[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-10 Terurut Topik Harry Adinegara
Apa yang diungkap oleh Bung Tirta memang ada benarnya.
Sekalipun banyak lulusan dokter tapi kalau manajemen dan 
kebijakan soal kebijakan dalam medicare bagi rakyat ya
inilah yang terjadi. Yang punya duit ber-obat ke LN, tinggal
yang berani berobat di Indonesia dengan pelbagai alasan,misalnya
duit pas2an maka berobat di RS setempat.dengan resiko di
permainkan soal perawatannya.
 
Ini ada cerita, menjaga agar aku tidak di gait seperti Prita maka 
aku tidak sebut2 RS mana yang memperlakukan patient-nya seperti
tersebut dibawah.
 
Aku kenal dengan patient ybs, seorang ibu dari seorang kawanku.
Sang ibu suatu hari ber-keluh menggigil kedinginan, ngak bisa
kencing dan berak. Dibawa ke RS X. Setiba disana, diambil darah-
dan diharapkan tidak pulang dulu, alias nginap di RS.
Besoknya entah dengan alasan apa, kembali sang ibu diambil
darahnya lagi, tanpa ada hasil alias tidak diberi tahu kenapa
dan penyakit apa yang mengganggu kesehatannya.
Menjelang hari ketiga, kembali diambil darah sekalian juga
di X-ray. Lama2 sanak pamilinya ngak betah, ini dikarenakan/
dipicu, dihari ketiga belum ada yang tahu soal ibunya itu sakit
apa rekening RS sudah disodorkan untuk segera dilunasi/dibayar.
Bukan seribu/ sepuluh ribu tapi sampai jutaan rupiah untuk...
...nginap tiga hari di RS keparat itu tanpa ada yang tahu kenapa 
sang ibu itu sakit.
Setelah dibayar, buru2 sanak pamilinya melalui dokter lain , masuk
ke RS lain, dan ...alhamdulilah setelah diperiksa..ternyata ada infeksi
yang diderita ibu kawanku ini. Sekarang sang ibu sudah balik rumah
mengasuh cucu2-nya sehat walafiat, setelah cuman dua hari di rawat
di RS ini.
 
Jadi ber-obat di Indonesia ibaratnya main di Casinobisa untung
ya bisa buntung...karena RS X ini adalah contoh dimana dunia kesehatan
di Indonesia  telah di-ubah jadi tempat ber-business.
Apa2 koq dijadikan..obyek business ya!
 
Dari itu pruduksilah berjibun dokter2, tapi kalai manajemen dan kebijakan
itu langka di tanah air ya ...celaka-lah sang patient. Jadi anjuranku hati2
aja ber-obat di Indonesia. Tanya2 dulu diluaran dan buru2 minta second 
opinion ke dokter lain kalau kelihatannya dokter atau RS dirasakan mulai
...ber-business.
Dari itu apa yang sering aku sodorkan...negara tanpa menghormati
hukum dan aturan ya achirnya semua pihak bisa deldel duwel...dalam
hal ini manajemen, kebijakan soal pemeliharaan kesehatan dibuat
mainan business ya inilah yang terjadi.
 
Harry Adinegara


--- On Wed, 10/2/10, Tirta Telaga smarand...@gmail.com wrote:


From: Tirta Telaga smarand...@gmail.com
Subject: Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia
To: tionghoa-...@yahoogroups.com
Cc: ur...@googlegroups.com, gelor...@yahoogroups.com, Budaya Tionghua 
budaya_tionghua@yahoogroups.com, Nasional-list 
nasional-l...@yahoogroups.com
Received: Wednesday, 10 February, 2010, 4:10 PM


  



Sungguh miris mendengar kondisi perawatan kesehatan di negeri ini.
Padahal di beberapa kampus untuk bidang/jurusan yang berkaitan dengan
kesehatan telah dibuka kelas khusus mahasiswa dari Malaysia, seperti:
Kelas khusus bagi mahasiswa malaysia di jurusan Farmasi di ITB
Kelas khusus bagi mahasiswa malaysia di jurusan kedokteran di Universitas
Padjajaran.

Masalahnya sepertinya lebih pada manajemen atau kebijakan di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat.

Pada 9 Februari 2010 03:32, H.S. Han hanhwiesong@ planet.nl menulis:



 Kawan-kawan semilis yang baik,
 Saya membaca banyaknya WNI yang berobat ke luar negeri, ke Malaisia saja
 sudah ada seperempat juta orang.Tentang ini saya sudah menulis banyak
 artikel.
 1. meskipun penderita bisa membayar toq sebagai orang sakit pergi keluar
 negeri adalah tour yang memakan banyak kesulitan, badan lemah, nyeri,
 tumpah2, diare tidak bisa istirahat (tiduran) etc.etc.
 2. Bagi negara turis medis ini merugikan devisen negara yang tidak
 sedikit
 3. Menunjukkan kemunduran dari ilmu pengetahuan Indonesia chususnya dalam
 bidang kedokteran.
 4. Mengapa tidak diadakan reformasi managemen dari pendidikan kedokteran
 untuk meringankan penderita umumnya dan chususnya bagi The Have Not ?
 5. Berdirikanlah lebih banyak fakultas kedokteran, dan pendidikan
 spesialisme. Spesialis yang datang ke Indonesia, permudalah atau mengurangi
 waktu untuk adaptasi.
 6. Permudalah ijin mendirikan fakultas kedokteran yang kenyataan negara
 Indonesia kekurangan dokter. Saya akan bersedia membantu sekuat tenaga saya
 untuk membantu sedikitnya guru-guru besar dari Eropa, mumpung saya masih
 bisa membantu,meskipun saya menderita penyakit cancer yang sudah late case.

 Salam,
 Han Hwie-Song


 [Non-text portions of this message have been removed]

 


[Non-text portions of this message have been removed]









  
__
Yahoo!7: Catch-up on your favourite Channel 7 TV shows easily, legally, and for 
free at PLUS7. www.tv.yahoo.com.au/plus7

[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-10 Terurut Topik pempekd9
Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke 
Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah 
saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa 
tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. 

Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang 
memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena 
kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa 
banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di 
ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. 

Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu 
dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus 
bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah 
mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di 
Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa 
dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama 
ditinggalkan. 

Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja 
yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua 
kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti 
cadangan darah di PMI.  

Salam,
Anton W



Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-10 Terurut Topik jackson_yahya
boss di sini pengobatan maha sekali.
Di malaysia / singapur kan murah sekali.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: pempekd9 pempe...@yahoo.com
Date: Wed, 10 Feb 2010 22:25:17 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke 
Malaysia

Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke 
Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah 
saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa 
tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. 

Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang 
memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena 
kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa 
banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di 
ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. 

Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu 
dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus 
bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah 
mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di 
Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa 
dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama 
ditinggalkan. 

Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja 
yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua 
kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti 
cadangan darah di PMI.  

Salam,
Anton W




Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-10 Terurut Topik yuana_k
Ada dumping tidak yah?  Jangan-jangan tarif di Malaysia dan Singapura dibuat 
murah agar banyak orang Indonesia datang berkunjung dan melihat biaya 
pengobatannya murah, padahal ciri khas orang kitakan senang belanja. Sehingga 
mungkin saja keuntungan yang didapat dari kebiasaan kita yang suka belanja 
dapat menutupi subsidi pengobatan. Kan biaya belanja biasanya tidak ikut 
disebar luaskan pada saat membicarakan pengobatan.

Atau mungkin institusi pengobatan kita yang sama seperti industri kita yang 
cenderung untuk mendapatkan untung besar sehingga segalanya menjadi mahal dan 
tak kompetitif dengan produk impor.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Thu, 11 Feb 2010 00:21:25 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke 
Malaysia

boss di sini pengobatan maha sekali.
Di malaysia / singapur kan murah sekali.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: pempekd9 pempe...@yahoo.com
Date: Wed, 10 Feb 2010 22:25:17 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke 
Malaysia

Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke 
Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah 
saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa 
tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. 

Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang 
memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena 
kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa 
banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama di 
ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. 

Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu 
dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata harus 
bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu dokter bedah 
mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. Dokter di 
Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia bilang, kenapa 
dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik ini sudah lama 
ditinggalkan. 

Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja 
yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua 
kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti 
cadangan darah di PMI.  

Salam,
Anton W




[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-10 Terurut Topik east_road
Dear all, Saya Rasa Masalah ini Bukan hal yang gampang. 
Dalam kesempatan ini saya memaparkan Analisa saya yang mesti dibenahi dalam 
rumah sakit:

1. Biaya rawat inap di Rumah sakit di Indonesia semahal hotel berbintang.

2. Pajak dan regulasi Terhadap rumah sakit yang cukup tinggi.

3. Sulitnya alat - alat kedokteran masuk Indonesia terutama pengurusan Bea 
Cukai.

4. Harga Obat. Dan manufakturing Obat Di Indonesia masih Kurang, sehingga Obat 
-obatan masih dalam bentuk import.

5 Teknologi Alat kesehatan masih bentuk import,

6 Harga bersaing, Contoh anda mau Radiologi atau cek up kesehatan di Rumah 
sakti di Indonesia untuk satu badan itu perkiraan harganya sekisar 4-5 Juta 
rupiah. Sementara Di Malaysia dan singapura harganya bisa sekitar 2-3 juta..

7. Harga obat-obatan, tarif dokter dan makanan di kafetaria. Tidak dipungkiri 
untuk obat dan makan di kantin rumah sakit mahal. Contoh anda beli panadol 
Rp 7000 diluar rumah sakit seperti supermarket, toko obat, bahkan apotik, 
sementara di rumah sakit anda beli panadol saja bisa Rp 10.000,- bisa bahkan 
lebih.

8. Profesionalitas Dokter. Masih adanya Dokter Rumah sakit bersifat komersil, 
dan rumah sakit bersifat komersil, perlu adanya regulasi dan aturan main baru 
dari pemerintah, untuk mengatur Rumah sakit menjadi pelayanan Publik Servis.

9. Rumah sakit Swasta dan pemerintah perlu adanya pembenahan ruang kesehatan 
atau kamar rawat inap, Anda pernah dengar istilah kelas kambing. Kalau anda 
lihat kelas kambing itu sungguh menyedihkan kondisi kamarnya dibanding kelas 
rawat inap lain. Jujur saja saya pernah melihat kelas Kambing untuk masyarakat, 
tak bedakan ras atau suku yang membedakan anda adalah uang, selama ada uang 
anda bisa mendapatkan ruang kelas rawat inap lebih baik, ini harus diperbaiki, 
terutama kelas kambing, agar bisa lebih sehat lagi dan tidak ditumpuk 
ruangannya seperti ruangan ikan asin kata masyarakat.

10. Regulasi kembali Alih fungsikan Rumah sakit sebagai Tempat pelayanan Publik 
bukan mencari Komersil, karena selama ini lebih kearah komersil daripada 
pelayanan publik dibanding malaysia dan Singapura. Maka itu perlu kerjasama 
setiap departemen dari akses masuk obat, teknologi, pajak, servis, pendidikan 
kedokteran dan sebagainya.



[budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke Malaysia

2010-02-10 Terurut Topik B.H. Jo
 seperti industri kita yang 
 cenderung untuk mendapatkan untung besar sehingga segalanya menjadi mahal dan 
 tak kompetitif dengan produk impor.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: jackson_ya...@...
 Date: Thu, 11 Feb 2010 00:21:25 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke 
 Malaysia
 
 boss di sini pengobatan maha sekali.
 Di malaysia / singapur kan murah sekali.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: pempekd9 pempe...@...
 Date: Wed, 10 Feb 2010 22:25:17 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: [t-net] RE: Seperempat Juta WNI Berobat ke 
 Malaysia
 
 Saya ingat beberapa belas tahun lalu pernah antar papa saya berobat ke 
 Singapura. Dokter yang merawat sangat terkenal dan rekomendasi dari boss ayah 
 saya. Dokter tsb heran kenapa ayah saya berobat padanya. Dia bilang kenapa 
 tidak di Jakarta saja, ada dokter X yang sangat pandai, teman kuliahnya. 
 
 Beberapa tahun lalu ayah saya operasi jantung di Singapura. Dokter yang 
 memeriksa memilih dokter bedah dan team yang paling bagus di RS tsb, karena 
 kondisi yang sangat parah. Ternyata ayah saya memerlukan darah luar biasa 
 banyak, dibanding paman saya yang juga dioperasi pada hari dan jam yang sama 
 di ruangan sebelah. Yang seperti ini rasanya sulit di Indonesia. 
 
 Juga saya ingat, tante saya punya kista di rahangnya. Pergi borobat ke satu 
 dokter bedah mulut terkenal, juga di Singapura. Setelah operasi ternyata 
 harus bolak balik lagi. Kebetulan tante yang lain berkenalan dengan satu 
 dokter bedah mulut di Bandung. Akhirnya dokter tsb mengambil alih perawatan. 
 Dokter di Bandung terkejut, melihat hasil perawatan dokter Singapura. Dia 
 bilang, kenapa dokter tsb menggunakan teknik seperti ini, di Indonesia teknik 
 ini sudah lama ditinggalkan. 
 
 Memang ada beberapa masalah dengan pengobatan di Indonesia. PErtma team kerja 
 yang mungkin kurang bagus, walaupun dokternya sendiri sangat bagus. Kedua 
 kebersihan ruang perawatan. Ketiga ketersediaan dukungan medis lainya seperti 
 cadangan darah di PMI.  
 
 Salam,
 Anton W