Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-15 Terurut Topik Hoey Hin
Ada permasalahan tentu saja dicari jalan keluarnya, setelah didapat jalan 
keluar tentu saja harus direalisasikan,  untuk merealisasikan tentu ada 
prioritas langkah2 yang harus didahulukan, saya rasa semua juga sudah tau. Tapi 
toh bisa melakukannya tanpa membuat orang kehilangan muka, kecuali untuk 
kasus-kasus yang berat dengan tujuan memberi efek jera. 

Sebagai manusia yg memiliki peradaban tinggi dan sangat menjunjung nilai-nilai 
di dalam 礼 (kesusilaan), sudah semestinya kita menghormati pribadi 
masing-masing orang, karena tidak ada orang yg sepenuhnya jahat atau sepenuhnya 
baik, tidak ada pula orang yg sepenuhnya tidak berguna.

Manusia sebagai mahluk pembelajar wajar saja kalau belum tau kemudian membuat 
kesalahan, tapi perbedaannya manusia yang ingin maju, setelah ia menyadari 
membuat kesalahan dia berusaha untuk tidak mengulanginya dan berusaha berbuat 
lebih baik lagi. Tapi lain halnya lagi untuk orang yang berbuat memiliki maksud 
/ motif-motif tertentu. kalau tidak salah seperti ada didalam Lun Yu : Kepada 
orang yang tidak semestinya kita ajak bicara tapi kita tetap berbicara itu 
namanya kita kehilangan kata-kata, kepada orang yang seharusnya kita ajak 
bicara tetapi kita tidak berbicara dengannya itu namanya kita kehilangan orang, 
orang yang bijak tidak akan kehilangan kata-kata maupun kehilangan orang.

Terkadang kalau kita menyudutkan seseorang sampai ia kehilangan muka,  apalagi 
untuk permasalahan yg kecil dan semua orang menjadi tau, yang terjadi justru ia 
membela diri mati-matian untuk mempertahankan harga dirinya, tentu saja ini 
bukan yang kita harapkan. ini sama juga seperti dalam strategi perang Sun Zi : 
Mengepung musuh tanpa menyisakan jalan musuh untuk mundur, akan mengakibatban 
musuh berperang mati-matian dan menimbulkan kerugian lebih besar. 

Demikian pendapat saya, maaf kalau gaya bahasa saya bersifat menggurui, saya 
disini hanya mengungkapkan pendapat dan pemahaman saya saja.

Salam,
hh




From: shinmen takezo 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, October 14, 2009 1:54:17
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

  
kasih muka atau kasih jalan keluar 
kalau tidak ada jalan keluar , orang lain akan melawan sampai titik darah 
penghabisan 



2009/10/13 Hoey Hin 

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  >
>> 
>Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan 
>orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang 
>lain muka  itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal 
>penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan 
>muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, 
>给别人留面子,也就是给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri 
>menyisakan jalan untuk mundur)
>
>
>salam,
>hh
>
>
>
>
>

From: Nasir Tan 
>
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Tuesday, October 13, 2009 20:39:03
>Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
>
>
>  > 
>Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" 
>bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah 
>menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak 
>mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung 
>tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh.
> 
> 
>salam,
> 
>NT
>
>--- On Tue, 10/13/09, John  wrote:
>
>
>>From: John 
>>Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
>>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>>>>Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM
>>
>>
>>  
>>Pak Jimmy yth selamat malam,
>>Terima kasih atas tanggapannya yang baik,
>>memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan 
>>sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di 
>>kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan 
>>mengobati...
>>>>Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, 
>>>>apalagi tanpa sanksi.
>>
>>Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya 
>>tangani, sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"...
>>
>>Selamat malam,
>>John Siswanto
>>
>>--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanaya.geo"  
>>wrote:
>>>>>
>>> Bung John,
>>> 
>>> Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain
>> (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator 
>> untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, 

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-13 Terurut Topik shinmen takezo
kasih muka atau kasih jalan keluar
kalau tidak ada jalan keluar , orang lain akan melawan sampai titik darah
penghabisan


2009/10/13 Hoey Hin 

>
>
> Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan
> orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang
> lain muka  itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal
> penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain
> kehilangan muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering
> katakan, *给别人留面子*,也就是*给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada
> diri sendiri menyisakan jalan untuk mundur)*
>
> salam,
> hh
>
>
> --
> *From:* Nasir Tan 
> *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> *Sent:* Tuesday, October 13, 2009 20:39:03
> *Subject:* Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
>
>
>
> Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa"
> bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah
> menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak
> mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung
> tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh.
>
>
> salam,
>
> NT
>
> --- On *Tue, 10/13/09, John * wrote:
>
>
> From: John 
> Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM
>
>   Pak Jimmy yth selamat malam,
> Terima kasih atas tanggapannya yang baik,
> memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan
> sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di
> kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan
> mengobati...
> Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan,
> apalagi tanpa sanksi.
>
> Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya
> tangani, sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"...
>
> Selamat malam,
> John Siswanto
>
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. 
> com<http://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> "tanaya.geo"  wrote:
> >
> > Bung John,
> >
> > Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin
> malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk
> menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa,
> mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri
> (jalur email pribadi).
> >
> > Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok
> menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip
> provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin
> nol besar :).
> >
> >
> > salam,
> > jimmy
> > NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho
> pak. Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah
> "disekolahkan" , bukankah demikian bung John?
> >
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. 
> > com<http://us.mc1103.mail.yahoo.com/mc/compose?to=budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> John Siswanto  wrote:
> > >
> > > Pak Yongde yth,
> > >
> > > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
> > >
> > > Sebagai perumpamaan :
> > > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena
> mereka tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT
> menderita...
> > >
> > > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung  menulis:
> > > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak
> sadar yah apa boleh buat, akan dikarantina.
> > >
> >
>
>
>
> --
>  Get your preferred Email name!
> <http://sg.rd.yahoo.com/aa/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/>
> Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
> 
>


Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-13 Terurut Topik Hoey Hin
Memang dalam budaya Tionghua, berbicara dengan orang lain apalagi di depan 
orang banyak harus melihat muka orang yang kita ajak bicara, memberi orang lain 
muka  itu adalah yang terpenting, entah seberapa logis dan masuk akal 
penjelasan kita tapi kalau kita berbicara mengakibatkan orang lain kehilangan 
muka itu tetap tidak baik. Seperti yang orang Tionghua sering katakan, 
给别人留面子,也就是给自己留了退路! (memberikan orang lain muka, juga kepada diri sendiri 
menyisakan jalan untuk mundur)

salam,
hh





From: Nasir Tan 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, October 13, 2009 20:39:03
Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

  
Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" 
bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah 
menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak 
mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung 
tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh.
 
 
salam,
 
NT

--- On Tue, 10/13/09, John  wrote:


>From: John 
>Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM
>
>
>  
>Pak Jimmy yth selamat malam,
>Terima kasih atas tanggapannya yang baik,
>memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan 
>sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di 
>kasus yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan 
>mengobati...
>Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, 
>apalagi tanpa sanksi.
>
>Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, 
>sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"...
>
>Selamat malam,
>John Siswanto
>
>--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanaya.geo"  wrote:
>>
>> Bung John,
>> 
>> Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain
> (bikin malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator 
> untuk menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, 
> mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur 
> email pribadi).
>> 
>> Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok 
>> menurut pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip 
>> provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin 
>> nol besar :).
>> 
>> 
>> salam,
>> jimmy
>> NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. 
>> Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan" 
>> , bukankah demikian bung John?
>> 
>> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com,
> John Siswanto  wrote:
>> >
>> > Pak Yongde yth,
>> >  
>> > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
>> >  
>> > Sebagai perumpamaan :
>> > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka 
>> > tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT 
>> > menderita...
>> > 
>> > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung  menulis:
>> > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar 
>> > yah apa boleh buat, akan dikarantina.
>> >
>>
>
> 

   


  New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Re: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-13 Terurut Topik Nasir Tan
Di dalam budaya kita ( Tionghoa ) kita mengenal istilah "pukulan tanpa" 
bayangan. Mungkin kalau diterjemahkan dengan bahasa sekarang ini adalah 
menyindir dengan maksud tidak mempermalukan orang lain dihadapan umum. Tidak 
mempermalukan orang didepan umum adalah budaya kita yang perlu dijunjung 
tinggi. Kita bole menangkap ikan, tetapi air tidak perlu menjadi keruh.
 
 
salam,
 
NT

--- On Tue, 10/13/09, John  wrote:


From: John 
Subject: Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, October 13, 2009, 8:25 AM


  



Pak Jimmy yth selamat malam,
Terima kasih atas tanggapannya yang baik,
memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan 
sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus 
yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan 
mengobati...
Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, 
apalagi tanpa sanksi.

Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, 
sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"...

Selamat malam,
John Siswanto

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "tanaya.geo"  wrote:
>
> Bung John,
> 
> Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin 
> malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk 
> menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, 
> mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur 
> email pribadi).
> 
> Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut 
> pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip 
> provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin 
> nol besar :).
> 
> 
> salam,
> jimmy
> NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas' nya bandit lho pak. 
> Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan" 
> , bukankah demikian bung John?
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, John Siswanto  
> wrote:
> >
> > Pak Yongde yth,
> >  
> > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
> >  
> > Sebagai perumpamaan :
> > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka 
> > tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT 
> > menderita...
> > 
> > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung  menulis:
> > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar 
> > yah apa boleh buat, akan dikarantina.
> >
>

















  

Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-13 Terurut Topik John
Pak Jimmy yth selamat malam,
Terima kasih atas tanggapannya yang baik,
memang sulit mengobati orang-orang yang sakit (jiwa dan moralnya), dengan 
sanksi/tindakan kekerasan/penjara, mungkin berhasil di beberapa kasus, di kasus 
yang lain, yang bung ambil contohnya malah memperburuk keadaan bukan 
mengobati...
Saya tetap lebih setuju diberikan sanksi moral daripada sanksi kekerasan, 
apalagi tanpa sanksi.

Anyway, saya juga sekedar berpendapat, dalam beberapa kasus yang saya tangani, 
sanksi penjara membuat si terpidana "kapok"...

Selamat malam,
John Siswanto

 

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "tanaya.geo"  wrote:
>
> Bung John,
> 
> Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin 
> malu) dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk 
> menegur secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, 
> mungkin, moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur 
> email pribadi).
> 
> Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut 
> pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip 
> provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin 
> nol besar :).
> 
> 
> salam,
> jimmy
> NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas'nya bandit lho pak. 
> Dari pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan", 
> bukankah demikian bung John?
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto  wrote:
> >
> > Pak Yongde yth,
> >  
> > sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
> >  
> > Sebagai perumpamaan :
> > Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka 
> > tahu bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT 
> > menderita...
> > 
> > --- Pada Sen, 12/10/09, henyung  menulis:
> > Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar 
> > yah apa boleh buat, akan dikarantina.
> >
>




Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-13 Terurut Topik tanaya.geo
Bung John,

Setahu saya, dalam budaya cina, pantang mencoreng wajah orang lain (bikin malu) 
dihadapan orang banyak. Jadi, saya rasa, tindakan moderator untuk menegur 
secara halus (tanpa menyebut nama) itu sudah tepat. Saya rasa, mungkin, 
moderator juga sudah menegur mereka secara langsung via japri (jalur email 
pribadi).

Kalo saya boleh berpendapat, satu dari dua orang yang ditegur itu kok menurut 
pendapat saya pribadi, memang agak ndablek (keras kepala?) dan mirip 
provokator. Tapi ini pendapat pribadi lho yang muatan kebenarannya mungkin nol 
besar :).


salam,
jimmy
NB: kadangkala penjara itu malah menjadi 'universitas'nya bandit lho pak. Dari 
pencuri kelas teri "naik kelas" menjadi perampok setelah "disekolahkan", 
bukankah demikian bung John?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, John Siswanto  wrote:
>
> Pak Yongde yth,
>  
> sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
>  
> Sebagai perumpamaan :
> Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu 
> bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita...
> 
> --- Pada Sen, 12/10/09, henyung  menulis:
> Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah 
> apa boleh buat, akan dikarantina.
> 




Bls: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-12 Terurut Topik John Siswanto
Pak Yongde yth,
 
sebutin saja namanya pak, untuk memberikan efek jera pak...
 
Sebagai perumpamaan :
Umumnya orang akan takut mengulangi perbuatan kriminalnya, karena mereka tahu 
bisa dipenjara, dan kalau dipenjarakan hidupnya akan SANGAT menderita...
 
Sekedar urun rembug, keputusannya moderator yang punya hak...
 
tabik,
John Siswanto
 


--- Pada Sen, 12/10/09, henyung  menulis:


Dari: henyung 
Judul: [budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama
Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 Oktober, 2009, 7:29 PM


  



Bung John yth,

Ada dua orang yang diperingatkan, semoga mereka berdua sadar diri. Yang satu 
mengatakan orang lain anak bajak laut, yang kemudian dibalas juga.

Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah 
apa boleh buat, akan dikarantina.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "John"  wrote:
>
> 
> 
> Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi,
> 
> postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan,
> Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan 
> postingan yang mana ?
> Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan "efek jera". Terima kasih.
> 
> Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda 
> peringatkan. ..
> 
> nuwun sewu,
> John Siswanto
>

















  Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-12 Terurut Topik henyung
Bung John yth,

Ada dua orang  yang diperingatkan, semoga mereka berdua sadar diri. Yang satu 
mengatakan orang lain anak bajak laut, yang kemudian dibalas juga.

Mereka berdua harusnya sadar tanpa perlu disebut nama. Kalau tidak sadar yah 
apa boleh buat, akan dikarantina.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "John"  wrote:
>
> 
> 
> Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi,
> 
> postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan,
> Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan 
> postingan yang mana ?
> Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan "efek jera". Terima kasih.
> 
> Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda 
> peringatkan...
> 
> nuwun sewu,
> John Siswanto
>




[budaya_tionghua] Re: Peringatan Pertama

2009-10-12 Terurut Topik John


Bung Moderator Hendri Irawan / Yu Yongde yth selamat pagi,

postingan anda tidak bisa saya pahami, siapakah yang anda peringatkan,
Apakah tidak sebaiknya dijelaskan siapa orang yang diperingatkan dan postingan 
yang mana ?
Supaya tidak ada kesalah pahaman, juga memberikan "efek jera". Terima kasih.

Untuk informasi bapak, saya mendukung kalau ada diskusi yang ngawur, anda 
peringatkan...

nuwun sewu,
John Siswanto