Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Ada permasalahan tentu saja dicari jalan keluarnya, setelah didapat jalan keluar tentu saja harus direalisasikan, untuk merealisasikan tentu ada prioritas langkah2 yang harus didahulukan, saya rasa semua juga sudah tau. Tapi toh bisa melakukannya tanpa membuat orang kehilangan muka, kecuali untuk kasus-kasus yang berat dengan tujuan memberi efek jera. Sebagai manusia yg memiliki peradaban tinggi dan sangat menjunjung nilai-nilai di dalam 礼 (kesusilaan), sudah semestinya kita menghormati pribadi masing-masing orang, karena tidak ada orang yg sepenuhnya jahat atau sepenuhnya baik, tidak ada pula orang yg sepenuhnya tidak berguna. Manusia sebagai mahluk pembelajar wajar saja kalau belum tau kemudian membuat kesalahan, tapi perbedaannya manusia yang ingin maju, setelah ia menyadari membuat kesalahan dia berusaha untuk tidak mengulanginya dan berusaha berbuat lebih baik lagi. Tapi lain halnya lagi untuk orang yang berbuat memiliki maksud / motif-motif tertentu. kalau tidak salah seperti ada didalam Lun Yu : Kepada orang yang tidak semestinya kita ajak bicara tapi kita tetap berbicara itu namanya kita kehilangan kata-kata, kepada orang yang seharusnya kita ajak bicara tetapi kita tidak berbicara dengannya itu namanya kita kehilangan orang, orang yang bijak tidak akan kehilangan kata-kata maupun kehilangan orang. Terkadang kalau kita menyudutkan seseorang sampai ia kehilangan muka, apalagi untuk permasalahan yg kecil dan semua orang menjadi tau, yang terjadi justru ia membela diri mati-matian untuk mempertahankan harga dirinya, tentu saja ini bukan yang kita harapkan. ini sama juga seperti dalam strategi perang Sun Zi : Mengepung musuh tanpa menyisakan jalan musuh untuk mundur, akan mengakibatban musuh berperang mati-matian dan menimbulkan kerugian lebih besar. Demikian pendapat saya, maaf kalau gaya bahasa saya bersifat menggurui, saya disini hanya mengungkapkan pendapat dan pemahaman saya saja. Salam, hh From: shinmen takezo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 14, 2009 1:54:17 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama kasih muka atau kasih jalan keluar kalau tidak ada jalan keluar , orang lain akan melawan sampai titik darah penghabisan 2009/10/13 Hoey Hin > > > > > > > > > > > > >> >Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan >orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang >lain muka itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal >penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan >muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, >给别人留面子,也就是给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri >menyisakan jalan untuk mundur) > > >salam, >hh > > > > > From: Nasir Tan > >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Sent: Tuesday, October 13, 2009 20:39:03 >Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama > > > > >Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" >bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah >menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak >mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung >tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. > > >salam, > >NT > >--- On Tue, 10/13/09, John wrote: > > >>From: John >>Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama >>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >>>>Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM >> >> >> >>Pak Jimmy yth selamat malam, >>Terima kasih atas tanggapannya yang baik, >>memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan >>sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di >>kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan >>mengobati... >>>>Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, >>>>apalagi tanpa sanksi. >> >>Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya >>tangani, sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"... >> >>Selamat malam, >>John Siswanto >> >>--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanaya.geo" >>wrote: >>>>> >>> Bung John, >>> >>> Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain >> (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator >> untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa,
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
kasih muka atau kasih jalan keluar kalau tidak ada jalan keluar , orang lain akan melawan sampai titik darah penghabisan 2009/10/13 Hoey Hin > > > Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan > orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang > lain muka itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal > penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain > kehilangan muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering > katakan, *给别人留面子*,也就是*给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada > diri sendiri menyisakan jalan untuk mundur)* > > salam, > hh > > > -- > *From:* Nasir Tan > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com > *Sent:* Tuesday, October 13, 2009 20:39:03 > *Subject:* Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama > > > > Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" > bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah > menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak > mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung > tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. > > > salam, > > NT > > --- On *Tue, 10/13/09, John * wrote: > > > From: John > Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM > > Pak Jimmy yth selamat malam, > Terima kasih atas tanggapannya yang baik, > memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan > sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di > kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan > mengobati... > Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, > apalagi tanpa sanksi. > > Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya > tangani, sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"... > > Selamat malam, > John Siswanto > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. > com<http://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > "tanaya.geo" wrote: > > > > Bung John, > > > > Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin > malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk > menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, > mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri > (jalur email pribadi). > > > > Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok > menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip > provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin > nol besar :). > > > > > > salam, > > jimmy > > NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho > pak. Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah > "disekolahkan" , bukankah demikian bung John? > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. > > com<http://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>, > John Siswanto wrote: > > > > > > Pak Yongde yth, > > > > > > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... > > > > > > Sebagai perumpamaan : > > > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena > mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT > menderita... > > > > > > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung menulis: > > > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak > sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. > > > > > > > > > -- > Get your preferred Email name! > <http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/> > Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. > >
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang lain muka itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, 给别人留面子,也就是给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri menyisakan jalan untuk mundur) salam, hh From: Nasir Tan To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, October 13, 2009 20:39:03 Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, John wrote: >From: John >Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama >To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com >Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM > > > >Pak Jimmy yth selamat malam, >Terima kasih atas tanggapannya yang baik, >memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan >sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di >kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan >mengobati... >Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, >apalagi tanpa sanksi. > >Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, >sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"... > >Selamat malam, >John Siswanto > >--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanaya.geo" wrote: >> >> Bung John, >> >> Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain > (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator > untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, > mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur > email pribadi). >> >> Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok >> menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip >> provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin >> nol besar :). >> >> >> salam, >> jimmy >> NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. >> Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan" >> , bukankah demikian bung John? >> >> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, > John Siswanto wrote: >> > >> > Pak Yongde yth, >> > >> > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... >> > >> > Sebagai perumpamaan : >> > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka >> > tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT >> > menderita... >> > >> > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung menulis: >> > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar >> > yah apa boleh buat, akan dikarantina. >> > >> > > New Email names for you! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh. salam, NT --- On Tue, 10/13/09, John wrote: From: John Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanaya.geo" wrote: > > Bung John, > > Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin > malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk > menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, > mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur > email pribadi). > > Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut > pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip > provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin > nol besar :). > > > salam, > jimmy > NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. > Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan" > , bukankah demikian bung John? > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto > wrote: > > > > Pak Yongde yth, > > > > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... > > > > Sebagai perumpamaan : > > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka > > tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT > > menderita... > > > > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung menulis: > > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar > > yah apa boleh buat, akan dikarantina. > > >
Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Pak Jimmy yth selamat malam, Terima kasih atas tanggapannya yang baik, memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan mengobati... Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, apalagi tanpa sanksi. Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"... Selamat malam, John Siswanto --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "tanaya.geo" wrote: > > Bung John, > > Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin > malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk > menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, > mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur > email pribadi). > > Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut > pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip > provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin > nol besar :). > > > salam, > jimmy > NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas'nya bandit lho pak. > Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan", > bukankah demikian bung John? > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto wrote: > > > > Pak Yongde yth, > > > > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... > > > > Sebagai perumpamaan : > > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka > > tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT > > menderita... > > > > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung menulis: > > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar > > yah apa boleh buat, akan dikarantina. > > >
Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Bung John, Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email pribadi). Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol besar :). salam, jimmy NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas'nya bandit lho pak. Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan", bukankah demikian bung John? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto wrote: > > Pak Yongde yth, > > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... > > Sebagai perumpamaan : > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu > bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... > > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung menulis: > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah > apa boleh buat, akan dikarantina. >
Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Pak Yongde yth, sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak... Sebagai perumpamaan : Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita... Sekedar urun rembug, keputusannya moderator yang punya hak... tabik, John Siswanto --- Pada Sen, 12/10/09, henyung menulis: Dari: henyung Judul: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 12 Oktober, 2009, 7:29 PM Bung John yth, Ada dua orang yang diperingatkan, semoga mereka berdua sadar diri. Yang satu mengatakan orang lain anak bajak laut, yang kemudian dibalas juga. Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "John" wrote: > > > > Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi, > > postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan, > Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan > postingan yang mana ? > Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan "efek jera". Terima kasih. > > Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda > peringatkan. .. > > nuwun sewu, > John Siswanto > Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Bung John yth, Ada dua orang yang diperingatkan, semoga mereka berdua sadar diri. Yang satu mengatakan orang lain anak bajak laut, yang kemudian dibalas juga. Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "John" wrote: > > > > Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi, > > postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan, > Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan > postingan yang mana ? > Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan "efek jera". Terima kasih. > > Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda > peringatkan... > > nuwun sewu, > John Siswanto >
[budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi, postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan, Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan postingan yang mana ? Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan "efek jera". Terima kasih. Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda peringatkan... nuwun sewu, John Siswanto