[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == deviana
Betul juga ... bahasa itu berkembang baik melalui masuknya kosa-kata baru, perubahan makna (positif ke negatif, dan sebaliknya), dll. Baru-baru ini ada penelitian di UK (maaf saya cuman mendengarkannya dari BBC) mengenai penggunaan offensive words. Yg menarik adalah, adanya trend dimana kata-kata yg bersifat rasialist/diskriminasi makin dianggap offensive bahkan masuk peringkat pertama dalam daftar kata2 yang paling offensive ... di atas kata2 makian spt F***, S***, etc. Kalau dari pengalaman pribadi, di addressed dengan kata pengganti ke-3 (apalagi ditunjuk langsung) sbg cin(o) oleh orang Indonesia benar2 terasa menyakitkan ... sedangkan pada saat di addressed oleh orang Melayu di Singapore sebagai cina bernuansa biasa-biasa saja. Jadi siapa, dimana, konteks, intonasi, dll mempengaruhi kadar offensiveness dari kata tsb. Tapi kalau ada sebagian (apalagi banyak) orang yg merasa dihina dengan kata tsb ... apakah tidak sebaiknya untuk dihindari? Apalagi kalau ada kata pengganti yang lebih diterima secara luas. salam Stephan --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, abdi christ [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebutan 'Cina' mungkin memiliki kesan kasar bila diucapkan dengan maksud menghina. Sebutan 'Tionghoa', juga bisa memiliki kesan yang kasar kalau dipakai untuk memaki. Btw, masalah penggunaan kata 'Tionghoa' adalah bagian dari upaya untuk menghapuskan diskriminasi dari etnis kita. Meski secara luaran, orang yang tidak mengerti mungkin tertawa, kenapa hal yang nampak sepele ini harus dipermasalahkan. masalah Tionghoa atau Cina mungkin lebih berkaitan dengan sejarah kelam orang Tionghoa jaman dulu. Ada trauma2 yang lekat dengan pemakaian nama Cina. Meski begitu, dalam kehidupan masyarakat yang luas ini, saya sering bertemu dengan teman2 dari berbagai latar etnis yang menyebut tionghoa sebagai Cina, dan mereka sama sekali tidak bermaksud menghina. Namun sayang, kalau ungkapan itu ditujukan pada orang Tionghoa yang pernah mengalami trauma dengan sebutan Cina, masalah akan runyam. Karena kata Cina bagi mereka seperti mengingatkan kembali akan pengalaman2 buruk (seperti di-Cina-kan). Upaya untuk menghapus kata Cina dengan Tionghoa saya dukung. Namun, tetap menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk tetap berperan dalam negara ini. Dalam segala bidang. Salam AC .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
Saya terkesan sekali dengan banyaknya masukan dan tanggapan atas istilah CINA vs TIONGHOA di milis ini juga. Semua informasi yang masuk tentu semakin memperluas pemahaman saya ttg konteks Tionghoa di Indonesia. Pertanyaan saya sebetulnya berkaitan dengan buku kami tentang sistem tulisan dan kaligrafi Tiongkok yang akan terbit di Indonesia. Jadi sepatutnya kami juga memahami peristilahan apa yang paling tepat, tanpa bermaksud menghina, untuk konteks Indonesia. Bagi kami, kalau mungkin sebaiknya sopan, sekalipun terlampau sopan, daripada menghina. Apa salahnya kalau kita pakai Tionghoa dan Tiongkok saja? Tanpa menafikan ada argumentasi bahwa budaya Cina/China dikenal di seluruh dunia dengan istilah Cina/China itu. Tetapi apakah budaya Tiongkok salah? Ya, sebaiknya istilah Tionghoa/Tiongkok dipakai saja. Pasti tidak menghina. Dan karena istilah Cina mungkin terasa menghina, ya jadi pantas dihindari. Salam terbaik: Esther LS .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
Esther yb, Terimakasih atas komentarnya, kalau boleh saya mau menambahkan tentang penggunaan istilah Tiongkok dan Tionghoa. Agaknya perlu dibedakan antara Tiongkok dan Tionghoa. Dimana Tiongkok mengartikan negara (Kuo) yang dikaitkan dengan lokasi geografis, sedangkan Tionghoa lebih mengacu kepada orangnya , budayanya dan sifatnya. Contohnya Bahasa Tionghoa , tidak di sebut sebagai bahasa Tiongkok. Dan sering di sebut Bahasa Mandarin (yang ini masih perlu pembahasan lanjut nantinya) Orang Tionghoa , tidak disebut sebagai orang Tiongkok. Masakan Tionghoa , bukan masakan Tiongkok Mudah2an berguna, kalau ada yang mau tambahkan atau koreksi silahkan. salam, Dr.Irawan. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, 16 Oct 2006 9:34 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == Saya terkesan sekali dengan banyaknya masukan dan tanggapan atas istilah CINA vs TIONGHOA di milis ini juga. Semua informasi yang masuk tentu semakin memperluas pemahaman saya ttg konteks Tionghoa di Indonesia. Pertanyaan saya sebetulnya berkaitan dengan buku kami tentang sistem tulisan dan kaligrafi Tiongkok yang akan terbit di Indonesia. Jadi sepatutnya kami juga memahami peristilahan apa yang paling tepat, tanpa bermaksud menghina, untuk konteks Indonesia. Bagi kami, kalau mungkin sebaiknya sopan, sekalipun terlampau sopan, daripada menghina. Apa salahnya kalau kita pakai Tionghoa dan Tiongkok saja? Tanpa menafikan ada argumentasi bahwa budaya Cina/China dikenal di seluruh dunia dengan istilah Cina/China itu. Tetapi apakah budaya Tiongkok salah? Ya, sebaiknya istilah Tionghoa/Tiongkok dipakai saja. Pasti tidak menghina. Dan karena istilah Cina mungkin terasa menghina, ya jadi pantas dihindari. Salam terbaik: Esther LS .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links Check out the new AOL. Most comprehensive set of free safety and security tools, free access to millions of high-quality videos from across the web, free AOL Mail and more. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == deviana
Sebutan 'Cina' mungkin memiliki kesan kasar bila diucapkan dengan maksud menghina. Sebutan 'Tionghoa', juga bisa memiliki kesan yang kasar kalau dipakai untuk memaki. Btw, masalah penggunaan kata 'Tionghoa' adalah bagian dari upaya untuk menghapuskan diskriminasi dari etnis kita. Meski secara luaran, orang yang tidak mengerti mungkin tertawa, kenapa hal yang nampak sepele ini harus dipermasalahkan. masalah Tionghoa atau Cina mungkin lebih berkaitan dengan sejarah kelam orang Tionghoa jaman dulu. Ada trauma2 yang lekat dengan pemakaian nama Cina. Meski begitu, dalam kehidupan masyarakat yang luas ini, saya sering bertemu dengan teman2 dari berbagai latar etnis yang menyebut tionghoa sebagai Cina, dan mereka sama sekali tidak bermaksud menghina. Namun sayang, kalau ungkapan itu ditujukan pada orang Tionghoa yang pernah mengalami trauma dengan sebutan Cina, masalah akan runyam. Karena kata Cina bagi mereka seperti mengingatkan kembali akan pengalaman2 buruk (seperti di-Cina-kan). Upaya untuk menghapus kata Cina dengan Tionghoa saya dukung. Namun, tetap menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara untuk tetap berperan dalam negara ini. Dalam segala bidang. Salam AC --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote: Memang benar, masalah nya sampai sekarang Pemerintah belum berani mencabut keputusan Presidium Kabinet tahun 67 tentang penggantian istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina itu, dan mengakui kesalahan sikap Pemerintah terdahulu. Tapi, 3 Presiden dari Gus Dur, Megawati dan SBY dalam pertemuan resmi dengan pemerintah Tiongkok, sudah kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa, tidak lagi bertahan menyebut Cina pada Tiongkok. Sebelum Pemerintah secara resmi mencabut dan kembali secara resmi menggunakan istilah TIongkok/Tionghoa, kita rakyat dibawah dan media sudah banyak dan akan lebih banyak yang mendahului kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa yang dianggapnya lebih tepat dan itulah sikap menghormati dan bersahabat terhadap bangsa Tionghoa. Penamaan satu bangsa dan negara sepenuhnya adalah hak bangsa dan pemerintah itu, pemerintah didunia ini harus menerima saja apa kehendaknya. Bagi bangsa yang beradab dan bersahabat terhadap bangsa lain, hanya bisa menuruti permintaan bangsa itu ingin disebut dengan istilah apa. Itulah sikap dewasa yang bisa menghormati orang, dan tidak bertahan menggunakan sebutan yang tidak disukai apalagi sengaja menggunakan istilah yang mengandung arti menghinaa untuk merendahkan orang. Istilah TIongkok/Tionghoa sesungguhnya sudah digunakan oleh orang Tionghoa di Indonesia jauh sebelum rev. nasionalis Tiongkok 1911, begitulah nama organisasi THHK (Tiong Hoa Hwe Kwan) yang didirikan tahun 1900. Salam, ChanCT - Original Message - From: deviana veve To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, 14 October, 2006 23:18 Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
Kalau sebutan nama suku tak akan berubah oleh bahasa apapun, maka yang betul adalah Tionghoa dan Tiongkok, karena orang Tiongkok sendiri menyebut dirinya Tiongkok (Mandarin Zhongguo, diucapkan Cungkwo) dan orangnya Tionghoa (Mandarin Zhonghua, baca Cunghua yang disingkat Hua saja atau Huaren = orang Tionghoa). Orang Tionghoa di manapun tak pernah menyebut dirinya China apalagi Cina, hanya orang luar yang menyebutnya demikian. Peraturan Orba tentang sebutan Cina memang dimaksudkan untuk melecehkan orang Tionghoa. Artikel dan debat tentang ini sudah banyak sekali di milis ini, silahkan cari dalam arsip. Orang Jawa menamakan dirinya Jawa maka kita sebut Jawa, orang Sunda menamakan dirinya Sunda maka kita sebut Jawa, kalau orang Tionghoa menamakan dirinya Tionghoa mengapa harus disebut Cina? Anda harus berjuang untuk diskriminasi ini, biar dosen tak apa, mengapa presidenpun sudah menyebut Tionghoa , apa dosen lebih tinggi dari presiden? Salam LU - Original Message From: deviana veve [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, October 14, 2006 11:18:30 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina yang belum dicabut hingga sekarang. terima kasih, jawaban ini akan sangat berguna buat saya. - - --- Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Yang dimasalahkan bukan bambunya tapi tirainya. Tirai menunjukkan ketertutupan. Kita bandingkan negeri kita Indonesia dengan Tiongkok, mana yang lebih terbuka sekarang? Kalau anda mau masuk kedubes US di Singapore, anda digeledah seluruh badan pakai ditektor, tas harus ditinggal , dokumen yang akan dipakai diperiksa. Kalau mau masuk kedubes Indonesia, anda harus meninggalkan KTP, kalau mau masuk kedubes RRT langsung saja tanpa penjagaan, anda bisa nyelonong sampai ke ruang pemberian visa. Mana yang bertirai? Istilah tak tepat, tentu silahkan saja kalau mau pakai terus, cuma sudah tak sesuai. Salam - Original Message From: deviana veve [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, October 15, 2006 12:04:45 AM Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... menanggapi masalah penggunaan istilah negeri tirai bambu di media massa: menurut saya tidak ada yang salah dengan istilah itu. sampai saat ini, istilah tirai bambu tidak pernah disetarakan dengan istilah negeri tirai besi yang konotasinya negatif itu. setau saya dari dulu istilah negeri tirai bambu tidak berkonotasi negatif. dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan pers. kalangan pers biasanya selalu menggunakan istilah yang memang lazim dipakai dan disetujui oleh umum. lagipula sebutan negeri tirai bambu itu tidak hanya dikenal di indonesia tapi di dunia internasional. lantas apa dasarnya kita harus menyebut negeri panda, yang malah tidak dikenal orang? bambu memang sering identik dengan cina. setau saya itulah alasannya mengapa cina disebut negeri tirai bambu. menurut saya, baik wartawan ataupun penulis tidak menghilangkan spirit persahabatan dengan menggunakan istilah negeri tirai bambu. mana mungkin seandainya australia yang dikenal sebagai negeri kangguru lantas di indonesia diganti dengan negeri koala? atau amerika yang terkenal dengan negeri paman sam lalu kita ganti dengan bibi sam? sebaiknya kita tidak berpandangan sempit dalam hal ini dan tidak menyalahkan baik itu kaum pers maupun penulis. tidak ada konotasi negatif dalam sebutan negeri tirai bambu. terima kasih - - --- All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == deviana
Memang benar, masalah nya sampai sekarang Pemerintah belum berani mencabut keputusan Presidium Kabinet tahun 67 tentang penggantian istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina itu, dan mengakui kesalahan sikap Pemerintah terdahulu. Tapi, 3 Presiden dari Gus Dur, Megawati dan SBY dalam pertemuan resmi dengan pemerintah Tiongkok, sudah kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa, tidak lagi bertahan menyebut Cina pada Tiongkok. Sebelum Pemerintah secara resmi mencabut dan kembali secara resmi menggunakan istilah TIongkok/Tionghoa, kita rakyat dibawah dan media sudah banyak dan akan lebih banyak yang mendahului kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa yang dianggapnya lebih tepat dan itulah sikap menghormati dan bersahabat terhadap bangsa Tionghoa. Penamaan satu bangsa dan negara sepenuhnya adalah hak bangsa dan pemerintah itu, pemerintah didunia ini harus menerima saja apa kehendaknya. Bagi bangsa yang beradab dan bersahabat terhadap bangsa lain, hanya bisa menuruti permintaan bangsa itu ingin disebut dengan istilah apa. Itulah sikap dewasa yang bisa menghormati orang, dan tidak bertahan menggunakan sebutan yang tidak disukai apalagi sengaja menggunakan istilah yang mengandung arti menghinaa untuk merendahkan orang. Istilah TIongkok/Tionghoa sesungguhnya sudah digunakan oleh orang Tionghoa di Indonesia jauh sebelum rev. nasionalis Tiongkok 1911, begitulah nama organisasi THHK (Tiong Hoa Hwe Kwan) yang didirikan tahun 1900. Salam, ChanCT - Original Message - From: deviana veve To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, 14 October, 2006 23:18 Subject: [budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... == mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina yang belum dicabut hingga sekarang. terima kasih, jawaban ini akan sangat berguna buat saya. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak... ==
mau menanggapi masalah penyebutan Cina atau Tionghoa... belakangan ini setelah reformasi, orang keturunan Cina memang lebih suka disebut Tionghoa. panggilan ini juga disetujui oleh kebanyakan pihak, sehingga kita sekarang jarang mendengar sebutan Cina, bahkan di media massa. saat ini saya sedang membuat skripsi yang berkaitan dengan orang Tionghoa. di dalamnya saya memakai penyebutan Tionghoa dan bukannya Cina. alasannya tidak lain karena saat ini lazimnya demikian. tapi salah satu dosen saya tiba2 bertanya, kenapa memakai istilah Tionghoa bukan Cina? tanpa bermaksud memojokkan atau mendiskreditkan, beliau mengatakan dalam hal ini saya harus punya referensi yang tepat untuk penyebutan istilah Tionghoa. menurut dia selama ini dirinya lebih sering menyebut Cina, dan hal itu tidak dianggap sebagai suatu penghinaan. beliau juga bertanya, bukankah peraturan tentang penyebutan Cina belum dicabut? mengenai hal ini lalu saya mencari2 lagi dan ternyata memang peraturan tahun 1967 itu belum dicabut hingga kini. lantas apa dasarnya kita menyebut kembali dengan istilah Tionghoa? meskipun memang saat ini istilah itu lebih banyak dipakai dan disetujui orang. setau saya sebelum Revolusi Tiongkok tahun 1910, Tiongkok disebut Cina begitu juga dengan orang-orangnya. dosen saya juga mengatakan, yang dikatakan sebagai suku atau sebutan nama biasanya tidak akan berubah meski dipakai dalam bahasa manapun. misalnya saja suku jawa maka dalam bahasa inggris akan menjadi javanese, sunda menjadi sundanese, indonesia menjadi indonesian. sementara Cina dalam bahasa inggris adalah China dan orang China dalam bahasa inggris disebut chinese. lantas mengapa di Indonesia menjadi Tionghoa dan Tiongkok? soal ini saya juga sedang mencari padanan kata yang tepat. jadi sebenarnya penyebutan yang bisa digunakan secara resmi itu Cina atau Tionghoa? kembali lagi merujuk soal peraturan tentang penyebutan Cina yang belum dicabut hingga sekarang. terima kasih, jawaban ini akan sangat berguna buat saya. - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
menanggapi masalah penggunaan istilah negeri tirai bambu di media massa: menurut saya tidak ada yang salah dengan istilah itu. sampai saat ini, istilah tirai bambu tidak pernah disetarakan dengan istilah negeri tirai besi yang konotasinya negatif itu. setau saya dari dulu istilah negeri tirai bambu tidak berkonotasi negatif. dalam hal ini kita tidak bisa menyalahkan pers. kalangan pers biasanya selalu menggunakan istilah yang memang lazim dipakai dan disetujui oleh umum. lagipula sebutan negeri tirai bambu itu tidak hanya dikenal di indonesia tapi di dunia internasional. lantas apa dasarnya kita harus menyebut negeri panda, yang malah tidak dikenal orang? bambu memang sering identik dengan cina. setau saya itulah alasannya mengapa cina disebut negeri tirai bambu. menurut saya, baik wartawan ataupun penulis tidak menghilangkan spirit persahabatan dengan menggunakan istilah negeri tirai bambu. mana mungkin seandainya australia yang dikenal sebagai negeri kangguru lantas di indonesia diganti dengan negeri koala? atau amerika yang terkenal dengan negeri paman sam lalu kita ganti dengan bibi sam? sebaiknya kita tidak berpandangan sempit dalam hal ini dan tidak menyalahkan baik itu kaum pers maupun penulis. tidak ada konotasi negatif dalam sebutan negeri tirai bambu. terima kasih - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Merujuk tulisan Bp Dr Irawan di http://www.indonesiamedia.com/lipsus/lipsus-2003-cinationghoa1.htm, saya setuju untuk menggunakan istilah Tionghoa daripada Cina. Kami pun menggunakan kata Tionghoa untuk komunitas kami di YLKTI (Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia]. Salam: m djoko yuwono http://ylkti.tripod.com www.yuwono.tk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lim kwet hian [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam utk semua anggota millis, Maaf sebelumnya bila saya keliru. Seingat dan setahu saya, istilah 'cina' itu mulai terdengar penyebutannnya setelah kejadian g30s/pki , sebelumnya jarang orang menyebut 'cina'. Memang benar penyebutan 'cina' di Indonesia serasa kurang sreg di telinga sampai saat ini bila dibandingkan dgn 'tionghoa', mungkin beda dgn di Malaysia misalnya. Mungkin ada pendapat lainnya ? Akwet. [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam kenal kembali Esther, Memang pertanyaan anda sudah lumrah adanya. Perlu diketahui, orang yang diidentifikasikan sebagai Chinese, atau Tionghoa, asalnya tidak pernah menamakan dirinya Cina. Penamaan itu diduga hanya dibuat oleh orang lain (non Tionghoa). Saya rasa Bung Rinto (moderator) bisa jawab itu. Berkenaan dengan komunikasi kami disini menggunakan bahasa Indonesia, maka seyogyanya kita juga boleh meninjau salah satu sudut pandang mengenai kontroversial istilah ini dari sudut Indonesia. Untuk itu saya persilahkan anda mengikuti artikel nya di www.indonesiamedia.com , anda scroll sampai bawah dan akan anda temukan tulisannya disana. (catatan: Bagi siapa saja yang berniat baik untuk menambahkan tulisan tersebut guna membantu pemahaman menyeluruh bagi para pembaca kami haturkan banyak terimakasih) salam, Dr.Irawan. [Non-text portions of this message have been removed] - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah Tionghoa dan Cina..mana yang tepat untuk diapak...
Terimakasih untuk masukannya. Sejauh ini saya coba menyimpulkan bahwa di Indonesia istilah Tionghoa lebih diterima daripada Cina untuk merujuk pada masyarakat/sukubangsa/bangsa. Saya mencoba mengabaikan istilah mana yang paling populer di mancanegara, karena buku kami memang terbit di Indonesia. Maafkan kalau saya masih ingin mengkorfimasi sekali lagi beberapa hal berikut: [perlu jadi catatan: ulasan kami dibuku kebanyakan berbicara mengenai konteks Tionghoa di Tiongkok nya sendiri, dan buku kami ditujukan bagi siswa SMU umum di Indonesia. Jadi penting pula memikirkan pemahaman orang masa kini mengenai istilah yang umum dan resmi dipakai] Mana yang paling tepat dan resmi istilah berikut: Tiongkok atau Cina untuk menyebutkan Negara/tempat? RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atau RRC (Republik Rakyat Cina) yang sebaiknya dipakai? Bahasa Tionghoa atau bahasa Mandarin? Betulkah cuma ada satu bahasa saja atau banyak bahasa yang berbeda-beda? atau hanyak dibedakan oleh banyak dialek? Bahasa Mandarin setahu saya hanya salah satu di antaranya? Berkenaan dengan hasil karya (bahkan dari abad sebelu Masehi): Kaligrafi, aksara, lukisan, dll? Dalam buku2 berbahasa Inggris semua menggunakan istilah China. Apakah seluruhnya bisa diganti menjadi Tionghoa saja? Saat ini saya berpendapat: memilih satu istilah seragam saja, istilah yang dianggap tidak menghina: Tionghoa dan Tiongkok (RRT). Namun itu sebetulnya juga jadi terasa mengganjal, karena istilah CINA yg sudah begitu populer seperti dengan sengaja diberangus [meski bisa dirujuk di glosari atau catatan kaki saja] Mohon pencerahannya lagi. Salam terbaik, Esther --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, M Djoko Yuwono [EMAIL PROTECTED] wrote: Merujuk tulisan Bp Dr Irawan di http://www.indonesiamedia.com/lipsus/lipsus-2003-cinationghoa1.htm, saya setuju untuk menggunakan istilah Tionghoa daripada Cina. Kami pun menggunakan kata Tionghoa untuk komunitas kami di YLKTI (Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia]. Salam: m djoko yuwono http://ylkti.tripod.com www.yuwono.tk --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, lim kwet hian akwet_2000@ wrote: Salam utk semua anggota millis, Maaf sebelumnya bila saya keliru. Seingat dan setahu saya, istilah 'cina' itu mulai terdengar penyebutannnya setelah kejadian g30s/pki , sebelumnya jarang orang menyebut 'cina'. Memang benar penyebutan 'cina' di Indonesia serasa kurang sreg di telinga sampai saat ini bila dibandingkan dgn 'tionghoa', mungkin beda dgn di Malaysia misalnya. Mungkin ada pendapat lainnya ? Akwet. drirawan@ wrote: Salam kenal kembali Esther, Memang pertanyaan anda sudah lumrah adanya. Perlu diketahui, orang yang diidentifikasikan sebagai Chinese, atau Tionghoa, asalnya tidak pernah menamakan dirinya Cina. Penamaan itu diduga hanya dibuat oleh orang lain (non Tionghoa). Saya rasa Bung Rinto (moderator) bisa jawab itu. Berkenaan dengan komunikasi kami disini menggunakan bahasa Indonesia, maka seyogyanya kita juga boleh meninjau salah satu sudut pandang mengenai kontroversial istilah ini dari sudut Indonesia. Untuk itu saya persilahkan anda mengikuti artikel nya di www.indonesiamedia.com , anda scroll sampai bawah dan akan anda temukan tulisannya disana. (catatan: Bagi siapa saja yang berniat baik untuk menambahkan tulisan tersebut guna membantu pemahaman menyeluruh bagi para pembaca kami haturkan banyak terimakasih) salam, Dr.Irawan. [Non-text portions of this message have been removed] - Get your email and more, right on the new Yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Website global http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[budaya_tionghua] Re: istilah TIONGHOA)
Saya tetap bertahan menolak istilah Cina dipakai di Indonesia, hanya bertolak dari satu prinsip: Menolak untuk melupakan sejarah! terutama sejarah hitam. Bangsa yang besar tidak perbah melupakan Sejarah. Bagaimana jika anak2 Indonesia sangat senang dipanggil Inlander, dan melupakan makna sejarah penghinaan yang terkandung? hanya karena telah kebiasaan mendengar ZFy .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. .: Kunjungi website global : http://www.budaya-tionghoa.org :. .: Untuk bergabung : http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :. .: Jaringan pertemanan Friendster : [EMAIL PROTECTED] :. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [budaya_tionghua] Re: istilah TIONGHOA = Min Hui
Ikut nimbrung sedikit, Harus diakui, bahwa banyak generasi muda yang lahir zaman orba, baik orang Tionghoa atau non Tionghoa, tidak sadar lagi bahwa istilah Cina mengandung penghinaan. Mereka biasa saja, karena sudah terbiasa. Akan tetapi kalau diusut ke akarnya, masalah itu mempunyai dasar rasialis. Ini yang berbahaya, ini yang harus dilawan. Yang tidak tahu, setelah tahu pun harus mengerti, ini bukan masalah pribadi, tapi masalah harga diri suatu suku bangsa di negera Indonesia yang mengaku demokrasi. Mereka harus mendukung perjuangan ini. BAGAIMANA ORANG AKAN MENGHARGAI KITA, ORANG TIONGHOA INDONESIA, KALAU ANGGOTA KITA SENDIRI LEBIH SENANG DIHINA DENGAN PANGGILAN CINA? Kita patut mencontoh rekan-rekan di California US. Mereka (orang Tionghoa Indonesia) yang bermukim di sana menggunakan istilah Tionghoa, bahkan dalam bahasa Inggeris sekalipun, agar tidak rusuh dengan istilah Cina dan China yang sering dikaburkan. Mereka mendirikan Tionghoa Cultural Centre. Kalau disebut Chinese Culturan Center, orang mengira itu didirikan oleh orang-orang dari Tiongkok, tapi Tionghoa Cultural Center jelas milik orang Tionghoa Indonesia. Apakah orang Tionghoa Indonesia sendiri suka menggunakan kata Cina? Yah, tapi perhatikan. Kalau ada orang Tionghoa yang licik, jahat, atau arogan, orang Tionghoa sendiri akan memanggilnya si Cina gila. Tapi orang Tionghoa yang baik-baik mereka akan menyebut Tionghoa atau Tnglang atau Thongnyin kalau orang Kheq. Jadi jelas, orang Tionghoa sendiri menggunakan istilah Cina itu untuk yang negatif. Mengapa ada sebutan Cina Benteng. Beberapa anggota milis ini beberapa saat lalu sepakat untuk menggunakan istilah Tionghoa Benteng. Mengapa? Memang Cina Benteng itu mengandung hinaan. Mereka miskin, tak berpendidikan, hidup di rumah-rumah kumuh, banyak yang jadi tukang beca dll. Sekarang teman-teman merasa salah kita menamakan mereka Cina Benteng, mereka warga kita, sama dengan warga negera Indonesia yang lain, hanya ekonominya lemah, maka mereka berhak disebut Tionghoa Benteng bukan Cina benteng lagi. Salam LU --- ChanCT [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Min Hui yb, Ya, betul. Di grassroot yang anda maksudkan, dalam pergaulan sehari-hari yang saya nyatakan, dimana kita hidup bersama, besar bersama, bermain bersama, makan bersama, kerja bersama, penggunaan istilah Cina dikalangan anak-anak muda memang tidak ada maksud penghinaan atau merendahkan, ya boleh-boleh saja. Sebenarnya saja, disaat Pemerintah RI masih secara resmi penggunaan istilah Tiongkok/Tionghoa, sebelum G30S tahun 65 itu, didalam pergaulan juga sering kita disebut Cina dalam pergaulan, dan tidak tidak menjadi masalah karena memang mereka yang menyebut tidak bermaksud menghina atau merendahkan kita. Biasa saja. Jadi, tidak sedikitpun maksud saya memaksakan orang untuk segera merubah penyebutan Cina yang sudah terbiasa itu menjadi kembali dengan Tiongkok/Tionghoa. Tidak. Yang menjadi masalah tentunya adalah sikap Pemerintah RI, dimasa kekuasaan Orba yang bergajul dan tidak beradab itu, yang sengaja kembali menggunakan Cina untuk meningkatkan aksi anti-Tiongkok dan sekaligus menghina, merendahkan etnis Tionghoa di Indonesia, dan, ... hendaknya sikap demikian ini jangan diteruskan berlarut terlalu lama. Hendaknya Pemerintah SBY bisa melangkah maju selangkah lagi mencabut itu Keputusan Presidium Kabinet yang secara resmi mengganti penggunaan istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Tjina, dalam waktu tidak terlalu lama lagi! Mudah-mudahan. Dan sebelum Pemerintah secara resmi menggunakan kembali istilah Tiongkok/Tionghoa, kita-kita didalam pembicaraan resmi dan Media-pers hendaknya juga sudah bisa kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa, sebagaimana dilakukan oleh ke-3 Presiden terakhir itu (Gus Dur, Megawati dan SBY). Dan bagi bung Min Hui yang tentunya etnis Tionghoa, tidak perlu merasakan risih akan etnis Tionghoa yang melekat di-dirinya sejak lahir. Ingat, tidak ada salahnya kita dilahirkan sebagai etnis Tionghoa, kita tidak bisa memilih hendak dilahirkan sebagai etnis atau suku apa. Terimalah apa adanya, tanpa sedikitpun menyesali kenapa dilahirkan sebagai etnis Tionghoa yang selalu didiskriminasi dan direndahkan orang, dengan berani tetap tegak berdiri untuk memperjuangkan hak dan keadilan sebagai salah seorang elemen bangsa Indonesia. Salam, ChanCT - Original Message - From: Min Hui To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ; 'Tionghoa-Net' Sent: Tuesday, February 14, 2006 1:03 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:Min Hui Re: istilah TIONGHOA = ChanCT Karang Terjal Pak ChanCT dan Pak Karang_Terjal yg baik, Maaf, saya gabungkan saja email bapak berdua karena apa yang ingin saya sampaikan adalah murni pendapat pribadi; atau mau dianggap pendapat pendamping terserah bagaimana penilaian masing-masing. Saya yang lahir jauh setelah hiruk-pikuk antara Indonesia - Tiongkok tentang masalah penyebutan bangsa atau
[budaya_tionghua] Re: istilah TIONGHOA = Min Hui
Bung Min Hui yb, Ya, betul. Di grassroot yang anda maksudkan, dalam pergaulan sehari-hari yang saya nyatakan, dimana kita hidup bersama, besar bersama, bermain bersama, makan bersama, kerja bersama, penggunaan istilah Cina dikalangan anak-anak muda memang tidak ada maksud penghinaan atau merendahkan, ya boleh-boleh saja. Sebenarnya saja, disaat Pemerintah RI masih secara resmi penggunaan istilah Tiongkok/Tionghoa, sebelum G30S tahun 65 itu, didalam pergaulan juga sering kita disebut Cina dalam pergaulan, dan tidak tidak menjadi masalah karena memang mereka yang menyebut tidak bermaksud menghina atau merendahkan kita. Biasa saja. Jadi, tidak sedikitpun maksud saya memaksakan orang untuk segera merubah penyebutan Cina yang sudah terbiasa itu menjadi kembali dengan Tiongkok/Tionghoa. Tidak. Yang menjadi masalah tentunya adalah sikap Pemerintah RI, dimasa kekuasaan Orba yang bergajul dan tidak beradab itu, yang sengaja kembali menggunakan Cina untuk meningkatkan aksi anti-Tiongkok dan sekaligus menghina, merendahkan etnis Tionghoa di Indonesia, dan, ... hendaknya sikap demikian ini jangan diteruskan berlarut terlalu lama. Hendaknya Pemerintah SBY bisa melangkah maju selangkah lagi mencabut itu Keputusan Presidium Kabinet yang secara resmi mengganti penggunaan istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Tjina, dalam waktu tidak terlalu lama lagi! Mudah-mudahan. Dan sebelum Pemerintah secara resmi menggunakan kembali istilah Tiongkok/Tionghoa, kita-kita didalam pembicaraan resmi dan Media-pers hendaknya juga sudah bisa kembali menggunakan istilah Tiongkok/Tionghoa, sebagaimana dilakukan oleh ke-3 Presiden terakhir itu (Gus Dur, Megawati dan SBY). Dan bagi bung Min Hui yang tentunya etnis Tionghoa, tidak perlu merasakan risih akan etnis Tionghoa yang melekat di-dirinya sejak lahir. Ingat, tidak ada salahnya kita dilahirkan sebagai etnis Tionghoa, kita tidak bisa memilih hendak dilahirkan sebagai etnis atau suku apa. Terimalah apa adanya, tanpa sedikitpun menyesali kenapa dilahirkan sebagai etnis Tionghoa yang selalu didiskriminasi dan direndahkan orang, dengan berani tetap tegak berdiri untuk memperjuangkan hak dan keadilan sebagai salah seorang elemen bangsa Indonesia. Salam, ChanCT - Original Message - From: Min Hui To: budaya_tionghua@yahoogroups.com ; 'Tionghoa-Net' Sent: Tuesday, February 14, 2006 1:03 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:Min Hui Re: istilah TIONGHOA = ChanCT Karang Terjal Pak ChanCT dan Pak Karang_Terjal yg baik, Maaf, saya gabungkan saja email bapak berdua karena apa yang ingin saya sampaikan adalah murni pendapat pribadi; atau mau dianggap pendapat pendamping terserah bagaimana penilaian masing-masing. Saya yang lahir jauh setelah hiruk-pikuk antara Indonesia - Tiongkok tentang masalah penyebutan bangsa atau keturunan tionghoa / cina di Indonesia memandang hal ini merupakan masalah masa lalu; jangan / tidak perlu lagi isu ini membebani generasi berikutnya sehingga bisa menimbulkan lagi gesekan2 yang tidak perlu. Seperti yg saya utarakan sebelumnya, dalam isu tionghoa atau cina, masyarakat tionghoa/cina Indonesia terbagi atas: yang sangat keberatan kalau dipanggil dengan cina dan yang tidak keberatan mau dipanggil cina atau tionghoa. Pemerintah dan birokrat mulai dari jaman Gusdur hingga sekarang sudah boleh dibilang dalam acara dan surat resmi sudah menggunakan istilah Tionghoa. Kecuali negara, ada yang masih memakai China, ada yang menggunakan Tiongkok. Ini merupakan hal yang menggembirakan, akan tetapi di grass-root masih banyak yang belum dapat merubah serta-merta akibat kebiasaan masa lalu yang masih melekat. Yang saya tekankan disini adalah ketulusan. Buat apa mempertahankan suatu nama/panggilan bila tidak dibarengi ketulusan? Pertanyaan Sdr. Karang_Terjal agar menghimbau teman2 saya dari suku lain untuk menggunakan tionghoa sudah dijalankan mereka walaupun kadang kelepasan karena kebiasaan sejak lama yang terpelihara. Buat saya dan teman2 yang sudah bergaul, minum mabuk bersama, teriak rame2 saat nonton English Premier League, saling bantu saat acara sosial, dll. kami tidak lagi mempermasalahkan apakah Joko, Acong, atau Sitorus. Barangkali member yang sering kumpul dengan teman2 suku lain dapat memberi/menambahkan komentar. Saya juga bisa mengerti dan paham sekali banyak saudara tionghoa kita yang SANGAT KEBERATAN di panggil dengan sebutan cina, dan saya sangat menghormati pendapat/pandangan tersebut yang berdasarkan sejarah masa lalu, makanya kami juga menghimbau agar teman2 pelan-pelan meninggalkan sebutan cina terutama terhadap tionghoa senior. Demikian pendapat saya, saya juga mohon pandangan senior2 apakah pandangan saya ini salah dan bagaimana sebaiknya. Salam, Min Hui -Original Message- From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of ChanCT Sent: Monday, February 13,