CiKEAS> Doa Untuk Sahabat Terkasih

2008-04-02 Terurut Topik agussyafii
Doa Untuk Sahabat Terkasih

Sahabat,
Ijinkan saya berdoa untuk anda
dengan hati yang tulus, semoga doa ini
cukup didengar bagi Sang Khaliq
dan memberikan kemudahan dalam hidup kita


Ya Alloh yang memudahkan semua kesulitan, 
Ya Alloh yang mengumpulkan segala  yang berpisah, 
Ya Alloh yang menjadi sahabat bagi  setiap orang yang kesepian, 
Ya Alloh yang mencukupi kebutuhan bagi setiap orang yang kekurangan, 
Ya Alloh, Pemberi  kekuatan  kepada si  lemah,
Ya Alloh yang memberikan rasa aman bagi setiap orang yang dilanda
ketakutan, 

Berilah kemudahan pada kami atas segala kesulitan-kesulitan kami, 
karena menghilangkan kesulitan itu mudah saja bagi Mu ya Alloh.

Amin.. Ya Robbal 'alamin...


Salam Cinta,
Agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Keluargaku, Surgaku"
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72




CiKEAS> 13. Bertemu Gadis di Amerika

2008-04-02 Terurut Topik Retno Kintoko
==  
  THE WAHANA DHARMA NUSA CENTER
  [ Seri : "Membangun Ekonomi Rakyat Indonesia" ]  
  ===
  [Ec_Q]
   
  BANK KAUM MISKIN
   
  Belajar dari : 
  Kisah Muhammad Yunus dan Grameen Bank, dalam
  Memerangi Kemiskinan
   
  Oleh : Muhammad Yunus
  Peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2006
  Bersama Alan Jolis
   
   
  13. Bertemu Gadis di Amerika
   
  Saat berangkat ke AS memenuhi beasiswa Fulbright, saya tentunya tidak punya 
niat mencari istri seorang Amerika. Saya pikir kalau masalah pernikahan 
mengemuka, saya akan menikah seperti halnya orang-orang lain di sekitar saya, 
yakni dengan dijodohkan. Saya juga tidak memiliki pengalaman berhubungan dengan 
perempuan dan sangat malu berada di sekitar mereka. Orang Bengali umumnya 
sangat sopan dan konservatif, dan Distrik Chittagong tempat saya dibesarkan 
bahkan lebih religius lagi. Di keluarga, kami tidak pernah membahas hal-hal 
intim semacam itu secara terbuka.
   
  Jadi, ketika pada tahun 1967 seorang gadis cantik berambut pirang sebahu dan 
bermata biru mendekati saya di perpustakaan Vanderbilt, saya sepenuhnya tidak 
siap. Dia menanyakan dari mana asal saya.
  “Pakistan,” jawab saya gelagapan.
   
  Gadis ini ramah, spontan, dan sangat ingin tahu saya dan latar belakang saya. 
Namanya Vera Forostenko. Dia sedang mengambil gelar master sastra Rusia. Vera 
lahir di Uni Soviet, tetapi dia dan keluarganya pindah ke AS sesaat setelah 
Perang Dunia II. Mereka tinggal di Trenton, New Jersey. Saya segera menyukainya.
   
  Tahun 1969, dua tahun setelah kami bertemu, Vera meninggalkan Tennessee dan 
kembali ke New Jersey. Saya sudah berencana pulang ke Bangladesh.
  “Aku ingin ikut hidup denganmu di sana,” kata Vera.
  “Tidak bisa,” jawab saya. Saya sungguh keras kepala. 
  “Bangladesh negara tropis. Budayanya beda. Perempuan di sana diperlakukan 
berbeda dengan di sini.”
   
   “Tapi aku akan menyesuaikan diri,” dia ngotot.
  Dia terus menyurati dan menelepon saya membahas masalah ini. Setiap saat saya 
menemukan alasan mengapa keinginannya sulit dipenuhi, dia akan menemukan alasan 
lain untuk menyanggahnya.
   
  Akhirnya saya berubah pikiran..!
   
   
   
   
  [ bersambung ]
   
   
   
  The Flag
  Air minum COLDA - Higienis n Fresh !
  ERDBEBEN Alarm



  SONETA INDONESIA 

  Retno Kintoko Hp. 0818-942644
  Aminta Plaza Lt. 10
  Jl. TB. Simatupang Kav. 10, Jakarta Selatan
  Ph. 62 21-7511402-3 
   


   
-
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

CiKEAS> Apakah Saya Dapat dipercaya..?

2008-04-02 Terurut Topik Erwin Arianto

*Apakah Saya Dapat dipercaya..?
*
Dalam kehidupan ini kita sebagai mahluk sosial tidak pernah bisa lepas untuk
dapat berhubungan dengan orang lain. termasuk dalam meraih sukses kita
memerlukan orang lain. Salah satunya, jika kita ingin sukses menjadi seorang
pebisnis, kita memerlukan orang lain, misalnya investor. Jika kita juga
ingin sukses dalam karir, tentu kita tidak akan lepas dari keberadaan atasan
dan rekan kerja kita. atau kita ingin sukses dalam hubungan asmara pun kita
harus menjaga kepercayaan.

Kepercayaan adalah kekuatan "daya tarik" yang luar biasa untuk mengundang
peluang ber-transaksi. Kalau melihat penjelasan para pakar marketing,
transaksi adalah sasaran riil jangka pendek yang dicapai oleh kesepakatan
antarpihak. Transaksi ini pada hakekatnya bukan saja akan dilakukan oleh
para pedagang atau pebisnis, tetapi akan dilakukan oleh semua orang yang
menjalankan aktivitas usaha, apapun usaha itu, termasuk juga dalam bekerja &
kehidupan sosial kita.

biarpun kita sudah ahli di bidang tertentu, tetapi kalau belum ada orang
yang mempercayai keahlian kita, keahlian itu manfaatnya masih belum banyak
buat kita. Mungkin atas dasar inilah George MacDonald pernah mengatakan:
"Dipercaya itu nilainya lebih besar ketimbang dicintai."

Sukses kita bisa dipengaruhi oleh kepercayaan orang lain kepada kita.
Semakin sedikit orang yang percaya kepada kita, akan semakin sempit ruang
kita dalam meraih sukses. Bagaimana orang akan menanamkan uangnya kepada
kita jika dia tidak percaya kepada kita. Bagaimana kita akan diberi jabatan
yang tinggi jika atasan tidak percaya kepada kita.Bagaimana kita bisa
dicintai pasangan jika pasangan tidak bisa mempercayai kita.

Ada dua faktor yang mempengaruhi kepercayaan orang lain kepada kita, yaitu
kepercayaan akan kejujuran kita dan yang kedua kepercayaan akan kemampuan
atau kompetensi kita. Oleh karena itu, jika kita ingin sukses kita harus
bisa menjaga kepercayaan orang lain atas kejujuran kita, jangan pernah
menghianati, karena ini akan merusak kepercayaan orang lain. Kemudian kita
harus terus menerus mengembangkan kemampuan kita, agar lebih banyak orang
lain yang percaya kepada kita.

Jagalah kepercayaan orang lain, karena kepercayaan itu... penting, bahkan
sangat penting. Kepercayaan itu berharga banget, mahal harganya, dan tidak
ternilai dengan nominal uang. tapi jika kita bisa dipercaya maka kita akan
menjadi tidak ternilai karena dapat dipercaya.

Kepercayaan akan mampu mengurangi sekian persen potensi problem dalam
hubungan antarmanusia. Hubungan yang saya maksudkan di sini bisa hubungan
apa saja, mungkin bisnis, mungkin profesi, rumah tangga, persahabatan dan
lain-lain. Seperti yang kita alami, hubungan kita dengan orang lain itu tak
hanya menjadi sumber solusi. Terkadang juga menjadi sumber problem. Problem
inipun ada yang berupa kesulitan, dilema, dan misteri. Pokoknya, warna-warni
problem itu bisa dikatakan tak terhitung. dan kepercayaan dapat mengurangi
masalah yang ada.

ada tiga hal yang kerap menjadi perusak kepercayaan.

1. Tidak bisa berkomitmen
2. Skill atau Keahlian yang kurang cukup
3. Kebiasaan Melanggar Kebenaran

Punya kebiasaan melanggar kebenaran yang disepakati agama-agama, norma-norma
dan lain-lain serta punya kebiasaan mendewakan "kebenaran-sendiri" yang
melawan kebenaran itu, juga bisa merusak kepercayaan. Dalam hal usaha atau
kerja sering kita dapati ada orang lebih percaya sama orang lain ketimbang
sama keturunannya sendiri karena pelanggaran yang dilakukan. Soal sayang,
pasti orang lebih sayang sama keturunannya, tetapi soal percaya, lain lagi.
Bahkan tak sedikit penjahat atau koruptor mencari orang lain yang bukan
penjahat atau yang bukan koruptor ketika urusannya adalah soal kerja atau
menjalankan usaha.

Mengulas kepercyaan bisa kita ambil contoh dari para pemmpin kita, mengapa
seorang terpilih menjadi pemimpin, jawabnya karena orang tersebut dapat
dipercaya, jika seorang sudah tidak dipercaya tindakan apapun yang dilakukan
akan menjadi selalu salah, walaupun dia melakuakn tindakan yang sudah tepat
atau baik.

Bagaimana meningkatkan kepercayaan

1. Selalu menjaga kejujuran dan Integritas diri
2. Selalu menepati komitmen atau Janji
3. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan diri

Lalu bagaimana cara mengembalika kepercayaan yang memudar atau hilang,
mengembalikan kepercayaan itu bukanlah hal yang mudah, yang perlu kita
lakukan ialah tunjukan keseriusan kita dalam merubah diri, setelah itu
jangan pernah membuat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya ataupun
kesekian kalinya. Katakanlah pada diri sendiri dan orang yang ingin kita
dapatkan kepercayaanya bahwa saya ingin dapat percaya lagi , dan kita harus
membuktikan keseriusan janji dan kata2 anda dalam waktu yang sangat panjang
serta diperlukan niat tulus untuk mengembalikan kepercayaan.

Jelaslah bahwa kepercayaan merupakan motor penggerak bisnis. Lalu apa kunci
membangun kepercayaan? Kuncinya hanya s

CiKEAS> Ini yang asli dan baik sekali

2008-04-02 Terurut Topik DPK PDS KOREA
Syallom teman teman,
   
  Ini namanya umat ISLAM yang mengetahui tentang ke ISLAM annya yang sejati, 
bacalah di: Gereja_pertama_di_Qatar.pdf, jangan hanya main memble memblean saja.


  FirmanMU itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Aku telah bersumpah 
dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum hukumMU yang adil (Mazmur 
119:105 -106)
   
  Your word is a lamp to my feet and a light for my path. I have taken an oath 
and confirmed it, that I will follow your righteous laws (Psalm 119: 105 - 106)

-
  


  Ingat SEMBOYAN ini, Kitab Keluaran 18:21, Keluaran 23:8, 
Ulangan 16:19, Ulangan 27:25, Mazmur 100: 1 - 5 dan 1 Korintus 1:10
  
   











   
-
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

CiKEAS> SBY Siapkan Reshuffle Terbatas

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Apakah ada faedahnya dengan resufle ini bagi kepentingan rakyat, bila 
sebentar lagi sudah habis masa jabatan? Buruknya ialah bila resufle ini suatu 
kesempatan bagi handai taulan guna menikmati bagaimana enaknya keempukan kursi 
menteri. Mungkin juga didorong oleh bisikan arwah ibu Tien dan Pak Harto: 
"mumpung lagi berkuasa jangan lupa kawan".

http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=60721


SBY Siapkan Reshuffle Terbatas
(03 Apr 2008, 25 x , Komentar) 
JAKARTA - Pengajuan Boediono sebagai calon tunggal Gubernur Bank Indonesia, 
dipastikan akan berdampak pada komposisi Kabinet Indonesia Bersatu. Presiden 
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sendiri dilaporkan sudah mempersiapkan reshuffle 
terbatas di kabinetnya. 

Tentang rencana reshuffle terbatas itu, didbenarkan Sekretaris Kabinet Sudi 
Silalahi. "Pasti presiden akan memilih pengganti Pak Boediono. Tapi, sifatnya 
hanya reshuffle terbatas," kata Sudi Silalahi di istana negara kemarin.

Dalam hal ini, lanjut Sudi, Presiden SBY hanya akan melakukan reshuffle 
terhadap posisi menteri yang lowong. Karena itu, menteri-menteri lainnya tidak 
perlu khawatir keluarnya Boediono akan memicu reshuffle kabinet jilid tiga.

Lalu siapa saja yang disiapkan untuk menggantikan Boediono yang menurut rencana 
akan menjalani fit and proper test di Komisi XI Senin, 7 April mendatang? 
Kepada Fajar, Sudi mengaku belum tahu siapa orangnya. "Tidak akan mungkin lah 
saya mendahului presiden. Tapi pasti ada penggantinya (Boediono, red)," 
tegasnya. 

Yang penting, lanjutnya, fraksi-fraksi di DPR tidak lagi menjegal usulan 
presiden terkait pencalonan Boediono. Soalnya, kata Sudi, Boediono dicalonkan 
setelah mendengarkan masukan dari banyak pihak. 

"Kita berharap, tidak ada lagi jegal-menjegal. sekarang ini kita kooperatif 
saja," harapnya. Jika Seskab Sudi sudah memastikan akan adanya reshuffle 
terbatas, tidak demikian dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta 
Radjasa. Kepada Fajar, Hatta mengaku belum tahu seperti apa rencana presiden 
jika Boediono terpilih menjadi gubernur BI. 

"Kita tunggu saja apa nanti arah (kebijakan) bapak presiden. Tapi di dalam 
kabinet ini biasanya sebelum ada keputusan seperti itu, ad interim itu 
dibenarkan," ujar Hatta.
Menurut Hatta, saat mencalonkan Boediono, SBY tentu sudah memikirkan scenario 
selanjutnya. Seperti apa skenario itu, kata Hatta, belum dibocorkan ke 
menteri-menterinya. 

"Tunggu saja. Jangan berspekulasi! Kita ngomong si A yang merangkap, si B yang 
merangkap atau pak wapres yang merangkap, nanti malah keliru semua," kata Hatta.

Respons Pasar

Ekonom Indef Aviliani menyatakan, secara umum pasar merespons baik pencalonan 
Boediono. "Ini pilihan yang bisa diterima meski cenderung kompromistis. Sebab, 
sebenarnya kan banyak orang pandai, tidak harus Pak Boedino," ujarnya di 
Jakarta kemarin.

Meski bisa diterima pasar, sambung dia, kehadiran Boediono di BI tidak akan 
membawa reformasi secara besar-besaran. "Kalau dengan beliau (Boediono, Red), 
jangan berharap ada reformasi besar-besaran di tubuh BI," tuturnya.

Kinerja Boediono sebagai Menko Perekonomian memang relatif bagus. Namun, juga 
tidak bisa dikatakan sangat bagus. "Bisa dikatakan tidak optimal. Pak Boediono 
terlalu konservatif," katanya.

Keunggulan Boediono adalah dia pengalaman di eksekutif. "Sehingga lebih mudah 
untuk melakukan koordinasi, mengingat urusan BI bukan hanya terkait persoalan 
moneter, tapi juga sektor riil," terang Aviliani.

Boediono juga dinilai berpengalaman. Sebab, dia pernah menjabat di bidang yang 
berhubungan dengan kebijakan fiskal dan moneter. 

Aviliani menambahkan, tugas berat Boediono adalah memainkan kebijakan moneter 
yang lebih akomodatif terhadap sektor riil. "Sekarang yang dimainkan BI kan 
hanya suku bunganya saja," tuturnya. 

Pasar, kata Aviliani, berharap polemik pencalonan gubernur BI ini segera 
disudahi. Boediono jangan lagi diganjal soal keterlibatan dia dalam kasus BLBI 
semasa dia menjadi direktur BI. "Itu kan policy pemerintah, bukan Pak Boediono 
secara langsung," ujarnya.

Makanya, lanjut Aviliani, DPR tak perlu lagi menolaknya. "PDIP, meskipun dia 
oposisi, jangan terus mempermasalahkan hal ini. Nanti malah tidak baik untuk 
iklim perekonomian. PDIP harus dewasa dalam konteks ini," terangnya.

Terpisah, pengamat pasar uang Farial Anwar menyatakan, pencalonan Boediono 
adalah pilihan paling masuk akal saat ini, meski juga tidak terlalu tepat. 
"Kalau dibandingkan dengan Agus (Martowardojo) dan Raden (Pardede), jelas lebih 
baik Boediono," ujarnya. Karena itu, pasar uang masih merespons positif. 
"Selama tidak ada penolakan lagi, pasar uang masih akan stabil," lanjutnya.

Pasar, kata dia, sebenarnya berharap calon muda yang benar-benar lepas dari 
masalah. "Pak Boediono masih rawan karena bisa dihubung-hubungkan dengan BLBI," 
katanya. 

Jika kelak Boediono dihubung-hubungkan lagi dengan BLBI, pasar akan kembali 
bereaksi negatif. "Sama seperti kasus Burhanudin Abdullah saat ini," ujarnya. 
Karena itu, 

CiKEAS> Derita TKW kita di Irak, tiap hari disiksa, pejabat Deplu pun tak mau peduli

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Kalau pemerintah NKRI benar-benar peduli dengan warganegaranya, dalam 
hal ini ialah TKI yang digelar pahlawan devisa, maka tentu sekali telah diberi 
peringatan bahwa di Irak berlangsung peperangan, keadaan sangat berbahaya,  dan 
oleh karena itu dilarang kepada warganegara jika yang tidak mempunyai tugas 
khusus dari negara untuk pergi ke Irak. Sebahagian besar penduduk  kelas 
menengah dan kaum berada Irak  sudah mengungsi ke luarnegeri, yang ada dan 
berduit disana ialah 200.000 tentara asing. Mereka ini membutuhkan diservis! 
Jadi para pengusaha yang mengirim TKW kesana terkait kejahatan. Apakah 
pemerintah NKRI berani mengambil tindakan terhadap perusahan pengirm TKW 
kesana, ataukah nanti bisa seperti kata pepatah: "memukul air didulang terpecik 
muka sendiri", jadi lebih baik berlagak pilon?



http://www.harianterbit.com/artikel/fokus/artikel.php?aid=41286


Derita TKW kita di Irak, tiap hari disiksa, pejabat Deplu pun tak mau peduli
  Tanggal :  02 Apr 2008 
  Sumber :  Harian Terbit 


JAKARTA - Nasib sekitar 65 tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia yang 
terjebak di Irak sangat menyedihkan. Mereka hampir setiap hari disiksa oleh 
majikan dan ada pula yang disekap agensi setempat.

Demikian diungkapkan salah satu eks TKW yang sudah berhasil kembali ke 
Indonesia, Elly Anita, menjawab Harian Terbit di Jakarta, Rabu pagi (2/4). Elly 
merupakan satu dari 70 TKW yang terlantar di Irak sebelumnya. Dari 70 itu, lima 
di antaranya termasuk Elly, berhasil diselamatkan sebuah Lembaga Swadaya 
Masyarakat (LSM) internasional.

Sebagaimana diberitakan harian ini sebelumnya, Direktur Migran Care, Anis 
Hidayah, meminta pemerintah segera mengevakuasi (memulangkan) sekitar 65 TKW 
asal Indonesia yang saat ini masih berada di Irak. Dari 65 TKW ini, menurut 
sumber lain, 16 di antaranya adalah TKW asal Brebes yang sejak enam bulan lalu 
disekap sebuah sindikat di Irak (Harian Terbit, 1/4).

Menceritakan pengalamannya bisa ke luar dari Irak, Elly sangat menyesalkan 
sikap pemerintah (Deplu) yang tidak peduli dengan keselamatan TKW di negara 
sedang dilanda konflik tersebut. Malah ada pejabat Deplu saat dimintai bantuan 
melalui telepon justru menganjurkan agar mereka kabur saja kalau mau cepat 
pulang. 

"Kita ini memangnya anak embek (kambing) disuruh kabur. Tidak kabur saja sudah 
disiksa apalagi kalau ketahuan lari," kata wanita asal Jember yang berhasil 
keluar dari Irak 7 Nobember 2007 setelah berjuang sendiri dengan berbagai cara.

Naifnya lagi, kata Elly, setelah TKW berjuang mati-matian dan berhasil pulang, 
pemerintah malah mengkalim seolah-olah itu upaya pemerintah.

Ely mengaku, awalnya dia akan diberangkatkan ke Dubai oleh perusahaan pengerah 
jasa tenaga kerja (PPJTKI) PT.Aulia Duta Pratama, dengan janji sebagai 
sekretaris pada labor suplay agency. Tapi tidak jelas alasannya, PT Aulia 
membatalkan. Karena sudah habis uang hampir Rp 3 juta, akhirnya dengan bantuan 
teman dia nekat berangkat sendiri ke Dubai tahun 2006.

Di Dubai dia dipekerjakan di Kantor Nashwan Labor Suplay. Namun karena sering 
dilecehkan majikannya, dia minta pindah kerja. Saat itulah majikannya 
menjualnya kepada agen tenaga kerja di Kurdistan Irak, Bruska, 22 Desember 
2006. 

Semula dia dijanjikan kerja di hotel atau restoran dengan gaji 300 dolar AS 
per-bulan. Kenyataannya dia dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di 
rumah seorang pejabat Irak, Shamal Abdul Wafa, di Kirkuk (tempat kelahiran 
Sadam Husien) dengan gaji hanya 200 dolar per-bulan. ''Itu pun baru dibayar 
pada bulan ketiga. Alasannya dua bulan pertama gajinya untuk bayar tiket dan 
ongkos dari Dubai ke Irak,'' tutur Elly. 

Tak tahan tiap hari mendengar suara bom dan tembakan, membuat dirinya ingin 
cepat-cepat ke luar dari Irak, tapi selalu dicegah majikannya. "Saya sampai 
mogok makan, mogok kerja bahkan tiga hari tiga malam hanya duduk di depan pintu 
rumah."

Setelah itu baru majikannya mengantar Ely ke agen tenaga kerja Bruska. ''Saat 
itu saya berupaya menelpon KBRI Yordania dan Deplu, minta bantuan untuk pulang 
tapi tidak ditanggapi. Jawaban mereka hanya sabar atau nyuruh kabur. ''

''Bahkan melalui teman kita sebar informasi tentang nasib sejumlah TKW di Irak 
melalui internet. Tapi hanya migrant care yang menanggapi. Untunglah saya bisa 
pulang atas bantuan LSM International of Migrant (IMO), 7 November 2007,'' 
katanya. 

Menurut Ely, beberapa hari lalu dia mendapat telepon dari temannya TKW di Irak, 
sebanyak 27 TKW asal Indonesia dipaksa membuat pernyataan oleh agen tenaga 
kerja di sana bahwa mereka tidak ingin pulang ke Indonesia. ''Ini semua 
akal-akalan agen dan majikan di sana yang memaksa TKW bekerja dengan gaji 
kadang -kadang tak dibayar serta berbagai siksaan.'' 

Dua minggu lalu, menurut Elly, seorang TKW bernama Casina, menelepon, 
melaporkan penderitaannya. Dia mengaku disiksa oleh agen tenaga kerja di sana 
karena ketahuan berusaha mencari pertolongan untuk keluar dari Irak.

Entah sampai kapan teman-tema

CiKEAS> Karya Ilmiah Guru Besar Hanya Mengawang-awang

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Tidak  mengherankan bila karya-karya ilmu dekat dengan awan akan 
selaku mengawan-awang. Berbeda dengan ilmu exacta yang aplikasinya bisa 
dibuktikan.

Galamedia
02/04/2008 Karya Ilmiah Guru Besar Hanya Mengawang-awang
 

A.H. NASUTION, (GM).-
Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Prof. Dr. 
H. Nanat Fatah Natsir, M.S. menegaskan, keberadaan guru besar di perguruan 
tinggi (PT) harus membumi.

"Selama ini disinyalir, karya ilmiah yang dibuat guru besar hanya 
mengawang-awang. Karya yang dibuat oleh mereka terlalu teoretis. Padahal yang 
dibutuhkan adalah karya-karya yang aplikatif. Selain itu, karya itu harus 
bersifat aktual dan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat," kata 
Nanat kepada wartawan, seusai menghadiri pengukuhan Guru Besar Fakultas 
Ushuluddin UIN SGD, Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M.Ag. dan Guru Besar Fakultas 
Adab UIN SGD, Prof. Dr. Ahmad Sudja'i, M.A., di Kampus UIN SGD, Jln. A.H. 
Nasution 105 Bandung, Selasa (1/4).

Menurut Nanat, saat ini UIN SGD memiliki 26 guru besar. Dibandingkan dengan UIN 
lainnya di Indonesia, UIN SGD menempati urutan 2 UIN yang memiliki guru besar 
terbanyak. Urutan pertama diduduki UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, dengan 61 
guru besar.

"Semakin banyak guru besar menjadi tantangan tersendiri bagi UIN SGD. Guru 
besar UIN SGD dituntut bisa berkiprah baik pada level nasional maupun 
internasional," ujarnya.

Ia mengatakan, agar guru besar bisa menjadi rujukan sangat dipengaruhi adanya 
publikasi. Untuk itu, katanya, pihaknya mendorong guru besar UIN SGD agar turut 
menyikapi persoalan yang juga menjadi topik pembahasan guru besar lain yang 
berasal dari luar UIN SGD.

"Pemublikasian karya ilmiah dari PT tak bisa lepas dari peranan pers. Dalam 
menyebarluaskan buku yang dikeluarkan kalangan akademisi misalnya, bisa 
dilakukan melalui resensi buku yang dimuat di surat kabar," katanya.

Tantangan berat

Selanjutnya Nanat menjelaskan, masalah keyakinan beragama telah membawa 
pengaruh terhadap keyakinan yang bervariasi dalam memahami agama di masyarakat. 
Antara lain dengan munculnya aliran agama Ahmadiyah, Al-Qiyadah Al-Islamiyah, 
shalat dengan bahasa Indonesia yang dipimpin Gus Roy, dan jenis aliran 
keagamaan lainnya yang menekuni disiplin ilmu kalam. 

"Peran guru besar yang menekuni ilmu kalam diharapkan bisa memberi makna dan 
terlibat sepenuhnya pada persoalan umat. Mereka dituntut agar bisa memberi 
pencerahan mengenai hakikat keimanan yang hak dan sejalan dengan tuntunan 
akidah Islamiyah yang benar," katanya.

Ditambahkannya, kehadiran guru besar yang menekuni bidang ilmu perkembangan 
pemikiran Islam, diharapkan memberi pencerahan atas kegelisahan umat yang saat 
ini dihadapkan pada heterogenitas pemaknaan masalah ketuhanan yang 
mengatasnamakan ajaran Islam. Selain itu, imbuhnya, gagasan kepemimpinan yang 
diajarkan dalam Alquran bisa menajdi kerangka acuan dalam memilih pemimpin. 
(B.80)**




CiKEAS> Intermezzo

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
Galamedia
RABU, 2 APRIL 2008

  Jika Istri Tak Memberi  
 
 
 
BUAT ibu-ibu yang hamil, jangan risi dan jangan bimbang jika suami ngajakan 
dadasar. Buat usia kandungan sembilan bulan, kata dokter mah, tidak akan 
naon-naon asal hati-hati saja lo, jangan sampai kepala utun inji ketonjok 
hingga dekok. Pokoknya bikin enjoy sajalah!

Namun lain lagi bagi Wela, nama samaran ibu rumah tangga istri Irwin (32) ini, 
juga nama samaran. Sejak usia kandungan tujuh bulan, Ceu Wela teh ogah melayani 
suaminya. Dalihnya mah takut si orok katonjok atau jabang bayinya terluka. Wela 
cuma bilang pada suaminya, "Sementara mah puasa saja atuh Kang, nanti juga 
kalau sudah brol orok mah buat siapa lagi".

Tapi da lalaki mah di mana-mana juga sama saja, suka tidak kuatan dianggurkeun 
lama pisan, terlebih lagi harus menunggu istri melahirkan berbulan-bulan dan 
terpaksa harus puasa, mana tahan atuh Mamah!

Tidak heran jika lelaki asal Desa dan Kecamatan Cibinong, Bogor ini teh mulai 
uring-uringan. Mau memaksa istrinya ia tak tega karena takut kumaha onam dengan 
kondisi si utun inji, mau ngeteng jajan ke pinggir jalan atau ke lokalisasi ia 
tak punya dana, lagi pula tidak biasa.

Di saat kebingungan, lewatlah Enon, nama samaran gadis centil tetangganya yang 
usianya tengah meningkat remaja. Irwin tahu pisan Enon teh mudah digoda kaum 
lelaki, Irwin pun mencoba melakukan pedekate. Karena memang telah 
berpengalaman, ia berhasil mengambil hati ABG yang baru duduk di kelas I SMP 
ini.

Namanya juga sedang puasa, mendapatkan Enon yang merean teh bagi Irwin mah sama 
dengan mendapatkan durian runtuh di kala perut kelaparan. Berbeda dengan lelaki 
remaja lainnya, Irwin mah langsung saja ke sasaran, to the point ketika ia 
berduaan dengan si gadis. Anehnya si gadis teh kok mau-maunya.

Entah berapa kali kedua insan ini melakukan hubungan bilateral. Lama kelamaan 
si gadis baru sadar bahwa wanita mah penuh risiko. Buktinya saja, setelah 
berulang kali berduaan dengan Irwin, perut si ABG yang tadinya menciut, kini 
mengembang. Enon sadar di perutnya ada yang bersemayam, yang tiada lain aset 
Kang Irwin. Tapi karena malu tea, ia sembunyikan saja, terlebih lagi ia takut 
pisan ketahuan orangtuanya.

Makin lama perutnya semakin sulit disembunyikan. Pakai seragam sekolah pun 
mendadak ketat, lagi pula mulutnya uuu dan ooo kayak orang mau muntah. Ibunya 
mulai curiga, ia pun menginterogasi putrinya kayak petugas KPK sedang memeriksa 
koruptor.

Tadinya mah Enon teh bungkam. Karena didesak terus, lama kelamaan mah terpaksa 
blak-blakan, katanya ia tengah mengandung hasil hubungan dengan Irwin. Ayahnya 
jelas ngambek, ia segera mendatangi Irwin yang kebetulan sedang ada di 
rumahnya. Lelaki ini diseret ke kantor RW setempat, selanjutnya mah dihajar 
hingga babak belur. Untung tidak koit juga karena diselamatkan para tokoh 
masayarakat ke kantor polisi.

Setelah meringkuk di sel tahanan Polres Bogor untuk beberapa bulan, Irwin 
diadili di pengadilan. Kini ia terpaksa jadi narapidana meninggalkan istri dan 
anaknya, termusik juga calon orok di perut Enon. Sedangkan Enon sendiri di-DO 
dari sekolahnya, sebab tak mungkin ke sekolah gundal-gendol dengan 
perutngajendol. (kang maman)** 


<><>

CiKEAS> Fragmentasi Politik Hambat Demokrasi

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2008/4/3/o1.htm


Fragmentasi Politik Hambat Demokrasi


MEMBICARAKAN posisi pemerintah di Indonesia sungguh unik. Apalagi jika 
dikaitkan dengan kenyataan bahwa negara kita sedang berada dalam keadaan 
transisi, dari pemerintahan otoriter (faktanya) menuju demokrasi. Tetapi, 
pemerintah kita tidak terlalu kuat karena terfragmentasi sehingga terasa 
semakin hari makin kabur cita-cita pembaruan dan makin jelas saja nampak negara 
tetangga menyalip kita.

Di manakah fragmentasi tersebut? Yang paling jelas adalah antara kekuasaan 
eksekutif dan legislatif. Tidak perlu menjadi seorang ahli politik untuk 
menganalisis bagaimana persaingan antara eksekutif dan legislatif tersebut. 
Kasus paling baru adalah ditolaknya calon gubernur Bank Indonesia (BI) oleh 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kita. Tidak jelas, apakah penolakan ini karena 
masalah kualitas calon atau memang demi tujuan agar kelihatan DPR kita kritis. 
Atau malah penolakan tersebut benar-benar mewujudkan rivalitas eksekutif dengan 
legislatif.

Dalam hal dinamika hubungan eksekutif dan legislatif, yang menjadi kekhawatiran 
kita jangan-jangan rivalitas tersebut didasari oleh persaingan antarpartai 
politik. Seperti kita tahu, komposisi partai politik di DPR kita sangatlah 
jamak. Yang memegang peran paling besar, tentu saja Partai Golkar dan PDI 
Perjuangan. Jika dua partai ini saja mau bersatu di DPR untuk memojokkan 
keputusan eksekutif, bukan main dampaknya terhadap sebuah keputusan politik, 
terutama dalam pembuatan perundang-undangan. Undang-undang bisa macet hanya 
karena tidak mendapat persetujuan DPR. Inilah dampak buruk fragmentasi 
antarlembaga tersebut.

Tetapi, jika misalnya fragmentasi tersebut juga terjadi di lembaga legislatif, 
maka dampaknya adalah perumusan perundang-undangan bisa berlangsung lama dan 
melelahkan. Katakanlah soal rancangan perundang-undangan pemilihan presiden dan 
wakil presiden. Saat ini di lembaga legislatif kita sedang berlangsung perang 
pendapat dalam kasus ini. Partai Golkar mengusulkan pengajuan pasangan calon 
berkisar 25-30 persen dari jumlah kursi DPR. PDI-P menginginkan sekitar 20-25 
persen. PKS tetap berpegang pada ketentuan lama yakni 15 persen. Ketua Umum PAN 
menyatakan cukup dengan 10 persen. Sedangkan partai-partai kecil mengusulkan 
agar semua partai yang memiliki kursi di DPR dapat mengajukan pasangan calon. 
Tampaknya aneka usulan terkait dengan ekspektasi perolehan suara masing-masing 
partai pada pemilu legislatif 2009.

Kondisi demikian pastilah membuat runyam masalah politik Indonesia. 
Sesungguhnya hal seperti ini merugikan partai politik itu sendiri. Mereka akan 
kehilangan waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan diri, terutama dalam 
mengusulkan calon presiden dan wakil presiden. Bagi masyarakat umum juga sangat 
merugikan. Di samping bosan dengan pertikaian pendapat, juga mengurangi waktu 
untuk membuat analisis pilihan pribadi. Pengutaraan calon presiden lebih cepat 
sangat diperlukan bagi masyarakat untuk menganalisis calon yang kelak hendak 
dipilih. Jika hal ini berlarut-larut, bukan tidak mungkin kebosanan itu akan 
menumpuk menjadi apatisme. Bentuk apatisme masyarakat itu macam-macam. Mulai 
dari tidak datang menuju bilik suara pemilihan umum (memboikot), menusuk bagian 
putih di luar lingkaran pilihan pada kartu pemilih atau malah menghasut untuk 
tidak ikut pemilu. Jika ini terjadi, pemilu Indonesia sama sekali tidak ada 
artinya. Yang rugi adalah negara dan bangsa Indonesia.

Karena itu, dalam hal fragmentasi seperti ini, partai politik haruslah 
pintar-pintar melihat ke bawah. Masyarakat harus dilihat bukan kepentingan 
kelompok. Partai-partai kecil harus juga memahami kondisinya sehingga tidak 
ngotot. Sebaliknya partai besar jangan memaksakan kehendak. Di masa depan, demi 
menghindari fragmentasi seperti ini, Indonesia harus berpikir untuk mengurangi 
jumlah partai politik. Lima partai politik sudah cukup. Jangan lebih!


CiKEAS> KPK Gagal Panggil Menhut

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2008/4/3/n3.htm


KPK Gagal Panggil Menhut


Jakarta (Bali Post) -
Menteri Kehutanan (Menhut) MS Ka'ban tidak memenuhi panggilan alias mangkir 
dari pemeriksaan kasus dugaan korupsi. Hingga Rabu (2/4) malam kemarin, ia 
tidak juga muncul di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Alasan 
ketidakhadirannya itu pun tidak jelas. 

Menurut Kepala Humas KPK Johan Budi SP, Ka'ban hanya mengirim surat 
pemberitahuan tidak bisa datang melalui faksimile. Tidak jelas alasannya untuk 
tidak memenuhi panggilan KPK. 

Meski demikian, KPK akan memanggilnya kembali. Ketua Umum Partai Bulan Bintang 
(PBB) itu dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi 
penyalahgunaan izin pemanfaatan kayu (IPK) pada Senin (7/4) pekan depan. Dengan 
panggilan kedua itu, diharapkan Ka'ban datang memenuhi pemeriksaan. 

Selain Ka'ban, ternyata ada saksi lain dalam kasus serupa yang juga mangkir. 
Saksi tersebut adalah Bupati Kampar Burhanuddin Husein. Ia juga diperiksa 
sebagai saksi terkait dugaan korupsi atas gratifikasi (hadiah) yang diterima 
tersangka Tengku Azmun Jafar yang menjabat Bupati Palalawan, Riau. Ia juga 
diduga menyalahgunakan wewenangnya dalam mengeluarkan IPK untuk memperkaya diri 
sendiri.  

Sebelumnya, dalam kasus ini, KPK telah memeriksa mantan Menteri Kehutanan 
Nurmahmudi Ismail. Selain itu juga telah memeriksa Ketua DPRD Pelalawan M 
Harris. Bupati Kampar Burhanuddin Husein pernah diperiksa pula sebelumnya. 
Pemeriksaannya terkait jabatan yang pernah diembannya sebagai Kepala Dinas 
Perkebunan dan Kehutanan Pemprop Riau.

Tersangka Tengku Azmun Jafar telah ditahan KPK dan dititipkan ke sel Mabes 
Polri. Azmun diduga bertanggung jawab atas penerbitan IPK untuk 15 perusahaan 
senilai Rp 1,3 trilyun. Ia diduga menerima gratifikasi Rp 1 milyar. Pemberian 
IPK dilakukan sepanjang 2001-2006. (kmb3


CiKEAS> KPK Batal Periksa Menteri Kehutanan

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
Refleksi: Apakah ketua KPK  bisa dipecat, bila mengajukan pertanyaan-pertanyaan 
yang membutuh jawaban yang merusak lingkungan sang menteri?

Harian Analisa
Edisi Kamis, 3 April 2008

KPK Batal Periksa Menteri Kehutanan 

Jakarta, (Analisa) 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu, batal memeriksa Menteri Kehutanan MS 
Kaban dalam kasus pemberian izin pemanfaatan kayu di Kabupaten Pelalawan, Riau. 

Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, Kaban batal dimintai keterangan sebagai 
saksi karena yang bersangkutan sedang menjalankan keperluan dinas. "Beliau 
tidak bisa datang hari ini dan sudah mengirim surat," kata Johan. 

Untuk itu, KPK berencana memeriksa Kaban pada Senin, 7 April 2008. Johan 
mengatakan, KPK perlu meminta keterangan Kaban karena sebagai menteri, Kaban 
dianggap mengerti mekanisme aturan yang berlaku di Departemen Kehutanan. 

Kasus pemberian izin pemanfaatan kayu di Pelalawan itu telah menyeret Bupati 
setempat, Tengku Azmun Jaafar, sebagai tersangka. 

KPK menduga Jafar telah menerima hadiah yang merupakan imbalan atas izin 
pemanfaatan kayu yang telah ia terbitkan sejak 2001. Akibatnya, negara rugi 
Rp1,3 triliun. 

Azmun diduga telah menerbitkan perizinan untuk 15 perusahaan yang tidak 
memiliki kualifikasi melakukan kegiatan pemanfaatan kayu. Izin yang dikeluarkan 
itu mestinya pada lahan kosong. Tapi, ketika diselidiki di lapangan, ternyata 
berada di hutan alam. (An


CiKEAS> Church congregation continues amid protest

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2008/03/09/church-congregation-continues-amid-protest.html

April 3, 2008  3:01 AM


Church congregation continues amid protest
Tifa Asrianti ,  The Jakarta Post ,  Bekasi   |  Mon, 03/10/2008 1:20 AM  |  
Headlines 

Five churches in North Bekasi held Sunday services from Permata Jijau Permai 
housing estate despite a rumor members of the Cooperating Bureau of Mosques and 
Praying Rooms (Musholla) would stage large protests against their efforts. 

Police officers were seen patrolling the housing estate, where the protesters 
were expected, but no such gathering occurred. 

The five churches included the Indonesian Bethel Church of Shalom, the 
Indonesian Bethel Church of Maranatha, the Indonesian Christian Protestant 
Church, the Indonesian Pentecostal Church and the Javanese Christian Church. 

Various obstacles put up by protesters have seen church organizations in the 
area unable to build permanent buildings and so they operate out of makeshift 
shophouses. 

Edward Butar-butar from the Bekasi Christian Family Forum said there were nine 
other churches in the Permata Hijau Permai real estate but threats seemed to be 
focused on five churches at the shophouses block. 

The cooperating bureau organizing the protests made complaints to local 
authorities about the churches and their operations last year. 

Tensions escalated after Dec. 16, 2007, when hundreds of people entered a 
church during Mass and forced the congregation to stop the service. 

Following the December protests, the Javanese Christian Church moved to Taman 
Kebalen estate. 

Four churches stayed despite further protests. 

Elizabeth Suria, church secretary at the Shalom church, said her congregation 
had been faced with a number of incidents including garbage being dumped at 
their church entrance and protesters blocking congregation members from 
entering their building. 

"So far, there has been no physical abuse, but we couldn't perform mass," she 
said. 

One protester interviewed said "his people" did not want to interrupt religious 
activity, but wanted "legal certainty about the building's usage". 

"They are using shophouses as houses of worship," Yos said. 

"I think it is against the regulation." 

In response to the opposition, Elizabeth said the shophouses they used as 
churches belonged to them, and they had a legal right to use them for whatever 
purpose. 

Edward Butar-butar said the Christian congregations had to use shophouses for 
services because it was difficult to build churches there. 

He said the Indonesian Christian Protestant Church and St. Clara church, a 
Catholic church in a neighboring real estate, had experienced problems with 
their land, construction funds and construction permits. 

"Some people objected to the construction plan and as a result the church has 
never been built," Edward told The Jakarta Post on Sunday. 

Bekasi municipality council member and member of the Peace and Welfare Party 
(PDS) Jonni S. Batubara said construction of a Batak church in Tanggul, North 
Bekasi, was stopped last year after people protested against it. 

Another council member and faction head of the Justice Welfare Party (PKS), 
Wahyu Prihantono said the problem was related to miss-communication between 
churchgoers and the people. 

"Performing a religious activity is a human right," Wahyu said. 

"To prevent the opposition, we should strengthen the role of FKUB (Bekasi's 
Interfaith Communication Forum)." 

In 2006, the government issued a two-minister regulation stipulating a church 
permit should include at least 90 churchgoers, have support from 60 local 
residents, be legalized by the local authorities, and receive a recommendation 
from the head of the municipality's religious office and one from the FKUB. 


CiKEAS> Food and drug agency finds no bacteria in infant formula

2008-04-02 Terurut Topik Sunny


http://www.thejakartapost.com/node/165286

April 3, 2008  1:51 AM


Food and drug agency finds no bacteria in infant formula
Erwida Maulia ,  The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Thu, 04/03/2008 1:35 AM  |  
Headlines 

The Food and Drug Monitoring Agency (BPOM) announced on Wednesday the results 
of its analysis of 96 infant formula brands, saying they were all free of 
contamination by Enterobacter sakazakii bacteria. 

Following a February report by the Bogor Institute of Agriculture (IPB), which 
said the bacteria had contaminated 22 percent of infant formula brands on the 
market, BPOM launched an investigation. 

The 96 brands examined represent every brand registered with the monitoring 
agency. 

BPOM head Husniah Rubiana Thamrin Akib said Wednesday, as quoted by Antara news 
agency, that all 96 instant formula brands were not only free from E. 
sakazakii, but also from other pathogenic bacteria, such as Salmonella, 
Shigella and Coliform. 

She said BPOM also tested for contamination by chemical substances, fungus and 
heavy metals, turning up no contaminated samples. 

"The examination of these milk formulas cost Rp 1.5 million (US$163) per 
sample," Husniah said. 

She said BPOM used two methods, recommended by the Food and Drug Agency of the 
United States and ISO/TS 22964:2006, to examine possible contamination by E. 
sakazakii in the infant formula. 

E. sakazakii is a Gram-negative rod-shaped pathogenic bacterium, which, 
according to University of Indonesia microbiology professor Pratiwi Pujilestari 
Sudarmono, is associated with the use of infant formula. 

Pratiwi said last month the bacteria had a virulence factor giving it the 
ability to produce certain types of proteins that could trigger fever and 
diarrhea. The bacteria, he said, could also penetrate the brain and cause 
encephalitis, an acute inflammation. 

However, she emphasized that the bacteria did not produce illnesses in healthy 
babies. 

She also said infection by E. sakazakii was rare globally, while there had 
never been any reported infection by the bacteria in Indonesia. 

IPB's report on the alleged contamination was based on research performed in 
2003. Health Minister Siti Fadilah Supari slammed the research last month, 
saying it was invalid. 

However, concerned by possible infection by E. sakazakii in neonates and 
infants, a 2004 joint meeting between the World Health Organization and the 
Food and Agriculture Organization in Geneva introduced several recommendations 
for the use of infant formula. 

The recommendations include the use of hot water (70-90 degrees Celsius) during 
the reconstitution of powder, and the use of commercially available sterilized 
liquid products as a replacement for powdered formula, especially for high-risk 
infants.


CiKEAS> Pakar Pangan Kritisi Krisis Pangan

2008-04-02 Terurut Topik Forum Pakar Pangan
Pakar Pangan Kritisi Krisis Pangan
 
JAKARTA: Dewan Pimpinan Nasional Partai Karya Perjuangan (DPN Pakar Pangan) 
mendesak pemerintah segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait, 
menyusul makin meluasnya krisis pangan di beberapa daerah di Tanah Air. 
Demikian dikatakan Ketua Umum DPN Pakar Pangan Jackson Kumaat (2/4), pada 
diskusi internal di kantor DPN Pakar Pangan di kawasan Warung Buncit Jakarta.
 
Menurut Jackson, pihaknya prihatin munculnya kasus gizi buruk di Nusa Tenggara 
Timur dan Sulawesi Selatan, yang kini meluas dan bahkan sudah terjadi di daerah 
pinggiran ibukota Jakarta. "Kami sayangkan, hingga kini belum melihat adanya 
koordinasi serius yang dijalankan oleh Menko Kesra Aburizal Bakrie," ujar 
Jackson Kumaat. 
 
Ia menegaskan, sudah saatnya Menko Kesra bersama Menkes Siti Fadilah Supari dan 
Mentan Anton Apriantono, segera bertemu untuk menjalankan program darurat 
mengatasi krisis pangan. Selama ini, katanya, kabinet SBY-Kalla hanya bekerja 
sendiri-sendiri, sehingga kasus gizi buruk hanya sekedar wacana politik.
 
Sebelumnya diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengirim surat kepada 
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki Moon, untuk memprakarsai kerja 
sama global menghadapi krisis energi, pangan dan keuangan dunia. Menurut 
Yudhoyono di Jakarta (27/3), negara belum berkembang dan berkembang mengalami 
pukulan akibat lonjakan hargan minyak dan pangan dunia. 
 
Jackson Kumaat menegaskan, kinerja instansi terkait dinilai sangat buruk, 
sehingga Presiden terpaksa harus turun tangan. Padahal, para pembantu presiden 
seharusnya berperan aktif turun ke lapangan, membantu warga miskin yang 
kesulitan mendapat kebutuhan pokok. "Minimal Menkes datang ke masyarakat 
menyalurkan dan memantau pemberian makanan bergizi di posyandu," kata Jackson.
 
Selain itu, pihaknya juga mengecam tindakan Departemen Pertanian, yang kini 
justru mengekspor beras ke luar negeri. Tindakan seperti ini, ungkapnya, sangat 
menyakiti hati rakyat kecil. "Pak Anton (Mentan-Red) hanya mementingkan urusan 
bisnis daripada kepentingan nyawa manusia," katanya. (*)
 
 


  

You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.  
http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/text5.com

CiKEAS> DICARI: Reporter & Account Manager

2008-04-02 Terurut Topik kabarindonesia
Kulo nuwun, permisi Pak Moderator, numpang nyebarin boleh 
yaterima kasih.

Dalam rangka penerbitan Tabloid Cetak Mingguan

DICARI :
REPORTER  (RE)
- Pria / Wanita;
- Pendidikan min. D3/S1 semua jurusan;
- Fresh graduate/berpengalaman;
- Minat pada bidang Jurnalistik;
- Mau belajar & punya naluri wartawan;
- Berwawasan luas;
- Sehat, enerjik;
- Bisa bekerja dengan baik dalam tim dengan jadual dan target ketat;
- Memiliki kendaraan sendiri.

ACCOUNT MANAGER (AE)

- Pria / Wanita;
- Pendidikan min. D3/S1 semua jurusan;
- Sangat menyukai hal-hal yang berkaitan dengan 
marketing/advertising/sales;
- Berpenampilan menarik;
- Mudah bergaul;
- Mempunyai communications skill dan
- Relationship yang bagus;
- Bisa presentasi;
- Berwawasan luas;
- Senang bergaul dan membangun network;
- Sehat, enerjik;
- Bisa bekerja dengan baik dalam tim dengan jadual dan target ketat;
- Memiliki kendaraan sendiri.

Bagi yang berminat dan memenuhi kualifikasi tersebut di atas, dapat
mengirimkan surat lamaran yang disertai dengan CV/Resume beserta foto
dan dokumen pendukung lainnya paling lambat pada tanggal 30 April
2008, kepada *) :

Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI)
Gedung Dewan Pers – Jakarta Media Centre Lt. 5
Jl. Kebon Sirih Raya No. 32 – 34 Menteng
Jakarta Pusat 10110,

Telp/Fax. 021-3441766
atau via email : [EMAIL PROTECTED]

*) Tuliskan sesuai posisi yang anda minati, misalnya "AE " atau "RE"
pada pojok atas kiri amplop.

Hanya calon-calon yang dianggap memenuhi persyaratan yang akan kami 
hubungi.




CiKEAS> Bacalah juga di http://slsc.or.kr

2008-04-02 Terurut Topik DPK PDS KOREA
  Please pray for the Indonesian people who are already received Jesus as 
their Saviour, most of them are not able to get the stay permission in Korea.

They are a little Christian Group in Uijeongbu, Seoul, Bucheon, Pyeongtaek, 
Cheonnan, Ansan, Asan, Gwangju (Kyongkido), let them contact me via telephone 
010-8697-3897 Monday to Friday 10:00 - 18.00.

Thanks for your kind attention

Yours H.L. Njoo
The Representative of a Christian Party in Indonesia
  
slsc (2008-04-01 16:35:09)   Dear brothers 
and sisters in Christ,

Sometimes we are very sorrow, because someone gets something wrong, and in such 
time, sometimes we just beg to our Lord Jesus Christ, because praying and 
begging is just little difference

Therefore I say to you, whatever things you ask when you pray, believe that you 
receive them, and you will have them (Mark 11:24)

Here are 2 pictures which are done by animals to show you how is the different 
between begging and praying, We must pray to our Lord Jesus Christ, so you will 
have them:
Your H.L. Njoo

http://www.jonco48.com/blog/beggar_dog.jpg Begger dog

http://www.dogperfection.com/dogs/wp-content/uploads/2007/10/dog-praying.JPG 
Praying dog



  Ingat SEMBOYAN ini, Kitab Keluaran 18:21, Keluaran 23:8, 
Ulangan 16:19, Ulangan 27:25, Mazmur 100: 1 - 5 dan 1 Korintus 1:10
  
   











   
-
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

CiKEAS> Bush Urges More Troops for Afghanistan

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
 
 




April 2, 2008
Bush Urges More Troops for Afghanistan 
By THE ASSOCIATED PRESS
Filed at 5:41 a.m. ET

BUCHAREST, Romania (AP) -- President Bush renewed urgent calls Wednesday for 
NATO nations to allow Ukraine and Georgia to start the admission process over 
Russian objections and to counter Osama bin Laden's latest threats to Europe by 
stepping up their efforts in Afghanistan.

Hoping to set the stage for a summit of leaders from the trans-Atlantic 
alliance here this week, Bush also said that he remained committed to building 
a U.S. missile defense system in Europe fiercely opposed by Moscow and that the 
United States would not endanger Iraq with precipitous U.S. troop withdrawals.

On the eve of his last NATO summit and anticipating a tense showdown over NATO 
expansion, Bush lobbied fellow leaders.

He argued that the alliance should be open to all European democracies, for now 
the former Soviet republics Ukraine and Georgia but also others in the future. 
Arguing against the misgivings from France and Germany that opening the process 
to Ukraine and Georgia could overly harm relations with Moscow, a needed energy 
supplier, Bush said a larger NATO is not a threat to Russia.

''We must make clear that NATO welcomes the aspirations of Georgia and Ukraine 
for membership in NATO and offers them a clear path forward toward that goal,'' 
the president said. ''NATO membership must remain open to all of Europe's 
democracies that seek it, and are ready to share in the responsibilities of 
NATO membership.''

But Russia is vehemently against extending NATO closer to its borders and has 
threatened to target Ukraine and Georgia with missiles if the plans go ahead. 
With nine ex-Soviet bloc countries already in the alliance, Moscow is sensitive 
to any further loss of influence in the former Soviet sphere, especially in 
places like Ukraine and Georgia that were at the heart of the one-time 
superpower.

Russian Foreign Minister Sergey Lavrov responded colorfully to Bush's address, 
calling the proposed expansion ''artificial -- and completely unnecessary'' to 
today's anti-terror battles.

''What's happening will not (go) unanswered, I assure you,'' he said before the 
State Duma in Moscow. But we will respond to this pragmatically, not like a 
small child in school, who is offended by someone and slams the door and runs 
crying from the classroom.''

Bush's half-hour speech allowed him to forcefully and unapologetically make his 
case on all of his top NATO agenda items, getting the spotlight in the summit 
host city virtually to himself before the meetings get under way Wednesday 
night. He addressed about 500 local political and business leaders in a marble 
hall distinctive for its two glass-topped domes. Bush also was seeing NATO 
Secretary General Jaap de Hoop Scheffer before the summit's official launch at 
a Cotroceni Palace dinner.

But Bush and his wife, Laura, left Bucharest after the speech to spend most of 
the day at Neptun, the presidential retreat on Romania's Black Sea coast built 
during the reign of the late communist leader Nicolae Ceausecu. Bush and this 
country's now pro-Western leader, President Traian Basescu, posed quickly for 
photographs in a stucco and wood villa surrounded by evergreen trees within the 
gated complex. Basescu is a frequent visitor to Neptun during summer.

In his speech, Bush praised Romania and its people for their contributions to 
NATO and to the war in Iraq.

''The Romanian people have seen evil in their midst and they have seen evil 
defeated,'' he said. ''They value freedom, because they have lived without it. 
And this hard experience has inspired them to fight and sacrifice for the 
liberty of others.''

Bush faces another Iraq milestone next week, when Gen. David Petraeus, the top 
military commander, and Ryan Crocker, the U.S. ambassador, report to Congress 
on the status of the war. The president is expected to make an announcement on 
troop levels shortly after their April 8-9 testimony, but he is widely expected 
to endorse their recommendation that any new decreases should wait until fall 
and only after officials ascertain that further drawdowns wouldn't compromise 
recent security gains.

''We will show that America will not abandon our friends in the fight against 
terror and extremism,'' Bush vowed.

The president also called for NATO members to both increase their defense 
investment to support alliance operations and, for those who have not done so 
already, to ''step forward with additional forces'' in Afghanistan, where 
Taliban and al-Qaida extremists are resurgent. He noted that bin Laden in a 
recent audiotape had renewed threats to strike in Europe.

''Our alliance must maintain its resolve and finish the fight,'' he said. ''If 
we do not defeat the terrorists in Afghanistan, we will face them on our own 
soil. Innocent civilians in Europe and N

CiKEAS> Who's winning in Iraq?

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2008/890/sc1.htm

27 March - 2 April 2008
Issue No. 890
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

Who's winning in Iraq?
Having handed Iraq to Iran, the US faces a strategic dilemma of enormous 
proportions, writes Mustafa El-Labbad 


   Click to view caption 
  Time to remember, time to reflect:(from top) American B52 bombers stand 
on the tarmac at the US airbase at RAF Fairford in Gloucestershire, England, 
2003; an Iraqi family, passing an abandoned Iraqi tank, walks back home to 
Baghdad; an Iraqi girl waits and watches 
--
 
Up to 1.2 million Iraqis may have been killed since the invasion of Iraq five 
years ago and many more have been displaced or have left the country. The US 
invaded Iraq to seize its oil, and what it did altered the balance of power in 
the region for years to come. Iraq, being a neighbour to six countries all with 
considerable weight in the region, is a major geopolitical asset.

Since the Bush administration declared itself victorious in Iraq in summer 
2003, resistance operations have not abated. Many inside and outside the region 
may agree today that the war was a big mistake and that the political process 
that followed was disastrous. But no one wants to see the Americans out yet -- 
no one, that is, except Iran.

The invasion of Iraq has undermined the region's moderates, such as Egypt and 
Saudi Arabia, while boosting the fortunes of Tehran. Now the Americans cannot 
get out of Iraq without reaching some understanding with Iran. It is almost a 
classical standoff. The Americans have troops all over Iraq, but it is the 
Iranians who are running the show. Neither has managed to edge the other out of 
the picture. Tehran doesn't have the military wherewithal to expel the 
Americans, and Washington cannot remove Iran's allies from power. The latter 
not only control the country's politics, but also run their own militia inside 
the interior and foreign ministries. Shia organisations such as the Supreme 
Council of the Islamic Revolution in Iraq, Al-Daawa Party, Al-Fadila Party and 
the Sadr current have one thing in common -- they are all loyal to Tehran.

Throughout history, Iran measured its external clout by its ability to control 
Iraq. The Safavids and Qajars signed treaties with the Ottomans, in which the 
provinces of Mosul, Baghdad and Basra featured highly. These treaties gave 
Iran, among other things, the right to supervise holy Shia shrines in Najaf and 
Karbala. In the early 16th century, Iran's Safavid ruler, Shah Abbas, travelled 
from his capital Asfahan to Najaf on foot, where he swept the tomb of the 
prophet's cousin, Ali. Returning home, Abbas had himself declared on the 
official currency as the "Dog of Ali's Threshold", turning an act of piety into 
a political claim. Within the span of three centuries, Iran signed with the 
Ottomans 14 treaties all tackling the issue of Iraqi borders. 

The US occupation of Iraq gave Iran a rare opportunity to spread its influence 
inside Iraq. Through its Shia connections and military and financial means, 
Tehran has more influence today in Iraq than it ever had in Ottoman times.

The Iraq-Iran war, started by Saddam Hussein, while fomenting divisions within 
Iraqi society, gave Iran the incentive to forge strong alliances within Iraq. 
Iran was hoping for an opportunity to turn things around in Iraq; the Americans 
provided it.

For all their differences, the Americans and the Iranians had to sit down and 
talk about Iraq. Washington was pushing the Iranians on the nuclear front in 
order to make them give way in Iraq. But Iran, aware of its advantage, wanted a 
serious quid pro quo. Iran also talked to Germany, France and the UK, but the 
talks failed. This is because Iran wanted international recognition of its 
regional role. This was something the Europeans couldn't promise; only the 
Americans could do that.

Iran has infiltrated Iraqi politics under the very nose of the US occupation. 
In Iraq, the Iranians need no help from the Americans. But in the region, they 
do. The Iranians cannot have international recognition of their regional role 
without a green light from the US. Until then, Iran will keep obstructing the 
US every step of the way, from Iraq to Palestine. 

Iran has its ambitions, but it is not unaware of its limitations. The Iranians 
know that they can frustrate the Americans in the region, but they need the 
Americans for their regional role to be officially recognised. This is the 
nature of the current standoff in Iraq. Iran is not going to allow a US-backed, 
Sunni-dominated, anti-Iranian regime in Baghdad. And the Americans are not 
going to allow Iraq to fall under Iran's control. For the time being, the 
Americans are still hoping to leave Iraq in the hands of a government that 
would keep 

CiKEAS> Where do Iraqis stand?

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://weekly.ahram.org.eg/2008/890/sc5.htm

27 March - 2 April 2008
Issue No. 890
Published in Cairo by AL-AHRAM established in 1875

Where do Iraqis stand?
In all the analysis accorded to the sad anniversary of the US invasion and 
destruction of Iraq, few words have focussed on the human toll for Iraqis, 
writes Ramzy Baroud* 



Five years after the US invasion and occupation of Iraq, mainstream media is 
once more making the topic an object of intense scrutiny. The costs and 
implications of the war are endlessly covered from all possible angles, with 
one notable exception -- the cost to the Iraqi people themselves.

Through all the special coverage and exclusive reports, very little is said 
about Iraqi casualties, who are either completely overlooked or hastily 
mentioned and whose numbers can only be guesstimated. Also conveniently ignored 
are the millions injured, internally and externally displaced, the victims of 
rape and kidnappings who will carry physical and psychological scars for the 
rest of their lives.

We find ourselves stuck in a hopeless paradigm, where it feels necessary to 
empathise with the sensibilities of the aggressor so as not to sound 
"unpatriotic", while remaining blind to the untold anguish of the victims. Some 
actually feel the need to go so far as to blame the Iraqis for their own 
misfortune. Both Democratic presidential candidates Hillary Clinton and Barack 
Obama have expressed their wish for Iraqis to take responsibility for the 
situation in their country, with the former saying, "we cannot win their civil 
war. There is no military solution."

It would have been helpful if Clinton had reached her astute conclusion before 
she voted for the Senate's 2002 resolution authorising President Bush to attack 
Iraq. For the sake of argument, let's overlook both Clinton's and Obama's 
repeated assertions that all options, including military ones, are on the table 
regarding how to "deal" with Iran's alleged ambition to acquire nuclear 
weapons. But to go so far as blaming the ongoing war on the Iraqis' lack of 
accountability is a new low for these "antiwar" candidates. 

Is it still a secret, five years on, that the war on Iraq was fought for 
strategic reasons, to maintain a floundering superpower's control over much of 
the world's energy supplies and to sustain the regional supremacy of Israel, 
the US's most costly ally anywhere?

Of course, there are those who prefer to imagine a world in which a 
well-intentioned superpower would fight with all of its might to enable another 
smaller, distant nation to enjoy the fruits of liberty, democracy and freedom. 
But it is nothing short of ridiculous to pretend that Iraqis are capable of 
controlling the parameters of the ranging conflict, that a puppet government 
whose election and operation is entirely under the command of the US military 
is capable of taking charge and assuming responsibilities. 

Equally absurd is the insinuation that the civil war in Iraq is an exclusively 
Iraqi doing, and that the US military has not deliberately planted the seeds of 
divisions, hoping to reinterpret its role in Iraq from that of the occupier to 
that of the arbitrator, making sure the "good" guys prevail over the "bad".

The idea of the US making an immediate exit from Iraq or taking full financial 
and legal responsibility for the devastation and genocide -- yes, genocide -- 
that occurred in the last five years is simply unthinkable from the viewpoint 
of the corporate US media, which still relates to the war only in terms of 
American (and never Iraqi) losses.

There are very few commentators who are actually arguing that the reasons for 
war were entirely self-serving, without an iota of morality behind them. Would 
Bush employ the same logic he used to justify Saddam Hussein's execution -- 
suggesting this was warranted by the Iraqi president's violence against his own 
people -- when dealing with those responsible for the deaths of over a million 
Iraqis as a result of this war? 

And indeed Iraqis are dying in numbers that never subside regardless of the 
media and official hype about the "surge". Just Foreign Policy says the number 
of dead Iraqis has surpassed one million, while a survey by the British polling 
agency ORB estimates the number at over 1.2 million. But the plight of Iraqis 
hardly ends at a death count, since those left behind endure untold suffering: 
soaring poverty, unemployment rates between 40-70 per cent (governmental 
estimates), total lack of security in major cities and, according to Oxfam 
International, four million in need of emergency aid.

"Baghdad has become the most dangerous city in the world, largely as a result 
of a US policy of pitting various Iraqi ethnic and sectarian groups against one 
another. Today, Baghdad is a city of walled-off Sunni and Shia ghettoes, 
divided by concrete walls erected by the US m

CiKEAS> High commodity prices to hurt Asia more than sub-prime

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://www.bangkokpost.net/Business/02Apr2008_biz34.php


Wednesday April 02, 2008
  
High commodity prices to hurt Asia more than sub-prime 
PARISTA YUTHAMANOP 


Rising commodities prices will affect the poor in Asia more than the US 
sub-prime crisis, according to the World Bank. Vikram Nehru, the World Bank's 
chief economist for the East Asia Pacific, said the ongoing turbulence in the 
US financial markets would have only a minimal impact on Asian exports. China 
and East Asian countries were now the world's new growth engines, he said. 

The World Bank, in its latest East Asia economic update, projected regional 
economic growth to slow to 8.5% in 2008, down from the decade-high 10.2% last 
year. It forecast the Thai economy to grow 5% in 2008, albeit with significant 
downside risks. 

''There will be a fairly significant decline, but the region will remain the 
fastest developing region. The existing forecast has a high band of 
uncertainties,'' Mr Nehru said. 

The World Bank expects the United States, Europe and Japan to slow to a range 
of 1.1% to 1.6% growth from 2.5% in 2007, causing global trade volume to 
decline to 4-5% from 7.5%. However, import demand from the US is expected to be 
stronger compared to the economic recession in 2001. 



 


At that time, US demand for Asian high-technology products dropped, leading to 
a significant decline in the region's overall exports. 

''US imports from the region have begun to be broad-based since 2004, and the 
trend continued in 2007. Broadly, the decline in US import demand from Asia 
would not be as sharp as in the past,'' he said. 

Meanwhile, strengthening intra-regional trade and financial market linkages in 
East Asia would help reduce the impact of the US turmoil. 

Exporters's diversification away from the US would help reduce the fallout from 
an economic slowdown in the US. 

''The region's export share to the US has grown less than 70% from 1990 to 
2007, whereas shares of developing countries in East Asia, [trade with other 
developing economies], Japan and Australia have risen rapidly,'' Mr Nehru said. 

''I would rather say there is a rebalancing of growth than a decoupling in the 
East Asian economies. There are new growth poles in the world like China and 
Europe, whereas the US dominated 10 years ago.''However, the US financial 
turmoil has affected the region's equities markets as investors reassess risks. 
Some countries would suffer from rising external borrowing costs because of 
higher premiums on dollar-denominated bonds. But the region's banking system 
remains sound as it had little exposure to sub-prime assets and a low level of 
bad loans. 

''Rising commodities prices, both food and fuel, will affect income 
distribution in the region as it increases the hardship of the poor. Net 
producers of food will benefit from price increases, but net consumers will be 
hurt,'' Mr Nehru said. 
<<020408_bus01.gif>>

CiKEAS> Spain and Turkey arrest suspected terrosrists

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://www.gulfnews.com/world/Spain/10202442.html

  Spanish police arrest two terrorists wanted by Morocco 
  Agencies
  Published: April 02, 2008, 12:42
 

  Madrid: Spanish police have arrested two Islamic terror suspects wanted 
by Morocco, including one sought over a string of suicide attacks that killed 
45 people in Casablanca in May 2003, officials said. 

  The two Moroccan men were arrested on Tuesday in Melilla, a Spanish 
enclave located on Morocco's northern coast, on warrants issued by Morocco, the 
Civil Guard said in a statement. 

  It identified the suspects as Ali Aarass, sought over the Casablanca 
bombings, and Mohamed El Bay, accused of being part of an Islamic terror ring 
broken up in Morocco in February. 

  The suspects face no charges in Spain, which will begin extradition 
proceedings, the Civil Guard said. 





  Morocco's government says the terror network dismantled in February had 
plotted to assassinate Cabinet ministers and members of the North African 
kingdom's Jewish community. A total of 32 people were arrested 


+
http://www.gulfnews.com/world/Turkey/10202427.html

 

  Turkish police arrest 45 suspected militants


  04/02/2008 10:21 AM | Agencies

  Instanbul: Turkish police have arrested 45 people with alleged links to 
the Al Qaeda terrorist group, local media reported on Wednesday. 

  The suspected militants were detained by police in simultaneous raids in 
eight districts of Istanbul on Tuesday, 

  Computers and coded messages were also confiscated. 

  The court will decide whether they should be charged, jailed or released. 

 



CiKEAS> Fwd: Lomba Cipta Lagu Munir

2008-04-02 Terurut Topik Deby Sartika
Bila berkenan, mohon di release pemenangnya di milis ini, trims  MerDeka untuk 
keadilan  ...!!!   
  ''Lomba Cipta Lagu Munir  Siaran Pers KBR68H
Lomba Cipta Lagu Untuk Munir 
Tiga Kandidat Juara Cari Dukungan 
Jakarta, 2 April 2008 

Lomba Cipta Lagu Untuk Munir memasuki babak akhir. Tiga lagu 
terfavorit pilihan juri kini bersaing memperebutkan juara pertama. 
Tiga lagu itu adalah 'Pahlawan Sejati' karya Doddy BJ 
(Yogyakarta), 'Selamat Jalan Pahlawan Hak Asasi' karya Neps Band 
(Jakarta) dan 'Untukmu' karya Nur Iman (Jakarta).

Lagu yang menjadi juara adalah yang meraih dukungan SMS terbanyak 
dari pendengar. Cuplikan masing-masing lagu dan informasi tentang 
pemilihan lagu lewat SMS ini kini sudah diputar secara reguler di 
berbagai program siaran KBR68H 89,2 FM dan Green Radio Jakarta. 

"Pahlawan Sejati" kode Munir01. "Selamat Jalan Pahlawan Hak Asasi" 
kode Munir02. "Untukmu" kode Munir03. Pendengar bisa mengirim SMS 
dengan menulis kode lagu pilihan ke 08121188181 selambatnya pada 
Jum'at 16 Mei 2008. Cukup 1 SMS. Seluruh SMS yang dikirim pendengar 
akan diundi dengan hadiah sepeda motor dan 5 buah telepon genggam. 
Pemenang undian SMS berikut lagu yang menjadi juara akan diumumkan 
pada Rabu 21 Mei 2008. 

* * * *
Lomba Cipta Lagu Untuk Munir berlangsung dari Oktober 2007 hingga 
Januari 2008. Lomba diikuti oleh 92 peserta yang berasal dari kota-
kota besar di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, 
Yogya, berbagai daerah seperti Bali, Bangka, Papua. Bahkan ada 
peserta yang berdomisili di Arab Saudi. Total lagu yang dikirim 
sebanyak 132. Panitia memberi kebebasan penuh kepada peserta lomba 
untuk berkreasi baik soal aliran musik dan instrumen yang dipakai. 

Dewan juri terdiri dari 3 orang : Trie Utami (penyanyi), Jockie 
Suryoprayogo (musikus) dan Usman Hamid (KONTRAS). Juri telah memilih 
3 lagu terfavorit dan 7 lagu lainnya yang kini sudah diproduksi 
menjadi album kompilasi Untuk Munir dan akan diluncurkan pada 21 Mei 
2008. Kesepuluh lagu terbaik itu adalah : 

1.Pahlawan Sejati (Doddy B. Jatmiko)
2.Selamat Jalan Pahlawan Hak Asasi (Neps Band)
3.Untukmu (Nur Iman)
4.Pain (Ovalenz Band)
5.Before You Go (Ben & Friends)
6.Blues Untuk Munir (Jeffar L. Gaol)
7.Masihkah Kita Takut (Amir Sadewo) 
8.Cahaya (Asfinawati)
9.Arsenikum (Rengga Yudistira)
10.MR HAM (Full Respect)

Seluruh program Untuk Munir ini dimaksudkan untuk menghormati 
dedikasi Munir pada penegakkan hukum dan HAM di Indonesia, 
mengingatkan publik atas kasus Munir yang belum tuntas, juga 
mendorong pemerintah agar tidak ragu menangkap dalang di balik 
pembunuhan itu. Tuntasnya kasus Munir merupakan wujud nyata 
keberhasilan pemerintah dalam mereformasi bidang hukum dan HAM. 
Keadilan untuk Munir, keadilan untuk kita semua. 

Eko Sulistyanto
Head of Promotion
KBR68H
Jl. Utankayu 68H Jakarta Timur
021-8513386
08161314906
[EMAIL PROTECTED]


___
  Regards"
   <  D | e | b | y  >

   
-
You rock. That's why Blockbuster's offering you one month of Blockbuster Total 
Access, No Cost.

CiKEAS> Ketika Cinta Bersemi Kembali

2008-04-02 Terurut Topik agussyafii
Ketika Cinta Bersemi Kembali

Hari-hari terakhir ditengah kesibukan terkadang sampai pulang larut
malam, hampir saja lupa istri dan anak dirumah. Ada satu hal yang
tiba-tiba muncul kembali ada pada diri saya, yaitu perasaan jatuh
cinta kepada istri saya seperti ketika saya mengenal istri saya
pertama kali. Semalam sepulang memberikan pelatihan di salah satu
sekolah istri saya mengatakan, "Mas agus, tau nggak? belakangan ini
saya suka kangen sama mas.."

"hah? kok bisa?" tanya saya.

"iya, abisnya ditinggal terus kan jadi kangen mas.." jawabnya.

Barangkali yang membuat saya jatuh cinta kembali dengan istri saya
karena kesetiaan & peran sertanya di dalam setiap kegiatan apapun yang
saya lakukan. sebuah cinta yang diikat oleh persamaan visi. Persamaan
visi kami terbangun karena sama-sama kecintaan kami pada dunia
pendidikan. 

Cinta berarti juga pengenalan, Pengenalan mendalam terhadap
karakteristik psikologis dan dzatiddin seseorang juga dapat dicapai
melalui kebersamaan dalam kepedulian terhadap problem-problem
kemanusiaan, misalnya dalam bersama-sama memikirkan bagaimana
mengentaskan kemiskinan, bagaimana menyelenggarakan pendidikan tepat
guna bagi anak-anak miskin, bagaimana membela orang lemah.

Nah, dalam ajang kepedulian seperti itu jatidiri dzatiddin seseorang
akan muncul secara orisinil. Jatuh cinta di medan juang seperti ini
biasanya akan berlanjut menjadi pasangan suami isteri yang memiliki
kesamaan visi, indah, bersemangat dan tetap berfikir besar meski belum
tentu menjadi orang kaya. Medan kepedulian kepada masalah kemanusiaan
itu lebih selektif dibanding medan ilmu pengetahuan. Teman kuliah yang
kemudian menjadi isteri belum tentu menjamin kesamaan visi, tetapi
jodoh yang dijumpai di medan juang kemanusiaan hampir pasti menjamin
kesamaan visi.


Salam Cinta,
Agussyafii

===
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Keluargaku, Surgaku"
silahkan kirimkan dukungan dan komentar anda di
http://agussyafii.blogspot.com atau sms 0888 176 48 72





CiKEAS> Dangerous Bargaining

2008-04-02 Terurut Topik Sunny
http://www.themoscowtimes.com/stories/2008/03/28/006.html

Friday, March 28, 2008. Issue 3871. Page 8.

Dangerous Bargaining
By Ryan Miller* 
With NATO's summit in Bucharest approaching on April 2, Polish newspaper Gazeta 
Wyborcza reported that the Kremlin would be looking for a certain quid pro quo 
with the Atlantic alliance -- Moscow's help on Afghanistan in exchange for a 
promise to keep Ukraine and Georgia out of NATO. On March 14, the Polish daily 
cited Washington-based sources as saying Russia would agree to send troops to 
Afghanistan and support operations against the Taliban. In exchange, President 
Vladimir Putin reportedly sought a NATO promise not to approve a so-called 
Membership Action Plan for either Ukraine or Georgia. 

While this report turned out to be inaccurate, it nonetheless raises an 
important question seldom discussed openly: What price is the West willing to 
pay for Russian support on global hotspots like Afghanistan, and how do Central 
European interests figure into that calculation? 

Regardless of how one feels about having Ukraine in NATO, many countries in 
Central Europe have lobbied the alliance to move forward on Kiev's application 
to join. Poland in particular sees Ukraine as a necessary buffer against 
Moscow. There are very real fears in Poland and other countries in the region 
that the United States and its major European allies could trade away Central 
European interests -- NATO enlargement in this case -- when dealing with 
Moscow. 

  
Traditionally, Poland has complained that Germany and other West European 
countries have struck deals with the Kremlin without consulting with Warsaw and 
other regional capitals. And if Ukraine does not get accepted into the 
Membership Action Plan, it will probably be because Berlin, Paris and Rome 
didn't want to get on the Kremlin's bad side. Disturbingly, a number of Central 
European officials privately admit their fear that the United States may also 
one day be willing to brush aside their concerns when it has bigger fish to fry 
with Russia.

>From Moscow's perspective, Central Europe sits at the center of the 
>chessboard, because the area between the Baltic states and the Black Sea are 
>vital for Russia to re-establish its sphere of influence. Overstretched and 
>confronted with a host of challenges requiring the Kremlin's cooperation, 
>Washington may, under the right circumstances, find itself tempted to trade 
>away Central Europe's security interests to win Russian cooperation on issues 
>it considers more pressing.

Besides Georgia and Ukraine, the issue of Iran's nuclear program could provide 
another opportunity for a trade-off with the Kremlin. Thus far, Washington has 
resisted direct negotiations with Iran, and it has focused on building an 
international coalition to isolate the Islamic Republic. Analysts have 
suggested that getting Russia fully on board could be the "last best hope" for 
a nonmilitary solution to the crisis. Not a bad idea, but the question is what 
the Russians might get in return.

Some voices in the United States already hint at accommodating the Kremlin's 
interests in the former Soviet republics in exchange for assistance in dealing 
with Tehran. At least one U.S. congressman, Brad Sherman, has publicly flirted 
with the idea of buying off the Russians by not opposing Russia's aggressive 
policies toward Georgia. Although Georgia is not Central Europe per se, the 
same disturbing logic can be extended to areas further west.

New York Times columnist Thomas Friedman once suggested that presidential 
candidate Barack Obama commit to "abandoning the anti-Russia policies of the 
Bush team" and enlisting Putin's help on Iran. 

But what did Friedman mean exactly by U.S. President George W. Bush's 
"anti-Russia" policies? He did not elaborate, but Russia would probably include 
in this category: Bush's support for Ukraine's pro-Western foreign policy, 
NATO's expansion to the Baltic states, U.S. demands that Russia withdraw its 
forces from Moldova and U.S. support in bolstering Europe's energy security. 
Putin may regard these as insults, but Central European nations would consider 
them as strategic necessities. 

Bargaining away these issues would open a Pandora's box that could haunt 
Western policymakers. If U.S. or European diplomats were to compromise on 
fronts like NATO enlargement or even pipeline diplomacy to win Russian 
cooperation, then the Kremlin may come back with bigger demands next time. And 
the United States should be careful to avoid the perception of appeasing Russia 
for the sake of not negotiating with Iran.

*Ryan Miller is a research analyst at the Center for European Policy Analysis 
in Washington.


CiKEAS> (puisi) Karena sekeping Cinta kutitipkan padamu selalu

2008-04-02 Terurut Topik Erwin Arianto
Karena sekeping Cinta kutitipkan padamu selalu

Musim pUn telah berganti
langit hitam kelam turun lah hujan
hujan di hati memberi seribu  keinginan
ku berharap terbersit pelangi setelah hujan

masih adakah yang ku tunggu
ketika sebuah hati telah lama membeku
akankan sebuah rasa itu  berlalu
Bersama rintik hujan jatuh pagi itu

aku hanya menari dalam kidung sunyi membisu
dibawah tatap mata yang tak lagi mengenalku
Ketika sayapmu patah tak bersatu
Ketika Sinar rasamu terbenam dalam lautan debu

musim-musim bercinta perlahan merayap tanpa waktu
akankah kita memudar dalam ingatanmu
seperti bunga ditinggalkan warna
ketika siang yang kehilangan cahaya

ku pilih rasa rindu yg menyesakan dada
bukan rasa rindu yg menenangkan jiwa
kupilih rasa gelisah karena takut kehilangan rindu itu
Karena sekeping Cinta kutitipkan padamu selalu

Depok 2 April 2008
Erwin Arianto


-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-
SINCERITY, SPEED,  INOVATION & INDEPENDENCY


CiKEAS> Mencoba Menjadi lebih sabar

2008-04-02 Terurut Topik Erwin Arianto

Sabar
Terkadang kita tidak selalu mendapat apa yang kita inginkan, dan terkadang
kehidupan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan, bagaimana kita
mengatasi masalah diatas, jawabannya adalah dengan bersabar. tentu apa lagi
yang kita bisa lakukan, apakah kita harus berteriak-teriak, memarahi keadaan
yang ada, semua tiada guna sama sekali. lebih bak kita sabar dan sambil
berfikir jalan keluarnya.

kita dapat menangani kebanyakan masalah karena kita menyadari bahwa ada
waktu yang memisahkan antara kita dengan tujuan kita. kita mungkin perlu
menelpon sebanyak dua puluh kali untuk mampu menjual sesuatu. Sabarlah. kita
mungkin perlu mencoba sampai lima kali untuk bisa berhenti merokok atau
menurunkan berat badan. kita. kita mungkin perlu mengirim sepuluh lamaran
kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang benar-benar kita inginkan. Intinya
adalah, bahwa kita harus berusaha dan terus berusaha sampai kita berhasil.
Kebanyakan orang berhenti terlalu cepat. Tetaplah tekun. Tetaplah sabar.
Konsentrasilah pada tujuan utama kita sampai kita mampu mencapainya. Inti
permasalahannya bukan pada apa yang kita kerjakan kemarin. Bukan juga pada
apa yang bisa kita kerjakan hari ini. Tetapi inti dari semua itu adalah apa
yang kita persiapkan untuk dikerjakan setiap hari.

sabar itu bukan kepasrahan karena kita telah lelah dengan apa yang tengah
terjadi pada kita, lelah meratapi diri atau bahkan lelah mencari sumber
kesalahan dari mana saja, yang kemudian kita sadari bahwa memang semua
tindakan itu tiada berguna. sesungguhnya sabar itu adalah ketabahan kita
pada saat pertama kali kita menghadapi kejadian itu, bagaimana kita
melapangkan dan mengikhlaskan segala kejadian yang tengah menimpa kita.

tak ada yang tiba2x menjadi sabar atau tiba2x menjadi ikhlas, semuanya perlu
waktu, kesadaran, dan pembelajaran terus menerus. Sampai akhirnya ia melekat
dalam diri kita dan menjadi karakter kita. Seperti bernafas, kita tak
berfikir saat kita bernafas. Demikian halnya dengan karakter yang telah
melekat pada diri kita. Kesabaran, keikhlasan, dan sifat baik lainnya. Akan
mengalir saja, jika ia telah melekat dalam diri kita.

Ada tiga tingkatan orang sabar :

1. Orang yang dapat menekan habis dorongan hawa nafsu hingga tidak ada
perlawanan sedikitppun, dan orang itu bersabar secara konstan.

2. Orang yang tunduk total kepada dorongan hawa nafsunya sehingga motivasi
agama sama sekali tidak dapat muncul.

3. Orang yang senantiasa dalam konflik antara dorongan hawa nafsu dengan
dorongan keberagamaan. Mereka adalah orang yang mencampuradukkan kebenaran
dengan kesalahan.

Mari kita bersabar dalam sebuah proses perbaikan diri kita. Karena yang
membedakan kita dan kura2x sejak zaman purba dulu hingga kini adalah '
Perubahan '.Manusia berubah dan kura2x tidak berubah.. Jadi...kalau kita
dapati diri kita tak ada perubahan, tetap pemarah, tetap egois, tetap
rakus,tetap kasar, tetap pesimis, artinya apa bedanya kita dengan kura2x.

Kecerdasan emosi ditkitai dengan kemampuan pengendalian emosi ketika
menghadapi kenyataan yang menggairahkan (menyenangkan, menakutkan,
menjengkelkan, memilukan dsb). Kemampuan pengendalian emosi itulahyang
disebut sabar, atau sabar merupakan kunci kecerdasan emosional.

Sikap sabar memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap sebuah hubungan
yang hebat. Semakin sempurna sikap sabar seseorang, semakin hebat kualitas
hubungan yang bisa ia bangun. Manusia bijak adalah manusia yang merawat
sikap sabarnya secara tekun dan penuh perhatian.Tanpa memiliki sikap sabar
seseorang hanyalah akan menjadi budak dari kehidupan sisi negatif dirinya.

Sabar adalah hal yang mudah untuk diucapkan, tetapi sukar untuk
dilaksanakan, mari kita menjadi orang yang lebih sabar. karena sabar adalah
kunci dari kesuksesan. siapa yang sabar dan berusaha dia akan meraih sukses.
mari kita tanamkan diri menjadi orang yang sabar.

Bila kita bisa melihat semua tantangan dengan sikap sabar, maka kita pasti
menemukan solusi yang paling hebat untuk mengatasi tantangan
tersebut.Sikapsabar adalah kunci terpenting untuk mendinginkan suasana
hati, menjernihkan
pikiran suci, dan menyatukan jiwa raga ke dalam keseimbangan hidup yang
hebat.

Mari sekarang kita lebih sabar dalam menjalankan kehidupan ini, terap kan
sabar dalam segala aspek kehidupan kita, saat mencari nafkah, kita sabar
tidak mengambil jalan pintas dengan korupsi, saat berkendara kita sabar
tidak berkendara seenaknya, saat menjadi pemimpin, kita sabar tidak menjadi
pemipin yang buruk, saat jadi bawahan kita sabar untuk menjalani dengan
ikhlas, saat  terkena masalah kita sabar untuk ikhlas dan mencari jalan
keluar. saat beribah kita sabar untuk bisa beribadah dengan baik. karena
dengan sabar dunia ini bisa lebih indah. dan sabar adalah sebuah emosi
positif dalam menghadapi permasalan di dunia ini.

Mari kita berlatih untuk lebih sabar mulai dari kita, dan kita terapkan
kepada lingkungan kita, mari jadikan s