[budaya_tionghua] cerpen DUA PUSAKA AYAH ( bagian dua - habis )

2006-12-28 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  D U A   P U S A K A   A Y A H
  ( bagian dua - habis )
   
   
  Rumah kami terletak di tepi pantai di kampung Tanjungpendam - Airsaga - 
Tanjungpandan Belitung. Rumah ini benar-benar ayah yang merancangkan 
bagan-bagannya. Jadi ayah adalah  arsitek perencana rumahnya sendiri - yang 
membuatnya - pelaksanaannya adalah Kong Ngie - teman ayah yang sudah sejak 
lama. Nama lainnya yalah Tai Kong - sebenarnya arti Tai Kong adalah tukang - 
tukang yang besar yang trampil. Kong Ngie memang tukang membuat rumah.
   
  Bagian depan dapur yang agak tinggi - dibuat dan direncanakan ayah bagaikan 
kotak segi-empat - seperti kamar kapten kapal. Dan pakai kaca besar - sehingga 
dari ruangan itu dapat terlihat kapal-kapal dan perahu-perahu nelayan yang 
sangat jauh dari pantai. Dan kalau laut-pantai itu sedang pasang-surut - air 
laut akan sangat jauh keringnya - bisa ratusan meter dari rumah kami bahkan 
mungkin bisa satu km. Tetapi pabila musimbarat - antara November sampai 
Februari - air laut akan pasang-naik, maka air laut akan sampai ke tepi rumah 
kami - bahkan pernah sampai di bawah kolong rumah kami.
   
  Pabila perahu nelayan berdatangan dari laut karena sudah waktunya pulang ke 
rumah masing-masing - dari kamar-kapten rumah kami akan tampak dari jauh. 
Tetapi kami tidak tahu sedang mengapa dan sedang mengerjakan apa para 
nelayannya. Ketika itu banyak orang-orang menunggu jauh di tepi pantai - ada 
yang dekat rumah kami. Mereka menunggu para nelayan ini berdatangan mendarat 
dekat rumah kami - dan mau membeli ikan yang dibawa para nelayan itu. Ini 
namanya menghadang langsung dari laut. Tentu saja mereka atau kami bisa memilih 
ikan atau udang atau kepiting yang kita sukai.
   
  Jarak perahu nelayan itu dengan bibir pantai dekat rumah kami sangat jauh - 
karena itu mereka atau kami - menunggu sampai para nelayan itu mendarat 
berjalan kaki ke arah rumah kami. Jadi kami ramai-ramai menunggu buat memilih 
ikan yang akan kami pilih dan kami beli. Terkadang bisa salah - ternyata oerahu 
yang kami tunggu-tunggu itu bukanlah perahu nelayan dan tidak pula membawa ikan.
   
  Tetapi akhir-akhir ini, ayah sangat gembira dan sangat bersemangat. Karena 
beliau dapat kiriman teropong yang sangat canggih. Teropong ini dari bang Amat 
di Jakarta. Bang Amat khusus mengirimkannya buat ayah ketika dia baru datang 
dari Korea Utara yang namanya ketika dari Republik Demokratis Korea. Sejak 
adanya teropong itu - ayah selalu dapat melihat dari sangat jauh - ikan apa 
saja yang sedang dibawa para nelayan itu. Tampak jenis ikan yang mereka bawa. 
Dan orang-orang yang menunggu di tepi bibir pantai itu menanyakan kepada ayah - 
apakah banyak ikan yang dibawa para nelayan itu. Dan ayah menyebutkannya yang 
beliau dapat lihat. Ada ikan pari - ada ikan tenggiri - ada ikan bebulus - 
kerisi dan sotong - semua tampak. Padahal antara jarak para nelayan yang sedang 
menurunkan hasil tangkapannya itu jaraknya ratusan meter dari rumah kami.
   
  Sejak itulah ayah sangat asyik dengan teropong yang sangat canggihnya itu. 
Kapal-kapal yang berlabuh jauh dari pantai - akan terlihat jelas pabila dilihat 
dengan teropong itu. Bahkan akan terlihat orang-orang sedang menurunkan 
barang-barang ke dalam motor-laut dan gandengannya yang kami sebut cenia - 
perahu-pengangkut-barang. Pelabuhan di kota kami - tidak dalam karena itu 
kapal-kapal besar akan berlabuh jauh dari pelabuhan. Dan nanti akan datang 
beberapa perahu-pengangkut buat menurunkan barang maupun membawa penumpang 
kapal ke pelabuah Tanjungpandan.
   
  Sejak adanya teropong yang canggih itu - ayah tampak sangat gembira dan 
selalu bersemangat. Ada juga orang kampung kami yang mau pinjam buat melihat 
dan mencoba teropong itu. Dan ayah memberikannya buat orang-orang mencobai 
teripong, suatu benda yang sangat asing ketika itu di kampung kami.
   
  Saya kira bukan hanya itu saja perkara teropong yang bagus dan canggih itu. 
Ketika Bang Amat di Korea - dia bertemu dengan Presiden Kim Il Sung dan 
diundang Presiden ke istanananya buat berbicara hal-hal penting lainnya. 
Katanya diantara percakapan itu Presiden Kim menanyakan keadaan kehidupan dan 
asal-usul keluarga Bang Amat. Dan ketika Presiden bertanya tentang ayah - bang 
Amat menceritakan tentang kehidupan ayah sehari-harinya - selalu bergaul dengan 
orang kampung dan para nelayan di kampung kami. Rupanya entah bagaimana - 
Presiden Kim Il Sung dengan perasaannya yang dalam ingin memberikan hadiah 
sesuatu kepada ayahnya bang Amat. Dan akhirnya hadiah dari Presiden Kim Il Sung 
adalah sebuah teropong. Dan sampai beberapa tahun sesudah itu - ayah sangat 
sayang akan teropong tersebut.
   
  Kami anak-anak ayah - sampai kini tidak tahu di mana dan pada siapa saja dua 
buah barang pusaka ayah yang sangat disayanginya itu. Sepucuk senapang-api yang 
berlaras dua dan sebuah teropong. Tentu saja kami tidak bermaksud buat 
melacaknya lalu mengusutnya dan mengambilnya. Bukan - bukan itu dan bukan 
begitu.
  Sekarang

[budaya_tionghua] SELAMAT HARI NATAL dan SELAMAT TAHUN BARU

2006-12-19 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  Kepada semua anggota milist AKSARASASTRA  dan SAFC
  Kepada semua teman-teman yang saya kenal
  Kepada semua teman-teman yang mengenal saya
  Kepada semua keluarga saya yang ada di tanahair maupun
  di luarnegeri dan semua teman-teman yang merayakan HARI NATAL
  dan TAHUN BARU,-
   
   
  dengan ini saya mengucapkan :

SELAMAT  HARI  NATAL  2006 dan
  SELAMAT  TAHUN  BARU 2007,-
   
  Semoga tahun mendatang ini akan membawa - kesehatan yang baik - kegembiraan 
serta kesejahteraan bagi kita semua.
   
  Semoga bangsa serta tanahair kita bisa bangkit dari keterpurukannya yang 
sudah begitu dalam dan jauh.
   
  Semoga antara kita semua punya serta memiliki hati nurani yang saling peduli 
- saling memeriksa-diri. Yang dulunya serta biasa korupsi - cobalah dihapuskan 
- atau dikurangi sampai habis.
   
  Selalulah berpikir - bagaimana sebaiknya memajukan bangsa dan tanahair kita 
ini. Bagaimana mencari jalan agar keterpurukan kita selama ini - kita 
tinggalkan - kalaupun tidak mampu banyak yang kita kerjakan - kerjakanlah 
seberapa adanya - seberapa bisanya. Selalulah berpikir - bahwa persoalan - 
problim besar bangsa dan tanahair kita - juga terletak pada setiap diri kita. 
Selalulah peduli pada hal-hal yang seharusnya kita pedulikan,-
   
  Demikianlah harapan saya bersama-sama semua teman-teman buat kita bertekad 
atau berjanji dalam hati kita sendiri - sebaiknya tahun mendatang ini - apa ya 
yang bisa kita kerjakan buat sedikit atau banyak demi bangsa dan tanahair kita. 
Baiklah kita mulai mengubah diri kita demi buat kemajuan bangsa dan tanahair 
kita,-
   
   
  Salam hangat dan akrab dari saya
   
  Sobron AIDIT
   
   
  Paris,-  19 Desember 06,-

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[budaya_tionghua] puisi Penguasa Negara terhadap Anak Negeri - Indonesia di Mata Saya dalam Puisi

2006-11-16 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  P E N G U A S A  N E G A R A  terhadap A N A K  N E G E R I
  ( Indonesia di Mata Saya dalam Puisi )
   
  Punya telinga tetapi tuli
  punya mata tetapi tak melihat apa-apa
  punya hati tapi tak punya nurani
  punya seperangkat undang-undang
  buat menghukum orang-orang
  yang dia tidak suka dan benci.
   
  Penguasa negara tak merasa
  suka dan selalu menyiksa anak negeri
  anak negeri yang selalu diam saja
  ada yang bagaikan patung
  ada yang bagaikan tugu hitam
  kaku tak bergerak
  akibat terlalu lama dianggap bukan orang
  terlalu lama dibikin bodoh
  dibikin takut sampai sekarang.
   
  Penguasa negara terhadap anak negeri
  menganggap bagaikan kambing dan domba
  kapan saja boleh dan bisa dilempar
  ke Balikpapan atau Sukabumi.
   
  Penguasa negara terhadap anak negeri
  makanan empuk buat ditipu dan diakali
  bisa dibikin kapan keluar kapan masuk
  dan negara serta negeri semakin dalam terpuruk.
   
  
   
  Holland,-   16 November 06.-
   
   

 
-
Sponsored Link

$420,000 Mortgage for $1,399/month -   Think You Pay Too Much For Your 
Mortgage? Find Out!

[Non-text portions of this message have been removed]




[budaya_tionghua] CATATAN LEPAS di HARI LEBARAN PERTAMA

2006-10-24 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  LALU-LINTAS di JAKARTA,-
   
  Tumben banget - sangat tumben - lalulintas di sebagain besar di Jakarta - 
sepi - lancar dan smooth. Rasanya aneh dan tumben. Jalanan di Jakarta pabila 
hari lebaran atau sehari sebelum lebaran - terasa sangat sepi - kosong - kayak 
orang merajuk lalu ngambek - pergi jauh
   
  Orang-orang sudah mudik. Dan Jakarta menjadi tempat kelaluan - tempat lewat 
orang-orang dari daratan Sumatra yang mau mudik ke Jawa - Jabar - Jateng dan 
Jatim. Ketika itulah numpleknya kesibukan dan kemacetan Jakarta. Teman dan 
keluarga kami dari daerah Depok mau ke Cibubur - yang biasanya pabila lancar - 
hanya 20 menit - ketika itu harus makan-waktu selama 6 jam!!
   
  Orang-orang dan lalulintas di Jakarta - di tengah perjalanan - pabila siang 
hari antara
   10 juta dan pabila malam hari lalu menurun menjadi 6 juta. Pabila mengadakan 
perjanjian - rendez-vous di suatu tempat - haraplah punya perhitungan terlambat 
beberapa jam. Misalnya janji mau ketemu pada jam 11.00, sebaiknya berangkatlah 
pada jam 08.00 atau paling lambat pada jam 09.00. Dari Cibubur ke Jakarta Pusat 
- pada hari biasa yang selalu macet itu - biasanya 2 atau dua setengah jam baru 
akan sampai tujuan.
   
   
  RUMAH  BANG  MURAD
   
  Pada hari lebaran pertama - kami di rumah Murad di Depok II. Saya ingat di 
kampung ketika kami masih lengkap ketika di Belitung dulu. Anak-anaknya - 
mantunya - lalu cucunya lalu cicitnya ( anak dari para cucu ) - kumpul semua. 
Ada yang tidur bermalam di sana - bergelamparan di tengah rumah pakai tikar. 
Saya melihjatnya sangat bahagai dan senang. Murad antara kami adalah yang 
tertua dan dituakan - sesepuh. Dia sudah berusia 79 tahun. Tapi secara umurnya 
- dia cukup sehat - walaupun riwayat penyakitnya selalu akan mengejutkan orang. 
Sangat jarang orang yang diopname selama 6 a 7 tahun!! Tetapi Murad pernah 
diopname di RS Tjilendek - Bogor dan lalu di Tjisarua - selama 6 tahun 
terusmenerus - karena sakit tbc! Dan sepotong tulang iganya terpaksa harus 
dipotong karena paru-parunya lengket - ini terjadi antara tahun 1948 - 1954 - 
selama dia diopname di berbagai RumahSakit di Bogor dan Tjisarua puluhan tahun 
yang lalu itu.
   
  Dan pernah di penjara di Tanggerang dan akhirnya ke Pulau Buru - yang 
totaljenderal selama 13 tahun! Tapi dia sampai kini sehat dan kuat - walaupun 
sudah beberapa kali hampir saja.hilangdan tinggal nama. Tapi Murad 
memang hebat dalam bertahan - diam-diam dia adalah "guru saya" dan teladan saya 
buat mencontohnya.
   
  Betapa geli dan lucunya kemaren ini. Dia sudah lama menyiapkan uang buat 
cucu-cucu dan cicitnya. Bagi seorang cucu ada hadiah lebarannya sejumlah 5000 
rupiah dan bagi cicitnya sebanyak 10.000 rupiah seorang! Bayangkan "rombongan 
dan batalyon" cucu dan cicitnya ini - ada belasan sampai puluhan orang. Sempat 
saya tanyakan - apakah dia mengenal masing-masing cucu dan cicitnya itu - 
siapa-siapa namanya dan anak siapanya. Katanya dia kenal semua,- tambah hebat 
dia di mata saya.
   
  Nah,- besok hari ketiga lebaran - ada lagi keluarga kami yang akan datang 
dari Belitung - Lampung dan Palembang. Karena rumah Murad sudah pasti tidak 
akan mampu menampung semuanya - maka akan dibagi dua. Di rumah Murad dan di 
rumah Poppy - anaknya yang bungsu. Rumah Poppy lebih besar dari rumah Murad.
  Kemaren sudah saya tuliskan - ada juga peranan saya dalam perkara ini. 
Melihat penayangan saya di MetroTV emision Kidd-Andy - lalu para keluarga yang 
beluum pernah melihat dan bertemu muka dengan saya - selama lebih setengah abad 
ini - lalu mereka datang mau bertemu saya. Sudah tentu saya sangat senang dan 
gembira. Dan saya harus siap mental - harus meninggikan rasa kesabaran - 
menahan diri - dan selalu senyum - terbuka - ramahtamah dengan jujur dan selalu 
ikhlas. Sedikit saja ada rasa atau terbayang awan-gelap dan muka berwajah 
bersegi enam sampai delapan - semua orang akan tahu - semuanya serba transparan.
   
  Saya sudah siap - semoga Tuhan menyertai saya - keluarga saya - keluargha 
kami yang begitu jauh datang dari Belitung - Lampung dan Palembang - mau ketemu 
saya dan mau ketemu kami dengan Murad - harus saya sambut hangat. Dalm beberapa 
hari ini - saya akan jadi orang alim- orang saleh dan anak baek-baek!
   
  
--
   
  Cibubur - Jakarat,-  25 Oktober 06,- Hari Lebaran Kedua,-


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
htt

[budaya_tionghua] puisi MALAM LEBARAN

2006-10-24 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  M A L A M   L E B A R A N
   
   
  Malam lebaran
  malam takbiran.
   
  Suara bedug
  gedebag - gedebug
  bag - bug - bag - bug
  beriringan bertalu-talu
  terdengar dari kampung sebelah-menyebelah
  dari kampung di kejauhan
  masuk menyelinap-dalam
  ke jiwa sanubariku.
   
  Suara takbiran - suara bedug
  gedebag - gedebug - bag - bug - bag - bug
  sura takbiran - suara azan
  menerangi jalan kehidupan.
   
  Akan diriku - kini dan nanti
  dirikukah yang terbuang?
  kampunghalamankukah yang hilang?
  dua-duanya tenggelam dan terbanting.
   
  Gelegak sedih
  awan gemawan sepi
  rasa luka yang perih
  kutelan - kutahan - dalam hati
  aku di kampunghalaman ibu kandungku
  sudah terlalu lama tidak peduli
  kepada anaknya yang hilang
  yang kini berhanyut-hanyut mendengarkan bedug berbunyi
  malam lebaran
  suara takbiran
  ada rasa sangat sulit buat diungkapkan,-
   
  
   
  Cibubur,-  23/24 Oktober 06,-


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] Penjelasan

2006-10-20 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
  Penjelasan :
   
  Setelah penayangan acara dari KICK-ANDY tadi malam.banyak yang menanyakan di 
mana penerbit buku ROMANTIKA ORANG BUANGAN itu?
   
  Penerbit buku tersebut adalah LEMBAGA HUMANIORA Jakarta,-
   
  Dengan ini pertanyaan sudah terjawab,-
   
  Terimakasih,-
   
  sobron,-   Bandung,- 20 Oktober -6,-


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] OOT: BERITA DALAM PERJALANAN

2006-10-18 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
  Pengumuman Tambahan : Akan ditayangkan acara Kick-Andy pada Kamis malam 
tanggal 19 Oktober pada jam 22.30 - Wawancara dengan para korban 65 dan 
sastrawan yang terpinggirkan,-
   
  BERITA  DALAM  PERJALANAN
   
  Tadi sore sampai malam, kami disibuki adanya wawancara dengan MetroTV. Para 
pemirsa sudah menunggu dengan sabar sejak jam 16.00. Sedangkan acaranya 
berlangsung dari jam 19.30 sampai dengan 22.45. Dan semua pemirsa dengan sangat 
sabar menunggu sampai acara selesai tuntas.
   
  Acara atau emisi ini adalah Kick Andy yang dibawakan oleh Andy F. Noya. Acara 
yang ditayangkan setiap Kemis malam - 22.30. Dalam acara ini dihadiri oleh pem 
-bicara sebanyak empat orang tamatan perguruan tinggi - universitas Lumumba dan 
uni lainnya. Dr Rusdi yang dengan kursi-roda akibat sakit terkena stroke - 
tetapi semangatnya masih luarbiasa. Lalu Dr Tarzan yang sampai kini masih 
aktive sebagai Dr dan Mas Sri Djoko Mulyono - seorang Insinyur Metalurgi dan 
Bas Dupe yang akitivis Kemanusiaan dan juga tamatan Lumunba.
   
  Lalu tahap kedua - Koesalah Soebagyo Toer - juga tamatan uni Lumumba. Dan 
seorang penerjemah - seorang pengarang aktive. Lalu saya - si somon sobron. 
Saya banyak mendengar dari sana-sini - bahwa pihak televisi MetroTV pernah 
mengatakan...jangan sampai si sobron itu lolos dari incaran 
kita...Maksudnya adalah sangat baik - mau mewawancarai saya dan 
"dihadapkan" ke pemirsa secara langsung. Dan memang benarlah. Saya mula-mula 
"dikejar" di Cibubur - lalu ketika saya di Bali dengan Laura - cucu saya - juga 
masih dikejar-kejar dan akhirnya dapat - dan saya kena juga...dan 
dihadapakan ke pemirsa.
   
  Dan tanyangan itu mula-mula saya dengar akan ditayangkan pada tanggal 2 
November - tetapi mendadak berubah - menjadi tanggal 19 Oktober, Kemis malam 
besok - dipercepat. Malam itu juga dibagikan buku saya "ROMANTIKA ORANG 
BUANGAN" yang sebenarnya belum diluncurkan - tetapi atas persetujuan  bersama 
antara pihak MetroTV dan Penerbit LEMBAGA HUMANIORA - buku tersebut sejumlah 
150 buah bisa dibagikan dulu kepada para pemirsa. Dan saya buat itu - kakulah 
tangan lantaran menandatangani buku sebanyak itu. Tetapi hati sangat gembira.
   
  Saya baru malam itulah mengenal Mas Andy Noya. Orangnya sangat sabar - 
terbuka dan ramah serta berpembawaan sangat menarik.Pada lain kesempatan saya 
mau menulis tentang Andy Noya ini. Dan saya baru malam kemarenlah berhadapoan 
secara langsung dengan pemirsa di televisi Indonesia. Beberapa kali saya dan 
kami masuk acara televisi Perancis - TF 1 - TF 2 dan France Soir 3 - tetapi 
semua itu dalam rangka berita tentang pembukaan resto kami di Paris,-
   
  Yang hadir kebanyakan orang-orang muda dan  para mahasiswa yang penuh 
dinamika - orang-orang berdarah segar. Mereka bersalaman dengan kami sebanyak 
yang hadir - sekira 100 orang. Malam itu penuh dengan kehangatan - santai dan 
gurau yang sehat. Ada beberapa anakmuda wanita - yang sambil menyodorkan buku 
buat ditandatangani sambil mengucaplan kata-kata terimakasih Opa yang 
sangat energik...terimakasih kakek yang tetap setia menulis dan 
berkarya...
   
  Dan beberapa ucapan yang sangat jarang saya dengar. Dan sangat terimakasih 
atas semuanya itu - terlebih-lebih rasa terimakasih saya kepada acara Kick-Andy 
dari Mas Andy F. Noya,- Sampai jumpa pada lain kesempatan,-
   
  ---
   
  Bandung,-  18 Oktober 06,-
   


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[budaya_tionghua] puisi PERINGATAN

2006-10-01 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   
  P E R I N G A T A N
   
  Jangan lupa teman-teman dan keluarga serta sahabat
  kita samasekali belum lepas
  kita samasekali belum bebas
  dari undang-undang dan keTETAPan enam-enam
  selagi nomor dua-lima itu belum dicabut
  nyawa-nyawa dan jiwa-jiwa kita nasih mungkin mereka renggut
  dan kita bisa habis kikis
  tercerabut secara tuntas.
   
  Tapi kita jangan takut
  orang-orang baik dan jujur
  selalu saja ada di banyak sudut
  mungkin bisa jadi teman dekat kita
  semoga mereka masih punya hati
  sedang kita harus selalu
  berani hidup dan berani mati,-
   
  -
   
  Kuta - Bali,-   2 Oktober 06,-


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]



.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: CORAT- CORET TENTANG RESTORAN KAMI di PARIS

2006-09-13 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  CORAT - CORET  TENTANG  RESTORAN  KAMI  di  PARIS
   
  Ke restoran kami di Paris, dalam satu bulan saya datang ke sana antara satu 
dua kali atau paling banyak tiga kali. Lihat-lihat dan ketemu teman-teman 
sekerja di resto. Dan biasanya saya selalu makan-siang di sana pabila sedang di 
Paris. Kami para pendiri restoran - dapat harga-dalam - murah sekali - buat 
sekali makan - boleh makan apa saja, asal nggak bawa pulang!
   
  Saya selalu ambil sup dulu. Sup di resto kami menurut saya sangat enak - 
apalagi kalau buatan Mbak Ros, yang kini sudah lama pensiun - tetapi atas 
permintaan pihak resto kami - Mbak Ros datang sekali satu minggu dan 
masak-masak menurut keperluan menu di resto. Masakan Mbak Ros, sangat enak - 
dia adalah chefkok kami yang berpengalaman dan berasal dari Tanah Minang. 
Pabila dia bikin rendang - alah mak enaknya!!
   
  Kemaren ini ketika hari Jumat, sengaja saya darang ke resto buat ketemu Mbak 
Ros, karena dia hanya masuk Jumat saja. Dan saya mau ngobrol dan mau makan - 
apalagi kalau dia ada di dapur - itu artinya hari itu masakan dialah yang 
dominan - dan artinya hari itu masakannya pasti enak. Anak buahnya - anak 
didiknya sudah bisa meneruskan "tangan dan rasa" masakan Mbak Ros.
   
  Hari itu saya makan sup - gulai kambing. Dan sangat lezat. Saya ngobrol 
dengan semua teman yang masuk hari itu. Dengan Marko - anak-muda yang 
menggantikan Mbak Ros, masakannya makin lama makin enak. Dan Kade - anak Bali 
itu - saya sangat merasa senang melihat dan mengetahui perkembangannya.
   
  Ketika dia baru masuk dulu - delapan - sembilan tahun yang lalu, Kade ini 
hanya jadi umpan omelan dan marahan kami. Karena anaknya sangat lamban - tidak 
ada inisiative dan terkadang mengesalkan. Tetapi pemuda ini yang kami "tangkap" 
karena ada kejujuran - ada ke-terusterang-an. Dan dia sangat sabar - dan yang 
paling penting - dia mau belajar. Kami lalu mendidiknya dan mengasuhnya,-
   
  Dan kini betapa saya merasa bangganya - senangnya terhadap Kade ini. Ternyata 
buat mendidik seorang kader - kader pegawai yang dapat diandalkan - tidak 
mudah! Makan-waktu bertahun-tahun - dan prosesnya cukup lama, Tetapi kesabaran 
dan ketekunan teman-teman pengurus, sangat membantu perkembangan Kade, Kini dia 
sudah menjadi pegawai-tetap restoran kami, Dan betapa majunya perkembangan 
dalam sepanjang bertahun-tahun dia bekerja di resto kami. Dia sudah bisa 
dilepas - bisa dipercayai sepenuhnya. Terkadang dia menentukan  segala sesuatu 
tentang pesanan - tempat dan banyak lagi. Tentu saja pabila dia emnghadapi 
kesulitan dan ketidak-pastian, Kade akan menilpun teman pimpinan.
   
  Kerja Kade pada pokoknya sangat baik - dan saya sangat senang melihat 
kemajuan dia kerja. Orang yang tadinya "pusat umpanan" omelan dan kemarahan - 
kini sudah tegak berdiri dengan tenang dan penguasaan-diri dalam menghadapi 
para pelanggan kami.
   
  Lalu masih tetap ada karakter saya yang nggak begitu sobronan menghadapi 
orang-orang yang saya anggap tidak pada tempatnya berkata begitu. Ada-ada saja 
yang menanyakan kepada saya..."restoran kalian yang di Paris itu apa masih ada 
- apa masih berdiri juga? Mendengar kata-kata begini - panas kuping dan 
dada saya.
  Saya bilangya...kami sedang merencanakan membuka restoran baru di 
beberapa kota lagi.dan ke luarnegari ke Eropa lainnya..
   
  Mendengar kata-kata saya ini orang itu lalu secara serius sangat mau 
tahu...lalu nanti mau buka cabang di mana lagi?
  Saya jadi semakin "palak" ada kemungkinan di Marseille dan di Belgique - 
Brussel dan ada lagi di beberapa kota lain,- kata saya.
   
  Dia terdiamrasain...orang begini harus dihajar dengan kata-kata 
jugabiar dia nyahok dan belajar etika bergaul dan bermasyarakat. Saya tahu 
dan paham, seharusnya saya tidak menjawab demikian - tapi saya sudah dibuatnya 
sakit-hati!!
   
  -
   
  Holland,-   13 Sept 06,-


-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done 
faster. 

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: berita dari Holland NASIB ASAHAN ALHAM AIDIT

2006-09-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
  N A S I B  A S A H A N  A L H A M  A I D I T
   
  Kemaren sudah saya tulis sedikit tentang Asahan Alham. Saya katakan, sudah 
gatal-gatal tangan saya mau menuliskan tentang kepahit-getiran kehidupan 
Asahan. Pagi ini dia menilpun saya bahwa dia sudah memberikan lampu hijau buat 
menuliskan nasib Asahan - penderitaannya yang sangat berkepanjangan dan sangat 
berat.
   
  Nasib Asahan yang terkatung-katung dan gentayangan sepanjang jalan Amsterdam 
- di beberapa toko-buku dan beberapa perpustakaan serta musium. Kenapa lalu? 
Dia cemas dan kuatir buat pulang ke rumahnya sebelum hari malam - sebelum 
istrinya masuk kamar tidur. Asahan sangat menghindar berada di rumah bersama 
istrinya. Istrinya ini kena penyakit yang kemaren sudah saya tulis - 
Schizophrenia. Kemaren salah tulis dengan nia-nya jadi ma. Penyakit ini adalah 
penyakit syaraf tingkat tinggi tetapi belum dapat dikatakan gila sepenuhnya. 
Pabila dia sedang normal - tidak dalam keadaan kambuh - ya biasa saja sepertri 
kita.
   
  Prof DR Einstein, genius itu - juga terkena penyakit ini. Penyakit Sph ini 
umumnya adalah penyakit orang-orang intelektuil - yang berpendidikan menengah 
ke atas. Dan biasanya sangat memusuhi istri atau suaminya. Selalu mengancam mau 
membunuh lawan jenisnya yang satu rumah. Nah, inilah nasib Asahan. Istrinya 
selalu berkeinginan membunuh Asahan. Karena itu Asahan sangat menghindari buat 
berdua-dua dengan istrinya. Sebab menurut kenyataan dan pengalaman - anacaman 
itu bukan hanya kata-kata - tapi bisa dilaksanakannya - maklum nama saja orang 
gila.
   
  Asahan sudah bertekad dan dia sudah mengatakan kepada istrinya - pabila 
saatnya datang - mungkin salah seorang di antara kita mati tergeletak - atau 
kita mati kedua-duanya. Dan Asahan sudah pernah mengatakan kepada saya - 
bukannya mustahil dia duluan yang akan memukulkan sepotong besi itu kepada 
kepala istrinya pabila sangat terpaksa membela diri. Saya katakan kepadanya 
"kamu gila San - buangkan itu pikiran jelekmu itu - dia kan dalam keadaan gila 
- kalau hal itu terjadi - bukankah antara dia dan kamu sama saja adanya - 
sama-sama gila ya kan?",-
   
  Kalau istrinya sedang kambuh berat - semua barang dibuangnya - dihancurkannya 
- dilemparkannya keluar rumah atau dalam rumah - rumah jadi rusak binasa - 
semua berpecahan. Sudah beberapa yang jadi korban kehancuran antaranya 
handphone yang baru saja dibeli dengan mahal = 350 euro - dan hancur lebur 
dibantingnya dan kepingannya masih juga diinjak-injaknya karena dia menunjukkan 
kegeregetannya!!
   
  Kami janji dengan Asahan - pada tanggal sekian dan hari itu - saya mau nginap 
di rumahnya dan kami biasanya ngobrol sepanjang malam. Tetapi bukannya sekali 
dua, Asahan membatalkannya - karena isitrinya Sen sedang dalam kedaan kumat. 
Pernah beberapa tahun yang lalau ketika kami menginap di rumahnya dengan Nita, 
Laura, tiba-tiba istrinya kumat - dan dia memegang golok panjang mau menebas 
kepala Asahan dan Asahan karena "sudah punya penglaman"bertahun-tahun, sampai 
sekarang masih bisa bertahan bisa hidup - lolos dari pembantaian.
   
  Sekarang ada soal besar dalam kehidupan Asahan. Kenapa pihak Belanda 
membiarkan istrinya selalu dalam keadaan sakit - dalam keadaan gila - tetapi 
sudah disuruh pulang dari RS - disuruh balik ke rumah. Padahal sangat jelas, 
Sen masih jauh dari sembuh. Sesampainya di rumah dia tetap mengancam Asahan. 
Sejak itulah Asahan - selalu dalam keadaan siap. Saya sangat merasa prihatin 
dan sangat kasihan akan riwayat kehidupan Asahan yang sangat berat 
menderitanya. Beberapa tahun yang lalu, kami mengurus mayat anak satu-satnunya 
dari Asahan-Sen, si Tri yang bunuh diri di Doover - pantai selatan Inggris ( 
perkara ini ada dua pendapat - bunuh diri atau dibunuh orang - ada mafia sangat 
tersembunyi ). Anak sebji mata wayang - sangat cerdas - pemain biola yang  
sudah masuk bon dari kota Hooddorp. Pemain catur yang kenamaan di kota kecilnya 
- dan pemain pingpong yang handal. Tahu-tahu bunuh diri. Dan kini nasib Asahan 
mau dibunuh istrinya sendiri.
   
  Tetapi yang paling soal kenapa pihak Belanda membiarkan Sen dipulangkan ke 
rumahnya yang padahal Sen sama sekali belum sembuh - masih tetap mau 
ngamuk-ngamuk dan mau membunuh Asahan. Terkadang secara bergurau kami katakan, 
dulu Asahan menghadapi perang Vietnam - kini ancaman perang Vietnam itu ada 
dalam rumahtangganya sendiri.
   
  Kapankah pihak Belanda akan mau mengurus kehidupan sepasang suami-istri ini - 
agar tidak mati dalam keadaan konyol - jangan sampai salah satu mati tak keruan 
- dan lebih-lebih jangan sampai dua-duanya mati - kebanyakan kerena tidak 
diurus dan dibiarkan oleh pihak Belanda. Padahal Asahan sudah mengurusnya 
berkali-kali dan terus-menerus. Tapi pihak Belanda seakan-akan mau berlepas 
tangan. Dan pada saya ada pikiran - kapankah Asahan bisa dibebaskan dari 
gelandangan dan gentayangannya dari jalanan kota Amsterdam - dari bebera 
perpustakaan - hanya karena menunggu

[budaya_tionghua] OOT: CATATAN kecil sari CATATAN SAYA ( Memulai, Satu Taraf Penting )

2006-09-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit ;
   
   
  C A T A T A N  kecil  dari  C A T A T A N   S A Y A
  ( Memulai, Satu Taraf Penting )
   
   
  Taraf mula suatu pekerjaan - suatu proyek, adalah sangat penting. Dan 
celakanya kita manusia - pada taraf mula inilah yang kurang menyadari arti 
pentingnya. Mau mulai berolahraga - ada rasa sedikit malas - ada rasa berat dan 
segan. Tetapi kita tahu dan menyadari, sudah jadi jadwal kehidupan - harus kita 
lakukan. Maka bertekadlah terus - mulailah lakukan. Betapapun berat - segan dan 
ada rasa malasnya. Nanti - dan pada biasanya - kalau sudah dimulai dan sudah 
dijalani - akan datang rasa biasa-biasa saja. Dan agak lama, sudah lebih dari 
seperempatnya, apalagi dari setengahnya, kita akan lebih menguasai medannya - 
apa yang harus kita lakukan dan sampai mengakhirinya. Dan kalau sudah sampai 
akhir - ada rasa bahwa kita menang - kita sukses.
   
  Sebuah keberhasilan dari suatu pekerjaan operasi - operasi apa saja, termasuk 
dalam soal kesehatan - operasi militer - yang paling penting dan bahkan pokok, 
- adalah persiapannya. Tahap dan taraf persiapan mau memulai pekerjaan - saat 
itulah yang paling penting dilakukan. Tanpa diperhatikan secara seksama dan 
sungguh-sungguh, pekerjaan dan proyek apapun akan selalu mengalami kegagalan.
   
  Sun Tze seorang akhli perang pada zaman Tiongkok-lama, mengatakan - menangkan 
pertempuran pertama. Pabila kamu menang, maka buat selanjutnya kamu sudah punya 
pengalaman. Kemenangan pada pertempuran pertama - adalah sumber sukses.
   
  Buat memulainya suatu pekerjaan - memang tidak mudah. Banyak kendalanya - ada 
rasa segan - kurang semangat - ada sedikit rasa malas. Tetapi lawanlah - 
bertekadlah buat harus mengerjakannya. Nanti kamu akan menemui - akh hanya 
begini saja - apasih susahnya!!
   
  Pengalaman kecil saya ketika masih aktive kerja di resto kami di Paris, 
Begitu baru saja masuk kerja - sedang di pintu depan - saya lihat tumpukan 
menggunung piring - mangkuk - gelas - cangkir. Perasaan saya sudah ketar-ketir 
dan betapa banyaknya pekerjaan yang harus saya selesaikan. Semua harus saya 
cuci dengan tangan - karena mesincuci-piring  kami sedang rusak, Bagaimana 
harus menyelesaikan tumpukan gunung-pecah-belah yang begitu banyaknya.
   
  Tapi mau tidak mau - karena memang sudah jadi kerjaan saya, jadwal-kerja, 
saya kerjakan juga. Tetapi dari satu ke lain barang pecah belah itu, sedikit 
demi sedikit - sesudah saya cuci - lha kok gemunung tinggi tadi agak rendah dan 
mau merata. Saya malah jauh labih bersemangat dari tadi. Kira-kira satu jam 
penuh - gemunung cangkir-gelas-mangkuk-piring tadi, sudah "rata dengan tanah" . 
Dan saya agak kaget. Lho kok bisa juga ya saya kerjakan. Kok habis juga itu 
kerjaan yang begitu banyak dan numpuk tadinya. Sejak itu dan lama kelamaan saya 
banyak belajar dari pengalaman, dari pengalaman diri sendiri dan orang lain.
   
  Selalu mengalami kesulitan ketika mau memulai pekerjaan - pekerjaan apa saja. 
Tetapi mulailah - berusahalah dan bertekadlah - betapapun berat dan segannya. 
Nanti kamu akan bertemu dengan hasil kerjamu sendiri - dan pabila berakhir 
dengan baik - kamu akan merasa senang dan menang. Inilah sekelumit 
pengalaman-kerja saya dalam rentang kehidupan puluhan tahun ini,-
   
  --
   
  HOLLAND,-   12 September 06.-


-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done 
faster. 

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: puisi PADANG RUMPUT dan PADANG GOLF

2006-09-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  PADANG RUMPUT dan PADANG GOLF
   
  Binatang alam - rusa dan kijang
  bagaikan hamparan kapas putih 
  di padang rumput - padang ilalang
  dan beterbangan burung- burung
  di mana bakal membuat sarang.
   
  Tak ada manusia yang menjaga
  tak ada orang yang merasa punya
  alam mengatur dan cuaca mengimbang 
  tiba-tiba datang penguasa undang-undang.
   
  Padang rumput - padang ilalang
  harus segera diubah menjadi padang golf 
  lalu ke mana nanti rusa dan kijang
  reriapan suara merdu burung-burung?
   
  Itu aku tidak peduli
  titah pengusa adalah undang-undang
  yang tertinggi dari segala yang tinggi
  perlu buat istirah bapak-bapak
  penguasa - pedagang dan jenderal
  ingat - siapa yang berani menyangkal
  sudah menunggu sakratul maut.
   
  Lalu akan ke manakah binatang ternakan alam
  mau berlindung - mau cari makan seperti dulu-dulu?
  Itu aku tidak ambil peduli
  yang lebih menyenangkan bapak-bapak
  12 hole - terbang dari segala penjuru
  main bola - bola golf terbang tinggi
  melintasi alam yang mengabdi bapak-bapak
  bola putih-putih golf sungguh sangat menyenangkan hati
  para bapak peguasa negeri
  bapak saudagar besar
  panglima negeri dan para jenderal.
   
  Dan itu ternak alam - reriapan suara burung
  yang merdu - hanyalah di telinga rakyat
  kami perlu istirah - rekreasi cara baru
  bila perlu usir dan gusur
  perumahan penduduk yang berani menghalang
  hancurkan dan bakar..
  ya Allah
  inikah yang namanya istirah?
   
  ---
   
  Holland,-  11 September 06,-


-
Why keep checking for Mail? The all-new Yahoo! Mail shows you when there are 
new messages.

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] KISAH SERBA-SERBI ( Omong-omong dengan ASAHAN ALHAM )

2006-09-11 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  K I S A H  S E R B A - S E R B I
  ( Omong-omong dengan Asahan Al-
ham )
   
  Kami pabila sudah larut dalam pembicaraan tentang sastra dan budaya dan 
pengenalan dunia dari berbagai bacaan dan pengalaman - lalu saling asyik dan
  hanyut dalam kelanjutan aliran pembicaraan kami. Dan kami saling mendapatkan 
bahan baru buat bahan penulisan masing-msing.
   
  Asahan dalam kehidupan akhir-akhir ini, dia mengalir dan hinggap di berbagai 
toko-buku dan banyak perpustakaan. Kerjanya disamping menulis - juga membaca 
dan membaca lalu menulis buat novelnya buat romannya. Dia sudah menamatkan 
bacaan dari Trotsky tentang Riwayat Hidup STALIN, Tulisan ini setebal 900 
halaman. Menurut dia - sangat menarik. Saya sendiri tidak tahu dan tidak 
memahami benar kenapa dulu kami diajarkan begitu sangat anti-Trotsky. Murba itu 
penuh dengan orang-orang Trotsky dan berpahamkan ideolgi Trotsky. Padahal 
sebenarnya saya tidak tahu dan tidak mengerti benar apa  paham dan ideologi 
Tratsky-isme itu.
   
  Nah, Asahan sudah membacai karya-karya Trotsky seutuhnya. Dia bisa membaca 
langsung dari bahasa Rusia dan bahasa Belanda-nya. Sudah pasti Asahan jauh 
lebih tahu lebih memahami daripada saya - apa itu ideologi Trotsky.
   
  Dalam hubungan Asahan "mengkhotbahi" saya agar mengubah pola hidup menjadi 
lebih uiterlijk - mengutamakan penampilan luar - agar selalu cukur kumis dan 
jenggot - agar selalu wangi dan berpakaian agak parlente - kalau bisa selalu 
berdasi.  Dia melanjutkan ceritanya. Kamu tahu Bang Yom, kapan sejarah mula 
pemogokan di dunia ini? Sudah sejak lebih 3000 tahun yang lalu. Ketika para 
pekerja disuruh kerja-paksa oleh dinati Firaun - Ramses - membangun Piramid dan 
Spinx di Mesir. Para pekerja yang ribuan itu, mogok total. Karena apa? Karena 
pembagian alat-alat kecantikan yang berupa parfume - alat celak buat alis dan 
bulu mata dan alat perhiasan lainnya, dihentikan secara tiba-tiba, karena 
kesulitan dananya.
   
  Jadi begitulah pada zaman itu - wanita dan laki-laki semua berhias, berdandan 
- terutama bagian wajah mukanya. Selalu kelimis - licin dan wangi - padahal 
mereka adalah pekerja-rodi - pekerja-kasar yang kita tidak akan pernah 
terpikirkan - begitu penting berhis dan berdandan itu. Sehingga mereka merasa 
perlu protes dengan pemogokan total, karen alat kecantikan - bedak - pupur - 
celak - lipstik - ditiadakan secara tiba-tiba. Dan ini kejadian lebih 3000 
tahun yang lalu. Begitulah penting dan nomor satunya alat perhiasan dan alat 
kecantikan itu!
   
  Asahan banyak mengemukakan pendapatnya - yang arahnya agar saya mengubah 
kehidupan dengan mengutamakan uiterlijk - wajah luarnya. Orang pabila melihat 
panampilan seseorang sangat simpatik - dengan wajah bersih - kelimis - cerah 
dan wangi pabila melintas di depan kita, dia sudah mendapatkan rasa simpati 
dari orang banyak itu. Dan orang banyak tidak akan lebih dulu menilai bagaimana 
otaknya bagaimana kebijaksanaan dan ke-intelektuil-annya, tidak! Yang paling 
mudah dilihat dan dinilai adalah wajah luar dulu - dari pandangan uiterlijk 
dulu - sudah itu barulah bagian keduanya. Pabila bagian pertama sangat 
mendukung bagian kedua - nah, itulah yang sangat ideal - sangat memancing dan 
mengikat perhatian. Ini gejala umum - tidak hanya buat wanita saja - juga buat 
le laki pada umumnya,
   
  Dan saya sangat mendapat masukan dari pembicaraan Asahan. Dia ini kini 
menjadi kutu-buku, "mengembara" dari satu-toko buku ke toko-buku lainnya, dari 
berbagai perpustakaan yang  ada di kota kecilnya maupun di pusat kota 
Amsterdam. Penderitaan kehidupannya sangat cepat membikin dia mengenal begitu 
banyak dunia pengetahuan. Dari dia saya lebih mengenal siapa itu Albert 
Einstein, yang ketika di sekolah dasarnya malah agak bodoh - dan dia sarjana 
tipe dunia ilmu pengetahuan - tetapi tahukah orang, bahwa Einstein juga terkena 
penyakit yang bernama Shizophsema - semacam sakit syaraf - gila bersyarat - 
gila terkadang saja.
   Seperti saya tulis tadi pagi - sudah sangat gatal tangan mau menuliskan 
tentang Kehidupan Seorang Novelis - Asahan Alham - kegetiran kehidupannya dan 
penderitaan yang begitu lama dideritanya> Tapi saya dengan perasaan harus 
bersobron, menunggu signal lampu hijau dari Asahan adik tersayang saya itu,-
   
  -
   
  Paris,-  11 September 06,-


-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done 
faster. 

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your e

[budaya_tionghua] BERITA LEPAS dan PECAHAN SANA-SINI

2006-09-08 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
  BERITA LEPAS dan PECAHAN SANA-SINI
   
   
  Ada posting yang isinya tentang saya ketika datang ke KBRI Paris, 17 
Agustus-an, dari teman baru saya Mas Akhmad Bukhari Saleh. Mas Akhmad membaca 
isi laporan saya datang ke 17 Agutus-an itu ketika di Paris. Dan Mas Akhmad 
segera mengirim berita ke teman-temannya di KBRI Paris.

Ternyata mereka tak seorangpun tahu bahwa saya juga hadir ketika keramaian 
pesta meriah itu. Dan berita ini sampailah ke Pak DutaBesar kita. Katanya Pak 
Dubes sangat menyayangkan tidak berkesempatan berkenalan dengan saya. Dalam 
cerita laporan yang saya tulis itu - memang begitu banyaknya orang - tak 
seorangpun yang saya kenal - walaupun saya omong-omong dengan beberapa orang 
yang entah siapa - saya juga nggak tahu namanya. Maklumlah sama-sama lain 
komunitasnya - belum saling kenal. Kata Mas Akhmad, pada kesempatan lain Pak 
Dubes akan mengundang saya buat saling berkenalan dan bersilaturakhmi. Saya 
sangat menyambut hangat keinginan Pak Dubes. Dari teman-teman saya yang di 
restoran kami - dan juga dari orang-orang lain, kami dengar bahkan kami rasakan 
Pak Dubes ini sangat ramah dan sangat merakyat. Rasanya Pak Dubes pernah datang 
dan makan di restoran kami. Tapi saya ketika itu ada di Belanda.
   
  Dan ketika saya hadir di tengah pesta keramaian itu - saya lihat Pak Dubes 
turun melantai bersama orang-orang banyak berdangdut ria - sangat simpatik. 
Saya tentu saja nggak berani lalu mendatangi Pak Dubes - saya harus tahu diri 
dong.
   
  Melalui tulisan ini kepada Mas Akhmad Bukhari Saleh, tolong sampaikan kepada 
teman-teman di KBRI atau semoga postingan saya ini terbaca oleh Pak Dubes, 
bahwa saya besok tanggal 9 akan kembali ke Holland buat siap-siap berangkat 
tanggal 15 bulan ini ke Jakarta. Jadi saya minta maaf karena tidak bisa 
menghadiri pertemuan yang sekiranya diadakan Pak Dubes di mana katanya dan 
bakalnya, saya juga diundang. Pada kesempatan lain sayalah yang akan sowan ke 
Pak Dubes kita. 

Dalam tulisannya Mas Akhmad menulis "kehadiran tersebut sebetulnya merupakan 
suatu milestone kesejukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita"-, 
demikian komentara Mas Akhmad dalam suratnya kepada saya tentang kehadiran saya 
di KBRI yang tak seorangpun ada yang mengenal saya,- Dan sangat terimakasih ya 
Mas Akhmad sudah begitru repot "mengurus" kehadiran saya di KBRI Paris, tetapi 
tak ada orang yang tahu bahwa saya hadir.
   
   
  Ada surat dari teman saya dari Negeri Belanda, katanya begini : Sekarang ini 
sudah ada golongan masyarakat mahid, di antara para korban 65 ini. Golongan 
atau klas-baru ini adalah dari para mahid-mahid, katanya lagi - wahai Pak Don 
Pedro, bilang sama teman-teman Bapak, saya yang bilang itu ya! Don Pedro adalah 
nama samaran saya diantara 25 nama samaran lainnya ketika zamannya sang kaisar 
sedang sejadf-jadinya berjaya dan berkuasa tanpa batas.
   
  Saya nggak nanggapi - tapi sekarang ini memang sudah ada pertentangan antara 
sebagian golongan mahid yang tidak setuju membicarakan pencabutan TAP 25 - 
1966,  Memang rada aneh juga, kok hanya mau membicarakan golongan mahid saja, 
tapi yang bukan mahid tetap saja nggak punya paspor RI yang dulu mereka cabut 
dan rampas. Padahal apa sih beda pokoknya - atau barangkali emang sengaja - mau 
ngado-domba antara mahid dan bukan mahid. Padahal yang dulu dicabut dan disuruh 
kembalikan paspornya oleh KBRI di mana-mana, nggak ada soal mahid dan nggak 
mahid - lha kok sekarang hanya golongan mahid saja yang mau diajak rundingan. 
Apa nggak salah taktik dan bahkan strategi itu? Atau malah itulah yang taktik 
strategi adu-dombanya - ya apa betul Pak Awaluddin dan Pak Presiden SBY yang 
Mulia?
   
  --
   
  Paris,-8 September 06,-




-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done 
faster. 

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] MENGENANG DJAWOTO

2006-09-06 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  M E N G E N A N GPAK  D J A W O T O
   
  Saya tulis karangan ini dalam rangka Mengenang 100 Tahun Djawoto, 10 Agustus 
1906 - 2006,-
   
  Saya mengenal Pak Djawoto hanya serba sedikit tetapi dalam bidang kerja yang 
tidak hanya satu bidang. Pertama dan yang lebih dulu, justru bukan dari segi 
jurnalisme dan kewartawanan, tetapi dari segi Lembaga Persahabatan Indonesia - 
Tiongkok. Karena pada satu periode, Pak Djawoto ini adalah Ketua Lembaga 
Persahabatan Indonesie - Tiongkok, sedangakn saya adalah Sekretarisnya, di mana 
kami banyak bertemu dan dalam bekerjasama.
   
  Ditambah lagi, kami agak bertetangga. Beliau tinggal di Jalan Gondangdia 
Lama, sedangkan saya tinggal di sebelahnya Jalan Gondangdia Lama Dalam. Dalam 
bidang jurnalisme, ketika itu saya sebagai wartawan Harian Rakyat dan Bintang 
Timur. Dalam keanggotaan - Anggota Kehormatan PWI, pak Djawoto-lah yang 
menandatangani dan bertanggungjawab atas saya sebagai Anggota Kehormatan PWI.
   
  Ketika itu Pak Djawoto sebagai Ketua Umum Pusat PWI. Dan "perkenalan serta 
kedekatan" kami dalam beberapa pekerjaan, masih juga ada hubungan kerja, karena 
Pak Djawoto sebagai dosen Akademi Jurnalis "Rivai", sedangkan saya sebagai 
dosen Akademi Sastra "Multatuli" dan kedua Akademi ini di bawah pimpinan UNRA - 
Universitas Rakyat - Jakarta.
   
  Dan pada akhirnya secara kebetulan - kami berdua bertemu lagi di luarnegeri. 
Ketika Pak Djawoto menjadi Duta Besar RI di Beijing - Tiongkok, saya sebagai 
Guru Besar di Institut Bahasa Asing - Beijing - Tiongkok. Dalam banyak bidang 
yang "mempertemukan" kami dalam  banyak lingkungan kerja, saya mengenal Pak 
Djawoto. Mungkin tidak mendalam, tetapi dalam banyak jenis pekerjaan. Dalam 
kerja-sama di Lembaga Persahabatan - dalam jurnalisme - dan dalam pendidikan di 
Akade
  mi - yang satu di bagian jurnalisme dan yang satunya lagi di bidang 
sastra-budaya. Dua bidang ini sangat bertetangga baik.
   
  Apakah yang dapat saya simpulkan dari semua kedekatan dan persintuhan 
kerjasama dengan Pak Djawoto? Pak Djawoto ini dari uratsyaraf yang terdalam dan 
yang terpentingnya, adalah seorang nasionalis yang sangat setia kepada ajaran 
Bung Karno. Ke mana saja dan di mana saja Pak Djawoto berada, beliau selalu 
berpeci seperti Bung Karno. Maksud saya bukan hanya bicara dan bekerja serta 
amalnya saja yang nasioanalis dan berbobot, tetapi dalam berpakaian-pun Pak 
Djawoto menunjukkan kepribaiannya - sebagai nasionalis tulen.
   
  Sebuah buku yang ditulis beliau mengenai jurnalisme dan kewartawanan, 
digunakan tidak hanya sebagi buku-tuntunan di Akademi Jurnalisme Rivai, tetapi 
banyak dipakai di berbagai akademi lain sebagai pelengkap matapelajaran. Saya 
sendiri sudah berkali-kali membacanya - dan sangat berguna bagi tuntunan 
sesorang yang mau jadi wartawan.
   
  Bekerjasama dengan Pak Djawoto - sangat demokratis - sangat menyenangkan. Dia 
tidak pernah merasa bahwa dirinya boss atau "bergaya pimpinan yang angker dan 
serem" atau bergaya "taipan - tauke". Dia memperlakukan teman sekerjanya bahkan 
bawahannya adalah sebagai rekan sekerja yang sama derajat. Menurut pengamatan 
saya - gaya pimpinan yang dibawakan oleh Pak Djawoto adalah sebagai warisan 
dari Bung Karno - penuh semangat persaudaraan dan kekeluargaan dan sangat 
terasa bagi rekan sekerjanya maupun bawahannya sebagai pengayoman yang sangat 
peduli pada sesamanya.
   
  Dalam rumahtangga Kedutaan Besar RI di Beijing - kami sangat merasakan - 
bahwa KBRI ketika itu, rasanya kami-pun ikut "mempunyai dan memilikinya". Dan 
semua ini adalah karena gaya pimpinan Pak Djawoto yang sangat lain dari yang 
lain. Penuh kekeluargaan - penuh suasana demokratis. Rasanya kita semua masih 
sangat merindukan orang yang bergaya Pak Djawoto ini,-
   
  -Paris,- 7 September-


-
Why keep checking for Mail? The all-new Yahoo! Mail shows you when there are 
new messages.

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/3EuRwD/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via em

[budaya_tionghua] CATATAN kecil dari CATAN SAYA ( Bisakah Hidup Sebagai Pengarang di Indonesia? )

2006-09-05 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
  C A T A T A N  kecil  dari  C A T A T A N   S A Y A
  ( Bisakah Hidup Sebagai Pengarang di Indonesia? )
   
  Ada teman yang menanyakan perkara ini. Bisakah hidup sebagai pengarang di 
Indonesia? Sekiranya saya menjawabnya - yang pabila sebagai orang Indonesia 
yang selalu hidupnya susah - serba kekurangan - selalu kesulitan uang - yah - 
cobalah kalau berani!!
   
  Menurut saya ada pengarang Indonesia yang memang bisa hidup dari karangannya 
semata-mata. Tapi pengarang itu sudah sangat terkenal dan sudah punya merek 
dagang. Bahkan ada yang uang cari dia - bukan dia cari uang. Tapi pengarang 
tersebut hanyalah dua tiga orang. Saya melihatnya ada dua sementara ini. Satu 
Pramoedya Ananta Toer, dan dua WS Rendra. Tapi ingatlah - Pram jadi kaya - 
mungkin hampir masuk golongan kayaraya dengan dia punya rumah mentereng dan 
kebunnya bagaikan Kebun Raya mini, dengan dua kolam dan satu hektar tanah rumah 
dan pekarangannya, - bukanlah dari dia punya royalti dalam negeri! Dia 
mendapatkan hasil uangnya dari berbagai negeri dengan valuta asing. Hasil 
terjemahan buku-bukunya berkali lipat dari hasil royaltinya dalam negeri dengan 
rupiah!  
   
  Rendra mendapatkan uangnya sehingga dia bisa bikin padepokan - kebun yang 
luas dan dengan teman-teman sebengkel teaternya - bukanlah semata-mata hasil 
dari karangannya - ada pendapatan lain bukan dari puisi-puisi dan pegelaran 
dramanya semata-mata.
   
  Saya bisikkan ke teman saya ini - kalau kamu mau hidup sebagai pengarang -  
pengarang lepas lagi - artinya hanya semata-mata menyandarkan hidup atas 
honorarium - royalti dari hasil karyanya - cobalah pikir-pikir - dan 
panjang-panjang dan lama-lama dan matang-matang! Apalagi baru mau memulai 
misalnya - belum punya pasaran dan hubungan yang banyak. Jangan nekadlah.
   
  Pengarang yang boleh dikatakan gila hebatnya, seperti Dee Lestari, bukunya 
yang dicetak begitu banyak sampai 50.000 dan 90.000 eksemplar, dan juga seperti 
Fira Basuki yang semua bukunya selalu best-seller. Bahkan ada yang baru satu 
minggu beredar di pasaran, langsung habis - bis - bis - ludas tandas dibeli 
orang. Lalu cetak lagi dan lalu habis lagi. Saya pernah menulis bahwa usaha 
penerbitan Grasindo sangat beruntung punya mesin-cetak-uang sendiri lewat 
tangan Fira Basuki!
   
  Juga Jenar Mahesa Ayu yang buku-bukunya sangat laris dan lekas habis. 
Teman-teman sekalian - semua mereka ini tidak seorangpun yang menyandarkan 
hidupnya semata-mata dari karangannya - dari buku-bukunya. Mereka semua punya 
pekerjaan lain, seperti Fira sebagai direktris dari perusahaan dan majalah yang 
dikelolanya. Saya sangat percaya - mereka walaupun bukunya selalu best-seller, 
tidak mungkin akan mau hidup semata-mata hanya jadi pengarang tok! Ya mungkin 
saja bisa hidup yang sangat minimum. Tapi kan kita hidup ini bukan hanya perlu 
nasi dan laukpauk saja kan?
   
  Saya sudah menerbitkan 14 buku. Ada kumpulan cerpen memoire - ada trilogi 
memoire. Ini terhitung dari tahun si babe lengser keprabon pandita ratu - 
dimana saya dan banyak teman sudah boleh muncul kepermukaan. Dan saya kayak 
kesetanan - ngebut - mumpung ada kesempatan. Saya menulis setiap hari paling 
sedikit satu dalam satu hari - pernah sampai enam - termasuk puisi.

Bagaimana pengalaman saya? Ada penerbit yang bayarnya sekaligus. Ketika itu 
saya dapatkan sejumlah tiga juta rupiah - kan itu artinya 300 euro di kami di 
Eropa. Yang terbanyak - dengan cara jual dulu bukunya - berapa lakunya - itulah 
hak kita yang hanya 10% dari harga penjualan buku. Dan dibayar setiap bulan 
Januari dan Juli-Agustus. Setiap terima - hanya antara 250.000 rupiah sampai 
300.000 rupiah.
   
  Ada pengalaman pahit saya sebagai pengarang yang hidupnya di luarnegeri. 
Hubungan yang sangat tidak lancar dan seret - macet. Buku saya kumpulan puisi 
MENCARI LANGIT, yang terbit pada tahun 1999, sampai kini -satu senpun saya 
nggak terima royaltinya - padahal saya turut urunan ketika menerbitkannya - 
dengan uang 300 dollar saya serahkan - dan nggak satu senpun sampai kini saya 
terima!!
   
  Juga buku saya trilogi jilid ketiga, PENALTI TANPA WASIT, sampai kini belum 
satu senpun saya terima royaltinya. Padahal buku itu sudah beredar di pasaran 
satu tahun yang lalu. Lalu dimana kemacetannya - saya juga nggak tahu!!
   
  Jadi - wahai teman-teman saya yang pengarang lainnya - pikir-pikirlah 
panjang-panjang dan matang-matang kalau mau pulang mudik jadi pengarang - yang 
semata-mata mau menyandarkan kehidupannya dari hasil karangan. Saya bukan 
nakuti - tapi saya melihat dan menyaksikan dan saya sendiri kan pengarang 
cilik. Sorry - saya nggak bakalan mau menyandarkan diri pada hasil karya saya  
buat hidup - modar saya!!!
   
  --

Paris,-  5 September 06,- 


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of

[budaya_tionghua] OOT: KOLOM SAYA ( Himbauan Kedua )

2006-09-01 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
  K O L O M   S A Y A
  ( Himbauan Kedua )
   
   
  Himbauan kedua ini - tidak begitu banyak bedanya dengan himbauan pertama 
dulu. Himbauan pertama, pemerintah mengirim Yusril langsung datang ke negeri 
Belanda buat bicara -bicara dan menjelaskan maksud pemerintah yang waktu itu 
masih di zamannya Gus Dur. Agar kaum eksil mau dan siap pabila mau pulang, 
tanpa menyebutkan sekat-sekat dan katup-katupnya mau dan bisa dicabut, uu dan 
ketetapan nomor 25 tahun 1966,-
   
  Nah pabila dibandingkan dengan himbauan pertama dulu - rasanya yang ini lebih 
mundur malah. Kenapa? Dulu buat semua kaum eksil - kini hanya buat para 
mahasiswa - mahid saja - mahasiswa ikatan dinas saja. Yang katanya ada lebih 
500-an orang,-  Dan eksil lainnya nggak digubris. Padahal yang tidak ada 
sangkut pautnya dengan mahid tadi, cukup banyak - malah sudah menurunkan 
generasi kedua dan ketiga - dengan cucunya. Kongkritnya seperti saya ini dan 
banyak teman-teman lainnya.
   
  Nah inilah beda antara himbauan pertama dan kedua itu. Pemerintah jangan lalu 
marah dan uring-uringan, kalau ada celetukan tidak percaya atau kurang percaya 
atau meragukan. Bukankah ada peribahasa - kearifan-lama kita yang bilang 
"sekali lancung keujian, seumur hidup orang tak percaya"!  Semoga saja jangan 
begitulah - lihat-lihatlah dulu perkara sebenarnya. Bukankah yang ( mau ) 
dihimbau ini rata-rata bukan orang biasa - tetapi kaum intelektuil yang 
rata-rata sudah sarjana ya kan?
   
  Lagi pula usia rata-rata yang dihimbau itu sudah sekitar berusia 70-an - 
lebih atau kurang sedikitlah. Nah, tidak sedikit yang sudah mulai bicara 
tentang semua ini - terutama beberapa organisasi dan LSM yang ada di tanahair 
dan juga di luarnegeri - sepertri dari Jerman. Yang isi pokoknya sangat baik - 
mengingatkan pemerintah - kalau ada yang mau dan siap mau pulang lalu apa 
kelanjutannya? Jangan sampai menelantarkan dan menyia-nyiakan orang. Sebab yang 
dihimbau ini - sudah tua dan ada yang sudah tua renta. Mau apa mereka nanti - 
kerja apa - lalu banyak lagi yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan dari 
banyak segi. Mau hidup dari nol lagi?
   
  Mulai dari nol lagi - dari yang samasekali tidak ada? Agar dipikirkan buat 
kelanjutan dari kehidupan mereka. Misalnya pengalaman saya, tidak seorangpun 
baik dari keluarga saya maupun dari teman - sahabat serta kenalan saya yang 
setuju saya pulang menetap. Mereka secara nuchter kata orang Belanda 
memikirkan, nanti bukannya lalu bikin banyak problem. Misalnya bagaimanA 
hidupnya - dari pensiun saja tak mungkin hidup agak lapang dan leluasa 
bernafas. Sebab pensiunnya sangat kecil - sedangkan semua ongkos pengobatan - 
ongkos sakit dan perumahan lalu dari mana? Bukannya problem ini nantinya akan 
mengakibatkan banyak problem lain - misalnya bukankah pada akhirnya lalu banyak 
menyusahkan kaum keluarganya sendiri - menyusahkan para tetangganya - 
teman-temannya dan bahkan pemerintah sendiri - kata orang kampung kami - dasar 
cari penyakit!!
   
  Dan jangan-jangan sudah terbayang - rumahsakit dan rumah jompo pada penuh dan 
rumah gadai juga pada antri menggadaikan barang yang masih ada harganya demi 
ongkos hidup - gara-gara dihimbau dulu itu Belum lagi ada yang berpikir - 
siapa tahu nanti dilitsus - dan lalu masuk penjara lagi - siapa tahu. Yang 
orang tahu bahwa di wilayah kekuasaan RI itu adalah negeri yang beribu 
kemungkinan - semua bisa terjadi, termasuk yang samasekali tak terbayang pada 
penalaran orang normal! Sebab
  Indonesia itu negara yang samasekali undang-undang dan hukumnya tergantung 
pada penguasa. Lalu bukannya tak ada yang berpikir bahwa itu orang-orang 
berjubah putih dan berjenggot pada angkat parang dan kelewang, siapa tahu mau 
menebas kepala orang-orang yang pulang itu, dengan alasan awas bahaya laten 
udah pada datang nih,-
   
  Maafkan saya bukan menakut-nakuti, kan sudah ada dan sudah terjadi yang 
dengan sorak-sorak galak mengancam mau membasmi bahaya laten ini. Siapa tahu 
kan - bisa saja terjadi. Orang yang tua renta yang jalanpun sudah susah - bisa 
saja diacungi pedang - parang dan tombak. Orang-orang sejenis yang berpakaian 
model Timur Tengah ini, pemerintah sendiripun tidak pernah mampu mengatasinya 
dan takut kepada mereka yang sangat beringas ini. Nah, bayangkanlah pabila 
mereka mengancam dan sweeping terhadap bahaya laten yang ramai-ramai pada mudik 
ini.

Maafkan saya - bukan menaku-nakuti; tetapi ya itu tadi - sejak kejadian "yang 
sangat mengharukan dulu itu" yang pada akhirnya sangat mengecewakan kami dan 
mereka - sejak zamannya Yusril - lalu apakah mau diulangi pada zamannya Pak 
Hamid Awaluddin ini, yang diutus presiden SBY ini. Dulu utusan Gus Dur kepada 
Yusril dan gagal total - orang-orang yang dulu sudah menghamburkan airmata haru 
dan sangat senang dan berbesar hati, betapa kecewanya!!
   
  Jadi tidak sedikit antara orang-orang ini yang berpikir "sekali lancung 
keujian - seumur hidup orang tak percaya",- atau

[budaya_tionghua] OOT: MINGGU PAGI ( Toko dan Pertokoan )

2006-08-27 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit ; 
   
   
  M I N G G U   P A G I
  ( Toko dan Pertokoan )
   
  Adalah sifat manusia pada umumnya - kalau belanja selalu mau murah. Begitulah 
kami - masih dalam takaran manusia pada umumnya. Di kota kecil kami Almere, ada 
beberapa toko supermarket. Namanya Albert Hein - Jumboo - C 1000 - Hema dan 
beberapa lagi. Tetapi menurut pengalaman kami, ada dua toko yang cukup besar 
dan harganya lebih murah dari toko yang saya tuliskan tadi. Dua toko ini adalah 
ALDI dan LIDLE. Kedua-duanya dari perusahaan Jerman. Dan semua barangnya 
produksi Jerman. Jadi pabila kita mau cari bahan makanan atau bahan lainnya 
yang produksi Belanda atau produksi Perancis - tidak akan ada di dua toko ini. 
Semua barang Jerman. Dan harganya murah - jauh lebih murah dari toko manapun 
yang barangnya sama tetapi mereknya lain.
   
  Karena harganya murah - sudah tentu pembelinya ramai sekali. Dan sudah tentu 
ada juga orang nggak suka toko itu - mungkin sebab dianggapnya ngapain beli di 
toko murahan begitu...mungkin saja ada yang berpendapat begitu kan...?
   
  Dua toko ini barang-barang dan bahannya sudah tentu tidak sangat lengkap, 
tetapi barang-barang dan bahan yang ada - mutunya baik dan segar - bagus - nah 
apalagi kurangnya!
   
  Di Paris, yang kampunghalaman saya dari ibu angkat saya itu - cukup banyak 
toko besar dan terkenal. Misalnya La Fayette - Samaritaine - Conforama - 
Carrefour - Mark Spencer dan beberapa lagi. Yang paling terkenal adalah La 
Fayette - toko yang sangat cemerlang - lengkap dan sangat luks, Tetapi juga 
sangat mahal. Orang Indonesia sering kemari - belanja, terutama orang-orang 
yang banyak uang dan golongan menengah ke atas. Saya sering menemani tamu-tamu 
dari Indonesia. Begitu saya diminta menemani tamu-tamu - biasanya dari 
Indonesia - saya harus siap pikiran - akan lama - akan ada sedikit kebosanan 
menunggunya. Apa lagi kalau tamu-tamu itu kebanyakan kaum wanitanya. Haruslah 
saya bersobron walaupun nama saya sudah Sobron - tapi sangat jarang bersobron - 
alias bersabar.
   
  Begitu terkenalnya toko yang mewah dan hebat ini - ada teman akrab kami yang 
bersuratan dan bertilpunan dari London ke Paris. Tamu saya ini semuanya wanita 
- seorang ibu dengan dua anak wanitanya - yang manis dan ayu. Saya sudah siap 
pikiran - saya benar-benar harus bersobronharusharus. Dan lagi tiga 
wanita ini hanya bekeperluan buat belanja di toko La Fayette saja - dan pulang 
pergi dengan kereta cepat antara London dan Paris. Perginya dari London 
pagi-pagi dan sorenya pulang dari Paris ke London - hanya buat belanja - 
bayangin zaman sekarang inI!
   
  Untung saya sudah janjian bahwa saya hanya menyambut di suatu tempat dan 
menunggu di situ lagi. Jadi artinya saya tidak perlu mengikuti mereka belanja - 
nggak perlu saya kawal. Dalam batin saya - syukurlah dan Puji Tuhan - saya 
bebas buat jadi pengawal. Dan dalam toko itu kan sangat banyak waniata cantik - 
ayu - dari segala bangsa. Nah, ini yang saya catat - toko glamour La Fayette 
itu justru yang banyak belanja ke sana adalah orang-orang di luar Paris dan 
Perancis. Umumnya orang-
  orang kaya - memang dari luarnegeri, khusus buat belanja di La Fayette. 
   
  Saya sering sekali melihat orang-orang Jepang - China dan juga orang 
Indonesia yang sedang belanja. Adalah benar bahwa Paris itu termasuk kota 
termahal di dunia. Tetapi barang apa dulu dan di toko mana - di mana 
belanjanya? Bagi saya dan bagi kami orang-orang awam dan golongan bawah tingkat 
menengah ini - ada dan cukup banyak toko-toko yang murah. Asal tahu tempatnya 
saja - tahu medan-laganya - menguasai daerah wilayahnya. Ada dua toko murah di 
Paris - namanya Tati - Darty dan beberapa tempat lagi. Malah menurut tamu-tamu 
saya yang baru-baru ini satu minggu di Paris bersama anak-mantu-cucu saya - 
liburan musimpanasnya - mereka berkesimpulan bahwa pada umumnya harga-harga di 
Paris jauh lebih murah daripada di Almere - Holland. Terutama bahan makanan dan 
beberapa bahan pakaian.
   
  Makanya saya bilang - mahal dan murah itu - bahan dan barang apa saja - dan 
di toko apa dan toko mana. Memang Paris adalah dengan harga yang sangat mahal - 
tetapi itu kan buat barang-barang jenis mode - sedangkan Paris itu sangat 
tertkenal dengan kota mode-nya di dunia. Dan mahalnya minta ampun - dan itu pun 
buat kita atau buat kami orang-orang yang terpinggirka ini. Tetapi bisa nggak 
terbayangkan - bahwa sarapan makan-pagi saya dengan tiga croissant kecil dan 
secangkir teh atau kopi hanya satu setengah euro! Saya belum menemukannya ada 
di Belanda ,ada di Brussel apalagi di Jerman. Harga breakfast tersebut sangat 
murah - tapi di mana dulu - tahu nggak daerahnya - tahu nggak nama tokonya. 
Seseorang yang "kerjanya" ngukur jalan - banyak kelayaban - merayapi peloksok 
Paris - seperti saya atau seperti anak saya yang pertama, Wita - kami tahu di 
mana harga yang murah dan terjangkau buat isi kantong kami - yang padahal Paris 
itu adalah termasuk kota termahal di dunia. Ka

[budaya_tionghua] OOT:cerpen SURAU - BEDUG dan Pak SENEN

2006-08-25 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   S U R A U - B E D U G  dan  PAK  S E N E N
   
  Surau di kampung kami yang paling pokok memang buat urusan ibadah agama. 
Tetapi bisa juga buat urusan semua kehidupan penduduk yang tergabung dalam 
surau itu. Misalnya di suraulah menentukan kapan sebaiknya kita mengadakan 
"maras tahun". Maras tahun adalah selamatan seluruh kampung karena merayakan 
hasil panen tahun itu. Biasanya akan diadakan setahun sekali. Yang menentukan 
kapan harinya dan dimana akan dilangsungkan, akan dimusyawarahkan di surau. 
Bagaimana cara memanggil orang-orang dan penduduk sekitar kampung surau itu? 
Yang pokok dengan bedug - bedug dipukul bertalu-talu seperti pada waktu hari 
lebaran. Dan yang bertugas memukul-bunyikan bedug ini - adalah Pak Senen - nama 
aslinya Isnin.
   
  Pak Senen bertugas dan bertanggungjawab atas bunyi bedug di kampung kami. 
Dialah yang membunyikan bedug setiap waktu mau sembahyang, Jadi dia harus 
bertugas memukul bedug 5 kali dalam satu hari - sama dengan waktu orang 
sembahyang. Pak Senen tinggalnya di surau itu juga. Ada bangunan kecil dan 
sederhana di belakang bangunan surau itu. Kehidupannya didapat dari 
belaskasihan orang dan mengemis. Ini istilah kami di kampung Pangkallalang 
waktu itu. Harap dibedakan, Pak Senen samasekali bukan pengemis - tetapi pada 
harihari tertentu dia mengemis. Caranya yalah, dia datang ke setiap rumah orang 
di kampung kami. Mula-mula dia akan berseru yang menyatakan dia datang, dengan 
ucapan "assalamualaikum",-  Lalu yang punya rumah 
menjawab"mualaikumsalam...",-
   
  Dan Pak Senen langsung duduk di tangga dan mengucapkan doa - agar penghuni 
rumah selamat sejahtera. Dan penghuni rumah menyediakan beras sebanyak satu 
kaleng susu-cap-nona, tanda memberikan atas ucapan doanya, Beras itu oleh Pak 
Senen dituangkan dalam karung yang memang buat beras dari setiap orang. 
Adakalnya karung itu penuh dan sudah agak berat - sebab rumah penduduk sekitar 
kampung yang ber-surau-kan di mana Pak Senen yang menjadi penanggungkawabnya - 
cukup banyak. Beras yang sudah penuh dalam karungnya dibawanya pulang dulu. Di 
rumah kecilnya di bagian surau itu, dituangkannya dalam pendaringan - tempat 
beras. Sudah itu Pak Senen datang lagi ke rumah-rumah yang belum didatanginya.
   
  Inilah cara kehidupan Pak Senen dalam mencari uang dan ongkos kehidupannya. 
Dan ini sudah atas persetujuan semua penduduk di kampung kami yang berfokuskan 
surau itu tadi. Saya tidak tahu apakah ada hubungan antara bunyi konsonannya - 
sebab hari Kemis adalah hari buat mengemis bagi buat Pak Senen. Tetapi semua 
kami sudah tahu - pabila hari Kemis - kami sudah menyediakan beras buat Pak 
Senen - dan ini buat semua penduduk di sekitar surau.
   
  Pendapatan lainnya - selain beras yang terkadang dijual juga oleh Pak Senen, 
karena berlebih - ada-ada saja orang memberikan sekedar uang - bahan makanan 
baik yang sudah matang maupun bahan makanan buat dimasak Pak Senen. Saya pernah 
juga mengantarkan beberapa bahan pakaian kain - dan sarung buat Pak Senen, Emak 
saya menyuruh saya mengantarkan semua itu buat Pal Senen.
   
  Ada orang yang mengatakan apa itu arti Islam bagi kewajiban Pak Senen dalam 
membunyikan bedugnya. Katanya I itu dari Isa - sembahyang Isa. Dan S itu dari 
  kata Subuh dan L dari kata Lohor, dan A dari kata Asar, sedangkan M dari kata 
Magrib. Ini kata orang kampung kami - saya tidak menyelidiki kebenarannya, 
Tetapi bagi Pak Senen - ya, ketika orang mau sholat dengan waktu lima kali satu 
hari, dengan pedoman inilah Pak Senen harus selalu siap - dan sekali-kali tidak 
boleh lupa membunyikan bedug, sebab semua bunyi bedug itu tanda semua orang 
harus sudah siap buat sholat.
   
  Sudah tentu sekali-sekali dan sangat - sangat jarang bedug itu terlambat 
dipukul. Misalnya terlambat beberepa menit dan puluh menit. Tetapi orang-orang 
memakluminya dan memaafkannya - sebab pastilah bukan karena kesengajaan Pak 
Senen.
   
  Ada suatu hari bedug tak berbunyi beberapa kali waktu sholat. Dan orang-orang 
datang ke surau kami. Ternyata Pak Senen sedang sakit berat dan tak dapat 
bangun. Oleh beberapa orang yang tinggalnya dekat surau - Pak Senen dibawa ke 
rumah sakit. Dan diopname di RS selama beberapa hari. Biasanya begitu ada bunyi 
bedug orang akan ingat Pak Senen - sudah tentu lebih mengingat Tuhan karena 
bunyi bedug itu adalah panggilan buat menghadap Tuhan dan sholat dengan tekun.
   
  Pernah terjadi, beberapa kali bdug tidak berbunyi - bahkan lebih dari dua 
hari. Kami semua penduduk kampung - sangat merasa sedih dan kehilangan. Sebab 
Pak Senen meninggal di rumahnya - yang masih dalam satu bangunan dengan surau 
kami. Dan hari itu betapa ramainya orang yang mengantarkan jenazah Pak Senen 
menuju ke penguburannya. Banyak orang tidak menyangka bahwa Pak Senen dengan 
badannya yang ringkih dan termasuk orang yang selalu tidak punya - begitu 
sangat dihormati penduduk di kampung kami - Pamgkallala

[budaya_tionghua] OOT: cerpen A V A ( bagian dua - habis )

2006-08-22 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
 A V A
 ( bagian dua - habis )
   
  Karena dua bersaudara Ava dan Aing sudah tinggal di rumah orangtua-barunya, 
maka mereka sudah masuk Islam. Saya lupa gelaran istilahnya - kalau tak salah 
orang mengatakannya sebagai mulallaf. Semua ini samasekali bukan karena paksaan 
dan tekanan - mereka berdua saudaua itulah yang memang rela menjadi satu agama 
den gan orangtua-barunya.
   
  Asuhan keluarga Haji Djen terutama Long Senah - ibu-baru dua anak-anak itu 
sangat
  baik dan sangat dipenuhi rasa kasih sayang antara semua pihak. Lima orang 
dalam satu rumpun keluarga tersebut sangat dekat - dan tak ada bedanya dengan 
keluarga orang lain yang tidak punya sejarah seperti keluarga Haji Djen ini.
   
  Dan ketika remaja putrinya - dua kakak-beradik ini - sudah masuk pengajian 
yang selalu diadakan di rumah mereka - rumah keluarga Haji Djen. Long Senah 
sebagai tuan-rumah pengajian - memimpin pengajian di rumahnya, Dan berkat 
kepandaian Long Senah mendidik anak-anaknya, mereka berduapun terkadang bisa 
diberi tanggungjawab oleh ibunya. Dan Ava cukup sering menunjukkan cara baca Al 
Quran kepada teman-teman lainnya, terutama para wanita muda - sebayanya dan 
ibu-ibu yang belajar mengaji ke rumah mereka.
   
  Suara Ava sangat bagus - merdu dan penuh pesona. Pabila orang tengah ada di 
jalanan - kebetulan lewat di depan rumah Haji Djen, orang akan tertegun dan 
berhenti sejenak mendengarkan suara Ava mengaji atau membetulkan ejaan dari 
teman-temannya.  Hal demikian bukannya Long Senah tidak tahu - malah merasa 
bahagia dengan anak-didiknya dan anaknya sendiri, demikianlah perasaan Long 
Senah.
   
  Ava sudah perawan sepenuhnya dan keluarga Haji Djen sudah mulai memikirkan - 
akan mencari menantu. Ketika itu usia Ava sudah mau 18 tahun. Sudah waktunya 
buat dinikahkan. Dalam pada itu sudah ada yang melamar Ava kepada 
orangtuanya.Tetapi rupanya Haji Djen belum begitu berkenan. Dan betapa bahagia 
rasa hati keluarga Haji Djen - terutama Long Senah - yang tahu benar apa yang 
pernah dikatakan Ava kepada ibunya. Ava dengan rela menyerahkan kepada ibunya 
kalau perkara jodohnya siapa. Orangtua manakah tidak akan bahagia mendengarkan 
anak perawannya berkata demikian?
   
  Pendek kata dan rupanya Ava akan dijodohkan dengan seorang pemuda ganteng dan 
pegawai negeri. Kebetulan orang itu saya kenal. Namanya Rashid Guntong. Rashid 
adalah seorang resersi dari kepolisian yang tak pernah berpakaian dinas polisi. 
Tetapi sebenarnya Rashid ingin sekali berpakain dinas seperti polisi biasa itu. 
Perkara ini sering ditonjolkan oleh Rashid sendiri - dengan agak sedikit 
memamerkan pistol yang agak tersembuni dipinggangnya. Maksudnya agar orang tahu 
bahwa dia adalah resersi polisi. Dan pada pihak lain kenapa saya tidak begitu 
suka pada Rashid ini? Karena dialah yang sering memata-matai rumah kami - 
mengintip ayah kalau-kalau sedang rapat dengan teman-temannya di rumah kami. 
Sedangkan ayah adalah salah seorang pimpinan pemuda yang siap mengangkat 
senjata buat melawan kolonialisme Belanda. Sedangkan Rashid bekerja sama 
Belanda - jadi kepolisian Belanda. Ketika itu orang kampung kami sudah terbagi 
- menjadi orang Republikein dan orang pihak Belanda. Ketika
 itu namanya orang non dan orang ko. Non kooperasi tidak mau kerja sama Belanda 
dan orang ko - kooperasi - yang mau kertja sama Belanda atau juga digelari 
orang federal sebagai lawannya orang Republikein. Nah ayah adalah orang non - 
Repbunlikein dan Rashid afalah orang federal - pihak Belanda.
   
  Semua itu tidak menjadikan permusuhan yang sengit di kampung kami. 
Biasa-biasa saja adanya.
   
  Dan pada hari pernikahan Ava dan Rashid, pesta besar - kondangan 
besar-besaran di kampung kami, Sebab yang dinikahkan ini "bukan orang 
sembarangan" - tapi adalah putri kesayangan keluarga Haji Djen dan lebih dari 
itu adalah guru mengaji yang suaranya sangat bagus dan merdu. Orangnya cantik 
bukan main dan baik-laku dan manis-laku, Ketika mau dinikahkan, orang melihat 
bahwa Ava menangis sangat sedih. Tetapi orang pada akhirnya tahu juga, bahwa 
Ava teringat kepada orangtuanya yang sudah beberapa tahun ini, pulang ke 
negerinya. Istilah kami ketika itu 'pulang ke Tongsan'  artinya pulang ke 
China. Airmata Ava bukanlah airmata yang penuh penyesalan dan kesedihan yang 
sangat menyakitkan. Tetapi air mata Ava adalah air mata kecintaan kepada 
orangtua kandungnya - tetapi juga air mata bahagia buat orangtua barunya ini. 
Bahwa dia sudah dinikahkan oleh ibubapanya yang baru. Dan dia sudah tahu siapa 
bakal suaminya dan itupun orangtuanya minta persetujuan dulu kepada Ava. Dan 
Ava tahu
 siapa pemuda Rashid yang ganteng dan juga baik itu.
   
  Kata orang, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih - semua 
tergantung Yang Maha Kuasa. Pada ketika Ava hamil tua - dan mau melahirkan - 
komplikasi ketika mau melahirkan - anak yang harus hidup atau ibuny

[budaya_tionghua] cerpen A V A ( bagian satu )

2006-08-21 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


  A V A
( bagian satu )

Sekeluarga orang China ( di kampung kami sejak dari dulu sampai sekarang 
sebutannya selalu Cina dan bukan Tionghoa atau Tiongkok - dan tidak 
secuilpun merasa ada terkandung menghinakan ) bersahabat dengan keluarga 
orang Indonesia - orang kampung kami. Sekeluarga China ini namanya Bong A 
Loy dan sekeluarga orang kampung kami itu namanya Haji Djen dari nama Haji 
Zen, Haji Djen orang yang cukup berada di kampung kami - Pangkalalang - 
TanjungPandan - Bekitung.

Keluarga Bong A Loy, adalah sebagai tukang - maksudnya sebagai 
tukang-buat-rumah. Dan rumah Haji Djen, Bong A Loy-lah yang mengerjakannya - 
yang menukanginya. Persahabatan antara keluarga Bong A Loy dengan keluarga 
Haji Djen - sangat baik. Dan pada akhirnya sangat dekat.

Orang kampung kami pada umumnya dan kebanyakannya, samasekali tidak 
anti-China dan tidak membenci orang China. Yang saya tahu - belum pernah ada 
kerusuhan atau pertentangan sengit dengan orang China. Ejek-mengejek, 
bertengkar kecil bahkan berkelahi - terutama kami - anak-anak dan ABG sering 
juga terjadi. Tetapi tidak pernah menjadi suatu "kebakaran" besar atau 
menjadi perkelahian besar.

Jadi sangat tidak heran pabila tali persahabatan antara keluarga Bong A Loy 
dan keluarga Haji Djen menjadi erat dalam bersahabat. Keluarga Haji Djen 
dengan istrinya yang kami sebut Long Senah, dari nama Sainah tidak punya 
anak. Dan sangat ingin punya anak - tetapi sementara itu rupanya Tuhan 
berkehendak lain. Sedangkan keluarga Bong A Loy punya dua anak wanita. Yang 
satu bernama Ava dan adiknya bernama Asing. Dua anak ini sering juga ke 
rumah haji Djen. Dan Long Senah sangat suka dan sangat sayang kepada dua 
anak ini. Ketika itu usia Ava 7 tahun dan adiknya Asing berusia 5 tahun. Dua 
anak ini, kata orang kampung kami sangat manis-laku artinya kelakuannya baik 
- tidak nakal dan selalu menyenangkan orang.

Ketika Jepang datang - menjajah bangsa kita, di kampung kami sekitar tahun 
1941 - 1942. Ketika itu semua orang kampung kami sangat tidak suka dan 
sangat benci kepada penjajah Djepang. Hal ini menjadikan perkara-besar dalam 
hati Bong A Loy dan istrinya. Sebab dua anak putrinya ini sudah beranjak 
besar - kata orang kampung kami "seperti belalang" - sudah mencaningan - 
sudah hampir perawan. Dan ketika itu - mata orang Djepang pabila melihat 
perempuan - seperti musang melihat ayam. Ada terdengar pada kami - bahwa 
Djepang terutama serdadunya apalagi opsirnya - selalu minta perempuam - 
kepada siapa saja - kepada orang kampung. Ada juga terdengar, Djepang 
memaksa gadis-gadis kami buat disekolahkan jadi jururawat. Dan sekolahnya di 
Bangka dan Palembang - jauh sekali mesti berpisah dengan orangtuanya. Dan 
pada akhirnya ketahuan juga maksud mau "menyekolahkan" itu - yang sebenarnya 
buat konsumsi nafsu serdadu Djepang, dijadikan gundik Djepang dan jadi 
pemuas serdadu Djepang dan akhirnya jadi pelacur.

Rupanya ada ketakutan dan kecemasan pada diri Bong A Loy dan istrinya - 
apalagi kedua anaknya ini sudah berangkat besar dan tak lama lagi akan jadi 
perawan cantik. Berkulit kuning - halus - dan kelakuannyapun baik - terpuji. 
Maka berundinglah keluarga Bong A Loy dan keluarga Haji Djen. Demi 
menyelamatkan kedua putrinya yang cantik dan baik itu, bagaimana sekiranya 
dua perawan ini diakui anak atau anak-angkat oleh Haji Djen. Dan sekeluarga 
Haji Djen sangat gembira dan bahagia menerima usul temannya ini. Lagipula 
antara dua putri ini sudah merasa kenal dekat dengan keluarga Haji Djen. 
Long Senah merasa bagaikan dapat durian runtuh - ketiban rezeki dari Tuhan. 
Sudah begitu lama mereka menginginkan anak - tapi sudah bertahun-tahun 
membina keluarga - tak juga dapat turunan. Nah kini sekali dapat dua putri 
cantik dan baik.

Pada suatu hari - keluarga Bong A Loy mengantarkan dua anaknya ini. Dan dua 
anak ini walaupun dengan tangisan kesedihan - mereka tahu benar maksud kedua 
orangtuanya. Hal ini semata-mata hanya buat menyelamatkan mereka sendiri. 
Dan lagi sudah ada perjanjian antara kedua keluarga ini - bahwa orangtua 
kedua perawan tersebut bisa kapan saja pabila mau melihat dan bertemu 
anaknya. Dan mereka - mama-papa Ava dan Asing akan selalu menjenguk kedua 
anaknya.

Alasan keluarga Bong A Loy menyerahkan kedua anaknya kepada keluarga Haji 
Djen, karena orang Djepang itu - lebih segan kepada seorang haji seperti 
Haji Djen ini daripada hanya kepada seorang China yang tergolong miskin - 
tak punya apa-apa. Sedangkan Bong A Loy adalah hanya sebagai pekerja tukang 
yang bebas yang mencari sesuap nasipun bukan hal yang mudah. Waktu berjalan 
dengan wajar menurut waktunya sendiri - tidak cepat dan juga tidak lambat. 
Yang mengatakan cepat dan lambat itu hanyalah orang per orang yang 
masing-masing kepentingan dan keperluannya berbeda dan terkadang sangat 
bertentangan.

Perang Pasifik antara Djepang dan sekutu semakin memuncak. Djepa

[budaya_tionghua] OOT: CORAT - CORET PERJALANAN ( Paris - Amsterdam )

2006-08-20 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  CO R A T - C O R E T  P E R J A L A N A N
  ( Paris - Amsterdam )
   
  Coucou saya sudah di Belandalagi!
   
  Minggu pagi kami berangkat dari Paris ke Amsterdam. Dua keluarga - keluarga 
anak-mantu-cucu saya Berry dan keluarga Robby dengan seorang anaknya - Tabitha 
seumur Berry mau jalan 11 tahun. Mereka berlibur satu minggu di Paris di rumah 
saya. Seperti yang saya tulis di milist ini juga - berarti di rumah saya ada 
"polisi" - ini polisi yang petama - Wita polisiyangkedua, adalah kakaknya,  dan 
yang ketiga, sedang dalam perjalanan - bertugas di Aceh, katanya kini sedang di 
Yogyakarta - urusan sosial - kemanusiaan - Ibarruri dan polisikeempat - 
kebetulan hari ini kami sama geraknya. Dia, Ndukku itu berangkat berdinas di 
Cianjur dari kota B pada jam 09.00, sayapun pada jam yang sama berangkat dari 
Paris ke Amsterdam. Dia satu minggu di Cianjur sayapun satu minggudi Belanda. 
Semua serba kebetulan - nggak ada yang ngatur - sungguh berani sumpah deh...
   
  Selama perjalanan - kami sering berhenti - sebab kami membawa ibu-ibu dan dua 
anak yang keperluannya berbeda. Jadi saya "numpang" kepada mereka buat berhenti 
dengan keperluan ke toilette - sebab saya sering kencing - karena prostat sih. 
Dalam perjalanan sangat enak - mulus - lancar - sebab jalanan tidak sangat 
ramai. Sebab suasananegeri - masih dalam rangka liburan musimpanas. Yang ramai, 
kami selalu bertemu turis - di mana-mana turis dan para pelancong. Kami bertemu 
rombonganmotor berparade - klab motor Harley Davidson yang 500 CC - sebanyak 
100 0rang. Ketika mereka jalan - bagus sekali - rapi dan beraturan. Dan semua 
kendaraan lain - dengan senang hati memberi jalan buat mereka dqn sempat 
menonton parade yang begitu bagus - rapi - disiplin - uniform "Harley Davidson" 
dan sangat enak dilihat.
   
  Rombonganmobil yang di atasnya banyak bawaan segala macam "susu-asma" - 
tetek-bengek pastilah orang-orang dunia ketiga - dengan segala ember - tikar - 
barang-barang plastiklainnya - berseliweran pergi - pulang jarak jauh - 
Aljazair - Marokko - Tunis dan kota-kota dan negara lainnya. Pemandangan begini 
ada juga bagusnya sih, sambil selang-seling mengubah pemandangan.
   
  Di perbatasan antara Brussel - Antwerpen, kami makan siang. Ini rupanya 
betul-betul makan cara piknik! Tadi paginya saya sudah menyiapkan nasi dan 
sambal dan sosis dan keripik-kentang. Saya sebut cara makan piknik.Ternyat Nita 
ketika kami berhenti mendekati Anwerpen - dia saya lihat beli gelas yang cap 
cocacola - gelas agakbesar. Dan kami lalu dibagi dengan satu gelas merek 
cocacola setiap orangnya. Dan apa isinya?  Nasi yang masih agak panas, dicampur 
sambal - dicampur sosis - lalu ditaburi keripik kentang dan dengan sendok 
makan. Ya hanya itu saja - kering kerontang. Tetapi ala mak! Enak sekali. 
Setiap orang minta tambah. Kami makannya sambil berdiri - dan ada juga yang 
makan dalam mobil. Mobil kami cukup lowong - sebuah espace Renault-Travic yang 
buat 9 orang, tetapi kami bertujuh - dengan dua anak-anak, jadi ruangannya 
masih agak luas.
   
  Dalam perjalanan ada yang ngobrol - bahkan main kartu. Dan saya 
terkadangngantuk lalu terlelap. Kaset lagu-lagu terus bunyi - lagu apa saja. 
Tidak membosankan memang - tapi rasanya belumlah diselera saya. Ketika berhenti 
di suatu pompa bensin - saya lihat Nita dan Bregas agak berbisiksambil senyum 
sedikit sama saya.Saya pikir, apa pula gerakan begituan!
   
  Ketika kami masuk mobillagi - nah papa, agar papa janganbosanan - saya 
putarkanlah lagu-lagi begini Dan nyanyan dari suara yang sangat saya kenal dan 
memang kesukaan saya. Gila benar...betapaenak dan merdunyasuara Shania Twain - 
favorit saya. Suara empuk - besar volumenya dan serak-serak-basa, minta ampunsi 
Shania Twain ini. Dimanadia ya? Lalu kini semua lagu-lagu adalah selera saya. 
Suara Celine Dion - lalu Barbara Streissand dan WhitneyHouston. Perjalanan yang 
sangat asyik. Suara mereka ini sangat jadi kesukaan saya.
   
  Lalu lagurokhaniyang sangat bagus. Lagu-lagu dari Maluku-Ambon. "Tuhan 
Jesussayang katong...hidup kita ada sengsara...ada nyang bahagiaTapiTuhan 
Jesus samua sayang katong...O Tuhan Jesus - sayangilah kota  Ambon agar 
katomg hidup aman - tenteram - tidak saling bamusuan ... Tuhan Jesus sayangilah 
katong sasodara di tanah Ambon.
   
  Lagu ini bagus sekali. Merindukan ketentraman dan kedamaiandi tanah Maluku - 
Ambon. Agar terbebas dari segala kerusuhan.
   
  Lalu ketika mendekati sampai ke kampung kami dekat Almere - mereka putar lagu 
Selamat Datang. Selamat datang katong basodaraselamat basua 
kombali.katong hati senang - basua lagi katong - katonghidup basama-sama di 
satu kampung - satu negri yang aman santosa
   
  Perjalanan yang sangat indah - asyik dan ya Allah - lagu-lagunyaitu yang 
bikin saya sangat senang di hati - di sanubari. Saya di tengah 
anak-mantudancucu. Hari Minggu ini - kami makan pagi di Paris

[budaya_tionghua] OOT: DUNIA BINATANG ( Piranha )

2006-08-19 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  D U N I A  B I N A T A N G
  ( Piranha )
   
   
  Piranha adalah sejenis ikan yang sangat istimewa. Ikan ini sangat ganas. 
Sangat agresive. Tidak terlalu besar. Yang paling ganas yalah 
piranha-perut-merah. Ada lagi piranha-hitam-matamerah - yang jenis ini sangat 
serem - dengan tubuhnya hitam tetapi matanya sangat merah. Yang jenis ini lebih 
besar dari piranha-perut-merah. Ada lagi piranha besar yang beratnya antara 4 
sampai 5 kg. Yang jenis ini sangat berbahaya bagi manusia.
   
  Piranha-perut-merah biasanya bergerombol dan pabila bergerombol - ramai 
sekali; lalu sangat agresive. Semua jenis piranha bergigi sangat tajam - 
bagaikan pisau dipasangi seperti tombak - runcing tajam memenuhi mulutnya. 
Jenis piranha-perut-merah pabila ratusan berkerumun menyerang dan memakan 
mangsanya - air bagaikan hitam penuh dengan piranha dan mangsanya biasanya 
dalam waktu yang singkat - tringgal tulang - dagingnya habis - ludas.
   
  Pada tahun 1930 diadakan penyelidikan dan percobaan oleh badan penyelidikan 
hewan ganas. Seekor kambing yang diceburkan ke dalam air yang piranha-nya 
sedang menyemut-banyak. Kambing yang beratnya lebih 30 kg, dalam waktu yang 
sangat singkat, habis - tinggal tulang - rangka kambingnya saja.
   
  Beberapa negara sangat melarang ketat, agar piranha tidak masuk ke negaranya. 
RI termasuk sangat ketat melarang masuknya piranha ke Indonesia. Sebab sudah 
nyata-nyata ikan ini adalah ikan yang sangat ganas dan jenis pembunuh yang 
luarbiasa. Tetapi penduduk yang tinggal sekitar sungai - aliran air yang banyak 
piranha-nya, ada yang khusus sebagai nelayan penangkap piranha. Sebab katanya 
ikan jenis ini sangat lezat dagingnya. Ikan yang banyak duri - biasanya selalu 
enak dan lezat dagingnya. Banyak restoran yang menampung tangkapan piranha buat 
menu khusus yang dicari orang - sebagai ikan yang rasanya lezat.
   
  Jenis piranha, biasanya banyak di perairan Sungai Amazone dan sekitar cabang 
dan anak sungai tersebut. Yang paling banyak piranhanya adalah Brazil - 
Colombia - lalu Venezuela - Ecuador - terutama pada cabang-cabang aliran air 
Sungai Amazon. Pengkap ikan - dengan pukat - adakalanya tertangkap juga jenis 
piranha. Nelayan pukat itu selalu membawa pentung - dan khusus hanya buat - 
begitu dalam jala atau pukatnya ada piranha, maka pentung itu segera diayunkan 
ke kepala piranha. Sedangkan ikan lainnya yang lebih besar dari piranha - tidak 
"menerima ayunan" pentung itu. Begitulah dahsyatnya ikan piranha. Di antara 
beberapa negara yang dilewati Sungai Amazon, ada sebuah danau yang namanya 
"danau piranha" karena di danau itu banyak piranha-nya. Walaupun jenis ikan 
piranha ini sangat ganas - agresive dan pembunuh yang dahsyat - tidak sedikit 
nelayan yang menjadi penangkap piranha secara khusus. Katanya rasa daging ikan 
ini sangat enak.
   
  Pernah terjadi ketika rombongan sapi yang bermigrasi dari satu daratan ke 
daratan lainnya yang harus melalui aliran sungai - di mana aliran airnya banyak 
sekali piranha-nya - ada beberapa ekor sapi yang menjadi korban dimangsa oleh 
piranha. Keesokan paginya - terlihat tulang-tulang dan rangka beberapa ekor 
sapi.
   
  Jenis piranha yang bergigi tajam runcing bagaikan pisau itu - kebanyakan 
mulutnya monyong - maju kedepan - tidak sebagaimana kebanyakan ikan lainnya. 
Jadi bentuk tubuhnyapun sudah menandakan jenis ikan ini memang pemangsa daging 
dan makan apa saja - termasuk kalau ada buah yang jatuh ke dalam air yang 
banyak piranhanya.
  Ketika piranha sedang merobek dan memotong daging mangsanya, akan terlihat 
giginya yang tajam runcing itu bagaikan tukang-potong-daging yang bekerja di 
perusahaan dan toko daging. Sangat serem dan dahsyatnya serangan dan amukan 
piranha. Tapi ternyata - tidak sedikit nelayan yang mengkhususkan dirinya 
sebagai pemburu piranha - buat keperluan menu makanan ikan piranha yang jadi 
pelanggan beberapa restoran tertentu,-
   
  
   
  Paris,-   20 Agustus 06,-


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: BER-17 AGUSTUS-AN HARI INI

2006-08-17 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   
  B E R - 17 A G U S T U S - A N   H A R I  I N I
   
   
  Jauh sebelum tanggal 17 Agustus, saya sudah memikirkan - ber - 17 Agustus -an 
di mana nanti. Apakah di Den Haag - Belanda atau di Paris. Selama ini 
kebanyakannya selalu di Belanda - Den Haag. Kebetulan karena anak-mantu-cucu 
saya berlibur di Paris, saya ajak mereka ke KBRI Paris. Dan mereka mau - 
bersama satu keluarga Maluku yang ikut berlibur di Paris - jadi kami bertujuh 
orang.
   
  Dari dulu saya tidak pernah dapat undangan buat menghadiri perayaan dan 
peringatan Hari Raya Nasional - Proklamasi Indonesia. Tetapi pokoknya saya 
datang - saya hadir dan membaur dengan orang-orang yang hadir. Dengan niat baik 
- dengan niat berkenalan dan bersahabat dan bermasyarakat dengan bangsa saya - 
bangsa Indonesia - itu saja modalnya.
   
  Kami mencari di mana KBRI Paris ini. Sebab kami belum pernah satu kalipun 
datang ke KBRI dan sekali ini - ke rumah Dubesnya. Selama saya tinggal 25 tahun 
di Paris ini, baru kali inilah saya menghadiri upacara perayaan dan peringatan 
Hari Kemerdekaan RI yang ke 61 tahunnya.
   
  Di pintu masuk sudah terpampang bacaan dari poster besar sekali dengan 
tulisan DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 KITA TINGKATKAN RASA 
KEBANGSAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MEMBANGUN INDONESIA YANG BERSATU, AMAN, ADIL, 
DEMOKRASI DAN SEJAHTERA,-  Paris 17 Agustus 2006,-
  KBRI - PARIS,-
   
  Melihat dan meresapkan semboyan kata-kata tersebut - rasanya saya setuju 
sekali - selain masih banyak perkara dan hal-hal yang seharusnya dibenahi. 
Begitu kami masuk, bukan main banyaknya orang. Benar-benar padat - sesak. 
Karena saya belum pernah datang ke mari - sudah jadi kebiasaan saya - melihat 
dulu tempat-tempat - ruangan-ruangan dan lapangan sekitar. Para tamu tidak di 
dalam rumah Dubesnya - tetapi disamping-samping - di ruangan belakang - di 
sayap-sayap rumah-gedungnya. Jadi sebenarnya tidak luas - malah saya kira cukup 
sempit. Atau mungkin juga karena yang datang memang cukup banyak - lalu terasa 
sempit dibandingkan dengan ruangan yang tersedia.

Saya melihat wajah-wajah yang cerah - yang senyum dan penuh kegembiraan. Orang 
yang begitu ramai - yang ratusan - kami ketika pulangnya lalu sama menaksir, 
berapa kira-kira yang hadir. Sudah tentu pabila dibandingkan dengan KBRI Den 
Haag di Belanda - bukan bandingannya. Kami mengira tidak akan lebih dari 300 
orang. Di Belanda - ketika masa jayanya hubungan Holland - RI secara ramainya 
orang Indonesia, pernah masuk catatan sejarah KBRI Den Haag - sebanyak 6000 
orang Indonesia menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan RI - ini terhitung dari 
pagi sampai sorenya.
   
  Dan saya lihat - setelah berjam-jam di KBRI ( rumah Dubesnya ) - makanan yang 
tersedia - bukan main melimpahnya - banyak dan laris diambil orang. Sorry ya - 
sangat maafkan saya - di Belanda KBRI Den Haag - jauh dari ini - bahkan pernah 
makan siangnya bayar sendiri - karena banyak kiosk makanan bagaikan Pasar Malam 
yang siang saja adanya. Dan pernah pakai omprengan. Tetapi mengapa begini? Saya 
kira karena jumlah yang datang di KBRI Den Haag begitu banyak orangnya. Bisa 
bangkrut KBRI Den Haag - dan lagi KBRI Den Haag dalam keadaan berhemat secara 
nasional.
   
  Yang ada di KBRI Paris, memang tidak banyak bervariasi. Tapi terfokus - 
misalnya lontong - nasi putih - gulai kambing - sate ayam dan sate kambing, 
segala kerupuk dan emping lalu cendol - asinan, katanya ketika saya mengambil - 
lalu diperbaiki seseorang ketika saya katakan "asinan Jakarta" bahwa ini adalah 
asinan-Bogor, demikian katanya. Dan banyak makanan nyami'an lainnya - juga 
buah-buahan.
   
  Lalu hari itu dimeriahkan dengan adanya pertunjukan tarian riang-gembira - 
dangdut - nanyian - dan kebanyakan dimeriahkan pemuda-pemudi dari PPI dan 
orang-orang KBRI dan sekitarnya. Lagi-lagi karena lapangan - arena kecil - maka 
sangat terlihat ramai berdesakan. Tetapi sambutan sangat ramai dan meriah. 
Bahkan Bapak Dibesnya sendiri turun-melantai dan memeriahkan suasana panggung 
dengan orang-orang muda itu. Sangat mendapat sambutan dari para hadirin. Dan 
Pak Dubesnya sangat simpatik, bahkan bisa dibilang "merakyat"
   
  Yang anehnya - yang ajaibnya - ratusan orang yang saya lihat dan saling 
bersalaman dengan saya - tak seorangpun saya kenal dan yang kenal-wajah dengan 
saya! Ketika saya duduk karena kelelahan berdiri dan jalan berdesakan - 
disampingnya ada ibu-ibu dan wanita muda - ternyata anaknya - sama-sama masih 
mahasiswa - belajar di universitas di Paris. Dan ketika kami omong-omong, ibu 
ini mananyakan 
  "rasanya bapak belum pernah saya lihat di beberapa pertemuan, termasuk di 
KBRI ini. Bapak dari mana kalau saya boleh tahu - maaf ya.?",-
   
  Karena tampaknya dia benar-benar mau tahu siapa saya dan di mana selama ini, 
lalu saya jelaskan apa adanya. Semakin saya jelaskan sedikit lalu dia mau tahu 
lebih banyak. Dan lalu menjadi perhatiannya dan lalu ada orang-orang se

[budaya_tionghua] OOT: RENUNGAN HARI KEMERDEKAAN ( 61 tahun RI )

2006-08-15 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  R E N U N G A N  H A R I   K E M E R D E K A A N
  ( 61 tahun RI )
   
  Saya sangat minta maaf seandainya Sidang Pembaca merasa tidak begitu 
bersenang-hati membaca Renungan saya ini. Tetapi inilah kejujuran saya - dan 
mesti saya ungkapkan kepada khalayak - publik.
   
  Bagaimanakah rasa hati saya menghadapi Hari Kemerdekaan hari ini? Saya sangat 
bersyukur dan merasa amat senang sebab RI kita sampai juga pada ulangtahunnya 
yang ke 61 tahun. Tetapi maafkanlah saya - sudah tentu perasaan yang saya 
rasakan dengan Sidang Pembaca rasakan - berbeda dan bahkan mungkin jauh berbeda.
   
  Semua ini karena ada sejarah yang oleh perjalanan kehidupan seseorang 
berlainan dalam menjalaninya. Selama perjalanan sejarah 61 RI, saya merasakan 
ada romantika - dan ada suasana revolusionernya, menurut saya ada pada rentang 
tahun-tahun 1945 sampai tahun menjelang pertengahan 1950. Sesudah adanya 
lapisan istimewa yang banyak sekali memegang kendali badan-badan perusahaan 
Belanda yang sudah dinasionalisasi - di mana kebanyakannya dipegang dan 
dikuasai ABRI - terutama AD-nya, sejak itulah mulai adanya kehidupan secara 
keseluruhan kita yang ada di wilayah RI ini - menjadi timpang - jadi sangat 
berbeda. KKN sudah mulai berkembang - melebar dan meluas.
   
  Dan sesudah 1965, sejak adanya dan tegaknya Orba-Suharto-Golkar-ABRI, RI kita 
semakin menuju keterpurukan dan lalu menjadi sepenuhnya terpuruk. KKN 
menjadi-jadi. Banyak ketidakadilan - berbagai penindasan - pembunuhan - 
penculikan - penghilangan nyawa orang - tidak-adanya penegakan hukum dan 
terpuruknya HAM, dan pemiskinan secara menyeluruh atas kehidupan rakyat. Hutang 
RI semakin menggunung - setiap bayi yang lahir - dia sudah membawa beban hutang 
sejumlah sekian juta rupiah, 70 juta rupiah(?). Pengangguran sudan antara angka 
50 sampai 100 juta rakyat kita. Artinya hampir setengah dari jumah penduduk RI.
   
  Dan selama RI 61 tahun ini - ada rentang waktu dari 1965 sampai kini, RI ada 
dalam keterpurukan yang kebanyakannya serba-nomor satu dalam keburukan. Korupsi 
terbesar di Asia Tenggara - lalu meningkat ke wilayah Asia - lalu nomor sekian 
dari skala dunia.
  Saya lihat keterpurukan kita - RI sudah sangat keterlaluan. Akibat 
pemerintah-penguasa Orba-Suharto,penderitaan rakyat kita yang paling parah 
adalah kerusakan mentalnya - kehancuran cara berpikirnya. Saya kira yang 
Suharto paling berhasil-hebat, adalah dalam dia menekan - memaksakan 
tertanamnya kebodohan dan krisis pemikiran dalam kalangan kaum intelektuil kita 
yang diikuti seluruh rakyat yang terkena.
   
  Saya melihat dan merasakan selama RI 61 tahun - ada rentang waktu dari 1965 
sampai kini, Indonesia terpuruk jauh - artinya selama 41 tahun - bukankah 
berarti hanya sepertiga usia RI berada dalam keadaan normal - tidak terpuruk. 
Ini dipihak lain - secara umumnya yang kita alami bersama.

Lalu secara pribadi kehidupan saya - sejak tahun 1963 saya tidak lagi berdiam 
di wilayah RI - sudah berdiam di luarnegeri. Selama tahun 1963 sampai 1981 saya 
hidup di Tiongkok, dan dari 1981 sampai kini saya hidup di Perancis. Artinya 
selama 18 tahun di Tiongkok dan selama 25 tahun hidup di Paris. Jadi saya hidup 
di luarnegeri selama 43 tahun. Kehidupan ini artinya lebih setengahnya dari 
usia saya yang 72 tahun ini. Dan RI yang 61 tahun usianya ini - selama 41 tahun 
ada dalam keterpurukan luarbiasa - dari 1965 sampai kini 2006, artinya selama 
dua-pertiga usia RI.
   
  Dan belum lagi saya menceritakan bagaimana maka ada riwayat-aslinya ada 
segelintir orang dari yang kami sendiri alami - bahwa kami ini adalah 
orang-orang yang sampai kini tidak boleh pulang buat menetap di kampunghalaman 
sendiri - bahkan ada antara kami yang merasakan bahwa kami ini adalah termasuk 
generasi yang hilang - yang jumlahnya sudah ada pada tiga generasi - yang lebih 
nyata adalah sebagai kaum yang terpinggirkan. Siksaan dan penekanan kehidupan 
akibat selama Orba-Suharto berkuasa selama lebih 32 tahun itu yang sampai kini 
imbas buruk dan keterpurukannya - semua kita merasakannya sampai kini. Juga 
kami sangat merasakannya karena kami adalah sebagian dari rakyat Indonesia yang 
tak terpisahkan dari penduduk indonesia yang di Indonesia.
   
  Jadi wahai para Sidang Pembaca, bagaimanakah saya mau bergembira - bersenang 
hati seluas-luasnya atas usia RI kita 61 tahun ini? Namun demikian hati dan 
jiwa saya tetap bersama-sama dengan rakyat Indonesia yang luas. Belum lagi saya 
ingat - bagaimana dulu keluarga kami turut aktive dalam menegakkan berdirinya 
RI ini. Ayah saya yang dikejar-kejar kolonialisme Belanda dan abang-abang saya 
yang diantaranya dibunuh sekitar Solo - Boyolali dan yang lainnya masuk penjara 
yang akhirnya dibuang ke Pulau Buru - total jenderal selama 13 tahun ada dalam 
penjara.
   
  Apa dan mengapa semua ini? Karena turut aktive mendirikan agar RI tegak 
dengan jaya. Tapi akhirnya mereka menjadi korban dari orang yang ketika itu 
menjadi penguasa yang

[budaya_tionghua] OOT: SURAT dari PARIS ( Sekitar Hari Kemerdekaan RI - bagian tiga - habis )

2006-08-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   
  S U R A T  dari  P A R I S
  ( Sekitar Hari Kemerdekaan
RI - bagian tiga - habis )
   
   
  Menjawab pertanyaan teman saya EC di Australia - "Djaman doeloe ( djalan 
normal ) katanya hidup di Nusantara adem  - ajem..apakah benar begitoe di 
jaman Londo ( Belanda ) Bung SA?",-
   
  Ucapan ini sering dikatakan oleh orang-orang yang merasa kesal terhadap 
keadaan sekarang - karena sangat susah kehidupannya. Kalau dipikir hanya 
selintas-kilas ada juga benarnya. Karena pada waktu itu tidak ada seperti zaman 
sekarang ini. TIdak ada orang pada merusak tempat-tempat ibadah - tidak ada 
pembakaran gereja - perusakan mesjid atau surau-langgar - tidak ada perang 
antara suku - tidak ada pengeboman - terorisme dan tidak ada ribut-ribut soal 
korupsi - apalagi soal-soal HAM dan pelanggaran hak-hak manusia lainnya. Dan 
pengangguran tidak sebesar sekarang ini.
   
  Tetapi ingatlah, kalau begitu terus dan langgeng - itu artrinya kita sudan 
"mapan" dalam penjajahan Belanda - dan begitulah erat dan ketatnya cengkeraman 
kolonialisme Belanda - orang pada takut bergerak apapun. Dan saya kira - mana 
orang akan mau kembali ke djaman yang dikatakan "normal" itu. Artinya kita 
masih mau dong kembali dijajah seperti dulu itu - tidak mungkin mau - dan tidak 
rela akan kembali ke "kedjaman normal" dulu itu. Kita kan bertempur dengan 
kolonialisme Belanda - justru mau mengusir mereka dan bebas-mereka dari 
penjajahan.
   
  Lalu apakah yang saya rasakan setelah 61 tahun merdeka ini? Sudah tentu ada 
kenangan indahnya - kenangan romantika revolusionernya. Tapi seperti yang saya 
tuliskan di belakang - hanya ada pada kira-kira tahun 1945 sampai 1950-an awal. 
Sudah itu dengan adanya "lapisan istimewa" dari tentara AD, dan selanjutnya - 
apalagi sesudah 1965 - sesudah kudeta merangkak itu - semuanya kenangan hitam - 
kenangan sangat pahit. Cacat besar pada kehidupan rakyat dan penduduk RI, 
adalah pada zaman sesudah 1965 dan sampai sekarang. Banyak pembunuhan - 
penyiksaan - korupsi gila-gilaan - tidak ada hukum dan tidak ada keadilan - 
semua semrawut dan kacau. Yang paling parah yalah - kejatuhan moral bangsa - 
penindasan terhadap pikiran dan kebebasan berpendapat - orang banyak dibikin 
dungu dan bodoh dan serba-takut - tidak berani mengatakan "tidak" walaupun 
sebenarnya tidak dan tidak berani mengatakan "ya" padahal memang benar ya,-
   
  Kejatuhan moral bangsa ini sangat besar efek buruknya. Kaum intelektuil tidak 
berani berpikir bebas - selalu dalam ketakutan dan ketidakbebasan - selalu 
manut kepada atasan dan penguasa. Semangat jelek dan buruk begini tak ada zaman 
Bung Karno dulu - orang-orang diajar dalam berpikir bebas-merdeka.
   
  Nah, lebih-lebih dari itu - ironisnya dari "sejarah-gelap-bangsa" - kalau 
dulu pendiri bangsa dan pelopor gerakan bangsanya sehingga kita semua merasakan 
kebebasan - dan jadi merdeka - sehingga dia jadi Presiden Pertama, Bung Karno. 
Lalu oleh dia yang jadi Presiden Keduanya - semua apa yang sudah dicapai dan 
dikerjakan oleh Presiden Pertama Bung Karno - semua dijatuhkan - dihancurkan 
dan dirusak oleh dia ini - yang kini dia masih hidup segar. Bahkan termasuk dia 
sendiri yang membunuh Bung Karno secara pelan-pelan tapi sangat sistimatis. 
Akibat dia merebut dan merampas kekuasaan dan sampai dia jadi penguasa nomor 
satu di RI, sampai kini kami benar-benar merasakan akibatnya. Sangat langka - 
barangkali hanya di lingkungan wilayah RI yang penduduk serta rakyatnya sendiri 
tidak boleh pulang buat berdiam di negeri dan kampung halamannya sendiri!
   
  Lalu yang saya tercatat dalam pikiran - dulu Bung Karno sepenuh hidupnya 
berjuang buat Indonesia merdeka - lalu sesudah Bung Karno ini - orang Kedua 
inilah yang menghancurkannya - dan membunuhi ratusan ribu warganegara - bangsa 
dan rakyatnya. Dalam lingkungan kecil - semua keluarga kami turut aktive dalam 
gerakan kemerdekaan RI - bahkan pernah masuk penjara dan disiksa - dipukuli. 
Dan apa semua ini? Inilah sedikit pengorbanan demi usaha kemerdekaan yang 
akhirnya kita capai pada Agustus 1945 itu. Tetapi sesudahnya - terutama oleh 
penguasa nomor satu - orang Kedua ini - hancur lebur dan terpuruk-dalam dan 
hanyut menyedihkan. Lalu apanya yang saya atau kami kenangkan manisnya 
kemerdekaan ini, Bung EC?
   
  Sudah tentu kami selalu berharap adanya kebaikan - adanya perubahan agar kita 
sebagai bangsa tidak terus-menerus dalam keadaan terpuruk - sangat dalam - 
terpuruk sangat fatal dan menyedihkan. Tetapi sudah tentu pula haruslah dengan 
usaha keras - keras sekali - dan juga harus jujur - terbuka dan benar-benar 
berniat memperbaiki dari semua keterpurkan ini. Dan perkara ini sangat tidak 
mudah - tapi satu hal, semua kami sangat menghendaki agar negara dan bangsa 
kita bangun dan bangkit dari keterpurukannya - dari kehancuran yang dibuat oleh 
orang Kedua ini tadi,-
   
  --

[budaya_tionghua] OOT: cerpen ZOHRA

2006-08-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
Z O H R A
   
   
  Pabila saya pulang dari bepergian dengan metro atau RER sejenis metro 
inter-city - saya selalu lewat di depan pharmacie SEBBAC - karena jalan pulang 
ke rumah saya ada di depannya. Dan kalau saya mengambil obat, selalu di 
pharmacie ( apotek ) Sebbac, sebab dekat. Dan sebab lainnya - karena petugasnya 
baik-baik dan ramah dan mereka tahu bahwa saya tinggal tak jauh dari pharmacie 
mereka. Masih dalam lingkungan Fontenay Sous Bois - kampung Bois de Cadet.
   
  Seorang petugasnya apoteker muda - wanita muda, sangat ramah kepada saya. 
Tapi tentu saja saya nggak boleh begitu ge -er-lah! Mungkin karena saya terlalu 
sering mengambil obat di sana - apa sebabnya sering mengambil obat? Karena 
ada-ada saja penyakit saya ini!
   
  Karena terlalu seringnya dan karena si wanita muda itu selalu saja mengajak 
ngomong dan banyak tanya ini itu - maka saya memberanikan diri buat bertanya 
siapa dia ini sesungguhnya. Nah, ini catatannya. Namanya adalah ZOHRA, usianya 
24 tahun. Dia tidak cantik - tetapi jauhlah dari jelek. Dulu angka di sekolah 
kami di HIS Belanda - angka paling hebat adalah angka 10 - angka 5 tidak naik - 
angka 6 sedang-sedang saja. Dan Zohra ini menurut saya dapat ponten antara 6 
dan 7, kira-kira 6 setengahlah.
   
  Dia tampaknya wanita sederhana dan terbuka sekali. Pada satu waktu, dia agak 
berwajah tidak gembira daripada biasanya. Tampak dengan wajah yang murung. Saya 
karena sudah kenal yang rasanya agak dekat, saya menegur sapa.
"Kenapa kamu Zohraada apa, sayang.",-
  Begitu ditegur-sapa malah tampak airmatanya menitik kedua belah pipinya.
  Dengan tersendat-sendat, dia mengatakan..
  "Oncle, kampung kami dibom - ditembaki...,-" Dalam hati saya, rupanya 
selama ini ada yang kurang saya tanyakan kepadanya - lha kok dia bilang kampung 
kami??
  "Kami tak jauh tinggal dari Qana dan di kampung Qurshan - Lebanon 
Selatan...",-
  "Ya Allah - Zohra", ternyata gadis Lebanon - yang selama ini saya kira ya 
orang Perancis saja. Dan barulah saya banyak berpikir - kalau gadis Perancis 
tidak akan dia memanggil kita dengan "Oncle - Paman - Oom".
   
  Sejak itulah persahabatan kami semakin erat - maksud saya antara "ponakan dan 
Oom-lah" gitu. Kemudian daripada itu - pernah sekali dua, Zohra bilang.
  "Oncle, kalau vous kebetulan lewat sini dan vous lihat saya sendirian - 
karena di pharmacie kami tidak ramai client, datanglah - kita ngobrol - saya 
cerita tentang tanahair saya Lebanon dan vous cerita tentang tanahair Oncle, 
Indonesia - okey?"
  "Okey," kata saya.
  Dan saya sering datang kalau kebetulan tak ada pelanggannya. Rasanya Zohra 
lebih banyak cerita daripada saya yang bercerita kepadanya. Dari dia saya tahu, 
bahwa pasukan bersenjata Hezbollah itu sangat bergelora semangat ingin mengusir 
Israel dari tanah Lebanon. Ada wilayah Lebanon yang diduduki Israel sudah 
selama lebih dari 20 tahun ini yang sampai kini ngendon terus di sana.

Dari Zohra juga saya banyak mengetahui bahwa pimpinan negara dan pejabat tinggi 
penguasa Lebanon - yang berimbang antara kekuatan Islam dan Kristen - selalu 
tidak bersatu - selalu terpecah belah. Kekuatan pihak Kristen tidak sangat anti 
Israel, sedangkan kekuatan pihak Islam sangat anti Isarel. Jadi dalam 
menghadapi agresi Israel - suara itu terpecah. Israel tetap jalan terus dengan 
gempurannya - bombardement-nya - sedangkan kekuatan bersenjata Hezbollah, terus 
menerus menggasak kolonialisme Israel. Dan sudah pastilah Hezbollah mendapatkan 
senjata yang hebat-hebat itu dari Iran. Kekuatan roket Hezbollah sampai ke 
Haifa - kota pelabuhan Israel. Dan yang paling menderita adalah penduduk biasa 
Lebanon - rakyat biasa - yang kini sudah ratusan menjadi korban.
   
  Ketika pada suatu hari, saya datang ke pharmacie Zohra, dia mengatakan mau 
pulang ke Lebanon - sangat kangen orangtuanya adik-adiknya si kembar Lebana dan 
Lebani yang kini mau memasuki universitas di Beirut. Kenapa saya sok 
campurtangan ya - saya katakan pada Zohra, sementara ini kamu jangan pulang 
dulu. Sekarang kan sedang gila-gilanya Israel menyerang habis-habisan wilayah 
Lebanon - lha kamu kok mau pulang. Bukannya kamu itu sengaja cari bahaya - cari 
penyakit, Zohra, kata saya. Dan dia diam saja - lama termenung; menekur dan 
barangkali berpikir - tak tahulah saya.
   
  "Oncle, besok vous datang lagi ya, saya tunggu, dan masuklah kalau saya hanya 
sendirian ya Oncle ya...",-
   
  Keesokan harinya - dan benarlah ketika itu ada beberapa pelanggan yang keluar 
menuju pulang dari pharmacie. Begitu saya melihat Zohra, tampak wajahnya tidak 
seperti kemaren dulunya - yang merengut - muram-durja. Sekali ini wajah itu 
cerah dan gembira, dan bagaikan anak kecil dikasi bonbon - permen
   
  "Oncle, saya sudah memutuskan seperti apa yang vous katakan - sementara ini 
lebih baiklah saya ja

[budaya_tionghua] cerpen BONG SIN FA ( bagian dua - habis )

2006-08-09 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   
   B O N G  S I N  F A
   ( bagian dua - habis )
   
  Karena orang-orang sudah sangat suka kepada Sin Fa dan terutama pabila Sin Fa 
turut serta dalam pertandingan sepakbola - yang tendangannya kuat - jauh dan 
luarbiasa, maka sudah mulai ada sedikit pemujaan yang sekiranya berlebihan. 
Kata sebagian orang, pernah Sin Fa menendang bola, karena begitu kerasnya dan 
begitu kuatnya, bola itu pecah di udara. Dan panitya pertandingan terpaksa 
menggantikannya dengan bola baru. Tetapi orang-orang yang menonton di pinggir 
selapangan sepakbola itu berteriak - bersorak kegirangan dan tak putus-putusnya 
bertepuk tangan. Demikian sebagain cerita orang. Tetapi saya yang selalu 
menonton Sin Fa setiap saya tahu kapan dia ikut bertanding, tak pernah melihat 
dan menyaksikan kejadian tersebut.
   
  Fargo atau mobil-gandengan roda sepuluh yang dikendarai Sin Fa, ada namanya 
dan terpampang besar sekali di dinding mobil itu dengan nama Monte Blanc, yang 
sudah lama kami kenali nama itu - kemudian barulah kami tahu yang artinya 
Gunung Putih atau Pegunungan Salju. Dan siapa dapat menduga - oleh kehidupan 
yang berliku dan lebih 60 tahun sesudah itu, saya dan kami sekeluarga tiga 
generasi pernah ke Mont Blanc, bahkan sempat punya rumah peristirahatan di sana 
- dekat perbatasan Perancis - Itali.
   
  Pabila Sin Fa lewat di dekat perkampungan sepanjang jalan Tanjungpandan - 
Manggar, Sin Fa selalu membunyikan klakson mobilnya. Dan bunyi klakson mobil 
Sin Fa, semua orang sudah tahu. Akan berbunyi bagus dan menarik sekali dengan 
bunyi  tat..tut...tet...tot..tat...tuttettotberulang-ulang. Dan 
kami anak-anak seumur 6 sampai 9 tahun, pada berlari menju tepi jalan. Sin Fa 
selalu melambaikan tangannya kepada penduduk di sekitar kampung yang 
dilewatinya - baik tua maupun muda - baik anak-anak maupun orang dewasa. Dia 
lewat kampung Air Raya - Perawas - Buluhtumbang dan seterusnya. Semua orang 
gembira mengetahui Sin Fa lewat dan melambaikan tangannya kepada seluruh orang 
yang menyaksikannya di sepanjang jalan dan dari rumah yang tak jauh dari jalan 
raya.
   
  Dia dengan Fargo-nya membawa barang-barang makanan-kaleng atau bahan-bahan 
apa saja dari kantor besarnya di mana dia bekerja sebagai sopir. Kantornya 
adalah kantor yang sangat kami kenal : GMB = Gemeentschappe Maatschappiy 
Billiton yang kelaknya puluhan tahun sesudah itu berubah menjadi kantor PPTB = 
Perusahaan Pertambangan Timah Belitung.
   
  Ada yang masih menjadi ingatan kami. Sin Fa pernah main di klab sepakbola 
yang namanya Blauw-Witte = Biru Putih, campuran orang-orang kantor GMB. Lalu 
pernah pula dia bergabung dengan klab orang-orang Sekak - Suku Laut yang 
namanya Kalamoa. Nama ini adalah dari Kelemua menurut ucapan kami orang-orang 
Belitung. Sebuah pulau kecil di depan kota pelabuhan Tanjungpandan yang ada 
sejarah tercatatnya. Konon ceritanya, dulu banyak sekali rampok - lanun, 
perompak laut yang selalu mengganggu para nelayan dan pedagang - merampas 
hartabenda berbagai perahu sekitar Pulau Belitung. Tetapi pabila para nelayan 
dan pedagang - saudagar melawan dan berkelahi - bertempor melawan para perompak 
itu, dan pabila sekitar dan tak jauh dari Pulau Kelemua  - maka para perompak  
akan selalu kalah - dan pasukannya hancur. Sejak itulah nama Pulau Kecil itu 
berubah menjadi Kalah Semua dan lalu menjadi Kalamoa dan Kelemua menurut ucapan 
kami.
   
  Katanya sesudah berkali-kali para perompak selalu kalah dan hancur pabila 
para nelayan - pedagang - saudagar setempat  melawan mereka; maka para 
penjahat-laut yang datangnya dari perairan sekitar Riau - Singkep - Batam, 
tidak lagi mengacau di daerah tersebut. Dan nama klab di mana Sin Fa bergabung 
sebagai bek yang sangat ternama - sebagai sopir mobil-roda-sepuluh, turut 
mencatat keterkenalan Sin Fa. Apalagi dengan suara mobilnya yang selalu 
berbunyi tat...tut...tettotdan lalu penduduk kecil - besar - tua - muda 
pada mendekati jalan raya dan sambil saling melambaikan tangan - antara Sin Fa 
dan orang-orang ramai. Ada yang berteriak gembira - "hidup Sin Fa - hidup Sin 
Fa.",-
   
  
   
  Paris,-  10 Agustus 06,-


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] cerpen BONG SIN FA - bagian satu

2006-08-09 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   B O N G  S I N  F A
   ( bagian satu )
   
  Sin Fa adalah tokoh masyarakat di kampung kami di Belitung. Ketika itu awal 
tahun 1940-an. Yang saya maksud tokoh masyarakat adalah benar-benar tokoh 
masyarakat madani - yang samasekali tak ada hubungan politiknya - benar-benar 
dari orang awam. Sin Fa adalah seorang sopir Fargo, mobil besar sekali. Kami 
anak-anak menyebutnya Fargo roda 10. Karena roda mobil itu ada 10 banyaknya. 
Dinamakan Fargo - mungkin dari kata Far a go = pergi jauh. Truk yang 
keperluannya pergi jauh.
   
  Mobil Fargo Sin Fa selalu dari Belitung Barat, dari Tanjungpandan ke Belitung 
Timur, ke kota Manggar yang ada di Belitung Timur. Bagi kami, jarak begitu 
artinya dari ujung ke ujung. Panjang atau lebar pulau Belitung kami tidaklah 
sepanjang 100 km, tetapi 90 km sekian. Dan buat kami pada tahun-tahun itu, 
betapa jauhnya dari Tanjungpandan ke Manggar, dari ibukota Belitung Barat ke 
ibukota Belitung Timur.
   
  Dia, Sin Fa orangnya sangat baik - ramah - dan sangat mudah membantu orang, 
selalu berwajah ceria - selalu senyum dan terbuka. Tak banyak orang keturunan 
China yang pandai berbahasa Belitung asli, tapi Sin Fa sangat mahir dan lancar 
berbahasa Belitung asli - seperti kami-kami ini. Orang lain, China-china lain 
ada yang sampai puluhan tahun di Belitung tapi tidak lancar berbahasa Indonesia 
maupun bahasa Belitung. Masih menyebutkan titak ata buat tidak ada - ali uyan 
buat menyebutkan hari hujan - olang-olang buat menyebutkan orang-orang. Tapi 
Sin Fa tak ada bedanya mengucapkan bahasa Indonesia dengan kami penduduk asli 
Belitung.
   
  Ini diantara kebaikan dan pengenalan kami terhadap Sin Fa. Tetapi ada yang 
lebih hebat dari itu. Sin Fa adalah pemain sepakbola yang sangat disukai 
penduduk Belitung ketika itu. Dia adalah bek dari beberapa klab sepakbola. 
Karena dia adalah pemain bebas - bisa dibon - dipinjam klab mana yang 
membutuhkan dia. Tetapi di mana dia main - di klab manapun, dia akan mendapat 
sambutan meriah. Dia selalu jadi bek. Dan, nah ini,- pabila dia menendang bola 
dari dekat tiang goal, akan sampai ke tiang goal lawannya. Luar biasa tendangan 
Sin Fa, sampai satu lapangan itu jauhnya. Dan hal ini yang menjadikan dia amat 
dikenal dan disukai orang. Orangnya tinggi perawakannya. Tampak pabila dia 
menendang bola atau sedang mati-matian mempertahankan kesebelasannya, dengan 
kakinya yang panjang itu, bukan main kuatnya - bukan main jauhnya dan bukan 
main hebatnya.

Tadinya diantara banyak orang ada yang mengusulkan agar Sin Fa naik, jangan 
hanya jadi bek saja. Misalnya jadi gelandang kiri atau kiri luar atau gelandang 
kanan atau kanan luar, atau poros tengah. Tetapi akhirnya jadi perdebatan umum, 
karena orang-orang tetap mau melihat Sin Fa hanya sebagi bek. Sebab bek sangat 
bebas menendang bola - buang bola sejauh mungkin dari tiang goal sendiri ke 
tiang goal lawan. Dan bek satu-satunya yang pernah kami lihat; hanya Sin Fa 
yang punya tendangan yang begitu kuat - begitu hebat dan begitu jauh 
tendangannya. Dan ini sangat penting bukan bagi Sin Fa, tapi bagi kami para 
penonton dan pecandu sepakbola. Coba kalau Sin Fa jadi gelandang - maju ke 
depan; dia tidak boleh menendang bola semaunya dan sekuatnya - tapi harus 
disesuaikan dengan pemain lainnya - tendangan pendek-pendek dan dekat-dekat - 
oper-operan dan bluss...goal...
   
  Ini kami tidak mau - tidak hebat, tidak tampak ke Sin Fa-annya. Dan entah 
mereka ketahui entah tidak, tetapi Sin Fa memang khusus spesialis jadi bek,- 
dan ini justru yang dikehendaki publik penonton - kami-kami semua ini.
   
  Karena kabupaten Pulau Belitung kami ini kecil, maka ketika itu di 
Tanjungpandan, hanya ada satu-satunya lapangan sepak-bola. Adanya di Kampung 
Parit, masih bagian dari Tanjungpandan dan tidak begitu jauh dari rumah saya di 
Pangkallalang. Dan kami ramai-ramai - anak-anak - orang dewasa - orang-orang 
tua, pergi menonton pertandingan sepakbola di Kampung Parit. Yang penting - 
kami mau lihat Sin Fa, katanya dia main hari itu. Penonton lebih ramai 
berdatangan buat menonton Sin Fa. Karena biasanya penonton tidak seramai pabila 
Sin Fa tidak main hari itu. Dan orang-orang para pecandu sepakbola akan selalu 
mencari tahu - mau tahu lebih dulu; apakah hari itu Sin Fa main,- Dan kalau Sin 
Fa main - saya tunda dulu pekerjaan sore ini. Mari kita nonton pertandingan 
sepakbola di Kampung Parit, - yang sebenarnya lebih diutamakan mau lihat Sin 
Fa, jago kami si Jangkung dengan tendangannya yang luarbiasa hebatnya.
   
  --
   
  Paris,-  9 Agustus 06,-


-
 Open multiple messages at once with the all new Yahoo! Mail Beta. 

[Non-text portions of this message have been removed]





.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung

[budaya_tionghua] OOT: Cerpen : P I D I N

2006-08-07 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
P I D I N
   
  Nama sebenarnya yalah KA. Syafruddin. Ka adalah gelaran keturunan bangsawan - 
aristokrat - dari Ki Agus = Kiagus. Kalau wanita menjadi NA = Nyayu. Ini 
gelaran keturunan bangsawan di kampung kami, di Belitung. Masih dipakai ketika 
itu. Tetapi ini hanya gelaran saja - maksudnya bekas keturunan - tidak sangat 
menjadi kotak-kotak dan sekat-sekat dalam pergaulan antara masyarakat kami di 
Belitung.
   
  Singkatan nama yang begitu sulit mengucapkannya, lalu menjadi PIDIN saja. 
Begitulah di kampung kami. Orang mau yang praktis saja - dan saya setuju begitu.
   
  Pidin anaknya berbadan kecil - agak pendek - tetapi luarbiasa beraninya dan 
luarbiasa nakalnya. Mungkin karena sangat nakal dan malas belajar, lalu selalu 
tak naik kelas. Ketika itu dia sudah kelas 4 SD = ketika itu namanya HIS = 
Hollands Inlands School, sekolah SD-nya zaman Belanda - tahun 1941,-  Saya 
ketika itu baru kelas 2 HIS.
   
  Setiap kami, anak-anak Pangkallalang melewati dekat pejagalan - potong sapi 
dan dekat rumah Pidin, dia selalu menghadang kami. Menggertak kami - dan 
mengancam - dan adakalanya menamar dan memukul kami. Dia minta uang kepada 
kami. Dan kami karena takut, dan masih kecil, sedangkan dia sudah abang dari 
kelas kami; maka kami takut dan memberikan uang yang dimintanya. Seorang ada 
yang dua sen - tiga sen - empat sen dan selalu ada. Kalau ada yang tidak ngasi 
- lalu ditempelengnya. Yang saya heran ketika itu, belakangan sesudah 
bertahun-tahun sesudahnya - kenapa kami kok begitu takut kepadanya - kenapa 
kami begitu ramai - tapi kok nggak bersatu lalu mengeroyoknya - menggasaknya - 
membantainya.
   
  Buat kesekian kalinya - sesudah bergumul dengan pikiran kebimbangan yang 
sangat - saya bertekad buat melawannya. Saya juga entah sudah berapa sen 
memberikan uang atas ancaman tempelengnya. Sesudah memberikan uang ini, barulah 
saya lepas dari ancaman itu. Tapi uang saya berkurang dua sen. Dua sen ketika 
itu bisa makan sepiring kecil mi-goreng di warung Wak Liyas di sekolah kami.

Keputusan ini, yalah saya akan membawa alat pentungan pemukul kasti. Setiap 
kami main kasti di sekolah, selalu akan membawa pemukul bola-kasti ini. Dan 
terasa lainnya, saya merasa tidak setakut sebelumnya. Dan teman-teman kecil 
saya yang lainnya - yang sama "tertindas dan terperas" seperti saya ketika itu 
merasakan - bahwa saya adalah pemimpin mereka. Dan kami tembah berani setelah 
saya membawa pentungan itu. Dan saya memang sudah bertekad - biarlah sekali ini 
harus berani berkelahi - harus berani melawan. Dan ketika kami sudah dekat 
pejagalan di seberang rumah Pidin, kami lihat dia sudah bercakak pinggang. 
Anak-anak kecil yang sebaya saya dan ada yang lebih kecil lagi - lalu 
berkerumun dekat saya. Karena mereka berkerumun dan mengelilingi saya, bagaikan 
minta perlindungan - lalu saya merasa bertambah berani.
   
  "Apa-apaan ini - kok bawa pentungan. Ayo kalau berani - jangan pake 
pentungan. Satu sama satu kalau berani, lepaskan dan buangkan itu 
pentungan..", kata Pidin. 
  Saya beranikan diri saya dengan para teman-teman kecil saya ini..
  "Kalau kamu masih mengancam kami - dan tetap minta uang secara paksa kepada 
kami, saya akan pukul kamu dengan pentungan ini.dan kepala kamu akan pecah 
berdarahdarah - berhamburan isi otak kamu", kata saya. Saya sambil 
mengucapkan ini dengan suara agak sedikit gemetar - karena sebenarnya saya juga 
ada rasa takutnya. Tetapi setelah kata-kata itu keluar, malah rasanya tambah 
berani. Sedangkan teman-teman kecil saya yang mengelilingi saya itu, menjadi 
tidak setakut dulu lagi. Lalu saya tambah meningkat semangatnya...
   
  "Cobalah kamu gertak, cobalah kamu paksa kami - pasti pentungan ini bisa 
memecahkan kepala kamu..", kata saya sambil tidak lagi setakut semula dalam 
mengucapkannya. Melihat suasana begini, Pidin agaknya lama berpikir, tapi 
sangat menggerutu.
  "Akh, beraninya kalau pakai pentungan. Coba satu sama satu kalau 
berani..",-
  "Tapi kan kamu yang mengancam - menempeleng dan merampas uang kami.
  kami harus balas kamu hanya dengan pentungan ini. Kalau kamu nggak lagi 
ngancam - nggak nempelengi kami lagi - dan nggak minta uang lagi - kamu kan 
bisa selamat-selamat seperi kami juga.",-
  "Alah.beraninya pake pentungan.penakut kau..",-
   
  Saya tidak peduli akan kata-katanya. Saya akui, hanya berani melawan pabila 
pakai pentungan. Mungkin karena saya tidak biasa berkelahi ketika itu dan juga 
karena takutnya - dia kan abang kelas saya - anak kelas 4 sih. Tapi kami sudah 
sempat "menyerahkan hadiah uang - yang saya kira kalau terkumpul semua - bisa 
belasan sen jumlahnya..",-
   
  Dan sejak itu - tak kelihatan lagi Pidin berdiri bercakak pinggang, menunggu 
kami - anak-anak kelas satu dan kelas dua HIS. Dan uang belanja kami - sejak 
itu utuh tak berkurang satu senpun. Saya kira

[budaya_tionghua] CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Iba dan Saya - bagian satu )

2006-07-30 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
   
  C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A  S A Y A
  ( Iba dan Saya - Kenangan Dulu Sampai Kini -
bagian satu )
   
  Antara Iba dan saya, terpaut 15 tahun - saya lebih tua. Ketika kecilnya - 
semasa bayinya, betul-betul bayinya, maksudnya ketika dia berusia satu hari, 
saya yang mengurus urusan administrasi atas kelahirannya. Kenapa jadi demikian 
ceritanya?
   
  Ketika itu papanya sedang dicari-cari, karena Bang Amat melarikan diri dari 
penjara di Solo - dan melarikan diri ke Batavia. Dan kak Tanti, istri Bang Amat 
tinggal bersama saya di Gondangdia Lama Dalam nomor 2. Setiap hari Sabtu sore, 
saya mengantarkan kak Tanti yang sedang hamil tua itu ke tempat Bang Amat. Mak, 
minta ampun jauhnya. Saya memboncengi kak Tanti ke tempat Bang Amat - 
mengantarkannya buat ber-week-end, dan ketika Senen paginya ada orang lain yang 
mengantarkannya ke kantornya - di kantor Sutan Takdir Alisyahbana di Jalan 
Sukabumi no 36, sebuah toko-buku - merangkap kantor percetakan "Dian Rakyat" 
dan sekaligus bossnya STA berkantor di sana.
   
  Karena Bang Amat hidup dalam keadaan illegal sepenuhnya, dia harus sangat 
berhati-hati, sebab dia ketika itu sedang dicari-cari. Dan kepada sayalah buat 
mengurus urusan kecil-kecil yang dapat saya urus dan dipercayakan Bang Amat dan 
kak Tanti. Ketika kak Tanti akan melahirkan, saya cukup sibuk - mondar-mandir 
ke Rumah-Sakit bersalin "Budi Kemuliaan" dekat Tanah Abang. Tentu saja Bang 
Amat tidak mungkin mengurusnya, sebab dia sendiri dalam keadaan hidup serba 
illegal.

Rumah Bang Amat itu jauhnya - ke tempat Jin Buang Anak. Jauh ke Sunter sana - 
melewati jalan tikus - dan rumahnya sendiri tidak ada listriknya - tersuruk 
dekat hutan. Itulah rumah Pak Iskandar Subekti, salah seorang pendiri Taman 
Madya di Taman Siswa bersama Pak Said. Dan ke sanalah saya setiap akhir minggu 
memboncengi kak Tanti buat diantarkan ke suaminya.

Ketika kak Tanti melahirkan, pada suatu hari saya diminta buat membawa 
sebungkus besar dan agak berat yang isinya saya belum tahu apa. Belakangan 
katanya itulah "ari-ari" dari "saudaranya Iba" atau bahasa sekarangnya 
"placenta". Kepada saya diminta agar bawa kerumah kami lalu nanti serahkan 
kepada ibu kepala rumahtangga kami. Ternyata benda berat itu adalah berupa 
daging dan masih agak berdarah. Saya bawa dan jinjing menuju rumah. Tapi ketika 
itu saya jalan kaki dan siap-siap kalau mau naik becak. Sambil jalan sambil 
berpikir - buat apa membawa segala macam daging begini - sedang basah dan 
berdarah lagi! Tentu saja ada rasa geli - agak jijik. 
Ketika saya melewati jembatan dekat RS Budi Kemuliaan, di bawahnya ada air 
mengalir - barangkali cabang Sungai Ciliwung - dengan agak tergesa, saya 
lemparkan saja bungkusan daging itu tadi - dan plung nyemplung dalam air kali. 
Hanyutlah - dan saya jadi ringan bawaan.

Sesampainya di rumah, ibu kepala rumah tangga kami menanyakan ada tidak titipan 
ari-ari itu. Saya jawab tadinya sih ada - tapi sudah saya lemparkan ke kali 
dekat RS Budi Kemuliaan itu. Dan saya dimarahi dan sangat disesali - diomeli 
sepanjang hari itu. Katanya mereka malah sudah menyiapkan lobang buat ditanam 
lalu memasang lampu teplok di dekat "kuburan ari-ari" itu. Barulah saya ingat - 
bahwa memang ada kebiasaan itu di kalangan orang Jawa. Tetapi saya tidak 
berpikir sampai di sana. Dalam hati saya yang agak nggak lurus ini - udah tahu 
saya anak umur 15 tahun yang nggak ngerti acara gituan.Pokoknya dalam 
beberapa hari itu saya diperengutin terus. Dan ketika kak Tanti tahu perbuatan 
saya ini - omelan dan kemarahan numplek di diri saya. Ya, memang salah saya, 
tapi ya mau apa lagi - ari-ari itu barangkali sudah mengalir ke laut dan entah 
kemanalah sudah..
   
  Kata orang, pabila ari-ari itu dibuang begitu saja, apalagi dihanyutkan di 
sungai yang akan bermuara ke laut - itu pertanda bayinya - yang dianggap 
saudaranya dari placenta itu hidupnya akan ke mana-mana tak tentu tujuan, 
begitu kata orang-orang. Jadi  Iba-nya juga akan begitu jugalah akan ke 
mana-mana menjelajahi bumi ini - ke Rusia - ke Tiongkok - ke Eropa, Perancis 
dan entah akan ke mana lagilah...Dan ini semua akibat kesalajan saya, 
demikian pada suatu hari Iba "menggugat" saya. Lantas saya jawab kontan, tapi 
kan Oom juga sama kan dengan kamu - turut menjelajahi dunia ini dan justru 
bersama kamu kan?! Dan kami lalu pada tertawa - bisa-bisanya lantaran saya 
membuang placenta pada tahun 1949 itu, kami berdua "hanyut" juga sampai Eropa 
ini bahkan sudah puluhan tahun
   
  
   
  Paris,-  31 Juli 06,-


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global :

[budaya_tionghua] OOT: KELUHAN dimusim PANAS

2006-07-17 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  K E L U H A N  dimusim  P A N A S
   
  Kemaren sore saya lihat temperatur di kamar dapur,-  30 dC. Di luar sana 
sepanas 37 dC. Nah, bayangkan nanti kalau sudah sampai 40 dC, rasain kowe! Di 
ruangan umum yang ada televisi dan komputer-internet, 28 dC dan di kamar tidur 
saya, 27 dC. Di aparteman saya, setiap kamar selalu ada termometer-barometer. 
Barangkali karena saya suka pada ukuran-ukuran dan angka-angka.

Umumnya rumah di Eropa ini tidak ada AC-nya. Jadi kalau musimpanas - ya 
tahankan saja - tokh tidak lama - musimpanas hanya bulan Juli-Agustus saja - 
lewat dua bulan ini - bereslah sudah!
   
  Maunya hanya minum saja. Sangat kurang mau makan. Olahraga - jalan pagi - 
atau senam, selalu dilakukan pagi hari - antara jam 06.00 sampai jam 07.30. 
Sesudah jam 12.00, biasanya dan sebaiknya di rumah saja - dan juga anjuran dari 
Kotapraja di kota kami. Sebab menghindari bahaya akibat canicule - hari yang 
paling panas dimusimpanas. Katanya ada bahaya sengatan panas dari musimpanas. 
Orang bisa mati karena sengatan panas - terutama bagi orang-orang tua yang 
berbadan lemah dan penyakitan.
   
  Dan lagi kalau sudah panas begini - rasanya nggak banyak lagi maunya - tunggu 
senja dan malamlah. Tidur sangat kurang. Misalnya hari ini - saya sudah bangun 
pada jam 04.00 dan duduk-duduk di balkon pada jam 05.00 sambil nyeruput kopi - 
memandang ke depan yang masih banyak kehijauan pohon-pohon dan semak. Di depan 
ini adalah pinggir bebukitan - dan jauh di sana beberapa gedung tinggi yang 
berlantai belasan sampai puluhan. Lampu-lampu dengan cahayanya masih 
kelap-kelip dan bagus sekali - bagaikan memandangi pelabuhan dari jauh yang 
banyak cahaya lampunya tetapi dari jauh sekali.
   
  Karena hawanya agak sejuk dan bertiup angin pelan sepoi-sepoi basa kata 
peribahasa lama - maka sangat enak duduk di balkon. Dan akibatnya jadi ngantuk 
dan hampir jatuh dari kursi karena ketiduran. Hati-hati lu bron - kamu kan 
hidup sendirian - kalau ada apa-apa lalu siapa yang ngelapor? Siapa yang nilpun 
dan manggil dokter atau bantuan? Udah - bangunlah - jangan sampai ketiduran di 
kursi lalu.dan lalunggak berani nerusinnya
   
  --
   
  Paris,-  18 Juli 06,-   06.14,-


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: PERANCIS dan SAYA ( Isi Hati Seorang Yang Terpinggirkan - bagian dua - habis )

2006-07-14 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  P E R A N C I S  dan  S A Y A
  (Isi Hati Seorang Yang Terping-
   girkan - bagian dua - habis )
   
   
  Ketika saya datang ke ibu kandung saya - ke kampunghalaman dan tanahair - 
baru saja dua minggu saya sudah dihantui mau pulang. Pulang ke mana? Saya 
selalu menulis - pulang ke kandang dan pulang ke sarang. Di mana kandang dan 
sarangnya? Tanpa ragu saya katakan di Paris. Saya sangat kangen kepada ibu 
angkat saya yang begitu sudah lama memelihara dan melindungi saya. Sudah 
merawat kehidupan sekeluarga saya - dari anak sampai cucu dan kini cucu saya 
yang pertama sudah berusia 20 tahun.
   
  Kenapa bisa terjadi demikian? Bukankah saya ada di haribaan ibu kandung saya? 
Di kampunghalaman dan tanahair saya sendiri? Saya merasa ibu kandung saya tidak 
begitu sayang kepada saya - terkadang tidak mempedulikan saya. Rasanya dia 
membiarkan saya terasing di kampunghalaman sendiri. Apakah lalu saya sakit hati 
dan adakah perasaan dendam? Dengan sepenuh hati saya katakan - tak ada perasaan 
sakit hati apalagi dendam. Salah satu bukti bahwa saya masih tetap mencintai 
ibu kandung saya ini - setiap tahun saya datang - saya berkunjung dan saya 
sowan kepada ibu kandung saya - kampunghalaman dan tanahair. Tetapi seperti 
saya katakan tadi - baru dua minggu, betapa saya inginnya pulang. Pulang ke 
kandang dan pulang ke sarang ke ibu angkat saya.

Kehidupan saya adakalanya terasa sulit. Sangat cinta dan sayang kepada ibu 
kandung - tapi saya dibiarkan - tidak dipedulikan bahkan terasa diremehkan. 
Tentu saja saya mau pulang dan sangat kangen pada ibu angkat saya yang selama 
puluhan tahun ini merawat - melindungi dan mendewasakan pikiran saya dan 
sekeluarga saya.
   
  Bukti lain bahwa saya sangat mencintai ibu kandung - ada jawaban pertanyaan 
seandainya ada orang menanyakan atau mau penjelasan dari saya. Jawaban ini 
adalah merupakan satu paket - utuh dan menyeluruh. Bahwa saya adalah orang atau 
bangsa Indonesia - lahir di Belitung; dan bersuku-bangsa Melayu. Benar saya 
adalah warganegara Perancis, tetapi semua itu ada asal-muasalnya kenapa begitu. 
Orang lain sudah menjawabnya secara tegas dan terperinci - karena kami dulunya 
dicabut dan dirampas paspornya dari kebangsaan Indonesia - ketika tahun 1965 
itu! Jadi adanya dan terjadinya kami begini ini - ada sejarahnya dan sejarah 
itu berbarengan dengan sejarah-gelap-bangsa sejak adanya Supersemar itu - dan 
pembunuhan besar-besaran dan dengan sangat ganas dan dahsyatnya.
   
  Walaupun negara kita dalam keadaan begitu jelek - buruk dan sangat terpururuk 
- penuh kejahatan korupsi dan tipisnya HAM - tak ada hukum dan tak ada 
keadilan,-secuilpun dan seujungrambutpun saya samasekali tidak malu dan tidak 
menyesal jadi orang Indonesia. Saya tidak usah dan tak perlu bersumpah - dan 
Tuhan Maha Tahu.
   
  Di pihak lain disamping tidak malu dan tidak menyesal jadi orang Indonesia - 
sudah tentu juga tak perlu lalu bangga jadi orang Indonesia. Biasa-biasa 
sajalah. Tak ada yang harus dimalukan dan jadi penyesalan - tapi juga buat apa 
mesti bangga - apanya yang harus dibanggakan. Dengan sewajarnyalah - terimalah 
apa adanya - memang begitu adanya - mengapa harus malu dan menyesal.
   
  Segala apa yang terjadi di tempat ibu kandung saya - segala musibah - 
kecelakaan yang berskala nasional - seperti musibah tsunami - Gunung Merapi dan 
musibah gempa bumi di Yogya - Klaten - Bantul - kami dengan giat mengirimkan 
bantuan - baik uang maupun bahan-bahan dan perlengkapan lainnya. Saya dan orang 
sejenis saya sesuai dengan kemampun dan profesi kami. Di mana-mana kami baca 
sajak - deklamasi - baca cerpen - mengadakan pertunjukan - mengumpulkan dana 
buat dikirim dan disumbangkan ke ibu kandung saya - kampunghalaman da tanahair 
tanpa sedikitpun mengingat bahwa mengapa ibu kandung saya itu tidak begitu 
peduli kepada saya. Dari pihak saya penuh kecintaan dan  kesayangan kepada ibu 
kandung saya - kampunghalaman dan tanahair kita - INDONESIA,-
   
  -
   
  Paris,-  14 Juli 06,-


-
Do you Yahoo!?
 Next-gen email? Have it all with the  all-new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED

[budaya_tionghua] OOT: CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Dunia Tinju dan Boxing - bagian satu )

2006-07-13 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A   S A Y A
  ( Dunia  Tinju dan Boxing - bagian satu )
   
  Ketika saya mengajukan buat ikatan-dinas belajar di Fakultas Sastra jurusan 
Sinologie, kepada saya diminta agar memenuhi beberapa syarat. Antaranya harus 
periksa kesehatan secara menyeluruh. Ketika itu tahun 1954. Saya datang ke 
seorang dokter yang ditunjuk buat keperluan tersebut. Rasanya ketika itu dokter 
tersebut ada di Jalan Lembang - Menteng - satu daerah dengan kediaman saya di 
Gondangdia - jadi cukup dekat.
   
  Ketika dokter Untung menanyakan apa saja jenis olahraga yang saya sukai dan 
saya ikuti. Saya menjawab - sekarang ini saya sedang menyukai dunia tinju. Saya 
sangat suka boxing. Kami latihan tinju dua kali dalam satu minggu di Manggarai. 
Kemudian dokter Untung tampaknya agak tertegun - seolah akan banyak lagi 
menanyakan kepada saya mengenai persoalan ini,
   
  "Apakah kamu sangat tertarik pada dunia tinju? Dan mau meneruskannya?",-
  "Saya belum tahu lagi, Pak. Tapi memang saya sangat tertarik pada dunia 
tinju",
  "Mana yang kamu utamakan sekarang - belajar atau menekuni dunia tinju...?",-
  "Belajar, Pak. Kalau bisa saya mau menruskan sekolah saya sampai 
selesai..".
  "Bagus. Saya anjurkan - kalau kamu memang mau meneruskan sekolahmu sampai 
tuntas segeralah berhenti latihan tinjumu itu. Alihkan kepada olahraga lain - 
yang tidak merusak integensia diri kita. Kamu tahu - satu pukulan telak tinju 
di kepala - itu akan merusak jaringan uratsyaraf yang banyaknya ratusan yang 
halus-halus.".
   
  Dan saya agak kaget dan mau terus mendengarkan nasehatnya.
"Karena itu - saya katakan terusterang - tidak ada seorangpun petinju yang 
otaknya cerdas - dan mana ada seorang petinju yang juga adalah seorang sarjana 
- seorang intelektuil. Kamu bisa menyukai dunia tinju - tapi samasekali bukan 
sebagai seorang petinju. Harus kamu pilih - mau meneruskan sekolahmu atau tetap 
mau menekuni dunia tinjumu. Sekaligus dua yang kamu ambil - sangat tidak 
mungkin. Ingat - semua pukulan telak sebuah kepalan tangan sarung tinju 
membikin banyak kerusakan uratsyaraf otak - dan kecerdasan kita lama-lama akan 
hilang dan lalu kosong intelektuil...",-
   
  "Sekiranya saya harus berhenti latihan tinju, menurut Bapak kapan 
sebaiknya", saya bertanya dengan pertanyaan tolol begini.
  "Kamu akitive kuliah di UI Fakultas Sastra ya...
  "Ya, pak..
  "Mulai besok kamu minta berhenti dari latihan tinju - apalagi kalau punya 
niat mau jadi seorang petinju. Lain perkara kalau kamu hanya menyukai dunia 
tinju dan pengawas dunia tinju misalnya - tapi samasekali bukan sebagai seorang 
petinju dalam praktek
   
  Sepulangnya saya dari kabinet dokter Untung, saya samasekali tidak ragu buat 
segera berhenti dari latihan tinju. Saya kira pendapat dan nasehat dokter 
Untung adalah benar. Dan saya juga memngamati dan mengikuti beberapa petinju 
dunia maupun petinju nasional kita. Dan kebetulan saya juag seorang 
wartawan-olahraga dan banyak berkenalan dengan para petinju kita dan dunia 
tinju - maka apa yang dikatakan dan disarankan dokter Untung - saya pikir 
semuanya benar. Dan saya akan mengikuti nasehat dan anjurannya. Perkara saya 
menyukai dunia tinju dan Boxing, rasanya sulit saya berpisah dengannya. Tetapi 
turun praktek sendiri dalam gelanggang tinju - saya sangat setuju saran dokter 
Untung yang telah begitu terusterang dan terbuka kepada saya.
   
  Demkianlah - minggu itu juga saya sudah tak datang lagi ke sasana saya di 
Manggarai. Sebaiknya saya menekuni sekolah dan pelajaran yang ketika itu saya 
tekuni - jurusan Sinologie di Fakultas Sastra UI di depan RumahSakit RSUP. 
Ketika itu belum ada Rawamangun apalagi UI di Depok,-
   
  --
   
  Paris,-   13 Juli 06,-


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: puisi B A H A Y A

2006-07-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  B A H A Y A
   
  Banyak betul bahaya di negeri kita ini
  ada bahaya korupsi
  ada bahaya manipulasi
  ada bahaya berjenis yang sudah sangat langka
  kejahatan - kejahatan yang baru tercipta
  ancaman-ancaman yang tiba-tiba
  masuk dapur dan kamar kita
  tapi saya rasa poros nomor satu
  yalah bahaya laten 
  kalau dulu bagaikan surat syah
  buat mengantar jiwa-jiwa ke alam baqa
  jualan basi yang masih laku
  tetap ada orang-orang yang masih mau beli
  itu dulu - kini mungkin tak lagi selaris dulu 
  dan yang paling berbahaya adalah para penjual bahaya itu sendiri
  penyebar bahaya buat dia menjadi kaya dan mulia
  menurut takarannya sendiri.-
   
  -
  Paris,-  12 Juli 06,-


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2�/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: RENUNGAN HARIAN ( Ketika Senja )

2006-07-09 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  R E N U N G A N   H A R I A N
  ( Ketika Senja )
   
  Ketika senja dan arah cuaca menuju rembang petang, biasanya saya duduk-duduk 
di balkon apartemen. Memandang ke depan. Dulu saya merokok - kretek Gudang 
Garam sambil nyeruput kopi. Tapi kebiasaan itu sudah lama saya tinggalkan. 
Rasanya sejak dulu sekali, saya belum pernah dirokok oleh rokok, Tapi sayalah 
yang mengisap rokok; sekali-kali belum pernah rokok mengisap saya. Maksudnya, 
saya belum pernah begitu ketagihan rokok. Pada waktunya dan ada moment 
pentingnya ya saya merokok, kalau sedang tidak mau ya saya bebas menentukan 
sikap.
   
  Beginilah kehidupan saya sehari-hari. Sudah lelah membaca dan menulis - lalu 
istirahat duduk-sendirian di balkon. Enak juga begini - bebas - sendiri dan 
lepas. Secara manusia dan manusia, memang saya sendirian - dan sepi. Tadi Pak 
Han Dr Han dari Breda - Holland, menilpun saya. Dia sangat baik orangnya. Kami 
sering bertilpunan. Tapi belum pernah bertemu muka. Pak Han sangat besar 
perhatiannya kepada saya - yang hidup sendiri begini. Kata Pak Han, cobalah 
hubungi keluarga dan teman-teman saya, agar pada waktu-waktu tertentu sering 
menilpun Bapak. Agar orang-orang tahu bahwa Bapak sedang di rumah dan dalam 
keadaan tidak apa-apa. Maksudnya masih sehat-sehat saja adanya.
   
  Saya sangat mengerti maksud Pak Han ini, agar saya mengerti apa yang dia 
maksudkan. Pak Han ini adalah orang keturunan - tapi rasa ke-Jawa-annya 
barangkali lebih Jawa daripada orang Jawa sendiri. Sangat halus - sangat sopan 
- sangat tepo-seliro. Dia walaupun orang Surabaya, tapi lebih Solo daripada 
orang Solo! Saya sangat mengerti peringatan dan ungkapan setia-kawan Pak Han 
kepada saya.
   
  Dan hal ini juga ada beberapa teman yang mengingatkan kepada saya. Karena 
saya hidup sendirian, banyak sekali segala kemungkinan yang bisa terjadi yang 
kita tak terpikirkan. Sebenarnya saya memikirkannya - tapi apa daya kalau sudah 
begini suratan nasibya - hidup sendirin - sepi - kangen-rindu entah kepada 
siapa - tapi yang jelas kepada kampunghalaman dan tanahair. Suatu kali saya 
berkata kepada Tuhan. "Tuhan akan Engkau biarkankah saya hidup begini Tuhan. 
Pabila saya sakit dan mendadak sakit keras, siapakah yang akan saya panggil, 
Tuhan, misalnya memanggilkan dokter atau membawa saya ke rumah sakit?", kata 
saya dan saya ucapkan berbunyi seolah-olah Tuhan memang di depan saya. Dan 
herannya - sampai sekarang memang saya sendirian dan sangat sepi secara manusia 
dan kemanusiaan. Tetapi ada satu hal yang saya rasakan selama ini - saya 
sendirian secara orang per-orang, tetapi sebenarnya di apartemen saya selama 
ini, saya hidup berdua. Saya dan Tuhan. Tuhan dekat dengan saya dan
 saya dekat dengan Tuhan; Dan oleh sebab itu - saya jadinya sangat mencintai 
apartemen saya - walaupun secara badan-kasarnya saya hidup sendirian dan sepi. 
Tapi tidak jarang saya berdialog dengan Tuhan - seperti Dia itu teman saya - 
seperti Dia itu Pelindung dan Penyelamat saya. Mungkin pikiran saya ini tidak 
benar - tetapi ya itulah yang saya rasakan selama ini.
   
  Mentari senja sudah hampir masuk kepetidurannya. Lampu-lampu di depan 
apartemen saya sudah mulai terpasang. Sesudah pensiun ini - rasanya pekerjaan 
saya bertambah banyak. Kesibukan saya semakin bertimbun. Saya selalu dalam 
kesibukan - saya banyak membaca dan banyak menulis. Saya menulis dengan segala 
gaya segala cara dan segala stile - dan segala jenis apa saja. Hari ini saya 
menulis tentang politik - tentang Dunia. Tapi besok saya menulis bagaimana cara 
membuat nasi-goreng yang enak dan sedap. Saya menulis tentang Keajaiban Dunia - 
tapi besok saya menulis bagaimana saya pergi ke China-town buat cari kue cakue 
yang baru diangkat dari kualinya - dan dimakan sambil jalan - dan betapa 
enaknya.
   
  Saya menulis dalam segala cuaca - segala langit dan segala angin - segala 
awan dan segala bumi dan segala pantai dan lautan. Tugas saya menyingkap - 
membuka - mengangkat - memuji - memberikan penghiburan - sebagai pelipur-lara - 
agar orang merasa senang membaca tulisan saya. Tetapi apakah hal itu akan 
berhasil? Hanya Tuhan yang selalu bersama saya itu bisa menentukan dan 
memutuskannya. Saya akan terus menulis dengan cara saya sendiri dan tak 
tergantung pada apapun. Karena saya merasa itulah tugas saya. Tetapi namun 
demikian, saya memerlukan teguran - tegur sapa yang bersahabat yang selalu 
menghangatkan hati karena hasrat dan keinginan yang sungguh-sungguh baik. 
Maafkan saya karena sudah membuang waktu para pembaca yang budiman buat 
membacai tulisan saya yang sangat sederhana ini.
   
  -
   
  Paris,-  7 Juli 06,-


-
Want to be your own boss? Learn how on  Yahoo! Small Business. 

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://

[budaya_tionghua] OOT: KISAH SERBA-SERBI ( Keajaiban Dunia )

2006-07-06 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
   
   
  K I S A H  S E R B A-S E R B I
  ( Keajaiban Dunia )
   
  Dulu ketika saya masih di SR - SD maksudnya, kepada kami murid-murid selalu 
dikatakan ada 7 atau 8 keajaiban dunia. Salah satu atau beberapa antaranya 
disebutkan, seperti Borobudur - Pyramide-Sphinx di Mesir dan Tembok Besar di 
Tiongkok dan ada lagi sampai jumlahnya 7 atau 8.
   
  Kini sudah tentu keajaiban dunia yang seperti begituan bukan main banyaknya. 
Tetapi tidak tercatat - atau tidak ada yang bertugas buat mencatat dan 
memasukkannya ke dalam kategori "keajaiban dunia". Kita masih beruntung 
memiliki orang seperti Mas Jaya Suprana yang dengan giat dan aktivenya 
mendirikan MURI = Musium rekord Indonesia - yang mencatat paling dan paling. 
Paling lama main pianonya sampai sehari suntuk - paling lama meniup trompetnya 
- paling bagus dan paling merdu siulnya - pokoknya serba paling. Ini dicatatkan 
pada MURI yang didirikan Mas Jaya Suprana di Semarang - yang boss utama Jamu 
Cap Jago itu.
   
  Sampai kini MURI masih berjalan baik - sudah belasan atau puluhan tahun 
usianya. Sudah tentu ini kan rekord di Indonesia. Sedangkan yang di dunia ini - 
rasanya belum ada yang bertugas buat itu - atau saya yang alpa mengetahuinya.
   
  Menurut saya, ada lagi yang boleh dikatakan "keajaiban dunia". Misalnya 
pembangunan terowongan di bawah laut antara selat Perancis dan Inggris di 
Calais, ujung tanjung Perancis yang mengarah ke Inggris. Dulu kalau nyeberang, 
orang akan ambil ferry - kapal-penyeberangan. Tapi kini ada pilihan lain, 
dengan naik kereta yang masuk dalam perut bumi - di dasar laut yang dalam. 
Pembuatan terowongan itu betul-betul pembangunan raksasa antara Perancis dan 
Inggris. Dan kebetulan saya menyaksikan pembukaan melalui film dokumenter. 
Pembuatannya dengan mesin yang juga raksasa - bukan digali - tapi dibor begitu 
rupa - sehingga bisa cepat. Tapi kita terkadang lupa membayangkan bahwa 
pengeboran raksasa itu adalah jauh dalam perut bumi - di bawah laut yang dalam.
   
  Dan ketika sambungan terowongan itu akan bertemu antara titik di Inggris dan 
Perancis, sudah distel diprogram akan bertemu di suatu titik. Dan kedua belah 
pihak - dari pihak Perancis dan pihak Inggris - pas waktunya bertemu 
nyambungnya terowongan itu - pesta besar - ramai sekali di dalam terowongan 
yang jauh di bawah laut. Kegembiraan mereka dua bangsa dua pemerintahan ini - 
juga sangat menggembirakan hati siapa saja yang menyaksikannya. Laut dan ombak 
- kedahsyatan alam, ternyata bisa dikuasai manusia. Saya pikir-pikir, kalau 
diserahkan kepada saya buat menentukan mana-mana saja yang termasuk "keajaiban 
dunia",- maka pembuatan terowongan raksasa dari dua bangsa ini sudah pasti saya 
catatkan!
   
  Lalu saya akan mencatatkan pembangunan dan pembukaan Jalan Kereta-Api dari 
Beijing ke Lhasa, ibukota Tibet; Ini juga keajaiban dunia. Kereta Api akan 
menanjak ke ATAP DUNIA,- karena Tibet dan Lhasa itu bukan main tingginya - 
sampai lebih dari 4000 meter di atas laut. Dan pegunungan Himalaya - gunung 
tertinggi di dunia, ada di daerah situ - yang padahal tingginya sampai 8800 
meter di atas laut. Apakah ini bukan keajaiban dunia? Saya kira - dua yang saya 
sebutkan tadi adalah benar-benar suatu keajaiban dunia yang senyata-nyatanya. 
Dalam batin saya, sayang Mas Jaya Suprana nggak bertugas di bagian 
pencatatan-dunia buat keajaiban dunia,-
   
  ---
   
  Paris,-  7 Juli 06,-


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.

[Non-text portions of this message have been removed]






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] CERPEN - LILY

2006-07-03 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C E R P E N  - L I L Y

Selalu saya teringat kejadian yang sudah lebih dari 40 tahun. Ketika itu 
tahun 1964. Setiap hari saya membezoek anak saya Wita yang diopname di Rumah 
Sakit Persahabatan di Beijing. Wita sakit paru-paru, diopname, selama dua 
minggu. Mamanya dan saya selalu setiap hari menjenguknya. Terkadang saya 
sendiri, karena mamanya banyak pekerjaan lainnya, jadinya tidak sempat.

Setiap saya membezoek Wita, selalu akan melewati ruangan di mana seorang 
anak sedang diopname. Usianya ketika itu 7 tahun. Namanya Lily. Lily adalah 
seorang anak yang penuh dengan gerak - selalu lincah dan gampang diajak 
bercakap-cakap. Dan dia sendiri juga sangat komunikatif. Anak-anak yang 
diopname itu ada jam-jam tertentunya yang boleh saling main - ada jam 
mainnya. Tidak lama hanya satu jam pagi menjelang siang dan satu jam 
menjelang sore. Ketika itulah antara anak-anak pada bermain dan berkenalan 
dan bergurau bergembira ria.

Lily diopname karena penyakit yang sangat berat dan sangat menyedihkan. Dia 
menderita sakit sejenis kanker darah - leukemia - leucemie. Karena itu 
wajahnya selalu pucat - putih. Tetapi anak ini tampak sangat pintar - mudah 
dan gampang mengingat. Anaknya gampang berhubungan dan menarik perhatian 
orang.

Ketika suatu hari sepertri biasanya saya membezoek Wita, Lily selalu berada 
dekat pintu dan duduk sambil bermain sendirian. Ketika saya mau pulang; Lily 
menegur sapa saya...
"Shusu, dari lihat Weida.
"Yakata saya.
"Weida anak baik ya - saya suka sekali Weida, dia sangat menyenangkan. Lucu 
deh dia. Kami setiap hari main pabila jam-main tiba. Dan Shusu namanya 
Sofeiyan shienseng ya kan? Nin Hao Sofeiyen Shusu
"Lily juga anak baik dan sangat menyenangkan. Shusu suka dan sayang sama 
Lily..
Dan saya lalu mampir dan sedikit ngobrol dengan Lily.

"Saya belum pernah bertemu dengan mama dan papa Lily ya
"Ya, dia datang selalu sore dan menjelang malam, karena baru pulang kerja - 
pulang dari kantornya. Mama dan papa datang, shusu sudah lama pulang. Tapi 
Lily bilang agar mama dan papa tidak usah dan tidak perlu datang setiap 
hari. Karena akan jadi beban berat bagi mama-papa. Nanti kalau sudah 
waktunya Lily dipanggil Shangtie - bukankah mama - papa akan sangat sedih? 
Ya kan shusu ya...

Mendengar kata-kata Lily ini saya juga ada rasa tertekannya. Betapa anak ini 
begitu baiknya - masih sempatnya dia berpikir bahwa mama papanya agar jangan 
datang setiap hari  - agar nantinya sedikt dapat meringankan kesedihan yang 
luarbiasa.

Lily yang cerita kepada saya, bahwa dia akan segera pulang ke rumah Shangtie 
- artinya mati - berpisah dengan mama-papanya seumur hidup. Dalam batin saya 
- anak sekecil itu - sepintar dan selincah itu - yang begitu sangat 
menyenangkan hati siapa saja yang bertemu dan berbicara dengannya, dia tahu 
bahwa dia akan segera mati. Diam-diam sayalah yang mengalirkan airmata. 
Betapa sayangnya - anak sejernih itu - selincah itu - dia tahu akan segera 
meninggalkan dunia ini. Dia tentu saja tidak tahu sampai kapan dia masih 
bisa hidup.

Pada hari selanjutnya saya membelikan buku bacaan buat anak-anak. Namanya 
San Mao - artinya Tiga Helai Rambut - sebuah buku komik bergambar buat 
bacaan anak-anak. Ketika saya menyerahkan buku bacaan tersebut, Lily sangat 
gembira.
Dan pada keesokan harinya, saya dipanggil Lily buat singgah di kamarnya dan 
sebentar ngobrol dengan anak lincah dan sangat menyenangkan itu.

"Shusu - saya sudah baca semua - lucu deh dan bagus ceritanya. Ketika 
jam-main, saya datang ke Weida, dan saya ceritakan padanya. Satu buku itu 
kami selesaikan dan perhatikan gambar-gambarnya. Weida sangat gausing - hen 
gausing. Kami hari kemaren puas main-main dan cerita-cerita, tapi tetap 
masih mau lagi...

Lily menceritakan kepada saya tentang mereka berdua dengan Wita. Tampaknya 
keduanya sangat menikmati jam-mainnya. Saya gembira mendengar semua ini yang 
langsung diceritakan Lily.

Keesokan harinya - sebagaimana biasa, saya lewat di depan kamar sal Lily. 
Tetapi Lily tidak ada - mungkin di bawa ke kamar lain buat pemeriksaan 
rutine. Saya tunggu sampai dia pulang dari pemeriksaan. Ada beberapa menit. 
Seorang jururawat menemui saya dengan wajah yang sangat sayu dan berat. 
Jururawat ini tahu dan mengenal saya adalah papanya Wita dan tahu bahwa saya 
sering ngobrol dengan Lily.

Dengan terbata-bata jururawat itu mengatakan bahwa Lily sudah - dia 
sudah..
Saya tak banyak bercakap lagi. Tahulah saya bahwa Lily sudah dipanggil 
Shangtie yang Lily sendiri sudah lama tahu - hanya kapan harinya dia tidak 
tahu. Sampai di rumah - saya dengan penuh kesadaran berdoa dan mengheningkan 
cipta buat teman kecil saya yang sangat baik - pintar dan sangat lincah 
serta sangat menyenangkan. Sampai kini sangat sulit saya bisa melupakan 
wajah Lily yang putih pucat itu, tapi selalu senyum - tertawa dengan 
gembiranya. Dalam hati saya - kenapa anak yang begitu menyenangkan orang, 

[budaya_tionghua] CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Tukang Ngadu dan Pantat Kuning )

2006-06-29 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A  S A Y A
( Tukang Ngadu dan Pantat Kuning )

Dulu tahun 1970 sampai dengan 1979, ketika kami hidup secara kolektive di 
Tiongkok, saya mengumpulkan catatan tentang cerita yang berjudul  
MACAM-MACAM ORANG. Sangat menarik hidup secara koloktive begitu. Ini bagi 
saya, tidak semua orang seperti saya - itu sudah sewajarnyalah. Kenapa saya 
katakan menarik? Karena saya banyak belajar illmu-kejiwaan. Ada begitu 
banyak macam-macam orang yang sifat dan karakternya berbeda-beda bahkan di 
luar jangkauan pikiran kita. Dan diri kita banyak belajar dari begitu banyak 
kehidupan yang macamnya sangat heterogin. Dari setiap orang kita bisa 
belajar secara positivenya dan juga dari segi negarivenya. Karena setiap 
orang selalu ada kelebihannya dan juga  ada kekurangannya.

Gara-gara ada tukang nguping dan sekaligus tukang ngadu, sempat bikin heboh 
asrama kompleks kediaman kami. Ketika saya dan teman saya sedang sangat 
asyik ngobrol - dengan Mas Bud, kami saling mempercakapkan hal ini..
"Sudah coba pantat kuning...?
"Belum - saya sih dari mana datangnya...emangnya dikasi Sihanouk dari 
Kambodja dan Peking?
"Akh betapa enaknya - dihisap...dan wangi baunya, nggak kayak yang biasa 
kita hisap itu.
"Semerbak - begitu hisapan sampai ke dalam-dalamnya wah nggak tahulah isi 
dunia ini.

Dan banyak lagi yang kami kelakarkan. Rupanya obrolan dan kelakar kami ini 
didengar orang - tentu saja teman kami sendiri. Sebab ketika itu yang kami 
ingat yang ada disekitar kami hanya ada satu orang - dan orang ini kami 
panggil si Ngkong. Dua hari setelah itu kami berdua Mas Bud dipanggil 
menghadap pimpinan kami. Tadinya kami samasekali tidak tahu - kenapa kami 
dipanggil secara tiba-tiba begitu. Dan sudah tentu kami samasekali tidak 
merasa bebuat salah - rasanya tak ada perilaku perbuatan kami yang menyalahi 
peraturan manapun. Karena itu tak ada secuilpun rasa takut dan cemas.

Sesudah pimpinan menanyakan apa saja yang kami bicarakan dua hari yang lalu 
ketika di kantin di meja nomor 12 itu? Agak lama kami berpikir, namun tidak 
ketemu hal yang jahat. Baiknya pimpinan ketika itu hanya mau tahu apa saja 
yang kami bicarakan. Tapi kami cukup lama memeras ingatan - tetapi tidak 
ketemu hal-hal yang bersalah dan termasuk kejahatan tertentu.

Rupanya pimpinan sendiri yang membukakan persoalannya. Kami kira karena 
tidak perlu berlama-lama.
"Kalian katanya bicara soal enaknya yang berpantat kuning ya...?
Kami hampir meledak tertawa lucu dan aneh.
"Ya,- saya bilang. Kami bicara soal menghisap pantat kuning. Dan itu rokok 
yang pakai filter itu. Kuning kan warnanya. Kami sangat ingin menghisap 
rokok filter yang kami namakan pantat kuning. Lalu apa salahnya?
"Ya ada teman yang bilang kalian cerita sangat porno dan amoral. Disangkanya 
kalian sudah berbuat begitu dekaden dan sangat kotor menurut teman ini.
"Lalu siapa yang bicara begitu...?
Teman pimpinan tentu saja tidak mengatakannya. Tetapi setelah kami 
ingat-ingat dengan memeras pikiran - barulah ketahuan - siapa lagi kalau 
bukan si Ngkong yang memang banyak kerjaannya sebagai tukang ngadu ke 
pimpinan dan tukang nguping. Ada teman yang menggelarinya "si intel yang 
nggak bergaji". Ada teman yang menamakannya corong-bonyok dari pimpinan.

Memang dikalangan kami si Ngkong ini sangat dikenal sebagai tukang ngadu 
kepada pimpinan. Dan kerjanya tukang nguping - tukang sadap pembicaraan 
orang.

Ketika kami bertemu dengan si Ngkong ini dipertigaan simpang - ada terlintas 
dalam kepala saya - bagaimana sekiranya si Ngkong ini dihajar saja - diputar 
batang lehernya. Ketika itu saya masih agak muda masih mampu berkelahi. Tapi 
sekilas ingat - baru saja kami mempelajari GPF = Gerakan Pembetulan Fikiran, 
dan bagian bab tentang kritik otokritk lagi! Busyet - kalau saya hajar - 
malah akan jadi perkara yang tidak kecil. Akh sudahlah - ini kan kontrdiksi 
antara teman - kontradiksi antara dalam saja - sudahlah - si Ngkong kan 
bukan musuh pokok! Demilian kata hati saya. Lagi pula ketika kami keluar 
dari kantor pimpinan, kami berdua dihadiahi sebungkus rokok Cianmen yang 
berpantat kuning. Ketika itu bukan main sulitnya buat mendapatkan rokok yang 
pakai filter yang kami sebut si pantat kuning,- Gara-gara gitu aja hampir si 
Ngkong, saya hajar dan bila perlu kami keroyok,-



Paris,-  29 Juni 06,-







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Li

[budaya_tionghua] OOT: CERITA di MINGGU PAGI ( Amadou )

2006-06-24 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


C E R I T A  di  M I N G G U  P A G I
   ( Amadou )

Kemaren saya dapat tilpun dari seseorang yang namanya baru sekali itulah 
saya dengar. Namanya Amadou.

"Hallo, apakah saya bisa bicara dengan Oom saya..."
"Anda siapa..."
"Nama saya Amadou. Dari Mbak Iba saya dapatkan alamat tilpun Oom. Dan saya 
sangat ingin menjelaskan cerita ini kepada Oom. Dan semoga Oom berkenan 
menerima saya buat saya menceritakan siapa saya sebenarnya - yang adalah 
keponakan Oom sendiri",-

Mendengar semua ini, lalu saya tertarik mau tahu dan mau mendengarkan apa 
yang dikatakan Amadou tadi. Dan kami berjanji mau bertemu di rumah saya 
saja. Katanya dia pernah main-main di kota Paris, jadi saya tidak perlu 
menjemputnya di suatu tempat,- dan lagi kan saya anak muda, demikian 
katanya.

Pada jam perjanjian kami - betullah Amadou mengebel apartemen saya, lalu dia 
masuk pintu pertama dan naik lift ke aparteman saya. Saya menyongsongnya di 
luar buat menyambut yang katanya sendiri adalah keponakan saya. Ternyata 
setelah saya lihat dan kami bersalaman - Amadou ini agak hitam orangnya. 
Yang saya tahu nama Amadou  adalah nama orang dari Afrika, yang sejak saya 
tinggal di Beijing-pun saya sudah tahu. Sebab banyak saya bertemu dengan 
nama ini. Tetapi memang ada keheranan besar pada diri saya - yang lalu 
berpikir kok keponakan saya adalah tergolong orang hitam sih...bagaimana 
ceritanya kisah ini..

Lalu Amadou saya persilahkan masuk dan duduk dan mulai Amadou bercerita - 
dan hebatnya orang hitam yang ponakan saya ini berbahasa Indonesia dengan 
baik. Baru kali ini saya bertemu dengan orang hitam yang bisa berbahasa 
Indonesia dengan begitu baik - dan saya sangat mengaguminya.

Dan Amadou terus bercerita. Bahwa dia ini adalah anak Bang Amat. Yang 
katanya Bang Amat sendiri menyarankan agar anaknya Amadou ini datang ke 
Paris dan mencari Oomnya dan Mbaknya yang ada di Paris. Ketika saya tanyakan 
dimana dia tinggalnya. Lalu dia cerita lagi bahwa papanya yaitu Bang Amat 
dulunya - seperti diceritakannya di beberapa milist internet - dapat 
meloloskan diri dan lalu melarikan diri dan diselamatkan oleh PARAKU 
Kalimantan - dibawa ke Tiongkok. Di Tiongkok disembunyikan oleh pihak 
tuanrumahnya. Tetapi di Tiongkok, Bang Amat dapat tentangan dari banyak 
bekas teman-temannya orang-orang PKI-lama dulu. Dan lalu melarikan diri ke 
Paris, dan katanya lagi Bang Amat tinggal di Perancis Utara. Bang Amat yang 
diceritakan oleh anaknya sendiri yang bernama Amadou ini, menceritakan 
kembali - setelah Bang Amat menetap di Perancis, lalu pergi ke Anggola dan 
sempat bergabung dengan beberapa temannya orang Timor Timur. Karena hubungan 
pemerintah Perancis dan Anggola memang baik dalam pengertian tidak ada 
masalah yang berarti - maka Bang Amat bisa mondar-mandir dan tinggal di 
Anggola, asal memenuhi peraturan pemerintah sana.

Lalu dari Anggola, Bang Amat pergi ke Konggo. Dan setelah tinggal beberapa 
lamanya di Konggo, jatuh cinta pada seorang wanita orang Afrika - dan mereka 
menikah. Dan lahirlah Amadiou seorang yang berkulit hitam sebagaimana orang 
Afrika lainnya. Setelah saya tanyakan bagaimana ketika dia bertemu pertama 
kali dengan Mbakyunya Iba. Kata Amadou, Iba juga kaget besar bukan saja 
tidak disangka Iba punya saudara tiri, tetapi Amadou bercerita dalam bahasa 
Indonesia yang baik - sangat menarik. Ketika Iba menanyakan siapa yang 
mengajari mula-mula berbahasa Indonesia. Amadou menjawab - dia diajari 
berbahasa Indonesia oleh papanya sendiri, Bang Amat yang barubaru ini 
menulis di beberapa milist di internet ini.

Ketika saya tanyakan kepada Amadou sendiri - lha kenapa papa kamu tinggalnya 
di Perancis Utara, tetapi tidak mau atau belum mau melihat anaknya sendiri, 
ada cucu-cucunya. Amadou ketika itu tidak menjawab dengan jelas. Padahal 
sama-sama tinggal di Perancis. Amadou ada juga mengatakan mungkin papanya 
belum mau. Dan hebatnya Amadou ini juga mengikuti kisah-kisah riwayat hidup 
papanya yang ditulis sendiri oleh papanya. Ya tidak heran juga - karena 
Amadou sangat lancar dan menguasai bahasa Indonesia. Saya lama berpikir. 
Amadou mengaku anak Bang Amat - kulitnya hitam sebagamana orang Afrika dari 
Konggo lainnya - hanya tidak hitam mengkilat. Mungkin karena Amadou ini 
adalah campuran antara Indonesia dan wanita Konggo - jadi ada unsur 
Indo-nya.

Lalu seperti filemlah pikiran saya. Bang Amat ditangjkap sekitar Boyolali - 
diumumkan dihabisi atas perintah penguasa langsung dari Suharto - lha kok 
dalam riwayat hidupnya dia tulis Mas Harto dan pada bagian lain di tulis Pak 
Harto - mesra betul ya. Lalu katanya dia bisa meloloskan diri dari 
pembunuhan di sekitar Boyolali itu dan bisa menembus semua blokade penjagaan 
ketat - akhirnya diselamatkan oleh Paraku dan nyebrang ke Tiongkok - lalu 
terdampar di Paris - lalu melanglang buana ke Anggola - lalu ke Konggo - dan 
kecantol dengan gadis Afrika - yang saya kira tentulah warna kulitnya tidak 
seputih 

[budaya_tionghua] KOLOM SAYA ( Obat Anti-Komunis - Sebagai Bahan Pertimbangan )

2006-06-22 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


K O L O M   S A Y A
( Obat Anti-Komunis -
  Sebagai Bahan Pertim-
  bangan )


Sejak dulu - dulu sekali sudah disinyalir oleh Karl Marx - awas hantu 
komunis - berkeliaran di Eropa. Sampai kini tetap momok komunis itu jadi 
bahan ketakutan dan bahan buat memeras dan menindas dan membunuh orang! Kini 
dengan kata-kata awas bahaya laten komunis - bahaya laten PKI. Orang sudah 
pada tahu bahwa PKI itu sudah hancur-lebur, tidak hanya berkeping-keping 
tapi sudah jadi abu dan debu. Benarkah bahaya laten PKI itu atau komunis itu 
akan muncul dalam waktu yang dekat ini?
Ini bukannya mustahil hanya hembusan angin sakal dan angin jahat saja. Sebab 
mau mengalihkan fokus agar dia punya boss - Suharto jangan sampai dibawa ke 
pengadilan. Karena itu perlu hembusan angin sakal dan angin jahat ini.

Di Indonesia yang paling mudah dan gampang menghembuskan angin sakal dan 
angin jahat itu, ada dua perkara. Pertama anti-China dan kedua anti-PKI yang 
artinya juga anti-komunis,- ini selama ini. Masa depan ini mungkin angin 
sakal dan angin jahat itu akan berubah warna - sebab kebanyakan orang sudah 
bosan! Dari itu ke itu saja - nggak berubah!

Dalam tulisan saya yang lalu ada judul "Jangan Main-Main". Tulisan sekarang 
ini masih ada hubungannya dengan tulisan itu - perkara komunis ini.
Saya ingin memberikan resep buat obat anti-komunis. Tidak susah, tapi juga 
tidak gampang. Apa sebenarnya komunisme itu? Dia adalah paham - dia adalah 
ide - adalah isme - pikiran. Karena itu dia ada di mana-mana, di mana saja, 
sebab menyangkut pikiran orang perorangan. Saya tulis ketika itu, mungkin 
dia ada di kantor sampeyan - di tengah ibu-ibu sedang arisan - atau bahkan 
dalam barisan pengawal presiden. Bahkan mungkin ada di tengah keluarga 
sampeyan - keluarga kita. Dia terdapat pada pikiran banyak pemuda dan 
mahasiswa di mana saja - di kampus mana saja. Sebab pikiran dan ide komunis 
itu yalah : anti ketidakadilan - anti penindasan - anti penghisapan - anti 
ketimpangan sosial dan anti korupsi - dan anti kemiskinan dan kebodohan. 
Sedangkan yang saya sebutkan ini, bukan main banyaknya di Indonesia sekarang 
ini! Jadi - jadi tanah Indonesia sangat subur buat pikiran dan ide 
komunisme.

Lalu jadi bagaimana dong?! Untuk memberantas dan melenyapkan ide komunis itu 
yalah sebaliknya dari yang tertulis di atas tadi. Agar jangan ada unsur 
ketidak- adilan - jangan ada penindasan - jangan ada penghisapan - jangan 
ada ketimpangan sosial dan jangan ada korupsi dan jangan ada kemiskinan dan 
kebodohan. Sekiranya semua ini bisa ditegakkan - paham komunis tidak akan 
ada - tidak akan bisa hidup. Jadi bagaimana di Indonesia? Saya kira ide dan 
paham komunisme adalah lahan yang sangat subur buat adanya paham dan ide 
komunisme. Tetapi haruslah orang-orang ingat, paham dan ide hanya di kepala 
saja - tidak diwujutkan, ya tidak mungkin jadi. Siapapun di dunia kalau 
punya ide dan paham yang mau diwujutkan jadi kenyataan - tidak mungkin 
berjuang sendirian! Dia harus punya organisasi - harus punya partai. Nah, di 
sini beda dan nyangkutnya. Hanya paham dan dalam pikiran saja tetapi tidak 
ada organisasi dan tidak ada partainya - ya - nggak perlu dicemaskan begitu 
rupalah!

Tapi ladang dan lahan subur buat paham komunis adalah di Indonesia. 
Seseorang terkadang tidak tahu dan tidak mengerti dan tidak menyadari bahwa 
dia itu sebenarnya puya ide dan pikiran yang sama dengan paham atau isme 
dari komunis. Tapi bukankah dia tidak bisa dikatakan seorang komunis - 
karena komunis itu dan mau jadi orang komunis - harus dan mutlak harus ada 
organisasi dan partainya. Dan yang ini - Indonesia paling berhasil 
menghancurkan organisasi dan partainya PKI itu - paling besar korbannya dan 
heran aneh bin ajaibnya - kepala algojonya masih hidup segar bugar - tapi 
begitu ada kecenderungan mau membawanya ke pengadilan - eh dia sakit lagi. 
Dan kalau sudah agak tenteram di luaran - eh dia sembuh lagi - begitu terus 
menerus sampai dia berusia 103 tahun - ini menurut paranormal - entah benar 
entah tidak - wallaualam bissawab - siapa yang bisa menjawab dalam begitu 
gelap.

Jadi menurut saya - pabila Indonesia terus dalam keadaan seperti sekarang 
ini atau lebih terpuruk lagi, jangan harap ide dan paham komunisme akan 
dapat dilenyapkan!! Kamu dapat melenyapkan dan menghancurleburkan PKI dan 
anggotanya serta organisasi yang sejajar dengannya. Dan memang sudah kamu 
hancurleburkan - habis tandas dan ludas! Tapi kamu jangan berharap bahwa ide 
dan paham komunis yang kamu sangat benci itu - tidak mungkin akan habis dan 
lenyap! Siapa tahu dia ada dalam kepala anak-anakmu yang sangat benci akan 
letidakadilan dan penindasan dan penghisapan dan siapa tahu ada dalam 
pikiran sopirmu yang selalu membawa kamu ke mana-mana. Sebab ide dan paham 
komunis itu tidak kelihatan - tidak bisa dilihat dan tidak bisa diraba 
tetapi dia selalu ada di mana-mana. Terutama ada di negara dan negeri yang 
penduduknya sangat miskin - sangat tertindas -  bany

[budaya_tionghua] OOT: CERITA kecil dari HOLLAND ( Pasar Malam Istimewa )

2006-06-18 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C E R I T A  kecil  dari  H O L L A N D
( Pasar Malam Istimewa )


Istilah Pasar Malam di Holland, orang-orang Belanda sudah tahu - sudah 
sangat dikenal. Begitu populernya nama Pasar Malam,- hampir setiap kota 
besar dan kota sedang selalu mengadakan Pasar Malam. Karena itu istilah 
Pasar Malam harus ada nama khususnya apa, disebabkan banyak Pasar Malam. 
Bisa terjadi dalam satu minggu ada beberapa kali adanya Pasar Malam - tetapi 
di beberapa kota. Karena banyaknya Pasar Malam - lalu yang paling populer 
adalah yang bersifak nasional - buat seluruh Belanda. Namanya PASAR MALAM 
BESAR TONGTONG yang diadakan di Den Haag - di Maliveld. Diadakan secara 
teratur - setahun sekali - biasanya antara bulan Mei dan Juni - selama 10 
hari sampai 12 hari. Pasar Malam ini diadakan besar-besaran. Karena itu 
peserta stand-nya dan pertunjukan-panggungnya, banyak berdatangan langsung 
dari Indonesia - Suriname - Thailand dan sebagainya.

Di kota kami Almere yang tak lama lagi akan jadi kota kelima di seluruh 
Holland, sesudah Amsterdam - Rotterdam - Den Haag dan Utrecht - lalu Almere. 
Banyak sekali penduduk yang pindah dan mengalir ke kota Almere, yang padahal 
dulunya sebagai ibukota prov Flevoland adalah Lelystad Centrum.

Pasar Malam yang di Almere tahun ini baru kali ini diadakan besar-besaran 
secara kota madya di Belanda. Dulu pernah diadakan, tetapi hanya buat satu 
hari atau paling lama dua hari. Tetapi kali ini diadakan selama 3 hari. 
Karena itu Pasar Malam ini dinamai PASAR ISTIMEWA,- Tetapi orang-orang dan 
kebanyakan penduduknya tidak mempopulerkan nama tersebut. Orang-orang dan 
kebanyakan penduduk tetap menamai PASAR MALAM saja. Pasar Malam di kota kami 
kali ini diadakan pada tanggal 16 - 17 dan 18 Juni. Sudah tentu tidak 
sebesar PASAR MALAM BESAR TONGTONG di Den Haag yang setiap tahun antara 
bulan Mei dan Juni.

Kami tiga generasi berkunjung di Pasar Malam di kota kami. Dan karenanya 
tentu saja kami banyak berjumpa dengan orang-orang yang kami kenal di bagian 
kota kami. Karena kota kami besar dan akan membesar lagi - maka nama kota 
kamipun berbagai bagian. Ada Almere Musikwijk - ada Almere Filmwijk - ada 
Almere Buiten dan ada Almere lain lagi. Kami di Almere Stad atau Almere 
Centrum.

Pada umumnya Pasar Malam mana saja - tidak begitu banyak bedanya - sama 
saja. Isinya lenih banyak memperdagangkan hasil kerajinan-tangan - pakaian - 
kaset musik daerah - maksudnya dari daerah luarnegeri lainnya - dari 
Indonesia - Suriname - Thailand dan lainnya dan pertunjukan musik - drama - 
toneel - pencaksilat - wayang orang dan wayang golek atau lainnya. PASAR 
MALAM BESAR TONGTONG lebih banyak stand makanan - minuman dan buah-buahan 
secara utuh - misalnya ada buah duirian - nangka - manggis dan banyak lagi.

Saya mungkin termasuk pecandu Pasar Malam - sebab buat PASAR MALAM BESAR 
TONGTONG, dari Paris-pun saya sengaja datang buat melihat dan mengunjungi 
pasar malam tersebut. Ada beda antara PMBT dengan Pasar Malam kami yang di 
Almere ini. Di PMBT, saya lebih banyak mengkhususkan dan memfokuskan pada 
memburu buku-buku yang dari Indonesia. Duku ketika Suharto belum jatuh - 
banyak sekali buku-buku yang dilarang terbit di Indonesia - tetapi ada dan 
gampang mendapatkannya di Pasar Malam ini. Lalu berburu makanan. Betapa 
banyaknya makanan Indonesia di sini yang tidak gampang mendapatkannya 
walaupun selalu ada. Dan yang tukangmasaknya langsung dari Indoensai. Ada 
nostalgia - ada toko OEN yang dulu di Batavia, sebelum kemerdekaan.

Tetapi di Pasar Malam kota kami, tadi siang-sore-senja kemaren, saya 
betul-betul menikmati musik yang bukan  main bagus dan hebatnya - rapi - 
serentak - enak dilihat dan enak didengar. Ada seorang penyanyi dan gitaris 
yang begitu mempesona audience - penonton. Saya baru kali inilah mendengal 
lagu SARINANDE dibawakan begitu bagus - begitu indah-merdu dan dengan suara 
serta musik yang sangat padu. Saya mendengar lagu ini sudah sejak Indonesia 
- lalu di Tiongkok, lalu di Perancis dan  lalu yang tadi senja. Yang kali 
ini - dibawakan sangat prima dan mempesona.

Penyanyi dan gitaris ini namanya Andy Tielman. Seorang gitaris dan penyanyi 
yang sangat terkenal di Holland. Saya sudah mendengar nama Andy Tielman - 
tetapi baru hari itulah saya menyaksikan pentas-panggungnya. Sarinande yang 
dibawakannya luarbiasa bagusnya - luar biasa indahnya dan merdunya dan 
dengan musik yang sangat padu - rapi dan professional. Sangat segan saya 
bangkit buat pulang karena bis terakhir kami sebentar lagi akan berangkat 
karena bis ini terakhir pada jam 20.00 .

Senya itu saya betul-betul menikmati musik dan nyanyi dan suara yang belum 
pernah saya temukan selama ini.  Andy Tielman dulunya bergabung dalam TIMOR 
RYTHME BROTHERS ketika masih di Indonesia antara tahun 1945 - 1957. Tahun 
1957 dia pindah ke Belanda, sebagaimana banyak orang-orang dari Maluku 
menuju Holland.
Andy Tielman lahir pada tahun 1936 - dalam usia berkepala 7, dia masih 
sangat sehat dan suaranya sangat

[budaya_tionghua] OOT: KOLOM SAYA ( Sastrawan Internet dan Sastra Sampah )

2006-06-17 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


K O L O M   S A Y A
( Sastrawan Internet
  dan Sastra Sampah )


Beberapa waktu yang lalu saya pernah menuliskan bahwa dengan adanya internet 
dan begitu ramainya milist di cyber-espace ini, dan siapa saja boleh menulis 
tentang apa saja, bebas sensor, maka orang-orang yang tadinya tidak biasa 
menulis atau tidak berapa bisa menulis, mereka mecobanya di milist internet. 
Dan begitu tulisannya disiarkan - teman-teman itu sangat gembira. Timbul 
semangat menulisnya - dan timbul kegairahannya. Mereka menulis prosa - 
menulis puisi - menulis essay dan menulis renungan - memoire - 
semi-biogaraphie - roman-biographie dan banyak lagi. Saya memperhatikan dan 
mengamati, ada teman-teman yang menulis semacam snap-shot, dan sketsa - 
mereka mungkin tanpa tahu dan tanpa peduli - termasuk golongan mana jenis 
tulisan mereka.

Pokoknya menulis - dan menulis. Saya sangat gembira bahwa di milist 
Sastra-Pembebasn beberapa hari ini hampir setiap hari menyiarkan cerpen dan 
puisi. Saya melihat ini sangat gembira - bahwa banyak orang mau menulis - 
mau mengarang tetapi tidak ada gelanggang - mau berlatih katakanlah mau 
bertanding tapi tidak ada arena. Yang saya maksudkan gelanggang dan arena 
itu adalah bagaikan sebuah pentass - sebuah panggung dan lebih kongkritnya 
lagi adalah Suratkabar - Majalah - Tabloid - pada pokoknya media-cetak. 
Untuk bisa memasuki media-cetak adalah sangat sulit - apalagi bagi orang 
yang baru mulai atau baru sekedar latihan menulis.

Sebab di media-cetak peraturannya tentu saja harus keras sebab sesuai dengan 
misi yang dibawakan oleh media-cetak tersebut dan semua ini akan menyangkut 
prestise dan mutu media-cetak itu. Karenanya orang-orang yang baru mau 
menulis atau yang baru beberapa kali menulis - merasa segan buat 
mengirimkannya ke media-cetak. Sekarang ada media-espace internet berupa 
belasan bahkan bisa puluhan milist yang bisa dimasuki buat menyiarkan 
tulisan kita buat disiarkan. Dengan adanya cyberpace-internet-milist ini 
sangat menguntungkan para penulis-baru dan calon-calon pengarang.

Dalam beberapa tulisan saya - sudah saya katakan dengan adanya dan banyaknya 
para penulis yang menyiarkan tulisannya maka terbukah kemungkinan Sastara 
Indonesia melahirkan mutiara-mutiara berharga bagi Sastra Indonesia. Dengan 
tanpa ragu-ragu saya katakan di antara begitu banyak batu-batu yang 
tampaknya biasa-biasa saja - akan tampak di antarnya ada butiran mutira atau 
bentuk permata calon Sastra Indonesia. Maka mereka ini saya sebut sebagai 
Sastrawan-Internet. Dari kuantitas yang begitu banyak, pada biasanya akan 
melahirkan butiran kualitas yang cukup bermutu.
Dan saya sudah menemukannya buat catatan saya secara pribadi.

Para penulis yang saya sebutkan sebagai Sastrawan Internet itu atau baru 
sampai tingkat calon penulias buat jadi Sastrawan Internet - memang sampai 
kini belum ada pemerhatinya. Tetapi dalam pikiran dan penelaahan saya - 
mereka para penulis di berbagai milist ini, cukup banyak yang bermutu. Jadi 
dalam hati saya - kita bakal punya banyak Sastrawan Betulan. Dan Sastrawan 
Betulan ini pusat berkumpulnya adalah sekitar Universitas Indonesia - 
Fakultas Sastra dan majalah-majalah resmi budaya-sastra seperti Horison - 
Kalam - Basis dan lain-lainnya.

Kami dulu ada satu pandangan - pabila sudah diakui oleh HB Jassin - maka 
barulah merasa sah sebagai pengarang. Ini menurut saya tradisi yang tidak 
begitu baik.  Sehingga menurut pengamatan saya - betapa lamanya seorang 
Motinggo Busye berasa di luara medan dan gelanggang-resmi ini. Juga 
pengarang yang cukup banyak tulisannya yang bagus-bagus seperti Marga T, 
dengan novelnya KARMILA yang sudah dicetak 30 kali itu - tetap di luar 
pengakuan sebagai "Sastrawan Resmi", karena disebabkan belum ada pengakuan 
dari HB Jassin!

Dan betapa saya merasa risihnya - sedihnya ketika tadi siang pada waktu kami 
rapat majalah KREASI, ada teman yang mengatakan bahwa ada pandangan seorang 
penyair di Indonesia yang penyair ini sudah termasuk senior dan terkenal, 
mengatakan bahwa hasil-sastra yang tertulis dan disiarkan di berbagai milist 
ini hanyalah Sastra Sampah! Waduh - sakit juga rasanya dada mendengarkan 
seorang sastrawan Indonesia yang sudah begitu senior dan terkenal, 
mengatakan hasil sastra hanya melalui internet itu adalah Sastra Sampah. 
Berkat adanya milist internet ini, sejak kejatuhan babe tahun 1998, saya 
menulis di internet sejak tahun 1997, saya sudah menerbitkan buku di 
penerbitan Grasindo - Gramedia - Garba-Tuk - Karya Pena - Gunung Mulia - 
Cendikia di Bandung - Kreasi di Jakarta dan beredar di beberapa 
toko-buku. Namun pabila menuruti paham dan isme sastrawan - penyair 
Indonesia yang sangat tekenal itu - 12 buku saya itu adalah Sampah Sastra!

Saya tidak boleh marah dan sakit hati - saya harus bersobron sesuai dengan 
arti nama saya. Biarlah kalau dia mau bilang begitu. Tetapi saya sangat 
menghargai dan menyangi semua hasil sastra yang ada di berbagai milist yang 
saya baca setiap 

[budaya_tionghua] OOT: CATATAN LEPAS dari CATATAN TENTANG SEPAKBOLA DUNIA

2006-06-15 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


CATATAN  LEPAS  dari  CATATAN  TENTANG  SEPAKBOLA  DUNIA


Saya sebagai "warganegara Perancis" tidak pernah terlintas buat memegang dan 
menjagokan Perancis dalam pertandingan Sepakbola Duni kali ini. Dulu 
beberapa tahun yang lalu memang Perancis sangat kuat. Pernah menjuarai 
Sepakbola Dunia ( 1998 ) dan pernah menjuarai Sepakbola antar Eropa,- Okey 
itu dulu. Coba lihat yang barusan kemaren ini - pemain utama dan pemain 
andalan Zidane hanya sebagai tukangbagi bola. Dia tidak pernah maju lalu 
dengan sangat cepat dan lincah melesat menendang bola ke arah gawang musuh.

Gerakannya sudah semakin lamban dan terlihat sudah agak tua - walaupun 
sebenarnya dia baru 34 tahun. Tapi buat pemain sepakbola ,sebenarnya  seusia 
dia sudah agak terlalu tua.
Kemaren ini pertandingan antara Perancis lawan Zwitserland dengan angka sama 
0 : 0.
Menurut catatan saya - tidak pernah Perancis memenangkan pertandingan pabila 
berhadapan dengan Suisse. Angkanya selalu sama - seri.

Orang atau keluarga di rumah kami, walaupun kewarganegaraannya Perancis 
seperti saya - juga tidak atau bukan menjagoi tim Perancis.
Dan anehnya walaupun tuanrumahnya berkewarganegaraan Belanda, mantu saya itu 
samasekali tidak menjagokan Belanda. Dan serumah kami utuh 6 orang dengan 
saya, tak ada yang menjagoi Perancis maupun Belanda.

Raja Perang kecil kami itu - pemain sepakbola yang timnya juara kota Almere 
bagian junior - tokh dia tidak menjagokan Belanda. Dia menjagokan Argentina 
dan mamanya serta kakeknya menjagokan Brazil. Dengan tambahan pada saya, 
kalau tidak Brazil - tentulah Jerman. Setiap hari kami - masing-masing 
dengan waktu yang lowongnya - setiap ada pertandingan selalu menonton dan 
mengikutinya. Ada tiga kali pertandingan setiap hari. Pada jam 15.00 dan jam 
18.00 dan jam 21.00, Enaknya jam ini adalah sama di Eropa. Di Jerman dan 
Belanda dan Perancis sama waktunya. Pertandingan pertama pabilka di Jakarta 
adalah pada jam 20.00 lalu pada jam 23.00 lalu pada tengah malam jam 02.00 - 
apakah ada yang langsung menangkap siarannya yang menjelang subuh itu?

Walaupun saya orang pensiunan yang waktunya selalu ada dan tersedia - tokh 
saya tidak mengikuti sampai tiga kali sehari seperti yang menurut acaranya. 
Jam saya lebih banyak di depan komputer-internet. Terkadang saya pilih yang 
menurut saya cukup menarik atau sangat menarik.
Terkadang sangat tidak enak - tidak sedap menyaksikan pertandingan yang 
sangat tidak seimbang seperti antara Spanyol dan Ukrainie dengan angka 4 : 0 
buat Spanyol.

Dari segi tehnik pertandingannya memang antara Perancis dan Suisse cukup 
menarik dan sangat seimbang - sehingga sampai akhir pertandingan 
masing-masing tak dapat menundukkan lawannya dan dengan hasil 0 : 0,- Dalam 
hati saya ketika itu - enak dong mereka berkomunikadsi - sebab sama-sa-
ma menggunakan bahasa Perancis.

Ketika pertandingan antara Australia melawan Jepang, di mana Jepang 
memasukkan goal duluan, terlihat meneer Hididng marah-marah dan ngamuk - 
kenapa timnya kalah yang pelatihnya jauh-jauh dari Belanda buat melatih tim 
Australia - kok pada mula awal saja sudah kemasukan dari tim samurai itu. 
Barangkali hampir saja meneer Hidding nggak bisa tidur semalaman seandainya 
Australia tetap keboboilan satu goal. Tetapi Hididing tetap dipihak dewi 
fortune barangkali. Sebab pada akhir pertandingan dengan hasil 3 : 1 buat 
kemenangan Australia. Hal inipun menjadi pertanda bahwa anak-anak asuh dan 
anak-anak-didik Hidding ini cukup terpuji dan kuat serta hebat. Dari mula 
pertama kebobolan satu angka - lalu dikejar dengan tiga angka sekaligus.

Hidding sangat dikenal sebagai pelatih yang bertangan sejuk. Dia sangat 
dapat pujian dan penghargaan tertinggi setelah dia berhasil melatih 
pemain-pemain Korea Selatan sehingga tim itu dapat masuk ke seperempat atau 
semi final. Semua ini diluar dugaan orang yang rasanya sangat sulit tim 
orang-orang Asia bisa jauh melesat ke depan seperti anak-anak asuh Hiddiing. 
Dia kini betul-betul jadi orang kaya-raya,- demikian kata orang-orang 
Belanda,-

---

Holland,-  15 Juni 06,-






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/R0DZdC/gOaOAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] OOT: puisi - prosa LONG-MARCH KEHIDUPAN

2006-06-15 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit ;


L O N G-M A R C H -  K E H I D U P A N

Sejak sejarah-gelap-bangsa enam-lima
kita sama pejalan jauh
yang orang biasa mungkin takkan tertempuh
tapi kita bukan mau - lantaran semata-mata dipaksa.

Dari sumber asal, dari hulu menghilir
deras mengikutkan arus
terus jalan dan mengalir
siksa dan aniaya terus ditembus.

Sepanjang perjalanan jauh dan lama
kita menerpa bebatuan
jatuh ke lembah kehinaan
malu dan pelecehan adalah kehidupan.

Tapi ada yang tertempa
jadi baja atau jadi sutra
jadi tugu yang terang
atau jadi intan permata.

Tapi ada juga yang jadi tahi
kotoran dan bangkai
sampah perusak lingkungan
setengah jalan - haramkan sampai.

Ada yang memutar haluan
orang-orang yang melahirkan kejahatan
kejahatan baru - korupsi dan menipu
itulah saringan dalam ini perjalanan.

Ada sebagian penduduk dan rakyat
kehilangan kehidupan lantaran
dibuang dan dihanyutkan jauh ke laut
tapi tetap hidup dan cinta kehidupan.

Maka tulislah - catatlah
dan lukiskanlah - patungkanlah
nyanyikan dendang duka
buat melengkapi catatan buku sejarah.

Selagi ada nyawa nyangkut di badan
kita teruskan ini perjalanan
biar sampai ke pantai
atau ke tengah lautan.

Biar sejarah dunia mencatat
nusantara yang dulu cemerlang
kini bagaikan tanah yang hilang
seorang sumbernya masih
masih ada di tengah kita
yang selalu senyum dengan mata elang,-

--

Holland,-   15 Juni 06,-






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: Cerpen MA...MAMA....

2006-06-14 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :
( cerpen )



M A...MAMA...

Ketika kami ke Yogya dan ke Madiun, pernah ke rumahnya. Bahkan sempat 
menginap. Setelah beberapa tahun kemudian, dua pasang keluarga ini sempat 
bermalam di rumah saya di Paris. Kami bergaul bagainkan sudah sekeluarga 
dekat. Padahal tak ada sangkut-pautnya dengan persaudaraan dan kekeluargaan. 
Sebagaimana banyak terjadi dalam kehidupan kita ini - karena dekatnya 
pergaulan - dan merasa sesuai - maka teman dan sahabatpun lalu menjadi lebih 
dekat daripada keluarga sendiri - daripada sanak-saudara yang ada hubungan 
darah dengan kita.

Tadinya saya sepenuhnya menganggap bahwa keluarga Mas Ady dan Mbak Karine - 
serta Mas Suryo dan Mbak Mien, betul-betul keluarga bahagia. Mungkin 
pandangan saya ini pandangan sekilas saja - bukan menyeluruh secara lama 
dalam pergaulan. Saya melihatnya hanya ketika saya ada di rumah mereka dan 
di rumah saya di Paris. Tampaknya mereka sangat rukun dan damai. Misalnya 
istri Mas Suryo itu, Mbak Mien - sangat baik dan sangat penurut kepada sang 
suaminya,

Tadinya ada terpikir pada saya, apakah hanya manja saja atau memang sangat 
saling mengasihi antara kedua orang itu. Ini saya tujukan pada Mas Suryo dan 
Mbak Mien. Mbak MIen selalu menuruti apa saja kata suaminya. Ini saya lihat 
ketika saya di rumahnya dulu sampai di rumah saya sekarang di Paris - ketika 
mereka beberapa hari di rumah saya.

Ketika Mas Suryo mau mandi dan sudah di dalam kamar mandi - lalu ada suara 
mas Suryo
"Mam...Mama..tolong dong bawakan sabun dan handuk..."
Lalu Mbak Mien segera mengambilkan apa yang diminta suaminya.

Suatu waktu pabila sang suami mau minum yang sama-sama ketika itu kami 
sedang ngobrol, lalu Mas Suryo memanggil istrinya yang di depan matanya 
sendii...
"Ma, bikinkan kopi, dong - kok rasanya agak ngantuk nih..."
Dan istrinya lalu membikin kopi yang ada di meja di mana kami sedang 
duduk-duduk.

Rasanya apa saja yang diminta suaminya, Mbak Mien akan segera melakukannya. 
Itulahh sebabnya ada terkesan pada saya. Begitu ingat kedua pasangan suami 
istri ini - terngiang di telinga saya kata-kataMamMama...tolong 
dong..,-  lalu sang istri segera bangkit dan mengambil apa saja yang 
disuruh suaminya. Walaupun begitu saya masih tetap menganggap pasangan ini 
sangat berbahagia - bagaikan penganten baru. Walaupun mereka ke Eropa ini 
datang buat menghadiri pesta pernikahan anaknya di London. Maksud saya 
menuliskan ini - artinya mereka bukannya pasangam muda-remaja lagi.

Ma..Mama...lalu sesudah kata-kata itu bisa bermacam suruhan dan 
permintaan. Yang walaupun yang diminta dan yang disuruhnya itu, sungguh tak 
jauh letaknya dari dirinya. Dalam hati saya ketika itu - kenapa sih kok 
tidak diambil sendiri atau dikerjakan sendiri - kan dekat sekali - dan bisa 
sambil lalu saja. Pasangan iparnya dan adiknya ini, samasekali tidak begitu. 
Mas Ady dan Mbak Karine berlaku saeperti pasangan suami-istri orang-orang 
lain itu. Saling kerja-sama yang adil dan masuk-akal.

Dari iparnya ini saya pernah juga mendengar - pada suaru waktu - Mas Suryo 
ini dapat undangan ke Jepang, antaranya buat mengurus perusahaannya di 
Jepang. Mas Suryo mengajukan satu syarat - agar dia diperkenankan membawa 
istrinya ke Jepang. Pihak pengundang menyetujuinya dengan syarat semua bayar 
sendiri buat sang istri. Dan Mas Suryo dengan senang hati membayarkan semua 
persyaratan dari tuanrumah yang mengundang.

Rupanya Mas Suryo tidak bisa tanpa istrinya - kurang satu tangan pabila 
tanpa istrinya. Bagaimana nanti pabila Mas Suro sudah di negeri orang mau 
panggil Ma..Mama...tolong anu dong
Sejak banyak dan lama pergaulan saya dengan keluarga Mas Suryo dan Mbak Mien 
ini - lalu timbul pikiran saya - apakah ini juga termasuk hidup dalam 
kebahagiaan? Saya tidak dapat menjawab pertanyaan saya sendiri itu.

Dan sesudah kira-kira dua tahun, ada berita yang mula-mula sangat sulit saya 
mempercayainya. Tetapi berita ini dari keluiarga Mas Ady-Mbak Karine yang 
adik dan iparnya sendiri, Bahwa Mas Suryo dan Mbak Mein sudah bercerai. 
Katanya kirakira satu tahun lebih dari ketika mereka di rumah saya itu. 
Dalam hati saya - kenapa ya - kok bisa terjadi hal-hal demikian. Yang saya 
lihat pasangan itu sangat rukun dan damai - bahkan selalu seperti penganten 
baru. Apakah Mbak Mien lama-lama bosan juga mendengar kata-kata 
MaMama...tolong dong ambilkan.atau Ma...Mama...tolong dong 
buatkan...

Lalu saya sangat meredam perasaan saya agar saya jangan sombong lalu 
puas-diri hanya disebabkan, selama ini puluhan tahun ini - dan sampai 
sekarang ini - saya selalu berdiri sendiri - tak seorangpun yang mendampingi 
saya dan saya tidak pernah sejak dulu manggil MaMamatolong 
dong...walaupun mama saya - maksudnya istri saya masih hidup,-



Holland,-  14 Juni 06,-






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Everything you

[budaya_tionghua] KOMENTAR - Sumbangan Banyaj dan Akan Terus - Tetapi di Tanahairnya Apakah Sampai

2006-06-13 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


   K O M E N T A R
   ( Sumbangan Banyak
  dan Akan Terus -
 Tetapi di Tanahairnya
 Apakah Sampai dan Mulus?)


Kerja-usaha buat menggalang Dana di berbagai kota di Belanda, buat sumbangan 
sedikit meringankan korban gempa di Jawa-Tengah - Yogja - Bantul - Klaten 
dan sekitarnya, terus tergalang dan akan segera mengalir. Dua tiga hari yang 
lalu diadakan di Amsterdam - dan akan beberapa kali lagi oleh beberapa 
organisasi - LSM - yang juga di Amsterdam.

Sudah siap beberapa komunite yang sangat bersimpati dan menaruh perhatian 
yang sangat, buat menggalang Dana bagi sumbangan ke para korban bencana alam 
di Jawa Tengah. Akan diadakan kegiatan mengumpulkan Dana bagi korban - 
musibah gempa di Jateng. Kota-kota Den Haag - Rotterdam dan beberapa kota 
kagi akan terus menggalang Dana buat semua bantuan bagi korban gempa.

Pabila hanya di dan dari Belanda saja - sampai kini tidak ada berita yang 
negative - semua lancar dan semua transparan - saling percaya dan dapat 
dipercayai. Yang jadi soal yalah - apakah sumbangan ini akan sampai kepada 
orang-orang yang sangat membutuhkan? Sumbangan akan terus - pakah akan 
sampai dan mulus? Persoalan ini ada di tanahair. Kami para penyumbang hanya 
dan sangat berharap agar semua sumbangan ini sampai ke tangan orang-orang 
yang sangat mmerlukan.

Semoga tidak ada tikus-tikus berkaki dua yang sok mau memperbaiki labu yang 
sudah bundar itu, lalu menyong-menyong dan bergerigi - jadi rusak dan hancur 
dari keindahannya semula. Ini hanya sinyalemen saja - kan waspada lebih baik 
daripada curiga.

Seandainya ya - memang ada tikus-tikus itu, rasanya susahpayah orang yang 
benar-benar berbuat baik dan jujur, tak berkesampaian - sangat sayang kan?!

Yang menyumbang akan terus - yang menerima semoga sampai dan utuh serta 
mulus,-



Holland,-  14 Juni 06,-







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: CATATAN kecil dari HOLLANd ( Betapa Banyaknya Yang Bisa Kita Pelajari )

2006-06-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C A T A T A N  kecil  dari  H O L L A N D
( Betapa Banyaknya Yang Bisa Kita Pela-
  jari )


Duduk di depan komputer-internet, selama 8 jam satu hari - itu mah terlalu 
biasa. Terkadang pabila sedang mood dan banyak tulisan - artikel yang sangat 
menarik - betulbetul lupa waktu. Terkadang sambil-baca  - sambail-menulis, 
tanpa disadari, kita sudah duduk selama 12 jam.

Ini pengalaman saya selama ini. Banyak sekali tulisan - artikel yang 
bagus-bagus dan enak dibaca dan banyak memberikan pengetahuan pada diri 
kita. Dan kita bisa banyak belajar dari tulisan seseorang. Soal politik - 
aktualisasi tentang tanahair - ada dua penulis yang menjadi kesukaan saya - 
di mana tulisannya sangat tajam - pandai dalam merangkai kata-kata dan 
kalimat. Uraiannya bersih dan jernih - faktanya akurat - tidak ada caci maki 
dengan kata-kata yang keras - apalagi kotor.

Dua orang ini adalah Pak Umar dan Ibrahim Isa, Dua-duanya punya gaya yang 
berlainan dan berbeda, tetapi kita rasanya membutuhkan tulisan kedua orang 
ini, Dalam membeberkan fakta - alasan dan argumentasi - dua-duanya sangat 
prima. Saya banyak belajar kepada dua orang ini. Mereka secara umur dan 
pengetahun dan pengalalmannya, lebih tua dan lebih bernilai tinggi daripada 
saya. Pak Umar adalah jurnalis senior sejak dari Tanah Minang sampai di 
Jakarta.

Ibrahim Isa punya pengalaman internasional dalam banyak sidang antara 
bangsa, Kedudukannya ketika mewakili OISRAA di Cairo - Mesir sangat banyak 
membantunya dalam menjadikan dia seperti sekarang ini. Uraian Ibrahim Isa 
dalam setiap artikelnya bagaikan sebuah editorial dan sangat menari.

Kepada dua orang penulis-politik ini, saya sangat banyak belajar.
Penulis sastra-budaya dan juga termasuk perkara kebudayaan sastra klasik dan 
sastra-lama Tiongkok, saya sangat banyak belajar kepada Dr Han Swie-song. 
Pak Han ini lebih tua baik umur apalagi pengalamannya daripada saya. 
Uraiannya sangat terperinci - dan pengetahuan Pak Han akan budaya-sastra 
klasik Tiongkok luarbiasa bagus- hebat dan kaya akan fakta dan sejarahnya. 
Saya kira Pak Han itu disamping adalah seorang dokter medicine, tapi juga 
doktor dalam sastra-budaya Tiongkok. Dan saya pikir orang seperti dialah 
yang sebenarnya seorang sinoloog.

Seorang penulkis yang menggelari diri sendirnya sebagai pendeta-mabuk, 
adalah Mang Ucup. Tulisan Mang Ucup sangat kaya akan fakta sejarah, 
Bacaannya banyak dan beragam. Dan secara khusus, Mang Ucup banyak tahu dan 
kaya akan pengetahuan ke-Kristenan. Dan tulisannya penuh dengan informasi 
sejarah, terutama tentang ke-Kristenan dan ilmu-ilmu klasik-kuno - sejak 
Copernicus - Galilei dan banyak lagi. Saya sangat suka mengikuti tulisan 
Mang Ucup ini.

Boleh dikatakan ada 4 orang penulis yang saya kagumi dan saya banyak belajar 
kepadanya. Pak Umar dan Ibrahim Isa dalam soal penulisan politik dan 
aktualisasi situasi tanahiar. Semua tulisannya tajam - banyak informasi - 
uraianya ilmiah dan akurat dalam fakta. Kata-kata dan kalimatnya terjaga 
baik dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,-

Dua penulis budaya dan sastra serta ilmu-pengetahuan klasik - kuno ( wenyuan 
), saya banyak belajar kepada dua orang ini. Dr Han Swi-song dan Mang 
Ucup.Saya selalu mengatakan kepada Pak Han, karena Pak Han ini bukan dari 
pendidikan sastra-budaya. Jadi dari segi bahasa Indonesia yang bagus - baik 
dan benar, tentu saja bukannya bidang Pak Han. Karena itu jangan pikirkan 
dan jangan sampai menjadi beban karena bahasanya kurang bagus, misalnya. 
Kami para pembaca tulisan Pak Han sangat memerlukan uraian dan tulisan Pak 
Han dari segi sastra-budaya dan sejarah-klasik Tiongkok.

Sama dengan uraian yang saya tujukan kepada Mang Ucup. Mang Ucup ini jangan 
dilihat dari segi dia suka membanyol atau dengan gelaran macam-macamnya - 
tapi cernailah - pilih-pilahlah mana yang baik dan sangat berguna yang harus 
kita ambil. Buat sementara saya hanya menyebut 4 orang penulis yang jadi 
panutan saya. Masih banyak yang lainnya - yang pada satu kali dan suatu hari 
saya akan menulsi tentang mereka,- Sungguh banyak mutiara yang sudah jernih 
- berkilat di banyak milist dan internet ini. Ada juga mutiara yang sedang 
digosok - dalam pelatihan dirinya sendiri ketika sedang kerja-menulis ini, 
Banyak - sungguh banyak penulis yang akan "jadi" dan sedang mau "jadi',-
Semua ini ada di netters internet kita. Saya baru mulai aktif ketika tahun 
1997 di mana ketika itu APAKABAR masih dipegang Pak John McDougall,-



Holland,-  13 Juni 06,-






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

[budaya_tionghua] OOT: CURHAT dari SAYA

2006-06-12 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


C U R H A T  dari  S A Y A


Dulu beberapa tahun yang lalu - selalu saja banyak wartawan atau dari 
benbagai majalah dan koran - teramasuk TEMPO ketika itu, pabila mau menulis 
tentang PKI atau yang ada sangkut pautnya dengan PKI dan orang-orang yang 
terkena tuduh atau tudingan - selalu mencari dan mencecer saya. Mau tahu 
dari saya dan banyak mengorek apa-apa yang mereka mau tahu. Siapa sebenarnya 
DNA dan apa saja yang mereka mau korek.

Lama-lama saya juga jadi bosan. Lalu saya katakan - bahwa saya ini kan hanya 
adiknya - salah satu saja dari keluarganya dan saudaranya dan kenapa kalian 
nggak cari anak-anaknya atau adiknya yang lain?!
Terus-terusan dari tahun ke tahun pabila kalian hanya nulis dari saya saja 
sumbernya, lama-lama orang jadi bosan membacanya - ya itu - itu saja 
sumbernya. Selalu argumentasi ini saja yang saya kemukakan pada yang mau 
tahu tentang DN Aidit. Dan saya selalu menulis tidak pakai nama DN Aidit, 
tetapi selalu dengan kata Bang Amat. Sebab dikalangan keluarga kami - di 
kampung kami, nama Bang Amat jauh lebih dikenal dan lebih akrab daripada DN 
Aidit. Nama Bang Amat bagi saya adalah nama yang familaire, tetapi nama DN. 
Aidit adalah nama politik - nama di peta politik Indonesia.

Ternyata belakangan ini - saya merasa sangat senang - sangat gembira - bahwa 
yang menulis tentang Bang Amat tidak lagi hanya dari saya sendiri. Anaknya, 
Ir Ilham Aidit sudah banyak menulis dan menceritakan tentang keluarganya 
sendiri, termasuk ayahnya. Lalu juga adiknya yang lain, yang juga adik saya 
Asahan Alham Aidit, banyak menulis tentang Bang Amat ini. Sebenarnya Asahan 
lebih banyak tahu tentang Bang Amat daripada saya. Sebab dia tinggalnya lama 
bersama Bang Amat - di satu rumah di satru atap. Penjelasan dan cerita 
Asahan sangat membantu kejelasan dan penjelasan kalau orang mau tahu tentang 
Bang Amat.

Lalu terlebih gembira lagi saya - adiknya yang lain, juga menulis buku 
tentang Bang Amat, DN. Aidit Sang LEGENDA,- sebuah buku yang cukup akurat, 
tulisan Murad Aidit. Lalu terlebih sangat gembira dan senang-hati saya 
setalah terbitnya buku anak Bang Amat sendiri - dari Ibarruri Putra Alam - 
anak sulungnya. Dan saya kira sudah mendekati lengkaplah yang menulkis Bang 
Amat. Dari dua anaknya sendiri dan tiga adiknya - masing-masing dengan 
pengalamannya hidup dengan Bang Amat.

Dalam hati saya - syukurlah - makin banyak di kalangan keluarganya sendiri 
yang menulis tentang Bang Amat - semakin baik dan sejarah akan melengkapi 
siapa sesungguhnya Bang Amat. Buku Ibarruri ini - saya kira lebih akan 
melengkapi pabila orang mau tahu siapa Bang Amat dan bagaimana kehidupan di 
kalangan keluarganya. Saya melihat di Indonesia - betapa banyaknya orang 
lain yang menulis tentang Bang Amat dan tentang PKI. Kalau tak salah hitung 
- ada belasan buku yang menulis tentang PKI dan Bang Amat. Yang salahnya 
keterlaluan - biasanya takkan saya biarkan - saya bantah dan tolak. Misalnya 
ada yang mengatakan bahwa DN iti adalah dari nama Dja'far Nawawi, dan ada 
yang mengatakan bahwa Bang Amat itu adalah keturunan Arab dan banyak lagi 
tulisan yang ngawur nggak keruan.

Saya membantahnya dengan tulisan juga dan juga langsung saya kemukankan pada 
dua orang akhli sejarah. Pertama kepada Pak Abdurrachman Suryomihardjo 
doktor ilmu sejarah itu - yang kebetulan guru saya di Taman Siswa. Beliau 
sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Kedua, kepada DR Onghokham - juga 
akhli sejarah.

Lalu ada yang menulis bahwa ayahnya Bang Amat - Abdullah Aidit itu dari 
partai Masyumi - inipun sudah saya bantah dan tolak - bahwa tidak betul!! 
Ketika itu ada dua orang yang bernama Abdullah Aidit - yang satu ujung 
huruifnya pakai d dengan tulisan Abdullah Aidid - ini yang dari partaiM 
Masyumi dan yang satu lagi adalah Abdullah Aidit, dengan huruf t,- dan ini 
nama ayah kami. Dia dari kalangan non-partai dan utusan daerah - dari 
Beklitung serta dari Badan Musyawarah Angkatan 45. Secara kebetulan dua 
orang ini sama-sama anggota DPR dan menginap di satu kamar di Hotel Centraal 
di Jalan Citadel yang kini Jalan Nusantara - ini tahun 1951,- Dan saya 
mengenal dengan baik Pak Abdullah Aidid ini - seorang saudagar Batik dari 
Solo dan juga seorang philatelis - pengumpul perangko - tukang koleksi 
berbagai perangko kuno.

Banyak sekali yang tulisan ngawur dan nggak keruan tentang Bang Amat. Dan 
kini saya semakin gembira serta sangat senang - sebab banyak yang menulis 
tentang Bang Amat dari kalangan anak-anaknya sendiri dan adik-adiknya yang 
lain - tidak seperti beberapa tahun yang lalu - selalu saja si sobron aidit 
yang nulis dan cerita. Kini sudah banyak sumber lainnya nggak hanya sobron 
aja!!

Sangat menggembirakan saya. Dan buku yang baru terbit ini dari penerbit 
HASTA MITRA tulisan anak sulung Bang Amat. Roman biografis yang sangat 
auotentik. Bacalah - ini pendapat saya,-

--

Holland,-  12 Juni 06,-






 Yahoo! G

[budaya_tionghua] OOT: CATATAN kecil dari HOLLAND ( Tak Disangka )

2006-06-11 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


C A T A T A N  kecil  dari  H O L L A N D
 ( Tak Disangka )


Tadinya saya mau nulis tadi malam setelah saya pulang dari menghadiri 
pertemuan SOLIDARITAS KEMANUSIAAN UNTUK KORBAN BENCANA ALAM,- khususnya di 
Jawa Tengah - sekitar Yogya- Klaten dan Bantul. Tapi rasanya nanti 
dehsedikit ditundaeh tahu-tahu keasyikan nonton pertandingan 
sepak-bola dunia - ulangan siangnya dan lalu ROLLAND GARROS tenis dunia di 
Paris,- lalu terlalu ngantuk sebab sudah jam 01.00.

Tahu-tahu pagi ini sudah keduluan adik saya Asahan Alham Aidit - dan 
tulisannya secara khusus bagi sang Organisator Heri Latief - disngkat LH 
sajalah. Dan tulisannya bagus - terfokus.

Jadi saya menulis yang belum ditulisnya - kalau bisa lho -,-
Pertemuan ini disponsori terutama oleh Lembaga Sastra Pembebasan - lalu 
bersama dengan Stichting Azie Studies dan Perhimpunan Dokumentasi Indonesia. 
Yang barangkali sama tulisan ini dengan tulisan Asahan yala'h ; 
pengorganisasiannua sangat rapi - praktis - sederhana - tetapi lincah dan 
penuh dengan rasa kekeluargaan. Ada dua buah kotak buat siapa saja yang mau 
menyumbang - dan dua kotak itu diletakkan saja di meja secara bebas. Tidak 
ada yang mengunjukkan kotak itu misalnya berkeliling buat menyerahkan 
sumbangan.

Tetapi saya yang duduk dekat situ - tampak dan mudah terlihat orang-orang 
memasukkan uangnya adalah uang kertas! Jadi bukan recehan lho! Dan betapa 
kagetnya saya pagi ini mendapat laporan bahwa hasil total-jenderal sumbangan 
itu seluruhnya dapat 850 euro! Ini buknnya sedikit - sangat banyak. Kenapa 
lalu? Orang yang hadir sebagian besar adalah "orang-orang 65" - korban dari 
pemerintahan ORBA-SUHARTO - yang rata-rata sudah di atas 60 tahun - bahkan 
ada yang sudah 80 tahun lebih. Dan yang hadir kebanyakannya ini adalah kaum 
pensiunan - penerima uitkering - bantuan sosial dari pemerintah Belanda. 
Sedangkan yang hadir itu tidak banyak - sekitar 60 orang. Ada anak-anak muda 
- tetapi sedikit sekali.

Di bawah pimpinan dan pengarah serta MC-nya HL dengan Mira, sang moderator 
Sastra-Pembebasan, acaranya sangat jelas dan santai dan juga bebas. Kami 
merasa berada di tengah keluarga sendiri - barangkali sama-sama korban 65 
itu ya?!

Kalau saya pikir-pikir manalah orang-orang tua itu ada uangnya yang 
mendingan. Paling-paling hanya bisa buat hidup sederhana. Tetapi begitu 
banyak sumbangan uang yang didapatkan malam itu. Terusterang saya ada merasa 
bangganya - kalian yang sudah begitu tua bahkan ada kerapuhan fisik tetapi 
jauh daripada kerapuhan moral dan mentall. Tetapi yang namanya memberkan 
sumbangan buat tanahair - saya acungi jempol dua tangan!! Dan kalian tentu 
tahu juga - tidak sedikit dari yang menderita bencana alam ini adalah 
orang-orang korban 65 juga seperti kita-kita ini,- dan oleh sebab itulah 
kalian dan kita bersama menyumbang dengan hati lapang dan jujur serta rela. 
Betapa rasa kemanusiaan kalian sudah kalian perlihatkan secara naluriah - 
samasekali bukan mau dapat pujian. Betapa kalian sudah berhati sangat mulia 
- sangat luhur. Inilah sumbangan kalian - orang-orang yang sudah puluhan 
tahun terdampar - tapi hatinya tetap ke dan di tanahair! Saya sangat terharu 
kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah senior saya ini.

Belum lagi saya membicarakan isi acaranya. Pembacaan puisa dimulai dengan 
curahan hati Mbak Mriyanti - yang usianya sudah berkepala 7, dan pembicara 
pokoknya adalah Mas Tjipto Munandar yang sudah berusia berkepala 8! Lalu 
pelaku yang biasa "tukang baca puisi dan prosa" yang sudah jadi kerjaannya - 
Heri Latief sendiri - Mawi Ananta Joni dan si simon yang dari Paris itu - 
sengaja datang juga buat ini semua. Ada yang lain dan anehnya - malam itu 
seorang penyair muda yang belum pernah tampil di depan umum membacakan 
puisi. Orang ini namanya Nita kebetulan anak saya sendiri. Dia membacakan 
puisi yang dibuatnya sendiri - dan cara membacakannya sangat bagus - dan 
menarik sekali. Tapi saya takut menuliskannya lebih lanjut nanti bisa 
dibilang KKN lagi! Di sana ada adik saya dan ada anak saya. Tapi bagaimana 
ya  - habis kami satu rumpun sekeluarga kami ini - kan semuanya korban 
peristiwa-gelap-bangsa. Jadi ya sama saja di mana-mana ketemu. Misalnya 
dalam penerbitan dan pubilkasi, ketemu dengan Ilham Aidit - dan kini ketemu 
dengan mbakyunya Ibarruri Aidit - yah barankali sudah "nasibnya" gitu.



Holland,-   11 Juni 06,-







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan

[budaya_tionghua] KOLOM SAYA ( Jangan Main-Main ya! )

2006-06-09 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



K O L O M   S A Y A
( Jangan Main-Main ya! )



Ada fillem Tiongkok yang judulnya PADAS MERAH atau HIDUP ABADI DALAM API 
REVOLUISI. Filem ini kebanyakan bermain sekitar penjara - tahanan KMT = Kuo 
Min Tang terhadap musuh bebuyutannya = PKT - Partai Komunis Tiongkok. 
Penjaranya adalah SACO yang memang ada di Chungching ( Tjungking ). Dulu 
daerah basis kekuatan KMT di mana Chiang Kai-shek berkuasa dengan sangat 
sewenang-wenang dan bersimaharajalela.

Kebanyakan orang-orang anggota PKT ditahan dan dipenjarakan di Saco ini, 
Sebuah penjara yang sangat mengerikan. Sebagian besar tahanan politik di 
Saco biasanya tidak kembali ke tempat asalnya - tetapi kembali ke rumah 
Tuhan - mati - habis - ludas. Penyiksaan di penjara Saco luarbiasa kejamnya. 
Alat-alat penyiksaan yang paling terkenal dan paling digunakan pihak KMT 
terhadap PKT, semua ada di Saco.

Pabila para pejuang yang mati-matian berjuang demi pembebasan tanahair 
mereka dan tertangkap oleh pihak KMT dan lalu dikirm ke Tjungking masuk di 
penjara Saco - kemungkinan besar akan habislah riwayatnya - tamatlah cerita 
kehidupan selanjutnya. Begitulah Saco - sebuah penjara yang luarbiasa kejam 
- sadisnya, buat seluruh Tiongkok ketika itu.

Filem ini menggambarkan keadaan dalam penjara - keadaan yang sesungguhnya 
pernah terjadi ketika zaman KMT masih sangat merajalelanya dan pihak 
PKT-TPRT - Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok pada sengit-sengitnya 
bertarung dan berlaga - bertempur mati-matian terhadap kekuatan pihak KMT- 
Chinag Kai-shek.

Dalam penjara Saco yang sangat ketat penjagaannya itu, yang seekor tikusspun 
dapat diikuti kemana lari dan sembunyinya, Begitulah ketatnya dalam penjara 
Saco. Ada seorang tahanan yang sudah dianggap gila - benar-benar gila. 
Kerjanya hanya lari-lari kecil dan kerjanya hanya membuang sampah - menyapu 
- dan mengantarkan makanan kepada tahanan. Dan orang ini bisu - tak dapat 
bicara. Tetapi kerjanya sangat baik - rapi dan bersih. Terkadang orang gila 
ini ketika mengantar makanan ataupun ketika menyapu di halaman penjara, 
adakalanya secara diam-diam melemparkan kertas bekas ke dalam sel penjara. 
Dan pekerjaannya sangat rapi dan dia sangat dipercayai oleh sipir penjara 
yang bagaikan hantu-setan galak dan buasnya - karena itu ada gelarannya 
seperti si Srigala Hitam - Burung Hantu Malam - Macan Betina dan lain-lain.

Ketika TPRT menyerang dan membebaskan tahanan politik dalam penjara Saco 
orang setengah-tua yang dianggap gila dan bisu itu - ternyata adalah 
sekretaris PKT. Dia bekerja selama 15 tahun di penjara - dengan pura-pura 
bisu dan gila. Dan sebagai orang tahanan tetapi mendapatkan sedikit 
kebebasan karena dia bisu dan gila itu! Ternyata dia adalah orang yang 
sangat penting dalam organisasi partai PKT ketika itu.

Saya hanya mau mengingatkan - agar jangan main-main dengan orang-orang 
komunis ya! Oleh Pangdam Jaya Jenderal si Anu sudah diingatkan bahwa 
sekarang ini badan legislatif DPR mungkin juga MPR sudah disusupi oleh 
anasir-unsur-unsur komunis. Katanya menurut sinyalemennya ada 150 anggota 
DPR yang sudah kesusupan. Dan itu berarti sudah 27% anggota DPR sudah 
kemasukan kaum komunis.

Saya hanya mau mengingatkan - cobalah periksa baik-baik - bukan mustahil 
anggota FPI - MUI - dan BKR dan sejenisnya itu sudah ada kaum komunisnya - 
siapa tahu ya!

Saya hanya mau mengingatkan bagi orangtua yang anak-anaknya sudah hampir 
lulus SMA dan yang duduk sebagai mahasiswa - cobalah periksa baik-baik - 
siapa tahu mereka sudah termakan ajaran komunisme dan paham 
sosialis-komunis.

Saya hanya mau mengingatkan - apakah istri Anda yang katanya berkumpul di 
rumah si Anu itu ketika Hari Arisan itu - benar-benar hanya arisan saja? 
Cobalah periksa baik-baik - cermat-cermat - jangan-jangan mereka secara 
diam-diam sudah tertanam-dalam ajaran dan paham komunis - siapa tahu ya!

Sebab ajaran dan paham komunis itu bukan main bagusnya dan pandainya mereka 
menyamarkan diri.
Dan saya hanya mau mengingatkan - jangan sampai kebobolan - cobalah periksa 
kesatuan dan brigade pengawal Suharto yang masih tetap semi tentara itu - 
jangan-jangan di dalamnya ada unsur-unsur paham komunisnya, Siapa tahu lho!

Saya hanya mau mengingatkan - siapa tahu istri Anda sendiri juga secara 
diam-diam sudah kemasukan anasir-unsur ajaran dan paham komunisme. 
Waspadalah - karena waspada jauh lebih baik daripada curiga - dan pabila 
sudah Anda lihat dan rasakan memang ada unsur lain yang rasanya nggak enak - 
segeralah curigai! Sebab - saya hanya mau mengingatkan - bahaya komunisme 
itu sering-sering tak terasa lalu masuk kepada siapa saja - cobalah rasakan 
dan diteliti - jangan-jangan Anda sendiri sudah kemasuak unsur dan anasir 
paham dan ajaran komunis itu, Jangan main-main ya dengan komunis itu - dia 
sangat lihay - sangat militan dan ulet bangat deh!!



Holland,-   9 Juni 06,-







 Yahoo! Groups Sponsor

[budaya_tionghua] OOT: CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Dari Mang Ucup, Saya Hidangkan di sini )

2006-06-06 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A  S A Y A
( Dari Mang Ucup, Saya Hidangkan di sini )

Mang Ucup adalah gudangnya "penggeli hati",- Tadi malam kami 
terpingkal-pingkal tertawa geli - sagat lucu setiap yang dia ceritakan.  
Salah satu saya ingin menyajikan buat para netters di milist ini.

Tahu kan Jepang - orang Jepang yang sangat tipikal dalam soal pergaulan 
antara bangsa. Dan kalau di Paris, kami tahu semua - pabila ada turis Jepang 
- maka biasanya menggerombol antara mereka sendiri. Dan dengan kebiasaan 
membawa tustel - alat foto - sangat suka mengambil foto apa saja yang 
menurut mereka menarik walaupun menrut kita adalah biasa-biasa saja - bahkan 
samasekali tidak menarik. Antara mereka-pun sambil berfoto sambil jalan atau 
samabil apa saja.

Nah, katanya tesebutlan ada seorang pedagang - kapitalis besar dari Jepangm 
datang ke Roma dan ke Vatikan. Mau bertemu dengan Pap - Jean Paul II ( 
JPII)- penguasa tertinggi agama Katolik di dunia yang berkedudukan di 
Vatikan - Roma. Orang Jepang ini sangat ingin bertemu dengan JPII ini. Ada 
hal yang sangat penting mau dibicarakannya.
Sesampainya di Istana Vatikan - orang Jepang ini menghadap bagian 
sekretariat Istana Vatikan. Dan oleh petugas Istana lalu diajukan kepaada 
JPII, apakah berkenan buat menerima orang Jepang. JPII yang sangat baik ini 
- mengingat orang Jepang yang datang dari negeri yang begitu jauh - tentulah 
berkehendak baik dan sejalan dengan perintah Tuhan Jesus,- begitulah dalam 
pikiran penguasa gereja Katolik Sedunia itu.

Dan orang Jepang itu katanya mau bicara secara empat mata - bukan dalam 
sidang umum atau ada orang-orang lainnya. JPII menyanggupi. Tetapi bagian 
sekretariat justru kurang berkenan atas kehendak orang Jepang ini. Tetapi 
karena JPII sendiri sudah bersedia dan menyanggupi mengabulkan kehendak 
orang Jepang ini - maka bagian sekretariat mengalah dan terserah JPII 
sendiri. Tetapi bukankah juga keselamatan JPII harus sangat dijaga dan harus 
sangat waspada. Maka bagian sekretariat dan para pengawal bagian keamanan 
berjaga di luar gedung pertemuan empat mata itu. Mereka berjagai di 
masing-masing posisi - dan ada yang mengintip dari lobang kunci. Ketika 
perundingan sudah dimulai - petugas yang mengintip di lobang kunci itu 
sangat waspada dalam mengikuti pembicaraan mereka berdua. Terdengar suara 
keras sekaii..
"Okey..saya naikkan jadi 200 juta dollar AS',-
Terlihat JPII menolak dengan gerak tangannya yang terlihat dari lobang 
kunci. Dan tak lama kemudian terdengar lagi teriakan Jepang itu :
"Okey saya naikkan lagi.300 juta dollar...", dan lagi-lagi 
terlihat tangan JPII menolak dengan keras, lalu terdengar lagi 
teriakan..
"Okey..saya naikkan lagi.400 juta dollar..okey ini harga 
penghabisan...saya naikkan saja menjadi 500 juta dollar.",-  Dan suara 
terdiam lagi agak lama. Lalu terdengar suara JPII sangat 
keras..".keluar...keluar dari sini...pergi..enyah kamu dari 
sini",-

Lalu dua orang itu masing-masing keluar ruangan. Di luar sudah banyak 
menunggu petugas dan pengawal sekretariat Istana Vatikan. Sedangkan di luar 
sebelahnya sudah siap seperangkat kameramen alat-alat foto dan perekam dari 
pihak Jepang. Dan ketika petugas serta wakil JPII menanyakan, apa sebetulnya 
yang dikehendaki orang Jepang itu tadi. Dan JPII menjawab :
"DIa mau kasi uang dan mau nyogok saya hanya dengan saya harus 
berteriak.HONDA.HONDA.hanya itu saja yang dia mau...

Mendengar semua ini ada yang yang tertawa tapi juga ada yang geleng kepala 
...dasar Jepang orang dagang...sampai Vatikan menjajakan iklan...
---

Holland,-   6 Juni 06,-







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] FW: Re: Han Hwie-Song: Kongkou hari minggu dan undangan pak Sobron

2006-06-05 Terurut Topik Sobron Aidit


Original Message Follows
From: Han Hwie Song <[EMAIL PROTECTED]>
To: Sobron Aidit <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Han Hwie-Song: Kongkou hari minggu dan undangan pak Sobron
Date: Mon, 05 Jun 2006 11:16:16 +0200


Kongkou pada hari minggu dan undangan dari pak Sobron Aidit

   Ini hari hawa udara baik, matahari menyinari bumi dengan terang, 
tidak hujan. Tetapi masih dingin, angin lumayan dan temperatur terletak 
antara 15 derajad celsius. Ini hari adalah pertama kali sejak sebulan yang 
selalu mendung, hujan dan angin yang agak besar. Pula ada beberapa hari 
kadang-kadang hujan sehari penuh dan bahkan ada pula hari-hari dengan hujan 
es batu kecil-kecil. Ini adalah hawa udara musim gugur! Putra teman kami 
pergi Jerman seminggu yang lalu di tengah jalan harus menghadapi hujan 
salju, kejadian yang betul-betul aneh!
Orang yang sakit seperti saya ini, karena mendapatkan chemoterapi 
daya tahan menurun maka tidak berani keluar, takut masuk angin dan 
batuk-batuk apalagi paru saya tingal satu yang kiri saja, maka harus saya 
perhatikan agar jangan sampai terserang infeksi. Dari pengalaman hidup dapat 
disimpulkan bahwa kesenangan bukannya karena mempunyai uang yang banyak, 
tetapi mempunyai badan yang sehat.
   Pekerjaan saya sehari-hari tidak lain ialah membaca buku filosofi 
yang kami baru beli, karangan prof. Dr. Fung Yu-Lan, seorang neoconfuciast 
abad duapuluh. Disampingnya saya menulis artikel dan dua keaktivan inilah 
merupahkan pekerjaan saya yang terpenting. Disampingnya itu saya tidak 
melupahkan berjalan-jalan didalam rumah untuk tetap gerak, sebab saya tahu 
"the blood flow must go on." Saya memberi makan ikan di kolam kebun 
belakang, saya dengar suara alam, angin yang menatap daun-daun. Aku melihat 
mukaku dikolam yang sekarang kepalaku tanpa rambut lagi, tetapi hatiku tetap 
tentram seperti mimpi dalam impian.
   Aku tidak mengiri pada orang lain, mengapa aku kena penyakit ini, 
karena setiap orang mempunyai "nasibnya"sendiri-sendiri yang kebanyakan 
ditentukan oleh dia sendiri. Mungkin penyakitku ini disebabkan karena aku 
mendapatkan penyinaran sewaktu aku bekerja di RRT dengan alat Rö yang kuno 
waktu aku mengobati penderita tulang putus, karena tergesa-gesa banyaknya 
pasien, saya tidak keburu pakai pakean chusus. Pula karena terlalu banyak 
makan daging merah meskipun aku makan banyak sayuran. Maka tidak ada gunanya 
orang membandingkan, merendahkan atau bragging tentang keadaan kita.
   Ini pagi saya sedang menulis artikel dan dalam pikiran saya, saya 
tahu bahwa Pak Sobron sudah berada di Almere, Belanda dan saya ingin 
menilponnya. Saya takut terlalu pagi maka saya tunggu sebentar. Lalu ada 
tilpon dan ternyata adalah pak Sobron. Beliau saya rasa mempunyai telepati 
dengan saya, beliaulah yang lebih dulu sudah mengankat tilpon untuk menilpon 
saya. Memang demikianlah kalau dikatakan teman baik itu, ada perasaan 
komunikasi hati! Seperti dalam artikelnya yang berjudul: Minggu pagi (bacaan 
ringan-Bahaya lama lama di Belanda ini) beliau mengundang beberapa teman 
baiknya termasuk saya besok hari senen.
   Saya merasa trimakasih dan bangga, bahwa saya dimasukkan dalam 
katagori teman baik pak Sobron, seorang sastrawan yang besar, ahli bahasa 
Indonesia dan sinolog. Saya harus mengakui bahwa saya ini adalah fan dari 
pak Sobron, setiap kali saya buka email, saya cari-cari karangan pak Sobron 
dan dengan hati-hati jangan sampai keliwatan. Pasti saya baca meskipun saya 
hari itu mendapatkan infuus chemoterapi. Buah tulisan pak Sobron enak 
dibaca, saya rasa beliau pandai memilih kata-katanya yang akan dipakai dalam 
tulisannya dan tata bahasanya tidak sulit dibaca, meskipun isnya berat! 
Inilah saya katakan keistimewaan penulis seperti beliau ini.
   Sayang sekali karena saya sedang pendapatkan chemoterapi dengan 
gejala sampingannya, seperti diare, mules maka saya tidak berani pergi ke 
Almere untuk memenuhi undangan kawan yang baik ini. Sayang sampai sekarang 
ini saya masih belum pernah melihat Pak Sobron an sich, tetapi aya akan 
berjanji pasti kita bisa bertemu muka untuk memperdalam persahabatan antar 
kita.

Dr. Han Hwie-Song
Breda, 4 juni 2006  Holland







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/BRUplB/TM
~-> 

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your 

[budaya_tionghua] OOT: CATATAN kecil dari CATATAN SAYA ( Jadi Orang Indonesia )

2006-06-04 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :


C A T A T A N  kecil  dari  C A T A T A N  S A Y A
   ( Jadi Orang Indonesia )

Lama saya memikirkan dan mencari tahu perihal kehidupan rakyat di sekitar 
tetangga negara kita - RI. Misalnya kehidupan rakyat di Malaysia - Singapura 
- Filipina - Thailand - Hong Kong - Taiwan - ini yang sekitar negara 
tetangga kita saja. Lalu tetangga yang agak jauh - misalnya Nepal - Bhutan - 
Pakistan - India - Australia - Jepang dan lain-lainnya.

Lalu apakah yang dapat saya simpulkan dengan sedikit atau sekadar 
mempelajari - mengamati kehidupan rakyat di negara-negara tersebut?
Saya lihat dan menurut pengamatan saya - rakyat kita rakyat Indonesia - 
adalah yang paling menderita kehidupannya - sangat lama dan berkepanjangan - 
bagaikan jalan tak ada ujung. Dengan bahasa kampungannya - kehidupan rakyat 
kita rakyat Indonesis rasanya sangat sial! Sejak dari sejarah-gelap-bangsa 
tahun 1965 dulu itu - hingga kini - rakyat Indonesia hidup dalam begitu 
gelap dan begitu terpuruk - penuh dengan penderitaan - kesengsaraan - selalu 
tertekan baik dalam soal perekonomian maupun dalam soal kehidupan 
sosial-budaya serta politiknya serta dalam perkara pemikiran yang bebas - 
tidak berani itu dan tidak berani ini - serba takut.

Pabila kita perinci sejak dulu - di mana Indonesia ketika baru saja 
mengalami sejarah-gelap-bangsa peristiwa 1965 itu - mengalami pembunuhan - 
penyiksaan - penjara dan pembuangan - penculikan - penghilangan nyawa orang 
- pelecehan kemanusiaan dan kosong-melompongna HAM - sebanyak ratusan ribu 
yang menjadi korban sampai angka 3 juta orang. Lalu selanjutnya 
terus-menerus ada saja peristiwa lain yang menjadikan rakyat Indonesia - 
seperti peristiwa Tangjungpriok - Ambon-Maluku - Timor Timur yang jauh 
sebelumnya - Minahasa-Poso - Kalimantan dengan bunuh-bunuhan antara suku - 
Madura - Dayak - pemotongan kepala - Freeport - Papua Barat dan banyak 
lainnya sesudah itu sampai masa sekarang ini - sejak tsunami - gempa bumi 
Nias-Mentawai - lalu Merapi dan Yokya - Bantul - Klaten yang sekarang ini.

Jadi yang saya lihat dan amati - memang benar - sejak tahun 1965 itu saampai 
kini - rakyat Indonesia selalu berada dalam keadaan yang menyedihkan. 
Sehingga dalam kepala saya lalu menerawang kata-kata - "menjadi orang 
Indonesia adalah sangat menyedihkan dan sangat menderita yang tak 
berkesudahan",-  Harap jangan salah catat dan salah ingat - bukannya lalu 
sangat malu menjadi orang Indonesia seperti dalam puisi Taufiq Ismail itu - 
bukan! Menurut saya kita tidak perlu malu buat jadi orang Indonesia - tetapi 
bagaimana harus bangkit dari semua keterpurukan ini - itu soalnya!

Lagi-lagi ada yang mengganjel dalam kepala saya - kita sayangnya ini - tidak 
punya seorang pemimpin yang berkaliber seperi Bung Karno. Kita tidak pernah 
dan belum pernah punya pimpinan seperti Bung Karno - sesudah Bung Karno 
meninggal - karena termasuk yang dibunuh lawan politiknya yang kini masih 
hidup penuh dengan kedamaian dalam pengertian dia aman-aman saja - 
terbentengi oleh para dan kaum kroninya dan anak-anak buahnya dan bekas 
anak-asuh dan anak-didiknya.

Kita sudah sejak Bung Karno meninggal - belum pernah mendapat Pimpinan 
Nasional yang sejati! Seorang pimpinan yang paling pokok dan perlu yalah 
memimpin pikiran - memimpin pikiran dan perasaan rakyat dan kehidupan rakyat 
- sebagaimana yang dicontohkan Bung Karno.

Apakah keadaan vacuum ini takkan ada lagi? Tak ada yang takkan tergantikan - 
hanya belum muncul saja dan kapannya, rasanya antara kita belum ada yang 
tahu. Tapi kerusakan yang paling hebat dan sampai kini dirasakan rakyat 
Indonesia setelah dan sesudah ada orang yang menggantikan Bung Karno itu - 
sesudah adanya dan berkuasanya Presiden yang kedua.

Negara-negara lain yang saya sebutkan tadi bukannya tidak ada hal-hal buruk 
dan yang menjadikan rakyat negara itu menderita - sengsara. Tetapi tidak 
sehebat penderitaan rakyat Indonesia - tidak sehebat keterpurukan Indonesia 
di tengah masyarakat pergaulan dunia ini! Rakyat Indonesia mengalami 
penderitaan dan kesengsaraan disebabkan dua perkara.
Pertama oleh pemerintah dan penguasanya sendiri serta alat-alat negaranya.
Kedua oleh alam misalnya tsunami - gempa-bumi - letusan gunung-berapi - 
tanah-longsor - banjir termasuk banjir-bandang yang ada hubungan dengan 
polah-tingkah manusianya sendiri!

Jadi ada beban-pikiran dalam kepala saya, yang ini nih,- betapa malangnya 
menjadi orang Indonesia!!
Sekali lagi catat dan ingat - bukan malu jadi orang Indonesia - bukan! 
Tetapi malang dan keadaanya sangat menyedihkan. Jadi lalu bagaimana? Kita 
harus bangkit - harus berani berusaha keras buat menegakkan kepala! Dan kita 
harus menolong diri kita sendiri - dan sekali-kali jangan mengharapkan orang 
lain yang akan memberikan pertolongan, misalnya dari bangsa lain. Tetapi 
diri kitalah yang harus bangkit - harus berani dan menolong diri sendiri 
buat meninggalkan keterpurukan yang sangat berkepanjangan ini. Dan dalam 
keadaan beg

[budaya_tionghua] KISAH SERBA - SERBI ( Dua Orang Penjual Lunpia )

2006-06-04 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K I S A H  S E R B A - S E R B I
( Dua Orang Penjual Lunpia )


Ada dua orang penjual Lunpia di pasar di kota kami,- Mereka sama-sama orang 
Vietnam. Satunya bernama Nguyen dan yang satunya lagi bernama Tuyet. Sudah 
lama saya memperhatikan dan mengamati mereka berdua ini - tentu yang saya 
maksud warungnya - kedainya.

Letak kedua warung mereka ini agak berjauhan. Tetapi letak warung Tuyet, 
boleh dikatakan tempat orang-orang lalu-lalang - ramai orang hilir-mudik. 
Sedangkan warung Nguyen, letaknya tidak seramai warung Tuyet. Nah, disini 
yang saya lihat ada kelainannya. Kenapa orang-orang suka membeli lunpia di 
warung Nguyen - tidak di warung Tuyet - yang padahal letak warung Tuyet 
sangat baik - tempat di mana orang-orang lawat - hilir-mudik dan ramai. 
Seandainya di warung Tuyet ramai orang-orang membeli lunpia-nya, saya kira 
sangat wajar. Tetapi keadaan ini berbalik - malah di warung Nguyen, 
orang-orang ramai membeli lunpia.

Saya jadi penasaran mau tahu - kira-kira apa sebabnya. Padahal yang udah 
tercatat dalam pikiran saya, kelebihan letak strategis warung Tuyet jauh 
lebih baik daripada warung Nguyen. Dan lagi Tuyet orangnya lebih cantik dari 
Nguyen - dan dua-duanya wanita Vietnam dan dua-duanya masih muda belia. 
Seharusnya atau sepantasnya - warung Tuyet-lah yang bakal mengeduk 
keuntungan dan laris manis bagaikan pisang-goreng. Tetapi ini tidak. Justru 
warung Nguyen yang banyak didatangi orang dan orang membeli lunpianya dan 
makannya dengan puas.

Saya jadi lebih penasaran. Saya beli lunpia di dua warung itu. Dan saya 
makan lunpia dari buatan warung Tuyet dan Nguyen. Lama saya rasakan 
lunpianya - dengan mencari di mana letak kelainannya.
Rasanya dua-dua lunpia di warung itu ya tidak begitu beda - rata-rata sama 
enaknya. Yang kelihatan di mata, begitu ramai orang-orang membeli lunpia di 
warung Nguyen yang padahal letak warung Nguyen tidak sebaik - tidak 
se-strategis warung Nguyen yang ramai orang lalu-lintas.

Saya tetap penasaran. Saya ajak anak saya NIta yang sama-sama suka jajan dan 
suka makan seperti saya, turunan papanya. Hari itu kami beli lagi lunpia di 
dua warung mereka ini. Pendapat saya dan Nita sama - dua lunpia itu - tidak 
begitu nyata bedanya - ya sama-sama enak.

Lalu kami agak lama berdiri di depan warung kedua-duanya - dan memperhatikan 
gerak-gerik dua gadis ini. Yang paling nyata yalah - Tuyet memang jauh lebih 
cantik dari Nguyen. Dan Tuyet terlihat agak genit - tapi judes dan 
samasekali tidak ramah kepada pembeli. Sedangkan Nguyen orangnya - kalau 
hanya dari wajah dan airmuka - biasa-biasa saja - tidak cantik amat - tapi 
tidak jelek. Dan ada satu yang paling menonjol - Nguyen sangat ramah - 
selalu senyum dan baik kepada pelanggan dan pembeli. Selalu berwajah terbuka 
- dan enak dipandang - sedap bila bicara dan omong-omong sekejap - ada 
komunikasi dengan pembeli.

Tapi hal yang ada pada Nguyen - samasekali tidak ada pada Tuyet. Tuyet 
biarpun cantik dan agak genit - tapi judes - tidak ramah. Dari dialog dengan 
pembeli - ada kami dengar pembicaraan antara dua orang itu. Karena 
pembelinya tidak punya uang kecil dan Tuyet tidak ada pengembaliannya.
"Nih uangnya - tukar sana dulusaya tidak punya uang kecil - letakkan 
dulu lunpianya di sini.",-
Atau ada terdengar dia berkata kepada pembeli
"Ya sama saja - yang ini juga masih panas...mau nggak yang ini.kalau 
nggak mau ya udahtunggu yang masih digoreng saja, nggak tahu berapa lama 
lagi",-

Kejudesan Tuyet dan ketidakramahannya - samasekali tak ada pada Nguyen. 
Orang melihat gadis itu saja dengan wajah selalu senyum dan ramah - lalu 
sangat senang dan suka membeli lunpia di warung Nguyen. Dan pendapat saya 
ini, saya katakan pada anak saya yang sama-sama dengan saya hampir sesiangan 
itu. Nita juga berpendapat demikian.

Saya jadi ingat ketika kami sedang kiprah-kiprahnya membuka restoran di 
Paris. Semboyan yang kami buat untuk diri kami sendiri. Mau berdagang? 
Haruslah murah senyum - harus ramah-tamah dan selalu menyenangkan pembeli 
dan pelanggan. Tidak bisa ramah dan sangat mahal senyum - jangan menyesal 
kalau jualanmu tidak laku. Orang mau makan sambil mendapat ladenan yang 
ramah - yang baik dan yang menyenangkan. Biarpun makanannya enak - tetapi 
diladeni dengan muka asem dan wajah berkerut - terlihat suram - gelap mau 
hujan, jangan harap dagangan akan laku!

Saya kira begitulah perkara kelainan yang terdapat di dua warung gadis-gadis 
ini. Cantik - genit, tetapi jauh daripada ramah - bahkan agak judes - orang 
akan segan membeli di situ. Dan yang satunya ini - gadis biasa-biasa saja 
dalam raut-muka. Tetapi dia sangat ramah dan sangat baik dalam meladeni 
pembeli dan pelanggan - warung dan jualannya akan sangat laku. Dan kami 
berdua yang pernah bergelimang - di resto kami di Paris, mengalami keadaan 
itu semua.

Sudah itu barulah saya merasa puas dan tidak penasaran lagi, kenapa yang 
satu ini begitu dan yang

[budaya_tionghua] OOT: MINGGU PAGI ( Bacaan Ringan - Bahaya Lama-Lama di Belanda Ini )

2006-06-04 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



M I N G G U   P A G I
(Bacaan Ringan - Bahaya
Lama-Lama di Belanda ini! )



Ketika tuan-rumah kengkap sedang duduk-duduk berdua dengan santainya - saya 
berkata mengungkapkan perasaan saya :
"Bahaya lama-lama di rumah kalian ini!", kata saya. Mendengar saya berkata 
begitu - mereka agak kaget dan heran sekali.
"Lho kenapa sih? Ada apa yang salah...",?
"Yang salah ya saya sendiri, sebab selama saya diam di rumah ini, maunya 
hanya makanmakan...saja. Dan saya nggak bisa atau sangat sukit menahan 
diri! Karena dipihak lain, Nita yang salahkenapa bikin masakan enak. 
Kenapa setiap masak selalu enak. Jadi sayanya yang nggak bisa nahan diri. 
Dan dieet saya jadi rusak - brantakan karena di rumah kalian ini. Sebab 
belum setengah jam, saya lalu mau makan inilah - mau makan itulah - karena 
banyak jenisnya dan semua sangat enak...",- kata saya.
Berulah tuan dan nyonya rumah mengerti perkaranya. Dan hilanglah dari 
syakwasangka lainnya. Ini adalah benar - apa saja yang dimasak Nita jadi 
enak dan yang tadinya atau yang dulunya saya tidak suka - dengan Nita yang 
memasaknya jadi enak dan saya jadi mau makannya. Tidak itu saja - malah jadi 
lahap dan agak lupa diri. Mati-matian saya bertahan dieet selama saya 
sendirian di Paris, lalu di Belanda jadi rusak, semua hasil dieet - 
brantakan dan hancur-lebur!

Kenapa saya lalu ke Belanda? Anak-anak saya rupanya merencanakan 
makan-bersama dengan beberapa teman-teman dekat saya. Termasuk beberapa 
penyair yang ada sekitar saya, yang saya tahu, mereka mengundang Mawi Ananta 
Joni dan Heri Latief dan bahkan Pak Han Swie-song yang dokter dan 
sastrawan-internet itu, yang tinggalnya di Breda. Semua ini merekalah yang 
mengambil inisiatif dan samasekai bukan saya. Tetap dalam hati saya sangat 
bersyukur sebab mereka masih ingat dan sayang sama saya, sehingga mereka 
panggil saya darti Paris buat makan-bersama dengan teman-teman dekat dan 
tertent. Sudah tentu tidak semua dan tidak banyak dan terbatas - sebab rumah 
kami kecil dan itupun ketika saya hitung-hitung sudah 30-an orang,-

Dan hal ini juga betul - bahwa pabila saya lama diam di rumah anak-mantu 
saya ini - keadaan saya akan berbahaya - sebab maunya hanya makan 
saja..dan makannyamian..dieet saya rusak brantakan hancur-lebur 
karena nggak tahan melihat makanan enak. Dan masakan anak saya bagi saya 
bukan main enaknya - seperti dulu mamanya ketika masih hidup,-

---

Holland,-  Minggu Pagi - 4 Juni 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] OOT: Sanjak: Kepada Sastrawan Sobron Aidit.

2006-06-04 Terurut Topik Sobron Aidit




Original Message Follows
From: "Mawi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Sobron" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Fw: [wahana-news] Sanjak: Kepada Sastrawan Sobron Aidit.
Date: Sun, 4 Jun 2006 09:55:48 +0200

 > Sanjak:
 >
 >
 >
 >    KEPADA PENYAIR SOBRON AIDIT
 >  Oleh: Mawie Ananta Jonie.
 >
 >
 > Bron, ketika itu kita masih muda dan berdarah muda,
 > jumpa pertamakali di Cidurian bicara tentang sastra dan kota.
 >
 > Sesudah itu kau ke Peking negeri sahabat bertembok besar,
 > bulan Desember1964 aku ke Benua China untuk tugas belajar.
 >
 > Setelah G 30 S 1965 barisan kita digoncang pertikaian.
 > perkenalan kita digalang selama dalam penampungan.
 >
 > Kau ke desa aku juga ke desa belajar pada petani,
 > untuk membedakan mana pohon lalang mana pohon padi.
 >
 > Suatu hari aku pamit padamu Bron dan Wati di depan pintu,
 > kau sekeluarga menyalami dengan harapan terbaik untukku.
 >
 > Ketika aku sekeluarga hendak memilih jalan ke Barat,
 > kudengar bahwa kau dan anak-anak sudah punya tempat.
 >
 > Kini dalam usiamu yang ke 72 dan aku 65 rambut sudah putih
 > di negeri orang kita beranak-cucu membela merah putih.
 >
 > Kita kehilangan masa-masa muda yang berharga dan indah
 > tidak apa orang "yang bertanah air tapi tidak bertanah"!
 >
 > Di negeri tempat menumpang kita nyanyikan lagu umur panjang!
 >
 >
 > Amsterdam, 03 Juni 2006.
 >








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] puisi PUISI

2006-06-04 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



    P U I S I

Aku tidak bisa lagi bikin puisi
lantaran kukira selama ini
kehidupanku sendiri
itulah puisi.

Dari tutup-buku ke buka-buku
tutup-buku lagi
itulah keindahan kehidupanku selama ini
lalu apakah itu bukan puisi?
puisi kehidupan dari rentang kehidupanku
tertulis tanpa huruf - tanpa buku
tanpa larik - tanpa kalimat
tapi semua itu bagaikan tugu,-



Holland,-  4 Juni 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] OOT: CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Ke Belanda Lagi )

2006-06-04 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :


C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A  S A Y A
  ( Ke Belanda Lagi )


Tidak ada tiket yang biasa saya gunakan - biasanya saya selalu berangkat 
pagi dari Paris ke Belanda. Tapi tiketnya habis buat pagi. Terpaksa yang 
malam - berangkat jam 15.55 dari Paris dan sampai di Belanda ke rumah kami 
di kota Almere yang jauhnya 28 km dari Amsterdam, pada jam 21.00,-
Tetapi hari masih benderang sebab musimpanas - matahari akan masuk 
keperaduannya sesudah jam 21.30.

Dan sebenarnya dalam hati saya agak sedikit dongkol kepada pihak Perancis. 
Sebab Jawatan Kereta-Api Belanda menjual tiket kereta-cepat Thalys, 
pergi-pulang dengan harga 10 euro! Sebab bertepatan dengan usia Thalys 10 
tahun selama beroperasi di Eropa ini. Padahal kalau harga biasanya seharga 
184 euro buat pergi-pulang Paris - Amsterdam. Dan yang menjual tiket begitu 
murah - hanya pihak Belanda yang padahal kereta Thalys itu adalah kepunyaan 
Perancis! Ini benar-benar gila nih!

Di Perancis tidak ada "gerakan baik" itu. Heran kan! Usia Thalys genap 10 
tahun yang kereta Perancis itu, diperingati Belanda secara lebih baik dan 
meriah. Saya pesan kepada anak saya, agar tolong belikan tiket murah itu. 
Rentang waktu penjualan tiket itu hanya dalam 10 hari.Ternyata katanya dalam 
5 hari sudah habis! Lalu ada lagi yang seharga 25 euro. Tapi juga sudah 
habis tidak sampai 10 hari! Ya tentu saja yang biasanya seharga ratusan euro 
- kini hanya 10 dan 25 euro!

Dalam batin saya - kereta Thalys berulangtahun 10 tahun yang kepunyaan 
Perancis itu - orang Belanda dan penduduk Belandalah yang untung! Kami 
penduduk Perancis boleh gigit jari kalau perlu sampai putus!

Sampai di rumah - yang paling sudah menunggu saya cucu saya yang ke vierde - 
Raja Perang kecil - Pangeran dari Soreang Bandung yang lahirnya di Paris 10 
tahun yang lalu. Berry sudah kangen betul dengan kakeknya. Dan kedua belah 
pipi saya "hampir bonyok" diciuminya melepas kangen berat. Sambil berbisik 
dekat telinga saya dia bilang:
"Nggak lupa kan ya pesan Berry ke kakek, harus bawa apa ke Berry",-
"Nggaklah...di sana ada, sudah kakek simpan baik-baik",-

Kesukaan Berry sama petit croissant dan sosis Perancis, melebihi kakaknya 
Laura yang hanya suka coklat - chocolat dari Paris,- Saya berada di tengah 
anak-cucu lagi, dan besok hari Senen akan kumpul semua lilin yang sembilan 
ini - akan menyala pada besok ketika makan-malamnya - Wita sekeluarga dan 
tiga anak bersama suaminya. Saya akan pulang ke Paris - sarang dan kandang 
saya tapi juga istana saya, pada tanggal 20 Juni 06,-  Rasanya sudah terlalu 
lama saya meninggalkan istana saya yang saya namakan sarang saya,-

--

Holland,- 4 Juni 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] OOT: KOLOM SAYA ( Urutan Kejahatan Suharto )

2006-06-01 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K O L O M   S A Y A
( Urutan Kejahatan
  Suharto )




Menurut saya yang menjadi catatan saya selama ini - kejahatan atau kalau 
boleh dikatakan dosa Suharto - haruslah ada urutannya. Apa yang pokok - apa 
yang didahulukan - sudah itu menurut urutan karena akibatnya atau dampaknya.

Yang Pertama = kejahatan Suharto, terlalu dan bukan main banyaknya membunuh 
orang - rakyat dan penduduk Indonesia. Jumlahnya dari ratusan ribu orang 
sampai angka 3 juta. Pembunuhan ini dan juga dengan sampingannnya - 
dipenjara - disiksa - diculik - dihilangkan begitu saja dalam pengertina 
dibunuh - adalah jalan utama buat Suharto berkuasa dan menegakkan 
kekuasaannya yang sampai 32 tahun itu. Semua ini dijalankannya tanpa 
pengadilan - tanpa para korban bisa membela diri. Lenyap dilalap dan ludas 
begitu saja. Inilah kejahatan utama Suharto!

Dan akibat pembantaian yang luarbiasa ini - membikin rakyat dan penduduk 
selalu dalam ketakutan - ketidakpastian - dan terdiam kaku - tidak berani 
ngomong apa adanya - tidak berani bilang tidak walaupun dia tahu bahwa itu 
adalah ya. Jadi Suharto sangat berhasil gemilang dalam membikin orang dan 
rakyatnya kehilangan moril - kehilangan semangat dan kehilangan keberanian. 
Ini menyebabkan kemerosotan jiwa dan hati nurani manusia. Suharto sangat 
berhasil membikin rakyat dan penduduk jadi bodoh dan selalu membebek. Selama 
dia berkuasa dan sampai kini akibatnya tak tersembuhkan. Bisa kita lihat 
pada diri para penguasa - para petinggi yang ada di lembaga legislatif - 
eksekutif dan yudikatif. TIga lembaga pertanda demokrasi ini pada hakekatnya 
tidak jalan sebagaimana Trias Politica dari embrionya semula. Jalannya rancu 
- eksekutif bisa mencampuri badan legislatif dan badan legislatif bisa 
menekan badan eksekutif dan semua tergantung keperluan dan kebutuhan. Yang 
seharusnya berdiri sendiri dan bebas dengan masing-masing bidang yang 
digeluti.

Yang Kedua = KKN terutama korupsi. Suharto sangat berhasil memberikan contoh 
kepada bawahannya - kepada keluarganya sendiri - bagaimana seni korupsi. Dan 
sejak Suharto berkuasa - dia sudah meng-akumulasi harta kekayaannya - 
terutama pada diri sekeluarganya. Sampai kini kejahatan korupsinya tidak ada 
yang berani mengutak-ngutik. Tidak ada yang berani membukakan kejahatannya 
dalam korupsi.

Mungkin bisa saya simpulkan, dua kejahatan ini adalah bagian terbesar dari 
kejahatan politik dan kejahatan ekonominya. Namun di atas segala-galanya - 
yang paling utama yang harus kita usut dan fokuskan agar semua 
sejarah-gelap-bangsa ini, dari sinilah - dari nomor Pertama di atas tadi 
yang paling pokok kita selesaikan. Yang nyangkutnya paling berbahaya dan 
paling besar kejahatannya adalah dari segi pembunuhan massal - yang secara 
langsung memporakporandakan HAM.

Banyak pendapat dan uraian selama ini, hanya berpokok pada kejahatan 
ekonominya ( Yang Kedua ). Menurut saya haruslah diurut dari kejahatan 
utamanya - pembantaian manusia yang sampai 3 juta itu - sudah itu barulah 
kita mengusut kejahatan ekonominya. Sekarang kejahatan utama Suharto 
seakan-akan secara terang-terangan mau dihilangkan - dengan segala 
per-Undang-undangan dan Peraturan yang mau menghapuskan kesalahan dan 
kejahatan Suharto. Mau mengampuninya dan mau membebaskan Suharto dari segala 
kejahatan utamanya!

Sebenarnya kalau menuruti pikiran-pikiran yang banyak sekarang - Suharto ini 
mau dibebaskan dari seluruh kejahatannya - dan maunya tetap sebagai Orang 
Baik - Bapak Pembangunan dan Pemimpin Yang Berjasa Besar. Pikiran begini, 
bisa kita lihat dan amati - kebanyakannya tentu saja dari pihak kroni maupun 
yang dulu kecipratan rezeki yang dipancarkan Suharto. Dan sekiranya Suharto 
dapat diusut - diperiksa - diteliti,- orang-orang ini kebanyakannya turut 
kebagian keuntungan dan harta kekayaan yang diperciki oleh Suharto.

Jadi menurut saya - tugas utama gerakan buat menghadapkan Suharto ke 
pengadilan atau memeriksanya - menelitinya - bukanlah dari segi kejahatan 
ekonominya tetapi yang paling pokok yalah dari kejahatan politiknya - 
pembunuhan massal yang menjadikan rakyat dan penduduk bermatian sampai 
jumlahnya 3 juta itu - termasuk yang sampai sekarang belum diorangkan dan 
belum dimanusiakan - menjadi tidak orang - tidak manusia yang seutuhnya,-

-

Paris,-  1 Juni 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the w

[budaya_tionghua] OOT: CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Tetangga )

2006-05-31 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :




C E R I T A  kecil dari  C E R I T A  S A Y A
    ( T e t a n g g a )


Monsieur Didier sudah lama saya kenal orangnya. Dia diam tak jauh dari 
gedung apartemen saya. Hampir setiap pagi dia selalu berjalan dengan 
mademoiselle Karine yang satu gedung dengan monsieur Didier. Mereka berdua 
selalu jalan bersama - dan masing-masing membawa anjing kesayangan dan 
kebanggaannya. Keliling beberapa gedung apartemen dan lalu naik atau nanjak 
bukit dekat kompleks perumahan kami.

Ketika pabila saya berpapasan dengan sepasang orang ini - selalu saya yang 
lebih duluan mengucapkan tegur-sapa..bonjour monsieur-dame...lalu 
sedikit menganggukkan kepala. Dan mademoiselle Karine menjawab dengan 
sedikit senyum. Tetapi Tuan Didier tidak berubah muka. Diam - senyum tidak - 
menjawabpun tidak. Tadinya dalam batin saya - sombong amat laki-laki ini 
sih!
Tapi lalu timbul kesadaran saya - "kewajiban" saya menegur-sapa mereka 
dengan baik-baik. Lalu kenapa kamu harus marah hai simon...! Begitulah kata 
saya kepada diri saya sendiri. Lakukan kewajibabn kamu - pasal orang lain 
tidak mau menjawab - itu hak dia - maunya dia begitu - lalu kamu mau apa, 
kalau bakal marah tidak disahuti orang - ya jangan menegur-sapa orang 
dong!,- kata saya kepada saya.

Sejak itu saya terus menegur-sapa dengan baik kedua orang itu pabila 
berpapasan. Dan nona Karine, tetap selalu senyum pabila saya menegur-sapa 
mereka. Nona Karine rupanya sama dengan Tuan Didier, sama-sama bujangan - 
juga sama dengan saya - tidak punya istri dan tidak punya suami. Tetapi nona 
Karine ini, tampaknya sudah agak tua. Wajah mukanya sudah tampak keriput 
berkedut-kedut. Dan orangnya kurus. Rasanya kalau ada angin terlalu kencang 
- maka nona Karine perlu bantuan buat menahannya agar tidak turut 
diterbangkan angin. Sebaliknya tuan Didier, tegap gempal dengan agus kata 
orang Jakarta, yang artinya agak gundul sedikit.

Yah Tuhanku - Engkau telah memberkatiku - pada suatu hari dan setelah 
lama-lama saya tidak bosan menegur-sapa teman saya yang tetangga kompleks 
pergedungan - tuan Didier, tidak hujan tidak angin tahu-tahu malah dia 
duluan menegur-sapa saya. Bukan main saya senangnya - rasanya keuletan dan 
kemilitanan saya dalam menegur sapa tuan Didier telah berhasil! Sekarang dia 
sudah mau menegur-sapa saya dan - ini penting - dengan wajah cerah - senyum 
pula adanya! Tampak teman disebelahnya - nona Karine-pun tampaknya juga 
senang dan gembira, melihat temannya sudah mau berbaik-baik dengan saya.

Lama-lama perkenalan kami yang hanya bertemu - berpapasan di jalan, dengan 
mereka berdua membawa anjingnya masing-masing, lalu kami terkadang berhenti 
sebentar. Dan sedikit ngobrol. TIdak tahu saya darimana ada ide ini. Mereka 
berdua ingin bertandang ke rumah saya. Dan saya sangat gembira menerima tamu 
ini. Begitulah dari yang tadinya merengut - yang pernah saya anggap sombong 
- kini sudah mau datang ke rumah saya.

Rupanya pusat perhatian saya akan tuan Didier ini - berkelanjutan. Ketika 
kami bertiga nonton televisi di rumah saya dan kebetulan ada siaran yang 
agak lengkap tentang musibah gunung merapi, tuan dan nona, Didier dan 
Karine, sangat menaruh perhatian pada laporan tentang gunung merapi.

Agak kaget saya setelah mendengar tuan Didier bertanya kepada saya :
"Monsieur Simon kenal sama yang dibilang Mbah Maridjan tadi itu...?",-
"Saya hanya kenal dari koran dan laporan tivi begini saja. Tapi saya tentu 
saja belum pernah bertemu orangnya...", kata saya.
"Sangat menarik ya cerita tentang Mbah Maridjan itu - bagus ceritanya 
ya..", kata tuan Didier.
"Apa pendapat monsieur tentangnya...?", kata saya.
"Kalau saya ada kesempatan buat ke Indonesia - saya mau bertemu dengan Mbah 
Maridjan.."; kata Didier. Saya heran dan agak kaget juga mendengar 
pernyataannya itu.
Dalam batin saya - apakah hanya itu saja lalu? Apakah tak ada tergerak 
hatinya buat mau membantu?  Sekedar meringankan beban derita penduduk 
sekitar Merapi kami sana?

Ya Allah ya Tuhanku - dan Puji Tuhan..Keesokan harinya tuan Didier 
mencari saya - katanya mereka berdua mau menyumbangkan sesuatu buat penduduk 
yang kena musibah Merapi itu. Ke mana mereka harus menyerahkan sumbangan 
ini? Maka sudah itu agak sibuklah saya mencari hubungan kepada beberapa 
instansi termasuk KBRI buat sumbangan ini. Dan dalam hati saya berdoa dan 
berharap - janganlah sampai sumbangan tetangga saya ini terkena virus 
korupsi!

---

Paris,-  31 Mei 06,_










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
 

[budaya_tionghua] FW: [S_A_F_C] KISAH SERBA - SERBI ( Penyiar Radio )

2006-05-30 Terurut Topik Sobron Aidit





Original Message Follows
From: "Sobron Aidit" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
budaya_tionghua@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject: [S_A_F_C] KISAH  SERBA - SERBI ( Penyiar Radio )
Date: Sun, 28 May 2006 23:46:58 +0000

Sobron Aidit :




K I S A H  S E R B A - S E R B I
 ( Penyiar Radio )


Saya bertugas di Radio Beijing sebagai salah seorang redaktur Radio Beijing
dan salah seorang penyiar Radio Beijing. Tugas ini saya kerjakan antara
tahun 1979 sampai dengan tahun 1981. Ketika itu yang saya rasakan walaupun
sibuk tetapi hati sangat senang. Sebab semua teman sekerja sangat baik - dan
antara kami saling memperhatikan - saling peduli. Suasana kerja sangat
serasi.

Banyak antara pendengar kami menulis surat kepada kami - mereka menyatakan
pedapatnya tentang apa saja yang mereka sukai dan bahkan ada pendapat yang
mereka kemukakan kepada kami - sebagai saran - kritik - anjuran - dan
sebagai bahan pertimbangan. Semua surat kami balas - dan ada bagian redaksi
yang mengurusi surat para-pendengar - termasuk membalasnya.

Ketika itu pemerintahan Orba-Suharto-Abri sedang kuasa-kuasanya. Ada secara
agak tersembunyi melarang mendengarkan Radio Beijing. Tetapi manalah bisa
melarang orang mau mendengarkan. Saya ingat akan restoran kami di Paris -
ada larangan resmi bagi staflokal KBRI atau pegawai lainnya - agar jangan
makan di restoran Indonesia di Paris - karena resto itu adalah resto PKI.
Tapi manapula dipedulikan orang - masaksih makan dilarang! Beginilah
terjadinya larangan itu - manapula para pendengar kami mau berpisah dengan
kami!

Saya menyiarkan yang terbanyak, adalah ruangan Taman Sastra - lalu
Darmawisata di Tiongkok dan lainnya menyiarkan warta-berita biasa dan bagian
lainnya di mana diperlukan. Taman Sastra termasuk menyiarkan cerpen -
riwayat para pengarang terkenal Tiongkok dan soal-soal sastra-budaya
lainnya.
Sebagai pegawai bagian penyiaran - kepada kami ada makanan tambahan - susu
dan telur. Pembagian ini memang khusus buat para penyiar.

Pabila saya sedang sakit - sakit yang berhubungan dengan pekerjaan penyiaran
- misalnya sakit tenggorokan - batuk-batuk - sakit bagian leher dan
mempengaruhi suara - nah, ketika itu samasekali dianjurkan agar jangan
menyiar. Karena tidak baik efeknya bagi mutu siaran. Tidak kama sesudah itu
biasanya akan ada surat para-pendengar yang menanyakan kepada kami - kenapa
kini kami lama tidak mendengarkan suara Bung Salaman? Demikian tanya
beberapa para-pendengar itu.

Biasanya surat itu dari Kalimantan - Jawa Timur dan bagian Indonesia
lainnya. Dari Kalimantan - dari beberapa kota seperti Pontianak -
Banjarmasin - Sintang - Sambas. Lalu dari Banyuwangi - Surabaya dan ada lagi
kota-kota kecil lainnya. Di sana suara Radio Beijing sangat jelas. Malah
kami di Beijing sendiri sulit mendengarkan suara Radio Beijing!! Sebab suara
dan arah angin - memang ditujukan ke bagian selatan suara-siaran.

Beberapa teman saya yang mengenal saya - akan tahu - pabila saya tidak
menyiar - itu tandanya kesehatan saya sedang terganggu. Tetapi pabila saya
menyiar dengan suara yang baik, itu tandanya saya sedang prima - dengan
kesehatan yang baik dan sehat-segar. Menjadi seorang penyiar harus selalu
dalam kondisi yang baik - sehat dan prima.

Tadi saya tuliskan ada yang menanyakan kenapa Bung Salaman tidak terdengar
suaranya. Nama Salaman adalah salah satu nama samaran saya yang sebanyak 25
buah itu. Saya teringat salah satu yang saya siarkan adalah - bagaimana satu
kereta-api barang yang beberapa wagonnya membawa banyak domba dari Xinjiang
- dari ibukotanya Urumchi ( teman-teman di budaya-Tionghua, tolong betulkan
kalau salah tulis dengan pinyinnya - sangat termiakasih - xiexie nin! ).
Tiongkok itu sangat luas. Buat membawa ratusan domba itu dengan kereta-api
barang buat menuju kota Kanton - Guangdong - memerlukan satu minggu! Tentu
saja ini adalah kereta barang - dan yang dibawa itu kebanyakan domba yang
tadinya gemuk-gemuk dan besar dan berat. Sudah tentu banyak singgah di
beberapa kota sepanjang perjalanan yang ribuan km itu. Dan harus selalu
diperiksa - jangan sampai ada yang mati atau sakit atau kurang makanan.

Sesampainya di Guangdong - rata-rata seekor domba berkurang antara 10 kg
sampai belasan kg. Saya kira karena selama seminggu itu - domba-domba yang
tadinya begitu gemuk - tetapi diayak dalam wagon - dalam perjalanan yang
begitu jauh - lama - maka akibatnya domba-domba tersebut pada kurus - tapi
itu buat sementara dalam perjalanan. Cerita ini menggambarkan begitulah
luasnya Tiongkok - dari Utara menuju Selatan, pakai kereta-api memerlukan
satu minggu! Tentu saja lain dengan kereta penumpang yang isinya orang. Tapi
tetap memerlukan beberapa hari!

Ad

[budaya_tionghua] puisi SEKITAR TANAHAIRKU KINI

2006-05-30 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



SEKITAR  TANAHAIRKU  KINI


Ancaman gunung merapi
musibah gempa bumi
lagi-lagi tersedia bahan korupsi.

Yang korban - tersiksa berkepanjangan
yang korupsi - beruntung dapat lagi kekayaan
bantuan mengalir, tapi hilang baru sampai pelabuhan.

Hati sanubari dan Tuhan melihat
banyak orang-orang baik
tapi juga tak sedikit orang-orang jahat.

O, kapankah isi tanahairku berubah
tidak mengikuti jalannya sejarah
yang selalu lain di depan lain di belakang?

Kulihat begitu banyak kemunafikan
di depannya ramah dengan tegur-sapa
tapi hatinya berbisa dan penuh racun.

Yang jadi korban - menanti bantuan
yang korupsi diam-diam menghilang
maka tertipulah yang menyumbang.

Kepada siapakah mau mengadu?
semua aparat bagaikan tertutup pintu
Tuhan, Engkau bacakah puisiku ini?



Paris,-  31 Mei 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] KISAH SERB-SERBI ( Melihat Operasi Otak di Shanghai )

2006-05-30 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K I S A H  S E R B A - S E R B I
( Melihat Operasi Otak di Shanghai )


Ketika kami masih tinggal di Tiongkok, setiap liburan musimpanas, selalu 
diberi kesempatan meninjau ke berbagai daerah di Tiongkok. Lamanya satu 
bulan - biasanya antara sekitar tanggal 20-an Juli sampai sekitar 20-an 
Agustus, di mana cuaca udara sedang sepanas-panasnya. Selama satu bulan itu 
kepada kami ditunjukkan semua kemajuan tehnik - kemajuan pembangunan 
Tiongkok Sosialis dan obyek yang pantas dan sebaiknya diperlihatkan. Jadi 
dalam masa satu bulan itu - kami sangat merasakan kegembiraan dan sukacita 
yang dapat kami nikmati selama itu.

Salah satu obyek dari acara peninjauan kami adalah melihat Operasi Otak di 
salahsatu Rumahsakit di Shanghai,- Ini terjadi pada tahun 1974. Biasanya 
rombongan kami dibagi regu per-regu, sebab tidak semua yang mau meninjau 
obyek yang akan diperlihatkan - boleh memilih acara yang mana yang 
disukainya. Saya memilih mau melihat dan menyaksikan Operasi Otak di salah 
satu RS Shanghai ini;

Rombongan kami ber-duabelas orang. Sebelum masuk kamar operasi - kami 
dilminta masuk kamar ganti-pakaian buat berganti-pakaian yang serba putih 
termasuk topi - yang kelihatannya semuanya bagaikan dokter atau jururawat. 
Ini keharusan - sebab menjaga pasien dan ruangan agar steril-persisi.

Kami diperkenalkan dengan semua petugas yang menjadi tim operasi itu, ada 
lima orang. Kalau sudah berpakaian begini - kami sudah tak mengenal 
siapa-siapa lagi - semuanya hanya kelihatan matanya saja - sedangkan 
mulutnyapun pakai masker. Yang akan dioperasi namanya Lao Lie ( Lao artinya 
sebutan buat orang yang kita hormati atau yang sudah lebih tua dari kita).  
Operasi akan segera dimulai - jadi kepada kami ditunjukkan mula pertama atau 
awal persiapan terakhir dari sebuah operasi.

Operasi ini tidak menggunakan bius dengan obat-bius. Semuanya pakai 
tusukjarum. Ada beberapa bagian badan Lao Lie yang ditusukjarum - dari badan 
sampai kepalanya, jarumjarum seperti pancangan tiang kapal - banyak juga 
kami lihat. Sesudah beberapa menit, lalu dicoba oleh diokter, terutama 
bagian kepala - apakah masih terasa sakit." Lao Lie, bagaimana 
rasanya...Masih ada terasa sakitnya atau sudah hilang - tak ada lagi terasa 
sakitnya? Dan Lao LIe menjawab masih sedikit lagi. Dan sesudah itu lalu 
ditanya lagi - apakah masih terasa sakit. Ketika Lao Lie menjawab sudah tak 
ada lagi rasa sakit dan sudah terasa kebal - barulah para dokter dan tim itu 
mulai.

Di bagian kepala yang akan dioperasi - ketika itu mau mengambil contoh 
kangker otak dari dalam otak - sudah dibentangkan kain putih - steril. Bau 
alkohol kemana-mana. Jadi di bagian kepala yang akan dibuka itu - hanya 
terlihat bagian kepala segi empat - dari lobang kain yang sengaja dibikin 
begitu. Dan mulailah alat mesin bor - yang akan mengebor kepala Lao Lie. 
Rupanya semua sudah menguasai - akan berapa dalam pengeboran itu - ada celah 
antara bagian otak dengan kulit tempurung kepala. Dan celah itu sangat 
tipis. Dan para dokter sudah paham tentu. Tetapi bagi kami orang awam ini - 
ngeri juga melihatnya, bayangkan kepala orang dibor!

Pengeboran ini sebanyak empat lobang. Dan dari lobang satu ke lobang lainnya 
dihubungkan dengan gergaji halus yang akan menggergaji kulit tempurung otak 
itu. Dan dimulailah buat memotong atau menggergaji tempurung kepala Lao Lie. 
Dalam pada itu dokter selalu bercakap-cakap dengan pasien dan pasiennya Lao 
Lie selalu menjawab dengan tepat - dan sadar sepenuhnya.

Dan setelah empat lobang dari kulit tempurung kepala itu dapat saling dibuka 
- maka kulit tempurung kepala itu lalu dibuka dan diangkat dan lalu 
diletakkan tak jauh dari kepala Lao Lie. Kami sudah melihat bagian otak itu 
- agak jernih dan ada air putih kekuningan. Bentuknya seperti obor-obor di 
laut - tapi dalam keadaan menyatu - harus dibuka dan dicari bagian otak yag 
terserang tumor ganas itu. Nah pada bagian ini - di mana tim kedokteran 
sibuk minta alat-alat penjepit - pinset - lalu lap buat steril dan 
sebagainya. Dan melihat semua ini - ada teman kami yang sama-sama kami itu - 
tiba-tiba saja mau jatuh - dan lalu pingsan. Dan sedikit heboh - sebab 
petugas tim ada yang mengangkatnya ke ruangan lain. Rupanya teman ini - 
seorang teman termuda dari kami - berusia 18 tahun.

Yang saya agak ngeri - ketika para dokter itu saling unjukkan alat-alat 
pinset - pisau - gunting kecil - dan pada bayangan saya - sekiranya 
alat-alat itu tiba-tiba jatuhnya ke dalam isi otak itu - maka habislah si 
pasien! Sebab oper-operan alat kecil itu sangat dekat dengan lobang yang 
dipenuhi isi otak si pasien. Kemungkinan ini tetap ada - demikian pikiran 
saya yang sederhana ini.

Dan para dokter sudah menemukan ada gumpalan daging yang mengganggu jalannya 
isi otak yang warnanya putih itu. Sangat berhati-hati dokter ketika pada 
puncak operasi ini. Tetapi tetap ada tanyajawab antara dokter dengan pasien. 
" Bagaimana rasanya Lao Lie..."?
"Teruskan.

[budaya_tionghua] OOT: MINGGU PAGI ( Pesta Kerja - Pesta Makan )

2006-05-28 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



M I N G G U   P A G I
( Pesta Kerja - Pesta
  Makan )

Sambil kerja atau sesudah usai kerja lalu makan-makan enak - nah, itu bolah 
dikatakan hidup santai. Dan kekurangan saya yang sangat banyak itu - 
antaranya yalah : suka makan enak. Pabila saya rasa enak dan walaupun buat 
mendatanginya jauh - sulit rumit - tapi saya datangi juga - beli - masak dan 
makan!
Begitulah hidup saya pabila sudah hari Sabtu atau hari Minggu. Coba, buat 
yang hanya mau makan kue cakue saja, saya harus jauh-jauh mendatanginya . Ke 
Chinatown sana. Dari rumah saya - jalan kaki dulu menuju stasiun RER, lalu 
naik RER A, lalu turun dan tukar lagi naik metro. Sebelum naik metro dalam 
perpindahan ini - jalan jauh lagi menuju stasiun metronya. Lalu begitu 
sampai di kota China-town, Paris 13, harus jalan lagi.

Dan apa yang dibeli? Hanya dua kue cakue - dua kue semacam onde-onde 
ditaburi wijen, dan  sebungkus kacangrebus yang di rumah saya rebus lagi 
agar lunak dan lebih enak. Dan dua buah bakpao yang masih berasap karena 
baru diangkat dari dandangnya. Yang eksotiknya, kue jenis yang saya sebutkan 
ini - masih hangat dan ngepul - baru diangkat dari kuali penggorengannya - 
dan saya lihat sendiri, sebab saya di dekat dapurnya! Begitu jauh - begitu 
bersusah payah mendatanginya - ini buat ukuran orang sejenis saya. Sudah tua 
- dengan badan yang ringkih dan tidak lagi sesehat tahun-tahun yang lalu. 
Agak pincang dan hanya bisa berjalan lambat,-

Tetapi buat itu semua - "penderitaan dan perjuangan" buat mendapatkan 
makanan yang saya anggap enak itu - hanya buat belanja itu saja - tidak ke 
mana-mana - saya memerlukan 4 jam pergi pulang! Betapa banyak buang waktu! 
Tetapi yang namanya makanan-enak - cocok dan sedap untuk saya - betapapun 
jauh - rumitnya buat didatangi - pergi juga - lakoni juga! Dan itulah saya!

"Untungnya" malamnya ada hiburan yang sangat bagus dan sangat mempesona. 
Tadi malam di televisi ada pertandingan sepakbola antara Kesebelasan 
Nasional Mexico dengan kesebelasan Nasional Perancis. Kesebelan Nasional 
Perancis, dimotori oleh Zidan pemain nasional Perancis dan Barthez sebagai 
penjaga gawangnya - juga pemain nasional.

Di atas kertas rasanya Perancis yang akan menang. Kenyataannya memang 
demikian. Perancis menang 1 : 0, diciptakan pada babak pertama oleh Malouda, 
pemain harapan Perancis. Tetapi dari segi tehnik, sebenarnya sangat 
berimbang - malah Perancis banyak kalah inisiative dengan Mexico. Mexico 
sangat bermain baik - bagus dan bersih - sangat faire-play. Perancis agak 
kasar dan banyak mendapat kartu-kuning. Pihak kesebelasan Mexico 
permainannya sangat menawan dan sangat enak dilihat. Tapi Perancis 
matimatian bertahan - sangat keras dan berambisi besar buat menang. 
Bayangkan kalau kalah - sudah dikandang sendiri kok bisa kalah!

Dan pemain andalan Zidan, peranannya hanya membagi-bagikan bola secara tepat 
dan persisi. Setengah main, Zidan keluar - tampaknya sangat lelah dan kurang 
semangat. Dan betapa saya sambil nonton sambil makan kacangrebus yang masih 
hangat-hangat kuku. Selesai dan usai pertandingan - maka kacangrebuspun 
habis dan ludas. Dan sama-sama puaslah! Kerja tadi siangnya - capek dan 
lelah - dan malamnya santai makan kacangrebus. Berakit-rakit ke hulu - 
berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu - bersenang-senang 
kemudian! Apakah cocok dan boleh peribahasa itu saya umpamakan dengan 
kehidupan saya buat hari itu saja?



Paris,-  28 Mei 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] OOT: CATATAN kecil dari CATATAN SAYA ( Islam Radikalist-Fundamentalist Versus Isl

2006-05-28 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :


C A T A T A N  kecil  dari  C A T A T A N  S A Y A
( Islam Radikalist - Fundamentalist versus Islam Mode-
  rat? )



Ketua PB NU KH. Hasyim Muzadi dengan terbuka sudah menyatakan? pabila pihak 
Kepolisian memerlukan bantuan buat mengatsi polah-tingkah yang semau-maunya 
menggantikan yang sebenarnya menjadi tugas Kepolisian, NU siap membantu 
Kepolisian dalam mengatasi kemelut semau-maunya dari pihak Islam Fund-Rad 
ini - terutama FPI - MMI - FBR - KISDI dan lainnya. Hasyim Muzadi dengan 
sopan dan diplomatis mengatakan semua ini bisa dimengerti dan dipahami, 
karena seluruh pegawai-dinas Kepolisian lebih sedikit berbanding massa 
anggota yang suka bikin sweeping dan tukang bubarkan berbagai pertemuan dan 
rapat-rapat itu.

Kini yang paling menonjol sebagai yang  paling berani dan nekad membubarkan 
- mengusir orang-orang yang sedang rapat atau mengadakan pertemuan adalah 
FPI, yang sebenarnya massanya sangat banyak, termasuk Laskar Jihad. Di atas 
adalah bahasa Hasyim Muzadi - halus dan diplomatis. Saya kira kalau bahasa 
biasa atau agak kasarnya yalah : pihak Kepolisian sangat ngeri dan takut 
berhadapan dengan massa Islam Fund-Rad ini. Pihak Kepolisian nggak punya 
nyali berhadapan dengan orang-orang beringas dengan wajah sangar ini. Pihak 
Kepolisian boleh dikatakan dikentutin dan diberakin dari pihak massa Islam 
Fund-Rad ini!

Masih ingat ketika mereka mengirimkan pasukan laskar sebanyak 10.000 ke 
Maluku - Ambon dulu itu? Pengiriman itu di bawah mata-kepala-hidung 
Kepolisian - berkapal-kapal dan mereka dengan tenang tidak ada yang berani 
mengutik mereka.
Massa Islam Fund-Rad ini massa anggotanya memang luarbiasa banyaknya - 
termasuk semua unsur dari Islam Fund-Rad yang tidak ada hubungan dengan nama 
organisasi ini.

Demi mengatasi keadaan dan juga perbuatan-sepak-terjang mereka ini sudah 
sangat keterlaluan - termasuk mereka sudah dengan berani mengusir dan 
membubarkan rapat yang di tengah rapatnya ada Gus Dur tokoh utama NU dulunya 
beserta Istri Gus Dur yang mau dilecehklan begitu saja - sudah tentu perkara 
ini bisa menjadi perkara besar. Dan Hasyim MUzadi sudah menawarkan kepada 
pihak Kepolisian buat membantu Kepolisian dengan menurunkan pasukan 
Banser-NU yang juga sangat berani - terkenal gagah perwira. Itu artinya - 
peringatan sangat keras terhadap Islam Fund-Rad ini dari pihak Islam 
Moderat. Pihak Islam Moderat sangat menahan diri - cukup sabar, apalagi 
mengingat perbuatan dan sepakterjang Islam Fund-Rad ini mengatasnamakan 
Islam keseluruhan. Bukankah perkara ini merusak citra Islam keseluruhan. 
Sebab pihak Islam Moderat sangat tidak setuju semua sepakterjang yang 
semaunya ini - yang sudah dapat dianggap menggantikan tugas Kepolisian - 
semaunya membubarkan - mengusir bahkan bisa memukuli anggota yang sedang 
rapat - pertemuan itu. Keluarga Gus Dur beserta istrinya juga langsung kena 
labrak orang-orang yang bringas dan galak itu!

Lalu apakah yang bisa terjadi? Bukannya tidak mungkin pihak Islam Fund-Rad 
akan berhadapan dengan pihak Islam Moderat. Tampaknya selama ini pihak Islam 
Moderat sudah begitu menahan diri - dan kesabarannya tampaknya sudah pada 
batasnya. Pihak Muzadi saya anggap sangat sopan dan halus mengajukan perkara 
ini kepada pihak Kepolisian - katanya, semua ini pabila ada permintaan 
bantuan dari pihak Kepolisian sendiri - maka kami siap menurunkan, laskar 
Banser kami. Kalau tidak - demikian kata Hasyim, sama saja salahnya antara 
saya dengan mereka!

Masih ingat perkosaan yang dialami para wanita keturunan Tionghoa di bulan 
Mei 1998? Massa ketika itu kebanyakan adalah massanya orang-orang ini. 
Sedangkan tentara dan polisi kebanyakan hanya menonton saja - semua 
perkosaan - penjarahan dan pembakaran manusia di dalam gedung - pertokoan 
itu - dibiarkan oleh pihak Kepolisian dan Tentara.
Sudah diketahui secara umum, ini termasuk pekerjaan konspirasi antara 
Prabowo dan pihak Islam Fund-Rad itu. Dan menurut berita-dalam, mereka para 
pelaku ini sangat marah kepada Prabowo. karena Prabowo tidak memenuhi janji 
akan membayar mereka. Termasuk kepada pihak Habib Razieq, panglima serta 
jenderal lapangannya.
Untuk menghindari segala kemungkinan itu, Prabowo mengasingkan diri selama 3 
tahun di tempat teman sekolahnya dulu - di Kerajaan Yordania. Setelah amper 
kemarahan menurun barulah Prabowo muncul dan berani keluar dari pengasingan 
atas dirinya sendiri.

Njelimet ya - cukup rumit! Tampaknya kenekadan dan keberingasan pihak Islam 
Fund-Rad ini hanya pihak Islam Moderat yang bisa mengatasi - Islam - 
sama-sama Islam. Sedangkan pihak Kepolisian selama ini hanya jadi penonton - 
dan itupun penonton pasive - mungkin karena tidak begitu enak dilihatin 
banyak orang - kok polisi takut sih? Pabila ada penggusuran rumah penduduk - 
tanah tanaman penduduk, bukan main polisi galak - dan kejamnya - main 
hancurkan - gebuk - usir. Tapi berhadapan dengan pihak Islam Fund-Rad, 
Kepolisian bukan main takutnya! Nggak berkutik!

Tanahair kita - betapa banyak

[budaya_tionghua] puisi AKU SELALU INGAT KALIAN

2006-05-27 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



AKU  SELALU  INGAT  KALIAN

Belum rampung kerja perbaikan di tanah Rencong
belum usai ancaman Merapi
sudah ada korban gempa bumi
inikah rentetan yang dulu tsunami?

Tak pernah seharipun aku tak ingat kalian
badanku - ragaku ada di tanah pengasingan
jiwa dan hatiku ada di kampunghalaman
bersama keluarga yang masih bernyawa
renta dan tua
yang menanti panggilan
dan bersama teman-teman muda usia
aku badannya saja ada di sini
tapi jiwa-hatinya ada di sana.

Kudatangi Sungai Seine
kuraih airnya tangkupkan di tangan
semoga air ini mengalir sampai Sungai Barito
semoga alur ini sampai  Sungai Solo.

Teman-temanku - saudara-saudaraku
mengapakah tanahair kita maka begitu menjadi
terpuruk-dalam dan tak henti-henti
musibah berdatangan?

Para petinggi negeri
sudah waktunya memeriksa diri
lalu mengubah watak jangan lagi
seperti dulu-dulu.

Pertahankanlah Nusantara kita
agar tak tenggelam - agar masih ada
pada tahun-tahun depan
benar-benarlah bertekad basmi korupsi
pada musibah gempa bumi ini
agar jangan ada tikus-tikus berkaki dua
memperbaiki labu yang sudah bundar-bundar
jadi tak keruan bentuk - menyong dan bergerigi,-

---

Paris,-  27 Mei 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] CATATAN kecil dari CATATAN SAYA ( Paling Kaya Raya, Tapi Tidak Bahagia )

2006-05-27 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :


C A T A T A N  kecil  dari C A T A T A N  S A Y A
( Paling Kaya Raya, Tapi Tidak Bahagia )


Beberapa tahun yang lalu, sebuah majalah The Forbes, yang mencatat 
orang-orang kaya sedunia, tertulis nama Kerajaan - Ratu Inggris - Kesultanan 
Brunai dan Suharto. Ketika itu nama Suharto pada daftar nomor 10. Di RI dia 
nomor satu - orang paling kaya di seluruh Indonesia. Daftar nama orang-orang 
kaya itu cukup banyak - buat catatan sedunia. Tapi nama orang Indonesia, 
hanya nama Suharto itulah.

Beberapa waktu yang lalu, saya menulis, diktator yang paling beruntung di 
dunia - juga Suharto. Kejahatannya menggunung - tapi paling selamat - bahkan 
tidak sedikit yang mau mengampuninya. Diktator lainnya mengalami nasib yang 
sangat buruk - seperti Saddam Husein - Ceaucescu dari Rumania yang dua laki 
istri ditembak serentak - melalui pengadilan revolusi ketika itu. Saya 
kebetulan menyaksikan siaran tivinya langsung dari Bukarest.

Tetapi sebaliknya dengan kehidupan Suharto ini - saya melihatnya betapapun 
kayarayanya Suharto dan keluarganya ini - dia dan mereka serumpun 
keluarganya - samasekali sulit dikatakan berbahagia. Sejak keberadaan 
Suharto di dunia ini - sejak dia mula bernafas dan bernyawa - dia ini sudah 
"ditakdirkan" buat selalu menyusahkan orang lain. Termasuk kekacauan dalam 
intern keluarganya sendiri. Istrinya mati tertembak karena perselisihan 
anaknya lantaran rebutan harta dan rezeki. Anak-mantunya cekcok - seluruh 
Indonesia pada tahu - dan ngikuti perkembangannya dengan GEGER CENDANA itu. 
Cucunya pedagang narkotika. Padahal barang haram itu seakan-akan sudah 
ditetapkan menjadi bahaya nasional. Dan tokh cucunya itu bebas saja - 
walaupun pihak kepolisian yang berwewenang bisa menangkap dan mengusutnya, 
tahu dan paham. Tapi mana ada institusi yang berani menyentuh Suharto plus 
keluarganya.

Anaknya dipenjara karena terlibat bunuh orang - dan jaksa pula! Ada anaknya 
yang menjadi penjudi besar - dan kalau main judi besar-besaran, biasanya dia 
ke luarnegeri - ke Inggris atau ke AS. Semua gerak-gerik - polah-tingkah 
Suharto sekeluarga, selalu menjadi perhatian se-Indonesia. Dia sakit dia 
diopname, bukan main sibuknya Indonesia. Tapi ada kalangan dari korban HAM 
dan korban karena kekuasaan Suharto - mau besuk ( bezoek ) ke RS Pertamina - 
lalu ditolak - padahal Mbak Suci dan teman-tamannya mau mendoakan dengan 
jujur agar Suharto segera sembuh, biar dapat berdialog dan bisa cerita 
panjang, misalnya di pengadilan.

Pokoknya - adanya Suharto - keberadaannya saja sudah bikin orang-orang dan 
rakyat susah - resah. Dan sampai anak-mantu-cucunya - bikin yang naggak 
berkenan di hati orang banyak. Nasib Indonesia - nasib Nusantara - sangat 
menyedihkan dan sangat mengalami keterpurukan yang luarbiasa selama ada nama 
Indonesia dan Nusantara selama era Suharto ini. Lalu mau apa kita? Terserah 
pada kita sendiri - mau tidak dan berani tidak? To be or not to be kata 
Shakespeare,-



Paris,-  27 Mei 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] CERITA kecil dari CERITA SAYA ( Apakah Anda Ada Unsur Turunan....)

2006-05-25 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A   S A Y A
( Apakah Anda Ada Unsur Turunan..)


Tidak hanya satu dua orang pernah menanyakan kepada saya, apakah saya ada 
unsur keturunan Tionghoa-nya ( Maafkan saya, orang ini menyebutkan asli dari 
mulutnya begini - "Apakah anda ada unsur keturunan Cina-nya"? Nanti pada 
tulisan ini saya ubah menjadi tulisan China bukan Cina agar tidak membikin 
orang banyak tidak suka mendengarnya - tetapi itulah asli pertanyaannya )

Lalu ada yang agak serius mau tahu - dan mau kejelasan dari mulut saya 
sendiri. Orang ini datang kepada saya dengan rendez-vous dulu - bagaikan 
pesan tempat dulu - agar ada waktu buat dia menanyakan segala sesuatunya 
dengan bebas lepas. Lalu karena orang ini serius dan lagi yang akan mau 
ditanyakannya itu sudah pernah dia tanyakan tetapi dia belum merasa puas. 
Lalu saya berpikir, apa sih sebenarnya yang orang ini betul-betul mau tahu 
keturunan dan asal-muasal orang?!

Pada waktu pertanyaan klasik ini diajukan kepada saya, dengan serius saya 
menjawabnya dan jawaban itu sama dengan jawaban saya kepada orang-orang dulu 
itu, termasuk yang pernah dia tanyakan pada tahun-tahun yang lalu - rupanya 
dia lupa dan saya tidak. Saya katakan
"Yang saya tahu dan saya ingat, dari ayah saya sampai ke kakek ayah saya 
lagi - saya tidak mendengar bahwa kami ada unsur keturunan Chinanya. Tetapi 
sebelum itu - atasannya lagi, saya tidak tahu - mungkin saja kami tidak 
mendengarnya berhubung sudah begitu lama dan dengan rentang ratusan tahun 
yang lalu. Dan lagi asal-usul keturunan itu - saya tidak mengusutnya - 
barangkali ada juga anehnya - saya menganggap tidak begitu perlulah - tidak 
jadi masalah benar.

Seandainyapun ada unsur keturunan Chinanya - saya tidak merasa kurang atau 
menyesalinya tetapi juga tidak membikin saya bangga - biasa saja. Dan banyak 
bangsa kita yang majemuk ini - ada unsur keturunan China-nya - Arab-nya - 
Portugis-nya seperti kebanyakan di tanah Aceh itu. Malah kini saya balik 
bertanya kepada Anda, mengapa Anda begitu getol dan mau tahu, apakah saya 
ada unsur keturunan China-nya. Saya jadi heran - rasanya Anda nekad amat 
memburu saya selama ini mau tahu apakah saya punya asal-usul keturunan 
China-nya.

Itulah yang saya tahu - dan saya sudah tentu tidak akan menggelapkan 
asal-usul saya dari keturunan apa dan dari mana. Yang saya tahu dan yang 
saya sebutkan di mana-mana, adalah saya bangsa Indonesia - ber-suku Melayu 
dan lahir di Pulau Belitung dengan penyebutan serta perasaan hati yang dalam 
tidak dengan kebanggaan tetapi juga tidak dengan rasa rendah diri dan merasa 
kurang. BIasa saja - dan wajar-wajar saja saya menyebutkannya.

Sekarang saya yang mau tahu - kenapa Anda menanyakan hal ini. Segi apa yang 
paling menarik Anda sampai "pesan tempat" buat bicara dan mewawancarai saya. 
Orang ini lama terdiam dan berpikir, lalu akhirnya dia buka juga kenapa dia 
bertanyakan itu.

"Mas, maafkan saya ya.Saya melihat dan lama serta banyak mengamati 
kehidupan sampeyan. Di mata saya - di pikiran saya itu - sampeyan yang saya 
lihat - amati ini, sangat ulet - sangat militan - penuh dengan kerja-keras 
dan selalu optimis serta selalu berkobar - penuh gejolak dan semangat yang 
tinggi - serta selalu berwajah gembira. Orang setua sampeyan ini - dengan 
usia tua - tetapi penuh semangat - hidup sendirian - ke mana-mana sendirian 
termasuk jauh ke luarnegeri dan semua urusan dikerjakan sendiri - tidak 
sangat mengharapkan orang lain - dan samasekali tidak tergantung orang lain. 
Di mata saya - orang yang seulet - semilitan seperti sampeyan pada biasanya 
- yang saya lihat selama ini selalu saja adalah keturunan China. Nah, itulah 
yang saya mau tahu - dan saya banyak serta sedang riset masalah ini",-

Mendengar perkataannya ini - saya bertambah bingung - ada rasa apakah ini 
pujian tetapi juga ada rasa apakah ini bukannya penghinaan - karena di mata 
dia - biasanya keturunan China-lah orang-orang yang bisa dianggapnya begitu. 
Mungkin dia ada benarnya - tetapi menurut saya tidak bisa dijadikan ukuran 
begitu. Saya akan lebih setuju pabila orang-orang yang seperti disebutkannya 
itu adalah bukan berasalkan keturunan - tetapi lebih banyak pada watak 
perorangan. Bayangkanlah pabila ada yang dianggapnya keturunan dari 
asal-usul suatu bangsa yang lemah - yang bangsa tempe - bangsa tahu - atau 
bangsa agar-agar!

Lalu saya ceritakan kepadanya - kebanyakan orang-orang tua hidup di Eropa 
ini - selalu sendirian - tidak bergantung pada siapapun - tidak ada pembantu 
- tidak ada orang gajian. Jadi Anda akan banyak melihat orang-orang yang 
Anda anggap ulet - militan - kerjakeras tadi itu. Bahwa saya sejak kecil dan 
masa mudanya sudah agak biasa bekerja-keras sampai saya anggap pada 
puncaknya ketika kami mendirikan sebuah restoran di Paris dulu itu yang 
sampai kini hampir 24 tahun usianya.

Ketika akan berpisah, saya katakan bahwa pendapatnya ini - apakah sudah akan 
menjadi 

[budaya_tionghua] OOT: KISAH SERBA - SERBI ( cerpen : NYARIS - bagian enam - habis )

2006-05-24 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K I S A H  S E R B A - S E R B I
( cerpen : NYARIS - bagian enam
- habis )




Ketika saya sampai di rumah kami sendiri di asrama - foyer di Lure, banyak 
sekali saya berpikir dan dengan pikiran  beban yang berat. Betul saya sudah 
dengan sepenuh hati mengobati tiga orang dengan masing-masing penyakitnya. 
Dan setelah saya tanyakan dengan pendekatan dari hati ke hati - pada 
pokoknya ketiganya ada kemajuan tertentu. Ada perubahan setelah mereka 
diobati dengan tusukjarum - urut( massage ) dan minum serta makan obat yang 
saya anjurkan.

Antoin sendiri merasa mulutnya tidak dalam ketegangan - sudah merasa leluasa 
bergerak. Tadinya dia selalu merasa keras - tegang dan jauh dari elastis, 
agak kaku. Kini sudah jauh berkurang - tetapi belum dapat dikatakan sembuh, 
karena belum sepenuhnya kembali pada posisi ketika dia belum sakit 
mulut-menyong ini.

Madame Carole, ketika terakhir saya lihat main tenis dengan teman-temannya - 
saya tidak melihat lagi gerakannya yang sulit dan agak menahan sakit. Tetapi 
sudah mampu memukul bola dengan normal. Membalikkan badan - dan memutar 
badan - ketika mengembalikan bola - dan juga ketika melakukan pukulan smes. 
Semuanya sudah tak dapat dikatakan ada yang tidak normal dalam gerakannya.

Sedangkan suaminya, tuan Albert, pernah saya tanyakan ketika kami hanya 
berdua saja di rumahnya. Dia mengatakan, sudah ada kemajuan - bahkan 
tampaknya bukan mustahil bisa normal seperti tahun-tahun lalu. Ketika saya 
tanyakan lagi - apa ukuran kemajuan itu. Monsieur Albert mengatakan - 
pagi-pagi sudah bisa tegak dengan kira-kira 70 derajat. Dalam hati saya, itu 
sudah bisa dicoba buat dimasukkan, tetapi tidak akan sebaik dan selama 
ketika penis itu dalam keadaan 90 derajat - yang berarti 100 persen - save 
dan prima. Memang saya lihat - tuan Albert sangat bersungguh-sungguh berobat 
dan benar-benar ingin sembuh.

Yang saya pikirkan agak keras dan aneh - serta tidak mengerti - kenapa tuan 
Albert begitu membiarkan kami berdua dengan istrinya. Dan kenapa dia tidak 
pernah mengatakan tidak atau menegasi apa saja kata istrinya pabila ada 
sangkut pautnya dengan urusan saya. Hal inilah yang sangat menjadi beban 
saya. Carole terkadang sudah menganggap saya ini lebih dari amie ( teman ) 
tapi mengarah ke aman ( kekasih/yang disukai ). Dan ini sangat menjadi beban 
berat saya. Saya sering memikirkan - kapan saya bisa lolos dari sarang yang 
kelihatannya istana gading ini - tetapi sesungguhnya adalah pintu neraka 
buat masuk dalam kekejatuhan dan kerusakan moral yang hebat.

Apalagi ketika itu saya belum punya izin tinggal di Perancis, masih setiap 
bulan harus melapor ke kantor polisi setempat. Lama-lama tiga bulan satu 
kali - lalu barulah diproses buat selanjut punya izin tinggal yang tetap. 
Sesudah 10 tahun tinggal di Perancis, barulah kami bisa menjadi warganegara 
Perancis - dengan jalan naturalisasi.

Lebih-lebih sangat tertekan perasaan saya ketika Carole menilpun saya dan 
setengah membujuk agar saya pada bulan depan ini ke rumahnya - karena 
suaminya ke Suisse buat beberapa waktu. Dan katanya pula tuan Albert sudah 
setuju pabila saya dengan Carole. Apalagi dua anaknya sedang liburan di 
rumah neneknya di Vesoul - kota kecil di sana. Jadi, jadi kalau begitu 
apakah saya akan berdua saja dengan Carole - ataukah malah saya harus di 
rumah Carole berdua saja. Ya Allah ya Tuhanku - tolong lepaskanlah saya dari 
kemelut ini. Sampai sekarang saya atau kami belum atau tidak melakukan yang 
paling terlarang - belum atau tidak melakukan hal-hal yang pada puncak 
tertingginya.
Tetapi sekiranya kami hanya berdua di rumahnya dan Carole semakin agresif - 
dan saya sudah habis pertahanan kesabaran - sedangkan Carole semakin 
meningkatkan provokative-nya - apakah saya akan bisa bertahan? Saya ini 
manusia biasa - penuh dengan dosa dan saya sudah menduda selama lebih dari 
tiga tahun ketika itu. Sebagai laki-laki normal, sayapun tidak akan tahan 
kalau terus-terusan dalam ayunan nafsu dan berahi yang sangat eksotik dan 
erotik.

Ya Allah ya Tuhanku, tolonglah hambamu ini - lepaskanlah saya  dari 
kerumitan ini. Beberapa hari itu saya berdoa dan sangat khusus meminta 
kepada Tuhan.

Ya Allah ya Tuhanku - ada surat dalam amplop agak tebal - dari Paris. Dari 
Pak Ramu - yang kami anggap tetua dan sesepuh kami. Dia mengajak agar 
selekasnya dan segera pindah ke Paris. Karena kami bermaksud mendirikan 
sebuah restoran Indonesia bersama teman-teman kami yang masih banyak 
menganggur. Sudah itu ada lagi tilpunnya mencari saya. Tilpun itu ada di 
kantor foyer yang di sana selalu ada madame Barret - direktris foyer. Dengan 
demikian, dia tahu bahwa ada tilpun dari seseorang buat saya.

Jadi dengan dua tanda resmi ini - surat dan tilpun - sudah cukup kuat buat 
saya pindah ke Paris - dan sesegera mungkin. Pikiran saya bertambah agak 
jernih. Buat semua ini saya merasa harus segera memberitahukan teman-teman 
dekat saya - yang tiga-tiganya adalah pasien saya. Tuan Antoin - tuan Albert

[budaya_tionghua] KOLOM SAYA ( Keberadaan Suharto Bikin Cacad RI )

2006-05-22 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :


K O L O M   S A Y A
( Keberadaan Suharto
Bikin Cacad RI )


Lama saya pikir-pikir - timbang-tilmbang - apa dan siapa sebenarnya Suharto 
yang kata orang the smiling general - senyum yang penuih misteri ini? Sejak 
mula dia jadi serdadu Belanda di mana ketika itu Bung Karno sudah berkutat 
dengan perjuangan sengit melawan kolonialisme Belanda - Suharto masih dalam 
serdadu kerajaan Belanda. Lalu ketika dia jadi panglima di Jawa Tengah - dia 
terkenal dan terbongkar melakukan penyelundupan dan penjualan alat-alat 
perlengkapan perang ABRI. Dia sebagai kepala penyelundupan dari Jateng ke 
negara tetangga - dan bersekutu dengan para pedagang yang ada di Jateng - 
termasuk Lim Sui Liong dan Bob Hasan.

Ketahuan dan sudah menjadi urusan tentara pusat. Lalu terbentuk tim yang 
akan menggugat dan membawa Suharto ke sidang pengadilan. Para perwira tinggi 
yang duduk sebagai penggugat dirinya yang rencananya akan membawanya ke 
sidang pengadilan dan juga memecatnya sebagai perwira - diam-diam dalam 
hatinya - mengandung dendam yang berapi-api. Akhirnya perwira yang tadinya 
akan menggugat, merekalah yang terbunuh di lubang buaya pada tanggal 30 
September menjelang 1 Oktober itu. Dan yang ini orang belum banyak tahu. 
Yang terakhir ini dia balik menjadi peristiwa G30S/PKI.

Lalu dimulailah dan tampaklah wajah aslinya Suharto. Pembunuhan 
besar-besaran berjalan dari tahun ke tahun. Dihitung dari tahun 1965 sampai 
dua tiga tahun setelah itu - angka kematian terbunuh rakyat Indonesia dari 
ratusan ribu sampai 3 juta orang dan angka ini dari Jenderal Sarwo Eddy yang 
langsung sebagai tangan kanan Suharto ketika itu buat membunuhi orang-orang 
PKI - orang-orang yang dianggap kiri dan para pengikut setia Bung Karno. 
Lalu selanjutnya selama dia berkuasa secara langsung - terjadi banyak 
pembunuhan karena berbagai peristiwa. Peristiwa Tanjungpriok - peristiwa 
invasi tentara RI ke Timor Timur yang tentara RI banyak bermatian - apalagi 
rakyat Timor Timurnya.

Lalu ada peristiwa Freeport - Peristiwa Papua dan baru sekali ini terjadi 
pembunuhan besar-besaran antara suku di Kalimantan. Antara suku Dayak dan 
suku Madura. Yang ketika itu banyak pembunuhan dan sudah mulai di jalanan 
kiri-kanannya dengan hiasan tancapan potongan kepala orang. Lalu banyak 
sekali peristiwa pembunuhan - penculikan dan penghilangan nyawa orang. 
Peristiwa Semanggi - peristiwa Mei berdarah dan pemerkosaan dan penjarahan 
yang meliputi Jakarta terbakar oleh api anti-China dan amuk massa yang tak 
keruan juntrungannya. Ketika itu alat negara seperti tentara dan polisi 
hanya asyik nonton - membiarkan semua kejahatan ini berlalu di depan mata 
mereka.

Pada zaman Suhartolah sebanyak 10.000 orang sipil yang dipersenjatai 
ramai-ramai lewat di depan hidung tentara dan polisi - mereka berkapal-kapal 
menyeberang dan menuju Maluku - Ambon dan hampir lengkap bikin negara 
sendiri yang berpahamkan Syariat Islam. Dan banyak korban setelah 
orang-orang berpakaian putih-putih ini dan yang kebanyakan berjenggot - 
berkumis bergaya Timur Tengah.

Orang-orang ini pula yang menjadi embrio tukang sweeping di tempat-tempat 
yang disebutnya maksiat - dan sampai bulan ini - baru-baru ini - tukang 
bubarkan rapat dan pertemuan yang ingin menegakkan demokrasi dan keadilan. 
Herannya pada zaman Suharto inilah yang alat negara, tentara dan polisi 
sangat takut pada orang-orang sipil yang bergaya fundamentalisme agama ini. 
Kalau orang_orang sipil bergaya Timur Tengah ini bergerak - lalu tentara dan 
polisinya diam - atau pura-pura tidak tahu - membiarkan keadaan sweeping itu 
berlalu dan berjalan menurut mereka yang melakukan.

Suharto tidak hanya menyusahkan orang-orang banyak dari orang lainnya - 
tetapi termasuk dalam keluarganya sendiri. Keluarganya - anak-anaknya 
berkelahi - tembaktembakan ibunya yang mati dan baru kemaren ini ada yang 
oleh orang-orang-umum disebut ada GEGER CENDANA - perkelahian antara 
sekeluarga - di mana anak menghantam bapak dan bapak ngamuk di keluarga yang 
terkait - dan perusakan - kekerasan antara keluarganya sendiri.

Memang yang saya sebutkan tadi - tidak semuanya secara langsung ada di 
tangan Suharto - tetapi saya lihat samasekali tidak lepas dari kendali 
Suharto. Jadi wahai pembaca yang budiman - saya melihat - keberadaan Suharto 
di dunia ini - hanya bikin kita susah dan rakyat menderita - mengalami 
siksaan yang sangat nista dan dalam - termasuk pembunuhan dan penculikan dan 
penghilangan nyawa. Jadi adanya Suharto saja sudah bikin cacat RI ini - dan 
sebagaimana kita alami dan lihat sendiri - betapa terpuruknya Indonesia - 
sangat kentara dan nyata di depan dunia. Saya melihat dengan adanya Suharto 
ini - dengan hidupnya Suharto ini - kita semua menderita dan mengalami 
kesialan. Saya menganggapnya Suharto itu adalah LAMBANG KESIALAN - yang 
sudah bikin cacat sejarah Indonesia selama ini. Jadi ada rentang waktu yang 
sejarah Indonesia berada dalam sejarah-gelap-bangsa dalam kurun puluhan 
tahun. Dan sumber

[budaya_tionghua] CERITA kecil dari CERITA SAYA ( China-town Belanja Murah )

2006-05-21 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :




C E R I T A  kecil  dari  C E R I T A  S A Y A
( China-town Belanja Murah )


Di Paris ada dua tempat perbelanjaan yang murah. Dan selalu di tempat 
China-town. China-town yang besar dan paling lengkap yalah di China-town 
benar-benarnya, yaitu di Paris 13,- Di Porte Choissy. Kenapa saya katakan 
China-town benar-benarnya? Karena ada lagi China-town kecil dan di sini 
campur-baur dengan orang Arab, Yahudi dan Timur Tengah lainnya. Nama 
tempatnya yalah Belleville. Paling banyak memang orang-orang keturunan China 
- termasuk Vietnam - Kampuchea - Laos dan Thailand.

Pagi tadi saya belanja di China-town kecil - di Belleville karena lebih 
dekat dengan rumah saya - hanya pindah satu kali - pindah metro. Sedangkan 
Porte Choissy harus pindah dua kali naik metro dan memang agak jauh. Tokh 
tidak banyak yang akan saya beli. Ada yang jadi patokan saya selama ini. 
Tadi pagi saya belanja bahan makanan buat satu minggu. Saya beli ayam utuh 
dan ayam yang sudah rangkanya - tinggal bekas dagingnya yang sudah diambili. 
Tetapi masih ada daging yang bersisa dan melekat - jadi tinggal rangka - 
tetapi masih cukup baik buat disop - ambil kaldunya misalnya. Dan sangat 
murah - hanya 1 euro. Lalu saya juga beli tulang-tulang yang memang buat 
disop atau ambil kaldunya juga. Lalu beli sayuran - jamur dan jagung-kecil ( 
anak-jagung buat sayuran ). Lalu beli pisang dan bumbu yang sudah jadi dalam 
kaleng dan buah-buahan lainnya. Dan semua ini harganya hanya 10 euro.

Tetapi bila saya belanja di Auchan - supermarket dekat rumah kami yang toko 
orang Eropa - juga sama buat satu minggu = seharga 30 euro, jauh lebih 
mahal. Barang-barang yang seperti saya beli di China-town tak ada di toko 
Eropa. Dan tak mungkin mereka jual rangka-ayam atau ayam yang sudah dihabisi 
dagingnya dan tinggal tulangnya seperti yang saya beli di Belleville tadi 
itu. Tetapi rupanya dasar kita ini orang dunia ketiga - hanya jenis 
orang-orang seperti sayalah yang paling banyak belanja di China-town. 
Kebanyakan adalah orang-orang golongan menengah ke bawah atau golongan 
bawah, dan dari dunia ketiga. Rupanya orang-orang dunia ketiga dan dari 
Asia-Afrika-Arab ini, kira-kira sama seleranya dan sama status ekonomi 
sosialnya.

Jadi di pasaran China-town atau pasaran Afrika atau pasaran-Turki-Arab, akan 
selalu bertemu dengan barang-bahan-makanan yang sangat sesuai dengan selera 
kita. Tetapi dibalik semua itu - paling penting harganya terjangkau oleh 
kaum atau golongan bawah atau golongan-menengah- tingkat-bawah, seperti saya 
ini.

Yang agak menjadi penghalang buat belanja ke sana - karena tempatnya jauh 
dan makan-waktu. Tetapi kalau sedang mau - udara baik - badan segar - jauh 
lebih baik belanja di China-town. Jauh lebih murah dan semua bahan yang kita 
cari akan selalu ada dan bertemu.

Kalau kita tidak tahu dan tidak meluaskan pandangan - tidak jadi tukang 
ngelayap ke mana-mana, maka Paris adalah kota yang serba mahal di dunia. 
Tetapi kalau kita sudah mengetahui banyak medannya dan lincah pula dalam 
bergerak - sesungguhnya Paris tidaklah sangat menakutkan karena mahalnya. 
Masih banyak tempat yang harganya terjangkau dan relative murah. Hanya harus 
tahu tempatnya - harus paham medannya,-

--

Paris,-   21 Mei 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] OOT: CATATAN kecil dari CATATAN SAYA

2006-05-13 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



C A T A T A N  kecil dari C A T A T A N  S A Y A

Ada tiga topik pembicaraan umum antara kita dalam hari-hari belakangan ini. 
Yang pertama, bebasnya Suharto dari segala tuntutan - bebas dia mau apa saja 
- termasuk kalau dia mau berobat ke luarnegeri. Sudah tentu bangkitlah 
segala amarah dan pendapat yang sangat tajam berbeda. Ada yang protes ada 
yang dengan kata-kata yang tajam tidak menyetujui keputusan ini. Lalu 
sampailah kepada Presiden SBY. Demi jangan sampai pertentangan menuju 
puncaknya - Presiden mengumumkan menunda perkara itu. Belum diputuskan 
secara definitif - masih akan dibicarakan - ini katanya. Kenyataan 
kongkritnya - mana ada di antara kita yang tahu!

Suara diluaran sudah bulat - mana berani pemerintah yang sekarang ini 
mengajukan tuntutan apapupn kepada Suharto! Kebanyakan pejabat-tinggi dan 
para penguasanya adalah anak-didik Suharto - orang-orangnya Suharto yang 
notabene juga turut usung-usung sesuatu yang sangat berharga - sangat mahal 
dan sangat rahasia. Anak-didik Suharto dan orang-orang dekat Suharto 
termasuk Presidennya sendiri SBY! Mana mungkin mereka berani menyentuh 
Suharto. Sampai kini pembicaraan - diskusi-akbar yang tak kelihatan dengan 
mata dan bentuk organisasinya masih tetap berjalan seru dan sengit.

Lalu yang kedua,- "Kedatangan dan singgahnya" Presiden Taiwan -  Monsieur 
CHEN SUI-bian di Batam. Katanya banyak orang terperanjat - kenapa kok datang 
dan singgah - padahal kan antara RI dan Taiwan tidak ada hubungan 
diplomatik. Dan lagi RI dengan jelas hanya mengakui satu Tiongkok - RRT dan 
tidak mengakui Taiwan. Tetapi "dari katanya dan katanya" Presidan itu hanya 
mampir karena isi bensin! Rupanya kehabisan bensin ya?! Lha, mampir dan 
hanya isi bensin kok sampai lebih 20 jam dan sampai menginap di sebuah hotel 
sih? Lalu kok mengadakan pertemuan - banket dan mengundang pejabat daerah 
Batam setempat? Lalu kok ada pertemuan antara penanam modal dan pedagang 
Taiwan dengan pedagang serta kaum kapitalis Indonesia?

Katanya lagi Presiden SBY menilpun Bupati Batam dan menegurnya kenapa bisa 
terjadi hal demikian. Lalu katanya - lagi-lagi katanya - Bupati itu 
membantah bukannya SBY yang menilpun tetapi dirinya sendiri sebagai bawahan 
yang melapor kepada SBY. Mana yang benar nggak ada gunanya saya urus!
Tapi saya dengar saja - sebab semua ini permainan antara KONSIPIRASI GELAP 
dan KONSPIRASI TERANG. Ada orang mengatakan, kalau begini kan menampar muka 
dan wajah sendiri?! Saya bilang - semua itu bisa diatur! Suharto sendiri 
akan diatur bebas dan direhabilitasi - dengan nama baik dan sebagai 
kelanjutan "Bapak Pembangunan" - nggak ada urusan dengan segala KKN segala!! 
Semua bisa diatur.

Lalu yang ketiga,- Keadaan Gunung Merapai semakin gawat. Dalam posisi AWAS, 
meningkat dari sebelumnya. Kebanyakan penduduk sekeliling Merapi sudah 
diungsikan. Tetapi Mbah Mridjan sebagai jurukunci - tetap bertahan. Katanya 
dia hanya mau mengungsi dan turun pabila Sultan Jogya yang memerintahkan - 
harus langsung dari raja Yogya. Kan sudah baru-bari ini? Itu mah bukan Raja 
Jogya tetapi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang Mbah Mridjan anggap 
Raja Keraton Jogya itu kan Sultan Hamengkubowono ke IX. Yang sekarang ini 
kan yang ke X, dan lagi dia mengatakan itu sebagai Gubernur Kepala Daerah 
Istimewa Yogyakarta - bukan sebagai Raja,- demikian pendapat Mbah Mridjan.

Ada-ada saja ulah-berita dari Tanahair kita ini. Berita atau topik 
pembicaraan yang pertama dan kedua tadi itu, menyangkut kepercayaan banyak 
orang - menyangkut urusan negara - URUSAN BESAR NEGARA. Tetapi negara ini - 
yang kita hidup di dalamnya ini, apa bisa dipercayai? Itu sih 
tergantung...Karena mereka sendiri tidak membutuhkan semua itu - bukankah 
mereka pakai dan menggunakan KONSPIRASI GELAP dan KONSPIRASI TERANG tadi 
itu?

Semua bisa mereka bikin - semua bisa mereka putuskan dengan cara begini dan 
begitu. Kalau dengan bahasa kampung - enak ya punya kekuasaan - apa saja 
bisa dan mungkin. Yang tadinya tidak mungkin bisa saja dibikin mungkin - 
sebaliknya dibolak-balik selalu akan bisa - dan inilah INDONESIA warisan 
kekuasaan Suharto,-



Paris,-   13 Mei 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] KOLOM SAYA ( Sebuah Buku - SAYA TERBAKAR AMARAH SENDIRIAN - bagian dua )

2006-05-11 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K O L O M   S A Y A
(Sebuah Buku - SAYA
TERBAKAR AMARAH
SENDIRIAN - bagian dua )



Kalau kita ikuti dengan seksama semua tulisan dan ucapan dan pernyataan Pram 
yang dikeluarkannya, memang sepanjang kehidupan Pram penuh dengan derita - 
siksaan - penganiayaan - penindasan terhadap Pram. Sejak dari zaman 
kolonialisme Blanda yang dia pernah ditawan - lalu juga dizaman pemerintah 
Sukarno - dan apalagi dan puncaknya pada zaman pemerintah Orba-Suharto - 
sampai dia meninggalnya.

Semakin memikirkan persoalan Indonesia, kata Pram, dia masih merasa terbakar 
amarah sendirian, yang disebutnya "kebakaran sendiri",-
Apa yang bisa saya katakan tentang dunia,- tanya Pram, ketika dia menanggapi 
pertanyaan tentang perasaan terasing di negeri sendiri. Kita hampir tidak 
tahu apa-apa tentang dunia, dan dunia tidak tahu tentang Indonesia,- 
demikian lanjutnya.

Tidak hanya persoalan dunia - masyarakat besar saja - melihat sekitar diri 
sendiri saja, ke arah dekat sekali - antara keluarga saja - Pram penuh 
keluhan " Anak dan cucu saya tidak mau mrmbaca suratkabar. Saya tidak pernah 
mengerti mengapa hal ini bisa terjadi,- kata Pram. Mereka tidak punya lagi 
budaya membaca, mereka lebih senang menonton televisi. Tidak punya keinginan 
untuk menambah ilmu. Agaknya apa yang dikeluhkan Pram sudah menjadi keluhan 
banyak orang - termasuk keluhan saya pribadi juga - karena apa yang dialami 
Pram, jugaterjadi pada anak-cucu saya!!

Jadi saya lihat - saya telusuri- tidak bisa lain - memang dunia Pram yang 
juga barangjkali dunia angkatan yang seangkatan Pram - juga angkatan saya - 
punya "nasib" seperti Pram itu. Mereka anak-cucu kami sangat kurang mau tahu 
- sangat kurang mau memahami Indonesia apalagi mau memahami dunia - dan ini 
saya sendiri sangat merasakannya. Karena itu apa yang disebut Pram dengan 
Terbakar Amarah Sendirian itu sangat bisa dipahami - saya mengerti 
sepenuhnya.

Apa yang tak diperbuat penguasa terhadap Pram? Kemerdekaan dirampas - 
dipenjara- dibuang ke Pulau Buru - sebelumnyasemua naskah dan buku-buku Pram 
dihancurkan - ada yang dibakar - rumahnya dirampas- sorry ya - popok anak 
bayinyapun dirampas dan disita!! Di penjara dipukuli - disiksa dan dihina - 
dan sudah tidak dianggap manusia lagi!

Kata Pram kalau di Malaysia, pengarang itu masuk dalam aset negara. Di sini 
dimusuhi. Kalau di sana dilindungi. Dapat perlindungan negara - pengarang 
dan karyanya. Di sini lain. Tidak mengerti saya! Di Malaysia karya-karya 
saya jadi bacaan wajib. Harus dibaca oleh anak-anak SMA sana. Di sini malah 
dibakar - dilarang!  Demikian protes Pram.

Di sela-sela hembusan asap rokok kreteknya dia melanjutkan sambil melihat 
arah ke kejauhan "Kadang-kadang saya merasa sangat terisolasi. Saya hidup di 
dunia saya sendiri, dan hal ini sepertiberada di pengasingan. Saya tidak 
tahu apakah orang masih ingin tahu apa yang sebenarnya saya pikirkan",-

Pram adalah seorang tokoh besar yang tidak kelihatan di suatu negeri di mana 
penduduknya secara moral dan intelektual dikerdilkan sampai ukuran 
sekecil-kecilnya. Pram sangat kentara dimusuhi oleh penguasa dan 
pemerintahnya sendiri. sampai kini belum ada satupun penghargaan pemerintah 
di mana Pram hidup. Tetapi sangat banyak Pram menerima penghargaandari 
berbagai badan dan universitas dan Lembaga Ilmu dari berbagai negara - 
termasuk Amerika Serikat. Dan kalaupun ada orang mengatakan karena meliat 
kehidupan Pram kaya - karena punya rumah besar - dan ada beberapa rumah lagi 
- semua itu karena royalti - honorariumberbagai terjemahan bahasa asing dan 
dari luarnegeri; Seandainya sebegitu banyak buku yang bisa diiterbitkan dan 
hanya semata-mata bergantung pada royalti dalam negeri - tidak akan mungkin 
Pram sekaya sekarang - dalam soal hartabenda dan kekayaan. Tetapi bukan 
semua ini yang sangat didambakan Pram - Pram sudah tentu yang paling dia mau 
yalah sekiranya dia diorangkan - sekiranya dia dimanusiakan. Tetapi justru 
yang ini yang samasekali tidak. Bagaimana dia tidak akan TERBAKAR AMARAH 
SENDIRIAN,-



Paris,-    11 Mei 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] puisi SAJAK ORANG MISKIN

2006-05-08 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :


S A J A K  O R A N G  M I S K I N

Mau makan masih mampu
mau bepergian tunggu dulu
coba kini - sudah berbulan-bulan
tak pernah lagi ke Holland.

Kangen rindu anak-cucu
tapi mana uang tiketnya
mau ke Jakarta? Mau mimpi!
mana ongkos dananya?!

Kemaren habis cukur
10 euro yang paling murah
sudah tiga bulan sejak dulu di Cibubur
bagai pengemis dengan rambut menjuntai.

Kerja? Setiap hari kerja
menulis - membaca dan mengarang
tapi nggak pernah ada uang
Oh nasib Tulung Agung...
tertimpa bahaya banjir.
dan aku orangnya kini
betapa repot akan kemiskinanku
repot lantaran nggak punya
pusing lantaran banyak maunya
terkadang sudah terasa
bagaikan sepotong sabut
berayun-ayun di tengah laut!

--

Paris,-  8 Mei 06,-








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[budaya_tionghua] KOLOM SAYA ( Sebuah Buku - SAYA TERBAKAR AMARAH SENDIRIAN - bagian satu )

2006-05-08 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K O L O M   S A Y A
( Sebuah Buku - SAYA
  TERBAKAR AMARAH
  SENDIRIAN - bagian satu )


Sebuah buku kecil yang tebalnya 130 halaman diterbitkan oleh KPG - 
Kepustakaan Populer Gramedia - 2006, artinya baru saja. Seolah-olah 
mengantarkan kepada kita semua - nah inilah saya, demikian kata Pramoedya - 
lalu beberapa bulan setelah itu dia meninggalkan kita semua buat 
selama-lamanya.

Buku ini adalah hasil wawancara yang diadakan oleh dua orang jurnalis 
kenamaan yang sudah biasa mewawancarai tokoh-tukoh besar dan yang berskala 
internasional. Yang pertama adalah ANDRE VLTCHEK, penulis - analis politik, 
wartawan dan pembuat filem asal Amerika. Besar di Eropa Tengah. Ia tinggal  
dan bekerja di seluruh benua. Bukunya yang terbaru adalah POINT OF NO 
RETURN, novel politik, lalu WESTERN TERROR: From POTOSI to Bagdad dan lalu  
Ghost Of VALPARAISO, naskah drama.
Ia memproduksi dan menyutradarai filem dokomenter berdurasi 90 menit tentang 
kehancuran Indonesia setelah 1965, judulnya TERLENA - Breaking of a Nation. 
Andre juga pendiri peberbit The Mainstay Press dan Senior Fellow di The 
Oakland Institute di Amarika Serikat.

Lalu seorangnya lagi bernama ROSSIE INDRA, seorang arsitek dan analis 
bisnis. Ia juga menulis untuk harian THE JAKARTA POST - majalah GATRA - dan 
majalah  Geograficky Magazin Koktejl di Republik Ceko. Bersama Andre Vltchek 
ia menyusun buku ini yang akan diterjemahkan  ke bahasa Inggris - dan 
diterbitkan di AS oleh Haymarket Books. Ia juga bertindak sebagai manager 
produksi dan penerjemah filem dokumenter TERLENA - Breaking of  A Nation.

Wawancara ini - yang pernah saya baca adalah yang terlengkap - dan 
diwawancarai serta disusun selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan - 
bukannya sekali dua kali wawancara. Dimulai dari paro kedua tahun 2005 
bahkan mendekati akhir ujung tahun. Sifatnya kerjasama antara pewawancara 
dan yang diwawancarai - dengan kata-kata yang tadinya diucapkan Pram bahwa 
dia tidak dapat lagi menulis. Lalu kata pewawancara bagaimana sekiranya kita 
kerjasama - Pram bercerita - ngomong apa yang mau dikatakan - dan kami 
menuliskannya - dan pada akhirnya Pram lihat lagi hasil kerjasamanya itu. 
Rupanya kesepakatan ini yang menjadi buku yang saya sebutkan tadi.

Dan setelah saya baca berulang-ulang - karena merasa tidak puas kalau hanya 
sekali dua kali, ada terasa sangat cocok dan sangat serasi dengan judulnya 
SAYA TERBAKAR AMARAH SENDIRIAN. Dan saya kira pabila orang mau tahu siapa 
sebenarnya Pram luar dalam - bacalah buku ini! Semua akan tergambar semua 
akan transparan - semua kita akan menganggukkan kepala tanda - O begitu 
rupanya. KIta akan tahu mengenai Pram dari berbagai segi.

Betapa Pram itu menderitanya - sengsaranya - ibarat kata pengarang-lama TAK 
PUTUS DIRUNDUNG MALANG. Dan saya kira kita akan mengerti mengapa dia begitu 
membenci penindasan - penipuan - korupsi - manipulasi - penuh 
ketidak-adilan.

Kata Pram "Ya saya hidup di dunia saya sendiri. Diluar itu yang ada hanya 
korupsi. Satu-satunya pemimpin, Soekrano sudah tidak ada lagi. Inilah 
balasan Indonesia pada saya. Negara yang dulu saya perjuangkan sekarang 
dalam proses pembusukan, jadi bagaimana saya tidak marah? Sangat bertolak 
belakang dengan negara yang kami cita-citakan dahulu itu. Hari-hari ini 
semakin banyak memori yang kembali. Kebanyakan teman saya sudah tidak ada 
lagi. Saya teringat akan dua juta orang yang dibunuh dan sungai-sungai penuh 
dengan mayat sehingga airnya menjadi merah karena darah. Bagaimana orang 
bisa membunuh sesamanya seperti itu? Saya tidak bisa bicara lagi soal hal 
ini. Terlalu emosional bagi saya",- demikian Pram mengakhiri tanya-jawabnya 
selama berpekan-pekan itu.

Dan kita lama-lama menjadi tahu - betapa Pram terasingnya di negaranya 
sendiri dan betapa dia terisolasinya - bahkan persaannya walaupun dia ada di 
tengah anak-anak cucu-cucunya,-

Rupanya hasil wawancara ini bagaikan menutup kisah sedih tetapi kisah akbar 
seorang besar - kisah agung dari anak-manusia Indonesi yang paling kenamaan 
tetapi juga yang paling tersisihkan di negerinya sendiri - tetapi inilah 
Indonesia kita ini!

-

Paris,-  8 Mei 06,-








.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] OOT: KOLOM SAYA ( Dua Orang Pengarang Besar )

2006-05-01 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :




K O L O M  S A Y A
( Dua Orang Penga-
  rang Besar )

Ada juga saya merasa senang dan bangganya walaupun sedikit. Dalam kehidupan 
saya selama men-jadi pengarang yang saya mulai pada usia 13 tahun, saya 
mengenal secara dekat dan bahkan satu rumah - satu atap - dengan Chairil 
Anwar pada tahun 1948 dan 1949. Ketika Chairil meninggal pada April 1949, 
saya berteman baik dan dekat dengan Pramoedya Ananta Toer.

Saya sering datang ke kantornya di Balai Pustaka dekat Gedung DPR ketika 
itu. Di kantor Pram yang Balai Pustaka itu, kami ngobrol. Terkadang karena 
banyak teman-teman pengarang lainnya - saya pindah ngobrol. Di sana banyak 
yang saya kenal - seperti M Balfas - Amal Hamzah - Anas Makruf - Utuy Tatang 
Sontany dan beberapa lagi. Ketika itu tahun 1949 - saya baru berusia 14 
tahun. Yang paling banyak obrolan kami memang dengan Pram. Semua tulisan 
saya - selalu saya serahkan dia buat diperiksanya dan agar diberinya 
pendapat. Terkadang pendapatnya itu sangat keras bahkan terasa agak kasar. 
Tapi herannya saya tidak begitu ambil-hati - karena saya memerlukan pendapat 
dia - dan saya membutuhkan dia.

Akhirnya persahabatan kami - tidak hanya dijalin di Balai Pustaka saja - 
tetapi saya mulai datang ke rumahnya. Ketika ada Pekan Buku Seluruh 
Indonesia yang diadakan di Deca Park yang lalu namanya berubah menjadi 
Gedung Pertemuan Umum. Ketika Pekan Buku itu diadakan - sangat ramai - 
sangat meriah - itu terjadi pada tahun 1954. Yang membukanya adalah Menteri 
Mohamad Yamin dari Menteri PD dan K,-

Ada yang harus kami catat berdua Pram. Ketika itu setiap senja kami datang 
ke Gedung Pekan Buku itu. Apa keperluannya? Di sebuah stand ada dua petugas 
wanitanya yang cantik - dan masing-masing kami pada naksir. Kalau pulang 
malam kami antarkan - kalau mereka ada keperluan apa-apa kami carikan! Dan 
betapa serasinya ketika itu - dua kakak beradik ini - yang kakaknya didekati 
dan dirapati Pram sedangkan yang adiknya - buat sayalah.. Rupanya Pram 
betulbetul serius. Sehingga pada akhirnya dia menikah dengan wanita itu. 
Namanya bunda Maemunah nama panggilannya Mimi. Sedangka adiknya ini bernama 
Nutrsiah, dengan nama panggilannya Nunung. Dua-duanya adalah keponakan 
Pahlawan Nasional Husni Thamrin.

Rupanya belum baik nasib saya - karena Nunung ketika itu sudah bertunangan 
dan tinggal menunggu hari pesta pernikahannya. Saya sebagai yang merasa 
dirinya sportif dan sedikit berjiwa Don Quichotte, tidak mau mengambil punya 
orang!! Ketika pesta pernikahan Pram dengan Bunda Maemunah - ada ditulis 
Pram dalam NYANYI SUNYI SEORANG BISU - dan ada nama-nama kami para sastrawan 
muda ketika itu. Semua ini terjadi tahun 1954 - 1955,-

Saya dengan rasa sportif dan sedikit bergaya Don Quichotte itu - akhirnya 
melanglang buana ke Tiongkok dan Eropa - dan sampai kini. Tetapi persabatan 
kami dengan keluarga Pram dan bunda Mimi serta Nunung yang sudah dua kali 
menjanda itu tetap baik - lestari dari tahun 1954 sampai sekarang ini! 
Setiap kali saya datang ke Jakarta - selalu bunda Nunung yang menjemput saya 
di Bandara Soekrano - Hatta. Bunda Nunung sudah saya gelari " Lady on the 
Road", sebab sangat trampil membawa Kijangnya mengelilingi Jakarta bahkan 
sering ke Bandung nyetitr sendirian - kontan sendirian. Banyak tegur sapa 
kepada bunda Nunung - "wah bu Haji masih sehat aja ya - nih..". Ketika 
orang-orang itu melihat ke arah saya - tentulah akan bertanya-tanya - lha 
kok si kakeknya duduk di sebleh nenek - kok nenek yang nyetir. Padahal bunda 
Nunung itu sudah berusia kepala tujuh!! Dan sudah tiga kali naik haji!!

Saya banyak berpikir - saya ini sejak dulu lebih banyak hidup di kalangan 
sastrawan dan pengarang. Dan dua orang ini - Chairil Anwar dan Pramoedya 
Ananta Toer itu adalah pengarang top semua itu!
Yang saya pikir yalah ini : dilingkungan pengarang top - lha kok sayanya ini 
begini-begini terus nggak gede-gede - terus jadi pengarang cilik! Kok nggak 
kejangkitan dari pengaruh pengarang besar yang luarbiasa itu ya. Yah - tapi 
kan nasib orang lain-lain mana bisa diramal begini begitu,-



Paris,- 1 MEI 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] OOT: OBROLAN MINGGU PAGI ( Mbak Ajum dan Mas El Tipu )

2006-04-30 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



O B R O L A N  M I N G G U  P A G I
( Mbak Ajum dan Mas El Tipu )


Kita ini - sebagai orang Indonesia - terkenal suka menyingkat kata-kata dan 
kalimat dan sangat suka memberi gelaran kepada teman-teman tertentu. Saya 
masih ingat emak saya di kampung dulu - banyak sekali yang emak menggelari 
orang dengan kata-kata singkatan dan gelaran. Ada seorang temannya dari 
keturunan Tionghoa. Yang kami kenal dia ini namanya Kim atau Akim. Dia ini 
adalah teman emak saya ketika sama-sama kecilnya. Tetapi Akim ini pada 
akhirnya menjadi sangat kaya - kaya sekali. Mula-mula dia keliling kampung - 
cari telur ayam - karung goni - kaleng minyak tanah - botol kosong dan 
barang-barang lainnya. Dia keliling kampung dengan sebuah sepeda usang - 
tanpa rantai - jadi hanya dituntun saja. Pada akhirnya Akim ini dari yang 
hanya nuntun sepada butut - sampai punya beberapa truk angkutan dan Bel Air 
sedan menterangnya. Tetapi emak saya tetap memberi gelaran ketika mereka 
masa kecilnya dengan nam Buk - dari Cerubuk - istilah Belitungnya - yang 
berarti jorok. Cerubuk itu adalah jorok. Pabila emak mzmanggil Akim selalu 
dengan panggilan si Buk - si Cerubuk alias jorok. Itu kan sama-sama masa 
kecilnya - kan dia pada akhirnya jadi orang kaya raya,-

Suatu kali di rumah kami di Holland, anak saya cerita nanti akan datang mbak 
Ajum. Saya pada pokoknya tahu semua para tamu dari anak-anak saya. Tetapi 
saya tak pernah mendengar nama Ajum - yang mana pula itu orangnya?!

Ketika saya tanyakan siapa sih Ajum itu? Lalu anak saya cerita dan ketika 
dia sebutkan nama betulnya - yah kalau itu sih saya tahu betul dong - jawab 
saya. Kenapa dia bernama dan digelari Mbak Ajum?
Karena setiap ada temannya cerita barusan beli apa - barang apa - bahan 
makanan apa - bahan pakaian dan perlengkapan apa - Mbak kita ini selalu 
menanyakan di mana belinya - di mana tokonya karena aku juga mau beli. 
Setiap temannya cerita beli ini - beli itu - mbak kita ini selalu juga mau - 
aku juga mau! Maka sejak itulah mbak kita ini berubah nama jadi mbak Ajum 
dari Aku Juga Mau! Kreative kan ya - dan indah pula nama itu pabila hanya 
dari segi nama!

Lalu baru-baru ini ada teman saya cerita mengenai seorang temannya - dan 
namanya setelah saya dengar sangat aneh bunyinya - namanya ini El Tipu. 
Rasanya kayak nama orang Amerika Latin! Tapi katanya bukan - dia adalah 
orang Indonesia kayak kita-kita ini jugalah!

Lalu berceritalah teman saya ini mengapa nama yang tadinya lain - katakanlah 
bernama Hamzah Fadli - lalu lama-lama berubah menjadi El Tipu. Tadinya saya 
kira dia suka nipu atau membohongi orang; Ternyata tidak - samasekali tidak. 
Lalu kenapa dong dia bernama begitu.

Katanya teman kita ini yang bernama Hamzah Fadli ini suka sekai dan sering 
sekali mengeluh - tidak puas akan ini tidak puas akan itu. Apa saja yang 
diceritakan teman-temannya akan selalu dibantahnya - didebatnya dan dia 
merasa bukan begitu - dan harusnya begitu dan begini. Dia selalu merasa 
tidak puas - dan selalu membantah dan menyangkal dan selalu ada kritiknya 
dan kekurangannya - yang padahal teman-teman lainnya sudah saling sama 
pendapatnya. Dan sejak itulah kebanyakan temannya sudah mengubah namanya 
bukan lagi Hamzah Fadli - tetapi menjadi El Tipu - kepanjangan dan singkatan 
dari Elemen Tidak Puas..

Ada-ada saja cerita teman saya ini - dan cerita begini masih sangat banyak. 
Terkadang orang yang digelari itu tahu juga bahwa dia digelari begitu - tapi 
dia sih masakbodo amat - nggak peduli. Ini hanya sekelumit cerita tentang 
mbak Ajum dan mas El Tipu.




Paris,-    30 April 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] SELAMAT JALAN PRAMOEDYA ANANTA TOER

2006-04-29 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :




S E L A M A T  J A L A N  P R A M O E D Y A  A N A N T A   T O E R


Betapa terasa sedihnya saya mendengar berita meninggalnya Pram - saya merasa 
kehilangan - kehilangan seseorang yang sangat jadi panutan saya. Saya 
mengenal Pram dari sejak tahun 1949 ketika usia saya baru saja 14 tahun dan 
duduk di kelas Taman Dewasa di Taman Siswa. Antara saya dan keluarga Pram 
sudah terjalin rasa persahabatan dan kekeluargaan dekat sekali. Dan 
kebetulan dua adik Pram, Koesaisah dan Koesalah satu kelas dengan saya di 
TD. Ini lebih mengikatkan lagi tali kekeluargaan itu.

Rumah Pram sudah bagaikan rumah saya sendiri. Bagaimana ketika kami belum 
makan pagi dengan Joebaar Ajoeb, kami berdua cari makan-pagi di rumah Pram - 
dan kami diterima dengan sangat ramah oleh Bunda Mimi - istri Pram. Ketika 
saya setiap kali datang ke Jakarta - tak pernah sekalipun saya melewatkan 
waktu buat tidak ke rumah Pram.

Pram sudah menjadi rumah keluarga bagi saya. Bulan Februari yang lalu - 
persis ketika hari lahirnya yang ke 81, saya dengan teman-teman saya datang 
ke rumah Pram - rasanya sangat baru sekali. Rasanya terlalu cepat Pram 
perginya - saya tentu saja belum puas buat berbincang-bincang dengan Pram.

Yang saya paling mengagumi Pram yalah keberaniannya yang luar biasa. Dia 
berkali-kali menolak panggilan dari Kejaksaan Agung buat menghadap ke 
Kejaksaan,- Dia tidak pernah mau - tidak pernah datang buat memenuhi 
panggilan Jaksa Agung. Saya kira tidak seorangpun yang seberani Pram buat 
menolak panggilan Kejaksaan. Satu-satunya yang saya kira begitu berani hanya 
Pram.

Pantas saja kepada angkatan muda selalu dia menekankan agar berani - berani 
sekali lagi berani. katanya lagi jangan jadi peternak! Tukang beternak - 
hanya bikin anak saja! Pram sangat keras - sangat tegas tetapi penuh 
kejujuran.

Dengan kepergian Pram ini, kita orang Indonesia - termasuk para sastrawannya 
- merasa begitu kehilangan. Semoga Pram diterima dengan baik di sisi Tuhan 
sesuai dengan amal-ibadahnya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga 
dapat mengatasai rasa berduka-cita ini. Selamat Jalan Pram - beristirahatlah 
dengan tenang di alam lain,-

--

Paris,-  29 April 06,-










.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group "budaya_tionghua" on the web. 
   To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] 
   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[budaya_tionghua] OOT: BACAAN RINGAN ( Ngobrol Santai Dengan Berry )

2006-04-28 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



B A C A A N   R I N G A N
( Nobrol Santai Dengan Ber-
  ry )


Tadi malam saya nilpun anak saya di Holland, tapi dia tidak ada. Yang 
nyambut tilpun adalah Berry dengan suaranya yang berat - barangkali nanti, 
kalau dia sudah besar, dia ini akan punya suara bas. Saya suka suara Berry 
karena sejak dia kecil - umur dua tahun - suaranya sudah besar, enak 
mendengar kalau dia ngomong.

"Hallo..nah, ini Berry kan ya..",-
"Hallo juga..nah, ini kakek kan ya..,-. Saya kenal baik suara 
kakek..mama belum pulang dari kerja, kek",-
"Ya, nggak apa. Kan kakek juga mau ngomong sama Berry, tokh..",-
"Biasanya kakek kan hanya ngomong sama mama - sudah itu tilpun sama-sama 
dilmatikan. Mana kakek ingat lagi Berry...hayo betul nggak 
begitu..",-
"Ada yang betul..tapi pernah juga kan kakek cari Berry, lalu mama 
panggil Berry - dan kita ngobrol. Masih ingat nggak Ber?"
"Ya barangkali ada satu dua kali - dari sebanyak banyak kali..ya kan 
kek",-
"Okey deh kali ini kakek mau banyak omong dengan Berry",-
"Yaya.saya suka sama kakek. Kakek adalah kakek Berry yang paling 
baik in de wereld...betul tokh kek ya..",-
"Akh nggaklah - itukan karena Berry saja yang suka sama kakek. Coba kalau 
Berry sedang marah sama kakek, mana ada kata paling baik in de wereldya, 
tokh Ber..",-
Dan saya dengar Berry tertawa renyah - enak suaranya.

"Kakek, kakek terlalu lama di Paris. Berry sering-sering sendirian di rumah 
seperti sekarang ini. Mama kerja - papa kerja - Laura belum pulang - tadi 
dia ke stat. Jadi Berry sendirian di rumah. Biasanya ada kakek dan kita 
ngobrol..",-
Terasa sedih juga saya mendengar keluhannya - saya dapat merasakan dia 
kesepian. Biasanya kalau mama - papanya dan kakaknya belum pulang ke rumah - 
kami berdua saja di rumah. Tetapi pabila saya di Holland, saya juga sering 
sendirian dari pagi sampai malam. Sebab Berry ada acara lain. Dia sebenarnya 
sangat sibuk. Dua kali satu minggu dia latihan dan pertandingan sepakbola. 
Satu kali satu minggu, dia latihan berenang. Dan satu kali satu minggu dia 
latihan musik. Dalam satu minggu ada 4 acara kegiatannya. Jadi hanya dua 
hari dia punya jadwal bebas dari kegiatan. Sudah saya katakan kepada mamanya 
- agar perhatikan waktu-mainnya - waktu-bebasnya - waktu dia bersantai 
dengan kesukaannya sendiri.

Ketika saya tanyakan bagaimana latihan dan pertandingan sepakbolanya selama 
ini? Dan Berry menjawab serta bercerita dengan gairah dan semangat 
meluap-luap.

"Saya baru sekarang sangat merasakan kek -  saya itu paling cocok di atas - 
naik - di gelanggang tengah sebagai penyerang. Dan bukan sebagai 
kiper",-
"Lha dulu itu kenapa kamu milih kiperdan sebagai kiper kan kamu 
cukup baik",-
"Ya, tapi saya akan lebih cocok kalau jadi penyerang - saya sering lho 
memasukkan bola - goal!,-
"Kakek sudah tahu - mama yang cerita tentang latihan dan pertandingan 
sepakbola klub Berry. Tapi ada yang kakek mau tanya. Kamu kan terkenal malas 
lari - tampak badanmu sangat berat dan lamban. Mau jadi penyerang kan harus 
lincah - cepat dan gesitya kan",-
"Betul kek, tapi Berry kan sudah ubah dan sudah tidak malas seperti dulu 
lagi..Kalau nggak banyak lari maka kita nggakkan dapat bola.",-
"Betul kamu Ber,- Wah kakek sangat senang mendengar kemajuan kamu...",-
"Ya kek, seperti Ronaldinho..kakek tahu kan dia itu pemain bola yang 
saya paling suka...?",-

"Ber, sekarang di Perancis Zidan ditampilkan lagi lho",-
"Ya, Berry sudah lihat di telenya. Berry jauh lebih suka Ronaldinho. Dia 
hebat lho kek - orangnya lebih kecil dari Zidan, dan masa depannya masih 
banyak dan bagus. Tapi Zidan sudah takkan lagi berkembang maju - 
paling-paling hanya bertahan saja.",-


Saya kaget mendengar uraian Berry ini. Baru sekali ini saya banyak omong di 
tilpun dengan dia. Ternyata selama ini saya tidak meneliti kesanggupan dan 
kepandaian Berry dalam berkata-kata dan menguraikan sesuatu. Mungkin karena 
percakapan dalam sepakbola, yang dia sangat suka dan sangat asyik pada 
persepakbolaan.

"Kakek, cepat pulang ke Holland ya - kami sudah kangen sama kakek 
lho..",-
"Ya, kakek usahakan. Mama tahu bahwa kakek dalam satu tahun ada dua kali 
harus periksa secara umum - namanya general-check-up. Biasanya pada bulan 
April dan bulan Oktober. Pada bulan sekitar itu, kakek harus banyak tinggal 
di Paris.OKey, ya, salam sama mama - sama papa dan sama kakak - 
Laura. Sangat sayang kakek buat Berry yadui.dui Berry cucu kakek 
nomer vier

Agak sedih dan kangen juga saya sama Berry. Dan selama ini baru kali inilah 
saya agak banyak ngomong di tilpun dengan Berry. Itupun tadi it

[budaya_tionghua] OOT: KISAH SERBA - SERBI ( Siapa Yang Sebenarnya Keblinger? )

2006-04-22 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K I S A H  S E R B A - S E R B I
( Siapa Yang Sebenarnya Kebli-
  nger? )



Sudah banyak saya membaca uraian sejarah tentang peristiwa-gelap-bangsa 30 S 
yang semua orang juga membacanya seperti saya. Yang saya terkesan benar ada 
ucapan Bung Karno - Presiden RI kita yang menyatakan - bahwa semua kejadian 
dan peristiwa ini - antaranya karena pimpinan PKI yang keblinger. Benarkah 
semua ini? Mungkin ya mungkin tidak - pada pokoknya belum ada kesimpulan 
sampai kini - masih serba gelap. Buku-buku tentang peristiwa tersebut cukup 
banyak beredar - dengan berbagai macam teori dan kesimpulan penulisnya 
masing-masing. Dan tak satupun yang bisa dijadikan kesimpulan final.

Sedangkan surat asli dari Bung Karno soal "super-semar" itu - tidak bisa 
dilacak di mana dia dan ke mana arah hilangnya. Surat begitu penting - 
sangat penting kok bisa hilang!! Bagaimana kita mau menguraikan sejarahnya 
yang benar dan lurus kalau satu bahan pokok itu hilang dan tidak bisa 
dilacak. Tetapi anehnya - sebenarnya kalau betul-betul mau melacaknya - 
pasti bisa. Sebab manusia pokoknya yang jadi biangkeroknya masih ada - masih 
sangat sehat - malah baru mau pesta besar luarbiasa, menikahkan cucunya. 
Jadi bukannya tidak bisa - tetapi lebih afdol kalau dikatakan tidak mau atau 
tidak sanggup - tidak mampu atau tidak ada keberanian. Sebab orang ini 
benar-benar untouchable - tidak tersentuh - hanya Tuhan bisa menyentuhnya - 
menjamahnya atau memanggilnya.

Di lain pihak - belakangan ini mulai saya dengar dan malah ramai saya dengar 
- bahwa banyak orang berpendapat - yang keblinger itu sebenarnya Bung Karno 
sendiri! Semula saya agak kaget mendengar pendapat ini - dalam batin saya - 
berani betul orang itu bilang begitu! Tetapi ternyata yang berpendapat 
demikian bahwa sebenarnya Bung Karno-lah yang keblinger bukan ( hanya ) 
pimpinan PKI! Dan ternyata pendepat demikian ada yang sudah lama dikemukakan 
kehadapan umum melalui berbagai tulisan - tetapi kurang mendapat tanggapan 
atau ada kemungkinan masih segan atau tidak begitu enak dengan pendapat yang 
sangat membela Bung Karno - misalnya - ini sorry ya hanya misalnya saja - 
pihak PDI-P - yang massanya sangat banyak. Tapi ternyata orang-orang PDI-P 
juga tidak ada yang menentang pendapat itu dan tentu saja bukan berarti 
orang-orang PDI-P lalu setuju saja dengan pendapat itu.

Coba - kata teman-teman yang berpendapat begitu tadi -, kenapa Bung Karno 
mendiamkan saja adanya pembunuhan besar-besaran dan gila-gilaan itu. Padahal 
Bung Karno adalah pimpinan tertinggi saat itu. Okeylah - karena Bung Karno 
tidak mau sampai ABRI pecah dan saling bertempur - sebab masing-masing punya 
senjata. Dia tidak mau adanya tubuh bangsa yang berdarah-darah dan bermatian 
- ABRI yang brantakan. Tetapi bukankah Bung Karno tahu dan di depan matanya 
sendiri bahwa senapang itu - pedang dan senjata lainnya itu diarahkan 
semata-mata kepada rakyat yang samasekali tidak bersenjata - dan hasilnya 
habisb-bissampai antara satu - tiga juta jiwa - hilang percuma dan 
bukannya dalam bertempuran dan perang-saudara - tetapi rakyat yang luas 
dibunuhi oleh ABRI plus kakitangannya yang memang sudah disiapkan - oleh 
orang-orang sipil tetapi menjalankan perintah tentara dan kepala tentara 
yang paling tinggi serta atasannya itu - sesudah membantai rakyat ratusan 
ribu sampai jutaan - lalu mendapat pangkat tertinggi sebagai Jenderal Besar 
- yang "menang perang dalam membunuhi rakyat yang samasekali tidak melawan 
dan tidak bersenjata". Lalu ketika itu antara tahun 1965 sampai tahun 1966 
sedikit masuk tahun 1967, bukankah Bung Karno masih hidup? Lalu kenapa 
membiarkan kedaan begini?

Apakah Bung Karno juga termasuk yang keblinger-pokok - kepalanya-keblinger? 
Pendapat ini malah saya kira makin lama makin besar dan orang makin berani 
buat berpikir bebas - makin merasa leluasa mengemukakan pendapatnya. Dan 
kebohongan-kebohongan yang dulu ditanam sangat-subur oleh rezim-Orba-Suharto 
semakin tersembul - kelihatan - nyata dan kentara. Siapa tahu pada masanya - 
ketika hari baik bulan baik dan pada tahun yang baik - Suharto-pun masih 
bisa disentuh - masih bisa dihadapkan ke pengadilan - wong dia sehat begitu 
kok! Dan suruh dia ngomong yang jujur dan jangan sampai dia jadi 
dedengkotnya keblinger dalam bentuk baru!

--

Paris,-   22 April 06,-











.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :.








  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Indonesia
  
  
Culture
  
  
Chinese
  
  

   
  







  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



   Visit your group &quo

[budaya_tionghua] KISAH SERBA - SERBI ( Riwayat Terbitnya Sebuah Buku )

2006-04-20 Terurut Topik Sobron Aidit



Sobron Aidit :



K I S A H  S E R B A - S E R B I
( Riwayat Terbitnya Sebuah Bu -
  ku )



Perki kami di Almere - Holland, secara kebetulan selalu saya mendapat 
kesempatan pabila ada sidang-sidang Gereja di Eropa ini buat turut-serta 
menjadi wakil atau utusan ke beberapa negara dan kota. Misalnya ketika ada 
sidang gereja di Wina ( Austria ) atau di Berlin dan Aachen ( dua-duanya di 
Jerman ) dan di Antwerpen ( di Belgique ). Pada ketika bagian acara semacam 
jedah istirahat dan bagian kepada semua anggota sidang dapat menyumbangkan 
apa saja ketika sidang itu istirahat selama satu dua jam - ada acara baca 
puisi - ada acara yang lucu-lucuan - drama singkat - cerita kisah-kisah, ada 
acara musik - nyanyi dan sebagainya. Banyak utusan dari berbagai negara dan 
kota. Kami yang tinggal di Belanda saja ada beberapa kota lainnya - misalnya 
dari Amsterdam - Rotterdam - Den Haag - Breida dan kami dari Almere dan ada 
lagi beberapa.

Nah pabila giliran kami - banyak teman menunjuk saya agar menceritakan 
pengalaman saya ketika mula-mula masuk Kristen - Protestan. Dan saya 
menceritakan pengalaman saya sebagaimana adanya saja - yang saya rasakan dan 
saya alami. Sudah tentu secara apa adanya dan jujur - sebab cerita begini 
bukankah dilihat dan didengar serta diketahui Tuhan? Jadi sudah pastilah 
yang saya ceritakan semua Tuhan tahu dan melihatNYA.

Ternyata semua cerita yang saya alami dalam kehidupan saya ini - selama 
hidup di Eropa ini - rupanya sangat menarik kebanyakan pendengarnya. Tetapi 
bagi orang-orang yang selalu secara kebetulan bersama saya - yang sama-sama 
ikut mewaikil Perki - sudah berkali-kali mendengarkan cerita itu. Tentulah 
ada juga rasa bosannya - dan hal itu sangat wajar dan sayapun memahaminya 
secara baik-baik. Lalu ada pada mulanya yang mengusulkan agar cerita-cerita 
pengalaman saya itu dibukukan - dikumpulkan dan diterbitkan. Usul ini sangat 
menarik buat saya - agar banyak orang dapat membaca dan mengetahui kehidupan 
seorang eksil yang puluhan tahun terdampar di Asia dan Eropa - dalam mencari 
dan bertemu Tuhan-nya. Yang saya maksudkan Asia - yalah Tiongkok - kami 
hidup di sana selama 18 tahun dan hidup di Eropa selama 25 tahun.

Sekarang pada saya lalu timbul problim baru. Semua cerita yang saya 
ceritakan adalah perkara agama - perkara pribadi saya dengan Tuhan - 
sifatnya sangat terbatas dan sangat pribadi antara saya dan Tuhan. Lalu 
siapa yang mau menerbitkannya...? Tidak mungkin Gramedia atau Grasindo mau 
menerbitkannya, sebagaimana buku-buku saya lainnya. Dan lagi orang-orang di 
Gramedia dan Grasindo bukankah kebanyakannya beragama Islam? Mana mereka mau 
menerbitkan yang isinya tentang Tuhan dan saya - yang Kristen Protestan - 
taklah mungkin!

Ketika saya di Jakarta - saya mampir ke toko-buku Gunung Mulia, sebuah 
toko-buku dan penerbitan Kristen yang saya kira yang terbesar di Indonesia. 
Lalu terpikir pada saya - nah, ini dia penerbit Kristen - siapa tahu mereka 
mau menerbitkan cerita-cerita saya, misalnya Perkara Kesaksian saya bertemu 
dan berdialog dengan Tuhan. Dan saya sesudah banyak membacai kisah - cerita 
yang diterbitkan oleh Gunung Mulia ini, lalu berpendapat - ya rasanya saya 
tidak salah pilih dan tidak salah tempat - inilah dan di sinilah penerbit 
yang terbaik dan terjitu buat saya menyerahkan naskah saya buat diterbitkan 
menjadi buku.

Tetapi tak seorangpun yang saya kenal di Gunung Mulia ini - lalu bagaimana 
ya? Akh ada pengalaman saya begini - tak seorangpun yang saya kenal di 
Grasindo dan di Gramedia - tetapi tokh mereka sedia dan mau menerbitkan 
karya saya. Siapa takut? -, begitulah dalam batin saya Dan seperti biasa 
kalau mau mulai ada maksud dan ada niat - saya mulai dengan doa.semoga 
Tuhan merestui dan berkenan dengan niat dan maksud yang baik saya ini.

Ketika itu juga saya naik ke lantai atas dan mau bertemu dengan Kepala 
Pimpinan bagian Penerbitan - Naskah. Lalu oleh seorang petugas di sana - 
saya dipersilahkan buat bicara mengemukakan maksaud saya. Dan orang itu - 
ternyata Pimpinan - Direktur bagian naskah di Penerbitan Gunung Mulia. 
Namanya Bapak Pangemanan - Vladimir. Masih muda dan orangnya gagah - 
handsome dan tampan sekali. Dan sangat ramah - selalu senyum dan terbuka. 
Saya mengemukakan maksud dan niat saya. Dan saya ceritakan sedikit siapa 
saya - dan sudah tentu Pak Vladimir tahu dan mengenal sedikit riwayat 
kehidupan keluarga saya - siapa sih yang nggak tahu siapa Bang Amat dan ini 
saya adiknya
Yang ketika dalam jangka waktu lama dituding menjadi sumber utama 
"pembrontak PKI" dengan nama Peristiwa 30 S/PKI.


Hampir diluar dugaan saya - Pak Vladimir tertarik dan mau membaca naskah 
yang ingin saya serahkan kepada GM ini. Dan kami berjanji - semua naskah itu 
akan saya kirimkan kepada beliau sebagai Kepala Pimpinan Bagian Naskah. 
Naskah itu akan saya kirimkan melalui email dari Paris ke Jakarta - 
sebagaimana saya lakukan sebelumnya. Dan bagitu saya tiba di Paris - perkara 
pengiriman naska

[budaya_tionghua] puisi MALAM TADI

2006-04-18 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



M A L A M   T A D I


Aku ada dalam sepi
tapi aku samasekali
tidak bosan
aku dalam sendiri
tapi aku samasekali tidak peduli.

Saat-saat begini
orang-orang pada tidur
lewat tengah malam
terdengar tetangga pada mendengkur
binatang-binatang malam
berbunyi mengisi kekosongan kelam
dan aku tetap terjaga
tak tega meninggalkan cahaya bulan
yang masuk menyusup lewat kaca jendela
betapa indahnya - betapa lembutnya
sinar sutra kencana
tidurku malam ini
kutunda hingga bulan minta diri,-



Paris,-  18 April 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] KOLOM SAYA ( Dari Catatan Lama - bagian dua )

2006-04-18 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



K O L O M   S A Y A
( Dari Catatan Lama -
  bagian dua )


Rencana kami berdua dengan Mas Oyik - lebih banyak saya serahkan kepada Mas 
Oyik. Karena saya benar-benar tidak paham akan selukbeluk dan rencana serta 
jalannya keliling Jawa Tengah ini. Kepada saya hanya dijelaskan bahwa yang 
pertama kami jalani yalah naik bis ekskutive dari Jakarta menuju Muntilan - 
dekat Magelang - Yogyakarta. Lalu naik oyek - angkutan motor. Ojek ini pada 
zaman kami dulu - belum ada. Karena itu baru pertama kali inilah saya naik 
ojek! Betapa risihnya dan anehnya buat saya! Kok bisa-bisanya ya orang naik 
motor sebagai penumpang tunggal - yang pada zaman kami dulu tak pernah 
terbayangkan - zaman tahun 1960-an.

Lalu nanti di dekat Magelang - akan menumpang di rumah Mas Tomo - temannya 
Mas Oyik. Rumah ini betul-betul di kaki Candi Borobudur. Dan rumah ini 
merangkap padepokan dan sanggar buat belajar dan latihan tari-menari. Kami 
menginap di rumah Mas Tomo ini buat beberapa hari. Karena kami anggap rumah 
Mas Tomo ini bagaikan Markas Besar antara kota-kota yang hendak kami capai. 
Dari sini - dari kaki Candi Borobudur ini kami akan ke Yogyakarta dan bisa 
lebih lanjut ke kota Solo - bahkan tadinya kami mau beranjangsono ke rumah 
Pak Gesang pencipta Lagu BENGAWAN SOLO itu.

Rumah dan sanggar Mas Tomo ini sangat bagus letaknya. Di kaki Candi 
Borobudur dan dikelilingi sawah yang sedang mau berbuah - padinya sedang 
bunting. Kamar kami terletak persis menghadap Candi Borobudur - 
pemandangannya sangat bagus - indah dan sangat serba-hijau subur dan penuh 
tanaman padi. Sekeliling rumah Mas Tomo, ada genangan air yang merupakan 
telaga kecil dan airnya mengalir pelan. Ketika sedang hening sepi, terdengar 
bunyi kecipak ikan-ikan kecil berloncatan di sepanjang air telaga yang 
mengalir pelan itu. Betapa indah bunyinya. Saya jadi sangat sering di depan 
jendela dan memperhatikan gerak-gerik ikan-ikan itu. Berloncatan dan 
berbunyi berkecipak. Bagi orang kota seperti saya ini - rasanya mendapatkan 
tempat penginapan yang penuh pemandangan alam begini - tak saya tukarkan 
dengan Hotel Berbintang berapapun! Inilah hotel dan penginapan yang sangat 
ideal yang tak pernah terbayangkan pada saya selama ini. Sangat terimakasih 
Mas Oyik dan lebih-lebih kepada Mas Tomo - tuanrumah kami yang sangat ramah 
itu,-

Pagi-pagi sebelum jam 06.00 saya sudah membuka pintu pagar yang di luar 
kompleks Borobudur. Dari rumah Mas Tomo ada jalan belakang menuju Candi 
Borobudur. Jadi saya menganggap diri saya ini sebagai orang-dalam - salah 
seorang pegawai dan petugas Candi. Sebab kalau orang luar dan cara masuknya 
normal - maka saya harus beli karcis masuk. Coba, begitu Jam 06.00 pintu ke 
arah yang menuju Candi Borobudur sudah buka. Betapa paginya dan ternyata 
betapa banyaknya orang-orang yang begitu pagi sudah menuju Borobudur. Mereka 
pelan-pelan menaiki tangga Borobudur sambil mengamati relief pahatan candi 
yang termasuk "Keajaiban Dunia" dari catatan sejarah dunia sendiri.

Banyak sekali orang-orang sudah mulai menaiki Candi dan ramai bunyi gurauan 
dengan berbagai bahasa. Bahkan tidak sedikit yang berbahasa Mandarin - 
bahasa Tionghoa Bejing. Mereka bebas membicarakan banyak hal - yang mereka 
pikir manalah ada orang yang mengerti bahasa mereka. Dan saya dengan bebas 
pula nguping secara gampang dan mudah - karena bahasA ini yang kami gunakan 
sehari-hari dulu ketika kami berdiaM di Beijing belasan tahun lamanya.

Banyak turis dari berbagai daerah - wilayah dan negara. Ada yang dari 
Malaysia - Thailand - Taiwan - Jepang dan dari berbagai tempat di Indonesia 
sendiri. Buat saya mengelilingi Candi Borobudur ini sudah buat sekian 
kalinya. Karena mula-mula saya ke Borobudur adalah pada tahun 1953 lalu 
tahun 1956 dan sudah itu beberapa kali lagi.

Jadi buat saya menaiki Borobudur ada sambilannya - yalah olahraga pagi 
sebagai ganti jalan jauh dan jalan cepat. Dan sambil melihat orang banyak - 
nonton turis baik dalam negeri maupun luarnegeri.

Terkadang saya terlambat pulang ke rumah buat jadwal makan-pagi kami yang 
biasanya pada jam 08.00. Hari itu rupanya saya ditunggu Mas Oyik - 
sepertinya ada yang mau dibicarakannya dengan saya. Begitu sampai di rumah - 
di kamar kami yang jendelanyqa menghadap ke gunung dan di kaki gunungnya 
penuh tanaman sawah dengan angin bertiup pelan dan menyejukkan.

Setelah kami sama berdiaman - Mas Oyik tampaknya menarik nafas 
panjang...lalu berkata.
"Mas, masih ingat nggak sama Mas Mul...?",-Saya agak sedikit kaget dan 
betul-betul saya tidak ingat lagi siapa itu yang disebutnya Mas Mul.
"Mas Mul yang mana ya..", kata saya.
"Mas Mul yang dari Solo.Mas Mulyanto.Kan sampeyan dulu itu yang 
mendatangkan Mas Mul ke Jakarta ini pada tahun 1950-an itu. Ingat 
nggak...?",-
Saya berpikir keras dan setelah Mas Oyik menyebutkan Solo, barulah saya 
ingat. Hubungan saya dengan Solo sudah lama, karena keluarga dan kenalan 
kami t

[budaya_tionghua] OOT: CATATAN PERJALANAN HARI INI ( Amsterdam - Paris )

2006-04-15 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C A T A T A N   P E R J A L A N A N   H A R I   I N I
 ( Amsterdam - Paris )

Baru hari ini saya menemui penumpang kereta-api begitu banyak orangnya - 
begitu padat. Sehingga banyak barang-barang bawaan yang diletakkan begitu 
saja di lorong-lorong kereta. Karena bagasi di atas tempat duduk penumpang 
sudah penuh - tak ada tempat kosong lagi. Lalu banyak penumpang yang tidak 
punya tempat duduk dan berdiri saja di mana mereka mau. Ini menjadi 
keheranqn saya - sebab buat kereta khusus THALYS - kereta cepat - tidak bisa 
naik kereta tanpa pesan-tempat dulu. Dan pabila tempat sudah habis - maka 
Jawatan Kereta-Api tidak akan menjual tiketnya dan tidak menerima penumpang. 
Jadi kenapa begitu padat dan melimpah ruah? Karena orang-orang rela dan mau 
didenda di atas kereta - yang penting masing-masing dirinya bisa terbawa 
saat itu juga.

Saya mondar-mandir selama 8 tahun ini, antara Perancis dan Holland, baru 
hari inilah yang mengalami penumpang kereta yang begitu sesak padat. 
Kira-kira mengapa sebabnya,- mungkin ini. Sekarang orang-orang liburan agak 
panjang - antara empat sampai enam hari - karena liburan Hari Raya Paskah,- 
lagipula hari ini kan hari Sabtu - week-end - nah bertambah-tambahlah 
penumpang di setiap stasiun - mulai dari Schiphol dari Amsterdam - lalu Den 
Haag - lalu Rotterdam - dan masuk Belgia di Antwerpen dan puncaknya di 
Brussel. Orang-orang naik lebih banyak daripada orang-orang turun. Nah semua 
wagon padat orang. Petugas kereta kewalahan - termasuk bagian Bar yang 
selalu di wagon 14 itu - bekerja lintang-pukang!

Kereta THALYS adalah kereta-kilat - yang 1 jamnya sampai 500 km. BIasanya 
pabila kereta dijalanjkan lebih dari 400 km perjam, masinis akan 
mengumumkannya kepada penumpang. Dan mengapa demikian - agar para penumpang 
tahu dan merasakan ketika kereta begitu cepat. Tetapi yang sampai 400 - 500 
km perjam itu hanyalah beberapa menit saja! Sebab jarak Paris - Amsterdam 
tidak sampai 700 km dan perjalanan ditempuh selama 4 jam 10 menit. Sebab 
kalau terus-terusan kereta dengan kecepatan sekian - tentu akan banyak 
stasiun ketubruk!Dan lagi sepanjang perjalanan itu kereta harus berhenti di 
beberapa stasiun. Perancis hanya satu stasiun - Gare du Nord saja - lalu di 
Belgique ada dua - Brussel dan Antwerpen dan di Belanda ada empat stasiun - 
Rotterdam - Den Haag - Schiphol dan terakhir Amsterdam.

Line yang bisa dijalani kereta dengan cepat dan bahkan maximum ( tetapi pada 
umumnya tidak pernah ) adalah antara Paris dan Brussel, sudah itu menuju ke 
Holland sudah tidak bisa lagi secepat ketika antara Brusel dan Paris. Karena 
rel keretanya tidak memungkinkan buat jalan kereta dengan kecepatan tinggi. 
Dan lagi menurut saya sekitar stasiun Brussel - rel keretanya sangat jelek - 
sangat padat - terkadang ada puluhan pasang jalan rel - yang centang 
perenang. Semua ini menyebabkan jalannya kereta tidak mungkin bisa cepat.

Ketika jalan kereta dipacu sampai lebih dari 400 km perjam, pabila di 
seberang jalan dengan mobil - sangat indah pemandangannya. Bagaimana 
jalannya mobil secepat apapun - hanya bilangan detik - jauh tertinggal 
dengan kereta. Secepat-cepat jalan mobil takkan lebih dari 200 km perjam, 
sedangkan kereta sampai 400 km perjam - maka jauhlah mobil-mobil itu 
tertinggal. Saat-saat inilah ada tontonan yang tidak semua orang 
memperhatikannya - dan saya sangat suka memperhatikan tontonan yang bagi 
orang lain mungkin nggak ada apa-apanya!

Ketika saya sudah sampai di stasiun Paris - Gare du Nord - minta ampun 
banyaknya orang - tumplek-plek - banyaknya menyemut - gila Paris sekali ini! 
Karena saya bertahun-tahun "menjadi tukang-naik-kereta" - jadi dengan 
sendirinya saya banyak yang tahu karena semata-mata seringnya mengalami dan 
melihat. Kereta yang secara teratur antara Paris - Amsterdam dan sebaliknya, 
setiap hari selalu ada setiap satu jam - lalu ketika mulai siang - menjadi 
dua jam satu kali. Yang pergi pulang karena ada keperluan atau dinas, adalah 
ke Brussel, baik dari Amsterdam maupun dari Paris. Sebab Brussel adalah 
salah satu kota PBB di Eropa. Kota PBB lainnya adalah New York - Geneve ( 
Jenewa ) dan Strassbourg - kota perbatasan antara Perancis dan Jerman. 
Tetapi wilayahnya adalah milik Perancis.

Kota Genve menurut saya adalah kota yang paling indah dan jauh lebih bersih 
daripada Paris. Kelelahan dan kecapekan hari ini bukan karena sudah 
makan-tenaga,- tapi capek meilhat orang yang begitu banyak - begitu berjubel 
- dan sangat berdesak-desakan. Tapi akhirnya saya sudah sampai di sarang 
saya - istana saya di mana istri saya sudah menunggu saya si mbak ACER,-

--

di rumah,-   Paris,- 15 April 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL

[budaya_tionghua] puisi SASTRA - BANGSA - NEGARA dan NEGERI

2006-04-11 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



S A S T R A  -  B A N G S A  -  N E G A R A -
dan N E G E R I

Indonesia tanahairku
sungguh Salah Asuhan
Indonesia tercinta
sungguh dalam Belenggu
Indonesia tanah yang mulia
Tak Putus Dirundung Malang
Indonesia betapa kaya-raya
bagaikan Jalan Tak Ada Ujung
A ha..Siti Nurbaya...
remang-remang Teluk Jakarta
siapa meramal akan segera berdiri tegak?
dari begitu dalam terpuruk?
semoga Layar Terkembang!
kini kembang-api
memancar di siang hari
tak banyak menambah terang
sia-sia dipupuk
sia-sia disiram
lantaran penyakit Korupsi
penyakit bawaan yang tak mengenal musim
kita tunggu Arus Balik,-

---

Holland,-11 April - 06,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] BACAAN RINGAN ( Jangan Kira......)

2006-04-11 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



B A C A A N   R I N G A N
( Jangan Kira..)


Sudah dua hari ini saya lihat Berry diantar oleh mamanya pabila pergi 
sekolah. Ini tidak biasa - sebab dulunya Berry selalu pakai sepeda. Tapi dua 
hari ini Berry selalu dibonceng mamanya menuju sekolah. Ketika saya tanyakan 
kepada mamanya - lama saya terpekur - merenung sambil menenangkan diri dari 
keterkejutan.

"Sepeda Berry sudah satu minggu ini dicuri orang",-
"Di mana dicurinya.",-
"Ya di rumah ini - diambil dari dalam gudang itu...:, sambil Nita menunjuk 
gudang dekat pintu belakang.
Dan berceritalah Nita kepada saya. Ketika itu pagi sekali - kira-kira jam 
06.00. Ketika Nita mau berangkat bekerja pagi. Ketika dia baru saja turun ke 
lantai-dasar, terlihat pintu belakang terbuka lebar. Dan dilihatnya pula 
pintu gudang terbuka lepas. Dia sudah terasa - pasti ada yang tidak beres. 
Segera dia mendatangi gudang - dan terlihat sepeda Berry sudah lenyap. 
Padahal semua sepeda baik dalam gudang maupun yang di luar disandarkan di 
dinding-batas rumah tetangga - seluruhnya ada 7 sepeda. Tetapi rupanya yang 
diincer sepeda Berry. Sepeda Berry memang sebuah sepeda kecil - tetapi 
sangat bagus dan baru saja dibeli.

Menurut mamanya Berry - sepeda itu pabila dijual di toko biasa - toko sepeda 
biasa apalagi yang besar, harganya antara 400 sampai 600 euro. Ketika saya 
tanyakan, kira-kira buat apa si pencuri begitu nekad mencurinya. Nita 
mengatakan, kemungkinan besar sepeda itu masih laku dijual seharga 150 
sampai 200 euro,-

Dua minggu sebelum kejadian ini - seorang tetangga kami - tante Rita sudah 
mengingatkan agar berhati-hati dengan sepeda - jangan diletakkan 
sembarangan. Sebab tante Rita ini baru saja kehilangan sepeda yang masih 
cukup baru - dan ketika itu disandarkan di dinding rumahnya. Tante Rita ini 
tetangga kami yang letak rumahnya bersebelahan dengan mesjid Al-Aboubakr - 
dan paham bahasa Indonesia - dia sudah puluhan tahun di Holland ini.

Katanya, Berry seharian itu menangis kesedihan dan sangat kesal - dongkol 
dan marah. Dan ibunya terganggu tidurnya - karena memikirkan - betapa hal 
itu bisa terjadi begitu saja. Bayangkan - semua mereka masih utuh di rumah 
itu - artinya belum ada yang meninggalkan rumah. Baru siap-siap mau 
berangkat. Dan lagi pintu belakang itu ditutup hanya tidak dikunci - seperti 
biasa kami lakukan bertahun-tahun ini. Jadi rupanya - si pencuri kira-kira 
sangat memahami hukum-gerak dari penghuni rumah kami. Pada moment bagaimana 
mesti dilakukan gerak ini dan gerak itunya - harus pas dan harus presis 
waktunya agar jangan sampai kepergok.

Bertahun-tahun ini, kami pada umumnya tidak pernah mengunci pintu-belakang 
rumah kami. Hanya kami tutup saja tanpa menguncinya. Termasuk gudang - tak 
pernah dikunci. Tetapi rupanya - dan pantas saya lihat sudah - kini sudah 
selalu dikunci pintu gudang belakang itu. Dan pintu belakangpun sudah mulai 
dikunci pula. Dalam batin saya - sudah kehilangan barulah berhati-hati dan 
ingat akan kunci!

Hal ini ada hikmahnya bagi kami semua, terutama juga bagi diri saya. Sebelum 
kejadian ini - betapa saya begitu mempercayai rasa aman dan terlindungnya 
kampung kami Almere-Stad ini. Rasanya tak mungkin akan ada maling dan 
kemalingan serta kecurian seperti yang kami alami ini. Kejadian ini 
benar-benar sangat menggemparkan - sebab begitu berani dan begitu nekadnya 
si pencuri. Padahal kalau saya hitung-hitung di dua keluarga anak saya ini - 
total jenderal sudah kehilangan sepeda sebanyak lima buah! Tetapi yang 
sangat mengagetkan adalah kehilangan sepeda Berry ini. Karena pencuriannya 
justru seperti di depan mata kami sendiri - diambil dari dalam gudang dan 
dilarikan cepat-cepat - hanya dalam moment beberapa detik atau menit paling 
lama.

Dalam hati saya, jangan kira Holland ini aman dari segala pencurian dan 
kemalingan - dan jangan kira kampung Almere-Stad kami ini aman-aman saja - 
tak ada kemalingan dan kecurian. Sekarang di depan mata kami - begitu berani 
dan begitu nekad si pencurinya mula-mula masuk dari pntu belakang dan lalu 
membuka pintunya lebar-lebar dan lalu masuk pintu gudang dan lalu mengambil 
dan membawa sepeda itu lekas-lekas ke luar, lalu selanjutnya entah 
apalah...

---

Holland,-  11 April 06,-




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] BERITA YSBI = Yayasan Sejarah dan Budaya Indonesia

2006-04-09 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



B E R I T A   Y S B I = Yayasan Sejarah dan Budaya Indonesia


Sebenarnya sudah terlalu lama YSBI tidak punya kegiatan apa-apa. Lama 
kosongnya - terbitan majalah KREASI yang dulu kami terbitkan - yang isinya 
budaya-sastra dan sejarah serta sosial-budaya lainnya, terhenti selama 4 
tahun! Tidak kepalang tanggung! kini semua teman menuntut - menuntut dirinya 
masing-masing agar mari kita terbitkan lagi. Tetapi di atas segala-galanya 
bereskan dulu organisasinya. Baik organisasi YSBI maupun Redaksi dan Dewan 
Redaksi KREASI buat kembali menerbitkan majalah KREASI.  KREASI terakhir 
yang kami terbitkan adalah nomor 6 pada tahun 2002,-

Semua teman bertekad - mari perbaiki organisasi YSBI dan terbitkan kembali 
KREASI dengan wajah baru dengan isi baru - yang seharusnya lebih menarik dan 
lebih mendapat kepercayaan para pembacanya.

Hari ini kami rapat paripurna - dari 14 anggota pengurus lama sejumlah 12 
orang hadir - dan dua orang absen karena sedang di Indonesia,-

Dengan saling terbuka - dan saling bertekad bulat sesudah melalui banyak 
pengemukaan pendapat - dan mengoreksi dirinya sendiri, maka dua badan - baik 
badan induk YSBI maupun Dewan Redaksi KREASI semuanya terbentuk secara 
demokratis dipilih secara bebas dan terbuka.

Pimpinan YSBI yang baru :

terdiri dari tiga ketua yang berfungsi sama:
Sobron Aidit - Sularjo dan D.O.S Sukardiman
dan terdiri dari tiga sekretaris yang berfungsi sama:
Sugeng - Chalik Hamid dan Dini
dan terdiri dari tiga bendahara yang berfungsi sama:
Mawie Anta Jonie - Nova dan Bregas,-

Jang kami maksudkan berfungsi sama karena kami tidak menggunakan istilah 
Ketua I atau Ketua II dan Ketua III,-

Lalu terbentuk juga Dewan Redaksi KREASI
yang terdiri dari Asahan Alham Aidit, sebagai Ketua Dewan Redaksi
dan Sekretaris Dewan Redaksi KREASI
Mawie Ananta Jonie dan Dini,-

Sebelum pemilihan diadakan pemaparan pikiran, usul-usul, saran mengenai 
organisasi kedua badan ini. Induk Organisasinya dan Dewan Redaksi KREASI,-

Saya bicara lebih dulu menyatakan keberatan saya menjadi pengurus apapun di 
YSBI karena kedudukan saya di Paris - sangat jauh dari Holland. Dan sangat 
tidak praktis - tidak bisa aktive karena keterbatasan jarak - tempat dan 
waktu. Saya kemukakan alasan yang menurut saya semuanya masuk-akal dan 
sejujurnya. Tetapi dalam beberapa kali pencalonan - nama saya tetap ada. Dan 
atas permintaan banyak teman pada akhirnya "saya menyerah" dan menerima 
permintaan dan harapan banyak teman. Dalam hati saya : saya belum bisa 
melepaskan keterikatan saya dengan Holland. Tetapi begitu disanggupi - 
seharusnya kewajiban dan tugas itu sepenuhnya harus dipikul dengan penuh 
tanggungjawab.

Rapat kami sudahi dari jam 11.00 sampai jam 17.00,-  Sangat terimakasih kami 
kepada keluarga Mawi Ananta Jonie dan istrinya Lily yang sangat baik - 
sangat ramah dan penuh rasa persahabatan dan kekeluargaan - dan dengan 
hidangan banyak - enak dan lezat,-

-

Almere - Holland,-   9 April 06,-18.08,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] KOLOM SAYA - Keunggulan dan Kekurangan Dua Pandangan Dunia

2006-04-08 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


K O L O M   S A Y A

Keunggulan dan Kekurangan
Dua Pandangan Dunia,-

Setelah saya hidup belasan tahun di Tiongkok - melihat dan merasakan serta 
menyaksikan dan mengalami sendiri kehidupannya itu sendiri - apa yang 
dikatakan Dunia Sosialisme Tiongkok, memang dan sudah tentu ada keunggulan 
dan ada kekurangannya. Demikian pula pandangan Dunia Kapitalis.

Ketika itu - ketika kami baru datang di Tiongkok tahun 1963 - keadaan betapa 
sulitnya - hampir dalam segala bidang. Kebanyakan mobil apalagi yang berupa 
truk - bis - angkutan besar - selalu ada gelembungqn besar di atasnya. 
Sebuah barang besar seperti bantal atau gulungan besar sekali. Itulah gas 
pengganti bensin. Karena sangat sulit bensin - Tiongkok hampir bisa 
dikatakan tak ada bensin - jadi sebagai gantinya gelembungan gas itu - dari 
terpal yang kuat dan tahan berpanas dan tahan dingin. Mau beli apa-apa - 
harus pakai kupon. Ada kupon beras - ada kupon tepung - ada kupon gula - ada 
kupon daging - kupon kain - apa saja yang dari kapas - cotton, ada kupon 
minyak. Barangkali ada belasan jenis kupon bahkan mungkin puluhan. Semua ini 
buat mengatasi kekurangan bahan sandang-pangan-papan. Dan menjaga kestabilan 
kehidupan penduduk dan tanahair.

Tetapi lama-lama keadaan Tiongkok membaik dari hari ke hari - dari bulan ke 
bulan dan selanjutnya dari tahun ke tahun. Sampai pada masa kini - ingat - 
Tiongkok itu adalah urutan ke 6 di dunia secara kemajuan ekonominya - dan 
beberapa tahun lagi direncanakan akan ada pada urutan ke 4! Tetapi ketika 
hendak membangun sosialisme pada tahun-tahun yang saya sebutkan itu, banyak 
sekali barang-barang - bahan makanan - bahan papan yang sangat kurang. Gaji 
rata-rata sangat rendah. Sudah beberapa tahun bekerja - gaji rata-rata 
penduduk dan pekerja Tiongkok tidak sampai 100 yuan! Ada teman sekerja kami 
yang mendapatkan gaji 60 yuan satu bulan!

Tetapi mereka bisa makan - bisa makan secara wajar dan kalau pandai 
menghemat bahkan bisa sekali-sekali makan enak - ada daging - ada sayuran 
dan cukup bervitamin dan bergizi. Perumahan biarpun para pekerja dan buruh 
itu memiliki rumah atau kamar sempit, tetapi sewanya murah - ada subsidi dan 
terjamin tidak akan diusir. Ada Serikt Buruh yang akan selalu memperhatikan 
dan menjaminnya! Jadi tidak akan ada istilah mati kelaparan secara aslinya! 
Tidak ada orang yang diusir dari rumahnya karena tidak mampu bayar sewa 
rumah atau kamarnya! Setiap ada buruh atau pekerja yang sakit dan harus 
diopname di RS - sudah ada dan sudah siap di mana akan ditempatkan. Tidak 
mungkin seseorang buruh atau pekerja terlantar karena tidak ada RS yang akan 
dapat menerimanya. Semua kehidupan kaum buruh dan pegawai sudah ada 
pengaturannya! Kalau sesorang mati-pun, sudah ada tempat di mana dia akan 
dikuburkan atau akan dikrematoriumkan.

Memang kehidupan masih sulit ( ketika itu ) - masih cukup sederhana - jauh 
dari kemewahan. Tetapi ada satu hal yang paling penting bahkan terpokok. 
Para buruh dan pegawai itu merasa terjamin hidupnya - merasa aman dan 
terlindungi. Betapapun gaji kecil - hidup sederhana - tetapi mereka aman dan 
tenteram, karena semua ada jaminannya. Negara mengurusnya dengan 
sebaik-baiknya menurut kemampuan dan kekuatan negara itu sendiri. Lalu 
bukankah yang paling penting dalam rentang kehidupan ini adalah rasa aman - 
rasa terjamin dan rasa terlindungi dalam kehidupan. Rasanya hal-hal inilah 
yang sangat nyata saya lihat dalam penghidupan ketika hidup di Tiongkok 
selama belasan tahun itu. Katanya kini walaupun keadaan kehidupan sudah 
sedemikian makmurnya - kayanya - tetapi rasa aman damai - serba terjamin 
seperti dulu itu - sudah sangat menipis bahkan samasekali tidak begitu lagi.

Dan saya dengar kehidupan yang dulu Sosialis sebagaimana saya ceritakan ini 
- kinipun di Russia yang dulu bernama Republik Sosialis Uni Sovyet - kinipun 
tidak sedikit yang mau kembali dan ada juga yang merindukan masa dulu itu! 
Betapapun sedikitnya - dan juga di Tiongkokpun demikian pula> Ada yang ingin 
kembali seperti dulu lagi - biar sederhana - biar agak sulit kehidupan 
secara fisik - tetapi rasa aman - rasa terjamin seperti dulu itu - sudah 
pada beterbangan ke langit kapitalis. Tentu saja yang mau dan merindukan 
masa dulu itu tidak pasti harus diperhitungkan - tetapi harus selalu 
diperiksa di mana kesalahan  urus dari sosialisme yang rada-rada sudah 
hampir sama dengan kapitalisme ini!

---

Paris,-8 April 06,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your us

[budaya_tionghua] YANG MASIH TERSISA - Dari Obrolan Tidak Resmi

2006-04-06 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



Y A N G  M A S I H  T E R S I S A
( Dari Obrolan Tidak Resmi )


Ketika tahun 1962 ada rombongan delegasi Presiden Sukarno ke Amerika 
Serikat. Seperti biasa Bung Karno selalu memerlukan dan mementingkan dalam 
rombongannya ini termasuk rombongan Nasakom. Artinya komposisinya ketika itu 
dikatakan kalau sebuah meja haruslah meja berkaki empat - janganlah sampai 
meja berkaki tiga! Ini sebenarnya sindiran buat semua kabinet ketika itu - 
selalu bagaikan sebuah meja berkaki tiga - tidak empat. Kenapa seharusnya 
empatkaki? Karena yang menang pemilihan umum bukankah ada 4 Partai Besar. 
PNI - NU - Masyumi - PKI? Kalau PKI tidak masuk kabinet - bukankah artinya 
meja itu berkaki tiga? Pincanglah! ini pengertiannya ketika itu.

Karena rombongan Presiden ini beliau sendiri yang langsung menangani dan 
mengurusnya, Bung Karno lalu mengutamakan "meja berkaki empat - normal"  
dengan komposisi Nasakom. Nas - A sangat biasalah - tetapi rombongan ini ada 
kom-nya. Maka DN AIDIT - bang Amat ikut dalam rombongan Presidan karena 
ditunjuk dan ditetapkan Presiden sendiri.

Ketika rombongan makan-pagi, Presiden selalu menanyakan tentang sesuatu 
mengenai kehidupan sehari-hari anggota rombongannya. Presiden biasanya 
menanyakan "tadi malam kemana kamu?" Dan orang yang ditanya menjawab 
entah kemana dan bersama siapaDan Presiden biasanya menganggukkan kepala 
sambil senyum-senyum banyak arti. Lalu tanya lagi anggota lainnya. Juga 
begitu Presiden dengan senyum yang banyak mengandung arti...dan beliau 
biasanya akan berkata..."Oo begitu...lalu jam berapa pulangnya?" Dan 
orang itu akan menjawab yang didengar banyak anggota rombongan sambil banyak 
terdengar tertawa ramai.

Lalu Presiden tanya lagi kepada seseorang..Dan orang itu menjawab " tadi 
malam kami bersama Aidit...", belum lagi selesai orang itu berkata, Bung 
Karno sudah mengatakan..."okey, kalau bersama Aidit, bisa terjamin tokh 
- takkan macam-macam dan pulangnyapun normal", dan semua anggota 
rombongan tertawa ramai.

Sepertinya pabila seseorang bersama Aidit, maka ada jaminan orang itu tidak 
akan kelayaban ke mana-mana sampai pagi misalnya.Aidit menjadi simbol 
sebagai anggota rombongan yang disiplin dan tidak sulit mengaturnya.

Di kalangan dalam sendiri, Bang Amat banyak ditanya oleh kawan-kawannya 
tentang kehidupan di Amerika Serikat. Sebab AS ketika itu ada pada puncaknya 
anti-komunis dan juga anti-PKI. Tetapi karena Presiden sendiri yang 
mengikut-sertakan unsur Nasakom - maka tidak bisa lain, begitulah adanya.

Ada pertanyaan ketika rapat besar buat mendengarkan laporan Bang Amat, 
bagaimana tentang kehidupan para buruh di sana. Dan Bang Amat memang 
meninjau beberapa pabrik - perbengkelan dan beberapa perusahaan dan 
pertokoan. Pertanyaan itu bagaimana menurut penglihatan dan pengamatan Bang 
Amat cara kerja buruh dan sistim kerja dan sistim salaire-nya. Bang Amat 
menjelaskan, - katanya ada satu hal : effisiensi kerja para buruh di AS 
sangat efektive - rajin dan giat serta penuh inisiative. Dan hal ini yang 
sangat tipis pada kita...demikian kata Bang Amat. Dan kami yang mendengarkan 
pada menganggukkan kepala dengan banyak mengandung pertanyaan yang rasanya 
belum selesai - seolah-olah tidak rela mengapa Bang Amat berkata begitu - 
yang padahal apa yang dikatakannya itu adalah benar pada kenyataannya,- Kami 
ketika itu rata-rata masih sulit mengakui kenyataan begitu - masakan kita 
tidak menghantam kapitalisme di segala bidang apapun,-

--

Paris,-   6 April 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] DARI Saya - dari KOLOM SAYA

2006-04-06 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


D A R I  S a ya - dari K O L O M   S A Y A


Sangat banyak pendapat dan pandangan dan berbagai pikiran mengenai yang 
tadinya bertema MANAKAH YANG BANYAK - ORANG-ORANG DARI NEGERI SOSIAIS 
MELARIKAN DIRI KE NEGERI KAPITALIS ATAUKAH ORANG-ORANG DARI NEGERI KAPITALIS 
MELARIKAN  DIRI  KE  NEGERI  SOSIALIS. Lalu tema ini berubah semakin luas - 
melebar menjadi APAKAH SOSIALISME PUNYA HARI  DEPAN?Lalu kata Sosialisme 
diubah menjadi MARXISME.

Dan diskusi - isi posting bertambah banyak dan berbagai ragam. Lalu banyak 
teman yang memang berkehendak baik - bermaksud baik - menanyakan mengapa 
saya kurang aktive ikutserta dalam pendiskusian "yang padahalkatanya dulunya 
adalah seorang guru SPC - Sekolah Partai Central dan guru MDH lagl!". Lalu 
kepada saya banyak sekali pendapat - kritik - hujatan - sampaimaki-makian - 
pelecehan - merendahkan - mengejek dan sebangsanya itu.

Sudah saya tulis bahwa saya menerima itu semua dengan senang hati dan 
samaskali tidak merasa sakit hati apalagi dendam. Ada lagi yang mengatakan, 
kok sehabis nulis melempar "bola panas" lalu tiba-tiba nulis tentang Amien 
Rais - dan demokrasi Amerika lalu malah nulis KlubTertawa.gimana sih!
Agar semua teman juga tahu - sudah saya katakan - saya bebas menulis apa 
saja - tentang apa saja. Saya bebas mulai dengan yang ini - lalu berhenti - 
dan lalu nulis yang lain lalu yang lain lagi. Saya menulis dalam segala 
cuaca segala espace apa saja. Dari menulis tentang pertentangan Israel - 
Palestina - Lalu Peta Politik Indonesia Kini - lalu besoknya saya nulis 
tentang Bacaan Ringan - tentang cucu saya Berry - pemain bola harapan 
berusia 10 tahun! Lalu tentang ke pasar beli cabe - beli ikan teri dan 
terasi. Saya tidak terikat pada satu tema.

Tentang menulis tema besar yang sangat luas ini - saya sudah katakan pada 
tulisan saya - bahwa saya tidak mampu memprakarsainya - memimpinnya - 
memegang kendalinya. Sudah saya usulkan agar ada teman lain yang saya anggap 
mampu dan pandai membawakannya.

Pasal pelajaran teori yang dulu-dulu, saya sudah banyak lupa - sebab semua 
buku-buku saya yang barangkali dari ratusan sampai ribuan - sudah habis 
dirampas - dibakar - dibuang oleh tentara dari ruMh saya di Tebet - Jakarta 
dan Gondangdia Lama Jakarta. Buat suatu diskusi dengan tema begini luas dan 
begini ilmiah begini makan-pikiran - tidak mungkin tanpa buku bacaan yang 
lengkap. Dan saya sudah berpisah dengan semua ajaran dan ilmu yang dulu saya 
geluti sampai tahun 1963 - sudah itu saya tidak pernah lagi membacai 
buku-buku itu. Dan ketika saya membacai uraian teman-teman tentang isi tema 
akbar ini - bukan main saya merasa sangat ketinggalan - dan saya tak punya 
daya apa-apa. Karena otak saya samasekali kosong melompong - sudah sangat 
jauh dari ilmu-terori buku-buku itu. Dan saya sangat sedih - tidak mungkin 
saya dengan aktive lagi ikut-serta dengan teman-teman yang begitu hebat - 
begitu fasih dengan segal terori revolusi dan ajaran Marxisme.

Jadi maafkanlahsaya - jangan terlalu banyak mengharapkan saya. Biarkanlah 
saya menjadi diri saya sendiri. Biarlah si sobron menulis CORAT-CORET - 
OBROLAN MALAM - SERBA-SERBI - MENU MASKAN - BACAAN RINGAN dan sebagainya 
yang sangat cetek - sangat ringan - dan sangat tidak ada artinya bagi 
REVOLUSI dan ajaran MARXISME. Dan hanya begitulah yang dia bisa - hanya 
begitu sajalah kemampuan dia sebagai pengarang - biarkanlah dia mau nulis 
apa saja - asal ada faedahnya bagi sementara orang.

Jadi bebaskanlah saya mau menulis apa - boleh diejek - dihina - dihujat - 
tetapi jangan dilarang - biarkanlah dia menjadi dirinya sendiri. Tokh di 
sini tidak ada ikatan apa-apa - tidak ada ketergantungan organisasi. Saya 
akan sangat senang pabila orang masing-masing pandai dan dapat menghargai 
satu sama lain - menghormati kebebasan harkat kemanusiaannya antara satu 
kepada yang lain. Itu saja dulu,-



Paris,-   6 April 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] BERBAGAI PENDAPAT MENGENAI TULISAN SAYA

2006-04-05 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



B E R B A G A I   P E N D A P A T   M E G E N A I  T U L I S A N   S A Y A

Awal mulanya saya mengajukan soal yang dulu pernah lama nyangkut dalam 
kepala saya dan lama tertahan mengendap - lalu mulai pada tahun 1979 dan 
seterusnya saya kemukakan pikiran saya ini di depan forum diskusi. 
Perntanyaan itu adalah : "Banyak mana orang-orang yang melarikan diri - 
apakah dari negeri sosialis ke negeri kapitalis - ataukah dari negeri 
kapitalis ke negeri sosialis" - ini tema pokoknya. Sudah itu tentulah 
berkembang saling hubungan lainnya - termasuk lalu mengapa sebabnya begitu 
dan banyak lagi.

Lalu berkembang dengan berbagai tanggapan dan reaksi banyak teman. Ada yang 
mengusulkan agar temanya "Apa Sosialisme Punya Hari Depan"? Lalu ada yang 
mengusulkan sebaiknya kata sosialisme diganti dengan "Marxisme". Sejak itu 
diskusi dalam berbagai situs dan milist berkembang begitui pesat dan ramai 
yang ikut-serta. Sudah tentu karena saya yang pertama melontarkan "bola 
panas" - ini istilah seorang teman, sayalah yang paling banyak menerima 
kritik - pendapat - pelecehan - menghina - maki-maki dan hujatan. Ada lagi 
teman yang minta kepada teman lainnya agar teman itu bisalah bicara dari 
hati ke hati kepada si sobron - agar dia jangan lagi nulis yang begituan. 
Dalam tulisan itu saya dianggapnya tukang provokasi - saya secara sadar dan 
tidak sadar sudah melemahkan usaha pembentukan meunju front persatuan 
nasional dan katanya lagi saya adalah seorang yang sudah berkapitulasi - 
lariisme - sembunyi dan sebagainya istilah yang keras dan membeling tajam.

Ada lagi yang meremehkan tulisan saya yang OBROLAN MALAM itu atau 
CORAT-CORET atau yang lainnya - sebagi tulisan yang samasekali tidak ada 
harganya - yang bisa begitu saja dibuang ke keranjang sampah - sangat ringan 
- cetek dan bagaikan sangat mudah diterbangkan angin! Kepada semua pendapat 
ini atau makian dan hujatan ini - yang betapapun meremehkan saya - saya 
sangat memeriksa diri saya. Saya bertermakasih atas semua pendapat itu. 
Artinya tulisan saya itu dibaca - diperhatikan - disimak dan itu menghendaki 
pemikiran - tenaga-pikir yang tidak begitu saja dikeluarkan.

Saya samasekali tidak marah dan tidak sakit hati. Dalam batin saya - ya 
begitu itu kalau mau jadi penulis - kalau mau jadi pengarang. Kalau sedikit 
saja lalu marah lalu sakithati lalu juga kembali maki-maki dan menghujat 
orang tadi itu - ya sama saja dong! Dan jangan jadi penulis dan jangan jadi 
pengarang! Orang yang bersih dari semua kesalahan yang tak ada kesalahannya 
samasekali adalah orang yang juga samasekali tidak berbuat apapun! Jadi 
pabila kita sudah bertekad berbuat - bekerja dan menghasilkan - pastilah 
ada-ada saja kesalahannya. Ini harus saya sadari dan pahami.

Ada lagi begitu membaca tulisan saya - dia hanya berkomentar"Pantasan 
PKI kalah!" Ndak apa-apa, itu pendapat dia bukan? Siapa tahu dia benar? Kan 
semua pendapat belum teruji - masih dalam proses. Sebaliknya bagaimanakah 
saya setelah membacai begitu banyak berjenis kritikan - hujatan _ peremehan 
- penghinaan - menganggap rendah dan sebagainya? Saya tidak pernah menyesali 
apa yang sudah saya lakukan - sejak dulu! Tetapi harus selalu introspeksi 
diri - hanya jangan mundur. Karena itu saya tidak bisa dipaksa atau dibujuk 
lemah lembut agar jangan menulis agar jangan mengarang lagi - stoplah sudah. 
Pabila saya mu menulis ya menulis kapan saja dan tentang apa saja - tak ada 
pembatasan - dan pabila saya mau berhenti - ya berhenti bukan karena 
larangan atau paksaan dan bukan pula karena bujukan. Tetapi semua apa yang 
sudah teman-teman timpakan kepada saya - saya membacainya saya 
memperhatikannya dan saya samasekali tidak sakit hati - teruskanlah - 
sebagaimana sayapun akan terus kalau merasa saya harus terus dan akan 
berhenti kalau saya merasa saya mau berhenti - bebas - bebas berpikir dan 
bebas bertindak - tapi sekali-kali jangan menyakiti hati orang lain,-

-

Paris,-   5 April 06,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] FW: Re: [BelitungIsland.COM] BERBAGAI PENDAPAT MENGENAI TULISAN SAYA

2006-04-05 Terurut Topik Sobron Aidit

Original Message Follows
From: "kiagus" <[EMAIL PROTECTED]>
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [BelitungIsland.COM] BERBAGAI PENDAPAT MENGENAI TULISAN SAYA
Date: Wed, 5 Apr 2006 17:59:26 +0700

Saya masih suka mengamati tulisan pak long
banyak yang saya dapat dari tulisan Pak long, semisal bagaimana perjalanan
panjang Pak long untuk berjuang mempertahankan hidup sebagai manusia yang
punya sisi kekurangan dan kelebihan..disini saya bisa belajar dari manusia
yang termotifasi..jika merasa teraniaya, oleh kekuasaan

Alhamdulillah Pak long termotifasi menjadi seorang penulis sejati dengan
menghasilkan beberapa karya Buku sebut saja Tulisan dengan judul RAZIA
AGUSTUS begitu membuat aku terharu

---
Kisah Hidup Seorang Pelarian
Judul: Razia Agustus
Penulis: Sobron Aidit
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 2004
Tebal: 178 halaman
Harga: Rp 22.500

Buku ini merupakan kumpulan cerpen karya Sobron Aidit, penulis dan penyair
yang kini mengelola restoran Indonesia di Perancis. Sobron banyak menuturkan
pengalaman hidupnya, juga orang-orang terdekatnya. Di antaranya, kisah kakak
kandungnya, "Bang Amat" yang digambarkan sebagai tokoh yang rajin
belajar, giat bekerja, dan sangat dekat dengan masyarakat bawah. Sosok ini
mengingatkan kita kepada Dipa Nusantara (DN) Aidit, tokoh yang tidak asing
pada era Orde Lama. Dalam Razia Agustus, diceritakan bagaimana abangnya
diburu oleh kaum militer namun berhasil lari ke luar negeri dan baru kembali
setelah Kabinet Sukiman bubar.
Dengan bahasa yang ringan, Sobron berkisah mengenai keluarganya di Pulau
Belitung dan perjuangan ayahnya dalam mencapai kemerdekaan. Ia sendiri
membantu ibunya berjualan kue sebelum berangkat ke sekolah. Dalam
pelariannya ke luar negeri, Sobron mengisahkan pengalamannya ketika bekerja
di Tiongkok, dan menerima dua kenyataan pahit, yaitu istrinya meninggal dan
diputus kontrak kerja oleh Radio Beijing. Lepas dari Tiongkok, Sobron
diterima sebagai pengungsi oleh Pemerintah Perancis. Ia gembira ketika
diterima sebagai warga negara Perancis karena itu berarti ia mempunyai
kesempatan untuk pulang ke Indonesia. "Tragis, aku hanya bisa ke Indonesia
kalau aku menanggalkan keindonesiaanku" (Naturalisasi II, halaman 118). Niat
Sobron untuk berziarah ke makam orang- tua dan kakak kandungnya, tidak
tercapai. Selain karena situasi politik yang tidak memungkinkan, sampai
sekarang makam DN Aidit tidak diketahui keberadaannya. (LAZ/Litbang Kompas)
-
Sedikit sekali orang seperti Pak long yang mau berbagi cerita berupa tulisan
yang setiap hari ada di milis ini, bukankah dari cerita bisa menghasilkan
ide atau membuat suatu perubahan. secara tidak lansung, berjuang untuk suatu
kebenaran tidak hanya dengan pisik tapi tulisan akan lebih menusuk kedalam
otak setiap orang yang membacanya...

Tetaplah menulis Pak long dengan tulisan Pak Long inilah Warisan untuk anak
cucu nanti mereka akan belajar agar tidak terulang lagi suatu Awan yang
kelam dulu...tragedi yang memillukan...yang hingga terasa sampai saat ini...

Seorang penulis sejati Chairil Anwar sepanjang hidupnya hanya menghasilkan
satu buah buku yang tipis kumpulan sajak-sajaknya...Chairil Anwar tidak
menikmati hasil dari Loyalti karyanya ia keburu meninggal di usia yang
muda..

Warisan Chairil Anwar Berupa kumpulan sajaknya sangat luar biasa

  Chairil Anwar bisa hidup 1000 tahun didalam hati orang, ketika membaca
tulisan berupa sajaknya
---

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Jakarta 5 April 2006
salam hangat
kiaguswahyudi






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[budaya_tionghua] KOLOM SAYA - DUA PANDANGAN DUNIA - SOSIALISME DAN KAPITALISME

2006-04-04 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



K O L O M  S A Y A :

D U A  P A N D A N G A N  D U N I A

S O S I A L I S M E  D A N  K A P I T A L I S M E

Pada tahun 1957 - 1958 saya pernah ditugaskan menjadi guru matapelajaran MDH 
= Materialisme - Dialektika dan Historis di Jalan Padang, sebagai salah 
seorang guru di SPC = Sekolah Partai Central. Sangat suka dan sangat 
bersemangat saya mengajar matapelajaran ini - karena banyak persoalan yang 
dapat dan harus kita pecahkan. Melatih berpikir - berdebat dan mencari 
kebenaran hakiki dan adalah pendapat kita bersama bahwa inti ajaran marxisme 
dan juga sosialisme adalah MDH ini.

Salah satu pandangan dunia ajaran marxisma dan yang MDH ini adalah hukum 
perubahan. Bahwa segala sesuatu itu selalu berubah. Semua hal-ihwal akan 
selalu berubah. Termasuk pikiran kita dalam otak dalam hati juga akan selalu 
berubah. Siswa-siswa saya yang adalah kebanyakan orang-orang tua dan yang 
sudah sarjana - antaranya pegawai tinggi DKA = Jawatan Kereta-api dan 
beberapa eselon Pegawai Tinggi di beberapa kementerian. Kalau tak salah 
ketika itu malah usia saya yang termuda dalam ruangan kelas di Japad = Jalan 
Padang itu.

Setiap diskusinya sangat menarik - sangat hidup - penuh dengan perbedaan 
pendapat dan terkadang menyatu pada satu muara. Semua ini melalui perdebatan 
sangat sengit - tetapi dengan kepala dingin.
Salah satu yang menjadi perdebatan itu yalah mengenai Hukum Perubahan ini. 
Saya katakan bahwa segala sesuatu itu - apalagi hal-ihwal akan selalu 
berubah. Mengapa harus dikatakan hal-ihwal? Karena kalau ilmu pasti, sampai 
sekarang belum ada kenyataan berubah. Misalnya dua kali dua sama dengan 
empat. Ini di mana-mana sama dan kapanpun sama, di dunia Sosialisme sama 
dengan di dunia Kapitalisme. Di Kepala seorang kapitalis besar sama dengan 
yang ada di kepala buruh yang paling tertindas bahwa dua kali dua itu adalah 
empat.

Ketika itu ada seorang pengikut kursus, seorang Insinyur bertanya dan 
mempersoalkan - kalau semua hal-ihwal itu selalu berubah - apakah ilmu dan 
ajaran filsafat MDH ini juga akan terkena ancaman perubahan itu sendiri? 
Ketika itu saya jawab, sebaiknya kita tidak menyebutkan ancaman perubahan. 
Kalaupun berubah itu samasekali bukan karena ancaman tetapi melalui suatu 
proses yang panjang dan matang. Mungkin Bapak itu merasa sangat kuatir 
pabila ilmu pandangan filsafat MDH ini akan berubah - mengancam pandangan 
dan anutan filsafat kita.

Perdebatan dari diskusi matapelajaran MDH ini yang jadi inti pokok dari 
ajaran marxisme dan sosialisme ini benar-benar sangat menarik - sangat hidup 
perdebatannya. sangat banyak yang kita dapat dari begitu banyak persintuhan 
pikiran antara peserta diskusinya.

Setelah kita atau saya, katakanlah begitu,- terjun sendiri di tengah 
masyarakat, maka segala pandangan dan ajaran yang dulu saya kedepankan 
ketika di depan kelas - nyata benar adanya - begitulah keadaan yang 
sesungguhnya.

Pada musimgugur tahun 1980 bulan Oktober, kami bertiga dengan dua putri saya 
- sesudah memakamkan almarhum ibunya - istri saya - kami beristirahat dan 
liburan ke Kanton - Kuangdong. Kami menginap di sebuah hotel yang bagian 
bangunan kedua sisinya sedang dibuat sayap hoofdgebouwnya - gedung baru. 
Yang sebelah kiri dikerjakan para buruh Tiongkok. Yang sebelah kanan 
dikerjakan para buruh yang didatangkan dari Hong Kong.

Kedua gedung besar itu dibangun oleh masing-masing kubu dari kebetulan dua 
kubu - dua pandangan dunia. Ini samasekali bukannya disengaja - tetapi 
memang jadwal kerjanya dari masing-masing perusahaannya dari 
kontrak-kerjanya sudah begitu. Ketika pada jam-makan siang dan ketika 
selesai - selepas kerja - semua gerak-gerik dan tingkah-laku para buruh itu 
akan tampak kelihatan.

Ketika bel berbunyi tanda sudah jedah kerja - jam makan-siang, masing-masing 
buruh dengan kebiasaannya masing-masing. Saya lihat dengan matakepala 
sendiri. Para buruh dari Hong Kong itu berlarian bersicepat menuju kantin. 
Dan makan secara lahap - dan minumannya kebayakan bir atau soft dring - 
cocacola - fanta - Oso dan lain-lain. Mereka sangat mewah makannya. Dan 
banyak dan lahap. Tetapi sangat ketat dengan waktunya - begitu jam kerja 
dimulai - mereka berlari menuju pos kerjanya masing-masing. Dan sangat giat 
- sangat ketat dan sangat keras kerjanya.

Tetapi di dunia yang sebelah kiri ini - para buruh Tiongkok, tidak saya 
lihat suasana yang seperti saya lihat di dunia sebelah kanan - para buruh 
dari Hong Kong ini. Para buruh Tiongkok bahkan ada yang agak santai-santai 
saja - pelan dan samasekali bertentangan dengan yang saya lihat pada para 
buruh dari Hong Kong. Mengenai hal ini - saya perbincangkan dengan teman 
saya yang juga kader Tiongkok yang menemani kami.

Katanya tentu saja akan begitu suasananya. Kenapa lalu? Di pihak Hong Kong 
karena memang sistimnya kapitalistis - jadi para buruh itu harus sangat 
hati-hati menjaga dirinya. Harus giat harus rajin dan harus berinisiatif - 
penuh semangat kerja! Kenapa? Kalau tampak kelihatan oleh

[budaya_tionghua] OOT: TANGGAPAN DARI BERBAGAI PENDAPAT ( Kepada Semua Teman-Teman Ini )

2006-04-02 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


T A N G G A P A N  D A R I  B E R B A G A I  P E N D A P A T
 ( Kepada Semua Teman-Teman Ini )

Tulisan saya yang saya namakan CORAT-CORET dari OBROLAN MALAM yang saya 
siarkan di milist ini - ternyata dapat tanggapan begitu banyak - begitu 
menarik - dan begitu menarik perhatian. Persoalan Besar - yang lalu judulnya 
diambil dari tulisan Mas HARSUTEJO - APA SOSIALISME PUNYA HARI DEPAN?

Lalu Mas Aji teman saya yang baru-baru ini sangat marah kepada saya - karena 
memang ada kekeliruan saya terhadapnya - kira-kira menanggapi 
begini.Nah, Mas "bola panas" yang sampeyan lemparkan barubaru ini sudah 
menggelinding ke mana-mana. Lalu siap-siaplah sampeyan buat turtut serta 
dalam perdebatan ini. Jangan lalu mundur kebelakang...Kira-kira isinya 
begitulah.

Dan sangat sayangnya - semua pendapat itu tidak terbaca oleh saya. Sebab di 
milist saya tidak ada - tidak terkirim karena saya tidak berlangganan semua 
yang dulu saya masih dikirimi setiap hari. Tetapi karena saya sangat 
kewalahan menghadapinya - yang setiap harinya ada ratusan posting - lalu 
saya hentikan dari berlangganan. Jadi semua tulisan yang mengenai tulisan 
saya maupun tentang saya - sangat sayang saya tidak membacanya.

Tetapi Mas Aji yang baik ini - akan selalu mengirimi saya fwd-nya atau 
resumenya atau catatan ringkasnya. Kepada Mas Aji dengan ini saya 
mengucapkan sangat terima kasih.

Lalu kepada semua teman ini - saya sangat berterimakasih atas saran - 
pendapat - penjelasan - reaksi - dan sebagainya atas tulisan saya tersebut 
tadi.

Terimakasih yang sangat ini, saya tujukan kepada -( tidak urut dan 
acak-acakan ):
1. Mas Aji
2. Mas Bismo DG yang di Praha - Cheko
3.ChanCT yang di Hongkongi
4. Asahan Alham yang di Holland
5. K. Soekadar yang dilupa saya di mana
6. Harsutejo di Bekasi - Jakarta
7. Dan yang belum tercatat lagi - tetapi surat tanggapannya terus mengalir 
atas reaksi dari tulisan saya itu.

Lalu ada yang mengusulkan - bagaimana kalau kita Berdiskusi secara serius - 
misalnya adanya atau kita selenggarakan dengan isi DISKUSI AKBAR TENTANG 
MASA DEPAN SOSIALISME atau apalah misalnya.

Saya setuju - tetapi dengan ini saya nyatakan tentang diri saya. Saya tidak 
punya kemampuan buat mengurus - memprakarsai - memimpin suatu DISKUSI AKBAR 
yang sifatnya begitu besar - begitu akbar. Saya tidak kuat - saya tak punya 
kekuatan apapun. Tetapi apabila diksusi itu ada dan terselenggara - sudah 
pasti saya ikut menyumbang pikiran dan ide-ide yang ada dalam kepala dan 
pikiran saya. Itulah pendapat saya di depan sidang pembaca yang luas ini.

Lalu saya punya pikiran begini - dan ini usul saya. Saya sangat ingin 
mengajukan beberapa nama, agar teman-teman inilah yang memprakarsai - 
memimpin pendiskusian akbar yang kalau memang mau diadakan.

Saya usulkan agar nama-nama inilah yang memimpin - mengurus dan 
memprakarsainya :

1)  Sdr CHAN CT yang di Hong Kong
2)  Sdr Bismo DG yang di Praha
3)  Sdr Harsutejo yang di Bekasi - Jakarta - Indonesia

atau mungkin teman lain punya usul lain dan punya pendapat serta pikiran 
lain. Silahkan - kita mulai bicara secara bebas dan terbuka serta jujur,-

Maafkan saya dan terimalah rasa terimakasih saya yang sedalam-dalamnya,-

Salam hangat dan akrab,-

sobron aidit,-


Paris,-   2 April 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: YANG SAYA CATAT TENTANG PERANCIS

2006-04-01 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :


Y A N G  S A Y A  C A T A T  T E N T A N G  P E R A N C I S

Sejak beberapa bulan yang lalu sampai kini, masyarakat atau penduduk 
Perancis dalam bergolak. Yang saya catat, beberapa bulan yang lalu itu 
akibat banyaknya hura-hara - demonstrasi - konfik sosial - bentrokan antara 
polisi dan masyarakat - di seluruh Perancis banyak korban. Di antara korban 
itu yang jelas lebih banyak benda - gedung - barang. Mobil saja beberapa 
bulan yang lalu lebih 1000 dibakar atau hancur - karena memang dihancurkan 
oleh massa yang marah.

Sampai ke detik ini - unjukrasa - demonstrasi masih tetap bergolak - panas 
dan bentrokan - konflik badan-raga tetap selalu ada. Massa penduduk - rakyat 
dan pelajar mahasiswa menuntut keadilan. Menuntut perbaikan pendidikan - 
kesehatan - dan terutama lowongan-kerja buat tenaga-muda yang kesempatannya 
semakin sempit. Kenaikan pajak sedang dipertimbangkan. Dan sampai kini surat 
isian pajak buat penduduk belum dibagikan. Padahal biasanya surat-isian atau 
formulir itu selalu datang pada bulan Februari dan pada akhir Maret, 
semuanya harus sudah disetor - diserahkan kepada Jawatan Pajak. Orang 
menunggu-nunggu buat segera diisi. Sebab terlambat sedikit - denda dan 
hukumannya cukup berat - padahal orang itu bukannya sengaja -

Saya mencatat - selama saya menjadi penduduk Paris selama seperempat abad 
ini - rasanya Perancis tak pernah sepi dari pemogokan - demonstari - 
bentrokan - konflik di berbagai bidang. Setiap bulan selalu saja ada 
pemogokan - atau demonstrasi - unjukrasa. Dalam bentuk kecil - sedang dan 
besar - berskala nasional. Dalam bentuk kecil - biasanya antara instansi 
tertentu dengan pihak penguasa ( pemerintah ). Dalam bentuk sedang - 
biasanya pada batas kota-kota - termasuk kota-kota besar. Dalam bentuk besar 
- biasanya mengglobal secar nasional - seluruh Perancis.

Pada hal lain, saya juga mencatat - Perancis ini, maksudnya rakyatnya atau 
penduduknya - sangat peka akan ketidakadilan - akan kepincangan sosial - 
segera menentang semua pelanggaran. Mereka tidak akan mendiamkannya - mereka 
dengan mudah mengatakan "tidak" kalau memang tidak. Karena itu tindakan 
pemogokan - tindakan melawan terhadap apa saja yang menurut mereka tidak 
masukakal - dan tidak lurus - tidak jujur - akan mereka gugat dan tantang. 
Dan dengan mati-matian. Lalu saya teringat - pantas saja Perancis ini 
asal-cikal-bakalnya Revolusi Demokratis Sedunia. Pantas saja disebut 
asal-cikal-bakalnya Revolusi Burjuis Demokratis.

Rasanya di Perancis ini sangat mudah dan secara gurau - kami sering 
mengatakan pemogokan di Perancis ini sudah bagaikan hobby saja adanya! Saya 
masih ingat perkara mogok ini. Pada mula pertama kami tiba di Perancisr pada 
tahun 1981 - kami sudah disambut oleh pemogokan buruh-buruh pegawai Pelabuan 
Udara Roissy - bandara Paris. Akibat semua itu - kami seluruh penumpang 
pesawat tidak bisa mengambil barang dari dalam cargo - bagasi - perut 
pesawat. Karena tidak ada buruh-buruh dan pegawainya yang seharusnya 
bertugas. Akibatnya apa. Selama dua minggu itu kami terpaksa tidak ganti 
pakaian! Termasuk ketika menyambut Tahun Baru 1982 - kami tetap dengan 
pakaian lusuh dan sedikit bau-lah! Sesudah ada tanda boleh dimulai kerja 
lagi - barulah kami diperb olehkan mengambil barang-barang bawaan kami. 
Banyak sekali orang-orang yang juga seperti kami - pada berpakaian kumal - 
selama dua minggu nggak ganti pakaian!

Segi baiknya tentu saja banyak - yang saya tuliskan sedikit mengandung segi 
negativenya. Segi positivenya - Perancis adalah teguh menegakkan demokratis 
- keadilan dan penegakan hukumnya kuat. Dan rasa perikemanusiaan dan Hak-Hak 
Azasi Kemanusiaannya teruji selama sepanjang sejarah. Kalau tidak begitu - 
akan selalu mendapat perlawanan - penentangan - pemogokan - unjukrasa - dan 
bisa setiap hari bentrokan antara massa yang menentang dengan polisi penjaga 
keamanan; Inilah yang saya lihat Perancis selama ini. Tetapi pergolakan - 
perjuangan tetap selalu hidup dan berjalan,-



Paris,-  1 April 06,-







.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: CORAT - CORET dari OBROLAN MALAM ( Berbagai Pengalaman - bagian satu )

2006-03-29 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :



C O R A T - C O R E T  dari  O B R O L A N  M A L A M
  ( Berbagai Pengalaman - bagian satu )

Saya kira sangat menarik pabila semua pengalaman perorangan para kaum 
eksodus yang secara besar-besaran pindah ke negeri yang sekarang mereka 
tinggal menetap, dituliskan menjadi buku atau dengan tulisan biasa. Banyak 
saya mendengar atau bertanya - minta diceritakan bagaimana pengalaman mereka 
mula-mula pindah ke Eropa ini. Baik yang kini di Jerman - di Swedia - di 
Holland maupun di Peracis. Sangat asyik mendengarkan pengalaman ceritanya.

Yang menulis buku bagaimana tentang pengalaman mereka ketika pindah kediaman 
tetapnya dari berbagai negara asalnya sampai tanah yang kini didiaminya buat 
menetap seperti sekarang ini, pernah saya baca. Dan sangat asyik membacanya. 
Begitu banyak pengalaman pahit mereka - sengsara dan penderitaan batin 
mereka. Salah seorang yang tulisannya sudah saya baca adalah tulisan teman 
saya Mas Aji. Sekarang ini dialah satu-satunya teman yang akrab dengan saya.

Mas Aji menuliskan pengalamanya ketika dia mula-mula ke luarnegeri buat 
bersekolah - melanjutkan sekolahnya di Republik Demokrasi Korea. Beberapa 
tahun di sana dan menikah di sana juga - yang sampai kini kekal abadi - 
istrinya yang sangat baik - sangat ramah dan fasih berbahasa Indonesia - 
Mbak Lien - orang Russia. Mas Aji sesudah itu pindah ke Uni Sovyet - dan 
beberapa tahun di Uni Sovyet. Lalu pernah tinggal di Yugoslavia beberapa 
lamanya. Lalu pada akhirnya pindah yang mungkin kepindahan terakhir dari 
pengalaman hidupnya - pindah ke Perancis - Paris sampai sekarang ini.

Mas Aji menceritakan semua pengalaman kehidupannya di beberapa negara di 
mana dia pernah hidup. Sangat banyak pengalaman yang ditempuhnya - dan 
uraiannya sangat jujur - apa adanya - begitulah yang dia rasakan. Saya kira 
sudah tentu akan ada orang-orang yang tidak akan suka membacanya - karena 
Mas Aji menuturkannya - adalah dari hati sanubarinya yang jujur. Tetapi 
kejujuran Mas Aji itu sendiri belum tentu semua orang akan setuju dan akan 
suka! Tetapi saya katakan pendapat saya dulu - saya sangat suka membaca 
bukunya ini. Buku yang begitu tebal pabila diterbitkan - saya kira akan 
menjadi 600 sampai 700 halaman. Dia bagi menjadi tiga bagian kehidupan 
secara kenegaraan. Secara kebetulan - dia kumpulkan ketika selama 
kehidupannya di Korea - lalu ketika kehidupan selama di Uni Sovyet dan 
ketika kehidupannya di Perancis ini.

Kini buku itu sedang dalam pemeriksaan - koreksian buat dicetak yang mungkin 
di Jakarta. Saya merasa beruntung karena saya adalah pembaca pertama sebelum 
naik mesin-zet-cetak. Pengalaman Mas Aji benar-benar luarbiasa - sangat 
kompleks - rumit dan sangat berliku-liku. Sebagai ilustrasi - saya ceritakan 
sedikit - Mas Aji ini menurut saya - sangat menguasai bidang profesinya : 
yaitu ilmu kedokteran. Dia akhli transplantasi - secara kampungannya akhli 
cangkok! Dia sebenarnya juga seorang dermatoloog. Jangan heran dan jangan 
kaget.Mas Aji ini punya lima diploma kedokteran dan dia secara sah punya 
gelar Phd! Ini yang paling tinggi sudah! Tetapi sang nasib berkata lain. Dia 
bekerja di Paris sampai pensiunnya hanya diakui sebagai "pembantu 
jururawat". Padahal tidak jarang - yang dia kerjakan adalah pekerjaan 
seorang dokter - dan gaji serta pangkatnya adalah sebagai pembantu jururawat 
- belum sampai perawat baru pembantu!! Apa semua ini? Pihak pemilik 
RumahSakit sudah tentu akan dapat menghemat uang dan gaji...tidak perlu 
mengeluarkan uang buat gaji seorang dokter yang akhli lagi!!

Rumahnya di Paris adalah apartemen yang sangat kecil pabila dibandingkan 
dengan apartemen siapapun. Padahal tamu-tamunya banyak dan sering menginap 
di sana. Buat mereka berdua sepasang suami istri itupun - aparteman itu 
sangat kecil - apalagi pabila ada tamu dan tamu itu menginap pula!
Tapi saya melihat - bahwa Mas Aji ini betul-betul orang Jawa! Sangat ndjowo 
- terlalu tidak bisa berkata tidak! Terlalu ramah terlalu baik. Pengalaman 
kehidupannya selama puluhan tahun di luarngeri sebagai kaum eksilan, sangat 
luarbiasa - berliku-liku dan penuh kerumitan dalam pengertian banyak yang 
tidak sesuai dengan kemauannya dan cita-citanya - bahkan terkadang sangat 
bertentangan.

Yang gilanya dan anehnya - dokter Aji ini lha kok pada akhirnya "hampir jadi 
sastrawan"! Atau bakal menjadi sastrawan yang baik - yang trampil dan yang 
bukunya akan sangat menggemparkan. Dan saya sangat percaya pabila buku Mas 
Aji ini terbit dalam tahun ini juga - sorry berat ya - saya anjurkan 
bacalah! Sangat menarik. Dulu Mas Aji ini adalah siswa taruna di Magelang 
Sekolah AMN - Akademi Militer Nasional. Kalau diteruskan dan lancar - maka 
lihat temannya - seperti Try Sutrisno itu - sudah lama jadi Jenderal dan 
Wakil Presiden dan banyak teman Mas Aji lainnya yang sudah jadi jenderal. 
Tapi "nasib Mas Aji" - betapapun banyak gelar dokter sampai Phd ini - dia 
hanya bergadji dan mendapat pensiun 

[budaya_tionghua] OBROLAN MALAM ( Perpindahan Besar-Besaran )

2006-03-28 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :




O B R O L A N   M A L A M
( Perpindahan Besar-Besaran )



Pada tahun 1970, dalam suatu diskusi, sudah itu dalam beberapa diskusi, saya 
selalu membawa persoalan yang ada dalam kepala saya - apa yang saya rasakan 
dan yang saya lihat kenyataannya.
Persoalan itu yalah - siapakah yang paling banyak jumlahnya, apakah 
orang-orang dari negeri sosialis melarikan diri ke negeri kapitalis - 
ataukah orang-orang dari negeri kapitalis melarikan diri ke negeri sosialis. 
Ini persoalannya. Dan ketika itu jumlah yang melarikan diri atau katakanlah 
berpindah secara gelap-gelapan - sembunyi-sembunyi atau melarikan diri 
secara terang-terangan menentang pemerintahnya sendiri - bertambah banyak 
dari tahun ke tahun.

Pertanyaan saya ini memang banyak yang tidak suka mendengarkannya - bahkan 
saya bisa dituduh macam-macam. Tapi saya tidak perduli - sebab inilah kata 
hati saya - inilah kejujuran saya. Dan saya tahu, sebenarnya banyak juga 
yang sebenarnya mau mengajukan soal itu - tapi tidak berani - takut dicap 
reaksioner dan anti-revolusi! Padahal tidak pernah persoalan ini lalu 
menjadi pendiskusian secara mendalam dan ilmiah - yang ada hanya intrig dan 
tuduh-menuduh! Jadi sebenranya ada rasa ketakutan dan ketidakenakan buat 
mendiskusikannya! Bahkan terasa takut pada bayangan sendiri!

Yang jelas ketika itu - antara negara dan negeri saling menerima dan menolak 
pelarian antar negeri yang sistimnya berlainan - bertentangan. Dari RRT 
melarikan diri ke Taiwan dan dari Taiwan melarikan diri ke RRT, semua ada 
dan selalu ada. Ketika itu baru antara penerbang - angkatan-perang. Di 
negeri lainpun juga ada - misalnya dari Uni Sovyet ke negeri kapitalis 
lainnya. Tetapi yang masuk ke dalam persoalan kategori persoalan saya - 
yalah mana banyak - mana besar jumlahnya antara dua sistim yang bertentangan 
itu.

Ketika itu gelombang perpindahan besar-besaran terjadi dari negeri sosialis 
ke negeri kapitalis. Dan ini terjadi sesudah eksodus raksasa antara negeri 
sosialis - dan lalu pindah ke negeri kapitalis. Ada dari Uni Sovyet yang 
pindah ke Vietnam. Lalu ada yang pindah ke RTT. Dan ada yang pindah ke 
Jerman Timur. Ke Hongaria - Polandia dan Rumania. Tetapi pada akhirnya 
eksodus raksasa ini lalu menuju dua sasaran - ke Tiongkok dan Vietnam. Dan 
perpindahan masih tetap tukar-menukar dan beralih pandangan. Lalu mulai 
pindah secara finishing touh-nya - menuju semua negeri kapitalis. Yang 
terbanyak ke Holland - lalu ke Jerman Barat dan ke Swedia dan Perancis. 
Orang-orangnya tetap masih yang itu-itu juga - yang dulu berdiam di negeri 
sosialis termasuk dari Tiongkok dan Vietnam dan Albania dan bahkan dari 
Kuba. Lalu berbondong-bondong datang dari negeri sosialis lainnya dari 
Jerman Timur - dari Hongaria - Rumania dan lain-lainnya. Eksodus raksasa ini 
berlangsung antara tahun 1970 sampai dengan tahun 1980 - dan seterusnya 
sampai mendekati tuntas.

Maka timbullah pertanyaan saya yang dulu pernah saya tanyakan tetapi tak 
pernah mendapat jawaban. Atau tahu dan paham jawabannya - tetapi tak sedap 
pabila mendengar jawabannya! Atau malah ada kemungkinan yang akan berkata - 
sudahlah jangan pula menepuk air di dulang nanti kepercik ke muka sendiri - 
nggak enak kan! Saya masih ingat pada pelajaran-pelajaran politik yang 
pernah kami terima - betapa kapitalis itu jeleknya - jahatnya - kejamnya - 
busuknya. Tetapi pada akhir kali kami menerima pelajaran itu - pada akhirnya 
semua atau kebanyakan tinggal dan berdiam di negeri kapitalis itu sendiri - 
yang dulu kami maki-maki kami hujat dan menananamkan benci kami kepadanya. 
Dan kenyataannya dari ratusan bahkan mungkin ribuan antara kami dulu itu - 
sesampainya di negeri kapitalis yang sangat kami benci itu - pada pokoknya 
tak ada yang menjadi gelandangan tak keruan - terlalaikan - miskin papa 
sampai kelaparan - terlunta-lunta - tak seorangpun.

Teman-teman saya yang saya hormati dan hargakan - pabila saya menulis begini 
- tidak berarti watak dasar kapitalisme itu sudah jauh berubah! Bukan - 
bukan begitu. Watak dasar kapitalisme tetap jahat - serakah - menimbun - 
tidak ingat rakyat banyak. Tetapi saya sendiri mengakui dan merasakan - 
bahwa kapitalisme yang sekarang ini samasekali tidak sama serupa sebangun 
seperti jajaran genjang dengan kapitalisma zamannya Karl Marx dulu. Ada 
perubahan - tetapi bukan perubahan fundamental yang mengubah watak dasarnya. 
Tapi akan lebih tepat kalau saya katakan ada penyesuaian dengan kemajuan 
zaman - misalnya dengan perubahan yang terjadi juga pada sisitim sosialis 
yang sudah jauh berubah. Lebih jauh dari itu - hanya pendiskusian secara 
ilmiah dan jujur serta terbuka yang dapat kita simpulkan bagaimana kita 
memandang segala dan semua itu,-

---

Paris,-28 Maret 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua

[budaya_tionghua] puisi KEPODANG

2006-03-26 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :




K E P O D A N G


Kepodang dengan dada menantang
melesat tinggi jauh terbang
depan jendelaku - melirik ke dalam
lalu hinggap di pucuk cemara.

Kepodang baik diam maupun terbang
tetap tampan dan anggun
cemara berbuah burung
seakan bangga dihinggapi kepodang.

Kepodang dengan dada menantang
warna cerah sinar kuning
terlalu suka - gembira ria
aku melihatmu dengan dada busung.

Aku ingat yang satu itu
terlalu rindu aku akanmu
kataku - kau itu potensial
kau itu tambang
kau itu gunung terjal
kau itu tanah idaman
di mata dan di hati
kau itu perempuan sejati
yang sungguh lain sendiri,-

-

Paris,-   27 maret 06,-




.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[budaya_tionghua] OOT: OBROLAN MALAM ( Mistik? )

2006-03-25 Terurut Topik Sobron Aidit
Sobron Aidit :




O B R O L A N   M A L A M
  ( Mistik? )


Problim mistik di Indonesia itu bukan main banyaknya - dan bukan main 
kompleksnya. Soalnya mau percaya apa nggak - hanya itu saja. Mau percaya ya 
boleh - mau nggak percaya ya nggak berdosalah!
Tapi jangan sampai mengutuk dan menghujat orang-orang yang percaya ya! Juga 
nggak perlu memuji-muji orang yang nggak percaya. Pokoknya ya itulah 
kekayaan negeri kita - berbagai ragam - berbagai macam!

Sudah saya ceritakan pada tulisan beberapa bulan yang lalu - ada keluarga 
saya yang sudah janji mau saling ketemu dengan seseorang terkenal. 
Sesampainya di tempat yang dijanjikan - dengan tegesa-gesa dia 
berkata..."Waduh..maafkan Oom ya NdukSekarang ini Oom harus ke 
tempat itu. Soalnya orang itu sudah menunggu Oom di suatu tempat - dan akan 
segera dia kembali ke dunianya yang aslinya. Sedangkan dia ini sudah 600 
tahun yang lalu meninggalnyaJadi Oom harus mempedulikan orang yang sudah 
begitu jauh - begitu raib dan begitu sudah lama meninggalnya.dan kini 
mau ketemu Oom, jadi harus segera Oom pedulikan. Maafkanlah Oom",-
Dan sang Oom itu meninggalkan si Nduk buat ketemu sama orang yang 600 tahun 
yang lalu meninggalnya!! Bayangin itu! Semua bisa terjadi di Indonesia!

Ada lagi satu cerita - yang bisa benar - bisa dipertimbangkanlah - boleh 
percaya boleh nggak - nggak ada dosanya dan juga nggak ada pahalanya! Serba 
serilah - pulang pokok!

Seseorang yang benar-bebar mau berdagang - mencari orang pintar - peramal 
yang sangat jitu - katanya. Dia mau menanyakan - dagang apa yang kira-kira 
sangat cocok buat dia. Dan setelah dia bertanya-tanya ke sana ke mari - maka 
bertemulah dengan jawaban yang dia cari itu. Dan orang ini pergi katanya ke 
Gunung Kawi - mencari dukun-peramal itu. Dukun ini sangat terkenal dan 
ramalannya sangat boleh dipercayai - katanya.

Sesampainya di tempat pertapaannya - lalu calon pedagang ini menanyakan 
kira-kira berdagang apa yang dia akan untung dan cocok dengan dirinya. 
Peramal-dukun ini dengan asyik dan khusuk melihat dan mengamati diri calon 
pedagang. Setelah beberpa lamanya dengan segala komat-kamit dan jampi-jampi 
dan doa dan mantra - maka berkatalah sang Peramal - Anda akan sangat cocok 
dan beruntung pabila berdagang dan jualan yang bendanya cair atau yang 
berbentuk air dan cair.

Calon pedagang itu dengan wajah berseri-seri pulang dengan harapan 
berbunga-bunga dan mengharapkan agar berbuah lebat. Dia mulai jualan dan 
berdagang minuman - semua minuman ringan maupun setengah berat - seperti 
limonade - sarsaparila - bir - dan lainnya. Dia buka toko kecil di depan 
rumahnya. Tetapi setelah berbulan-bulan; tidak juga membawa keuntungan 
apa-apa. Malah dia akhirnya hampir bangkrut!

Tidak puas dengan semua ini - dia datang lagi ke Peramal dulu itu, dan 
menghadap lagi. Tetapi Peramal itu dengan mantap dan berketetapan hati tetap 
menyatakan hal yang sama seperti yang dia katakan dulu itu. Karena si calon 
pedagang itu tetap masih percaya dengan apa yang dikatakan Peramal Dukun itu 
- dia akan berusaha terus.

Sekali ini dia berdagang minyak dan bensin. Bukankah minyak dan bensin 
adalah benda cair juga? Tetapi sang nasib baik belum juga datang dan si 
calon pedagang lagilagi hampir bangkrut dan untunglah dia berhenti dagang 
barang berbentuk BBM itu.  Dia mencoba bagaimana kalau berdagang es - yang 
juga bukankah benda cair - berbentuk cairan?

Dan dia sendiri jadi kaget besar. Sebab ternyata sangat laku - laris sekali. 
Dari sehari ke sehari jualan esnya sangat laku bahkan luarbiasa. Dia sangat 
gembira. Tokonya yang tadinya kecil - lalu diperbesar. Tetapi tetap saja 
sangat laris. Akhirnya dia membuka pabrik - pabrik es. Lama-lama dan pada 
akhirnya pabrik es kepunyaannya itu dinamai Petojo-Es Pabrik - Es Petojo! 
Semua orang yang tinggal di Jakarta pada masa itu akan sangat kenal nama 
pabrik itu - ES - PETODJO.

Katanya - ketika si pedagang yang beruntung ini merayakan 50 tahun berdiri 
perusahaannya - dia datang ke Peramal dukunnya dulu itu. Dan mau membangun 
rumah atau jalan menuju ke rumah-
nya agar diaspal. Tetapi Peramal Pak Dukun kita ini mengusulkan lain - agar 
membangun sebuah gedung buat keperluan Puskemas di perkampungan daerah 
Gunung Kawi itu.

Dan gedung Puskemas yang dalam rangka merayakan dan memperingati Pabrik 
PETODJO - ES, pada ultahnya yang ke -50 tahunnya dibangun oleh pedagang yang 
ketika itu sudah kaya raya. Demikianlah cerita orang - dan sampai kini masih 
berbekas pabrik PETODJO-ES di Jakarta yang usianya menuju ke seabad!



Paris,- 25 maret 06,-






.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :.

.: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups

  1   2   3   4   >