Â ¡A ªí °^ ¤è ª« ¡D ¶@ «Ê °ê ¤ý ¡A
½ç »¢ ¦L ¡D ¤Q ¤T ¦~ ¤C ¤ë ¡A «Ò ±ý ³q º] ¸¯ «f ½Ñ °ê ¡A ´_ ©R Åã ²v
¦à ®v ¥H ¦æ ¡A ¨ä °ê §Y ªF ¦L «× ¤§ ¦a ¡A ¥h ¤¤ °ê µ´ »· ¡D ¨ä ¤ý ÁÉ
¦ò ¤B »º ¨Ï °^ ÄQ Åï ¤Î ½Ñ ¤è ª« ¡D «Ò ¤j ®® ¡A ¿ü ¤© ¦³ ¥[ ¡D º] ¸¯
«f ¤§ ¦è ¡A ¦³ °ê ¤ê ªh ¯Ç ¾ë ¨à ªÌ ¡A ¦a ©~ ¤­ ¦L «× ¤¤ ¡A ¥j ¦ò °ê
¤] ¡A «I º] ¸¯ «f ¡D ÁÉ ¦ò ¤B §i ©ó ´Â ¡D ¤Q ¤K ¦~ ¤E ¤ë ©R Åã ©¹ «Å
¿Ù ¡A ½ç ª÷ ¹ô ¡A ¹E ½} §L ¡D «Å ¼w ¤G ¦~ ¤G ¤ë ´_ ¨Ï Åã ½ç ½Ñ µf ¡A
璤 ¾ú ¯Q ´µ ÂÃ ¡B ¥² ¤O ¤u 

OOT: Re: [budaya_tionghua] Peringatan Untuk Saudara/Saudari Fei Fei

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Bung Purnama,

Terlepas dari penilaian anda terhadap perilaku seseorang, mohon
menjaga bahasa yang dipakai. Mengatakan seseorang ini itu apalagi
mengalami kondisi tertentu bisa dianggap menyerang pribadinya.
Hargailah status anda yang tidak dimoderasi.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Purnama Sucipto Gunawan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ikut nimbrung juga, Jangan - jangan si nona Fei fei ini shionya 
> MACAN (MAsih Cari mAsalah rupaNya). Wakakakak. Atau Shio NAGA (NAh
> cari GAra- gara).
> 
> sorry moderator untuk ganggu masalah ini.  Ganggu privasi orang, Kalo
> ngak mau gabung milis anda ngapain nyeret orang mangnya hewan diseret
> - seret terserah orangnya atuh mau gabung atau ngak nya, ngapain maksa.
> 
> Wakakak G setuju ama teman -teman yang ada disini. Orang kayak gini
> semestinya dimasukan rumah sakit jiwa untuk diobatin gituu. Gimana
> kita adakan galangin dana buat obatin nona fei fei yang lagi sakit
> kejiwaan. Setuju ?
> 
> 




[budaya_tionghua] Re: Ming Shi Liezhuan Zheng He: Kumpulan biografi Sejarah Ming, Zheng He

2008-02-18 Thread Hendri Irawan
Saudara Goeij,

Langkah-langkah agar bisa membacanya:

1. pastikan sistem operasi komputer anda sudah mendukung east asian
characters, biasanya untuk yang regional setting-nya English (United
States) harus diinstall tersendiri
2. dari browser pilih menu View => Encoding => pilih encoding yang sesuai

Hormat saya,

Yongde


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "jonathangoeij"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya baca milis Budaya Tionghoa ini melalui web, sayangnya saya tidak 
> bisa melihat aksara mandarinnya.
> 
> adakah cara agar bisa melihat aksara mandarin dimilis ini bila 
> membacanya melalui web? terima kasih sebelumnya.
> 
> JG
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Hendri Irawan"  
> wrote:
> >
> > encoding: Big5
> > 
> > Bagi yang tertarik secara akademis mengenai Zheng He, saya 
> postingkan
> > biografi Zheng He dalam buku Sejarah Ming bagian biografi bab 192.
> > Ming Shi adalah bagian dari 24 buku sejarah resmi. Perlu diingat
> > biografi ini hanya satu sumber dari sekian sumber tertulis mengenai
> > Zheng He. 
> > 
> > Bagi yang lebih paham mengenai bahasa Tionghoa, saya akan sangat
> > berterima kasih bila bersedia meluangkan waktu untuk 
> menerjemahkannya.
> > 
> > Paragraf pertama menyebutkan Zheng He orang Yunnan, juga dikenal
> > sebagai kasim San Bao. Hubungannya dengan kaisar Ming Chengzu. 
> Adapun
> > ukuran kapal, dan jumlah prajurit dalam armadanya ada di paragraf 
> kedua.
> > 
> > ¾G ©M ¡A ¶³ «n ¤H ¡A ¥@ ©Ò ¿× ¤T «O ¤Ó ºÊ ªÌ ¤] ¡D ªì ¨Æ ¿P ¤ý ©ó ÿ
> > ªó ¡A ±q °_ §L ¦³ ¥\ ¡A ²Ö À ¤Ó ºÊ ¡D¦¨ ¯ª ºÃ ´f «Ò ¤` ®ü ¥~ ¡A ±ý 
> ÂÜ
> > ¸ñ ¤§ ¡A ¥B ±ý Ä£ §L ²§ °ì ¡A ¥Ü ¤¤ °ê ´I ±j ¡D ¥Ã ¼Ö ¤T ¦~ ¤» ¤ë ©R
> > ©M ¤Î ¨ä
> > 
> > ¾« ¤ý ´º ¥° µ¥ ³q ¨Ï ¦è ¬v ¡D ±N ¤h ¨ò ¤G ¸U ¤C ¤d ¤K ¦Ê ¾l ¤H ¡A ¦h
> > öÒ ª÷ ¹ô ¡D ³y ¤j ²í ¡A ­× ¥| ¤Q ¥| ¤V ¡B ¼s ¤Q ¤K ¤V ªÌ ¤» ¤Q ¤G ¡D
> > ¦Û Ĭ ¦{ ¼B ®a ªe ªx ®ü ¦Ü ºÖ «Ø ¡A ´_ ¦Û ºÖ «Ø ¤­ ªê ªù ´­ ¦| ¡A ­º
> > ¹F ¥e «° ¡A ¥H ¦¸ 璤 ¾ú ½Ñ µf °ê ¡A «Å ¤Ñ ¤l ¶@ ¡A ¦] µ¹ ½ç 
> ¨ä §g ªø
> > ¡A ¤£ ªA «h ¥H ªZ Äà ¤§ ¡D ¤­ ¦~ ¤E ¤ë ¡A ©M µ¥ ÁÙ ¡A ½Ñ °ê ¨Ï ªÌ ÀH
> > ©M ´Â ¨£ ¡D ©M Äm ©Ò «R  ´ä ­© ªø ¡D «Ò ¤j ®® ¡A Àï ½à ¦³ ®t ¡D ÂÂ
> > ´ä ªÌ ¡A ¬G ¤T ¦ò »ô °ê ¤] ¡A ¨ä ­© ³¯ ¯ª ¸q ¡A ¶Ñ ±° °Ó ®È ¡D ©M ¨Ï
> > ¨Ï ©Û ¿Ù ¡A ¯ª ¸q ¶B ­° ¡A ¦Ó ¼ç ¿Ñ ÁÜ §T ¡D ©M ¤j ±Ñ ¨ä 红 ¡A 
> ¾à ¯ª
> > ¸q ¡A Äm «R ¡A ¼® ©ó ³£ ¥« ¡D
> > 
> > ¤» ¦~ ¤E ¤ë ¦A ©¹ ¿ü Äõ ¤s ¡D °ê ¤ý ¨È ¯P ­W ÏU ¨à »¤ ©M ¦Ü °ê ¤¤ ¡A
> > ¯Á ª÷ ¹ô ¡A µo §L §T ©M ¦à ¡D ©M ÛÑ ¸é ¤j 红 ¬J ¥X ¡A °ê ¤º 
> µê ¡A ²v
> > ©Ò ²Î ¤G ¤d ¾l ¤H ¡A ¥X ¤£ ·N §ð ¯} ¨ä «° ¡A ¥Í ¾à ¨È ¯P ­W ÏU ¨à ¤Î
> > ¨ä ©d ¤l ©x ÄÝ ¡D §T ©M ¦à ªÌ »D ¤§ ¡A ÁÙ ¦Û ±Ï ¡A ©x ­x ´_ ¤j ¯} ¤§
> > ¡D ¤E ¦~ ¤» ¤ë Äm «R ©ó ´Â ¡D «Ò ³j ¤£ ¸Ý ¡A ÄÀ Âk °ê ¡D ¬O ®É ¡A ¥æ
> > ˯ ¤w ¯} ·À ¡A °p ¿¤ ¨ä ¦a ¡A ½Ñ ¨¹ ¯q ¾_ øB ¡A ¨Ó ªÌ ¤é ¦h ¡D
> > 
> > ¤Q ¦~ ¤Q ¤@ ¤ë ´_ ©R ©M µ¥ ©¹ ¨Ï ¡A ¦Ü Ĭ ªù µª «f ¡D ¨ä «e °° ¤ý ¤l
> > Ĭ ·F «f ªÌ [EMAIL PROTECTED] ¿Ñ ·I ¥D ¦Û ¥ß ¡A «ã ©M ½ç ¤£ ¤Î ¤v ¡A ²v §L 
> > ÁÜ
> > À» ©x ­x ¡D ©M ¤O ¾Ô ¡A °l ¾à ¤§ ³ä ´ñ §Q ¡A ¨Ã «R ¨ä ©d ¤l ¡A ¥H ¤Q
> > ¤T ¦~ ¤C ¤ë ÁÙ ´Â ¡D «Ò ¤j ³ß ¡A çì ½Ñ ±N ¤h ¦³ ®t ¡D
> > 
> > ¤Q ¥| ¦~ ¥V ¡A º¡ «f ¥[ ¡B ¥j ¨½ µ¥ ¤Q ¤E °ê «w »º ¨Ï ´Â °^ ¡A Ãã ÁÙ
> > ¡D ´_ ©R ©M µ¥ °º ©¹ ¡A ½ç ¨ä §g ªø ¡D ¤Q ¤C ¦~ ¤C ¤ë ÁÙ ¡D ¤Q ¤E ¦~
> > ¬K ´_ ©¹ ¡A ©ú ¦~ ¤K ¤ë ÁÙ ¡D ¤G ¤Q ¤G ¦~ ¥¿ ¤ë ¡A  ´ä ­© ªø ¬I ÀÙ
> > ®] ½Ð ŧ «Å ¼¢ ¨Ï ¾ ¡A ©M öÒ ±Õ ¦L ©¹ ½ç ¤§ ¡D ¤ñ ÁÙ ¡A ¦Ó ¦¨ ¯ª ¤w
> > ®Ë ¾r ¡D ¬x º³ ¤¸ ¦~ ¤G ¤ë ¡A ¤¯ ©v ©R ©M ¥H ¤U µf ½Ñ ­x ¦u ³Æ «n ¨Ê 
> ¡D
> > 
> > «n ¨Ê ³] ¦u ³Æ ¡A ¦Û ©M ©l ¤] ¡D[¤G]«Å ¼w ¤­ ¦~ ¤» ¤ë ¡A «Ò ¥H ½î ÍÚ
> > ·³ ¤[ ¡A ¦Ó ½Ñ µf °ê »· ªÌ µS ¥¼ ´Â °^ ¡A ©ó ¬O ©M ¡B ´º ¥° ´_ ©^ ©R
> > ¾ú ©¿ ¾| ÂÓ ´µ µ¥ ¤Q ¤C °ê ¦Ó ÁÙ ¡D[¤T]
> > 
> > ©M ¸g ¨Æ ¤T ´Â ¡A ¥ý «á ¤C ©^ ¨Ï ¡A ©Ò ¾ú ¥e «° ¡B ¤ö «z ¡B ¯u þ ¡B
> >  ´ä ¡B ¾æ ù ¡B ¥j ¨½ ¡B º¡ «f ¥[ ¡B ´ñ ªd ¡B Ĭ ªù µª «f ¡B ªü ¾|
> > ¡B ¬_ ªK ¡B ¤j ¸¯ Äõ ¡B ¤p ¸¯ Äõ ¡B ¦è ¬v º¾ ¨½ ¡B º¾ ¨½ ¡B ¥[ ²§ °Ç
> > ¡B ªü ¼· §â ¤¦ ¡B «n §Å ¨½ ¡B ¥Ì §â ¨½ ¡B[¥|]¿ü Äõ ¤s ¡B ³ä ´ñ §Q ¡B
> > ´^ ¦ë ¡B «æ Äõ ¤¦ ¡B ©¿ ¾| ÂÓ ´µ ¡B ¤ñ «f ¡B ·È ¤s ¡B ®] «f ¡B ¤ì °©
> > ³£ §ô ¡B ³Â ªL ¡B «f ¼» ¡B ¯ª ªk ¨à ¡B ¨F ¨½ ÆW ªd ¡B ¦Ë ¨B ¡B º] ¸¯
> > «f ¡B ¤Ñ ¤è ¡B ¾¤ ¥ï ¡B ¨º ©t ¨à ¡A ¤Z ¤T ¤Q ¾l °ê ¡D ©Ò ¨ú µL ¦W Ä_
> > ª« ¡A ¤£ ¥i ³Ó ­p ¡A ¦Ó ¤¤ °ê ¯Ó ¼o ¥ç ¤£ ¸í ¡D ¦Û «Å ¼w ¥H ÁÙ ¡A »·
> > ¤è ®É ¦³ ¦Ü ªÌ ¡A ­n ¤£ ¦p ¥Ã ¼Ö ®É ¡A ¦Ó ©M ¥ç ¦Ñ ¥B ¦º ¡D ¦Û ©M «á
> > ¡A ¤Z ±N ©R ®ü ªí ªÌ ¡A ²ö ¤£ ²± ºÙ ©M ¥H ¦j ¥~ µf ¡A ¬G «U ¶Ç ¤T «O
> > ¤Ó ºÊ ¤U ¦è ¬v ¡A ¬° ©ú ªì ²± ¨Æ ¤ª ¡D
> > ·í ¦¨ ¯ª ®É ¡A ¾U ·N ³q ¥| ¦i ¡A ©^ ¨Ï ¦h ¥Î ¤¤ ¶Q ¡D ¦è ¬v «h ©M ¡B
> > ´º ¥° ¡A ¦è °ì «h §õ ¹F ¡A ­£ ¥_ «h ®ü 

[budaya_tionghua] Re: milis budaya tionghoa

2008-02-19 Thread Hendri Irawan
Rekan Agung,

Jangan melupakan rekan-rekan yang lebih memilih untuk tidak beragama.
Jadi lengkap komposisi tim dari segi agama.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agung setiawan
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> yup. setuju. seharusnya ini milis hanya membahas
> budaya tionghoa saja tidak bahas agama2. tp yg jadi
> masalah adalah, budaya tionghoa itu terbentuk dari 
> "agama" macam KHC n TAO yg diindo sini dianggap agama.
> belon lagi berbagai macam berbagai maca hujatan
> terhadap budaya tionghoa yg di jalankan oleh agama2
> tadi. jika org2 disini yg tau sisi benar n kebenaran
> dari berbagai macam hujatan n " kampanye item" yg
> dilancarkan oleh mereka tetapi tidak menjelaskan
> disini makanya org2 yg tidak mengerti n tidak punya
> pengetahuan ttg budaya tionghoa macam saya ini akan
> menganggap apa yg dikatakan oleh mereka2 itu adalah
> benar. contohnya aja berbagai macam buku ttg aksara,
> budaya, pat kwa dll yg dibikin secara ngawur oleh
> "oknum" (engga tau kenapa disebut oknum mlulu padahal
> yg beginian itu sangat banyak n pengikut or
> penggemarnya selalu koar2 tentang kebenaran dari buku
> ini juga amat sangat banyak) belon lagi dengar2 ada
> rencana seminar pelurusan kebudayaan cina benteng
> supaya tidak melenceng dari sisi agama tertentu.
> menurut saya pribadi itu sebabnya hal2 ttg agama
> terutama yg bergesekan dengan budaya tionghoa harus
> dibahas. buat pemeluk agama yg merasa selalu dipojokan
> di milis ini yah tinggal menjawab saja, karena setau
> saya juga moderator milis ini juga terdiri dari
> berbagai latar belakang agama kok. 
> 
> 
> --- jimmy pualamsyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > seharusnya milis ini hanya membahas budaya tiong hoa
> > tanpa menyinggung masalah agama yg dianut orang 
> > tiong
> > hoa, karena agama adalah urusan pribadi masing2,
> > kalo
> > budaya nah itu kita bisa saling berbagi informasi
> > saling mengisi saling bantu , bukannya saling maki,
> > cape deh kalo sudah pake emosi segala, disini
> > tempatnya untuk diskusi bukan untuk adu argumen,
> > lalu
> > ditentukan siapa menang siapa kalah, yg ada adalah
> > saling memberi sehingga kita menjadi lebih tahu dan
> > lebih dewasa, salam sejah tera
> >
>




[budaya_tionghua] Re: Koran Medan

2008-02-20 Thread Hendri Irawan
Saudara Zhou,

Ketika membaca postingan anda di kalimat pertama, saya langsung
menebak koran apa itu sebelum melihat kalimat berikutnya. Ternyata
benar. Dari jaman saya masih sekolah sampai sekarang koran yang anda
maksud isinya memang begitu.

Dari pengalaman pribadi saya. Kehidupan di Medan memang sangat kental
nuansa rasialisnya. Baik Tionghoa maupun non-Tionghoa saling
berinteraksi secara rasis. Kalau selama ini orang cenderung menyorot
"Cina Medan" brengsek, non-Cina di sana juga sama saja. Kata orang ada
aksi maka ada reaksi.

Lawan bisnis dari harian Waspada adalah harian Analisa. Kalau Analisa,
mungkin karena pelanggannya lebih banyak yang Tionghoa, tulisannya
tidak begitu.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Skalaras" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini saya dikirimi teman dari Medan artikel koran Medan yang masih
sangat 
> Rasialis. Jargon2nya juga masih bebau orde baru.
> Memang perjalanan menghapus sentimen Ras di negeri ini masih panjang.
> 
>
http://www.waspada.co.id/Berita/Medan/Warga-Tionghoa-Masih-Eksklusivisme.html?mosmsg=Komentar+telah+disimpan%21+Apabila+komentar+tidak+berhubungan+dengan+topik+akan+segera+dihapus
>




[budaya_tionghua] Fwd: Day 1 in Pontianak

2008-02-22 Thread Hendri Irawan
Rekan-rekan semua,

Berikut saya forward-kan laporan hari pertama perjalanan ke Pontianak
dan Singkawang tim peneliti dari Singapura dan Canada bersama saudara
Ardian. Laporan ini dikirim langsung dari Pontianak oleh salah satu
peserta.

Hormat saya,

Yongde

--- In [EMAIL PROTECTED], "Victor Yue" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Hi folks,
This morning, at 6.30am, like excited schoolkids we were SMSing (text
messaging) each other to check that we were indeed going to the right
place.
And so, by 6.45am, we were all ready to check into the departure lounge at
Harbour Front. There was Margaret, Ronni, Tim, Aaron, Arthur and me .. the
six of us, going into unknown land (as far as we are concerned). But with
two veterans, we have no problems. One has the journalistic instinct
and the
other just has a nose for something interesting. And so, through many
"misadventures" we got to learn a lot of things.

By 12.15pm (Indonesian time .. it is one hour behind Singapore) we
landed at
Pontianak, after travelling over sea, land and air. Each of us had our
impressions of how Pontainak will look like and I am sure each of us
have to
adjust our impression after bring met by the heat wave and the
surroundings.
The fluent Malay of Ronni and Margaret ensured that our trips to be
smooth.
Of course, we chipped in with our broken Mandarin and Teochew. Apparently,
many of the Chinese in Pontianak are Teochew, whereas those in Singkawang
are Hakka,

Ready to go on our hunt, the poor friendly guy at the Gajah Mada Hotel
frontdesk kena grilled by us. The more we checked around, it seems that
Pontianak does not see much foreigners! And so, Ronni caused quite a stir
wherever he went, what with his Malay and Hokkien!

With so much to look for, we just went naturally into two groups, the
research group and the hunter group. (^^) So, while Margaret, Tim and
Arthur
went to interview Pontianak Post (Chinese news paper), Ronni, Aaron and I
decided to go for lunch first. We went a couple of steps away to have nasi
padang. Not sure if the young SIngaporeans would eat, but we did and even
has Bintang (beer) with 7UP in locally produced ice. Keeping our fingers
crossed, we are still alive. (^^)

After lunch we went walking along Jln Gajah Mada, checking on Teo
(Zhang) Association - they are linked to the world Teo Federation and
there
was a poster of recent world conference in SIngapore, And then, we stepped
into a joss shop. Woaw, the Teochew Ah Nya were tickled pink by this
Angmoh
(caucasian) barging in asking about the kim-shin (statue) in Hokkien. And
soon, we struck up a lively conversation with the ladies. Wah, they have
quite a range of joss papers, which according to this lady, were imported
from China via Kuching (Sarawak, Malaysia) has an important main trunk
road
linking to Pontianak.

Soon, we extracted the juicy tales such as why the Chap Goh Meh (15th
day of
Lunar New Year) celebrations was cancelled in Pontianak this year. Ah, on
the surface, it was mentioned that there was an issue. From the streets,
apparently, it is politics. And then, we learnt about tangki. There is one
84 year old tangki representing Guan Sheuy (Yuan Shuai) but they could not
identify which Guan Sheuy.

Along the way, Ronni spotted one nice Hu (talisman) and asked to take
pictures. Of course, the lady was intrigued and soon, she sent us through
the local transport (pickup truck buses) to this Chinese temple near to
Tanjongpura. We just trusted her direction to the driver and were told to
pay R2000 per person.

This temple is dedicated to Mazu, NaZha and GanTianDaDi, with other
Deities.
The temple was said to be old but seemed new. According to one guy
there who
was very friendly and offered much information, they had done some
renovations recently. Gosh, instead of giant joss sticks, here in
Pontianak,
it is giant candles!! On thing for sure from what I learnt from Yeow
Wee, I
looked for that extra beam under the roof. It was there. (^^)

The guy sent us to the next temple dedicated to Guan Gong. But with no
idea
where we were going with his rapid Indonesian names, we walked and walked,
exploring alleys and those wet market places that were history in
Singapore.
Ah, with an Angmoh, we became minor celebrities la .. everyone shouted
Hi to
Ronni .. wah, even girls in tudungs were waving vigorously at him to go to
them. Not sure to buy food from them, for some proposals. (^^) So, far I
have not seen a single angmoh! Maybe, we were in the wrong places. (^^)

And then, we saw a temple named Shuang Zhong Miao (Siang Tong Beo as
told to
us by the people there). Here, we could not recognise the Deities. So, we
need Jave's comments. (^^) I will send pictures later. The courtyard was
just filled with dozens of giant candles on both side of a narrow
walkway as
we walked into the temple! We could feel the heat as we walked in. The
Deities were different from what we have seen, And the devotees were
lining
up lions (like those of lion dances), probably made of dough Accordin

[budaya_tionghua] Fwd: Day 2: Pontianak to Singkawang

2008-02-22 Thread Hendri Irawan
Yang ini laporan hari kedua. Saudara Rudi, salah satu teman kita di
forum ini juga sudah turut serta.

Hormat saya,

Yongde

--- In [EMAIL PROTECTED], "Victor Yue" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Hi folks,
Alas, there was internet access problem when were in Pontianak hotel
and in
Singkawang, no internet access. So, I hope this gets through tonight.
We are
leaving for home tomorrow, or rather later this morning. (^^)

What a trip!

Victor


Hi folks,

It was another adventurous day. Alas, I could not give live update as our
hotel in Sengkawang has no internet access.



We had a rather leisure morning, having breakfast at 9am Pontianak
Time. As
usual, we could continue discussing and talking until Ronni decided we
should be doing the walking and not the talking. (^^)



We were still on the trail of the Guan Shuey mentioned to us. There were
conflicting information. Margaret got from another source that they
would be
having consultations at 9am! When we finally found the temple which is at
the alley facing Ligo Supermarkt, the people there were somewhat expecting
us. Word must have gone around about a siow angmoh (crazy angmoh) looking
for this Guan Sheuy.



We were welcomed warmly. Ah, the people of Pontianak are so warm and
friendly. It is as if they were not "spoilt" by the commercialism of
tourism. We were quickly introduced to the 84 year old medium. Soon,
we were
being led to the three "halls" of the temple and even to the family
history
of the medium. He has a sister living in Singapore! He came to Pontianak
with his father at the age of 15. His father brought the lao-yah
(statue of
Xuan Tian Shang Di) from China to Pontianak. Since there, they also
have on
the second hall, the God of Medicine and on the front, Chao Gong Ming,
i.e.
the Teo Guan Shuey we were looking for. The locals only know him as Guan
Shuey!



In Pontianak, instead of the praying to Tai Sui, of which it is part of it
during the Chinese New Year, they actually have a table indicating
which God
to pray to depending on the year one was born. One of the common ones was
the praying to the White Tiger (Bai Hu), Heavenly Dog (Tian Gou) and
Wu Gui.



We were all over the place, with six of us talking to more than six of
them!
There was this lady who is probably the niece to the medium, who was
giving
me the testimonies of how the Teo Guan Shuey had treated the people
and one
of them stayed to become a volunteer in the temple.



Two of them were so kind as to guide us to our next destination, the
Tua Pek
Kong Temple. Margaret was told that this is the temple where most mediums
would visit. The temple was very busy when we visited the place at almost
12noon. There were so many offerings – fresh meat, eggs and fish! I don't
remember seeing fresh fish being offered in the Hokkien temples in
Singapore.



The sky was turning dark and Ronni was intent on visiting the Cheng Huang
Temple we saw last evening. So, we continued our journey, when we saw the
Ming Shan Tan. We decided to pay a visit to this Buddhist looking
temple. To
our surprise, there was actually a mix of Deities. Taking the centre place
was Yiao Ci Jin Mu (Ardian told us she is Xi Wang Sheng Mu) and above her
was Tai Shan Lao Jun. On their left was Yu Huang and above him, three
Buddhas, There was a very nice picture of Gui Shen. On the other side was
Cai Sheng. This temple has communications with the Buddhist temples in
Singapore.



We then carried on to the City God Temple. It was a small temple in a
shophouse but it was crowded and everyone was waiting for his/her turn to
seek petition to the City Gods. The City God and his wife (I think) looked
like they must have been officials before, very much like what I saw in
Shanghai, unlike those in Singapore who are more related to the Hades.



It was past 1pm and we rushed back to the hotel to prepare for checkout.
Ardian and his wife, Mei have arrived, and together we went for lunch.
Thereafter, Rudi joined us with more friends, Jack, Johnnie and Leong.
With
one more group, we were able to space out into two cars to Sengkawang.



It was a four hour drive along a two-way road from Pontianak to
Sengkawang.
The road reminded me of the roads in the eastern part of Peninsula
Malaysia,
except that the traffic is heavier.



With a brief stopover for a cup of coffee while waiting for the other
car to
catching, we were on our way again. Ronni confessed that he wanted to ask
the driver of his car to stop some 20 times! There were just so many
beautiful temples to explore.



As we neared towards Sengkawang, about 15 minutes away, we stopped at this
place called Yian Ting (Salt District) or Jam Thang in Hakka.
Apparently, in
the old days, this was the first place where the Hakkas lived upon
arriving
in Kalimantan and salt making was one of their early business. Rudi's
friend, Eugenia, who is in Taiwan for some 10 years or so, has just come
back for the Chap Goh Meh and she agreed to arrange for us to meet some
tangki (known 

  1   2   3   4   5   6   7   8   >